Oleh: Katriani SD Negeri 3 Margomulyo Trenggalek

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh: Katriani SD Negeri 3 Margomulyo Trenggalek"

Transkripsi

1 50 Katriani, Peningkatan Hasil Belajar Menyelesaikan Soal Cerita... PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA KELAS V SDN 3 MARGOMULYO Oleh: Katriani SD Negeri 3 Margomulyo Trenggalek Abstrak. Berdasarkan pengamatan, kualitas proses dan hasil belajar matematika kelas V masih belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar matematika khususnya pada soal cerita tentang perbandingan di SDN 3 Margomulyo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek, Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Penelitian dilaksanakan Januari-April tahun pelajaran Subyek penelitian kelas V berjumlah 21 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pemecahan masalah pada pembelajaran matematika siswa kelas V mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dari rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I yaitu 28,58 % dan meningkat menjadi 71,42 % pada siklus II. Disimpulkan bahwa pemecahan masalah berhasil diterapkan dan dapat meningkatkan hasil belajar menyelesaikan soal cerita perbandingan pada siswa kelas V SDN 3 Margomulyo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Kata Kunci: peningkatan hasil belajar, pemecahan masalah, soal cerita Matematika merupakan cabang ilmu yang mendasari perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan modern. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang dewasa ini bermula dari perkembangan ilmu matematika, sehingga apabila ingin menguasai teknologi di masa depan maka diperlukan penguasaan yang kuat sejak dini (Depdiknas, 2006). Matematika mempunyai peran yang penting bagi perkembangan daya pikir manusia agar menjadi manusia yang kritis, sistematis, analitis, dan kerja sama. Matematika diberikan pada usia anak Sekolah Dasar untuk membekali peserta didik agar mampu mengelola dan memanfaatkan informasi yang telah diperoleh sebagai bekal dalam kehidupan yang kompetitif (Hudoyo, 1988). Pembelajaran matematika merupakan salah satu pembelajaran yang memberikan sumbangsih sangat besar terhadap kehidupan sehari-hari. Setiap aspek kehidupan dapat dipastikan peran matematika dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan konsep hitungan (Aisyah, dkk, 2008). Menurut kurikulum 2006 salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Materi pembelajaran matematika yang berbentuk soal cerita dalam menyelesaikan masalah diharapkan dapat memotivasi siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya dengan sistematis. Guru sebagai pembimbing siswa di dalam kelas hendaknya

2 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April dapat menyajikan model pembelajaran yang kreatif agar siswa dapat memahami dan menerapkan materi dalam kehidupan (Aisyah, 2008). Matematika yang disajikan dalam bentuk masalah akan memberikan motivasi pada siswa untuk mempelajari matematika lebih dalam. Pemecahan masalah pada dasarnya adalah proses yang ditempuh oleh seseorang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya sampai itu tidak lagi menjadi masalah baginya (Aisyah, 2008). Dalam pembelajaran matematika terutama soal cerita ditemukan fakta bahwa masih banyak siswa yang kurang teliti dalam penyelesaiannya. Masalah rendahnya hasil belajar siswa dapat diketahui dari hasil ujian semester yang kurang memuaskan. Standar ketuntasan minimal di sekolah yang telah ditetapkan adalah 6,50 dan ketuntasan kelas yang diharapkan adalah 70% atau lebih. Dari masalah yang terjadi diperkirakan penyebabnya adalah kurangnya ketelitian siswa dalam mengerjakan soal cerita, pemahaman siswa pada soal cerita yang disajikan juga menjadi salah satu penyebab kurang sistematisnya siswa dalam langkah pengerjaan. Kurangnya kemampuan siswa dalam menentukan apa yang diketahui dari soal, apa yang ditanyakan, dan menentukan model penyelesaian masalah serta melakukan perhitungan mempengaruhi hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita. Pengajaran matematika yang dilakukan pada umumnya dimulai dengan penjelasan singkat yang disertai tanya jawab dan penyajian contoh, serta dilanjutkan dengan pengerjaan soal-soal latihan. Dalam proses pengajaran tersebut pengerjaan soal latihan merupakan kegiatan yang diutamakan dengan maksud untuk memberi penguatan pada anak, sehingga apabila tidak ada perubahan strategi belajar maka siswa akan mengalami kejenuhan sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa (Suryadi, 2007). Pembelajaran matematika diperlukan suatu pengembangan keterampilan siswa dalam memahami masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan menafsirkan solusinya. Untuk mengembangkan kemampuan tersebut, maka dibutuhkan suatu pendekatan dalam pembelajaran matematika. pendekatan pemecahan masalah (problem solving approach) (Suyitno, 2004). Pendekatan pemecahan masalah merupakan suatu pedoman mengajar yang sifatnya teoritis atau konseptual untuk melatih siswa memecahkan masalah-masalah matematika dengan menggunakan berbagai strategi dan langkah pemecahan masalah yang ada (Aisyah, 2008). Berdasarkan pemaparan di atas, maka untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas V SDN 3 Margomulyo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek dalam menyelesaikan soal matematika berbentuk cerita pada pokok bahasan pecahan, guru perlu mengadakan suatu tindakan dengan mencari model pembelajaran alternatif yang kiranya dapat meningkatkan hasil belajar matematika. Dalam hal ini peneliti mencoba melakukan penelitian dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Materi Perbandingan dan Skala melalui Pendekatan Pemecahan Masalah pada Siswa Kelas V di SDN 3 Margomulyo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. METODE PENELITIAN Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini dirancang dengan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu

3 52 Katriani, Peningkatan Hasil Belajar Menyelesaikan Soal Cerita... pencermatan terhadap kegiatan dengan mencermati sebuah kegiatan belajar yang diberikan tindakan, yang secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas, yang bertujuan memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas tersebut (Sulipan, 2011). Penelitian ini dibagi dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap sebagaimana yang dinyatakan oleh Kemmis dan Mc Taggart (dalam Sukri, 2007:36) yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi (lihat pada Gambar 1). Perencanaa Tindaka Reflek Penjelasan gambar alur penelitian di atas adalah sebagai berikut. (a) Tahap perencanaan sebelum mengadakan penelitian, peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian, menyiapkan media pembelajaran, perangkat pembelajaran, dan lembar observasi berdasarkan refleksi awal. (b) Tahap pelaksanaan dan observasi, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan perangkat pembelajaran yang sudah dirancang. Observasi meliputi observasi kegiatan belajar siswa dan observasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. (c) Tahap refleksi adalah peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 3 Margomulyo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan dari bulan Januari-April pada semester 2 tahun pelajaran Tindaka Perencanaa Refleksi hasil tindakan Gambar 1 Diagram alur penelitian dst Subyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswasiswi kelas V SDN 3 Margomulyo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek yang berjumlah 21 anak. Prosedur Penelitian Tahap pelaksanaan atau refleksi awal peneliti mengidentifikasi masalah dan menganalisa masalah yang timbul di dalam kelas dari kegiatan pembelajaran yang selama ini berlangsung kegiatan yang dilakukan selanjutnya adalah perencanaan tindakan dilaksanakan dengan merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan dalam siklus satu. Tahap Pelaksanaan: (a) Tindakan adalah bagian kegiatan pembelajaran dalam siklus satu sesuai dengan perangkat pembelajaran yang telah disusun. (b) Pelaksaanaan tindakan dibagi menjadi dua siklus dan setiap siklus dilaksanakan selama satu kali

4 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April pertemuan yaitu 3 x 35 menit. (c) Tiap-tiap pertemuan guru melakukan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup, merujuk pada skenario pembelajaran yang sudah dirancang. Observasi dilakukan oleh peneliti dan satu teman guru sebagai observer sesuai dengan lembar observasi yang sudah disiapkan pada tahap perencanaan. Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Refleksi dilakukan berdasarkan hasil observasi dan analisa, serta diskusi dengan rekan observer. Refleksi digunakan untuk mengetahui hambatan-hambatan yang ditemukan selama kegiatan penelitian berlangsung dan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dalam pencapaian tujuan. Selanjutnya refleski siklus I digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun perencanaan pada siklus II. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan dengan instrumen utama dan penunjang. Data adalah segala fakta dan angka yang dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi. Informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan (Arikunto, 2006). Data utama penelitian ini adalah data hasil ketelitian peserta didik dalam menuliskan langkahlangkah dalam mengerjakan soal cerita. Data pendukung penelitian juga berasal dari hasil observasi berupa informasi tentang aktivitas belajar peserta didik kelas V SDN 3 Margomulyo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Arikunto (2006) menyatakan bahwa sumber data adalah subjek dimana data penelitian diperoleh. Jadi, yang dimaksud sumber data adalah asal data yang dipergunakan dalam penelitian. Sumber data utama penelitian ini adalah peserta didik kelas V SDN 3 Margomulyo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek sebagai subjek penelitian. Data penelitian diperoleh dari observasi, wawancara, angket, tes dan dokumentasi. Berikut ini diuraikan tentang teknik pengumpulan data dan sumber data yang diperoleh. Tabel 1 Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Aspek Sumber Data Observasi Proses KBM Guru dan peserta didik Tes Dokumentasi Kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah Penerapan pendekatan pemecahan masalah selama KBM berlangsung Peserta didik Foto Adapun uraian dari teknik pengumpulan data adalah: (1) Observasi dilakukan untuk mengamati kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan yang diamati meliputi aktivitas peserta didik kelas V SDN 3 Margomulyo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. (2) Tes merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik dengan menggunakan tes awal dan tes akhir. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data peningkatan peserta didik sebelum dan sesudah diberi tindakan penggunaan pendekatan pemecahan masalah. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketelitian dalam menyelesaikan soal cerita (Arikunto, 2012).

5 54 Katriani, Peningkatan Hasil Belajar Menyelesaikan Soal Cerita... Tes merupakan salah satu instrumen pengumpulan data penelitian yang digunakan terhadap peserta didik kelas V SDN 3 Margomulyo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Penggunaan tes formatif ini untuk mengetahui, mengungkapkan dan mendeskripsikan keadaan peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita. (3) Dokumentasi berupa foto diambil dan diperoleh selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang menandakan bahwa peneliti telah melakukan penelitian. Instrumen Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan instrumen yang disusun dan dikembangkan peneliti ada 2 macam instrumen berdasarkan bentuknya yaitu: (1) Panduan observasi, dan (2) Soal tes. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan proses menyeleksi, menyederhanakan, mengorganisasikan data secara sistematis dan rasional sesuai dengan tujuan penelitian. Lalu dideskripsikan dalam bentuk tabel yang diinterpretasikan (pengambilan makna) dalam bentuk naratif (uraian) dan dilakukan penyimpulan. Pada dasarnya analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: 1) paparan data; 2) pengolahan data; dan 3) penyimpulan data. Peningkatan aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran dapat diamati melalui hasil observasi tingkah laku dan kegiatan peserta didik selama proses pembelajaran. Untuk menghitung keaktifan peserta didik secara keseluruhan dari indikator dan berdasarkan deskriptornya yang nampak digunakan ketentuan sebagai berikut. Skorperolehan N = x 100 Skormaksimal Keterangan : N : Nilai yang diperoleh guru atau siswa Skor perolehan: Skor yang diperoleh dari sejumlah indikator yang muncul/nampak dalam observasi Skor maksimal: Jumlah skor keseluruhan dari indikator yang ditetapkan Indikator untuk aktivitas peserta didik dalam pembelajaran matematika dengan penerapan pendekatan pemecahan masalah: (1) keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran; (2) ketepatan peserta didik dalam menyelesaikan persoalan; (3) ketelitian dalam menuliskan langkah; (4) Keberanian peserta didik dalam menjawab persoalan serta berpendapat. ketelitian mengerjakan soal cerita peserta didik. Pemberian skor terhadap langkah mengerjakan soal peserta didik digunakan rambu-rambu atau penilaian hasil belajar. Pelaksanaan Penelitian Tahapan-tahapan yang dilalui dalam prosedur penelitian ini adalah meliputi tahap perencanaan, dan tahap pelaksanaan, tahab observasi dan tahap refleksi. yang membentuk siklus demi siklus sampai tuntas penelitian, sehingga diperoleh data yang dapat dikumpulkan sebagai jawaban dari permasalahan penelitian. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam beberapa siklus, yaitu siklus I dengan materi soal cerita pecahan dan siklus II dengan materi yang sama, siklus II dilakukan jika belum mencapai peningkatan yang signifikan pada siklus I.

6 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menerapkan pemecahan masalah di kelas V SDN 3 Margomulyo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek pada materi perbandingan dan skala bentuk soal cerita, mengalami peningkatan secara bertahap. Pada siklus I keberhasilan tindakan diperoleh dengan jumlah skor yang diperoleh 10 (48%). Pada siklus II keberhasilan tindakan skor yang diperoleh 15 (71%). Pada awal pembelajaran guru selalu mengucapkan salam, melakukan presensi, mengadakan apersepsi, mengeksplorasi materi pelajaran dan mengeksplorasi tujuan pembelajaran yang diharapkan. Kemudian pada kegiatan inti guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok, kemudian siswa diberi LKS, lalu guru melakukan pembelajaran dengan menerapkan pemecahan masalah yang mengaju pada model empat tahap pemecahan masalah yang diusulkan oleh George Polya (dalam Nyimas, 2008) sebagai berikut: 1) memahami masalah, 2) membuat rencana untuk menyelesaikan masalah, 3) melaksanakan rencana yang telah dibuat, 4) memeriksa ulang jawaban yang telah diperoleh. Tahap memahami masalah Pada tahap memahami masalah ini, pertama siswa diminta mendengarkan soal cerita yang dibacakan oleh guru. Kemudian siswa diminta membaca sendiri-sendiri soal tadi agar siswa dapat memahaminya. Setelah itu siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang soal sehingga siswa dapat mengetahui apa saja yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal tersebut. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Nyimas, A. (2008) Pada tahap ini, kegiatan pemecahan masalah diarahkan untuk membantu siswa menetapkan apa yang diketahui pada permasalahan dan apa yang ditanyakan. Namun pada tahap ini tidak semua siswa dapat memahami masalah dengan baik, beberapa siswa tidak menetapkan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal secara tidak lengkap. Hal ini sesuai dengan pendapat Kaur (dalam blog midtppm.wikispaces.com). Tahap menyusun rencana penyelesaian Pada tahap ini siswa menentukan apa yang diketahui dengan bantuan alat peraga. Kemudian melalui tanya jawab dengan guru dan bantuan alat peraga siswa dapat menentukan apa yang ditanyakan dan merumuskan kalimat matematika yang digunakan untuk menyelesaikan soal cerita. Kemudian siswa diminta menuliskan kalimat matematika di buku masing-masing dan ada perwakilan yang menuliskan di papan tulis. Setelah itu guru memberikan penguatan atas kalimat matematika yang telah dirumuskan tadi. Pada tahap ini guru harus pelan-pelan dalam membimbing siswa dalam membuat kalimat siswa, karena beberapa siswa masih kesulitan dalam membuat kalimat matematika, bahkan beberapa siswa tidak mau menuliskan kalimat matematika. Hal ini sesuai dengan pendapat Kaur (dalam webblog. midtppm.wikispaces.com). Tahap melaksanakan rencana penyelesaian Pada tahap ini siswa secara berkelompok melakukan perhitungan sesuai kalimat matematika yang telah dirumuskan. Pada saat siswa melakukan perhitungan, guru mengingatkan siswa agar teliti dalam menghitung dan memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan. Namun

7 56 Katriani, Peningkatan Hasil Belajar Menyelesaikan Soal Cerita... masih ada siswa yang salah dalam melakukan penghitungan. Hal ini sesuai dengan pendapat Kaur (dalam webblog. Kemudian perwakilan kelompok menyampaikan hasil pekerjaanya. Siswa bersama guru membahas bersama hasil pekerjaan siswa, dan siswa yang lain diminta memberikan tanggapan. Pada tahap ini kemampuan siswa dalam melakukan perhitungan mempengaruhi hasil pelaksanaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Nyimas, A. yang mengemukakan bahwa kemampuan siswa memahami substansi materi dan keterampilan siswa melakukan perhitungan matematika akan sangat membantu siswa untuk melaksanakan tahap melaksankan penyelesaian soal. Tahap meninjau ulang hasil pelaksanaan Pada tahap meninjau ulang ini, siswa bersama guru melakukan koreksi terhadap hasil pekerjaan siswa dengan melakukan tanya jawab tentang langkah-langkah mengerjakan soal mulai dari awal sampai hasilnya ditemukan. Setelah guru membelajarkan tentang menyelesaiakan soal cerita sesuai tahaptahap tersebut, siswa mengerjakan LKS yang telah dibagikan. Kemudian pada kegiatan akhir siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Lalu siswa mengerjakan soal evaluasi, melakukan refleksi, tindak lanjut, dan guru mengakhiri pelajaran dengan salam. Dari kegiatan yang telah dilakukan siswa bersama guru mulai dari tahap awal sampai akhir, pemecahan masalah dapat mengoptimalkan semua komponen dalam pembelajaran. Melalui penerapan pemecahan masalah siswa lebih bertindak aktif dan berfikir. Selain itu siswa juga memahami masalah dan menemukan langkah yang tepat untuk memecahkan masalah. Hal ini didukung oleh Hari, yang menyebutkan keunggulan problem solving sebagai berikut; a) melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan; b) berpikir dan bertindak aktif dan kreatif; c) memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis, d) mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan; e) menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan; f) merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat. Keberhasilan tindakan dapat dilihat dari hasil observasi guru dan siswa pada lampiran. Untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kemampuan siswa setelah diberikan pembelajaran dengan menerapkan pemecahan masalah maka diberikan tes pada tiap akhir pertemuan. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Dimyati dan Mudjiono (2006: 20) menjelaskan hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Data hasil penilaian terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa kelas V A pada setiap aspek, pada siklus I akan dibandingkan dengan hasil pada siklus II yang diperoleh dari nilai rata-rata hasil kerja kelompok siswa. Pada siklus 1 siswa bekerja dalam kelompok, setiap kelompok bejumlah 4-5 anak. Siklus 2 tugas dikerjakan dengan berpasangan dua anak sampai tiga anak. Tabel 2 Penilaian Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Aspek Pemahaman Masalah pada Siklus I dan Siklus II No Rentang Kelompok Kategori Nilai Siklus I Siklus II Sangat baik (A) Baik (B) Cukup (C) Kurang (D) Kurang sekali (E)

8 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui tingkat kemampuan siswa memahami masalah mengalami peningkatan. Pada siklus I pada kategori A terdapat 2 kelompok siswa, pada kategori C terdapat 2 kelompok siswa, dan pada kategori D 1 kelompok siswa. Pada siklus II meningkat, pada kategori A terdapat 9 pasangan siswa, dan pada kategori B terdapat 1 pasangan siswa. Tabel 3 Penilaian Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Aspek Perencanaan Penyelesaian pada Siklus I dan Siklus II No Rentang Kelompok Nilai Siklus I Siklus II Kategori Sangat baik (A) Baik (B) Cukup (C) Kurang (D) Kurang sekali (E) Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui tingkat kemampuan siswa merencanakan penyelesaian masalah mengalami peningkatan. Pada siklus I pada kategori A terdapat 2 kelompok siswa, pada kategori B terdapat 1 kelompok siswa, dan pada kategori C terdapat 2 kelompok siswa. Pada siklus II meningkat, pada kategori A terdapat 1 Pasangan siswa, pada kategori B terdapat 8 Pasangan siswa, dan pada kategori C terdapat 1 Pasangan siswa. Tabel 4 Penilaian Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Aspek Pelaksanaan Penyelesaian pada Siklus I dan Siklus II No Rentang Kelompok Nilai Siklus I Siklus II Kategori Sangat baik (A) Baik (B) Cukup (C) Kurang (D) Kurang sekali (E) Berdasarkan Tabel 4. dapat diketahui tingkat kemampuan siswa melaksanakan penyelesaian masalah mengalami peningkatan. Pada siklus I pada kategori A terdapat 1 kelompok siswa, pada kategori B terdapat 1 kelompok siswa, dan pada kategori C terdapat 3 kelompok siswa. Pada siklus II meningkat, pada kategori A terdapat 2 pasangan siswa, pada kategori B terdapat 7 pasangan siswa dan pada kategori C terdapat 1 pasangan siswa. Tabel 5 Penilaian Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Aspek Memeriksa Ulang Jawaban pada Siklus I dan Siklus II No Rentang Kelompok Nilai Siklus I Siklus II Kategori Sangat baik (A) Baik (B) Cukup (C) Kurang (D) Kurang sekali (E) Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui tingkat kemampuan siswa memeriksa ulang jawaban mengalami peningkatan. Pada siklus I pada kategori A terdapat 1 kelompok siswa, pada kategori B terdapat 1 kelompok siswa, dan pada kategori C terdapat 3 kelompok siswa. Pada siklus II meningkat, pada kategori A terdapat 2 pasangan siswa, pada kategori B terdapat 7 pasangan siswa, dan pada kategori C terdapat 1 pasangan siswa. Pada siklus II siswa yang memperoleh nilai di atas KKM berjumlah 15 siswa atau 71,42 % anak. Berdasar perbandingan data tersebut terdapat kenaikan prosentase ketuntasan belajar dari 28,58 % menjadi 71,42 %, sehingga kami anggap penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar soal cerita pada mata pelajaran matematika pada siswa kelas V SDN 3 Margomulyo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek.

9 58 Katriani, Peningkatan Hasil Belajar Menyelesaikan Soal Cerita... PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan paparan data dan temuan penelitian serta hasil pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut. (1) Penerapan pemecahan masalah diterapkan pada siswa kelas V SDN 3 Margomulyo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek berjumlah 21 siswa. Mata pelajaran yang digunakan adalah matematika dengan materi menyelesaikan perbandingan dan skala dalam bentuk soal cerita. Penerapan pemecahan masalah melalui empat tahap yaitu, (a) memahami masalah; (b) membuat rencana untuk menyelesaikan masalah; (c) melaksanakan penyelesaian soal; (d) memeriksa ulang jawaban yang telah diperoleh. (2) Penerapan pemecahan masalah dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa pada setiap aspek. Selain itu hasil belajar siswa dalam menyelesaikan perbandingan dan skala dalam bentuk soal cerita juga meningkat. Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I DAFTAR RUJUKAN Aisyah, N Pengembangan pembelajaran matematika SD. Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Anonim. Tanpa Tahun. Kesulitan-kesulitan dalam Pemecahan Masalah. (Online), ( ppm.wikispaces.com/subunit+2-3/pemecahan masalah), diakses tanggal 8 Mei 2011). Arikunto, S Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 Kelas IV Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. dan II diperoleh terdapat kenaikan hasil belajar sebesar dari 28,58 % menjadi 71,42 % atau 42,84% kenaikaannya. Saran Sebaiknya guru dalam mengajarkan perbandingan dan skala bentuk soal cerita menggunakan pemecahan masalah, karena tahap-tahap dalam pemecahan masalah ini dapat memudahkan siswa dalam memahami soal dan menyelesaikannya. Selain itu penerapan pemecahan masalah ini dapat meningkatkan aktivitas siswa. Hasil penelitian ini sebaiknya dapat digunakan oleh kepala sekolah untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dan kualitas guru di sekolah khususnya pada pelajaran matematika. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi peneliti lainnya untuk melakukan penelitian dengan menggunakan pemecahan masalah pada mata pelajaran yang sama namun pada tempat yang berbeda untuk mengembangkan pemecahan masalah. Dimyati, & Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hudoyo, H Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Depdibud Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga kependidikan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Suryadi, D Pendidikan Matematika dalam Tim Pengembang Ilmu pendidikan FIP-UPI. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan III. Imperial Bhakti Utama. Suyitno, A Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan 24 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dalam Bahasa Inggris diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2) BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Sesuai dengan karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK), prosedur penelitian yang akan ditempuh adalah suatu bentuk proses pengkajian berdaur siklus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Prosedur Penelitian Menurut pendapat Igak Wardhani dan Kuswaya Wihardit (2008:1.7) pengertian tindakan kelas yang merupakan terjemahan dari bahasa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas. Menurut John Elliot (1982) PTK ialah kajian tentang situasi sosial dengan

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Mangunharjo 01 Kecamatan Subah Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan hakikatnya merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas atau biasa disingkat PTK. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action research)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, rancangan penelitian yang ditetapkan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki

Lebih terperinci

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek 144 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PEMANFAATAN SURAT KABAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SDN 1 TASIKMADU KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tindakan

Lebih terperinci

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung Muzria M. Lamasai, Mestawaty As. A., dan Ritman Ishak Puadi Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian. 1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris

Lebih terperinci

Oleh: ENUNG KARNENGSIH NIP

Oleh: ENUNG KARNENGSIH NIP MENINGKATKAN PEMAHAMAN NILAI TEMPAT DALAM OPERASI PENJUMLAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DEKAK-DEKAK DI KELAS 1 SEKOLAH DASAR (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas I Sekolah Dasar Negeri 9 Hegarsari Kecamatan

Lebih terperinci

Penerapan Teori Bruner Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Simetri Lipat di Kelas IV SDN 02 Makmur Jaya Kabupaten Mamuju Utara

Penerapan Teori Bruner Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Simetri Lipat di Kelas IV SDN 02 Makmur Jaya Kabupaten Mamuju Utara Penerapan Teori Bruner Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Simetri Lipat di Kelas IV SDN 02 Makmur Jaya Kabupaten Mamuju Utara Dewi Lestari Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda Lisna Selfi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terjadi secara alami melalui pengumpulan data, yang selanjutnya dipaparkan

BAB III METODE PENELITIAN. terjadi secara alami melalui pengumpulan data, yang selanjutnya dipaparkan 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Deskriptif Kualitatif, bertujuan untuk mendekripsikan peristiwa-peristiwa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten pasawaran dengan jumlah siswa 22 orang, laki-laki 11 dan perempuan 11 orang. B. Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bersifat mencari umpan balik bagi penyempurnaan metode pembelajaran.

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Jeane Santi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian ini dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metoda Penelitian. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (classroom based action research) yang mengacu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Kemmis (1988) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

Lebih terperinci

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII G SEMESTER 2 SMP NEGERI 2 TOROH GROBOGAN 1 Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2 Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 6 Tolitoli

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 6 Tolitoli Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 6 Tolitoli Posia, Jamaluddin, dan Abduh H. Harun Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang dan Karakteristik Subyek Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang diterapkan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 LUBUK BASUNG

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 LUBUK BASUNG UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 LUBUK BASUNG Linda Purwanti SMP Negeri 6 Lubuk Basung Abstrak. Tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Mlowo Karangtalun 04 Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. SDN Mlowo Karangtalun

Lebih terperinci

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMPN 2 Sirenja pada Materi Teorema Pythagoras Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Tempat penelitian adalah SD 6 Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus yang terletak

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI SD Negeri 01 Kebonsari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian diantaranya model Kemmis dan Mc. Taggart, model Kurt Lewin, model Ebbut, model Elliot, dan model Hopkins. Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian dan tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cilamaya I Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 3 SD N Kasepuhan 01, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. Penelitian ini dilaksanakan pada semester

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 1 UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI WIWIK SETYANINGSIH A54B090124

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Fatimah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk 28 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada kajian ini, akan diuraikan mengenai metodologi penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mencakup uraian mengenai metode penelitian,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu

III. METODE PENELITIAN. Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu 83 III. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan Operasional Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu kemampuan menulis surat undangan secara konseptual dan kemampuan menulis

Lebih terperinci

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 45 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif (statistic). Pendekatan

Lebih terperinci

Theresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK

Theresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN PECAHAN BENTUK SOAL CERITA DI KELAS V SDN 8 RINDINGALLO KABUPATEN TORAJA UTARA Theresyam Kabanga Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga yang beralamatkan di jalan Imam Bonjol Gang Menur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sesuai dengan model Penelitian Tindakan Kelas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Karangrejo, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN BAB III METODOLOGI PENELITIAAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas IV. Adapun metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal 4.1.1.1 Kondisi Proses Pembelajaran Kondisi pembelajaran yang terpusat pada guru terjadi pada pembelajaran matematika di

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO. 107402 SAENTIS Demmu Karo-Karo Surel: demmu_karokaro@yahoo.com ABSTRAK Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kualitatif karena penelitian ini bermaksud memahami berubahan yang dialami oleh subjek penelitian, Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Kalicari 2 Desa Kalicari Kecamatan Pedurungan Semarang. Peneliti memilih

Lebih terperinci

Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Volume Kubus dan Balok Menggunakan Alat Peraga di Kelas V SDN Pebatae Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali

Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Volume Kubus dan Balok Menggunakan Alat Peraga di Kelas V SDN Pebatae Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Volume Kubus dan Balok Menggunakan Alat Peraga di Kelas V SDN Pebatae Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali Darwis, Gandung Sugita, Anggraini Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar ISSN 5-61X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar Rabaisa, Minarni Rama Jura, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tentang penerapan metode eksperimen menggunakan metode penelitian tindakan. Penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini sebagai kajian dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa sekolah dasar pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, dimana setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin

Lebih terperinci

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan oleh peneliti secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu dan tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas 6 semester ganjil SD Negeri 2 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh adalah berupa data observasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Problem Based Learning dan pengamatan

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 3 ISSN 2354-614X Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Ni Wayan Ratnawathi, Fatmah Dhafir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Ledok 5 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Waktu penelitian dimulai pada awal smester dua tahun ajaran 0/0

Lebih terperinci

Penerapan Metode Smart Games untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bilangan Berpangkat Pada Siswa Kelas IX SMPN 1 Kalidawir.

Penerapan Metode Smart Games untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bilangan Berpangkat Pada Siswa Kelas IX SMPN 1 Kalidawir. Penerapan Metode Smart Games untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bilangan Berpangkat Pada Siswa Kelas IX SMPN 1 Kalidawir Widaryantii 1 1 SMPN 1 Kalidawir, Tulungagung Email: 1 widaryanti@gmail.com Tersedia

Lebih terperinci

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek 218 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BILANGAN PECAHAN MELALUI PERMAINAN KARTU BERWARNA PADA SISWA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Tombo 01 Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang semester 2 pada tahun 2011/2012. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis (dalam Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V. Pri Subekti

Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V. Pri Subekti Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Pri Subekti SDN 2 Gembleb Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek Email prisubektigembleb2@gmail.com Tersedia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dilakukan penulis untuk melaksanakan penelitian ini adalah dengan metode classroom action research atau lebih dikenal dengan metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB I I PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.2. Karakteristik Subjek Penelitian

BAB I I PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.2. Karakteristik Subjek Penelitian 10 BAB III PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus 2011 pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. 3.1.2. Tempat Penelitian Tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman membaca dalam pembelajaran membaca lancar.

Lebih terperinci

Ani Wantini SMP N 10 Semarang. Abstrak

Ani Wantini SMP N 10 Semarang. Abstrak MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII F DENGAN MENGGUNAKAN LKPD DALAM PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 10 SEMARANG SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Ani Wantini SMP N 10 Semarang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yaitu penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (guru

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK berasal dari bahasa inggris yaitu Clasroom Action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode BAB III METODE PENELITIAN Jenis-jenis metode penelitian tergantung pada bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi dan waktu. Dalam pembahasan ini, penelitian yang dilaksanakan

Lebih terperinci

Iswandi Abdullah, I Nyoman Murdiana, dan Dasa Ismaimuza

Iswandi Abdullah, I Nyoman Murdiana, dan Dasa Ismaimuza Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep Keliling dan Luas Persegi Panjang Melalui Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik di Kelas III SDN Luksagu Iswandi Abdullah, I Nyoman Murdiana, dan Dasa

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Penelitian Tindakan Kelas 1. Metode Penelitian Metode merupakan suatu cara untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL KONTEKSTUAL MELALUI COOPERATIVE LEARNING DI KELAS VIII 1 SMP NEGERI 2 PEDAMARAN OKI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL KONTEKSTUAL MELALUI COOPERATIVE LEARNING DI KELAS VIII 1 SMP NEGERI 2 PEDAMARAN OKI MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL KONTEKSTUAL MELALUI COOPERATIVE LEARNING DI KELAS VIII 1 SMP NEGERI 2 PEDAMARAN OKI Fitrianty Munaka 1, Zulkardi 2, Purwoko 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan (action research) merupakan upaya pemecahan masalah atau suatu perbaikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pengurangan Bilangan Sampai Dengan 500 Kelas II SDN 2 Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli Hasmiati,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Suharsimi (2012: 3) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SD Inpres 2 Ambesia Kecamatan Tomini Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs AL-MAARIF 01 SINGOSARI

PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs AL-MAARIF 01 SINGOSARI PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs AL-MAARIF 01 SINGOSARI Oleh: Cendika M Syuro Mahasiswi Jurusan Matematika FMIPA UM email: cendikahusein@yahoo.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan

Lebih terperinci

Oleh: Rubiyani SDN 1 Sawahan Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Rubiyani SDN 1 Sawahan Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek 116 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) DAN MEDIA KOTAK-KOTAK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

Anggraini Gandung Sugita Program Studi Pendidikan MatematikanUniversitas Tadulako Nia Kurniadin SMP Al-Azhar Palu. Abstrak

Anggraini Gandung Sugita Program Studi Pendidikan MatematikanUniversitas Tadulako Nia Kurniadin SMP Al-Azhar Palu. Abstrak PENERAPAN STRATEGI POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS VIIIC SMP AL-AZHAR PALU DALAM MENYELESAIKAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL Anggraini Gandung Sugita Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci