Lampiran Tanggapan Temuan BPKP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran Tanggapan Temuan BPKP"

Transkripsi

1 DAFTAR TEMUAN AUDIT TAHUN ANGGARAN 2006 PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN II (P2KP II) IDA CREDIT NO IND DAN LOAN IBRD NO IND 1 Terdapat Kelebihan Pembayaran Mobilization Cost oleh PT Phibeta Kalamwijaya atas nama Donny Antoni sebesar Rp ,00. Dari hasil penelaahan terhadap bukti-bukti, terdapat pembayaran biaya mobilisasi sejumlah Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut : Nama Tiket Transport Lokal Jumlah Donny Antony Menurut kontrak dan amandemen, Donny Antony tidak tercatat sebagai profesional staf di konsultan PT Phibeta Kalamwijaya. Seharusnya pembayaran mobilisasi mengacu pada kontrak yaitu hanya diperkenankan kepada profesional staf yang namanya tercantum dalam kontrak. Hal tersebut disebabkan kuasa pengguna anggaran kurang cermat dan kurang teliti dalam melakukan verifikasi kegiatan yang akan dibayar, akibatnya terjadi kelebihan biaya mobilisasi sebesar Rp ,00. Disarankan kepada kuasa pengguna anggaran untuk menarik kembali kelebihan atas pembayaran biaya mobilisasi yang telah diserap oleh konsultan sebesar Rp ,00. Terhadap permasalahan tersebut pihak proyek telah menyetujui untuk menarik kembali kelebihan atas pembayaran biaya mobilisasi yang telah diserap oleh konsultan sebesar Rp ,00. Ditanggapapi Proyek/PMU Terhadap permasalahan tersebut pihak proyek telah menarik kembali kelebihan atas pembayaran biaya mobilisasi yang telah diserap oleh konsultan sebesar Rp ,- melalui pemotongan atas invoice ke X (periode Mei 2007 s/d Juni 2007) dengan bukti terlampir 2 Terdapat Kelebihan Pembayaran Remuneration Professional Staf atas Nama Ari Paputungan oleh PT Phibetha Kalamwijaya sebesar Rp ,00. Dari hasil pemeriksaan terhadap bukti-bukti ditemukan bahwa tanggal tiket pesawat pada pembayaran mobilisasi profesional staff atas nama Ari Paputungan adalah 23 Juni 2006, sehingga pembayaran untuk renumerasi pada bulan Juni 2006 diragukan kebenarannya. Seharusnya pembayaran remunerasi dimulai saat profesional staff tersebut telah melakukan mobilisasi dan benar-benar telah berada di tempat kerja. Hal tersebut disebabkan kuasa pengguna anggaran kurang cermat dan kurang teliti dalam melakukan verifikasi kegiatan yang akan dibayar. Dan hal ini mengakibatkan kelebihan pembayaran remunerasi a.n. Ari Paputungan pada bulan Juni sebesar Rp ,- Disarankan kepada kuasa pengguna anggaran untuk menarik kembali kelebihan atas pembayaran yang telah diserap oleh konsultan sebesar Rp ,00. 3 Terdapat Kelebihan Pembayaran untuk Biaya Pelatihan Trainning on Trainers (TOT) oleh PT Arsidea Wahana Griya dan Pemetaan Swadaya (PS) Berdasarkan pemeriksaan terhadap bukti-bukti terdapat kelebihan pembayaran biaya transport untuk kegiatan Pelatihan Trainning on Trainers (TOT) selama 4 hari dari tanggal 1 Mei s.d 4 Mei 2006 dan Pelatihan Swadaya (PS) selama 10 hari dari tanggal 23 Juni INVOICE AUDIT Selisih Ket Peserta Transport Peserta Transport (Rp) TOT (1/5 4/5 = 4 Hr 102 Pst Pst Terhadap permasalahan tersebut pihak proyek telah menyetujui untuk menarik kembali kelebihan atas pembayaran yang telah diserap oleh konsultan sebesar Rp ,00. Terhadap permasalahan tersebut pihak proyek telah menyetujui untuk menarik kembali kelebihan atas pembayaran biaya transport pelatihan PS dan TOT yang telah diserap oleh konsultan sebesar Rp ,00. Ditanggapapi Proyek/PMU Terhadap permasalahan tersebut pihak proyek telah menarik kembali kelebihan atas pembayaran biaya Remuneration Profesional Staff tersebut yang telah diserap oleh konsultan sebesar Rp ,- melalui pemotongan atas invoice ke X (periode Mei 2007 s/d Juni 2007) dengan bukti terlampir Ditanggapapi Proyek/PMU Terhadap permasalahan tersebut pihak proyek telah menarik kembali kelebihan atas pembayaran biaya Pelatihan Trainning Of Trainners (TOT) tersebut yang telah diserap oleh konsultan sebesar Rp ,- melalui pemotongan atas invoice ke IX (periode Mei 2007 s/d Juli 2007) dengan bukti terlampir

2 PS (23/6 2/7 = 10 Hr 102 Pst Pst Jumlah Selisih Dalam Invoice bukti pembayaran transport untuk peserta, hanya ada kuitansi yang ditandatangani oleh Team Leader (Hartiwan Harun AR) dan tidak ada bukti pendukung tanda terima ke masing-masing peserta. Selain itu dalam bukti-bukti pengeluaran tidak dilampirkan Hal tersebut disebabkan kuasa pengguna anggaran kurang cermat dan kurang teliti dalam melakukan verifikasi kegiatan yang akan dibayar. Disarankan kepada kuasa pengguna anggaran untuk menarik kembali kelebihan atas pembayaran biaya transpor pelatihan PS dan TOT yang telah diserap oleh konsultan sebesar Rp ,00.

3 1. KABUPATEN ACEH BARAT 1 Pelaksanaan Fisik Sarana dan Prasarana Belum Tepat Sasaran Hasil pemeriksaan kami terhadap Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) Kabupaten Aceh Barat, di Desa Gampong Gampa Kecamatan Johan Pahlawan, Desa Ranto Panyang Timur dan Dsa Pasi Pinang Kecamatan Meureubo, menunjukkan terdapat bangunan belum bermanfaat, yaitu sebagai berikut: Desa Gampong Gampa Kecamatan Johan Pahlawan - Bok Culvert yang dilaksanakan oleh KSM Meulu, dilokasi yang belum ada jalan/lorong. - Bok Culvert yang dilaksanakan oleh KSM Keupula, berada pada jalan buntu. - Bok Culvert yang dilaksanakan oleh KSM Kamboja, bukan merupakan akses sebagian besar penduduk setempat. Desa Ranto Panyang Timur Kecamatan Meureubo Pembangunan saluran pembuangan air yang dilaksanakan oleh KSM Delima, sepanjang 163 m dengan nilai Rp dibangun di pinggiran kebun salah seorang penduduk pada lokasi yang tidak terdapat permukiman, sehingga kurang bermanfaat Desa Pasi Pinang Kecamatan Meureubo Terdapat pembuatan Bok Culvert yang dilaksanakan oleh KSM Sabili sebanyak 1 unit senilai Rp , pada lokasi yang belum ada jalan. Kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan pedoman umum dan pedoman teknis P2KP halaman 13, tujuan point b) yang menyatakan bahwa dengan adanya pembangunan sarana dan prasarana tersebut dapat meningkatkan akses bagi masyarakat miskin perkotaan. Hal tersebut disebabkan Konsultan Manajemen Wilayah (KMW) tidak bekerja sesuai dengan tugasnya dalam mensupervisi perencanaan dan pelaksanaan P2KP Kabupaten Aceh Barat, maupun dalam melakukan fasilitator kepada Koordinasi Kota dan Fasilitator Kelurahan, Akibatnya tujuan pembangunan tersebut untuk membantu program pengentasan kemiskinan tidak tercapai. Direkomendasikan kepada Bupati Aceh Barat agar: - Menginformasikan kepada KMP bahwa KMW belum bekerja sesuai dengan ketentuan/pedoman P2KP dan kepada KMW yang bersangkutan agar diberikan sanksi. - Memberikan teguran kepada Camat dan PjOK setempat atas kelalaian dalam menjalankan tugas tersebut. Kegiatan kegiatan yang diperiksa oleh BPKP merupakan kegiatan P2KP Perkim, BLM Tahap I dan Tahap II. Jenis kegiatan mengacu pada PJP Rehabilitasi yang disusun oleh masyarakat, dikoordinir KERAP untuk di koordinasikan dan di konsultasikan kepada pihak terkait termasuk upaya chanelling ke lembaga donor lain. Artinya, kegiatan-kegiatan yang direncanakan dalam PJP tidak semuanya berasal dari BLM P2KP. Sebagian kegiatan diharapkan didanai pihak lain. Dalam beberapa kasus 1 Paket Kegiatan dalam sebuah wilayah sumber dananya dari beberapa pihak. Dalam pembangunan di kenal istilah pembangunan bertahap. Hal tersebut terjadi salah satunya karena keterbatasan sumberdaya (mis. Dana). Prioritas pelaksanaan kegiatan berdasar prioritas ketersediaan sumberdaya. Kegiatan box culvert di Gampong Gampa merupakan 1 unit kegiatan dari Paket Kegiatan Jalan. Pembuatan Box Culvert di danai BLM P2KP, pembuatan jalannya akan dichanelkan dengan lembaga lain. Pada saat dilakukan pemeriksaan oleh BPKP, box culvert KSM Meulu dibuat di lokasi yang belum ada jalan. Rencananya jalan akan dibuat dengan sumber dana pihak lain Box culvert KSM Keupula ketika dilakukan pemeriksaan berada pada jalan buntu. Kondisi sekarang jalan telah ada, terhubung dengan box yang dibuat oleh NGO. Photo terlampir. Box culvert KSM Kamboja ketika diperiksa dianggap bukan merupakan akses sebagian besar penduduk. Dalam skala proritas, jumlah pemanfaat bukan indicator tunggal. Masih ada indicator lain, yaitu kemampuan masyarakat, kemendesakan dan keswadayaan. Box culvert KSM Kamboja dibuat karena factor kemedesakan dan keswadayaan yang tinggi. Saluran air dibangun dari kawasan permukiman sampai ke saluran pembuangan utama. Seluruh saluran dibangun di sisi jalan desa sehingga air tidak tergenang di badan jalan. Faktanya, untuk mencapai saluran pembuangan utama harus melewati pinggiran kebun salah seorang penduduk. Kondisi sekarang di lahan perkebunan tersebut akan dibangun ruah bantuan BRR. Photo terlampir. Pembangunan permukiman di desa Pasi Pinang dilakukan oleh beberapa lembaga. Dalam pembahasan perencanaan kegiatan

4 2 Terdapat Penggunaan Anggaran P2KP yang tidak ada Hubungannya Dengan Sarana dan Prasarana Dalam Pengentasan Kemiskinan Hasil pemeriksaan kami terhadap Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) Kabupaten Aceh Barat, di Desa Ujong Tanjong dan Desa Pasi Pinang Kecamatan Meureubo, terdapat pembangunan sarana dan prasarana yang tidak ada hubungannya dengan program Desa Ujong Tanjong Kecamatan Meureubo Pembangunan Lapangan Bulu Tangkis yang dilaksanakan oleh KSM Bintang, sebanyak 1 unit dengan nilai Rp ,00. Desa Pasi Pinang Kecamatan Meureubo Pembangunan Lapangan Bola Volly yang dilaksanakan oleh KSM Vasific sebanyak 1 unit dengan nilai Rp ,00. Pembangunan kedua prasarana tersebut tidak memberi akses bagi penduduk miskin perkotaan untuk memberantas kemiskinan. Kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan pedoman umum dan pedoman teknis P2KP perencanaan pelaksanaan P2KP Kabupaten Aceh Barat halaman 13, tujuan point b) yang menyatakan bahwa dengan adanya Direkomendasikan kepada Bupati Aceh Barat agar: - Menginformasikan kepada KMP bahwa KMW belum bekerja sesuai dengan ketentuan/pedoman P2KP dan kepada KMW yang bersangkutan agar diberikan sanksi. - Memberikan teguran kepada Camat dan PjOK setempat atas kelalaian dalam menjalankan tugas tersebut. tingkat desa disepakati kegiatan apa yang akan dilaksanakan dan lembaga mana yang melaksanakan. Salah satu kegiatan yang didanai P2KP adalah Box yang dikerjakan oleh KSM Sabili, pekerjaan jalan akan dilaksanakan oleh NGO (CRS atau Mercy Corps) dan rumah akan dikerjakan Rekompak. Kondisi sekarang, di lokasi box tersebut telah di buat jalan dan terdapat rumah yang telah ditempati korban bencana tsunami. Pelaksanaan P2KP Perkim di NAD mengacu pada Pedoman Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Rangka Rehab Rekon Perkim Paska Bencana. Di halaman 3, tujuan yang akan dicapai oleh P2KP khusus bencana adalah : a. Tumbuhnya wadah pemersatu masyarakat untuk menggalang kebersamaan, solidaritas, persaudaraan dan senasib sepenanggungan. b. Masyarakat dapat bermukim kembali ke wilayah asalnya yang telah direhabilitasi dan ditata kembali lingkungan perkimnya. c. Masyarakat mendapat akses ke sarana dan prasarana lingkungan permukiman yang layak, termasuk channeling program di bidang rehabilitasi rumah. d. Masyarakat mendapat akses ke proses pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pelaksanaan rehabilitasi perkim di wilayahnya. e. Menjamin upaya-upaya untuk melindungi kepentingan seluruh masyarakat yang menjadi korban bencana di wilayahnya. Pelaksanaan kegiatan P2KP Perkim menurut kami sudah sesuai dengan tujuan P2KP Perkim seperti tersebut di atas. Dampak bencana tsunami di NAD tidak hanya menghancurkan sarana dan prasarana fisik., namun juga mengakibatkan tercerai berainya komunitas local dan dampak tekanan psikologis serta kejiwaan korban. Kondisi tersebut diperparah dengan konflik bersenjata dalam waktu yang lama. Dampak negative yang mungkin muncul adalah konflik horizontal antar masyarakat setempat dan disintegrasi social. Pembangunan lapangan bulu tangkis dan lapangan Volley sesungguhnya dalam konteks untuk meminimalisir terjadinya konflik antar masyarakat.

5 pembangunan sarana dan prasarana tersebut dapat meningkatkan akses bagi masyarakat miskin perkotaan. Hal tersebut disebabkan Konsultan Manajemen Wilayah (KMW) tidak bekerja sesuai dengan tugasnya dalam mensupervisi perencanaan pelaksanaan P2KP Kabupaten Aceh Barat, maupun dalam melakukan fasilitator kepada Koordinator Kota dan Fasilitator Kelurahan, serta kurangnya pengawasan dari Camat sebagai penanggung jawab umum dan PJOK sebagai penanggung jawab Operasional Kegiatan. Akibatnya pembangunan tersebut tidak mempunyai manfaat (tidak berdaya guna) dalam rangka pengentasan kemiskinan. Lampiran Tanggapan Temuan BPKP

6 2. KOTA SABANG 1 Terdapat hasil pembangunan prasarana P2KP belum dapat dimanfaatkan senilai Rp ,00. Terdapat hasil pembangunan P2KP pembangunan prasarana fisik yang telah selesai dibangun belum dapat di manfaatkan oleh warga/masyarakat yang terjadi pada 2 kelurahan senilai Rp ,00 yaitu : Kelurahan Keuneukai Kecamatan Suka Jaya - Pembangunan bak penampung air bersih dan talud sebanyak 1 unit senilai Rp ,00 yang dilaksanakan oleh KSM Gunung Meurgoe belum dapat difungsikan karena pipa air belum selesai dipasang dan kondisinya tidak terawat. - Pembuatan bak penampung air bersih oleh KSM Ie Seu um sebanyak 2 unit senilai Rp ,00 diantaranya sebanyak 1 unit belum dapat di fungsikan sedangkan 1 unit lainnya sejak 2 bulan terakhir tidak digunakan dan kondisinya telah bocor dan retak Kelurahan Aneuk Laot kecamatan Suka Karya - Terdapat pembangunan WC sebanyak 1 unit senilai Rp ,00 oleh KSM Babah Lueng dan pos jaga sebanyak satu unit senilai Rp ,00 oleh KSM Mata Ie telah selesai akhir April 2007 namun sampai dengan saat audit (Tanggal 26 Mei 2007) kedua bangun Seharusnya prasarana yang telah dibangun dapat segera dimanfaatkan oleh warga masyarakat miskin. Hal ini disebabkan kurangnya pengawasan yang dilakukan faskel, PJOK dan KMW. Akibatnya tujuan dari pada P2KP memberikan pelayanan pada masyarakat miskin tidak tercapai Terhadap masalah ini pihak KMW (Korkot) menyatakan bahwa belum berfungsinya bak penampung di Keuneukai karena pengadaan pipa air yang besumber dari dana P2KP Perkim Tahap I tidak cukup dan akan dilanjutkan dari pendanaan permukiman Tahap II. Disamping itu 2 Terdapat hasil pembangunan dana P2KP tidak dipelihara dangan baik Terdapat sarana dan prasarana yang telah dibanguan dari dana P2KP tidak dipelihara dengan baik oleh KSM yang terjadi pada 2 (dua ) Kelurahan, hal ini terlihat dari kondisi berikut : Kelurahan Cot Ba u Kec. Sukajaya Kegiatan pembangunan saluran parit dilokasi Bay Pass sepanjang 24 meter senilai Rp ,00 oleh KSM Melati, dijumpai kondisi saluran telah tertimbun tanah dan semak belukar Lampu penerangan dilokasi Cot Mancang sebanyak 5 titik senilai Rp ,00 yang dilaksanakan oleh KSM Terang Bulan, dijumpai 2(dua ) titik tidak berfungsi lagi. Jalan rabat beton di lokasi Tanah Buju yang dilaksanakan oleh KSM Merpati I senilai Rp ,00 telah rusak dan pecah dibeberapa tempat. Direkomendasikan kepada walikota Sabang agar : 1. Menginstruksikan PJOK kecamatan Suka Karya dan Suka Jaya untuk memanfaatkan hasil kegiatan P2KP berupa WC, Pos jaga, dan 2 unit bak penampung. 2. Memberikan teguran secara tertulis kepada PJOK 3. Memberikan teguran kepada KMW, Korkot dan faskel melalui SNVT Penataan Bangunan Lingkungan (PBL) Provinsi NAD. Terhadap kondisi ini kami rekomendasikan kepada Walikota Sabang agar: - Memerintahkan PJOK meminta KERAP /BKM untuk segera melakukan pemeliharaan secara rutin dan perbaikan terhadap prasarana yang rusak tersebut. - memerintahkan Korkot dan Faskel melalui Kepala SNVT PBL Prov.NAD untuk lebih aktif memfasilitasi BKM,KSM dalam hal pemeliharan prasarana yang telah dibangun. 1. Pada tanggal 5 Juni 2007 mengkoordinasikan dengan Tim Faskel untuk dikoordinasikan dengan KSM, KERAP, BKM dan Lurah Keuneukai tentang temuan BPKP serta menyusun rencana Alih Kelola Kerap ke BKM. 2. Pada Tanggal 6 Juni 2007, mengkoordinasikan dengan PJOK Sukajaya terhadap temuan tersebut, tersusun rencana adanya koordinasi rutin setiap bulannya dengan seluruh KERAP/BKM se Kecamatan Sukajaya melalui Forum Komunikasi Antar BKM. Pada tanggal 6 Juni 2007 mengkoordinasikan dengan PPK Kota Sabang BKM /KERAP mengakui kondisi tersebut dan berjanji akan melakukan pemeliharaan dan perbaikan bersama dengan masyarakat setempat terhadap prasarana tersebut 1. Pada tanggal 5 Juni 2007 mengkoordinasikan dengan Tim Faskel untuk dikoordinasikan dengan KSM, KERAP, BKM dan Lurah tentang temuan BPKP serta menyusun rencana tim pemelihara terhadap prasarana yang dibangun dari kelompok pemanfaat. 2. Pada tanggal 13 Juni 2007 mengkoordinasikan dengan Camat Kecamatan Sukakarya tentang temuan tersusun rencana akan mengkoordinasikan dengan BKM, Lurah setelah terbentuk PJOK definitif 3. Pada tanggal 13 Agustus 2007 KERAP Kelurahan Cot Ba u menyerahkan Laporan Pemanfaatan Dana Sosial.

7 Kelurahan Iboih Kec.Sukakarya MCK yang dibangun oleh KSM Seulako sebanyak 1 Unit senilai Rp ,00 kondisinya 1 (satu) pintu telah rusak berat. Saluran Drainase yang direhab oleh KSM Rondo II Senilai Rp ,00, dijumpai kondisi sebagian saluran drainase telah tertimbun tanah dan ambruk Seharusnya sesuai ketentuan setiap prasana yang telah dibangun dari dana P2KP menjadi kewajiban masyarakat setempat memelihara dan memperbaikinya. Hal ini terjadi karena kurang keperdulian masyarakat dan kurangnya pengawasan dari Faskel,Korkot dan PJOK Akibatnya prasarana yang telah dibangun tersebut tidak akan bertahan lama. BKM /KERAP mengakui kondisi tersebut dan berjanji akan melakukan pemeliharaan dan perbaikan bersama dengan masyarakat setempat terhadap prasarana tersebut 3 Pembangunan pos jaga dan pengadaan perlengkapan fardhu kifayah senilai Rp ,00 tidak efektif. Terdapat pembangunan Prasarana senilai Rp ,00 yang tidak efektif dalam rangka penanggulangan kemiskinan yaitu pembangunan pos jaga senilai Rp ,00 oleh KSM Mata Ie Kelurahan Aneuk Laot dan pengadaan perlengkapan fardhu kifayah sebanyak 6 Seharusnya pembangunan prasarana yang dilakukan oleh KSM adalah prasarana yang berhubungan langsung dengan upaya untuk penanggulangan kemiskinan. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi dan monitoring oleh Korkot,Faskel dan tim Koordinasi Proyek Pendampingan P2KP Kota Sabang. Akibatnya Penggunaan dana P2KP kota Sabang tahun anggaran 2006 tidak efektif sebesar Rp ,00. Terhadap masalah ini pihak KMW (Korkot) menyatakan bahwa wilayah kelurahan Aneuk Laot dan Cot Ba u adalah wilayah P2KP bencana yang kegiatannya cukup berbeda dengan wilayah P2KP reguler. Secara garis besar di wilayah bencana dengan kerusakan infrastruktur 4 Pembiayaan Kegiatan yang Tidak Sesuai dengan Ketentuan Program P2KP senilai Rp ,00. Terdapat pembiayaan kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan program P2KP berupa pembangunan rumah ibadah di Kelurahan Iboih Kecamatan Suka Karya yaitu: - Pembuatan pagar Meunasah oleh KSM Dadap senilai Rp ,00. - Pembuatan pagar Meunasah Oleh KSM Baruna senilai Rp ,00. Seharusnya menurut pedoman khusus pelaksanaan Program P2KP serta sebagaimana yang telah disebutkan dalam daftar Kegiatan terlarang (Negatif List) disebutkan: Sarana Prasarana rumah ibadah tidak boleh dibiayai dari Direkomendasikan kepada Walikota Sabang untuk memberi teguran kepada Korkot dan Faskel melalui SNVT PBL Prov.NAD atas kurangnya sosialisasi kepada masyarakat. Direkomendasikan kepada Wali Kota Sabang menegur secara tertulis Korkot,Faskel dan PJOK agar setiap pelaksanaan kegiatan di lapangan untuk selalu berpedoman pada ketentuan yang ada pada buku petunjuk P2KP. Wilayah kelurahan Aneuk Laot dan Cot Ba u adalah wilayah P2KP bencana yang kegiatannya cukup berbeda dengan wilayah P2KP reguler. Secara garis besar di wilayah bencana dengan kerusakan infrastruktur dan kebutuhan masyarakat lebih terbuka ruang untuk pemanfaatan BLM Perkim dengan dasarnya hasil musyawarah warga dan prioritas kebutuhan. Termasuk diwilayah Kelurahan Iboih yang juga wilayah bencana terdapat pembangunan meunasah, hal ini dalam pedoman umum P2KP untuk wilayah bencana tidak ditegaskan secara detail tentang negative list, mengingat fungsi meunasah lebih kepada community centre (pusat kegiatan masyarakat) 1. Pada tanggal 5 Juni 2007 mengkoordinasikan dengan Tim Faskel untuk dikoordinasikan dengan KSM, KERAP, BKM dan Lurah Aneuk Laot dan Cot Ba u tentang temuan BPKP serta menyusun rencana Alih Kelola Kerap ke BKM. 2. Pada Tanggal 6 Juni 2007, mengkoordinasikan dengan PJOK Sukajaya terhadap temuan tersebut, tersusun rencana adanya koordinasi rutin setiap bulannya dengan seluruh KERAP/BKM se Kecamatan Sukajaya melalui Forum Komunikasi Antar BKM.

8 dana P2KP. Hal ini disebabkan kurang sosialisasi dan pengawasan oleh Korkot,Faskel dan PJOK. Akibatnya pelaksanaan kegiatan P2KP kurang efektif dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Terhadap masalah ini pihak KMW (Korkot) menyatakan bahwa di wilayah Kelurahan Iboih yang juga wilayah bencana terdapat pembangunan meunasah, hal ini dalam pedoman umum P2KP untuk wilayah bencana tidak ditegaskan secara detail tentang negative list. Lampiran Tanggapan Temuan BPKP

9 3. KOTA LHOKSEUMAWE 1 Terdapat sisa dana BLM Permukiman sebesar Rp ,00 yang disimpan oleh mantan koordinator/koordinator KERAP yaitu: - Desa Hagu Teungoh BKM/KERAP Beurata Mandum, sisa dana sebesar Rp ,00 disimpan oleh mantan koordinator KERAP. - Desa Keude Punteut BKM/KERAP Pang Nanggroe, sisa dana sebesar Rp ,00 disimpan oleh mantan coordinator KERAP. Seharusnya dana P2KP disimpan oleh UPK KERAP atau Sekretariat BKM. Hal tersebut disebabkan kurangnya pengawasan oleh KMW dan Faskel. Akibatnya dana kegiatan P2KP belum dimanfaatkan. 2 Terdapat kekurangan volume atas pembangunan sarana dan prasarana senilai Rp ,00 yang terjadi di BKM/KERAP Beurata Mandum di Desa Hagu Teungoh yaitu : - Pembuatan jalan rabat beton yang dikerjakan oleh KSM Pertamina II (Tahap I) kurang volume sepanjang 24 m atau senilai Rp ,00. - Pembuatan jalan rabat beton yang dikerjakan oleh KSM PLN (Tahap I) kurang volume sepanjang 10,5 m3 atau senilai Rp ,00. - Pembuatan jalan rabat beton yang dikerjakan oleh KSM Pertamina I (Tahap I) kurang volume sepanjang 30 m atau senilai Rp ,00. - Perkerasan jalan dengan sirtu yang dikerjakan oleh KSM PLN II (Tahap I) kurang volume sepanjang 13 m atau senilai Rp ,00. - Pembuatan tembok penahan jalan yang dikerjakan oleh KSM PLN II (Tahap I) kurang volume sepanjang 66 m atau senilai Rp ,00. Dana untuk pelaksanaan kegiatan tersebut telah diambil oleh masing-masing KSM seluruhnya. Seharusnya pembangunan sarana dan prasarana dilaksanakan sesuai dengan volume dalam proposal yang telah disepakati dalam rembug desa. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya pengawasan oleh koordinator KERAP, UPL, KMW dan Faskel. Akbatnya dana pembangunan sarana dan prasarana tidak jelas penggunaannya. 3 Terdapat sarana dan prasarana yang dibangun tidak sesuai dengan proposal yang terjadi di Desa Keude Punteut yaitu: - 'Sebagian kegiatan pembuatan saluran air dialihkan ke kegiatan Terhadap permasalahan tersebut kami telah merekomendasikan kepada Walikota Lhokseumawe agar : - Memerintahkan koordinator KERAP Desa Hagu Teungoh untuk menyerahkan sisa dana BLM Perkim sebesar Rp ,00 kepada UPK KERAP atau Sekretariat BKM. - Memerintahkan mantan koordinator KERAP Desa Keude Punteut untuk menyerahkan sisa dana BLM Perkim sebesar Rp ,00 kepada Sekretariat BKM. - Memberikan teguran kepada KMW dan Faskel melalui PMU/P2KP Pusat. Terhadap permasalahan tersebut kami telah merekomendasikan kepada Walikota Lhokseumawe agar: - Memerintahkan koordinator KERAP Desa Hagu Teungoh untuk memerintahkan KSM Pertamina I, KSM Pertamina II, KSM PLN dan KSM PLN II mengerjakan kekurangan volume sarana dan prasarana yang dibangunnya. - Menegur koordinator KERAP dan UPK Desa Hagu Teungoh. - Memberikan teguran kepada KMW dan Faskel melalui PMU/P2KP Pusat. Terhadap permasalahan tersebut kami telah merekomendasikan kepada Walikota Lhokseumawe agar : Memerintahkan kepada mantan Koordinator Kerap untuk segera menyerahkan sisa uang BLM Perkim sebesar Rp ,- kepada Sekretariat BKM. - Bukti Kas keluar dilengkapi dengan dokumen pendukungnya antara lain undangan/-daftar hadir rapat dan rencana kebutuhan alat tulis - Bukti kas keluar ditandatangani oleh penerima yang benarbenar seharusnya menerima pembayaran. - Setiap dilakukan pemeriksaan Kas oleh Koordinator BKM dibuat berita acaranya. Status selesai tanggal 15 Juni 2007 (Berita Acara Terlampir). Mantan Koordinator KERAP Desa Keude Punteut telah menindaklanjuti permasalahan ini dengan menyerahkan sisa uang sebesar Rp ,00 kepada koordinator BKM Desa Keude Punteut pada tanggal 17 Juni 2007 (BA Acara dan Kuitansi Terlampir). - Memerintahkan KSM Pertamina II untuk mengerjakan kekurangan jalan rabat beton sebesar 24 m. - KSM PLN untuk mengerjakan kekurangan jalan rabat beton sepanjang 10,5 m3. - Memerintahkan KSM PLN II untuk mengerjakan kekurangan perkerasan jalan sirtu sepanjang 13m dan tembok penahan jalan 66 m. - emerintahkan KSM Pertamina I untuk mengerjakan kekurangan jalan rabat beton sepanjang 24 m. - Melakukan koordinasi dengan aparatur untuk memperbaiki tembok penahan jalan sirtu yang telah rusak. - Melakukan koordinasi dengan aparatur desa untuk melakukan pembersihan/pemeliharaan saluran air yang telah dikerjakan oleh KSM Mangga.

10 pembuatan gorong-gorong. - Item tong air pada kegiatan pembuatan sumur bor diganti dengan bak penampung air. Perubahan tersebut tidak mengurangi dana pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan tetapi hanya berupa subsidi silang saja. Seharusnya perubahan pembangunan sarana dan prasarana diikuti dengan perubahan gambar dan RAB dalam proposal. Hal tersebut disebabkan kurangnya sosialisasi dan monitoring oleh KMW dan Faskel. Akibanya sarana dan prasarana yang dibangun tidak sesuai dengan dokumen pendukungnya. - Memerintahkan BKM/KERAP Desa Keude Punteut untuk membuat revisi gambar dan RAB sesuai fisik di lapangan. - Memberikan teguran kepada KMW dan Faskel melalui PMU/P2KP Pusat. - Setiap dilakukan pemeriksaan kas oleh Koordinator BKM dibuat berita acaranya. - Menyusun revisi RAB atas kegiatan pembuatan sumur yang dikerjakan oleh KSM Rambutan.

11 4. KOTA LANGSA 1 Hasil Pemetaan Swadaya terhadap KK Miskin tidak tepat sasaran yaitu Hasil Pemetaan Swadaya (PS) KK Miskin dijumpai 2 KK yang bukan KK Miskin yaitu pengusaha salon dan wartel yang terdapat pada Gampong Paya Bujok Blang Pase wartel Seharusnya KK yang masuk dalam KK Miskin benar-benar orang miskin yaitu orang yang tidak punya pekerjaan dan berpenghasilan rendah Sebab Tidak adanya ketegasan Faskel dan relawan dalam menetapkan KK Miskin sesuai standar Kepada Korkot Langsa agar memerintahkan Faskel dan Relawan untuk segera memperbaiki daftar KK Miskin sesuai standar Fasilitator sudah menindaklanjuti dengan melakukan review daftar kk miskin Desa Paya Bujuk Blang Pase dan meniadakan pengusaha salon dan wartel pada daftar kk miskin (terlampir : daftar kk miskin sudah diserahkan kepada KMW) Akibatnya Hasil pemetaan swadaya KK Miskin tidak akurat 2 Terdapat perubahan realisasi pemberian beasiswa dari proposal semula tetapi tidak dibuat Berita Acara atau kesepakatan tertulis dari pihak BKM dan KSM Pelaksana yaitu di Gampong Seuriget Seharusnya setiap adanya perubahan dari usulan proposal dibuatkan Berita Acara atau Kesepakatan Tertulis Sebabnya Kelalaian Faskel Akibatnya Pemberian beasiswa tidak sesuai antara rencana dengan realisasi 3 Penyajian data yang masuk dalam Program Sistem Informasi Manajemen (SIM ) kurang valid yaitu pada Gampong Seulalah, Gampong Sukarejo, Gampong Seuriget dan Gampong Paya Bujok Blang Pase antara lain data penerima manfaat pelatihan komputer, data realisasi prasarana fisik lingkungan, data santunan jompo dan anak yatim. Seharusnya data yang dimasukkan dalam laporan Korkot sesuai dengan data real di lapangan Sebab Kelalaian Faskel dalam memberikan data yang akurat Akibatnya Tidak akuratnya laporan Korkot 4 Administrasi keuangan pada BKM belum tertib misalnya BKM Sejahtera Mandiri, BKM Sukma Jaya, BKM Kamseri dan BKM Bungong Jaroue yaitu tidak adanya nomor bukti, tidak adanya tanggal pembukuan dan tanda tangan penanggung jawab Seharusnya penatausahaan keuangan sesuai dengan prinsip pembukuan. Sebabnya Kurangnya pembinaan dari Faskel Ekonomi kepada BKM Akibatnya Pembukuan tidak memenuhi prinsip pembukuan yang baik 5 KSM tidak membuat Laporan Pertanggungjawaban yaitu di Gampong Paya Bujok Blang Pase Seharusnya setelah selesai kegiatan setiap KSM membuat Laporan Pertanggungjawaban kepada BKM Kepada Korkot agar memerintahkan kepada Faskel untuk membuat Berita Acara atau kesepakatan tertulis apabila ada perubahan usulan Kepada Korkot agar : - memerintahkan Faskel untuk mendata ulang hasil kegiatan di lapangan - Memperbaiki laporan Korkot Korkot memerintahkan kepada Faskel Ekonomi untuk meningkatkan pembinaan kepada BKM Kepada Korkot agar memerintahkan KSM untuk membuat laporan pertanggungjawaban Fasilitator Tim 28 (gampong Seuriget Sudah dibuat memfasilitasi dibuatnya Berita Acara perubahan usulan kegiatan pemberian beasiswa (terlapirr BA perubahan kegiatan) Data yang dimasukan ke Korkot sudah diklarifikasi, berdasarkan revisi data (akurat) yang disampaikan oleh Fasilitator. Asmandat sudah melakukan revisi data Korkot sudah menyampaikan surat peringatan kepada Faskel Ekonomi agar melakukan pendampingan yang lebih intensif kepada Sekretariat dan UPK. Dengan melakukan OJT (On The jobtraining) KSM sudah membuat laporan pertenggungjawaban penggunaan dana BLM kepada BKM (terlampir : laporan pertenggungjawaban KSM desa PB. Blang Pase)

12 Sebabnya Kelalaian KSM Akibatnya Tidak dapat terpantaunya hasil kegiatan oleh BKM 6 Struktur Organisasi BKM belum mencerminkan pengendalian intern yang memadai yaitu tidak adanya pemisahan fungsi pencatatan dan pemegang uang Seharusnya fungsi pencatatan dan pemegang uang dipisahkan Sebabnya Kurang dipahaminya ketentuan oleh BKM Akibatnya Memberi peluang untuk penyalahgunaan uang 7 Keterlambatan pencairan dana BLM dari jadwal yaitu sampai saat audit berakhir tanggal 30 Mei 2007 BLM tahap II dengan nilai Rp belum diterima oleh BKM. Seharusnya dana BLM tahap II tersebut sudah diterima oleh BKM bulan Maret 2007 Sebab Adanya permintaan dari Satker Provinsi NAD untuk melampirkan laporan audit independen dalam pengajuan dana tahap II Akibatnya Terlambat diterimanya manfaat dana BLM oleh masyarakat miskin Kepada BKM agar mengadakan pemisahan fungsi pencatatan dan pemegang uang Kepada Korkot agar segera mencairkan dana BLM tahap II dan segera menyalurkan kepada masyarakat Berdasarkan panduan Umum dan Teknis di P2KP dalam struktur BKM tidak ada Bendaharawan secara khusus, tapi fungsi pemegang kas langsung di jabat oleh sekretaris dan Unit Pengelola Keuangan (UPK) Dana BLM senilai 7,65 Milyar rupiah yang merupakan BLM P2KP tahap ke dua tidak pada posisi stanby di korkot, (berada di kas negara), keterlambatan pencairan BLM tahap disebabkan selain ha-hal yang bersiafat teknis adminstrasi yang belum dipenuhi oleh BKM juga masih banyaknya kegiatan yang harus mendapatkan klarifikasi karena tidak sesuai dengan PJM-Pronangkis yang sudah dibuat dan menjadi acuan verifikasi oleh Satker propinsi.

KLARIFIKASI KMW-1 P2KP-3 PROVINSI NAD ATAS TEMUAN BPKP PROVINSI NAD KUNJUNGAN PERTAMA (KOTA BANDA ACEH, KABUPATEN ACEH JAYA, DAN KOTA SABANG)

KLARIFIKASI KMW-1 P2KP-3 PROVINSI NAD ATAS TEMUAN BPKP PROVINSI NAD KUNJUNGAN PERTAMA (KOTA BANDA ACEH, KABUPATEN ACEH JAYA, DAN KOTA SABANG) KLARIFIKASI KMW-1 P2KP-3 PROVINSI NAD ATAS TEMUAN BPKP PROVINSI NAD KUNJUNGAN PERTAMA (KOTA BANDA ACEH, KABUPATEN ACEH JAYA, DAN KOTA SABANG) No Temuan 1 Terdapat Pelatihan (Coaching) Keberlanjutan Program

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015 AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015 Latar Belakang Audit Sempit: Pemenuhan kewajiban Loan/Grant Agreement.

Lebih terperinci

Lampiran Tanggapan Temuan BPKP

Lampiran Tanggapan Temuan BPKP TEMUAN AUDIT TAHUN ANGGARAN 2006 PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN II (P2KP II) IDA CREDIT NO. 4063-IND DAN LOAN IBRD NO. 4779-IND KMW 7 ( BENGKULU) 1. KABUPATEN BENGKULU UTARA 1. Penyelesaian

Lebih terperinci

Lampiran Tanggapan Temuan BPKP

Lampiran Tanggapan Temuan BPKP KMW 13 (KALIMANTAN TIMUR) DAFTAR TEMUAN AUDIT TAHUN ANGGARAN 2006 PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN II (P2KP II) IDA CREDIT NO. 4063-IND DAN LOAN IBRD NO. 4779-IND 1. KOTA BONTANG No. KONDISI

Lebih terperinci

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU SALINAN BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 28 TAHUN 2015jgylyrylyutur / SK / 2010 TENTANG MEKANISME PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

PROGRAM DAN PENGANGGARAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP) TAHUN 2015

PROGRAM DAN PENGANGGARAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP) TAHUN 2015 PROGRAM DAN PENGANGGARAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP) TAHUN 2015 Oleh : Kasubdit Perencanaan Teknis Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen Cipta Karya Disampaikan

Lebih terperinci

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007 REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007 Gambaran Umum Secara umum proses kegiatan di lokasi baru mengalami keterlambatan rata-rata 1,5 bulan dari master schedule, sementara

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009 LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009 KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM Dana BLM merupakan dukungan dana stimulan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM

Lebih terperinci

Pemberdayaan Masyarakat Paska Bencana dalam rangka rehabilitasi dan rekonstruksi perumahan di Provinsi NAD dan Sumut. Januari 2005

Pemberdayaan Masyarakat Paska Bencana dalam rangka rehabilitasi dan rekonstruksi perumahan di Provinsi NAD dan Sumut. Januari 2005 Pemberdayaan Masyarakat Paska Bencana dalam rangka rehabilitasi dan rekonstruksi perumahan di Provinsi NAD dan Sumut Januari 2005 Kawasan yang terkena bencana sebagian besar adalah kawasan padat penduduk

Lebih terperinci

Lampiran Tanggapan Temuan BPKP

Lampiran Tanggapan Temuan BPKP KMW 9 (JAMBI) DAFTAR TEMUAN AUDIT TAHUN ANGGARAN 2006 PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN II (P2KP II) IDA CREDIT NO. 4063-IND DAN LOAN IBRD NO. 4779-IND 1. KABUPATEN TANJUNGPINANG No KONDISI

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN 1 I. MENGAPA POB DIPERLUKAN? a. Untuk Meningkatkan kemampuan personil konsultan

Lebih terperinci

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK KEGIATAN SIKLUS MASYARAKAT PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Periode : Bulan Juli - September 2010 I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM Dana BLM

Lebih terperinci

Lampiran Tanggapan Temuan BPKP

Lampiran Tanggapan Temuan BPKP DAFTAR TEMUAN AUDIT TAHUN ANGGARAN 2006 PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN II (P2KP II) IDA CREDIT NO. 4063-IND DAN LOAN IBRD NO. 4779-IND KMW 10 (SUMATERA SELATAN) 1. KABUPATEN BANYUASIN 1

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL

Lebih terperinci

STUDY ON COMMUNITY-BASED INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT IN PNPM UPP

STUDY ON COMMUNITY-BASED INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT IN PNPM UPP STUDY ON COMMUNITY-BASED INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT IN PNPM UPP Proses Penelitian & Penerapan Metodologi Trip I - Pulau Jawa : a. Surabaya b. Pasuruan Trip II - Pulau Sulawesi : a. Makasar b. Gorontalo

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERUMAHAN

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN ( BAP2 ) Nomor :.

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN ( BAP2 ) Nomor :. PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN ( BAP2 ) Nomor. Pada hari ini. tanggal.. bulan. tahun 20, kami yang bertanda tangan di bawah ini

Lebih terperinci

Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. KETENTUAN UMUM 2 1. LOKASI SASARAN Lokasi sasaran

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM

Lebih terperinci

Halaman Tanggapan dan Langkah-Langkah yang telah diambil oleh Askot CD dan Tim Faskel PNPM P2KP Kab. Biak

Halaman Tanggapan dan Langkah-Langkah yang telah diambil oleh Askot CD dan Tim Faskel PNPM P2KP Kab. Biak Halaman 1-10 1. Pemerintah Kabupaten Biak Numfor tidak optimal dalam melaksanakan upaya penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Biak Numfor Pemerintah Kabupaten Biak Numfor tidak optimal dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. No.369, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif

Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif 1 Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif (a) Perencanaan Partisipatif disebut sebagai model perencanaan yang menerapkan konsep partisipasi, yaitu pola perencanaan yang melibatkan semua pihak (pelaku)

Lebih terperinci

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kompleks yang dihadapi negara Indonesia. Untuk menidak lanjuti masalah

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kompleks yang dihadapi negara Indonesia. Untuk menidak lanjuti masalah BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat diketahui kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dihadapi negara Indonesia. Untuk menidak lanjuti masalah kemiskinan telah

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR P2KP

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR P2KP PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR P2KP Bahan Presentasi pada Lokakarya & Pelatihan Tim Peneliti Strudy Tematik Evaluasi P2KP, Maret 2009 I. Mengapa Pembangunan Infrastruktur dilakukan dalam program pemberdayaan

Lebih terperinci

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II PROFILE DATA SIM P2KP NAD II U R A I AN 1 INFORMASI UMUM 1.1 Cakupan Wilayah 1.1.1 Jumlah Kota/ Kab 1.1.2 Jumlah Kecamatan 3 1.1.3 Jumlah Kelurahan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1.1.4 Jumlah Lorong/Dusun

Lebih terperinci

Lampiran Tanggapan Temuan BPKP

Lampiran Tanggapan Temuan BPKP DAFTAR TEMUAN AUDIT TAHUN ANGGARAN 2006 PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN II (P2KP II) IDA CREDIT NO. 4063-IND DAN LOAN IBRD NO. 4779-IND KMW 10 (SUMATERA SELATAN) 1. KABUPATEN BANYUASIN 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komponen pengembangan kapasitas (Capacity Building) merupakan salah satu pilar program PNPM Mandiri Perkotaan, karena program ini yang meyakini bahwa pembelajaran merupakan

Lebih terperinci

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II K E L U R A H A N

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II K E L U R A H A N PROFILE DATA SIM P2KP NAD II U R A I AN 1 INFORMASI UMUM 1.1 Cakupan Wilayah 1.1.1 Jumlah Kota/ Kab 1 1.1.2 Jumlah Kecamatan 3 1.1.3 Jumlah Kelurahan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1.1.4 Jumlah

Lebih terperinci

SOSIALISASI KEGIATAN REHABILITASI/REKONSTRUKSI PASKA GEMPA BUMI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SOSIALISASI KEGIATAN REHABILITASI/REKONSTRUKSI PASKA GEMPA BUMI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SOSIALISASI KEGIATAN REHABILITASI/REKONSTRUKSI PASKA GEMPA BUMI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SATUAN KERJA REHABILITASI/REKONSTRUKSI RUMAH PASKA GEMPA BUMI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Latar Belakang

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Februari 2011 1 P a g e LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah singkatan

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN STIMULAN UNTUK PERUMAHAN SWADAYA BAGI MASYARAKAT

Lebih terperinci

4.1. TINGKAT NASIONAL Project Management Unit (PMU)

4.1. TINGKAT NASIONAL Project Management Unit (PMU) PNPM Mandiri Perkotaan merupakan satu bagian yang tidak terpisahkan dari PNPM Mandiri Nasional oleh sebab itu pengelolaan program ini juga merupakan bagian dari pengelolaan program nasional PNPM Mandiri

Lebih terperinci

( BAPKPP & BAPPUK ) Nama Kelompok : KEMBANGSONGO I Kelurahan/Desa :... Kota/Kabupaten :. : Daerah Istimewa Yogyakarta NO. NAMA JABATAN KETERANGAN

( BAPKPP & BAPPUK ) Nama Kelompok : KEMBANGSONGO I Kelurahan/Desa :... Kota/Kabupaten :. : Daerah Istimewa Yogyakarta NO. NAMA JABATAN KETERANGAN I BERITA ACARA PEMBENTUKAN KELOMPOK DAN PENGURUS POKMAS & PENETAPAN PRIORITAS USULAN KEGIATAN REHABILITASI/REKONSTRUKSI RUMAH ( BAPKPP & BAPPUK ) Nama Kelompok : KEMBANGSONGO I Kelurahan/Desa :... Kecamatan

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN TEMUAN KAJIAN

KESIMPULAN DAN TEMUAN KAJIAN KAJIAN PERAN PEMERINTAH DALAM PNPM P2KP TIM 7 KAJIAN PERAN PEMDA PT. DWIKARSA ENVACOTAMA KESIMPULAN DAN TEMUAN KAJIAN 1 KESIMPULAN UMUM KOORDINASI (PP1)!! Koordinasi antar dinas hanya sebatas instansi

Lebih terperinci

Oleh : Kepala PMU P2KP. Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, Agustus 2013

Oleh : Kepala PMU P2KP. Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, Agustus 2013 Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, 28-30 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. KETENTUAN UMUM 2 1. LOKASI SASARAN Lokasi

Lebih terperinci

BAB V PROFIL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN

BAB V PROFIL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN 38 BAB V PROFIL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN 5.1 Konsep PNPM Mandiri Perkotaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan merupakan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BERSIH NO 66 KISARANKELURAHAN TEGAL SARI KECAMATAN KISARAN BARAT KABUPATEN ASAHAN - SUMATERA UTARA

BERSIH NO 66 KISARANKELURAHAN TEGAL SARI KECAMATAN KISARAN BARAT KABUPATEN ASAHAN - SUMATERA UTARA PROFIL BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) AMANAH JL.SM RAJA Gg AIR BERSIH NO 66 KISARANKELURAHAN TEGAL SARI KECAMATAN KISARAN BARAT KABUPATEN ASAHAN - SUMATERA UTARA Kode Pos 21214 Telp.082163797484 IDENTITAS

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.57, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. Peningkatan. Pengawasan. Pengendalian. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor: 01/PERMEN/M/2009 TENTANG ACUAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 01 /PERMEN/M/2009 TENTANG ACUAN PENYELENGGARAAN PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 01 /PERMEN/M/2009 TENTANG ACUAN PENYELENGGARAAN PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 01 /PERMEN/M/2009 TENTANG ACUAN PENYELENGGARAAN PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, Menimbang

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 29 /PB/2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PENDAMPING PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN TERPADU PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Lebih terperinci

SELESAI Pelatihan pra-tugas KMW Rekruitmen Fasilitator Identifikasi lokasi kelurahan sasaran

SELESAI Pelatihan pra-tugas KMW Rekruitmen Fasilitator Identifikasi lokasi kelurahan sasaran KMW-4 P2KP UPP-2 ( PNPM KELURAHAN BARU ) KMW-4 : PROPINSI 1. PERSIAPAN OLEH KMW s/d 11. PEMANFAATAN BLM TAHAP-2 kel. Quick Status SEBARAN PROGRES PER TIM-FASILITATOR ( 8 TIM, Kel. ) P2KP Status data: 1-28

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) Februari 2011 1 P a g e I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK PEMANFAATAN BLM (BANTUAN

Lebih terperinci

P2KP REALISASI KEGIATAN KMW-02 P2KP UPP-2 ( PNPM KELURAHAN BARU ) Quick Status. Status data: / 04-Mar-08

P2KP REALISASI KEGIATAN KMW-02 P2KP UPP-2 ( PNPM KELURAHAN BARU ) Quick Status. Status data: / 04-Mar-08 : KMW-2 P2KP UPP-2 ( PNPM KELURAHAN BARU ) KMW-2 : PROPINSI 1. PERSIAPAN OLEH KMW s/d 11. PEMANFAATAN BLM TAHAP-2 kel. SEBARAN PROGRES PER TIM-FASILITATOR ( 1 TIM, Kel. ) 9 () Quick Status P2KP Status

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011 BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN KEGIATAN PENDAMPINGAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN DAN PENDAMPINGAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP

VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP 6.1 Prioritas Aspek yang Berperan dalam Penyempurnaan Pemanfaatan Dana Pinjaman Bergulir P2KP Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN KERJA Nomor: 0075/Advance/I/SPK/SNVT-PBL/WNG/2010 Tanggal: 07 Januari 2010

SURAT PERJANJIAN KERJA Nomor: 0075/Advance/I/SPK/SNVT-PBL/WNG/2010 Tanggal: 07 Januari 2010 SURAT PERJANJIAN KERJA Nomor: 0075/Advance/I/SPK/SNVT-PBL/WNG/2010 Tanggal: 07 Januari 2010 Pada hari ini Kamis, Tanggal Tujuh Bulan Januari Tahun Dua ribu sepuluh, Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Lebih terperinci

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir?

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir? Lampiran Wawancara Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : 1. Apa ukuran kebijakan dalam program penanggulangan kemiskinan di Ukuran dan tujuan kebijakan yang dilakukan dalam program P2KP

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN STIMULAN UNTUK PERUMAHAN SWADAYA BAGI MASYARAKAT

Lebih terperinci

10/9/09. September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA. September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA

10/9/09. September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA. September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA 1 A. PROSES DAN METODOLOGI Proses Koordinasi di lapangan SKPD/ TKPKD FASKEL BKM PROP SNVT PROP BAPEDA RELAWAN KORKOT KMW Proses

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014 PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,

Lebih terperinci

JUSTIFIKASI TEKNIS PENAMBAHAN TENAGA ASISTEN MANAJEMEN DATA DI KMW DAN KOORDINATOR KOTA UPP2-2

JUSTIFIKASI TEKNIS PENAMBAHAN TENAGA ASISTEN MANAJEMEN DATA DI KMW DAN KOORDINATOR KOTA UPP2-2 JUSTIFIKASI TEKNIS PENAMBAHAN TENAGA ASISTEN MANAJEMEN DATA DI KMW DAN KOORDINATOR KOTA UPP2-2 A. LATAR BELAKANG Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) I tahap I telah dilaksanakan sejak

Lebih terperinci

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah I. PENDAHULUAN Berdasarkan progress capaian pengaduan pada periode Maret 2012 jumlah pengaduan yang masuk sebanyak 801 pengaduan dan secara akumulatif sampai dengan bulan Maret 2012 jumlah pengaduan yang

Lebih terperinci

PENCEGAHAN PERBUATAN

PENCEGAHAN PERBUATAN BUKU SAKU UNTUK PELAKU PNPM MANDIRI PERKOTAAN KORUPSI PENCEGAHAN PERBUATAN BUKU SAKU UNTUK PELAKU PNPM MANDIRI PERKOTAAN A. PENDAHULUAN Sejak tahun 2003, Rencana Aksi Pemerintahan yang Lebih Baik (BGAP/

Lebih terperinci

LAPORAN PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN SEKRETARIAT BKM LOKASI P4 NAD

LAPORAN PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN SEKRETARIAT BKM LOKASI P4 NAD LAPORAN PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN SEKRETARIAT BKM LOKASI P4 NAD STATUS BULAN SEPTEMBER 29 P2KP - ADVANCE I. Pendahuluan Adanya sistem pelaporan keuangan dan monitoring yang kuat merupakan salah satu

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Oktober 2010 P a g e 1 I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review)

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013 Tahun Propinsi Kota Kelurahan 2008 (Pilot) Lokasi Kegiatan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN SWAKELOLA

Lebih terperinci

Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan

Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan 1. Pengantar Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan Proses pemberdayaan masyarakat dalam PNPM Mandiri Perkotaan dilakukan untuk menumbuhkembangkan kesadaran kritis masyarakat terhadap nilai-nilai

Lebih terperinci

PROFIL DESA DAN BKM MAJU BERSAMA

PROFIL DESA DAN BKM MAJU BERSAMA PROFIL DESA DAN BKM MAJU BERSAMA 1. Profil Desa Karang Rejo Keadaan Wilayah Desa Karang Rejo Desa Kecamatan Kabupaten Propinsi Luas Wilayah : Karang Rejo : Stabat : Langkat : Sumatera Utara : + 351,12

Lebih terperinci

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan i ii PEDOMAN SELEKSI DAN PENETAPAN LOKASI PPMK Peningkatan Penghidupan Masyarakat berbasis Komunitas PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

Membangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI

Membangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI PERKOTAAN 3 Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP Membangun BKM Membangun BKM Membangun BKM

Lebih terperinci

PE T U N J U K T EKNIS

PE T U N J U K T EKNIS PE T U N J U K T EKNIS PENDAMPINGAN, PENCAIRAN & PEMANFAATAN DANA BLM BERSAMA MEMBANGUN KEMANDIRIAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN PETUNJUK TEKNIS PENDAMPINGAN, PENCAIRAN

Lebih terperinci

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah I. PENDAHULUAN Status pengaduan pada periode Juni 2012 sebanyak 815 pengaduan, dengan total pengaduan sampai dengan periode Juni sebanyak 19.677 pengaduan. Pengaduan yang masuk pada periode Juni telah

Lebih terperinci

TATA CARA PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA (UP) BKM P2KP

TATA CARA PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA (UP) BKM P2KP TATA CARA PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA (UP) BKM P2KP 1. PENDAHULUAN BKM adalah lembaga masyarakat warga (Civil Society Organization), yang pada hakekatnya mengandung pengertian sebagai wadah masyarakat untuk

Lebih terperinci

TENTANG TUHAN WALIKOTA BEKASI, (P3BK); petunjuk

TENTANG TUHAN WALIKOTA BEKASI, (P3BK); petunjuk BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 15.A 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 15.A TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN PARTISIPATIF BERBASIS KOMUNITAS (P3BK) TAHUN

Lebih terperinci

BAB VII STIMULAN DAN PENGELOLAAN P2KP

BAB VII STIMULAN DAN PENGELOLAAN P2KP BAB VII STIMULAN DAN PENGELOLAAN P2KP 7.1. STIMULAN P2KP 7.1.1. Tingkat Bantuan Dana BLM untuk Pemugaran Rumah, Perbaikan Fasilitas Umum dan Bantuan Sosial Salah satu indikator keberhasilan P2KP yaitu

Lebih terperinci

Laporan Status Penerapan Upaya Perlindungan Lingkungan

Laporan Status Penerapan Upaya Perlindungan Lingkungan Laporan Status Penerapan Upaya Perlindungan Lingkungan Di dalam perjanjian pinjaman antara Pemerintah Indonesia dan pihak Donor (Bank Dunia) disepakati adanya kewajiban bagi pihak pemerintah Indonesia

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010 PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009-2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010 1. KEGIATAN REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review) Partisipatif merupakan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PPMK. A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK

PELAKSANAAN PPMK. A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK PELAKSANAAN PPMK Program Peningkatan Penghidupan Masyarakat Berbasis Komunitas (PPMK) merupakan program lanjutan dalam PNPM Mandiri Perkotaan untuk mendorong proses transformasi

Lebih terperinci

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM PERATURAN GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BANTUAN USAHA EKONOMI PRODUKTIF GAMPONG (UEPG) TAHUN 2008 PADA BADAN PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) Desember 2010 1 P a g e I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK PEMANFAATAN BLM (BANTUAN

Lebih terperinci

Lampiran Tanggapan Temuan BPKP

Lampiran Tanggapan Temuan BPKP KMW 11 (LAMPUNG) DAFTAR TEMUAN AUDIT TAHUN ANGGARAN 2006 PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN II (P2KP II) IDA CREDIT NO. 4063-IND DAN LOAN IBRD NO. 4779-IND 1. KABUPATEN LAMPUNG SELATAN 1. Terdapat

Lebih terperinci

Catatan Kritis Atas Hasil Pemeriksaan BPK Semester I Tahun Anggaran 2010

Catatan Kritis Atas Hasil Pemeriksaan BPK Semester I Tahun Anggaran 2010 Catatan Kritis Atas Hasil Pemeriksaan BPK Semester I Tahun Anggaran 2010 Terhadap Hasil Pemeriksaan BPK pada Bidang Ekonomi dan Usaha TA 2007 dan 2008 Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD NIAS Kabupaten/Kota

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) TEGAK DESA TEGAK, KECAMATAN KLUNGKUNG KABUPATEN KLUNGKUNG PROVINSI BALI BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT BKM TEGAK DESA TEGAK KECAMATAN KLUNGKUNG KABUPATEN KLUNGKUNG PROVINSI

Lebih terperinci

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut: PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGELOLAAN PELATIHAN MASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PNPM Mandiri Perkotaan telah menetapkan tujuan Membantu masyarakat miskin perkotaan di kelurahan/desa peserta

Lebih terperinci

Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, Juli 2012

Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, Juli 2012 Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, 16-19 Juli 2012 1. WARGA MISKIN (PS-2) PEMANFAAT PROGRAM Secara nasional dari tahun 2007-2011, KK Miskin penerima manfaat kegiatan

Lebih terperinci

BUPATI PIDIE PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI PIDIE NOMOR: 46 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PIDIE PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI PIDIE NOMOR: 46 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN BUPATI PIDIE PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI PIDIE NOMOR: 46 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA GAMPONG, ALOKASI DANA GAMPONG DAN BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI

Lebih terperinci

Kelurahan Matahalasan merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di

Kelurahan Matahalasan merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di PROFIL BKM MANDIRI KELURAHAN MATAHALASAN IDENTITAS BKM Nama BKM : MANDIRI Alamat : JL. Suprapto. Lingkungan 1 Kel. Mata Halasan, Kec. Tanjungbalai Utara, Kota Tanjungbalai Tanggal Pembentukan : 23 Nopember

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN YANG BERSIFAT KHUSUS KEPADA PEMERINTAH DESA YANG BERSUMBER

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN ASSISTAN KOORDINATOR KOTA PELAKSANAAN PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN P2KP II TAHAP 1 DAN 2

KERANGKA ACUAN ASSISTAN KOORDINATOR KOTA PELAKSANAAN PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN P2KP II TAHAP 1 DAN 2 KERANGKA ACUAN ASSISTAN KOORDINATOR KOTA PELAKSANAAN PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN P2KP II TAHAP 1 DAN 2 A. LATAR BELAKANG Pelaksanaan proyek P2KP II tahap 1, yang dimulai pada bulan Oktober

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Januari 2011 1 P a g e 1.1 LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah

Lebih terperinci

BAB III OPERASIONAL PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN (P2KP) DI DESA KEDUNGTURI KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB III OPERASIONAL PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN (P2KP) DI DESA KEDUNGTURI KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO BAB III OPERASIONAL PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN (P2KP) DI DESA KEDUNGTURI KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO A. Gambaran Umum Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) 1.

Lebih terperinci

PROFIL LKM PUSPA SIMARITO KELURAHAN SIMARITO

PROFIL LKM PUSPA SIMARITO KELURAHAN SIMARITO PROFIL LKM PUSPA SIMARITO KELURAHAN SIMARITO IDENTITAS LKM Nama LKM Alamat : PUSPA SIMARITO :Jl. Purba Ujung, Kelurahan Simarito Pematangsiantar Tanggal Pembentukan : 09 November 2009 Notaris : Robert

Lebih terperinci

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN Bappenas menyiapkan strategi penanggulangan kemiskinan secara lebih komprehensif yang berbasis pada pengembangan penghidupan berkelanjutan/p2b (sustainable livelihoods approach).

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCABENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN PIDIE, KABUPATEN PIDIE JAYA, DAN KABUPATEN BIREUEN PROVINSI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 15 2015 SERI : E A BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PROGRAM PEMBANGUNAN PARTISIPATIF BERBASIS KOMUNITAS TAHUN 2015

Lebih terperinci

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI Penjelasan VI terdiri dari dua bagian, yaitu Penulisan Usulan Desa dan Verifikasi. Bagian penulisan usulan berisi penjelasan tentang cara menuliskan usulan

Lebih terperinci

STATUS 28 NOVEMBER 2011

STATUS 28 NOVEMBER 2011 CAPAIAN PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PENATAAN PERMUKIMAN (RPP) PASCA ERUPSI MERAPI PELAKSANAAN BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) DAN PELAKSANAAN BANTUAN DANA RUMAH (BDR) STATUS 28 NOVEMBER 2011 PENYUSUNAN DOKUMEN

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) April 2011 1 P a g e 1.1 LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah singkatan

Lebih terperinci

6. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi

6. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAM BM) 6. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi 1 Ruang lingkup Pedoman ini meliputi sistem pemantauan dan evaluasi kinerja pada tahap persiapan, perencanaan, pembangunan,

Lebih terperinci

Laporan Lapangan KOTA MEDAN TIM KAJIAN PERAN PEMDA DALAM PENGUATAN KAPASITAS APARAT MENDUKUNG PROGRAM P2KP/PNPM

Laporan Lapangan KOTA MEDAN TIM KAJIAN PERAN PEMDA DALAM PENGUATAN KAPASITAS APARAT MENDUKUNG PROGRAM P2KP/PNPM Laporan Lapangan KOTA MEDAN TIM KAJIAN PERAN PEMDA DALAM PENGUATAN KAPASITAS APARAT MENDUKUNG PROGRAM P2KP/PNPM PP1: Bagaimanan koordinasi antara berbagai badan pemerintah, Komite Belajar Perkotaan (KBP)

Lebih terperinci

PROFIL BKM NURANI KELURAHAN PEKAN

PROFIL BKM NURANI KELURAHAN PEKAN PROFIL BKM NURANI KELURAHAN PEKAN IDENTITAS BKM Nama BKM Alamat : NURANI : Jl. Bawah Lingk. 3 Kelurahan Pekan Tanjung Morawa Kec. Tanjung Morawa Kab. Deli Serdang Tanggal Pembentukan : 25 Januari 2013

Lebih terperinci

Mekanisme Pencairan dan Pemanfaatan Bantuan Pemerintah Program KOTAKU (NSUP dan NUSP-2)

Mekanisme Pencairan dan Pemanfaatan Bantuan Pemerintah Program KOTAKU (NSUP dan NUSP-2) Mekanisme Pencairan dan Pemanfaatan Bantuan Pemerintah Program KOTAKU (NSUP dan NUSP-2) Berdasarkan SE Dirjen Cipta Karya No. 88/DC/2016 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah di Direktorat

Lebih terperinci

Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, Agustus 2013

Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, Agustus 2013 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, 28-30 Agustus 2013 Pada Tahun 2013, Pemerintah telah menetapkan berbagai

Lebih terperinci

Mekanisme Pencairan dan Pemanfaatan Bantuan Pemerintah Program KOTAKU (NSUP, NUSP-2 & PISEW)

Mekanisme Pencairan dan Pemanfaatan Bantuan Pemerintah Program KOTAKU (NSUP, NUSP-2 & PISEW) Mekanisme Pencairan dan Pemanfaatan Bantuan Pemerintah Program KOTAKU (NSUP, NUSP-2 & PISEW) Berdasarkan SE Dirjen Cipta Karya No. 88/DC/2016 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah di Direktorat

Lebih terperinci

Peristiwa ini menjadi

Peristiwa ini menjadi PNPM MANDIRI PERKOTAAN Edisi Ke-3, April 2011 Diterbitkan untuk kegiatan: Padat Karya Pemulihan Korban Merapi PEMBERDAYAAN UNTUK KORBAN MERAPI PENGANTAR Erupsi Merapi di Sleman, Jawa Tengah, pada Oktober

Lebih terperinci