PRIORITAS PENDIDIKAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PRIORITAS PENDIDIKAN"

Transkripsi

1 ISSN Edisi 1 Okt - Des 2012 USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa PRIORITAS PENDIDIKAN Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik Program Pendidikan Berkelas Dunia Jakarta. USAID akan membantu sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan madrasah di Indonesia untuk mendapatkan akses pendidikan berkelas dunia," kata Duta Besar Amerika Serikat, Scot Marciel pada Scot Marciel acara peluncuran Program USAID PRIORITAS di Jakarta (3/10). "Kami berharap program ini akan membantu siswa di Indonesia untuk mengembangkan potensi terbaiknya dan menempatkan mereka pada jalan menuju kesuksesan," tambahnya. USAID Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia s Teachers, Administrators, and Students (PRIORITAS) atau mengutamakan pembaharuan, inovasi, dan kesempatan bagi guru tenaga kependidikan, dan siswa, merupakan program bantuan pendidikan USAID senilai US$ 83,7 juta untuk meningkatkan akses pendidikan yang berkualitas di Indonesia. Selama lima tahun program USAID PRIORITAS akan membantu meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran di 10 provinsi, seperti Aceh, Sumatra Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Papua. Program ini akan menjangkau sekitar siswa di lebih dari 1400 SD/MI dan SMP/MTs, serta secara tidak langsung menjangkau ratusan sekolah yang terlibat dalam program DBE. (Anw) Mengembangkan kelas berbasis laboratorium. Praktik yang baik di SMPN 1 Tellulimpoe, Sulawesi Selatan. Mendikbud, Prof. Dr. Moh Nuh, bersama Duta Besar Amerika Serikat, Scot Marciel, Sekretaris Menko Kesra, Indroyono Soesilo, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Prof. Dr. Nur Syam, dan Direktur Misi USAID/Indonesia Andrew Sisson, meluncurkan Program USAID PRIORITAS. Mendikbud Luncurkan USAID PRIORITAS Jakarta. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof. Dr. Moh Nuh, menyampaikan apresiasinya atas kerjasama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Amerika dalam pelaksanaan program USAID PRIORITAS. Apresiasi itu disampaikan dalam acara peluncuran program USAID PRIORITAS bersama Duta Besar Amerika Serikat Scot Marciel, Dirjen Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama (Dirjen Pendis) Prof. Dr. Nur Syam, dan Sekretaris Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Sesmenko Kesra) Dr. Indroyono Soesilo, di Gedung Auditorium Direktorat Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gedung D, pada 3 Oktober Menurut Mendikbud, melalui kerjasama ini kita bisa saling berbagi, saling melengkapi, dan menjangkau mereka yang belum terjangkau. Pendidikan itu adalah hak dari setiap anak. Satu orang siswa adalah aset besar masa depan. Bila kita mampu menyelamatkannya, itu adalah sebuah pekerjaan besar. Oleh karenanya perlu banyak pihak yang terlibat dalam bidang ini, kata Mendikbud. Mendikbud juga menyampaikan pentingnya Program USAID PRIORITAS untuk mempercepat capaian pendidikan yang telah ditetapkan pemerintah. Sangat tepat kegiatan kita ini dirumuskan dengan menggunakan nama atau jargon PRIORITAS karena memang itu yang kita prioritaskan, katanya lagi. Acara peluncuran itu juga diisi pameran praktik pendidikan yang baik dari Dinas Pendidikan Soppeng dan Purworejo, SMPN 8 Bogor dan MTsN Binjai, serta SDN 2 Sedati Gede 2 dan MIN Rukoh Aceh. Mereka menampilkan berbagai karya terbaiknya dampak dari dampingan program Decentralized Basic Education (DBE). (Anw) Diseminasi Praktik yang Baik SALAH satu program USAID PRIORITAS pada tahun pertama adalah mendiseminasi berbagai praktik pendidikan yang baik. Keberhasilan yang ditorehkan program DBE (Decentralized Basic Education) dampaknya akan diperluas melalui Program USAID PRIORITAS. Misalnya, keberhasilan implementasi MBS di SDN Sedati Gede 2, Sidoarjo, Jawa Timur, yang berhasil menciptakan akuntabilitas dalam pengelolaan sekolah yang terbuka, efektif, dan efisien. Dampaknya, pelaksanaan PAKEM dapat berjalan efektif. Atau, pengalaman SMPN 1 Tellullimpoe, Sulawesi Selatan yang berhasil mengembangkan kelas berbasis laboratorium. Media pembelajaran tersedia di semua kelas sehingga mendukung pelaksanaan pembelajaran aktif. Praktik yang baik tersebut akan disebarluaskan melalui program USAID PRIORITAS. (Anw)

2 PRIORITAS - Nasional Berkarakter dan Jangkau Lebih Banyak Madrasah Prof. Dr. Nur Syam Dr. Indroyono S. MENTERI Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) yang diwakili oleh Sekretaris Menko Kesra Dr. Indroyono Soesilo, melalui sambutannya dalam peluncuran Program USAID PRIORITAS, menyambut baik pelaksanaan program tersebut. Harapannya, program ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan karakter kepada siswa, guru, kepala sekolah, dan aparat pendidikan terkait yang sesuai dengan kearifan lokal dan budaya Indonesia yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Dengan percontohan terbatas diharapkan program ini dapat memberikan inspirasi bagi sekolah dan daerah lain untuk melakukan hal yang sama. Kami mohon Program USAID PRIORITAS dapat mendukung kebijakan pendidikan dasar yang sudah digariskan pemerintah, tegas Pak Indroyono. Menteri Agama yang diwakili Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Prof. Dr. Nur Syam, sangat mengharapkan keberadaan program ini dapat membantu percepatan peningkatan mutu madrasah di Indonesia. Menurut mantan Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya itu, madrasah yang menampung sekitar 20% anak usia sekolah di Indonesia, mutunya masih perlu ditingkatkan. Saya berharap madarasah yang tercakup dalam program USAID PRIORITAS dapat lebih banyak lagi. Sebagaimana program Decentralized Basic Education yang juga dibantu Pemerintah Amerika, yang berdampak terhadap peningkatan mutu madrasah, papar Prof. Dr. Nur Syam. (Anw) Siswi MTsN Nglawak Nganjuk, Jawa Timur sedang mempresentasikan hasil percobaan kelompoknya tentang sistem ekskresi manusia. Melalui program USAID PRIORITAS, diharapkan semakin banyak madrasah yang menerapkan praktik yang baik seperti di MTsN Nglawak. Diagnosa Kemampuan Membaca Kelas Awal dengan EGRA Asesor EGRA sedang menilai kemampuan membaca siswa kelas awal. SALAH satu fokus dari program USAID PRIORITAS adalah meningkatkan kemampuan baca siswa kelas awal. Untuk membantu guru dan sekolah dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas awal, USAID PRIORITAS melakukan penilaian kemampuan membaca siswa kelas awal menggunakan instrumen yang bernama EGRA (Early Grade Reading Assessment). Mengapa menggunakan EGRA untuk menilai kemampuan membaca di kelas awal? Sebab EGRA bisa mendiagnosa kesulitan-kesulitan yang dialami oleh anak-anak di kelas awal dalam membaca. Dengan diketahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak dalam membaca, maka dapat disusun sebuah program untuk membantu mereka. EGRA juga sudah terbukti sahih untuk mengumpulkan data awal yang bisa digunakan untuk menyusun suatu program peningkatan kemampuan membaca di kelas awal. Sampai dengan tahun 2010, EGRA sudah dilaksanakan di 50 negara dengan 30 bahasa yang berbeda. Penggunaan yang luas ini menunjukkan bahwa EGRA adalah instrumen yang baik untuk menggambarkan kemampuan membaca anak di kelas awal. Tes EGRA meliputi: (1) membaca huruf, (2) membedakan bunyi awal (fonem), (3) membaca kata bermakna, (4) membaca kata tak bermakna, (5) membaca cepat dan memahami bacaan, dan (6) menyimak bacaan. Selain dari kemampuan membaca, EGRA juga bisa menunjukkan kecepatan membaca anak dan pemahaman terhadap isi bacaan. Tes EGRA dilakukan secara individual dan memakan waktu kurang lebih 15 menit setiap anak. Di program PRIORITAS, EGRA dilakukan dengan Tablet yang menggunakan program TANGERINE. EGRA dilaksanakan di 7 provinsi, 23 Kabupaten/Kota, mulai 19 November sampai dengan 7 Desember Ada 184 sekolah yang melibatkan siswa (Hw) News letter PRIORITAS PENDIDIKAN diterbitkan oleh USAID PRIORITAS sebagai media penyebarluasan informasi dan praktik yang baik dalam bidang pendidikan. Kunjungi website kami: ww.prioritaspendidikan.org. Manfaatkan berbagai praktik pendidikan yang baik, seperti ide dan pengalaman pembelajaran yang berhasil, penelitian tindakan kelas, video praktik yang baik, karya anak, dan diskusi online forum sekolah. Alamat Redaksi: Gedung Ratu Plaza, Lt. 25.Jl. Jenderal Sudirman Kav 9. Jakarta Telp: (62-21) , Faks: (62-21) Artikel berupa gagasan atau pengalaman praktik yang baik dalam bidang pendidikan dapat dikirimkan melalui usaidprioritas@prioritas.or.id. Naskah ditulis dalam format Microsoft Word dengan jumlah kata Lampirkan foto yang relevan dengan tulisan dalam format JPG. USAID PRIORITAS: Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia s Teachers, Administrators, and Students 2 - Prioritas Pendidikan: Edisi 1/ Oktober - Desember/ 2012

3 PRIORITAS - Nasional Indikator Keberhasilan Program USAID PRIORITAS PADA bulan November Desember 2012, tim enumerator yang terdiri dari dosen, pengawas, guru, kepala sekolah dan mahasiswa mengunjungi sejumlah sekolah di 23 kabupaten/kota di 7 provinsi mitra. Mereka mengamati cara guru mengajar, mewawancarai kepala sekolah dan komite sekolah, melakukan tes Matematika, bahasa Indonesia dan IPA pada murid SD/MI dan SMP/MTs. Tim ini juga mewawancarai pimpinan LPTK dan staf inti di dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota. Apa yang mereka lakukan? TIM itu sedang mengumpulkan informasi tentang kondisi di lapangan sebelum program USAID PRIORITAS mulai berjalan. Data yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan kondisi setelah program dilaksanakan pada tahun-tahun berikutnya. Hasil perbandingan itu digunakan untuk mengambil kesimpulan apakah program mencapai hasil yang diharapkan. Data yang dikumpulkan berkaitan dengan hasil tiga komponen utama USAID PRIORITAS dalam membantu upaya peningkatan mutu pendidikan. Apa saja indikator keberhasilan ketiga komponen program tersebut? 1. Indikator Kualitas dan Relevansi Pendidikan Indikator utama yang berkaitan dengan peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah dilihat dari cara guru SD/MI dan SMP/MTs mengajar: apakah mereka memberikan peranan aktif kepada murid dan tidak hanya memberikan ceramah dari depan kelas. Indikator lainnya adalah kepemimpinan kepala sekolah dalam pembelajaran: apakah kepala sekolah secara teratur mengamati guru mengajar dan memberikan saran serta membantu peningkatan profesional guru. Dampak upaya perbaikan diukur pada pencapaian murid, khususnya dalam mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia dan IPA. Agar praktik guru mengajar dapat ditingkatkan, metode pembelajaran aktif harus sudah dipraktikkan di lembagalembaga pendidikan guru. Oleh karena itu, USAID PRIORITAS juga membantu peningkatan mutu pendidikan guru di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Indikator keberhasilan diukur dari pelaksanaan pembelajaran aktif oleh para dosen LPTK dan oleh mahasiswa calon guru. Selain itu, indikator lainnya adalah intensitas pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan profesi guru seperti pelatihan guru dan penelitian. 2. Indikator Tata Kelola dan Manajemen Indikator yang berkaitan dengan peningkatan manajemen dan tata kelola di sekolah antara lain diukur melalui proses perencanaan: apakah rencana kegiatan dan anggaran sekolah disiapkan bersama pemangku kepentingan (partisipasi), terbuka bagi siapa saja yang ingin mengetahuinya (transparansi) dan ada pertanggungan jawab dalam pelaksanaan rencana tersebut (akuntabel). Di tingkat kabupaten, indikator peningkatan tata kelola dan Studi Relevansi Kebutuhan Pendidikan Daerah UNTUK mendapatkan masukan tentang pelaksanaan program yang relevan dengan kebutuhan pendidikan daerah, USAID PRIORITAS melakukan studi asesmen kebutuhan pendidikan di daerah. Asesmen dengan metode FGD (Focus Group Discussion) dan wawancara itu melibatkan berbagai unsur stakeholder pendidikan di tingkat provinsi dan kabupaten/ kota. Misalnya, dinas pendidikan, kementerian agama, Bappeda, badan kepegawaian daerah, kepala sekolah, guru, pengawas, dan dewan pendidikan. Kegiatan asesmen dilaksanakan di seluruh provinsi mitra USAID PRIORITAS (Oktober-Desember 2012). Di Sumatra Utara, kegiatan asesmen menghasilkan rekomendasi perlunya penguatan koordinasi sektor pendidikan. Sebagai rencana tindak lanjutnya, mereka sepakat untuk menjadwalkan FGD secara rutin. Di Jawa Barat, kegiatan FGD tersebut juga dimanfaatkan untuk Siswa kelas I di SDN 1 Bakulan, Kec. Kemangkon, Kab. Purbalingga, sedang antri mengerjakan tugas ke depan. Sekolah ini menjadi salah satu sekolah mitra USAID PRIORITAS di Jawa Tengah. manajemen diukur dari tersedianya sistim informasi manajemen pendidikan (EMIS) di dinas pendidikan dan sampai seberapa jauh hasil pengolahan data memberikan masukan dalam perumusan kebijakan pendidikan. 3. Indikator Koordinasi antar Institusi Pendidikan Koordinasi antara berbagai lembaga pendidikan dan pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan antara lain diukur dari adanya rencana pengembangan profesi guru (termasuk besarnya alokasi dana) dan apakah perencanaan itu disusun bersama lembaga pendidikan seperti LPMP, LPTK dan organisasi lainnya. (Phg/ Af) mengevaluasi pelaksanaan Program DBE. Yesa Sarwedi HS, Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, menilai pada saat pelaksaan program DBE, dukungan provinsi cenderung kurang maksimal karena hambatan komunikasi. Saat itu, DBE lebih banyak berkoordinasi langsung dengan daerah kab/kota, jelasnya. Untuk itu melalui program USAID PRIORITAS, Dinas Pendidikan Jawa Barat ingin terlibat lebih aktif dalam implementasi program, terutama dalam rangka koordinasi, baik pada tingkat stakeholder provinsi maupun koordinasi daerah. Prof. Dr. H. AT Soegito, S.H., M.M, Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, menilai saat ini banyak pekerjaan yang harus diselesaikan oleh Dinas Pendidikan di propinsi. Diperlukan mitra seperti PRIORITAS untuk mensinergikan kebutuhan propinsi dan keinginan dari pengguna pendidikan di daerah, katanya saat kegiatan FGD di Jawa Tengah. Kom Prioritas Pendidikan: Edisi 1/ Oktober - Desember/

4 PRIORITAS - Nasional Evaluasi Tahap Akhir Program DBE Jakarta. DBE adalah program yang bisa dikatakan luar biasa sukses. Program ini juga ternyata sejalan dengan Pemerintah Indonesia yang berfokus pada peningkatan profesionalisme guru, sertifikasi guru, dan penguatan kapasitas lembaga pelatihan guru, kata Dr. David P. Evans, peneliti independen JBS International pada acara Lokakarya Evaluasi Tahap Akhir Program DBE (Decentraliced Basic SMPN2 Musuk, salah satu sekolah mitra DBE Education) (12/10). David di Jawa Tengah tetap melestarikan ditunjuk menjadi koordinator pembelajaran aktif di sekolah. Evaluasi Tahap Akhir DBE yang dilaksanakan bersama tim akademisi dari Indonesia. Lokakarya tersebut memaparkan hasil evaluasi pelaksanaan program DBE. Lokakarya juga membahas upaya USAID bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) untuk mengatasi kelemahan yang ditemukan, serta menjaga keberhasilan yang telah dicapai. Menurut Dr. M. Basri Wello salah seorang anggota peneliti, program DBE secara nyata telah berhasil mengembangkan kapasitas manajemen dan tata kelola layanan pendidikan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Sekolah/Madrasah, serta meningkatkan kualitas pembelajaran di SD/MI dan SMP/MTs. Tetapi, disayangkan, dampak dari peningkatan kapasitas ini terbentur pada kebijakan rotasi pegawai yang menempati personel kunci seperti kepala sekolah, kata dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) itu. Program DBE berjalan dari tahun yang bermitra dengan 72 kabupaten/kota di tujuh provinsi di Indonesia, yaitu: Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Tujuan dari program ini adalah peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran SD/MI dan SMP/MTs melalui kegiatan belajar yang aktif, kontekstual dan relevan. DBE juga mendukung perencanaan dan penganggaran di sekolah/ madrasah dan kabupaten/ kota yang akuntabel, transparan dan partisipatif, yang dicapai melalui: pelatihan bagi kepala dan komite sekolah/ madrasah tentang kepemimpinan dan teknik manajemen berbasis sekolah; dan menyediakan metode dan alat perencanaan, penganggaran, manajemen sarana prasarana, dan manajemen sumber daya manusia bagi dinas pendidikan kabupaten/ kota. Di akhir program, DBE telah memberikan manfaat langsung bagi sekolah, pendidik, dan siswa. Selain itu ada 84 kabupaten/kota dan sekolah yang mendiseminasikan praktik yang baik dari DBE ini dengan menggunakan anggaran dan sumber daya sendiri. Walau pencapaian DBE sudah luar biasa, akan tetapi masih banyak kesempatan yang belum tercapai. Sebagai contoh, sekolah yang telah berhasil berkembang kehilangan momentumnya akibat kepala sekolah yang dulu digantikan oleh kepala sekolah lain yang tidak memperoleh dukungan dan pemahaman program DBE. Di sekolah lain, pembelajaran aktif menjadi memudar karena guru senantiasa memerlukan dukungan dalam bentuk pelatihan/penyegaran untuk menjaga kemampuan mereka menyelenggarakan pembelajaran aktif. Di tempat lain, dukungan masyarakat ke sekolah juga mengalami penurunan, dan perencanaan sekolah hanya dilakukan sekedarnya, karena masyarakat menganggap bahwa pendidikan gratis, setelah diperkenalkanya Bantuan Operasional Sekolah. Selain itu, koordinasi antar dan dalam komponen program DBE, juga dengan Pemerintah Indonesia juga perlu ditingkatkan. (Anw) Eric Postel Nilai Excellent Pembelajaran di SMPN 8 Bogor Eric Postel (tengah) mengajak diskusi siswa SMPN 8 Bogor. Bogor. Eric Postel, Assistant Administrator USAID, berkunjung ke SMPN 8 Bogor, untuk melihat lebih dekat aktivitas pembelajaran di sekolah mitra DBE dan sekarang menjadi mitra USAID PRIORITAS (30/10). Kunjungan dilakukan ke kelaskelas, laboratorium, dan perpustakaan. Kelas IPA menjadi kelas kunjungan pertama. Para siswa tampak aktif melakukan percobaan asam dan basa dengan bahan yang sederhana dan mudah didapatkan. Diskusi antarkelompok pun berlangsung membahas hasil temuan mereka. Di kelas pembelajaran bahasa Inggris, beberapa siswa tampak menyampaikan pengalaman belajar dan cita-citanya dalam bahasa Inggris. Muhammad Irfan, salah seorang siswa kelas 9 yang tahun ini menjadi duta Jawa Barat dalam Olimpiade Fisika tingkat nasional, bertutur, I like the ways my teachers teach us. The process of learning keeps me enthusiastic and relaxed. Andini, siswa kelas VIII juga menuturkan pengalaman dan citacitanya dalam bahasa Inggris. I wish to be a politician who can change Indonesia better, ujarnya mantap. Terhadap presentasi siswa, Mr. Eric menyatakan, Excellent. Kata tersebut merepresentasikan sebuah kebanggaan atas kinerja siswa-siswi. Pada akhir pertemuan, berlangsung diskusi antara tim USAID, kepala sekolah, Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kota Bogor (Hj. Yayah Warsiah, M.Pd) Dinas Pendidikan Kota Bogor yang ikut dalam kunjungan menyampaikan bahwa pembelajaran di SMPN 8 amatlah menarik dan bermakna. Ia menghimbau sekolah-sekolah di Bogor baik negeri maupun swasta untuk mereplikasi model tersebut. (Yti/Din) 4 - Prioritas Pendidikan: Edisi 1/ Oktober - Desember/ 2012

5 PRIORITAS - Provinsi Aceh Wagub Aceh: Utamakan Mutu Pembelajaran Wakil Gubernur (Wagub) Aceh, Muzakir Manaf akan memfokuskan pembangunan pendidikan di Aceh pada bidang mutu. Terutama meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Mulai tahun ini kita harus fokus pada mutu pembelajaran di sekolah, baik untuk murid maupun guru, ungkap Mualem, sapaan akrab Muzakir Manaf. Banda Aceh. Pada peluncuran program USAID PRIORITAS di Aceh (21/11) Wakil Gubernur Aceh menyatakan bahwa Provinsi Aceh sangat berkepentingan dan mengharapkan semua pihak turut mendukung pelaksanaan program USAID PRIORITAS, Ketika Pemerintah dan USAID memutuskan Aceh sebagai salah satu sasaran program PRIORITAS, tentu saja Pemerintah Aceh menyambut dengan antusias, jelas Wagub. Antusias tersebut bukanlah tanpa alasan. Hasil pemaparan Bappeda Aceh tentang Rancangan RPJM Aceh tahun 2012 sektor pendidikan menunjukkan bahwa mutu pendidikan dan kualitas sumber daya manusia di Aceh masih rendah. Salah satunya dapat dilihat dari peringkat lulusan pendidikan menengah yang memasuki perguruan tinggi tahun 2011 yang menunjukkan Aceh berada pada peringkat 31 untuk kelompok IPA dan peringkat 25 untuk kelompok IPS dari 34 Provinsi di Indonesia. Selain itu, hasil uji kompetensi guru tahun 2012, provinsi Aceh menempati urutan yang ke 28 dan tentu saja ini menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah Aceh dalam menyusun RPJM hingga Jangan kita selalu berpikir membangun fisik. Ada hal yang utama yang menjadi tanggung jawab kita saat ini, yaitu mutu pendidikan yang lebih baik untuk masa depan anak- anak Aceh, tegas wakil Gubernur, Dinas Pendidikan harus fokus pada peningkatan mutu, sedangkan menyangkut bangunan sekolah itu akan ditangani oleh PU (Dinas Pekerjaan Umum) saja! lanjut Mualem. Di Provinsi Aceh, USAID PRIORITAS akan mengembangkan daerah mitra DBE yaitu Kota Banda Terpadunya Koordinasi Stakeholder Pendidikan Banda Aceh. TKPPA atau Tim Koordinasi Pembangunan Pendidikan Aceh bersama seluruh stakeholder pendidikan tingkat provinsi dan lembaga donor pendidikan di Aceh kembali mengadakan pertemuan rutin koordinasi yang dihadiri langsung oleh Gubernur Aceh Dr. Zaini Abdullah (16/10). Selama ini pertemuan TKPPA sangat strategis dan produktif. Tahun 2012, TKPPA berhasil mendorong dikeluarkannya kebijakan Gubernur Aceh tentang percepatan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM), petunjuk teknis equity strategy, Pergub tentang pendidikan inklusi, dan Pergub tentang PAUD. TKPPA memungkinkan antar lembaga untuk saling berkoordinasi sehingga tidak terjadi tumpang tindih program. Antarlembaga donor dapat saling berbagi informasi praktik baik yang dilakukan. Pada kesempatan itu, Gubernur Aceh menginstruksikan 6 hal yang perlu dilaksanakan TKPPA yaitu: 1) menjalankan tugasnya untuk memajukan pendidikan di Aceh, 2) membuat seminar pendidikan untuk mengumpulkan masukan dan ide dari masyarakat, 3) menyusun strategi penerapan pendidikan yang Islami, 4) menyusun strategi untuk peningkatan mutu pendidikan, 5) Bappeda melakukan koordinasi dan meneliti program dari kabupaten/kota agar sesuai dengan RPJM Pendidikan dan Renstra Pendidikan Aceh, dan 6) Membuat suatu kajian mengenai pola pembinaan dan pengembangan guru sesuai dengan kondisi ril saat ini. (Tmk) Foto dari kiri: Penandatanganan Kerangka Acuan Kerja (KAK) di Banda Aceh, Foto bersama Direktur Program USAID PRIORITAS, Stuart Weston; Rektor IAIN Ar-Raniry, Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim, M.A.; Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf; Bupati Bireuen, H. Ruslan M. Daud; Wakil Bupati Pidie, M. Iriawan, SE dan Deputi Pendidikan USAID INDONESIA, Dr. Lawrence Dolan. Pemukulan Rapa i Geleng menandakan peluncuran program USAID PRIORITAS di Aceh. Aceh, Aceh Besar, Pidie, Bireuen dan Aceh Tengah serta 2 kabupaten mitra tahun pertama yaitu Bener Meriah dan Aceh Jaya. USAID PRIORITAS di Aceh akan menambah 6 daerah mitranya pada tahun kedua program ini dijalankan. Memenuhi instruksi Wakil Gubernur, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, Drs. Anas M. Adam menyatakan dukungan dan kesiapan jajarannya untuk bekerja sama dengan program PRIORITAS, Kami menyambut baik dan siap bekerja sama dengan program yang digagas USAID, karena yang digulirkan lembaga itu sejalan dengan program dinas pendidikan provinsi dan kabupaten, ujar Anas. Anas juga menyambut baik dengan akan dilatihnya fasilitator daerah disetiap kabupaten, Fasilitator daerah sangat penting, karena dapat menjadi aset daerah dan akan terus melanjutkan program peningkatan mutu setelah USAID PRIORITAS menyelesaikan programnya, harap Anas. Harapan Mualem dan Anas didukung pula oleh semua stakeholder pendidikan dari perwakilan kabupaten/kota dan provinsi yang hadir pada saat peluncuran program USAID PRIORITAS. Mereka yakin program ini dapat memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi peningkatan mutu pembelajaran di Aceh, Kami siap mendukung program ini, tegas Bardan Sahidi komisi pendidikan DPRD Aceh Tengah. (Tmk) Prioritas Pendidikan: Edisi 1/ Oktober - Desember/

6 PRIORITAS - Provinsi Sumatra Utara USAID Berikan Penghargaan Kepada Plt Gubernur Sumatra Utara Medan. Direktur Pendidikan USAID, Margaret Sancho memberikan penghargaan kepada Plt. Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), H. Gatot Pujo Nugroho ST atas komitmen meningkatkan mutu pendidikan dasar melalui replikasi Program USAID DBE (Decentralized Basic Education) keseluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Penghargaan tersebut diberikan dalam acara Peluncuran Program USAID PRIORITAS Provinsi Sumatera Utara di Hotel Aryaduta, Medan (14/11). Margaret Sancho menyebut, USAID sangat mengapresiasi komiten Gubsu untuk meningkatan mutu pendidikan dasar dan memanfaatkan program DBE. Selama tahun , Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) telah menggunakan anggaran provinsi sebesar Rp.4,5 milyar untuk melatih guru dengan menggunakan tenaga pelatih dan modul-modul pelatihan DBE. Pelatihan itu memberikan manfaat langsung kepada sekitar siswa di 33 kabupaten/ kota. Konsul Amerika Serikat (AS) untuk Pulau Sumatra, Kathryn A. Crockart memuji komitmen Gubsu meningkatkan kualitas pendidikan dasar. Konsul AS mengatakan bahwa penyediaan pendidikan dasar berkualitas membutuhkan komitmen kuat. Pemerintah tidak boleh puas dan berhenti dengan sistem pendidikan yang sudah ada. Pendidikan terus Plt Gubernur Sumatra Utara mendapatkan penghargaan USAID atas komitmennya meningkatkan mutu pendidikan dasar melalui replikasi Program DBE di Sumatra Utara. Penghargaan tersebut diberikan oleh Margaret Sancho Direktur Pendidikan USAID. berkembang. Selalu ada ruang untuk melakukan hal yang lebih baik. Hal ini dapat dicapai melalui kerja sama. Seperti kemitraan dengan pemerintah nasional dan daerah, antara orang tua dan siswa dan guru, serta kemitraan antar negara, ungkap Kathryn A. Crockart. Plt. Gubsu berterima kasih dan menyambut gembira penghargaan yang diberikan USAID. Menurut Plt. Gubsu, membangun pendidikan berkualitas tidaklah cukup dengan hanya menyediakan sarana fisik. Pendidikan berkualitas membutuhkan dukungan sistem manajemen dan sumber daya manusia yang handal. Lebih Lanjut Plt. Gubsu menekannya pentingnya kerjasama dan kemitraan dengan semua pihak. Pemprovsu tidak dapat bekerja sendirian dalam membangun dunia pendidikan. Pemprovsu membutuhkan dukungan Stakeholder Provinsi Sepakati FGD Rutin dari semua pihak, baik dari masyarakat, swasta dan negara-negara donor. Kontribusi semua pihak sangat dihargai. Karena itu Pemprovsu sangat terbuka dan menyambut gembira kemitraan bersama United State Agency for International Development (USAID) ini, kata Gatot Pujo Nugroho. Plt.Gubsu dalam konferensi pers mendorong kabupaten/kota menyebarluaskan praktik baik hasil program DBE dan USAID PRIORITAS. Menurut Plt. Gubsu semakin banyak yang mendapatkan pelatihan maka mutu pendidikan akan semakin baik. Media juga harus aktif mengingatkan kabupaten/kota mitra USAID PRIORITAS untuk mereplikasi dan menyebarkan hasil-hasil baik pelatihan, ungkap Plt Gubsu itu. (Eh) Diseminasi DBE KEMITRAAN USAID di Provinsi Sumatera Utara di bidang pendidikan dasar telah dimulai sejak tahun 2005 melalui program Decentralized Basic Education (DBE). Selama , Program DBE USAID telah berhasil meningkatkan kapasitas orang guru di 236 sekolah (SD, SMP dan Madrasah) dan memberikan manfaat langsung kepada sekitar siswa di 8 kabupaten/kota mitra DBE di Provinsi Sumatera Utara. Secara mandiri program DBE disebarluasakan oleh 16 kabupaten/kota dengan menggunakan dana APBD dan BOS sebesar Rp 2,6 milyar untuk melatih tenaga pendidik. STUDI awal di tingkat provinsi menghasilkan rekomendasi penguatan koordinasi sektor pendidikan. Sebagai rencana tindak lanjut, stakeholders bidang pendidikan sepakat menjadwalkan FGD (Focus Group Discussion) rutin. FGD akan mendiskusikan, memonitoring dan mengevaluasi perkembangan program USAID PRIORITAS. Sekretaris Dinas Pendidikan Provsu (Sekdisdiksu) Drs. Bahaudin Manik berharap studi awal ini dapat membantu Disdiksu mencapai beberapa indikator keberhasilan pendidikan yang sudah ditetapkan secara nasional. Ada tujuh target secara nasional dan internasional yang dibebankan kepada provinsi. Tujuh target ini menjadi ukuran keberhasilan pendidikan. Kami berharap USAID PRIORITAS bisa membantu provinsi Sumut mencapai target tersebut, ungkap Bahaudin Manik. Selain di tingkat provinsi, studi sejenis juga dilakukan di tiga kabupaten/kota baru mitra USAID PRIORITAS yaitu Medan, Labuhan Batu dan Nias Selatan. Menurut Agus Prayitno, Whole School Development (WSD) Specialist USAID PRIORITAS, studi awal bertujuan mendapatkan gambaran nyata kondisi pendidikan di distrik mitra. Hasil studi ini akan menjadi ukuran titik berangkat program, jelas Agus Prayitno. Selama menjalankan studi awal, tim USAID PRIORITAS melakukan kunjungan lapangan dan melakukan diskusi dengan Dinas Pendidikan, Ka. UPT, KCD, Kemenag, Guru, Pengawas, Bappeda, BKD dan Dewan Pendidikan. Informasi yang didapatkan kemudian dianalisis dan dipresentasikan agar menjadi kesepakatan bersama. (Eh) 6 - Prioritas Pendidikan: Edisi 1/ Oktober - Desember/ 2012

7 PRIORITAS - Provinsi Banten Wakil Gubernur Rano Karno: Adaptasi Pendidikan Berkualitas Global Wagub Banten Rano Karno meresmikan program USAID PRIORITAS di Provinsi Banten, didampingi oleh Direktur Misi USAID, Andrew Sisson. Ada wacana menarik, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan mengubah kurikulum (di tahun) Ini merupakan masukan dari program-program seperti (USAID PRIORITAS) ini. Jenjang pendidikan sekarang sudah mencapai tingkat global, ujar Wagub Banten. Serang - Wakil Gubernur (Wagub) Banten, H. Rano Karno, meresmikan program USAID PRIORITAS di Ratu Bidakara Hotel, hari Selasa, 4 Desember 2012 ini. Dalam sambutannya, Wagub Rano Karno menyatakan dukungannya terhadap upaya peningkatan kualitas tenaga pendidik untuk tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Pemerintah harus konsisten dalam kebijakan pendidikan, anggaran 20 persen APBD harus benarbenar langsung dialokasikan ke peserta didik. Artinya, gaji guru tidak termasuk anggaran sebesar 20 persen tadi, ujar mantan aktor peraih Citra yang terjun ke bidang politik tersebut. Wagub Rano mengakui bahwa dunia pendidikan Indonesia sedikit tertinggal dibanding luar negeri. Kalau nggak di-adopt, kita akan tertinggal. Tentu saja kita tidak boleh meninggalkan konten lokal, imbuhnya sembari mengingatkan bahwa ada kearifankearifan lokal yang bisa sangat bermanfaat dalam memperkaya khazanah pendidikan dasar, seperti misalnya permainan congklak. Direktur Misi USAID Indonesia, Andrew Sisson, yang hadir dalam kegiatan peluncuran di Banten, menegaskan bahwa Program PRIORITAS merupakan program bantuan teknis atas dasar kemitraan komprehensif antara Pemerintah Amerika Serikat dan Pemerintah Indonesia. Dikatakan peluncuran program bantuan pendidikan di Provinsi Banten ini merupakan bagian dari program pendidikan USAID senilai US$ 83,7 juta yang akan meningkatkan mutu pendidikan di 10 provinsi. Tujuannya untuk meningkatkan kerjasama dalam mempererat hubungan antar kedua negara, khususnya melalui peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, katanya. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten, Drs. Hudaya Latuconsina menegaskan bahwa bantuan pendidikan via program USAID PRIORITAS akan terfokus pada peningkatan standar kompetensi tenaga pendidik dan bukannya bantuan berupa uang. Program USAID PRIORITAS yang akan dilaksanakan selama 5 tahun di Provinsi Banten akan bekerja di 5 kabupaten/kota, yaitu Kota Cilegon, Kota Tangerang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Pandeglang. Tiga wilayah lain akan menyusul di tahun kedua, yaitu Kota Serang, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang. Dalam meningkatkan kompetensi tenaga pengajar tingkat SD dan SMP dan madrasah, USAID PRIORITAS Banten akan bekerjasama dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Serang. (Nic) Keceriaan Belajar di SMPN dan MTsN Bayah, Lebak, Banten Walaupun berada di daerah terpencil, proses pembelajaran aktif yang kontekstual juga dapat berlangsung secara efektif, seperti di SMPN dan MTsN Bayak, Lebak, Banten. Praktik yang baik ini perlu dikembangkan dan disebarluaskan. BAYAH merupakan kecamatan terpencil di Selatan Banten. Di lingkungan yang cukup terpencil itu, kini para siswa SMP/MTs mitra DBE menikmati keceriaan belajar kooperatif dan kontekstual. Mereka mendayagunakan lingkungan alam Bayah untuk aktif dalam proses pembelajaran efektif. Mereka merajut masa depannya dengan penuh optimisme di bawah fasilitasi para guru dampingan DBE. Mereka memanfaatkan setiap potensi daerah sebagai media belajar, baik dalam ruang kelas maupun di alam terbuka. Praktik yang baik ini akan disebarluaskan melalui program USAID PRIORITAS di Banten. (Nic/Ddn) Prioritas Pendidikan: Edisi 1/ Oktober - Desember/

8 PRIORITAS - Provinsi Jawa Barat Gubernur Jawa Barat Menyambut Hangat Bandung - USAID PRIORITAS yang bertujuan untuk memperluas akses Ahmad Heryawan pendidikan dasar yang berkualitas, benarbenar sejalan dengan program pendidikan di Jawa Barat. Demikian dikatakan oleh Gubernur Ahmad Heryawan menanggapi pelaksanaan Program USAID PRIORITAS di Jawa Barat. Hal itu diungkapkan saat tim USAID PRIORITAS beraudiensi di kantornya. Kang Aher, sapaan akrab gubernur, menjelaskan bahwa pihaknya telah mencanangkan sejak empat tahun terakhir bahwa fokus pembangunan pendidikan di Jawa Barat adalah perihal aksesibilitas. Kami memusatkan sepenuh perhatian dan mengerahkan segenap kemampuan untuk membuka akses pendidikan lebar-lebar bagi semua lapisan masyarakat Jawa Barat, khususnya mereka yang berada pada usia sekolah, tegasnya. Gubernur berharap program USAID PRIORITAS dapat berjalan secara in-line dengan programprogram pendidikan unggulan yang sedang berjalan di Jawa Barat. Dengan demikian, program ini akan berlangsung secara seirama dan berjalin-kelindan dengan program Jawa Barat untuk menghasilkan dampak peningkatan mutu dan akses pendidikan yang lebih baik. Gubernur juga menyatakan keinginannya agar program USAID PRIORITAS bisa dirasakan secara merata. Mengingat program tersebut direncanakan hanya akan bekerja di tiga belas kabupaten/kota di Jabar, Gubernur menyatakan komitmennya untuk mendiseminasikan program ini ke tiga belas kabupaten/kota lain di Jawa Barat. Untuk mewujudkan komitmen itu, gubernur akan bersinergi dengan DPRD untuk menyiapkan anggaran khusus sebagai dana pendamping program USAID PRIORITAS di Jawa Barat. (Ddn) Foto kanan Bupati Karawang, Ade Swara, tengah menandatangani KAK Program USAID PRIORITAS, disaksikan oleh Stuart Weston (CoP), Anna Sophanah (Bupati Indramayu), Sukmawijaya (Bupati Sukabumi), Jalu Noor Cahyanto (USAID), dan Aip Rivai (Asda Bidang Kesra Jabar). Asda Bidang Kesra Pemprov Jawa Barat tengah melakukan pemukulan gong sebagai simbol peluncuran secara resmi program USAID PRIORITAS di Jawa Barat. USAID PRIORITAS Sejalan dengan RPJMD Jawa Barat PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat menyambut baik segala bentuk kerjasama yang dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, ujar Asisten Daerah Bidang Kesejahteraan Rakyat Aip Rivai yang membacakan sambutan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, dalam acara peluncuran program USAID PRIORITAS di Jawa Barat. Program ini, menurutnya sejalan dengan salah satu arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun Buat Percontohan Majalah Kelas Awal USAID PRIORITAS akan membantu Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran di 13 kabupaten/ kota. Program ini akan bekerja sama dengan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung. Jalu Cahyanto, Program Manager USAID, menyampaikan bahwa Jawa Barat menghadapi tantangan dalam menyediakan akses pendidikan yang berkualitas bagi siswa dan dalam meningkatkan profesionalisme guru. (Ddn) SALAH satu cara USAID PRIORITAS mengembangkan atmosfer membaca di kalangan siswa kelas awal adalah melalui Early Grade Magazine atau Majalah Kelas Awal. Dua sekolah di dua Kabupaten mitra USAID PRIORITAS di Jawa Barat akan dipilih sebagai pilot project. Sekolah terpilih kelak akan menjadi benchmark bagi sekolah dan daerah mitra lainnya. USAID PRIORITAS Jawa Barat akan melaksanakan semacam audisi untuk memilih suatu kelompok terdiri atas 6-8 orang siswa dan 3 orang guru sebagai tim redaksi. Siswa diseleksi dari kelas 5 dan/atau 6 di sekolah mitra yang berpeluang menjadi sekolah praktik yang baik. Kelompok yang telah terbentuk melalui saringan audisi tersebut kemudian akan dilatih dan didampingi menerbitkan majalah. Pelatihan akan difokuskan pada langkah dan cara mengembangkan majalah. Tim redaksi sekolah akan mendapatkan pendampingan dan dukungan seperangkat kamera sebagai perkakas liputan. Majalah Kelas Awal yang dikelola oleh tim siswa dan guru ini diproyeksikan untuk memuat: Cerita rakyat; Permainan tradisional; Kegiatan sekolah (seperti proses belajar yang menyenangkan); Feature/refleksi/ deskripsi alam; Kartun/ karikatur; Bacaan terkait permainan yang disukai; Foto dan ilustrasi warna-warni; Isu-isu cross-cutting: seperti hidup sehat, betah di sekolah, keragaman; dll. Majalah karya siswa ini akan dicetak sebanyak 500 eksemplar untuk dibagikan ke sekolah mitra lain di Jabar. Harapannya dapat memicu kreativitas siswa-siswa lain di sekolah mitra USAID PRIORITAS. Setelah dua tahun dibina, akan dilakukan evaluasi dampak program ini. Diharapkan majalah ini tetap berkesinambungan dengan membangun kemitraan penerbit dan sekolah. (Ddn) 8 - Prioritas Pendidikan: Edisi 1/ Oktober - Desember/ 2012

9 PRIORITAS - Provinsi Jawa Tengah Kesempatan Baik untuk Kembangkan Pendidikan Semarang. Program USAID PRIORITAS resmi diluncurkan Selasa (20/11) di Hotel Santika Semarang. Sekretaris Daerah Jawa Tengah Hadi Prabowo mewakili Gubernur bersama dengan 13 kepala daerah penerima bantuan menandatangani perjanjian kerjasama dengan USAID PRIORITAS. Hadir dalam acara tersebut Direktur Pendidikan USAID Indonesia Margaret Sancho, Wakil dari USAID PRIORITAS Mark Heyward, Rektor IAIN Walisongo, Kepala Kantor Kementrian Agama Jateng, Wakil Kepala Dinas Pendidikan Jateng, Bupati Purbalingga, Demak, Batang, serta perwakilan dari 13 kabupaten/ kota mitra. Program Pendidikan USAID PRIORITAS di Jateng menggandeng tiga Universitas yaitu Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Yogyakarta, dan IAIN Walisongo. Para Dosen di Universitas ini akan mendapatkan pelatihan untuk menyelenggarakan pendidikan berkualitas bagi mahasiswa calon guru, serta untuk mendampingi mitra di daerah USAID PRIORITAS. Margaret Sancho mengatakan program tersebut diharapkan dapat dilaksanakan secara menyeluruh sehingga semua elemen pendidikan dan sekolah dapat tersentuh yang pada akhirnya dapat memaksimalkan potensinya untuk menuju kesuksesan. Selaras dengan yang disampaikan oleh Margaret Sancho, Hadi Prabowo berpesan kepada para stakeholder pendidikan yang hadir untuk memaksimalkan potensi pendidikan di daerahnya masingmasing melalui program USAID PRIORITAS. Pelaksanaan program USAID PRIORITAS ini merupakan kesempatan yang baik bagi kalangan pendidikan di Jawa Tengah untuk maju dan berkembang. Karena itu, peluang Direktur Pendidikan USAID Margaret Sancho (dua dari kiri) dan Sekda Provinsi Jawa Tengah Hadi Prabowo (dua dari kanan) di temani oleh Bupati Demak (kanan) dan Bupati Batang (kiri) meninjau pameran praktik pendidikan yang baik dalam peluncuran program USAID PRIORITAS di Jawa Tengah. yang baik saya minta dimanfaatkan seoptimal mungkin dan ditindaklanjuti dengan langkah nyata oleh Pemerintah Daerah, Lembaga Pendidikan, maupun Tenaga Kependidikan agar capaian program ini sesuai target, pesannya. Inovasi Tata Kelola dan Manajemen Pendidikan di Purworejo MENGALIR apa adanya, itulah motto Drs. Bambang Aryawan, MM Kepala Dinas Pendidikan Purworejo, Jawa Tengah. Lelaki berperawakan tegas ini menyatakan siap secara total untuk mengubah wajah pendidikan di Kabupaten Purworejo. Karena tekad kuatnya itu, Bambang menyambut gembira hadirnya Bambang Aryawan program USAID PRIORITAS. Banyak pencapaian bersama DBE yang telah kami kembangkan di Purworejo, kenangnya. Kabupaten Purworejo adalah salah satu daerah mitra DBE yang berhasil meningkatkan kualitas pendidikan di daerahnya. Mereka berhasil membuat dan mengembangkan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Tahunan Pendidikan yang diimplementasikan secara konsisten, menghitung Biaya Operasional Satuan Pendidikan yang relevan dengan kondisi daerah, melakukan pemerataan guru, dan peningkatan kualitas pembelajaran dengan model PAKEM dan Pembelajaran Kontekstual, lanjutnya. Program DBE di Kabupaten Purworejo sampai saat ini masih terasa dampaknya. Berikut adalah beberapa inovasi yang dilakukan di Purworejo. 1. Pemerataan dan Perluasan Akses - Daya tampung sekolah melebihi kebutuhan rasio jumlah siswa dan ruang belajar sudah sesuai standar kelayakan - Pemerataan guru secara proporsional sehingga tidak memerlukan pengangkatan lagi selama 4 tahun. Kebutuhan guru dapat terpenuhi secara merata melalui program regrouping (penggabungan beberapa sekolah) dan multy grade teacher (satu guru mengajar lebih dari satu tingkat karena jumlah siswa sedikit) untuk derah terpencil. 2. Peningkatan Mutu dan Relevansi - Peningkatan kapasitas pengawas, kepala sekolah, dan guru dengan pelatihan PAKEM dan kapasitas lain, - Pelatihan kepala sekolah, komite, dan guru secara bersamaan sehingga program bisa langsung berjalan, - Pendampingan tindak lanjut PAKEM oleh pangawas yang menjadi fasilitator, - Melakukan replikasi DBE dari 2 kecamatan dan 1 gugus menjadi seluruh sekolah di Purworejo. Hasil replikasi dirasakan dengan peningkatan kualitas pembelajaran. - Berkembangnya sekolah inovatif yang melaksanakan pembelajaran aktif, kontekstual, dan berkarakter. 3. Pencitraan Publik - Adanya program anak beriman dan berkepribadian. Program bagi siswa muslim lulus dari pendidikan dasar mampu membaca tulis Al-Qur'an dan Sholat dengan benar, - Munculnya guru dan siswa berprestasi. Menurut Bambang, Program DBE berhasil mempersatukan guru, kepala sekolah, dan pengawas menjadi berdaya dan pada akhirnya kapasitas sekolah menjadi maksimal. Keberhasilan DBE, membuat Bambang semakin mantap untuk mendukung diseminasi program melalui USAID PRIORITAS. Harapan saya, USAID PRIORITAS akan menjadi mitra yang mengalirkan inovasi pembelajaran secara deras untuk kemajuan pendidikan di Kabupaten Purworejo, katanya lagi. (Arz) Prioritas Pendidikan: Edisi 1/ Oktober - Desember/

10 PRIORITAS - Provinsi Jawa Timur Karena USAID Guruku jadi Pinter-pinter Foto atas: Kepala Kanwil Kemenag Jatim Dr. H. Sudjak memukul gong sebagai tanda peresmian USAID PRIORITAS di Jatim, didampingi Dubes AS dan Konjen AS di Surabaya. Foto bawah: Rektor LPTK dan perwakilan kepala daerah mitra USAID PRIORITAS di Jatim melakukan penandatanganan KAK. Sidoarjo. Tak salah bila kita patut berguru pada Sidoarjo. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo baru saja meraih penghargaan Inclusive Education Award Penghargaan itu diberikan Direktorat Jenderal Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (Dirjen PPK-LK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Bali pada 2 September 2012 lalu. Penghargaan di bidang pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) itu diraih Sidoarjo lantaran Pemkab Sidoarjo dinilai punya kepedulian dan komitmen tinggi di bidang pendidikan inklusi. Inclusive Education Award 2012 adalah penghargaan yang diberikan Kemendikbud dan Program USAID - Helen Keller International-Indonesia untuk pihak-pihak yang dinilai telah berjasa dalam mewujudkan penyelenggaraan pendidikan inklusi atau pendidikan untuk ABK di Indonesia. Seusai menerima penghargaan tersebut, Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah bertekad akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Khususnya, dengan pendidikan yang bermutu dan pemberian pelayanan seluas-luasnya terhadap ABK. Di Sidoarjo sendiri, ABK tidak harus bersekolah di sekolah khusus. Beberapa sekolah umum telah ditunjuk untuk dapat menampung ABK dan berbaur dengan anak-anak lainnya. Salah satunya adalah di SDN Lemahputro dan SMPN 4 Sidoarjo. Di SDN Lemahputro misalnya, telah tersedia guru-guru Surabaya. Peresmian program USAID PRIORITAS telah dilaksanakan di Jawa Timur pada 6 Desember Bertempat di Isyana Ballroom Hotel Bumi Surabaya, peresmian Program USAID PRIORITAS di Jawa Timur ini terasa lebih istimewa karena dihadiri langsung oleh Duta Besar AS untuk Indonesia Mr. Scot Marciel yang didampingi oleh Konjen AS di Surabaya Mr. Joaquin F. Monserrate; USAID Deputy Mission Director Mr. Derrick Brown; USAID Education Office Director Mrs. Margaret Sancho dan COP USAID PRIORITAS Mr. Stuart Weston. Sementara itu dari Jawa Timur hadir 277 undangan para stakeholder pendidikan di tingkat provinsi diantaranya Kepala Kanwil Kemenag Dr. H. Sudjak M, Ag; Rektor Universitas Negeri Surabaya, Rektor Universitas Negeri Malang, Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya, serta 13 kepala daerah/ perwakilan kabupaten/ kota mitra. Dalam sambutannya Dubes AS untuk Indonesia Mr. Scot Marciel mengungkapkan dengan hadirnya USAID PRIORITAS ke depan nantinya diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Indonesia mulai SD, SMP dan madrasah. Program ini akan difokuskan pada penekanan pembelajaran yang menarik, relevan dan efektif, ungkapnya. Kegiatan peresmian dibuka dengan Tari Payung oleh para siswi inklusi dari SMPN 29 Surabaya. Penampilan ini menandai komitmen USAID pada pendidikan inklusi di Indonesia. Kegiatan dilanjutkan dengan Penampilan Celoteh Anak oleh SD Hangtuah X Juanda Sidoarjo yang merupakan mitra DBE. Mereka tampil energik dan mengungkapkan kegembiraannya dengan hadirnya Program USAID PRIORITAS. Selamat datang kembali USAID, karena USAID guruku jadi pinter-pinter, celoteh salah satu anak yang disambut tepuk tangan hadirin. Ketua Dewan Pendidikan Jawa Timur Prof. Dr. H. Zainuddin Maliki mengungkapkan sangat menikmati karya guru dan siswa yang dipamerkan pada acara peresmian. Guru saat ini memang dituntut harus kreatif dan saya melihat kreativitas yang luar biasa dari guru lewat pameran ini. Namun kreativitas tersebut harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku sehingga kreativitasnya akan bermanfaat untuk siswa, katanya. (Dkd) Berguru pada Sidoarjo, Peraih Inclusive Education Award 2012 dengan pendidikan luar biasa (PLB) yang menangani ABK yang bersekolah disana. Ratarata dalam satu kelas, terdapat 2-4 ABK yang bersekolah di SDN tersebut. Sedangkan di SMPN 4 Sidoarjo rata-rata dalam satu kelas ada 1-2 ABK. Tim USAID PRIORITAS berkesempatan mengunjungi dua sekolah tersebut. Ibu Wiwit Sri Arianti, Inclusion and Equity Specialist USAID PRIORITAS mengungkapkan, kunjungan tersebut ingin menimba ilmu sekaligus melihat secara langsung implementasi Perbup tentang inklusi dan penerapannya di sekolah. Kegiatan belajar mengajar di dua sekolah ini berjalan cukup baik. Siswa ABK dapat berbaur dengan siswa lainnya di kelas. Pada jam di luar jam sekolah, mereka juga mendapatkan pembelajaran tambahan. Bakat dan potensi yang menonjol dari setiap siswa ABK berusaha dimunculkan oleh sekolah. Salah satunya adalah kegiatan prakarya, musik hingga komputer. Harapannya, bakat tersebut ke depan dapat diasah dan menjadi modal kemandirian mereka. Menurut Kepala SMPN 4 Sidoarjo Drs. Muflich Hasyim, M.Pd ternyata dengan hadirnya para siswa inklusi di lingkungan sekolah justru menumbuhkan kepedulian dan rasa sosial yang tinggi dari para siswa lainnya. (Dkd) Siswa ABK berbaur bersama siswa lain di SDN Lemahputro Sidoarjo Prioritas Pendidikan: Edisi 1/ Oktober - Desember/ 2012

11 PRIORITAS - Provinsi Sulawesi Selatan Gubernur Syahrul Yasin Limpo: Kepada Bupati Saya Titipkan Program USAID PRIORITAS Foto atas: Peluncuran USAID PRIORITAS di Sulsel ditandai pemukulan gong oleh Gubernur Sulsel yang didampingi Kadiknas Provinsi Sulsel, Drs. H. Abdullah Djabbar, M.Pd. Foto bawah: Penandatanganan KAK CoP USAID PRIORITAS dan Rektor UIN: Prof. Dr. H. Qadir Gassing (tengah), Rektor UNM: Prof. Dr. H. Arismunandar, M.Pd (paling kiri) disaksikan Gubernur Sulsel dan Ester Manurung, perwakilan USAID Indonesia. Makasar. Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo meluncurkan program USAID PRIORITAS, 28 November 2012 di Hotel Mercure Makassar. Dalam sambutannya ia menegaskan bahwa program pendidikan di Sulawesi Selatan selalu diprioritaskan. Gubernur yang menjadikan pendidikan dan kesehatan sebagai strong point pembangunan Sulsel itu menyatakan apresiasinya atas kehadiran program USAID PRIORITAS. Sulsel sangat membutuhkan metodologi pendidikan yang baru untuk meningkatkan kualitas pendidikan seperti yang ditawarkan USAID ini, ungkapnya. Di depan lebih kurang 130 tamu undangan yang hadir dan khususnya kepada Bupati Pinrang, A. Aslam Patonangi; Bupati Maros,Hatta Rahman; Bupati Pangkep, Syamsuddin Hamid; Bupati Jeneponto, Rajamilo; Bupati Wajo, Andi Unru, dan Wakil Bupati Bantaeng, Andi Asli Mustajab, gubernur Syahrul Yasin Limpo (lazim disingkat SYL) berpesan, Kepada bupati saya titipkan program USAID ini untuk sama-sama kita membangun pendidikan kita di Sulsel. Kita semua sangat mendukung program ini. Usai menyampaikan sambutannya, SYL menandatangani nota perjanjian kerja sama antara Pemprov Sulsel dan USAID Indonesia, yang diwakili Ester Manurung. Direktur Program USAID PRIORITAS, Stuart Weston menandatangani kerangka acuan kerja (KAK) dengan sejumlah bupati mitra yang hadir serta dengan Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Universitas Islam Negeri Alauddin, yang masing-masing ditandatangani oleh rektor kedua LPTK tersebut, Prof. Dr. Arismunandar, M.Pd, dan Prof. Dr. H.Qadir Gassing, HT, M.S. (Ham) Merawat Hasil Bukan Hanya Tanggungjawab Sekolah Jeneponto. Pasca kemitraannya dengan DBE, MTSN Binamu, Jeneponto, fokus merawat semangat guru-guru untuk terus berkreasi dan berinovasi bersama siswa. Kami sudah terbiasa menerapkan pembelajaran aktif dan kontekstual sejak bermitra dengan DBE. Guru-guru dan siswa kami lebih rileks saat di kelas. Kami berupaya agar semua guru terus semangat berinovasi mengikuti gaya belajar yang disenangi siswa, ujar Nuraeda, S.Pd, M.Pd, Kasek MTs Negeri Binamu. Dirinya berkisah tentang banyaknya perubahan positif yang terjadi di sekolahnya. Kegiatan peningkatan kapasitas seperti pelatihan menyusun rencana anggaran kegiatan sekolah, berlatih pembelajaran bermakna: merancang RPP berbasis aktivitas siswa, kaji kurikulum dan pemetaan kompetensi, merancang lembar kerja yang mendorong siswa berpikir kritis, penilaian hasil belajar dan karya siswa, refleksi pembelajaran bersama siwa serta pengaktifan MGMP, yang semuanya memberikan dampak kemajuan di sekolahnya. Hingga saat ini Nuraeda terus bekerja sungguh-sungguh merawat kemajuan di sekolahnya. Agar segenap guru dan staf di sekolahnya tetap semangat berinovasi, ia membangun kemitraan dengan kelompok pengawas bidang studi SMP di dinas pendidikan untuk membantu guru-guru mereka dalam hal asistensi dan supervisi pembelajaran, peer teacher (pendampingan sesama guru), dan mengembangkan MGMP bersama guruguru SMP. Namun, dirinya sangat berharap semua pihak, khususnya tenaga pendidik dan kependidikan serta penentu kebijakan di kabupaten, melakukan aksi nyata untuk mendukung perubahan di sekolah. Menurut Nuraeda kegiatan merawat dan menyebarluaskan hasil-hasil baik yang dicapai sekolah bukan tanggung jawab sekolah semata. (Ham) Pembelajaran Aktif dan Kontekstual di MTsN Binamu, Jeneponto. Prioritas Pendidikan: Edisi 1/ Oktober - Desember/

Edisi I - Desember 2012

Edisi I - Desember 2012 Edisi I - Desember 2012 Media Informasi dan Penyebarluasan Praktek Pendidikan yang Baik WEWARAH PRIORITAS Pendidikan inklusi, gender, pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, dan budaya hidup sehat, juga menjadi

Lebih terperinci

Pembentukan TIM PENGEMBANG SEKOLAH/ MADRASAH (TPS/M)

Pembentukan TIM PENGEMBANG SEKOLAH/ MADRASAH (TPS/M) Pedoman Untuk Kepala Sekolah/Madrasah Pembentukan TIM PENGEMBANG SEKOLAH/ MADRASAH (TPS/M) (Edisi September 2011) Untuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SMP/MTs

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SMP/MTs PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SMP/MTs Oktober 2016 Panduan penggunaan video pembelajaran untuk pendampingan fasilitator SD/MI ini dikembangkan dengan dukungan penuh

Lebih terperinci

Pelaksanaan, Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, dan Pemutakhiran RKS/M/RKT/RKAS

Pelaksanaan, Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, dan Pemutakhiran RKS/M/RKT/RKAS Untuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Pedoman Untuk Kepala Sekolah/Madrasah Pelaksanaan, Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, dan Pemutakhiran RKS/M/RKT/RKAS KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN

PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN BAHAN RUJUKAN BAGI LPTK PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/ MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) Mei 2013 Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui

Lebih terperinci

Fiel Trip Coaching PRAKTEK KERJA PENDAMPINGAN Service Standard Sektor Prioritas Pendidikan

Fiel Trip Coaching PRAKTEK KERJA PENDAMPINGAN Service Standard Sektor Prioritas Pendidikan LAPORAN Fiel Trip Coaching PRAKTEK KERJA PENDAMPINGAN Service Standard Sektor Prioritas Pendidikan Kabupaten Bulukukumba ke Kabupaten Sukabumi Jawa Barat Program KINERJA USAID Kerjasama Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam melaksanakan pengelolaan wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, yang secara umum bertumpu pada dua paradigma baru yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, yang secara umum bertumpu pada dua paradigma baru yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reformasi bidang politik di Indonesia pada penghujung abad ke 20 M telah membawa perubahan besar pada kebijakan pengembangan sektor pendidikan, yang secara umum bertumpu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan Program MBS di Jawa Barat Pendidikan merupakan hal penting bagi perkembangan dan kesejahteraan

Lebih terperinci

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II Modul II Praktik yang Baik di Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II - 3

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SD/MI

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SD/MI PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SD/MI Oktober 2016 Panduan penggunaan video pembelajaran untuk pendampingan fasilitator SD/MI ini dikembangkan dengan dukungan penuh

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat Naskah Soal Ujian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Petunjuk: Naskah soal terdiri atas 7 halaman. Anda tidak diperkenankan membuka buku / catatan dan membawa kalkulator (karena soal yang diberikan tidak

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Peraturan Penelitian dan Publikasi Ilmiah

KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Peraturan Penelitian dan Publikasi Ilmiah KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Peraturan Penelitian dan Publikasi Ilmiah (1) Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: a. Peraturan Penelitian dan Publikasi Ilmiah adalah seperangkat aturan mengenai

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DI SEKOLAH DASAR

PANDUAN LOMBA PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DI SEKOLAH DASAR PANDUAN LOMBA PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DI SEKOLAH DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR TAHUN 2017 i PANDUAN LOMBA

Lebih terperinci

Program Pengembangan BOSDA Meningkatkan Keadilan dan Kinerja Melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah

Program Pengembangan BOSDA Meningkatkan Keadilan dan Kinerja Melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah KEMENTERIAN Program Pengembangan BOSDA Meningkatkan Keadilan dan Kinerja Melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah Mei 2012 Dari BOS ke BOSDA: Dari Peningkatan Akses ke Alokasi yang Berkeadilan Program

Lebih terperinci

PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN

PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN Pebruari 2013 Modul Pelatihan Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United States Agency for International Development

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

Seuramoe PRIORITAS. Informasi dan Inovasi UTAMAKAN MUTU PEMBELAJARAN. Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik

Seuramoe PRIORITAS. Informasi dan Inovasi UTAMAKAN MUTU PEMBELAJARAN. Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik : Mengutamakan Pembaharuan,Inovasi,dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa Seuramoe PRIORITAS Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik Edisi 1 / Agustus - Oktober

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I

BAB I PENDAHULUAN BAB I BAB I BAB I 1 A Latar Belakang Lahirnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) merupakan perwujudan dari tekad melakukan reformasi pendidikan untuk menjawab tuntutan

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN. 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PERALATAN e-pembelajaran

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN. 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PERALATAN e-pembelajaran KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH. Sambutan Pada Upacara Peringatan Hari Pendidikan (Hardikda) Aceh ke-57 Tahun 2016 Jumat, 2 September 2016 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

GUBERNUR ACEH. Sambutan Pada Upacara Peringatan Hari Pendidikan (Hardikda) Aceh ke-57 Tahun 2016 Jumat, 2 September 2016 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM GUBERNUR ACEH Sambutan Pada Upacara Peringatan Hari Pendidikan (Hardikda) Aceh ke-57 Tahun 2016 Jumat, 2 September 2016 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM Assalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillahi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

SE - 65/PJ/2010 PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN TAHUN 2010

SE - 65/PJ/2010 PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN TAHUN 2010 SE - 65/PJ/2010 PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN TAHUN 2010 Contributed by Administrator Tuesday, 18 May 2010 Pusat Peraturan Pajak Online 18 Mei 2010 SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi 1 i ii SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kebijakan pembangunan pendidikan nasional diarahkan untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 14 Tahun 2008 Lampiran : - TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II Pengantar Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II Modul PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU WORKSHOP PENYAMAAN PERSEPSI Modul Pelatihan Praktik yang Baik

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PENGANTAR. Jakarta, 20 Oktober Michael Calvano, Ph.D. Chief of Party, DBE 2

PENGANTAR. Jakarta, 20 Oktober Michael Calvano, Ph.D. Chief of Party, DBE 2 PENGANTAR Program Pendidikan Dasar yang Terdesentralisasi (Decentralized Basic Education), Komponen Belajar Mengajar atau DBE 2 adalah salah satu komponen dari kerja sama antara pemerintah Indonesia dan

Lebih terperinci

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE, Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG PERIODE TAHUN 2014-2018 Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014-2019 merupakan amanat perundang-undangan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA, Menimbang : a. bahwa pendidikan harus mampu menjawab

Lebih terperinci

PROGRAM SANGIHE MENGAJAR: Kiat Baru Pemenuhan Guru di Pulau-Pulau dan Desa Terpencil DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE, SULAWESI UTARA

PROGRAM SANGIHE MENGAJAR: Kiat Baru Pemenuhan Guru di Pulau-Pulau dan Desa Terpencil DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE, SULAWESI UTARA PRAKTIK CERDAS Seri Lembaran Informasi BASICS No. 11 - September 2013 PROGRAM SANGIHE MENGAJAR: Kiat Baru Pemenuhan Guru di Pulau-Pulau dan Desa Terpencil DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE, SULAWESI UTARA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : bahwa dalam mewujudkan masyarakat Bantul

Lebih terperinci

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru,Tenaga Kependidikan, dan Siswa

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru,Tenaga Kependidikan, dan Siswa USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru,Tenaga Kependidikan, dan Siswa Edisi 01 Agustus - Oktober 2012 LENSA PRIORITAS Media Komunikasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

Strategi UNICEF dalam Mendukung Pemerintah untuk Memperluas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Strategi UNICEF dalam Mendukung Pemerintah untuk Memperluas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Strategi UNICEF dalam Mendukung Pemerintah untuk Memperluas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Seminar Nasional MBS Hotel Ollino, Malang, 29 Nov 2 Des 2013 Struktur Presentasi Latar Belakang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa SWARA PRIORITAS

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa SWARA PRIORITAS Edisi 02 USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa Nov 12-Jan 13 www.prioritaspendidikan.org SWARA PRIORITAS Media Informasi Pendidikan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 09 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dana, manajemen dan lingkungan sudah memadai (Widyastono,

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dana, manajemen dan lingkungan sudah memadai (Widyastono, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perubahan kurikulum pendidikan merupakan suatu tuntutan yang harus dilakukan demi perbaikan kualitas sumber daya manusia pada suatu bangsa. Kurikulum dengan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH Draft 4 GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA DIES NATALIS KE-49 UNTAN PONTIANAK

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA DIES NATALIS KE-49 UNTAN PONTIANAK 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA DIES NATALIS KE-49 UNTAN PONTIANAK Hari/Tanggal : Sabtu/17 Mei 2008 Pukul : 07.30 WIB Tempat : Gedung Auditorium UNTAN Pontianak Yth. Bapak Wakil Presiden

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI 1 Lembar Pengesahan 2 Daftar Distribusi 2 Catatan Perubahan 2

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI 1 Lembar Pengesahan 2 Daftar Distribusi 2 Catatan Perubahan 2 Halaman : 1 dari 13 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI 1 Lembar Pengesahan 2 Daftar Distribusi 2 Catatan Perubahan 2 KATA PENGANTAR 3 BAB I PENDAHULUAN 4 BAB II ARAH KEBIJAKAN 5 Umum 5 Pendidikan 5 Penelitian

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG 1 GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH GUBERNUR ACEH, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN Menimbang PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS DI PROVINSI SULAWESI SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan nasional karena merupakan salah satu penentu kemajuan bagi suatu negara (Sagala, 2006).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasayarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Masyarakat Melalui Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi

Petunjuk Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Masyarakat Melalui Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi ii Petunjuk Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Masyarakat Melalui Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat erat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat erat kaitannya dengan keberhasilan peningkatan kompetensi dan profesionalisme pendidik dan tenaga

Lebih terperinci

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru. PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI GURU DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 KATA PENGANTAR UU No 14 Tahun 2005 Tentang

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PENGADAAN PERANGKAT UJIAN ONLINE (SMK RUJUKAN) 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PENGADAAN PERANGKAT UJIAN ONLINE (SMK RUJUKAN)

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PENGADAAN PERANGKAT UJIAN ONLINE (SMK RUJUKAN) 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PENGADAAN PERANGKAT UJIAN ONLINE (SMK RUJUKAN) KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Minimal (SPM) merupakan urusan wajib yang harus dipenuhi oleh pemerintah

Standar Pelayanan Minimal (SPM) merupakan urusan wajib yang harus dipenuhi oleh pemerintah PRAKTIK CERDAS Seri Lembaran Informasi BASICS No.17 - September 2013 Komitmen Sultra Peran Pemerintah Provinsi dalam Mempercepat Pencapaian SPM dan MDGs di Sulawesi Tenggara Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

Bidang Bina Pendidik Dan Kependidikan (BPTK) DINAS PENDIDIKAN BANDUNG BARAT

Bidang Bina Pendidik Dan Kependidikan (BPTK) DINAS PENDIDIKAN BANDUNG BARAT Bidang Bina Pendidik Dan Kependidikan (BPTK) DINAS PENDIDIKAN BANDUNG BARAT STRUKTUR ORGANISASI BIDANG BINA PTK HASANUDIN, S.Pd., MM. Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan Drs. M. MA MUN HIDAYAT

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

AKREDITASI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

AKREDITASI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN BAN-PT AKREDITASI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN BUKU VII PEDOMAN ASESMEN LAPANGAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2014 DAFTAR ISI halaman DAFTAR ISI 1 BAB I 2 PENDAHULUAN 2 BAB II 3 PROSEDUR

Lebih terperinci

PRIORITAS PENDIDIKAN

PRIORITAS PENDIDIKAN ISSN 2303-0852 Edisi 2 Jan - Mar 2013 USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa PRIORITAS PENDIDIKAN Media Informasi dan Penyebarluasan

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK BUDHIPURA TINGKAT PROPINSI SE INDONESIA

PEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK BUDHIPURA TINGKAT PROPINSI SE INDONESIA PEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK BUDHIPURA TINGKAT PROPINSI SE INDONESIA Dalam Rangka Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) Ke 18 Tahun 2013 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI 2013

Lebih terperinci

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENATAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENATAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENATAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Sutarmidji Pembicara Seminar Nasional Tata Kelola Guru

Sutarmidji Pembicara Seminar Nasional Tata Kelola Guru Sutarmidji Pembicara Seminar Nasional Tata Kelola Guru Wali Kota Pontianak Sutarmidji duduk bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Gubernur

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2015 BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

ACDPINDONESIA Education Sector Analytical And Capacity Development Partnership

ACDPINDONESIA Education Sector Analytical And Capacity Development Partnership Risalah Kebijakan November 2014 Ketidakhadiran Guru di Indonesia Tingkat ketidakhadiran guru di Indonesia Alasan guru tidak hadir di sekolah Kegiatan guru di sekolah ketika sedang tidak mengajar Dampak

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK PENINGKATAN

Lebih terperinci

PANDUAN ADVOKASI DAN LOKAKARYA PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN, ANGGARAN, SUPERVISI DAN MONITORING PROGRAM MBS

PANDUAN ADVOKASI DAN LOKAKARYA PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN, ANGGARAN, SUPERVISI DAN MONITORING PROGRAM MBS PANDUAN ADVOKASI DAN LOKAKARYA PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN, ANGGARAN, SUPERVISI DAN MONITORING PROGRAM MBS B1 FA Book 1.indd 1 10/26/10 1:48:31 PM 2 PANDUAN ADVOKASI dan LOKAKARYA PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN,

Lebih terperinci

Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi

Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi 1 Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi i ii Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Setifikasi Kompetensi SAMBUTAN Direktur

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PROGRAM WAJIB BELAJAR DUA BELAS TAHUN DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGGARA TAHUN 2012 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN ACEH TENGGARA

KABUPATEN ACEH TENGGARA TAHUN 2012 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN ACEH TENGGARA Buku Laporan Hasil Perhitungan SPM Pendidikan Dasar Dengan Menggunakan TRIMS KABUPATEN ACEH TENGGARA TAHUN 212 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN ACEH TENGGARA 2 Laporan Standar Pelayanan Minimal

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG. Disusun Oleh : : Imam Bukhori NIM : Program Studi : Teknologi Pendidikan

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG. Disusun Oleh : : Imam Bukhori NIM : Program Studi : Teknologi Pendidikan LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Imam Bukhori NIM : 1102409024 Program Studi : Teknologi Pendidikan FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH SINGKIL DAN TIM KOORDINASI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN ACEH TENTANG DUKUNGAN PROGRAM SEDIA UNTUK PENGUATAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN ACEH SINGKIL

Lebih terperinci

Informasi Kinerja. Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten. Tahun Anggaran 2012

Informasi Kinerja. Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten. Tahun Anggaran 2012 Point c Informasi Kinerja Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten Tahun Anggaran 2012 Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi memiliki beberapa peran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

MEMBERDAYAKAN KOMITE SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN. Oleh : Alpres Tjuana, S.Pd., M.Pd

MEMBERDAYAKAN KOMITE SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN. Oleh : Alpres Tjuana, S.Pd., M.Pd MEMBERDAYAKAN KOMITE SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN Oleh : Alpres Tjuana, S.Pd., M.Pd Pendahuluan Govinda (2000) dalam laporan penelitiannya School Autonomy and Efficiency Some Critical

Lebih terperinci

Praktik-praktik pembelajaran yang baik sebagai dampak dari pelatihan tersebut dihimpun dalam buku ini yang terdiri dari 6 jilid sebagai berikut:

Praktik-praktik pembelajaran yang baik sebagai dampak dari pelatihan tersebut dihimpun dalam buku ini yang terdiri dari 6 jilid sebagai berikut: Decentralized Basic Education 3 (DBE3), program yang didukung dana dari USAID, telah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Departemen Agama dari tahun 2006 s.d. tahun 2011, di 44 kabupaten/kota di enam

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa bidang pendidikan merupakan

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 KATA PENGANTAR Mulai tahun anggaran

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN TEKNIS. Oleh: Winarno, M.Sc

KEBIJAKAN TEKNIS. Oleh: Winarno, M.Sc KEBIJAKAN TEKNIS Oleh: Winarno, M.Sc 1 Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional tahun 2004-2009 menetapkan bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TERNATE NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN DAERAH KOTA TERNATE NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PERATURAN DAERAH KOTA TERNATE NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA TERNATE, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkan

Lebih terperinci