USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru,Tenaga Kependidikan, dan Siswa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru,Tenaga Kependidikan, dan Siswa"

Transkripsi

1 USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru,Tenaga Kependidikan, dan Siswa Edisi 01 Agustus - Oktober 2012 LENSA PRIORITAS Media Komunikasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik di Jawa Tengah Saya mendukung program USAID PRIORITAS di Jawa Tengah dan berkomitmen mengimplementasikan serta mengembangkannya Rektor UNNES Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo BERFOKUS PADA PRAKTIK YANG BAIK USAID PRIORITAS mengutamakan penyebarluasan praktik pendidikan yang baik dalam bidang pendidikan dasar. Menurut Nurkolis Koordinator Propinsi Program USAID PRIORITAS di Jawa Tengah, pelaksanaan program akan berfokus pada penyebarluasan praktik pendidikan yang baik terutama dalam kemampuan membaca dan Matematika di kelas awal SD/ MI, Pendidikan Sains, teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan, pendidikan inklusi dan kesetaraan, transisi dari SD/MI ke SMP/MTs, perlindungan anak, jender dan budaya sehat. katanya. Lebih lanjut Nurkolis menambahkan diperlukan dukungan kuat dari stakeholder pendidikan supaya peningkatan kualitas pendidikan dasar yang dilakukan USAID PRIORITAS dapat tercapai secara maksimal, tegasnya. GONG PELUNCURAN: Mendikbud Prof. Dr. Muhammad Nuh, meresmikan program USAID PRIORITAS bersama dengan Duta Besar AS, Bapak Scot Marciel, Sesmenko Kesra, Bapak Indroyono Soesilo, Dirjen Pendidikan Agama Islam Kemenag Prof. Dr. Nur Syam, dan Direktur USAID Indonesia, Bapak Andrew Sisson di Auditorium Ditjen Dikti Kemdikbud, Jakarta (3/10). Satu orang siswa adalah aset besar masa depan, bila mampu menyelamatkannya, itu adalah sebuah pekerjaan besar. Oleh karenanya perlu banyak pihak yang terlibat dalam bidang ini, apalagi kita di Indonesia yang begitu luas. Begitu petikan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Prof. Dr. Muhammad Nuh dalam peluncuran Program USAID PRIORITAS (Prioritizing Reform Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia'sTeachers,Administrators and Students atau Mengutamakan pembaharuan, inovasi, dan kesempatan bagi guru, tenaga kependidikan, dan siswa). Program ini merupakan bantuan pendidikan lima tahun dari USAID untuk meningkatkan akses pendidikan dasar yang berkualitas. Duta besar Amerika Serikat (AS), Scot Marciel menyebutkan bahwa program USAID PRIORITAS merupakan bagian penting dari kemitraan komprehensif AS - Indonesia, yaitu komitmen yang ditanda tangani oleh Presiden Barack Obama dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2010 untuk meningkatkan kerjasama dan mempererat hubungan antara kedua negara. Newsletter LENSA PENDIDIKAN diterbitkan oleh USAID PRIORITAS-Jawa Tengah, sebagai sarana komunikasi dan menyebarluaskan praktik pendidikan yang baik untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Jawa Tengah Scot Marciel menambahkan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan pendidikan di sekolah dasar (SD/MI dan SMP/MTs). Prioritas utama dari program ini adalah untuk meningkatkan kualitas guru dengan pelatihan guru serta bekerjasama dengan LPTK untuk memperkuat koordinasi serta peran LPTK dalam pendidikan. Program baru USAID di bidang pendidikan dasar akan membantu sekolah dasar, SMP dan madrasah mendapatkan akses pendidikan kelas dunia untuk generasi muda Indonesia, tutur Scot Marciel. Program bantuan senilai US $83,7 juta ini akan memberikan manfaat kepada lebih dari siswa, guru di 10 provinsi, akan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas mengajar dan belajar di sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan madrasah di 110 kabupaten/kota dan bekerjasama dengan 20 LPTK di seluruh Indonesia. Lebih lanjut program ini juga akan mendeseminasikan praktik pendidikan yang baik dari program DBE (Decentralized Basic Education) yang menjangkau sekitar sekolah, guru, tenaga kependidikan, masyarakat, dan siswa.

2 LENSA EDITORIAL USAID PRIORITAS MITRA PENDIDIKAN DASAR DI JAWA TENGAH Hampir semua negara saat ini menaruh perhatian menuntaskan wajib belajar pada jenjang pendidikan dasar, tentu saja tak terkecuali Indonesia dan khususnya di Jawa Tengah, bahkan di tahun 2013 diharapkan bisa meningkat menjadi wajib belajar 12 tahun. Peningkatan wajib belajar ini akan mengacu pada tiga Nurkolis, Koordinator Program USAID PRIORITAS- Jawa Tengah pilar kebijakan pemerintah yakni: pemerataan dan perluasan akses, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, serta penguatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik. Semangat untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang dilakukan Pemerintah Propinsi Jawa Tengah wajib didukung oleh semua pihak, salah satunya yaitu dari USAID PRIORITAS. Sejak diluncurkan di Jakarta (3/10) oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh dan Duta Besar Amerika untuk Indonesia Scott Marciel, USAID PRIORITAS telah menjalin koordinasi dan langkah-langkah taktis untuk mendukung pengembangan kualitas pendidikan dasar. Koordinasi dilakukan baik secara formal maupun informal dengan semua pihak stakeholder pendidikan, baik itu di tingkat provinsi, kabupaten, ataupun sekolah. Mengenang pelaksanaan dan dukungan USAID untuk pendidikan dasar salah satunya melalui program DBE 5 tahun silam, beberapa program yang diusung diantaranya, yaitu peningkatan life skills siswa, peningkatan kemampuan berfikir tingkat tinggi, outhentic assessment, cooperatif learning dan contextual learning. Program manajemen dan tata kelola berfokus pada peningkatan kerja sama dan koordinasi LPTK dan LPMP, perhitungan biaya satuan pendidikan, penguatan manajemen SDM khususnya penempatan dan pengembangan profesionalisme guru, penguatan kapasitas kepala sekolah dan pengawas sekolah, penguatan rencana anggaran program sekolah, pengembangan dan pembaharuan renstra dan renja sesuai kebutuhan daerah. Nurkolis menyampaikan untuk kedepannya program yang akan diusung difokuskan pada tiga komponen utama yaitu pada peningkatan kualitas dan relevansi pembelajaran, peningkatan tata kelola dan manajemen pendidikan di sekolah dan kabupaten, dan peningkatan dukungan koordinasi di dalam dan antar sekolah, lembaga pendidikan/ pelatihan guru dan pemerintah disemua jenjang, tutur pria yang di daulat menjadi koordinator provinsi program USAID PRIORITAS di Jawa Tengah ini. Lebih lanjut, pria berkacamata ini menyampaikan akan ada materi-materi baru yang di usung diantaranya berfokus pada kelas awal terutama dalam kemampuan membaca dan matematika, pendidikan sains (IPA), teknologi informasi untuk pendidikan, pengelolaan pendidikan inklusi dan kesetaraan, transisi dari SD/MI ke SMP/MTs, anak-anak berkebutuhan khusus, perlindungan anak, gender dan budaya sehat di sekolah. USAID PRIORITAS juga akan melakukan pelatihan dan kerja sama dengan para dosen LPTK dan fasilitator daerah dari guru, kepala sekolah dan pengawas. Kerja sama dengan kabupaten akan melibatkan 16 SD/MI dan 8 SMP/MTs terpilih. Pemilihan sekolah mitra dilakukan berdasarkan instrumen yang dikembangkan USAID dan dinilai secara kolaboratif dengan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama Kabupaten. Target peningkatan kualitas akan berfokus pada kualitas dan relevansi pembelajaran di sekolah. Hal ini terkait dengan pelatihan para dosen LPTK yang kedepannya akan menjadi motor penggerak diseminasi. Selanjutnya akan dibuat juga semacam konsorsium dengan kampus lain disekitar Universitas mitra USAID PRIORITAS. Para dosen di kampus yang menjadi anggota konsorsium diharapkan akan mengimbaskan program kepada mahasiswa yang melakukan praktik mengajar (PPL) termasuk ke sekolahsekolah mitra yang ditunjuk Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama ditingkat Kabupaten. Semua kegiatan di atas diharapkan akan memicu kreativitas dan inovasi di sekolah, yang pada akhirnya diharapkan akan mengubah wajah baru pendidikan dasar menjadi lebih baik.* Bercengkrama. Ibu Mimi Santika USAID Indonesia, Stuart Weston Direktur Program USAID PRIORITAS, dan Bambang Aryawan Kadinas Pendidikan Kabupaten Purworejo, sedang mengenang kerjasama praktik pendidikan yang baik dalam Program DBE-USAID. Apresiasi. Mendikbud Muhammad Nuh memberikan ucapan selamat dan pengarahan pada Bupati Purworejo Mahsun Zain, dan Kadinas Pendidikan Kabupaten Purworejo pada Pameran Praktik yang Baik saat peluncuran Program USAID PRIORITAS di Jakarta (3/10). 2 LENSA PRIORITAS - Edisi 01, Agustus - Oktober 2012

3 LENSA UTAMA 13 KABUPATEN DI JAWA TENGAH MENJADI MITRA USAID PRIORITAS SETELAH melalui proses penjaringan dan pemilihan secara demokratis dan partisipatif yang panjang di tingkat provinsi, terpilih lima kabupaten di Propinsi Jawa Tengah sebagai mitra USAID PRIORITAS. Lima kabupaten yang dalam istilah USAID PRIORITAS disebut daerah cohort 1 tersebut adalah Semarang, Batang, Banjarnegara, Purbalingga, dan Sragen. Di lain pihak kabupaten yang masuk dalam program diseminasi program DBE berjumlah 8 kabupaten yaitu Demak, Jepara, Kudus, Grobogan, Blora, Karang Anyar, Boyolali, dan Purworejo. 13 Kabupaten yang menjadi mitra USAID PRIORITAS selama 5 tahun ke depan akan mengalami perlakuan yang berbeda. Kabupaten cohort 1 akan lebih banyak mendapatkan fokus pendampingan, penguatan di berbagai bidang pendidikan khususnya tiga komponen utama yang menjadi fokus yaitu, peningkatan kualitas pembelajaran, manajemen dan tata kelola serta koordinasi antar kelembagaan. Sedangkan untuk 8 kabupaten lama lebih difokuskan pada desiminasi program yang dulunya pernah di laksanakan bersama DBE-USAID. Di lima kabupaten cohort 1 akan dipilih 16 SD/MI dan 8 SMP/MTs dengan pembagian 75% dari sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan dan 25% dari lingkungan Kementrian Agama yang berasal dari dua kecamatan yang berbeda pada setiap kabupaten dan memiliki komitmen kuat untuk memajukan pendidikan di jajarannya. komitmen kuat untuk maju adalah syarat mutlak bagi sekolah untuk menjadi mitra USAID PRIORITAS, begitu kata Hari Riyadi Acting Provincial Coordinator yang menyampaikan perihal seleksi sekolah mitra ke stakeholder kabupaten. Pemilihan sekolah mitra dilakukan secara demokratis dan terbuka bersama-sama dengan Dinas Pendidikan dan Kementrian Agama untuk memilih sekolah yang menjadi mitra USAID PRIORITAS. Setelah proses pemilihan sekolah mitra, akan dilakukan beberapa tes awal melalui program monitoring dan evaluasi serta pendataan awal. Data ini akan menjadi pijakan pertama bagi USAID PRIORITAS untuk mengukur peningkatan kualitas pasca dilakukannya program. Selanjutnya setelah pendataan awal akan ada pemilihan fasilitator yang berjumlah 20 orang ditingkat SD/MI dan 20 orang di tingkat SMP/MTs. Selesai semua proses tersebut maka diawal 2013 program akan dilaksanakan. 1 3 Keterangan: Daerah Mitra Baru 1. Batang 2. Kab Semarang 3. Sragen 4. Banjarnegara 5. Purbalingga Daerah Mitra Lama 6. Demak 7. Jepara 8. Kudus 9. Grobogan 10. Blora 11. Karang Anyar 12. Boyolali 13. Purworejo LPTK Mitra: 1. Universitas Negeri Semarang (UNNES) 2. IAIN Walisongo Semarang. 3. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Peta Mitra USAID PRIORITAS Provinsi Jawa Tengah Dinas Pendidikan Purbalingga Siapkan Dana di APBD 2013 untuk Pelatihan USAID PRIORITAS ISKHAK, M.Pd Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga Untuk sosialisasi dan pembicaraan intensif masing-masing kabupaten diwakili: 1) Wakil Bupati Batang, Bapak Soetadi. 2) Bupati Purbalingga, H. Heru Sujatmoko. 3) Bupati Banjarnegara, Bapak H. Sutedjo S. Utomo. 4) Bupati Sragen, Bapak Agus Fatchurrahman. 5) Bupati Semarang, Bapak H. Mundjirin. Kami sangat gembira sekali adanya program USAID PRIORITAS di Kabupaten Purbalingga, dan sebagai bagian komitmen kerjasama, kami telah mencantumkan anggaran pelatihan untuk diseminasi awal ke dalam APBD Edisi 01, Agustus - Oktober LENSA PRIORITAS

4 LENSA UTAMA LPTK KUNCI PENGEMBANGAN DAN PELATIHAN GURU Dukungan dari berbagai pihak untuk kelancaran program USAID PRIORITAS menjadi poin utama dalam penyebarluasan praktik pendidikan yang baik. Salah satu caranya yaitu bekerja sama dengan Teacher Training Institution (TTI) atau LPTK. Tujuan dari kerjasama ini yaitu untuk meningkatkan kapasitas dalam melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi guru pra dan dalam jabatan, serta membantu kabupaten mitra untuk meningkatkan kualitas tata kelola dan manajemen pendidikan. Sinergisitas antara USAID PRIORITAS dan perguruan tinggi (LPTK) perlu dibangun untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan guru, kerjasama ini merupakan kunci untuk pengembangan kualitas pendidikan yang dibangun oleh USAID PRIORITAS 5 tahun ke depan, tutur Ajar Budi Kuncoro, Teacher Training Institute Specialist USAID PRIORITAS. Kegiatan utama antara USAID PRIORITAS dengan LPTK diantaranya: 1. Melakukan pelatihan staf pendidikan di LPTK dalam memanfaatkan bahan-bahan pelatihan yang dikembangkan oleh program USAID PRIORITAS untuk mendukung program pendidikan yang ber-kualitas baik pra maupun dalam jabatan. 2. Mendukung pengembangan kurikulum pendidikan/ pelatihan guru pra dan dalam jabatan serta keter-sediaan bahan, sumber, dan fasilitas pendidikan/ pelatihan guru. 3. Membangun kemitraan antara LPTK dan sekolah untuk menyediakan pengalaman praktik yang baik bagi mahasiswa calon guru. 4. Mendukung LPTK untuk mengembangkan peran-nya dalam menyediakan pelatihan guru dalam jabatan bagi kabupaten. Setelah melalui proses seleksi secara demokratif dan kolaboratif serta memperhatikan ketersebaran secara geografis, akhirnya terpilih 3 Universitas mitra, yaitu Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo. Tiga Universitas tersebut di atas akan melakukan koordinasi, yang pada akhirnya akan membuat konsorsium/training center dengan Universitas lain disekitar kampus tersebut. Dari konsorsium ini diharapkan diseminasi program akan dilakukan, baik itu melalui dosen pada waktu pembelajaran, PPL atau bentuk-bentuk kegiatan lain yang dilakukan oleh Universitas bersama-sama dengan USAID PRIORITAS. Para dosen di Universitas tersebut juga akan dilatih serangkaian materi yang diusung oleh USAID PRIORITAS diantaranya berfokus pada kelas awal, pendidikan sains (IPA), teknologi informasi untuk pendidikan, pendidikan inklusi, perlindungan anak, gender dan budaya sehat di sekolah.* Flash News Tim USAID PRIORITAS diwakili oleh Ajar Budi Kuncoro berdialog dan berdiskusi dengan Rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES) Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo. Rektor menyambut baik USAID PRIORITAS dan siap bekerjasama secara maksimal Rektor IAIN Walisongo Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag, bertemu dengan TIM USAID PRIORITAS dan menyatakan komitmennya untuk menjadi mitra USAID PRIORITAS. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A, menyatakan komitmennya untuk menjadi mitra USAID PRIORITAS. Nurkolis dan Ajar Budi Kuncoro (USAID PRIORITAS) berkoordinasi dengan Rektor Universitas Kristen Satya Wacana beserta staf (foto kiri) dan Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta beserta staf (foto kanan). 4 LENSA PRIORITAS - Edisi 01, Agustus - Oktober 2012

5 LENSA UTAMA SINERGIKAN KEBUTUHAN PROVINSI MELALUI FGD FGD KABUPATEN: AJANG PENGENALAN PROGRAM Terlalu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan oleh Dinas Pendidikan di Provinsi, sehingga butuh partner untuk mensinergikan kebutuhan provinsi dan keinginan dari pengguna pendidikan di daerah. Keterbukaan Menjadi Prinsip Utama dalam FGD dan Interview Studi Kebutuhan dan Peran di 5 Kabupaten Mitra USAID PRIORITAS (13-21/9). Semarang. Tim USAID PRIORITAS melakukan Focus Group Discussion (FGD) dan Interview dengan Stakeholder di Provinsi Jawa Tengah dari Unsur Dinas Pendidikan (gambar atas), Bappeda (gambar bawah kiri) dan Dewan Pendidikan (gambar bawah kanan). Suasana santai mewarnai pertemuan hangat antara tim USAID PRIORITAS dengan perwakilan dari Dinas Pendidikan, Dewan Pendidikan, Badan Perencanaan Daerah, dan Kemetrian Agama Provinsi Jawa Tengah dalam kegiatan studi assasement dan kebutuhan tingkat propinsi (6/9). Pertemuan ini merupakan langkah penting untuk kerjasama 5 tahun ke depan. Handoko Widagdo, Whole School Development Specialist yang hadir pada acara menilai esensi dari pertemuan ini telah didapatkan. kebutuhan, harapan, dan gambaran secara umum dari stakeholder provinsi tentang pendidikan di Jawa Tengah telah diketahui, selanjutnya tinggal di kabupaten saja. tuturnya. Dukungan dan kerjasama secara terbuka dari Propinsi Jawa Tengah pada program disampaikan oleh Indiarto Edi C., Kasubag Program Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Hasil studi kebutuhan dan peran ini merupakan bagian penting dari kerjasama, pihak Provinsi akan mendukung sesuai kemampuan yang ada di provinsi, paparnya. Lebih lanjut Prof. Dr. H. AT Soegito, S.H., M.M. ketua Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Tengah menambahkan Banyak pekerjaan yang harus diselesaikan oleh Dinas Pendidikan di Propinsi, sehingga butuh partner untuk mensinergikan kebutuhan propinsi dan keinginan dari pengguna pendidikan di daerah. Partner ini salah satunya bisa di isi oleh USAID PRIORITAS. paparnya. Daerah baru, suasana baru, dan teman baru. Rangkaian kata tersebut cocok bila di pakai untuk menggambarkan suasana kegiatan FGD dan interview di 5 kabupaten Mitra USAID PRIORITAS. Bagaimana tidak, 5 kabupaten ini merupakan daerah baru yang disentuh program, sehingga para stakeholder pendidikan juga baru mengenal program. Karena setiap kabupaten idealnya diwakili unsur-unsur dari Dinas Pendidikan, Kemenag, Bappeda, Dewan Pendidikan, UPTD/Cabang Dinas, Pengawas, Kepala Sekolah, dan Guru, maka dikesempatan ini tim USAID PRIORITAS berinisiatif untuk menyosialisasikan program lebih dini, harapannya akan ada keterbukaan dan silaturrahim yang baik untuk mengawali kerjasama. Tak kenal maka tak sayang, kiranya pepatah ini sesuai dengan pola kerja pada kegiatan ini, tukas Hari Riyadi, Management and Governance USAID PRIORITAS. lebih lanjut Hari menjelaskan... oleh karenanya kita mengawali kerjasama dengan pengenalan yang baik tentang program, tujuan serta target-target yang akan dicapai bersama 5 tahun kedepan, dengan cara ini informasi yang diharapkan semakin bisa otentik, karena responden tahu alasan kenapa mereka harus menjawab sesuai dengan data dan kondisi riil di lapangan. ungkapnya. * Mudah-mudahan USAID PRIORITAS menambah daya dorong dan daya dobrak untuk memajukan Madrasah, baik sumber daya manusia maupun tata kelolanya sehingga Madrasah lebih eksis di masyarakat Drs. H. Farhani, SH, MM (Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Banjarnegara) Tujuan kerjasama ini diharapkan akan mampu mengangkat kualitas pendidikan dasar baik dari sisi siswa maupun SDM yang menjalankannya Drs. Muhdi (Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara) Edisi 01, Agustus - Oktober LENSA PRIORITAS 5

6 LENSA PROFIL DISEMINASI DBE MENGALIR DERAS DI PURWOREJO Mengalir apa adanya, inilah moto Bambang Aryawan. Sosok yang didaulat menjadi ujung tombak pengembangan pendidikan dan kebudayaan di kabupaten Purworejo sejak 2008 silam. Lelaki berperawakan tegas ini menyatakan dirinya siap secara total untuk mengubah wajah pendidikan di Kabupaten Purworejo. Karena tekad kuatnya itu, Bambang menyambut gembira hadirnya program Desentralized Basic Education (DBE)-USAID tahun 2006 silam. Banyak pencapaian bersama DBE, kenangnya. Mulai dari sisi manajemen di Dinas Pendidikan, pembuatan Renstra, Renja, BOSP, pemerataan guru, inovasi pembelajaran, dan peningkatan kualitas Program DBE-USAID mempersatukan guru, kepala sekolah, dan pengawas menjadi berdaya dan pada akhirnya kapasitas sekolah menjadi maksimal. pembelajaran dengan model PAKEM. lanjutnya. Peran DBE-USAID di Kabupaten Purworejo bila dilihat dari tiga program kerja pemerintah, maka akan menghasilkan beberapa hal diantaranya: Pemerataan dan Perluasan Akses - daya tampung sekolah melebihi kebutuhan rasio jumlah siswa dan ruang belajar sudah sesuai standar kelayakan - pemerataan guru yang proporsional sehingga tidak memerlukan pengangkatan selama 4 tahun ke depan melalui program regrouping dan multy grade teacher untuk derah terpencil. Peningkatan Mutu dan Relevansi - peningkatan kapasitas pengawas, kepala sekolah, dan guru dengan pelatihan PAKEM dan kapasitas lain, - pelatihan kepala sekolah, komite, dan guru secara bersamaan sehingga program bisa langsung berjalan sebagai hasil tindak lanjut, - pendampingan tindak lanjut PAKEM oleh pangawas yang menjadi fasilitator, - melakukan replikasi DBE dari 2 kecamatan dan 1 gugus menjadi seluruh sekolah di Purworejo. Hasil replikasi dirasakan dengan peningkatan kualitas pembelajaran. Pencitraan Publik - adanya program khusus anak beriman dan berkepribadian. Program bagi siswa muslim lulus dari pendidi-kan dasar mampu membaca tulis Al-qur'an dan sholat dengan benar, - munculnya guru dan siswa berprestasi di tingkat nasional ataupun provinsi Bambang menegaskan bahwa DBE USAID mempersatukan guru, kepsek, dan pengawas menjadi berdaya dan pada akhirnya kapasitas sekolah menjadi maksimal. Pengembangan Laboratorium Pendidikan Dampak program DBE di Purworejo menyentuh seluruh 6 LENSA PRIORITAS - Edisi 01, Agustus - Oktober 2012 aspek pendidikan, menggairahkannya sehingga memunculkan inovasi dan kreativitas yang tidak terduga. Salah satunya di SMP N 19 Purworejo, Yuli Eko Sarwono, guru matematika dengan kreativitasnya menciptakan laboratorium matematika dengan memanfaatkan barang bekas. Bahkan dengan ketelatenannya dia mampu memenuhi ruang yang 2 berukuran 8x7m sehingga penuh dengan hasil kreativitas bersama siswanya. Selain Eko dengan laboratorium matematikanya, masih banyak guru yang berinovasi di bawah arahan Daryanto, kepala sekolah SMP Negeri 19 Purworejo. Daryanto menyebutkan masih ada beberapa keunikan yang ada di SMP kami, diantaranya yaitu Laboratorium Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan L a b o r a t o r i u m P a n c a s i l a. T i g a Laboratorium tersebut merupakan hasil kerja keras dari guru yang berkolaborasi dengan siswa, dan sering menjadi rujukan di Provinsi Jawa Tengah sebagai percontohan. Namun demikian terang Bambang Aryawan Kadinas Pendidikan Daryanto, Fokus pada penggunaan dan Kebudayaan barang-barang bekas dan pengembangan Kabupaten Purworejo karakter kebangsaan merupakan ruh pengembangan inovasi pembelajaran di SMP Negeri 19. tegasnya. Pengembangan pendidikan dan dampaknya yang begitu memuaskan setelah adanya program DBE membuat Bambang semakin mantab untuk mendukung diseminasi program-program dari USAID yaitu USAID PRIORITAS 5 tahun ke depan. harapan saya, USAID PRIORITAS akan menjadi mitra yang mengalirkan inovasi pembelajaran secara deras untuk kemajuan pendidikan di Kabupaten Purworejo, mengakhiri pembicaraannya.* Laboratorium Pancasila di SMPN 19 Purworejo Laboratorium. Matematika di SMPN 19 Purworejo Laboratorium IPS SMPN 19 Purworejo

7 LENSA PRAKTIK YANG BAIK Kemiringan Garis (Gradient) di Balik Fenomena Mistik Jelangkung Misteri Jelangkung Dimanfaatkan Yuli Eko Sarwono, Guru SMP Negeri 19 Purworejo Jawa Tengah sebagai Media Pembelajaran Matematika untuk Mempelajari Kemiringan Garis. Proses pembelajaran dengan media Jelangkung dilakukan menggunakan kayu atau bambu yang disilangkan dan diberikan batok kelapa sebagai kepala dari Jelangkung sehingga mirip seperti Jelangkung pada zaman dahulu. Kayu yang disilangkan digunakan sebagai bidang koordinat, pada sumbu Y dibuat kepala dan pada sumbu X dikenakan baju sehingga menyerupai Jelangkung. Pembelajaran diawali dengan menyiapkan alat bantu mengajar berbentuk Jaelangkung sebagai bidang koordinat, selanjutnya guru bersama peserta didik mencari tempat di halaman sekolah yang teduh. Setelah sesuai tempatnya guru memberikan cerita tentang historis Jelangkung sehingga siswa paham kegunaan Jaelangkung pada masa lalu, kemudian guru merangsang dan menjelaskan relevansi media inovasi dengan matematika ser ta menjelaskan kompetensi dasar yang akan diajarkan yaitu menghitung kemiringan garis. Setelah siswa memahami tujuan pembelajaran, guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, membimbing siswa yang berkelompok untuk mendiskusikan tentang materi gradient dan menuliskannya di lembar kerja siswa dengan menggunakan lidi kecil berbentuk jaelangkung. Setiap kelompok membuat soal tentang gradient, kemudian diberikan kepada kelompok lain untuk menyelesaikannya. Setelah selesai dikerjakan, setiap kelompok mempresentasikan hasil dari pekerjaannya. Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pekerjaan siswa dan memberi penekanan hasil. Setelah selesai melaksanakan simpulan dan penekanan hasil, guru memberikan reward kepada kelompok yang berhasil mengerjakan soal disesuaikan dengan tingkat kebenaran pengerjaan soal. Dampak praktik pembelajaran dengan media Jaelangkung setelah melakukan evaluasi secara sederhana dapat diketahui bahwa siswa meningkat pemahamannya tentang gradient dan mampu mengasumsikannya dengan media-media yang lain. Lebih lanjut terdapat peningkatan nilai ketuntasan belajar siswa dalam Kompetensi Dasar menghitung gradient dengan rata-rata sebesar 80%, dan terakhir semakin pahamnya siswa terhadap nilai dan karakter budaya daerah yang pada akhirnya siswa akan secara berimbang dan mampu memberikan penyikapan dengan benar tentang permainan budaya tersebut Lokasi Tingkat Lingkup Masalah Tujuan : SMPN 19 Purworejo Jl. Magelang Km 12 Purworejo : SMP/MTs : kelas : Selama ini siswa sering mengalami kesulitan dalam menjelaskan, mengaplikasikan, dan menghitung kemiringan garis, Media pembelajaran di sekolah yang masih monoton sehingga perlu adanya media pembelajaran inovatif yang berbeda serta merangsang keingintahuan Siswa Banyak berkembangnya film Jaelangkung dan cerita mistis dikalangan siswa sehingga perlu adanya media pembelajaran inovatif yang mampu memberikan pengetahuan tentang warisan kebudayaan daerah kepada siswa sehingga pada akhirnya mampu memberikan penyikapan yang benar. : Siswa mampu mendefinisikan nilai gradient Siswa mampu memahami gradient atau kemiringan garis serta mampu menghitung nilai gradient/kemiringan suatu benda Strategi Lanjutan Hasil Pelaku : Setiap kelompok membuat soal, kemudian diberikan kepada kelompok lain untuk menyelesaikannya. Setelah selesai dikerjakan, setiap kelompok mempresentasikan hasil dari pekerjaannya. Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pekerjaan siswa dan memberi penekanan hasil. Guru memberikan reward kepada kelompok yang berhasil mengerjakan soal disesuaikan dengan tingkat kebenaran pengerjaan soal. : Meningkatnya pemahaman siswa dengan gradient dan mengasumsikannya dengan media-media yang lain. Meningkatnya nilai ketuntasan belajar siswa Kompetensi Dasar menjadi 80% Semakin pahamnya nilai dan karakter budaya daerah yang pada akhirnya mampu memberikan penyikapan tentang budaya tersebut dengan benar : Pelaku: Yuli Eko Sarwono, Guru SMPN 19 Purworejo Siswa mengetahui dan mampu menyikapi dengan benar fenomena budaya daerah khususnya permainan Jaelangkung sebagai bagian dari program pengenalan warisan budaya bangsa. Strategi : Guru menyiapkan alat bantu mengajar berbentuk Jaelangkung sebagai bidang koordinat. Guru bersama peserta didik berada di luar kelas, atau di halaman sekolah yang teduh. Guru menjelaskan kompetensi dasar yaitu menghitung gradient. Siswa berkelompok mendiskusikan tentang materi gradient dan menuliskan di lembar kerja siswa dengan menggunakan lidi kecil berbentuk Jaelangkung. Edisi 01, Agustus - Oktober LENSA PRIORITAS 7

8 LENSA SERBA-SERBI staf jawa tengah KECANDUAN BTL3 DI KARANGANYAR Karanganyar, 80 orang guru berlatih untuk menguasai pertanyaan tingkat tinggi. Program DBE 3 di Jawa Tengah telah berakhir, namun dampaknya kian menjadi. Hal inilah yang terjadi di Karanganyar, salah satu mitra DBE 3 lima tahun silam. Sesuai dengan komitmen dari pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Karanganyar untuk tetap mendiseminasikan program DBE yaitu Better Teaching and Learning (BTL) dilaksanakanlah pelatihan BTL3 (13-15/10) bertempat di aula Dinas Pendidikan Kabupaten Karanganyar. Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari, hari pertama dan kedua, peserta dipandu oleh fasilitator untuk memetakan kurikulum, menyusun pertanyaan tingkat tinggi, membuat Lembar Kerja Siswa, penilaian kelas, dan jurnal refleksi. Di hari ketiga, peserta melaksanakan real teaching di SMP N 4 dan 5 Karanganyar dengan teknis pelaksanaan sebagian guru yang menjadi peserta menjadi pengajar dan sebagian lainnya mengobservasi. Sebagai mitra DBE, Dinas Pendidikan Karanganyar memahami pen ng materi materi pela han yang dikenalkan oleh DBE untuk tetap disebarluaskan dan dikembangkan di lingkungan guru. Hingga 2012, semua guru SMP di Karanganyar semua sudah dila h BTL2. Setelah dila h dengan BTL2 dan merasa mampu, guru meminta agar dilaksanakan lanjutan dari BTL2 yaitu BTL3, karena fakta di lapangan, guru sangat termo vasi setelah mengiku pela han BTL, demikian penegasan Kepala Seksi Kurikulum Dikmen Dinas Pendidikan Karanganyar, Sutrisno, M.Hum. Hal ini dibenarkan oleh Suprap, Am.Pd, guru IPS dari SMP N 1 Satu Atap Balong Jenang Karanganyar. Pengakuan Suprap yang kini telah berumur 58 tahun menyatakan bahwa pela han BTL3 yang diiku nya sangat mudah untuk dipahami, meski terkesan terlalu cepat. Saya yakin, model pembelajaran yang dikenalkan di BTL3 akan merepotkan Diseminasi BTL. Replikasi DBE Berlangsung Antusias di Karanganyar (13-15/12), Guru Termotivasi untuk Mengaplikasikannya Di Kelas. foto:shs/usaid PRIORITAS guru di depan, tetapi akan sangat membantu di dalam proses pembelajaran berikutnya, bahkan tahun tahun berikutnya, papar Suprap. Sementara Sumiya, S.Pd, guru IPS SMP N 3 Ja puro mengaku baru sekali ini ikut pela han seper BTL3, saya sangat termo vasi, tegas Sumiya. Sutrisno menambahkan, khusus untuk mendiseminasikan BTL3 sehingga mampu membuming di Karanganyar, Dinas Pendidikan Kabupaten Karanganyar telah menyiapkan dana replikasi pelatihan dua angkatan sejumlah total Rp.50 juta. Dana ini nantinya akan digunakan secara penuh untuk mendukung pelaksanaan diseminasi dari program DBE-USAID, terang Kepala Seksi Dinas Pendidikan Kabupaten Karanganyar ini.* LENSA PENDIDIKAN Edisi 01, Agustus - Oktober 2012 Penanggung Jawab: Nurkolis Direktur dan Staf USAID PRIORITAS-Jawa Tengah Editor: Anang Ainur Roziqin Tim Redaksi: Ajar Budi Kuncoro, Hari Riyadi, Dyah Karyati, R. Ahmad Sarjita, Saiful H. Shodiq, Wahyu Daryono Alamat: Perum. Candi Asri, Jl. Candi Makmur No.2A Karanganyar Gunung, Candisari, Semarang. aroziqin@prioritas.or.id USAID PRIORITAS: Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia s Teachers, Administrators, and Students

Edisi I - Desember 2012

Edisi I - Desember 2012 Edisi I - Desember 2012 Media Informasi dan Penyebarluasan Praktek Pendidikan yang Baik WEWARAH PRIORITAS Pendidikan inklusi, gender, pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, dan budaya hidup sehat, juga menjadi

Lebih terperinci

PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN

PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN BAHAN RUJUKAN BAGI LPTK PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/ MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) Mei 2013 Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SMP/MTs

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SMP/MTs PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SMP/MTs Oktober 2016 Panduan penggunaan video pembelajaran untuk pendampingan fasilitator SD/MI ini dikembangkan dengan dukungan penuh

Lebih terperinci

Pembentukan TIM PENGEMBANG SEKOLAH/ MADRASAH (TPS/M)

Pembentukan TIM PENGEMBANG SEKOLAH/ MADRASAH (TPS/M) Pedoman Untuk Kepala Sekolah/Madrasah Pembentukan TIM PENGEMBANG SEKOLAH/ MADRASAH (TPS/M) (Edisi September 2011) Untuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SD/MI

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SD/MI PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SD/MI Oktober 2016 Panduan penggunaan video pembelajaran untuk pendampingan fasilitator SD/MI ini dikembangkan dengan dukungan penuh

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

Praktik-praktik pembelajaran yang baik sebagai dampak dari pelatihan tersebut dihimpun dalam buku ini yang terdiri dari 6 jilid sebagai berikut:

Praktik-praktik pembelajaran yang baik sebagai dampak dari pelatihan tersebut dihimpun dalam buku ini yang terdiri dari 6 jilid sebagai berikut: Decentralized Basic Education 3 (DBE3), program yang didukung dana dari USAID, telah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Departemen Agama dari tahun 2006 s.d. tahun 2011, di 44 kabupaten/kota di enam

Lebih terperinci

PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN

PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN Pebruari 2013 Modul Pelatihan Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United States Agency for International Development

Lebih terperinci

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II Modul II Praktik yang Baik di Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II - 3

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru,Tenaga Kependidikan, dan Siswa

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru,Tenaga Kependidikan, dan Siswa USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru,Tenaga Kependidikan, dan Siswa Edisi 03 Februari - April 2013 Media Komunikasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DEMAK TAHUN

Lebih terperinci

Pelaksanaan, Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, dan Pemutakhiran RKS/M/RKT/RKAS

Pelaksanaan, Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, dan Pemutakhiran RKS/M/RKT/RKAS Untuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Pedoman Untuk Kepala Sekolah/Madrasah Pelaksanaan, Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, dan Pemutakhiran RKS/M/RKT/RKAS KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

PENGANTAR. Jakarta, 20 Oktober Michael Calvano, Ph.D. Chief of Party, DBE 2

PENGANTAR. Jakarta, 20 Oktober Michael Calvano, Ph.D. Chief of Party, DBE 2 PENGANTAR Program Pendidikan Dasar yang Terdesentralisasi (Decentralized Basic Education), Komponen Belajar Mengajar atau DBE 2 adalah salah satu komponen dari kerja sama antara pemerintah Indonesia dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan bahkan menjadi terbelakang. Dengan demikian pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan bahkan menjadi terbelakang. Dengan demikian pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan pun dan di manapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang dinamakan dengan nawacita.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 BATANG KABUPATEN BATANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 BATANG KABUPATEN BATANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 BATANG KABUPATEN BATANG Disusun Oleh Nama : Aries Shofiana Al Hamidi NIM : 2201409114 Prodi : Pendidikan Bahasa Inggris FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Seuramoe PRIORITAS. Informasi dan Inovasi UTAMAKAN MUTU PEMBELAJARAN. Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik

Seuramoe PRIORITAS. Informasi dan Inovasi UTAMAKAN MUTU PEMBELAJARAN. Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik : Mengutamakan Pembaharuan,Inovasi,dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa Seuramoe PRIORITAS Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik Edisi 1 / Agustus - Oktober

Lebih terperinci

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa Edisi 05 Tahun 2013 USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa Media Komunikasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik di Jawa

Lebih terperinci

Hasil Perhitungan SPM

Hasil Perhitungan SPM THE WORLD BANK Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh Utara Juli 2012 Buku Laporan Hasil Perhitungan SPM Menggunakan Aplikasi TRIMS (Tool for Reporting and Information Management by Schools)

Lebih terperinci

Desentralisasi Manajemen dan Tatalayanan Pendidikan Dasar yang Lebih Efektif

Desentralisasi Manajemen dan Tatalayanan Pendidikan Dasar yang Lebih Efektif Desentralisasi Manajemen dan Tatalayanan Pendidikan Dasar yang Lebih Efektif Laporan Akhir DBE1 untuk Provinsi Jawa Tengah 30 Desember 2011 Laporan ini ditulis oleh Decentralized Basic Education 1 (DBE1)

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun oleh Nama : Novian Fitri Nurani NIM : Prodi : Pendidikan Biologi

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun oleh Nama : Novian Fitri Nurani NIM : Prodi : Pendidikan Biologi LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG Disusun oleh Nama : Novian Fitri Nurani NIM : 4401409039 Prodi : Pendidikan Biologi FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN DAN SEKOLAH DASAR

BAB II BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN DAN SEKOLAH DASAR BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR 2005-2009 BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR 2005-2009 17

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 129a/U/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 129a/U/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 129a/U/2004 TENTANG BIDANG PENDIDIKAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II Pengantar Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II Modul PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU WORKSHOP PENYAMAAN PERSEPSI Modul Pelatihan Praktik yang Baik

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANJARNEGARA BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

PHOTO PHOTO DALAM KEGIATAN PENELITIAN

PHOTO PHOTO DALAM KEGIATAN PENELITIAN PHOTO PHOTO DALAM KEGIATAN PENELITIAN Gambar 1. Wawancara peneliti dengan pengurus MGMP bahasa Inggris Gambar 2. Photo dalam persiapan mengikuti kegiatan MGMP Gambar 3. Peneliti melakukan wawancara dengan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN JAWA TENGAH

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN JAWA TENGAH LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN JAWA TENGAH Disusun oleh Nama : Suko Bintoro Nim : 1102409003 Prodi : Teknologi Pendidikan FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Fiel Trip Coaching PRAKTEK KERJA PENDAMPINGAN Service Standard Sektor Prioritas Pendidikan

Fiel Trip Coaching PRAKTEK KERJA PENDAMPINGAN Service Standard Sektor Prioritas Pendidikan LAPORAN Fiel Trip Coaching PRAKTEK KERJA PENDAMPINGAN Service Standard Sektor Prioritas Pendidikan Kabupaten Bulukukumba ke Kabupaten Sukabumi Jawa Barat Program KINERJA USAID Kerjasama Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

BTL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI CAHAYA

BTL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI CAHAYA BTL Sebagai Upaya Meningkatkan Aktivitas... BTL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI CAHAYA Abdul Rochim ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil

Lebih terperinci

Statistik Pendidikan Dasar Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012

Statistik Pendidikan Dasar Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012 Statistik Pendidikan Dasar Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012 EUROPEAN UNION LEMBAR PENGESAHAN STATISTIK PENDIDIKAN DASAR TP. 2011/2012 KABUPATEN BANJARNEGARA Mengetahui/Mengesahkan: KEPALA

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Yermia Yuda Prayitno NIM : 4201409025 Program studi : Pendidikan Fisika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

Strategi UNICEF dalam Mendukung Pemerintah untuk Memperluas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Strategi UNICEF dalam Mendukung Pemerintah untuk Memperluas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Strategi UNICEF dalam Mendukung Pemerintah untuk Memperluas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Seminar Nasional MBS Hotel Ollino, Malang, 29 Nov 2 Des 2013 Struktur Presentasi Latar Belakang

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DITJEN PAUD DAN DIKMAS DALAM PENGEMBANGAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS

KEBIJAKAN DITJEN PAUD DAN DIKMAS DALAM PENGEMBANGAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS KEBIJAKAN DITJEN PAUD DAN DIKMAS DALAM PENGEMBANGAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS Ir. Agus Pranoto Basuki, M.Pd KEPALA BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PAUD

Lebih terperinci

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas Terkait Akreditasi PAUD dan PNF

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas Terkait Akreditasi PAUD dan PNF Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas Terkait Akreditasi PAUD dan PNF Harris Iskandar Direktur Jenderal Disampaikan pada Rapat Koordinasi BAN PAUD dan PNF dan BAP PAUD dan PNF Tahun 2017 Bogor, 23 November

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 BATANG. Disusun Oleh : Nama : Akbar Wimboko NIM : Prodi : Pendidikan Bahasa Jawa

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 BATANG. Disusun Oleh : Nama : Akbar Wimboko NIM : Prodi : Pendidikan Bahasa Jawa LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 BATANG Disusun Oleh : Nama : Akbar Wimboko NIM : 2601409061 Prodi : Pendidikan Bahasa Jawa FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Lebih terperinci

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Prof. Suyanto, Ph.D. Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional 1 Tahapan

Lebih terperinci

CONTOH SUKSES PELAKSANAAN MBS B2-3

CONTOH SUKSES PELAKSANAAN MBS B2-3 CONTOH SUKSES PELAKSANAAN MBS B2-3 FA Book 2 3.indd 1 10/26/10 2:13:03 PM FA Book 2 3.indd 2 10/26/10 2:13:03 PM DAFTAR ISI B2-3 A. Manajemen Sekolah 04 B. PAKEM 06 C. Peran Serta Masyarakat 07 D. Dampak

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK PENINGKATAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DEWAN PENDIDIKAN KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2014

LAPORAN KEGIATAN DEWAN PENDIDIKAN KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2014 LAPORAN KEGIATAN DEWAN PENDIDIKAN KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2014 I DASAR 1. Keputusan Bupati Pemalang Nomor: 188.4/448/Tahun 2012 tentang Dewan Pendidikan Kabupaten Pemalang Periode 2012 2017. 2. Keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, yang secara umum bertumpu pada dua paradigma baru yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, yang secara umum bertumpu pada dua paradigma baru yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reformasi bidang politik di Indonesia pada penghujung abad ke 20 M telah membawa perubahan besar pada kebijakan pengembangan sektor pendidikan, yang secara umum bertumpu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan Program MBS di Jawa Barat Pendidikan merupakan hal penting bagi perkembangan dan kesejahteraan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ISU-ISU STRATEGIS. 3.1 Analisis Situasi Strategis

ISU-ISU STRATEGIS. 3.1 Analisis Situasi Strategis ISU-ISU STRATEGIS 3.1 Analisis Situasi Strategis S etiap organisasi menghadapi lingkungan strategis yang mencakup lingkungan internal dan eksternal. Analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memerlukan inovasi-inovasi yang sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kebutuhan ilmu peserta didik tanpa mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dana, manajemen dan lingkungan sudah memadai (Widyastono,

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dana, manajemen dan lingkungan sudah memadai (Widyastono, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perubahan kurikulum pendidikan merupakan suatu tuntutan yang harus dilakukan demi perbaikan kualitas sumber daya manusia pada suatu bangsa. Kurikulum dengan

Lebih terperinci

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA KTSP DAN IMPLEMENTASINYA Disampaikan pada WORKSHOP KURIKULUM KTSP SMA MUHAMMADIYAH PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTA Tanggal 4-5 Agustus 2006 Oleh : Drs. Marsigit MA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KTSP DAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN AGAMA PENGURUS BESAR PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH Disusun oleh: Eko Prastyo Herfianto 2101409072 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Lebih terperinci

CERITA-CERITA HASIL PROSES PEMBELAJARAN

CERITA-CERITA HASIL PROSES PEMBELAJARAN A CERITA-CERITA CERITA-CERITA HASIL PROSES PEMBELAJARAN embelajaran aktif yang dikemas dengan cara kreatif dan menyenangkan, tentu menyisakan Pcerita-cerita berkesan. Kesan itu tidak hanya tertangkap dari

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 1 BOJA. Disusun oleh: Nama : Ratna Rakhmawati NIM : Program Studi : Pendidikan Fisika

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 1 BOJA. Disusun oleh: Nama : Ratna Rakhmawati NIM : Program Studi : Pendidikan Fisika LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 1 BOJA Disusun oleh: Nama : Ratna Rakhmawati NIM : 4201409020 Program Studi : Pendidikan Fisika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang harus diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang harus diperhatikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang harus diperhatikan diantaranya adalah siswa, guru, sarana dan prasarana, laboratorium dan lingkungan serta manajemennya.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN BADUNG RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2015 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 BAB I 2 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 5 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 5 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 5 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Muhammad Iwan Priyadana NIM : 5201409021 Prodi. : Pendidikan Teknik Mesin FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa Edisi 07 April - Juni 2014 USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa Media Komunikasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan mengoptimalkan perkembangan potensi, kecakapan dan karakteristik pribadi peserta didik. Kegiatan pendidikan diarahkan kepada

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DI SEKOLAH DASAR

PANDUAN LOMBA PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DI SEKOLAH DASAR PANDUAN LOMBA PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DI SEKOLAH DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR TAHUN 2017 i PANDUAN LOMBA

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGGARA TAHUN 2012 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN ACEH TENGGARA

KABUPATEN ACEH TENGGARA TAHUN 2012 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN ACEH TENGGARA Buku Laporan Hasil Perhitungan SPM Pendidikan Dasar Dengan Menggunakan TRIMS KABUPATEN ACEH TENGGARA TAHUN 212 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN ACEH TENGGARA 2 Laporan Standar Pelayanan Minimal

Lebih terperinci

DISUSUN OLEH: LUJENG TRI SONGKO

DISUSUN OLEH: LUJENG TRI SONGKO LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II OPTIMALISASI PENDATAAN SERTIFIKASI GURU SEKOLAH DASAR DI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL Disusun untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013

PETUNJUK TEKNIS KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013 SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013 PETUNJUK TEKNIS I. UMUM

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai 2017 2017 KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

MONITORING DAN EVALUASI

MONITORING DAN EVALUASI MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN NSPK Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria PETUNJUK TEKNIS MONITORING DAN EVALUASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,

Lebih terperinci

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH SINGKIL DAN TIM KOORDINASI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN ACEH TENTANG DUKUNGAN PROGRAM SEDIA UNTUK PENGUATAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN ACEH SINGKIL

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 KOTA MAGELANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 KOTA MAGELANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 KOTA MAGELANG Disusun oleh: Nama : Ibnu Muhammad Ashari NIM : 2601409042 Program Studi : Pendidikan Bahasa Jawa FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN LOMBA KARYA JURNALISTIK SISWA (LKJS) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2015

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN LOMBA KARYA JURNALISTIK SISWA (LKJS) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2015 MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN LOMBA KARYA JURNALISTIK SISWA (LKJS) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG KATA PENGANTAR Syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN LOMBA KARYA JURNALISTIK SISWA (LKJS) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2014

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN LOMBA KARYA JURNALISTIK SISWA (LKJS) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2014 MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN LOMBA KARYA JURNALISTIK SISWA (LKJS) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2014 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

PANDUAN ADVOKASI DAN LOKAKARYA PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN, ANGGARAN, SUPERVISI DAN MONITORING PROGRAM MBS

PANDUAN ADVOKASI DAN LOKAKARYA PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN, ANGGARAN, SUPERVISI DAN MONITORING PROGRAM MBS PANDUAN ADVOKASI DAN LOKAKARYA PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN, ANGGARAN, SUPERVISI DAN MONITORING PROGRAM MBS B1 FA Book 1.indd 1 10/26/10 1:48:31 PM 2 PANDUAN ADVOKASI dan LOKAKARYA PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN,

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Laporan Ini Disusun Sebagai Pertanggungjawaban Pelaksanaan Praktik Pengalaman (PPL)

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2012 UNTUK SEKOLAH DASAR/SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SD/SDLB)

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2012 UNTUK SEKOLAH DASAR/SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SD/SDLB) SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2012 UNTUK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG PERIODE TAHUN 2014-2018 Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014-2019 merupakan amanat perundang-undangan

Lebih terperinci

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas dalam Penguatan dan Pemanfaatan Hasil Akreditasi

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas dalam Penguatan dan Pemanfaatan Hasil Akreditasi Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas dalam Penguatan dan Pemanfaatan Hasil Akreditasi Harris Iskandar Direktur Jenderal PAUD dan Dikmas Disampaikan pada Rakornas BAN PAUD dan PNF Tahun 2018 Yogyakarta, 22

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SATU ATAP

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SATU ATAP SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SATU ATAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Panduan EDS Kepala Sekolah Dokumen ini diperuntukkan bagi PTK dan Siswa KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN DEMAK NOMOR 422.1/ 1378 / 2017

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN DEMAK NOMOR 422.1/ 1378 / 2017 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jalan Sultan Trenggono Nomor 89 Demak Kode Pos 59516 Telp. (0291) 685242 Fax. (0291) 685364 web. : http://dindikbud.demakkab.go.id - e-mail :

Lebih terperinci

PENERAPAN PRAKTEK PEMBELAJARAN BERMAKNA BERBASIS BETTER TEACHING LEARNING

PENERAPAN PRAKTEK PEMBELAJARAN BERMAKNA BERBASIS BETTER TEACHING LEARNING Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 29 Nomor 2 tahun 2012 PENERAPAN PRAKTEK PEMBELAJARAN BERMAKNA BERBASIS BETTER TEACHING LEARNING (BTL) PADA MATA KULIAH MICROTEACHING UNTUK MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PROFESIONAL

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MAN 1 KOTA MAGELANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MAN 1 KOTA MAGELANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MAN 1 KOTA MAGELANG Disusun oleh : Nama : Stella Dila Asmara NIM : 4301409007 Program Studi : Pendidikan Kimia FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SDN SEKARAN 01 Jl. TAMAN SISWA KEC.GUNUNG PATI KOTA SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SDN SEKARAN 01 Jl. TAMAN SISWA KEC.GUNUNG PATI KOTA SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SDN SEKARAN 01 Jl. TAMAN SISWA KEC.GUNUNG PATI KOTA SEMARANG Disusun oleh Nama : Rosadi NIM : 6102409017 Prodi : PGPJSD, S1 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN LOMBA GURU UNGGUL INOVATIF TINGKAT SMA/MA SE-JAWA TENGAH TAHUN 2017

BUKU PANDUAN LOMBA GURU UNGGUL INOVATIF TINGKAT SMA/MA SE-JAWA TENGAH TAHUN 2017 BUKU PANDUAN LOMBA GURU UNGGUL INOVATIF TINGKAT SMA/MA SE-JAWA TENGAH TAHUN 2017 LOMBA GURU UNGGUL INOVATIF SMA/MA SE-JAWA TENGAH TAHUN 2017 PRAKATA Salah satu tugas Lembaga Pengembangan Pendidikan dan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Beberapa permasalahan yang masih dihadapi Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG Menimbang : a. BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DAN PESERTA DIDIK PINDAHAN DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat Naskah Soal Ujian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Petunjuk: Naskah soal terdiri atas 7 halaman. Anda tidak diperkenankan membuka buku / catatan dan membawa kalkulator (karena soal yang diberikan tidak

Lebih terperinci

KEGIATAN PADA BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2017 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH

KEGIATAN PADA BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2017 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH KEGIATAN PADA BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2017 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH No Program Anggaran Sub Sasaran Lokasi 1. Program Rp. 1.000.000.000 Pelayanan dan Sosial Kesejahteraan Sosial Penyandang

Lebih terperinci

PROFIL UPTD PAUD DAN SD KECAMATAN KARAWANG TIMUR

PROFIL UPTD PAUD DAN SD KECAMATAN KARAWANG TIMUR PROFIL UPTD PAUD DAN SD KECAMATAN KARAWANG TIMUR SEJARAH UPTD PAUD dan SD Kecamatan Karawang Timur terletak di Kecamatan Karawang Timur di Kabupaten Karawang dengan alamat Jl Surotokunto No15 Desa Warungbambu

Lebih terperinci