BAB I P E N D A H U L U A N. Garut didasarkan kepada Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 7 Tahun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I P E N D A H U L U A N. Garut didasarkan kepada Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 7 Tahun"

Transkripsi

1 BAB I P E N D A H U L U A N A. GAMBARAN UMUM UNIT KERJA Pembentukan Kabupaten Garut didasarkan kepada Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai peran dan fungsi sebagai pelaksana Pemerintah Daerah di bidang Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Sedangkan tugas pokok, fungsi dan Tata Kerja Dinas secara rinci diatur melalui Peraturan Bupati Garut Nomor Kedudukan Merupakan unsur pelaksana otonomi yang dipimpin oleh kepala dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah. 2. Tugas Pokok mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan dibidang Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 3. Fungsi Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang Sosial, ketenagakerjaan dan Transmigrasi. 1

2 b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Sosial, ketenagakerjaan dan Transmigrasi. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Sosial, ketenagakerjaan dan Transmigrasi. d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. B. LATAR BELAKANG merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Adapun tugas pokoknya adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi. Sebagai instansi pemerintah yang melaksanakan dua urusan wajib dan satu urusan pilihan, menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) sebagai upaya untuk meningkatkan akuntabilitas dan capaian kinerja yang berorientasi pada pencapaian pelayanan prima kepada masyarakat di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi. Oleh karena itu penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan media pertanggungjawaban yang berisi informasi capaian kinerja Instansi Pemerintah yang dapat digunakan sebagai komunikasi pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah serta sebagai perwujudan tertulis pertanggungjawaban Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi kepada Bupati sebagai pemberi delegasi wewenang dan mandat. 2

3 C. MAKSUD DAN TUJUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) dimaksudkan sebagai bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada atas penggunaan anggaran dengan melaksanakan pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Adapun tujuannya adalah : 1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat dalam hal ini Bupati Garut atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai. 2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya. D. DASAR HUKUM Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah mengacu kepada : 1. Tap MPR. RI Nomor : XI / MPR / 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi dan Nepotisme; 2. Undang undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 3. Undang undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor. 12 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 4. Undang undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah; 3

4 5. Undang undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi dan nepotisme; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 7. Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2005 tentang Pelaksanaan Sistem AKIP; 8. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 9. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara; Nomor 239 / IX / 6 / 8 / 2003 tentang perbaikan pedoman penyusunan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 9 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU). 11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja (TAPKIN) dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah. 12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. E. LINGKUNGAN STRATEGIS YANG BERPENGARUH a) Lingkungan Internal a. Kekuatan (Strengths). Berdasarkan hasil analisis, dapat diidentifikasi beberapa faktor kekuatan yang sangat mempengaruhi keberhasilan Dinas Sosial Tenaga kerja dan 4

5 Transmigrasi dalam mencapai visi dan misi yang telah disepakati. Faktor-faktor tersebut adalah : 1) Sumber Daya Aparatur Pegawai Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi sebagian besar golongan III, hal ini merupakan salah satu modal dasar untuk menunjang profesionalisme pelayanan bidang Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 2) Budaya organisasi Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi yang cukup kondusif, disebabkan oleh hubungan kerja yang dibangun secara kekeluargaan dan demokratis, sehingga sangat bermanfaat dalam mengembangkan kreativitas individual maupun kelompok/teamwork; 3) Ketersediaan sarana dan prasarana kerja yang relatif memadai sehingga sangat membantu pelaksanaan tugas sehari-hari. Hal ini menyangkut fasilitas gedung ruangan kantor, ruang rapat, sarana transportasi, maupun peralatan perkantoran yang cukup memadai sesuai dengan standar yang ditentukan; 4) Tersedianya Balai Latihan Kerja, sebagai penyelenggara pelatihan bagi para pencari kerja untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja. 5) Adanya dukungan legalitas berupa produk hukum yang berpengaruh terhadap sasaran garapan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, yaitu : 5

6 a) Undang undang nomor 15 tahun 1997 tentang Ketransmigrasian; b) Undang undang nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; c) Undang undang nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial. b. Kelemahan (Weaknesess). Selain memiliki beberapa kekuatan seperti telah dijelaskan di atas, terdapat beberapa kelemahan internal yang menghambat kelancaran organisasi dalam mencapai tujuannya. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilaksanakan, beberapa kelemahan tersebut adalah : 1) Kurangnya jumlah tenaga fungsional baik pengawas ketenagakerjaan, pengantar kerja maupun instruktur Balai Latihan Kerja (BLK). Hal ini akan berpengaruh terhadap keberhasilan baik pengawasan ketenagakerjaan dan hubungan industrial, penempatan tenaga kerja maupun kualitas lulusan Balai Latihan Kerja (BLK). 2) Fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung keberhasilan tugas kurang memadai baik kuantitas maupun kualitasnya. 3) Minat pegawai untuk mengikuti Diklat Fungsional dan Diklat Teknis ketenagakerjaan masih rendah; 4) Kurangnya kesempatan untuk meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan formal, pendidikan latihan dalam dan luar negeri bagi pegawai. 6

7 b) Lingkungan Eksternal a. Peluang (Opportunities) Yaitu situasi dan faktor-faktor luar organisasi yang bersifat positif yang mendukung kelancaran Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi dalam mencapai Visi dan Misinya, antara lain : 1) Jumlah Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) yang cukup besar (424 Karang Taruna, 41 TKSK, 37 Orsos, 503 PSM dan 52 orang Tagana), hal ini sangat membantu dalam penyelenggaraan pelayanan Kesejahteraan Sosial penanganan PMKS. 2) Terbentuknya Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM) di tingkat desa/kelurahan. 3) Terbukanya kesempatan kerja baik didalam maupun di luar negeri. 4) Para pengusaha dan lembaga-lembaga ketenagakerjaan sebagai mitra kerja yang mempunyai peranan dalam penanganan masalahmasalah ketenagakerjaan 5) Terjalinnya komunikasi yang baik dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat dalm sinergitas program dan kegiatan 6) Masih terdapat peluang penempatan calon transmigran dari daerah lain, khususnya luar jawa. b. Tantangan (Threats) Selain peluang-peluang seperti diuraikan diatas, terdapat pula tantangantantangan yang menghambat terhadap kelancaran pelaksanaan tugas pokok organisasi Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Garut dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. 7

8 Tantangan-tantangan ini terutama datang dari luar sistem organisasi, tetapi sangat berpengaruh terhadap jalannya roda organisasi dalam mencapai tingkat kinerjanya. Beberapa tantangan atau ancaman tersebut diantaranya adalah : 1) Perubahan yang terjadi dalam tatanan kehidupan sosial kemasyarakatan sebagai dampak dari era globalisasi serta saling pengaruh antara berbagai faktor di dalamnya merupakan dimensi yang harus diperhitungkan dalam pembangunan bidang sosial ketenagakerjaan dan transmigrasi, seperti melemahnya nilai kesetiakawanan sosial dan persaingan kerja. 2) Jumlah penganggur yang semakin bertambah. 3) Terjadinya bencana alam, mengingat termasuk daerah rawan bencana alam. 4) Tumbuhnya daya saing tenaga kerja menuntut peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja sesuai dengan tuntutan pasar. 5) Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang semakin bertambah, seperti kemiskinan, keterlantaran, ketunaan sosial, kecacatan dan korban bencana. 6) Terbatasnya peluang kerja sama antar daerah dalam penempatan calon trangmigran, sedangkan minat dan animo masyarakat untuk transmigrasi cukup tinggi. F. PERMASALAHAN UTAMA Urusan Sosial : a. Tingginya jumlah penduduk miskin. b. Tingginya angka penyandang masalah Kesejahteraan Sosial *) 8

9 c. Belum terintegrasinya penanganan penduduk miskin *) d. Tingkat partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial belum optimal. e. Kurangnya kemandirian Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) sebagai mitra pemerintah dalam penanganan PMKS. f. Rendahnya aksesibilitas sarana dan prasarana bagi orang dengan disabilitas. g. Belum optimalnya pemanfaatan potensi sumber Kesejahteraan Sosial *) h. Belum optimalnya penanganan bencana alam dan dampak socialnya *) 2. Urusan Tenaga Kerja : a. Tingginya jumlah pengangguran terbuka. b. Rendahnya Kualitas dan Produktivitas tenaga kerja c. Rendahnya penyerapan tenaga kerja. d. Rendahnya kompetensi pencari kerja. e. Upah Minimum Kabupaten (UKM) belum sama dengan Kebutuhan hidup layak (KHL). f. Perlindungan dan pengawasan tenaga kerja yang belum optimal. g. Tingginya jumlah Pekerja anak. h. Masih banyak perusahaan yang belum melaksanakan peraturan ketenagakerjaan. 3. Urusan Transmigrasi : a. Kesiapan tempat transmigran tidak tepat waktu yang dijadwalkan. b. Belum efektifnya kegiatan penjajagan/survey kerjasama antar daerah (KSAD) ke lokasi-lokasi potensial, karena sering berubahnya kepastian target penempatan dari pemerintah pusat. c. Belum tertibnya penataan aset/lahan transmigrasi lokal (resettlement). 9

10 G. SISTEMATIKA PENYAJIAN Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2014, sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Unit Kerja B. Latar Belakang C. Maksud dan Tujuan D. Dasar Hukum E. Ingkungan Strategis yang berpengaruh F. Permasalahan Utama G. Sistematika Penulisan BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Struktur Organisasi B. Tugas Pokok dan Fungsi C. Visi dan Misi D. Tujuan E. Sasaran F. Perjanjian Kinerja BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi B. Realisasi Anggaran BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Kinerja B. Kendala / Hambatan Kinerja C. Strategi Pemecahan Masalah LAMPIRAN : 1. Perjanjian Kinerja 2. Pengukuran Kinerja 3. Realisasi anggaran per sasaran. 10

11 BAB II PERENCANAAAN KINERJA TAHUN 2014 A. STRUKTUR ORGANISASI Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh satu orang Sekretaris dan 4 orang Kepala Bidang, Kelompok Jabatan Fungsional serta Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Latihan Kerja (BLK). Adapun Struktur Organisasi Dinas Soial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Garut secara rinci, terdiri dari : a. Kepala Dinas b. Sekretaris membawahkan : 1) Sub Bagian Umum 2) Sub Bagian Keuangan 3) Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan c. Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Sosial, membawahkan: 1) Seksi Pemberdayaan Sosial 2) Seksi Pengembangan Sosial 3) Seksi Pengembangan Partisipasi Sosial d. Bidang Bantuan Jaminan dan Rehabilitasi Sosial, membawahkan : 1) Seksi Bantuan dan Perlindungan Sosial 2) Seksi Pelayanan Sosial 3) Seksi Rehabilitasi Sosial e. Bidang Transmigarasi dan Penempatan Tenaga Kerja membawahkan 3 seksi yaitu : 11

12 1) Seksi Transmigrasi; 2) Seksi Produktivitas Tenaga Kerja; 3) Seksi Penempatan Tenaga Kerja. f. Bidang Perlindungan Hubungan Industrial dan Jamsostek, membawahkan : 1) Seksi Persyaratan Kerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja. 2) Seksi Perlindungan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 3) Seksi Perlindungan Norma Kerja. g. UPTD Balai Latihan Kerja (BLK), membawahkan : 1) Kasubag Umum 2) Jabatan Fungsional (Instruktur) BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN GARUT KEPALA DINAS SEKRETARIAT Sub. Bag Umum Sub. Bag Keuangan Sub. Bag. Perncanaan Evaluasi & Pelaporan KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Bidang Pemberdayaan & Pengembangan Sosial Bidang Bantuan Jaminan & Rehabilitasi Sosial Bidang Transmigrasi & Penempatan Tenaga Kerja Bidang Perlindungan Hubungan Industrial & Jamsostek Seksi Pemberdayaan Sosial Seksi Transmigrasi Seksi Transmigrasi Seksi Persyaratan Kerja & Jaminan Sosial Tenaga Kerja Seksi Pengembangan Sosial Seksi Produktivitas Tenaga Kerja Seksi Produktivitas Tenaga Kerja Seksi Perlindungan Norma Keselamatan & Kesehatan Kerja Seksi Pengembangan Partisipasi Sosial Seksi Penempatan Tenaga kerja Seksi Penempatan Tenaga kerja Seksi Perlindungan Norma Kerja Garis Komando / Pembinaan Garis Koordinasi UPTD BLK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NO 23 TAHUN

13 B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1. Tugas Pokok mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan dibidang Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 2. Fungsi Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang Sosial, ketenagakerjaan dan Transmigrasi. b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Sosial, ketenagakerjaan dan Transmigrasi. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Sosial, ketenagakerjaan dan Transmigrasi. d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. C. VISI DAN MISI Visi Dinas Sosial Tenaga Kerja, dan Transmigrasi adalah Terwujudnya Masyarakat Garut sejahtera yang Memiliki Sumber Daya Manusia Mandiri dan Berkepedulian Sosial. Untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi menetapkan 6 misi yaitu : 1. Meningkatkan sumber daya aparatur yang berkualitas untuk mendukung optimalisasi pelayanan publik 13

14 2. Memberdayakan dan memulihkan kembali fungsi sosial para penyandang masalah kesejahteraansosial (PMKS). 3. Memberdayakan dan mengembangkan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS). 4. Meningkatkan penempatan kerja dan perluasan kesempatan kerja dengan didukung peningkatan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia. 5. Mengembangkan sistem hubungan industrial dan meningkatkan kesejahteraan pekerja serta perlindungan dan pengawasan ketenagakerjaan. 6. Mewujudkan keseimbangan persebaran penduduk yang serasi dan seimbang antara daya dukung dengan daya tampung lingkungan. D. TUJUAN DAN SASARAN Misi 1 : Meningkatkan sumber daya aparatur yang berkualitas untuk mendukung optimalisasi pelayanan publik. Tujuan : Meningkatkan kinerja aparatur dalam pelayanan bidang sosial, tenaga kerja dan transimgrasi. Sasaran : Meningkatnya pelayanan di bidang sosial tenaga kerja dan transmigrasi. Indikator sasaran : Indeks kepuasan masyarakat 14

15 Kebijakan : Peningkatan sarana dan prasarana serta penyebaran informasi tentang sosial ketenagakerjaan dan transmigrasi. Program : 1. Pelayanan Administrasi Perkantoran. 2. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur. 3. Peningkatan Disiplin Aparatur. 4. Peningkayan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 5. Peningkatan Pengembangan Sistem Laporan Capaian Kinerja dan Keuangan. 6. Peningkatan Perencanaan SKPD. Misi 2 : Memberdayakan dan memulihkan kembali fungsi sosial para penyandang masalah kesejahteraansosial (PMKS). Tujuan : Meningkatkan kemauan dan kemampuan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Sasaran : Meningkatnya kepercayaan diri, kemampuan dan kemauan serta taraf kehidupan sosial ekonomi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Indikator Sasaran : Jumlah PMKS yang ditangani mampu mengurus diri sendiri, mampu menjalin relasi sosial, memiliki kemandirian ekonomi, mampu melaksanakan peranan sosial, Penyandang Cacat berfungsi secara fisik. 15

16 Kebijakan : Penyelenggaraan kesejahteraan sosial melalui pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosial, jaminan sosial dan perlindungan sosial. Program : 1. Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT dan PMKS Lainnya. 2. Pelayanan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial. 3. Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Napi, PSK dan Gepeng). 4. Pembinaan Anak Terlantar. 5. Pembinaan Panti Asuhan / Panti Jompo 6. Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma 7. Bantuan dan jaminan Sosial. 8. Pelestrarian nilai-nilai kepahlawanan dan perintis kemerdekaan. Misi 3 : Memberdayakan dan mengembangkan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS). Tujuan : Meningkatnya peran serta potensi sumber kesejahteraan sosial (PSKS) dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Sasaran : Meningkatnya kemampuan, kepedulian dan tanggung jawab sosial PSKS (PSM, Karang Taruna dan Orsos) dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan. Indikator sasaran : Jumlah PSKS (Karang Taruna, Orsos, PSM) yang menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan sosial. 16

17 Kebijakan : Penyelenggaraan kesejahteraan sosial berbasis masyarakat sesuai kearifan lokal. Program : 1. Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial. Misi 4 : Meningkatkan penempatan kerja dan perluasan kesempatan kerja dengan didukung peningkatan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia. Tujuan : 1. Meningkatkan kualitas dan produktivitas serta daya saing tenaga kerja. 2. Meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Sasaran : 1. Meningkatnya kompetensi tenaga kerja. Indikator sasaran : Jumlah pencari kerja yang dilatih : a. Berbasis kompetensi b. Berbasis masyarakat. c. Kewirausahaan. 2. Meningkatnya jumlah tenaga kerja yang ditempatkan baik yang mandiri maupun bekerja serta adanya keseimbangan pasar. Indikator sasaran : Jumlah tenaga kerja yang dapat ditempatkan di dalam maupun di luar negeri : a. Dalam hubungan kerja. 1) Dalam negeri 2) Luar negeri b. Di luar hubungan kerja. 17

18 Kebijakan : 1. Keserasian dan kesepadanan pelatihan dengan kebutuhan pencari kerja. 2. Penanaman jiwa kewirausahaan pada pencari kerja. 3. Penempatan tenaga kerja melalui mekanisme antar kerja antar lokal (AKAL), antar kerja antar daerah (AKAD) dan antar kerja antar negara (AKAN). Program : 1. Peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja 2. Peningkatan kesempatan kerja. 3. Peningkatan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas. Misi 5 : Mengembangkan sistem hubungan industrial dan meningkatkan kesejahteraan pekerja serta perlindungan dan pengawasan ketenagakerjaan. Tujuan : Meningkatkan hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan. Sasaran : 1. Meningkatnya kesadaran hukum para pelaku produksi di bidang ketenagakerjaan. Indikator sasaran : a. Jumlah perusahaan yang bisa menerapkan peraturan ketenagakerjaan dan syarat kerja. 2. Meningkatnya kesejahteraan pekerja. Indikator sasaran : a. Pencapaian Upah Minimum Kabupaten (UMK) sama dengan Kebutuhan Hidup Layak (KHL). b. Meningkatnya jumlah kepesertaan Jamsostek. 18

19 3. Penyelesaian perselisihan hubungan industrial. Indikator sasaran : a. Prosentase penyelesaian kasus PHI melalui perjanjian bersama. Kebijakan : Pembinaan sistem hubungan industrial berkelanjutan Program : 1. Perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan. 2. Perlindungan tenaga kerja dan pengembangan sistem pengawasan ketenagakerjaan. 3. Pengembangan hubungan industrial dan peningkatan jaminan sosial tenaga kerja. Misi 6 : Mewujudkan keseimbangan persebaran penduduk yang serasi dan seimbang antara daya dukung dengan daya tampung lingkungan. Tujuan : Meningkatkan kesejahteraan transmigran serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Sasaran : 1. Meningkatnya kemampuan transmigran mengelola lahan/usaha ekonomis produktif. Indikator sasaran : a. Jumlah transmigran yang dilatih mampu mengelola lahan/usaha ekonomis produktif. 2. Meningkatnya kerjasama antar daerah yang saling menguntungkan dalam penyelenggarakan transmigrasi. 19

20 Indikator sasaran : a. Jumlah survey calon lokasi daerah tujuan transmigrasi. b. Jumlah perjanjian kerjasama /MOU penempatan trasmigrasi. c. Jumlah transmigran yang ditempatkan. Kebijakan : Pengerahan, persebaran dan mobilitas penduduk yang selaras, serasi dan seimbang dengan daya dukung lingkungan. Program : 1. Transmigrasi Lokal 2. Pengembangan Wilayah Transmigrasi. E. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2014 Perjanjian kinerja, yaitu tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai antara pimpinan SKPD yang menerima amanah dengan pihak yang memberi amanah dalam hal ini Bupati Garut. Penetapan kinerja meliputi sasaran strategis, indikator kinerja, target, program dan kegiatan serta jumlah anggaran yang sudah disetujui. Perjanjian kinerja tahun 2014 mengacu pada rencana strategis , dimana sasaran kinerja disajikan bersama indikator kinerja dan target. Sedangkan program disajikan sebagai strategi yang relevan dengan sasaran yang telah ditetapkan. Selanjutnya kegiatan disajikan dengan mengacu pada program yang relevan, sehingga kegiatan yang dirumuskan dalam renja merupakan rincian yang sistematik dari program yang akan dilaksanakan. Adapun perjanjian kinerja tahun 2014 sebagai berikut : 20

21 21

22 22

23 23

24 24

25 25

26 Selanjutnya penetapan Kinerja (Tapkin) tahun 2014 dirinci ke dalam sasaran dan indikator sasaran dari masing-masing misi adalah sebagai berikut : Misi 1 Meningkatkan Sumber Daya Aparatur Yang Berkualitas Untuk Mendukung Optimalisasi Pelayanan Publik No. Sasaran dan Indikator Kinerja Satuan Target 1. Meningkatnya pelayanan di bidang sosial tenaga kerja dan transmigrasi Indikator sasaran : Indeks kepuasan masyarakat IKM Baik Misi 2 Memberdayakan Dan Memulihkan Kembali Fungsi Sosial Para Penyandang Masalah Kesejahteraansosial (PMKS) No. Sasaran dan Indikator Kinerjanya Satuan Target 1. Meningkatnya kepercayaan diri, kemampuan dan kemauan serta taraf kehidupan sosial ekonomi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Indikator Sasaran : Jumlah PMKS yang ditangani : Orang Misi 3 Memberdayakan Dan Mengembangkan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) No. Sasaran dan Indikator Kinerjanya Satuan Target 1. Meningkatnya kemampuan, kepedulian dan tanggung jawab sosial Pemahaman PSKS (PSM, Karang Taruna dan Orsos)dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan Indikator Sasaran : Jumlah PSKS (Karang Taruna, Orsos, PSM) yang menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan sosial Orsos KT PSM

27 Misi 4 Meningkatkan Penempatan Kerja Dan Perluasan Kesempatan Kerja Dengan Didukung Peningkatan Kualitas Dan Produktivitas Sumber Daya Manusia No. Sasaran dan Indikator Kinerjanya Satuan Target 1. Meningkatnya kompetensi tenaga kerja Indikator Sasaran : Jumlah pencari kerja yang dilatih : a. Berbasis kompetensi b. Berbasis masyarakat c. kewirausahaan Orang Orang Orang Meningkatnya jumlah tenaga kerja yang ditempatkan baik yang mandiri maupun bekerja serta adanya keseimbangan pasar kerja Indikator Sasaran : Jumlah tenaga kerja yang dapat ditempatkan didalam maupun diluar negeri a. dalam hubungan kerja - dalam negeri - luar negeri b. diluar hubungan kerja Orang Orang Orang Misi 5 Mengembangkan Sistem Hubungan Industrial Dan Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja Serta Perlindungan Dan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Sasaran dan Indikator Kinerjanya Satuan Target 1. Meningkatnya kesadaran hukum para pelaku produksi di bidang ketenagakerjaan Indikator Sasaran : Jumlah perusahaan yang bisa menerapkan peraturan ketenagakerjaan dan syarat kerja Perusahaan Meningkatnya kesejahteraan pekerja Indikator Sasaran : 1. Pencapaian UMK sama dengan KHL 2. Jumlah kepesertaan jamsostek % Perusahaan Penyelesaian perselisihan hubungan industrial (PHI) Indikator Sasaran : Prosentase penyelesaian kasus PHI dengan perjanjian bersama %

28 Misi 6 Mewujudkan Keseimbangan Persebaran Penduduk Yang Serasi Dan Seimbang Antara Daya Dukung Dengan Daya Tampung Lingkungan No. Sasaran dan Indikator Kinerjanya Satuan Target 1. Meningkatnya kemampuan transmigran mengelola lahan/usaha ekonomis produktif. Indikator sasaran : Jumlah transmigran lokal yang dilatih mampu mengelola lahan/usaha ekonomis produktif KK Meningkatnya kerjasama antar daerah yang saling menguntungkan dalam penyelenggarakan ketransmigrasian. Indikator sasaran : a. Jumlah survey calon lokasi daerah tujuan transmigrasi. b. Jumlah perjanjian kerjasama dalam penempatan transmigran. c. Jumlah transmigran yang ditempatkan Lokasi MOU KK Anggaran belanja langsung tahun 2014 sebesar RP ,00 terdiri dari : 1. APBD Kabupaten Rp ,00 2. APBD Provinsi Jawa Barat Rp ,00 3. APBN Rp ,00 terdiri dari: a. Kementerian Sosial Rp. 53, ,00 b. Kementerian Nakertrans Rp ,00 28

29 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran kinerja digunakan untuk pengendalian dan pemantauan kinerja. Pengukuran kinerja dilaksanakan berdasarkan Surat Edaran Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 050/132/DSTT tanggal 30 Januari 2014 perihal Pengumpulan Data Kinerja. Data kinerja mencakup seluruh program dan kegiatan yang disampaikan secara berkala setiap bulan dan triwulan ke Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan. Data kinerja diperoleh melalui sistem pengumpulan data kinerja dari 2 (dua) sumber yaitu : 1. Data Internal Yaitu data yang berasal dari sistem informasi yang ada yaitu berupa laporanlaporan kegiatan reguler seperti laporan bulanan dan triwulanan. 2. Data eksternal Yaitu data yang diperoleh diluar lembaga yang digunakan sepanjang relevan dengan pencapaian kinerja. Beberapa jenis indikator yang digunakan dalam pelaksanaan pengukuran kinerja tahun 2014 antara lain : a. Indikator masukan (inputs) Yaitu segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran (outputs) antara lain dana 29

30 kegiatan dengan satuan rupiah, SDM dengan satuan orang dan waktu dengan satuan hari/bulan. a. Indikator Keluaran (outputs) Yaitu sesuatu yang diharapkan langsung dari suatu kegiatan dimana dapat berupa fisik dan/atau non fisik. Indikator outputs yang digunakan dapat bervariatan), jumlah orang, jumlah laporan dan jumlah barang/jasa lainnya dari hasil pelayanan ataupun pelaksanaan tugas lainnya dengan satuan kegiatan, orang, paket, buah, unit, rupiah dan lain sebagainya. b. Indikator Hasil (outcomes) Yaitu segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya outputs kegiatan dengan kata lain outcomes merupakan fungsi langsung dari outputs kegiatan pada jangka waktu menengah. Indikator ini menggunakan kategori angka mutlak dan relatif atau prosentase. Pengukuran kinerja menyangkut kinerja kegiatan yang memperhatikan tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja kegiatan. Pengukuran kinerja tersebut dilakukan dengan menggunakan Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK). Sedangkan pengukuran tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan. Pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS). Perhitungan prosentase pencapaian rencana tingkat capaian (target) baik dalam PPK maupun PPS dengan memperhatikan karakteristik komponen realisasi dalam 2 kondisi karakteristik, yaitu: 30

31 a. Semakin tinggi realisasi menunjukan pencapaian kinerja semakin baik, maka rumus yang digunakan adalah : Realisasi % Pencapaian Target = x 100% Rencana b. Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja, maka rumus yang digunakan : Rencana (Realisasi-Rencana) % Pencapaian Target = x 100% Rencana Berdasarkan pengukuran kinerja kegiatan (PKK) dan pengukuran kinerja sasaran (PPS), maka dilakukan evaluasi terhadap pencapaian setiap indikator kinerja tersebut untuk memberikan penjelasan tentang keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan dan pencapaian sasaran rencana kinerja (renja). Evaluasi pengukuran kinerja bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian realisasi, kemajuan pencapaian visi dan misi, serta agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program / kegiatan dimasa yang akan datang. Evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran dinilai dengan skala pengukuran ordinal yang dibuat dengan menggunakan asumsi sebagai berikut 85 s/d 100 adalah sangat baik; 70 s/d 84 adalah baik; 55 s/d 69 adalah sedang; 0 s/d 54 adalah kurang. 31

32 Setelah dilakukan evaluasi kinerja dilakukan analisis efisiensi dan efektifitas. Analisis efisiensi dilakukan dengan cara membandingkan antara masukan dan keluaran baik rencana maupun realisasi, hal ini menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan dengan memberikan data nilai outputs /unit kegiatan yang dihasilkan oleh suatu inputs tertentu. Analisis efektifitas yaitu menggambarkan tingkat kesesuaian antara sasaran dan tujuan dengan hasil (outcomes). Selain itu, analisis juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan. A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 1. Pencapaian Kinerja. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, pencapaian sasaran Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi tahun 2014 secara keseluarhan disajikan pada gambar sebagai berikut : 21,1% 78,9% Mencapai/Melebihi Target Tidak Mencapai Target 32

33 Pada tahun 2014 pengukuran kinerja dilakukan terhadap 10 sasaran dengan menggunakan 19 indikator yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja tahun Dari 19 indikator yang diukur, sebanyak 15 indikator (78,9 %) mencapai/melebihi target, sebanyak 4 insikator (21,1 %) tidak mencapai target, Perincian pencapaian sasaran pada tahun 2014 yang berkaitan dengan masing-masing misi dapat dilihat pada tabel berikut : Misi 1 Meningkatkan Sumber Daya Aparatur Yang Berkualitas Untuk Mendukung Optimalisasi Pelayanan Publik No. Sasaran dan Indikator Kinerjanya Satuan Target Realisasi % Capaian Kinerja 1. Meningkatnya pelayanan di bidang sosial tenaga kerja dan transmigras i Indikator sasaran : Indek kepuasan masyarakat IKM Baik Baik Misi 2 Memberdayakan dan Memulihkan Kembali Fungsi Sosial Para Penyandang Masalah Kesejahteraansosial (PMKS) No. Sasaran dan Indikator Kinerjanya Satuan Target Realisasi % Capaian Kinerja 1. Meningkatnya kepercayaan diri, kemampuan dan kemauan serta taraf kehidupan sosial ekonomi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Indikator Sasaran : Jumlah PMKS yang ditangani : Orang a. Mampu mengurus diri sendiri ; b. Mampu menjalin relasi sosial ; c. Memiliki kemandirian ekonomi ; d. Mampu melaksanakan peranan sosial : e. Paca berfungsi secara fisik. Orang Orang Orang Orang orang

34 Misi 3 Memberdayakan dan mengembangkan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) No. Sasaran dan Indikator Kinerjanya Satuan Target Realisasi % Capaian Kinerja 1. Meningkatnya kemampuan, kepedulian dan tanggung jawab sosial PSKS (PSM, Karang Taruna dan Orsos) dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan Indikator Sasaran Jumlah PSKS (Karang Taruna, Orsos, PSM) yang menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan sosial Orsos KT PSM Misi 4 Meningkatkan penempatan kerja dan perluasan kesempatan kerja dengan didukung peningkatan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia No. Sasaran dan Indikator Kinerjanya Satuan Target Realisasi % Capaian Kinerja 1. Meningkatnya kompetensi tenaga kerja Indikator Sasaran : Jumlah pencari kerja yang dilatih : a. Berbasis kompetensi b. Berbasis masyarakat c. Kewirausahaan Orang orang orang Meningkatnya jumlah tenaga kerja yang ditempatkan baik yang mandiri maupun bekerja serta adanya keseimbangan pasar kerja Indikator Sasaran : Jumlah tenaga kerja yang dapat ditempatkan di dalam maupun di luar negeri a. dalam hubungan kerja : - dalam negeri - luar negeri b. diluar hubungan kerja Orang Orang Orang ,4 74,25 144,5 34

35 Misi 5 Mengembangkan Sistem Hubungan Industrial dan meningkatkan kesejahteraan pekerja serta Perlindungan dan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Sasaran dan Indikator Kinerjanya Satuan Target Realisasi % Capaian Kinerja 1. Meningkatnya kesadaran hukum para pelaku produksi di bidang ketenagakerjaan Indikator Sasaran : Jumlah perusahaan yang bisa menerapkan peraturan ketenagakerjaan dan syarat kerja; Prsh Meningkatnya kesejahteraan pekerja. Indikator Sasaran : a. Pencapaian UMK sama dengan KHL b. Jumlah kepesertaan jamsostek % Persh , , Penyelesaian perselisihan hubungan industrial (PHI) Indikator Sasaran : Prosentase penyelesaian kasus PHI melalui perjanjian bersama %

36 Misi 6 Mewujudkan Keseimbangan Persebaran Penduduk Yang Serasi Dan Seimbang Antara Daya Dukung Dengan Daya Tampung Lingkungan No. Sasaran dan Indikator Kinerjanya Satuan Target Realisasi % Capaian Kinerja 1. Meningkatnya kemampuan transmigran mengelola lahan/usaha ekonomis produktif. Indikator sasaran : Jumlah transmigran lokal yang dilatih mampu mengelola lahan/usaha ekonomis produktif KK Meningkatnya kerjasama antar daerah yang saling menguntungkan dalam penyelenggarakan ketransmigrasian. Indikator sasaran : a. Jumlah survey calon lokasi daerah tujuan transmigrasi. b. Jumlah perjanjian kerjasama/mou dalam penempatan transmigran. c. Jumlah transmigran yang ditempatkan Lokasi MOU KK Pencapaian kinerja tahun 2014 yang diimplementasikan ke dalam 95 kegiatan dalam 23 program, yaitu : 1. Pelayanan Administrasi Perkantoran. 2. Peningkatan Sarana dan Sarana Aparatur. 3. Peningkayan Disiplin Aparatur. 4. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. 5. Peningkatan pengembangan sistem laporan capaian kinerja dan keuangan. 6. Peningkatan Perencanaan SKPD 36

37 7. Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya. 8. Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial. 9. Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma. 10. Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo. 11. Bantuan dan jaminan Sosial. 12. Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial. 13. Pembinaan Anak Terlantar. 14. Pelestarian Nilai-Nilai Kepahlawanan dan Perintis Kemerdekaan, 15. Pemberdayaan Kelembagan Kesejahteraan Sosial. 16. Peningkatan kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja. 17. Peningkatan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas. 18. Peningkatan Kesempatan Kerja. 19. Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan. 20. Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja. 21. Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan. 22. Pengembangan Wilayah Transmigrasi. 23. Transmigrasi Lokal. 37

38 2. Pencapaian Kinerja Tahun Pencapaian sasaran tahun 2013 yang berkaitan dengan masing-masing misi dapat dilihat pada tabel berikut : Misi 1 Meningkatkan Sumber Daya Aparatur Yang Berkualitas Untuk Mendukung Optimalisasi Pelayanan Publik No. Sasaran dan Indikator Kinerjanya Satuan Target Realisasi % Capaian Kinerja 1. Meningkatnya pelayanan di bidang sosial tenaga kerja dan transmigrasi Indikator sasaran : Indek kepuasan masyarakat IKM Baik Baik Misi 2 Memberdayakan dan Memulihkan Kembali Fungsi Sosial Para Penyandang Masalah Kesejahteraansosial (PMKS) No. Sasaran dan Indikator Kinerjanya Satuan Target Realisasi % Capaian Kinerja 1. Meningkatnya kepercayaan diri, kemampuan dan kemauan serta taraf kehidupan sosial ekonomi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Indikator Sasaran : Jumlah PMKS yang ditangani : Orang ,8 38

39 Misi 3 Memberdayakan dan mengembangkan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) No. Sasaran dan Indikator Kinerjanya Satuan Target Realisasi % Capaian Kinerja 1. Meningkatnya kemampuan, kepedulian dan tanggung jawab sosial PSKS (PSM, Karang Taruna dan Orsos) dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan Indikator Sasaran Jumlah PSKS (Karang Taruna, Orsos, PSM) yang menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan sosial Orsos KT PSM Misi 4 Meningkatkan penempatan kerja dan perluasan kesempatan kerja dengan didukung peningkatan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia No. Sasaran dan Indikator Kinerjanya Satuan Target Realisasi % Capaian Kinerja 1. Meningkatnya kompetensi tenaga kerja Indikator Sasaran : Jumlah pencari kerja yang dilatih : d. Berbasis kompetensi e. Berbasis masyarakat f. Kewirausahaan Orang orang orang , Meningkatnya jumlah tenaga kerja yang ditempatkan baik yang mandiri maupun bekerja serta adanya keseimbangan pasar kerja Indikator Sasaran : Jumlah tenaga kerja yang dapat ditempatkan di dalam maupun di luar negeri c. dalam hubungan kerja : - dalam negeri - luar negeri d. diluar hubungan kerja Orang Orang Orang ,6 114,7 39

40 Misi 5 Mengembangkan Sistem Hubungan Industrial dan meningkatkan kesejahteraan pekerja serta Perlindungan dan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Sasaran dan Indikator Kinerjanya Satuan Target Realisasi % Capaian Kinerja 1. Meningkatnya kesadaran hukum para pelaku produksi di bidang ketenagakerjaan Indikator Sasaran : Jumlah perusahaan yang bisa menerapkan peraturan ketenagakerjaan dan syarat kerja; Prsh Meningkatnya kesejahteraan pekerja Indikator Sasaran : a. Pencapaian UMK sama dengan KHL b. Jumlah kepesertaan jamsostek % Persh , , Penyelesaian perselisihan hubungan industrial (PHI) Indikator Sasaran : Prosentase penyelesaian kasus PHI melalui perjanjian bersama %

41 Misi 6 Mewujudkan Keseimbangan Persebaran Penduduk Yang Serasi Dan Seimbang Antara Daya Dukung Dengan Daya Tampung Lingkungan No. Sasaran dan Indikator Kinerjanya Satuan Target Realisasi % Capaian Kinerja 1. Meningkatnya kemampuan transmigran mengelola lahan/usaha ekonomis produktif. Indikator sasaran : Jumlah transmigran lokal yang dilatih mampu mengelola lahan/usaha ekonomis produktif KK Meningkatnya kerjasama antar daerah yang saling menguntungkan dalam penyelenggarakan ketransmigrasian. Indikator sasaran : a. Jumlah survey calon lokasi daerah tujuan transmigrasi. b. Jumlah perjanjian kerjasama/mou dalam penempatan transmigran. c. Jumlah transmigran yang ditempatkan Lokasi MOU KK ,4 3. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2013 dan Misi 1 Meningkatkan Sumber Daya Aparatur yang berkualitas untuk mendukung optimalisasi pelayanan publik No. Sasaran dan Indikator Kinerjanya Satuan Realisasi 2013 Realisasi 2014 Perubahan 1. Meningkatnya pelayanan di bidang sosial tenaga kerja dan transmigrasi Indikator sasaran : Indeks kepuasan masyarakat IKM Baik Baik 41

42 Misi 2 Memberdayakan dan memulihkan kembali fungsi sosial para Penyandang Masalah Kesejahteraan sosial (PMKS) No. Sasaran dan Indikator Kinerjanya Satuan Realisasi 2013 Realisasi 2014 Perubahan 1. Meningkatnya kepercayaan diri, kemampuan dan kemauan serta taraf kehidupan sosial ekonomi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Indikator Sasaran : Jumlah PMKS yang ditangani : orang Misi 3 Memberdayakan dan mengembangkan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) No. Sasaran dan Indikator Kinerjanya Satuan Realisasi 2013 Realisasi 2014 Perubahan 1. Meningkatnya kemampuan, kepedulian dan tanggung jawab sosial PSKS (PSM, Karang Taruna dan Orsos) dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan Indikator Sasaran Jumlah PSKS (Karang Taruna, Orsos, PSM) yang menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan sosial Orsos KT PSM

43 Misi 4 Meningkatkan penempatan kerja dan perluasan kesempatan kerja dengan didukung peningkatan kualitas dan produktivitas Sumber Daya Manusia No. Sasaran dan Indikator Kinerjanya Satuan Realisasi 2013 Realisasi 2014 Perubahan 1. Meningkatnya kompetensi tenaga kerja Indikator Sasaran : Jumlah pencari kerja yang dilatih : a. Berbasis kompetensi ; b. Berbasis masyarakat ; c. kewirausahaan Orang Orang Orang Meningkatnya jumlah tenaga kerja yang ditempatkan baik yang mandiri maupun bekerja serta adanya keseimbangan pasar kerja Indikator Sasaran : Jumlah tenaga kerja yang dapat ditempatkan di dalam maupun di luar negeri a. dalam hubungan kerja - dalam negeri - luar negeri b. diluar hubungan kerja Orang Orang Orang

44 Misi 5 Mengembangkan Sistem Hubungan Industrial dan meningkatkan kesejahteraan pekerja serta perlindungan dan pengawasan Ketenagakerjaan No. Sasaran dan Indikator Kinerjanya Satuan Realisasi 2013 Realisasi 2014 Perubahan 1. Meningkatnya kesadaran hukum para pelaku produksi di bidang ketenagakerjaan Indikator Sasaran : Jumlah perusahaan yang bisa menerapkan peraturan ketenagakerjaan dan syarat kerja; Perusahaan Meningkatnya kesejahteraan pekerja Indikator Sasaran: a. Pencapaian UMK sama dengan KHL % 94,78 % 100,2 % 5,42 % b. Jumlah kepesertaan jamsostek Perusahaan Penyelesaian perselisihan hubungan industrial (PHI) Indikator Sasaran : Prosentase penyelesaian kasus PHI dengan perjanjian bersama %

45 Misi 6 Mewujudkan keseimbangan persebaran penduduk yang serasi dan seimbang antara daya dukung dengan daya tampung lingkungan No. Sasaran dan Indikator Kinerjanya Satuan Realisasi 2013 Realisasi 2014 Perubahan 1. Meningkatnya kemampuan transmigran mengelola lahan/usaha ekonomis produktif. Indikator sasaran : Jumlah transmigran yang dilatih mampu mengelola lahan/usaha ekonomis produktif KK Meningkatnya kerjasama antar daerah yang saling menguntungkan dalam penyelenggarakan ketransmigrasian. Indikator sasaran : a. Jumlah survey calon lokasi daerah tujuan transmigrasi. b. Jumlah perjanjian kerjasama /MOU dalam penempatan transmigran. c. Jumlah Transmigran yang ditempatkan. Lokasi MOU KK Selanjutnya, perbandingan jumlah anggaran, program, kegiatan, rata-rata capaian kinerja kegiatan dan rata-rata capaian kinerja program dapat dilihat pada tabel berikut ini : 45

46 Tabel 3.1 Perbandingan Capaian Kinerja Progran dan Kegiatan Tahun 2013 dengan 2014 DEKRIPSI TAHUN 2013 TAHUN 2014 Total anggaran - Blj Tdk Langsung - Belanja Langsung , , , ,00 PERUBAHAN (%) -2,34 19,12 (BL dari APBD Kab , ,08 Garut) (BL dari APBD Provinsi Jawa Barat) Jumlah kegiatan Jumlah program ,54 Rata-rata capaian kinerja kegiatan (%) Rata-rata capaian kinerja program (%) 108, , Memperhatikan tabel diatas, jumlah dana pembangunan yang diperoleh Dinas Sosial Tenaga Kerja, dan Transmigrasi tahun 2014 sebesar Rp ,- mengalami peningkatan yang signifikan jika di bandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp ,-. Hal ini karena tahun 2014 mendapat alokasi anggaran APBN sebersar Rp ,- diantaranya melalui Kementerian Sosial RI sebesar Rp ,- yang diimplementasikan ke dalam 6 program dan 15 kegiatan dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI sebesar Rp ,- yang diimplementasikan kedalam 4 program 9 kegiatan. Selanjutnya dari APBD Provinsi Jawa Barat sebesar Rp ,- yang diimplementasikan kedalam 2 program 2 kegiatan. Khusus alokasi anggaran dari APBD, tahun 2014 mendapat alokasi sebesar Rp ,00 atau mengalami peningkatan 46

47 sebesar 43,08 % jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp ,00. Pencapaian realisasi inputs rata-rata sebesar 100%, sedangkan pencairan dana pencapaian realisasi berkisar antara 99,08% sampai dengan 100%. Hal ini memperlihatkan adanya efesiensi dana terbukti dengan adanya sisa DPA. Selanjutnya pada indikator outputs rata-rata sebasar 100% bahkan beberapa kegiatan mencapai angka diatas 100%, hal ini mengindikasikan bahwa dari setiap perencanaan yang ditetapkan dapat dilaksanakan sepenuhnya dengan baik, begitu juga pada indikator out comes capaian kinerja rata-rata sebesar 100 % bahkan beberapa kegiatan mencapai angka diatas 100%. Untuk lebih jelasnya pencapaian kinerja dapat dilihat pada lampiran Pencapaian Kinerja Kegiatan (PPK). 4. Perbandingan Capaian Kinerja sampai dengan terhadap Target Akhir RPJMD Perbandingan capaian kinerja Dinas Sosial tenaga Kerja dan Transmigrasi sampai dengan tahun 2014 terhadap target akhir RPJMD dapat dilihat pada tabel berikut ini : 47

48 48

49 49

50 EVALUASI DAN ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran stratejik Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi yang mendukung kepada pencapaian Visi dan Misi adalah sebagai berikut : 1. Pencapaian sasaran yang berkaitan dengan Misi ke-1 Meningkatkan Sumber Daya Aparatur Yang Berkualitas Untuk Mendukung Optimalisasi Pelayanan Publik. Sasaran meningkatnya pelayanan di bidang sosial tenaga kerja dan transmigrasi, dengan indikator sasaran Meningkatnya indek kepuasan masyarakat dengan realisasi sebesar 100%. Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25 Tahun 2010 tentang Survey kepuasan Masyarakat. Aspek-aspek yang diukur meliputi : a. Aspek pelayanan, meliputi : perosedur dan persyaratan. b. Aspek petugas, meliputi : kedisiplinan, tanggung jawab, keramahan/kesopanan dan kemampuan. c. Aspek waktu, meliputi : jadwal dan kecepatan pelayanan. d. Aspek fasilitas, meliputi : keamanan dan kenyamanan. Sedangkan jenis pelayanan yang diukur antara lain : a. Bidang sosial, terdiri dari : 1) Pelayanan pembuatan rekomendasi keringanan/pembebasan biaya pendidikan/kesehatan bagi keluarga miskin. Adapun hasil pengukuran IKM sebagai berikut : 50

51 No. Tabel 3.2 Hasi pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) UNSUR PELAYANAN NILAI RATA- RATA U1 Prosedur pelayanan 2,973 U2 Persyaratan pelayanan 2,993 U3 Kejelasan petugas pelayanan 3,087 U4 Kedisiplinan petugas pelayanan 2,773 U5 Tanggung jawab petugas pelayanan 2,780 U6 Kemampuan petugas pelayanan 3,033 U7 Kecepatan pelayanan 2,973 U8 Keadilan mendapatkan pelayanan 3,113 U9 Kesopanan dan keramahan petugas 3,040 U10 Kewajaran biaya pelayanan 3,153 U11 Kepastian biaya pelayanan 3,300 U12 Kepastian jadwal pelayanan 2,513 U13 Kenyamanan lingkungan 2,453 U14 Keamanan pelayanan 2,473 Berdasarkan tabel di atas bahwa nilai rata-rata terbesar ada pada unsur nomor 11 tentang kepastian biaya sebasar Sedangkan nilai rata-rata terkecil terdapat pada unsur nomor 13 tentang kenyamanan lingkungan sebesar 2,453 dan unsur nomor 14 sebesar 2,473 tentang keamanan pelayanan. Oleh karena itu direkomendasikan ke depan untuk perbaikan tempat tunggu pelayanan. 2) Pelayanan bantuan tanggap darurat bagi korban bencana, dengan hasil survey IKM sebagai berikut : 51

52 No. Tabel 3.3 Hasi pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) UNSUR PELAYANAN NILAI RATA- RATA U1 Prosedur pelayanan 2,727 U2 Persyaratan pelayanan 2,753 U3 Kejelasan petugas pelayanan 3,047 U4 Kedisiplinan petugas pelayanan 2,673 U5 Tanggung jawab petugas pelayanan 2,840 U6 Kemampuan petugas pelayanan 3,053 U7 Kecepatan pelayanan 2,887 U8 Keadilan mendapatkan pelayanan 3,107 U9 Kesopanan dan keramahan petugas 2,987 U10 Kewajaran biaya pelayanan 2,953 U11 Kepastian biaya pelayanan 3,060 U12 Kepastian jadwal pelayanan 3,020 U13 Kenyamanan lingkungan 2,813 U14 Keamanan pelayanan 2,827 Berdasarkan tabel di atas bahwa nilai rata-rata terbesar terdapat pada unsur nomor 8 tentang keadilan mendapatkan peayanan sebasar 3.107, hal ini menunjukkan bahwa dalam pelayanan bantuan tanggap darurat korban bencana tidak membeda-bedakan status. Sedangkan nilai rata-rata terkecil terdapat pada unsur nomor 4 tentang kedisiplinan petugas sebesar 2,673. Oleh karena itu direkomendasikan ke depan untuk meningkatkan kinerja TAGANA melalui pelatihan dan simulasi penanganan bencana. 52

53 b. Bidang Ketenagakerjaan, terdiri dari : 1) Pelayanan pembuatan Kartu Ak.I (Kartu Kuning) Adapun hasil survey kepuasan masyarakat pada unit-unit pelayanan seperti berikut ini: Tabel 3.4 Hasi pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) No. UNSUR PELAYANAN NILAI RATA- RATA U1 Prosedur pelayanan 3,021 U2 Persyaratan pelayanan 2,801 U3 Kejelasan petugas pelayanan 3,048 U4 Kedisiplinan petugas pelayanan 2,781 U5 Tanggung jawab petugas pelayanan 2,795 U6 Kemampuan petugas pelayanan 3,110 U7 Kecepatan pelayanan 3,144 U8 Keadilan mendapatkan pelayanan 3,199 U9 Kesopanan dan keramahan petugas 2,918 U10 Kewajaran biaya pelayanan 3,082 U11 Kepastian biaya pelayanan 3,075 U12 Kepastian jadwal pelayanan 2,795 U13 Kenyamanan lingkungan 2,568 U14 Keamanan pelayanan 2,733 Berdasarkan tabel di atas bahwa nilai rata-rata terbesar terdapat pada unsur nomor 8 tentang keadilan mendapatkan peayanan sebasar 3.199, hal ini menunjukkan bahwa pelayanan Kartu AK. 1 sesuai dengan nomor urut pendaftaran. Sedangkan nilai rata-rata terkecil terdapat pada unsur nomor 13 tentang kenyamanan lingkungan sebesar 2,568. Oleh karena itu direkomendasikan ke depan untuk menyediakan ruang tunggu yang memadai. 53

KATA PENGANTAR. hidayah-nya. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Tenaga Kerja dan

KATA PENGANTAR. hidayah-nya. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Tenaga Kerja dan KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke khadirat Alloh SWT, atas berkat taufik dan hidayah-nya. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transdmigrasi Kabupaten Garut Tahun 20115-2019

Lebih terperinci

KEPALA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA

KEPALA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KEPUTUSAN KEPALA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA NOMOR: 188/891 /410.111/2016 TENTANG PENYEMPURNAAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA TAHUN 2015 KEPALA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA Instansi : DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Visi : Terwujudnya Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja yang Produktif dan Percepatan Penanganan Masalah Mendukung Terwujudnya

Lebih terperinci

TAHUN ANGGARAN Kata Pengantar. TRANSMIGRASI KABUPATEN CIANJUR Jalan Raya Bandung KM. 4,5 Telp. (0263) Cianjur 43281

TAHUN ANGGARAN Kata Pengantar. TRANSMIGRASI KABUPATEN CIANJUR Jalan Raya Bandung KM. 4,5 Telp. (0263) Cianjur 43281 Kata Pengantar Seraya memanjatkan puji syukur ke Hadirat Alloh SWT atas Kehendak-Nya,Rencana Kerja (Renja) pada Dinas Sosial Tenaga Kerjadan Transmigrasi Kabupaten Cianjur Tahun 2017 telah dapat kami susun.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS SOSIAL

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS SOSIAL PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS SOSIAL Jl. Lintas Sumatera Komplek Perkantoran Pemkab Musi Rawas, Tlp/Fax: 0733-4540041 Website : www.dinsos.musirawaskab.go.id, Email : dinsos@musirawaskab.go.id

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi SKPD Dengan mempertimbangkan visi Kepala Daerah serta guna mengatasi permasalahan sosial, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian,

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DINAS SOSIAL KOTA TANGERANG TAHUN 2016 Dinas Sosial Kota Tangerang di bentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 13 Tahun 2014. Organisasi dan tata kerja Dinas Sosial Kota

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN DINSOS JABAR BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN DINSOS JABAR BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Kesejahteraan Sosial merupakan manifestasi tanggung jawab Pemerintah sebagai urusan wajib bidang sosial dalam penyediaan pelayanan kebutuhan dasar bagi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Urusan Pemerintahan : Organisasi : RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 2013 1.13. - SOSIAL 1.13.01. - DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH Tahun Anggaran 2016

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH Tahun Anggaran 2016 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPPA SKPD 2.2 PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH Tahun Anggaran 2016 Urusan Pemerintahan : 1 Urusan Wajib Bidang Pemerintahan : 1. 1 Sosial

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Banjarmasin, 10 Januari 2015 KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KATA PENGANTAR. Banjarmasin, 10 Januari 2015 KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, Laporan Kinerja Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 dapat diselesaikan. Laporan kinerja merupakan bentuk

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. PERENCANAAN STRATEGIS 1. VISI DAN MISI a. Pernyataan

Lebih terperinci

Rekapitulasi Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Belanja Langsung Menurut Program dan Kegiatan. Target Kinerja (kuantitatif) Lokasi Kegiatan

Rekapitulasi Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Belanja Langsung Menurut Program dan Kegiatan. Target Kinerja (kuantitatif) Lokasi Kegiatan Halaman : DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 05 Formulir DPPA - SKPD. Urusan Pemerintahan Organisasi :.. - SOSIAL :..0. - DINAS

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DINAS SOSIAL KOTA TANGERANG TAHUN 2015 Dinas Sosial Kota Tangerang di bentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 13 Tahun 2014. Organisasi dan tata kerja Dinas Sosial Kota

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI SELATAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI SELATAN NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) (3) (4) 1 2 Berkontribusinya menurunkan jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN BULELENG

LAPORAN KINERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN BULELENG LKj LAPORAN KINERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN BULELENG 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI IKHTISAR EKSEKUTIF i ii iii BAB I PENDAHULUAN 1 A TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1 B STRUKTUR ORGANISASI 2 C ISU-ISU

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 2015

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 2015 Urusan Pemerintahan Organisasi :.4. KETENAGAKERJAAN :.4.0. DINAS TENAGA KERJA,TRANSMIGRASI DAN SOSIAL DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 05

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN, BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Urusan Pemerintahan : Organisasi : RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 2014 1.13. - SOSIAL 1.13.01. - DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Lebih terperinci

Perda Kab. Belitung No. 22 Tahun

Perda Kab. Belitung No. 22 Tahun PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 22 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS TENAGA KERJA DAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

KEPALA DINAS UPTD SEKRETARIAT BIDANG PARTISIPASI SOSIAL DAN MASYARAKAT BIDANG REHABILITASI SOSIAL BIDANG PELAYANAN SOSIAL

KEPALA DINAS UPTD SEKRETARIAT BIDANG PARTISIPASI SOSIAL DAN MASYARAKAT BIDANG REHABILITASI SOSIAL BIDANG PELAYANAN SOSIAL DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG INFORMASI BERKALA A. Profil Kedudukan SKPD 1. Kedudukan Kedudukan Dinas Sosial yaitu penyelenggara pelayanan dalam bidang kesejahteraan 2. Struktur Struktur Organisasi Dinas Sosial

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS Tahun 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS Tahun 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS Tahun 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS SOSIAL Jl. Lintas Sumatera Komplek Perkantoran Pemkab Musi Rawas, Tlp/Fax:

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL, PENGENDALIAN PENDUDUK

Lebih terperinci

KETENAGAKERJAAN DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI, DAN SOSIAL Jumlah (Rp) Anggaran Setelah Perubahan

KETENAGAKERJAAN DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI, DAN SOSIAL Jumlah (Rp) Anggaran Setelah Perubahan URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI Kode Rekening : 1.14 : 1.14.01 KETENAGAKERJAAN DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI, DAN SOSIAL 1.14 1.14.01 00 00 5 BELANJA DAERAH 7.869.700.000,00 7.382.776.373,00 486.923.627,00

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2014 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

Lebih terperinci

KEPALA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA

KEPALA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KEPUTUSAN KEPALA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA NOMOR: 188/891 /410.111/2016 TENTANG PENYEMPURNAAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA TAHUN 2015 KEPALA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam pasal 2, pasal

Lebih terperinci

ANALISIS EFESIENSI DAN EFEKTIFITAS KEGIATAN TAHUN 2014

ANALISIS EFESIENSI DAN EFEKTIFITAS KEGIATAN TAHUN 2014 ANALISIS EFESIENSI DAN ITAS KEGIATAN TAHUN 2014 INSTANSI : DINAS SOSIAL KABUPATEN BULELENG PROGRAM URAIAN INPUT TK PEN Pelayanan 1. Penyediaan 100,00 100,00 100,00 1. Input (Masukan) Administrasi Jasa

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 2013

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 2013 Halaman : Urusan Pemerintahan : Organisasi :....0. SOSIAL DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Instansi : Provinsi Kalimantan Selatan Tugas : Melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dibidang

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN ANGGARAN 2014 DPA - SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan Organisasi : : 1.13 - SOSIAL 1.13.01 - REKAPITULASI

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016 BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA.

BAB II PERENCANAAN KINERJA. BAB II PERENCANAAN KINERJA. A. RENCANA STRATEGIS Perencanaan Strategis Dinas Sosial Provinsi Gorontalo Tahun 2012 2017 adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dan dilaksanakan

Lebih terperinci

Jl. Sukarno Hatta Giri Menang Gerung Telp.( 0370 ) , Fax (0370) Kode Pos TELAAHAN STAF

Jl. Sukarno Hatta Giri Menang Gerung Telp.( 0370 ) , Fax (0370) Kode Pos TELAAHAN STAF PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Jl. Sukarno Hatta Giri Menang Gerung Telp.( 0370 ) 681150, 681156 Fax (0370) 681156 Kode Pos 83363 TELAAHAN STAF Kepada : Bapak

Lebih terperinci

Created with XFRX, commercial use prohibited. Hal 1 dari 5

Created with XFRX,  commercial use prohibited. Hal 1 dari 5 Urusan Pemerintahan Organisasi : : 1.13 - SOSIAL 1.13.01 - DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN ANGGARAN 2014 REKAPITULASI DOKUMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka menunjang keberhasilan pembangunan daerah, maka perlu dilaksanakan pembangunan di sektor sosial, tenaga kerja dan transmigrasi dengan berbagai macam kegiatan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Tujuan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA. Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM Berdasarkan Peraturan Bupati Blitar Nomor: 41 Tahun 207 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Blitar, Nomor: 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Pasal 152. Bagian Kedua. Bagian Tata Usaha. Pasal 153

Pasal 152. Bagian Kedua. Bagian Tata Usaha. Pasal 153 DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama Dinas Pasal 151 Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas pokok membantu Bupati

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi. Hasil pelaksanaan urusan Sosial tahun 2012 dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi. Hasil pelaksanaan urusan Sosial tahun 2012 dapat dijelaskan sebagai berikut : 22. URUSAN SOSIAL a. Program dan Kegiatan. Program pokok pelaksanaan urusan Sosial tahun 2012 adalah: 1) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan

Lebih terperinci

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial 22. URUSAN SOSIAL UUD 45 telah mengamanatkan bahwa Negara wajib memberi perlindungan dan jaminan kesejahteraan sosial. Beberapa masalah yang masih perlu mendapat perhatian diantaranya masih rendahnya kualitas

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2013

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2013 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPPA SKPD 2.2 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2013 Urusan Pemerintahan : 1 Urusan Wajib Bidang Pemerintahan : 1. 13 Sosial

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Permasalahan pembangunan daerah merupakan gap expectation

Lebih terperinci

PENETAPAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

PENETAPAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN MALANG NOMOR : 188.4/ 08/KEP/35.07.104/2017 TENTANG PENETAPAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 PENETAPAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka menunjang keberhasilan pembangunan daerah, maka perlu dilaksanakan pembangunan di sektor sosial, tenaga kerja dan transmigrasi dengan berbagai macam kegiatan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA.

BAB II PERENCANAAN KINERJA. BAB II PERENCANAAN KINERJA. 2.1. RENCANA STRATEGIS Perencanaan Strategis Dinas Sosial Provinsi Gorontalo Tahun 2012 2017 adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dan dilaksanakan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KABUPATEN SUMEDANG SEKRETARIAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR SELATAN PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR SELATAN RENSTRA ( RENCANA STRATEGIS ) DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2011 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Sejalan dengan arah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah, Perencanaan Strategis merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja Instansi Pemerintah. Perencanaan Strategis

Lebih terperinci

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial 22. URUSAN SOSIAL Perlindungan dan kesejahteraan sosial diperlukan bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945. Meskipun telah banyak dicatat beberapa keberhasilan, beberapa masalah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 203 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan :. 3 Urusan Wajib Sosial Organisasi :. 3. 0, Sub Unit Organisasi

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN STRATEGIS DAN RENCANA KINERJA Rencana Strategis Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat secara lengkap termuat dalam Rencana Strategis (Renstra) yang merupakan suatu

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB II DINAS KESEJAHTERAAN DAN SOSIAL PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Ringkas Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara

BAB II DINAS KESEJAHTERAAN DAN SOSIAL PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Ringkas Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara 18 BAB II DINAS KESEJAHTERAAN DAN SOSIAL PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara merupakan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEJIK Tahun

RENCANA STRATEJIK Tahun RENCANA STRATEJIK Tahun 2014-2017 Instansi Visi Misi : DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI BANYUASIN : Peduli Sosial Menuju Hidup Mandiri : 1. 2. 3. Meningkatkan aksesibilitas pelayanan sosial Mengembangkan perlindungan

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 92 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2017 1 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2017 DINAS SOSIAL PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR Jalan Raya Bandung KM. 4,5 Telp. (0263) 262464 Cianjur 43281 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN Sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 09 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

BAB I P E N DA H U L U A N.

BAB I P E N DA H U L U A N. BAB I P E N DA H U L U A N. A. LATAR BELAKANG Terwujudnya tata pemerintahan yang baik ( good govermance ) merupakan harapan semua pihak. Langkah untuk mewujudkan hal tersebut telah dituangkan dalam berbagai

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA, PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019 PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 9 Organisasi / SKPD :... -DINAS SOSIAL Halaman dari 4 Program.. SOSIAL.9.445.3.9... PROGRAM PELAYANAN

Lebih terperinci

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Urusan Pemerintahan : 1. 13 Urusan Wajib Sosial PEMERINTAH KOTA BOGOR RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Organisasi : 1. 13. 01 DINAS

Lebih terperinci

MATRIKS RENSTRA DINSISNAKERTRANS KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

MATRIKS RENSTRA DINSISNAKERTRANS KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN MATRIKS RENSTRA DINSISNAKERTRANS KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 204-208 VISI MISI TUJUAN : Meningkatkan penciptaan kesempatan, penempatan tenaga dan sama dengan pemerintah di luar pulau jawa sebagai lokasi

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT atas ridho dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan Tahun Anggaran ini tanpa kendala

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Jl. Soekarno-Hatta No. 532 Telp. 7564327,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Jl. Soekarno-Hatta No. 532 Telp. 7564327,

Lebih terperinci

7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Banyuasin di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Banyuasin di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 70 Menimbang : Mengingat : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUASIN, a. bahwa setiap warga

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PAREPARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015

PEMERINTAH KOTA PAREPARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KOTA PAREPARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 1.13. - SOSIAL : 1.13.01. - DINAS

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Perkembangan Dinas Sosial Provinsi Riau

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Perkembangan Dinas Sosial Provinsi Riau 54 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Sejarah Perkembangan Dinas Sosial Provinsi Riau Instansi Sosial lahir dua hari setelah diproklamirkannya Negara Kesatuan Republik Indonesia, tepatnya pada

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN ANGGARAN 2014

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN ANGGARAN 2014 Hal 1 dari 5 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI Formulir RKA - SKPD 2.2 TAHUN ANGGARAN 2014 Urusan Pemerintahan : Organisasi : 1.13. - SOSIAL 1.13.

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA PADA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I P E N DA H U L U A N.

BAB I P E N DA H U L U A N. BAB I P E N DA H U L U A N. 1.1. LATAR BELAKANG Terwujudnya tata pemerintahan yang baik ( good govermance ) merupakan harapan semua pihak. Langkah untuk mewujudkan hal tersebut telah dituangkan dalam berbagai

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 1 30.F t JHUN 2008

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 1 30.F t JHUN 2008 BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 1 30.F t JHUN 2008 TENTANG. PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN SOSIAL KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO,

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIS DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN BLITAR SEMESTER I TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA SEKRETARIS DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN BLITAR SEMESTER I TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA SEKRETARIS DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN BLITAR SEMESTER I TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN Pertanggungjawaban kinerja suatu unit instansi pemerintah kepada atasannya, secara prinsip merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Sosial Kabupaten Subang telah dibentuk dengan Peraturan

Lebih terperinci

Perjanjian Kinerja Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2017 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

Perjanjian Kinerja Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2017 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Perjanjian Kinerja Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2017 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan sosial Meningkatnya

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG 1 PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 2015 Hal 1 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI Formulir RKA SKPD 2.2 TAHUN ANGGARAN 2015 URUSAN PEMERINTAHAN : 1.14. KETENAGAKERJAAN ORGANISASI : 1.14.01. DINAS TENAGA

Lebih terperinci

BAB II PROGRAM KERJA. Dinas Tenaga Kerja merupakan instansi teknis yang melaksanakan salah

BAB II PROGRAM KERJA. Dinas Tenaga Kerja merupakan instansi teknis yang melaksanakan salah BAB II PROGRAM KERJA 2.1 Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja merupakan instansi teknis yang melaksanakan salah satu urusan rumah tangga Daerah dibidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, dengan kewenangannya

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 15 29 December 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN A. Visi Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Dengan demikian visi merupakan gambaran keadaan

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 1/2015 28 January 2015 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

PROVINSI SULAWESI SELATAN

PROVINSI SULAWESI SELATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BARRU NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2016-2021 BUPATI BARRU, Menimbang: a. bahwa berdasarkan ketentuan dalam

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPA SKPD ) DINAS SOSIAL TAHUN ANGGARAN 2015 NAMA FORMULIR DPA SKPD DPA SKPD 1 DPA SKPD 2.1 Ringkasan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan

Lebih terperinci