B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
|
|
- Ratna Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM Berdasarkan Peraturan Bupati Blitar Nomor: 41 Tahun 207 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Blitar, Nomor: 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah, Nomor: 37 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Dan Fungsi Dinas Sosial Kabupaten Blitar, di jelaskan bahwa Dinas Sosial adalah unsur pelaksana teknis daerah yang menyelenggarakan urusan Pemerintahan di bidang kesejahteraan sosial dalam wilayah Kabupaten. B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Sesuai dengan Peraturan Bupati Blitar No.48 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Sosial Kabupaten Blitar memiliki tugas pokok yaitu membantu Bupati melalui Sekretaris Daerah dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang sosial. Untuk melaksanakan tugas tersebut, maka Dinas Sosial memiliki fungsi yaitu: 1) Memvalidasi dan menetapkan kebijakan teknis di bidang sosial. 2) Mengkoordinasi penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang sosial. 3) Mengkoordinasikan pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang sosial. 4) Memimpin pembinaan unit pelaksana teknis dinas. 5) Mengkoordinasi pelaksanaan urusan tata usaha dinas. 6) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 1
2 2
3 C. PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED) Analisis isu- isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapantahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat dioperasionalkan dan secara moral serta etika birokratis dapat dipertanggungjawabkan. perencanaan pembangunan antara lain dimaksudkan agar layanan OPD senantiasa mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan dan aspirasi pengguna layanan. Oleh karena itu, perhatian kepada mandat dari masyarakat dan lingkungan eksternalnya merupakan perencanaan dari luar ke dalam yang tidak boleh di abaikan. Isu- isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi OPD adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan dan dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi Dinas Sosial di masa yang akan datang. Suatu kondisi/ kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar. Berlaku demikian juga sebaliknya, jika tidak dimanfaatkan maka akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang. Dari isu- isu strategis yang ada, dapatlah ditarik inti permasalahan yang harus dihadapi oleh Dinas Sosial karena terikat pada tupoksinya sebagai pelaksana teknis urusan sosial. Adapun permasalahan- permasalahan tersebut antara lain: 1) Tingginya jumlah PMKS. 2) Jumlah PMKS baru yang muncul lebih tinggi dari jumlah PMKS yang mampu ditangani dalam 1 tahun. 3) Rendahnya keterampilan PMKS. 4) Jumlah lapangan kerja yang tidak sebanding dengan pertumbuhan jumlah pencari kerja. 5) Tingginya frekuensi terjadinya bencana dalam satu tahun. 6) Terbatasnya akses ekonomi yang bisa dilakukan karena keterbatasan kondisi alam. 7) Kurangnya sarana sosial/ penampungan sementara/ rumah singgah/ tempat rehabilitasi PMKS. 8) Kurang tersedianya database PMKS untuk mengetahui jumlah PMKS secara akurat. 9) Rendahnya kualitas dan kuantitas bantuan dan penanganan PMKS. 10) Kurangnya SDM yang berkualitas sesuai dengan tupoksi Dinas Sosial untuk mengatasi permasalahan PMKS. 3
4 BAB II PERENCANAAN KINERJA Perencanaan Kinerja yang sistematis sangat diperlukan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan selama satu tahun yang akan berjalan. Berhasil atau tidaknya suatu kegiatan sangat bergantung pada kelengkapan dokumen perencanaan. Jika pelaksanaan kegiatan mengacu pada dokumen perencanaan yang benar, maka tujuan dilaksanakannya suatu kegiatan yang tertuang dalam output kegiatan akan tercapai. Pencapaian output kegiatan yang sesuai akan menjadikan outcome dari suatu program terealisasi dengan baik. Dengan demikian, visi Bupati/ Wakil Bupati terpilih akan dapat terwujud karena visi Bupati/ Wakil Bupati terpilih telah di breakdown menjadi tujuan dan sasaran OPD. Tujuan dan sasaran Dinas Sosial telah dirumuskan menjadi sasaran strategis yang di ukur melalui target indikator kinerja yang tertuang dalam dokumen penjanjian kinerja Dinas Sosial. Berikut adalah tabel perjanjian kinerja yang telah disepakati untuk tahun 2016 Tabel 1 Tabel Perjanjian Kinerja Tahun 2016 No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Meningkatnya kualitas Persentase ketercukupan administrasi 100% pelayanan administrasi perkantoran perkantoran 2 Meningkatnya tata kelola organisasi yang akuntabel dan profesional 3 Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur yang profesional 4 Meningkatnya dokumen perencanaan, pelaporan kegiatan dan keuangan yang terselesaikan tepat waktu 5 Meningkatnya pelayanan terhadap penyandang masalah Persentase ketercukupan sarana 100% prasarana aparatur Persentase pemenuhan kinerja 100% berdasarkan perjanjian kinerja Persentase pemenuhan dokumen 100% perencaan, pelaporan kinerja dan keuangan Jumlah PMKS yang ditangani
5 kesejahteraan sosial (PMKS) 6 Meningkatnya jumlah bantuan untuk penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) 7 Meningkatnya jumlah kegiatan yang disosialisasikan kepada masyarakat Jumlah PMKS yang dibantu Jumlah kegiatan OPD yang di sosialisasikan kepada masyarakat Kgt Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa sasaran strategis yang pertama adalah meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu persentase ketercukupan administrasi perkantoran sebesar 100%. Sasaran strategis yang kedua adalah meningkatnya tata kelola organisasi yang akuntabel dan professional yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu persentase ketercukupan sarana prasarana aparatur sebesar 100%. Sasaran strategis yang ketiga adalah meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur yang professional yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu persentase pemenuhan kinerja berdasarkan perjanjian kinerja sebesar 100%. Sasaran strategis yang keempat adalah meningkatnya dokumen perencanaan, pelaporan kegiatan dan keuangan yang terselesaikan tepat waktu yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu persentase pemenuhan dokumen perencanaan, pelaporan kinerja dan keuangan sebesar 100%. Sasaran strategis yang kelima adalah meningkatnya pelayanan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu jumlah PMKS yang ditangani sebanyak 1586 orang. Sasaran strategis yang keenam adalah meningkatnya jumlah bantuan untuk penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu jumlah PMKS yang dibantu sebanyak 940 orang. Sasaran strategis yang ketujuh adalah meningkatnya jumlah kegiatan yang disosialisasikan kepada masyarakat yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu jumlah kegiatan OPD yang di sosialisasikan kepada masyarakat sebanyak 12 kegiatan. 5
6 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA DINAS SOSIAL Untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat pencapaian kinerja sasaran, program/ kegiatan dilakukan melalui media rencana kinerja yang kemudian dibandingkan dengan realisasinya. Pencapaian kinerja sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan realisasi indikator kinerja kegiatan yang terdiri dari masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome). Berdasarkan Perencanaan Rencana Kinerja (Renja) Dinas Sosial Kabupaten Blitar Tahun 2016, upaya pencapaian tujuan dan sasaran dijabarkan dalam bentuk 11 (sebelas) program dan 31 (tiga puluh satu) kegiatan. Sebagai upaya untuk mengetahui keberhasilan kenerja instansi maka Dinas Sosial Kabupaten Blitar melakukan penilaian kinerja Tahun 2016, penilaian kinerja dimaksud dimulai dengan menentukan indikator kinerja dan variabelnya. Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan dengan memperhitungkan indikator input (masukan), output (keluaran), outcome (hasil), benefit (manfaat) dan impact (dampak). Indikator input adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran. Indikator ini dapat berupa dana, sumber daya manusia, informasi, kebijakan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Indikator output (keluaran) adalah sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa keluaran fisik dan non fisik. Indikator outcome (hasil) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah (efek langsung). Indikator benefit (manfaat) adalah segala sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan. Sedangkan indikator impact (dampak) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupun negatif pada setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan. Berdasarkan penetapan indikator kinerja tersebut (input, output, outcome, benefit dan impact) maka dilakukan pengukuran kinerja dengan jalan menghitung Nilai capaian indikator kinerja. sebagaimana telah dijelaskan di depan bahwa Dinas Sosial Kabupaten Blitar pada Tahun Anggaran 2015 melaksanakan 11 program. Oleh karenaya terhadap ke 11 program tersebut, masing-masing dilakukan pengukuran kinerjanya sesuai dengan perjanjian kinerja dan didapatkan persentase Pencapaian Tingkat Rencana Capaian, terinci sebagai berikut: 6
7 Tabel 2 Tabel Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis Indikator kinerja Target Realisasi % Capaian (1) (2) (3) (4) (5) Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran Meningkatnya tata kelola organisasi yang akuntabel dan profesional Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur yang profesional Meningkatnya dokumen perencanaan, pelaporan kegiatan dan keuangan yang terselesaikan tepat waktu Meningkatnya pelayanan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Meningkatnya jumlah bantuan untuk penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Meningkatnya jumlah kegiatan yang disosialisasikan kepada masyarakat Persentase ketercukupan administrasi perkantoran 100% 100% 100% Persentase ketercukupan 100% 100% 100% sarana prasarana aparatur Persentase pemenuhan 100% 0% 0% kinerja berdasarkan perjanjian kinerja Persentase pemenuhan 100% 100% 100% dokumen perencaan, pelaporan kinerja dan keuangan Jumlah PMKS yang % ditangani Jumlah PMKS yang dibantu % Jumlah kegiatan OPD yang 12 Kgt 16 Kgt 133.3% di sosialisasikan kepada masyarakat 7
8 Berdasarkan data dari tabel tersebut, jika di uraikan satu per satu menurut sasaran strategis yang telah ditentukan (kecuali program rutin) maka akan diperoleh penjelasan sebagai berikut: Sasaran Strategis Indikator kinerja Target Realisasi % Capaian (1) (2) (3) (4) (5) Meningkatnya pelayanan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Jumlah PMKS yang ditangani % meningkatnya pelayanan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu jumlah PMKS yang ditangani, ditargetkan sebanyak 1586 orang. Pada akhir tahun 2016, realisasi kegiatan tersebut ternyata menunjukkan bahwa jumlah PMKS yang ditangani mencapai orang. Hal ini berarti kegiatan tersebut terealisasi 177.8% atau 77.8% lebih banyak dari target yang telah ditetapkan di awal tahun. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk sasaran strategis meningkatnya pelayanan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) terpenuhi dengan sangat baik. Hal ini terjadi karena: 1. Jumlah PMKS yang perlu dan layak ditangani masih sangat banyak sehingga Dinas Sosial tetap memiliki sasaran PMKS yang akan dilayani. 2. Dinas Sosial Pemkab. Blitar mendapat bantuan dana dari APBN sehingga jumlah yang dilayani bisa lebih banyak dari target yang ditetapkan. 3. Terdapat kegiatan- kegiatan dengan ouput baru yang menyebabkan munculnya jumlah PMKS yang harus dilayani Sasaran Strategis Indikator kinerja Target Realisasi % Capaian (1) (2) (3) (4) (5) Meningkatnya jumlah bantuan untuk penyandang masalah Jumlah PMKS yang dibantu % 8
9 kesejahteraan sosial (PMKS) meningkatnya jumlah bantuan untuk penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu jumlah PMKS yang dibantu, ditargetkan sebanyak 940 orang. Pada akhir tahun 2016, realisasi kegiatan tersebut ternyata menunjukkan bahwa jumlah PMKS yang dibantu mencapai orang. Hal ini berarti kegiatan tersebut terealisasi 271.1% atau 171.1% lebih banyak dari target yang telah ditetapkan di awal tahun. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk sasaran strategis meningkatnya jumlah bantuan untuk penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) terpenuhi dengan sangat baik. Hal ini terjadi karena: 1. Jumlah PMKS yang perlu dan layak dibantu masih sangat banyak sehingga Dinas Sosial tetap memiliki sasaran PMKS yang akan dibantu 2. Dinas Sosial Pemkab. Blitar mendapat bantuan dana dari APBN sehingga jumlah yang dibantu bisa lebih banyak dari target yang ditetapkan. 3. Terjadi beberapa bencana yang tergolong besar dan memakan banyak korban, contohnya: bencana sosial gafatar (10 orang), tanah longsor (18 orang), kebakaran (4 orang), banjir (5 orang), angin putting beliung (37 orang), sehingga jumlah bantuan yang diberikan kepada PMKS jadi bertambah Sasaran Strategis Indikator kinerja Target Realisasi % Capaian (1) (2) (3) (4) (5) Meningkatnya jumlah kegiatan yang disosialisasikan kepada masyarakat Jumlah kegiatan OPD yang di sosialisasikan kepada masyarakat 12 Kgt 16 Kgt 133.3% meningkatnya jumlah kegiatan yang disosialisasikan kepada masyarakat yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu jumlah kegiatan OPD yang di sosialisasikan lepada masyarakat, ditargetkan sebanyak 12 kegiatan. Pada akhir tahun 2016, realisasi kegiatan tersebut ternyata menunjukkan bahwa jumlah kegiatan yang disosialisasikan mencapai 16 kegiatan. Hal ini berarti kegiatan tersebut 9
10 terealisasi 133.3% atau 33.3% lebih banyak dari target yang telah ditetapkan di awal tahun. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk sasaran strategis meningkatnya jumlah kegiatan yang disosialisasikan kepada masyarakat terpenuhi dengan sangat baik. Hal ini terjadi karena: 1. Jumlah kegiatan di tahun 2016 yang dilaksanakan bertambah banyak sehingga jumlah kegiatan yang disosialisasikan pun lebih banyak 2. Perlunya himbauan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang program- program kesejahteraan sosial sehingga jumlah sosialisasipun meningkat. Tabel 3 Perbandingan Realisasi Kinerja Realisasi Sasaran Strategis Indikator kinerja Target (1) (2) (3) (4) (5) (6) Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran Meningkatnya tata kelola organisasi yang akuntabel dan profesional Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur yang profesional Meningkatnya dokumen perencanaan, pelaporan kegiatan dan keuangan yang terselesaikan tepat waktu Meningkatnya pelayanan terhadap Persentase ketercukupan administrasi perkantoran 100% 100% 100% 100% Persentase ketercukupan 100% 100% 100% 100% sarana prasarana aparatur Persentase pemenuhan 100% - - 0% kinerja berdasarkan perjanjian kinerja Persentase pemenuhan 100% 100% 100% 100% dokumen perencaan, pelaporan kinerja dan keuangan Jumlah PMKS yang ditangani 10
11 penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Meningkatnya jumlah bantuan untuk penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Meningkatnya jumlah kegiatan yang disosialisasikan kepada masyarakat Jumlah PMKS yang dibantu Jumlah kegiatan OPD yang di sosialisasikan kepada masyarakat Kgt 12 Kgt 12 Kgt 16 Kgt Berdasarkan data dari tabel tersebut, jika di uraikan satu per satu menurut sasaran strategis yang telah ditentukan (kecuali program rutin) maka akan diperoleh penjelasan sebagai berikut: Sasaran Strategis Indikator kinerja Target Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) Meningkatnya pelayanan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Jumlah PMKS yang ditangani meningkatnya pelayanan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu jumlah PMKS yang ditangani, ditargetkan sebanyak 1586 orang. Pada akhir tahun 2014 realisasi dari kegiatan tersebut adalah sebanyak orang. Pada akhir tahun 2015 realisasi dari kegiatan tersebut adalah sebanyak orang. Pada akhir tahun 2016 realisasi kegiatan tersebut ternyata menunjukkan bahwa jumlah PMKS yang ditangani mencapai orang. Hal ini berarti kegiatan tersebut terealisasi 177.8% atau 77.8% lebih banyak dari target yang telah ditetapkan di awal tahun. 11
12 Hal ini terjadi karena: 1. Jumlah PMKS yang perlu dan layak ditangani masih sangat banyak sehingga Dinas Sosial tetap memiliki sasaran PMKS yang akan dilayani. 2. Dinas Sosial Pemkab. Blitar mendapat bantuan dana dari APBN sehingga jumlah yang dilayani bisa lebih banyak dari target yang ditetapkan. 3. Capaian kinerja dari tahun ke tahun mulai di data dengan benar sehingga seluruh PMKS yang telah ditangani dapat tercatat dan terlaporkan secara akuntabel 4. Terdapat kebijakan- kebijakan yang pro PMKS sehingga pemberian penanganan kepada PMKS semakin lama dapat ditingkatkan 5. Terdapat kegiatan- kegiatan dengan ouput baru yang menyebabkan munculnya jumlah PMKS yang harus dilayani Sasaran Strategis Indikator kinerja Target Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) Meningkatnya jumlah bantuan untuk penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Jumlah PMKS yang dibantu meningkatnya jumlah bantuan untuk penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu jumlah PMKS yang dibantu, ditargetkan sebanyak 940 orang. Pada akhir tahun 2014 realisasi dari kegiatan tersebut adalah sebanyak 894 orang. Pada akhir tahun 2015 realisasi dari kegiatan tersebut adalah sebanyak 940 orang. Pada akhir tahun 2016, realisasi kegiatan tersebut ternyata menunjukkan bahwa jumlah PMKS yang dibantu mencapai orang. Hal ini berarti kegiatan tersebut terealisasi 271.1% atau 171.1% lebih banyak dari target yang telah ditetapkan di awal tahun. Hal ini terjadi karena: 1. Jumlah PMKS yang perlu dan layak dibantu masih sangat banyak sehingga Dinas Sosial tetap memiliki sasaran PMKS yang akan dibantu 12
13 2. Dinas Sosial Pemkab. Blitar mendapat bantuan dana dari APBN sehingga jumlah yang dibantu bisa lebih banyak dari target yang ditetapkan. 3. Capaian kinerja dari tahun ke tahun mulai di data dengan benar sehingga seluruh bantuan yang diberikan kepada PMKS dapat tercatat dan terlaporkan secara akuntabel 4. Terdapat kebijakan- kebijakan yang pro PMKS sehingga pemberian bantuan kepada PMKS semakin lama dapat ditingkatkan Sasaran Strategis Indikator kinerja Target Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) Meningkatnya jumlah kegiatan yang disosialisasikan kepada masyarakat Jumlah kegiatan OPD yang di sosialisasikan kepada masyarakat 12 Kgt 12 Kgt 12 Kgt 16 Kgt meningkatnya jumlah kegiatan yang disosialisasikan kepada masyarakat yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu jumlah kegiatan OPD yang di sosialisasikan lepada masyarakat, ditargetkan sebanyak 12 kegiatan. Pada akhir tahun 2104 realisasi dari kegiatan tersebut adalah 12 kegiatan sosialisasi. Pada akhir tahun 2015 realisasi dari kegiatan tersebut adalah 12 kegiatan. Pada kahir tahun 2016, realisasi kegiatan tersebut ternyata menunjukkan bahwa jumlah kegiatan yang disosialisasikan mencapai 16 kegiatan. Hal ini berarti kegiatan tersebut terealisasi 133.3% atau 33.3% lebih banyak dari target yang telah ditetapkan di awal tahun. Hal ini terjadi karena: 1. Jumlah kegiatan di tahun 2016 yang dilaksanakan bertambah banyak dari tahun 2015 dan tahun 2014 sehingga jumlah kegiatan yang disosialisasikan pun lebih banyak 2. Perlunya himbauan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang program- program kesejahteraan sosial sehingga jumlah sosialisasipun meningkat. 3. Terdapat kebijakan- kebijakan yang pro PMKS sehingga jumlah kegiatan yang difokuskan untuk meningkatkan kesejahteraan PMKS semakin lama semakin banyak. 13
14 Tabel 4 Perbandingan realisasi kinerja s.d akhir periode RPJMD/RENSTRA Target Tingkat Sasaran Strategis Indikator kinerja Akhir Kemajuan Realisasi RPJMD/ RENSTRA (1) (2) (3) (4) (5) Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran Meningkatnya tata kelola organisasi yang akuntabel dan profesional Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur yang profesional Meningkatnya dokumen perencanaan, pelaporan kegiatan dan keuangan yang terselesaikan tepat waktu Meningkatnya pelayanan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Meningkatnya jumlah bantuan untuk penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Meningkatnya jumlah kegiatan yang disosialisasikan kepada Persentase ketercukupan administrasi perkantoran 100% 100% 100% Persentase ketercukupan 100% 100% 100% sarana prasarana aparatur Persentase pemenuhan 100% 0% 0% kinerja berdasarkan perjanjian kinerja Persentase pemenuhan 100% 100% 100% dokumen perencaan, pelaporan kinerja dan keuangan Jumlah PMKS yang ditangani % Jumlah PMKS yang % dibantu Jumlah kegiatan OPD 12 Kgt 16 Kgt 133.3% yang di sosialisasikan kepada masyarakat 14
15 masyarakat Berdasarkan data dari tabel tersebut, jika di uraikan satu per satu menurut sasaran strategis yang telah ditentukan (kecuali program rutin) maka akan diperoleh penjelasan sebagai berikut: Target Tingkat Sasaran Strategis Indikator kinerja Akhir Kemajuan Realisasi RPJMD/ RENSTRA (1) (2) (3) (4) (5) Meningkatnya pelayanan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Jumlah PMKS yang ditangani % meningkatnya pelayanan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu jumlah PMKS yang ditangani, ditargetkan sebanyak 1586 orang. Pada akhir tahun 2016, realisasi kegiatan tersebut ternyata menunjukkan bahwa jumlah PMKS yang ditangani mencapai orang. Hal ini berarti kegiatan tersebut terealisasi 177.8% atau 77.8% lebih banyak dari target yang telah ditetapkan di awal tahun. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa kegiatan tersebut berhasil dilaksanakan dengan baik. Target Tingkat Sasaran Strategis Indikator kinerja Akhir Kemajuan Realisasi RPJMD/ RENSTRA (1) (2) (3) (4) (5) Meningkatnya jumlah bantuan untuk penyandang masalah kesejahteraan sosial Jumlah PMKS yang dibantu % 15
16 (PMKS) meningkatnya jumlah bantuan untuk penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu jumlah PMKS yang dibantu, ditargetkan sebanyak 940 orang. Pada akhir tahun 2016, realisasi kegiatan tersebut ternyata menunjukkan bahwa jumlah PMKS yang dibantu mencapai orang. Hal ini berarti kegiatan tersebut terealisasi 271.1% atau 171.1% lebih banyak dari target yang telah ditetapkan di awal tahun. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa kegiatan tersebut berhasil dilaksanakan dengan baik. Target Tingkat Sasaran Strategis Indikator kinerja Akhir Kemajuan Realisasi RPJMD/ RENSTRA (1) (2) (3) (4) (5) Meningkatnya jumlah kegiatan yang disosialisasikan kepada masyarakat Jumlah kegiatan OPD yang di sosialisasikan kepada masyarakat 12 Kgt 16 Kgt 133.3% meningkatnya jumlah kegiatan yang disosialisasikan kepada masyarakat yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu jumlah kegiatan OPD yang di sosialisasikan lepada masyarakat, ditargetkan sebanyak 12 kegiatan. Pada akhir tahun 2016, realisasi kegiatan tersebut ternyata menunjukkan bahwa jumlah kegiatan yang disosialisasikan mencapai 16 kegiatan. Hal ini berarti kegiatan tersebut terealisasi 133.3% atau 33.3% lebih banyak dari target yang telah ditetapkan di awal tahun. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa kegiatan tersebut berhasil dilaksanakan dengan baik. 16
17 Tabel 5 Alokasi Per Sasaran Pembangunan Anggaran % No. Sasaran Strategis Indikator kinerja (Rp) Anggaran (1) (2) (3) (4) (5) 1 Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran 2 Meningkatnya tata kelola organisasi yang akuntabel dan profesional 3 Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur yang profesional 4 Meningkatnya dokumen perencanaan, pelaporan kegiatan dan keuangan yang terselesaikan tepat waktu 5 Meningkatnya pelayanan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) 6 Meningkatnya jumlah bantuan untuk penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) 7 Meningkatnya jumlah kegiatan yang disosialisasikan kepada masyarakat Persentase ketercukupan administrasi perkantoran % Persentase ketercukupan % sarana prasarana aparatur Persentase pemenuhan % kinerja berdasarkan perjanjian kinerja Persentase pemenuhan % dokumen perencaan, pelaporan kinerja dan keuangan Jumlah PMKS yang ditangani % Jumlah PMKS yang dibantu % Jumlah kegiatan OPD yang % di sosialisasikan kepada masyarakat Berdasarkan data dari tabel tersebut, jika di uraikan satu per satu menurut sasaran strategis yang telah ditentukan (kecuali program rutin) maka akan diperoleh penjelasan sebagai berikut: 17
18 No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Anggaran % (Rp) Anggaran (1) (2) (3) (4) (5) 1 Meningkatnya pelayanan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Jumlah PMKS yang ditangani % meningkatnya pelayanan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu jumlah PMKS yang ditangani, ditargetkan sebanyak 1586 orang. Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp atau sebesar % dari total anggaran Dinas Sosial dan yang terealisasi sebesar 98%. Anggaran tersebut selanjutnya digunakan untuk melaksanakan Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Anggaran % (Rp) Anggaran (1) (2) (3) (4) (5) 1 Meningkatnya jumlah bantuan untuk penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Jumlah PMKS yang dibantu % meningkatnya jumlah bantuan untuk penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu jumlah PMKS yang dibantu, ditargetkan sebanyak 940 orang. Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar atau sebesar % dari total anggaran Dinas Sosial dan yang terealisasi sebesar 77%. Anggaran tersebut selanjutnya digunakan untuk melaksanakan beberapa program, antara lain Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial yang terealisasi sebesar 82%, Program pembinaan para penyandang disabilitas dan eks trauma yang terealisasi sebesar 74%, Program 18
19 Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo yang terealisasi sebesar 74%, dan Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya) yang terealisasi sebesar 55%. No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Anggaran % (Rp) Anggaran (1) (2) (3) (4) (5) 1 Meningkatnya jumlah kegiatan yang disosialisasikan kepada masyarakat Jumlah kegiatan OPD yang di sosialisasikan kepada masyarakat % meningkatnya jumlah kegiatan yang disosialisasikan kepada masyarakat yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu jumlah kegiatan OPD yang di sosialisasikan lepada masyarakat, ditargetkan sebanyak 12 kegiatan. Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar atau sebesar % dari total anggaran Dinas Sosial dan yang terealisasi sebesar 94%. Anggaran tersebut selanjutnya digunakan untuk melaksanakan beberapa program, antara lain Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial yang terealisasi sebesar 93%, dan Program kejasama dengan masmedia yang terealisasi sebesar 100%. 19
20 Tabel 6 Pencapaian Kinerja Dan Anggaran Sasaran/ Program Indikator Kinerja Anggaran (Rp) Target Realisasi Capaian Alokasi Realisasi Capaian (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran Meningkatnya tata kelola organisasi yang akuntabel dan profesional Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur yang profesional Meningkatnya dokumen perencanaan, pelaporan kegiatan dan keuangan yang terselesaikan tepat waktu Meningkatnya pelayanan terhadap penyandang Persentase ketercukupan administrasi perkantoran 100% 100% 100% % Persentase ketercukupan 100% 100% 100% % sarana prasarana aparatur Persentase pemenuhan 100% 0% 0% % kinerja berdasarkan perjanjian kinerja Persentase pemenuhan 100% 100% 100% % dokumen perencaan, pelaporan kinerja dan keuangan Jumlah PMKS yang % % ditangani 20
21 masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Meningkatnya jumlah bantuan untuk penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Meningkatnya jumlah kegiatan yang disosialisasikan kepada masyarakat Jumlah PMKS yang dibantu % % Jumlah kegiatan OPD yang 12 Kgt 16 Kgt 133.3% % di sosialisasikan kepada masyarakat Berdasarkan data dari tabel tersebut, jika di uraikan satu per satu menurut sasaran strategis yang telah ditentukan maka akan diperoleh penjelasan sebagai berikut: 21
22 meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu persentase ketercukupan administrasi perkantoran dengan target sebesar 100%, kemudian terealisasi sebesar 100% dengan capaian 100%. Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp yang terealisasi sebesar Rp yang jika dikonversi dalam persentase realisasi anggaran mencapai 99%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut terlaksana dengan sangat baik. meningkatnya tata kelola organisasi yang akuntabel dan profesional yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu persentase ketercukupan sarana prasarana aparatur dengan target sebesar 100%, kemudian terealisasi sebesar 100% dengan capaian 100%. Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp yang terealisasi sebesar Rp yang jika dikonversi dalam persentase realisasi anggaran mencapai 95%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut terlaksana dengan sangat baik. meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur yang profesional yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu persentase pemenuhan kinerja berdasarkan perjanjian kinerja dengan target sebesar 100%, kemudian terealisasi sebesar 0% dengan capaian 0%. Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp yang terealisasi sebesar Rp. 0 yang jika dikonversi dalam persentase realisasi anggaran mencapai 0%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut tidak terlaksana dengan baik. Hal ini dikarenakan terjadi kesalahan dalam penyusunan dokumen rencana kerja dan anggaran sehingga kegiatan tersebut tidak dapat diserap. meningkatnya dokumen perencanaan, pelaporan kegiatan dan keuangan yang terselesaikan tepat waktu yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu persentase pemenuhan dokumen 22
23 perencanaan, pelaporan kinerja dan keuangan dengan target sebesar 100%, kemudian terealisasi sebesar 100% dengan capaian 100%. Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp yang terealisasi sebesar Rp. 0 yang jika dikonversi dalam persentase realisasi anggaran mencapai 0%. Walaupun demikian, capaian dari indikator sasaran strategis ini tetap mencapai 100% dikarenakan biaya untuk melaksanakan kegiatan ini dialokasikan dari kegiatan lain yang memiliki kesamaan indikator kinerja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut terlaksana dengan sangat baik. meningkatnya pelayanan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu jumlah PMKS yang ditangani dengan target sebesar orang, kemudian terealisasi sebesar orang dengan capaian 177.8%. Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp yang terealisasi sebesar Rp yang jika dikonversi dalam persentase realisasi anggaran mencapai 98%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut terlaksana dengan sangat baik. meningkatnya jumlah bantuan untuk penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu jumlah PMKS yang dibantu dengan target sebesar 940 orang, kemudian terealisasi sebesar orang dengan capaian 271.1%. Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp yang terealisasi sebesar Rp yang jika dikonversi dalam persentase realisasi anggaran mencapai 77%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut terlaksana dengan sangat baik. meningkatnya jumlah kegiatan yang disosialisasikan kepada masyarakat yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu jumlah kegiatan SKPD yang di sosialisasikan kepada masyarakat dengan target sebesar 12 kegiatan, kemudian terealisasi sebesar 16 kegiatan dengan capaian 133.3%. Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp yang terealisasi 23
24 sebesar Rp yang jika dikonversi dalam persentase realisasi anggaran mencapai 94%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut terlaksana dengan sangat baik. Tabel 7 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya % Tingkat % Capaian No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Penyerapan Efisiensi Kinerja Anggaran (1) (2) (3) (4) (5) 1 Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran 2 Meningkatnya tata kelola organisasi yang akuntabel dan profesional 3 Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur yang profesional 4 Meningkatnya dokumen perencanaan, pelaporan kegiatan dan keuangan yang terselesaikan tepat waktu 5 Meningkatnya pelayanan terhadap penyandang Persentase ketercukupan administrasi perkantoran 100% 99% 1% Persentase 100% 95% 5% ketercukupan sarana prasarana aparatur Persentase 0% 0% 0% pemenuhan kinerja berdasarkan perjanjian kinerja Persentase 100% 0% 100% pemenuhan dokumen perencaan, pelaporan kinerja dan keuangan Jumlah PMKS 177.8% 98% 79.8% yang ditangani 24
25 masalah kesejahteraan sosial (PMKS) 6 Meningkatnya jumlah bantuan untuk penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) 7 Meningkatnya jumlah kegiatan yang disosialisasikan kepada masyarakat Jumlah PMKS yang dibantu Jumlah kegiatan OPD yang di sosialisasikan kepada masyarakat 271.1% 77% 194.1% 133.3% 94% 39.3% Berdasarkan data dari tabel tersebut, jika di uraikan satu per satu menurut sasaran strategis yang telah ditentukan maka akan diperoleh penjelasan sebagai berikut: meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu persentase ketercukupan administrasi perkantoran dengan target sebesar 100%, kemudian terealisasi sebesar 100% dengan capaian 100%. Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp yang terealisasi sebesar Rp yang jika dikonversi dalam persentase realisasi anggaran mencapai 99%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut terlaksana 100% dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar 99% sehingga memiliki tingkat efisiensi anggaran sebesar 1%. meningkatnya tata kelola organisasi yang akuntabel dan profesional yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu persentase 25
26 ketercukupan sarana prasarana aparatur dengan target sebesar 100%, kemudian terealisasi sebesar 100% dengan capaian 100%. Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp yang terealisasi sebesar Rp yang jika dikonversi dalam persentase realisasi anggaran mencapai 95%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut terlaksana 100% dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar 95% sehingga memiliki tingkat efisiensi anggaran sebesar 5%. meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur yang profesional yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu persentase pemenuhan kinerja berdasarkan perjanjian kinerja dengan target sebesar 100%, kemudian terealisasi sebesar 0% dengan capaian 0%. Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp yang terealisasi sebesar Rp. 0 yang jika dikonversi dalam persentase realisasi anggaran mencapai 0%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut tidak terlaksana dengan baik. Hal ini dikarenakan terjadi kesalahan dalam penyusunan dokumen rencana kerja dan anggaran sehingga kegiatan tersebut tidak dapat diserap. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut terlaksana 0% dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar 0% sehingga memiliki tingkat efisiensi anggaran sebesar 0%. meningkatnya dokumen perencanaan, pelaporan kegiatan dan keuangan yang terselesaikan tepat waktu yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu persentase pemenuhan dokumen perencanaan, pelaporan kinerja dan keuangan dengan target sebesar 100%, kemudian terealisasi sebesar 100% dengan capaian 100%. Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp yang terealisasi sebesar Rp. 0 yang jika dikonversi dalam persentase realisasi anggaran mencapai 0%. Walaupun demikian, capaian dari indikator sasaran strategis ini tetap mencapai 100% dikarenakan biaya untuk melaksanakan kegiatan ini dialokasikan dari kegiatan lain yang memiliki kesamaan indikator kinerja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut terlaksana 100% dengan realisasi 26
27 penyerapan anggaran sebesar 0% sehingga memiliki tingkat efisiensi anggaran sebesar 100%. meningkatnya pelayanan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu jumlah PMKS yang ditangani dengan target sebesar orang, kemudian terealisasi sebesar orang dengan capaian 177.8%. Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp yang terealisasi sebesar Rp yang jika dikonversi dalam persentase realisasi anggaran mencapai 98%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut terlaksana 177.8% dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar 98% sehingga memiliki tingkat efisiensi anggaran sebesar 79.8%. meningkatnya jumlah bantuan untuk penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu jumlah PMKS yang dibantu dengan target sebesar 940 orang, kemudian terealisasi sebesar orang dengan capaian 271.1%. Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp yang terealisasi sebesar Rp yang jika dikonversi dalam persentase realisasi anggaran mencapai 77%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut terlaksana 271.1% dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar 77% sehingga memiliki tingkat efisiensi anggaran sebesar 194.1%. meningkatnya jumlah kegiatan yang disosialisasikan kepada masyarakat yang dapat diukur keberhasilannya dengan menggunakan indikator kinerja yaitu jumlah kegiatan SKPD yang di sosialisasikan kepada masyarakat dengan target sebesar 12 kegiatan, kemudian terealisasi sebesar 16 kegiatan dengan capaian 133.3%. Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp yang terealisasi sebesar Rp yang jika dikonversi dalam persentase realisasi anggaran mencapai 94%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut terlaksana 133.3% dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar 94% sehingga memiliki tingkat efisiensi anggaran sebesar 39.3%. 27
28 B. REALISASI ANGGARAN Untuk Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial Kabupaten Blitar didukung dengan dana yang memadai, baik jumlahnya maupun kelancaran pencairannya. Pada tahun 2016, Dinas Sosial memperoleh anggaran sebesar Rp yang digunakan untuk membiayai kegiatan dengan rincian sebagai berikut: Tabel 8 Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 Uraian Anggaran Realisasi (%) Realisasi Belanja Belanja Operasi Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Hibah Belanja Modal Belanja Modal Peralatan dan Mesin.Belanja Modal gedung dan Bangunan SILPA ( ) ( ) ( ) 28
29 BAB IV PENUTUP A. SIMPULAN Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan bentuk laporan OPD dalam melaksanakan kegiatannya selama satu tahun. Dengan adanya LKjIP ini, maka capaian sasaran kinerja OPD dapat diamati dengan terperinci sehingga bisa digunakan sebagai mahan acuan evaluasi kegiatan selama satu tahun kebelakang, sekaligus bahan pertimbangan untuk menyusun program kegiatan yang akan dilaksanakan selama satu tahun kedepan. Setelah dilakukan evaluasi, maka berhasil tidaknya suatu kegiatan dapat diketahui sehingga perwujudan visi misi OPD yang mengacu pada visi misi Bupati/ Wakil Bupati terpilih dapat terlaksana dengan baik dan terarah. 1. Berdasarkan hasil yang dicapai, seperti tercantum dalam LKjIP yaitu nilai prosentase pencapaian target dari kegiatan Dinas Sosial Kabupaten Blitar dapat dilaksanakan sesuai rencana. 2. Dengan adanya LKjIP ini dapat meningkatkan pegawai yang profesional, jujur, disiplin dan mempunyai etos kerja yang tinggi sebagai aparatur Pemerintah, sebagai pelayan masyarakat yang dituntut untuk mampu melaksanakan pelayanan dengan baik dan diharapkan mampu melaksanakan pelayanan dengan baik dan diharapkan tercapainya visi dan misi dari Dinas Sosial Kabupaten Blitar. B. SARAN Dengan adanya LKjIP diharapkan sebagai bahan evaluasi program dan kegiatan pada tahun berikutnya untuk meningkatkan kualitas kinerja OPD Kepala Dinas Sosial Kabupaten Blitar ROMELAN, S.Pd, M.Si Pembina Utama Muda NIP
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS SOSIAL JL. A. YANI No.38 Telp.(0342) BLITAR
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS SOSIAL JL A YANI No38 Telp(0342) 801357 BLITAR PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel serta
Lebih terperinciPencapaian Kinerja Dan Anggaran
Pencapaian Kinerja Dan Anggaran Sasaran/ Program Indikator Kinerja Anggaran (Rp) Target Realisasi Capaian Alokasi Realisasi Capaian (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi
Lebih terperinciKONSISTENSI DINAS SOSIAL TAHUN ANGGARAN 2016 SEMESTER I
NO URUSAN/ BIDANG/ URUSAN/ PROGRAM SKPD PENANGGUNG JAWAB RENJA Program Jml. Keg KONSISTENSI DINAS SOSIAL TAHUN ANGGARAN 2016 SEMESTER I REALISASI S 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Sosial
Lebih terperinciDINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur
Lebih terperinciUSULAN PERUBAHAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BELANJA LANGSUNG DINAS SOSIAL TAHUN ANGGARAN perkantoran
USULAN PERUBAHAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BELANJA LANGSUNG DINAS SOSIAL TAHUN ANGGARAN 2016 Kode Program / Kegiatan Indikator Outcome/ output Target Lokasi Pagu 2016 PPAS P 2016 Program Pelayanan Administrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Tahunan Organisasi Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan Organisasi Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. Sebagai dokumen rencana tahunan Organisasi
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 1/2015 28 January 2015 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Berdasarkan rencana kerja Dinas Pendapatan Kabupaten Blitar tahun 2015, strategi pencapaian tujuan dan sasaran diuraikan dalam 7 ( tujuh ) program dan 17 ( tujuh belas ) kegiatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Kepala Seksi Informasi Kearsipan
Laporan Kinerja Kepala Seksi Informasi Kearsipan BAB I PENDAHULUAN Dalam mempertanggungjawabkan kinerja suatu unit istansi pemerintah kepada atasannya, secara prinsip merupakan kewajiban yang melekat dan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS SOSIAL
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS SOSIAL Jl. Lintas Sumatera Komplek Perkantoran Pemkab Musi Rawas, Tlp/Fax: 0733-4540041 Website : www.dinsos.musirawaskab.go.id, Email : dinsos@musirawaskab.go.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. LKjIP Dinas, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Tahun
BAB I PENDAHULUAN Kedudukan Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Jombang telah diatur dalam Peraturan Bupati Jombang Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), adalah dokumen perencanaan
Lebih terperinciRENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018
RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI SELATAN
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI SELATAN NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) (3) (4) 1 2 Berkontribusinya menurunkan jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 15 29 December 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciDOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPA SKPD ) DINAS SOSIAL TAHUN ANGGARAN 204 NAMA FORMULIR DPA SKPD DPA SKPD DPA SKPD 2. Ringkasan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS SOSIAL
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS SOSIAL Jln. A. Yani No. 38 Telp. ( 0342 ) 801357 BLITAR KEPUTUSAN KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN BLITAR NOMOR : 467/ /409.102/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
Lebih terperinciRENCANA KINERJA (RENJA) TAHUN 2018
PEMERINTAH KABUPATEN BENER MERIAH DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN RENCANA KINERJA (RENJA) TAHUN 2018 REDELONG FEBRUARI 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kami Panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BLITAR PENGUKURAN KINERJA ESELON 3 - TAHUN 2017
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BLITAR PENGUKURAN KINERJA ESELON 3 - TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BAB I PENDAHULUAN Pertanggungjawaban kinerja suatu unit instansi
Lebih terperinciDOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN ANGGARAN 2014 DPA - SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan Organisasi : : 1.13 - SOSIAL 1.13.01 - REKAPITULASI
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENJA DINAS SOSIAL KOTA TANGERANG TAHUN 2015 Dinas Sosial Kota Tangerang di bentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 13 Tahun 2014. Organisasi dan tata kerja Dinas Sosial Kota
Lebih terperinciLaporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016
1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Lebih terperinciCreated with XFRX, commercial use prohibited. Hal 1 dari 5
Urusan Pemerintahan Organisasi : : 1.13 - SOSIAL 1.13.01 - DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN ANGGARAN 2014 REKAPITULASI DOKUMEN
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan...
DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Landasan Hukum... 4 C. Maksud dan Tujuan... 5 D. Sistematika Penulisan. 6 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN
Lebih terperinciKata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji
Lebih terperinciPENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN
PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN Disampaikan oleh : KEPALA BAGIAN KEUANGAN DAN ASET SETDA KABUPATEN LAMONGAN DASAR HUKUM SISTEM AKIP 1. UU No. 23 Tahun 2014
Lebih terperinciBAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra Proses penyusunan suatu perencanaan berkaitan erat dengan proses evaluasi, dari hasil
Lebih terperinciMartapura, Januari 2017 KEPALA SKPD. Drs. H. ASPIHANI, M.AP NIP
KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) SKPD merupakan pertanggungjawaban atas meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance), maka
Lebih terperinci3.4 Penentuan Isu-isu Strategis
Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. SKPD), adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja- SKPD), adalah dokumen perencanaan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI JALAN PEMUDA KOMPLEK IBRD KM. 2 NO. 01 TELEPON/FAX. ( 0746) 21185 BANGKO Kode Pos 37314 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah - Dinas Sosial Kabupaten Blitar Th
BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM Berdasarkan Peraturan Bupati Blitar Nomor: 41 Tahun 207 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Blitar, Nomor: 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,
BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN
Lebih terperinciKata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA 2017 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA (LKj) INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN JOMBANG AKUNTABILITAS KINERJA
BAB II II AKUNTABILITAS KINERJA Secara umum Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Jombang telah dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang
Lebih terperinciCatatan: dalam kesempatan ini akan disampaikan khusus untuk bidang Komunikasi dan Informatika
Penyusunan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) berdasar Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mana didalamnya menyebutkan
Lebih terperinciRENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)
1 RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) Renja Bagian Pertanahan Tahun 2015 (Review) Page 1 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Rencana Kerja Bagian Pertanahan Sekretariat
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR
IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR Drs. I S M U N I, MM Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Blitar 2017 GAMBARAN UMUM PERENCANAAN
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPAN DAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG SOSIAL
SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPAN DAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT
KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENJA DINAS SOSIAL KOTA TANGERANG TAHUN 2016 Dinas Sosial Kota Tangerang di bentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 13 Tahun 2014. Organisasi dan tata kerja Dinas Sosial Kota
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja RSUD dr Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi yang dibebankan kepada
Lebih terperinciTAHUN ANGGARAN Kata Pengantar. TRANSMIGRASI KABUPATEN CIANJUR Jalan Raya Bandung KM. 4,5 Telp. (0263) Cianjur 43281
Kata Pengantar Seraya memanjatkan puji syukur ke Hadirat Alloh SWT atas Kehendak-Nya,Rencana Kerja (Renja) pada Dinas Sosial Tenaga Kerjadan Transmigrasi Kabupaten Cianjur Tahun 2017 telah dapat kami susun.
Lebih terperinciDOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPA SKPD ) DINAS SOSIAL TAHUN ANGGARAN 2015 NAMA FORMULIR DPA SKPD DPA SKPD 1 DPA SKPD 2.1 Ringkasan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Dalam pasal 3 Undang - undang Nomor 28 tahun 1999 tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Dalam pasal 3 Undang - undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari KKN, terdapat 7 (Tujuh) azas umum penyelenggaraan negara,
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1
Lebih terperinci14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN)
14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK Laporan Kinerja (LKj) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Siak Tahun 2016, merupakan wujud dari
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,
KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2016 ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk
Lebih terperinciIV.B.22. Urusan Wajib Sosial
22. URUSAN SOSIAL Perlindungan dan kesejahteraan sosial diperlukan bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945. Meskipun telah banyak dicatat beberapa keberhasilan, beberapa masalah
Lebih terperinciRINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Kab. Demak Nomor Tanggal : 12 TAHUN 2016 : 23 DESEMBER 2016 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 21 Desember 2017 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009
LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 1 Tahun 2009 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciRENCANA KERJA TAHUN 2017
RENCANA KERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI (DISNAKERTRANS) JL. PELABUHAN II KM. 6 NO 703 TLP /FAX (0266) 226088 SUKABUMI 43169 EMAIL : DISNAKERTRANS_KABSMI@YAHOO.COM
Lebih terperinciIV.B.22. Urusan Wajib Sosial
22. URUSAN SOSIAL UUD 45 telah mengamanatkan bahwa Negara wajib memberi perlindungan dan jaminan kesejahteraan sosial. Beberapa masalah yang masih perlu mendapat perhatian diantaranya masih rendahnya kualitas
Lebih terperinciDINAS SOSIAL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Pada bagian perumusan isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Sekretariat Daerah Kabupaten Lamandau ada beberapa isu strategis yang krusial yang
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 12 TAHUN 2013 SERI E.9 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 12 TAHUN 2013 SERI E.9 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN CIREBON TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN ANGGARAN 2014
Hal 1 dari 5 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI Formulir RKA - SKPD 2.2 TAHUN ANGGARAN 2014 Urusan Pemerintahan : Organisasi : 1.13. - SOSIAL 1.13.
Lebih terperinciURUSAN WAJIB SOSIAL. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
13. A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan pada urusan sosial diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat terutama bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas pelayanan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan KaruniaNya, kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Bapemas Kab. Blitar
Lebih terperinciBADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BLITAR
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L K j I P ) - ESELON 3- TAHUN 2017 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BLITAR LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BAB I PENDAHULUAN Pertanggungjawaban
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL TAHUN 2015
LAPORAN KINERJA KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN Sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 09 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi
Lebih terperinciPERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n
PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Lebih terperincib) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan
IKHTISAR EKSEKUTIF Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, memberikan kewenangan
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS Tahun 2015
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS Tahun 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS SOSIAL Jl. Lintas Sumatera Komplek Perkantoran Pemkab Musi Rawas, Tlp/Fax:
Lebih terperinciRENCANA KERJA (RENJA)
RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Lebih terperinciBadan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang disempurnakan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang. 1 B. Tugas Pokok dan Fungsi... 2 C. Tujuan Penyusunan Perjanjian Kinerja 3 BAB II
Lebih terperinciPemerintah Kabupaten Blitar
7 8 KATA PENGANTAR Atas limpahan rahmat dan hidayah-nya semata kepada kita semua, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah SKPD Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar dapat terselesaikan. Laporan
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUDUS 2013 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENJA BKPP TA. 2016 Pendahuluan Rencana Pembangunan Tahunan Organisasi Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (Renja-OPD), adalah dokumen perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara selalu diikuti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara selalu diikuti dengan perkembangan dari berbagai aspek yang terus meningkat pesat dan rumit. Selain pembangunan
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN STRATEGIS DAN RENCANA KINERJA Rencana Strategis Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat secara lengkap termuat dalam Rencana Strategis (Renstra) yang merupakan suatu
Lebih terperinciDAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI.. ii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang. 1 B. Tugas dan Fungsi Bappeda Kota Samarinda. 2 C. Struktur Organisasi Bappeda Kota Samarinda.. 3 BAB II RENCANA STRATEGIS
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA BOGOR TAHUN 2010-2014 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciRENCANA KERJA (RENJA) BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015
RENCANA KERJA (RENJA) BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015 BAPUSIPDA KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA SEKRETARIS DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN BLITAR SEMESTER I TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA SEKRETARIS DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN BLITAR SEMESTER I TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN Pertanggungjawaban kinerja suatu unit instansi pemerintah kepada atasannya, secara prinsip merupakan
Lebih terperinciMATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015
MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 NAMA SKPD : Kantor Sosial NO KODE USULAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROGRAM/KEGIATAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN TOLOK
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN A. Visi Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Dengan demikian visi merupakan gambaran keadaan
Lebih terperinciBUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,
1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan
Lebih terperinciRENCANA KERJA (RENJA)
RENCANA KERJA (RENJA) KELURAHAN KEJAMBON KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN 2015 KELURAHAN KEJAMBON KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL Jalan Wisanggeni Nomor 4 Telp. (0283) 353652 Tegal PEMERINTAH KOTA
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada organisasi privat atau swasta. Anggaran menjadi suatu hal yang sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggaran merupakan hal yang sangat penting dalam organisasi, baik itu pada organisasi privat atau swasta. Anggaran menjadi suatu hal yang sangat dirahasiakan
Lebih terperinciPENETAPAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN MALANG NOMOR : 188.4/ 08/KEP/35.07.104/2017 TENTANG PENETAPAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 PENETAPAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL
Lebih terperinciKETENAGAKERJAAN DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI, DAN SOSIAL Jumlah (Rp) Anggaran Setelah Perubahan
URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI Kode Rekening : 1.14 : 1.14.01 KETENAGAKERJAAN DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI, DAN SOSIAL 1.14 1.14.01 00 00 5 BELANJA DAERAH 7.869.700.000,00 7.382.776.373,00 486.923.627,00
Lebih terperinciBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Komp.Perkantoran Pemda Tulang Bawang Jl. Cendana Gunung Sakti Kec. Menggala Kab.Tulang Bawang Provinsi Lampung 34596 Telp (0726)
Lebih terperinci3 AKUNTABILITAS KINERJA
3 AKUNTABILITAS KINERJA 1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Evaluasi kinerja dimulai dengan pengukuran kinerja yang mencakup penetapan indikator kinerja dan penetapan capaian indikator kinerja, yang digunakan
Lebih terperinciBERITA ACARA HASIL REVIU RENSTRA DAN IKU BAPPEDA KOTA BANJAR TAHUN Nomor : 050/367.1/Bappeda VISI
BERITA ACARA HASIL REVIU RENSTRA DAN IKU BAPPEDA KOTA BANJAR TAHUN 2017 Nomor : 050/367.1/Bappeda Pada hari ini Selasa, Tanggal 4 Bulan April Tahun 2017, kami Tim Reviu Renstra dan IKU Bappeda yang dibentuk
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
Urusan Pemerintahan : Organisasi : RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 2014 1.13. - SOSIAL 1.13.01. - DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TEBO PENETAPAN KINERJA DINAS PERKOTAAN PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN
PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PENETAPAN KINERJA DINAS PERKOTAAN PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN Dalam rangka mewujudkan manajamen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, bersama
Lebih terperinciGUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan
Lebih terperinciRencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN
BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar Pemerintah Daerah berjalan secara efisien dan efektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), adalah dokumen perencanaan
Lebih terperinciDOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI TAHUN ANGGARAN 2014
Urusan Pemerintahan Organisasi :.. SOSIAL :..0. DINAS SOSIAL DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI TAHUN ANGGARAN 04 Kode Rekapitulasi Belanja Langsung
Lebih terperincienyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016
Kata Pengantar enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 206 ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 204 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun
Lebih terperinci