KAJIAN FISIOLOGI PADA PENGGUNA PROSTHETIC ENDOSKELETAL SISTEM ENERGY STORING MEKANISME 2-BAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAJIAN FISIOLOGI PADA PENGGUNA PROSTHETIC ENDOSKELETAL SISTEM ENERGY STORING MEKANISME 2-BAR"

Transkripsi

1 KAJIAN FISIOLOGI PADA PENGGUNA PROSTHETIC ENDOSKELETAL SISTEM ENERGY STORING MEKANISME 2-BAR Skripsi Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik REZKI KURNIA SANTI I JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

2 LEMBAR PENGESAHAN Judul Skripsi: KAJIAN FISIOLOGI PADA PENGGUNA PROSTHETIC ENDOSKELETAL SISTEM ENERGY STORING MEKANISME 2-BAR Ditulis oleh: Rezki Kurnia Santi I Mengetahui, Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Retno Wulan Damayanti, ST.,MT. NIP Ir. Lobes Herdiman, MT. NIP Pembantu Dekan I Fakultas Teknik UNS Ketua Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik UNS Ir. Noegroho Djarwanti, MT NIP Ir. Lobes Herdiman, MT NIP ii

3 LEMBAR VALIDASI Judul Skripsi: KAJIAN FISIOLOGI PADA PENGGUNA PROSTHETIC ENDOSKELETAL SISTEM ENERGY STORING MEKANISME 2-BAR Ditulis oleh: Rezki Kurnia Santi I Telah disidangkan pada hari Kamis tanggal 21 Oktober 2010 Di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta, dengan Dosen Penguji 1. Rahmaniyah Dwi Astuti, ST., MT. NIP Ilham Priadythama, ST., MT. NIP Dosen Pembimbing 1. Retno Wulan Damayanti, ST.,MT. NIP Ir. Lobes Herdiman, MT NIP commit 001 to user iii

4 SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik UNS yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Rezki Kurnia Santi NIM : I Judul tugas akhir : Kajian Fisiologi Pada Pengguna Prosthetic Endoskeletal Sistem Energy Storing Mekanisme 2-Bar Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir atau Skripsi yang saya susun tidak mencontoh atau melakukan plagiat dari karya tulis orang lain. Jika terbukti Tugas Akhir yang saya susun tersebut merupakan hasil plagiat dari karya orang lain maka Tugas Akhir yang saya susun tersebut dinyatakan batal dan gelar sarjana yang saya peroleh dengan sendirinya dibatalkan atau dicabut. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila di kemudian hari terbukti melakukan kebohongan maka saya sanggup menanggung segala konsekuensinya. Surakarta, 2 November 2010 Rezki Kurnia Santi I iv

5 SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik Industri UNS yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Rezki Kurnia Santi Nim : I Judul tugas akhir : Kajian Fisiologi Pada Pengguna Prosthetic Endoskeletal Sistem Energy Storing Mekanisme 2-Bar. Menyatakan bahwa Tugas Akhir (TA) atau Skripsi yang saya susun sebagai syarat lulus Sarjana S1 disusun secara bersama-sama dengan Pembimbing I dan Pembimbing II. Bersamaan dengan syarat pernyataan ini bahwa hasil penelitian dari Tugas Akhir (TA) atau Skripsi yang saya susun bersedia digunakan untuk publikasi dari proceeding, jurnal, atau media penerbit lainnya baik di tingkat nasional maupun internasional sebagaimana mestinya yang merupakan bagian dari publikasi karya ilmiah Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Surakarta, 2 November 2010 Rezki Kurnia Santi I v

6 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam kepada Rasulullah Muhammad SAW, Al Amin suri tauladan kita. Pada kesempatan yang sangat baik ini, dengan segenap kerendahan hati dan rasa yang setulus-tulusnya, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada : 1. Alm. Papa dan mama yang telah memberikan kesabaran, pengertian, doa, kasih sayang dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 2. Ibu Ir. Noegroho Djarwanti, M.T., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Bapak Ir. Lobes Herdiman, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Ibu Retno Wulan Damayanti, S.T., M.T. dan Bapak Ir. Lobes Herdiman, MT selaku dosen pembimbing yang telah sabar dalam memberikan pengarahan dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. 5. Ibu Rahmaniyah DA, ST, MT selaku dosen penguji skripsi I dan Bapak Ilham Priadythama, ST, MT selaku dosen penguji skripsi II yang berkenan memberikan saran dan perbaikan terhadap skripsi ini. 6. Pak Lobes. Maaf Pak, saya menyebut nama Bapak hingga 3 kali. Terima kasih untuk semua nasihat, bimbingan, petuah, dan canda tawa yang tak pernah lekang oleh waktu. 7. Para staf dan karyawan Jurusan Teknik Industri ( Pak Agus, Mbak Yayuk, Mbak Rina, dan Mbak Tuti), atas segala kesabaran dan pengertiannya dalam memberikan bantuan dan fasilitas demi kelancaran penyelesaian skripsi ini. 8. Mbak Etty, mas Cuncun, mas Anto, Indra, Mbah Putri (Terima kasih untuk doanya setiap pagi commit sehat to lan user diparingi kebeneran, hehehe), Dito vi

7 (bau kecutmu mpe kampus tante lho kak,,hahaha, tapi ngangenin), Simbok, Yu Mun, makasih buat kesabarannya selama ini dan atas semua dukungannya, omelannya, dan senyum terbaik di saat mencari ketenangan di rumah (apa tau tenang? Kayaknya ribut terus, tapi menyenangkan, JJ). 9. Keluarga besar Laboratorium Perancangan Sistem Produksi, atas persahabatan, pembelajaran dan kerja sama yang luar biasa selama ini. 10. Sahabat-sahabat dan teman sejawat tersayang, anakku Jane, keponakanku Azty_Ndud, Ice_ndud, Itol_Ndud, Brian, Paman Gembul, Kak Otoy, Mbod, Oi Samto, Indah, Heni, Acid, Mbem, Cebong, Bonek si Profesor kriting, Ginung, Pak Dokter, mas Bison, mas Edwin, mba Iffa, Zulphe, Echa, Herindra, Samuel, Aci, Phephe, Sofyan. Terimakasih untuk canda tawa, keidiotan, perhatian, kasih sayang, pengalaman berharga, dan dukungannya. Terimakasih buat persahabatannya. 11. Dia yang telah berhasil masuk dalam kehidupanku, atas doa, support, omelan, kesabaran, kepercayaan, dan kesediaannya untuk jadi tempat keluh kesah selama ini. 12. Teman-teman seperjuangan Teknik Industri angkatan 06 yang telah bersama-sama berjuang dalam menyelesaikan studi Strata 1. Semoga persahabatan kita selalu terjaga dengan indah. Terimakasih untuk semua kenangan yang berharga. 13. Seluruh pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas segala bimbingan, bantuan, kritik, dan saran dalam penyusunan tugas akhir ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa maupun siapa saja yang membutuhkannya. Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, dengan senang hati dan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik yang membangun. Surakarta, 2 November 2010 Penulis vii

8 ABSTRAK Rezki Kurnia Santi. NIM : I KAJIAN FISIOLOGI PADA PENGGUNA PROSTHETIC ENDOSKELETAL SISTEM ENERGY STORING MEKANISME 2-BAR. Skripsi. Surakarta : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Oktober Tubuh manusia dirancang untuk melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari. Salah satu aktivitas fisik yang dilakukan manusia adalah berjalan. Kehilangan salah satu atau keduanya dari bagian tubuh terutama pada anggota gerak pada manusia mengakibatkan keterbatasan dalam beraktivitas. Aktivitas berjalan pada amputee dengan alat bantu gerak (prosthetic) berbeda dengan orang normal sehingga nilai pengukuran fisiologi keduanya berbeda. Saat berjalan pada medan yang berbeda-beda, tubuh akan mengkonsumsi energi yang berbeda pula. Penelitian ini dilakukan terhadap seorang amputee atas lutut yang bertujuan untuk mengetahui tingkat metabolisme melalui pengukuran aspek fisiologi pada pengguna prosthetic energy storing knee saat melakukan aktivitas berjalan pada bidang datar, menaiki dan menuruni bidang miring, menaiki dan menuruni tangga, tanah tidak rata, dan berbatu.. Hal yang dikaji berupa lima kriteria pengukuran fisiologi meliputi %CVL untuk mengetahui tingkat kelelahan yang terjadi, VO 2 maks untuk mengetahui konsumsi oksigen, energi ekspenditur untuk mengetahui konsumsi energi, kebutuhan kalori untuk mengetahui kalori yang diperlukan saat berjalan, dan physiological cost index (PCI) of walking untuk mengetahui tingkat fisiologi pada amputee pengguna prosthetic Hasil penelitian ini adalah nilai-nilai pengkuran fisiologi yang menunjukan bahwa amputee pengguna prosthetic endoskeletal sistem energy storing knee dengan mekanisme 2 bar memiliki nilai yang mendekati kondisi responden normal dan memiliki kemiripan kondisi fisiologi. Prosthetic endoskeletal energy storing mekanisme 2-bar secara umum cukup memberikan kenyamanan dan mampu mengakomodasi aktivitas berjalan di bidang datar, berjalan menaiki dan menuruni bidang miring, berjalan menaiki dan menuruni tangga, berjalan di tanah tidak rata, dan berjalan di bidang berbatu yang ditunjukkan melalui kedekatan nilai physiological cost index of walking dan nilai aspek fisiologi antara amputee pengguna prosthetic dan responden normal. Prosthetic endoskeletal energy storing mekanisme 2-bar menunjukkan hasil terbaik pada kemiripan kondisi fisiologi saat digunakan dibidang datar, sementara itu saat digunakan berjalan menaiki dan menuruni bidang tangga kurang menunjukkan kemiripan kondisi fisiologi. Kata Kunsi: fisiologi, prosthetic, amputee xxi halaman; 80 gambar; 75 tabel; 24 lampiran Referensi: 23 ( ) viii

9 ABSTRACT Rezki Kurnia Santi. NIM : I STUDY OF PHYSIOLOGICAL FROM THE USER OF ENDOSKELETAL PROSTHETIC WITH ENERGY STORING 2-BARS MECHANISM. Final Assignment. Surakarta : Departement of Industrial Engineering, Faculty of Engineering, Sebelas Maret University, October Human body is used to daily activities. One of the activities of human being is walking. Losing of one or two of human body part, especially lower limb would cause awkwardness on the activities. Walk from amputee with the prosthetic differs from the normal person, so assessment of the physiological condition between them also different. When walking in different areas, human body will consume different energy. The object of this study is a above knee amputee. This study is aim to assess the metabolism levels through physiological aspect measurement on energy storing knee prosthetic user when walking on flat area, up and down ramp, up and down stairs, uneven area, and rocky area. The study consist include five criteria of physiological measurement, they are % cardiovasculer which is usede to know the level of tiredness, VO2 maks which is used to know the oxygen consumption, calories need that used to know the calories needed in walking activities, and physiological cost index (PCI) of walking to know the physiological level on amputee. The result of this study is the value of physiological assessment which is shown that amputee as a user 2 bars mechanism energy storing knee endoskeletal prosthetic having score that close to normal. Respondent condition and having a slight likeness to physiological condition. Two bars mechanism energy storing knee endoskeletal prosthetic generally adequate ingiving comfortness and able to accomodate walking activities in flat area, walking up and down ramp, walking up down stairs, walking on uneven area, and walking on rocky area, showed by closeness of physilogical cost index of walking value and physiological aspect value between prosthetic users amputee and normal respondent. Two bars mechanism energy storing knee endoskeletal prosthetic shows the best result on a slight likeness of physiological condition when it is used on flat area, while when it is used to walk up and down stairs does not show the slight likeness of physiological condition. Keywords: physiology, prosthetic, amputee xxi pages; 80 pictures; 75 tables; 24 attachments References: 23 ( ) ix

10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR VALIDASI SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH KATA PENGANTAR ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iii iv v vi viii ix x xiii xvi xix BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG... I PERUMUSAN MASALAH... I TUJUAN PENELITIAN... I MANFAAT PENELITIAN... I BATASAN MASALAH... I ASUMSI PENELITIAN... I SISTEMATIKA PENULISAN... I-5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ENERGI TUBUH... II Metabolisme... II Body Mass Index... II AKTIVITAS KESEHARIAN commit to TERHADAP user ENERGI TUBUH... II - 4 x

11 2.3 ENERGI TUBUH AMPUTEE... II PENGUKURAN FISILOGI TUBUH... II Kelelahan (Fatigue)... II Denyut Nadi... II Energi Ekspenditur... II Kapasitas Aerobik... II Physiological Cost Index (PCI) of Walking... II PENELITIAN SEBELUMNYA... II -23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PEMILIHAN RESPONDEN... III Anthropometri Responden... III Data Kondisi Responden... III PELAKSANAAN PENELITIAN... III Persiapan Penelitian... III Prosedur Penelitian... III-7 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 PENGUMPULAN DATA... IV Prosthetic Endoskeletal Sistem Energy Storing... IV Pengguna Prosthetic Kaki Atas Lutut... IV Responden Normal... IV PENGOLAHAN DATA... IV Menentukan Nilai BMI... IV Nilai Pengukuran Fisiologi di Bidang Datar Jalan Normal IV Nilai Pengukuran Fisiologi di Bidang Datar Jalan Cepat. IV Nilai Pengukuran Fisiologi di Bidang Miring... IV Nilai Pengukuran Fisiologi di Bidang Tangga... IV Nilai Pengukuran Fisiologi di Tanah Tidak Rata... IV Nilai Pengukuran Fisiologi di Bidang Berbatu... IV-124 BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI HASIL 5.1 ANALISIS HASIL PENELITIAN... V Analisis Persentase Cardiovasculer (%CVL)... V Analisis Rata-Rata commit Distribusi to user %CVL per Fase... V-3 xi

12 5.1.3 Analisis Energi Ekspenditur... V Analisis Kebutuhan Kalori... V Analisis Konsumsi Oksigen... V Analisis PCI of Walking... V Analisis Terhadap Faktor yang Tidak Diperhitungkan... V INTERPRETASI HASIL... V-11 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan... VI Saran... VI-2 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii

13 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Klasifikasi body mass index (BMI) menurut WHO... II - 3 Tabel 2.2 Klasifikasi body mass index (BMI) orang Asia dewasa... II - 3 Tabel 2.3 Kebutuhan energi pria dan wanita... II - 6 Tabel 2.4 Kebutuhan energi untuk aktivitas fisik manusia... II - 6 Tabel 2.5 Klasifikasi kerja berdasarkan % CVL... II - 18 Tabel 3.1 Data anthropometri responden normal... III - 2 Tabel 3.2 Denyut nadi responden... III - 3 Tabel 3.3 Pengumpulan data... III - 2 Tabel 4.1 Komponen penyusun prosthetic endoskeletal... IV - 2 Tabel 4.2 Data denyut jantung aktivitas berjalan pengguna prosthetic... IV - 6 Tabel 4.3 Data waktu aktivitas berjalan pengguna prosthetic... IV - 6 Tabel 4.4 Data kecepatan berjalan responden amputee... IV - 7 Tabel 4.5 Data denyut nadi aktivitas berjalan normal responden normal... IV - 9 Tabel 4.6 Data waktu aktivitas berjalan normal responden normal... IV - 11 Tabel 4.7Data kecepatan berjalan responden normal... IV - 12 Tabel 4.8 Nilai BMI pada responden normal... IV - 15 Tabel 4.9 Nilai % CVL berjalan normal di bidang datar... IV - 17 Tabel 4.10 Hasil pengamatan jumlah siklus berjalan normal di bidang datar IV - 19 Tabel 4.11 Nilai % CVL per siklus di bidang datar... IV - 20 Tabel 4.12 Nilai % CVL per siklus terbesar... IV - 21 Tabel 4.13 Waktu per fase berjalan normal responden di bidang datar... IV - 22 Tabel 4.14 Distribusi nilai % CVL / fase berjalan normal di bidang datar... IV - 23 Tabel 4.15 Energi ekspenditur berjalan normal di bidang datar... IV - 27 Tabel 4.16 Kebutuhan kalori berjalan normal di bidang datar... IV - 30 Tabel 4.17 Konsumsi oksigen berjalan normal di bidang datar... IV - 33 Tabel 4.18 PCI of walking berjalan normal di bidang datar... IV - 35 Tabel 4.19 %CVL responden berjalan cepat di bidang datar... IV - 38 Tabel 4.20 Hasil pengamatan jumlah siklus berjalan... IV - 40 Tabel 4.21 Rata-rata distribusi % commit CVL per to siklus user berjalan cepat... IV - 41 xiii

14 Tabel 4.22 Nilai % CVL per siklus terbesar... IV - 42 Tabel 4.22 Waktu per fase berjalan cepat di bidang datar... IV - 43 Tabel 4.23 %CVL per fase responden di bidang datar jalan cepat... IV - 44 Tabel 4.24 Energi ekspenditur responden berjalan cepat di bidang datar... IV - 49 Tabel 4.25 Kebutuhan kalori responden berjalan cepat di bidang datar... IV - 51 Tabel 4.26 Konsumsi oksigen aktivitas berjalan cepat di bidang datar... IV - 54 Tabel 4.27 PCI of walking responden berjalan cepat di bidang datar... IV - 57 Tabel 4.28 %CVL responden berjalan cepat di bidang datar... IV - 60 Tabel 4.29 Hasil pengamatan jumlah siklus berjalan... IV - 61 Tabel 4.30 Rata-rata distribusi % CVL per siklus berjalan normal... IV - 62 Tabel 4.31 Nilai % CVL per siklus terbesar... IV - 63 Tabel 4.32 Waktu per fase berjalan normal menaiki dan menuruni... IV - 64 Tabel 4.33 Rata-rata distribusi nilai % CVL per fase berjalan normal... IV - 66 Tabel 4.34 Energi ekspenditur responden berjalan di bidang miring... IV - 70 Tabel 4.35 Kebutuhan kalori responden berjalan di bidang miring... IV -73 Tabel 4.36 Konsumsi oksigen responden berjalan di bidang miring... IV - 76 Tabel 4.37 PCI of walking responden berjalan di bidang miring... IV - 78 Tabel 4.38 %CVL responden berjalan di bidang tangga... IV - 81 Tabel 4.39 Jumlah siklus berjalan responden di bidang tangga... IV - 83 Tabel 4.40 Rata-rata distribusi %CVL / siklus berjalan di bidang tangga... IV - 84 Tabel 4.41 Nilai % CVL per siklus terbesar... IV - 85 Tabel 4.42 Waktu per fase berjalan di bidang tangga... IV - 86 Tabel 4.43 Rata-rata distribusi % CVL per fase... IV -88 Tabel 4.44 Energi ekspenditur responden berjalan di bidang tangga... IV - 92 Tabel 4.45 Kebutuhan kalori responden berjalan normal di bidang tangga.. IV - 94 Tabel 4.46 Konsumsi oksigen responden berjalan di bidang tangga... IV - 97 Tabel 4.47 PCI of walking responden berjalan di bidang tangga... IV Tabel 4.48 %CVL responden berjalan di bidang tanah tidak rata... IV Tabel 4.49 Hasil pengamatan jumlah siklus berjalan... IV Tabel 4.50 Rata-rata distribusi % CVL per siklus berjalan... IV Tabel 4.51 Nilai % CVL per siklus terbesar... IV Tabel 4.52 Waktu per fase berjalan commit responden to user di bidang tanah tidak rata.. IV xiv

15 Tabel 4.53 Rata-rata distribusi nilai % CVL per fase... IV Tabel 4.54 Energi ekspenditur responden berjalan di tanah tidak rata... IV Tabel 4.55 Kebutuhan kalori responden berjalan di tanah tidak rata... IV Tabel 4.56 Konsumsi oksigen responden berjalan di tanah tidak rata... IV Tabel 4.57 PCI of walking responden berjalan di tanah tidak rata... IV Tabel 4.58 %CVL responden berjalan di bidang berbatu... IV Tabel 4.59 Hasil pengamatan jumlah siklus berjalan... IV Tabel 4.60 Distribusi % CVL per siklus pada responden... IV Tabel 4.61 Nilai % CVL per siklus terbesar... IV Tabel 4.62 Waktu per fase berjalan responden di bidang berbatu... IV Tabel 4.63 Rata-rata distribusi % CVL / fase berjalan di bidang berbatu... IV Tabel 4.64 Energi ekspenditur responden berjalan di bidang berbatu... IV Tabel 4.65 Kebutuhan kalori responden berjalan di bidang berbatu... IV Tabel 4.66 Konsumsi oksigen responden berjalan di bidang berbatu... IV Tabel 4.67 PCI of walking responden berjalan di bidang berbatu... IV xv

16 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Bidang datar dan rata.... II - 8 Gambar 2.2 Bidang tangga.... II - 8 Gambar 2.3 Bidang miring.... II - 9 Gambar 2.4 Bidang tidak rata.... II - 10 Gambar 2.5 Hubungan denyut jantung dengan kondisi kerja.... II - 16 Gambar 2.6 Pembagian denyut jantung pada saat beraktivitas... II - 16 Gambar 2.7 Total energi ekspenditur... II - 20 Gambar 3.1 Metodologi penelitian.... III - 1 Gambar 3.2 Heart rate monitor.... III - 5 Gambar 3.3 Prosthestic atas lutut dengan energy storing knee.... III - 5 Gambar 3.4 Bidang datar.... III - 6 Gambar 3.5 Bidang tangga... III - 6 Gambar 3.6 Bidang miring.... III - 7 Gambar 4.1 Prosthetic endoskeletal sistem energy storing.... IV - 1 Gambar 4.2 Pengukuran data pada pengguna prosthetic.... IV - 5 Gambar 4.3 Fase berjalan pada pengguna prosthetic atas lutut.... IV - 7 Gambar 4.4 Grafik % CVL responden berjalan normal di bidang datar.... IV - 17 Gambar 4.5 Siklus pola jalan (gait cycle).... IV - 18 Gambar 4.6 Grafik distribusi % CVL per siklus... IV - 20 Gambar 4.7 Grafik pengamatan nilai % CVL per siklus terbesar... IV - 21 Gambar 4.8 Grafik hasil pengamatan terhadap waktu per fase.... IV - 22 Gambar 4.9 Rata-rata distribusi % CVL per fase.... IV - 24 Gambar 4.10 Rata-rata distribusi % CVL per fase berjalan normal.... IV - 24 Gambar 4.11 Energi ekspenditur respond berjalan normal di bidang datar.. IV - 28 Gambar 4.12 Kebutuhan kalori saat berjalan normal di bidang datar.... IV - 30 Gambar 4.13 Grafik konsumsi oksigen berjalan normal di bidang datar... IV - 33 Gambar 4.14 Phyiological cost index (PCI) of walking berjalan normal.... IV - 36 Gambar 4.15 Grafik % CVL responden berjalan cepat di bidang datar.... IV - 39 Gambar 4.16 Grafik rata-rata distribusi commit % to CVL user per siklus.... IV - 41 xvi

17 Gambar 4.17 Grafik pengamatan nilai % CVL per siklus terbesar.... IV - 42 Gambar 4.18 Grafik hasil pengamatan waktu per fase.... IV - 43 Gambar 4.19 Rata-rata distribusi % CVL per fase berjalan cepat.... IV - 45 Gambar 4.20 Rata-rata distribusi % CVL pada gerak per fase.... IV - 46 Gambar 4.21 Energi ekspenditur responden berjalan cepat di bidang datar.. IV - 49 Gambar 4.22 Kebutuhan kalori saat berjalan cepat di bidang datar.... IV - 52 Gambar 4.23 Konsumsi oksigen berjalan cepat di bidang datar.... IV - 55 Gambar 4.24 PCI of walking berjalan normal di bidang datar.... IV - 58 Gambar 4.25 Grafik hasil perhitungan % CVL di bidang miring... IV - 60 Gambar 4.26 Grafik rata-rata distribusi % CVL / siklus di bidang miring.... IV - 63 Gambar 4.27 Grafik pengamatan % CVL per siklus terbesar berjalan... IV - 64 Gambar 4.28 Grafik waktu per fase responden di bidang miring.... IV - 65 Gambar 4.29 Rata-rata distribusi % CVL per fase responden.... IV - 66 Gambar 4.30 Rata-rata distribusi % CVL pada gerak per fase berjalan... IV - 67 Gambar 4.31 Energi ekspenditur responden berjalan di bidang miring.... IV - 71 Gambar 4.32 Kebutuhan kalori responden berjalan di bidang miring.... IV - 73 Gambar 4.33 Konsumsi oksigen responden berjalan di bidang miring.... IV - 76 Gambar 4.34 PCI of walking responden berjalan di bidang miring.... IV - 79 Gambar 4.35 Grafik % CVL responden di bidang tangga... IV - 82 Gambar 4.36 Grafik rata-rata distribusi % CVL / siklus di bidang tangga.... IV - 84 Gambar 4.37 Grafik pengamatan nilai % CVL per siklus terbesar.... IV - 85 Gambar 4.38 Grafik hasil pengamatan terhadap waktu per fase.... IV - 86 Gambar 4.39 Waktu per fase berjalan di bidang tangga.... IV - 88 Gambar 4.40 Rata-rata distribusi % CVL per fase.... IV - 89 Gambar 4.41 Energi ekspenditur responden berjalan di bidang tangga... IV - 92 Gambar 4.42 Kebutuhan kalori responden berjalan di bidang tangga.... IV - 95 Gambar 4.43 Konsumsi oksigen responden berjalan di bidang tangga.... IV - 98 Gambar 4.44 PCI of walking responden berjalan di bidang tangga.... IV Gambar 4.45 %CVL responden berjalan di bidang tanah tidak rata.... IV Gambar 4.46 Hasil pengamatan jumlah siklus berjalan... IV Gambar 4.47 Rata-rata distribusi % CVL per siklus berjalan.... IV Gambar 4.48 Nilai % CVL per siklus commit terbesar. to user... IV -109 xvii

18 Gambar 4.49 Rata-rata distribusi %CVL per fase di tanah tidak rata... IV Gambar 4.50 Distribusi % CVL pada gerak per fase... IV Gambar 4.51 Energi ekspenditur responden di tanah tidak rata.... IV Gambar 4.52 Kebutuhan kalori responden berjalan di tanah tidak rata.... IV Gambar 4.53 Konsumsi oksigen responden berjalan di tanah tidak rata.... IV Gambar 4.54 PCI of walking responden berjalan di tanah tidak rata.... IV Gambar 4.55 %CVL responden berjalan di bidang berbatu... IV Gambar 4.56 Hasil pengamatan jumlah siklus berjalan... IV Gambar 4.57 Distribusi % CVL per siklus pada responden.... IV Gambar 4.58 Grafik hasil pengamatan terhadap waktu per fase.... IV Gambar 4.59 Rata-rata distribusi % CVL per fase berjalan.... IV Gambar 4.60 Rata-rata distribusi % CVL per fase berjalan.... IV Gambar 4.61 Energi ekspenditur responden berjalan di bidang berbatu.... IV Gambar 4.62 Kebutuhan kalori responden berjalan di bidang berbatu.... IV Gambar 4.63 Konsumsi oksigen responden berjalan di bidang berbatu... IV Gambar 4.64 PCI of walking responden berjalan di bidang berbatu.... IV xviii

19 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Grafik Denyut Jantung Amputee Berjalan Normal di Bidang Datar... L-1 Lampiran 2 Grafik Denyut Jantung Amputee Berjalan Cepat di Bidang Datar... L-1 Lampiran 3 Grafik Denyut Jantung Amputee Berjalan di Bidang Miring... L-2 Lampiran 4 Grafik Denyut Jantung Amputee Berjalan di Bidang Tangga... L-3 Lampiran 5 Grafik Denyut Jantung Amputee Berjalan di Tanah Tidak Rata... L-3 Lampiran 6 Grafik Denyut Jantung Amputee Berjalan di Bidang Berbatu... L-4 Lampiran 7 Grafik Denyut Jantung Normal 1 Berjalan Normal di Bidang Datar... L-5 Lampiran 8 Grafik Denyut Jantung Normal 1 Berjalan Cepat di Bidang Datar... L-5 Lampiran 9 Grafik Denyut Jantung Normal 1 Berjalan Normal di Bidang Miring... L-6 Lampiran 10 Grafik Denyut Jantung Normal 1 Berjalan Normal di Bidang Tangga... L-7 Lampiran 11 Grafik Denyut Jantung Normal 1 Berjalan Normal di Bidang Tanah Tidak Rata... L-7 Lampiran 12 Grafik Denyut Jantung Normal 1 Berjalan Normal di Bidang Berbatu... L-8 Lampiran 13 Grafik Denyut Jantung Normal 2 Berjalan Normal di Bidang Datar... L-9 Lampiran 14 Grafik Denyut Jantung Normal 2 Berjalan Cepat di Bidang Datar... L-9 Lampiran 15 Grafik Denyut Jantung Normal 2 Berjalan Normal di Bidang Miring... L-10 Lampiran 16 Grafik Denyut Jantung Normal 2 Berjalan Normal di Bidang Tangga... L-11 Lampiran 17 Grafik Denyut Jantung Normal 2 Berjalan Normal di Bidang Tanah Tidak Rata... L-11 xix

20 Lampiran 18 Grafik Denyut Jantung Normal 2 Berjalan Normal di Bidang Berbatu... L-12 Lampiran 19 Grafik Denyut Jantung Normal 3 Berjalan Normal di Bidang Datar... L-13 Lampiran 20 Grafik Denyut Jantung Normal 3 Berjalan Cepat di Bidang Datar... L-13 Lampiran 21 Grafik Denyut Jantung Normal 3 Berjalan Normal di Bidang Miring... L-14 Lampiran 22 Grafik Denyut Jantung Normal 3 Berjalan Normal di Bidang Tangga... L-15 Lampiran 23 Grafik Denyut Jantung Normal 3 Berjalan Normal di Bidang Tanah Tidak Rata... L-15 Lampiran 24 Grafik Denyut Jantung Normal 3 Berjalan Normal di Bidang Berbatu... L-16 Lampiran 25 Grafik Denyut Jantung Normal 4 Berjalan Normal di Bidang Datar... L-17 Lampiran 26 Grafik Denyut Jantung Normal 4 Berjalan Cepat di Bidang Datar... L-17 Lampiran 27 Grafik Denyut Jantung Normal 4 Berjalan Normal di Bidang Miring... L-18 Lampiran 28 Grafik Denyut Jantung Normal 4 Berjalan Normal di Bidang Tangga... L-19 Lampiran 29 Grafik Denyut Jantung Normal 4 Berjalan Normal di Bidang Tanah Tidak Rata... L-19 Lampiran 30 Grafik Denyut Jantung Normal 4 Berjalan Normal di Bidang Berbatu... L-20 Lampiran 31 Grafik Denyut Jantung Normal 5 Berjalan Normal di Bidang Datar... L-21 Lampiran 32 Grafik Denyut Jantung Normal 5 Berjalan Cepat di Bidang Datar... L-21 Lampiran 33 Grafik Denyut Jantung Normal 5 Berjalan Normal di Bidang Miring... L-22 xx

21 Lampiran 34 Grafik Denyut Jantung Normal 5 Berjalan Normal di Bidang Tangga... L-23 Lampiran 35 Grafik Denyut Jantung Normal 5 Berjalan Normal di Bidang Tanah Tidak Rata... L-23 Lampiran 36 Grafik Denyut Jantung Normal 3 Berjalan Normal di Bidang Datar... L-24 xxi

22 ABSTRAK Rezki Kurnia Santi. NIM : I KAJIAN FISIOLOGI PADA PENGGUNA PROSTHETIC ENDOSKELETAL SISTEM ENERGY STORING MEKANISME 2-BAR. Skripsi. Surakarta : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Oktober Tubuh manusia dirancang untuk melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari. Salah satu aktivitas fisik yang dilakukan manusia adalah berjalan. Kehilangan salah satu atau keduanya dari bagian tubuh terutama pada anggota gerak pada manusia mengakibatkan keterbatasan dalam beraktivitas. Aktivitas berjalan pada amputee dengan alat bantu gerak (prosthetic) berbeda dengan orang normal sehingga nilai pengukuran fisiologi keduanya berbeda. Saat berjalan pada medan yang berbeda-beda, tubuh akan mengkonsumsi energi yang berbeda pula. Penelitian ini dilakukan terhadap seorang amputee atas lutut yang bertujuan untuk mengetahui tingkat metabolisme melalui pengukuran aspek fisiologi pada pengguna prosthetic energy storing knee saat melakukan aktivitas berjalan pada bidang datar, menaiki dan menuruni bidang miring, menaiki dan menuruni tangga, tanah tidak rata, dan berbatu.. Hal yang dikaji berupa lima kriteria pengukuran fisiologi meliputi %CVL untuk mengetahui tingkat kelelahan yang terjadi, VO 2 maks untuk mengetahui konsumsi oksigen, energi ekspenditur untuk mengetahui konsumsi energi, kebutuhan kalori untuk mengetahui kalori yang diperlukan saat berjalan, dan physiological cost index (PCI) of walking untuk mengetahui tingkat fisiologi pada amputee pengguna prosthetic Hasil penelitian ini adalah nilai-nilai pengkuran fisiologi yang menunjukan bahwa amputee pengguna prosthetic endoskeletal sistem energy storing knee dengan mekanisme 2 bar memiliki nilai yang mendekati kondisi responden normal dan memiliki kemiripan kondisi fisiologi. Prosthetic endoskeletal energy storing mekanisme 2-bar secara umum cukup memberikan kenyamanan dan mampu mengakomodasi aktivitas berjalan di bidang datar, berjalan menaiki dan menuruni bidang miring, berjalan menaiki dan menuruni tangga, berjalan di tanah tidak rata, dan berjalan di bidang berbatu yang ditunjukkan melalui kedekatan nilai physiological cost index of walking dan nilai aspek fisiologi antara amputee pengguna prosthetic dan responden normal. Prosthetic endoskeletal energy storing mekanisme 2-bar menunjukkan hasil terbaik pada kemiripan kondisi fisiologi saat digunakan dibidang datar, sementara itu saat digunakan berjalan menaiki dan menuruni bidang tangga kurang menunjukkan kemiripan kondisi fisiologi. Kata kunci: alat pencetak lilin, REBA, parallel casting, produktivitas xix halaman; 79 gambar; 31 tabel; 4 lampiran Daftar Pustaka: 23 ( )

23 ABSTRAK Rezki Kurnia Santi. NIM : I STUDY OF PHYSIOLOGICAL FROM THE USER OF ENDOSKELETAL PROSTHETIC WITH ENERGY STORING 2-BARS MECHANISM. Final Assignment. Surakarta : Departement of Industrial Engineering, Faculty of Engineering, Sebelas Maret University, October Human body is designed to do daily activities. One of the activities of human being is to walk. Losing of one or two of human body part, especially lower lib will cause awkwardness on the activities. The activities of walk on amputee with the prosthetic differs from normal human being, so that physiological measurement value between them also different. When walking in different areas, human body will consume different energy. This study is done on an above knee amputee and intended to know the metabolism levels through physiological aspect measurement on prosthetic energy storing knee users when doing walking activities on flat area, up and down hill area, up and down stairs, unheavy area, and rocky area. The thing that be discussed consist of five criteria of physiological measurement, they are %cardiovasculer to know the level of tiredness, VO2maks to know the oxygen consumption, calories need to know the calories needed in walking activities, and physiological cost index (PCI) of walking to know the physiological level on amputee. The result of this study is that the value of physiological measurement shows that endoskeletal prosthetic with energy storiing knee with 2-bars mechanism users amputee having score that close to normal. Respondent condition and having a slight likeness to physiological condition. Endoskeletal prosthetic with energy storing 2-bars mechanism generally adequate ingiving comfortness and able to accomodate walking activities in flat area, walking up don hill, walking up down stairs, walking in unheavy area, and walking in rocky area, showed by closeness of physilogical cost index of walking value and physiological aspect value between prosthetic users amputee and normal respondent. Endoskeletal prosthetic with energy storing 2-bars mechanism shows the best result on a slight likeness of physiological condition when it is used on flat area, while when it is used to walk up and down stairs does not show the slight likeness of physiological condition. Keywords: physiology, prosthetic, amputee xix pages; 80 pictures; 75 tables; 24 attachments References: 23 ( ) ii

24 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan beberapa hal pokok mengenai penelitian ini meliputi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah dan asumsi, serta sistematika pembahasan. 1.1 LATAR BELAKANG Tubuh manusia dirancang untuk melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari. Pekerjaan mempunyai arti penting bagi kemajuan dalam mencapai kehidupan yang produktif. Saat beraktivitas, tubuh akan menerima beban dari luar tubuh. Salah satu aktivitas fisik yang dilakukan manusia adalah berjalan. Menurut Astrand and Radahl (1977), saat berjalan normal manusia mengkonsumsi energi sebesar 7,6 kj/min. Aktivitas manusia tidak hanya berjalan normal pada bidang datar tapi juga walking up-down hill (naik turun bidang miring), climbing stairs (menaiki tangga), tanah tidak rata (uneven ground), dan tanah berbatu (rocky ground). Saat berjalan pada medan yang berbeda-beda, tubuh akan mengkonsumsi energi yang berbeda pula. Pada saat berjalan menaiki dan menuruni bidang miring, tubuh mengkonsumsi energi sebesar 20,6 kj/min dan 8,1 kj/min. Saat berjalan menaiki tangga, tubuh mengkonsumsi energi sebesar 33,6 kj/min. Adapun pada saat berjalan di tanah yang tidak rata, tubuh mengkonsumsi energi sebesar 28,4 kj/min. Menurut Murray (2003), cara yang diambil untuk mengukur pengeluaran energi adalah mengukur konsumsi oksigen, dimana 1 liter O 2 yang dikonsumsi setara dengan pengeluaran energi sebesar kurang lebih 4,83 kkal (20kJ). Menurut Tarwaka (2004) cara mengukur pengeluaran energi saat ini digunakan dengan 2 cara yaitu langsung melalui asupan oksigen selama bekerja dan cara tidak langsung dengan menghitung denyut nadi selama bekerja. Kehilangan salah satu atau keduanya dari bagian tubuh terutama pada anggota gerak pada manusia mengakibatkan keterbatasan dalam beraktivitas. Aktivitas berjalan pada amputee dengan alat bantu gerak (prosthetic) berbeda dengan orang normal sehingga nilai commit pengukuran to user fisiologi keduanya berbeda.verne I-1

25 (1968) mengungkapkan bahwa ketiadaan gerakan tubuh karena hilangnya suatu anggota tubuh menyebabkan pemakaian energi meningkat sebesar 10-15%. Aktivitas yang dilakukan oleh seorang amputee memerlukan energi dan oksigen yang lebih besar dibandingkan dengan orang normal. Selain itu, tingkat kelelahan pun lebih besar. Energi yang dikeluarkan amputee pengguna prosthetic yang lebih baik akan lebih kecil. Hal ini diperkuat dengan adanya penelitian oleh Herdiman, dkk (2009) mengenai kajian fisiologi pada karakteristik prosthetic kaki endoskeletal jenis Above-Knee Prosthetic (AKP). Hasil penelitian ini adalah prosthetic endoskeletal menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan prosthetic eksoskeletal. Hal ini mempengaruhi tingkat fisiologi tubuh pengguna (amputee). Kini telah dikembangkan prosthetic above knee endoskeletal dengan energy storing knee mekanisme 2-bar dengan menggunakan gas spring. Yang dimaksud dengan 2-bar adalah adanya 2 buah link yang dihubungkan dengan 1 joint. Pada desain ini link aktif terdapat pada adapter atas sedangkan link pasif terdapat pada bagian chasis. Fungsi gas spring adalah memberikan respon meluruskan kaki saat dilipat pada sudut tertentu dan apabila dilipat melebihi sudut tersebut maka kaki tidak akan kembali lurus. Penggunaan gas spring diharapkan dapat memberikan kemudahan kaki dalam melangkah saat menggunakan prosthetic above knee endoskeletal dengan energy storing knee, tidak hanya mudah untuk berjalan di bidang yang datar dan rata, tapi juga untuk berjalan di bidang yang lain seperti bidang miring, tangga, tidak rata, dan bidang berbatu. Performa prosthetic ini dapat diuji melalui pengujian biomekanik dan fisiologi. Pengujian fisiologi dapat mengetahui metabolisme tubuh pada saat menggunakan prosthetic termasuk mengetahui konsumsi energi amputee pengguna prosthetic. Semakin baik suatu desain prosthetic, energi yang dikonsumsi penggunanya juga akan semakin lebih kecil tidak hanya dilihat dari energi mekaniknya, melainkan energi secara keseluruhan yang dapat diukur dari tingkat fisiologinya. Oleh karena itu, penelitian mengenai pengukuran tingkat fisiologi amputee saat menggunakan prosthetic endoskeletal energy storing mekanisme 2-bar perlu dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat metabolisme melalui pengukuran aspek fisiologi pada commit pengguna to user prosthetic energy storing knee saat I-2

26 melakukan aktivitas berjalan pada bidang datar, menaiki dan menuruni bidang miring, menaiki dan menuruni tangga, tanah tidak rata, dan berbatu.. Hal yang dikaji berupa lima kriteria pengukuran fisiologi meliputi %CVL untuk mengetahui tingkat kelelahan yang terjadi, VO 2 maks untuk mengetahui konsumsi oksigen, energi ekspenditur untuk mengetahui konsumsi energi, kebutuhan kalori untuk mengetahui kalori yang diperlukan saat berjalan, dan physiological cost index (PCI) of walking untuk mengetahui tingkat fisiologi pada amputee pengguna prosthetic. Kajian fisiologi ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai kesesuaiannya dengan kondisi fisiologi orang normal meliputi tingkat kelelahan, energi yang dikeluarkan amputee pada saat menggunakan prosthetic endoskeletal sistem energy storing knee dengan mekanisme 2-bar, kebutuhan kalori, konsumsi oksigen, dan PCI of walking dalam mengakomodasi akivitas berjalan. 1.2 PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah yang dapat diangkat adalah bagaimana hasil pengukuran fisiologi pengguna pada penyandang cacat kaki atas lutut yang menggunakan prosthetic endoskeletal sistem energy storing knee mekanisme 2-bar untuk bidang datar, bidang naik turun tangga, bidang miring, bidang tanah tidak rata, dan bidang berbatu. 1.3 TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini yaitu menentukan konsumsi metabolisme tubuh dari hasil fisiologi pada penyandang cacat kaki atas lutut. Sedangkan tujuan yang dalam penelitian ini, yaitu: 1. Mengukur aspek fisiologi yang meliputi tingkat kelelahan (%CVL), energi ekspenditur, kebutuhan kalori, konsumsi oksigen, dan physiological cost index (PCI) of walking pengguna prosthetic endoskeletal sistem energy storing knee dengan mekanisme 2-bar. 2. Menentukan selisih nilai aspek fisiologi antara amputee pengguna prosthetic dan responden normal saat melakukan aktivitas berjalan di bidang datar, berjalan menaiki dan menuruni bidang miring, berjalan menaiki dan menuruni tangga, berjalan di tanah tidak commit rata, dan to berjalan user di bidang berbatu. I-3

27 1.4 MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat yang dicapai dalam penelitian ini, yaitu: 1. Memberikan rekomendasi prosthetic endoskeletal sistem energy storing knee dengan mekanisme 2-bar yang memiliki respon fisiologi mendekati kondisi orang normal dalam mengakomodasi aktivitas berjalan di lingkungan sekitar. 2. Memperoleh hasil pengukuran aspek fisiologi yang meliputi tingkat kelelahan (%CVL), energi ekspenditur, kebutuhan kalori, konsumsi oksigen, dan physiological cost index (PCI) of walking yang dikeluarkan oleh pengguna prosthetic endoskeletal sistem energy storing knee dengan mekanisme 2-bar 1.5 BATASAN MASALAH Batasan masalah dari penelitian pengukuran fisiologi prosthetic kaki bagian atas lutut, sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan kepada 1 responden laki-laki yang kehilangan satu anggota gerak atas lutut dan 5 orang responden laki-laki normal. 2. Kondisi aktivitas yang diamati adalah pada saat berjalan. 3. Waktu istirahat untuk melaksanakan percobaan berikutnya sebesar 15 menit. 4. Pengamatan amputee berjalan dilakukan di bidang datar, hill, stair, uneven plant, dan rocky plant. 5. Stairs atau tangga yang digunakan memiliki dimensi panjang 2 m, tinggi 75 cm, tinggi anak tangga 15 cm, lebar anak tangga 1 m, dan sudut elevasi Hill atau bidang miring memiliki panjang 175 cm, tinggi 75 cm, dan sudut elevasi Stairs dan hill memiliki kondisi tekstur permukaan rata dan tidak licin. 8. Kriteria fisiologi yang digunakan adalah %CVL, energi ekspenditur, kebutuhan kalori, konsumsi oksigen, dan physiological cost index of walking. 9. Pengukuran denyut nadi dilakukan di ujung jari telunjuk tangan kiri. 1.6 ASUMSI PENELITIAN Asumsi-asumsi yang digunakan pada penelitian pengukuran fisiologi prosthetic kaki atas lutut, sebagai berikut: 1. Responden amputee dan responden normal dalam keadaan sehat dan normal. 2. Anatomi tubuh amputee normal. I-4

28 3. Aspek psikologi tidak mempengaruhi hasil penelitian. 4. Responden normal maupun amputee memiliki kecepatan berjalan normal yang berbeda dan pada penelitian ini kecepatan tersebut diasumsikan telah tercapai. 5. Konsumsi energi setiap waktu konstan saat melakukan aktivitas berjalan. 6. Faktor eksternal meliputi temperatur, kelembaban udara, dan sirkulasi udara tidak mempengaruhi kondisi fisiologi responden. 1.7 SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan dibuat agar dapat memudahkan pembahasan penyelesaian masalah dalam penelitian ini. Penjelasan mengenai sistematika penulisan dibawah ini. BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan berbagai hal mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi-asumsi dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan teori-teori yang akan dipakai untuk mendukung penelitian, sehingga perhitungan dan analisis dilakukan secara teoritis. Tinjauan pustaka diambil dari berbagai sumber yang berkaitan langsung dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tahapan yang dilalui dalam penyelesaian masalah secara umum yang berupa gambaran terstruktur dalam bentuk flowchart sesuai dengan permasalahan yang ada mulai dari pemilihan responden, pengumpulan data denyut nadi sampai dengan pengolahan data dan analisis. BAB IV : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisi data penelitian yang terdiri dari data tinggi badan, berat badan, data denyut nadi hasil pengamatan, dan data rekaman video aktivitas berjalan. Pada bab ini dijelaskan cara pengolahan data tersebut. Percobaan dan pengambilan data dilakukan di laboratorium perencanaan dan perancangan produk Jurusan Teknik Industri UNS dan laboratorium sistem produksi Jurusan Teknik Industri UNS. I-5

29 BAB V : ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi interpretasi hasil pengolahan data dan melakukan analisa terhadap tujuan penelitian yang ditetapkan. BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan target pencapaian dari tujuan penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan masalah. Bab ini juga menguraikan saran dan masukan bagi kelanjutan penelitian. I-6

30 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ENERGI TUBUH Menurut Sastrowinoto (1985), konsumsi energi didefinisikan sebagai suatu energi yang dikeluarkan atau dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan aktivitas tertentu. Konsumsi energi pada manusia diukur dengan KiloKalori (KKal). Kebutuhan energi seseorang menurut FAO/WHO (1985) adalah konsumsi energi berasal dari makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi seseorang bila ia mempunyai ukuran dan komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang dan yang memungkinkan pemeliharaan aktivitas fisik yang diperlukan secara sosial dan ekonomi (Suwita, 2003). Salah satu proses penting dalam tubuh manusia adalah berubahnya energi kimia dari makanan menjadi panas dan energi mekanik. Makanan dipecah di dalam usus menjadi senyawa kimia sederhana sehingga dapat dicerna oleh dinding alat pencerna sampai ke aliran darah. Bagian terbesar dari pecahan makanan kemudian diangkut ke hati untuk disimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk glikogen dan jika diperlukan lalu dilepaskan ke dalam aliran darah sebagian besar dalam bentuk senyawa gula (Sastrowinoto, 1985). Hanya sebagian kecil pecahan makanan itu terpakai untuk membangun jaringan tubuh atau tinggal pada jaringan lembut sebagai lemah. Dengan perantaraan darah, bahan makanan yang berenergi itu mencapai semua sel tubuh dan mendapatkan energi dirinya dengan jalan menghancurkan menjadi produk akhir yang berenergi rendah (air, karbondioksida dan urea). Dalam fisiologi kerja, konsumsi energi diukur secara tidak langsung melalui konsumsi oksigen yang kemudian dihasilkan dengan hasil kerja. Setiap liter oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh manusia menghasilkan energi sebesar 4,8 KKal dan dinamakan nilai kalorifik dari oksigen (Sastrowinoto, 1985). Pada waktu bekerja, pengeluaran energi meningkat. Makin besar gerakan otot maka makin tinggi pula pengeluaran energi kerjanya. Kenaikan II - 1

31 konsumsi energi yang nampak dalam kerja fisik itu dinyatakan dalam Kalori Kerja. Fisiologi kerja adalah studi tentang fungsi digunakan untuk melakukan aktivitas. Kemampuan manusia untuk melaksanakan kegiatannya tergantung pada struktur fisik dari tubuhnya. Semua kegiatan tubuh manusia memerlukan tenaga yang diperoleh dari proses metabolisme dalam otot (Primawati, 2009) Metabolisme Menurut Tanzil (2007), metabolisme adalah kumpulan proses-proses kimia yang mengubah bahan makanan menjadi bentuk kerja mekanis dan panas atau sering diartikan sebagai semua perubahan kimia dan energi yang terjadi di dalam tubuh. Metabolisme ditinjau dari 2 segi, yaitu: 1. Metabolisme materi / intermedier. Metabolisme materi merupakan perubahan berbagai bahan dalam tubuh. 2. Metabolisme energi. Metabolisme energi merupakan perubahan energi kimia bahan makanan dan dikeluarkan dalam bentuk energi panas dan panas kerja. Pengukuran metabolisme energi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan kalorimeter langsung dan tidak langsung. Tujuan dari pengukuran laju metabolisme adalah untuk keperluan kalori, diet, dan diagnosis. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju metabolisme adalah kerja otot, pemasukan makanan terakhir, suhu lingkungan, tinggi badan, berat badan, jenis kelamin, umur, keadaan emosi, iklim, suhu tubuh, kehamilan, laktasi, haid, kadar hormon tiroid dalam darah, dan kadar epinefrin/norepinefrin dalam darah Body Mass Index (BMI) Body mass index (BMI) adalah bilangan yang digunakan untuk mengetahui tingkat obesitas seseorang. Body mass index (BMI) disebut juga dengan indeks massa tubuh (BMI). BMI pertama kali diperkenalkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tujuan WHO mengeluarkan BMI ini adalah untuk menetapkan suatu ukuran atau klasifikasi obesitas yang dapat berlaku secara umum dan tidak bergantung pada bias-bias kebudayaan. Nilai BMI tidak dipengaruhi oleh umur dan jenis kelamin, namun hanya mempertimbangkan berat badan dan tinggi badan II - 2

32 manusia. Keterbatasan BMI adalah tidak dapat digunakan bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan, wanita hamil dan orang yang sangat berotot (atlet). BMI ditentukan dengan rumus dibawah ini. W BMI = 2...persamaan 2.1 H dengan; W adalah berat badan dalam kg H adalah tinggi badan dalam m Klasifikasi nilai BMI menurut WHO dalam website Forum Obesitas (2008) disajikan pada tabel 2.1. Tabel 2.1 Klasifikasi body mass index (BMI) menurut WHO Kategori BMI (kg/m 2 ) Resiko terkena penyakit Langsing < 18.5 Rendah Proporsional Rata-rata Gemuk 25 a. Pra obesitas Meningkat b. Obesitas I Sedang c. Obesitas II Berbahaya d. Obesitas III 40 Sangat berbahaya Sumber: WHO dalam Forum Obesitas, 2008 WHO melakukan penelitian mengenai BMI di Singapura pada tahun Hasil penelitian menunjukkan orang Singapura dengan BMI kg/m 2 mempunyai lemak tubuh sama dengan orang kulit putih dengan BMI 30 kg/m 2. Hasil ini membuat WHO mengeluarkan standar BMI yang secara khusus berlaku bagi orang-orang Asia dewasa. Klasifikasi BMI untuk orang Asia dewasa ditampilkan pada tabel 2.2. Tabel 2.2 Klasifikasi body mass index (BMI) orang Asia dewasa Kategori BMI (kg/m 2 ) Resiko terkena penyakit Langsing < 18.5 Rendah Proporsional Rata-rata Gemuk 23 a. Pra obesitas Meningkat b. Obesitas I Sedang c. Obesitas II 30 Berbahaya Sumber: WHO dalam Forum Obesitas, 2008 II - 3

33 Tabel 2.2 dapat dilihat bahwa ukuran BMI untuk orang Asia berbeda dengan BMI orang Eropa. BMI untuk orang Asia tidak ada klasifikasi untuk obesitas III seperti pada BMI orang Eropa. 2.2 AKTIVITAS KESEHARIAN TERHADAP ENERGI TUBUH Kegiatan-kegiatan kerja manusia dapat digolongkan menjadi kerja fisik (otot) dan kerja mental (otak) dengan intensitas yang berbeda. Tingkat intensitas yang terlampau tinggi memungkinkan pemakaian energi yang berlebihan, sebaliknya intensitas yang terlalu rendah menimbulkan rasa bosan dan jenuh. Karena itu perlu diupayakan tingkat intensitas yang optimum yang ada diantara kedua batas ekstrim tadi dan tentunya untuk tiap individu berbeda. Pemisahan antara kerja fisik dan mental tidak dapat dilakukan secara sempurna, karena saling berhubungan erat. Dilihat dari energi yang dikeluarkan, kerja mental murni relatif lebih sedikit mengeluarkan energi dibandingkan dengan kerja fisik. Kerja fisik mengakibatkan pengeluaran energi yang berhubungan erat dengan konsumsi energi. Wignjosoebroto (1991) menyatakan aktivitas fisik merupakan suatu kegiatan yang memerlukan usaha fisik manusia yang kuat selama periode kerja berlangsung. Menurut Sulistyadi dan Susanti (2003), aktivitas fisik manusia menghasilkan perubahan pada fungsi beberapa alat tubuh yang dapat dideteksi melalui konsumsi oksigen, denyut nadi per detik, peredaran udara dalam paruparu, temperatur tubuh, konsentrasi asam laktat dalam darah, komposisi kimia dalam darah dan air seni, tingkat penguapan dan beberapa faktor lainnya. Pengukuran tersebut dapat digunakan untuk mengukur konsumsi energi. Kerja fisik dikelompokkan oleh Davis dan Miller, yaitu: a. Kerja total seluruh tubuh, yang mempergunakan sebagian besar otot biasanya melibatkan duapertiga atau tiga perempat otot tubuh. b. Kerja sebagian otot, yang membutuhkan lebih sedikit energi ekspenditur karena otot yang digunakan lebih sedikit. c. Kerja otot statis, otot digunakan untuk menghasilkan gaya tetapi tanpa kerja mekanik. Membutuhkan kontraksi sebagian otot. Sampai saat ini metode pengukuran kerja fisik, dilakukan dengan menggunakan beberapa standar, yaitu: II - 4

PERBANDINGAN VO 2Max PADA AMPUTEE MENGGUNAKAN PROSTHETIC TRANSFEMORAL ENERGI STORE MEKANISME 2 BAR DENGAN BUKAN AMPUTEE

PERBANDINGAN VO 2Max PADA AMPUTEE MENGGUNAKAN PROSTHETIC TRANSFEMORAL ENERGI STORE MEKANISME 2 BAR DENGAN BUKAN AMPUTEE PERBANDINGAN VO 2Max PADA AMPUTEE MENGGUNAKAN PROSTHETIC TRANSFEMORAL ENERGI STORE MEKANISME 2 BAR DENGAN BUKAN AMPUTEE Lobes Herdiman 1, Retno Wulan Damayanti 1 dan Rezki Kurnia Santi 2 1 Staf Pengajar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Fisiologi Fisiologi dari kata Yunani physis = 'alam' dan logos = 'cerita', adalah ilmu yang mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk hidup. Menurut

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI

ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI A. DESKRIPSI Menurut Tayyari dan Smith (1997) fisiologi kerja sebagai ilmu yang mempelajari tentang fungsi-fungsi organ tubuh manusia yang

Lebih terperinci

Unisba.Repository.ac.id DAFTAR ISI

Unisba.Repository.ac.id DAFTAR ISI DAFTAR ISI ABSTRAK... i PEDOMAN TUGAS AKHIR... iii KATA PENGANTAR... iv AYAT AL-QURAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR SINGKATAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar

Lebih terperinci

HUBUNGAN BERAT BADAN BERLEBIH DENGAN PERUBAHAN MEDIAL LONGITUDINAL ARCH DAN FOOT ALIGNMENT DI KECAMATAN KARTASURA

HUBUNGAN BERAT BADAN BERLEBIH DENGAN PERUBAHAN MEDIAL LONGITUDINAL ARCH DAN FOOT ALIGNMENT DI KECAMATAN KARTASURA HUBUNGAN BERAT BADAN BERLEBIH DENGAN PERUBAHAN MEDIAL LONGITUDINAL ARCH DAN FOOT ALIGNMENT DI KECAMATAN KARTASURA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Akhir Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Fisioterapi

Lebih terperinci

PERANCANGAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DENGAN METODE SWOT ANALYSIS DI KOPERASI TIGA JAYA MANDIRI SURAKARTA

PERANCANGAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DENGAN METODE SWOT ANALYSIS DI KOPERASI TIGA JAYA MANDIRI SURAKARTA PERANCANGAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DENGAN METODE SWOT ANALYSIS DI KOPERASI TIGA JAYA MANDIRI SURAKARTA Skripsi WIDY PRATAMI 10304074 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

Faal Kerja (Fisiologis) Nurjannah

Faal Kerja (Fisiologis) Nurjannah Faal Kerja (Fisiologis) Nurjannah Kerja Bekerja adalah suatu kegiatan manusia merubah keadaan-keadaan tertentu dari alam lingkungan yang ditujukan untuk mempertahankan dan memelihara kelangsungan hidupnya

Lebih terperinci

DESAIN WEBSITE E-COMMERCE PADA UMKM DENGAN MENGGUNAKAN METODE BENCHMARKING (Studi Kasus: E-Commerce Fashion)

DESAIN WEBSITE E-COMMERCE PADA UMKM DENGAN MENGGUNAKAN METODE BENCHMARKING (Studi Kasus: E-Commerce Fashion) DESAIN WEBSITE E-COMMERCE PADA UMKM DENGAN MENGGUNAKAN METODE BENCHMARKING (Studi Kasus: E-Commerce Fashion) Skripsi SHEILA AMALIA SALMA I0312052 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

tenaga kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaannya (Suma mur, 2014). organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu.

tenaga kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaannya (Suma mur, 2014). organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu. 1. Beban Kerja a. Pengertian Beban Kerja Beban kerja adalah keadaan pekerja dimana dihadapkan pada tugas yang harus diselesaikan pada waktu tertentu. Beban kerja adalah beban yang ditanggung tenaga kerja

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. ANALISIS CRADLE-TO-GRAVE PRODUK BATIK CABUT (Studi Kasus: Griya Batik Gress Tenan Laweyan)

LAPORAN TUGAS AKHIR. ANALISIS CRADLE-TO-GRAVE PRODUK BATIK CABUT (Studi Kasus: Griya Batik Gress Tenan Laweyan) LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS CRADLE-TO-GRAVE PRODUK BATIK CABUT (Studi Kasus: Griya Batik Gress Tenan Laweyan) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT RISIKO POSTUR KERJA OPERATOR BATIK CAP MENGGUNAKAN QUICK EXPOSURE CHECKLIST DAN RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT

ANALISIS TINGKAT RISIKO POSTUR KERJA OPERATOR BATIK CAP MENGGUNAKAN QUICK EXPOSURE CHECKLIST DAN RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT ANALISIS TINGKAT RISIKO POSTUR KERJA OPERATOR BATIK CAP MENGGUNAKAN QUICK EXPOSURE CHECKLIST DAN RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (Studi kasus : Batik Vania Solo) Skripsi Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

PENGUJIAN KARAKTERISTIK PEMBAKARAN MODEL BURNER DENGAN DIAMETER 26 MM DENGAN JUMLAH LUBANG 8,11 DAN 16 PADA KOMPOR METANOL

PENGUJIAN KARAKTERISTIK PEMBAKARAN MODEL BURNER DENGAN DIAMETER 26 MM DENGAN JUMLAH LUBANG 8,11 DAN 16 PADA KOMPOR METANOL TUGAS AKHIR PENGUJIAN KARAKTERISTIK PEMBAKARAN MODEL BURNER DENGAN DIAMETER 26 MM DENGAN JUMLAH LUBANG 8,11 DAN 16 PADA KOMPOR METANOL Disusun oleh : ANDI WIBOWO NIM : D 200 060 115 JURUSAN TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta TUGAS AKHIR PERBEDAAN POSISI ANKLE HEIGHT, ARM HEIGHT, KNEE HEIGHT DAN KNUCKLE HEIGHT UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN MENARIK BEBAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT LIFTING CAPABILITY (Studi Kasus di Laboratorium Teknik

Lebih terperinci

ENERGI. Universitas Gadjah Mada

ENERGI. Universitas Gadjah Mada ENERGI Energi Bahan Pangan Energi adalah kapasitas untuk mengerjakan sesuatu untuk mengerjakan sesuatu kegiatan dan dalam hal ini energi mengalami transformasi menjadi jenis energi yang sesuai dengan jenis

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK PENILAIAN DIRI DENGAN RUBRIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK BATIK 1 SURAKARTA

PENERAPAN TEKNIK PENILAIAN DIRI DENGAN RUBRIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK BATIK 1 SURAKARTA PENERAPAN TEKNIK PENILAIAN DIRI DENGAN RUBRIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: TRI NURUL KHOMIDAH K7411161 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH UMUR, KONSUMSI ROKOK DAN KONSUMSI ENERGI TERHADAP KELELAHAN FISIK

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH UMUR, KONSUMSI ROKOK DAN KONSUMSI ENERGI TERHADAP KELELAHAN FISIK LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH UMUR, KONSUMSI ROKOK DAN KONSUMSI ENERGI TERHADAP KELELAHAN FISIK OPERATOR PRODUKSI PANEL LISTRIK DIVISI METAL WORK DI PT. HIMALAYA TRANSMEKA Diajukan Sebagai Salah

Lebih terperinci

ANALISIS POSTUR KERJA OPERATOR DI PABRIK

ANALISIS POSTUR KERJA OPERATOR DI PABRIK ANALISIS POSTUR KERJA OPERATOR DI PABRIK GENTING TANAH LIAT MENGGUNAKAN METODE QUICK EXPOSURE CHECKLIST DAN RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (Studi Kasus: Pabrik Genting Super Mantili) Skripsi Nandiwardhana

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar -6. Modul 4: Konsumsi Energi. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-4, data M Arief Latar

Kegiatan Belajar -6. Modul 4: Konsumsi Energi. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-4, data M Arief Latar Kegiatan Belajar -6 Modul 4: Konsumsi Energi Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc Modul-4, data M Arief Latar 1 I. PENDAHULUAN Modul-4, data M Arief Latar 2 Pengantar Jenis pekerjaan yang menggunakan kekuatan otot

Lebih terperinci

ANALISIS PEMENUHAN KALORI KERJA JASA KATERING DI PT. SERASI AUTORAYA, JAKARTA UTARA HEAD OFFICE

ANALISIS PEMENUHAN KALORI KERJA JASA KATERING DI PT. SERASI AUTORAYA, JAKARTA UTARA HEAD OFFICE ANALISIS PEMENUHAN KALORI KERJA JASA KATERING DI PT. SERASI AUTORAYA, JAKARTA UTARA HEAD OFFICE LAPORAN TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Reza Hardiansyah R.0013087 PROGRAM

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN MESIN PENGERING KAYU PORTABEL DENGAN BAHAN BAKAR BRIKET GERGAJI UNTUK PENGRAJIN HANDICRAFT di SURAKARTA

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN MESIN PENGERING KAYU PORTABEL DENGAN BAHAN BAKAR BRIKET GERGAJI UNTUK PENGRAJIN HANDICRAFT di SURAKARTA TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN MESIN PENGERING KAYU PORTABEL DENGAN BAHAN BAKAR BRIKET GERGAJI UNTUK PENGRAJIN HANDICRAFT di SURAKARTA Disusun Sebagai Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Fisiologi Menurut Wikipedia Indonesia, fisiologi dari kata Yunani physis = 'alam' dan logos = 'cerita', adalah ilmu yang mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan biokimia

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL

PERBANDINGAN KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL PERBANDINGAN KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL Otong Andi Juhandi (30402785) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Kontak Person : Otong Andi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Yayuk Ayuningtyas NIM : L PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SKRIPSI. Yayuk Ayuningtyas NIM : L PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA APLIKASI PENGOLAHAN NILAI RAPOR SEKOLAH DASAR NEGERI BERBASIS DESKTOP SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Jenjang Strata I pada Jurusan Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika

Lebih terperinci

-THESIS (TI )- Perancangan Model Penilaian Potensi Personal Protective Clothing (PPC) dalam Mempengaruhi Kinerja Karyawan di Lingkungan Panas

-THESIS (TI )- Perancangan Model Penilaian Potensi Personal Protective Clothing (PPC) dalam Mempengaruhi Kinerja Karyawan di Lingkungan Panas -THESIS (TI - 092327)- Perancangan Model Penilaian Potensi Personal Protective Clothing (PPC) dalam Mempengaruhi Kinerja Karyawan di Lingkungan Panas Oleh : Irma Nur Afiah Dosen Pembimbing : Ir. Sritomo

Lebih terperinci

Konsumsi energi berdasarkan kapasitas oksigen terukur

Konsumsi energi berdasarkan kapasitas oksigen terukur Konsumsi energi berdasarkan kapasitas oksigen terukur Konsumsi energi dapat diukur secara tidak langsung dengan mengukur konsumsi oksigen. Jika satu liter oksigen dikonsumsi oleh tubuh, maka tubuh akan

Lebih terperinci

INOVASI TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN VARIASI KETINGGIAN CEROBONG

INOVASI TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN VARIASI KETINGGIAN CEROBONG TUGAS AKHIR INOVASI TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN VARIASI KETINGGIAN CEROBONG Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana S1 pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

PENGUKURAN KERJA FISIOLOGIS

PENGUKURAN KERJA FISIOLOGIS PENGUKURAN KERJA FISIOLOGIS TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI MANUFAKTUR/JASA LOGO Pengukuran konsumsi energi Kemampuan manusia utk melaksanakan kegiatan tergantung

Lebih terperinci

PENGARUH PEMASANGAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR DENGAN SISTEM MAGNET

PENGARUH PEMASANGAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR DENGAN SISTEM MAGNET TUGAS AKHIR PENGARUH PEMASANGAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR DENGAN SISTEM MAGNET DAN ELECTRIC HEATER PADA SALURAN BAHAN BAKAR TERHADAP PRESTASI MESIN PADA MOTOR BENSIN Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

FISIOLOGI KERJA (II) Teknik industri 2015

FISIOLOGI KERJA (II) Teknik industri 2015 FISIOLOGI KERJA (II) hanna.udinus@gmail.com Teknik industri 2015 Proses Metabolisme Proses metabolisme menghasilkan panas & energi untuk kerja lewat sistem otot manusia. Unit/satuan yang digunakan : 1

Lebih terperinci

FISIOLOGI DAN OLAH RAGA

FISIOLOGI DAN OLAH RAGA FISIOLOGI DAN OLAH RAGA Penulis: : Giri Wiarto Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS POTENSI LIMBAH TEBU DI PABRIK GULA MADUKISMO UNTUK BIOMASSA DAN SIMULASI MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER

TUGAS AKHIR ANALISIS POTENSI LIMBAH TEBU DI PABRIK GULA MADUKISMO UNTUK BIOMASSA DAN SIMULASI MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER TUGAS AKHIR ANALISIS POTENSI LIMBAH TEBU DI PABRIK GULA MADUKISMO UNTUK BIOMASSA DAN SIMULASI MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik program S-1 pada

Lebih terperinci

KONSUMSI OKSIGEN DAN LAJU METABOLISME AYAM KAMPUNG PADA BOBOT BADAN DAN WAKTU PENGUKURAN BERBEDA SKRIPSI. Oleh :

KONSUMSI OKSIGEN DAN LAJU METABOLISME AYAM KAMPUNG PADA BOBOT BADAN DAN WAKTU PENGUKURAN BERBEDA SKRIPSI. Oleh : KONSUMSI OKSIGEN DAN LAJU METABOLISME AYAM KAMPUNG PADA BOBOT BADAN DAN WAKTU PENGUKURAN BERBEDA SKRIPSI Oleh : WILDAN ALFIARDI SULAIMAN 23010111130101 FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK TERHADAP BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS BANYUDONO I KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI

PENGARUH PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK TERHADAP BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS BANYUDONO I KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK TERHADAP BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS BANYUDONO I KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Oleh: Oleh: TYAS ARU YUNIASTUTI K100 070 115 FAKULTAS FARMASI

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN BURNER KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG 16, 20, 22 DIAMETER BURNER 9,5 CM DAN LETAK LUBANG ZIG-ZAG

RANCANG BANGUN BURNER KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG 16, 20, 22 DIAMETER BURNER 9,5 CM DAN LETAK LUBANG ZIG-ZAG TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN BURNER KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG 16, 20, 22 DIAMETER BURNER 9,5 CM DAN LETAK LUBANG ZIG-ZAG Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas hal-hal yang menjadi dasar permasalahan penelitian yang diambil, meliputi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai, manfaat penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Pembahasan Pengambilan data dari pengukuran fisiologis dalam aktivitas dengan menggunakan running belt dilakukan oleh satu orang operator dimana operator tersebut melakukan

Lebih terperinci

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY Latihan aerobik bertujuan untuk memperbaiki kinerja aerobik dan anaerobik. Kinerja aerobik dan anaerobik ini dapat dicapai melalui konsumsi oksigen maksimum (VO2Max) Endurance training merupakan model

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu dalam masyarakat berperan penting sebagai agen dari suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut membutuhkan suatu keadaan yang mendukung

Lebih terperinci

Hubungan antara Anemia dan Kejadian Inersia Uteri di RSUD Dr.Moewardi SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Hubungan antara Anemia dan Kejadian Inersia Uteri di RSUD Dr.Moewardi SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Hubungan antara Anemia dan Kejadian Inersia Uteri di RSUD Dr.Moewardi SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Dhyani Rahma Sari G0010056 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

STUDI PENGUJIAN KARAKTERISTIK GASIFIKASI BERBAHAN LIMBAH GERAJEN GLUGU DENGAN VARIASI KECEPATAN UDARA

STUDI PENGUJIAN KARAKTERISTIK GASIFIKASI BERBAHAN LIMBAH GERAJEN GLUGU DENGAN VARIASI KECEPATAN UDARA TUGAS AKHIR STUDI PENGUJIAN KARAKTERISTIK GASIFIKASI BERBAHAN LIMBAH GERAJEN GLUGU DENGAN VARIASI KECEPATAN UDARA Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET Pendahuluan Prestasi olahraga yang tinggi perlu terus menerus dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Salah satu faktor yang penting

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI KAPASITOR TERHADAP TEGANGAN KELUARAN GENERATOR INDUKSI TUGAS AKHIR

PENGARUH KOMPENSASI KAPASITOR TERHADAP TEGANGAN KELUARAN GENERATOR INDUKSI TUGAS AKHIR PENGARUH KOMPENSASI KAPASITOR TERHADAP TEGANGAN KELUARAN GENERATOR INDUKSI TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PENENTUAN LAMANYA WAKTU ISTIRAHAT BERDASARKAN BEBAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENDEKATAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS

LAPORAN TUGAS AKHIR PENENTUAN LAMANYA WAKTU ISTIRAHAT BERDASARKAN BEBAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENDEKATAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS LAPORAN TUGAS AKHIR PENENTUAN LAMANYA WAKTU ISTIRAHAT BERDASARKAN BEBAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENDEKATAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS ( Studi Kasus: Pabrik Minyak Kayu Putih Krai ) Diajukan Sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluhan terbanyak dari mahasiswa Universitas Kristen Maranatha mengenai kursi kuliah yang digunakan saat ini adalah kurang memberikan

Lebih terperinci

PEMILIHAN SUPPLIER BENANG DI PERUSAHAAN TEKSTIL PT.XYZ DENGAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

PEMILIHAN SUPPLIER BENANG DI PERUSAHAAN TEKSTIL PT.XYZ DENGAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) PEMILIHAN SUPPLIER BENANG DI PERUSAHAAN TEKSTIL PT.XYZ DENGAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Skripsi Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik BRIHASPATI YOGARUDHA I 0308034

Lebih terperinci

PERANCANGAN TANGGA KERETA API DAN RAMP YANG ERGONOMIS DAN AKSESIBEL UNTUK PENGGUNA KURSI RODA PADA KERETA API PRAMEKS

PERANCANGAN TANGGA KERETA API DAN RAMP YANG ERGONOMIS DAN AKSESIBEL UNTUK PENGGUNA KURSI RODA PADA KERETA API PRAMEKS TUGAS AKHIR PERANCANGAN TANGGA KERETA API DAN RAMP YANG ERGONOMIS DAN AKSESIBEL UNTUK PENGGUNA KURSI RODA PADA KERETA API PRAMEKS Oleh : Nama : SIGID MUHAJIRIN NIM : D 600 020 058 NIRM : 02.6.106.03064.5.058

Lebih terperinci

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN ALAT PRODUKSI GAS METANA DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN VARIASI BAHAN SAMPAH BASAH KEBUN, SAMPAH KULIT BAWANG DAN SAMPAH KERING KEBUN Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN WAKTU ISTIRAHAT PENDEK BERDASARKAN BEBAN KERJA FISIK DAN ASUPAN ENERGI PADA BAGIAN BALLING PRESS DI PT.

ANALISIS PENENTUAN WAKTU ISTIRAHAT PENDEK BERDASARKAN BEBAN KERJA FISIK DAN ASUPAN ENERGI PADA BAGIAN BALLING PRESS DI PT. ANALISIS PENENTUAN WAKTU ISTIRAHAT PENDEK BERDASARKAN BEBAN KERJA FISIK DAN ASUPAN ENERGI PADA BAGIAN BALLING PRESS DI PT. BRIDGESTONE SUMATERA RUBBER ESTATE TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI Program Studi Akuntansi Nama : NOVITA RACHMAWATI NIM : 43208110128 FAKULTAS

Lebih terperinci

SKRIPSI SENAM JANTUNG SEHAT DAPAT MENURUNKAN PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

SKRIPSI SENAM JANTUNG SEHAT DAPAT MENURUNKAN PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA SKRIPSI SENAM JANTUNG SEHAT DAPAT MENURUNKAN PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA I NYOMAN AGUS PRADNYA WIGUNA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KLINIK GIGI TUGAS AKHIR. Oleh : : Dewanti Eka Putri No. Mahasiswa :

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KLINIK GIGI TUGAS AKHIR. Oleh : : Dewanti Eka Putri No. Mahasiswa : LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KLINIK GIGI TUGAS AKHIR Oleh : Nama : Dewanti Eka Putri No. Mahasiswa : 06 523 282 Yogyakarta, 16 Oktober 2011 Pembimbing Dr. Sri Kusumadewi, S.Si,

Lebih terperinci

EVALUASI KETEPATAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTING PADA ABADI ALUMINIUM, SAWIT

EVALUASI KETEPATAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTING PADA ABADI ALUMINIUM, SAWIT EVALUASI KETEPATAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTING PADA ABADI ALUMINIUM, SAWIT TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH POSITIONING BY ATTRIBUTE DAN POSITIONING BY BENEFITS TERHADAP BRAND IMAGE KONSUMEN PRODUK INDOMIE

ANALISIS PENGARUH POSITIONING BY ATTRIBUTE DAN POSITIONING BY BENEFITS TERHADAP BRAND IMAGE KONSUMEN PRODUK INDOMIE ANALISIS PENGARUH POSITIONING BY ATTRIBUTE DAN POSITIONING BY BENEFITS TERHADAP BRAND IMAGE KONSUMEN PRODUK INDOMIE SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Strata 1 Pada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

SEJARAH & PERKEMBANGAN

SEJARAH & PERKEMBANGAN Amalia, ST., MT. SEJARAH & PERKEMBANGAN ERGONOMI Suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem

Lebih terperinci

ANALISIS DAMPAK PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) DAN OBLIGASI KONVENSIONAL TERHADAP RETURN SAHAM DI INDONESIA TAHUN

ANALISIS DAMPAK PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) DAN OBLIGASI KONVENSIONAL TERHADAP RETURN SAHAM DI INDONESIA TAHUN ANALISIS DAMPAK PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) DAN OBLIGASI KONVENSIONAL TERHADAP RETURN SAHAM DI INDONESIA TAHUN 2009-2013 Diajukan untuk Melengkapi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN PENGUKURAN KONDISI TERMAL TEMPAT KERJA YANG MENDUKUNG KENYAMANAN OPERATOR UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DI LANTAI PRODUKSI PT. SINAR SOSRO TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Lebih terperinci

Ergonomics. Human. Machine. Work Environment

Ergonomics. Human. Machine. Work Environment ERGONOMI Ergonomics Human Machine Work Environment RANCANGAN YANG ERGONOMIS Fokus Perhatian : MANUSIA dalam Perencanaan Man-Made Objects dan Lingkungan Kerja Tujuan Rancang Bangun dalam Menciptakan Produk,

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK SODIUM DODEKILBENZEN SULFONAT DENGAN PROSES SULFONASI OLEUM KAPASITAS TON PER TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK SODIUM DODEKILBENZEN SULFONAT DENGAN PROSES SULFONASI OLEUM KAPASITAS TON PER TAHUN PRARANCANGAN PABRIK SODIUM DODEKILBENZEN SULFONAT DENGAN PROSES SULFONASI OLEUM KAPASITAS 120.000 TON PER TAHUN Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata I Fakultas Teknik

Lebih terperinci

. II. TINJAUAN PUSTAKA

. II. TINJAUAN PUSTAKA . II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengolahan Tanah Pengolahan tanah adalah suatu usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan produktivitas tanah dengan memecah partikel menjadi lebih kecil sehingga memudahkan akar

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 HUBUNGAN INFRASTRUKTUR DENGAN TINGKAT KEMISKINAN DI JAWA TENGAH TAHUN 2013 Skripsi Disusun guna memenuhi sebagian persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Jurusan S1 Non-Reguler Ekonomi Pembangunan Disusun oleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUPAN MAKANAN PUASA RAMADHAN DENGAN KADAR KOLESTEROL PADA KARYAWAN DENGAN OBESITAS DI PT. TIGA SERANGKAI SKRIPSI

HUBUNGAN POLA ASUPAN MAKANAN PUASA RAMADHAN DENGAN KADAR KOLESTEROL PADA KARYAWAN DENGAN OBESITAS DI PT. TIGA SERANGKAI SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUPAN MAKANAN PUASA RAMADHAN DENGAN KADAR KOLESTEROL PADA KARYAWAN DENGAN OBESITAS DI PT. TIGA SERANGKAI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran SEPTIANA CHARISMAWATI

Lebih terperinci

KAPASITAS 4,5 KG/150 MENIT

KAPASITAS 4,5 KG/150 MENIT KAPASITAS 4,5 KG/150 MENIT PROYEK AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya Disusun Oleh : CHOIRUL AFFANDI ACHMAD 2008-55-019 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PANTI ASUHAN SINAR MELATI 25 AL-QAHHAAR YOGYAKARTA

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PANTI ASUHAN SINAR MELATI 25 AL-QAHHAAR YOGYAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PANTI ASUHAN SINAR MELATI 25 AL-QAHHAAR YOGYAKARTA Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Teknik Informatika Disusun Oleh:

Lebih terperinci

UJI KINERJA ALAT PENGERINGAN GABAH DENGAN ENERGI SURYA BERBANTU PEMANAS BUATAN

UJI KINERJA ALAT PENGERINGAN GABAH DENGAN ENERGI SURYA BERBANTU PEMANAS BUATAN UJI KINERJA ALAT PENGERINGAN GABAH DENGAN ENERGI SURYA BERBANTU PEMANAS BUATAN SKRIPSI Oleh: Rachmat Oktaviano Andisura NIM 061710201041 JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Analisa Postur Kerja Dengan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) (Studi Kasus : Pengawas Radiasi Pertama di SDPFPI-DPFRZR-BAPETEN)

TUGAS AKHIR. Analisa Postur Kerja Dengan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) (Studi Kasus : Pengawas Radiasi Pertama di SDPFPI-DPFRZR-BAPETEN) TUGAS AKHIR Analisa Postur Kerja Dengan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) (Studi Kasus : Pengawas Radiasi Pertama di SDPFPI-DPFRZR-BAPETEN) Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER DAN TANPA AIR HEATER UNTUK BEJANA PENGUAP PIPA API

TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER DAN TANPA AIR HEATER UNTUK BEJANA PENGUAP PIPA API TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER DAN TANPA AIR HEATER UNTUK BEJANA PENGUAP PIPA API Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN AIR PERASAN DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L) PER-ORAL TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.

PENGARUH PEMBERIAN AIR PERASAN DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L) PER-ORAL TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L. PENGARUH PEMBERIAN AIR PERASAN DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L) PER-ORAL TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

FREDILA PUTRI ARUMSARI B

FREDILA PUTRI ARUMSARI B ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGANGGURAN, PENDIDIKAN, UMR DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011-2014 SKRIPSI Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas Obesitas adalah kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbun lemak yang melebihi 25 % dari berat tubuh, orang yang kelebihan berat badan biasanya karena kelebihan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kerja Pengertian atau definisi dari kerja adalah semua aktivitas yang secara sengaja dan berguna dilakukan manusia untuk menjamin kelangsungan hidupnya, baik sebagai

Lebih terperinci

KEBUTUHAN & KECUKUPAN GIZI. Rizqie Auliana, M.Kes

KEBUTUHAN & KECUKUPAN GIZI. Rizqie Auliana, M.Kes KEBUTUHAN & KECUKUPAN GIZI Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id Pengantar Gemukkah saya? Kuruskah saya? Sudah cukupkah saya makan? Sehatkah saya?.. Berapa kebutuhan gizi kita? Kebutuhan gizi

Lebih terperinci

OPTIMALISASI DESAIN TURBIN PLTA PICO- HYDRO UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAYA DENGAN BANTUAN SOFTWARE CFD DAN KONSEP REVERSE ENGINEERING

OPTIMALISASI DESAIN TURBIN PLTA PICO- HYDRO UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAYA DENGAN BANTUAN SOFTWARE CFD DAN KONSEP REVERSE ENGINEERING OPTIMALISASI DESAIN TURBIN PLTA PICO- HYDRO UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAYA DENGAN BANTUAN SOFTWARE CFD DAN KONSEP REVERSE ENGINEERING Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

TEKNIK PERMAINAN EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA SISWA SD KELAS V DI SD N 02 PAPAHAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

TEKNIK PERMAINAN EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA SISWA SD KELAS V DI SD N 02 PAPAHAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 TEKNIK PERMAINAN EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA SISWA SD KELAS V DI SD N 02 PAPAHAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh DWI SULISTYANINGSIH NIM K3109028 FAKULTAS

Lebih terperinci

LAPORAN PUSDOKINFO PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) DALAM PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA BUKU DI UPT PERPUSTAKAAN

LAPORAN PUSDOKINFO PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) DALAM PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA BUKU DI UPT PERPUSTAKAAN LAPORAN PUSDOKINFO PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) DALAM PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA BUKU DI UPT PERPUSTAKAAN IAIN ( INTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ) SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

MODUL I PENGUKURAN FISIOLOGI KERJA

MODUL I PENGUKURAN FISIOLOGI KERJA MODUL I PENGUKURAN FISIOLOGI KERJA 1. Prosedur Praktikum Dalam menjalankan kegiatan praktikum ini, terdapat beberapa prosedur berikut: a. Alat dan bahan yang diperlukan dipersiapkan. b. Sebelum memulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja dan yang

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja dan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya lingkungan

Lebih terperinci

PENGARUH LAMA WAKTU PERENDAMAN DAN SUHU KONDISI OPERASI PADA GABAH DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY DRYER FIREBRICK

PENGARUH LAMA WAKTU PERENDAMAN DAN SUHU KONDISI OPERASI PADA GABAH DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY DRYER FIREBRICK TUGAS AKHIR PENGARUH LAMA WAKTU PERENDAMAN DAN SUHU KONDISI OPERASI PADA GABAH DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY DRYER FIREBRICK (The Effect of Immersion Time and Temperature condition in operation on the Rate

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA POLA KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DENGAN RESIKO OBESITAS PADA SISWA KELAS X DAN XI DI SMA KRISTEN KALAM KUDUS SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA POLA KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DENGAN RESIKO OBESITAS PADA SISWA KELAS X DAN XI DI SMA KRISTEN KALAM KUDUS SUKOHARJO HUBUNGAN ANTARA POLA KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DENGAN RESIKO OBESITAS PADA SISWA KELAS X DAN XI DI SMA KRISTEN KALAM KUDUS SUKOHARJO THE RELATION BETWEEN FAST FOOD CONSUMPTION WITH OBESITY RISK FOR 10

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET BATUBARA DAN DAUN CENGKEH SISA DESTILASI MINYAK ATSIRI DENGAN VARIASI KOMPOSISI

ANALISIS KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET BATUBARA DAN DAUN CENGKEH SISA DESTILASI MINYAK ATSIRI DENGAN VARIASI KOMPOSISI ANALISIS KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET BATUBARA DAN DAUN CENGKEH SISA DESTILASI MINYAK ATSIRI DENGAN VARIASI KOMPOSISI TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat-syarat guna memperoleh gelar

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PELEM BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Disusun Untuk

Lebih terperinci

HALAMAN SAMPUL HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA BATIK 1 SURAKARTA

HALAMAN SAMPUL HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA BATIK 1 SURAKARTA HALAMAN SAMPUL HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA BATIK 1 SURAKARTA Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH JUMLAH PRODUK CACAT TERHADAP BEBAN CARDIOVASCULAIR PEKERJA BAGIAN FINISHING UNIT PENGOLAHAN MIE INSTANT

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH JUMLAH PRODUK CACAT TERHADAP BEBAN CARDIOVASCULAIR PEKERJA BAGIAN FINISHING UNIT PENGOLAHAN MIE INSTANT LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH JUMLAH PRODUK CACAT TERHADAP BEBAN CARDIOVASCULAIR PEKERJA BAGIAN FINISHING UNIT PENGOLAHAN MIE INSTANT (Studi kasus pada : PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD, Tbk) Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu yang membutuhkan daya tahan jantung paru. Kesegaran jasmani yang rendah diikuti dengan penurunan

Lebih terperinci

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kursi roda menjadi alat bantu yang sangat penting bagi penyandang cacat fisik khususnya penyandang cacat bagian kaki dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Akan tetapi, kursi roda yang digunakan

Lebih terperinci

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2016

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2016 ANALISA KONDISI TERMAL UNTUK MENDUKUNG KENYAMANAN KERJA OPERATOR DI PT. PABRIK ES SIANTAR TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh Marta Sundari

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN PEMASOK- PEMBELI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN UKURAN PENGIRIMAN YANG BERBEDA, PRODUK CACAT, DAN BIAYA EMISI KARBON

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN PEMASOK- PEMBELI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN UKURAN PENGIRIMAN YANG BERBEDA, PRODUK CACAT, DAN BIAYA EMISI KARBON PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN PEMASOK- PEMBELI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN UKURAN PENGIRIMAN YANG BERBEDA, PRODUK CACAT, DAN BIAYA EMISI KARBON Skripsi ANJAR SETYO PAMUJI I 0309006 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Lebih terperinci

Pengukuran Energi Fisik. Sebagai Tolok Ukur Perbaikan Tata Cara Kerja (FISIOLOGI KERJA)

Pengukuran Energi Fisik. Sebagai Tolok Ukur Perbaikan Tata Cara Kerja (FISIOLOGI KERJA) Pengukuran Energi Fisik Sebagai Tolok Ukur Perbaikan Tata Cara Kerja (FISIOLOGI KERJA) In order that people maybe happy in their work these three things are needed: they must be fit for it, they must

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA JEMBATAN PENYEBERANGAN. Tugas Akhir. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-1 Teknik Sipil

EVALUASI KINERJA JEMBATAN PENYEBERANGAN. Tugas Akhir. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-1 Teknik Sipil EVALUASI KINERJA JEMBATAN PENYEBERANGAN Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-1 Teknik Sipil diajukan oleh : Suci Zulnikasari NIM : D 100 090 095 PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

PENGARUH KECEPATAN PUTARAN TOOL DAN PEMANAS TAMBAHAN TERHADAP KEKUATAN MEKANIK POLYPROPYLENE HASIL LAS FRICTION STIR WELDING

PENGARUH KECEPATAN PUTARAN TOOL DAN PEMANAS TAMBAHAN TERHADAP KEKUATAN MEKANIK POLYPROPYLENE HASIL LAS FRICTION STIR WELDING PENGARUH KECEPATAN PUTARAN TOOL DAN PEMANAS TAMBAHAN TERHADAP KEKUATAN MEKANIK POLYPROPYLENE HASIL LAS FRICTION STIR WELDING SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Tenik

Lebih terperinci

PERANCANGAN DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN LABORATORIUM PADA LABORATORIUM MEKATRONIKA UNS BERDASARKAN SNI ISO/IEC : 2008

PERANCANGAN DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN LABORATORIUM PADA LABORATORIUM MEKATRONIKA UNS BERDASARKAN SNI ISO/IEC : 2008 PERANCANGAN DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN LABORATORIUM PADA LABORATORIUM MEKATRONIKA UNS BERDASARKAN SNI ISO/IEC 17025 : 2008 Skripsi ADITHA CAPRYANI I0312003 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PEMANFAATAN PELEPAH BATANG PISANG SEBAGAI BAHAN BAKU ALTERNATIF PENGGANTI KAYU DALAM PEMBUATAN PULP DENGAN MENGGUNAKAN PROSES SODA

LAPORAN AKHIR PEMANFAATAN PELEPAH BATANG PISANG SEBAGAI BAHAN BAKU ALTERNATIF PENGGANTI KAYU DALAM PEMBUATAN PULP DENGAN MENGGUNAKAN PROSES SODA LAPORAN AKHIR PEMANFAATAN PELEPAH BATANG PISANG SEBAGAI BAHAN BAKU ALTERNATIF PENGGANTI KAYU DALAM PEMBUATAN PULP DENGAN MENGGUNAKAN PROSES SODA Dibuat Sebagai Persyaratan Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

SISTEM PENATAAN RUANG DAN PERABOT DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA

SISTEM PENATAAN RUANG DAN PERABOT DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA SISTEM PENATAAN RUANG DAN PERABOT DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Vokasi Ahli Madya (A.Md.) Dalam Bidang Ilmu

Lebih terperinci

PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 42 LITER/ DETIK, HEAD 40M DAN PUTARAN 1450 PRM DENGAN PENGGERAK DIESEL

PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 42 LITER/ DETIK, HEAD 40M DAN PUTARAN 1450 PRM DENGAN PENGGERAK DIESEL TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 42 LITER/ DETIK, HEAD 40M DAN PUTARAN 1450 PRM DENGAN PENGGERAK DIESEL Tugas akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata satu Jurusan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENGGAJIAN GURU DAN KARYAWAN MENGGUNAKAN LAZARUS ( STUDI KASUS : LPI SUNAN WALISONGO SRAGEN)

RANCANG BANGUN SISTEM PENGGAJIAN GURU DAN KARYAWAN MENGGUNAKAN LAZARUS ( STUDI KASUS : LPI SUNAN WALISONGO SRAGEN) RANCANG BANGUN SISTEM PENGGAJIAN GURU DAN KARYAWAN MENGGUNAKAN LAZARUS ( STUDI KASUS : LPI SUNAN WALISONGO SRAGEN) SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Jenjang Strata I pada Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7.0 TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BOLA BAWAH

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BOLA BAWAH PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BOLA BAWAH SEPAKBOLA MENGGUNAKAN BANTUAN BIDANG DATAR DAN BERPASANGAN DENGAN TEMAN PADA SISWA KELOMPOK UMUR 11-13 TAHUN P4S ZETTLE MEYER KARANGANYAR TAHUN 2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENGARUH BAHAN BAKAR, NILAI INPUT, TENAGA KERJA DAN OUTPUT TERHADAP NILAI TAMBAH INDUSTRI

PENGARUH BAHAN BAKAR, NILAI INPUT, TENAGA KERJA DAN OUTPUT TERHADAP NILAI TAMBAH INDUSTRI PENGARUH BAHAN BAKAR, NILAI INPUT, TENAGA KERJA DAN OUTPUT TERHADAP NILAI TAMBAH INDUSTRI (Studi Empiris Sektor Industri di Jawa Tengah Tahun 2011-2015) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 GANTIWARNO KECAMATAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013

PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 GANTIWARNO KECAMATAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 GANTIWARNO KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

Lebih terperinci

STUDI PEMANFAATAN PASIR SILIKA SEBAGAI FILTER FISIKA PADA UNIT PENYARING AIR KARYA ILMIAH TERTULIS (SKRIPSI)

STUDI PEMANFAATAN PASIR SILIKA SEBAGAI FILTER FISIKA PADA UNIT PENYARING AIR KARYA ILMIAH TERTULIS (SKRIPSI) STUDI PEMANFAATAN PASIR SILIKA SEBAGAI FILTER FISIKA PADA UNIT PENYARING AIR KARYA ILMIAH TERTULIS (SKRIPSI) Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Strata Satu

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN ULANG ALAT PENANAM KACANG TANAH DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi Kasus Desa Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar)

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN ULANG ALAT PENANAM KACANG TANAH DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi Kasus Desa Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar) LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN ULANG ALAT PENANAM KACANG TANAH DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi Kasus Desa Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar) Proposal Ini Disusun Untuk Memulai Pembuatan Tugas Akhir

Lebih terperinci