BAB II KAJIAN TEORI. Kata sintaksis berasal dari bahasa yunani sun yang artinya dengan dan tattein

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN TEORI. Kata sintaksis berasal dari bahasa yunani sun yang artinya dengan dan tattein"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sintaksis Kata sintaksis berasal dari bahasa yunani sun yang artinya dengan dan tattein yang artinya menempatkan secara bersama sama kata yang menjadi kelompok kata atau kalimat. Chaer (1999:206) sedangkan Ramlan (1996:21) menyebutkan bahwa sintaksis adalah..bagian atau cabang ilmu dari bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa dan frasa. Pendapat lain menurut Miller (2002:18) Syntax has to do with how word are put together to build clauses or bigger phrases, and with how clauses are put together to build sentences. Maksudnya, sintaksis berhubungan dengan bagaimana kata-kata ditempatkan bersama untuk membentuk klausa atau frasa yang lebih besar dan bagaimana klausa ditempatkan bersama untuk membentuk kalimat. Sedangkan Robert (2005:01) mengatakan Syntax is the area of grammar that is concerned with the relations of words in sentences, the way in which they are put together to form sentences. Menurut Robert sintaksis adalah kalimat yang terbentuk dari hubungan kata-kata secara gramatikal dengan saling terikat antar struktur kalimat. Dari pendapat-pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa sintaksis adalah suatu kajian yang berhubungan dengan pola-pola dan aturanaturan gramatikal yang membahas tentang seluk beluk wacana, kalimat, klausa dan frasa yang digunakan sebagai sarana untuk menyusun dan menggabungkan kata-kata untuk membentuk frasa atau kalimat.

2 2.1.1 Kalimat Hocket (1994:2) menjelaskan bahwa sentence is a grammatical form which is not in contractions any other grammatical form a constituent which is constituent. Salanjutnya Chaer (2003) menyatakan bahwa kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar yang biasanya berupa klausa yang di lengkapi dengan konjungsi bila diperlukan dan disertai intonasi final. Dengan kata lain kalimat adalah kelompok kata yang mengungkapkan pendapat, pertanyaan maupun pesan, sebuah kalimat paling sedikit terdiri dari subjek dan predikat. Kalimat merupakan unit gramatikal yang terbesar di mana kelas kata (nomina, verb dan adverbia) dan kelompok grammatikal (kata, frasa dan klausa) berperan di dalamnya. Dari rumusan itu dapat disimpulkan bahwa yang terpenting dalam kalimat adalah konstituen dasar dan intonasi final karena konjungsi hanya muncul bila di butuhkan. Konstituen dasar itu biasnya berupa klausa, jadi jika klausa di beri intonasi final akan menjadi kalimat. Selain itu kalimat bisa diasumsikan sebagai satuan bahasa yang terkecil unit gramatikal teratas, yang terbesar di mana terdapat kelas kata dan kelas gramatikal yang berperan di dalamnya. Menurut Chaer (2003:243) berdasarkan klausa pembentuknya kalimat dibagi menjadi dua: 1. Simple sentence (kalimat tunggal) Simple sentence (kalimat tunggal), yaitu kalimat yang terdiri satu klausa independent. Contoh: She listened to the echo of the distant ringing.

3 2. Multiple sentence (kalimat majemuk) Multiple sentence (kalimat majemuk), yaitu kalimat yang mengandung lebih dari satu klausa. Multiple sentence dibagi dua yaitu: a. Compound sentence (kalimat majemuk setara) Compound sentence (kalimat majemuk setara), yaitu kalimat yang terdiri dari dua atau lebih klusa independent. Contoh: I were going out for dinner but the weather too nasty. b. Complex sentence (kalimat majemuk bertingkat) Complex sentence (kalimat majemuk bertingkat), yaitu kalimat yang paling sedikat terdiri dari satu klausa independent atau klausa Subordinate. Jika mengandung lebih dari satu klausa maka disebut compound-complex sentence. Contoh: When she has time, Tracy likes go to movie. Jadi secara kesimpulan kalimat merupakan satuan sintastis yang disususn dari konstituen dasar yang berupa klausa yang dihubungkan dengan konjungsi dan diahiri dengan intonasi final. Kalimat merupakan kelompok kata yang mengungkapkan pendapat, pertanyaan maupun pesan. Sebuah kalimat paling sedikat terdiri dari subjek dan predikat.

4 2.1.2 Klausa Klausa menurut Richard (1985:39) adalah gabungan kata yang membentuk unit gramatikal, mempunyai sebuah subjek dan finite verb. Suatu klausa membentuk sebuah kalimat atau bagian dari sebuah kalimat dan sering berkategori nomina, adjektiva, atau adverbial. (A clause is a group of words which form grammatical unit and which contain a subject and finite verb. A clause forms a sentences or part of a sentences and often function as a noun, adjective, or adverb). Chaer (2001:231) mengatakan bahwa klausa adalah satuan sintaksis berupa runtunan kata-kata berkonstruksi predikatif. Menurut Chaer di dalam kontruksi itu terdapat Komponen berupa kata atau frasa yang berfungsi sebagai predikat dan yang lain berfungsi sebagai subjek, sebagai objek dan sebagai keterangan, jadi sebuah klausa berpotensi membentuk kalimat atau bagian kalimat selain itu bisa berfungsi sebagai nomina, adjektiva ataupun adverbia. Tarigan (1993:74) yang mengutip pendapat dalam bukunya Cook, Elson, dan Pickett menyatakan bahwa klausa adalah kelompok yang hanya mengandung satu perdikat. Kemudian Tarigan mengklsifikasikan klausa ke dalam beberapa jenis, antara lain: 1. Klausa Bebas (independent clause) Klausa bebas adalah klausa yang dapat berdiri sendiri sebagai kalimat sempurna.

5 Berdasarkan jenis kata perdikatnya, klausa bebas ini di bedakan atas: A. Klausa verbal (verbal clause) Klausa Verbal, yaitu klausa yang predikatnya verbal. Berdasar struktur internalnya, klausa verbal ini dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: 1. Klausa Transitif Klausa yang mengandung kata kerja transitif, yaitu kata kerja yang mempunyai kapasitas memiliki satu atau lebih objek. Contoh: He wrote that all the detectives reported what they had seen. 2. Klausa Intransitif Klausa yang mengandung kata kerja intransitive, kata kerja yang tidak memerlukan objek. Contoh: The sun rises in the east and sets in the west. B. Klausa Non-verbal (Nonverbal Clause) Klausa yang berpredikat nomina, adjektiva, atau adverbial. Klausa nonverbal ini terdiri atas dua jenis yaitu: 1. Klausa Statif 2. Klausa Ekusional 2. Klausa terikat (dependent clause) Klausa terikat adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat sempurna, hanya mempunyai potensi sebagai kalimat yang tidak sempurna.

6 Dilihat dari segi fungsinya, klausa terikat ini dapat dibedakan, yaitu: a. Klausa nominal (Nominal Clause) Klausa yang bertindak sebagai nomina ditandai dengan adanya whwords, how, dan that. Contoh: What you have said to me is very surprising. b. Klausa adjectival (Adjective Clauses) Klausa terikat yang bertindak sebagai adjektiva ditandai dengan adanya pronominal relative who, whom, which, whose, dan that. Contoh: The book which you are reading is mine. c. Klausa adverbial (Adverbial Clause) Klausa terikat yang bertindak sebagai adverbial ditandai dengan subordinate conjuction. Contoh: I ll always think of you wherever you go. Klausa merupakan satuan sintaksis berupa runtutan kata-kata berkontuksi predikatif yang berpotensi membentuk suatu kalimat atau bagian kalimat Frasa Task (1999:237) menyatakan bahwa A grammatical unit which is smaller than clause. The term phrase is an ancient one, and it has long been used to denote a grammatical unit which typically (thought not invariably) consist of two or more words, but which does not contain all of think found in a clause. Menurutnya frasa adalah unit gramatikal yang lebih kecil dari klausa yang terdiri

7 dari dua kata atau lebih tetapi tidak sama dengan segala sesuatunya yang ada dalam klausa. Trask membagi frasa ke dalam beberapa kelas yaitu: prepositional phrase yang terdiri dari sebuah preposisi dan objek (under the bed, With his girl friend), noun phrase (the little girl), verb phrase (was singing, in the bath), dan adjective phrase ( pretty as a picture) Pendapat lain menurut Murphy (1991:15) A phrase is a group of two or more words that does not contain a subject and verb. Phrase have many forms and function and the identity their function as modifier, subject, complements and subjects. Menurutnya frasa adalah dua atau lebih dalam sekelompok kata dan tidak berisikan subjek dan verb, frasa mempunyai beberapa bentuk dan fungsi, frasa juga dapat diidentifikasikan sebagai modifikator dari subjek dan dan komplemen. Sedangkan menurut Christal (2001: ) Phrase is a term in grammatical analysis to refer to single element of structure typically containing more than one word and lacking the subject predicate structure typically of claus. Menurut Christal dalam Frasa hanya terdapat satu elemen saja (satu kata) sementara Chaer (2003:222) mengatakan bahwa frasa adalah satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat non predikatif. Chaer membagi frasa menjadi lima yaitu: 1. Frasa Nomina. Frasa nomina adalah frasa yang unsur intinya berupa kata benda atau nomina. Contoh: Her hobbies are swimming and reading newspaper.

8 2. Frasa Adverbia. Frasa adverbial adalah frasa yang unsur intinya berupa adverbial. Contoh: I am extremely happy 3. Frasa Adjectiva. Frasa adjectiva adalah frasa yang kata intinya berupa adjectiva Contoh: Withney is an intelligent student. 4. Frasa preposisi Frasa preposisi terdiri dari preposisi yang di ikuti oleh preposisional Komplemen yang umunya adalah frasa nomina. Frasa dapat berfungsi sebagai adverbial, adjectiva, atau nomina. Contoh: The student studies in the library. 5. Frasa Verba. Quirk and greenbaum (1973:346) mengatakan bahwa The main verb and one or more particles seem to combaine as a multi-word verb. Jadi frasa verba adalah bagian dari kelompok besar verba yang dinamakan multi-words verba yang terdiri dari verba dengan satu atau lebih partikel yang dapat berupa preposisi atau adverbial Kata Menurut Richard et.al (1985:1213) kata adalah One or more sound Which can spoken to represent an idea, object, action, etc the smallest unit of spoken language which has meaning and can stand alone. Kumpulan kata dapat membentuk suatu kalimat karena kata merupakan unit terkecil dari kalimat, kata

9 memiliki makna dan dapat berdiri sendiri tanpa di ikuti kata lain sehingga dapat menyampaikan ide, gagasan dan pesan pada orang lain baik secara lisan maupun secara tertulis. Sementara Chaer (2003:19) mengatakan bahwa kata adalah satuan bahasa yang memiliki satu pengertian atau kata di dalam deretan huruf yang diapit oleh dua spasi dan mempunyai satu arti. Chaer (2003:19) membagi kata berdasarkan fungsi sintaksis yang mengisinya kata menjadi dua macam, yaitu: a) Kata penuh (full word) Kata yang secara leksikal memiliki makna, dapat mengalami proses morfologi, merupakan kelas kata terbuka dan dapat berdiri sendiri. Yang termasuk full word adalah kata-kata yang berkategori nomina, verba, adjective, adverb dan numeralia. b) Kata tugas (function word) Kata yang secara leksical tidak bermakna, tidak mengalami proses morfologi, merupakan kelas kata tertutup dan di dalam penuturan tidak dapat berdiri sendiri. Yang termasuk kata tugas adalah kata yang berkategori konjungsi dan preposisi. 2.2 Fungsi sintaksis. 1. Subjek Subjek adalah pokok, dasar, atau hal yang ingin disampaikan atau dinyatakan oleh seorang penulis atau pembicara. Subjek merupakan pelaku dalam kalimat

10 aktiv yang dapat berupa nomina atau pronomina. Secara umum baik dalam bahasa inggris maupun Indonesia subjek terletak pada awal kalimat atau sebelum kata kerja atau predikat. 2. Predikat Predikat (Verba) adalah kata yang berkedudukan sebagai predikat dan mengikuti subjek dalam kalimat deklaratif pernyataan mengenai subjek biasanya menujukan kegiatan yang dilakukan subjek dalam bahasa verba Inggris memiliki arti morphologis seperti kala, aspek persona dan jumlah. Contoh: Tracy enjoyed the party. 3. Objek Objek adalah tujuan atau kata yang melengkapi subjek. Objek bisa berupa nomina atau frasa nomina. Jika predikatnya berupa verba transitif maka dibutuhkan kehadiran objek. Rahman (2007:307) membagi objek menjadi dua, yaitu : 1) Direct Object (objek langsung), yaitu kata frasa atau klausa yang langsung di pengaruhi oleh tindakan dari kata kerja. Ojek langsung ini dapat dicari dengan pertanyaan, seperti: siapa atau apa yang menerima tindakan dari kata kerjanya. Contoh: We decided to hold regular meetings 2) Indirect Object (objek tak langsung), yaitu kata yang dituju oleh tindaka dari kata kerja yang dilaksanakan. Obyek dapat dicari dengan pertanyaan, seperti:

11 kepada siapa atau untuk apa tindakan dari kata kerja itu dilaksanakan? Obyek tak langsung biasanya terdapat di dalam kalimat yang mengandung obyek langsung. Objek tak lngsung biasanya terletak sebelum atau sesudah objek langsung yang diberi kata depan (preposisi), seperti: to me atau for me, yang lazim disebut prepositional object Contoh: She gives me a book 2.3 Kelas Kata (part of speech) Johnson and Johnson (1999:144) membagi kelas kata menjadi delapan kelompok, yaitu: 1. Nomina (Noun), yaitu kelas kata yang menamai orang, tempat atau benda. Contoh: Tracy is beautiful girl. 2. Adjective (adjective) kelas kata yang menerangkan nomina. Contoh: The big boy threw the green ball quicly. Dalam kalimat tersebut, kata big dan green merupakan adjektiva big menerangkan nomina boy dan green menerangkan nomina ball. 3. Verba (verb) kelas kata yang bersifat melakukan kegiatan. Contoh: he killed a snake 4. Pronomina (pronoun), Yaitu kelas kata yang dapat menggantikan nomina. Contoh: the girl watering the flower. Pada contoh di atas kata the girl dapat diganti dengan she menjadi she watering the flower.

12 5. Adverbia (adverb) kelas kata yang menerangkan verba, adjektiva dan adverbial lain. Contoh: the little girl throw the ball quickly. Dalam kalimat tersebut, adverbial quickly menerangkan verba throw. 6. Preposisi (preposition), kata yang menunjukan hubungan antara nomina dengan kata lainya dalam kalimat. Contoh: she came into the room and sat down. 7. Kata sambung (Conjuction), yaitu kata yang menghubungkan kata-kata atau klausa-klausa. Contoh: He is poor but honest. 8. Interjeksi (Interjection), yaitu kata yang digunakan sebagai kata seru Contoh: Gracious, whats happened? Dari uraian diatas jelaslah bahwa verba yang merupakan pokok bahasa dalam penelitian ini masuk salah satu part of speech. Verba yang termasuk ke dalam kelas kata utama dalam bahasa inggris bersama Nomina, Adjektiva, Adverbia dan lain-lain Verb Schmidt (1995:7) mengatakan bahwa most of verb in the English verb system are made up of phrase. Schmidt mengatakan bahwa kebanyakan verba dalam bahasa inggris terbentuk oleh frasa. Menurut Pyle dan Page (1995:41) mengatakan bahwa the verb follow the subjeck in a declarative sentence: it

13 generally show the action of the sentence every sentence must have a verb the verb may be single word. Menurut Pyle dan Page verb atau verba adalah kata yang mempunyai kedudukan sebagai predikat dan mengikuti subjek dalam kalimat deklaratif dan pada umumnya. Dalam kalimat menujukan tindakan atau aksi. Verba merupakan kelas kata yang berfungsi sebagai predikat dalam beberapa bahasa verba memiliki ciri-ciri morphologis seperti kala, aspek, persona atau jumlah. Sebagian verba mempunyai unsur semantik perbuatan, keadaan atau proses. Kridalaksana (2001:226) verba terletak sesudah subjek atau sebelum objek atau komplemen. 2.4 Phrasal verb Phrasal verb adalah salah satu jenis verba ( di dalam bahasa inggris yang berbentuk verba). Menurut Leech (1989:357), Phrasal Verbs consists of verb + adverd (e.g. give up ). The two word forms an idiom, it is called a phrasal verb only if the adverb (change the meaning of the verb). Konstruksi dari phrasal verb tersebut berfungsi, mengubah makan verba dan membentuk idiom. Menurut Wishon (1980:319), phrasal verb merupakan kombinasi yang terjadi secara bersamaan antara verba dengan partikel yang biasanya dari kombinasai tersebut di hasilkan makna yang berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya (A phrasal verb is combinations of verb plus partikel that regulary occur together. Phrasal verbs are combinations that usually have a meaning of their own different from that of either of component parts).

14 Phrasal verb dapat digabungkan dengan semua tenses dan auxiliary serta kontruksi lainya seperti verba lain yang terjadi dalam bentuk verbal (gerund, invinitive, dan participle), contoh: a. I lay in bed and thought about getting up (with gerund) b. Tey offered to look after the children for the evening (with invinitive) c. The plane will take off very quickly (with modal auxiliary) Chambers (1987:7), mengatakan bahwa phrasal verbs are a short twoword (or sometimes three word) phares made up of averb, such as get,give,make,pull and see, and an adver) (an adverbial particle) or a preposition, such as in, off, on,out and u. Maksud dari pengertian tersebut, phrasal verb adalah frasa yang terdiri dari dua kata pendek atau kadang-kadang tiga kata yang terbentuk dari verba seperti get, give make, pull dan see dan adverbial (partikel adverbial) atau preposisi seperti in, off, on, out and up Separable Phrasal Verb Separable phrasal verb merupakan frasa verba yang dapat di pisahkan oleh sebuah objek yang terletak diantara diantara verba dan partikel. Coghill (2003:114) mengatkan bahwa if a phrasal veb is separable, its direct can be between the verb and partikel, yaitu jika phrasal verb itu berjenis sparable maka objek langsung dapat diletakan diantara verba dan partikel. Contoh: a. How dare the servants taking off the weekend, Tracy thought indignantly. b. How dare the servants taking the weekend off, Tracy thought indignantly.

15 Pada data diatas kata taking dan off dapat disatukan ataupun dipisahkan. Kata taking dan off dapat dipisakan dengan meletakkan objek diantara taking dan off Inseparable Phrasal Verb Berbeda dengan separable phrasal verb yang dapat dipisahkan objek, inseparable phrasal verb tidak dapat dipisakan oleh objek. Coghill (2003:114), mengatakan behwa inseparable phrasal verb must stay together. Contoh: a. Are you getting off here miss? He asked. b. *Are you getting here miss off? He asked. Pada data diatas kata getting dan off tidk dipisahkan atau harus disatukan karena jika kedua kata itu dipisahkan, maka kalimat tersebut tidak berterima secara gramatikal Partikel Partikel adalah unit ujaran yang menyatakan aspek umum tertentu dari makna atau relasi pembatas atau penghubung tertentu dan termasuk artikel, preposisi, konjungsi, dan beberpaa preposisi dan adverbial. Partikel bukanlah salah satu jenis dari kelas kata, namun partikel dapat berperan dalam pembentukan kalimat. Kridalaksana (2001:155) mengatakan bahwa, Partikel adalah kata yang biasanya tidak dapat diderivikasikan atau diinfleksikan yang mengandung makna grammatical dan tidak mengandung makna leksikal, misalnya preposisi seperti, di, dari, konjungsi seperti dan, atau. Sedangkan

16 Richard, et al. (1985:208) menyebutkan bahwa yang dimaksudkan dengan partikel adalah: a term sometimes used for a word which cannot readly be indentified wirh any of the main part of speech (ie as a noun, verb, adverb, etc). the word not and the to used with INFINITIF are sometimes called particles for the reason as we l up down and similar adverbs when they function as ADVERB PARTICLES. Quirk, et al. (1986:1150) memyatakan bahwa kata-kata yang mengikuti verba leksikal dalam ungkapan seperti drink up, dispose of, dan get away with secara morfologis tidak dapat dipisahkan, dan oleh sebab itu disebut sebagai partikel. Sebenarnya partikel-partikel tersebut masuk dalam dua kategori yang berbeda namun saling tumpang tindih, yaitu perposisi dan partikel adverbial. Kedua kategori tersebut dikatakan sebagai partikel ketika keduanya mengikuti verba dan berhubungan erat dengan verba tersebut. Quirk, et al (1986:151) mengelompokan partikel ke dalam tiga kelompok, yaitu: 1. Preposisi against, among, as, at, beside, for, from, into, like, of, onto, upon, with, dan lain-lain. 2. Preposisi dan Partikel Adverbia about, above, across, after, along, around, by, down, in, off, on, out, dan lainlain.

17 3. Partikel adverbia (kecuali jika merupakan bagian dari complex preposition seperti out of ) aback, ahead, apart, astray, away, back, forward(s), home, in front, on, top, out British-english), together, dan lain-lain.. Apabila sebuah partikel mengikuti verba maka akan menimbulkan makna yang berbeda. Contoh fight for (berjuang), give up (menyerah), etc. Apabila kata yang sama di ikuti partikel yang berbeda akan menimbulkan perbedaan makna. Perubahan makna tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah tipe atau jenis verba dan partikel yang menyertai konteks kalimat dan juga pemilihan kata yang digunakan oleh seorang penerjemah untuk menentukan makna yang tepat dalam suatu terjemahan Preposisi Preposisi adalah partikel yang berfungsi untuk menghubungkan nomina, pronominal dengan nomina, verba, atau adjektiva. Rahman (2007:204), berdasarkan bentuknya preposisi dalam bahasa inggris terbagi menjadi empat bagian, yaitu: 1. Preposisi yang terdiri dari satu bagian, contoh: at, out, off, after, but since, etc. 2. Preposisi yang terdiri atas dua bagian, contoh: according to, instead of, because of, etc. 3. Preposisi yang terdiri dari tiga bagian,contoh: with reference to, by means of, in accordance with, etc.

18 4. Preposisi yang terdiri dari empat kata, contoh: with aview to, on the score of, in the eye of,etc. Berdasarkan jenisnya preposisi di bagi menjadi enam bagian, yaitu: 1. Preposisi waktu Preposisi waktu adalah preposisi yang menyatakan keteranga waktu. Misalnya on Friday, at night, in 1945, etc. Contoh: Shakespear was born in 1564 and died in Preposisi tempat. Preposisi tempat adalah preposisi yang menunjukan keterangan tempat. Misal, at home, in the hotel, in a container, etc Contoh: I passed my holiday at Batu 3. Preposisi arah. Preposisi arah menerangkan suatu arah. Misalnya: at,on, upon, kadangkadang for dan to. Contoh: The Troops marched upon the town 4. Preposisi tujuan atau alasan Preposisi tujuan adalah preposisi yang menujukan tujuan, maksud, pokok, atau alasan tertentu. Contoh: I am giving this lecture for your benefit. 5. Preposisi cara atau alat Preposisi ini digunakan untuk menerangkan cara atau alat. Contoh: He killed the tiger with a gun.

19 6. Preposisi indentifikasi. Preposisi ini di gunakan untuk mengidentifikasi suatu benda atau orang. Contoh: The girls with long hair is my sister Preposisi merupakan partikel atau kata depan yang terdapat dalam suatu kalimat yang berfungsi menghubungkan nomina, pronominal dengan nomina, verba atau adjektiva 2.5 Semantis Semantis berasal dari bahasa Yunani yaitu semainein yang berarti yang bermakan makna berarti menurut kamus linguistik dalam linguistic semantic digunakan sebagai istilah yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan hal- hal yang ditandainya. Menurut John I seed semantic is the study of the meaning of words and sentence. Jadi kesimpulanya semantis dapat diartikan sebagai ilmu tentang makna yang berkaitan dengan bahasa sebagai alat komunikasi verbal Makna Menurut Djajasudarma (1993:13) Makna merupakan pertautan yang ada antara satuan bahasa, dapat dihubungkan dengan makna gramatikal, sedangkan arti adalah pengertian satuan kata sebagai unsur yang dihubungkan. Sedangkan Robin (1981:14) mengatakan bahwa Meaning include the relations between untterences and part of unttereces (e.g word) the world outside and reference and denotation are among such relations.

20 Dapat disimpulkan bahwa makna merupakan penghubung bahasa dengan dunia luar sesuai dengan kesepakatan para pemakai bahasa sehingga dapat di komunikasikan Makna Leksikal. Makna leksikal adalah makna yang memiliki atau ada pada leksem meski tanpa konteks apapun. Atau dapat juga dikatakan bahwa makna leksikal adalah makna yang sebenarnya, makna yang sesuai observasi indra kita, atau makna apa adanya. Contoh air bermakna leksikal sejenis barang cair yang bisa di gunakan untuk keperluan sehari-hari. Lyons (1995:46) menjelaskan secara umum makna, frasa, dan kalimat dari bahasa mempunyai makna, jadi makna leksikal adalah makna-makna yang ada dalam unit-unit tersebut yang diterangkan dalam sebuah buku atau kamus yang berkaitan dengan tata bahasa. Jada kesimpulanya maknan leksikal adalah makna yang sebenarnya, atau sesuai dengan observasi indra kita Makna Gramatikal. Makna gramatikal menurut Lyons (1995:43) adalah makna structural, dicontohkan dangan pengertian-pengertian subjek, objek, dan modifier. Menurutnya bahwa unsur-unsur gramatikal termasuk perangkat-perangkat tertutup, biasanya perangkat pernagkat tertutup anggota- anggotanya tetap, dan biasanya sedikit misal, perangkat, pronominal, persona, kala, jenis, dsb.

21 Menurut Chaer (2003:290) makna gramatikal adalah makna yang baru ada jika terjadi proses gramatikal, seperti afiksasi, reduplikasi, komposisi atau kalimatisasi. Contoh, sintaksasi adik, menendang, dan bola. Menghasilkan makna grammatical adik sebagai pelaku, menendang bermakna aktif, dan bola bermakna sasaran Makna Kontekstual. Makna kontekstual adalah makna sebuah leksem atau kata yang berada di dalam sebuah konteks Chaer (2003:290). Contoh: 1) Rambut di kepala nenek ada yang putih. 2) Sebagai kepala sekolah dia harus menegur murid itu. Makna kepala pada kalimat pertama adalah kepala yang sebenarnya, sedangkan pada kalimat kedua yang dimaksud kepala adalah orang yang memimpin suatu badan atau lembaga. Makna konteks dapat juga berkenaan dengan situasnya, lingkungan, tempat atau waktunya. Contoh: Sudah hampir pukul dua belas. Apabila kata itu diucapka oleh seorang ibu pada seorang pemuda yang menemui putrinya berarti pengusiran secara halus, jika diucapkan seorang ustaz maka artinya sudah masuk waktu zuhur, dan jika di ucapkan oleh karyawan kantor maka mungkin maksudnya sudah waktunya istirahat.

22 2.6 Terjemahan Menerjemahkan pada dasarnya mengubah suatu bentuk menjadi bentuk lain. menuruit Nida dan taber terjemahan adalah Translating consists in reproducing in the receptor language the closest natural equivalent of the source language massage, first in terms of meaning and secondly in the term of style. Dalam setiap proses penerjemahan kadang-kadang ada unsur yang hilang. Namun satu hal yang harus diperhatikan dalam penerjemahan yaitu padanan yang wajar dan dekat. (The closest natural equivalent). Salah satu kendala dalam penerjemahan pada umumnya adalah orang terbiasa menerjemahkan kata perkata dengan melihat kamus. Menurut Samsuri (1994:10) Proses penerjemahan antara dua bahasa, dalam hal ini bahasa Indonesia dan bahasa Inggris tidak mudah karena tiap-tiap bahasa memiliki aturanaturan sendiri baik dalam hal bunyi dan unitnya hal-hal, kata dan pembentukanya maupun dalam hal-hal kalimat dan susunanya. Jadi kesimpulanya selain harus bisa menangkap maksud pengarang dalam bahas sumber, seorang penerjemah atau pembaca harus mampu mengekpresikan bahasa sumber ke dalam sasaran sedekat mungkin dengan tepat Pergeseran Penerjemahan Setiap bahasa memiliki aturan yang berbeda. Aturan pada bahasa yang satu belum tentu berlaku untuk bahasa yang lain, pergeseran itu menimbulkan pergeseran makna dalam penerjemahan. Clafford (1965:73) Mengatakan Shifts

23 mean departures from formal correspondence in the process of going from the SL to the TL. Pergeseran dalam penerjemahan terbagi menjadi empat, yaitu: 1. Pergeseran Struktur. Pergeseran struktur adalah pergeseran yang berhubungan dengan struktur bahasa sumber dalam bahasa sasaran. Contoh, perubahan kalimat aktif menjadi pasif dan sebaliknya. 2. Pergeseran Kategorial Pergeseran kelas kata dalam bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Contoh, verba dalam bahasa inggris menjadi ajektiv atau nomina dalam bahasa Indonesia. 3. Pergeseran Tataran. Pergeseran yang menyangkut hubungan kalimat klusa, frasa, dan kata. Contoh frasa give off diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi kata yaitu, menghasilkan. 4. Pergeseran Semantis Pergeseran semantis adalah pergeseran yang berhubungan dengan makna. pergeseran semantis terdiri dari tiga bagian, yaitu: a. Perluasan Makna. Penyerapan unsur-unsur kosa kata dalam bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Contoh kata demokrasi, politik, dan revolusi yang berasal dari kosa kata dan kebudayaan Eropa diserap menjadi kosakata dan kebudayaan Indonesia.

24 b. Penambahan Makna (additive interference) Penambahan kosakata baru dengan makna yang agak kusus meskipun kosakata yang lama tetap dipergunakan dan masih bermakna lengkap. Misal, penghalusan kata penganggur menjadi tuna karya, dan orang-orang hukuman menjadi narapidana. c. Penggantian Makna Penggantian makna yaitu interferensi yang terjadi karena penggantian kosakata yang disebabkan adanya perubahan makna. Contoh, kata saya merupakan perubahan dari kata yang berasal dari bahasa melayul lama, sahaya. Dalam proses penerjemahan sering terjadi pergeseran-pergeseran baik secara sintaksis maupun sintaksis hal itu disebabkan karena dalam setiap bahasa memiliki aturan-aturan yang berbeda. Aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa yang satu belum tentu berlaku pada bahasa yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalimat adalah gabungan dari beberapa kata yang dapat berdiri sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu maksud dari pembicara. Secara tertulis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech. Selain nomina, ajektiva, pronomina, verba, preposisi, konjungsi, dan interjeksi, adverbia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. O Grady (1997:181) menyatakan bahwa sintaksis merupakan The

BAB II KAJIAN TEORI. O Grady (1997:181) menyatakan bahwa sintaksis merupakan The BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sintaksis O Grady (1997:181) menyatakan bahwa sintaksis merupakan The analysis of sentences structure. Maksudnya ialah sintaksis adalah ilmu menganalisis tentang struktur kalimat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada umumnya frasa merupakan kelompok kata atau gabungan dua kata atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar Book: an ESL/ EFL- Teacher

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan sesamanya memerlukan sarana untuk menyampaikan kehendaknya. Salah satu sarana komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata.

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Kumpulan kata mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kekuatan imaginasi. Fungsi imaginative bahasa biasanya digunakan pada

BAB I PENDAHULUAN. pada kekuatan imaginasi. Fungsi imaginative bahasa biasanya digunakan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi bahasa menurut Halliday (1978:21) adalah fungsi imaginative, yaitu bahasa digunakan untuk melahirkan karya sastra yang berbasis pada kekuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik melalui lisan maupun tulisan. Salah satu bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris. Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial menggunakan bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial menggunakan bahasa. Bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah aspek penting dalam interaksi antar manusia. Manusia melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial menggunakan bahasa. Bahasa juga dipandang sebagai cermin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat yang

Lebih terperinci

BAGIAN I SUBJEK, VERB DAN OBJEK

BAGIAN I SUBJEK, VERB DAN OBJEK BAGIAN I UNIT 1 PART OF SPEECH Part of speech merupakan jenis-jenis kata dasar yang dikenal dalam dalam bahasa inggris, artinya kata-kata ini merupakan potongan-potongan puzzle yang digunakan untuk memahami

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar

Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar Wayan Yuni Antari 1*, Made Sri Satyawati 2, I Wayan Teguh 3 [123] Program Studi Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia sosial, manusia tidak lepas dari interaksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia sosial, manusia tidak lepas dari interaksi dengan manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai manusia sosial, manusia tidak lepas dari interaksi dengan manusia lain. Interaksi tersebut dikemas dalam suatu wadah yang disebut komunikasi. Salah

Lebih terperinci

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu.

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu. I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu. Misal: Verb 1 (infinitive), Verb 2, dan Verb 3. Contoh penggunaan tenses : 1. Saya belajar di

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Pada bab ini penulis membahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan

BAB II KAJIAN TEORI. Pada bab ini penulis membahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini penulis membahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang selanjutnya akan digunakan untuk menganalisis data pada bab tiga. Teori yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia untuk menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan sesamanya. Dengan bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial manusia. Tidak ada manusia tanpa bahasa dan tidak ada bahasa tanpa manusia. Dua hal yang

Lebih terperinci

ANALISIS PHRASAL VERB GET PADA BEBERAPA NOVEL KARYA STEPHENIE MEYER: KAJIAN SINTAKTIS DAN SEMANTIS

ANALISIS PHRASAL VERB GET PADA BEBERAPA NOVEL KARYA STEPHENIE MEYER: KAJIAN SINTAKTIS DAN SEMANTIS ANALISIS PHRASAL VERB GET PADA BEBERAPA NOVEL KARYA STEPHENIE MEYER: KAJIAN SINTAKTIS DAN SEMANTIS SKRIPSI diajukan untuk memenuhi syarat Ujian Sarjana pada Program Studi Bahasa Inggris Fakultas Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau sebuah konstruksi tata bahasa yang terdiri atas dua kata atau lebih.

BAB I PENDAHULUAN. atau sebuah konstruksi tata bahasa yang terdiri atas dua kata atau lebih. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Struktur bahasa terdiri atas beberapa tingkatan yaitu kata, frasa, klausa dan kalimat. Frasa merupakan satuan sintaksis yang satu tingkat berada di bawah satuan klausa,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Pada bab kajian teori ini, penulis membahas teori-teori yang berkaitan

BAB II KAJIAN TEORI. Pada bab kajian teori ini, penulis membahas teori-teori yang berkaitan BAB II KAJIAN TEORI Pada bab kajian teori ini, penulis membahas teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang akan digunakan sebagai referensi dalam menganalisis data pada bab selanjutnya. 2.1 Sintaksis

Lebih terperinci

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015 SINTAKSIS Pengantar Linguistik Umum 26 November 2014 Morfologi Sintaksis Tata bahasa (gramatika) Bahasan dalam Sintaksis Morfologi Struktur intern kata Tata kata Satuan Fungsi Sintaksis Struktur antar

Lebih terperinci

Tips cara menjawab soal Bahasa Inggris Tertulis 2013

Tips cara menjawab soal Bahasa Inggris Tertulis 2013 Tips Cara Menjawab Test Tertulis Bahasa Inggris A. Membaca (Reading). 1. Menentukan gambaran umum (General Description). Jenis pertanyaannya adalah sebagai berikut: - What is the text about? - What does

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Sujatna (2007:1) dalam bukunya yang berjudul English Syntax for

BAB II KAJIAN TEORI. Sujatna (2007:1) dalam bukunya yang berjudul English Syntax for BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sintaksis (Syntax) 2.1.1 Definisi Sujatna (2007:1) dalam bukunya yang berjudul English Syntax for Beginners mengungkapkan bahwa Syntax originates from The Greek words syn meaning

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media massa baik elektronik maupun cetak seperti novel, tabloid, koran, artikel,

BAB I PENDAHULUAN. media massa baik elektronik maupun cetak seperti novel, tabloid, koran, artikel, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini sering kali kita temukan banyak informasi yang dituliskan di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak seperti novel, tabloid, koran, artikel,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Persinggungan antara dua bahasa atau lebih akan menyebabkan kontak

BAB II KAJIAN TEORI. Persinggungan antara dua bahasa atau lebih akan menyebabkan kontak 9 BAB II KAJIAN TEORI Persinggungan antara dua bahasa atau lebih akan menyebabkan kontak bahasa. Chaer (2003: 65) menyatakan bahwa akibat dari kontak bahasa dapat tampak dalam kasus seperti interferensi,

Lebih terperinci

BAHASA INGGRIS PRESENT TENSE CHAPTER 1 CUT ITA ERLIANA,ST

BAHASA INGGRIS PRESENT TENSE CHAPTER 1 CUT ITA ERLIANA,ST BAHASA INGGRIS PRESENT TENSE CHAPTER 1 CUT ITA ERLIANA,ST 198111022008122002 DESCRIBING HABITS Topic : Daily Habits Last night i went to bed around 11.00. you know, i usually go to bed at 9.30 p.m. I do

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORETIS

BAB 2 LANDASAN TEORETIS BAB 2 LANDASAN TEORETIS 2.1 Kerangka Acuan Teoretis Penelitian ini memanfaatkan pendapat para ahli di bidangnya. Bidang yang terdapat pada penelitian ini antara lain adalah sintaksis pada fungsi dan peran.

Lebih terperinci

Who are talking in the dialog? Bruce. Erick. Ericks sister. Bruce and Erick. E. Kunci Jawaban : D. Pembahasan Teks :

Who are talking in the dialog? Bruce. Erick. Ericks sister. Bruce and Erick. E. Kunci Jawaban : D. Pembahasan Teks : 1. SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 8LATIHAN SOAL CHAPTER 8 By the way, you are still going to look around, arent you? Who are talking in the dialog? Bruce Erick Ericks sister Bruce and Erick Kunci

Lebih terperinci

Perbedaan antara Frasa Nomina sebagai Objek. dan Frasa Nomina sebagai Komplemen Objek. dalam Klausa Bahasa Inggris 1. oleh:

Perbedaan antara Frasa Nomina sebagai Objek. dan Frasa Nomina sebagai Komplemen Objek. dalam Klausa Bahasa Inggris 1. oleh: Perbedaan antara Frasa Nomina sebagai Objek dan Frasa Nomina sebagai Komplemen Objek dalam Klausa Bahasa Inggris 1 oleh: Eva Tuckyta Sari Sujatna, M.Hum 2 1. Pengantar Frasa nomina (yang kemudian saya

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR Penggunaan Frasa dan Klausa Bahasa Indonesia (Kunarto) 111 PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR Kunarto UPT Dinas Pendidikan Kacamatan Deket Kabupaten Lamongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penulis rasakan sangat sulit untuk dipelajari adalah bagian grammar atau

BAB I PENDAHULUAN. yang penulis rasakan sangat sulit untuk dipelajari adalah bagian grammar atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai seseorang yang bukan merupakan penutur asli, penulis dapat memahami bahwa belajar bahasa Inggris bukanlah suatu hal yang mudah. Bagian yang penulis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI Tinjauan pustaka memaparkan lebih lanjut tentang penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Selain itu, dipaparkan konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Walija (1996:4), bahasa

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Walija (1996:4), bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Walija (1996:4), bahasa merupakan alat komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Halliday mengemukakan bahwa kohesi adalah bagian dari sistem bahasa

BAB II KAJIAN TEORI. Halliday mengemukakan bahwa kohesi adalah bagian dari sistem bahasa BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Cohesion Halliday mengemukakan bahwa kohesi adalah bagian dari sistem bahasa yang merujuk kepada hubungan makna yang terdapat dalam sebuah teks seperti yang dikatakan oleh Halliday

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara verbal. Tentunya ilmu bahasa atau sering disebut linguistik memiliki cabangcabang ilmu bahasa,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tattein yang berarti menempatkan jadi secara etimologis istilah tersebut berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tattein yang berarti menempatkan jadi secara etimologis istilah tersebut berarti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sintaktis Kata sintaktis berasal dari yunani sun yang berarti dengan dan tattein yang berarti menempatkan jadi secara etimologis istilah tersebut berarti menempatkan secara bersama-sama:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan kekacauan pada tindak berbahasa. Salah satu contoh penggunaan bentuk bersinonim yang dewasa ini sulit

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. kata dengan kata yang lain menjadi frase, dan gabungan antara frase dengan frase

BAB II KAJIAN TEORI. kata dengan kata yang lain menjadi frase, dan gabungan antara frase dengan frase 7 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sintaksis Pengertian sintaksis menurut Miller (2002 : 346) adalah: Syntax has to do with how words are put together to build phrases, with how phrases are put together to build

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahkluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahkluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahkluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan sesamanya memerlukan sarana untuk menyampaikan kehendaknya. Salah satu sarana komunikasi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut.

BAB V PENUTUP. dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut. BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut. Secara garis besar kalimat imperatif bahasa Indonesia dapat

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI Alamat: Karangmalang, Yogyakarta 55281 (0274) 550843, 548207 Fax. (0274) 548207 http:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang dipakai

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang dipakai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kebutuhan dan minat manusia untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris semakin tinggi karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang dipakai dalam

Lebih terperinci

MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS

MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS Compiled by: Theresia Riya Vernalita H., S.Pd. Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada ungkapan memberi saran

Lebih terperinci

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu bahasa ke bahasa yang lain. Teks yang diterjemahkan disebut Teks Sumber (Tsu) dan bahasanya

Lebih terperinci

APPENDICES. Appendix A. Data 1 (Student A)

APPENDICES. Appendix A. Data 1 (Student A) APPENDICES Appendix A Data 1 (Student A) 48 No Sentence 1. *There so many place they can visiting. *There so many place they can visiting. Tidak mengerti struktur yang sebenarnya, mengira bahwa are atau

Lebih terperinci

Lesson 63: Reported speech. Pelajaran 63: Pidato Laporan

Lesson 63: Reported speech. Pelajaran 63: Pidato Laporan Lesson 63: Reported speech Pelajaran 63: Pidato Laporan Reading (Membaca) He told me that he would come. (Dia bilang kepadaku dia akan datang.) She said that she would be fine. (Dia berkata bahwa dia akan

Lebih terperinci

Makalah Parts of Speech

Makalah Parts of Speech Makalah Parts of Speech BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Parts of Speech dalam bahasa Inggris berarti jenis-jenis kata atau kelas-kelas kata. Disebut parts of speech karena bagian-bagian dari ucapan

Lebih terperinci

PERBEDAAN ANTARA KLAUSA SUBORDINATIF BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS. Keywords: subordinate clause, conjunction, ellipsis, non-finite

PERBEDAAN ANTARA KLAUSA SUBORDINATIF BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS. Keywords: subordinate clause, conjunction, ellipsis, non-finite PERBEDAAN ANTARA KLAUSA SUBORDINATIF BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS Anisak Syaid Fauziah, Mustofa Kamal, Djatmika, Sumarlam Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta, Indonesia Email:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemrosesan Bahasa Alami (Natural Language Processing) Pemrosesan bahasa alami (Natual Language Processing - NLP) merupakan salah satu bidang ilmu Kecerdasan Buatan (Artificial

Lebih terperinci

ANALISIS TENSE DAN ASPEK DALAM NOVEL OLIVER TWIST KARYA CHARLES DICKENS

ANALISIS TENSE DAN ASPEK DALAM NOVEL OLIVER TWIST KARYA CHARLES DICKENS ANALISIS TENSE DAN ASPEK DALAM NOVEL OLIVER TWIST KARYA CHARLES DICKENS Drs. Sugija, M.Hum Staf Pengajar Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Surakarta Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

Analisis Fungsi Sintaksis Kata Apa dan Mana dalam Bahasa Indonesia

Analisis Fungsi Sintaksis Kata Apa dan Mana dalam Bahasa Indonesia Analisis Fungsi Mana dalam Bahasa Sri Puji Astuti Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro sripujiastuti0116@gmail.com Abstract The characteristic of interrogative sentence, one of them is the presence

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN SINTAKSIS BAGI PEMBELAJAR ASING YANG BERBAHASA PERTAMA BAHASA INGGRIS

PEMBELAJARAN SINTAKSIS BAGI PEMBELAJAR ASING YANG BERBAHASA PERTAMA BAHASA INGGRIS PEMBELAJARAN SINTAKSIS BAGI PEMBELAJAR ASING YANG BERBAHASA PERTAMA BAHASA INGGRIS Latifah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung Latifahtif357@gmail.com Abstrak Sintaksis

Lebih terperinci

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Struktur adalah perangkat unsur yang di antaranya ada hubungan yang bersifat ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : DIII KOMPUTERISASI PERKANTORAN DAN KESEKRETARIATAN Semester : 1

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : DIII KOMPUTERISASI PERKANTORAN DAN KESEKRETARIATAN Semester : 1 GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : DIII KOMPUTERISASI PERKANTORAN DAN SEKRETARIATAN Semester : 1 MATA KULIAH : BAHASA INGGRIS I KODE MATA KULIAH / SKS : 390152037 / 2 SKS MATA KULIAH

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori mengenai pengertian

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori mengenai pengertian Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori mengenai pengertian penerjemahan dan metode penerjemahan yang akan digunakan untuk menganalisis data pada Bab 3. Seperti dikutip

Lebih terperinci

ABSTRAK SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT DALAM WACANA ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN PADA RUBRIK TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS

ABSTRAK SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT DALAM WACANA ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN PADA RUBRIK TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS ABSTRAK SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT DALAM WACANA ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN PADA RUBRIK TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS EDISI SENIN 01 DESEMBER 2008 Adi Cahyono Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Lebih terperinci

Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak. Abstrak

Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak. Abstrak Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak Rina Ismayasari 1*, I Wayan Pastika 2, AA Putu Putra 3 123 Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana

Lebih terperinci

A UNIFIED ANALYSIS OF KE-/-AN IN INDONESIAN. Benedict B. Dwijatmoko Sanata Dharma University Yogyakarta Indonesia b.b.dwijatmoko@gmail.

A UNIFIED ANALYSIS OF KE-/-AN IN INDONESIAN. Benedict B. Dwijatmoko Sanata Dharma University Yogyakarta Indonesia b.b.dwijatmoko@gmail. A UNIFIED ANALYSIS OF KE-/-AN IN INDONESIAN Benedict B. Dwijatmoko Sanata Dharma University Yogyakarta Indonesia b.b.dwijatmoko@gmail.com INDONESIAN PASSIVES With the Prefix di- Rumah itu akan dijual.

Lebih terperinci

BAB 4 UNSUR-UNSUR BAHASA INGGRIS YANG MUNCUL DALAM CAMPUR KODE

BAB 4 UNSUR-UNSUR BAHASA INGGRIS YANG MUNCUL DALAM CAMPUR KODE BAB 4 UNSUR-UNSUR BAHASA INGGRIS YANG MUNCUL DALAM CAMPUR KODE 4.1 Pengantar Bagian ini akan membicarakan analisis unsur-unsur bahasa Inggris yang masuk ke dalam campur kode dan membahas hasilnya. Analisis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sintaksis adalah ilmu yang mempelajari bagaimana menggabungkan katakata

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sintaksis adalah ilmu yang mempelajari bagaimana menggabungkan katakata BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sintaksis Sintaksis adalah ilmu yang mempelajari bagaimana menggabungkan katakata untuk membentuk kalimat dan aturan yang menentukan pembentukan kalimat. Pengertian sintaksis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa bahasa merupakan bagian dari kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi bagi kehidupan manusia untuk berinteraksi dengan sesamanya. Bahasa juga menjadi alat komunikasi yang efektif untuk menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah aspek penting dalam interaksi manusia. Ini berarti

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah aspek penting dalam interaksi manusia. Ini berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah aspek penting dalam interaksi manusia. Ini berarti komunikasi adalah sebuah proses interaksi untuk berhubungan dari satu pihak ke pihak lainnya. Melalui

Lebih terperinci

- Dalam kalimat Bahasa Inggris sedikitnya mempunyai 1 SUBJEK dan 1 KATA KERJA - Mencari Subjek dan Kata Kerja dalam kalimat

- Dalam kalimat Bahasa Inggris sedikitnya mempunyai 1 SUBJEK dan 1 KATA KERJA - Mencari Subjek dan Kata Kerja dalam kalimat JURUS 1 : SUBJEK DAN KATA KERJA (SUBJECTS DAN VERBS) Secara umum, kalimat dalam Bahasa Inggris seharusnya mempunyai Satu Subjek dan Satu Kata Kerja. Pertanyaan yang sering muncul dalam soal-soal TOEFL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesalahan berbahasa ini tidak hanya terjadi pada orang-orang awam yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi tertentu, tetapi sering

Lebih terperinci

Lesson 27: Prepositions of Direction. (from, to, into, onto, away from) Pelajaran 27: Kata Depan untuk Arah

Lesson 27: Prepositions of Direction. (from, to, into, onto, away from) Pelajaran 27: Kata Depan untuk Arah Lesson 27: Prepositions of Direction (from, to, into, onto, away from) Pelajaran 27: Kata Depan untuk Arah Bagaimana Menggunakan Kata Depan untuk Arah Reading (Membaca) I come from Austria. ( Saya datang

Lebih terperinci

Memahami Konsep Subjek dalam Klausa Deklaratif Bahasa Inggris dengan Menggunakan Pendekatan Fungsional

Memahami Konsep Subjek dalam Klausa Deklaratif Bahasa Inggris dengan Menggunakan Pendekatan Fungsional Memahami Konsep Subjek dalam Klausa Deklaratif Bahasa Inggris dengan Menggunakan Pendekatan Fungsional Puspita Sari Prodi Bahasa Inggris-Fakultas Bahasa Universitas Widyatama Bandung Email : puspita.sari@widyatama.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani sun dengan dan tattein

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani sun dengan dan tattein BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sintaksis 2.1.1 Definisi Sintaksis Kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani sun dengan dan tattein menempatkan. Istilah tersebut secara etimologis berarti menempatkan bersamasama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Esai merupakan karya tulis yang dibuat berdasarkan gagasan atau ide penulis.

BAB I PENDAHULUAN. Esai merupakan karya tulis yang dibuat berdasarkan gagasan atau ide penulis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Esai merupakan karya tulis yang dibuat berdasarkan gagasan atau ide penulis. Menulis esai dalam bahasa Inggris membutuhkan kemampuan dalam memilih kata dan menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS

ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS Linguistika Akademia Vol.2, No.2, 2013, pp. 169~182 ISSN: 2089-3884 ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS Mohammad Khoir e-mail: choir_yan@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. sun- yang berarti dengan dan taxis yang berarti menempatkan. Istilah syntax

BAB II KAJIAN TEORI. sun- yang berarti dengan dan taxis yang berarti menempatkan. Istilah syntax BAB II KAJIAN TEORI 2. 1 Sintaksis (Syntax) Istilah Syntax berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu - sun- yang berarti dengan dan taxis yang berarti menempatkan. Istilah syntax digunakan

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 7LATIHAN SOAL CHAPTER 7

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 7LATIHAN SOAL CHAPTER 7 SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 7LATIHAN SOAL CHAPTER 7 1. Grandpas Birthday What is the topic of the text? Birthday party Birthday cake Happy birthday Grandpas birthday Kunci Jawaban : D Bacaan tersebut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sintaksis Kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani sun yang bermakna dengan dan tatein yang bermakna menempatkan. Matthews (1982:1) berpendapat bahwa Traditionally, it refers

Lebih terperinci

UNIT 1 Pengertian, Jenis, dan Contoh Noun dalam Kalimat

UNIT 1 Pengertian, Jenis, dan Contoh Noun dalam Kalimat UNIT 1 Pengertian, Jenis, dan Contoh Noun dalam Kalimat Jenis dan Contoh Noun Noun merupakan salah satu part of speech ( unsur kalimat dalam bahasa Inggris) yang berupa orang atau sesuatu seperti benda,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. klausa bukanlah kalimat karena klausa harus tergabung dengan klausa lainnya

BAB I PENDAHULUAN. klausa bukanlah kalimat karena klausa harus tergabung dengan klausa lainnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Klausa merupakan satuan sintaksis yang memiliki ciri seperti kalimat, tapi klausa bukanlah kalimat karena klausa harus tergabung dengan klausa lainnya agar dapat membentuk

Lebih terperinci

Lesson 24: Prepositions of Time. (in, on, at, for, during, before, after) Pelajaran 24: Kata Depan untuk Keterangan Waktu

Lesson 24: Prepositions of Time. (in, on, at, for, during, before, after) Pelajaran 24: Kata Depan untuk Keterangan Waktu Lesson 24: Prepositions of Time (in, on, at, for, during, before, after) Pelajaran 24: Kata Depan untuk Keterangan Waktu Cara menggunakan preposisi waktu Reading (Membaca) I was born in 2000. ( Saya lahir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah ciri utama manusia dan merupakan alat komunikasi paling

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah ciri utama manusia dan merupakan alat komunikasi paling 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah ciri utama manusia dan merupakan alat komunikasi paling penting dalam kehidupan manusia. Manusia dapat mengungkapkan buah pikirannya, perasaannya,

Lebih terperinci

BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS

BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS Nama : Khoirudin A. Fauzi NIM : 1402408313 BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS Pada bab terdahulu disebutkan bahwa morfologi dan sintaksis adalah bidang tataran linguistik yang secara tradisional disebut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Sintaksis merupakan suatu kajian yang behubungan dengan pola-pola

BAB II KAJIAN TEORI. Sintaksis merupakan suatu kajian yang behubungan dengan pola-pola 6 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sintaksis Sintaksis merupakan suatu kajian yang behubungan dengan pola-pola dan aturan-aturan gramatikal yang membicarakan tentang seluk-beluk wacana, kalimat, klausa, dan frasa

Lebih terperinci

ANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS MOTO IKLAN ROKOK BERBAHASA INGGRIS SKRIPSI

ANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS MOTO IKLAN ROKOK BERBAHASA INGGRIS SKRIPSI ANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS MOTO IKLAN ROKOK BERBAHASA INGGRIS SKRIPSI diajukan untuk memenuhi Ujian Sarjana pada Program Studi Bahasa Inggris Fakultas Bahasa Universitas Widyatama Oleh: R. Harisma

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRASTIF KOPULA BAHASA INDONESIA DENGAN BAHASA INGGRIS. Dyah Kusumastuti. Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Purwokerto

ANALISIS KONTRASTIF KOPULA BAHASA INDONESIA DENGAN BAHASA INGGRIS. Dyah Kusumastuti. Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Purwokerto ANALISIS KONTRASTIF KOPULA BAHASA INDONESIA DENGAN BAHASA INGGRIS Dyah Kusumastuti Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Purwokerto Abstract Indonesia has its national language which is used

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian dalam bidang linguistik berkaitan dengan bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa tulis memiliki hubungan dengan tataran gramatikal. Tataran gramatikal

Lebih terperinci

Satu alat penting yang tidak dapat Anda tinggalkan adalah kamus teknis tentang topik yang sedang Anda terjemahkan. Dengan kamus itu, Anda dapat

Satu alat penting yang tidak dapat Anda tinggalkan adalah kamus teknis tentang topik yang sedang Anda terjemahkan. Dengan kamus itu, Anda dapat ix M Course Overview ata kuliah Translation 6 bertujuan memberikan bekal kemampuan menerjemahkan teks berbahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan sebaliknya secara akurat, tepat dan wajar. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

BAB V KESALAHAN DALAM PEMEROLEHAN BAHASA. dalam kata, pemerolehan dalam kalimat, dan pemerolehan makna dalam kalimat.

BAB V KESALAHAN DALAM PEMEROLEHAN BAHASA. dalam kata, pemerolehan dalam kalimat, dan pemerolehan makna dalam kalimat. 81 BAB V KESALAHAN DALAM PEMEROLEHAN BAHASA Dalam bab ini dideskripsikan tentang pemerolehan bahasa, pemerolehan bunyi bahasa dalam kata, pemerolehan dalam kalimat, dan pemerolehan makna dalam kalimat.

Lebih terperinci

Lesson 70: Questions. Pelajaran 70: Pertanyaan

Lesson 70: Questions. Pelajaran 70: Pertanyaan Lesson 70: Questions Pelajaran 70: Pertanyaan Reading (Membaca) Is your job easy? (Apakah pekerjaanmu mudah?) Has he finished eating? (Apakah dia sudah selesai makan?) Will it keep raining? (Akankah ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain. Oleh karena itu komunikasi berperan penting dalam terciptanya kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. lain. Oleh karena itu komunikasi berperan penting dalam terciptanya kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakekatnya manusia merupakan mahluk sosial yang secara naluriah membutuhkan manusia lain dalam bergaul, mengekspresikan diri, mengungkapkan keinginan, menyatakan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 SISTIM INFORMASI STIMIK PRABUMULIH

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 SISTIM INFORMASI STIMIK PRABUMULIH Nomor Dokumen: Revisi ke : 00 Tanggal : Dibuat oleh : Direvisi oleh : Disetujui : Hepny Samosir, S.Pd., M.Pd. Tanda Tangan : Tanda Tangan: Tanda Tangan: RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Lesson 35: Gerund 2. Pelajaran 35: Gerund 2

Lesson 35: Gerund 2. Pelajaran 35: Gerund 2 Lesson 35: Gerund 2 Pelajaran 35: Gerund 2 Reading (Membaca) His job is driving a bus. ( Pekerjaannya adalah mengemudikan bus ) Thank you for choosing my lesson. ( Terima kasih telah memilih kelas saya

Lebih terperinci

FUNGSI DAN PERAN SINTAKSIS PADA KALIMAT TRANSITIF BAHASA JEPANG DALAM NOVEL CHIJIN NO AI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO

FUNGSI DAN PERAN SINTAKSIS PADA KALIMAT TRANSITIF BAHASA JEPANG DALAM NOVEL CHIJIN NO AI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO FUNGSI DAN PERAN SINTAKSIS PADA KALIMAT TRANSITIF BAHASA JEPANG DALAM NOVEL CHIJIN NO AI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO Ni Kadek Nomi Dwi Antari Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra dan Budaya Universitas

Lebih terperinci

THE TRANSLATION OF PREPOSITIONS AT, ON AND BY WITH REFERENCE TO GREEN S THE FAULT IN OUR STARS

THE TRANSLATION OF PREPOSITIONS AT, ON AND BY WITH REFERENCE TO GREEN S THE FAULT IN OUR STARS THE TRANSLATION OF REOSITIONS AT, ON AND BY WITH REFERENCE TO GREEN S THE FAULT IN OUR STARS Made Jaya Maharani 1* utu Ayu Asty Senja ratiwi 2 I Made Sena Darmasetiyawan 3 [123] English Department Faculty

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula melalui bahasa, menurut Poerwadarmita (1985; 5), bahasa adalah alat

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula melalui bahasa, menurut Poerwadarmita (1985; 5), bahasa adalah alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan bahasa oleh manusia merupakan salah satu kelebihan manusia dari pada makhluk lainnya di muka bumi ini. Semua orang menyadari betapa pentingnya peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan

BAB I PENDAHULUAN. sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Analisis kalimat dapat dilakukan pada tiga tataran fungsi, yaitu fungsi sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan gramatikal antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang harus dipahami oleh

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang harus dipahami oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang harus dipahami oleh pemakainya. Seorang bahasa dalam menyampaikan suatu hal, menginginkan peasannya atau gagasannya dapat

Lebih terperinci

TAG QUESTION. Tag Question merupakan bentuk pertanyaan berekor yang fungsinya untuk mempertegas suatu pertanyaan.

TAG QUESTION. Tag Question merupakan bentuk pertanyaan berekor yang fungsinya untuk mempertegas suatu pertanyaan. TAG QUESTION Tag Question merupakan bentuk pertanyaan berekor yang fungsinya untuk mempertegas suatu pertanyaan. Syarat utama dalam membuat question tag adalah: Apabila kalimat utamanya / pernyataannya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana kata-kata dapat bergabung menjadi frasa, klausa, dan kalimat. Selain

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana kata-kata dapat bergabung menjadi frasa, klausa, dan kalimat. Selain BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sintaksis Sintaksis merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang bagaimana kata-kata dapat bergabung menjadi frasa, klausa, dan kalimat. Selain itu, sintaksis pun mempelajari

Lebih terperinci

Syntactic Structure of Ditransitive Verbs Found in the Sentences Used in Eugene O neill s One-Act Play: A Wife For A Life

Syntactic Structure of Ditransitive Verbs Found in the Sentences Used in Eugene O neill s One-Act Play: A Wife For A Life yntactic tructure of Ditransitive Verbs Found in the entences Used in Eugene O neill s One-Act Play: A Wife For A Life Riana Lie 1*, I Gede Putu udana. 2, Ni Made Ayu Widiastuti 3 [123] English Department,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori dasar dan konsep atau hasil-hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti terdahulu

Lebih terperinci

INTERFERENSI BAHASA INDONESIA DALAM PEMAKAIAN BAHASA INGGRIS PADA WACANA TULIS SISWA

INTERFERENSI BAHASA INDONESIA DALAM PEMAKAIAN BAHASA INGGRIS PADA WACANA TULIS SISWA Interferensi Bahasa Indonesia dalam Pemakaian Bahasa (Lilik Uzlifatul Jannah) 81 INTERFERENSI BAHASA INDONESIA DALAM PEMAKAIAN BAHASA INGGRIS PADA WACANA TULIS SISWA Lilik Uzlifatul Jannah Alumni Pascasarjana

Lebih terperinci

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24)

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24) BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24) PERILAKU BENTUK VERBA DALAM KALIMAT BAHASA INDONESIA TULIS SISWA SEKOLAH ARUNSAT VITAYA, PATTANI, THAILAND

Lebih terperinci