RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN (per 27 Oktober 2014)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN (per 27 Oktober 2014)"

Transkripsi

1 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN (per 27 Oktober 2014) PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BKP5K) 2014

2 DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... v BAB I. PENDAHULUAN... I Latar Belakang... I Landasan Hukum... I Maksud dan Tujuan... I Sistematika Penulisan... I 6 BAB II. GAMBARAN PELAYANAN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BKP5K) KABUPATEN BOGOR... II Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi... II Sumberdaya... II Kinerja Pelayanan... II Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan... II 27 BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BKP5K) KABUPATEN BOGOR... III Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan... III Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Terpilih... III Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi... III Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis... III Penentuan Isu-isu Strategis... III 29 BAB IV. VISI DAN MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BKP5K) KABUPATEN BOGOR... IV 1 i

3 Halaman 4.1. Visi dan Misi... IV Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah... IV Strategi dan Kebijakan... IV 14 BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BKP5K) KABUPATEN BOGOR... V 1 BAB VI. INDIKATOR KINERJA BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BKP5K) KABUPATEN BOGOR YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BOGOR VI 1 BAB VII. PENUTUP... VII 1 ii

4 DAFTAR TABEL Halaman Tabel II.1. Jumlah Aparatur... II 11 Tabel II.2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Formasi... II 12 Tabel II.3. Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan... II 12 Tabel II.4. Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan... II 13 Tabel II.5. Jumlah Penyuluh Berdasarkan Pendidikan... II 13 Tabel II.6. Jumlah Pegawai Berdasarkan Penugasan... II 14 Tabel II.7. Tingkat Kebutuhan Penyelenggara Penyuluhan... II 17 Tabel II.8. Sarana Prasarana Penunjang Kinerja... II 17 Tabel II.9. Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BKP5K) Kabupaten Bogor... II 24 Tabel II.10. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BKP5K) Kabupaten Bogor... II 26 Tabel IV.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BKP5K) Kabupaten Bogor... IV 12 Tabel IV.2. Strategi dan Kebijakan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BKP5K) Kabupaten Bogor... IV 19 Tabel V.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BKP5K) Kabupaten Bogor... V 11 iii

5 Halaman Tabel VI.1. Indikator Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BKP5K) Kabupaten Bogor yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor... VI 2 iv

6 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar II.1. Struktur Organisasi BKP5K Kabupaten Bogor... II 10 Gambar III.1. SWOT Analysis BKP5K Kabupaten Bogor... III 31 v

7 LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI BOGOR NOMOR : TANGGAL : RENCANA STRATEGIS BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang dalam upaya mencapai keberhasilannya perlu didukung dengan perencanaan yang baik sesuai dengan visi dan misi organisasi. Pendekatan yang dilakukan adalah melalui perencanaan strategis yang merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat untuk diimplementasikan oleh organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 mengamanatkan bahwa setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diwajibkan menyusun rencana strategis yang selanjutnya disebut Renstra SKPD. Renstra SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya, berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif. Sementara itu, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 menyebutkan bahwa Renstra SKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Di dalam ketentuan lainnya yaitu Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dinyatakan bahwa perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional dan global, dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat visi, misi, I - 1

8 tujuan, sasaran dan strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran), serta memuat kebijakan, program dan kegiatan. Terkait dengan penyusunan Renstra SKPD, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 telah mengatur bahwa RPJMD yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah harus menjadi pedoman dalam penyusunan Renstra SKPD. Visi, misi, tujuan, strategi dan kebijakan yang tertuang di dalam Renstra SKPD dirumuskan dalam rangka mewujudkan pencapaian sasaran program yang ditetapkan dalam RPJMD. Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bogor Tahun RPJMD Kabupaten Bogor Tahun adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahunan sebagai penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah. Berdasarkan uraian di atas, maka Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BKP5K) Kabupaten Bogor sebagai salah satu SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor menyusun dan menetapkan Renstra BKP5K Kabupaten Bogor Tahun dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Bogor Tahun Selanjutnya Renstra BKP5K yang telah ditetapkan harus menjadi pedoman dalam penyusunan Renja BKP5K yang merupakan dokumen perencanaan tahunan dan penjabaran dari perencanaan periode 5 (lima) tahunan Landasan Hukum Landasan hukum penyusunan Renstra BKP5K Kabupaten Bogor tahun adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tahun 1950 Nomor 8) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang I - 2

9 dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3815); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); I - 3

10 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Reublik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741): 12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Tahun 2011 Nomor 310); 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Tahun 2010 Nomor 517); 15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 I - 4

11 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 25 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 88); 16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 64); 17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 Nomor 25 Seri E); 18. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 200 Nomor 7); 19. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008 tentang Susunan dan Kedudukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Nomor 37); 20. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Nomor 12 Tahun 2008); 21. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 19 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 36); 22. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 27 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bogor Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 27); 23. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2009 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 37); I - 5

12 24. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 14 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BKP5K) Kabupaten Bogor; dan 25. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 05 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun Maksud dan Tujuan Penyusunan Renstra BKP5K Kabupaten Bogor Tahun dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan jangka menengah yang menjabarkan RPJMD Kabupaten Bogor Tahun sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan kepada BKP5K Kabupaten Bogor sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah. Sedangkan tujuan penyusunan Renstra BKP5K Kabupaten Bogor Tahun adalah untuk dijadikan landasan/pedoman dalam penyusunan Renja BKP5K, penguatan peran para stakeholders dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah, serta sebagai dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan BKP5K Kabupaten Bogor Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Renstra BKP5K Kabupaten Bogor Tahun adalah sebagai berikut : BAB I BAB II PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan dan sistematika penulisan. GAMBARAN PELAYANAN Pada bab ini menjelaskan mengenai Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi, Sumberdaya, Kinerja Pelayanan dan Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD. I - 6

13 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Pada bab ini menjelaskan mengenai Identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra K/L, Telaahan RTRW dan Penentuan Isu-isu Strategis. BAB IV VISI DAN MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Pada bab ini menjelaskan mengenai pernyataan Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah serta Strategi dan Kebijakan SKPD tahun BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Pada bab ini menjelaskan mengenai program dan kegiatan lokalitas SKPD, program lintas SKPD dan program kewilayahan disertai indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif yang ada di SKPD untuk periode tahun BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. BAB VII PENUTUP Pada bagian ini dikemukakan bahwa Renstra SKPD Tahun merupakan dokumen perencanaan periode 5 (lima) tahunan yang merupakan penjabaran dari RPJMD Kabupaten Bogor Tahun sekaligus sebagai pelaksanaan tahap ketiga dari RPJPD Kabupaten Bogor Tahun , serta menjadi pedoman dalam penyusunan Renja SKPD yang merupakan dokumen perencanaan tahunan sebagai penjabaran dari Renstra SKPD. I - 7

14 BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BKP5K) KABUPATEN BOGOR 2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebelum membahas tentang Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi), serta susunan organisasi BKP5K Kabupaten Bogor, guna lebih memperjelas sudut pandang sekaligus mensinergikan kesamaan visi, misi, tujuan, sasaran dan gerak langkah segenap stakeholders pembinaan ketahanan pangan dan penyelenggaraan penyuluhan, maka perlu disampaikan agar dapat dipahami bersama beberapa istilah, sebagai berikut : 1. Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau; 2. Revitalisasi penyuluhan pertanian adalah upaya mendudukkan, memerankan, memfungsikan dan menata kembali penyuluhan pertanian agar terwujud satu kesatuan pengertian, korps dan arah serta kebijakan; 3. Sistem penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan yang selanjutnya disebut sistem penyuluhan adalah seluruh rangkaian pengembangan Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan (PSK) bagi pelaku utama dan pelaku usaha melalui penyuluhan; 4. Penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan yang selanjutnya disebut penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup; II - 1

15 5. Pertanian yang mencakup tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan yang selanjutnya disebut pertanian adalah seluruh kegiatan yang meliputi usaha hulu usaha tani agroindustri pemasaran dan jasa penunjang pengelolaan sumberdaya alam hayati dalam agroekosistem yang sesuai dan berkelanjutan dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja dan manajemen untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat; 6. Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan dan lingkungannya secara berkelanjutan, mulai dari pra produksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan (minabisnis); 7. Kehutanan adalah sistem pengurusan yang bersangkut paut dengan hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan yang diselenggarakan secara terpadu dan berkelanjutan; 8. Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) adalah kelembagaan penyuluhan pemerintah pada tingkat kecamatan; 9. Programa penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan yang selanjutnya disebut programa penyuluhan adalah rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan; 10. Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP) adalah penjabaran dari Programa Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang merupakan panduan kegiatan yang disusun oleh penyuluh berdasarkan programa penyuluhan pada instansi induknya yang dilengkapi dengan hal-hal yang dianggap perlu dalam proses interaksi dengan pelaku utama dan pelaku usaha; 11. Pos Penyuluhan Perdesaan (Posluhdes) adalah kelembagaan penyuluhan pada tingkat desa/kelurahan yang merupakan unit kerja non struktural yang dibentuk dan dikelola secara partisipatif oleh pelaku utama dan pelaku usaha; II - 2

16 12. Unit Pelayanan Pengembangan (UPP) Perikanan adalah kelembagaan penyuluhan bagi pengembangan perikanan pada tingkat kecamatan yang merupakan unit kerja non struktural yang dibentuk dan dikelola secara partisipatif oleh pelaku utama dan pelaku usaha; 13. Kelembagaan petani, peternak, pembudidaya ikan, petani hutan dan masyarakat yang ada di dalam dan di sekitar kawasan hutan serta pengolah adalah lembaga yang ditumbuhkan dari oleh dan untuk pelaku utama dan pelaku usaha; 14. Penyuluh pertanian, penyuluh perikanan dan penyuluh kehutanan baik PNS, swadaya maupun swasta yang selanjutnya disebut penyuluh adalah perorangan Warga Negara Indonesia yang melakukan kegiatan penyuluhan; 15. Penyuluh PNS adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang pada satuan organisasi lingkup pertanian untuk melakukan kegiatan penyuluhan; 16. Penyuluh swadaya adalah pelaku utama yang berhasil dalam usahanya dan warga masyarakat lainnya yang dengan kesadarannya sendiri mau dan mampu menjadi penyuluh; 17. Penyuluh swasta adalah penyuluh yang berasal dari dunia usaha dan/atau lembaga yang mempunyai kompetensi dalam bidang penyuluhan; 18. Pelaku utama kegiatan pertanian, perikanan dan kehutanan yang selanjutnya disebut pelaku utama adalah petani, peternak, pembudidaya ikan, masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan, serta pengolah beserta keluarga intinya; 19. Pelaku usaha adalah perorangan warga negara Indonesia atau koperasi yang dibentuk menurut hukum Indonesia yang mengelola usaha pertanian, perikanan dan kehutanan; 20. Sasaran antara penyuluhan yaitu pemangku kepentingan lainnya yang meliputi kelompok atau lembaga pemerhati pertanian, perikanan dan kehutanan serta generasi muda dan tokoh masyarakat; II - 3

17 21. Gabungan kelompok tani (Gapoktan) adalah kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerjasama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha; 22. Gabungan kelompok pembudidaya ikan (Gapokdakan) adalah kumpulan beberapa kelompok pembudidaya ikan yang bergabung dan bekerjasama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha; 23. Kelompok tani yang selanjutnya disebut Poktan adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kondisi lingkungan dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangan usaha; 24. Kelompok pembudidaya ikan yang selanjutnya disebut Pokdakan adalah kumpulan pembudidaya ikan yang terorganisir mempunyai pengurus dan aturan-aturan dalam organisasi kelompok dan dibina oleh lembaga penyuluhan; 25. Kelompok tani hutan adalah kumpulan petani hutan yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan dalam hal kegiatan produktif di bidang konservasi sebagai upaya untuk mempertahankan daya dukung alam; 26. Petani adalah perorangan warga negara Indonesia beserta keluarganya atau korporasi yang mengelola usaha di bidang pertanian, wanatani, minatani, agropasture, penangkaran satwa dan tumbuhan, yang meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang; 27. Peternak adalah perorangan warga negara Indonesia atau korporasi yang melakukan usaha peternakan; 28. Pembudidaya ikan adalah perorangan warga negara Indonesia atau korporasi yang melakukan usaha pembudidaya ikan; dan 29. Petani hutan adalah penduduk yang bermukim di dalam dan di sekitar kawasan hutan yang memiliki kesatuan komunitas sosial dengan kesamaan mata pencaharian yang bergantung pada hutan dan aktivitasnya dapat berpengaruh terhadap ekosistem hutan. II - 4

18 Berdasarkan Perda Kabupaten Bogor Nomor 14 Tahun 2012, BKP5K Kabupaten Bogor mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang ketahanan pangan dan penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan. Dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud, BKP5K Kabupaten Bogor mempunyai fungsi, sebagai berikut : 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang ketahanan pangan dan penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan; 2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang ketahanan pangan dan penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan; 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang ketahanan pangan dan penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan; dan 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. BKP5K Kabupaten Bogor merupakan unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan daerah, dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Adapun susunan organisasinya terdiri dari : 1. Kepala Badan; 2. Sekretariat, membawahkan : a. Sub Bagian Program dan Pelaporan; b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan c. Sub Bagian Keuangan; 3. Bidang Ketahanan Pangan; 4. Bidang Penyuluhan Pertanian; 5. Bidang Penyuluhan Perikanan dan Kehutanan; 6. Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K); 7. Kelompok Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan; dan 8. Kelompok Jabatan Fungsional. II - 5

19 Adapun uraian Tupoksi dari masing-masing unit kerja berikut dengan gambar struktur organisasi, sebagai berikut : 1. Sekretariat Secara umum Sekretariat mempunyai tugas membantu dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan dalam melaksanakan pengelolaan kesekretariatan Badan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi : a. Pengkoordinasian penyusunan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan; b. Pengelolaan rumah tangga, tata usaha dan kepegawaian; c. Pengelolaan keuangan; dan d. Pengelolaan situs web. Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan, penyusunan program dan pelaporan Badan. Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Penyiapan bahan pengkoordinasian penyusunan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan; b. Pelaksanaan pengelolaan hubungan masyarakat; c. Pengelolaan penyusunan anggaran; dan d. Pengelolaan situs web. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan rumah tangga, tata usaha dan kepegawaian Badan. Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Pengelolaan rumah tangga dan tata usaha; b. Pengelolaan barang/jasa; c. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan penataan organisasi; dan d. Pengelolaan pelayanan administrasi kepegawaian. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan keuangan Badan. II - 6

20 Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Penatausahaan keuangan; dan b. Penyusunan pelaporan keuangan. 2. Bidang Ketahanan Pangan Bidang Ketahanan Pangan mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan di bidang ketahanan pangan. Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, Bidang Ketahanan Pangan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang ketahanan pangan; b. Pengkoordinasian kebijakan teknis di bidang ketahanan pangan; c. Pengkoordinasian, pelaksanaan dan pembinaan ketersediaan dan cadangan pangan, distribusi dan akses pangan, penganekaragaman dan konsumsi pangan, serta penanganan kerawanan pangan; dan d. Pengkoordinasian tenaga fungsional penyuluh pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan dalam melaksanakan program ketahanan pangan. 3. Bidang Penyuluhan Pertanian Bidang Penyuluhan Pertanian mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan perumusan dan pengkoordinasian kebijakan penyuluhan pertanian. Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, Bidang Penyuluhan Pertanian mempunyai fungsi : a. Pengkoordinasian penyiapan bahan perumusan penyuluhan pertanian; b. Pengkoordinasian penyusunan program penyuluhan pertanian; c. Pengkoordinasian pelaksanaan pembinaan tenaga fungsional penyuluh pertanian dan penyuluh peternakan; d. Pengkoordinasian pengembangan mekanisme, tata kerja dan metode penyuluhan serta materi penyuluhan bidang pertanian; II - 7

21 e. Pengkoordinasian pembinaan pengembangan kerja sama, kemitraan dan kelembagaan, sarana dan prasarana penyuluhan pertanian; dan f. Pengkoordinasian penyusunan pelaporan pelaksanaan penyuluhan pertanian. 4. Bidang Penyuluhan Perikanan dan Kehutanan Bidang Penyuluhan Perikanan dan Kehutanan mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan perumusan dan pengkoordinasian kebijakan penyuluhan perikanan dan kehutanan. Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, Bidang Penyuluhan Perikanan dan Kehutanan mempunyai fungsi : a. Pengkoordinasian penyiapan bahan perumusan penyuluhan perikanan dan kehutanan; b. Pengkoordinasian penyusunan program penyuluhan perikanan dan kehutanan; c. Pengkoordinasian pelaksanaan pembinaan tenaga fungsional penyuluh perikanan dan penyuluh kehutanan; d. Pengkoordinasian pengembangan mekanisme, tata kerja dan metode penyuluhan serta materi penyuluhan perikanan dan kehutanan; e. Pengkoordinasian pembinaan pengembangan kerja sama, kemitraan dan kelembagaan, sarana dan prasarana penyuluhan perikanan dan kehutanan; dan f. Pengkoordinasian penyusunan pelaporan pelaksanaan penyuluhan perikanan dan kehutanan. 5. Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) BP3K mempunyai tugas untuk melaksanakan program ketahanan pangan dan penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan, yang pembentukannya diatur dengan Peraturan Bupati (Perbup). 6. Kelompok Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Kelompok Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan penyuluhan di wilayah II - 8

22 kerjanya. Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, Kelompok Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan inventarisasi, identifikasi dan pengolahan data potensi di wilayah kerjanya; b. Pelaksanaan rencana kerja dan membantu penyusunan program penyuluhan; c. Pelaksanaan materi penyuluhan dan penerapan metode penyuluhan serta pengembangan swadaya dan swakarsa pelaku utama dan pelaku usaha; d. Pelaksanaan peningkatan kapasitas dan kompetensi penyuluh; e. Pelaksanaan kunjungan ke pelaku utama dan pelaku usaha untuk memfasilitasi pemecahan masalah usaha tani di wilayah kerjanya; f. Penyebarluasan informasi yang dibutuhkan oleh pelaku utama dan pelaku usaha; dan g. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan. 7. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok sesuai bidang keahlian, yang dipimpin oleh seorang yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada di lingkungan Badan, serta nama dan jumlah jabatan fungsionalnya ditentukan berdasarkan sifat, jenis, kebutuhan dan beban kerja yang diatur lebih lanjut dengan Perbup. II - 9

23 KEPALA BADAN SEKRETARIAT SUB BAGIAN PROGRAM DAN PELAPORAN SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KEUANGAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG KETAHANAN PANGAN BIDANG PENYULUHAN PERTANIAN BIDANG PENYULUHAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN, PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN BP3K Keterangan : : Garis Instruktif : Garis Koordinatif Gambar II.1. Struktur Organisasi BKP5K Kabupaten Bogor Keterangan Wilayah Kerja BP3K : a. BP3K I : Kecamatan Cariu dan Tanjungsari b. BP3K II : Kecamatan Jonggol, Sukamakmur dan Cileungsi c. BP3K III : Kecamatan Gunung Putri, Citeureup dan Klapanunggal d. BP3K IV : Kecamatan Cibinong, Bojong Gede, Tajurhalang, Sukaraja dan Babakan Madang e. BP3K V : Kecamatan Ciawi, Cisarua dan Megamendung f. BP3K VI : Kecamatan Caringin, Cigombong dan Cijeruk g. BP3K VII : Kecamatan Dramaga, Ciomas dan Tamansari h. BP3K VIII : Kecamatan Cibungbulang, Pamijahan, Ciampea dan Tenjolaya i. BP3K IX : Kecamatan Leuwiliang, Leuwisadeng, Nanggung dan Rumpin j. BP3K X : Kecamatan Cigudeg, Sukajaya dan Jasinga k. BP3K XI : Kecamatan Parung Panjang dan Tenjo l. BP3K XII : Kecamatan Ciseeng, Parung, Gunung Sindur, Kemang dan Rancabungur II - 10

24 2.2. SUMBERDAYA A. Kondisi Umum Pegawai Berdasarkan kondisi per bulan Desember tahun 2013, jumlah aparatur pembina ketahanan pangan dan penyelenggara penyuluhan yang bertugas di BKP5K Kabupaten Bogor sebanyak 357 orang yang terdiri dari PNS (Pegawai Negeri Sipil) serta THL TBPP (Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian), THL P2BN (Tenaga Harian Lepas Peningkatan Produksi Beras Nasional) dan Outsourcing, yang merupakan Tenaga Kerja Kontrak (TKK) baik dari pusat, provinsi maupun kabupaten. Pada teknis penyelenggaraan penyuluhan di tingkat pelaku utama dan pelaku usaha dibantu pula oleh 200 orang PPS (Penyuluh Pertanian Swadaya) yang terdiri dari 128 orang PPS pertanian, 24 orang PPS perikanan dan 48 orang PPS kehutanan, yang merupakan hasil dari aplikasi terobosan program rekruitmen PPS pada TA 2012 dan 2013 bagi tokoh petani, pembudidaya dan petani hutan pelopor pada masingmasing wilayah binaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel II.1. Jumlah Aparatur No Status Jumlah (Orang) % 1 PNS ,14 2 THL-TBPP dan THL-P2BN ,06 3 Outsourcing 35 9,80 Jumlah ,00 Tabel diatas menunjukkan bahwa aparatur belum seluruhnya berstatus PNS, sehingga uraian selanjutnya tentang kondisi pegawai difokuskan hanya pada PNS sebanyak 179 orang. 1. Jumlah pegawai berdasarkan formasi Pengisian formasi struktural terdiri dari eselon II, III, IV dan non eselon yaitu sebanyak 26 orang, sedangkan formasi fungsional terdiri dari penyuluh pertanian, II - 11

25 perikanan dan kehutanan berjumlah 153 orang. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel II.2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Formasi No Formasi Jumlah (Orang) % 1 Eselon II 1 0,56 2 Eselon III 4 2,23 3 Eselon IV 3 1,68 4 Non Eselon 18 10,06 5 Penyuluh Pertanian ,34 6 Penyuluh Perikanan 21 11,73 7 Penyuluh Kehutanan 24 13,41 Jumlah ,00 2. Jumlah pegawai berdasarkan golongan Dari 179 orang pegawai BKP5K Kabupaten Bogor masih didominasi oleh pegawai berstatus golongan III sebanyak 82,12% yang menandakan bahwa rata-rata latar belakang pendidikan dan atau pengalaman kerja, umumnya sudah mencukupi syarat yang dibutuhkan dalam upaya optimalisasi kinerja. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel II.3. Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan No Golongan Jumlah (Orang) % 1 IV 28 15,64 2 III ,12 3 II 4 2,23 Jumlah ,00 3. Jumlah pegawai berdasarkan pendidikan Apabila dilihat dari tingkat pendidikan pegawai BKP5K Kabupaten Bogor, maka status pendidikan dengan Strata 1 (S1) lebih mendominasi yaitu sebesar 47,49%. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. II - 12

26 Tabel II.4. Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Jumlah (Orang) % 1 Strata 2 (S2) 7 3,91 2 Strata 1 (S1) 85 47,49 3 D IV 18 10,06 4 D III 22 12,29 5 SLTA 47 26,26 Jumlah ,00 Tabel diatas menunjukkan bahwa pegawai BKP5K Kabupaten Bogor sebanyak 51,40% dengan klasifikasi pendidikan sarjana dan magister. Hal ini sudah merupakan kondisi yang baik dengan kondisi sumberdaya manusia umumnya berada pada tingkat perguruan tinggi, sehingga proses dan hasil pembinaan ketahanan pangan dan penyelenggaraan penyuluhan seyogyanya semakin membaik. Tabel II.5. Jumlah Penyuluh Berdasarkan Pendidikan No Penyuluh / Pendidikan Jumlah (Orang) % 1 Pertanian - S S ,56 - D IV 12 11,11 - D III 15 13,89 - SLTA 21 19,44 Sub Total ,00 2 Perikanan - S 2 2 9,52 - S ,90 - D IV 2 9,52 - D III 4 19,05 - SLTA - - Sub Total ,00 II - 13

27 No Penyuluh / Pendidikan Jumlah (Orang) % 3 Kehutanan - S S 1 2 8,33 - D IV 3 12,50 - D III SLTA 19 79,17 Sub Total ,00 Total Jumlah pegawai berdasarkan penugasan Mengingat bahwa BKP5K Kabupaten Bogor merupakan SKPD yang memiliki struktur organisasi kerja sampai ke tingkat kecamatan, maka dari total PNS sebanyak 179 orang yang bertugas di kantor BKP5K sebanyak 59 orang dan sisanya sebanyak 120 orang bertugas di BP3K, dibantu oleh THL-TBPP, THL-P2BN dan PPS dalam pembinaan ketahanan pangan dan penyelenggaraan penyuluhan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel II.6. Jumlah Pegawai Berdasarkan Penugasan No Unit Kerja Uraian Jumlah (Orang) 1 BKP5K Eselon II Eselon III Eselon IV Struktural Fungsional Sub Total 59 2 BP3K I (Kecamatan Cariu, Tanjungsari) Kepala (Fungsional) Penyuluh Pertanian Penyuluh Perikanan Penyuluh Kehutanan Sub Total 10 II - 14

28 No Unit Kerja Uraian Jumlah (Orang) 3 BP3K II (Kecamatan Jonggol, Sukamakmur, Cileungsi) 4 BP3K III (Kecamatan Gunung Putri, Citeureup, Klapanunggal) 5 BP3K IV (Kecamatan Cibinong, Bojong Gede, Tajurhalang, Sukaraja, Babakan Madang) 6 BP3K V (Kecamatan Ciawi, Cisarua, Megamendung) 7 BP3K VI (Kecamatan Caringin, Cigombong, Cijeruk) 8 BP3K VII (Kecamatan Dramaga, Ciomas, Tamansari) Kepala (Fungsional) Penyuluh Pertanian Penyuluh Perikanan Penyuluh Kehutanan Sub Total 11 Kepala (Fungsional) 1 Penyuluh Pertanian 3 Penyuluh Perikanan 2 Penyuluh Kehutanan 1 Sub Total 7 Kepala (Fungsional) 1 Penyuluh Pertanian 10 Penyuluh Perikanan - Penyuluh Kehutanan 3 Sub Total 14 Kepala (Fungsional) 1 Penyuluh Pertanian 5 Penyuluh Perikanan - Penyuluh Kehutanan 2 Sub Total 8 Kepala (Fungsional) 1 Penyuluh Pertanian 8 Penyuluh Perikanan 1 Penyuluh Kehutanan 1 Sub Total 11 Kepala (Fungsional) 1 Penyuluh Pertanian 6 Penyuluh Perikanan 2 Penyuluh Kehutanan 1 Sub Total 10 II - 15

29 No Unit Kerja Uraian Jumlah (Orang) 9 BP3K VIII (Kecamatan Cibungbulang, Pamijahan, Ciampea, Tenjolaya) 10 BP3K IX (Kecamatan Leuwiliang, Rumpin, Leuwisadeng, Nanggung) 11 BP3K X (Kecamatan Cigudeg, Jasinga, Sukajaya) 12 BP3K XI (Kecamatan Parung Panjang, Tenjo) 13 BP3K XII (Kecamatan Ciseeng, Parung, Gunung Sindur, Kemang, Rancabungur) Kepala (Fungsional) Penyuluh Pertanian Penyuluh Perikanan Penyuluh Kehutanan Sub Total 13 Kepala (Fungsional) 1 Penyuluh Pertanian 9 Penyuluh Perikanan 1 Penyuluh Kehutanan 2 Sub Total 13 Kepala (Fungsional) 1 Penyuluh Pertanian 5 Penyuluh Perikanan - Penyuluh Kehutanan 1 Sub Total 7 Kepala (Fungsional) Penyuluh Pertanian Penyuluh Perikanan Penyuluh Kehutanan Sub Total 6 Kepala (Fungsional) 1 Penyuluh Pertanian 9 Penyuluh Perikanan 2 Penyuluh Kehutanan 1 Sub Total 13 Total Tingkat kebutuhan penyelenggara penyuluhan Berdasarkan hasil penelaahan tingkat kebutuhan penyelenggara penyuluhan baik PNS maupun Non PNS dikaitkan dengan jumlah dan luas wilayah binaan di 40 kecamatan yang didalamnya terdapat II - 16

30 434 desa/kelurahan guna melengkapi sumberdaya yang ada, terurai pada tabel berikut ini. Tabel II.7. Tingkat Kebutuhan Penyelenggara Penyuluhan Kondisi N Kekurangan Kondisi Ideal Sesuai Penyuluh Eksisting o (Orang) Panduan Kementerian (Orang) Pertanian Perikanan Kehutanan penyuluh per desa/kelurahan 2 penyuluh per kecamatan 4 penyuluh per kecamatan Total B. Kondisi Umum Sarana Prasarana Penunjang Kinerja Sarana prasarana penunjang kinerja yang saat ini tersedia cukup memadai sekalipun belum optimal. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel II.8. Sarana Prasarana Penunjang Kinerja N Dasar Jumlah Luas Uraian o Pencatatan (Unit) (M 2 ) 1 Kartu 1. Jl. Riau No Inventaris 2. Jl. Letjen. Ibrahim Barang Adjie Kel. Sindang (KIB) A : Tanah Barang Bogor (BKP5K dan BP3K VII) 3. Komplek Pemkab Bogor (depan gedung Pramuka) 2 Kartu A. Mebeulair Inventaris 1. Meja Kerja Kepala 5 Barang 1 Biro (KIB) B : Peralatan dan Mesin 2. Meja Kerja Esselon 3. Meja Kerja 1/2 Biro 4. Kursi Kerja 5. Kursi Tunggu 6. Kursi Lipat II - 17

31 N o Dasar Pencatatan Uraian Jumlah (Unit) Luas (M 2 ) 7. Lemari Arsip Rak Arsip Besi 1 9. Rak Buku 2 Perpustakaan 10. Rak Kayu Kursi Sofa Hanging Cabinet Woden Desk Credenza File Drawer Mobile Drawer Side Table Table Pentagon Top Table 21 B. Peralatan Kantor 1. Komputer PC Notebook 7 3. Printer Mesin Tik UPS 3 6. Stabilizer 12 C. Perlengkapan Kantor 1. Wireless Camera Digytal 4 3. Handycam 2 4. LCD Proyektor 5 5. Layar LCD 5 6. Telepon Faximili TV Colour 1 9. Sound System AC Dispenser White Board 71 II - 18

32 N o Dasar Pencatatan Uraian Jumlah (Unit) Luas (M 2 ) 13. Kulkas Tabung Pemadam Mesin Potong Rumput Teralis Brankas Cash Box Filling Kabinet Vacum Cleaner Buku Tenda Sumur Bor Papan Nama PUTS (Perangkat Uji 22 Tanah Sawah) 26. PUTK (Perangkat Uji 20 Tanah Kering) D. Mesin 1. Kendaraan Bermotor 11 Roda 4 2. Kendaraan Bermotor 243 Roda 2 3 Kartu 1. Gedung Kantor BKP5K Inventaris 2. Gedung Kantor 1 324,5 Barang BP3K IV (KIB) C : 3. Gedung Kantor 1 324,5 Bangunan BP3K XI dan 4. Gedung Kantor 1 324,5 Gedung BP3K IX Kantor 5. Gedung Kantor BKP5K (Baru) 6. Gedung Asrama BKP5K 7. Gedung Mushola 1 82 BKP5K II - 19

33 N Dasar o Pencatatan 4 Kartu Inventaris Barang (KIB) D : Jalan, Irigasi dan Jaringan 5 Kartu Inventaris Barang (KIB) E : Aset Tetap Lainnya Uraian Jumlah (Unit) 8. Gedung Kantor 1 BP3K XII 9. Gedung Kantor BP3K I 1 1. Sumur Bor BP3K XI 1 1. Foto Bupati dan Wakil 1 Paket Bupati Bogor 2. Buku perundangundangan 1 Paket Luas (M 2 ) 324,5 324,5 C. Kondisi Umum Anggaran Anggaran Belanja Daerah BKP5K Kabupaten Bogor Tahun 2014 telah ditetapkan dalam Perda Kabupaten Bogor Nomor 1 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2014 (Lembaran Daerah Nomor 1 Tahun 2014) yang ditetapkan tanggal 8 Januari 2014 dan Perbup Bogor Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penjabaran APBD Tahun 2014 (Berita Daerah Nomor 1 Tahun 2014) yang ditetapkan tanggal 9 Januari 2014, serta dituangkan lebih lanjut dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun Anggaran (TA) Adapun besaran anggaran dimaksud pada kondisi sebelum Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA), sebesar Rp ,- yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp ,- dan Belanja Langsung sebesar Rp ,-. II - 20

34 2.3. KINERJA PELAYANAN Perlu disampaikan terlebih dahulu bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara jumlah, uraian dan teknik perhitungan indikator sasaran periode tahun dengan periode tahun , sebagai dampak transformasi kelembagaan beserta Tupoksi yang menyertainya. Adapun indikator sasaran kinerja pelayanan BKP5K Kabupaten Bogor periode tahun berikut dengan definisi, program pendukung dan rumus perhitungannya, disajikan sebagai berikut : 1. Cakupan Bina Penguatan Kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha (%) Definisi : Indikator ini berkaitan dengan perhitungan penumbuhan dan perkembangan kelompok pelaku utama yang digolongkan ke dalam kelas kelompok Pemula, Lanjut, Madya dan Utama pada masing-masing sektor, sebagai hasil dari pelayanan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan. Program utama : 1) Peningkatan kesejahteraan petani Rumus perhitungan : Jumlah kelompok per kelas kemampuan x 100 Jumlah kelompok per sektor Keterangan : 1) Rumus perhitungan diterapkan per sektor per kelas kemampuan 2. Cakupan Bina Wilayah Penyelenggaraan Penyuluhan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha (%) Definisi : Indikator ini berkaitan dengan perhitungan perbandingan antara jumlah penyuluh PNS, THL-TBPP, THL-P2BN dan PPS dengan jumlah wilayah pelayanan penyuluhan dalam satuan kecamatan dan desa, sesuai dengan masing-masing kondisi ideal pelayanan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan. II - 21

35 Program utama : 1) Pemberdayaan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Rumus perhitungan : Pertanian : (Jumlah penyuluh pertanian x 1,00) x 100 Jumlah desa/kelurahan Kehutanan : (Jumlah penyuluh kehutanan x 0,25) x 100 Jumlah kecamatan Perikanan : (Jumlah penyuluh perikanan x 0,50) x 100 Jumlah kecamatan Keterangan : 1) Kondisi ideal pelayanan penyuluhan per sektor berdasarkan nomenklatur masing-masing kementerian : Pertanian : 1 desa/kelurahan 1 penyuluh (1,00) Kehutanan : 1 kecamatan 4 penyuluh (0,25) Perikanan : 1 kecamatan 2 penyuluh (0,50) 3. Cakupan Bina Kelompok Pelaku Utama dan Pelaku Usaha (%) Definisi : Indikator ini berkaitan dengan perhitungan perbandingan antara jumlah kelompok yang mendapatkan pelatihan dan pendampingan dengan jumlah keseluruhan kelompok yang ada pada masing-masing sektor, sebagai bentuk proses diseminasi inovasi teknologi terkini dan pendampingan pengelolaan berkelanjutan fasilitasi penyediaan sarana produksi yang akan diterima. Program utama : 1) Peningkatan Produksi Hasil Pertanian, Perikanan dan Kehutanan; dan 2) Peningkatan penerapan teknologi pertanian, perikanan dan kehutanan. Rumus perhitungan : Jumlah kelompok peserta pelatihan x 100 Jumlah kelompok per sektor II - 22

36 Keterangan : 1) Rumus perhitungan diterapkan per sektor 4. Cakupan Wilayah Pembinaan Peningkatan Ketahanan Pangan (%) Definisi : Indikator ini berkaitan dengan perhitungan perbandingan antara jumlah desa/kelurahan yang mendapatkan pembinaan peningkatan ketahanan pangan dalam aspek produksi, distribusi dan konsumsi pangan dengan jumlah keseluruhan desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Bogor. Program utama : 1) Peningkatan ketahanan pangan Rumus perhitungan : Jumlah desa/kelurahan penerima program x 100 Jumlah desa/kelurahan Upaya pencapaian kinerja pelayanan BKP5K Kabupaten Bogor dalam bentuk pembinaan ketahanan pangan dan penyelenggaraan penyuluhan tidak hanya ditempuh melalui program utama sebagaimana yang telah terurai sebelumnya, akan tetapi didukung pula melalui beberapa program penunjang, sebagai berikut : 1) Pelayanan Administrasi Perkantoran; 2) Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur; 3) Peningkatan Disiplin Aparatur; 4) Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur; dan 5) Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Penjelasan secara rinci tentang pencapaian kinerja pelayanan periode tahun diuraikan pada tabel II.9., dan penjelasan rinci tentang anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan periode tahun diuraikan pada tabel II.10. berikut ini : II - 23

37 II - 24

38 II - 25

39 II - 26

40 Berdasarkan informasi yang diperoleh pada tabel II.9., dapat diinterpretasikan bahwa terdapat peningkatan yang cukup signifikan di setiap tahunnya pada rata-rata rasio capaian indikator sasaran dengan rata-rata sebesar 4,13%. Hal ini menunjukkan upaya pemberdayaan segenap sumberdaya yang dimiliki dilaksanakan secara optimal dan terarah pada suatu fokus pencapaian indikator sasaran pelayanan kinerja bagi pelaku utama dan pelaku usaha khususnya sebagai mitra kerja, serta masyarakat Kabupaten Bogor pada umumnya. Sedangkan berdasarkan informasi yang diperoleh pada tabel II.10., dapat diinterpretasikan bahwa : 1. Dukungan anggaran terhadap implementasi Tupoksi BKP5K sebagai bagian dari Pemerintah Kabupaten Bogor dalam upaya pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan, setiap tahunnya terus mengalami peningkatan dengan ratarata pertumbuhan anggaran sebesar Rp ,-; 2. Upaya untuk mengoptimalkan penyerapan beserta segenap proses pemanfaatan dukungan anggaran dimaksud, setiap tahunnya berbanding lurus dengan peningkatan anggarannya dengan rata-rata pertumbuhan realisasi sebesar Rp ,-; dan 3. Rata-rata rasio antara realisasi dan anggaran sebesar 96,27%, menunjukkan adanya tingkat korelasi yang cukup tinggi antara proses perencanaan dengan proses aplikasi, yang didasarkan pada serangkaian proses monitoring dan evaluasi berprinsip Basic Needs sebuah program dan kegiatan untuk menghasilkan output dan outcome TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN BKP5K Kabupaten Bogor dalam menjalankan Tupoksi nya di bidang ketahanan pangan dan penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan tentunya tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi baik internal maupun eksternal, akan tetapi permasalahan dimaksud harus dipandang sebagai suatu tantangan dan peluang dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan pelayanan kinerja. II - 27

41 Tantangan yang paling nyata dihadapi ke depan terkait dengan pembinaan ketahanan pangan dan penyelenggaraan penyuluhan adalah makin merambahnya sektor non pertanian secara umum yang telah mengalihfungsikan lahan produktif pertanian, perikanan dan lahan konservasi kehutanan, baik sektor perumahan rakyat sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan atas perluasan pemukiman bagi masyarakat, maupun sektor industri barang serta jasa perdagangan dan wisata untuk mengembangkan skala usaha dalam pemenuhan target produksi dan jasanya, yang diakibatkan oleh adanya perkembangan global di berbagai sektor kehidupan masyarakat yang tidak dapat dihindari. Sedangkan di sisi lain, sustainibilitas ketersediaan pangan bersumber pertanian, peternakan dan perikanan serta kelestarian daya dukung lahan konservasi dan hutan lindung melalui pemberdayaan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha masih harus tetap dipertahankan bahkan ditingkatkan kesinambungannya. Seiring dengan perkembangan global tersebut telah diantisipasi dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah baik pusat maupun provinsi, hal ini tentu berimplikasi pula terhadap kebijakan yang harus dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor agar teraplikasi sinergitas dan kesesuaian dalam menyelenggarakan berbagai program dan kegiatan yang mengedepankan prinsip keselarasan segenap potensi stakeholders yang terlibat dan berkepentingan didalamnya. Berdasarkan analisis terhadap tantangan dan peluang baik internal maupun eksternal, dalam hal ini dengan menggunakan metode SWOT Analysis, lingkungan internal meliputi Strengths (Kekuatan) dan Weaknesses (Kelemahan), sedangkan lingkungan eksternal meliputi Opportunity (Peluang) dan Threaths (Ancaman). Adapun masing-masing kondisi lingkungan internal dan eksternal, sebagai berikut : II - 28

42 A. Lingkungan Internal Kekuatan (S) : 1. Perda Kabupaten Bogor Nomor 14 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja BKP5K Kabupaten Bogor; 2. Perbup Bogor Nomor 28 Tahun 2013 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja BP3K pada BKP5K Kabupaten Bogor; 3. Panduan kinerja penyelenggaraan penyuluhan dalam bentuk Programa Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan tingkat kabupaten dan kecamatan, RKTP tingkat wilayah binaan, serta rekomendasi Komisi Penyuluhan Kabupaten (KPK) sebagai bahan pertimbangan lanjutan bagi Bupati Bogor dan beberapa kementerian terkait dalam pengambilan kebijakan penyelenggaraan penyuluhan, berikut dengan proses monitoring dan evaluasinya terdokumentasi dengan baik setiap tahunnya; 4. Sarana prasarana dalam bentuk bangunan kantor beserta fasilitas kerjanya dan penunjang mobilitas pembinaan ketahanan pangan dan penyelenggaraan penyuluhan sudah mulai tertata dengan baik, melalui pembiayaan DAK dan Dekonsentrasi pemerintah pusat, Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, maupun APBD Kabupaten Bogor; 5. Telah dilakukan rekruitmen 200 orang PPS sektor pertanian, perikanan dan kehutanan yang memiliki peran dan fungsi yang sama dengan THL-TBPP dan THL-P2BN, sebagai aplikasi Exit Strategy Pemerintah Kabupaten Bogor dalam memenuhi kondisi ideal jumlah penyelenggara penyuluhan per masing-masing satuan wilayah binaan; dan 6. Percepatan yang cukup signifikan pada perkembangan kuantitas dan kualitas kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha mulai dari tingkat kelompok, gabungan kelompok, pusat penyuluhan dan pelatihan swadaya, II - 29

PERUBAHAN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

PERUBAHAN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR PERUBAHAN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 1 DAFTAR ISI... 3 BAB I PENDAHULUAN...... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Landasan Hukum... I-5 1.3 Maksud dan Tujuan... I-9 1.4.

Lebih terperinci

Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Kehutanan

Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Kehutanan LAMPIRAN XXIII PERATURAN BUPATI BOGOR NOMOR : 43 TAHUN 2014 TANGGAL : 22 DESEMBER 2014 RENCANA STRATEGIS DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB V KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KABUPATEN BOGOR

BAB V KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KABUPATEN BOGOR BAB V KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KABUPATEN BOGOR Bab ini menjelaskan berbagai aspek berkenaan kelembagaan penyuluhan pertanian di Kabupaten Bogor yang meliputi: Organisasi Badan Pelaksana an Pertanian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rancangan Awal Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor Tahun I - 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rancangan Awal Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor Tahun I - 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 1 DAFTAR ISI... 2 BAB I PENDAHULUAN... I1 1.1. Latar Belakang... I1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I5 1.3 Maksud dan Tujuan... I10 1.4. Sistematika Penulisan... I11 BAB II

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PAJAK DAERAH PADA BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PAJAK DAERAH PADA BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH 6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 7. Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 14 TAHUN 2012

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 14 TAHUN 2012 BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN DENGAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...1 DAFTAR ISI...3 PENDAHULUAN...I Latar Belakang Landasan Hukum...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...1 DAFTAR ISI...3 PENDAHULUAN...I Latar Belakang Landasan Hukum... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...1 DAFTAR ISI...3 BAB I PENDAHULUAN......I-1 1.1. Latar Belakang...... I-1 1.2. Landasan Hukum...... I-5 1.3 Maksud dan Tujuan...... I-9 1.4. Sistematika Penulisan...... I-9

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOM0R : 15 TAHUN : 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH DRAFT AWAL RANCANGAN RENCANA STRATEGIS BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH DRAFT AWAL RANCANGAN RENCANA STRATEGIS BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH DRAFT AWAL RANCANGAN RENCANA STRATEGIS BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR RINGKASAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR RINGKASAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR RINGKASAN APBD MENURUT TAHUN ANGGARAN 205 KODE PENDAPATAN DAERAH 2 3 4 5 = 4 3 URUSAN WAJIB 5,230,252,870,000 5,84,385,696,000 584,32,826,000 0 PENDIDIKAN 0 0 Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2013 dan Prakiraan Maju 2014 Kabupaten Bogor

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2013 dan Prakiraan Maju 2014 Kabupaten Bogor SKPD : Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2013 dan Prakiraan Maju 2014 Kabupaten Bogor Rencana Tahun 2013 Program /Kegiatan

Lebih terperinci

BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 10 TAHUN 2010 T E N T A N G

BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 10 TAHUN 2010 T E N T A N G BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 10 TAHUN 2010 T E N T A N G BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN SIGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI,

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30 TAHUN 2008 TENTA NG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30 TAHUN 2008 TENTA NG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30 TAHUN 2008 TENTA NG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO,

Lebih terperinci

PERAT URAN DAERAH K ABUP AT EN BAT ANG NOMOR

PERAT URAN DAERAH K ABUP AT EN BAT ANG NOMOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BATANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR NOMOR : TANGGAL : RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018 BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Lebih terperinci

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN PELAKSANA PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BIMA BUPATI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI BARAT, Menimbang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI BARAT, Menimbang I PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI SULAWESI BARAT DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 5 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 5 TAHUN 2010 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 5 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 5 TAHUN 2010 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN

Lebih terperinci

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Mamuju Utara di Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Mamuju Utara di Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO, Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS 2013-2018 2017-2018 2017 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DAFTAR ISI SURAT KEPUTUSAN BUPATI SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN - 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG MEKANISME KERJA DAN METODE PENYULUHAN DI WILAYAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN KABUPATEN BOGOR

KEPUTUSAN KEPALA DINAS LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN KABUPATEN BOGOR KEPUTUSAN KEPALA DINAS LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN KABUPATEN BOGOR Nomor :.. Lampiran : 1 (satu) dokumen TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS DINAS LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN KABUPATEN BOGOR TAHUN

Lebih terperinci

BUPATI TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG,

BUPATI TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG, BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

5. Badan adalah Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bulungan. 6. Kepala Badan adalah Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan dan

5. Badan adalah Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bulungan. 6. Kepala Badan adalah Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan dan SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN KETAHANAN PANGAN, PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang Mengingat a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014 Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Kode. Kebutuhan Dana/ Kebutuhan Dana/ Program/Kegiatan.

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014 Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Kode. Kebutuhan Dana/ Kebutuhan Dana/ Program/Kegiatan. PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013 SKPD : BADAN LINGKUNGAN HIDUP Kode URUSAN WAJIB BIDANG URUSAN LINGKUNGAN HIDUP 01 Program Pelayanan Administrasi 1,264,847,100 - - 1,264,847,100 1,264,847,100

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAI'TUHAN

Lebih terperinci

SKPD : BADAN KETAHANAN PANGAN, PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN

SKPD : BADAN KETAHANAN PANGAN, PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN : BADAN KETAHANAN PANGAN, PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN Kode Program/ Keluaran Hasil 1 URUSAN WAJIB 1 BIDANG URUSAN KETAHANAN Peningkatan Daya - Peningkatan 800,000,000-9,078,945,000

Lebih terperinci

Sekapur Sirih. Jakarta, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor, Ahmad Koswara, MA

Sekapur Sirih. Jakarta, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor, Ahmad Koswara, MA Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai Sensus Penduduk dan Perumahan Tahun 2010

Lebih terperinci

ANALISIS SITUASI DAN KONDISI KABUPATEN BOGOR

ANALISIS SITUASI DAN KONDISI KABUPATEN BOGOR ANALISIS SITUASI DAN KONDISI KABUPATEN BOGOR Oleh : Drs. Adang Suptandar, Ak. MM Disampaikan Pada : KULIAH PROGRAM SARJANA (S1) DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA, IPB Selasa,

Lebih terperinci

REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOGOR 2013

REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOGOR 2013 REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOGOR 2013 1. Program dan Kegiatan Pada Tahun Anggaran 2013, Dinas Peternakan dan Perikanan memberikan kontribusi bagi pencapaian

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 7 TAHUN 2011 2010 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN DI KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa penyuluhan sebagai

Lebih terperinci

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR : 31 TAHUN 2009 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR : 31 TAHUN 2009 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR : 31 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR : 87 TAHUN 2015 TENTANG PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN KABUPATEN BULUKUMBA DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH PERUBAHAN DRAFT AWAL RANCANGAN RENCANA STRATEGIS BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH PERUBAHAN DRAFT AWAL RANCANGAN RENCANA STRATEGIS BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH PERUBAHAN DRAFT AWAL RANCANGAN RENCANA STRATEGIS BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Puji syukur

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH 1 PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH NOMOR 08 TAHUN 2012 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUH PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 5 2009 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, April 2014 Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor

KATA PENGANTAR. Cibinong, April 2014 Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Strategis Perubahan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018, Rencana Strategis ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan pertanian diarahkan pada pertanian industrial unggul berkelanjutan. Dengan demikian budidaya atau usaha tani harus dilihat sebagai bioindustri,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI (RDK) DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI (RDKK)

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI (RDK) DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI (RDKK) MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 273/Kpts/OT.160/4/2007 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI LAMPIRAN 2 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BOGOR TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PERHBUBUNGAN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BOGOR TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PERHBUBUNGAN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PERHBUBUNGAN JALAN RAYA Jakarta KM. 50. CIMANDALA KEC SUKARAJA Perubahan Renstra 2013-2018

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA JL. RAYA SOREANG KM. 17 SOREANG TELP. (022) 5897432

Lebih terperinci

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2013 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2014 KABUPATEN BOGOR

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2013 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2014 KABUPATEN BOGOR RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2013 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2014 KABUPATEN BOGOR SKPD : DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN Kode URUSAN WAJIB BIDANG URUSAN PERUMAHAN 04 01 01 PROGRAM PELAYANAN

Lebih terperinci

Undang-Undang

Undang-Undang - 1 - PERATURAN BUPATI BOGOR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 5 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 5 TAHUN 2008 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 5 TAHUN 2008 PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN MUARA ENIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 39 TAHUN 2007

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 39 TAHUN 2007 GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN PROVINSI LAMPUNG

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas dan Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 28 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Non Struktural

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

RANCANGAN AKHIR RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TAHUN

RANCANGAN AKHIR RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TAHUN RANCANGAN AKHIR RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN

Lebih terperinci

2018, No Menteri Pertanian sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu ditinjau kembali; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud da

2018, No Menteri Pertanian sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu ditinjau kembali; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud da No.124, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMTAN. Penyuluhan Pertanian. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03/Permentan/SM.200/1/2018 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

DAFTAR ISI. Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah (DPKBD) Kabupaten Bogor Tahun 2013 2018. Renstra

Lebih terperinci

BUPATI PAKPAK BHARAT

BUPATI PAKPAK BHARAT BUPATI PAKPAK BHARAT PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN DAN KEHUTANAN BUPATI PAKPAK BHARAT, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 13 TAHUN 2012 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR,

Lebih terperinci

Bab V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan pendanaan Indikatif...

Bab V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan pendanaan Indikatif... DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... Daftar Isi Bab I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang... 1.2. Landasan Hukum... 1.3. Maksud dan Tujuan... 1.4. Hubungan renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dengan Dokumen

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA ( BPMPD )

RENCANA STRATEGIS TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA ( BPMPD ) RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA ( BPMPD ) JL. RAYA SOREANG KM. 17 SOREANG TELP. (022) 5897432 2010-2015 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

V. KARAKTERISTIK DAN KEMAMPUAN DAYA BELI MASYARAKAT MISKIN DI KABUPATEN BOGOR. Tabel. 22 Dasar Perwilayahan di Kabupaten Bogor

V. KARAKTERISTIK DAN KEMAMPUAN DAYA BELI MASYARAKAT MISKIN DI KABUPATEN BOGOR. Tabel. 22 Dasar Perwilayahan di Kabupaten Bogor V. KARAKTERISTIK DAN KEMAMPUAN DAYA BELI MASYARAKAT MISKIN DI KABUPATEN BOGOR 5.1 Zona Pengembangan Pertanian dan Perdesaan di Kabupaten Bogor Kabupaten Bogor berdasarkan pada Rencana Tata Ruang Wilayah

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN

RENCANA STRATEGIS TAHUN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014 2019 BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN GARUT KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat

Lebih terperinci

TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA SKPD (2013) UNIT KERJA

TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA SKPD (2013) UNIT KERJA Tabel 12. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Tata Bangunan dan Pemukiman 2008 TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kecamatan merupakan salah satu ujung tombak dari Pemerintahan Daerah yang langsung berhadapan (face to

Lebih terperinci

Rumusan Kebutuhan Program dan Kegiatan Tahun Indikator Rencana Tahun 2013

Rumusan Kebutuhan Program dan Kegiatan Tahun Indikator Rencana Tahun 2013 Rumusan Kebutuhan Program dan Kegiatan Tahun 2013 SKPD : DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN Indikator Rencana Tahun 2013 URUSAN WAJIB BIDANG URUSAN KETAHANAN PANGAN 01 Program Pelayanan Administrasi 1,471,222,000

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2014-2019 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan rangkaian kegiatan dari dan untuk masyarakat yang dilaksanakan oleh masyarakat bersama dengan Pemerintah Daerah dalam seluruh aspek kehidupan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Jl. Kompleks Situ Cikaret No. 1 2 Kelurahan

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG KOMISI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KARO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO,

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG

Lebih terperinci

TABEL 1 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Kabupaten Bogor Atas Dasar Harga Konstan Tahun

TABEL 1 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Kabupaten Bogor Atas Dasar Harga Konstan Tahun Data dan informasi perencanaan pembangunan daerah yang terkait dengan indikator kunci penyelenggaraan pemerintahan daerah, sebagaimana yang diinstruksikan dalam peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN BPLH KOTA BANDUNG A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI

GAMBARAN PELAYANAN BPLH KOTA BANDUNG A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI BAB II GAMBARAN PELAYANAN BPLH KOTA BANDUNG A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI T ugas pokok Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung yaitu melaksanakan sebagian kewenangan

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

SKPD : DINAS ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL

SKPD : DINAS ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL : DINAS ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL Kode Program/ Keluaran Hasil 2 URUSAN PILIHAN 2 03 BIDANG URUSAN ENERGI DAN SUMBER SUMBER DAYA MINERAL 2 03 01 Program Pelayanan - - 30,126,626,000 30,126,626,000

Lebih terperinci

I-1 KEPUTUSAN BUPATI BOGOR NOMOR : TANGGAL : RENCANA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

I-1 KEPUTUSAN BUPATI BOGOR NOMOR : TANGGAL : RENCANA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN I-1 LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI BOGOR NOMOR : TANGGAL : RENCANA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) 3. Sistem Informasi Perumahan di Seksi Pembangunan di Kabupaten Bogor

Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) 3. Sistem Informasi Perumahan di Seksi Pembangunan di Kabupaten Bogor A. UTAMA 1 Program Lingkungan Sehat 1. Terlaksananya peningkatan 1. Persentase Luas 8.044 % 1. Verifikasi Prasarana, Sarana dan Seksi Pembangunan - 4.4 kualitas bangunan dan pemukiman yang tertata Utilitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Soreang, Desember 2011 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Kepala,

KATA PENGANTAR. Soreang, Desember 2011 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Kepala, KATA PENGANTAR BAPPEDA Kabupaten sebagai salah satu Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten memiliki kewajiban untuk menyusun Rencana Strategis Bapeda Kabupaten Tahun 2010 2015 sebagai

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BOGOR

KEPUTUSAN KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BOGOR KEPUTUSAN KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BOGOR Nomor :.. Lampiran : 1 (satu) dokumen TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018 Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.78/Menhut-II/2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.78/Menhut-II/2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN KEHUTANAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.78/Menhut-II/2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K)

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K) BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K) Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, bahwa

Lebih terperinci

DATA UMUM 1. KONDISI GEOGRAFIS

DATA UMUM 1. KONDISI GEOGRAFIS DATA UMUM 1. KONDISI GEOGRAFIS Wilayah Kabupaten Bogor memiliki luas ± 298.838,31 Ha. Secara geografis terletak di antara 6⁰18'0" 6⁰47'10" Lintang Selatan dan 106⁰23'45" 107⁰13'30" Bujur Timur, dengan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA STRATEGIS TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Ir. SITI NURIANTY, MM Jabatan : Kepala

Lebih terperinci

DRAFT ANTARA RANCANGAN AWAL DRAFT AWAL RANCANGAN

DRAFT ANTARA RANCANGAN AWAL DRAFT AWAL RANCANGAN RANCANGAN AKHIR DRAFT AWAL RANCANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayatnya, sehingga Dinas Pendapatan Daerah dapat menyelesaikan penyusunan Rancangan

Lebih terperinci

Tabel 3.2 Rumusan Rancana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2013 dan Prakiraan Maju Tahun 2014 Kabupaten Bogor

Tabel 3.2 Rumusan Rancana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2013 dan Prakiraan Maju Tahun 2014 Kabupaten Bogor SKPD : Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kode URUSAN WAJIB BIDANG URUSAN PENATAAN RUANG Tabel 3.2 Rumusan Rancana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2013 dan Prakiraan Maju Tahun 2014 Kabupaten Bogor 01 Program

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BOGOR TAHUN

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BOGOR TAHUN RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013 2018 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 5 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT,

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci