ANALISIS HUBUNGAN PERUBAHAN ORGANISASI, GROWTH FACTORS, HYGIENE FACTORS DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PT. KALTIM MEDIKA UTAMA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS HUBUNGAN PERUBAHAN ORGANISASI, GROWTH FACTORS, HYGIENE FACTORS DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PT. KALTIM MEDIKA UTAMA"

Transkripsi

1 ANALISIS HUBUNGAN PERUBAHAN ORGANISASI, GROWTH FACTORS, HYGIENE FACTORS DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PT. KALTIM MEDIKA UTAMA Hendrick Hernando, Bustanul Arifin Noer Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya ; ABSTRAK Perubahan dalam sebuah organisasi saat ini telah menjadi bahasan yang penting. Peluang terjadinya penurunan tingkat motivasi dan kinerja dapat terjadi jika perubahan tidak dikelola dengan baik. Perubahan dapat dipicu oleh dorongan faktor internal maupun eksternal. Dunia perumahsakitan Indonesia saat ini sedang menghadapi fenomena perubahan. Mengacu pada UU. RS. No. 44 tahun 2009, rumah sakit privat atau swasta yang berorientasi profit harus dikelola oleh badan hukum PT. atau Perseroan. PT. Kaltim Medika Utama adalah salah satu pengelola rumah sakit swasta di Bontang yang dahulu berbentuk yayasan. Perubahan resmi dalam bentuk PT. terjadi pada Maret Seiring bergulirnya waktu, karyawan merasa perubahan ini merupakan suatu hal yang biasa. Mereka mengaku kurang familiar dengan struktur maupun visi-misi organisasi baru. Program nyata untuk memenuhi misi-misi perubahan (ex: akreditasi paripurna) saat ini diakui menjadi beban tersendiri oleh sejumlah karyawan. Pada penelitian tugas akhir ini akan dilakukan analisis hubungan antara konstruk perubahan organisasi, growth factors, hygiene factors dan motivasi kerja karyawan. Konstruk growth factors, hygiene factors dan motivasi kerja mengacu pada teori dua faktor Herzberg. Untuk melihat pengaruh indikator pada setiap konstruk laten digunakan metode CFA. Sedangkan untuk mengkaji kausalitas hubungan antar konstruk pada penelitian ini digunakan metode SEM. Hasil penelitian menunjukkan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan. Selain itu growth factors terbukti mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi karyawan. Sedangkan pada hygiene factors terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja. Kata kunci : CFA, Motivasi Kerja, Perubahan Organisasi, Rumah Sakit, SEM ABSTRACT Change in organization today has become an important discussions. If the changes can t be managed properly, it caused the degradation of performance or work motivation. Changes can be trigerred by internal or external factors. Today, the hospital agencies in Indonesia has been facing the phenomenon of change. It refers to goverment regulations on UU. RS. No. 44 tahun 2009, private hospitals should be managed by a company. PT. Kaltim Medika Utama is one of the company that manages a private hospital in Bontang. The changes from a foundation become a company was happened in March Employee think about this changes was a common things. They were claimed to less familliar with the new organizations structure or objective. The changes program (i.e accreditation) has become a burden for some employee. This research aims to analyze the relationship between organizational change, growth factors, hygiene factors and work motivation of employee. The work motivation refers to Herzberg two factors theory. Confirmatory factor anlaysis was used to see the indicators effect on the latent construct. While, structural equation modelling was used to determine the relationship between each of the latent constructs. The results of this research concluded that work motivation has a significant influence on organizational change, growth factors has a significant influence on work motivation. While, the hygiene factors hasn t a significant influence on work motivation. Keywords : CFA, Hospital, Organizational Change, SEM, Work Motivation 1

2 1. Pendahuluan Perubahan organisasi telah menjadi kajian yang cukup penting pada saat ini. Banyak pihak berpendapat bahwa eksistensi dari sebuah organisasi dapat dinilai dari kemampuannya untuk beradaptasi pada perubahan. Akan tetapi, perubahan yang terjadi tidak selamanya dapat dikelola dengan efektif. Ada kalanya sebuah perubahan dapat menjadi penyebab penurunan kinerja di dalam sebuah organisasi. Sementara perubahan itu tidak dapat dihindari karena organisasi merupakan integrasi dari suatu sistem yang dinamis (Qomaruzzaman, 2008). Instansi rumah sakit privat/swasta di Indonesia kini sedang menghadapi fenomena perubahan. Hal ini berkaitan dengan kebijakan pemerintah di dalam UU. RS. No. 44 Tahun 2009 Pasal 21 mengenai penetapan badan hukum PT. ataupun Perseroan. Rumah sakit privat merupakan rumah sakit yang melakukan pengelolaan secara mandiri atas pelayanan kesehatannya. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian rumah sakit privat dalam hal finansial dan manajerial. Rumah sakit yayasan pupuk kaltim (RS. PKT) merupakan salah satu instansi rumah sakit privat terbesar di Bontang. RS. PKT sejak tahun 1990 telah berdiri sebagai rumah sakit privat yang mandiri dalam hal pendanaan. Pengajuan RS. PKT untuk menjadi sebuah perusahaan tersendiri baru disetujui oleh pihak PT. Pupuk Kalimantan Timur selaku induk perusahaan pada tahun Hingga pada 1 Maret 2012 lalu PT. Kaltim Medika Utama (KMU) resmi dilaunching oleh pihak pengelola. Perubahan yang dilakukan oleh PT. KMU ini dikategorikan dalam jenis radical change. Adapun radical change merupakan suatu jenis perubahan yang rentan terhadap ketidakpuasan dan risiko kegagalan dalam tubuh organisasi (Chiang, 2010). Berbicara lebih lanjut mengenai perubahan, kesiapan suatu organisasi untuk menghadapi perubahan dipengaruhi pula oleh faktor-faktor personal/individu seperti motivasi (Mrayyan et al., 2008). Sementara PT. KMU lebih banyak mengandalkan resource lama yang kurang memahami permasalahan pengelolaan SDM. Kondisi ini menjadi sangat menarik untuk dikaji dalam sebuah penelitian tugas akhir. Penelitian tugas akhir ini bertujuan untuk melakukan analisis hubungan antara perubahan organisasi, growth factors, hygiene factors dan motivasi kerja karyawan. Sifat dari penelitian ini adalah confirmatory research yang bertujuan mengungkap hubungan perubahan organisasi, growth factors, hygiene factors dan motivasi kerja karyawan di PT. KMU. Model teoritis yang dibangun dari kajian literatur akan diuji menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Penggunaan SEM dapat mengakomodasi pengamatan pada variabel yang tidak dapat diukur langsung (latent). Selain itu, koefisien pada output SEM sudah dalam bentuk yang distandarkan. Sehingga pengamat dapat langsung mengetahui kuantifikasi hubungan antar variabel. Pemilihan PT. KMU sebagai objek penelitian dirasa cukup representatif dengan topik bahasan yang sedang diangkat. Hal ini berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada rumah sakit ini. Hasil analisis yang dihasilkan pada tugas akhir ini akan bermanfaat bagi pihak manajemen PT. KMU untuk dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan perubahan. Sementara penelitian tugas akhir ini pun dapat menjadi pelengkap literatur bagi pihak lain yang melakukan kajian pada bidang sejenis. 2. Metodologi Penelitian Pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang akan dijelaskan sebagai berikut. 2.1 Model Penelitian Terdapat empat buah variabel yang akan dikaji dalam penelitian tugas akhir ini. Growth factors dan hygiene factors adalah variabel latent bebas (eksogen). Sedangkan perubahan organisasi dan motivasi kerja adalah variabel latent terikat (endogen). Keempat variabel laten tersebut akan dijelaskan oleh sejumlah variabel indikator. Gambar 2.1 berikut ini merupakan model teoritis yang akan diuji dalam proses penelitian. 2

3 Growth Factors (ξ1) Organization Change (ƞ2) Work Motivation (ƞ1) Gambar 2.1 Model Penelitian Hygiene Factors (ξ2) Literatur yang mengkaji teori motivasi pada umumnya berkiblat pada dua pemikiran, yang meliputi needs theories dan process theories (Lundberg et al., 2009). Konten needs theories berkonsentrasi pada aspek emosional dari motivasi kerja. Sedangkan process theories berkonsentrasi pada proses kognitif, walaupun aspek emosional tidak dihilangkan seluruhnya. Pada penelitian tugas akhir ini akan digunakan faham needs theories sebagai dasar pemikiran motivasi kerja karyawan. Teori motivasi Herzberg merupakan salah satu needs theories yang berpengaruh. Teori ini membagi kebutuhan manusia yang menghasilkan dua situasi berbeda. Herzberg mengklasifikasikan faktor-faktor yang menjadi motivator dalam growth factors. Artinya, keberadaan faktor ini pada suatu pekerjaan akan menyebabkan adanya kepuasan yang signifikan. Sedangkan jika tidak ada maka tidak akan menjadi masalah yang berarti. Hygiene factors merupakan kebutuhan dasar seseorang dalam bekerja. Herzberg berpendapat bahwa posisi faktor ini sebagai pendorong motivasi pada tingkat minimum. Artinya, jika faktor ini tidak ada, maka akan menimbulkan ketidakpuasan. Namun keberadaannya tidak berdampak pada peningkatan motivasi yang signifikan. 2.2 Hipotesis Penelitian Penentuan hipotesis penelitian yang akan diuji pada pengerjaan tugas akhir ini merujuk pada teori dan penelitian terdahulu. Mrayyan et al. (2008) berpendapat mengenai kesiapan sebuah organisasi dalam menghadapi adanya perubahan. Jika individu dalam sebuah organisasi memiliki tingkat motivasi yang baik, maka proses pengelolaan perubahan dapat dilakukan dengan lebih efektif. Individu yang kurang termotivasi akan lebih rentan untuk melakukan komplain terhadap perubahan. Pada pembahasan mengenai motivasi kerja diketahui bahwa motivasi dipengaruhi oleh dua faktor (growth & hygiene). Lundberg et. al (2009) dalam penelitiannya memperlihatkan adanya pengaruh yang signifikan dari growth factors pada motivasi kerja. Sebaliknya, tidak ditemukan adanya pengaruh signifikan dari hygiene factors terhadap motivasi kerja. Pada Tabel 2.1 berikut merupakan ringkasan hipotesis pada tugas akhir ini. Tabel 2.1 Hipotesis Penelitian Hipotesis Hipotesis 1 Hipotesis 2 Hipotesis 3 Keterangan Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap perubahan (Mrayyan et al. 2008) Growth factors berpengaruh positif terhadap motivasi kerja (Lundberg et al. 2009) Hygiene factors tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja (Lundberg et al. 2009) 2.3 Metode Structural Equation Modelling Pada proses pengerjaan tugas akhir ini akan digunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) untuk menjawab tujuan yang telah dibahas pada bagian pendahuluan. Adapun estimasi yang akan digunakan adalah maximum likelihood (MLE). Fungsi MLE pada dasarnya bertumpu pada perbandingan nilai kovarian sampel (empirical data) dengan nilai estimasi. Menurut Ghozali (2013), SEM berbasis nilai kovarian akan berusaha meminimasi selisih antara kovarian sampel dengan estimasi. Namun penggunaan SEM berbasis kovarian ini harus memenuhi asumsi parametrik seperti data yang harus berdistribusi normal. Secara umum pengerjaan dengan SEM melalui dua tahap, pertama menguji hubungan konstruk dengan indikatornya (Confirmatory Factor Analysis). Pada tahap pertama ini akan dilihat apakah indikator yang ada terbukti valid dan signifikan untuk mengukur konstruknya. 3

4 Tahap ini lebih sering dikenal dengan pengujian model pengukuran. Setelah itu akan dilanjutkan dengan uji model struktural. Pada tahap kedua ini akan dilakukan estimasi hubungan antar konstruk laten. Output pada estimasi hubungan ini yang akan digunakan untuk melakukan uji hipotesis. 3. Pengumpulan Data Pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang akan dijelaskan sebagai berikut. 3.1 Desain Kuesioner Kuesioner pada penelitian tugas akhir ini terdiri dari 16 pertanyaan. Adapun skala yang digunakan adalah skala likert 1-5 (ordinal). Alasan penggunaan 5 nilai dalam skala jawaban lebih ditekankan pada kepraktisan pengolahan. Mengingat pada tahap pengolahan, skala data akan dikonversi menjadi skala interval. Hal ini berkaitan dengan tahap pengujian dan analisis yang membutuhkan data kuantitatif. Pada Tabel 3.1 dan 3.2 berikut adalah rincian pertanyaan dari kuesioner yang digunakan. Adapun jumlah keseluruhan pertanyaan yang ada sebanyak 16 butir dan telah dilakukan verifikasi dengan pihak internal PT. Kaltim Medika Utama. Tabel 3.1 Desain Kuesioner No No Konstruk Growth Factors Akses informasi membantu saya untuk dapat melakukan aktivitas pekerjaan dengan lebih baik. Saya merasa puas ketika dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan sesuai dengan arahan yang diterima. Saya merasa bersemangat ketika dapat mengutarakan pendapat dan ide pribadi pada saat bekerja. Program pelatihan membantu saya untuk dapat melakukan aktivitas pekerjaan dengan lebih baik. Konstruk Hygiene Factors Peningkatan pendapatan/gaji membuat saya termotivasi dalam melakukan aktivitas pekerjaan. Penghargaan/bonus/insentif membuat saya termotivasi dalam melakukan aktivitas pekerjaan. Bergurau sejenak dengan rekan kerja membuat saya bersemangat dalam bekerja. Ketujuh butir pertanyaan diatas adalah wujud indikator pada konstruk laten eksogen. Pada pembahasan sebelumnya diketahui bahwa growth dan hygiene merupakan konstruk laten eksogen pada penelitian ini. Tabel 3.2 Desain Kuesioner (Lanjutan) No No Konstruk Motivasi Kerja Pihak manajemen membuat saya termotivasi dalam melakukan aktivitas pekerjaan. Pimpinan/manajer membuat saya termotivasi dalam melakukan aktivitas pekerjaan. Rekan kerja merupakan hal penting bagi saya untuk dapat melakukan aktivitas pekerjaan dengan lebih baik. Saya merasa puas dengan pekerjaan yang saat ini saya jalani. Konstruk Perubahan Organisasi Visi & misi PT. KMU saat ini membuat saya termotivasi dalam melakukan aktivitas perkerjaan. Civitas (keluarga besar) PT. KMU pada saat ini membuat saya bersemangat dalam melakukan aktivitas pekerjaan. Teknologi yang digunakan PT. KMU saat ini membuat saya dapat melakukan aktivitas pekerjaan dengan lebih baik. Struktur organisasi PT. KMU saat ini membuat pembagian fungsi kerja dan koordinasi menjadi lebih baik. Budaya kerja yang diterapkan PT. KMU saat ini membuat saya termotivasi dalam bekerja. 3.2 Responden Penelitian Populasi objek penelitian ini berjumlah 254 orang karyawan, dengan tingkat kesalahan yang ditolerir sebesar 10%, maka didapatkan nilai minimum sampel dengan formulasi slovin sebanyak 72 orang karyawan. Tabel 3.3 Responden Penelitian No. Profesi Populasi Sampel 1. Admin Analis Apoteker Asisten apoteker Bidan Dokter umum Dokter gigi Dokter spesialis Fisioterapi Gizi Perawat Psikolog Rontgen 4 4 Jumlah

5 Kuesioner yang disebarkan pada PT. KMU sebanyak 120 buah, namun yang kembali berjumlah 105 kuesioner dan yang valid hanya 100 kuesioner seperti pada Tabel 3.3. Pemilihan responden untuk proses pengisian kuesioner disyaratkan minimal telah bekerja selama 2 tahun. Profil responden yang disajikan pada pertanyaan kuesioner antara lain meliputi jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan dan masa kerja responden. Rekapitulasi deskriptif dari responden disajikan pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Deskriptif Responden No. Profil Presentase 1. Jenis kelamin 24% Pria 76% Wanita 2. Umur 2% < 20 54% % % > Pendidikan 15% SMU 55% Diploma 28% Sarjana 2% Pascasarjana 4. Masa kerja 50% < 5 28% % % > Pengolahan Data Pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang akan dijelaskan sebagai berikut. 4.1 Multinormalitas Data Asumsi untuk melakukan uji CFA dan metode SEM adalah data harus berdistribusi normal multivariate. Gambar 4.1 Scatterplot dd vs Chi-square Uji multinormalitas dapat dilakukan dengan mengukur jarak mahalonobis d-square dari setiap pengamatan. Data yang ada dapat dikatakan berdistribusi normal multivariate jika minimal 50% keseluruhan mempunyai nilai d- square lebih besar dari χ 2 tabel (Lerdy, 2011). Hasil pada tahap pengolahan data menyatakan bahwa 97% data memiliki d 2 < χ 2 table (Gambar 4.1). Presentase ini sudah terlampau jauh untuk syarat minimal (50%). 4.2 Multikolinearitas Variabel Uji multikolinearitas bertujuan untuk melihat indikasi adanya kasus multikolinearitas antara konstruk laten dalam penelitian tugas akhir ini. Kasus tersebut ditafsirkan sebagai adanya korelasi yang sempurna atau besar diantara konstruk laten. Asumsi nilai korelasi (r) yang diperbolehkan antara konstruk laten adalah kurang dari 0.9 (Lerdy, 2011). Tabel 4.1 berikut adalah rekap hasil proses pengujian. Tabel 4.1 Hasil Uji Multikolinearitas Konstruk Laten Nilai Korelasi H G M P H G M P Hasil pengolahan data memperlihatkan bahwa tidak ada nilai korelasi yang melebihi cut off value (0.9). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada kasus multikolinearitas antar konstruk laten pada tugas akhir ini. 4.3 Confirmatory Factor Analysis Tahap ini digunakan untuk mengetahui indikator mana saja yang dapat menerangkan konstruk latennya dengan baik. Sebelumnya akan ditinjau kesesuaian model pengukuran dengan kriteria goodness of fit yang telah ditentukan. Selain itu akan dilihat pula nilai reliabilitas dari konstruk laten dalam model penelitian ini. Proses pengujian akan dilakukan pada konstruk laten endogen dan eksogen. Adapun langkah pengerjaan pada kedua konstruk tidak berbeda, sehingga penjelasan pada bagian ini hanya akan memuat pengerjaan pada salah satu konstruk saja. Variabel growth dan hygiene merupakan konstruk laten eksogen dengan total jumlah indikator sebanyak 7 indikator. 5

6 Gambar 4.2 CFA Konstruk Eksogen Hygiene factors terdiri dari 3 macam indikator, yaitu level gaji, reward dan hubungan interpersonal. Sedangkan growth factors terdiri dari 4 buah indikator, yaitu tanggung jawab, pengakuan, pelatihan dan informasi. Uji CFA pada konstruk laten eksogen perlu adanya modifikasi untuk memenuhi kriteria kesesuaian yang telah ditentukan (Gambar 4.2). Tabel 4.2 Hasil CFA Konstruk Eksogen Parameter Cut off Hasil Keputusan Chi square stat. < Fit Probability level Fit GFI Fit AGFI Marginal TLI Fit RMSEA < Fit Secara umum variabel indikator dapat menerangkan konstruk latennya dengan baik dan signifikan. Hal ini dibuktikan dengan nilai p-value yang bernilai dibawah 5%. Hanya indikator h3 (hub. interpersonal) yang memiliki loading factor kurang dari 0.5. Maka dari itu indikator ini akan dihapus dan tidak disertakan pada tahap uji model struktural. Tabel 4.3 Nilai Loading Factor Konstruk Eksogen Indikator Loading Factor Error h1 < hygiene h2 < hygiene h3 < hygiene g1 < growth g2 < growth g3 < growth g4 < growth Total Melalui tahap perhitungan construct reliability didapatkan nilai sebesar Nilai ini lebih besar dari 0.7 yang merupakan cut off value dari construct reliability. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konstruk laten eksogen reliabel. CR CR CR Proses CFA yang sama dilakukan pada konstruk endogen yang terdiri dari motivasi dan perubahan organisasi. Salah satu indikator pada variabel motivasi (rekan kerja) terindikasi tidak valid dengan nilai loading factor yang hanya sebesar Perhitungan construct reliability memperlihatkan konstruk endogen telah reliabel dengan nilai koefisien sebesar Structural Equation Modelling Setelah melakukan confirmatory factor analysis, maka tahap pengerjaan selanjutnya adalah melakukan uji model struktural. Gambar 4.3 Full Model Struktural Model struktural pada penelitian tugas akhir ini memerlukan adanya modifikasi untuk memenuhi parameter kesesuaian yang telah ditentukan. Pada Tabel 4.4 terlihat bahwa secara umum model sudah dalam kondisi fit. 6

7 Tabel 4.4 Hasil Uji Full Model Struktural Parameter Cut off Hasil Keputusan Chi square stat. < Fit Probability level Fit GFI Fit AGFI Marginal TLI Fit RMSEA < Fit 5. Analisis dan Pembahasan Pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang akan dijelaskan sebagai berikut. 5.1 Analisis Hasil CFA Secara umum pengolahan data di tahap CFA memperlihatkan konstruk dalam kondisi yang fit dan reliabel. Sebagian besar indikator terbukti valid dan signifikan. Proses modifikasi dilakukan untuk mendapatkan model yang fit dengan parameter kesesuaian. Dalam hal ini banyak terjadi perdebatan atas proses modifikasi yang harus didasarkan pada teori. Sementara dalam pengerjaan tugas akhir ini berorientasi untuk menghasilkan model yang fit. Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui indikator penyusun konstruk hygiene factors yang paling mempengaruhi adalah reward dengan loading factor sebesar Sementara pengaruh terkecil ada pada indikator hubungan interpersonal dengan loading factor Para karyawan memandang reward seperti insentif dan bonus sebagai kebutuhan. Hal tersebut berkaitan dengan harapan mereka akan peningkatan tingkat kesejahteraan pasca perubahan. Sehingga sifat dari reward pada kondisi ini bukan sebagai pemuas, namun lebih kepada pemenuhan kebutuhan. Sedang indikator hubungan interpersonal kurang berkontribusi dalam konstruk hygiene factors. Institusi yang bergerak pada bidang kesehatan seringkali melakukan proses kontrol dan evaluasi pada hasil akhir. Sehingga dibutuhkan fokus dan tingkat konsentrasi yang cukup untuk dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Oleh karena sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah karyawan medis, maka indikator hubungan interpersonal dinilai bukan sebagai kebutuhan penting yang mendasari motivasi mereka dalam berkerja. Hasil pengujian pada konstruk growth factors menghasilkan nilai loading factor terbesar pada indikator pelatihan dan terkecil adalah indikator pengakuan atau recognition. Pengembangan kompetensi merupakan salah satu bagian dari visi-misi PT. Kaltim Medika Utama. Pihak manajemen menegaskan bahwa hal tersebut merupakan salah satu fokus utama perusahaan. Penyelenggaraan pelatihan tidak hanya dilakukan terhadap kalangan internal, namun juga dilakukan pada masyarakat sekitar. Sehingga pelatihan sebagai pengembangan kompetensi telah menjadi pemicu semangat dalam melakukan aktivitas kerja. Mengingat perusahaan ini bercita-cita untuk menjadi pusat pengembangan SDM pada bidang kesehatan di Kaltim. Sementara indikator recognition dinilai kurang memiliki kontribusi untuk pendongkrak motivasi kerja. Pengakuan pada konteks ini didefinisikan sebagai sebuah motivasi pada saat karyawan dapat mengutarakan ide dan pendapat pribadi. Hal ini cenderung dimiliki oleh para karyawan di posisi strategis. Responden pada penelitian tugas akhir ini sebagian besar ada di tingkat operasional. Karyawan pada tingkat operasional lebih mementingkan penyelesaian pekerjaan dan kesejahteraan dibandingkan dengan masalah pengakuan. Kemudian pengujian pada indikator penyusun konstruk motivasi kerja yang paling berpengaruh adalah atasan dengan loading factor sebesar Sementara yang terkecil ada pada indikator rekan kerja dengan loading factor Karyawan PT. Kaltim Medika Utama menilai atasan mereka sebagai tolak ukur penting yang sangat berpengaruh pada motivasi. Pembagian kerja yang terstandarisasi dengan jelas dan proses pengambilan keputusan ada di pucuk pimpinan. Karyawan akan merasa termotivasi jika mereka dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan arahan dan standar yang ditetapkan. Selain itu, karyawan akan merasa bersemangat ketika atasan mereka dapat menghargai dan menyampaikan aspirasi dalam proses pengambilan keputusan. Indikator rekan kerja mendapat porsi rendah sebagai tolak ukur motivasi kerja. Hasil ini berkorelasi dengan apa 7

8 yang telah dibahas dalam konstruk hygiene factors dimana indikator hubungan interpersonal diketahui memiliki pengaruh terkecil. Hasil pengujian CFA pada konstruk perubahan organisasi menghasilkan loading factor terbesar pada indikator struktur dan yang terkecil adalah indikator teknologi. Artinya karyawan menilai struktur organisasi menjadi aspek perubahan yang penting. Melalui proses wawancara dengan beberapa pihak pada tataran manajerial diketahui bahwa struktur yang baru dinilai lebih simpel dalam hal komunikasi dan pengambilan keputusan. Oleh sebab itu dengan struktur yang baru ini karyawan merasa dapat melakukan aktivitas pekerjaan dengan lebih baik. Sementara indikator teknologi dinilai tidak berkontribusi banyak dalam hal ini. Pasca perubahan yang terjadi diketahui bahwa tidak banyak teknologi yang baru. Melalui wawancara didapatkan pula informasi bahwa pengadaan teknologi/alat kesehatan masih dalam proses peninjauan. Beberapa karyawan mengeluhkan sistem informasi yang belum terintegrasi secara keseluruhan. Hal ini dapat menghambat proses pengambilan keputusan. 5.2 Analisis Hasil SEM Pada dasarnya SEM merupakan sebuah pendekatan untuk menguji hubungan dari model struktural. Kuantifikasi hubungan dari model yang kompleks dapat diperlihatkan oleh konsep ini. Hubungan tersebut dinyatakan dalam sebuah hipotesis yang didasarkan pada literatur teori. Tahap selanjutnya hipotesis tersebut harus diuji kebenarannya dengan penerapan SEM. Hasil full model struktural pada Tabel 5.1 merupakan nilai kuantifikasi hubungan yang ada. Tabel 5.1 Kuantifikasi Hubungan Model SEM Kausalitas C.R P Reg. Weight motivasi < hygiene motivasi < growth perubahan < motivasi Mengacu Tabel 5.1 diketahui bahwa hipotesis pertama telah terbukti kebenarannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif terhadap perubahan organisasi. Pengaruh positif terlihat dari nilai koefisien regresi yang positif (0.731). Adapun critical ratio pada hubungan kausalitas ini sebesar Nilai tersebut lebih besar dari limit batas (1.96) yang berarti ada pengaruh dari motivasi pada perubahan. Nilai p-value pada hubungan kausalitas ini sebesar Hal tersebut menandakan bahwa pengaruh motivasi terhadap perubahan ini bersifat signifikan (α : 5%). Hasil dari uji hipotesis ini mendukung pernyataan Mrayyan et al. (2008) bahwa faktor individu seperti motivasi mempunyai pengaruh yang positif pada kesiapan organisasi untuk menerima perubahan. Individu dengan tingkat motivasi kerja yang tinggi akan lebih fleksibel pada tantangan perubahan yang ada. Mereka yang termotivasi terbukti memiliki tingkat komplain yang lebih rendah atas tantangan perubahan yang ada (Judge & Kammeyermueller, 2011). Paparan teoritis tersebut berkorelasi dengan kondisi yang ada di PT. Kaltim Medika Utama. Karyawan memiliki tingkat motivasi yang cukup baik karena tuntutan mereka telah terpenuhi pasca perubahan. Adapun tuntutan dari pihak karyawan berkutat pada masalah kesejahteraan dan status kepegawaian. Hasil wawancara dari beberapa narasumber seperti karyawan dan serikat pekerja pun mendukung pernyataan tersebut. Para karyawan menyambut baik adanya perubahan status badan hukum dengan harapan tingkat kesejahteraan mereka akan meningkat. Resistensi yang ada pada awal wacana perubahan dapat segera diredam dengan pemenuhan tuntutan oleh pihak manajemen. Berdasarkan Tabel 5.1 dapat diketahui bahwa hipotesis kedua pada tugas akhir ini terbukti kebenarannya. Dapat disimpulkan bahwa growth factors berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan. Pengaruh positif terlihat dari nilai koefisien regresi yang positif (0.389). Adapun critical ratio pada hubungan kausalitas ini sebesar Nilai tersebut lebih besar dari limit batas (1.96) yang berarti ada pengaruh dari growth factors pada motivasi. Besar nilai p-value pada hubungan kausalitas ini sebesar Hal tersebut 8

9 menandakan bahwa pengaruh growth factors terhadap motivasi ini bersifat signifikan (α : 5%). Hasil uji hipotesis ini mendukung teori dua faktor Herzberg. Growth factors merupakan faktor pemuas yang dapat membuat tingkat motivasi karyawan meningkat secara signifikan. Pengaruh positif faktor ini terhadap motivasi kerja karyawan dibuktikan pada penelitian yang dilakukan oleh Lundberg et al. (2009). Hasil pada pengujian hipotesis kedua ini mendukung apa yang didapatkan oleh Lundberg et al. (2009) dengan kesimpulan bahwa growth factors dibutuhkan jika ingin meningkatkan motivasi karyawan. Manajemen PT. Kaltim Medika Utama sangat menjunjung tinggi tanggung jawab kerja dari segenap karyawannya. Hal ini tertuang pada nilai-nilai dasar budaya kerja di rumah sakit ini. Oleh karena itu, karyawan telah terbiasa dengan sikap tanggung jawab dalam aktivitas pekerjaan mereka. Selain itu, pihak manajemen PT. Kaltim Medika Utama mengutamakan pelatihan sebagai sarana updating ilmu dan kemampuan para karyawan. Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa minat karyawan pada program pelatihan cukup baik. Indikator tanggung jawab dan pelatihan termasuk dalam indikator growth factors. Pemaparan di atas memperlihatkan bahwa para karyawan memandang tanggung jawab dan pelatihan sebagai sesuatu yang positif dalam pekerjaan mereka. Jika karyawan mampu bekerja dengan hasil yang lebih baik, maka motivasi mereka pun akan meningkat. Berdasarkan Tabel 5.1 dapat diketahui bahwa hipotesis yang terakhir telah terbukti kebenarannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh hygiene factors terhadap motivasi kerja. Adapun critical ratio pada hubungan kausalitas ini sebesar Nilai tersebut kurang dari limit batas (-1.96) yang berarti tidak ada pengaruh dari hygiene factors pada motivasi. Nilai p-value pada hubungan kausalitas ini sebesar Hal tersebut menandakan tidak ada pengaruh hygiene factors terhadap motivasi kerja yang signifikan (α : 5%). Lundberg et al. (2009) mengutarakan hygiene factors merupakan faktor dasar yang menimbulkan adanya motivasi pada tingkat minimum. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lundberg mengindikasikan bahwa tidak ada cukup bukti adanya pengaruh yang signifikan dari hygiene factors terhadap motivasi kerja. Sehingga hal ini mendukung kebenaran teori Herzberg yang menyatakan bahwa keberadaan hygiene factors tidak menimbulkan peningkatan motivasi kerja yang signifikan. Karyawan PT. Kaltim Medika Utama secara umum banyak mengutamakan aspek kesejahteraan. Hasil uji CFA memperlihatkan bahwa reward (bonus) dan level gaji mendapat prioritas tertinggi. Sehingga dapat diartikan bahwa posisi gaji dan reward pada konteks ini sangat penting. Masalah dalam hal penggajian dan kesenjangan bonus dapat menjadi suatu problem yang serius. 6. Kesimpulan Kesimpulan pertama berkaitan dengan indikator apa saja yang terbukti valid sebagai alat ukur variabel laten pada penelitian tugas akhir ini. Indikator pada growth factors yang valid meliputi sikap tanggung jawab, pengakuan dan pelatihan serta informasi. Indikator pada hygiene factors yang valid meliputi level gaji dan reward. Sedangkan indikator pada motivasi yang valid meliputi pihak manajemen, atasan dan pekerjaan. Sementara indikator perubahan organisasi yang valid meliputi tujuan, SDM, struktur, teknologi dan budaya organisasi. Kesimpulan kedua berkaitan dengan uji hipotesis atas hubungan antar konstruk atau variabel laten. Motivasi kerja terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan pada perubahan organisasi. Growth factors pun memiliki adanya pengaruh positif dan signifikan pada motivasi kerja. Sementara hygiene factors terbukti tidak memiliki pengaruh atas motivasi kerja. 7. Rekomendasi Permasalahan utama yang dihadapi oleh manajemen PT. KMU adalah kurang awarenya sebagian besar karyawan terhadap perubahan. Hal ini disebabkan oleh load pekerjaan yang 9

10 tinggi serta kenyamanan dengan kondisi yang lama. Sehingga tidak timbul adanya kepedulian yang menyebabkan keterbatasan knowledge mengenai perubahan, seperti struktur organisasi dan stakeholder baru ataupun program-program perubahan. Akibatnya para karyawan merasa terbebani dengan adanya program perubahan seperti akreditasi paripurna. Kondisi ini berkorelasi dengan hasil penelitian yang didapatkan bahwa hubungan antar personal kurang dipandang sebagai suatu hal yang penting. Oleh karena itu perlu adanya perencanaan kegiatan bersama para karyawan yang bersifat non-formal. Gathering dan olah raga dapat menjadi alternatif untuk menjalin komunikasi dan hubungan karyawan. Setelah komunikasi dan hubungan antar karyawan dapat ditingkatkan, maka sosialisasi program perubahan dapat dilakukan dengan lebih efektif. Ketika karyawan telah memiliki knowledge yang cukup, maka tahap selanjutnya adalah menumbuhkan keterlibatan. Menurut Winardi (2010), keterlibatan berdampak baik pada pemahaman, komitmen dan pengendalian karyawan terhadap perubahan. Pada PT. KMU sendiri memiliki sebuah agenda yang dinamakan apel pagi setiap awal bulan. Pada kesempatan ini dewan direksi memaparkan kepada jajaran karyawan mengenai program strategis yang ada. Namun animo karyawan sangat rendah terhadap agenda ini. Sementara agenda ini sesungguhnya dapat dijadikan media untuk menumbuhkan keterlibatan karyawan. Maka direkomendasikan untuk menerapkan sistem absensi, reward dan punishment. Karyawan yang aktif terlibat dapat diberi promosi jabatan atau bonus. Ketika keterlibatan karyawan telah ada, maka langkah yang terakhir adalah evaluasi dan edukasi. Pada konteks ini peran fungsi atasan sangat diperlukan. Hal ini berguna untuk alasan sustainability dari program perubahan. Para manager harus mampu mengevaluasi maupun membimbing bawahan mereka agar mampu beradaptasi dengan program perubahan. Adapun rekomendasi saran pada agenda penelitian selanjutnya agar dapat ditinjau ulang indikator yang terbukti tidak valid. Kemudian dapat dilakukan penambahan konstruk lain yang terbukti secara teoritis memiliki pengaruh pada proses pengelolaan perubahan. Penelitian dapat dilakukan pada rumah sakit dengan populasi karyawan yang lebih besar untuk hasil yang lebih akurat. 8. Daftar Pustaka Asriani, D. (2009). Analisis kesiapan pegawai menerima perubahan untuk penerapan balance scorecard di lingkungan direktorat jendral kekayaan. [Thesis]. Magister Manajemen Universitas Indonesia pp Basha, S. A., & Maiti, J. (2013). Relationships of demographic factors, job risk perception and work injury in a steel plant in India. Safety Science, 51(1), pp Burns, T., & Stalker, G. M. (1994). The management of innovation (Revised ed.). London: Oxford University Press. Chiang, C. f. (2010). Perceived organizational change in the hotel industry : An implication of change schema. International Journal of Hospitality Management, Vol.29, pp Daft, R. L. (2009). Organization theory and design (10 th ed.). Ohio: Cengage Learning (Nelson Education pub.). Firmansyah, A. (2011). Manajemen perubahan terhadap implementasi TI melalui transformasi pengetahuan memanfaatkan teknologi persuasif (studi kasus Universitas Padjadjaran). Management Journal, pp.1-6. Ghozali, I. (2013). Model Persamaan Struktural : Konsep & Aplikasi dengan AMOS 21. Semarang: Universitas Diponegoro. Judge, T. A., & Kammeyer-mueller, J. D. (2011). Human Resource Management Review Implications of core self-evaluations for a changing organizational context. Human Resource Management Review, Vol.21(4), pp Kordnaeij, A., Danaeefard, H., Zali, M. R., & Vasheghani, S. (2012). The role of organizational culture in customer satisfaction. European Journal of Economics (Finance and Administrative Sciences)(51), pp Lerdy, L. (2011). Pemodelan consumer acceptance terhadap produk pengganti tas plastik dengan metode SEM (studi kasus : konsumen ritel di Surabaya).[Tugas Akhir]. Teknik Industri ITS. 10

11 Lundberg, C., Gudmundson, A., & Andersson, T. D. (2009). Herzberg s Two-Factor Theory of work motivation tested empirically on seasonal workers in hospitality and tourism. Tourism Management, Vol.30(6), Mrayyan, M. T., Modallal, R., Awamreh, K., Atoum, M., Abdullah, M., & Suliman, S. (2008). Readiness of organizations for change, motivation and conflict-handling intentions : Senior nursing students perceptions. Nurse Education in Practice, Vol.8, pp Palcic, Ã., & Reeves, E. (2010). Organisational status change and performance : The case of Ireland s national telecommunications operator. Telecommunications Policy, Vol.34, pp Qomaruzzaman. (2008). Implementasi dan asesmen perubahan budaya perusahaan PT. Pupuk Kalimantan Timur [Thesis]. Magister Manajemen Universitas Indonesia, pp.1-3. Sadeghi, D. (2011). Alignment of organizational change strategies and its relationship with increasing organizations' performance. Procedia Social and Behavioral Sciences, Vol.20(2011), pp Sitinjak, T., & Sugiarto. (2006). Lisrel (1 st ed.). Jakarta: Graha Ilmu. Sutoto. (2008). Uniqueness of the human resources management in hospitals [.ppt] Retrieved from Winardi. (2010). Manajemen Perubahan : (Management of Change). Bandung: Kencana. 11

SIDANG TUGAS AKHIR. Analisis Hubungan Perubahan Organisasi, Growth Factors, Hygiene Factors dan Motivasi Kerja Karyawan di PT. Kaltim Medika Utama

SIDANG TUGAS AKHIR. Analisis Hubungan Perubahan Organisasi, Growth Factors, Hygiene Factors dan Motivasi Kerja Karyawan di PT. Kaltim Medika Utama SIDANG TUGAS AKHIR Analisis Hubungan Perubahan Organisasi, Growth Factors, Hygiene Factors dan Motivasi Kerja Karyawan di PT. Kaltim Medika Utama Oleh : Hendrick Hernando Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Bustanul

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis model berdasarkan data kuesioner yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesis yang telah diajukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali Kantor Sekretariat Pemerintah Daerah Provinsi Bali terletak di jalan Niti Mandala Renon Denpasar dengan perangkat Daerah

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA CILACAP. M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o )

ANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA CILACAP. M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o ) ANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA K A N T O R D I S T RIK NAVIGASI KELAS III CILACAP M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o ) E-mail: sarimutia09@yahoo.co.id Abstraksi Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN CORPORATE VALUE TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN CORPORATE VALUE TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN CORPORATE VALUE TERHADAP KINERJA KARYAWAN Putiri Bhuana Katili 1),Mutia Adha 2) Jurusan Teknik Industri, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Jend.Sudirman Km.3 Cilegon, Banten

Lebih terperinci

Analisa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja (Studi Kasus: Pabrik Teh Wonosari PTPN XII)

Analisa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja (Studi Kasus: Pabrik Teh Wonosari PTPN XII) Analisa Keselamatan Dan Kesehatan (K3) Dalam Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus: Pabrik Teh Wonosari PTPN XII) Dewinta Grahanintyas, Sritomo Wignjosoebroto, dan Effi Latiffianti Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh persepsi atas suatu harga (price

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Gambaran Umum Responden Objek penelitian yang ditetapkan adalah mahasiswa Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti angkatan 2006-2010

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013 PENDEKATAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) UNTUK ANALISA PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN DI INDUSTRI MANUFAKTUR (STUDI KASUS PT. FERRO SIDOARJO) Sonny Faizal 1) dan Indung Sudarso

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman merupakan salah satu instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang terletak di Jalan Ring Road

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT- BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT- RD sebagai salah satu media evaluasi pembelajaran. Melalui penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II 62 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Data penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II (Persero).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.

Lebih terperinci

ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR. Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2

ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR. Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2 ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2 1,2 Universitas Kader Bangsa, Jl. Mayjen. H. Moh. Ryacudu No.88, 8 Ulu, Seberang Ulu I, Palembang,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini terdiri dari tujauan pustaka, landasan teori dan kerangka pemikiran Tinjauan pustaka berisi penelitian-penelitian sebelumnya dan digunakan sebagai dasar dilaksanakannya

Lebih terperinci

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM Kamis, 29 September 2016 PENGARUH ORIENTASI PASAR, INOVASI PRODUK, DAN ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA PEMASARAN PADA USAHA MIKRO KECIL MAKANAN DAN MINUMAN DI WILAYAH JAKARTA TIMUR VITA ANDYANI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Infomedia Solusi Humanika (INSANI) yang beralamatkan di Jl RS Fatmawati No 75 Jakarta Selatan didirikan di Jakarta pada 24 Oktober 2012 berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Konfirmatori Analisis faktor konfirmatori dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting untuk melaksanakan kegiatan. Mereka memberi pengaruh besar terhadap kondisi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya. Pembahasan diawali dengan dimulai hasil statistik deskriptif yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR MELALUI KOMITMEN ORGANISASI (Studi Kasus: Bank Bukopin Semarang Pusat)

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR MELALUI KOMITMEN ORGANISASI (Studi Kasus: Bank Bukopin Semarang Pusat) ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR MELALUI KOMITMEN ORGANISASI (Studi Kasus: Bank Bukopin Semarang Pusat) Rieska Ernawati, Susatyo Nugroho W. P. Program Studi

Lebih terperinci

Kata kunci: Relationship Quality, Service Quality, Loyalty, Structural Equation Modeling (SEM).

Kata kunci: Relationship Quality, Service Quality, Loyalty, Structural Equation Modeling (SEM). ANALISIS SERVICE QUALITY PT. TERMINAL PETI KEMAS SURABAYA BERBASIS STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) Trinil Muktiningrum, Haryono, Vita Ratnasari Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Jl. Cokroaminoto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 33 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi Responden Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah pemilik usaha laundry di Surabaya, sebanyak 120 responden. Dengan Menggunaan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis data yang disesuaikan dengan pola penelitian dan variabel yang diteliti. Model yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

Pengaruh Nilai Budaya Perusahaan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Dengan Metode Structural Equation Modeling (SEM)

Pengaruh Nilai Budaya Perusahaan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Dengan Metode Structural Equation Modeling (SEM) Pengaruh Nilai Budaya Perusahaan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Dengan Metode Structural Equation Modeling (SEM) Joko Purnomo 1, Hadi Setiawan 2, Shanti K. Anggraeni 3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INTERPERSONAL COMMUNICATION TERHADAP PERSON ORGANIZATION FIT DAN IMPLIKASINYA PADA PRESTASI KERJA

ANALISIS PENGARUH INTERPERSONAL COMMUNICATION TERHADAP PERSON ORGANIZATION FIT DAN IMPLIKASINYA PADA PRESTASI KERJA Hendra Hadiwijaya (2017). Analisis Pengaruh Interpersonal Communication Terhadap Person Organiczation Fit dan Implikasinya pada Prestasi Kerja. International Journal of Social Science and Business. Vol.1

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Survei Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan hotel bintang tiga di wilayah kota Cirebon. Ukuran sampel yang digunakan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Dalam suatu organisasi atau perusahaan, faktor sumberdaya manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan organisasiuntuk mencapai berbagai

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MELALUI PERILAKU PRODUKTIF KARYAWAN

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MELALUI PERILAKU PRODUKTIF KARYAWAN ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MELALUI PERILAKU PRODUKTIF KARYAWAN Nurul Chairany 1, Nadzirah Ikasari 2, Taufik Nur 3, Noerhayati Amirullah 4 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE (Studi Kasus pada Website sia.undip.ac.id) SKRIPSI Disusun oleh: ENGGAR

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Structural Equation Modeling (SEM) adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk menyelesaikan model bertingkat secara serempak yang tidak dapat diselesaikan oleh persamaan regresi linear. SEM

Lebih terperinci

Analisis Faktor Relationship Satisfaction pada Kerjasama Antar UMKM Berbasis Logam di Waru, Sidoarjo

Analisis Faktor Relationship Satisfaction pada Kerjasama Antar UMKM Berbasis Logam di Waru, Sidoarjo JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 A-551 Analisis Faktor Relationship Satisfaction pada Kerjasama Antar UMKM Berbasis Logam di Waru, Sidoarjo Ary Tri Wibowo, Syarifa Hanoum, dan

Lebih terperinci

Abstract. Pendahuluan

Abstract. Pendahuluan Determinan Perilaku Pembelian Ekologis dan Konsekuensinya Terhadap Lingkungan: Perspektif Konsumen di Kota Pekanbaru Berdasarkan Kolektivisme, Perhatian Terhadap Lingkungan, Efektivitas Konsumen dan Kesediaan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian menggunakan metode Kausalitas, digunakan untuk meneliti pada pupolasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS Faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dapat diidentifikasi dengan melihat faktor eksternal dan internak yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV Opal Transport. B. Populasi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN MAHASISWA DALAM PEMILIHAN JURUSAN MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN MAHASISWA DALAM PEMILIHAN JURUSAN MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN MAHASISWA DALAM PEMILIHAN JURUSAN MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) (Studi Kasus di Jurusan Statistika Universitas Diponegoro Semarang) SKRIPSI

Lebih terperinci

Aplikasi Analisis Faktor Konfirmatori pada Pengambilan Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Program Studi di FMIPA Universitas Mulawarman

Aplikasi Analisis Faktor Konfirmatori pada Pengambilan Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Program Studi di FMIPA Universitas Mulawarman Aplikasi Analisis Faktor Konfirmatori pada Pengambilan Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Program Studi di FMIPA Universitas Mulawarman Confirmatory Factor Analysis Application in Decision Making Students

Lebih terperinci

J U D U L PEMODELAN KUALITAS LAYANAN

J U D U L PEMODELAN KUALITAS LAYANAN J U D U L PEMODELAN KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN TINGGI DENGAN METODA KOMBINASI SERVQUAL DAN STRUCTURAL EQUATION MODELING, DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCCESS (Studi Kasus pada Jurusan Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto

Lebih terperinci

Dommy Dyotama Satria

Dommy Dyotama Satria ANALISIS HUBUNGAN ANTARA CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM), RELATIONSHIP QUALITY (RQ), DAN CUSTOMER LIFETIME VALUE (CLV) (STUDI KASUS HOTEL GRAND LEGI MATARAM) Oleh: Dommy Dyotama Satria 5209100092

Lebih terperinci

BAB V RINGKASAN, KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN PENELITIAN YANG AKAN DATANG

BAB V RINGKASAN, KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN PENELITIAN YANG AKAN DATANG BAB V RINGKASAN, KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN PENELITIAN YANG AKAN DATANG 5.1. Ringkasan Penelitian Model ini dikembangkan dalam rangka penelitian dalam meningkatkan repetitive buying di Alex s Salon Embong

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Demi memberikan deskripsi mengenai responden yang menjadi obyek penelitian, penulis membuat karakteristik responden dimana dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling

Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.2, Juni 2013, pp.88-95 ISSN 2302-495X Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan SMA Negeri 1 Maronge NTB. Subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian mengenai pengujian model Theory Planned Behavior dalam menentukan pengaruh sikap siswa, norma subjektif,

Lebih terperinci

DETERMINAN MOTIVASI KERJA: TINJAUAN FAKTOR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK DI PT. KALTIM MEDIKA UTAMA BONTANG

DETERMINAN MOTIVASI KERJA: TINJAUAN FAKTOR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK DI PT. KALTIM MEDIKA UTAMA BONTANG DETERMINAN MOTIVASI KERJA: TINJAUAN FAKTOR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK DI PT. KALTIM MEDIKA UTAMA BONTANG Oleh: Hendrick Hernando * Email: hernando.hendrick@gmail.com *) Mahasiswa Magister Manajemen Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Camison dan Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisa data Pengaruh Customer Experience dan Perceived Quality terhadap Brand Trust Guna Meningkatkan Customer Loyalty dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/ Subyek Penelitian 1. Sejarah Smartphone Xiaomi Salah satu perusahaan yang memproduksi smartphone adalah Xiaomi. Xiaomi sendiri mulai menjual

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Lilis Suhartini, Eka Wahyu Hidayat, Aldy Putra Aldya Fakultas Teknik

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 553-562 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang dimulai dari validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dan model teoritis, uji

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP PRESTASI KERJA STAFF PERUSAHAAN KONSTRUKSI DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING(SEM)

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP PRESTASI KERJA STAFF PERUSAHAAN KONSTRUKSI DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING(SEM) PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP PRESTASI KERJA STAFF PERUSAHAAN KONSTRUKSI DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING(SEM) PRESENTED BY : ANDRI ADRIADI LATAR BELAKANG... PerkembanganbidangmanajemenkonstruksiIndonesia->

Lebih terperinci

BIMA BINGKAI MANAJEMEN

BIMA BINGKAI MANAJEMEN ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) : STUDI KASUS DI PT YAMAHA MUSIC MFG ASIA Bayu Wirawan D.S bayuwirawands@gmail.com Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian yang bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh persepsi biaya, persepsi kenyamanan, dan persepsi resiko terhadap minat beli situs tokobagus.com. Karena itulah

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN CV. CAHAYA GARMENT AND EMBROIDERY SURABAYA

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN CV. CAHAYA GARMENT AND EMBROIDERY SURABAYA PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN CV. CAHAYA GARMENT AND EMBROIDERY SURABAYA DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antar variabel berdasarkan fakta empiris dan dapat diyakini

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PENDIDIKAN PADA PERGURUAN TINGGI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PENDIDIKAN PADA PERGURUAN TINGGI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PENDIDIKAN PADA PERGURUAN TINGGI Moses L. Singgih 1), Rahmayanti 2) Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL Eka Wahyu Hidayat 1), Nurul Hiron 2), Hamdika Rizki Pradhana 3) 1), 2) Teknik

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA Felicia Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 7, felicia_fc@ymail.com Agung Gita Subakti,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dari industri jasa Lembaga Bahasa Inggris yang ada di Bogor, setiap penyelenggara kursus bahasa Inggris tentunya akan menciptakan suatu nama / simbol

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Profil Responden Bagian ini akan membahas karakteristik responden. Karakteristik dasar responden yang ditanyakan adalah jenis kelamin, pendidikan formal terakhir, usia, jenis

Lebih terperinci

Juliani Putriama 1, Faula Arina 2, Ratna Ekawati 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ABSTRAK

Juliani Putriama 1, Faula Arina 2, Ratna Ekawati 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ABSTRAK Pengaruh Penerapan Total Quality Management Melalui Produktivitas Karyawan Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Metode Structural Equation Modeling (SEM) Di PT. X Juliani Putriama 1, Faula Arina 2, Ratna

Lebih terperinci

LIMA Dinamika Fakta Empirik

LIMA Dinamika Fakta Empirik LIMA Dinamika Fakta Empirik Data yang diperoleh dirasakan melalui uji indikator variabel, yang dinilai berdasarkan nilai reratanya, serta uji model yang dikembangkan dalam penelitian ini. Uji indikator

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN Bagian ini akan menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan sampel, pengukuran konsep, pengumpulan

Lebih terperinci

Confirmatory Factor Analysis

Confirmatory Factor Analysis Teknik Analisis Validitas Konstruk dan Reliabilitas instrument Test dan Non Test Dengan Software LISREL Akbar iskandar Teknik informatika, STMIK AKBA, Sulawesi selatan, Indonesia Email : akbar.iskandar06@gmail.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pemicu bagi produsen lama untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pemicu bagi produsen lama untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil Perusahaan Pesatnya kemajuan ekonomi global telah mengundang produsen baru untuk turut ambil bagian dalam kancah perekonomian, sekaligus menjadi

Lebih terperinci

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) VII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Strutural Equation Model (SEM) merupakan suatu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel laten dengan variabel teramati sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 14 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT. YCH Indonesia adalah salah satu perusahaan distributor yang hampir 90% mendistribusikan produk susu dari perusahaan Frisian Flag Indonesia

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Total Quality Management Melalui Produktivitas Karyawan Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Metode Structural Equation Modeling

Pengaruh Penerapan Total Quality Management Melalui Produktivitas Karyawan Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Metode Structural Equation Modeling Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.3, September 2013, pp.251-257 ISSN 2302-495X Pengaruh Penerapan Total Quality Management Melalui Produktivitas Karyawan Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Metode Structural

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KERJA DAN PENCAPAIAN SASARAN PROYEK

ANALISA PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KERJA DAN PENCAPAIAN SASARAN PROYEK ANALISA PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KERJA DAN PENCAPAIAN SASARAN PROYEK Arintha Parijuwana, Christiono Utomo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo Baru, Sukoharjo.Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey. Penelitian survey adalah

Lebih terperinci

Endang W, Ujang Suryadi, dan Rizal, Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan, Budaya Organisasi melalui Kepuasan Terhadap Kinerja Di PTPN X Jember

Endang W, Ujang Suryadi, dan Rizal, Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan, Budaya Organisasi melalui Kepuasan Terhadap Kinerja Di PTPN X Jember PENGARUH MOTIVASI, KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI MELALUI KEPUASAN TERHADAP KARYAWAN DI PTPN X JEMBER Oleh: ENDANG WIDYAWATININGRUM *), UJANG SURYADI DAN RIZAL **) ABSTRAK Sebuah organisasi yang kompetitif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Analisis Hubungan Persepsi dan Kepuasan Perusahaan terhadap E-Government di Nusa Tenggara Barat Riza Prapascatama Agusdin dan Mudjahidin, ST., MT Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Profil Aplikasi SIR SIR adalah layanan arsip online yang dikelola oleh perpustakaan Stikom Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 44 BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Pre-test Untuk menguji konstruk pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner, peneliti melakukan pre-test kepada 30 responden

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PADA PENERIMAAN E-MONEY PADA KALANGAN MAHASISWA DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PADA PENERIMAAN E-MONEY PADA KALANGAN MAHASISWA DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL TESIS IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PADA PENERIMAAN E-MONEY PADA KALANGAN MAHASISWA DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL DEWI PARAMITA No. Mhs.: 145302292/PS/MTF PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK

Lebih terperinci

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Stuctural Equation Model merupakan suatu teknik statistik yang mampu menganalisis pola hubungan antara variabel laten dan indikatornya, variabel laten yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN II. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif kausal, karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap Y yang bersifat kausal.

Lebih terperinci