Standar Pelayanan Minimal (SPM) merupakan urusan wajib yang harus dipenuhi oleh pemerintah
|
|
- Verawati Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PRAKTIK CERDAS Seri Lembaran Informasi BASICS No.17 - September 2013 Komitmen Sultra Peran Pemerintah Provinsi dalam Mempercepat Pencapaian SPM dan MDGs di Sulawesi Tenggara Standar Pelayanan Minimal (SPM) merupakan urusan wajib yang harus dipenuhi oleh pemerintah daerah di seluruh Indonesia. Kewajiban untuk melaksanakan dan memenuhi target SPM dimuat dalam peraturan perundang-undangan, seperti: UU 32/2004 tentang Pemerintah Daerah, PP No. 65/2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan SPM, Permendagri No.79/2007 tentang Tata Cara Penerapan SPM oleh Pemerintah Daerah serta peraturan yang ditetapkan kementerian terkait. Sejalan dengan itu, pemerintah pusat juga telah berkomitmen dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mencapai target agenda global dalam meningkatkan kesejateraan masyarakat, diantaranya adalah komitmen untuk mencapai tujuan pembangunana milenium pada bidang pendidikan dasar dan kesehatan. Untuk mengejawantahkan komitmen tersebut, pemerintah pusat telah memuatnya dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) , RPJMN , Rencana Pembangunan Tahunan Nasional (RKP) serta dokumen-dokumen APBN setiap tahunnya. Sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara mencoba mengoptimalkan perannya dalam mendukung percepatan pencapaian SPM dan MDGs yang menjadi kewajiban yang harus dicapai pemerintah daerah. Melalui dukungan BASICS, pemerintah provinsi mencoba menerapkan petunjuk teknis yang telah ditetapkan serta mengembangkan berbagai inovasi dalam mendorong percepatan pencapaian SPM dan MDGs bidang pendidikan dasar dan kesehatan di lima kabupaten/kota Sulawesi Tenggara. Berikut digambarkan kondisi umum yang menjadi masalah atau tantangan yang dihadapi pemerintah provinsi, beberapa tahap yang dilakukan serta hasil dan pembelajaran yang dipetik selama dukungan salah satu komponen BASICS atau disebut BASICS Responsive Initiative (BRI) selama periode Telp : (+62) info@basicsproject.or.id website : 1
2 Masalah dan Peluang!! Fakta-fakta yang menggambarkan kondisi Provinsi Sulawesi Tenggara terkait dengan bidang pendidikan dasar dan kesehatan, sebagai berikut: - Masih rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sulawesi Tenggara. IPM Provinsi Sulawesi Tenggara berada pada nomor urut 25 dari 33 provinsi di Indonesia; - Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan salah satu dari sembilan provinsi yang berkategori daerah bermasalah kesehatan. Hal tersebut sebagaimana dirilis oleh Kementerian Kesehatan sejak tahun 2007; - Data BPS tahun 2010 menyebutkan bahwa Angka Partisipasi Murni (APM) Pendidikan Dasar Provinsi Sulawesi Tenggara masih dibawah rata-rata nasional. Fakta-fakta tersebut sangat logis, mengingat Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan salah satu provinsi yang memiliki bentang alam yang sangat menantang. Sebagian besar daerahnya merupakan daerah kepulauan, perbukitan dan terpencil. Hal ini menyebabkan akses masyarakat untuk menjangkau pelayanan yang disediakan pemerintah menjadi sulit atau sebaliknya, pemberian layanan kepada masyarakat! oleh aparatur pemerintah membutuhkan energi, waktu dan biaya yang besar. Pertemuan Sub Komite BRI di Sulawesi Tenggara. Upaya mendorong percepatan pencapaian SPM dan MDGs tidak terlepas dari beberapa peluang dan investasi yang telah ada sebelumnya, seperti Program Pemerintah Provinsi Sulwesi Tenggara yang dikenal dengan Program Bahteramas. Program ini merupakan program pemerintah provinsi terkait dengan peningkatan pelayanan kesehatan, pendidikan, ekonomi serta penguatan masyarakat desa. Program ini telah dikembangkan sejak tahun 2008 hingga tahun
3 Langkah-langkah yang diambil Beberapa langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui kontribusi dukungan BASICS adalah: Peningkatan kapasitas perencanaan dan penganggaran berbasis pada SPM, MDGs dan responsif gender. Melalui dukungan BASICS, beberapa pelatihan dan lokakarya dilakukan untuk menunjang hal ini, dintaranya: sosialisasi tentang SPM dan MDGs, studi banding inovasi pelayanan kesehatan dan pendidikan di Kota Solo, pelatihan dan bantuan teknis dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran berbasis SPM, MDGs dan responsif gender serta bantuan teknis lainnya. Peningkatan fungsi koordinasi antar Satuan Kerja Pemerintah Daerah tingkat Provinsi. Salah satu media dukungan BASICS guna mendorong peningkatan fungsi koordinasi di antara satuan kerja pemerintah daerah Pemprov Sultra adalah BASICS Responsive Inisiative (BRI). Beberapa satuan kerja pemerintah provinsi yang terlibat aktif dalam koordinasi kegiatankegiatan dukungan BASICS tersebut adalah Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Kantor Kementerian Agama, Biro Ortala, Biro Keuangan dan Badan Pemberdayaan Perempuan. Pertemuan-pertemuan antar SKPD yang tergabung dalam Sub Komite BRI tersebut selain meningkatkan koordinasi dalam pengelolaan BRI sekaligus juga menjadi media yang efektif untuk sinergitas antar instansi sebagaimana tupoksinya masing-masing. Peningkatan peran pemerintah provinsi dalam mendukung pengelolaan data SPM dan MDGs bagi pengelola data pemerintah daerah. Tantangan utama dan pertama yang dihadapi pemerintah provinsi melalui Sub Komite BRI adalah ketersedian data, validitas data, analisis data terpilah, serta pengelolaan data SPM dan MDGs pada masing-masing pemerintah daerah. Beberapa hal yang dilakukan dalam menanganinya, diantaranya: bantuan teknis dalam validasi data, mengelola data, melakukan analisis data terpilah serta bantuan teknis dalam penyusunan standar operasional prosedur pendataan bagi pemerintah kabupaten/kota. Peningkatan peran pemerintah provinsi dalam memberikan pembinaan atau bantuan teknis bagi pemerintah daerah dalam mendukung percepatan pencapaian SPM dan MDGs. Pelaksanaan BRI tahun merupakan sebuah laboratorium besar bagi pemerintah provinsi atau Sub Komite BRI dalam mendukung pemerintah daerah menyusun dan menjalankan program-program inovatif yang memiliki daya ungkit bagi percepatan pencapaian SPM dan MDGs dan responsif gender. Bahkan dalam setiap perencanaan tahunan BRI masing-masing pemerintah daerah, disyaratkan oleh Sub Komite BRI analisis gender pada dokumen perencanaan tersebut: seperti analisis Pathway dan GBS (Gender Budget Statement) Menetapkan kebijakan-kebijakan pada lingkup pemerintah provinsi dalam rangka mendukung upaya percepatan pencapaian SPM dan MDGs. Salah satu upaya mengoptimalkan peran pemerintah provinsi dalam mendukung pemerintah daerah yaitu melalui kebijakan pemerintah provinsi. Beberapa kebijakan pemerintah provinsi yang terkait disusun dan diterapkan guna menjadi pedoman bagi pemerintah provinsi dan pemerintah daerah. 3
4 Dampak dan Perubahan Berikut beberapa hasil dan perubahan yang dapat digambarkan atas upaya pemerintah provinsi dengan kontribusi dukungan BASICS. Hasil yang dicapai ini merupakan hasil-hasil yang langsung diraih oleh pemerintah provinsi maupun hasil yang diraih dengan kerjasama yang sangat baik dengan pemerintah daerah. Terbentuknya kebijakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam rangka percepatan SPM dan MDGs bidang pendidikan dasar dan kesehatan. Beberapa kebijakan tersebut diantaranya adalah; o Peraturan Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 1 Tahun 2010 Tanggal 1 April 2010 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal Pada Organisasi Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara. o Peraturan Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 6 Tahun 2012, Tanggal 29 Januari 2012 tentang Pengintegrasian Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal dan Rencana Kerja Dalam Dokumen Perencanaan Provinsi Sulawesi Tenggara. o Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara No. 224 tahun 2013 tentang Tim Percepatan Penerapan SPM; o Peraturan Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara tentang Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Millenium Development Goal (MDGs) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun o Rancangan Peraturan Daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara tentang Pengaarusutamaan Gender Penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam rangka Percepatan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM). Salah satu dari lima provinsi di Indonesia yang mendapatkan penghargaan bagi upaya pemerintah daerah melakukan percepatan pencapaian SPM adalah Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara. Penghargaan yang diselenggarakan di Bali tanggal November 2013 tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen Pemerintah Sulawesi Tenggara dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat wajib yang berpedoman pada standar pelayanan minimal sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 11 dan 12 Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 4
5 - Hasil tidak langsung juga diraih oleh pemerintah provinsi atas kontribusinya memberikan dukungan bagi pemerintah daerah, diantaranya: - Apresiasi dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal melalui Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) kepada pemerintah Kabupaten Konawe Selatan dalam kegiatan Jambore Nasional Pedesaan Sehat Tahun TNP2K merupakan satu lembaga yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 15 tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. Lembaga tersebut memberikan apresiasi atas inovasi yang dikembangkan Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan atas prestasinya dalam mengembangkan pemberdayaan masyarakat desa dalam meningkatkan derajat kesehatan, pendidikan dan ekonomi masyarakat desa. Dalam bahasa lokal di kabupaten tersebut dikenal dengan Mandara Mandidoha (desa yang penduduknya sehat, bersekolah dan sejahtera). Dalam kegiatan tersebut Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan menjadi salah satu kabupaten yang diminta untuk menyampaikan pendekatan dan keberhasilan yang telah diraih untuk dapat direplikasi bagi kabupaten/kota lain di Indonesia. - Penghargaan CIDA (Canadian International Development Agency) untuk Pemerintah Kabupaten Buton Utara. Penghargaan ini merupakan satu bentuk penghargaan dari Pemerintah Kanada atas inovasi yang dikembangkan Pemerintah Kabupaten Buton Utara dalam peningkatan pelayanan kesehatan. Inovasi tersebut merupakan inovasi Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Utara yang didukung oleh BASICS dalam rangka mendorong pemberdayaan masyarakat untuk aktif merencanakan dan mengupayakan peningkatan derajat kesehatan masyarakat di desa. Inovasi ini merupakan satu bentuk inovasi dari desa siaga aktif dan dalam bahasa lokal disebut Waraka (artinya: perencanaan kesehatan masyarakat desa). Konseptualisasi penanganan urusan kesehatan dan pendidikan berbasis masyarakat desa. Pembelajaran dari praktik yang dilakukan di lima kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi tenggara yang difasilitasi BASICS terkait dengan peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dasar dan kesehatan telah dibentuk oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara. Konsep tersebut kemudian dikenal dengan Desa Sehat Cerdas. Konsep ini kemudian menjadi satu bagian dari isi program dan kebijakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dan dimuat dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) dan Renstra (Rencana Strategis) Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara periode Peningkatan Alokasi Anggaran Pemerintah Provinsi dalam mendukung pencapaian SPM. Alokasi dana untuk mendukung pencapaian SPM Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara semakin baik hal ini utamanya ditunjukan dengan alokasi dana yang selalu dianggarkan sejak tahun 2012 oleh Biro Ortala Pemerintah Provinsi, khususnya dalam rangka mendukung pemerintah kabupaten/kota dalam upaya percepatan pencapaian SPM. 5
6 - Peningkatan beberapa indikator MDGs Bidang Pendidikan dan Kesehatan pada lima daerah yang difasilitasi BASICS. Angka Partisipasi Murni (APM) tingkat pendidikan dasar di daerah-daerah dukungan BASICS mengalami peningkatan sebagaimana ditunjukan tabel dibawah. Jika merujuk pada tabel tersebut, APM (SMP/MTs) tahun 2010 ke 2013 tidak terlalu besar sebesar 0,01 prosen kenaikannya, hal itu merupakan kontribusi upaya pengembalian anak putus sekolah SMP sebanyak 15 anak dan 100 anak masuk ke PKBM pada tahun ajaran 2012/2013. Sedangkan kemajuan pada urusan kesehatan dapat ditunjukan dengan penurunan kasus dan/atau angka kematian ibu dan bayi sebagaimana digambarkan pada tabel di bawah. Penghargaan Presiden Republik Indonesia kepada Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara atas prestasinya dalam mendukung pelaksanaan dan pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan dan anak. Penghargaan tersebut disebut juga Anugrah Parahita Ekapraya dan diberikan pada tanggal 18 Desember 2013 atau bersamaan dengan Hari Kartini. Data APM Tahun 2010 dan 2012 di Lima Kabupaten/Kota Prov Sultra Kabupaten APM 2010 (SD/MI) APM 2012 (SD/Mi) APM 2010 (SMP/MTs) APM 2012 (SMP/MTs) Konawe Selatan Kolaka Utara Wakatobi Buton Utara * Baubau , 9 83 Sumber: Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara * = data belum diperoleh Data Jumlah Kasus Kematian Ibu Tahun 2010 dan 2013 di Lima Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tenggara (data per juni 2013) Kabupaten AKI 2010 AKI 2013 AKB 2010 AKB 2013 Konawe Selatan 226 (11 kasus) (3 kasus) 14 * Kolaka Utara (5 kasus) (1 kasus) 23 kasus (21 kasus) Wakatobi 269 (5 kasus) (1 kasus) 21 (40 kasus) (20 kasus) Buton Utara 92 (3 kasus) 0 kasus 15 (11 kasus) Baubau 197 (5 kasus) 130,8 (2 kasus) 14 (42 kasus) 9 (4 kasus) Sumber: Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara * = data belum diperoleh 6
7 Data SPM Kesehatan terkait Kesehatan Ibu dan Bayi Tahun 2010 dan 2013 di Lima Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tenggara (data per okt 2013) Kabupaten Tahun Cakupan kunjungan K4 Konawe Selatan Kolaka Utara Wakatobi Buton Utara Baubau Cakupan ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani nakes Cakupan ibu hamil yang ditangani nakes Cakupan desa siaga aktif % 37% 81 % 9,6 % % 78 % 88 % 26 % % 9 % 98 % 9,7 % % 100 % 94 % 100 % % 43 % 93 % 9,5 % 2013 * * * * % 78 % 89 % 19,2 % 2013 * * * * % 31 % 91 % 100 % % 78% 95% 100% Sumber: Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara * = data belum diperoleh Data salah satu indikator SPM Pendidikan Dasar Tahun di Empat Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tenggara. Kabupaten Indikator Sekolah Konawe Selatan Kolaka Utara Wakatobi Baubau Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan Sumber: Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara SD 33,8% 38% 41% MI 69,2% 81% 85% SMP 10,4% 11,3% 11,39% MTs 46,6% 47,3% 65,2% SD 75% 80,3% 90,4% MI 70% 75% 91,6% SMP 77,4% 90,6% 97,1% MTs 54,5% 57,1% 92,8% SD * 30% 54% MI * 33% 67% SMP * 41% 63% MTs * 33% 44% SD 98,51% 98,53% 100% MI 80% 100% 100% SMP 85,71% 95,24% 100% MTs 83,33% 100% 100 * = data belum diperoleh 7
8 Anugerah Parahita Ekapraya (APE) atau Gender Award dari Presiden RI kepada Gubernur Sulawesi Tenggara Tahun (foto : 8 Pembelajaran Beberapa pembelajaran yang dapat ditarik dari komitmen Sulawesi Tenggara: Koordinasi yang baik antar SKPD pemerintah provinsi menjadi satu media yang efektif dalam menjalankan peran sebagai wakil pemerintah pusat dalam mendukung pemerintah daerah menjalankan kewenangan dan kewajibannya. Tim Koordinasi melalui Sub Komite BRI terbukti efektif meningkatkan kualitas koordinasi dan bantuan teknis yang dibutuhkan pemerintah daerah dalam rangka percepatan pencapaian SPM dan MDGs. Kemajuan pencapaian SPM dan MDGs merupakan kinerja pemerintah daerah dan juga pemerintah provinsi melalui peran koordinasi, bantuan teknis dan kebijakan yang mendukung. Meskipun sudah ada petunjuk teknis bagi penerapan SPM, tetap dibutuhkan inovasi-inovasi untuk mendukung upaya percepatan pencapaian SPM dan juga MDGs.
Pengarusutamaan Gender di Sulawesi Tenggara Percepatan Pengarusutamaan Gender Dengan Kerjasama Multipihak
PRAKTIK CERDAS Seri Lembaran Informasi BASICS No.18 - Desember 2013 Pengarusutamaan Gender di Sulawesi Tenggara Percepatan Pengarusutamaan Gender Dengan Kerjasama Multipihak Masalah dan Peluang Provinsi
Lebih terperinciMANAJEMEN DATA : Peningkatan Pengelolaan Data untuk Mencapai Target SPM Bid. Kesehatan dan Pendidikan Dasar
PRAKTIK CERDAS Seri Lembaran Informasi BASICS No.9 - Februari 203 MANAJEMEN DATA : Peningkatan Pengelolaan Data untuk Mencapai Target SPM Bid. Kesehatan dan Pendidikan Dasar 27 Indikator Standar Pelayanan
Lebih terperinciDra. Hj. Marhamah, MSi Biro Pemberdayaan Perempuan, Anak dan KB Setdaprovsu Tahun 2016
EVALUASI PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK MENYONGSONG ANUGERAH PARAHITA EKAPRAYA ( APE ) Dra. Hj. Marhamah, MSi Biro Pemberdayaan Perempuan, Anak dan KB Setdaprovsu Tahun 2016 ANUGERAH
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPROGRAM SANGIHE MENGAJAR: Kiat Baru Pemenuhan Guru di Pulau-Pulau dan Desa Terpencil DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE, SULAWESI UTARA
PRAKTIK CERDAS Seri Lembaran Informasi BASICS No. 11 - September 2013 PROGRAM SANGIHE MENGAJAR: Kiat Baru Pemenuhan Guru di Pulau-Pulau dan Desa Terpencil DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE, SULAWESI UTARA
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
1 BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 39 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG PANDUAN TEKNIS PENGARUSUTAMAAN GENDER DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Lebih terperinci1.1. Latar Belakang. Proses penyusunan dan penetapan Renstra SKPD tersebut dilaksanakan dengan mengacu pada mekanisme perencanaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta perangkat
Lebih terperinciPRAKTIK CERDAS DANA INISIATIF: SPM Bidang Kesehatan: Satuan Beban Pelayanan (unit cost) dan Bantuan Keuangan Khusus Kesehatan. Tantangan atau Peluang
PRAKTIK CERDAS Seri Lembaran Informasi BASICS No.8 - Februari 2013 Cakupan pelayanan kesehatan dasar sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan di kabupaten/kota bukan membutuhkan dana yang
Lebih terperinci2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Pe
No.927, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pengarusutamaan Gender. Daerah. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinciPemerintah Kabupaten Wakatobi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Wakatobi memiliki potensi kelautan dan perikanan serta potensi wisata bahari yang menjadi daerah tujuan wisatawan nusantara dan mancanegara. Potensi tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN
1.1. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN Peletakan sendi-sendi dasar pembangunan Sulawesi Tenggara periode 2008 2013, telah memperlihatkan kerangka pembangunan yang jelas, terarah dan sistematis dalam menyongsong
Lebih terperinciPENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI PPRG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
PENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI PPRG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PENGARUSUTAMAAN GENDER Strategi untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui kebijakan dan program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa dalam
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN MALANG. BAB I KETENTUAN UMUM
BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinci1. Pelaksanaan Kegiatan Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Se Kalimantan Utara Tahun 2017 tanggal 08 Mei 2017 di Kota Tarakan
1. Pelaksanaan Kegiatan Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Se Kalimantan Utara Tahun 2017 tanggal 08 Mei 2017 di Kota Tarakan a. Latar Belakang Dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan,
Lebih terperinciPerencanaan dan Penganggaran Responsif Gender di Kementerian Keuangan
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender di Kementerian Keuangan Jakarta, Juni 2012 1 2 Peran Kementerian Keuangan dalam Penerapan PPRG 1. Urgensi PPRG 1. Mengacu
Lebih terperinciGubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG
1 Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER
SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang Mengingat :
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK-BENTUK PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN MEKANISME PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BAPPEDA PROV. SULTRA TAHUN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2013-2018 disusun guna menyediakan dokumen perencanaan lima
Lebih terperinciKLA DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DAN PERWUJUDAN HAK ANAK
KLA DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DAN PERWUJUDAN HAK ANAK Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mempunyai visi yaitu terwujudnya kesetaraan gender, dan misi adalah mewujudkan kebijakan
Lebih terperinciBUPATI SOPPENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOPPENG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH
1 BUPATI SOPPENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOPPENG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SOPPENG,
Lebih terperinciOLEH KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Dalam acara Orientasi Parameter Kesetaraan Gender Dalam Pembentukan Per Uuan bagi Pusat
OLEH KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Dalam acara Orientasi Parameter Kesetaraan Gender Dalam Pembentukan Per Uuan bagi Pusat dan Daerah di Hotel Millenium, Tanggal 26-28 Juni 2012
Lebih terperinciWALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT
SALINAN WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KOTA DEPOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA DEPOK, Menimbang
Lebih terperinciSERI ANALISA ANGGARAN MULTIPIHAK BERBASIS SPM/MDGs & BERKEADILAN GENDER PANDUAN ANALISA PRAKTIS APBD BAGI DPRD VERSI UJICOBA
SERI ANALISA ANGGARAN MULTIPIHAK BERBASIS SPM/MDGs & BERKEADILAN GENDER PANDUAN ANALISA PRAKTIS APBD BAGI DPRD 2014 VERSI UJICOBA Kata Pengantar Tercapainya pelayanan dasar yang berkualitas bagi masyarakat
Lebih terperinciGUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG
GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER PADA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR
Lebih terperinciS A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 15 TAHUN No. 15, 2016 TENTANG
- 1 - S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2016 NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 21 TAHUN TAHUN 2013
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 21 TAHUN 2013 21 TAHUN 2013 TENTANG PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciWALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciPress Release Rapat Koordinasi Nasional Pembangunan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Tahun 2010
RAKORNAS PP DAN PA 2010 Jakarta, 29 Juni 2010 Jakarta, KLA.Org - Press Release Rapat Koordinasi Nasional Pembangunan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Tahun 2010 Rakornas PP dan PA Tahun 2010
Lebih terperinciPerubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Le
WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH BERPERSPEKTIF GENDER KOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPARE
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan merupakan tahapan awal dalam proses pembangunan sebelum diimplementasikan. Pentingnya perencanaan karena untuk menyesuaikan tujuan yang ingin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Kesehatan 2012 2017 Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, merupakan penjabaran
Lebih terperinciBUPATI TORAJA UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN
BUPATI TORAJA UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TORAJA UTARA, Menimbang
Lebih terperinciPENGARUSUTAMAAN GENDER DI INDONESIA
PENGARUSUTAMAAN GENDER DI INDONESIA Oleh: Iklilah Muzayyanah DF., M.Si 1 (Dipresentasikan pada Workshop Pengarusutamaan Gender dan Anak di Perguruan Tinggi Agama Islam) Hotel T, 1 Oktober 2014 APA PENGARUSUTAMAAN
Lebih terperinciPANDUAN PENERAPAN PRAKTIK CERDAS PENANGANAN PENDIDIKAN ANAK PUTUS SEKOLAH MELALUI KERJASAMA MULTIPIHAK
A PENANGANAN PENDIDIKAN ANAK PUTUS SEKOLAH MELALUI KERJASAMA MULTIPIHAK Praktik Cerdas ini didukung oleh Proyek BASICS melalui mekanisme BASICS Responsive Initiative pada tahun 2010-2013 Penulis Tim BASICS
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012
1 LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah mengamanatkan kepada Kepala Daerah untuk menyusun pembangunan daerah yang merupakan kesatuan dalam
Lebih terperinciNOMOR : TANGGAL : TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR : TANGGAL : TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
1 SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 119 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 119 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa dalam penyelenggaraan
Lebih terperinciTAHUN 2016 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2016 BAN SM ACEH HASIL ANALISIS DATA AKREDITASI TAHUN 2016 1 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI
Lebih terperinciBUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 53 TAHUN
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 53 TAHUN TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN NOMOR 29/E, 2011 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 26 Tahun 2016 Seri E Nomor 18 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 26 Tahun 2016 Seri E Nomor 18 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER KOTA BOGOR Diundangkan dalam Berita Daerah
Lebih terperinciGUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR : 62 TAHUN 2011 TENTANG
GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR : 62 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI LINGKUP PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN BADAN PEMBERDAYAAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2014
1 LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA
Lebih terperinciRAD PUG KABUPATEN KENDAL
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, taufik, hidayah-nya sehingga penyusunan Laporan Akhir Rencana Aksi Daerah Pengarusutamaan Gender Kabupaten Kendal
Lebih terperinciMENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN (DEKONSENTRASI) BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA SABANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER DALAM PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
PERATURAN WALIKOTA SABANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER DALAM PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SABANG, Menimbang : a. bahwa dokumen perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Provinsi Lampung merupakan provinsi yang berada di ujung selatan Pulau Sumatera dan merupakan gerbang utama jalur transportasi dari dan ke Pulau Jawa. Dengan posisi
Lebih terperinciNUSA 6 TAHUN MEMBANGUN SULAWESI TENGGARA
NUSA 6 TAHUN MEMBANGUN SULAWESI TENGGARA CAPAIAN PEMBANGUNAN SULAWESI TENGGARA TAHUN 2008-2013 2013 BELANJA DAERAH TAHUN 2008 RP. 1.077.454.288.526,- PERTUMBUHAN EKONOMI 7,27% PENDUDUK MISKIN 19,53% TINGKAT
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
Lebih terperinciBUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA AKSI DAERAH PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2014-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental spritual maupun sosial yang memungkinkan
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER
BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK UTARA, Menimbang
Lebih terperinci1) Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 tahun 2006 jo No. 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Keuangan di Daerah
Pada Ratek Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender Tahun 2010 yang dilaksanakan di Hotel Horison Bekasi pada tanggal 26 sampai dengan 28 Juli 2010, dengan tema Meningkatkan Efektifitas Pelaksanaan
Lebih terperinciLATAR BELAKANG DAN KONDISI UMUM
1. Latar Belakang dan Kondisi Umum 2. Dasar Hukum 3. Proses Penyusunan RAD 4. Capaian RAD MDGS Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011 2015 5. Permasalahan Pelaksanaan Aksi MDGS 6. Penghargaan yang Diperoleh
Lebih terperinciPROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN
1 PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GAWI SABARATAAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARBARU, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciBUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciGENDER BUDGET STATEMENT. (Pernyataan Anggaran Gender) : Kedeputian Bidang SDM dan Kebudayaan. Perlindungan Anak
Contoh GBS Bappenas (T.A.2011) GENDER BUDGET STATEMENT (Pernyataan Anggaran Gender) Nama K/L Unit Organisasi Unit Eselon II/Satker Program Kegiatan : Kementerian PPN/Bappenas : Kedeputian Bidang SDM dan
Lebih terperinciBUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DIDAERAH
1 BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DIDAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BINTAN, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus menyusun Rencana Strategis
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tidak terlepas
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.189, 2014 KPP & PA. Pembangunan. Keluarga. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2013
Lebih terperinciSulawesi Tenggara. Tugu Persatuan
494 Penghitungan Indeks Indonesia 2012-2014 Sulawesi Tenggara Tugu Persatuan Tugu Persatuan dibangun di atas lahan yang dulu dipakai Musabaqoh Tilawatir Quran (MTQ) Nasional ke- 21 tahun 2006. Karena itu,
Lebih terperinciKESIAPAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)
KESIAPAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Arifin Rudiyanto Deputi Menteri Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian Perencanaan
Lebih terperinciBUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER (PPRG)
BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER (PPRG) BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengintegrasikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Pengertian Renstra PD Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 dalam pasal 1 mengenai ketentuan umum. Rencana strategis SKPD yang selanjutnya disingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAEAH KOTA BINJAI TAHUN LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan Daerah pada dasarnya harus selaras dengan tujuan pembangunan nasional. Tujuan pembangunan nasional secara exsplisit dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Organisasi Perangkat Daerah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah merupakan Dinas unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang Lingkungan Hidup dan
Lebih terperinciWALIKOTA PEKALONGAN, PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH
WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN,
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG
BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciSulawesi Tenggara merupakan provinsi kepulauan yang kaya akan sumber daya alam.
Sulawesi Tenggara merupakan provinsi kepulauan yang kaya akan sumber daya alam. Sebagai provinsi kepulauan, Sulawesi Tenggara dikaruniai kekayaan sumberdaya laut yang cukup besar, selain itu Sulawesi Tenggara
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN
RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan peran yang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Otonomi daerah yang dilaksanakan per 1 Januari 2001 telah memberikan peran yang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk mengurus sendiri urusan pemerintahannya, berdasarkan
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI BALI
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang
Lebih terperinciRenstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Soppeng Tahun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Rencana strategis () Perangkat Daerah merupakan dokumen perencanaan perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun yang berisi tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENSTRA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG PERIODE TAHUN 2014-2018 Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014-2019 merupakan amanat perundang-undangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015
Lebih terperinciBUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciSTRATEGI PUG dalam pembangunan daerah. Hj. ANDI MURLINA PA, S.Sos KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROV.
STRATEGI PUG dalam pembangunan daerah Hj. ANDI MURLINA PA, S.Sos KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROV. SULSEL 1 Kesetaraan Gender Laki-laki dan perempuan memiliki dan mendapatkan
Lebih terperinciPROGRAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH:KONSEP PELAKSANAAN, PERENCANAAN, MONITORING, EVALUASI, DAN SUPERVISI
PROGRAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH:KONSEP PELAKSANAAN, PERENCANAAN, MONITORING, EVALUASI, DAN SUPERVISI B2 FA Book 2.indd 1 10/26/10 1:54:40 PM FA Book 2.indd 2 10/26/10 1:54:40 PM B2 Penulis Drs. Trias
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 39 TANGGAL : 14 Mei 2013 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Daerah Provinsi
Lebih terperinciPANDUAN PENERAPAN PRAKTIK CERDAS PENGELOLAAN PKBM MANDIRI DAN BERKUALITAS
A PENGELOLAAN PKBM MANDIRI DAN BERKUALITAS Praktik Cerdas ini didukung oleh Proyek BASICS melalui mekanisme BASICS Responsive Initiative pada tahun 2010-2013 Penulis Tim BASICS Penyunting Theresia Erni
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.75, 2014 BNPP. Penyusunan. Rencana Aksi. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI PENGELOLAAN
Lebih terperinciB. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN
B. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN Pembagian urusan pemerintahan sesuai asas desentralisasi dalam sistem pemerintahan yang mensyaratkan adanya pembagian urusan yang jelas antara Pemerintah dengan
Lebih terperinciGUBERNUR GORONTALO, KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 277 / 02/ VII / 2013
GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 277 / 02/ VII / 2013 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2012-2017 GUBERNUR GORONTALO, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN Program adalah kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematis dan terpadu dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015 merupakan dokumen perencanaan daerah tahun keempat RPJMD Kabupaten Tebo tahun 2011 2016, dalam rangka mendukung Menuju
Lebih terperinci