BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN"

Transkripsi

1 73 BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 5.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum PT. Pandawa PT. Pandawa didirikan berawal dari keinginan untuk membuka lapangan kerja baru serta memanfaatkan lahan yang telah tersedia. Sebelum lahan yang dipakai oleh PT. Pandawa, lahan tersebut adalah lahan yang habis dikontrak oleh Water World. Berhubung masa kontrak Water World sudah berakhir, maka sebagai pemilik lahan, PT. Pandawa Marine Adventures mengambil alih lahan tersebut untuk dikelola sendiri. Dengan pertimbangan ingin membuka lapangan pekerjaaan baru dan turut serta mendukung program pemerintah yakni menekan angka pengangguran yang cukup tinggi. Secara resmi PT. Pandawa Marine Adventures didirikan pada tanggal 8 Pebruari Izin diperoleh setelah dilakukan tes uji kelayakan oleh Diparda (Dinas Pariwisata Daerah) Bali dengan No. Izin: 556.1/704.4/DIPARDA. Maksud didirikannya PT. Pandawa Marine Adventures adalah ikut serta menjadi salah satu komponen pendukung pariwisata khususnya wisata tirta. Mengingat pentingnya semua lini yang berkecimpung di dalam pariwisata, mulai dari pemesanan tiket pesawat, akomodasi, transportasi, objek kunjungan, sampai pada aktivitas-aktivitas pariwisata seperti Bungy Jumping, Rafting, Cruises sampai pada aktivitas Dive dan Water Sports. Dalam hal ini PT. Pandawa menyadari betul, bahwa sekecil apapun komponen pendukung pariwisata yang dikemas akan dikelola secara maksimal sesuai standar uji kalayakan dari dinas-dinas terkait. 73

2 74 PT. Pandawa didirikan secara legalitas dan sudah tentu bertujuan untuk berinvestasi guna meraih keuntungan. Dalam hal ini, memang bukan semata-mata hanya mencari keuntungan, tetapi Fade Back dan sirkulasi operasional sangat diperhatikan. Maksudnya, suatu keuntungan yang berjangka panjang dan dapat diperoleh jika, servis dan pelayanan mampu dijaga stabilitasnya. Pandawa menerapkan system Tri Hita Karana: 1) Pawongan - Hubungan antara karyawan dengan sesama karyawan harus selalu rukun dan iteraktif.hubungan antara karyawan dan manajemen ataupun pimpinan harus lancar dan terbuka. 2) Palemahan - Lingkungan kerja dan fasilits kerja harus selalu dijaga stabilitasnya. Baik itu kebersihan, keamanan dan kenyamanannya. 3) Pahryangan - Pandawa sangat mendukung dan mengarahkan agar semua orang yang berkecimpung di dalam perusahan agar selalu ingat bersujud. Bakti kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa. Disini kebebasan menganut kepercayaan sangat dihormati dengan moto : jadilah engkau penganut agama yang baik yang anda yakini. Bagi yang Hindu, jadilah engkau Hindu yang baik. Bagi penganut Islam, jadlah engkau Muslim yang baik, begitu juga Budha dan Kristen, jadilah engkau penganut yang baik. Management Pandawa sangat simple dan praktis. Seorang manager membawahi beberapa sub unit department yang dipimpin oleh para supervisor. Direktur hanya mengawasi secara global. Setiap rencana kerja dan strategi yang akan diterapkan, dibuat oleh manager dan harus dapat persetujuan dari dewan komisaris (director) dan diteruskan ke bawah oleh manager melalui para supervisor, dan

3 75 seterusnya hingga ke tahapan yang paling bawah. Jika pada tahapan tertentu ada kendala atau permasalahan yang tidak dapat diselesaikan oleh seorang supervisor, manager akan turun tangan untuk membantu mencarikan solusi dari permasalahan tersebut. Berikut struktur organisasi PT. Pandawa seperti pada Gambar 5.1. Adapun fasilitas yang dimiliki PT. Pandawa di Tanjung Benoa Kabupaten Badung adalah sebagai berikut. (1) Kantor Induk (2) Restoran (3) Parkir (4) Shower (5) Toilet (6) Staff (7) Sarana Utama : paraseling, banana boat, Jet ski, flyfish, snorkeling, glass bottom boat, turtle island, diving, water ski/wake board, dolphin watching tours, trawling/ coralfishing.

4 117 Gambar 5.1. DIREKTUR DEWAN KOMISARIS MANAGER AST MANAGER 1 AST MANAGER 2 KASIR /AKUNTAN HANDLING GUEST MARINE ADVENTURES RESTAURANT SECURITY KORDINATOR KORDINATOROR KORDINATOR KORDINATOR KORDINATOR STAFF STAFF STAFF STAFF STAFF STAFF PICK UP SERVICE PARASAILING DIVING COOK BANANA BOAT SNORKELING WAITER CLEANING JET SKI FISHING WAKE BOARD

5 76 Secara geografis, PT. Pandawa berada dalam wilayah desa pakraman Tanjung Benoa, kelurahan Tanjung benoa, kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Dari pusat pariwisata Nusa Dua ke arah utara berjarak kurang lebih 5 km, tepatnya di jalan Pratama No. 106 Tanjung Benoa. Sepanjang Jalan Pratama juga banyak terdapat industri pariwisata seperti perhotelan, restaurant, serta industri wisata tirta lainnya. Ada pun peta Gambar 5.2. lokasi PT. Pandawa seperti Gambar Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini seluruhnya berjumlah 62 responden yang merupakan Karyawan PT. Pandawa di Tajung Benoa Kabupaten Badung. Karakteristik responden yang dapat diuraikan dalam penelitian ini meliputi empat aspek yaitu: jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, dan masa kerja. Adapun karakteristik responden tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Jenis Kelamin Responden Faktor jenis kelamin perlu mendapat perhatian untuk pembinaan hubungan yang serasi antara anggota dengan angota lainnya. Di dalam organisasi jenis kelamin berkaitan dengan kemampuan pegawai dalam menjalankan pekerjaan dan perilaku pegawai. Distribusi responden menurut jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 5.1.

6 77 Tabel 5.1 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah Orang Persen (%) 1 Laki-laki 40 64,5 2 Perempuan 22 35,5 Jumlah Sumber: Data Primer diolah, 2012 Berdasarkan Tabel 5.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden penelitian adalah laki-laki yaitu 64,5 persen dan responden perempuan hanya sebesar 35,5 persen. 2. Umur Responden Umur karyawan perlu mendapat perhatian untuk pembinaan hubungan yang serasi antara organisasi dengan para anggotanya. Faktor umur dapat menunjang kegiatan organisasi dalam memberikan kinerja memuaskan untuk kemajuan perusahaan. Distribusi responden menurut umur dapat dilihat pada Tabel 5.2. Tabel 5.2 Karakteristik Responden Menurut Umur No. Umur Jumlah Orang Persen (%) , , ,9 Jumlah Sumber: Data Primer diolah, 2012 Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa responden yang berumur tahun adalah sebanyak 48,4 persen, tahun sebanyak 38,7 persen, dan 38

7 78 47 tahun sebanyak 12,9 persen. Dengan demikian responden dalam penelitian ini lebih banyak yang berumur tahun. 3. Tingkat Pendidikan Responden Pendidikan merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Faktor pendidikan karyawan di dalam organisasi berkaitan dengan jenjang karir, tingkat pendapatan dan perilaku karyawan. Distribusi responden menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 5.3. Tabel 5.3 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan No. Pendidikan Jumlah Orang Persen (%) 1 SMA 41 66,1 3 D ,6 4 S1 7 11,3 Jumlah Sumber: Data Primer diolah, 2012 Berdasarkan Tabel 5.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 66,1 persen, dan D3 yaitu sebanyak 22,6 persen. Sedangkan tingkat pendidikan S1 memiliki persentase yang paling rendah yaitu 11,3 persen. 4. Responden Berdasarkan Masa Kerja Berdasarkan data pada Tabel 5.5 dapat dinyatakan bahwa responden yang memiliki masa kerja 0 5 tahun sebanyak 18 orang atau sebanyak 29 persen, masa kerja 6 10 tahun sebanyak 35 orang atau sebesar 56,5 persen dan responden yang

8 79 memiliki masa kerja lebih dari 10 tahun sebanyak 9 orang atau sebesar 14,5 persen. Kondisi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5.4. Karakteristik Responden Menurut Masa Kerja No. Masa Kerja Jumlah Orang Persentase (%) Tahun Tahun > 10 Tahun 9 14,5 Total ,0 % Sumber : Data primer diolah Analisis Deskriptif Deskripsi variabel penelitian dilakukan untuk mendapatkan persepsi responden terhadap pernyataan yang diberikan terkait dengan variabel-variabel penelitian yang digunakan. Analisis deskriptif dilakukan atas persentase jawaban responden terhadap pernyataan penelitian dengan menggunakan nilai rerata (mean) dari setiap indikator yang diajukan untuk menggambarkan persepsi seluruh responden. Berdasarkan nilai rerata (mean) tersebut, selanjutnya dilakukan interprestasi persepsi responden dengan mengunakan kriteria three-box method (Ferdinand, 2006), yaitu 1,0 2,3 = rendah/kurang baik, 2,4 3,7 = sedang/cukup baik, dan 3,8 5,0 = tinggi/sangat baik. Berdasarkan kriteria tersebut ditentukan indeks persepsi responden terhadap variabel-variabel dalam penelitian.

9 80 1. Kepemimpinan Transformasional (X) Kepemimpinan transformasional diukur dengan menggunakan kuesioner mengenai penilaian responden terhadap pernyataan yang tertuang didalamnya. Deskripsi variabel kepemimpinan transformasional pada PT. Pandawa di Tanjung Benoa Kabupaten Badung dapat dilihat pada Tabel 5.5 berikut ini. No. Tabel 5.5 Deskripsi Kepemimpinan Transformasional (X) Pernyataan 1. Saya percaya dengan pemimpin dalam organisasi 2. Saya yakin pimpinan dapat menangani masalah dalam pekerjaan 3. Saya merasa bahwa saya sedang bekerja untuk alasan yang lebih besar dari pada sekedar mencari uang untuk hidup 4. Saya percaya dengan pemimpin meskipun ketika ada ketidak beresan dalam organisasi 5 Saya percaya dengan kemampuan pimpinan untuk membuat keputusan dalam pekerjaan 6 Saya mengagumi pemimpin pada organisasi ini 7 Sukar menemukan pimpinan organisasi seperti yang ada sekarang 8 Saya percaya terhadap keputusan yang dibuat pemimpin Sumber: data diolah, 2012 Jumlah Jawaban (orang) TS CS S (2) (3) (4) STS (1) SS (5) Mean , , , , , , , ,79 Jumlah 32,34 Rata-rata 4,04 Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil jawaban responden terhadap kepemimpinan transformasional mempersepsikan bahwa pimpinan telah menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam kepemimpinan transformasional

10 81 dalam aktivitas bisnisnya. Berdasarkan rerata persepsi kepemimpinan transformasional, dapat dinyatakan bahwa perilaku pimpinan terhadap nilai-nilai kepemimpinan transformasional dan penerapannya dalam aktivitas bisnis, tergolong baik, yang dicerminkan dari rerata yang dihasilkan sebesar 4,04. Berdasarkan persepsi responden terhadap kepemimpinan transformasional, tampak bahwa indikator; saya percaya dengan pemimpin meskipun ketika ada ketidak beresan dalam organisasi memiliki rerata terbesar (4,23), sedangkan rerata persepsi responden terhadap kepemimpinan transformasional adalah Saya percaya terhadap keputusan yang dibuat pemimpin (3,79). 2. Motivasi Kerja Karyawan (Y1) Motivasi kerja karyawan diukur dengan menggunakan kuesioner mengenai penilaian responden terhadap pernyataan yang tertuang didalamnya. Deskripsi variabel kepuasan kerja karyawan pada PT. Pandawa di Tajung Benoa Kabupaten Badung dapat dilihat pada Tabel 5.6 berikut ini.

11 82 No. Tabel 5.6 Deskripsi Motivasi Kerja Karyawan (Y1) Pernyataan 1 Saya menyenangi pekerjaan yang sekarang 2 Pekerjaan saya memberi kesempatan meningkatkan keterampilan 3 Pekerjaan saya memberikan kesempatan menunjukkan prestasi 4 Saya akan tetap melakukan pekerjaan ini karena menyenangkan 5 Saya bersemangat dalam bekerja karena imbalan yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan 6 Pekerjaan saya memiliki lingkungan kerja yang baik 7 Kebijakan perusahaan memotivasi saya untuk meningkatkan semangat dalam bekerja Sumber: Data Primer Diolah, 2012 Jumlah Jawaban (orang) TS CS S (2) (3) (4) STS (1) SS (5) Mean , , , , , , ,71 26,25 Rata-rata 3,75 Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil jawaban responden terhadap motivasi kerja karyawan berpendapat, bahwa belum sepenuhnya usaha untuk motivasi karyawan yang dilakukan pemimpin dapat dilakukan dengan baik dalam aktivitas bisnisnya. Berdasarkan hasil perhitungan persepsi rerata motivasi kerja karyawan, dapat dinyatakan bahwa motivasi karyawan dalam melakukan tugasnya tergolong sedang/cukup baik, yang dicerminkan dari persepsi rerata yang dihasilkan sebesar 3,75. Berdasarkan persepsi rerata responden terhadap motivasi karyawan, tampak bahwa indikator ; pekerjaan saya memberikan kesempatan menunjukkan prestasi

12 83 memiliki nilai rerata terbesar (3,89). Sedangkan nilai rerata persepsi responden terhadap motivasi kerja karyawan ada pada pernyataan saya bersemangat dalam bekerja karena imbalan yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan (3,48). Namun demikian, secara keseluruhan persepsi responden terhadap motivasi kerja yang ada di dalam perusahaan adalah baik karena berada di atas 3,7. 3. Kinerja Karyawan (Y2) Kinerja karyawan diukur dengan menggunakan kuesioner mengenai penilaian responden terhadap pernyataan yang tertuang didalamnya. Deskripsi variabel kinerja karyawan pada PT. Pandawa di Tajung Benoa Kabupaten Badung dapat dilihat pada Tabel 5.7 No. Pernyataan 1. Kuantitas kerja saya melebihi rata-rata karyawan lain 2. Saya mampu untuk bekerja secara efektif dan efisien 3. Saya mampu menyelesaikan tugas yang diberikan 4. Saya bekerja lebih keras dari pada pada yang seharusnya 5. Saya mampu mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan 6. Saya memahami tugas yang diberikan oleh perusahaan 7 Saya selalu melaksanakan pekerjaan dengan tepat waktu Tabel 5.7 Deskripsi Kinerja Karyawan (Y2) Jumlah Jawaban (orang) STS (1) TS (2) CS (3) S (4) SS (5) Mean , , , , , , ,87 Jumlah 22,86 Rata-rata 3,81 Sumber: Data Primer Diolah, 2012

13 84 Berdasarkan Tabel 5.7 dapat diketahui bahwa karyawan telah sepenuhnya memiliki usaha - usaha untuk meningkatkan kinerjanya. Berdasarkan rerata persepsi kinerja karyawan, dapat diartikan bahwa kinerja karyawan tergolong baik, yang dicerminkan dari indek persepsi rerata yang dihasilkan sebesar 3,81. Berdasarkan persepsi responden, tampak bahwa indikator : kemampuan menyelesaikan tugas yang diberikan (4,08) dipersepsikan paling tinggi oleh para responden. Sedangkan persepsi responden terhadap kinerja karyawan yang paling rendah adalah, bekerja lebih keras dari pada pada yang seharusnya (3,82). Namun demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi responden terhadap kinerja karyawan secara keseluruhan adalah baik Analisis Faktor Konfirmatori Analisis faktor konfirmatori merupakan bentuk analisis dengan mengkonfirmasikan beberapa konstrak empirik yang diasumsikan sebagai faktor dari konstrak laten. Metode statistik yang digunakan untuk menguji validitas konstruk dari analisis faktor adalah korelasi Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) atau Bartlett s test. Besarnya nilai KMO minimal 0,5 dan apabila nilai KMO lebih kecil dari 0,5 maka analisis faktor tidak bisa digunakan. Faktor lain yang harus dipertimbangkan di dalam analisis faktor adalah nilai loading factor untuk masing-masing indikator yang ditunjukkan pada Tabel 5.8

14 85 Tabel 5.8 Nilai Loading Factor Variabel Penelitian Variabel Pernyataan Loading factor Kepemimpinan (X1) X1 Percaya dengan pemimpin dalam organisasi 0,744 X2 Yakin pimpinan dapat menangani masalah dalam pekerjaan 0,710 X3 Merasa bahwa saya sedang bekerja untuk alasan yang lebih 0,814 besar daripada sekedar mencari uang untuk hidup X4 Percaya dengan pemimpin meskipun ketika ada ketidak 0,778 beresan dalam organisasi X5 Percaya dengan kemampuan pimpinan untuk membuat 0,746 keputusan dalam pekerjaan X6 Mengagumi pemimpin pada organisasi ini 0,746 X7 Menemukan pimpinan organisasi seperti yang ada sekarang 0,833 X8 Percaya terhadap keputusan yang dibuat pemimpin 0,744 Motivasi Kerja (Y1) Y11 Menyenangi pekerjaan yang sekarang 0,818 Y12 Pekerjaan memberi kesempatan meningkatkan keterampilan 0,720 Y13 Pekerjaan memberikan kesempatan menunjukkan prestasi 0,730 Y14 Akan tetap melakukan pekerjaan ini karena menyenangkan 0,748 Y15 Bersemangat dalam bekerja karena imbalan yang diberikan 0,754 sesuai dengan yang diharapkan Y16 Pekerjaan memiliki lingkungan kerja yang baik 0,772 Y17 Kebijakan perusahaan memotivasi untuk meningkatkan semangat dalam bekerja 0,725 Kinerja Karyawan (Y2) Y21 Kuantitas kerja melebihi rata-rata karyawan lain 0,754 Y22 Mampu untuk bekerja secara efektif dan efisien 0,759 Y23 Mampu menyelesaikan tugas yang diberikan 0,812 Y24 Bekerja lebih keras dari pada pada yang seharusnya 0,747 Y25 Mampu mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan 0,847 Y26 Memahami tugas yang diberikan oleh perusahaan 0,718 Y27 Selalu melaksanakan pekerjaan dengan tepat waktu 0,710 Sumber : lampiran, 5 Hasil analisis dengan menggunakan faktor konfirmatori menunjukkan indikator penting yang membentuk masing-masing variabel. Pada kepemimpinan transformasional, indikator yang dominan adalah sukar menemukan pimpinan organisasi seperti yang ada sekarang dengan loading faktor 0,833. Sedangkan pada variabel motivasi kerja, indikator dominan yang membentuk adalah menyenangi

15 86 pekerjaan yang sekarang dengan loading faktor sebesar 0,818. Selanjutnya pada variabel kinerja karyawan indikator dominan yang membentuk adalah mampu mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan dengan nilai loading faktor 0, Analisis Jalur Pengujian data dilakukan dengan analisis jalur (path analysis), yaitu menguji pola hubungan yang mengungkapkan pengaruh variabel atau seperangkat variabel terhadap variabel lainnya, baik pengaruh langsung maupun pengaruh tidak langsung. Hasil analisis jalur dilakukan dengan tahapan sebagai berikut. 1. Merancang model berdasarkan teori Langkah pertama dalam analisis jalur adalah merancang model berdasarkan konsep dan teori, secara teoritis sebagi berikut. (1) Variabel kepemimpinan transformasional (X), berpengaruh terhadap Motivasi kerja karyawan (Y 1 ). (2) Variabel kepemimpinan transformasional (X), berpengaruh terhadap Kinerja karyawan (Y 2 ). (3) Variabel Motivasi kerja karyawan (Y 1 ), berpengaruh terhadap Kinerja karyawan (Y 2 ).

16 87 Gambar 5.1 Model Jalur Analisis e 1 1 Motivasi Kerja Karyawan (Y 1) 3 Kep transformasi onal (X) 2 Kinerja Karyawan (Y 2) e 2 Sumber: Dari Berbagai Referensi, 2012 Melakukan pemeriksaan terhadap asumsi yang melandasi analisis jalur yaitu hubungan antar variabel adalah linier dan aditif. Model yang digunakan adalah rekursif yaitu sistem aliran kausal satu arah, sedangkan model respirokal atau aliran kausal yang dua arah (bolak-balik) tidak dapat dianalisis. 2. Pendugaan parameter atau perhitungan koefisien path Langkah berikutnya dalam analisis jalur adalah pendugaan parameter atau perhitungan koefisien path. Untuk pendugaan parameter dilakukan dengan analisis regeresi melalui software SPSS 13.0 for windows. Hasil dari analisis substruktur persamaan disajikan sebagai berikut. Perhitungan koefisien path diolah dengan menggunakan software SPSS versi Analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung

17 88 maupun tidak langsung seperangkat variabel eksogen terhadap endogen. Berikut ini disajikan hasil perhitungan koefisien jalur dalam penelitian ini. (1) Analisis Pengaruh Langsung Kepemimpinan Transformasional (X 1 ) Dan Motivasi Karyawan (Y 1 ) Terhadap Kinerja Karyawan (Y 2 ). Hasil koefisien pengaruh kepemimpinan transformasional (X 1 ) terhadap motivasi karyawan (Y 1 ) dan kinerja karyawan (Y 2 ) dapat dilihat pada Tabel 5.9. Tabel 5.9. Hasil Koefisien Jalur Kepemimpinan Transformasional (X 1 ) Terhadap Motivasi Karyawan (Y 1 ) dan Kinerja Karyawan (Y 2 ) Variabel Terikat Variabel Bebas Standardized Koefisien Beta Nilai t Sig. Keterangan Kinerja Karyawan (Y 2 ) Kepemimpinan Transformasional (X 1 ) Motivasi Karyawan (Y 1 ) 0,588 6,952 0,000 Signifikan 0,363 4,296 0,000 Signifikan Sumber : Lampiran 6 R 2 0,749 Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa standardized coefficients beta variabel kepemimpinan transformasional (X 1 ) sebesar 0,588 dengan taraf signifikan 0,000, hal tersebut berarti kepemimpinan transformasional (X 1 ) berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y 2 ). Demikian juga standardized coefficients beta variabel motivasi karyawan (Y 1 ) sebesar 0,363 dengan signifikan 0,000, hal tersebut berarti motivasi karyawan karyawan (Y 1 ) berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y 2 ).

18 89 (2) Analisis Pengaruh Langsung Kepemimpinan Transformasional (X 1 ), Terhadap Motivasi Karyawan (Y 1 ). Hasil koefisien path pengaruh kepemimpinan transformasional (X 1 ) terhadap motivasi karyawan (Y 1 ) terlihat seperti Tabel Tabel Hasil Koefisien Path Pengaruh Kepemimpinan Transformasional (X 1 ) Terhadap Motivasi Karyawan (Y 1 ). Variabel Standardized Variabel Terikat Nilai t Sig. Keterangan Bebas Koefisien Beta Kepemimpinan 0,637 6,401 0,000 Signifikan Motivasi Transformasional Karyawan (Y 1 ) (X 1 ) R 2 0,406 Sumber : Lampiran 7 Berdasarkan Tabel 5.10 tersebut dapat diketahui bahwa standardized koefisien beta variabel kepemimpinan transformasional (X 1 ) sebesar 0,637 dengan signifikan 0,000, hal tersebut berarti kepemimpinan transformasional (X 1 ) berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap motivasi karyawan (Y 2 ). 3. Perhitungan Pengaruh langsung dan Tidak Langsung Berdasarkan Summary dan Koefisien Jalur 1 dan 2, maka dapat diketahui besarnya pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, dan pengaruh total antar variabel. Perhitungan pengaruh antar variabel adalah sebagai berikut. (1) Pengaruh langsung (Direct effect / DE)

19 90 a) Pengaruh langsung variabel kepemimpinan transformasional terhadap variabel motivasi kerja karyawan dapat dilihat dari nilai beta atau Standardized Coefficient adalah sebagai berikut. X Y 1 = β 1 = 0,637 b) Pengaruh langsung variabel kepemimpinan transformasional terhadap variabel kinerja karyawan karyawan dapat dilihat dari nilai beta atau Standardized Coefficient adalah sebagai berikut. X Y 2 = β 2 = 0,588 c) Pengaruh langsung variabel motivasi kerja karyawan terhadap variabel kinerja karyawan dapat dilihat dari nilai beta atau Standardized Coefficient adalah sebagai berikut. Y 1 Y 2 = β 3 = 0,363 (2) Pengaruh tidak langsung (indirect effect atau IE) Pengaruh variabel kepemimpinan transformasional terhadap variabel kinerja karyawan melalui variabel motivasi kerja karyawan dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut. GK KKK PKK = (β 1 x β 3 ) = (0,637 x 0,363) = 0,231 Nilai sebesar 0,231 memiliki arti bahwa pengaruh tidak langsung variabel kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan melalui variabel motivasi kerja karyawan adalah sebesar 0,231 atau 23,1 persen.

20 91 (3) Pengaruh total Pengaruh total diperoleh dari hasil perhitungan pengaruh total (total effect) dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Tottal effect = pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung = β 2 + (β 1 x β 3 ) = 0,588 + (0,637 x 0,363) = 0, ,231 = 0,741 Pengaruh total kepemimpinan transformasional terhadap motivasi kerja dan kinerja karyawan adalah sebesar 0,764 atau 76,4 persen. 4. Pemeriksaan Validasi Model Dalam hal ini, interprestasi terhadap R 2 m sama dengan interprestasi koefisien determinasi (R 2 ) pada analisis regresi. Berdasarkan lampiran dapat dilihat koefisien determinasi (R 2 ) persamaan pertama sebesar 0,406, koefisien determinasi (R 2 ) persamaan kedua sebesar 0,749, maka dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model diukur dengan : R 2 m = 1 (e 1 ) 2 (ei 2 ) 2 R 2 m = 1 (0,406) 2 (0,749) 2 R 2 m = 0,907 Nilai R 2 m sebesar 0,907 artinya keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model tersebut adalah sebesar 90,7 % atau dengan kata lain informasi yang

21 92 terkandung dalam data 90,7 % dapat dijelaskan oleh model tersebut. Sedangkan selebihnya, 9,3 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model Hasil Uji Hipotesis Hasil anailisis jalur dapat digambarkan secara keseluruhan yang menjelaskan pengaruh antara kepemimpinan transformasional (X 1 ) terhadap motivasi kerja karyawan (Y 1 ) dan kinerja karyawan (Y 2 ), seperti terlihat pada Gambar 5.2. Gambar 5.2 Hasil analisis Jalur 1 = 0,637 Motivasi Kerja Karyawan (Y 1) 3 = 0,363 Kep transformasi onal (X) 2 = 0,588 Kinerja Karyawan (Y 2) Sumber : Data diolah, 2012 Berdasarkan hasil perhitungan dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Hipotesis pertama bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan diterima. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh koefisien jalur variabel X1 (kepemimpinan transformasional) terhadap variabel Y2 (kinerja karyawan) adalah sebesar 0,588 dengan signifikansi 0,000.

22 93 Ini berarti bahwa semakin kuat kepemimpinan transformasional maka kinerja karyawan akan semakin baik. 2. Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa Kepemimpinan Transformasional berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi karyawan diterima. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh koefisien jalur variabel X1 (kepemimpinan transformasional) terhadap variabel Y1 (motivasi karyawan) adalah sebesar 0,637 dengan signifikansi 0,000. Ini berarti bahwa semakin kuat kepemimpinan transformasional maka motivasi karyawan akan semakin kuat. 3. Hipotesis ketiga yang menyatakan motivasi karyawan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan diterima. Hasil analisis, diperoleh koefisien jalur variabel Y1 (motivasi kerja karyawan) terhadap variabel Y2 (kinerja karyawan) adalah sebesar 0,363 dengan signifikansi 0,000. Ini berarti bahwa semakin kuat motivasi karyawan maka kinerja Karyawan akan semakin baik. 5.2 Pembahasan Hasil Penelitian Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Kepemimpinan transformasional dibentuk dari 8 (delapan) indikator/pernyataan. Hasil analisis membuktikan terdapat pengaruh signifikan dan positif antara kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan yang ditunjukkan dari nilai standardized direct effect sebesar 0,385. Dengan demikian hasil analisis ini memberikan informasi bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan dan positif secara langsung terhadap

23 94 kinerja karyawan. Tanda positif menunjukkan bahwa semakin kuat pemahaman dan pelaksanaan kepemimpinan transformasional maka semakin kuat kinerja karyawan. Hasil penelitian ini konsisten dengan teori dan hasil penelitian bahwa ada beberapa variabel yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Salah satu variabel yang berpengaruh adalah kepemimpinan transformasional. Hal ini konsisten dengan kajian yang dilakukan Chen (2004) bahwa idealized influence leaders dengan budaya inovatif akan menghasilkan karyawan yang lebih termotivasi untuk mencapai kinerja yang diinginkan. Mariatni (2007) menyatakan bahwa kepemimpinan secara signifikan berpengaruh langsung dan tidak langsung melalui disiplin kerja. Anoop dan Lokman (2009) menyatakan kepemimpinan transformasional secara positif berhubungan dengan kinerja non-keuangan, yang pada gilirannya berpengaryh terhadap kinerja keuangan departemen/organisasi. Sudiarta (2007) menyatakan kepemimpinan secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PDAM Kota Denpasar. Demikian pula Stashevsky dan Meni (2006), menyatakan transformational leadership berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Balthazard et al. (2009), menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan dalam pengambilan keputusan team yang menyebabkan peningkatan kinerja karyawan. Vadeveloo et al. (2009), menyatakan efektivitas pemimpin dalam melakukan komunikasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

24 95 Selanjutnya, Lievens et al. (2005), menyatakan kepemimpinan transformasional yang mecerminkan kualitas pemimpin, berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Agusthina et al. (2012), menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sedangkan Francisco et al. (2005), menyatakan perubahan orientasi pemimpin (melakukan transformasi nilai-nilai) menyebebkan adanya peningkatan kinerja karyawan Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Motivasi Karyawan Hasil analisis dengan menggunakan analisis jalur membuktikan terdapat pengaruh signifikan dan positif antara kepemimpinan transformasional dengan motivasi karyawan. Hasil analisis ini memberikan informasi bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan dan positif secara langsung terhadap motivasi karyawan. Artinya adalah semakin kuat pemahaman dan pelaksanaan kepemimpinan transformasional maka semakin kuat motivasi karyawan. Hasil penelitian ini konsisten dengan beberapa hasil penelitian dan teori bahwa ada beberapa variabel yang dapat mempengaruhi motivasi karyawan diantaranya adalah kepemimpinan transformasional. Kajian yang dilakukan Xiaomeng dan Kathryn (2010), menyatakan kepemimpinan yang memiliki power berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan motivasi sebagai variabel mediasi. John dan Gregory (2012), menyatakan kepemimpinan berperan penting dalam memotivasi karyawan, serta motivasi karyawan berdampak pada kinerja karyawan.

25 96 Demikian pula Anne et al. (2008), menyatakan gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Pengaruh Motivasi Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Hasil analisis dengan analisis jalur menghasilkan terdapat pengaruh signifikan dan positif antara motivasi karyawan terhadap kinerja karyawan. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa motivasi kerja karyawan berpengaruh signifikan dan positif secara langsung terhadap kinerja karyawan. Hasil tersebut menjelaskan bahwa semakin kuat motivasi kerja karyawan maka semakin baik kinerja karyawan. Hasil penelitian ini sesuai dengan beberapa penelitian terdahulu seperti Chen (2004) bahwa idealized influence leaders dengan budaya inovatif akan menghasilkan karyawan yang lebih termotivasi untuk mencapai kepuasan kerja atau kineja yang diinginkan. Sudiarta (2007), menyatakan pendidikan dan pelatihan, motivasi, kompensasi, kepemimpinan, penegakan disiplin dan kepuasan kerja secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Marifah (2004), menyatakan motivasi kerja berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap kinerja pekerja sosial. Neal dan Griffin (1999) menyatakan bahwa kinerja dipengaruhi oleh motivasi karyawan. Selanjutnya Güngör (2011), menyatakan bahwa sistem penghargaan berpengaruh terhadap kinerja karyawan, dimana motivasi sebagai variabel yang memiliki peran kuat terhadap kinerja keryawan.

26 97 Penelitian yang dilakukan Clinton dan Kohlmeyer (2005), menyatakan bahwa ada perbedaan kinerja antara dua jenis kelompok yang memiliki motivasi berbeda. Sedangkan Grant et. al. (2011), menyatakan motivasi otonom signifikan terhadap inisiatif dan kinerja. Suryantoro (1999), menyatakan mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap kinerja karyawan perusahaan Implikasi Penelitian Implikasi Teoritis Penelitian ini telah mampu membangun model teori tentang nilai-nilai yang terkandung dalam kepemimpinan transformasional dalam kaitannya dengan motivasi karyawan dan kinerja karyawan. Hasil dari model teoritik tersebut menjelaskan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam kepemimpinan transformasional secara langsung mempengaruhi kinerja karyawan dan secara tidak langsung melalui motivasi karyawan mempengaruhi kinerja karyawan. Penelitian ini menegaskan konsep bahwa motivasi karyawan berpengaruh pada kinerja karyawan. Hasil dari model teoritik tersebut menjelaskan bahwa motivasi karyawan ecara langsung mempengaruhi kinerja karyawan. Hasil penelitian ini sekaligus mengungkapkan pentingnya pengaruh seorang pemimpin dalam meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan dalam perusahaan. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa untuk memperkuat motivasi dan kinerja karyawan maka seorang pemimpin harus memiliki nilai-nilai yang terkandung dalam kriteri pemimpin transformasional.

27 Implikasi Praktis Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian, maka implikasi praktis dari penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Penerapan nilai-nilai kepemimpinan transformasional berpengaruh langsung terhadap motivasi karyawan dan kinerja karyawan. Implikasinya adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam kepemimpinan transformasional terbukti mampu untuk meningkatkan motivasi kerja dan meningkatkan kinerja karyawan. 2. Motivasi karyawan berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan. Implikasinya adalah unsur-unsur yang terkandung di dalam motivasi kerja karyawan terbukti mampu meningkatkan kinerja karyawan. 3. Kepemimpinan transformasional berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui motivasi karyawan. Implikasinya adalah kinerja karyawan akan semakin baik jika kepemimpinan transformasional semakin baik dan dukungan motivasi karyawan semakin tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, inovasi teknologi, berakibat pada persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, inovasi teknologi, berakibat pada persaingan bisnis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi, inovasi teknologi, berakibat pada persaingan bisnis yang semakin kompetitif. Akibatnya lingkungan organisasi berubah serba cepat dan sulit untuk diprediksi

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Mangkunegara (2006) menyatakan bahwa kinerja karyawan merupakan

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Mangkunegara (2006) menyatakan bahwa kinerja karyawan merupakan BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir dan Konseptual Mangkunegara (2006) menyatakan bahwa kinerja karyawan merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. hubungan hubungan antar variabel yang disusun sedemikian rupa sehingga hasil

BAB IV METODE PENELITIAN. hubungan hubungan antar variabel yang disusun sedemikian rupa sehingga hasil BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Objek Penelitian Rancangan penelitian adalah suatu rencana kerja terstruktur mengenai hubungan hubungan antar variabel yang disusun sedemikian rupa sehingga hasil

Lebih terperinci

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden yang telah diklasifikasikan menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, jenis pekerjaan, dan pengeluaran dalam satu bulan,

Lebih terperinci

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN. Pada tanggal 26 Juni 2005 J.Co Donuts hadir dengan berbagai varian donatnya. J.Co

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN. Pada tanggal 26 Juni 2005 J.Co Donuts hadir dengan berbagai varian donatnya. J.Co BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan Pada tanggal 26 Juni 2005 J.Co Donuts hadir dengan berbagai varian donatnya. J.Co merupakan salah satu merek produk yang fenomenal di pasar. Yang menarik

Lebih terperinci

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Malang)

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Malang) PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Malang) Faldian Putra Rahmanda Djamhur Hamid Hamidah Nayati Utami Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Infomedia Solusi Humanika (INSANI) yang beralamatkan di Jl RS Fatmawati No 75 Jakarta Selatan didirikan di Jakarta pada 24 Oktober 2012 berdasarkan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PT.Perkebunan Nusantara 1 Cot Girek)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PT.Perkebunan Nusantara 1 Cot Girek) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PT.Perkebunan Nusantara 1 Cot Girek) Syamsul Bahri, M.Si 1, Fatimah, ST, MT 2, Anita 3 Jurusan Teknik Industri Fakultas

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Jumlah karyawan operasional Angkasa Pura II Bandara Soekarno Hatta adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas pemadam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam rangka menghadapi tantangan persaingan yang semakin tinggi dan meningkat, setiap perusahaan berusaha untuk tetap bertahan dengan cara meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Putra Baru Swalayan Putra Baru Swalayan merupakan salah satu dari bisnis ritel yang ada di Indonesia. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi

Lebih terperinci

I Gusti Ngurah Widia Nugraha 1 Anak Agung Ayu Sriathi 2. telp: ABSTRAK ABSTRACT

I Gusti Ngurah Widia Nugraha 1 Anak Agung Ayu Sriathi 2.   telp: ABSTRAK ABSTRACT 2167 PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA KARYAWAN BALEKA BEACH RESORT BADUNG I Gusti Ngurah Widia Nugraha 1 Anak Agung Ayu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT Sincere Music Yamaha Jakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tentang manajemen sumber daya manusia dan perilaku organisasi yang relevan

BAB III METODE PENELITIAN. tentang manajemen sumber daya manusia dan perilaku organisasi yang relevan 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan. Studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Nasabah pada Studi kasus BCA KCP Glodok Plaza.Analisis yang akan disajikan terdiri

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Nasabah pada Studi kasus BCA KCP Glodok Plaza.Analisis yang akan disajikan terdiri BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian dan analisa yang bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan dan Implikasinya Terhadap Loyalitas

Lebih terperinci

D. Statistik Deskriptif. Tabel 5 Statistik Deskriptif Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Gaya Kepemimpinan Transformasional.

D. Statistik Deskriptif. Tabel 5 Statistik Deskriptif Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Gaya Kepemimpinan Transformasional. 65 D. Statistik Deskriptif Statistik deskritif menunjukkan gambaran umum kecenderungan sampel yang diobservasi. Jawaban dari responden secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 6. Pada Tabel 5 berikut

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981, dan sampai saat ini, jumlah karyawan yang bekerja

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981, dan sampai saat ini, jumlah karyawan yang bekerja BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. SS Utama adalah perusahaan yang bergerak pada bidang pembuatan sepatu dan sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Pembahasan dalam uraian ini adalah tentang gambaran subyek penelitian, dimana subyek penelitian ini menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali Kantor Sekretariat Pemerintah Daerah Provinsi Bali terletak di jalan Niti Mandala Renon Denpasar dengan perangkat Daerah

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data Penelitian Di dalam sub bab berikut ini akan dijelaskan secara detail mengenai data-data yang dipergunakan dalam penelitian ini. 3.1.1 Jenis dan Sumber Data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Instrumen Data Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur yang dipergunakan untuk mengukur apa yang diukur. Adapun caranya adalah dengan mengkorelasikan antara

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan Penelitian. Melalui hasil data primer yang didapatkan melalui penyebaran kuesioner

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan Penelitian. Melalui hasil data primer yang didapatkan melalui penyebaran kuesioner BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian Melalui hasil data primer yang didapatkan melalui penyebaran kuesioner dilakukan pengujian reliabilitas untuk mengetahui bahwa jawaban yang diberikan oleh responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden.

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei karena peneliti mengajukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan mengenai data-data responden yang digunakan sebagai sampel yang diambil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bentuk, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian survey. Survey merupakan penelitian yang dilakukan pada populasi besar dan data yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI INTERNAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KAERYAWAN PT. MC DONALDS DI WILAYAH ARTHA GADING JAKARTA UTARA

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI INTERNAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KAERYAWAN PT. MC DONALDS DI WILAYAH ARTHA GADING JAKARTA UTARA ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI INTERNAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KAERYAWAN PT. MC DONALDS DI WILAYAH ARTHA GADING JAKARTA UTARA SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan guna melengkapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat. 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih PT Meprofarm sebagai objek penelitian. PT Meprofarm adalah perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu Indonesia yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepentingan umum. Beralamat di Jl. Basuki Rachmad No. 100 Malang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepentingan umum. Beralamat di Jl. Basuki Rachmad No. 100 Malang. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang merupakan perusahaan listrik negara yang bertugas menyediakan tenaga listrik bagi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini diawali dengan membagikan kuesioner kepada seluruh pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

Candra, et al,. Pengaruh kepemimpinan transformasional dan Motivasi terhadap...

Candra, et al,. Pengaruh kepemimpinan transformasional dan Motivasi terhadap... Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Dengan Disiplin Kerja Sebagai Variabel Intervening Di Kantor Pariwisata dan Kabudayaan Kabupaten Jember The Influence

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel. independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel. independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS BAB V PEMBAHASAN Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS Mandiri Mitra Sukses di Gresik. Selain itu untuk mengetahui

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan Bagian Produksi PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk Unit Sidoarjo) Achmad Nuchan Djamhur Hamid Moch.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini dilakukan pada Kantor Badan Pemeriksa Keuangan RI Perwakilan Yogyakarta. Kantor ini penulis pilih untuk menjadikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yang meneliti adanya pengaruh pemberian upah pungut terhadap kinerja PNS dengan motivasi sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 83 orang orang responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 83 orang orang responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, dilakukan BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Responden 4.1.1 Responden Menurut Jenis Kelamin Dari 83 orang orang responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, dilakukan pembedaan terhadap jenis kelamin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perparkiran di Stikom Surabaya yang menggunakan teknologi RFID (Radio

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perparkiran di Stikom Surabaya yang menggunakan teknologi RFID (Radio BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PARIS (Parking Information System) merupakan sistem informasi perparkiran di Stikom Surabaya yang menggunakan teknologi RFID (Radio Frequency

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diamanatkan dengan keluarnya Undang-Undang No. 6 tahun 2003 tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diamanatkan dengan keluarnya Undang-Undang No. 6 tahun 2003 tentang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dalam hal ini adalah 29 SKPD sebagaimana yang diamanatkan dengan keluarnya Undang-Undang No.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. : Gaya Kepemimpinan Transformasional. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. : Gaya Kepemimpinan Transformasional. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Bebas : Gaya Kepemimpinan Transformasional Variabel Tergantung : Kepuasan Kerja B. Definisi Operasional 1. Kepuasan Kerja a. Secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian dapat digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode yang paling tepat untuk memecahkan permasalahan yang ada. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Oei (2010), ada 3 jenis riset atau penelitian yaitu: penelitian eksploratori,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Oei (2010), ada 3 jenis riset atau penelitian yaitu: penelitian eksploratori, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Oei (2010), ada 3 jenis riset atau penelitian yaitu: penelitian eksploratori, penelitian deskriptif, dan penelitian kausal. Jenis penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam jenis penelitian kausal. Penelitian kausal merupakan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. dalam jenis penelitian kausal. Penelitian kausal merupakan penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Apabila ditinjau dari tujuan penelitiannya, penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian kausal. Penelitian kausal merupakan penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap organisasi memiliki sumber daya manusia yang saling mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan organisasi. Sumber daya manusia sebagai tenaga penggerak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 32 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisis Jalur Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright. Analisis jalur sebenarnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tabel 5.1. Deskriptif Struktur Organisasi

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tabel 5.1. Deskriptif Struktur Organisasi BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskriptif Pada bagian ini akan digambarkan atau dideskripsikan dari data masing-masing informasi mengenai identitas diri mulai jenis kelamin, usia, dan pendidikan dalam

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan pabriknya di Jl. Sudamala Sedit Bebalang, Bangli Bali. Produk air minum

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan pabriknya di Jl. Sudamala Sedit Bebalang, Bangli Bali. Produk air minum 53 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Sumber Alam Semesta didirikan di Bangli pada tahun 2001. Perusahaan ini bergerak didalam bidang industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh 11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh setiap perusahaan dalam menjalankan operasional guna mencapai tujuan yang ditetapkan. Langkah

Lebih terperinci

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar 37 III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, yang beralamat di jalan Gelatik No. 01,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, yang beralamat di jalan Gelatik No. 01, 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 85 nasabah, yang akan disajikan gambaran karakteristik dari nasabah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada Dinas Pertamanan Pemakaman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation. bagi industri. Berdiri di Yogyakarta sejak tahun 2004.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation. bagi industri. Berdiri di Yogyakarta sejak tahun 2004. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation Amarta Multi Corporation adalah sebuah perusahaan penyedia jasa pelatihan dan konsultasi Sumber Daya Manusia bagi industri.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Pengumpulan Data. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

BAB IV PEMBAHASAN Pengumpulan Data. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner sebanyak 216 set pada mahasiswa pascasarjana STIEPARI Semarang yang berstatus sebagai

Lebih terperinci

BAB 4. Analisis Data dan Penyajian. korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara

BAB 4. Analisis Data dan Penyajian. korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara BAB 4 Analisis Data dan Penyajian 4.1 Penyajian data penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan

Lebih terperinci

BAB III Metodologi. Dibawah ini akan dijelaskan teknik pengumpulan data, rumusan model penelitian, dan

BAB III Metodologi. Dibawah ini akan dijelaskan teknik pengumpulan data, rumusan model penelitian, dan 1 BAB III Metodologi 3.1 Metode Pengumpulan Data Dibawah ini akan dijelaskan teknik pengumpulan data, rumusan model penelitian, dan cara analisa data yang digunakan dalam penelitian ini. a) Populasi Target

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Instagram. Instagram kini menjadi market place

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KARAKTERISTIK PERSONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN KEDIRI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KARAKTERISTIK PERSONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN KEDIRI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KARAKTERISTIK PERSONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN KEDIRI IMATA IRWANSYAH ABSTRAK Seorang pemimpin dihadapkan pada pegawai yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah tenaga kerja pande besi Bareng Hadipolo.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah tenaga kerja pande besi Bareng Hadipolo. 20 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah tenaga kerja pande besi Bareng Hadipolo. Berdasarkan data dari 100 responden yang melakukan aktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Commercial Park CBD BSD Lot VIII No. 3 BSD City

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Commercial Park CBD BSD Lot VIII No. 3 BSD City BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya mengenai pengaruh insentif dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Jenis pendekatan yang peneliti gunakan adalah jenis pendekatan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Jenis pendekatan yang peneliti gunakan adalah jenis pendekatan analisis 61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk mencapai suatu kebenaran ilmiah, maka diperlukan adanya metode penelitian ilmiah yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG Oleh : Fitri Zakiyah (10208526) Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor PLN Limboto Gorontalo, Jln. jendral sudirman kelurahan kayu

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor PLN Limboto Gorontalo, Jln. jendral sudirman kelurahan kayu 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kantor PLN Limboto Gorontalo, Jln. jendral sudirman kelurahan kayu bulan, peneliti mengadakan penelitian kurang lebih selama 2 bulan di Kantor

Lebih terperinci

KOMPETENSI LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN KINERJA PEGAWAI

KOMPETENSI LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN KINERJA PEGAWAI 189 KOMPETENSI LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN KINERJA PEGAWAI Muhammad Hidayat Program Magister Ilmu Administrasi FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293 Abstract:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu organisasi atau perusahaan, baik swasta nasional maupun swasta asing berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI Seperti disebutkan sebelumnya, dalam pelaksanaan pelatihan pada PT. MASWANDI perlu diadakannya pertanyaan-pertanyaan yang harus

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1.Berdasarkan perhitungan pada Persamaan Regresi Berganda untuk variabel

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1.Berdasarkan perhitungan pada Persamaan Regresi Berganda untuk variabel BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Dari hasil perhitungan dan analisis menggunakan program spss versi 20 maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.Berdasarkan perhitungan pada Persamaan Regresi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya Yayasan Taruna Surabaya. Perguruan Tinggi bahkan Pascasarjana.

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya Yayasan Taruna Surabaya. Perguruan Tinggi bahkan Pascasarjana. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah berdirinya Yayasan Taruna Surabaya Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Yayasan Taruna Surabaya. Yayasan Taruna Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhankebutuhan konsumen melalui barang dan jasa disamping mencari laba sebanyakbanyaknya. Perusahaan agar

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian asosiatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Jalur Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright. Analisis jalur sebenarnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Penelitian ini ditujukan pada bank yang berada di Bandung Pusat dengan responden bersyarat yaitu seorang manajer bank. Dalam hal ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Thalabul Khair

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Thalabul Khair 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Thalabul Khair Pendidikan merupakan upaya pembentukan karakter yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Sudi Kasus Pada PT. Pandawa)

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Sudi Kasus Pada PT. Pandawa) TESIS PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Sudi Kasus Pada PT. Pandawa) ROY JOHAN AGUNG TUCUNAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014 i TESIS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survei yang mana pengambilan datanya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survei yang mana pengambilan datanya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah pengujian hipotesis yang menjelaskan hubungan variabel dari pengaruh kepemimpinan transformasional pada kepuasan karir dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar sebuah perusahaan tersebut mampu bersaing di era globalisasi. Ardana, dkk

BAB I PENDAHULUAN. agar sebuah perusahaan tersebut mampu bersaing di era globalisasi. Ardana, dkk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi perusahaan, masalah sumber daya manusia masih menjadi acuan penting agar sebuah perusahaan tersebut mampu bersaing di era globalisasi. Ardana, dkk (2012:3)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabungan Negara Syariah Cabang Malang yang berada di jalan Bandung No. 40

BAB III METODE PENELITIAN. Tabungan Negara Syariah Cabang Malang yang berada di jalan Bandung No. 40 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Objek Penelitian Dalam penelitian ini lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah Bank Tabungan Negara Syariah Cabang Malang yang berada di jalan Bandung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Profil Perusahaan Freetrend Indrustrial Limited merupakan indrustri sepatu atletik dan hanya memproduksi sepatu atletik. Pada tahun 2010

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yang bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT XYZ adalah perusahaan yang bergerak dibidang asuransi umum di Indonesia. Awalnya PT XYZ menempati kantor di

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pandang manajemen ada beberapa persyaratan agar suatu tujuan perusahan dapat

BAB I PENDAHULUAN. pandang manajemen ada beberapa persyaratan agar suatu tujuan perusahan dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan yang terjadi di dunia mengalami peningkatan yang signifikan. Sumber daya manusia merupakan hal yang terpenting dalam sebuah perusahaan, yang dapat

Lebih terperinci

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional, Lingkungan Kerja, Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Asuransi Astra Buana Garda Oto

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional, Lingkungan Kerja, Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Asuransi Astra Buana Garda Oto Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional, Lingkungan Kerja, Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Asuransi Astra Buana Garda Oto Dwi Ayuda / 12211228 Latar Belakang Adapun PT. Asuransi Astra

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner. Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner. Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas pelaksanaan sistem administrasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Demo Power Indonesia yang beralamat di Grha Adi Media, Jl Deplu Raya, Bintaro, Jakarta Selatan. Pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. ARABIKATAMA KHATULISTIWA FISHING INDUSTRY (AKFI) BENOA BALI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. ARABIKATAMA KHATULISTIWA FISHING INDUSTRY (AKFI) BENOA BALI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. ARABIKATAMA KHATULISTIWA FISHING INDUSTRY (AKFI) BENOA BALI Oleh : NOVIANTI APRILIA NIM : 0906205061 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dilakukan dengan teknik menggunakan kuesioner. Adapun kuesioner disebarkan kepada para pengguna SIMAK- BMN di lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seperti halnya berbagai Negara berkembang lainnya, mengembangkan program

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seperti halnya berbagai Negara berkembang lainnya, mengembangkan program BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penyelenggara program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang beralamat di Jl. Demang. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan selesai. Lokasi penelitian bertempat di salah satu cabang PT. Bravo Satria

Lebih terperinci

Pengaruh Pembagian Kerja dan Wewenang Karyawan Terhadap Prestasi Kerja Pada Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam

Pengaruh Pembagian Kerja dan Wewenang Karyawan Terhadap Prestasi Kerja Pada Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 1, No. 2, December 2013, 155-160 p-issn: 2337-7887 Article History Received October, 2013 Accepted November, 2013 Pengaruh Pembagian Kerja dan Wewenang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu perusahaan bukan hanya ditentukan dari keberhasilan dalam mengelola keuangan, pemasaran serta produknya, tetapi juga ditentukan

Lebih terperinci