KATA PENGANTAR. Banjarmasin, 10 Januari 2015 KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Banjarmasin, 10 Januari 2015 KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN"

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, Laporan Kinerja Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 dapat diselesaikan. Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan atas penggunaan anggaran. Laporan Kinerja Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 disusun untuk memberikan informasi kinerja yang terukur atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai dan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja. Penyusunan Laporan Kinerja ini diharapkan dapat memberikan pertanggungjawaban institusi Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Laporan Kinerja Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 ini disampaikan dengan harapan adanya saran maupun tanggapan untuk penyempurnaan Laporan Kinerja ini, dan akan kami pertimbangkan untuk penyempurnaannya. Banjarmasin, 10 Januari 2015 KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Drs. H. M. FARHAN Pembina Utama Muda NIP Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Page 0 i

2 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA... 4 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 7 A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI B. AKUNTABILITAS KEUANGAN BAB IV PENUTUP LAMPIRAN : - Pengukuran Kinerja Tahun Perjanjian Kinerja Tahun SK Pemutakhiran Data - Data PMKS dan PSKS - Photo - Photo Kegiatan Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Page 1 ii

3 BAB I PENDAHULUAN Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dibidang Sosial, sedangkan fungsi Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan adalah : 1. Pada Sekretariat, menghimpun program/kegiatan bidang terkait penanganan PMKS dan PSKS. 2. Pada Bidang Pemberdayaan Sosial, menangani PMKS (Keluarga Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil, Keluarga Bermasalah Sosial Psikologi, Keluarga Rentan), dan bantuan rumah tidak layak huni serta Pelestarian Nilai Kepahlawanan, Keperintisan, Kejuangan dan Kesetiakawanan Sosial. 3. Pada Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, menangani PMKS (Anak Balita Terlantar, Anak Terlantar, Anak Cacat, Anak Nakal, Anak Jalanan, Wanita Rawan Sosial Ekonomi, Lansia Terlantar, Penyandang Cacat, Tuna Susila, Pengemis, Gelandangan, Mantan Warga Binaan Lembaga Kemasyarakatan (WKBLK), Korban Penyalahgunaan Napza, Orang dengan HIV/ AIDS) 4. Pada Bidang Bantuan Sosial, menangani PMKS (Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran, Korban Bencana Alam, Korban Bencana Sosial dan Pekerja Migran Terlantar). 5. Pada Bidang Pemberdayaan Potensi dan Partisipasi Sosial Masyarakat, melaksanakan pemberdayaan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pemberdayaan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Organisasi Sosial (Orsos), Karang Taruna (KT), Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM), Kerjasama Kelembagaan dan Dunia Usaha yang melakukan UKS. 6. Pada UPTD Dinas Sosial Prov. Kalsel, menangani Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dalam panti yaitu penyandang cacat netra, anak terlantar dan remaja terlantar/putus sekolah, lanjut usia terlantar dan wanita rawan sosial ekonomi. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah memiliki rencana pembangunan jangka panjang daerah tahun berdasarkan Peraturan Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Page 2

4 Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 17 Tahun 2009, dimana pada Bab II tentang kondisi dan prediksi kondisi umum daerah serta isu-isu strategis kondisi sosial budaya disebutkan bahwa Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) merupakan fenomena umum di kota-kota yang semakin berkembang termasuk diseluruh Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. Berdasarkan Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pedoman Pendataan dan Pengelolaan Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS), dikelompokkan menjadi 26 jenis PMKS dan 12 Jenis PSKS. Di Kalimantan Selatan pada tahun 2015 terdapat Penyandang Masalah yang menonjol yaitu Keluarga Fakir Miskin Orang, Lanjut Usia Terlantar orang, Korban Bencana Alam orang, Perempuan Rawan Sosial Ekonomi orang, Penyandang Disabilitas Orang, Anak Terlantar orang, Keluarga Bermasalah Sosial Psikologi Orang, dan Komunitas Adat Terpencil Orang. Isu strategis berkaitan dengan tugas dan fungsi Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan adalah penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dan pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS). Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) merupakan fenomena umum di kota-kota yang semakin berkembang termasuk diseluruh Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. PMKS adalah seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan dan kesulitan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya sehingga tidak terpenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani, rohani, maupun sosial secara memadai dan wajar. Hambatan dan kesulitan tersebut dapat berupa kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial, keterbelakangan, keterasingan/ketertinggalan dan bencana alam maupun bencana sosial. Adapun sasaran strategis Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan untuk mencapai indikator kinerja utama yang ditetapkan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kemampuan dan kemauan keluarga rentan, keluarga fakir miskin, keluarga berumah tidak layak huni, nilai keperintisan dan kepahlawanan, keluarga pahlawan nasional, komunitas adat terpencil dan meningkatkan kualitas penyuluhan sosial. Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Page 3

5 2. Meningkatnya pelayanan dan rehabilitasi bagi tuna sosial, korban penyalahgunaan napza, penyandang cacat, lanjut usia dan perlindungan kesejahteraan sosial serta keterampilan dalam panti maupun luar panti baik yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta. 3. Meningkatnya pelayanan dan rehabilitasi sosial yang meliputi pembinaan fisik, mental, sosial, pelatihan keterampilan, dan resosialisasi serta pembinaan lanjut bagi penyandang cacat netra, lanjut usia, anak terlantar/remaja putus sekolah dan wanita rawan sosial ekonomi yang berasal dari kabupaten/kota se Kalimantan Selatan. 4. Meningkatnya kesiapsiagaan perangkat dan kesadaran, kemampuan serta tanggung jawab masyarakat dalam usaha pencegahan dan penanggulangan akibat bencana alam, bencana sosial, korban tindak kekerasan dan pekerja migran, pendayagunaan sumber dana sosial, akses jaminan sosial serta penyempurnaan pelaksanaan bantuan tunai bagi rumah tangga sangat miskin yang memenuhi persyaratan (PKH). 5. Meningkatnya pemberdayaan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), organisasi sosial masyarakat (Orsos), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), karang taruna (KT), pengembangan wahana kesos berbasis masyarakat (WKSBM), dan upaya mewujudkan kerjasama kelembagaan dengan dunia usaha dalam bentuk program kerjasama kelembagaan dan dunia usaha (KKDU). Adapun sistematika dari Laporan Kinerja Tahun 2015 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yaitu Bab I Pendahuluan BAB II Perencanaan Kinerja BAB III Akuntabilitas Kinerja A. Capaian Kinerja Organisasi B. Realisasi Anggaran BAB IV PENUTUP Lampiran : 1) Perjanjian Kinerja 2) Lain-lain yang dianggap perlu Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Page 4

6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Perencanaan Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan Berdasarkan keputusan Gubernur Nomor /0549/KUM/2012 tentang Penyempurnaan Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Indikator Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, adalah sebagai berikut : Termasuk Misi I : Meningkatkan Kualitas Kahidupan Beragamaa, Sosial dan Budaya, dan Sasaran RPJMD (2) : Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat. Sasaran Indikator Indikator Target Program / Kegiatan strategis Kinerja Utama Sasaran Target (1) (2) (3) (4) (5) (6) Meningkat nya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat Persentase menurunnya Remaja keluarga Fakir Miskin Penyandang 1,96 % 1. Pelatihan keterampilan dan PBK bagi Anak Terlantar termasuk Anak Jalanan, Anak Cacat dan Anak Nakal Jumlah anak terlantar mengikuti PBK 90 Org (Sasaran Strategis RJPMD No.2) Masalah Sosial 2. Pelayanan Sosial bagi anak terlantar dalam panti Jumlah anak terlantar yang diberi pelayanan di panti 100 Org Persentase Jumlah rumah singgah/ rumah panti dalam kondisi baik 3. Pelayanan Sosial bagi remaja terlantar putus sekolah dalam panti 6,9 % Pemberdayaan Kelembagaan kesejahteraan sosial Jumlah remaja terlantar putus sekolah yang diberi pelayanan di panti Jumlah organisasi sosial yang diberi bantuan 250 Org 10 Orsos Indek Kepuasan Masyarakat terhadap panti 75% Rehabilitasi Sosial Jumlah klien yang merasa puas terhadap pelayanan panti 5 Panti Persentase Remaja Keluarga Miskin yang sekolah 2% Bantuan Tunai Bersyarat / Keluarga Harapan (PKH) Peningkatan Kualitas Pendamping dan Operator PKH. Jumlah remaja keluarga sangat miskin yang mendapatkan bantuan sekolah NA Persentase Anak Keluarga Kurang mampu yang 4% Bantuan Tunai Bersyarat / Keluarga Harapan (PKH) Peningkatan Kualitas Pendamping dan Operator Jumlah anak keluarga sangat miskin yang mendapatkan NA Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Page 5

7 Sasaran Indikator Indikator Target Program / Kegiatan strategis Kinerja Utama Sasaran Target (1) (2) (3) (4) (5) (6) memanfaatkan PKH. bantuan sekolah bantuan beasiswa Persentasi lansia terlantar yang dapat ditampung dipanti 0,56 % Pelayanan Sosial bagi lanjut usia terlantar dalam panti Jumlah lanjut usia yang diberi pelayanan dalam panti 90 Org Persentase fakir miskin penyandang cacat yang tertangani 0,47 % 1. Pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan eks trauma Jumlah penyandang cacat yang mengikuti pelatihan Jumlah Penyandang Cacat berat yang mendapatkan asistensi sosial 50 org 60 Org Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti 2. Pelayanan dan rehabilitasi penyandang cacat netra dalam panti 5 Panti 1. Peningkatan sarana prasarana aparatur pada Panti Sosial Anak Budi Mulia 2. Peningkatan sarana prasarana aparatur pada Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera 3. Peningkatan sarana prasarana aparatur pada Panti Sosial Bina Remaja Budi Satria. 4. Peningkatan sarana prasarana aparatur pada Panti Sosial Bina Wanita Melati 5. Peningkatan sarana prasarana aparatur pada Panti Sosial Bina Netra Fajar Harapan Jumlah penyandang cacat netra yang diberi pelayanan dan rehabilitasi dalam panti Terpenuhinya sarana prasarana Panti Sosial yang memenuhi standar 75% Rehabilitasi Sosial Jumlah klien yang merasa puas terhadap pelayanan panti 70 Org 5 Panti 5 UPTD 79,29% Org Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Page 6

8 Sasaran Indikator Indikator Target Program / Kegiatan strategis Kinerja Utama Sasaran Target (1) (2) (3) (4) (5) (6) Persentase fakir miskin yang diberi bantuan 0,21 % Pelatihan Keterampilan Berusaha Bagi Keluarga Miskin Jumlah fakir miskin yang mendapat bantuan 400 KK Persentase warga komunitas adat terpencil yang diberi bantuan - Persentase satuan petugas bencana yang terampil dan siap siaga menghadapi bencana 2,27 % Peningkatan Kemampuan (Capacity Building) Petugas dan Pendampingan Sosial Pemberdayaan Fakir Miskin 23,20 % Penanganan masalahmasalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa sosial Jumlah warga KAT yang mendapat bantuan sosial Jumlah tagana yang dibina 92 KK 350 Org - Jumlah orang terlantar yang tertangani - Persentase korban napza yang tertangani 300 Org 4,64 % Pendidikan dan Pelatihan Keteramp. Berusaha bagi Eks Penyandang Penyakit Sosial Jumlah orang terlantar yang dikembalikan kedaerah asal Jumlah korban napza yang diberi bimbingan pemantapan vakasional 300 Org 30 Org - Jumlah Gepeng yang tertangani 3,18 % Jumlah Gepeng yg mengikuti dilatih dan mendapat UEP 20 Org Capaian kinerja Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan diatas adalah berdasarkan Capaian Indikator Kinerja Utama berdasarkan keputusan Gubernur Nomor /0549/KUM/2012 tentang Penyempurnaan Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Indikator Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, dan Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan juga sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan, menetapkan indikator kinerja yang tidak tercantum pada Peraturan Gubernur. Dari tabel diatas untuk indikator kinerja utama nomor 4 dan 5 belum ada data (NA), namun pada akhir tahun 2015 data dapat diperoleh capaian dari data Keluarga Sangat Miskin (KSM) yang mendapat bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), dimana setiap keluarga sangat miskin yang mempunyai anak SD dan SMP mendapat bantuan untuk sekolah. Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Page 7

9 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI. Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan Berdasarkan keputusan Gubernur Nomor /0549/KUM/2012 tentang Penyempurnaan Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Indikator Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan untuk tahun 2015, adalah sebagai berikut : No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target SKPD 2015 Target RJPMD 2015 Realisasi 2014 Realisasi Persentase menurunnya Remaja keluarga % ,33 3,82 Fakir Miskin Penyandang Masalah Sosial 2. Persentase Jumlah rumah singgah/ rumah % 6,9 6,9 11,36 11,36 panti dalam kondisi baik 3. Indek Kepuasan Masyarakat terhadap ,56 79,29 panti 4. Persentase Remaja Keluarga Miskin yang % 2.00 NA 2,23 47,34 sekolah 5. Persentase Anak Keluarga Kurang % 4,00 NA 5,11 98,65 mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa 6. Persentasi lansia terlantar yang dapat % 0,56 0,56 0,61 0,88 ditampung dipanti 7. Persentase fakir miskin penyandang cacat % 0,47 0,47 0,84 1,19 yang tertangani 8. Jumlah panti dengan sarana prasarana Panti memenuhi standar 9. Persentase penghuni panti sosial yang ,39 76,75 79,29 puas dengan pelayanan panti 10. Persentase fakir miskin yang diberi % 0,21 0,21 1,63 4,24 bantuan 11. Persentase warga komunitas adat % 2,27 2,27 2,79 3,08 terpencil yang diberi bantuan 12. Persentase satuan petugas bencana yang % 23,20 23,20 50,43 76,10 terampil dan siap siaga menghadapi bencana 13. Jumlah orang terlantar yangt terlayani Orang Persentase korban napza yang terlayani % 4,67 4,67 9,46 3, Persentase gepeng yang terlayani % 3,18 3,18 3,64 3,28 Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Page 8

10 Adapun analisis dari capaian indikator kinerja Utama tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. Persentase menurunnya Remaja keluarga Fakir Miskin Penyandang Masalah Sosial. a. Target Penurunan remaja keluarga miskin pada tahun 2015 sebanyak 1,96% dan capaian realisasi sebanyak 3,82 %. b. Dibandingkan dengan realisasi capaian tahun 2014 (3,33%) terdapat peningkatan capaian sebanyak 0,71 %, dan dari 2013 (2,62%) terdapat peningkatan capaian sebanyak 1,86 %. c. Capaian realisasi dari tahun 2012 sampai dengan 2015 sebanyak 11,73%, sedangkan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis (Keputusan Gubernur Nomor /0549/KUM/2012 tentang Penyempurnaan Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Indikator Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan) adalah 5,7%. d. Peningkatan capaian kinerja adalah adanya peningkatan target capaian pada penanganan anak terlantar melalalui pelayanan sosial luar panti berupa Pelatihan keterampilan dan PBK bagi anak terlantar yang semula targetnya 30 orang, tahun 2015 menjadi 90 orang. e. Program/kegiatan yang menunjang capaian kinerja adalah pelayanan sosial melalui luar panti dan dalam panti sebagai berikut : 1) Luar Panti : Pelatihan keterampilan dan PBK bagi anak terlantar sebanyak 90 orang. 2) Dalam Panti : a) Pelayanan sosial bagi anak terlantar dalam panti sebanyak 100 orang. b) Pelayanan sosial bagi remaja terlantar putus sekolah sebanyak 250 orang. 2. Persentase Jumlah rumah singgah/rumah panti dalam kondisi baik. a. Target jumlah organisasi sosial/lembaga sosial sebanyak 13 orsos, pada tahun 2015 terdapat sebanyak 14,77% rumah singgah / rumah panti dalam kondisi baik pada tahun 2015 sebanyak 6,9% dan capaian realisasi sebanyak 11,36%. Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Page 9

11 b. Capaian realisasi tahun 2015 terdapat kesamaan capaian realisasi dengan tahun 2014 yaitu 14,77%. c. Capaian realisasi dari tahun 2012 sampai dengan 2015 sebanyak 35,37%, sedangkan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis (Keputusan Gubernur Nomor /0549/KUM/2012 tentang Penyempurnaan Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Indikator Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan) adalah 20,7%. d. Peningkatan capaian kinerja adalah jumlah orsos yang sudah diberi bantuan, pada tahun berjalan tidak dijadikan sasaran untuk capaian kinerja tahun berikutnya. e. Program/kegiatan yang menunjang capaian kinerja adalah pemberian bantuan bagi organisasi sosial melalui kegiatan pemberdayaan sosial bagi organisasi sosial sebanyak 13 orsos. 3. Indek Kepuasan Masyarakat Terhadap Panti. Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai 5 Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dengan memberikan pelayanan kepada 5 jenis Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), yaitu Lanjut Usia Terlantar, Anak Terlantar, Remaja Putus Sekolah Terlantar, Wanita Rawan Sosial Ekonomi dan Penyandang Disabilitas Netra. Survey yang dilaksanakan adalah Indek Kepuasan Penghuni Panti terhadap layanan panti. 4. Persentase Remaja Keluarga Miskin Yang Sekolah a. Indikator kinerja utama nomor 4 (Persentase Remaja Keluarga Miskin yang sekolah) baru dapat diperoleh pada tahun b. Data yang diperoleh dari Program Keluarga Harapan (PKH), dimana Keluarga Sangat Miskin (KSM) yang mendapat bantuan adalah Ibu Hamil/Nifas, memiliki bayi sampai dengan prasekolah dan anak-anak usia Sekolah Dasar (SD) dan SMP. Indikator capaian remaja keluarga miskin yang sekolah diambil dari anak yang sekolah SMP mendapat bantuan Rp ,-/bulan. c. Target Remaja Keluarga Miskin Yang Sekolah pada tahun 2015 sebanyak 2,00% dan capaian realisasi sebesar 47.34%. Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Page 10

12 d. Dibandingkan dengan realisasi capaian tahun 2014 (2.23%) terdapat peningkatan capaian sebanyak %, dan dari tahun 2013 (1,49%) terdapat peningkatan capaian sebanyak 45.85%. e. Capaian realisasi dari tahun 2012 sampai dengan 2015 sebanyak 50.33%, f. Peningkatan capaian kinerja adalah adanya peningkatan target sasaran Keluarga Sangat Miskin (KSM) yang diberi bantuan tunai langsung bersyarat dan yang sudah di validasi pada tahun 2015 melalui Program Keluarga Harapan (PKH) yang ditetapkan Kementerian Sosial RI. g. Program/kegiatan yang menunjang capaian kinerja adalah Program Perlindungan dan Jaminan Sosial melalui kegiatan Jaminan Kesejahteraan Sosial (Bantuan Tunai Bersyarat/ Keluarga Harapan (PKH) dari dekonsentrasi, sedangkan kegiatan dari APBD adalah kegiatan Pembinaan Keluarga Harapan. 5. Persentase Anak Keluarga Kurang Mampu Yang Memanfaatkan Bantuan Beasiswa a. Indikator kinerja utama nomor 5 (Persentase Anak Keluarga Kurang Mampu Yang Memanfaatkan Bantuan Beasiswa) b. Data yang diperoleh dari Program Keluarga Harapan (PKH), dimana Keluarga Sangat Miskin (KSM) yang mendapat bantuan adalah Ibu Hamil/Nifas, memiliki bayi sampai dengan prasekolah dan anak-anak usia Sekolah Dasar (SD) dan SMP. Indikator capaian Anak Keluarga Kurang Mampu Yang Memanfaatkan Bantuan Beasiswa diambil dari anak Keluarga Sangat Miskin (KSM) yang Sekolah Dasar (SD) mendapat bantuan Rp /bulan. c. Target Anak Keluarga Kurang Mampu Yang Mendapatkan Bantuan Beasiswa pada tahun 2015 sebanyak 4,00% dan capaian realisasi sebesar 98.65%. d. Dibandingkan dengan realisasi capaian tahun 2014 (5.11%) terdapat peningkatan capaian sebanyak 93.54%, dan dari tahun 2013 (3,95 %) terdapat peningkatan capaian sebanyak 94.65%. e. Capaian realisasi dari tahun 2012 sampai dengan 2015 sebanyak %. f. Peningkatan capaian kinerja adalah adanya peningkatan target sasaran Keluarga Sangat Miskim (KSM) yang diberi bantuan tunai langsung bersyarat melalui Program Keluarga Harapan (PKH) yang ditetapkan Kementerian Sosial RI. Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Page 11

13 g. Program/kegiatan yang menunjang capaian kinerja adalah Program Perlindungan dan Jaminan Sosial melalui kegiatan Jaminan Kesejahteraan Sosial (Bantuan Tunai Bersyarat/Keluarga Harapan (PKH) dari dekonsentrasi, sedangkan kegiatan dari APBD adalah kegiatan Pembinaan Keluarga Harapan. 6. Persentase Lanjut Usia Terlantar yang dapat ditampung dipanti a. Target lanjut usia terlantar yang dapat ditampung di Panti pada tahun 2015 sebanyak 0,56 % dan capaian realisasi sebanyak 0,88%. b. Capaian realisasi tahun 2015 terdapat peningkatan capaian sebanyak 0.27%, dan dari tahun 2014 (0.61%) c. Capaian realisasi dari tahun 2012 sampai dengan 2015 sebanyak 2,56%, terdapat dalam dokumen perencanaan strategis (Keputusan Gubernur Nomor /0549/KUM/2012 tentang Penyempurnaan Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Indikator Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan) yaitu 1,68%. d. Capaian kinerja yang setiap tahun sama, hal ini disebabkan lanjut usia terlantar yang ditampung di panti sosial tidak ada tahap rujukan atau batas pelayanan atau dikembalikan ke keluarga. Hal ini karena Lanjut Usia Terlantar yang masuk panti sosial dilayani sampai meninggal di panti, sehingga target capaian disesuaikan dengan daya tampung panti. Hal ini juga menyebabkan daftar tunggu lanjut usia terlantar yang akan masuk panti. e. Program/kegiatan yang menunjang capaian kinerja adalah pelayanan sosial melalui Panti Sosial Tresna Werdha sebanyak 170 setiap tahunnya. 7. Persentase fakir miskin penyandang cacat yang tertangani a. Target capaian fakir miskin penyandang disabiitas yang tertangani tahun 2015 sebanyak 0,47 % dan capaian realisasi sebanyak 1,19%. b. Dibandingkan dengan realisasi capaian tahun 2014 (0,84%) terdapat peningkatan capaian sebanyak 0,35%, dan dari tahun 2013 (0,71%) terdapat peningkatan capaian sebanyak 0,72 %. Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Page 12

14 c. Capaian realisasi dari tahun 2012 sampai dengan 2015 sebanyak 3,21%, sedangkan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis (Keputusan Gubernur Nomor /0549/KUM/2012 tentang Penyempurnaan Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Indikator Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan) adalah 1,41 %. d. Peningkatan capaian kinerja adalah adanya peningkatan target capaian pada kegiatan pemenuhan kebutuhan dasar bagi penyandang disabilitas berat sebanyak 110 orang. e. Program / kegiatan yang menunjang capaian kinerja adalah pelayanan sosial melalui : 1) Luar Panti : a) Pelatihan keterampilan bagi penyandang cacat di sebanyak 50 orang. b) Asistensi bagi penyandang cacat berat sebanyak 60 orang. 2) Dalam Panti : Pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas netra sebanyak 70 orang. 8. Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar a. Target capaian jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar tahun 2015 sebanyak 5 panti dan capaian realisasi sebanyak 5 panti. b. Capaian realisasi dari tahun 2012 sampai dengan 2015 sebanyak 5 panti sama dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis (Keputusan Gubernur Nomor /0549/KUM/2012 tentang Penyempurnaan Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Indikator Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan) adalah 5 panti. c. Capaian kinerja dalam pemenuhan standar sarana dan prasarana panti yang ada sudah terpenuhi, dan pada tahun 2015 terdapat penambahan daya tampung untuk PSBW Melati yang semula 100 orang/tahun menjadi 130 orang/tahun. d. Program / kegiatan yang menunjang capaian kinerja adalah pelayanan sosial melalui : Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Page 13

15 1) PSAA Budi Mulia, memberikan pelayanan sosial bagi anak terlantar sebanyak 100 orang. 2) PSBR Budi Satria, memberikan pelayanan sosial bagi remaja putus sekolah terlantar, sebanyak 250 orang. 3) PSBN Fajar Harapan, memberikan pelayanan sosial dan rehabilitasi bagi penyandang disabilitas netra sebnayak 70 orang. 4) PSBW Melati, memberikan pelayanan sosial dan rehabilitasi bagi wanita rawan sosial ekonomi sebanyak 130 orang. 5) PSTW Budi Sejahtera, memberikan pelayanan sosial bagi lanjut usia terlantar sebanyak 170 orang. 9. Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti a. Panti Sosial yang melaksanakan survey penghuni panti yang puas dengan layanan panti sebanyak lima panti, adapun target capaian SKPD tahun 2015 adalah 75, sedangkan capaian kinerja tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1) PSBR Budi Satria : 77,19 2) PSTW Budi Sejahtera : 74,01 3) PSBN Fajar Harapan : 80,36 4) PSAA Budi Mulia : 81,40 5) PSBW Melati : 83,50 Rata-rata dari indek kepuasan penghuni panti terhadap layanan panti dari 5 UPTD adalah : 79,29% (Nilai Baik), sehingga capaian tahun 2015 ada peningkatan indek kepuasan sebanyak 4,29% dari target yang ditetapkan SKPD, namun untuk target RJPMD belum tercapai yaitu 97,39%, dikarenakan kekurangan dari pencapaian target RPJMD sebesar 18,10% penilaian terhadap indikator sasaran berbeda yaitu SKPD dalam lingkup panti, sedangkan target RPJMD penilaian di luar (masyarakat umum). Selain 9 (sembilan) indikator berdasarkan Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan Berdasarkan keputusan Gubernur Nomor /0549/KUM/2012 tentang Penyempurnaan Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Indikator Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Page 14

16 Sosial Provinsi Provinsi Kalimantan Selatan sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan, menetapkan indikator kinerja yang tidak tercantum pada Peraturan Gubernur tersebut, yaitu : No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target SKPD 2015 Target RJPMD 2015 Realisasi 2014 Realisasi Persentase fakir miskin yang % 0,21 0,21 1,63 4,24 diberi bantuan 2. Persentase warga komunitas % 2,27 2,27 2,79 3,08 adat terpencil yang diberi bantuan 3. Persentase satuan petugas % 23,20 23,20 50,43 76,10 bencana yang terampil dan siap siaga menghadapi bencana 4. Jumlah orang terlantar yang Org tertangani 5. Persentase korban napza yang % 4,64 4,64 9,46 3,20 tertangani 6. Jumlah Gepeng yang tertangani % 3,18 3,18 3,64 3,28 1. Persentase Fakir Miskin yang diberi bantuan. a. Target capaian fakir miskin yang diberi bantuan pada tahun 2015 sebanyak 0,21% dan capaian realisasi sebanyak 4,24%. b. Dibandingkan dengan realisasi capaian tahun 2014 (1,63%) terdapat peningkatan capaian sebanyak 2,61%, dan dari tahun 2013 (0,70%) terdapat peningkatan capaian sebanyak 4,03%. c. Capaian realisasi dari tahun 2012 sampai dengan 2015 sebanyak 6,8%, sedangkan target sasaran strategis SKPD adalah 0,63%. d. Peningkatan capaian kinerja disebabkan adanya peningkatan target capaian keluarga fakir miskin yang diberi bantuan berupa KUBE dari Anggaran APBD, pada tahun 2012 sebanyak 140 KK, tahun 2013 sebanyak 410 KK dan tahun 2014 sebanyak 900 KK serta tahun 2015 sebanyak 900 KK. Jadi dalam pelaksanaan capaian pelaksanaan tahun 2014 dan 2015 sebanyak KK. e. Keluarga fakir miskin yang mendapat bantuan melalui KUBE melampaui target yang ditentukan dalam renstra 0,63% capaian kinerja 6,8% melampaui dari target sebayak 5,37% selama 5 tahun berjalan berjumlah KK. f. Program/kegiatan yang menunjang capaian kinerja adalah : Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Page 15

17 a. Bimbingan keterampilan bagi keluarga fakir miskin, b. Pemberian bantuan bahan stimulan usaha ekonomis produktif dalam bentuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) c. Pendampingan. 2. Persentase warga komunitas adat terpencil yang diberi bantuan. a. Target capaian warga komunitas adat terpencil (KAT) yang diberi bantuan pada tahun 2015 sebanyak 2,27% dan capaian realisasi sebanyak 3,08%. b. Dibandingkan dengan realisasi capaian tahun 2014 (2,79%) terdapat penurunan capaian sebanyak 0,34%, dan dari tahun 2013 (3,13%) terdapat peningkatan capaian sebanyak 0,81%. Peningkatan capaian disebabkan karena adanya pemuktahiran data di kabupaten, namun penetapan target sasaran berdasarkan hasil studi kelayakan dan penjajagan awal di lokasi KAT yang akan diberdayakan. c. Capaian realisasi dari tahun 2012 sampai dengan 2015 sebanyak 11,85%, sedangkan target sasaran strategis SKPD adalah 6,81 %. d. Peningkatan capaian kinerja dan penurunan capaian kinerja terjadi karena target sasaran tergantung jumlah warga KAT yang ada di lokasi yang akan dilakukan pemberdayaan. e. Program/kegiatan yang menunjang capaian kinerja adalah berupa jaminan hidup pada Permberdayaan Tahun ke II dan ke III (Pemberdayaan Tahun ke I dari APBN). 3. Persentase petugas bencana yang terampil dan siap siaga menghadapi bencana. a. Target capaian petugas bencana yang terampil dan siap siaga menghadapi bencana tahun 2015 sebanyak 23,20% dan capaian realisasi sebanyak 76.10%. b. Dibandingkan dengan realisasi capaian tahun 2014 (50,43%) terdapat peningkatan capaian sebanyak 27,23 %, dan dari tahun 2013 (23,20%) terdapat peningkatan capaian sebanyak 52.9%. c. Capaian realisasi dari tahun 2012 sampai dengan 2015 sebanyak %, sedangkan target sasaran strategis SKPD adalah 23,20%. d. Peningkatan capaian kinerja petugas bencana yang terampil dan siaga menghadapi bencana disebabkan karena : Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Page 16

18 1) Adanya peningkatan jumlah petugas yang diberi pemantapan, 2) Pemutakhiran data Taruna Siaga Bencana, dimana anggota yang tidak aktif dikeluarkan sebagai anggota tagana, sehingga yang semula jumlah anggota Tagana Aktif Sekalimantan Selatan yang semula 657 orang. e. Program/kegiatan yang menunjang capaian kinerja adalah Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa. 4. Jumlah orang terlantar yang tertangani. a. Target capaian pemulangan dan penanganan orang terlantar selama tahun 2015 sebanyak 350 orang dari sasaran yang tercapai sebanyak 297 orang, hal tersebut dikarenakan pemulangan diperlukan selektif bagi orang terlantar yang tidak memenuhi criteria untuk dipulangkan ketempat asalnya. b. Capaian realisasi dari tahun 2012 sampai dengan 2015 sebanyak orang, sedangkan target sasaran strategis SKPD adalah 950 orang. c. Terjadinya kecenderungan peningkatan orang terlantar yang harus dikembalikan ke daerah asal disebabkan adanya peningkatan penyandang masalah orang terlantar dengan berbagai sebab/latar belakang seperti : orang terlantar karena kehilangan hartanya (dicuri, ditipu), pemutusan hubungan kerja dan transmigran yang ingin kembali ke daerah asal. Pengembalian orang terlantar yang berasal dari luar Kalimantan Selatan sesuai petunjuk penanganan orang terlantar. d. Program/kegiatan yang menunjang capaian kinerja adalah Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa. 5. Persentase korban napza yang tertangani. a. Target capaian korban napza yang tertangani tahun 2015 sebanyak 4,64% dan capaian realisasi sebanyak 3,20%. b. Dibandingkan dengan realisasi capaian tahun 2014 (9,46%) terdapat peningkatan capaian sebanyak 1,77%, dan dari tahun 2013 (7,69%) terdapat Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Page 17

19 penurunan target capaian sebanyak 1,44% disebabkan bertambahnya korban penyalahgunaan napza di kabupaten/kota untuk tahun c. Capaian realisasi dari tahun 2012 sampai dengan 2015 sebanyak 26,97%, sedangkan target sasaran strategis SKPD adalah 13,95 %. d. Program/kegiatan yang menunjang capaian kinerja adalah kegiatan pendidikan dan pelatihan keterampilan berusaha bagi eks penyandang penyakit sosial (korban napza). 6. Jumlah Gepeng yang tertangani. a. Target capaian gepeng yang tertangani tahun 2015 sebanyak 3,18% dan capaian realisasi sebanyak 3,28%. b. Dibandingkan dengan realisasi capaian tahun 2014 (3,64%) terdapat peningkatan capaian sebanyak 0,13%, dan dari tahun 2013 (3,51%) terdapat penurunan target capaian sebanyak 0,23% dikarenakan jumlah gepeng yang tertangani bertambah untuk tahun c. Capaian realisasi dari tahun 2012 sampai dengan 2014 sebanyak 10,54 %, sedangkan target sasaran strategis SKPD adalah 9,54 %. d. Program/kegiatan yang menunjang capaian kinerja adalah kegiatan pendidikan dan pelatihan keterampilan berusaha bagi eks penyandang penyakit sosial (korban napza, gelandangan dan pengemis), adapun kegiatan yang dilaksanakan berupa : 1) Pelatihan dan bimbingan teknis. 2) Bantuan stimulan usaha ekonomis produktif. B. AKUNTABILITAS KEUANGAN Akuntabilitas Keuangan Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2015 yang dialokasikan dan digunakan untuk mewujudkan capaian kinerja dengan alokasi anggaran sebesar Rp ,- dengan realisasi Rp ,- atau 93,24% dengan realisasi fisik sebesar 87,99% dengan rincian program kegiatan sebagai berikut : No. Program Kegiatan Pagu Dana I. Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan Target Sasaran Realisasi Capaian Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Page 18

20 No. Program Kegiatan Pagu Dana Target Sasaran Realisasi Capaian Pmks Lainnya 1. Peningkatan kemampuan (capacity KK 167 KK building) petugas dan pendampingan sosial pemberdayaan fakir miskin 2. Pelatihan Keterampilan Berusaha KK 900 KK bagi Keluarga Miskin 3. Penyuluhan Sosial Org 90 Org II. Pelayanan Dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 4. Pelatihan Keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat dan anak nakal 5. Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa Org 90 Org Org/ 300 OT 350 Org/ 297 OT 6. Penanganan Lanjut Usia Org 90 Org 7. Penanganan Masalah Korban Tindak Kekerasan (KTK) terhadap perempuan dan anak Org 8. Fasilitasi Pembinaan Anak Org - III. Pembinaan Para Penyandang Cacat Dan Eks Trauma 9. Pendidikan dan Pelatihan bagi penyandang cacat dan trauma IV. Pembinaan Eks. Penyandang Penyakit Sosial 10. Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Berusaha bagi Eks Penyandang Penyakit Sosial org Paca potensial, 60 Paca Berat Napza, 20 Gepeng, 50 Pemulangan Gepeng 50 org Paca potensial, 60 Paca Berat 30 Napza, 20 Gepeng V. Pemberdayaan Kelembagaan Sosial 11. Pelestarian Nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kejuangan 12. Pembinaan Perencanaan dan Pengendalian serta Sistem Makam 5 Makam Dokumen 1 Dokumen Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Page 19

21 No. Program Kegiatan Pagu Dana Target Sasaran Realisasi Capaian Informasi Kesos 13. Penilaian Jabatan Fungsional Org 33 Org 14. Pemberdayaan Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK) dan Karang Taruna TKSK/ 6 KT 152 TKSK/ 6 KT 15. Pemberdayaan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) PSM 25 Dunia Usaha 39 PSM 25 Dunia Usaha 16. Pemberdayaan Organisasi Sosial Orsos/LKS Peningkatan Pemberdayaan SDM (PKH) Orsos/LKS Anak VI. Pelayanan Administrasi Tahun 1 Tahun Perkantoran VII. Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Tahun 1 Tahun VIII. Peningkatan Disiplin Aparatur Tahun 1 Tahun IX. Peningkatan Kapasitas Sumber Tahun 1 Tahun Daya Aparatur X. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Tahun 1 Tahun Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Page 20

22 BAB IV PENUTUP Untuk pencapaian kinerja Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan program yang dilaksanakan pada tahun 2015 dengan alokasi anggaran sebesar Rp ,- antara lain : 1. Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan PMKS Lainnya 2. Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 3. Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Eks Trauma 4. Pembinaan Eks. Penyandang Penyakit Sosial 5. Pemberdayaan Kelembagaan Sosial 6. Pelayanan Administrasi Perkantoran 7. Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur 8. Peningkatan Disiplin Aparatur 9. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 10. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Program yang dilaksanakan tahun 2016 untuk mendukung capaian kinerja dengan alokasi anggaran sebesar Rp ,-antara lain : 1. Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan PMKS Lainnya 2. Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 3. Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Eks Trauma 4. Pembinaan Eks. Penyandang Penyakit Sosial 5. Pemberdayaan Kelembagaan Sosial 6. Pelayanan Administrasi Perkantoran 7. Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur 8. Peningkatan Disiplin Aparatur 9. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 10. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Dari Kegiatan yang dilaksanakan permasalahan yang dihadapi antara lain : - Kurangnya sinergi anggaran dengan kabupaten/kota sehingga penanganan dan pelayanan permasalahan kesejahteraan sosial tidak merata Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Page 21

23 - Kurangnya dukungan SDM yang professional untuk mencapai dan meningkatkan kinerja bidang kesejahteraan sosial. Demikian Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2015, diharapkan menjadi pedoman peningkatan capaian kinerja pada tahun akan datang. Banjarmasin, 10 Januari 2015 KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Drs. H. M. FARHAN Pembina Utama Muda NIP Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Page 22

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013 Disusun dan disampaikan memenuhi surat sekretaris daerah prov. kalsel Nomor : 065/01330/ORG

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN

DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN LAPORAN KINERJA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, Laporan Kinerja Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan

Lebih terperinci

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi. Hasil pelaksanaan urusan Sosial tahun 2012 dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi. Hasil pelaksanaan urusan Sosial tahun 2012 dapat dijelaskan sebagai berikut : 22. URUSAN SOSIAL a. Program dan Kegiatan. Program pokok pelaksanaan urusan Sosial tahun 2012 adalah: 1) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Instansi : Provinsi Kalimantan Selatan Tugas : Melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dibidang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Banjarmasin, Juni 2017 KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KATA PENGANTAR. Banjarmasin, Juni 2017 KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BANJARMASIN 2017 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, Rencana Kerja 2018 Dinas Sosial dapat diselesaikan. Rencana

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Banjarmasin, 15 Januari 2011 KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KATA PENGANTAR. Banjarmasin, 15 Januari 2011 KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 2015 dapat diselesaikan dan ucapan

Lebih terperinci

(Dana Dekonsentrasi dan Dana APBD)

(Dana Dekonsentrasi dan Dana APBD) (Dana Dekonsentrasi dan Dana APBD) DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BANJARMASIN 2015 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, Rancangan Rencana Kerja Dinas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Banjarmasin, 16 Pebruari 2015 KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KATA PENGANTAR. Banjarmasin, 16 Pebruari 2015 KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, Rancangan Rencana Kerja Dinas Sosial4 Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016 dapat diselesaikan. Rancangan Rencana Kerja

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN STRATEGIS DAN RENCANA KINERJA Rencana Strategis Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat secara lengkap termuat dalam Rencana Strategis (Renstra) yang merupakan suatu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka implementasi Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Undang-undang Nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial dan untuk mendukung

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI SELATAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI SELATAN NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) (3) (4) 1 2 Berkontribusinya menurunkan jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan

Lebih terperinci

KEPALA DINAS UPTD SEKRETARIAT BIDANG PARTISIPASI SOSIAL DAN MASYARAKAT BIDANG REHABILITASI SOSIAL BIDANG PELAYANAN SOSIAL

KEPALA DINAS UPTD SEKRETARIAT BIDANG PARTISIPASI SOSIAL DAN MASYARAKAT BIDANG REHABILITASI SOSIAL BIDANG PELAYANAN SOSIAL DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG INFORMASI BERKALA A. Profil Kedudukan SKPD 1. Kedudukan Kedudukan Dinas Sosial yaitu penyelenggara pelayanan dalam bidang kesejahteraan 2. Struktur Struktur Organisasi Dinas Sosial

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN Sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 09 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA. Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS SOSIAL PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS SOSIAL PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS SOSIAL PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM. Dinas Sosial 1.

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM. Dinas Sosial 1. 57 Dinas Sosial 1. KEPALA DINAS LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM Kepala Dinas Sosial Kabupaten Karangasem mempunyai tugas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS SOSIAL

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS SOSIAL PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS SOSIAL Jl. Lintas Sumatera Komplek Perkantoran Pemkab Musi Rawas, Tlp/Fax: 0733-4540041 Website : www.dinsos.musirawaskab.go.id, Email : dinsos@musirawaskab.go.id

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA Instansi : DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Visi : Terwujudnya Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja yang Produktif dan Percepatan Penanganan Masalah Mendukung Terwujudnya

Lebih terperinci

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 17,800, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 45,668,879, BELANJA LANGSUNG 53,024,950,000.00

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 17,800, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 45,668,879, BELANJA LANGSUNG 53,024,950,000.00 Urusan Pemerintahan Organisasi : : 1.13 URUSAN WAJIB Sosial 1.13.01 Dinas Sosial KODE 00 00 PENDAPATAN DAERAH 00 00 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 17,800,000.00 00 00 1 2 Retribusi Daerah 17,800,000.00 PENDAPATAN

Lebih terperinci

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial 22. URUSAN SOSIAL UUD 45 telah mengamanatkan bahwa Negara wajib memberi perlindungan dan jaminan kesejahteraan sosial. Beberapa masalah yang masih perlu mendapat perhatian diantaranya masih rendahnya kualitas

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : Tahun 2017 27 Januari 2017 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019 PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 9 Organisasi / SKPD :... -DINAS SOSIAL Halaman dari 4 Program.. SOSIAL.9.445.3.9... PROGRAM PELAYANAN

Lebih terperinci

Memberikan jaminan sosial kepada warga masyarakat, khususnya penyandang masalah sosial;

Memberikan jaminan sosial kepada warga masyarakat, khususnya penyandang masalah sosial; 22. URUSAN SOSIAL Konsep pembangunan sosial merupakan bentuk evaluasi dan kritik terhadap konsep pembangunan ekonomi yang hanya terfokus pada kemajuan ekonomi dan tidak memperhatikan aspek sosial, dan

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS SOSIAL PROVINSI BALI PERIODE 2013-2018

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS SOSIAL PROVINSI BALI PERIODE 2013-2018 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS SOSIAL PROVINSI BALI PERIODE 2013-2018 Tugas Pokok Dinas Provinsi Bali Fungsi Dinas Provinsi Bali : Membantu Gubernur Bali dalam menyelenggarakan Pemerintahan di Bidang Kesejahteraan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS SOSIAL KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NO

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS SOSIAL KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NO Lampiran PK PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS SOSIAL KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 1 2 3 4 TARGET 1 Tersedianya Layanan

Lebih terperinci

RAPAT KOORDINASI DAN PENGENDALIAN DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2016 TRIWULAN III. Disampaikan Oleh Dr. GUNTUR TALAJAN,SH.

RAPAT KOORDINASI DAN PENGENDALIAN DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2016 TRIWULAN III. Disampaikan Oleh Dr. GUNTUR TALAJAN,SH. RAPAT KOORDINASI DAN PENGENDALIAN DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2016 TRIWULAN III Disampaikan Oleh Dr. GUNTUR TALAJAN,SH., MPd I. ANGGARAN APBD DINAS SOSIAL TAHUN 2016 Jumlah Anggaran Tahun

Lebih terperinci

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial 22. URUSAN SOSIAL Perlindungan dan kesejahteraan sosial diperlukan bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945. Meskipun telah banyak dicatat beberapa keberhasilan, beberapa masalah

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS Tahun 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS Tahun 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS Tahun 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS SOSIAL Jl. Lintas Sumatera Komplek Perkantoran Pemkab Musi Rawas, Tlp/Fax:

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH : DINAS SOSIAL KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PEMERINTAH PROVINSI NTB TAHUN ANGGARAN : 2016 SASARAN STRATEGIS

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PAREPARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015

PEMERINTAH KOTA PAREPARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KOTA PAREPARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 1.13. - SOSIAL : 1.13.01. - DINAS

Lebih terperinci

BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL A. KONDISI UMUM Pelaksanaan pembangunan bidang kesejahteraan sosial selama periode 2001-2004 memperlihatkan kondisi yang menggembirakan, terutama

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DINAS SOSIAL KOTA TANGERANG TAHUN 2016 Dinas Sosial Kota Tangerang di bentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 13 Tahun 2014. Organisasi dan tata kerja Dinas Sosial Kota

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN BULELENG

LAPORAN KINERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN BULELENG LKj LAPORAN KINERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN BULELENG 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI IKHTISAR EKSEKUTIF i ii iii BAB I PENDAHULUAN 1 A TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1 B STRUKTUR ORGANISASI 2 C ISU-ISU

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA.

BAB II PERENCANAAN KINERJA. BAB II PERENCANAAN KINERJA. A. RENCANA STRATEGIS Perencanaan Strategis Dinas Sosial Provinsi Gorontalo Tahun 2012 2017 adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dan dilaksanakan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG : bahwa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Banjarmasin, April 2017 KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KATA PENGANTAR. Banjarmasin, April 2017 KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN i KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 2021 dapat diselesaikan dan

Lebih terperinci

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial 22. URUSAN SOSIAL Pembangunan Bidang Kesejahteraan Sosial adalah bagian yang tidak terpisahkan dengan pembangunan nasional. Sasaran utama pembangunan Kesejahteraan Sosial adalah Penyandang Masalah Kesejahteraan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS SOSIAL PROVINSI BALI TAHUN

RENCANA STRATEGIS DINAS SOSIAL PROVINSI BALI TAHUN RENCANA STRATEGIS DINAS SOSIAL PROVINSI BALI TAHUN 2013-2018 Tujuan Sasaran Strategis Target Strategi Satuan Uraian Indikator Tujuan Target Tujuan Uraian Indikator Kinerja 2014 2015 2016 2017 2018 Kebijakan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA.

BAB II PERENCANAAN KINERJA. BAB II PERENCANAAN KINERJA. 2.1. RENCANA STRATEGIS Perencanaan Strategis Dinas Sosial Provinsi Gorontalo Tahun 2012 2017 adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dan dilaksanakan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Tujuan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN Pembinaan Anak Terlantar bantuan.

PENETAPAN KINERJA TAHUN Pembinaan Anak Terlantar bantuan. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Satuan Kerja Perangkat Daerah : DINAS SOSIAL Tahun Anggaran : 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN (Rp) 1 2 3 4 5 6 1 Meningkatnya kemauan

Lebih terperinci

BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL A. KONDISI UMUM Pelaksanaan pembangunan bidang kesejahteraan sosial selama periode 2001-2004

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 21 Desember 2017 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016 BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS SOSIAL

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS SOSIAL PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS SOSIAL Jln. A. Yani No. 38 Telp. ( 0342 ) 801357 BLITAR KEPUTUSAN KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN BLITAR NOMOR : 460/14.2/409.102/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

Lebih terperinci

BAB 29 PENINGKATAN PERLINDUNGAN

BAB 29 PENINGKATAN PERLINDUNGAN BAB 29 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL Perlindungan dan kesejahteraan sosial merupakan hal-hal yang berkaitan dengan keterlantaran baik anak maupun lanjut usia, kecacatan, ketunasosialan,

Lebih terperinci

Perjanjian Kinerja Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2017 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

Perjanjian Kinerja Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2017 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Perjanjian Kinerja Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2017 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan sosial Meningkatnya

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPAN DAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG SOSIAL

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPAN DAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG SOSIAL SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPAN DAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL, PENGENDALIAN PENDUDUK

Lebih terperinci

ANALISIS EFESIENSI DAN EFEKTIFITAS KEGIATAN TAHUN 2014

ANALISIS EFESIENSI DAN EFEKTIFITAS KEGIATAN TAHUN 2014 ANALISIS EFESIENSI DAN ITAS KEGIATAN TAHUN 2014 INSTANSI : DINAS SOSIAL KABUPATEN BULELENG PROGRAM URAIAN INPUT TK PEN Pelayanan 1. Penyediaan 100,00 100,00 100,00 1. Input (Masukan) Administrasi Jasa

Lebih terperinci

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE C DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE C DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI) - 1 - LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL DAERAH PROVINSI DAN DINAS SOSIAL DAERAH KABUPATEN/KOTA. PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 10 TAHUN 2013

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 10 TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN LANJUT DAN RUJUKAN BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL DI KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE B DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE B DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI) - 1 - LAMPIRAN V PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL DAERAH PROVINSI DAN DINAS SOSIAL DAERAH KABUPATEN/KOTA. PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS

Lebih terperinci

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE A DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE A DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI) - 1 - LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL DAERAH PROVINSI DAN DINAS SOSIAL DAERAH KABUPATEN/KOTA. PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS

Lebih terperinci

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 DINAS SOSIAL KABUPATEN GRESIK

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 DINAS SOSIAL KABUPATEN GRESIK RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 DINAS SOSIAL KABUPATEN GRESIK I. SASARAN STRATEGIS -1 NO SASARAN STRATEGIS 1 Terwujudnya rehabilitasi sosial bagi rehabilitasi terhadap jumlah 0,29% 0,04% 0,12%

Lebih terperinci

7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Banyuasin di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Banyuasin di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 70 Menimbang : Mengingat : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUASIN, a. bahwa setiap warga

Lebih terperinci

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE B DAERAH PROVINSI (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE B DAERAH PROVINSI (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI) - 1 - LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL DAERAH PROVINSI DAN DINAS SOSIAL DAERAH KABUPATEN/KOTA. PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DINAS SOSIAL KOTA TANGERANG TAHUN 2015 Dinas Sosial Kota Tangerang di bentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 13 Tahun 2014. Organisasi dan tata kerja Dinas Sosial Kota

Lebih terperinci

PENETAPAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

PENETAPAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN MALANG NOMOR : 188.4/ 08/KEP/35.07.104/2017 TENTANG PENETAPAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 PENETAPAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL

Lebih terperinci

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE A DAERAH PROVINSI (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE A DAERAH PROVINSI (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI) - 1 - LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL DAERAH PROVINSI DAN DINAS SOSIAL DAERAH KABUPATEN/KOTA. PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Perkembangan Dinas Sosial Provinsi Riau

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Perkembangan Dinas Sosial Provinsi Riau 54 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Sejarah Perkembangan Dinas Sosial Provinsi Riau Instansi Sosial lahir dua hari setelah diproklamirkannya Negara Kesatuan Republik Indonesia, tepatnya pada

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS SOSIAL KABUPATEN GRESIK TAHUN Jln. KH. Wachid Hasyim Nomor 17 Gresik Telp/ Fax.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS SOSIAL KABUPATEN GRESIK TAHUN Jln. KH. Wachid Hasyim Nomor 17 Gresik Telp/ Fax. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP ) DINAS SOSIAL KABUPATEN GRESIK TAHUN 2017 DINAS SOSIAL KABUPATEN GRESIK Jln. KH. Wachid Hasyim Nomor 17 Gresik Telp/ Fax. (031) 3970125 KATA PENGANTAR Puji syukur

Lebih terperinci

BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN SALINAN BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL SALINAN NOMOR 29/2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Pembangunan bidang Kesejahteraan Sosial dilaksanakan sebagai wujud dan amanah pengamalan UUD 1945 yang dilaksanakan bersama-sama masyarakat, dunia usaha, pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU 1 PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU Menimbang Mengingat : : a. Bahwa sebagai tindak lanjut pelaksanaan

Lebih terperinci

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN PROGRAM / KEGIATAN DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN ( DPPA ) APBD PROVINSI NTB TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN PROGRAM / KEGIATAN DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN ( DPPA ) APBD PROVINSI NTB TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN PROGRAM / KEGIATAN DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN ( DPPA ) APBD PROVINSI NTB TAHUN ANGGARAN 2016 Kode dan Nama Urusan : 1. Urusan Wajib Kode dan Organisasi : 1.13.01.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang

Lebih terperinci

Renja Dinas Sosial 2016 BAB I PENDAHULUAN

Renja Dinas Sosial 2016 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bidang kesejahteraaan sosial sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional, yang pada hakekatnya adalah pembangunan manusia seutuhnya

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : Mengingat : a. bahwa Pancasila

Lebih terperinci

USULAN PERUBAHAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BELANJA LANGSUNG DINAS SOSIAL TAHUN ANGGARAN perkantoran

USULAN PERUBAHAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BELANJA LANGSUNG DINAS SOSIAL TAHUN ANGGARAN perkantoran USULAN PERUBAHAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BELANJA LANGSUNG DINAS SOSIAL TAHUN ANGGARAN 2016 Kode Program / Kegiatan Indikator Outcome/ output Target Lokasi Pagu 2016 PPAS P 2016 Program Pelayanan Administrasi

Lebih terperinci

: SOSIAL ORGANISASI : DINAS SOSIAL Halaman sebelum perubahan

: SOSIAL ORGANISASI : DINAS SOSIAL Halaman sebelum perubahan URUSAN PEMERINTAHAN : 1.13. - SOSIAL ORGANISASI : 1.13.01. - DINAS SOSIAL Halaman. 113 Jumlah 1.13.1.13.01.00.00.4. PENDAPATAN 1.13.1.13.01.00.00.4.1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 1.13.1.13.01.00.00.4.1.2. RETRIBUSI

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2014 Instansi : DINAS SOSIAL KABUPATEN BULELENG KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 04 SASARAN Program Pemberdayaan fakir miskin komunitas adat terpencil dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya. Menurunnya

Lebih terperinci

Jl. Sukarno Hatta Giri Menang Gerung Telp.( 0370 ) , Fax (0370) Kode Pos TELAAHAN STAF

Jl. Sukarno Hatta Giri Menang Gerung Telp.( 0370 ) , Fax (0370) Kode Pos TELAAHAN STAF PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Jl. Sukarno Hatta Giri Menang Gerung Telp.( 0370 ) 681150, 681156 Fax (0370) 681156 Kode Pos 83363 TELAAHAN STAF Kepada : Bapak

Lebih terperinci

OPD : DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA BARAT

OPD : DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA BARAT OPD : DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA BARAT Kode Indikator Kebutuhan Dana/ pagu WAJIB 1 URUSAN 0.80 1 20 BIDANG OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Sosial Kabupaten Subang telah dibentuk dengan Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Dinas Sosial Kabupaten Bandung BAB I PENDAHULUAN

Dinas Sosial Kabupaten Bandung BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM Dinas Sosial Kabupaten Bandung selanjutnya disebut DINSOS, ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan

Lebih terperinci

Sasaran Prioritas Pembangunan Lokasi

Sasaran Prioritas Pembangunan Lokasi RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN KABUPATEN ACEH TAMIANG SKPK Kode : Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan dan Program/Kegiatan (1) (2) Sasaran Indikator Prioritas Pembangunan Lokasi Program

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN DINSOS JABAR BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN DINSOS JABAR BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Kesejahteraan Sosial merupakan manifestasi tanggung jawab Pemerintah sebagai urusan wajib bidang sosial dalam penyediaan pelayanan kebutuhan dasar bagi

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB SOSIAL. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

URUSAN WAJIB SOSIAL. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016 13. A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan pada urusan sosial diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat terutama bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas pelayanan

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017 Urusan Pemerintahan Organisasi Kode DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Tahun Anggaran : ( ) Sosial : ( ) Rekapitulasi Belanja Langsung Berdasarkan Program dan

Lebih terperinci

PROFILE DINAS SOSIAL DAN PENANGGULANGAN BENCANA

PROFILE DINAS SOSIAL DAN PENANGGULANGAN BENCANA 1 PROFILE DINAS SOSIAL DAN PENANGGULANGAN BENCANA GAMBARAN UMUM Keberadaan Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Karawang, semula hanya merupakan bidang tugas dan fungsi pada Badan Pemberdayaan

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

KONSISTENSI DINAS SOSIAL TAHUN ANGGARAN 2016 SEMESTER I

KONSISTENSI DINAS SOSIAL TAHUN ANGGARAN 2016 SEMESTER I NO URUSAN/ BIDANG/ URUSAN/ PROGRAM SKPD PENANGGUNG JAWAB RENJA Program Jml. Keg KONSISTENSI DINAS SOSIAL TAHUN ANGGARAN 2016 SEMESTER I REALISASI S 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Sosial

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG 1 PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG

Lebih terperinci

Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016 Kota Ambon

Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016 Kota Ambon Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016 Kota Ambon Nama SKPD : DINAS SOSIAL KOTA AMBON Kode 1 URUSAN WAJIB Daerah dan Indikator 1.13 Bidang Urusan : Sosial

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahun 2016 Dinas Sosial Provinsi Kalimantan

Rencana Kerja Tahun 2016 Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Rencana Kerja Tahun 2016 Dinas Sosial Provinsi Kalimantan KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan good governance, maka Pemerintah melalui setiap Satuan kerja Perangkat Daerah secara konsisten dan optimal

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam pasal 2, pasal

Lebih terperinci