KOMISI INFORMASI PROVINSI SULAWESI BARAT PUTUSAN

Transkripsi

1 KOMISI INFORMASI PROVINSI SULAWESI BARAT PUTUSAN Nomor : 014/IV/KI-SB-PS-A/ IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat yang menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa Informasi Publik Nomor Registrasi : 016/REG-PSI/KI- SB/III/2017, yang diajukan oleh : Nama : M. Patman, AM, Ketua LSM Lembaga Pengawas Publik Dewan Pimpinan Cabang Polman Amanah Pemuda Nusantara. Alamat : Desa Pasiang, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat. Selanjutnya disebut sebagai Pemohon Terhadap : Nama : Kepala Desa Tumpiling, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat. Alamat : Desa Tumpiling, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar. Selanjutnya disebut sebagai Termohon [1.2] Telah membaca Permohonan Pemohon; Telah mendengar keterangan Pemohon; Telah mendengar keterangan Termohon; Telah memeriksa bukti-bukti Pemohon; Telah memeriksa bukti-bukti Termohon; Hal.1

2 2. DUDUK PERKARA A. Pendahuluan [2.1] Bahwa pada tanggal 20 Februari 2017, Pemohon mengajukan permohonan penyelesaian Sengketa Informasi Publik kepada Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat, yang diterima oleh kepaniteraan dan diberi Registrasi Sengketa Nomor : 014/REG-PSI/KI-SB/III/2017. Kronologi [2.2] Bahwa pada tanggal 23 Januari 2017 Pemohon telah mengajukan permohonan informasi melalui surat tertanggal 23 Januari 2017, yang ditujukan kepada Kepala Desa Tumpiling, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, selanjutnya telah diterima atas nama Isah Sainuddin, jabatan Kasi Pemerintahan Desa Tumpiling pada tanggal yang sama. Adapun informasi yang diminta oleh Pemohon yaitu : a. daftar Penerima Raskin 2016 ; b. dokumen rincian pembelian/pengadaan lampu penerangan jalan umum (LPJU) tenaga surya ; c. untuk kegiatan Dana Desa yang sumber dananya APBN, kegiatan apa saja yang sudah dikerjakan ; d. laporan pertanggungjawaban ADD-APBD 2016 ; [2.3] Bahwa permohonan informasi yang diajukan Pemohon sebagaimana diuraikan pada paragraf [2.2], hingga batas waktu yang ditentukan tidak mendapatkan jawaban dari Termohon. Kemudian Pemohon mengajukan surat keberatan kepada Kepala Desa Tumpiling, Kecamatan Wonomoulyo, Kabupaten Polewali Mandar, yang diterima oleh atas nama Abdul Rahman, S, selaku Kepala Desa Tumpiling, pada tanggal 07 Februari 2017 ; [2.4] Bahwa hingga berakhirnya jangka waktu untuk memberikan tanggapan atas keberatan Pemohon sebagaimana dimaksud dalam paragraf [2.3], Termohon tidak memberikan tanggapan, sehingga pada tanggal 20 Februari Hal.2

3 2017 Pemohon mengajukan permohonan penyelesaian Sengketa Informasi Publik kepada Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat, yang diterima oleh kepaniteraan pada tanggal yang sama, selanjutnya diberi Registrasi Sengketa Nomor : 014/REG-PSI/KI-SB/III/2017; [2.5] Bahwa terhadap Sengketa Informasi a quo telah diadakan persidangan pertama pada hari Rabu, tanggal 22 Maret 2016, yang dihadiri oleh Pemohon dan tidak dihadiri oleh Termohon. Selanjutnya untuk memberi kesempatan kepada Termohon kembali dilakukan pemanggilan oleh panitera dan persidangan dilanjutkan pada hari kamis tanggal 30 Maret 2017, namun kembali Termohon tidak hadir dan oleh Majelis Komisioner dilanjutkan dengan pemeriksaan legal standing Pemohon dan oleh Pemohon meminta waktu untuk melengkapi syarat formiil berupa Pengesahan Badan Hukum dari Kementerian Hukum dan HAM, sehingga persidangan kembali ditunda sampai pada tanggal 11 April Dalam persidangan tersebut dihadiri oleh Pemohon dan bagi Termohon dihadiri oleh kuasanya yang bernama JASRAT ALAM MAULANA,SH, Jabatan Kepala Sub Bagian Perundang-undangan pada Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Polewali Mandar, dan A. ISKANDAR SIHAB,SH, Jabatan Kepala Sub Bagian Bantuan Hukum dan HAM Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Polewali Mandar, melalui Surat Kuasa Khusus Nomor: B-66/Sekda/180/03/2017, tertanggal 28 Maret 2017 dalam persidangan ini telah diadakan pemeriksaan awal yang intinya memeriksa legal standing Termohon ; Alasan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi [2.7] Bahwa Pemohon mengajukan permohonan penyelesaian Sengketa Informasi Publik dalam perkara a quo karena Termohon tidak menanggapi surat permohonan informasi dan keberatan Pemohon ; Hal.3

4 Petitum [2.8] Pemohon meminta kepada Majelis Komisi Informasi agar memutus kepada Termohon untuk membuka informasi yang dimohonkan oleh Pemohon dengan mempertimbangkan dan mengutamakan azas cepat, tepat, sederhana serta biaya ringan ; Alat Bukti Keterangan Pemohon [2.8] Menimbang bahwa dalam pemeriksaan awal Sidang Ajudikasi Nonlitigasi Penyelesaian Sengketa Informasi Pemohon telah menyampaikan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa Pemohon mengajukan permohonan informasi kepada Badan Publik atas nama ketua DPC Amanah Pemuda Nusantara Kab. Polman atau disingkat (DPC-MANDAT); 2. Bahwa demikian pula pada saat diklarifikasi oleh Majelis Komisioner apakah Pemohon mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik ke Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat atas nama pribadi atau LSM, dijawab dengan tegas oleh Pemohon bahwa atas nama LSM; 3. Bahwa dalam persidangan Pemohon telah menjelaskan status LSM yang diwakilinya merupakan LSM yang berpusat di Makassar dan telah didaftarkan pada Kantor Kesbangpol Kabupaten Polewali Mandar; 4. Bahwa benar pada saat mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi ke Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat Pemohon melampirkan hasil scan Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keanggotaan LSM Amanah Pemuda Nusantara DPC MANDAT Kab. Polman atas nama M.Patman. AM ; 5. Bahwa benar pada saat pemeriksaan pendahuluan Majelis Komisioner telah meminta kepada Pemohon tanda bukti terdaftar / memiliki Hal.4

5 pengesahan selaku badan hukum dari Kantor Kementerian Hukum dan HAM, namun oleh Pemohon dijawab, sementara meminta ke pengurus pusat di Makassar ; 6. Bahwa hingga Majelis melakukan musyawarah untuk memutus perkara a quo Pemohon tidak pernah memasukkan bukti jika LSM Amanah Pemuda Nusantara (DPC-MANDAT) yang dipergunakan oleh Pemohon telah terdaftar / memiliki pengesahan selaku badan hukum dari Kantor Kementerian Hukum dan HAM ; Surat-Surat Pemohon [2.9] Bahwa Pemohon telah mengajukan surat-surat sebagai berikut : P-1 Surat Permohonan Informasi Publik P-2 Tanda Terima Permohonan Informasi P-3 Surat Keberatan P-4 Tanda terima pengajuan keberatan ke Badan Publik P-5 Foto Copy Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keanggotaan LSM DPC-MANDAT atas nama M.Patman, AM P-6 Fotokopi Akta Notaris Pendirian Lembaga Pengawas Publik Amanah Pemuda Nusantara yang dibuat Notaris Andi Musdalifah Zainal, SH., M.Kn, dengan nomor : 05 tertanggal 19 Juni 2013, berdasarkan SK. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I Tanggal 20 Juni Keterangan Termohon [2.10] Menimbang bahwa didalam persidangan Termohon melalui kuasanya JASRAT ALAM MAULANA,SH, Jabatan Kepala Sub Bagian Perundangundangan pada Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Polewali Mandar, dan A.ISKANDAR SIHAB,SH, Jabatan Kepala Sub Bagian Bantuan Hal.5

6 Hukum dan HAM Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Polewali Mandar menyampaikan keterangan sebagai berikut : 1. Bahwa benar Termohon mewakili Kepala Desa Tumpiling selaku pemberi kuasa melalui surat khusus Nomor: B-66/Sekda/180/03/2017, tertanggal 28 Maret 2017 ; 2. Bahwa benar berdasarkan konfirmasi majelis atas KTP Kuasa Termohon adalah Pegawai Negeri Sipil pada Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Polewali Mandar; 3. Bahwa Termohon akan menanggapi dan memberikan jawaban secara tertulis atas permohonan sengketa informasi yang diajukan oleh Pemohon ; Surat-Surat Termohon [2.11] Bahwa Termohon telah mengajukan surat-surat sebagai berikut ; T-1 Salinan Surat KuasaKhususmewakili Kepala Desa Pasiang selaku pemberi kuasa melalui surat khusus Nomor: B- 67/Sekda/180/03/2017, tertanggal 28 Maret T-2 Fotokopi KTP Atas nama JASRAT ALAM MAULANA,SH dan A.ISKANDAR SIHAB,SH. 3. PERTIMBANGAN HUKUM [3.1] Menimbang bahwa maksud dan tujuan permohonan sesungguhnya adalah mengenai permohonan penyelesaian sengketa informasi publik, sebagaimana diatur pasal 35 ayat (1) huruf c, Undang-undang No. 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik (UU KIP) juncto pasal 5 huruf b, Pasal 13, dan Pasal 36 ayat (1) dan (2), Peraturan Komisi Informasi No.1 tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (Perki PPSIP) ; Hal.6

7 [3.2] Menimbang bahwa sebelum memasuki pokok Permohonan, Majelis Komisioner terlebih dahulu akan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : 1. Kewenangan Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat untuk memeriksa, dan menjatuhkan putusan terhadap permohonan a quo ; 2. Kedudukan hukum (legal standing) Pemohon dan Termohon ; 3. Batas waktu pengajuan permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Bahwa terhadap hal tersebut diatas, Majelis Komisioner berpendapat sebagai berikut : A. Kewenangan Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat [3.3] Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 5, Pasal 26 ayat (1) huruf a, Pasal 27 ayat (1) huruf a,b,c, dan d, Pasal 35 ayat (1) huruf c UU KIP, juncto Pasal 5 huruf b dan Pasal 6 ayat (2) Perki nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik, yang pada pokoknya mengatur Komisi Informasi berwenang menyelesaikan Sengketa Informasi Publik. [3.4] Menimbang bahwa permohonan a quo merupakan permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang menyangkut tidak ditanggapinya permintaan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf c UU KIP, juncto Pasal 5 huruf b Perki No.1 Tahun 2013 tentang PPSIP. [3.5] Menimbang Pasal 27 ayat (3) UU KIP yang menyatakan : Kewenangan Komisi Informasi Provinsi meliputi kewenangan penyelesaian sengketa yang menyangkut Badan Publik tingkat provinsi yang bersangkutan. [3.6] Menimbang Pasal 6 ayat (1), (2) dan ayat (4) Perki No.1 Tahun 2013 tentang PPSIP yang menyatakan : 1. Komisi Informasi Pusat berwenang menyelesaikan Sengketa Informasi Publik yang menyangkut Badan Publik Pusat. Hal.7

8 2. Komisi Informasi Provinsi berwenang menyelesaikan Sengketa Informasi Publik yang menyangkut BadanPublik tingkat provinsi. 3. Dalam hal Komisi Informasi Kabupaten/Kota belum terbentuk, kewenangan menyelesaikan Sengketa Informasi Publik yang menyangkut Badan Publik tingkat Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh Komisi Informasi Provinsi. 4. Dalam hal Komisi Informasi Kabupaten/Kota belum terbentuk, kewenangan menyelesaikan Sengketa Informasi Publik yang menyangkut Badan Publik tingkat Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh Komisi Informasi Provinsi. [3.7] Menimbang kewenangan Komisi Informasi terdiri atas kewenangan absolut dan kewenangan relatif. Kewenangan absolut merupakan kewenangan untuk menyelesaikan Sengketa Informasi Publik. Kewenangan relatif merupakan kewenangan penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang menyangkut Badan Publik pusat dan Badan Publik tingkat provinsi dan/atau Badan Publik tingkat kabupaten/kota. [3.8] Menimbang penjelasan Pasal 6 ayat (3) Perki No.1 Tahun 2013 tentang PPSIP yang menyatakan : Yang dimaksud dengan Badan Publik Kabupaten/Kota adalah Badan Publik yang lingkup kerjanya mencakup Kabupaten/Kota setempat atau lembaga tingkat Kabupaten/Kota dari suatu lembaga yang hierarkis. Contoh : Pemerintah Kabupaten/Kota, DPRD Kabupaten/Kota, Pengadilan tingkat pertama, Kepolisian Resort, Komando Distrik Militer, BUMD tingkat Kabupaten/Kota, Partai Politik tingkat Kabupaten/Kota, organisasi nonpemerintah tingkat provinsi, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tingkat Kabupaten/Kota, atau lembaga tingkat Kabupaten/Kota lainnya. Hal.8

9 Termasuk menjadi kewenangan Komisi Informasi Kabupaten/Kota adalah sengketa dimana yang menjadi Termohon adalah Badan Publik yang tidak memiliki kantor pusat dan kantor cabang, misalnya suatu yayasan yang hanya terdiri dari satu kantor saja di Kabupaten/Kota tertentu. [3.9] Menimbang bahwa Pemohon telah mengajukan Permohonan Informasi melalui surat tertanggal 24 Januari 2017, yang ditujukan kepada Kepala Desa Tumpiling, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, selanjutnya diberi Registrasi Sengketa Nomor : 014/REG-PSI/KI-SB/III/2017. [3.10] Menimbang uraian pertimbangan dalam paragraf [3.8] dan berdasarkan ketentuan dalam Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan : Daerah Kabupaten/Kota dibagi atas Kecamatan dan Kecamatan dibagi atas Kelurahan dan / atau Desa. Jo Pasal 5 Undang-Undang No.6 Tahun 2014 Tentang Desa yang menyatakan : Desa berkedudukan di wilayah Kabupaten/Kota. Maka Majelis berpendapat jika Badan Publik yang dimaksud dalam sengketa a quo adalah Badan Publik Kabupaten/Kota; [3.11] Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan dalam paragraf [3.3] sd [3.10] Majelis Komisioner berpendapat Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat memiliki kewenangan baik absolut maupun relatif untuk menerima, memeriksa, dan memutus sengketa a quo ; B. Kedudukan Hukum (Legal Standing) Pemohon [3.12] Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 12, Pasal 35 ayat (1) huruf c, pasal 36 ayat (1), Pasal 37 ayat (2) UU KIP juncto Pasal 1 angka 8, Pasal 30 ayat (1) huruf c, Pasal 30 ayat (2) Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik (Perki tentang SLIP), juncto Hal.9

10 Pasal 1 angka 6, Pasal 6 ayat (1) dan ayat (2), Pasal7 dan pasal 8 Perki tentang PPSIP yang pada pokoknya Pemohon merupakan Pemohon Informasi Publik yang telah mengajukan permohonan penyelesaian sengketa Informasi Publik kepada Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat setelah terlebih dahulu menempuh upaya keberatan kepada Termohon. [3.13] Menimbang bahwa berdasarkan fakta permohonan : 1. Bahwa Pemohon mengajukan permohonan informasi kepada Badan Publik atas nama ketua DPC Amanah Pemuda Nusantara Kab.Polman atau disingkat (DPC-MANDAT); 2. Bahwa demikian pula pada saat diklarifikasi oleh Majelis Komisioner apakah Pemohon mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik ke Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat atas nama pribadi atau LSM, dijawab dengan tegas oleh Pemohon bahwa atas nama LSM; 3. Bahwa dalam persidangan Pemohon telah menjelaskan status LSM yang diwakilinya merupakan LSM yang berpusat di Makassar dan telah didaftarkan pada Kantor Kesbangpol Kabupaten Polewali Mandar; 4. Bahwa benar pada saat mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi ke Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat Pemohon melampirkan hasil scan Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keanggotaan LSM Amanah Pemuda Nusantara DPC MANDAT Kab. Polman atas nama M.Patman. AM ; 5. Bahwa benar pada saat pemeriksaan pendahuluan Majelis Komisioner telah meminta kepada Pemohon tanda bukti terdaftar / memiliki pengesahan selaku badan hukum dari Kantor Kementrian Hukum dan HAM, namun oleh Pemohon dijawab, sementara meminta ke pengurus pusat di Makassar ; Hal.10

11 6. Bahwa hingga Majelis melakukan musyawarah untuk memutus perkara a quo Pemohon tidak pernah memasukkan bukti jika LSM Amanah Pemuda Nusantara (DPC-MANDAT) yang dipergunakan oleh Pemohon telah terdaftar / memiliki pengesahan selaku badan hukum dari Kantor Kementerian Hukum dan HAM ; [3.14] Menimbang berdasarkan Pasal 1 angka 12 UU KIP yang menyatakan Pemohon Informasi Publik adalah warga negara dan/atau badan hukum Indonesia yang mengajukan permintaan informasi publik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. [3.15] Menimbang berdasarkan Pasal 1 angka 7 Perki tentang PPSIP yang menyatakan, Pemohon Penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang selanjutnya disebut Pemohon adalah Pemohon atau Pengguna Informasi Publik yang mengajukan Permohonan kepada Komisi Informasi. [3.16] Menimbang berdasarkan Pasal 11 ayat (1) hurufa Perki tentang PPSIP yang menyatakan : Pemohon wajib menyertakan dokumen kelengkapan Permohonan sebagai berikut : a. identitas Pemohon yang sah, yaitu : 1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk, Paspor atau identitas lain yang sah yang dapat membuktikan Pemohon adalah warga negara Indonesia ; atau 2. Anggaran dasar yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan telah tercatat di Berita Negara Republik Indonesia dalam hal Pemohon adalah Badan Hukum. 3. Surat kuasa dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk pemberi kuasa dalam hal Pemohon mewakili kelompok orang. [3.17] Menimbang bahwa fakta yang terungkap di pemeriksaan awal sidang ajudikasi nonlitigasi sengketa informasi jika Pemohon mengajukan Hal.11

12 permohonan informasi, keberatan terhadap tidak ditanggapinya permintaan informasi ke badan publik, sampai dengan mengajukan permohonan sengketa informasi, mewakili LSM Dewan Pimpinan Cabang Amanah Pemuda Nusantara (DPC-MANDAT) Kabupaten Polman, sehingga ketentuan syarat formil pengajuan sengketa informasi tunduk pada pasal 11 ayat (1) huruf a Perki No.1 Tahun 2013 Tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik ; [3.18] Menimbang fakta dipersidangan bahwa akta pendirian Pemohon selaku lembaga (Bukti P-6) vide Kartu Tanda Anggota atas nama M.Patman. AM, (Bukti P-5,) dihubungkan dengan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 10 ayat (1) dan (2) Undang-Undang No. 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan, mempertegas jika Pemohon adalah Ormas berbadan hukum yang berbentuk perkumpulan ; [3.19] Menimbang bahwa suatu perkumpulan berdasarkan Pasal 1 Staatsblat 1870 No. 64 suatu perkumpulan untuk mendapat status badan hukum maka harus mendapatkan pengesahan dari penguasa (Kementerian Hukum dan HAM RI), jo Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No.6 Tahun 2014 Tentang Pengesahan Badan Hukum Perkumpulan; [3.20] Menimbang sampai dengan dilakukannya musyawarah Majelis Komisioner untuk memutuskan perkara a quo syarat tentang anggaran dasar yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan telah tercatat di Berita Negara Republik Indonesia dalam hal Pemohon adalah Badan Hukum tidak dapat dipenuhi oleh Pemohon ; [3.21] Menimbang bahwa berdasarkan uraian pada paragraf [3.12] sampai dengan paragraf [3.20] tersebut, Majelis Komisioner berpendapat bahwa Pemohon tidak memenuhi syarat kedudukan hukum (legal standing) dalam sengketa a quo ; Hal.12

13 C. Kedudukan Hukum (Legal Standing) Termohon [3.22] Menimbang Pasal 1 angka 3 UUKIP yang menyatakan : Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri. [3.23] Menimbang Pasal 1 angka 8 Perki tentang PPSIP yang menyatakan : Termohon Penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang selanjutnya disebut Termohona dalah badan publik yang diwakili oleh Pimpinan Badan Publik, atasan PPID, atau pejabat yang ditunjuk dan diberi kewenangan untuk mengambil keputusan dalam penyelesaian sengketa di Komisi Informasi. [3.24] Menimbang Pasal 27 huruf b Perki tentang PPSIP yang pada pokoknya menyatakan bahwa Persidangan dilakukan untuk memeriksa keterangan Termohon atau kuasanya. [3.25] Menimbang Pasal 35 ayat (1) huruf b Perki tentang PPSIP yang menyatakan : Ketua Majelis Komisioner membuka persidangan dengan menyatakan sidang terbuka untuk umum dan memeriksa identitas para pihak atau kuasanya. [3.26] Menimbang bahwa dalam persidangan tanggal 11 April 2017 Termohon diwakili oleh kuasanya yang bernama JASRAT ALAM MAULANA,SH, Jabatan Kepala Sub Bagian Perundang-undangan pada Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Polewali Mandar, dan A.ISKANDAR SIHAB,SH, Jabatan Kepala Hal.13

14 Sub Bagian Bantuan Hukum dan HAM Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Polewali Mandar. Melalui Surat Kuasa Khusus Nomor: B- 66/Sekda/180/03/2017, tertanggal 28 Maret 2017; [3.26] Bahwa berdasarkan pertimbangan Majelis Komisioner pada paragraf [3.8] juncto pertimbangan Majelis Komisioner pada paragraf [3.10], Majelis Komisioner berpendapat bahwa Termohon memenuhi syarat kedudukan hukum (legal standing) sebagai Badan Publik Kabupaten/Kota; [3.27] Menimbang berdasarkan Pasal 36 ayat (1) dan (2) Perki tentang PPSIP yang menyatakan : 1. Pada hari pertama sidang, Majelis Komisioner memeriksa : a. kewenangan Komisi Informasi; b. kedudukan hukum (legal standing) Pemohon untuk mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi; c. kedudukanhukumtermohonsebagaibadanpublikdidalamsengketa informasi; d. batas waktu pengajuan permohonan penyelesaian sengketa informasi. 2. Dalam hal permohonan tidak memenuhi salah satu ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Majelis Komisioner dapat menjatuhkan putusan sela untuk menerima ataupun menolak permohon. D. Batas Waktu Pengajuan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi [3.28] Menimbang fakta persidangan yang telah diuraikan pada paragraf [2.2] sampai paragraf [2.6] mengenai kronologi proses penyelesaian sengketa informasi. [3.29] Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan-ketentuan : Pasal 36 ayat (2) UU KIP Atasan pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) memberikan tanggapan atas keberatan yang diajukan oleh Pemohon Hal.14

15 Informasi Publik dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak diterimanya keberatan secara tertulis. Pasal 37 ayat (2) UU KIP Upaya penyelesaian Sengketa Informasi Publik diajukan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterimanya tanggapan tertulis dari atasan pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (2). Pasal 13 huruf a Perki No. 1 Tahun 2013 Permohonan diajukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak tanggapan tertulis atas keberatan dari atasan PPID diterima oleh Pemohon. [3.30] Menimbang bahwa berdasarkan kronologi sebagaimana yang terurai pada paragraf [2.2] dan paragraf [2.6], Majelis Komisioner berpendapat bahwa jangka waktu permohonan penyelesaian sengketa informasi yang diajukan Pemohon telah memenuhi ketentuan UU KIP dan Perki No. 1 Tahun 2013 tentang PPSIP. 4. KESIMPULAN [4.1] Berdasarkan seluruh uraian dan fakta hukum diatas, Majelis Komisioner berkesimpulan : 1. Komisi Informasi Sulawesi Barat berwenang untuk memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo. 2. Pemohon tidak memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk mengajukan permohonan dalam perkara a quo. 3. Termohon memiliki kedudukan hukum (legal standing) sebagai Badan Publik Kabupaten/Kota dalam perkara a quo. Hal.15

16 4. Bahwa jangka waktu permohonan penyelesaian sengketa informasi yang diajukan Pemohon telah memenuhi ketentuan UU KIP dan Perki No. 1 Tahun AMAR PUTUSAN Memutuskan [5.1] Menolak Permohonan Pemohon untuk seluruhnya Demikian diputuskan dalam rapat Permusyawaratan Majelis Komisioner oleh Rahmat, S.H., M.H. selaku Ketua merangkap Anggota, Dulhaj Muchtar Mahmud, SE dan Andi Fachriady Kusno, ST, masing-masing sebagai anggota, pada hari Senin, tanggal 17 April 2017 dan diucapkan dalam Sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 18 April 2017 oleh Majelis Komisioner yang nama-namanya tersebut di atas dengan didampingi oleh Khaerun,S.IP, M.Si, sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Pemohon dan Tidak dihadiri oleh Termohon. KETUA MAJELIS (RAHMAT, SH, MH) ANGGOTA MAJELIS ANGGOTA MAJELIS (DULHAJ MUCHTAR, SE) (ANDI FACHRIADY KUSNO, ST) PANITERA PENGGANTI (KHAERUN,S.IP.,M.Si) Hal.16

17 Untuk Salinan Putusan ini sah dan sesuai dengan aslinya, diumumkan kepada masyarakat berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan ketentuan pasal 59 ayat (4) dan ayat (5) Peraturan Komisi Informasi Nomor tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik. Dikeluarkan di Mamuju Pada Tanggal : 20 April 2017 Hal.17