FISIOLOGI KERJA (II) Teknik industri 2015
|
|
- Vera Sasmita
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FISIOLOGI KERJA (II) Teknik industri 2015
2 Proses Metabolisme Proses metabolisme menghasilkan panas & energi untuk kerja lewat sistem otot manusia. Unit/satuan yang digunakan : 1 Kilokalori = 4.2 KJ 1 Watt = 1 Joule / detik 1 liter O2 = 4.8 Kcal = 20 KJ
3 Pengukuran Kerja Fisik Konsep Horse Power (foot pounds of work per minute) oleh Taylor (tidak memuaskan) Tingkat konsumsi energi untuk mengukur pengeluaran energi Perubahan tingkat kerja jantung dan konsumsi oksigen (metode baru
4 Energi Kerja Kalori kerja ini menunjukkan tingkat ketegangan otot tubuh manusia dalam hubungannya dengan: Jenis kerja berat Tingkat usaha kerjanya Kebutuhan waktu untuk istirahat Efisiensi dari berbagai jenis perkakas kerja Produktivitas dari berbagai variasi cara kerja Konsumsi Energi Total terbagi atas : Metabolisme basal Kalori untuk bersantai Kalori untuk bekerja
5 Konsumsi Energi yang dipakai Manusia Work Calories 2000 Leisure Calories 1000 Basic Metabolism
6 Respon Fisiologi terhadap Kerja Denyut nadi pada saat istirahat (resting pulse) adalah ratarata denyut nadi sebelum pekerjaan dimulai Denyut nadi selama bekerja (working pulse) adalah ratarata denyut nadi selama seseorang bekerja Denyut nadi untuk kerja (work pulse) adalah selisih antara denyut nadi selama bekerja dan selama istirahat Denyut nadi selama istirahat total (total recovery cost) adalah jumlah aljabar denyut nadi dari berhentinya denyut pada saat suatu pekerjaan selesai dikerjakan sampai dengan denyut berada pada kondisi istirahat Denyut kerja total (total work or cardiac cost) adalah jumlah denyut jantung dari mulainya suatu pekerjaan sampai dengan denyut berada pada kondisi istirahatnya (resting level)
7 Penentuan konsumsi energi Secara langsung mengetahui konsumsi oksigen Douglas Bag Oxylog Secara tidak langsung mengetahui kecepatan denyut jantung.
8 The Douglas Bag Oxylog
9 Konsumsi Energi berdasarkan Konsumsi Oksigen 1 Konsumsi oksigen adalah merupakan faktor dari proses metabolisme yang berhubungan dengan konsumsi energi. Konsumsi oksigen akan tetap diperlukan walau sedang tidak bekerja/istirahat Metabolisme bassal energi total (gross energy): energi yang dibutuhkan saat bekerja Konsumsi energi bersih (net energy): energi total dikurangi metabolisme bassal Net energy = energi total metabolisme bassal
10 A Metabolisme Basal Adalah konsumsi energi secara konstant pada saat istirahat. Pria (70 kg) : 1700 kcal/24 jam Wanita (60 kg) : 1400 kcal/24 jam Pada kondisi metabolisme basal semua energi kimia dari zat makanan dikonversi mjd panas
11 B Kalori Untuk Bekerja Konsumsi energi dimulai pada saat pekerjaan fisik dimulai. Semakin berat beban kerja fisik tersebut, maka semakin banyak pula konsumsi energinya kalori kerja Kalori kerja = konsumsi energi bekerja konsumsi energi istirahat
12 2 Konsumsi Energi Berdasarkan Denyut Jantung Kondisi normal / istirahat, laju detak jantung manusia berkisar diantara 70 bit/menit. Kondisi bekerja, rata rata lajudetakjantung mengalami kenaikan menjadi sekitar 110 bit/menit.
13 Siklus Denyut Jantung (Grandjean, 1986)
14 Pengukuran Denyut Jantung Menggunakan alat seperti cardio tachometer dan pulse meter Diukur secara manual dengan meraba denyutan pada arteri radialis kemudian Rumus :
15 Cardio Tachometer Pulse Meter Denyut nadi maksimum (DNM) Maks denyut nadi = x usia (dalam tahun)
16 Persamaan Konsumsi Energi a. Persamaan Garg (1976) Persamaan untuk mengestimasi pengeluaran energi pada pekerjaan pengangkatan beban (waters et al, 1994)
17 Notasi : E = Pengeluaran energi (Kkal/menit) BW = Berat Badan (lbs) L = Berat angkatan S = Jenis Kelamin (pria = 1, wanita = 0) F = Frekuensi angkatan (angkatan/menit) b. Persamaan astuti (1985)
18 C. Persamaan Rahmaniar (2007)
19 Setelah kecepatan denyut jantung di konversikan ke energi, maka pengeluaran energi untuk kerja tertentu dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Dengan : KE = Konsumsi Energi (kilokalori) Et = Pengeluaran energi setelah kerja (kilokalori) Ei = Pengeluaran energi saat istirahat (kilokalori)
20 Kriteria pekerjaan berdasar konsumsi oksigen, denyut jantung, dan energy expenditure
21 Kerja-Konsumsi Oksigen dan Denyut Nadi Assesment of Work Load Oxygen Consm L/mnt Lung Ventilation L/mnt Rectal Temp 0 C Heart Rate Pulse/mnt Very Low (resting) Low Moderate High Very High Extremely High (e.g sport) Over 39 Over
22 Efisiensi Penggunaan Energi kerja eksternal konsumsi energi total x 100% or kerja eksternal energi untuk bekerja x 100% Energi total Energi untuk kerja Energi eksternal Energi internal Metabolisme Dasar Panas eksternal } Panas dalam tubuh Aktivitas Mencangkul:cangkul pendek,postur membungkuk % Efisiensi 3 Naik turun tangga (ladder) 19 Naik turun tangga (stairs) 23 22
23 Personal Berat Badan Umur kapasitas aerobik usia 60 tahun 70% dari usia 25 tahun Konsumsi alkohol Merokok Training Status gizi dan kesehatan Motivasi Faktor Apa yang Berpengaruh Terhadap Kapasitas Kerja? Lingkungan Polusi Kualitas udara dalam ruangan Ventilasi Kebisingan Panas atau dingin yang ekstrim Iklim Ketinggian 23
24 Penilaian Beban Kerja FISIK Beban kerja fisik tidak hanya ditentukan oleh jumlah kalori yang dikonsumsi, tetapi juga ditentukan oleh jumlah otot yang terlibat dan beban statis yang diterima serta tekanan panas dari lingkungan kerjanya yang dapat meningkatkan denyut nadi. denyut nadi lebih mudah dan dapat digunakan untuk menghitung indek beban kerja. Salah satu cara yang sederhana untuk menghitung denyut nadi adalah dengan merasakan denyutan pada arteri radialis pada pergelangan tangan.
25 Standard Energi Kerja Maksimum energi yang dikonsumsi untuk melaksanakan kerja fisik berat secara terus menerus = 5,2 Kkal/menit Dapat pula dikonversikan dalam bentuk: Konsumsi oksigen = 1,08 liter Oksigen/menit Tenaga/Daya = 21,84 KJ/menit = 364 watt
26 Penerapan Konsumsi Energi Perancangan kerja untuk pemindahan beban variabel ysng ditinjau berat beban yang diangkat. Perancangan produk yang mengaplikasikan energi yang dikonsumsi pekerja.
27 Studi Kasus : I Seorang pekerja beraktivitas mengangkat beras beratnya 50 Kg. Denyut jantung sebelum bekerja adalah 90 pulse, setelah bekerja 130 pulse.hitunglah konsumsi energi pekerja berdasarkan persamaan astuti!
28 FATIGUE Kelelahan pada syaraf dan otot sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya Kelelahan meliputi : 1. Industry fatique: penurunan dalam performansi kerja Pengurangan dalam kecepatan dan kualitas output yang terjadi bila melewati suatu periode tertentu 2. Psikologis fatique: pengurangan dalam kapasitas kerja perusakan otot atau ketidakseimbangan susunan saraf untuk memberikan stimulus 3. Fungtional fatique : laporan laporan subyektif dari pekerja berhubungan dengan perasaan gelisah dan bosan
29 Pengaturan Waktu Kerja dan Istirahat Tujuan pemberian waktu istirahat : Mencegah kelelahan penurunan kemampuan fisik dan mental, hilangnya efisiensi kerja Kesempatan tubuh untuk pemulihan dan penyegaran Kesempatan untuk kontak sosial Macam istirahat Istirahat spontan : istirahat pendek setelah pembebanan kerja Istirahat curian : terjadi jika beban kerja tak dapat diimbangi oleh kemampuan kerja Istirahat tergantung dari prosedur kerja Istirahat yang ditetapkan atas peraturan perundangan Pengaturan jam kerja yang baik minimalisasi istirahat spontan dan curian
30 Pengukuran periode istirahat Murrel (1965), tubuh masih punya cadangan 25kcal sebelum muncul asam laktat Jika bekerja >5,2 kcal/menit cadangan energi akan hilang 1 L oksigen setara dengan 4,8 kcal Berdasarkan kapasitas oksigen R= T(b s)/(b 0.3) R= istirahat yang dibutuhkan (menit) T= panjang periode kerja (menit) b= kapasitas oksigen saat kerja(l/min) s= kapasitas oksigen saat istirahat (L/min)
31 Panjang Periode Kerja dan Istirahat A Lamanya Waktu Kerja Tw = 25 K 5 menit K = konsumsi energi selama pekerjaan berlangsung (kkal/mnt) (K 5) = habisnya cadangan energi (kkal/mnt) Tw = waktu kerja (working time), (menit)
32 B Lamanya Waktu Istirahat TR T ( K S) = K 1.5 T = total waktu kerja (menit) K = konsumsi energi rata rata (kkal/menit) S =pengeluaran energi rata rata yang direkomendasikan (biasanya 4 atau 5 kkal/menit)
33 Lamanya waktu istirahat diharapkan cukup untuk menghasilkan cadangan energi tersebut Diasumsikan bahwa selama istirahat jumlah energi adalah 1,5 kcal/menit Tingkat energi dimana cadangan energi akan dapat dibangun kembali adalah (5,0 1,5) kcal/menit, Maka periode istirahatnya adalah: Waktu istirahat ini adalah konstan dan diasumsikan berdasar pada cadangan energi 25 Kkal sebelum munculnya asam laktat
34 Studi Kasus : II Suatu aktivitas kerja memerlukan energi ratarata sebesar 5,2 Kcal/mnt selama periode 1 jam. Standart beban kerja normal = 4KCal/mnt. Berapa waktu istirahat yang diperlukan?
35 Studi Kasus : III Pekerjaan Mencangkul (Shovelling) energi yang dikeluarkan adalah sebesar 9 Kkal/menit maka waktu kerjanya?
36 Studi Kasus : IV Dilakukan pengukuran denyut jantung terhadap pekerja selama 30 menit. Pengukuran dilakukan setiap 1 menit dengan menggunakan alat pengukur denyut jantung. Aktivitas yang dilakukan adalah pekerja melakukan kegiatan pengeboran dan kegiatan memotong balok kayu. Berikutadalah hasil pengukuran aktivitas denyut jantung selama 30 menit. Hitunglah waktu kerja dan waktu istirahat yang dibutuhkan oleh pekerja.
37 Menit ke Denyut Nadi Menit ke Denyut Nadi
38 Evaluasi Non physical stress Mental stress dapat dideteksi melalui perubahan detak jantung Kalaeque (1981), melakukan penelitian pengaruh faktor mental terhadap pekerja di pabrik tembakau. Kelompok yang puas dalam bekerja 81 denyut/menit Kelompok yang tidak puas 91 denyut/menit Pengukuran dengan kuesioner psikologi. 38
39 Kinerja kerja tergantung dari : Tingkat keterampilan Motivasi Physical fitness Fitness and Health? Health tidak menderita sakit Fitness Kapasitas kardiovaskuler dan VO 2 max Fitness for Work Prinsip fit the task to the men not possible to redesign the working environment, menempatkan pekerja sesuaidengan antara karakteristik fitness pekerja dan tuntutantugas. Contoh : Kategori A, denyut jantung <120 denyut/menit, cocok untuk pekerjaan yang memerlukan usaha keras Kategori B, denyut/menit, untuk pekerjaan yang tidak terlalu sulit, tidak dalam lingkungan kerja yang panas 39
Pengukuran Energi Fisik. Sebagai Tolok Ukur Perbaikan Tata Cara Kerja (FISIOLOGI KERJA)
Pengukuran Energi Fisik Sebagai Tolok Ukur Perbaikan Tata Cara Kerja (FISIOLOGI KERJA) In order that people maybe happy in their work these three things are needed: they must be fit for it, they must
Lebih terperinciPengukuran Energi Fisik. Sebagai Tolok Ukur Perbaikan Tata Cara Kerja (FISIOLOGI KERJA)
Pengukuran Energi Fisik Sebagai Tolok Ukur Perbaikan Tata Cara Kerja (FISIOLOGI KERJA) In order that people maybe happy in their work these three things are needed: they must be fit for it, they must
Lebih terperinciKonsumsi energi berdasarkan kapasitas oksigen terukur
Konsumsi energi berdasarkan kapasitas oksigen terukur Konsumsi energi dapat diukur secara tidak langsung dengan mengukur konsumsi oksigen. Jika satu liter oksigen dikonsumsi oleh tubuh, maka tubuh akan
Lebih terperinciKegiatan Belajar -6. Modul 4: Konsumsi Energi. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-4, data M Arief Latar
Kegiatan Belajar -6 Modul 4: Konsumsi Energi Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc Modul-4, data M Arief Latar 1 I. PENDAHULUAN Modul-4, data M Arief Latar 2 Pengantar Jenis pekerjaan yang menggunakan kekuatan otot
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Fisiologi Menurut Wikipedia Indonesia, fisiologi dari kata Yunani physis = 'alam' dan logos = 'cerita', adalah ilmu yang mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan biokimia
Lebih terperinciFaal Kerja (Fisiologis) Nurjannah
Faal Kerja (Fisiologis) Nurjannah Kerja Bekerja adalah suatu kegiatan manusia merubah keadaan-keadaan tertentu dari alam lingkungan yang ditujukan untuk mempertahankan dan memelihara kelangsungan hidupnya
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI
ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI A. DESKRIPSI Menurut Tayyari dan Smith (1997) fisiologi kerja sebagai ilmu yang mempelajari tentang fungsi-fungsi organ tubuh manusia yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Fisiologi Fisiologi dari kata Yunani physis = 'alam' dan logos = 'cerita', adalah ilmu yang mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk hidup. Menurut
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kerja Pengertian atau definisi dari kerja adalah semua aktivitas yang secara sengaja dan berguna dilakukan manusia untuk menjamin kelangsungan hidupnya, baik sebagai
Lebih terperinciMODUL I PENGUKURAN FISIOLOGI KERJA
MODUL I PENGUKURAN FISIOLOGI KERJA 1. Prosedur Praktikum Dalam menjalankan kegiatan praktikum ini, terdapat beberapa prosedur berikut: a. Alat dan bahan yang diperlukan dipersiapkan. b. Sebelum memulai
Lebih terperincitenaga kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaannya (Suma mur, 2014). organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu.
1. Beban Kerja a. Pengertian Beban Kerja Beban kerja adalah keadaan pekerja dimana dihadapkan pada tugas yang harus diselesaikan pada waktu tertentu. Beban kerja adalah beban yang ditanggung tenaga kerja
Lebih terperinciFISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA
FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA tutorial 3 BEBAN KERJA FISIK Prodi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Tahun Ajaran 2016/2017 www.labdske-uii.com BEBAN KERJA FISIK Beban
Lebih terperinciPENGUKURAN KERJA FISIOLOGIS
PENGUKURAN KERJA FISIOLOGIS TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI MANUFAKTUR/JASA LOGO Pengukuran konsumsi energi Kemampuan manusia utk melaksanakan kegiatan tergantung
Lebih terperinciPENENTUAN MAXIMUM ACCEPTABLE WEIHGHT LIMIT (MAWL) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN FISIOLOGI
ARIKA, Vol. 06, No. 1 Pebruari 2012 ISSN: 1978-1105 PENENTUAN MAXIMUM ACCEPTABLE WEIHGHT LIMIT (MAWL) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN FISIOLOGI Rapiah Sarfa Marasabessy Dosen Program Study Teknik Industri
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Pembahasan Pengambilan data dari pengukuran fisiologis dalam aktivitas dengan menggunakan running belt dilakukan oleh satu orang operator dimana operator tersebut melakukan
Lebih terperinciMODUL II PHYSIOLOGICAL PERFORMANCE
MODUL II PHYSIOLOGICAL PERFORMANCE 2.1. Tujuan Praktikum Setelah mengikuti praktikum, praktikan diharapkan : a. Mampu memahami pengaruh yang ditimbulkan oleh pembebanan kerja terhadap tubuh selama manusia
Lebih terperinciSuharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY
Latihan aerobik bertujuan untuk memperbaiki kinerja aerobik dan anaerobik. Kinerja aerobik dan anaerobik ini dapat dicapai melalui konsumsi oksigen maksimum (VO2Max) Endurance training merupakan model
Lebih terperinciDefinisi Energi pada makhluk hidup (manusia) mampu ditimbulkan dengan cara tanpa O2 (cepat) maupun dengan O2 (lama). Di lapangan pelatih sukar menguku
Sistem Energi Dalam Olahraga Definisi Energi pada makhluk hidup (manusia) mampu ditimbulkan dengan cara tanpa O2 (cepat) maupun dengan O2 (lama). Di lapangan pelatih sukar mengukur seberapa besar energi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Pembahasan Praktikum kali ini dimana melakukan pengukuran kerja fisiologi tentang kerja dinamis. Pengukuran dilakukan seluruh anggota badan seperti pergerakan anggota
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA 4.1 Pembahasan Praktikum kali ini dilakukan pengukuran kerja fisiologi tentang kerja statis. Pengukuran ini dilakukan pada anggota badan yaitu tangan dan kaki yang diberi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengeluaran energi, sehingga berpengaruh pada kemampuan kerja. manusia. Untuk mengoptimalkan kemampuan kerja, perlu diperhatikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan kerja dipengaruhi oleh salah satu faktor diantaranya adalah faktor kerja fisik (otot). Kerja fisik ( beban kerja) mengakibatkan pengeluaran energi,
Lebih terperinci. II. TINJAUAN PUSTAKA
. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengolahan Tanah Pengolahan tanah adalah suatu usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan produktivitas tanah dengan memecah partikel menjadi lebih kecil sehingga memudahkan akar
Lebih terperinciPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ANALISA PENENTUAN WAKTU ISTIRAHAT BERDASARKAN BEBAN KERJA BIDANG KEGIATAN: PKM-AI Diusulkan oleh: Chalos Vem Pangela (08173001) Angkatan 2008 Endo Febriy (11173038) Angkatan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI A. Tempat dan Waktu B. Peralatan dan Perlengkapan
III. METODOLOGI A. Tempat dan Waktu Pengambilan data untuk penelitian ini dilakukan di lahan kering Leuwikopo, Bogor. Pengambilan data penelitian dimulai tanggal 29 April 2009 sampai 10 Juni 2009. B. Peralatan
Lebih terperinciOrganisasi Kerja. Solichul HA. BAKRI Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas ISBN:
Organisasi Kerja Solichul HA. BAKRI Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas ISBN: 979-98339-0-6 Organisasi Kerja Organisasi kerja terutama menyangkut waktu kerja; waktu istirahat;
Lebih terperinciANALISIS BEBAN KERJA OPERATOR MESIN PEMOTONG BATU BESAR (SIRKEL 160 CM) DENGAN MENGGUNAKAN METODE 10 DENYUT
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 11, No. 2, Des 2012 ISSN 1412-6869 ANALISIS BEBAN KERJA OPERATOR MESIN PEMOTONG BATU BESAR (SIRKEL 160 CM) DENGAN MENGGUNAKAN METODE 10 DENYUT Andriyanto 1 dan Choirul
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Spesifikasi Cultivator Mesin pertanian yang digunakan adalah cultivator Yanmar tipe Te 550 n. Daya rata - rata motor penggerak bensin pada cultivator ini sebesar 3.5 hp (putaran
Lebih terperinciADAPTASI CARDIORESPIRATORY SAAT LATIHAN AEROBIK DAN ANAEROBIK Nugroho Agung S.
ADAPTASI CARDIORESPIRATORY SAAT LATIHAN AEROBIK DAN ANAEROBIK Nugroho Agung S. PENGERTIAN Cardiorespiratory -> kesanggupan sistem jantung, paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada keadaan
Lebih terperinciBEBAN KERJA & PRODUKTIVITAS PERTEMUAN KE-2
BEBAN KERJA & PRODUKTIVITAS PERTEMUAN KE-2 BEBAN KERJA Tubuh manusia dirancang untuk melakukan pekerjaan, massa otot beratnya hampir ½ berat badan, memungkinkan dpt menggerakan tubuh Setiap beban kerja
Lebih terperinciKONSUMSI ENERGI KERJA PERTEMUAN #4 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
KONSUMSI ENERGI KERJA PERTEMUAN #4 TKT207 ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.
1 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat VO2max Burns (2000:2) VO2max adalah jumlah maksimal oksigen yang dapat dikonsumsi selama aktivitas fisik yang intens sampai akhirnya terjadi
Lebih terperinciANALISIS AKTIVITAS ANGKAT BEBAN PISAU HAND PRESS
TUGAS AKHIR ANALISIS AKTIVITAS ANGKAT BEBAN PISAU HAND PRESS DITINJAU DARI ASPEK BIOMEKANIKA DAN FISIOLOGI (Studi Kasus di PT. Bahama Lasakka, Batur, Ceper, Klaten) Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu dalam masyarakat berperan penting sebagai agen dari suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut membutuhkan suatu keadaan yang mendukung
Lebih terperinci-THESIS (TI )- Perancangan Model Penilaian Potensi Personal Protective Clothing (PPC) dalam Mempengaruhi Kinerja Karyawan di Lingkungan Panas
-THESIS (TI - 092327)- Perancangan Model Penilaian Potensi Personal Protective Clothing (PPC) dalam Mempengaruhi Kinerja Karyawan di Lingkungan Panas Oleh : Irma Nur Afiah Dosen Pembimbing : Ir. Sritomo
Lebih terperinciPERBANDINGAN KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL
PERBANDINGAN KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL Otong Andi Juhandi (30402785) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Kontak Person : Otong Andi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gerakan yang dilakukan oleh tangan manusia. Gerakan tangan manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tubuh manusia dirancang untuk dapat melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari. Adanya massa otot yang bobotnya hampir lebih dari separuh beban tubuh, memungkinkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN A. WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN B. ALAT DAN PERLENGKAPAN
III. METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN Kegiatan penelitian ini dilaksanakan mulai bulan November 2010 sampai dengan Januari 2011 di Areal Pesawahan di Desa Cibeureum, Kecamatan Darmaga,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisiologi Kerja Terlepas dari pesatnya kemajuan teknologi yang banyak membantu manusia menyelesaikan pekerjaannya, sejumlah pekerjaan yang menuntut aktivitas fisik masih dapat
Lebih terperinciPENDAHULUAN Dayung adalah satu cabang olahraga yang membutuhkan kondisi tubuh prima agar dapat tampil sebaik mungkin pada saat latihan maupun ketika p
ROWING PHYSIOLOGY PENDAHULUAN Dayung adalah satu cabang olahraga yang membutuhkan kondisi tubuh prima agar dapat tampil sebaik mungkin pada saat latihan maupun ketika pertandingan. Pada saat latihan dan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA SISTEM KERJA & ERGONOMI FISIOLOGI KERJA
LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA SISTEM KERJA & ERGONOMI FISIOLOGI KERJA Disusun oleh: 1. Rizki Akbar Rismawan (3333110483) 2. Gina Andini (3333110951) 3. Alfian Kello (3333111444) 4. Puput Puspitasari (3333111700)
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN KINERJA FISIOLOGI
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA AN ERGONOMI PENGUKURAN KINERJA FISIOLOGI Font 16, bol, center isusun Oleh: Font 12, bold, center Nama / NPM : 1.. / NPM 2.. / NPM Kelas : Kelompok : (Romawi)
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Faktor pemulihan energi sangat penting diperhatikan karena selama proses kerja terjadi kelelahan. Hal ini diakibatkan oleh dua hal yaitu kelelahan fisiologis
Lebih terperinciSEJARAH & PERKEMBANGAN
Amalia, ST., MT. SEJARAH & PERKEMBANGAN ERGONOMI Suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem
Lebih terperinciPengertian dan Ruang Lingkup Ergonomi : bahasa Yunani Ergon : kerja Nomos : peraturan/hukum - Arbeitswissenschaft di Jerman - Biotechnology di Skandin
ERGONOMI Pengertian dan Ruang Lingkup Ergonomi : bahasa Yunani Ergon : kerja Nomos : peraturan/hukum - Arbeitswissenschaft di Jerman - Biotechnology di Skandinavia - Human (factor) engineering atau Personal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahan 1. Pengertian Lelah Beberapa ahli mendefinisikan kelelahan kerja adalah : a. Kelelahan kerja ditandai oleh adanya perasaan lelah, output dan kondisi psikologis yang
Lebih terperinciUnisba.Repository.ac.id DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ABSTRAK... i PEDOMAN TUGAS AKHIR... iii KATA PENGANTAR... iv AYAT AL-QURAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR SINGKATAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli hingga bulan Oktober 2010 yang berlokasi di areal persawahan Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu pekerjaan yang sering dilakukan oleh tenaga kerja yang bekerja di industri atau pabrik adalah pekerjaan mengangkat beban atau sering disebut dengan manual
Lebih terperinciStudi Awal Interaksi Man-Machine Pada Mesin Cetak Genteng Sistem Banting
Studi Awal Interaksi Man-Machine Pada Mesin Cetak Genteng Sistem Banting Suryadiwansa Harun, Achmad Yahya, dan Arinal Hamni Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Lampung Jln.Prof,
Lebih terperinciE = Konsumsi energi selama pekerjaan berlangsung (kcal/menit). (E-5,0) = Habisnya cadangan energi (kcal/menit). Tw = Waktu kerja (menit).
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kelelahan (Fatigue) Kelelahan merupakan proses yang terakumulasi dari berbagai faktor penyebab dan mendatangkan ketegangan yang dialami oleh manusia. Kelelahan dapat diartikan
Lebih terperinciLATIHAN KETAHANAN (ENDURANCE) Oleh: Prof. Dr. Suharjana, M.Kes Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta
LATIHAN KETAHANAN (ENDURANCE) Oleh: Prof. Dr. Suharjana, M.Kes Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Latihan endurance (endurance training) merupakan model latihan yang biasa digunakan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. SPESIFIKASI MESIN PELUBANG TANAH Sebelum menguji kinerja mesin pelubang tanah ini, perlu diketahui spesifikasi dan detail dari mesin. Mesin pelubang tanah untuk menanam sengon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ternyata berhubungan dengan penurunan resiko terkena penyakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latihan telah mendapat tempat dalam dunia kesehatan sebagai salah satu faktor penting dalam usaha pencegahan penyakit. Latihan terbukti pula dapat meningkatkan derajat
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang akan diambil dalam penelitian ini yaitu data denyut jantung pada saat kalibrasi, denyut jantung pada saat bekerja, dan output kerja. Semuanya akan dibahas pada sub bab-sub
Lebih terperinciLATIHAN KETAHANAN (KEBUGARAN AEROBIK)
LATIHAN KETAHANAN (KEBUGARAN AEROBIK) OLEH SUHARJANA FIK UNY PENGERTIAN LATIHAN Latihan merupakan aktivitas olahraga/jasmani yang sistematik, dilakukan dalam waktu lama, ditingkatkan secara progresif dan
Lebih terperinciEVALUASI BEBAN KERJA MANUAL (STUDI KASUS UD SUMBER MAKMUR MEDAN)
EVALUASI BEBAN KERJA MANUAL (STUDI KASUS UD SUMBER MAKMUR MEDAN) Kimberly Febrina Kodrat Program Studi Teknik Industri, Universitas Al Azhar Medan Jalan Pintu Air IV No. 214 Kwala Bekala, Padang Bulan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berupa getah karet akan diolah menjadi crumb rubber. Bagian Balling Press ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT Bridgestone Sumatra Rubber Estate merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan dan pengolahan karet. Hasil perkebunan berupa getah karet akan
Lebih terperinciKAJIAN PRODUKTIVITAS TUKANG BATU TERHADAP BEBAN KERJA DAN WAKTU ISTIRAHAT PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN
PRODUKTIVITAS TUKANG BATU TERHADAP BEBAN KERJA DAN WAKTU Elvira Handayani dan Annisaa Dwiretnani (Dosen Teknik Sipil Unbari) Abstrak Produktivitas menjadi isu dominan dalam industri jasa konstruksi. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga merupakan keperluan dalam kehidupan kita, apalagi bagi orang yang ingin meningkatkan kesehatannya. Kebanyakan orang latihan untuk mendapatkan manfaat dari latihan
Lebih terperinciHUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PRODI KEDOKTERAN UNJA
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PRODI KEDOKTERAN UNJA Ahmad Syauqy 1 1 Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Jambi email : asqyjbi30@gmail.com
Lebih terperinciANALISIS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN NIOSH EQUATION
ANALISIS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN NIOSH EQUATION Etika Muslimah Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta email: etika_muslimah@yahoo.com
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENELITIAN PENDAHULUAN
IV. HAIL DAN PEMBAHAAN 4. PENELITIAN PENDAHULUAN Penelitian pendahuluan ini dilakukan untuk mengamati kegiatan-kegiatan dan pola kerja dari aktivitas pemetikan teh. Penelitian pendahuluan ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan tubuh kita tidak hanya tergantung dari jenis makanan yang kita konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan. Dengan
Lebih terperinciMETODOLOGI IV. 4.1 Deskripsi Kegiatan. 4.2 Metode Kerja Aspek Umun
IV. METODOLOGI 4.1 Deskripsi Kegiatan Kegiatan magang dilakukan di PT. TMMIN selama 4 bulan, dimulai dari tanggal 21 Maret 2011 sampai dengan 20 Juli 2010. Waktu pelaksanaannya mengikuti jam kerja karyawan,
Lebih terperinciPada dasarnya proses dari sebuah engine dapat dituliskan dengan persamaan
BAB-6 MACHINES MACHINES Peralatan yang menggunakan daya untuk melakukan tugas tertentu. Pada kepentingan tertentu alat tersebut dinamakan engines Yang memiliki kemampuan untuk merubah berbagai macam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sama lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Muatan positif merupakan hasil pembentukan dari kation dalam larutan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air adalah kebutuhan utama pada makhluk hidup, terutama manusia.tidak ada makhluk hidup bisa hidup tanpa adanya air yang di konsumsi. Karena pada proses metabolisme,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. saat penelitian dilakukan yang diukur dengan satuan tahun. Dalam
BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Masa Kerja Masa kerja dihitung dari hari pertama masuk kerja sampai dengan saat penelitian dilakukan yang diukur dengan satuan tahun. Dalam penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aspek fisik dan aspek fisiologis lingkungan kerja, pekerjaan dan metode
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ergonomi merupakan studi kompleks menghubungkan antara orang, aspek fisik dan aspek fisiologis lingkungan kerja, pekerjaan dan metode pekerjaan (WHO-EM, 2002). Dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari persentase pria dan wanita dari penduduk lanjut usia berdasarkan estimasi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk lanjut usia pria lebih rendah dibanding wanita. Terlihat dari persentase pria dan wanita dari penduduk lanjut usia berdasarkan estimasi dan proyeksi
Lebih terperinciSehat &Bugar. Sehat. Sakit
Budaya Hidup Aktif Melalui Aktifitas Fisik RUMPIS AGUS SUDARKO FIK UNY STATUS KESEHATAN Sehat &Bugar Sehat Sakit Gambar : Modifikasi Kondisi Sakit - Sehat - Bugar Pendahuluan Perkembangan IPTEKS mempermudah
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012
USULAN PERBAIKAN TERHADAP AKTIVITAS PENURUNAN PASIR DI DEPO PASIR MAKMUR MENGGUNAKAN PENDEKATAN POSTUR KERJA DAN ASSESSMENT TERHADAP FISIOLOGI KERJA (Studi Kasus: Depo Pasir Makmur, Surakarta). Taufiq
Lebih terperinciTEKNIK TATA CARA KERJA MODUL INTRODUCTION ERGONOMI & TTCK
TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL INTRODUCTION ERGONOMI & TTCK OLEH WAHYU PURWANTO LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNWERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN DAN INFORMASI (DISPLAY) KELAS 2ID05
PENGINDERAAN DAN INFORMASI (DISPLAY) 1. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan display! (min 6) 2. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari analog display dan digital display! 3. Apa yang
Lebih terperinciMODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 2 FISIOLOGI KERJA
MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 2 FISIOLOGI KERJA 1.1. TUJUAN PRAKTIKUM Melalui praktikum ini, praktikan diharapkan: 1. Mampu memahami dan mengetahui kekuatan otot anggota tubuh manusia 2. Mampu memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan ilmu fisioterapi, usaha-usaha di bidang kesehatan gerak dan fungsi tubuh telah mengalami perkembangan. Tidak terbatas pada usaha kuratif saja, tetapi
Lebih terperinciBAB 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahan 1. Pengertian Kelelahan Kelelahan menunjukkan keadaan yang berbeda-beda, tetapi semuanya berakibat kepada pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan tubuh. Kelelahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal sangatlah penting.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Status gizi seseorang menunjukkan seberapa besar kebutuhan fisiologis individu tersebut telah terpenuhi. Keseimbangan antar nutrisi yang masuk dan nutrisi yang dibutuhkan
Lebih terperinciPERBANDINGAN VO 2Max PADA AMPUTEE MENGGUNAKAN PROSTHETIC TRANSFEMORAL ENERGI STORE MEKANISME 2 BAR DENGAN BUKAN AMPUTEE
PERBANDINGAN VO 2Max PADA AMPUTEE MENGGUNAKAN PROSTHETIC TRANSFEMORAL ENERGI STORE MEKANISME 2 BAR DENGAN BUKAN AMPUTEE Lobes Herdiman 1, Retno Wulan Damayanti 1 dan Rezki Kurnia Santi 2 1 Staf Pengajar
Lebih terperinciPENENTUAN KEBUTUHAN KALORI BURUH ANGKUT DENGAN ANALISA DENYUT JANTUNG PADA KARYAWAN PABRIK ROKOK. Muhammad Hermansyah*), Ayik Pusakaningwati**)
PENENTUAN KEBUTUHAN KALORI BURUH ANGKUT DENGAN ANALISA DENYUT JANTUNG PADA KARYAWAN PABRIK ROKOK Muhammad Hermansyah*), Ayik Pusakaningwati**) Abstract Nowadays there are many companies that ignore the
Lebih terperinciSeminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur
PENENTUAN KEBUTUHAN KALORI DENGAN ANALISA DENYUT JANTUNG PADA BURUH ANGKUT MATERIAL DI PERUSAHAAN X *) Julianus Hutabarat Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri pada masa kini telah berada pada masa perkembangan yang sangat pesat. Hal ini bisa dilihat dari begitu banyaknya perusahaan ataupun industri-industri
Lebih terperinciDefinisi aerobik Aerobik berasal dari kata aero yang berarti oksigen. Jadi aerobik sangatlah erat dengan penggunaan oksigen. Dalam hal ini berarti
Sumaryanti Definisi aerobik Aerobik berasal dari kata aero yang berarti oksigen. Jadi aerobik sangatlah erat dengan penggunaan oksigen. Dalam hal ini berarti latihan aerobik adalah latihan yang menggunakan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR IDENTIFIKASI POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE OWAS DAN ANALISIS KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PERONTOKAN PADI
TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE OWAS DAN ANALISIS KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PERONTOKAN PADI (Studi Kasus: Proses Perontokan Padi Di KUD Desa Jatirejo Sawit, Boyolali) Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan aktivitas fisik. Latihan fisik merupakan aktivitas fisik yang tumbuh dan berkembang seiring dengan
Lebih terperinciKONSEP Latihan kebugaran jasmani
KONSEP Latihan kebugaran jasmani OLEH SUHARJANA FIK UNY1 Pengertian Latihan Latihan merupakan aktivitas olahraga/jasmani yang sistematik, dilakukan dalam waktu lama, ditingkatkan secara progresif dan individual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fisik dengan baik untuk memacu semangat belajar.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latihan kondisi fisik (physical conditioning) memegang peranan yang sangat penting untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical fitness).
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LARI AEROBIK DAN LATIHAN RENANG TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LARI AEROBIK DAN LATIHAN RENANG TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Studi DIV Fisioterapi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Fisiologi Kerja Fisiologi kerja adalah ilmu untuk mempelajari fungsi organ tubuh manusia yang dipengaruhi oleh otot. Fungsi utama pada fisiologi adalah sistem yang mengizinkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan ilmu kesehatan saat ini, usaha-usaha di bidang kesehatan telah mengalami perkembangan. Tidak terbatas pada usaha kuratif saja, tetapi juga usaha
Lebih terperinciBAB 6 HASIL PENELITIAN
BAB 6 HASIL PENELITIAN 6.1 Karakteristik Responden Sampel pada penelitian ini adalah seluruh pengemudi travel X-Trans Jakarta dengan trayek Jakarta-Bandung yang berjumlah 60 orang. Namun seiring dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja dan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya lingkungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan industri di Indonesia dimulai dari teknologi sederhana sampai teknologi modern. Semakin canggih teknologi yang digunakan semakin tinggi pula pengetahuan
Lebih terperinciL-1. PENGUMPULAN DATA SAMPLING PEKERJAAN Data Mentah Hari ke-1 Objek Penelitian 1 Shift Pagi L-1
L-1 PENGUMPULAN DATA SAMPLING PEKERJAAN Data Mentah Hari ke-1 Objek Penelitian 1 Shift Pagi L-1 L-2 Data Mentah Hari ke-1 Objek Penelitian 1 Shift Siang L-2 L-3 Data Mentah Hari ke-1 Objek Penelitian 2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahu merupakan salah satu makanan yang bergizi, murah dan banyak konsumennya. Tingginya konsumen tahu menuntut perusahaan untuk memenuhi permintaan tersebut, sehingga
Lebih terperinciANALISIS BEBAN KERJA FISIOLOGIS OPERATOR DI STASIUN PENGGORENGAN PADA INDUSTRI KERUPUK
e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol 5, No. 2, Maret 2014 pp. 11-16 ANALISIS BEBAN KERJA FISIOLOGIS OPERATOR DI STASIUN PENGGORENGAN PADA INDUSTRI KERUPUK Ernitua Purba 1, A. Jabbar M. Rambe 2, Anizar 2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan trasportasi dirasa memperpendek jarak dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan modern kini menuntut segala sesuatu yang serba cepat. Baik dalam aktivitas pekerjaan, kehidupan rumah tangga dan kebutuhan makan dalam sehari-hari. Perkembangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Shift Kerja Kerja shift jika dipandang sebagai tuntutan yang menekan individu, jika tidak dikelola dengan baik oleh pihak perusahaan akan berdampak pada gangguan fisiologis dan
Lebih terperinciKontraksi otot membutuhkan energi, dan otot disebut sebagai mesin. pengubah energi kimia menjadi kerja mekanis. sumber energi yang dapat
SUMBER-SUMBER ENERGI DAN METABOLISME Kontraksi otot membutuhkan energi, dan otot disebut sebagai mesin pengubah energi kimia menjadi kerja mekanis. sumber energi yang dapat segera digunakan adalah derivat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu yang membutuhkan daya tahan jantung paru. Kesegaran jasmani yang rendah diikuti dengan penurunan
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i ABSTRAK... ii LEMBAR PERSETUJUAN... iii PENGESAHAN SKRIPSI... iv SURAT PERNYATAAN... v RIWAYAT HIDUP... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR
Lebih terperinci