Peristiwa ini menjadi
|
|
- Hendri Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PNPM MANDIRI PERKOTAAN Edisi Ke-3, April 2011 Diterbitkan untuk kegiatan: Padat Karya Pemulihan Korban Merapi PEMBERDAYAAN UNTUK KORBAN MERAPI PENGANTAR Erupsi Merapi di Sleman, Jawa Tengah, pada Oktober 2010 menyisakan banyak korban nyawa dan harta, baik akibat awan panas maupun lahar dingin. Dampak fatalnya tidak hanya di daerah Kabupaten Sleman saja, tapi juga hingga Kabupaten Magelang dan Kota Yogyakarta. Tercatat, ribuan rumah, infrastruktur dan areal pertanian di DIY dan sekitarnya mengalami kehancuran. Peristiwa ini menjadi perhatian pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen Cipta Karya-Kementerian Pekerjaan Umum, melalui Program Nasional Pemberdayaan Nasional (PNPM) Mandiri Perkotaan, telah menggulirkan program Padat Karya, atau dikenal dengan istilah Cash for Work (CFW). Program ini bertujuan untuk memberikan pendapatan bagi warga korban Merapi berupa uang tunai guna memulai usaha dan pekerjaan kembali. Program Padat Karya dilaksanakan pada tahap transisi darurat (pemulihan), yang merupakan rangkaian dari tahapan penanganan pasca bencana, didahului oleh tahap tanggap darurat berupa distribusi bantuan pada titiktitik lokasi pengungsi, diakhiri dengan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi rumah rusak berat serta rehabilitasi/rekonstruksi infrastruktur permukiman pada lokasi sasaran. (Redaksi) Diterbitkan oleh: Tim Komunikasi Massa PNPM Mandiri Perkotaan, Konsultan Manajemen Pusat, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum
2 SASARAN PADAT KARYA Program Padat Karya dari Kementerian Pekerjaan Umum untuk Merapi dilaksanakan di 39 kelurahan yang tersebar di Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, serta Kabupaten Magelang. Dana yang disediakan mencapai 1,4 juta dolar AS atau sekitar Rp 12,4 miliar. Dana yang digunakan untuk kegiatan Padat Karya ini, meminjam dana dari Java Reconstruction Fund (JRF) sebesar Rp 1,021 miliar dan loan PNPM Urban I karena Grant PSF No. TF yang digunakan untuk membiayai program ini baru efektif tanggal 23 Maret Setelah itu, penggantian akan dilakukan melalui mekanisme reposting. Dana yang dialokasikan untuk Padat Karya ini berasal dari lembaga-lembaga donor yang tergabung dalam PNPM Support Facility (PSF), berupa dana hibah (grants) yang disalurkan melalui mekanisme PNPM Mandiri Perkotaan. Melalui program ini, pemerintah mendorong masyarakat di kelurahan lokasi bencana untuk memulihkanmulihkan kegiatan ekonominyanya dalam tahap transisi darurat. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah: pembersihan lingkungan, pembersihan sungai, perbaikan rumah rusak ringan, perbaikan jaringan irigasi, perbaikan jalan, dan pekerjaan lain yang diusulkan warga. Setelah berbagai kegiatan di atas selesai, pemerintah berharap bisa segera melakukan relokasi dan membangun kembali permukiman warga dalam tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Untuk diketahui, 39 kelurahan yang mendapat program Padat Karya ini merupakan lokasi dampingan PNPM Mandiri Perkotaan. Karena itu, lokasi sasaran dan penerima manfaat program ini tetap mengutamakan warga miskin. Dari pendataan yang ada, persentase KK miskin terbanyak yang terkena bencana Merapi ada di Kabupaten Magelang Jawa Tengah yakni mencapai 11,19%. Selengkapnya bisa dilihat pada tabel berikut: No Kab/Kota 1 Kab. Sleman 2 Kota Yogyakarta 3 Kab. Magelang Jumlah Kelurahan Penduduk Jml Jml KK KK %- Pddk Miskin ,63% ,00% ,19% ,27% 2 PNPM Mandiri - Perkotaan
3 Dana program Padat Karya ini disalurkan melalui Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) ke masing-masing Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) di kelurahan yang terkena bencana letusan Gunung Merapi. Pelaksanaan program dilakukan secara bertahap yang dimulai pada akhir 22 Februari Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum menargetkan program ini selesai pada 30 April Guna memperlancar pelaksanaan di lapangan, KMW PNPM Mandiri Perkotaan mengerahkan seluruh fasilitator kelurahan (faskel) yang ada. Hingga 12 April 2011, pencairan BLM ke rekening BKM sebesar Rp. 4,7 miliar (89,7%), untuk 9 kelurahan di Kabupaten Sleman sebesar Rp. 1,539 miliar, 14 kelurahan di Kabupaten Magelang Rp. 2,120 miliar, dan 8 kelurahan di Kota Yogyakarta Rp. 1,04 miliar. Progres pelaksanaan fisik mencapai 51%. Pemberdayaan Pasca Bencana di Wilayah DIY Pemberdayaan masyarakat di wilayah DIY yang terkena bencana dilakukan melalui 3 tahap. Untuk tahap pertama, ada 5 desa yang menjalankan program Padat Karya. Selanjutnya, untuk tahap kedua ada 10 kelurahan, dan tahap ketiga ada 10 kelurahan. Program ini dimulai dengan sosialisasi, peningkatan kapasitas UPL/UPS, pembentukan Pokja Padat Karya, review Renta dan penyusunan proposal, pengajuan pencairan dana, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi dan pelaporan. Setelah dana dicairkan ke rekening LKM/BKM, langkah berikutnya adalah pemanfaatan dana. Data realisasi pencairan BLM untuk program Padat Karya ini bisa dilihat pada tabel berikut: KEGIATAN PADAT KARYA KAB. SLEMAN KOTA YOGYAKARTA TOTAL TAHAP 1 1,021,502,500 1,021,502,500 TAHAP 2 518,310, ,000,000 1,178,310,000 TAHAP 3 375,000, ,000, ,000,000 JUMLAH (Rp) 3,119,812,500 Pemberdayaan Pasca Bencana di Wilayah Jawa Tengah Pemberdayaan masyarakat di wilayah DIY yang terkena bencana dilakukan melalui 2 tahap. Untuk tahap 1, ada 8 desa yang menjalankan program Padat Karya. Sementara itu, untuk tahap 2, ada 6 desa yang menjalankan program ini. Total pencairan dana BLM kepada BKM bisa dilihat pada tabel berikut ini: KEGIATAN PADAT KARYA PENCAIRAN TAHAP 1 1,047,100,000 TAHAP 2 1,052,900,000 JUMLAH (Rp) 2,100,000,000 (Wildan) Pelaksanaan Padat Karya di desa Hargo Binangun, desa Giri Kerto dan desa Wonokerto PNPM Mandiri - Perkotaan 3
4 SIKLUS TAHAP TRANSISI DARURAT (TAHAP PEMULIHAN) Bencana Merapi telah membuat masyarakat kehilangan tempat tinggal dan harta benda yang dimiliki, sehingga masyarakat dihadapkan pada pilihan menjadi pengungsi yang harus siap dengan segala keterbatasan. Kondisi ini tentunya membutuhkan perhatian banyak pihak termasuk pemerintah. Dari keadaan inilah Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum meluncurkan Program Padat Karya atau Cash for Works yang merupakan satu tahap dari 3 tahap upaya penanganan pasca bencana. Tahap ini dinamakan Tahap Transisi Darurat (Pemulihan). Titik berat kegiatan pada tahap ini adalah upaya pembersihan dan perbaikan darurat terhadap prasarana dan sarana umum, bangunan umum dan lahan-lahan pertanian rakyat. Periode pelaksanaan program Padat Karya ini dimulai pertengahan bulan Februari hingga April 2011, dengan fokus kegiatan pembersihan lingkungan, pembersihan sungai, perbaikan rumah rusak ringan, perbaikan jaringan irigasi, perbaikan jalan, dan pekerjaan lain yang diusulkan warga. Program Padat Karya dilakukan melalui tahapan (siklus) kegiatan di masyarakat yang bertujuan agar pemulihan berkelanjutan dan siap masuk pada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Melalui siklus ini, pemerintah berharap masyarakat lebih terlibat dalam pemulihan kondisi pasca bencana. Pelaksanaan siklus dimotori oleh Lembaga atau Badan Keswadayaan Masyarakat (LKM/ BKM). Secara lengkap, siklus tahap transisi darurat dapat dilihat pada bagan ini: Siklus Tahap Transisi Darurat Tahap awal kegiatan program Padat Karya adalah sosialisasi kegiatan dan pendaftaran tenaga kerja. Sosialisasi yang bertujuan untuk memberikan informasi dan pemahaman tentang program ini, dilakukan di tingkat kecamatan sampai tingkat kelurahan secara berjenjang. Sosialisasi dihadiri oleh berbagai unsur antara lain, Team Leader Konsultan Manajemen Wilayah (KMW), Tenaga Ahli KMW, Koordinator Kota, camat, PJOK, kepala desa/lurah, dan masyarakat lainnya. 4 PNPM Mandiri - Perkotaan
5 Debu Merapi di Muntilan by Trisnadi-AP Photo Pada tahap sosialisasi ini disepakati beberapa hal: Sosialisasi kegiatan dan pendaftaran tenaga kerja tingkat desa, penguatan kapasitas UPS/UPL, pembentukan Pokja Padat Karya;, review Renta dan proposal kegiatan, pengajuan pencairan dana hibah, serta pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, dan pelaporan. Tahap berikutnya adalah penguatan kapasitas terhadap Unit Pengelola Lingkungan (UPL) dan Unit Pengelola Sosial (UPS) yang nantinya akan mengelola keberlanjutan kegiatan pembangunan hasil program padat karya ini. Penguatan kapasitas ini dilakukan oleh Fasilitator Infrastruktur dengan keluaran UPL dan UPS mampu memfasilitasi pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Padat Karya dan rencana/ jadwal pembentukan Pokja Padat Karya. Selain UPL dan UPS, pelatihan ini juga melibatkan relawan masyarakat. Pasca pengembangan kapasitas UPL/UPS/Relawan dibentuk Pokja secara musyawarah yang difasilitasi oleh LKM. Pokja tersebut akan memverifikasi usulan kegiatan yang sudah ditetapkan. Langkah selanjutnya, LKM/BKM melakukan review terhadap Rencana Tahunan (Renta) Penanggulangan Kemiskinan. Bencana Merapi tentunya berdampak pada kebutuhan akan perencanaan baru yang tidak tercantum dalam Renta sebelumnya, yang diikuti dengan penyusunan proposal secara rinci oleh Pokja didampingi oleh UPL dan UPS. Setelah proposal kegiatan tersusun dan telah diverifikasi oleh LKM/BKM, tahap berikutnya adalah pengajuan dana. Proses pengajuan dokumen pencairan dana yang sudah ditandatangani PJOK dan Satker Provinsi diajukan ke KPPN Provinsi, selanjutnya dana akan ditransfer ke rekening BKM/ LKM. Realisasi pendanaan dilakukan BKM ke Pokja secara bertahap. Sedangkan pelaksanaan kegiatan, pengawasan dan evaluasi merupakan tahap berikutnya. Tahapan ini dilakukan selama 60 hari, dengan harapan masyarakat bisa mendapatkan manfaat untuk meningkatkan taraf kehidupannya pasca bencana Merapi. (Tries) PNPM Mandiri - Perkotaan 5
6 A. KEGIATAN TERBESAR Sesuai namanya, Kelompok Kerja (Pokja) Tirta Lancar, Desa Gandasuli, Kabupaten Magelang mengerjakan pembersihan saluran irigasi guna memperlancar aliran air, dalam program Padat Karya pemulihan. Pokja ini mendapatkan alokasi Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) sejumlah Rp untuk membersihkan Saluran Irigasi yang berlokasi di lingkungan Ngipik, Randukuning, Ngablak, Ngemplak, Krandon, Saran,Turen, Bandongan, Carikan, Daleman, Watusari, dan Kalibiru dengan total volume sepanjang meter. Luar biasanya, pembersihan irigasi sepanjang hampir 17 km ini berlangsung hanya selama 7 hari kerja, dengan melibatkan 779 orang, 208 di antaranya adalah perempuan, dan hampir 90%-nya tergolong warga miskin (748 orang). Mayoritas dari mereka adalah para korban bencana letusan Merapi. RAMAI-RAMAI PULIHKAN DESA B. MEMBERSIHKAN SALURAN UNTUK MEMPERLANCAR SALURAN AIR Kegiatan Padat Karya adalah masa transisi sebelum rehabilitasi dan rekonstruksi rumah serta bangunan, sehingga nuansa kegiatan yang tampak adalah kegiatan bersih-bersih. Sebut saja kegiatan pembersihan Saluran Irigasi di Desa Keji agar air mengalir lagi ke sawah ladang penduduk. Mengalirnya air (bahasa Jawa: Mili) bagi warga bermakna melancarkan kembali mata pencarian yang mayoritas adalah petani. Aktivitas membersihkan saluran air bersih di Desa Keji dilaksanakan oleh Pokja Banyu Mili Desa Keji, dengan alokasi BLM sebesar Rp Pembersihan Saluran Irigasi yang berlokasi di Dusun Wonoboyo dan Padan dengan volume meter dikerjakan selama 6 hari kerja. Proyek ini melibatkan 605 orang, yang 183 orang di antaranya adalah perempuan dan 531 orang di antaranya termasuk warga miskin. 6 PNPM Mandiri - Perkotaan
7 C. PEREMPUAN SEBAGAI BAGIAN DARI KUNCI PERUBAHAN Mirip dengan pembersihan irigasi di Desa Keji, Pokja Bina Umat 1 di Desa Menayu, Kabupaten Magelang mendapatkan alokasi BLM sebesar Rp , bertugas membersihkan saluran irigasi yang menghubungkan sawah dan ladang di Dusun Kepanjen, Menayu, Sorogenen, Jambean dengan volume 478 meter dikerjakan selama 4 hari kerja. Sesuai dengan populasi di lokasi tersebut, 86 orang warga terlibat dalam pengerjaan dengan partisipan perempuan lebih dari separuhnya (53 orang). Hampir seluruh pelaksana kegiatan itu adalah warga miskin (80 orang). Keterlibatan perempuan diharapkan mampu membuat kegiatan lebih sensitif terhadap peran perempuan dalam pengambilan keputusan, pengerjaan dan kemanfaatan. Perubahan sosial tidak akan sempurna tanpa keterlibatan perempuan. D. PARTISIPASI MASYARAKAT TERBESAR Pokja Mandiri Lestari, Desa Sokorini, Kabupaten Magelang dalam Program Padat Karya mendapatkan alokasi BLM sebesar Rp guna melaksanakan membersihkan jalan dan saluran drainase yang menghubungkan Dusun Slokopan, Kedungkayang, Soko I, Soko II, Curah II, Curah III, dengan volume m (11, 4 km). Pekerjaan ini dikerjakan selama 3 hari kerja non stop. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan di Desa Sokorini tercatat yang paling besar di antara kegiatan-kegiatan yang lain. Sejumlah orang bergotong-royong membersihkan jalan dan saluran air yang berlokasi di sekitar tempat mereka berdomisili. Kegiatan ini melibatkan 579 orang perempuan dan orang warga miskin. (Tommy) PNPM Mandiri - Perkotaan 7
8 POJOK FOTO BENCANA MERAPI Merapi Hazard Area Armada Pengiriman bantuan Mobil Sehat dan Tim Medis bantuan Posko di kantor Korkot Klaten Di data dulu sebelum dikirim Relawan-relawan dari fasilitator Personal Posko Faskel memilah-milah barang yang akan dikirim Mengirim sesuai kebutuhan Kuli Tinta di tengah-tengah pengungsi (Foto Oleh: Lusia Dwi Wuryani) SUSUNAN REDAKSI Penanggung Jawab : PMU P2KP Kementerian PU Pengarah : SNVT PBL Ditjen Cipta Karya Pemimpin Redaksi: Mita Apriani Wakil Pemimpin Redaksi : Usman Hermanto Redaktur Pelaksana : Iroh R. Fatah Editor : Alfita Moeljadi dan Nina F Penulis : Tommy R., Tristiani, Wildan Data & Informasi : Edwan, Heru, Sutadi, Damar Desainer Grafis : Ariobroto, Ferry 8 PNPM Mandiri - Perkotaan
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR P2KP
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR P2KP Bahan Presentasi pada Lokakarya & Pelatihan Tim Peneliti Strudy Tematik Evaluasi P2KP, Maret 2009 I. Mengapa Pembangunan Infrastruktur dilakukan dalam program pemberdayaan
Lebih terperinciOleh : Kepala PMU P2KP. Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, Agustus 2013
Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, 28-30 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. KETENTUAN UMUM 2 1. LOKASI SASARAN Lokasi
Lebih terperinciSTATUS 28 NOVEMBER 2011
CAPAIAN PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PENATAAN PERMUKIMAN (RPP) PASCA ERUPSI MERAPI PELAKSANAAN BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) DAN PELAKSANAAN BANTUAN DANA RUMAH (BDR) STATUS 28 NOVEMBER 2011 PENYUSUNAN DOKUMEN
Lebih terperinciPerencanaan Partisipatif Kelompok 7
Perencanaan Partisipatif Kelompok 7 Anastasia Ratna Wijayanti 154 08 013 Rizqi Luthfiana Khairu Nisa 154 08 015 Fernando Situngkir 154 08 018 Adila Isfandiary 154 08 059 Latar Belakang Tujuan Studi Kasus
Lebih terperinciAKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015
AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015 Latar Belakang Audit Sempit: Pemenuhan kewajiban Loan/Grant Agreement.
Lebih terperinciSOSIALISASI KEGIATAN REHABILITASI/REKONSTRUKSI PASKA GEMPA BUMI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SOSIALISASI KEGIATAN REHABILITASI/REKONSTRUKSI PASKA GEMPA BUMI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SATUAN KERJA REHABILITASI/REKONSTRUKSI RUMAH PASKA GEMPA BUMI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Latar Belakang
Lebih terperinciOleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. KETENTUAN UMUM 2 1. LOKASI SASARAN Lokasi sasaran
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 29 /PB/2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
Lebih terperinciPROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN ( BAP2 ) Nomor :.
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN ( BAP2 ) Nomor. Pada hari ini. tanggal.. bulan. tahun 20, kami yang bertanda tangan di bawah ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang masih ada hingga sampai saat ini. Kerugian material yang ditimbulkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Erupsi Merapi yang terjadi pada bulan Oktober 2010 telah memberikan banyak pelajaran dan meninggalkan berbagai bentuk permasalahan baik sosial maupun ekonomi yang masih
Lebih terperinciPROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN
PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN 1 I. MENGAPA POB DIPERLUKAN? a. Untuk Meningkatkan kemampuan personil konsultan
Lebih terperinciBUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU
SALINAN BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 28 TAHUN 2015jgylyrylyutur / SK / 2010 TENTANG MEKANISME PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.
No.369, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN
Lebih terperinciPROGRAM DAN PENGANGGARAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP) TAHUN 2015
PROGRAM DAN PENGANGGARAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP) TAHUN 2015 Oleh : Kasubdit Perencanaan Teknis Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen Cipta Karya Disampaikan
Lebih terperinciLAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009
LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009 KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM Dana BLM merupakan dukungan dana stimulan
Lebih terperinciProgram Peningkatan Kualitas Permukiman di Perkotaan (P2KP)
Program Peningkatan Kualitas Permukiman di Perkotaan (P2KP) Disampaikan Oleh: Mita D Aprini Jakarta, Juni 2015 Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat a. LATAR BELAKANGLatar
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN POLA KHUSUS REHABILITASI PASCABENCANA
PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN POLA KHUSUS REHABILITASI PASCABENCANA A. PENDAHULUAN PNPM Mandiri Perdesaan adalah program nasional Pemerintah Indonesia
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM
Lebih terperinci4.1. TINGKAT NASIONAL Project Management Unit (PMU)
PNPM Mandiri Perkotaan merupakan satu bagian yang tidak terpisahkan dari PNPM Mandiri Nasional oleh sebab itu pengelolaan program ini juga merupakan bagian dari pengelolaan program nasional PNPM Mandiri
Lebih terperinciISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011
ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011 (Disampaikan dalam acara Pembukaan Workshop NMC - NCEP 2011) haripras Didiet Arief Achdiat Kepala PMU P2KP Program Penanggulangan Kemiskinan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013
SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012
SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL
Lebih terperinciMENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009
MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERUMAHAN
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Ringkasan Temuan Penahapan penanggulangan bencana erupsi Gunung Kelud terdapat lima tahap, yaitu tahap perencanaan penanggulangan bencana erupsi Gunung Kelud 2014, tahap
Lebih terperinciPENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT (PPM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN
PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT () PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN 1 PENANGANAN PENGADUAN UNTUK TATA PEMERINTAHAN YANG LEBIH BAIK TINGKAT KOMUNITI RELAWAN, KSM, BKM, MASYARAKAT
Lebih terperinciPROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II K E L U R A H A N
PROFILE DATA SIM P2KP NAD II U R A I AN 1 INFORMASI UMUM 1.1 Cakupan Wilayah 1.1.1 Jumlah Kota/ Kab 1 1.1.2 Jumlah Kecamatan 3 1.1.3 Jumlah Kelurahan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1.1.4 Jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertanyaan penelitian; (3) tujuan penelitian; (4) manfaat penelitian; (5) batasan
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini, dimaksudkan untuk menjelaskan urgensi permasalahan penelitian yang diuraikan dengan sistematika (1) latar belakang; (2) pertanyaan penelitian; (3) tujuan penelitian;
Lebih terperinciLampiran Tanggapan Temuan BPKP
TEMUAN AUDIT TAHUN ANGGARAN 2006 PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN II (P2KP II) IDA CREDIT NO. 4063-IND DAN LOAN IBRD NO. 4779-IND KMW 7 ( BENGKULU) 1. KABUPATEN BENGKULU UTARA 1. Penyelesaian
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG
SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PENDAMPING PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN TERPADU PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam lingkaran gunung api (ring of fire). Posisi tersebut menyebabkan Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan alamnya, tetapi merupakan salah satu Negara yang rawan bencana karena berada dipertemuan tiga lempeng yaitu lempeng Indo Australia,
Lebih terperinciPROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II
PROFILE DATA SIM P2KP NAD II U R A I AN 1 INFORMASI UMUM 1.1 Cakupan Wilayah 1.1.1 Jumlah Kota/ Kab 1.1.2 Jumlah Kecamatan 3 1.1.3 Jumlah Kelurahan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1.1.4 Jumlah Lorong/Dusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari tahun-ketahun, tetapi secara riil jumlah penduduk miskin terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia yaitu dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah sebagai pelaksana roda pemerintahan dalam suatu Negara wajib menjamin kesejahteraan dan keberlangsungan hidup warga negaranya. Peran aktif pemerintah diperlukan
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN KEGIATAN PENDAMPINGAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN DAN PENDAMPINGAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN
Lebih terperinciProgram Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan
i ii PEDOMAN SELEKSI DAN PENETAPAN LOKASI PPMK Peningkatan Penghidupan Masyarakat berbasis Komunitas PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal
Lebih terperinciI. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum
PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK KEGIATAN SIKLUS MASYARAKAT PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Periode : Bulan Juli - September 2010 I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM Dana BLM
Lebih terperinciPROYEK PENINGKATAN KAPASITAS & KEBERLANJUTAN PINJAMAN DANA BERGULIR
PROYEK PENINGKATAN KAPASITAS & KEBERLANJUTAN PINJAMAN DANA BERGULIR World Bank PNPM Support Facility (PSF) Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 1, lantai 9 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190
Lebih terperinciBAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGELOLAAN PELATIHAN MASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PNPM Mandiri Perkotaan telah menetapkan tujuan Membantu masyarakat miskin perkotaan di kelurahan/desa peserta
Lebih terperinciKEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM
KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN Bappenas menyiapkan strategi penanggulangan kemiskinan secara lebih komprehensif yang berbasis pada pengembangan penghidupan berkelanjutan/p2b (sustainable livelihoods approach).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Erupsi Gunung Merapi merupakan fenomena alam yang terjadi secara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Erupsi Gunung Merapi merupakan fenomena alam yang terjadi secara periodik setiap tiga tahun, empat tahun atau lima tahun. Krisis Merapi yang berlangsung lebih dari
Lebih terperinciPEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI SEKTOR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN PASCA BENCANA KOTA MANADO
2015 PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI SEKTOR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN PASCA BENCANA KOTA MANADO BAB I KETENTUAN UMUM DAN LANDASAN HUKUM A. KETENTUAN UMUM Dalam Pedoman ini yang
Lebih terperinciRapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, Juli 2012
Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, 16-19 Juli 2012 1. WARGA MISKIN (PS-2) PEMANFAAT PROGRAM Secara nasional dari tahun 2007-2011, KK Miskin penerima manfaat kegiatan
Lebih terperinciLAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)
PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) Februari 2011 1 P a g e I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK PEMANFAATAN BLM (BANTUAN
Lebih terperinciPASCA ERUPSI MERAPI PELAKSANAAN BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) DAN PELAKSANAAN BANTUAN DANA RUMAH (BDR)
CAPAIAN PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PENATAAN PERMUKIMAN (RPP) PASCA ERUPSI MERAPI PELAKSANAAN BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) DAN PELAKSANAAN BANTUAN DANA RUMAH (BDR) STATUS 19 SEPTEMBER 2011 PENYUSUNAN DOKUMEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses perencanaan pembangunan yang bersifat top-down sering dipandang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses perencanaan pembangunan yang bersifat top-down sering dipandang sebagai proses yang bertentangan dengan konsep partisipasi masyarakat yang bersifat bottom-up.
Lebih terperinciPNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010
PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009-2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010 1. KEGIATAN REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review) Partisipatif merupakan
Lebih terperinciDAFTAR ISI DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN Visi dan Misi Program PNPM Mandiri... 42
DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG... 1 1.2 PERUMUSAN MASALAH... 7 1.3 TUJUAN PENELITIAN... 7 1.4 MANFAAT PENELITIAN... 7 1.5 KERANGKA PEMIKIRAN... 8 1.5.1 Komunikasi Pembangunan... 8 1.5.2
Lebih terperinciPRESS RELEASE JAYAPURA, PAPUA 15 MARET 2011
PRESS RELEASE JAYAPURA, PAPUA 15 MARET 2011 Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum terus berupaya agar keterlibatan pemerintah provinsi dalam PNPM Mandiri Perkotaan meningkat dari waktu
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Masyarakat Tangguh Bencana Berdasarkan PERKA BNPB Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana, yang dimaksud dengan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana adalah
Lebih terperinciPNPM MANDIRI TENTANG PNPM MANDIRI PERKOTAAN
PNPM MANDIRI Edisi Ke-2, Februari 2011 Diterbitkan untuk kegiatan: LOKAKARYA NASIONAL PNPM Mandiri Perkotaan Integrated Community Driven Development (ICCD) Project PERKOTAAN TENTANG PNPM MANDIRI PERKOTAAN
Lebih terperinciMengenali Kampung Sendiri Melalui Pemetaan Swadaya
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-Perkotaan 2 Pemetaan Swadaya PERKOTAAN Mengenali Kampung
Lebih terperinciREKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007
REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007 Gambaran Umum Secara umum proses kegiatan di lokasi baru mengalami keterlambatan rata-rata 1,5 bulan dari master schedule, sementara
Lebih terperinciSeleksi pemilihan lokasi sasaran adalah sebagai berikut:
2.1. PENETAPAN LOKASI SASARAN Lokasi sasaran PNPM Mandiri Perkotaan 2008 meliputi 8.813 kelurahan/desa di 955 Kecamatan perkotaan yang tersebar di 245 kota/kabupaten di 33 provinsi di seluruh Indonesia.
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 2015
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 015 I. LATAR BELAKANG Sejarah kebencanaan di Kabupaten Boyolali menunjukkan,
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM
Lebih terperinciKerangka Acuan Kegiatan PENILAIAN KINERJA BKM (PK-BKM) Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)
Kerangka Acuan Kegiatan PENILAIAN KINERJA BKM (PK-BKM) Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) A. LATAR BELAKANG Program KOTAKU sebagai suatu upaya pemerintah untuk membangun kemandirian masyarakat dan pemerintah
Lebih terperinciP E D O M A N T E K N I S PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)
P E D O M A N T E K N I S PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DUKUNGAN ANGGARAN DALAM RANGKA PENANGGULANGAN RISIKO BENCANA
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DUKUNGAN ANGGARAN DALAM RANGKA PENANGGULANGAN RISIKO BENCANA Indonesia Rentan terhadap Bencana Alam q Dikelilingi oleh +ga lempeng bumi yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng
Lebih terperinciGambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM
A. Tahap pelaksanaan kegiatan Pilot Pembekalan kepada Fasilitator mengenai Sosialisasi Konsep dan Substansi kepada Masyarakat oleh Fasiltator FGD Dinamika (berbasis hasil RPK dan PS) 2 Teridentifikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
DAFTAR LAMPIRAN 1. Peta Lokasi Huntap Komunal Di Kecamatan Cangkringan, Sleman 2. Peta Persil Huntap Banjarsari, Desa Glagahharjo, Kecamatan Cangkringan 3. Peta Persil Huntap Batur, Desa Kepuhharjo, Kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Letusan Gunung Merapi pada tanggal 26 Oktober sampai 5 Nopember
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Letusan Gunung Merapi pada tanggal 26 Oktober sampai 5 Nopember 2010 tercatat sebagai bencana terbesar selama periode 100 tahun terakhir siklus gunung berapi teraktif
Lebih terperinciPembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif
1 Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif (a) Perencanaan Partisipatif disebut sebagai model perencanaan yang menerapkan konsep partisipasi, yaitu pola perencanaan yang melibatkan semua pihak (pelaku)
Lebih terperinciLampiran Tanggapan Temuan BPKP
KMW 13 (KALIMANTAN TIMUR) DAFTAR TEMUAN AUDIT TAHUN ANGGARAN 2006 PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN II (P2KP II) IDA CREDIT NO. 4063-IND DAN LOAN IBRD NO. 4779-IND 1. KOTA BONTANG No. KONDISI
Lebih terperinciLAPORAN MONITORING DAN EVALUASI KINERJA PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI THIRD KECAMATAN DEVELOPMENT PROJECT
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI KINERJA PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI THIRD KECAMATAN DEVELOPMENT PROJECT DISUSUN OLEH : DIREKTORAT EVALUASI, AKUNTANSI DAN SETELMEN SUBDIREKTORAT MONITORING DAN EVALUASI
Lebih terperinciKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman OUTLINE Latar Belakang Program Arahan Kebijakan DJCK: ATAR BELAKANG Kebijakan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI DAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN
39 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI DAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Situ Gede Wilayah Kelurahan Situ Gede berada pada ketinggian 250 meter
Lebih terperinciPE T U N J U K T EKNIS
PE T U N J U K T EKNIS PENDAMPINGAN, PENCAIRAN & PEMANFAATAN DANA BLM BERSAMA MEMBANGUN KEMANDIRIAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN PETUNJUK TEKNIS PENDAMPINGAN, PENCAIRAN
Lebih terperinciCatatan Untuk Pengetahuan MDF - JRF Pelajaran dari Rekonstruksi Pasca Bencana di Indonesia
Catatan Pengetahuan 1 Catatan Untuk Pengetahuan MDF - JRF Pelajaran dari Rekonstruksi Pasca Bencana di Indonesia Mengadopsi Pendekatan Berbasis Masyarakat untuk Pemulihan Pasca Bencana: Pelajaran dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat lereng Gunung Merapi. Banyaknya korban jiwa, harta benda dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Erupsi Merapi yang terjadi dua tahun lalu masih terngiang di telinga masyarakat lereng Gunung Merapi. Banyaknya korban jiwa, harta benda dan kehilangan mata
Lebih terperinciKLARIFIKASI KMW-1 P2KP-3 PROVINSI NAD ATAS TEMUAN BPKP PROVINSI NAD KUNJUNGAN PERTAMA (KOTA BANDA ACEH, KABUPATEN ACEH JAYA, DAN KOTA SABANG)
KLARIFIKASI KMW-1 P2KP-3 PROVINSI NAD ATAS TEMUAN BPKP PROVINSI NAD KUNJUNGAN PERTAMA (KOTA BANDA ACEH, KABUPATEN ACEH JAYA, DAN KOTA SABANG) No Temuan 1 Terdapat Pelatihan (Coaching) Keberlanjutan Program
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 297 / KPTS / M / 2013 TENTANG SATUAN TUGAS PENANGGULANGAN BENCANA DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
MENTERI PEKERJAAN UMUM KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 297 / KPTS / M / 2013 TENTANG SATUAN TUGAS PENANGGULANGAN BENCANA DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM MENTERI PEKERJAAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan berada di jalur cincin api (ring of fire). Indonesia berada di kawasan dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kawasan kepulauan Indonesia merupakan daerah pertemuan lempeng bumi dan berada di jalur cincin api (ring of fire). Indonesia berada di kawasan dengan curah hujan yang relatif
Lebih terperinciBUPATI BANDUNG BARAT
BUPATI BANDUNG BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN KEPADA MASYARAKAT KORBAN BENCANA ALAM DAN MUSIBAH KEBAKARAN DI KABUPATEN BANDUNG BARAT.
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 01 TAHUN 2012 /Kep. Huk/2012 TENTANG
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 01 TAHUN 2012 /Kep. Huk/2012 TENTANG PEDOMAN UMUM REPLIKASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2012 BUPATI TANGERANG, Menimbang
Lebih terperinciDisampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, Agustus 2013
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, 28-30 Agustus 2013 Pada Tahun 2013, Pemerintah telah menetapkan berbagai
Lebih terperinciKEY PERFORMANCE INDIKATOR NSUP IDB
KEY PERFORMANCE INDIKATOR NSUP IDB 2016-2020 NO INDIKATOR SATUAN TARGET KINERJA (TAHUN) 2016 2017 2018 2019 2020 STRATEGI OPERASIONAL KOMPONEN PENDUKUNG PENCAPAIAN TARGET 2 Key Performance Indicator NSUP-IDB
Lebih terperinciPNPM MANDIRI PERDESAAN
PNPM MANDIRI PERDESAAN Oleh : DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI PNPM MANDIRI PERDESAAN Merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan kemiskinan dan pengangguran
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,
Lebih terperinciBAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH
31 BAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH 4.1 Kondisi Kemiskinan Kemiskinan memiliki konsep yang beragam. Kemiskinan tidak sematamata didefinisikan
Lebih terperinciMembangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI PERKOTAAN 3 Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP Membangun BKM Membangun BKM Membangun BKM
Lebih terperinciKebijakan Safeguard Sosial dan Lingkungan di dalam PNPM MP
Kebijakan Safeguard Sosial dan Lingkungan di dalam PNPM MP Tujuan Perlindungan Sosial dan Lingkungan Menjamin tidak adanya dampak negatif dari hasil pelaksanaan program kepada sosial dan lingkungan Optimalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua daerah tidak pernah terhindar dari terjadinya suatu bencana. Bencana bisa terjadi kapan dan dimana saja pada waktu yang tidak diprediksi. Hal ini membuat
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
KEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN 2014-2015 Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya LINGKUP PAPARAN 1 Pendahuluan 2 Landasan Kebijakan 3 Arah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari 30 gunung api aktif terdapat di Indonesia dengan lereng-lerengnya dipadati
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia adalah negara yang kaya akan gunung api dan merupakan salah satu negara yang terpenting dalam menghadapi masalah gunung api. Tidak kurang dari 30
Lebih terperinciProfil PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) Provinsi Jawa Timur. Kelurahan Gading Kasri - Kota Malang
Profil PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) Kelurahan Gading Kasri - Kota Malang Provinsi Jawa Timur Program Kota Tanpa Kumuh(KOTAKU) adalah program pencegahan danpeningkatan kualitas permukiman kumuh, merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, Hal ini berarti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, Hal ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan.
Lebih terperinciRehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni dan Sarana Prasarana Lingkungan
Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni dan Sarana Prasarana Lingkungan Rumah memiliki fungsi yang sangat besar bagi individu dan keluarga tidak saja mencakup aspek fisik, tetapi juga mental dan sosial.
Lebih terperinciLampiran Tanggapan Temuan BPKP
KMW 9 (JAMBI) DAFTAR TEMUAN AUDIT TAHUN ANGGARAN 2006 PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN II (P2KP II) IDA CREDIT NO. 4063-IND DAN LOAN IBRD NO. 4779-IND 1. KABUPATEN TANJUNGPINANG No KONDISI
Lebih terperinciLAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)
PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) Desember 2010 1 P a g e I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK PEMANFAATAN BLM (BANTUAN
Lebih terperinciLAPORAN MONITORING DAN EVALUASI KINERJA PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI KINERJA PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI JRF Grant TF-090014 IND (Community-Based Settement Rehabilitation and Reconstruction Project for Central and west Java and Yogyakarta
Lebih terperinciBUPATI BINTAN HASIL PERBAIKAN PAK JAROT
BUPATI BINTAN HASIL PERBAIKAN PAK JAROT PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 6 TAHUN 2013TAHUN TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN REHABILITASI SOSIAL RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RS-RTLH) TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Ring of fire) dan diapit oleh pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang dilintasi oleh jalur api (Ring of fire) dan diapit oleh pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan Australia. Letak wilayah
Lebih terperinciChanneling UPS-BKM TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN PILOT PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN DASAR DEPDIKNAS BEKERJASAMA DENGAN BKM-P2KP
Channeling UPS-BKM TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN PILOT PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN DASAR DEPDIKNAS BEKERJASAMA DENGAN BKM-P2KP I. PENDAHULUAN Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) adalah suatu lembaga milik
Lebih terperinci2 2015, No.1443 Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah Daerah Dalam Rangka Bantuan Pendanaan Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pascabencana; Mengingat : 1. Un
No.1443, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Pendanaan. Rehabilitasi. Rekontruksi. Pasca bencana. Pemerintah Daerah. Pemerintah Pusat. Hibah. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu mengatasi masalah kemiskinan (hal I, Pedoman Teknis Pengamanan Sosial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM Mandiri Perkotaan) adalah program yang bertujuan memberdayakan masyarakat agar mampu mengatasi masalah
Lebih terperinciYogyakarta, 13 Desember 2013
Yogyakarta, 13 Desember 2013 Banyaknya Fasilitator kelurahan yang masuk-keluar (turn over); terutama Faskel Infrastruktur - karena faktor-2 : gaji yang relatif lebih rendah (dibanding program sejenis lain),
Lebih terperinciPeran dan Tanggung Jawab Pelaku Dalam Kegiatan Pengendalian PLPBK
Peran dan Tanggung Jawab Pelaku Dalam Kegiatan Pengendalian PLPBK Pelaku Tingkat Pusat 1. Project Management Unit PMU P2KP adalah unit kerja yang bertanggung atas keberhasilan pelaksanaan program PLP BK
Lebih terperinciPELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KABUPATEN SIDOARJO. Provinsi Jawa Timur
PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KABUPATEN SIDOARJO Provinsi Jawa Timur 1 GAMBARAN UMUM KABUPATEN SIDOARJO KONDISI GEOGRAFIS Wilayah administrasi Kabupaten Sidoarjo terdiri atas wilayah
Lebih terperinciNo KEGIATAN PELAKU HASIL KETERANGAN
Langkah-langkah pelaksanaan pada dasarnya terdiri dari serangkaian kegiatan di berbagai tataran; pusat, daerah dan masyarakat, yang dapat bersifat urutan (sekuensial), bersamaan (paralel) atau menerus,
Lebih terperinci