Oleh: Rupinah SDN I Watuagung, Watulimo, Trenggalek
|
|
- Hadian Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Rupinah, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MELALUI MODEL PIRAMIDA DI KELAS I SDN I WATUAGUNG KECAMATAN WATULIMO TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013 Oleh: Rupinah SDN I Watuagung, Watulimo, Trenggalek Abstrak: Tujuan penelitian tindakan ini dimaksudkan untuk mengetahui: (1) Model hitung piramida yang dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menghitung penjumlahan dan pengurangan; (2) Sikap siswa setelah diterapkan model hitung piramida dalam pelajaran penjumlahan dan pengurangan; (3) Ketercapaian ketuntasan belajar siswa setelah diterapkan model piramida dalam menyelesaikan soal penjumlahan dan pengurangan. Penelitian ini dilaksanakan di SDN I Watuagung Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Penelitian dilaksanakan pada bulan Pebruari sampai Maret Populasi penelitian ini adalah siswa kelas I yang berjumlah 9 siswa. Berdasarkan seluruh uraian dan pengkajian dalam penelitian ini secara umum dapat disimpulkan bahwa terdapat hasil yang signifikan penggunaan Model Piramida Penjumlahan pada siswa kelas I SDN I Watuagung Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Sedangkan secara khusus dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Model Piramida dapat meningkatkan ketrampilan menghitung bilangan penjumlahan pada siswa kelas I SDN I Watuagung Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. (2) Respon siswa sangat positif terhadap pembelaajran yang diberikan oleh guru terbukti dari dengan perolehan skor angket siklus I sebesar 1,58% dan siklus ke II sebesar 1,88%. Artinya siswa lebih mudah melaksanakan pembelajaran dengan metode yang doterapkan oleh guru. (3) Ketuntasan belajar siswa terus meningkat dari setiap siklusnya yaitu dari nilai rata-rata pada siswa sebelum siklus : 67,78 dengan ketuntasan 55,56% siklus I : 75,00 dengan ketuntasan 66,67% dan siklus II : 86,67 dengan ketuntasan 88,89%. Hal ini menandakan keberhasilan dalam meningkatkan prestasi belajar. Kata Kunci: Prestasi Belajar, Model Piramida, Matematika Dalam Horby (2000), pendidikan merupakan (a) proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnnya dalam masyarakat dimana dia hidup, (b) proses sosial di mana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), sehingga mereka dapat memperoleh dan mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum. Belajar matematika harus banyak latihan dan tanya jawab, karena belajar dengan mengerjakan latihan itu lebih mudah diingat dan diresap, jika dibandingkan dengan belajar yang hanya mendengarkan atau membaca. Perlu adanya pengembangan metode pembelajaran yang diharapkan dapat menumbuhkan motivasi peserta didik untuk berpikir aktif, sehingga kreativitas siswa akan meningkat. Kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru dan kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna sosial. Pehkonen menggunakan definisi Bergstorn (ahli neurophysiologi) yang menyebutkan bahwa kreativitas merupakan kinerja (performance) seorang individu yang menghasilkan sesuatu yang baru dan tidak terduga. Dengan adanya 91
2 92 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 kreativitas siswa diharapkan siswa dapat memahami materi bangun datar. Menurut kamus psykologi kata pemahaman berasal dari kata insight yang mempunyai arti wawasan, pengertian pengetahuan yang mendalam jadi arti dari insight adalah suatu pemahaman atau penilaian yang beralasan mengenai reaksi reaksi pengetahuan atau kecerdasan. (Winkel, 1983) Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus dipelajari oleh para siswa. Tujuan pembelajaran berhitung sebagaimana termuat dalam kurikulum matematika bahwa pembelajaran berhitung ditujukan pada pengembangan kemampuan berfikir logis, praktis dan efisiensi, karena tujuan ini sesuai dengan kebutuhan di era global. Untuk itu siswa pada tingkat Sekolah Dasar diharapkan mampu atau menguasai dua kemampuan dasar menghitung secara pasti yaitu penjumlahan dan pengurangan, sehingga dengan ditunjang kemampuan dan pengusaan penjumlahan dan pengurangan ini bisa menjawab tantangan yang dihadapi di kelas yang lebih tinggi. Di kelas atas siswa dituntut harus mampu menguasai operasi hitung hingga bernilai jutaan bahkan lebih dari itu. (Hudojo, 1990) Namun hasil pembelajaran berhitung pada umumnya, masih sangat jauh dari harapan khususnya pada kemampuan penjumlahan dan pengurangan. Hal ini disebabkan adanya beberapa faktor penghambat, diantarannya: (a) Guru belum menyajikan pembelajaran berhitung secara integratif; (b) Pembelajaran dilakukan oleh guru kurang variatif, menyebabkan siswa kurang termotivasi; (c) Kurang adanya kebiasaan siswa untuk menggunakan teknik penjumlahan/pengurangan jika sedang bermain; (d) Kurangnya partisipasi orang tua pada saat anak belajar dirumah; (e) Sebagian besar/kebanyakan guru telah berasumsi bahwa yang penting adalah kelas I dapat menghitung dengan benar; (f) Buku pelajaran yang dipakai, baik paket maupun penunjang nampak kurang dapat mengembangkan ketrampilan menghitung. Untuk dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam penjumlahan dan pengurangan maka peneliti menerapkan model hitung piramida dalam pembelajaran matematika. Langkah-langkah yang ditempuh dalam metode belajar hitung piramida antara lain: (a) Membuat rencana pembelajaran sesuai dengan tema yang diajarkan; (b) Membuat media pembelajaran (model piramida); (c) Membuat aturan pengisian kotak jawaban; (d) Pelaksanaan. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada siswa Kelas I SDN I Watuagung Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 9 siswa. Proses pengumpulan data pada penelitian ini diawali dengan proses eksperimen dan diakhiri test untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar siswa. Analisa data statistik yang digunakan untuk menganalisis data berwujud angka (data kuantitatif). HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Refleksi Awal Refleksi awal penelitian ini diambil dari hasil kajian analisis evaluasi ulangan harian belajar siswa yang hanya mencapai ketuntasan sebesar 66,67%. Kajian lain diperoleh dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti melalui instrument monitoring aktivitas belajar di kelas, yang menunjukkan
3 Rupinah, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika aktivitas belajar yang tidak aktif dan kondusif. Guru masih menggunakan metode konvensional yang bersifat traksional, yaitu hanya memindahkan ilmu kepada siswa tanpa melibatkan siswa dalam menemukan dan mengkonstruksi pengetahuannya. Guru belum mampu menciptakan metode pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan bagi siswa. Untuk itu diperlukan metode pembelajaran lain yang mampu menyelesaikan permasalahan pembelajaran di Kelas I SDN I Watuagung. Perencanaan Langkah-langkah yang ditempuh pada tahap ini antara lain: (a) Membuat rencana pembelajaran sesuai dengan tema yang berlaku pada saat ini; (b) Membuat media pembelajaran (model Piramida); (c) Membuat aturan pengisian kotak jawaban; (d) Menyusun format observasi; (e) Menyusun format penilaian; (f) Menyusun jadwal penelitian. Pelaksanaan Pada menit-menit awal, tahap pemaparan peneliti melakukan tanya jawab dengan siswa, mengecek pemahaman siswa tentang sub tema yang akan diajarkan pada saat itu sedang mereka pelajari di rumah dan dilanjutkan memperkenalkan kata tanya dan fungsinya yang nantinya akan dipakai dalam bertanya jawab pada permainan piramida. Kemudian peneliti memberikan pertanyaan dengan penjumlahan yang telah diberikan untuk mengecek apakah siswa sudah memahami penggunaan penjumlahan yang telah mereka pelajari dan begitu juga jawabanya. Selanjutnya pada tahap praktik peneliti membentuk kelompok yang terdiri dari 1 orang siswa per kelompok ditambah dengan 1 orang observer sebagai pemantau permainan Peran observer disini adalah sebagai pemegang kunci jawaban yang menentukan bahwa jawaban seorang siswa itu benar atau salah. Jika seseorang pemain menjawab benar maka ia berhak untuk mengerjakan soal berikutnya atau mengulang jika dan menjawab salah. Observer mempunyai kesempatan untuk bermain menggantikan peran temannya yang sudah mengerjakan dengan benar pada pertemuan berikutnya. Permainan ini berlangsung dalam dua babak secara bergantian sehingga para pemain mempuyai kesempatan untuk menjadi penanya dan penjawab. Masing-masing penanya pada siklus I ini membawa daftar pertanyaan sedangkan penjawabnya memegang daftar jawaban. Dan pemegang kunci jawaban adalah guru. Pengamatan Pada setiap pertemuan, kolaborator penelitian mengisikan laporan rekaman, catatan record yang mencatat setiap kegiatan yang dilakukan secara menyeluruh mengenai keaktifan, keberanian, kemandirian serta keberhasilan di dalam melakukan permainan pada siklus I didapat hasil seperti berikut : untuk aktivitas guru mendapatkan penilaian sebesar 57,50% sedangkan untuk aktivitas siswa pada siklus I mendapatkan penilaian sebesar 57,50%. Selain proses record, peneliti dibantu kolaborator, yang juga membuat catatan lapangan, Pada siklus I ini, dari catatan lapangan selama 2 pertemuan ditemukan kelemahan-kelemahan sebagai berikut, banyak kelompok yang menyebabkan kelas menjadi gaduh dan permainan sulit untuk di kontrol, sebagian besar siswa masih bingung, pemahaman terhadap penjumlahan kurang, siswa mulai terjebak oleh permainan itu sendiri, pemahaman terhadap penjumlahan kurang, 93
4 94 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 sehingga akan dapat terjadi mis komunikasi, peran observer kurang bisa maksimal, muncul rasa bosan karena kurang bervariasinya pertanyaan, permainan mulai berjalan efektif dan lancar. Untuk megetahui keterandalan metode ini peneliti memberikan tes evaluasi pada akhir siklus I. Dari data penilaian siklus I di atas dapat diketahui rata-rata siswa mengalami peningkatan di sklus I dengan perolehan ratarata sebesar 75,00 dengan ketuntasan belajar 66,67% sedangkan untuk nilai rata-rata sebelum siklus hanya sebesar 67,78 dengan ketuntasan 55,56%. Untuk memaksimalkan hasil penelitian maka perlu dilanjutkan pada pemebelajaran siklus berikutnya. Refleksi Dari hasil refleksi yang diperoleh di lapangan selama siklus I adalah sebagai berikut. Pada awal pelaksanaan siklus, siswa sangat antusias melakukan permainan piramida. Mereka tanpa terasa telah belajar dengan melakukan permainan. Suasana kelas hidup, tetapi kelas sangat gaduh pemain tidak bisa mendengar pertanyaan yang diberikan oleh pasangannya. Peneliti dan kolaborator sangat kesulitan mengontrol permainan yang terdiri dari kelompok sehingga dikhawatirkan akan mengganggu kelas lainnya, apalagi sebagian besar siswa lebih banyak menggunakan jari dalam melakukan hitungan. Untuk itu peneliti mencoba memindahkan lokasi permainan ke tempat yang lebih luas lagi yakni halaman sekolah, sehingga siswa dapat melakukan permainan dengan lebih efektif, tidak menganggu satu sama lain. Peneliti juga memberi contoh menggunakan piramida dalam permaianan serta menyarankan siswa untuk memulai menggunakan piramida dalam melakukan permainan selanjutnya. Aturan pennainan juga perlu dijelaskan lagi agar permainan selanjutnya dapat berjalan dengan tertib dan lancar. Pada pertemuan kedua dalam siklus I permainan sudah dilakukan di tempat yang luas sehingga efektivitas tanya jawab antar siswa semakin baik, tetapi ketika siswa sudah bermain 2 kali mereka cenderung hanya melakukan permainan saja tanpa menggunakan tanya jawab yang seharusnya mereka lakukan sehingga permainan menjadi melenceng dari tujuan, untuk itu peneliti menambah dengan pertanyaan yang berbeda untuk menghindari kejenuhan untuk membantu siswa dalam menjawab pertanyaan agar tidak terjadi mis komunikasi pada pertemuan selanjutnya, siswa perlu diberikan pemahaman terhadap penjumlahannya. Rasa bosan yang muncul karena pertanyaan yang kurang bervariasi perlu diatasi dengan memberikan pertanyaan yang berbeda pada pergantian soal. Ketika mereka menghitung mereka sudah mengatakan: satu, dua, tiga dan seterusnya, dan pada waktu giliran temannya ia sudah mulai mengatakan sekarang giliranmu dan saat temannya berfikir untuk menjawab, dia mengatakan hitung ketika temannya menemukan kebingungan mereka mengatakan mengulang, ketika temannya bisa menjawab mereka mengatakan silakan koreksi lagi atau mereka mengatakan ayo teruskan jika temannya bisa menjawab pertanyaan. Pada umumnya ada rasa senang pada siswa dengan belajar melalui model piramida penjumlahan, tetapi sebagian ada siswa yang merasa bosan khususnya mereka yang sudah pandai. Mereka dengan cepat bertanya dan menjawab sehingga permainan itu
5 Rupinah, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika menjadikannya bukan suatu hal yang istimewa. Siklus II Perencanaan Siklus II terdiri dari 2 pertemuan dan tiap pertemuan berlangsung selama 2 jam (60 menit). Sedangkan menginjak pada siklus II ini peneliti menggunakan pendekatan komunikatif dengan dikte melalui cerdas cermat. Langkah-langkah yang ditempuh pada perencanaan siklus II adalah: (a) Membuat rencana pembelajaran yang terintegrasi; (b) Memberikan aturan waktu; (c) Menyiapkan media pembelajaran; (d) Melatih siswa berfikir cepat; (e) Menyusun jadwal penelitian. Pelaksanaan Pelajaran tanya jawab diberikan pada 30 menit dibagian awal dan 15 menit selanjutnya siswa diberikan latihan mengerjakan soal. Pada menit-menit awal, tahap pemaparan peneliti melakukan tanya jawab dengan siswa, mengecek pemahaman siswa tentang sub tema yang akan diajarkan pada saat itu telah mereka pelajari di rumah dan dilanjutkan memperkenalkan kata tanya dan fungsinya yang nantinya akan dipakai dalam bertanya jawab pada permainan piramida. Kemudian peneliti memberikan pertanyaan dengan pengurangan yang telah diberikan untuk mengecek apakah siswa sudah memahami penggunaan pengurangan yang telah mereka pelajari dan begitu juga jawabanya. Selanjutnya pada tahap praktik peneliti membentuk kelompok yang terdiri dari 1 orang siswa per kelompok ditambah dengan 1 orang observer sebagai pemantau permainan Peran observer disini adalah sebagai pemegang kunci jawaban yang menentukan bahwa jawaban seorang siswa itu benar atau salah. Jika seseorang pemain menjawab benar maka ia berhak untuk mengerjakan soal berikutnya atau mengulang jika dan menjawab salah. Observer mempunyai kesempatan untuk bermain menggantikan peran temannya yang sudah mengerjakan dengan benar pada pertemuan berikutnya. Permainan ini berlangsung dalam dua babak secara bergantian sehingga para pemain mempuyai kesempatan untuk menjadi penanya dan penjawab. Masing-masing penanya pada siklus II ini membawa daftar pertanyaan sedangkan penjawabnya memegang daftar jawaban. Dan pemegang kunci jawaban adalah guru. Pengamatan Dalam perjalanannya pelaksanaan siklus II ini tidak mendapat hambatan yang berarti. Dari hasil pengamatan sudah tidak ditemukan siswa yang mengalami kesulitan dalam menyusun menyebarkan bilangan penjumlah. Siswa mampu menemukan angka yang tepat untuk melengkapi pasangan pengurangan mereka. Secara umum siswa dapat melakukan pengurangan dengan lancar dan gembira. Untuk aktivitas guru mendapatkan penilaian sebesar 71,25% Sedangkan untuk aktivitas siswa pada siklus II mendapatkan penilaian sebesar 70,00%. Dari hasil penilaian pada siklus ke II diatas dapata diketahui nilai rata-rata pada siklus ke II sebesar 86,67 dengan ketuntasan belajar 88,89% hasil ini lebih baik dibandingkan dengan nilai pada siklus ke I yaitu sebesar 75,00 dengan ketuntasan 66,67. Refleksi Refleksi dari hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus II ini pada umumnya pembelajaran melalui model piramida pengurangan sudah berjalan lancar. Hal ini 95
6 96 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 tampak dari tingkat prosesntase ketuntasan belajar siswa yang mencapai 88,89%. Dengan tercapainya ketuntasan belajar ini maka penelitian ini berakhir pada siklus II. Interpretasi Data Dari hasil data di atas motivasi belajar siswa (hasil tes belajar) dengan menggunakan metode diskusi menunjukkan motivasi belajar yang meningkat dari setiap siklusnya dapat diketahui bahwa nilai ratarata pada siswa sebelum siklus: 67,78 dengan ketuntasan 55,56% siklus I: 75,00 dengan ketuntasan 66,67% dan siklus II: 86,67 dengan ketuntasan 88,89%. Hal ini menandakan keberhasilan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa maka penelitian ini merupakan penelitian yang berhasil. Untuk dapat lebih jelasnya dalam peningkatan prestasi belajar ini peneliti sajikan dalam bentuk Gambar 1 sebagai berikut SEB. SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II NILAI RATA-RATA %KETUNTASAN Gambar 1 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus Aktivitas kegiatan belajar siswa juga mengalami peningkatan. Dapat dilihat pada aktivitas belajar yang meningkat setiap siklusnya. Dari siklus I 57,50% dan pada siklus II mencapai 70,00%. Sedangkan aktivitas kegiatan guru dalam juga mengalami peningkatan. Dari siklus I 57,50% dan pada siklus II mencapai 71,25%. Berikut penulis sajikan dalam diagram grafik perbandingan aktivitas guru dengan aktivitas siswa setiap siklusnya. Untuk hasil angket yang diberikan oleh peneliti siswa memberikan respon yang sangat positif pada siklus I dengan perolehan skor sebesar 1,58% dan siklus ke II sebesar 1,88%. Artinya siswa lebih mudah melaksanakan pembelajaran dengan metode yang diterapkan oleh guru. PENUTUP Kesimpulan Model Piramida dapat meningkatkan ketrampilan menghitung bilangan penjumlahan dan pengurangan pada siswa kelas I SDN I Watuagung Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Respon siswa sangat
7 Rupinah, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika positif terhadap pembelajaran yang diberikan oleh guru terbukti dari dengan perolehan skor angket pada siklus I sebesar 1,58% dan meningkat pada siklus ke II sebesar 1,88%. Artinya siswa lebih mudah melaksanakan pembelajaran dengan metode yang doterapkan oleh guru. Ketuntasan belajar siswa terus meningkat dari setiap siklusnya yaitu dari nilai rata-rata pada siswa sebelum siklus: 67,78 dengan ketuntasan 55,56% siklus I: 75,00 dengan ketuntasan 66,67% dan siklus II: 86,67 dengan ketuntasan 88,89%. Hal ini menandakan keberhasilan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa maka penelitian ini merupakan penelitian yang berhasil. Saran Salah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan yaitu mengubah paradigma pendidikan di SD dari pembelajaran yang berpusat pada guru (Teaching Centered) ke pembelajaran pada siswa (Student Centered). Menuntut agar guru lebih kreatif dalam mengembangkan pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa dapat berkreasi melalui kegiatan-kegiatan nyata yang menyenangkan dan mampu mengembangkan potensi siswa secara optimal SIKLUS I SIKLUS II AKTIVITAS GURU AKTIVITAS SISWA Gambar 2 Perbandingan Aktivitas Guru dan Siswa Setiap Siklus DAFTAR RUJUKAN Hadi, Sutrisno Metodologi Research: Untuk Penulisan Paper, Skripsi, Thesis dan Disertasi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM. Horby, A.S Oxford Advanced Learner s Dictionary of Current English. Oxford, New York: Oxford University Press. Hudojo, Herman Strategi Mengajar Belajar Matematika. Malang: IKIP Malang. Winkel W.S Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia Winkel Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia 97
8 98 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015
Oleh: Maya Nuryanti SDN Krandegan, Gandusari, Trenggalek
38 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PIRAMIDA DI KELAS I SDN KRANDEGAN KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013
Lebih terperinciOleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek
78 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGARUH SINAR MATAHARI TERHADAP KONDISI ALAM DAN KEHIDUPAN DI BUMI MELALUI METODE EKSPERIMEN
Lebih terperinciOleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek
130 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 2 WATULIMO TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPA MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS MELALUI METODE EKSPERIMEN
Lebih terperinciOleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek
Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 45 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI
Lebih terperinciTEKNIK PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA. Nourina Kartika Sakti, Sihkabuden, Susilaningsih
TEKNIK PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA Nourina Kartika Sakti, Sihkabuden, Susilaningsih Universitas Negeri Malang Email: nourina_kartika@yahoo.com, sihkabuden@tep.ac.id,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sungai Bilu 2 Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR 1 Afta Rahmat Zayn, 2 Sunyoto, dan 3 Tri Murti Universitas Negeri Malang E-mail: rahmatzayn@ymail.com
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
MELALUI PEMBELAJARAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) Oleh Muslimin Dosen PNS Kopertis Wilayah II dpk pada FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang E-mail: Muslimintendri@yahoo.com Abstrak Penelitian
Lebih terperinciOleh: Kasemi SDN I Watuagung, Watulimo, Trenggalek
26 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI MATEMATIKA PERKALIAN DAN PEMBAGIAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSTRUKTIVISME PADA SISWA
Lebih terperinciAminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have (QSH) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran pada Siswa Kelas IV Aminudin 1 1 SDN Sukorejo 01, Kota Blitar Email:
Lebih terperinciMETODE BERVARIASI DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI I OLO-OLOHO KECAMATAN PAKUE KABUPATEN KOLAKA UTARA
18 METODE BERVARIASI DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI I OLO-OLOHO KECAMATAN PAKUE KABUPATEN KOLAKA UTARA Utu Rahim Jurusan PMIPA/Matematika FKIP Unhalu Kampus Bumi
Lebih terperinciOleh: Maelah SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME, NO., DESEMBER 0 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI MUATAN LISTRIK MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER
Lebih terperinciOleh: Sri Nurwati Guru SDN I Karangayar, Trenggalek
136 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 KARANGANYAR KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERTUKAR PASANGAN PADA SISWA KELAS IX-2 SMP NEGERI 8 KOTA TEBING TINGGI
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERTUKAR PASANGAN PADA SISWA KELAS IX-2 SMP NEGERI 8 KOTA TEBING TINGGI Wasten Simamora Guru SMP Negeri 8 Tebing Tinggi Surel : wastensimamora@yahoo.co.id
Lebih terperinciX f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan
Lebih terperinciOleh: Nuryanti SDN 2 Watulimo, Trenggalek
96 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI UNSUR DAN SIFAT BANGUN DATAR SEDERHANA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS III SDN 2 WATULIMO
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data 1. Pra Siklus Hasil dokumentasi peneliti pada tahun pelajaran 2013/2014 menunjukkan bahwa proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika di MI AN-NUR
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG LUAS BANGUN DATAR MELALUI KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SDN PATEMON 01 TAHUN PELAJARAN 2011/2012.
PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG LUAS BANGUN DATAR MELALUI KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SDN PATEMON 01 TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Suprihatin 4 Abstrak. Hasil belajar siswa kelas VI SDN Patemon 01 menunjukkan
Lebih terperinciLasyuri, Peningkatan Hasil Belajar...
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA SIKATUBIL PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 1 GEMAWANG
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun Pelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
Lebih terperinciOleh: Hermiatun SDN 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek
10 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI SUMBER ENERGI DAN KEGUNAANNYA MELALUI METODE KOOPERATIF PADA SISWA KELAS II SDN 2 BARUHARJO
Lebih terperinciOleh: Katriani SD Negeri 3 Margomulyo Trenggalek
50 Katriani, Peningkatan Hasil Belajar Menyelesaikan Soal Cerita... PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Diskripsi Per Siklus 4.1.1. Pelaksanaan Siklus I 4.1.1.1.Perencanaan Setelah berdiskusi dengan teman sejawat, peneliti menentukan pendekatan CTL (Contextual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan IPTEK yang begitu cepat dan berpengaruh dalam dunia pendidikan terutama pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan teori-teori pendidikan pada masa ini adalah hal yang marak dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013
148 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013 Oleh:
Lebih terperinciMENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK TAHUN 2013/2014
Endang Pratiwi, Meningkatkan Prestasi Belajar IPA dengan Melakukan Eksperimen... 1 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK
Lebih terperinciSkor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Pra Siklus Sebelum pelaksanaan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan model konvensional. Model konvensional disini berupa
Lebih terperinciOleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015
Lebih terperinciOleh: Sunarti SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek
Sunarti, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Pengukuran... 171 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN BERAT PADA SISWA KELAS II SDN 2 KARANGANOM KECAMATAN DURENAN TRENGGALEK
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli
Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan Data Pra Tindakan Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang. Selanjutnya,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gabahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 dengan Subjek Penelitian Siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang
45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang meliputi temuan-temuan dari seluruh kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Sedangkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan tematik tentang materi pengalaman melalui model Pembelajaran SQ3R pada siswa kelas III SD 2 Ngemplak
Lebih terperinciOleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek
122 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN I KARANGANYAR KECAMATAN GANDUSARI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia modern seperti sekarang ini telah menuntut seluruh bangsa menuju ke arah dunia yang lebih maju dengan berbagai macam tantangan yang dihadapi. Tantangan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN
Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data 1. Pra Siklus Pada tahapan ini peneliti mengambil data hasil belajar pada materi sebelumnya. Peneliti mengambil data hasil belajar secara murni. Artinya
Lebih terperinciPENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010
PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Tutik Yuliarni 7 Abstrak. Proses pembelajaran masih
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Diskripsi Kondisi Awal Berdasarkan pada hasil pengamatan yang diperoleh pada pembelajaran matematika pada siswa kelas IV, ditemukan bahwa pembelajaran matematika
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup Negara, juga merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas
Lebih terperinciOleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
218 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BILANGAN PECAHAN MELALUI PERMAINAN KARTU BERWARNA PADA SISWA
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh
Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh Rahmawati, Mestawaty As. A, dan Lilies Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan temuan-temuan hasil penelitian, maka
135 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan temuan-temuan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan permainan jual beli dalam memecahkan soal
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
93 A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu. Subyek penelitian ini yaitu guru dan seluruh siswa
Lebih terperinciOleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara
Media Bina Ilmiah51 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MENCARI PASANGAN (Make a Match) PADA POKOK BAHASAN GEJALA ALAM DI INDONESIA DAN NEGARA-NEGARA TETANGGA KELAS VI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE Nurkhatimah, Zainuddin, dan Sri Hartini Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin khatimah02@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal semacam itulah yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah yang dihadapi dunia pendidikan Indonesia adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL
PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL Heddi Dongoran Guru di SD Negeri 349 Tanjung Kapa Mandailing Natal Surel
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima
Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima Sitti Rahmah 1 1 SMPN 6 Kota Bima Email: 1 sittirahmah@gmail.com
Lebih terperinciOleh: Sri Suparbiati Guru SDN 2 Gandusari, Trenggalek
142 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE BERBASIS AKTIVITAS KELAS II SEMESTER II SD NEGERI 2 GANDUSARI, KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Siklus I Siklus I dilaksanakan pada tanggal 7 januari 2017 di kelas III MI Hasyim Asy ari Jambangan Candi Sidoarjo pada jam 10.00-11.30
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Anjir Muara KM20. Subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 20 orang.
Lebih terperinciOleh: Sulastri SD Negeri 02 Sembon Karangrejo Tulungagung
100 Sulastri, Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS... PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI DISKUSI DAN EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS V SDN 02 SEMBON KARANGREJO TULUNGAGUNG SEMESTER
Lebih terperinciPenerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Materi Globalisasi. Tarini
Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Materi Globalisasi Tarini SDN 1 Benderejo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek Email: tarinispd01@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 01 Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV
Lebih terperinciOleh: Eko Harmono SDN 3 Gandusari, Gandusari, Trenggalek
Eko Harmono, Peningkatan Prestasi Belajar Menghitung Volume... 27 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGHITUNG VOLUME PRISMA SEGITIGA DAN TABUNG BIDANG STUDI MATEMATIKA DENGAN MENERAPKAN MODEL BELAJAR KOOPERATIF
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemampuan bertanya menjadi hal yang penting bagi siswa, karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemampuan bertanya menjadi hal yang penting bagi siswa, karena bertanya berperan untuk menumbuhkan minat dan rasa ingin tahu murid terkait dengan materi yang
Lebih terperinciNASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati
UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PERMAINAN BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI ISLAMI PADA SISWA KELAS I SD MUHAMMADIYAH NGUPASAN I KOTA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Lebih terperinciPenerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir
Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir Paryitno 1 1 SMPN 1 Kalidawir, Tulungagung Email: 1 prayitno@gmail.com
Lebih terperinciOleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek
114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang telah dilaksanakan pada siklus I sampai dengan siklus II. Setelah penyajian hasil penelitian
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION
Rahayu Dwi Palupi, Penerapan Model Belajar Group Investigation... 85 PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS TENTANG DAYA TARIK, MOTIVASI, DAN AMBISI BANGSA
Lebih terperinciPemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung
Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung Muzria M. Lamasai, Mestawaty As. A., dan Ritman Ishak Puadi Mahasiswa Program
Lebih terperinciOleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 1 Klaten Utara. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep nilai tempat pada siswa II SDN 1 Moluo Kecamatan Kwandang Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1 Deskripsi Kondisi Awal SMK Negeri 1 Amlapura terletak di Jalan Veteran, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, Bali. Sekolah ini merupakan sekolah kejuruan pertama
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SDN REJOAGUNG 01 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Sri Nupiksani 2 Abstrak. Dewasa ini tumbuh
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH
Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH SD Negeri 01 Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan,
Lebih terperinciOleh: Prijo Santoso SMK Negeri 1 Trenggalek
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 279 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MATERI KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS XI TITL 1 DI SMK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif, untuk kemantapan rasional dalam pelaksanaan tugas, serta memperbaiki kondisi tempat praktik pembelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat
Lebih terperinciOleh: Mukadi SD Negeri Semarum Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek
Mukadi, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika... 93 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK OPERASI HITUNG BILANGAN CACAH MELALUI METODE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SEMARUM KECAMATAN
Lebih terperinciDATAR MELALUI METODE STAD. Winarni
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SD Negeri 01 Rembun Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini di awali dari orientasi lapangan untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas 2.B
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A MELALUI METODE OBSERVASI MENGGUNAKAN MEDIA WORD SQUARE PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP DI SMP NEGERI 1 PUNCU SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW FAHRUDDIN Guru SMA Negeri 1 Medan Email: fahruddin1958@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Arif Firmansyah*
1 IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA DI SEKOLAH DASAR Oleh Arif Firmansyah* Abstrak Penelitian ini bertujuan (1) meningkatkan prestasi belajar PKn siswa kelas
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan
1. PENDAHULUAN Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah. Adapun hal lain yang perlu juga dibahas dalam bab ini yaitu rumusan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan
Lebih terperinciOleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 016 51 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 1 WONOANTI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA INDONESIA
Lebih terperinciOleh: Yayuk Kurniati SDN 3 Sukorame, Gandusari, Trenggalek
216 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AGAMA ISLAM MATERI ULUL AZMI MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SDN 3 SUKORAME KECAMATAN GANDUSARI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Nurhasnah, Rizal, dan Anggraini Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SD Negeri Sunggingsari SD Negeri Sunggingsari terletak di Desa Sunggingsari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Berdiri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra Tindakan Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui
Lebih terperinci