RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2015 RKPD 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2015 RKPD 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN"

Transkripsi

1 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2015 RKPD 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN

2 DAFTAR ISI KATA PEGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... viii BAB I PENDAHULUAN... I1 1.1 Latar Belakang... I1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I4 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I6 1.4 Sistematika Dokumen RKPD... I9 1.5 Maksud dan Tujuan... I11 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU... II1 2.1 Aspek Geografi dan Demografi... II Geografi... II1 A. Satuan Morfologi Daratan... II3 B. Satuan Morfologi Perbukitan... II4 1. Subsatuan Morfologi Perbukitan Landai... II4 2. Subsatuan Morfologi Perbukitan Sedang... II4 3. Subsatuan Morfologi Perbukitan Terjal... II5 C. Satuan Morfologi Tubuh Gunung Berapi... II Potensi Pengembangan Wilayah... II7 A. Pertanian... II7 B. Perikanan... II7 C. Pertambangan mineral dan prospek panas bumi... II8 D. Industri... II8 E. Pariwisata... II Wilayah Rawan Bencana... II12 A. Kawasan Rawan Gerakan Tanah... II12 B. Kawasan Rawam Tanah Longsor... II12 C. Kawasan Rawan Bencana Letusan Gunung Berapi... II13 ii

3 D. Kawasan Rawan Kebakaran Hutan... II Demografi... II Aspek Kesejahteraan Masyarakat... II Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi A. Pertumbuhan PDRB... II18 B. Laju Inflasi... II21 C. Indeks Gini/Koefisien Gini... II Kesejahteraan Sosial... II23 A. Pendidikan... II23 1. Angka Melek Huruf... II23 2. Angka Ratarata Lama Sekolah... II24 3. Angka Partisipasi Murni dan APK... II25 4. Angka Pendidikan yang Ditamatkan (APT)... II26 B. Kesehatan... II27 1. Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB)... II27 2. Angka Usia Harapan Hidup... II28 3. Persentase Balita Gizi Buruk... II28 C. Kemiskinan... II29 1. Persentase Penduduk Diatas Garis Kemiskinan... II Aspek Pelayanan Umum... II Fokus Layanan Urusan Wajib... II31 A. Pendidikan... II Pendidikan Dasar... II Pendidikan Menengah... II33 B. Kesehatan... II34 C. Lingkungan Hidup... II37 1. Persentase Penanganan Sampah... II37 D. Sarana dan Prasarana Umum... II38 1. Proporsi Panjang Jaringan Jalan dalam Kondisi Baik... II38 2. Rasio Jaringan Irigasi... II39 3. Rasio Rumah Layak Huni... II40 iii

4 E. Penataan Ruang... II41 1. Rasio Ruang Terbuka Hijau... II41 F. Perhubungan... II47 1. Jumlah Terminal... II Fokus Layanan Urusan Pilihan... II48 A. Penanaman Modal... II48 1. Jumlah Investor Berskala Nasional... II48 2. Rasio Daya Serap Tenaga Kerja... II Aspek Daya Saing daerah... II Kemampuan Ekonomi Daerah... II Fasilitas Wilayah/Infrastruktur... II51 A. Penataan Wilayah... II51 1. Luas Wilayah Produktif... II51 2. Ketersediaan Air Bersih... II Iklim Berinvestasi... II55 A. Keamanan dan Ketertiban... II55 1. Angka Kriminalitas... II55 B. Kemudahan Perijinan... II Sumberdaya Manusia... II57 A. Kualitas Tenaga Kerja... II Evaluasi Pelaksanaan dan Kegiatan RKPD Tahun II Permasalahan Pembangunan Daerah... II Urusan Wajib... II132 A. Bidang Pendidikan... II132 B. Bidang Kesehatan... II132 C. Bidang Lingkungan Hidup... II133 D. Bidang Pekerjaan Umum... II135 E. Bidang Penataan Ruang... II136 F. Bidang Perencanaan Pembangunan... II136 G. Bidang Perumahan... II137 iv

5 H. Bidang Kepemudaan dan Olahraga... II137 I. Bidang Penanaman Modal... II139 J. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah... II139 K. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil... II139 L. Bidang Ketenagakerjaan... II140 M. Bidang Ketahanan Pangan... II141 N. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak... II141 O. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera... II141 P. Bidang Perhubungan... II142 Q. Bidang Komunikasi dan Informatika... II143 R. Bidang Pertanahan... II143 S. Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri... II143 T. Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian... II143 U. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa... II145 V. Bidang Sosial... II146 W. Bidang Kebudayaan... II146 X. Bidang Statistik... II146 Y. Bidang Kearsipan... II146 Z. Bidang Perpustakaan... II Urusan Pilihan... II147 A. Bidang Pertanian... II147 B. Bidang Kehutanan... II147 C. Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral... II148 D. Bidang Pariwisata... II148 E. Bidang Kelautan dan Perikanan... II149 F. Bidang Perdagangan... II149 G. Bidang Perindustrian... II149 H. Bidang Ketransmigrasian... II Isu Strategis... II Isu Strategis Nasional... II150 v

6 2.7.2 Isu Strategis Regional... II Isu Strategis Pembangunan Kabupaten Kuningan... II153 BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN... III1 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah... III Kondisi Ekonomi Makro Kabupaten Kuningan... III Tantangan dan Prospek Ekonomi Tahun III Evaluasi Hasil Perumusan Masalah Pembangunan Daerah... III Arah Kebijakan Keuangan Daerah... III Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan... III Arah Kebijakan Pendapatan Daerah... III Arah Kebijakan Belanja Daerah... III Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah... III24 BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH... IV1 4.1 Prioritas Pembangunan Daerah... IV1 4.2 Sasaran Pembangunan Daerah... IV6 4.3 Prioritas dan Pembangunan... IV8 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH... V1 BAB VI PENUTUP... VI1 vi

7 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Skema RKPD I4 Gambar 1.2. Skema Hubungan Antar Dokumen... I9 Gambar 2.1. Peta Batas Administrasi Kabupaten Kuningan... II2 Gambar 2.2. Gini Ratio Kabupaten Kuningan Tahun II22 vii

8 DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Desa dan Kecamatan menurut Luas Wilayah di Kabupaten Kuningan... II3 Tabel 2.2. Daerah aliran Sungai di Kabupaten Kuningan... II6 Tabel 2.3. Kawasan Budidaya dan Lindung di Kabupaten Kuningan... II7 Tabel 2.4. Prospek Panas Bumi di Kabupaten Kuningan... II9 Tabel 2.5. Penduduk dan Informasi Demografi Kabupaten Kuningan Tahun II17 Tabel 2.6. Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008 sd 2012 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2013 Kabupaten Kuningan... II19 Tabel 2.7. Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008 sd 2012 Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2013 Kabupaten Kuningan... II20 Tabel 2.8. Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008 s.d 2012 Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) Kabupaten Kuningan... II21 Tabel 2.9. Laju Inflasi... II22 Tabel Penduduk Usia Sekolah, Partisipasi Sekolah dan Angka Buta Huruf Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Kuningan Tahun 2008, 2010, 2012, II24 Tabel RLS Kabupaten Kuningan... II25 Tabel Angka Partisipasi Kasar (APK) & Angka Partisipasi Murni (APM) di Kabupaten Kuningan Tahun II26 Tabel Persentase Penduduk Kabupaten Kuningan usia 10 tahun Menurut Tingkat pendidikan yang ditamatkan 2008, 2010, 2012, II27 Tabel Pencapaian Indikator Derajat Kesehatan Masyarakat... II28 Tabel AHH Kabupaten Kuningan II28 Tabel Kasus Gizi Buruk di Kabupaten Kuningan... II29 viii

9 Tabel Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Kuningan berdasarkan data Susenas... II30 Tabel Perbandingan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Kuningan dengan Provinsi Jawa Barat Tahun II30 Tabel Perbandingan Garis KemiskinanKabupaten Kuningan dengan Provinsi Jawa Barat Tahun II30 Tabel Angka Partisipasi sekolah (APS)... II31 Tabel Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah... II32 Tabel Rasio GuruMurid... II33 Tabel Angka Partisipasi Sekolah (APS)... II33 Tabel Rasio Ketersediaan Sekolah Terhadap Penduduk Usia Sekolah... II34 Tabel Rasio Guru Terhadap Murid... II34 Tabel Fasilitas Kesehatan Kabupaten Kuningan... II35 Tabel Jumlah tenaga Kesehatan... II35 Tabel Penduduk yang Sakit, Lama Balita Disusui dan Persentase Penolong Kelahiran Pertama Jenis Kelamin Kabupaten Kuningan Tahun II36 Tabel Jumlah Volume Sampah, Volume Sampah yang Terangkut dan Presentase Sampah dan Dibuang Ke TPA di Kabupaten Kuningan... II37 Tabel Pelayanan Persampahan... II37 Tabel Kondisi Ruas Jalan di Kabupaten Kuningan II38 Tabel Kondisi Jembatan... II39 Tabel Kemantapan Jalan... II39 Tabel Kondisi Irigasi... II39 Tabel Beberapa Indikator Fasilitas Perumahan Kabupaten Kuningan Tahun 2008, 2010, II40 Tabel Data RTH Eksisting dan Rencana s.d Tahun II42 Tabel Terminal di Kabupaten Kuningan... II47 Tabel Fasilitas Perlengkapan Jalan... II48 Tabel Jumlah Investor PMDN/PMA Tahun 2010 sd 2013 ix

10 Kabupaten Kuningan... II48 Tabel Jumlah Investasi PMDN/PMA Tahun 2010 sd 2013 Kabupaten Kuningan... II48 Tabel Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Tahun 2010 s.d 2013 Kabupaten Kuningan... II49 Tabel Pesentase Pengeluaran Ratarata per Kapita Sebulan Untuk Kelompok Makanan dan Bukan Makanan di Kabupaten Kuningan Tahun 2008, 2010, II50 Tabel Hutan Rakyat di Kabupaten Kuningan... II51 Tabel Kebun Rakyat di kabupaten Kuningan... II52 Tabel Lahan sawah di Kabupaten Kuningan... II53 Tabel Cakupan Layanan Air Minum oleh PDAM... II55 Tabel Lama Proses Perijinan Kabupaten Kuningan... II56 Tabel Rasio Lulusan S1/ S2/ S3 Tahun 2008 s.d di Kabupaten Kuningan... II57 Tabel Tataran Pelaksana Kebijakan Aspek Tingkat Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Wajib dan Urusan Pilihan... II59 Tabel Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Perencanaan Daerah sampai dengan Tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Kuningan... II76 Tabel 3.1. PDRB Kabupaten Kuningan menurut sub sektor atas dasar Harga konstan 2000 tahun Juta Rupiah)... III4 Tabel 3.2. LPE Kabupaten Kuningan menurut sub sektor atas dasar harga konstan 2000 tahun (Juta Rupiah)... III4 Tabel 3.3. Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas, Angkatan Kerja, Bekerja, Mencari Kerja,TPAK, TPT, dan TKK Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Kuningan, Tahun III7 Tabel 3.4. Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Kuningan berdasarkan Data SUSENAS... III8 x

11 Tabel 3.5. Perbandingan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Kuningan dengan Provinsi Jawa Barat Tahun III8 Tabel 3.6. Perbandingan Garis Kemiskinan Kabupaten Kuningan dengan Provinsi Jawa Barat Tahun III9 Tabel 3.7. Indikator Makro Kabupaten Kuningan... III12 Tabel 3.8. Realisasi dan Proyeksi / Target Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah Tahun 2012 s.d Tahun 2016 Kabupaten Kuningan... III19 Tabel 4.1. Isu Strategis, Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah... IV6 Tabel 4.2. Prioritas Pembangunan, Sasaran Pembangunan Daerah dan Prioritas IV9 Tabel 5.1. Rekapitulasi Belanja Tahun V2 Tabel 5.2. Proporsi Usulan Kegiatan Anggaran Menurut Urusan...V3 Tabel 5.3. Rekapitulasi Belanja Langsung Urusan Wajib dan Urusan Pilihan Kabupaten Kuningan Tahun 2015 (Prioritas Tinggi, Sedang, Rendah dan Semua Prioritas)... V5 Tabel 5.4. Rencana Belanja Non Urusan SKPD Kabupaten Kuningan Tahun V78 xi

12 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan dokumen perencanaan tahunan yang akan menjadi dasar program dan kegiatan pembangunan selama satu tahun di daerah. Penyusunan RKPD dimulai satu tahun sebelum pelaksanaan atau T1, dokumen ini akan menjadi dasar penyusunan Kebijakan Umum Anggaran dan Belanja Daerah (KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dan Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD). RKPD selain merupakan komponen teknis pembangunan daerah juga merupakan instrumen peraturan sebagaimana diamanatkan dalam UndangUndang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun Penjabaran proses dan sistematika RKPD diatur dalam Permendagri No. 54 tahun 2010 yang merupakan pelaksanaan Peraturan Pemeritah No 8 tahun 2008 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Penyusunan RKPD melibatkan petugas lintas SKPD yang dibentuk menjadi Tim Penyusun RKPD. Kerja Tim Penyusun dimulai dengan merumuskan tema pembangunan tahunan yang didasarkan pada pentahapan yang telah disusun di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kuningan tahun Tema pembangunan ini merupakan upaya sistematis untuk mewujudkan Visi pembangunan Kabupaten Kuningan yaitu: Kuningan Mandiri, Agamis dan Sejahtera tahun Visi Kabupaten Kuningan mengamanatkan tiga pilar pembangunan yaitu kemandirian ekonomi kerakyatan, kehidupan sosial I 1

13 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan 2015 yang harmonis, agamis dan berbudaya serta pemerataan kesejahteraan dalam kondisi lingkungan yang terjaga dan lestari. Pilar pembangunan ini akan diterjemahkan dalam berbagai program dan kegiatan baik yang bersifat operasional pelayanan maupun kegiatan strategis yang diharapkan menjadi pemicu percepatan pembangunan daerah. Penyusunan RKPD memperhatikan masukan dan aspirasi masyarakat baik yang disampaikan secara langsung maupun melalui penjaringan aspirasi oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kuningan. Mekanisme perencanaan partisipatif juga diwujudkan melalui pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, forum SKPD sampai dengan Musrenbang Kabupaten. Untuk memandu arah pembangunan, sebagai langkah awal, Tim Penyusun RKPD menyebarkan panduan penyusunan rencana pembangunan tahun 2015 ke setiap SKPD untuk menjadi landasan penyusunan rancangan awal di setiap SKPD. Proses perencanaan tahunan merupakan padu serasi dari dokumen rencana strategis dinas/kecamatan/desa dan isuisu mutakhir serta kebutuhan masyarakat yang berkembang pada saat perencanaan dibuat termasuk antisipasi perkembangan pada saat perencanaan dilaksanakan. Proses dinamis perencanaan ini dilaksanakan dalam musyawarah di setiap tingkatan dengan memperhatikan hasil kajian dan pertimbangan ahli yang kompeten. Begitu pula rancangan program dan kegiatan pembangunan yang disusun oleh SKPD merupakan penjabaran dari rencana strategis SKPD yang mengacu pada RPJMD Kabupaten sehingga seluruh program dan kegiatan akan menjamin kelancaran pelayanan publik dan ketercapaian target pembanguan yang tercermin pada indikator utama RPJMD. Pencapaian indikator utama diatas akan dicapai melalui pentahapan pembangunan yang tertuang dalam RPJMD yaitu: Tahap 1 (2014) Pemantapan Sarana Prasarana Ekonomi: Fokus pada peningkatan kualitas dan cakupan infrastruktur daerah yang menjadi pra I 2

14 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan 2015 syarat tumbuh kembangnya perekonomian sampai pelosok daerah. Kemandirian perekonomian masyarakat merupakan proses dinamis dimana masyarakat harus didorong untuk mempunyai usaha ekonomi produktif dan infrastruktur daerah menjadi salah satu faktor kunci. Tahap 2 (2015) Pemantapan Produktifitas Daerah: Fokus pada peningkatan produktifitas sektor unggulan sebagai upaya mewujudkan kemandirian ekonomi daerah. Setiap struktur ekonomi membutuhkan sektor unggulan yang memimpin perkembangan dan memberikan daya ungkit bagi pencapaian visi dan misi pembangunan. Sektor unggulan di Kabupaten Kuningan adalah pertanian dalam kerangka besar agropolitan dan pariwisata berbasis wisata alam dan budaya. Tahap 3 (2016) Pemantapan Sumberdaya Manusia: Fokus pada peningkatan kualitas SDM daerah untuk mewujudkan daya saing IPTEK, keunggulan budaya dan daya kompetitif tenaga kerja produktif. Kemampuan pembangunan daerah akan ditentukan oleh kualitas SDM terutama angkatan tenaga kerja produktif. Peningkatan kualitas lembaga pendidikan dan pelatihan akan menjadi program unggulan. Tahap 4 (2017) Pemantapan Daya Saing Daerah: Fokus pada peningkatan keunggulan produk barang dan jasa untuk meningkatkan daya saing daerah. Keunggulan kompetitif daerah akan ditentukan oleh seberapa unggul produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh daerah. Produkproduk akan didorong untuk mempunyai daya saing dan nilai jual yang tinggi. Tahap 5 (2018) Pemantapan Kesejahteraan Rakyat: Fokus pada peningkatan pemerataan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan. Pada tahap akhir jangka pembangunan menengah peningkatan kesejahteraan dan pemerataan hasilhasil pembangunan sudah menunjukan pencapaian yang signifikan yang ditandai dengan tercapainya indikator pembangunan utama dan menurunnya gap anatara kelompok ekonomi kuat dan kelompok ekonomi lemah. I 3

15 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan 2015 Secara sederhana posisi skema RKPD Tahun 2015 dapat digambarkan dalam diagram berikut: RPJMD Penjabaran Tahap ke2 Renstra SKPD IsuIsu Strategis 2015 RKPD 2015 RAPBD 2015 Strategis Operasional Rencana Kerja SKPD tahun 2015 Gambar 1.1. Skema RKPD Dasar Hukum Penyusunan Dasar hukum yang melandasi penyusunan RKPD adalah sebagai berikut: 1. UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. UndangUndang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. UndangUndang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 4. UndangUndang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 5. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Jo Perpu No. 3 Tahun 2005 Jo Undang Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Daerah; 6. UndangUndang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 7. UndangUndang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional; 8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; I 4

16 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun ; 15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun ; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 11 Tahun 2005 tentang Masterplan Agropolitan Kabupaten Kuningan; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kuningan Tahun sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 13 Tahun 2010; I 5

17 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kabupaten Kuningan; dan 21. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 26 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kuningan Tahun Hubungan Antar Dokumen Pembangunan daerah diera otonomi tidak terlepas dari kebijakan pembangunan makro baik yang bersifat regional maupun nasional. Kebijakan pembangunan sendiri secara alamiah akan membentuk piramida yang semakin melebar ke arah dasar, hal ini menunjukkan struktur kebijakan pembangunan nasional akan disusun secara berjenjang oleh kebijakan pembangunan daerah. Penjabaran kedalam setiap kebijakan pembangunan daerah tentu akan berkembang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik daerah yang bersangkutan. Disinilah peran dan pentingnya kemampuan perencana daerah untuk menterjemahkan otonomi daerah sebagai tantangan untuk mewujudkan perencanaan yang bermutu dan menjadi bagian integral dari kebijakan pembangunan nasional. RPJPN mengamanatkan pencapaian Visi: Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur. Secara umum amanat yang dikandung dalam misi ini merupakan wujud dari tujuan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai yang dalam UUD tahun RPJPN saat ini akan memasuki tahap ketiga periode tahun dengan fokus pada peningkatan daya saing kompetitif perekonomian berdasarkan keunggulan sumberdaya alam, sumber daya manusia dan pencapaian ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemantapan kinerja otonomi daerah juga menjadi salah satu target pencapaian, indikator kesejahteraan ditandai dengan peningkatan layanan infrastruktur, terwujudnya,lembaga jaminan sosial, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, peningkatan kesetaraan gender, perlindungan anak dan terwujudnya bangsa dengan karakter budaya yang sehat dan kuat. I 6

18 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan 2015 RKPD Kabupaten Kuningan Tahun 2015 mempunyai tema besar peningkatan produktifitas untuk mewujudkan kemandirian perekonomian masyarakat. Hal ini diharapkan akan menjadi bagian daalam mewujudkan kemandirian perekonomian nasional, wujud kemampuan ekonomi bangsa yang mempu berdiri diatas kaki sendiri seperti yang diamanatkan UU No 7 Tahun 2007 tentang RPJPN. RPJPD Provinsi Jawa Barat yang termuat dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun , menetapkan Visi Dengan Iman dan Taqwa, Provinsi Jawa Barat Termaju di Indonesia. Dengan pentahapan pada tahap ketiga untuk periode terdapat beberapa fokus utama diantaranya adalah bidang penuntasan wajib belajar sembilan tahun; pendidikan anak usia dini (PAUD); peningkatan pelayanan kesehatan; pemantapan kerukunan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB); penggalian kearifan lokal; peningkatan kewirausahaan; pemuda dan olahraga; pemberdayaan perempuan dan anak; peningkatan infrastruktur wilayah; peingkatan daya saing KUKM untuk menjadi leading sector tingkat ASEAN dan pencapaian 45% kawasan lindung di Provinsi Jawa Barat. Pokokpokok pikiran diatas sejalan dengan upaya peningkatan produktifitas dalam RKPD 2015 yang mengarahkan pada sektor unggulan pertanian termasuk KUKM di bidang pertanian yang berada dalam koridor pengembangan agropolitan terpadu. Kebijakan pembangunan berada dalam koridor perencanaan teknis tata ruang yang termuat dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah berskala nasional, regional dan lokal. Rencana Tata Ruang dan Wilayah Nasional sebagaimana diatur dalam PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN menempatkan Kawasan CirebonIndramayuMajalengka Kuningan (Ciayumajakuning) dan sekitarnya sebagai salah satu kawasan andalan yang mempunyai potensi pengembangan di bidang pertanian, industri, perikanan dan pertambangan. I 7

19 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan 2015 Berdasarkan RTRW Provinsi Jawa Barat yang termuat dalam Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun menetapkan Kabupaten Kuningan berada dalam Wilayah Pengembangan (WP) Ciayumajakuning sebagai penjabaran dari Kawasan Andalan Ciayumajakuning yang antisipatif terhadap perkembangan pembangunan wilayah perbatasan, meliputi Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan dan sebagian wilayah di Kabupaten Sumedang. Kabupaten Kuningan masuk dalam katagori Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Perkotaan, dengan wilayah pelayanan kabupaten/kota dan beberapa kecamatan. Kebijakan RTRW Provinsi Jawa Barat menempatkan Kabupaten Kuningan sebagai kawasan pertanian, perikanan, hutan produksi, konservasi dan daerah rawan bencana terutama pergerakan tanah dan zona sesar aktif. RTRW Kabupaten Kuningan yang disusun untuk pemanfaatan dan pengendalian ruang seperti termuat dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 26 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kuningan Tahun menetapkan kebijakan pokok yang secara garis besar mengklasifikasikan pemanfaatan ruang menjadi 39,66% kawasan lindung dan 60,34% kawasan budidaya. Hubungan antar dokumen yang membentuk sinergi perencanaan dapat digambarkan dalam skema berikut: I 8

20 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan 2015 RPJPN RPJPD Provinsi Jawa Barat Landasan Filosofis, Arah Pembangunan dan Kebijakan Dasar RTRWP Jawa Barat RPJPD Kabupaten Kuningan RTRW Kab Kuningan RPJMD Kabupaten Kuningan RKPD Kab Kuningan 2015 RTRWN Landasan Teknis, Struktur dan Pola Ruang dan Kapasitas dan daya dukung lingkungan Gambar 1.2. Skema Hubungan Antar Dokumen 1.4. Sistematika Dokumen RKPD Dokumen RKPD ini tersusun menjadi 6 bab yang secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut: I. PENDAHULUAN Bab I memberikan uraian singkat mengenai definisi, posisi dan proses penyusunan RKPD. Dasardasar hukum yang menjadi acuan penyusunan dokumen RKPD, keterkaitan dengan berbagai dokumen perencanaan, sistematika dokumen RKPD dan maksud serta tujuan penyusunan dokumen RKPD I 9

21 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan 2015 II. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Bab II menyajikan gambaran umum kondisi daerah paling mutakhir meliputi aspek geografi dan demografi, kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum dan daya saing daerah. Evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan RKPD sampai tahun berjalan dan realisasi RPJMD. Identifikasi permasalahan pembangunan daerah, meliputi permasalahan yang berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan dan permasalahan yang berhubungan dengan pelayanan pemerintahan. III. RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Bab III memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan tahun berjalan, yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumbersumber pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerah meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah. IV. PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Bab IV menjelaskan perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD, identifikasi isu strategis dan masalah mendesak di tingkat daerah dan nasional, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan. V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Bab V menjelaskan rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan tahun rencana (RKPD) dan capaian kinerja yang I 10

22 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan 2015 direncanakan dalam RPJMD. Rencana program dan kegiatan prioritas harus mewakili aspirasi dan kepentingan masyarakat, diuraikan dalam program dan kegiatan yang paling bermanfaat atau memiliki nilai kegunaan tinggi bagi masyarakat. VI. PENUTUP Bab VI menjelaskan ulasan akhir tentang pentahapan, proses dan muatan RKPD Kabupaten Kuningan tahun Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan dokumen RKPD tahun 2015 adalah mewujudkan proses dan produk perencanaan pembangunan daerah yang akurat, akuntabel, terukur dan partisipatif serta dapat dipertanggungjawabkan dari sisi keilmuan dan tertib administrasi. Mutu perencanaan pembangunan akan menjadi langkah awal pelaksanaan program dan kegiatan yang tepat sasaran dan mencerminkan pembangunan yang berkeadilan serta berpihak secara nyata pada kepentingan masyarakat, khususnya masyarakat tidak mampu. Tujuan penyusunan dokumen RKPD tahun 2015 adalah: 1. Menyediakan pedoman pelaksanaan pembangunan tahun 2015; 2. Menjaga kesinambungan dan sinergitas dengan perencanaan jangka menengah dan panjang daerah; 3. Mewujudkan sinergitas pembangunan dengan perencanaan skala regional dan nasional; 4. Menetapkan program dan kegiatan pembangunan daerah beserta prioritasnya; 5. Menjadi dasar penyusunan KUAPPAS dan RAPBD Kabupaten Kuningan TA I 11

23 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan 2015 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU 2.1. Aspek Geografi dan Demografi Geografi Kabupaten Kuningan memiliki luas wilayah sekitar ,12 hektar yang terbagi ke dalam 32 Kecamatan, 361 Desa dan 15 Kelurahan. Berdasarkan posisi astronomis, Kabupaten Kuningan terletak pada koordinat Bujur Timur dan Lintang Selatan. Kabupaten Kuningan merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di sebelah timur Provinsi Jawa Barat, dengan batasbatas wilayahnya sebagai berikut : Sebelah Utara dengan Kabupaten Cirebon wilayah Provinsi Jawa Barat; Sebelah Timur dengan Kabupaten Brebes wilayah Provinsi Jawa Tengah; Sebelah Selatan dengan Kabupaten Ciamis wilayah Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Cilacap wilayah Provinsi Jawa Tengah; dan Sebelah Barat dengan Kabupaten Majalengka wilayah Provinsi Jawa Barat. Peta batas administrasi Kabupaten Kuningan dapat dilihat pada Gambar 2.1 di bawah ini. II 1

24 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan 2015 Gambar 2.1. Peta Batas Administrasi Kabupaten Kuningan Sumber: Bappeda Kab. Kuningan, 2011 II 2

25 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan 2015 Tabel 2.1 Desa dan Kecamatan menurut Luas Wilayah di Kabupaten Kuningan Kecamatan Luas (Ha) Persentase Per Luas Wilayah Kabupaten 1 Ciawigebang 6.049,44 5,06% 2 Cibeureum 3.910,64 3,27% 3 Cibingbin 7.079,29 5,92% 4 Cidahu 3.711,17 3,10% 5 Cigandamekar 2.219,13 1,86% 6 Cigugur 3.525,01 2,95% 7 Cilebak 4.238,76 3,54% 8 Cilimus 3.529,72 2,95% 9 Cimahi 5.839,44 4,88% 10 Ciniru 4.976,49 4,16% 11 Cipicung 1.902,09 1,59% 12 Ciwaru 5.205,73 4,35% 13 Darma 5.159,86 4,32% 14 Garawangi 2.984,57 2,50% 15 Hantara 3.537,40 2,96% 16 Jalaksana 3.920,57 3,28% 17 Japara 2.707,51 2,26% 18 Kadugede 1.810,55 1,51% 19 Kalimanggis 2.078,39 1,74% 20 Karangkancana 6.522,96 5,46% 21 Kramatmulya 1.687,29 1,41% 22 Kuningan 2.994,24 2,50% 23 Lebakwangi 1.969,69 1,65% 24 Luragung 4.073,77 3,41% 25 Maleber 5.736,20 4,80% 26 Mandirancan 3.491,10 2,92% 27 Nusaherang 1.809,45 1,51% 28 Pancalang 1.912,87 1,60% 29 Pasawahan 4.908,71 4,11% 30 Selajambe 3.661,54 3,06% 31 Sindangagung 1.300,91 1,09% 32 Subang 4.746,63 3,97% Sumber: Bappeda Kab. Kuningan, 2012 Secara umum morfologi Kabupaten Kuningan dibagi menjadi dua bagian, yaitu: A. Satuan Morfologi Dataran Satuan morfologi dataran adalah bentuk bentang alam yang didominasi oleh daerah yang relatif datar atau sedikit II 3

26 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan 2015 bergelombang, dengan kisaran kemiringan lereng 0% 5%. Satuan morfologi dataran dengan sub satuan morfologi medan bergelombang menempati wilayah bagian tengah dan timur seperti sebagian Kecamatan Kuningan, Kecamatan Ciawigebang, dan Kecamatan Garawangi. B. Satuan Morfologi Perbukitan Satuan morfologi perbukitan meliputi bentuk bentang alam yang memperlihatkan relief baik halus maupun kasar, membentuk bukitbukit dengan kemiringan lereng yang bervariasi. Secara lebih rinci satuan morfologi perbukitan dapat dibagi lagi atas tiga subsatuan, yakni: subsatuan morfologi perbukitan landai dengan kemiringan lereng 5% 15 % dan memperlihatkan relief halus; subsatuan morfologi perbukitan sedang dengan kemiringan lereng berkisar antara lebih dari 15% hingga 40% dan memperlihatkan relief sedang, dan subsatuan morfologi perbukitan terjal dengan kemiringan lebih dari 40% dan memperlihatkan relief kasar. Satuan morfologi perbukitan di Kabupaten Kuningan dapat dibagi menjadi: 1. Sub satuan Morfologi Pebukitan Landai Subsatuan morfologi ini secara umum menempati wilayah utara Kabupaten Kuningan. Bentuk bentang alamnya memperlihatkan relief halus membentuk bukitbukit dengan kemiringan lereng yang bervariasi umumnya berkisar antara 5% 15%. 2. Subsatuan Morfologi Pebukitan Sedang Subsatuan morfologi ini umumnya terdapat di wilayah bagian timur Kabupaten Kuningan. Bentuk bentang alamnya memperlihatkan relief baik halus maupun kasar, membentuk II 4

27 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan 2015 bukitbukit dengan kemiringan lereng yang bervariasi umumnya berkisar antara 15% 40 %. 3. Subsatuan Morfologi Pebukitan Terjal Subsatuan morfologi ini umumnya terdapat di wilayah bagian selatan Kabupaten Kuningan seperti di kecamatan subang, kecamatan cilebak, kecamatan ciniru, dan kecamatan selajambe. Bentuk bentang alamnya memperlihatkan relief kasar membentuk bukitbukit dengan kemiringan lereng yang bervariasi. C. Satuan Morfologi Tubuh Gunung Berapi Satuan morfologi tubuh gunung berapi ini umumnya terdapat di wilayah bagian barat Kabupaten Kuningan. Satuan morfologi ditandai dengan adanya gunung Ciremai yang merupakan salah satu gunung api aktif di Jawa Barat. Bentang alamnya hampir sama dengan satuan morfologi perbukitan, dan umumnya merupakan subsatuan perbukitan sedang hingga terjal, namun membentuk kerucut tubuh gunung berapi. Pada wilayah ini banyak dijumpai mata air, kandungankandungan gas beracun, dan sumber daya mineral lainnya yang khas gunung berapi. Wilayah ini diantaranya meliputi : kecamatan cigugur, kecamatan jalaksana, dan kecamatan pasawahan. Kondisi topografi di Kabupaten Kuningan sangat bervariasi mulai dari dataran hingga berbukit. Bentang alam Kabupaten Kuningan sebagian besar merupakan perbukitan dan pegunungan dengan puncak tertinggi Gunung Ciremai (± meter), sedangkan sebagian kecil lainnya merupakan dataran. Kabupaten Kuningan merupakan daerah hulu dari 3 daerah aliran sungai (DAS) yang menyuplai air untuk kabupaten/kota disekitar Kuningan. Data wilayah DAS yang II 5

28 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan 2015 bermula dari wilayah Kabupaten Kuningan disajikan dalam tabel berikut: Tabel 2.2 Daerah Aliran Sungai di Kabupaten Kuningan No DAS dan SubDAS Wilayah Administratif A Cijolang 1 Cijolang Cilebak, Selajambe dan Subang 2 CitaalCijangkelok Ciwaru, Karangkancana, Cibeureum, Cibingbin B CiberesBangkaderes 3 Ciberes Hulu Cipicung, Kramatmulya, Japara 4 Ciberes Hilir Ciawigebang, Kalimanggis, Cidahu 5 Bangkaderes Jalaksana, Cigandamekar, Cilimus 6 Ciwaringin Pasawahan, Mandirancan, Pancalang C Cisanggarung 7 Cisanggarung Hulu Darma, Nusaherang, Kadugede, Cigugur, Kuningan, Sindangagung 8 Cisanggarung Hilir Maleber, Lebakwangi, Luragung, Cimahi, Ciniru, Hantara, Garawangi Sumber: Dishutbun Kab Kuningan, 2012 Berdasarkan kajian RISSAPEL tahun 2000 yang diambil dari data BKSDA Jabar II (2006), Potensi sumberdaya air Kabupaten Kuningan meliputi 43 sungai dan 156 sumber mata air yang potensial, dimana sebanyak 147 titik sumber mata air mengalir terus menerus sepanjang tahun dengan ratarata debit air yang cukup besar, yaitu liter/detik. Pemanfaatan sumber air ini untuk penyediaan air bersih, irigasi pertanian dan perkebunan, dan penyokong industri daerah hilir. Tipe iklim di Kabupaten Kuningan termasuk tipe Iklim Schmidt dan Ferguson tipe C dengan ratarata suhu udara 29 o C dengan suhu minimum 24 o C pada Januari s.d Mei dan suhu maksimum tercatat 33 o C pada September dan Oktober dan kelembaban 7384 %. Curah hujan tertinggi di Kabupaten Kuningan selama tahun 2011 mencapai puncaknya pada Maret, yaitu 454,67 mm sedangkan curah hujan terendah 6,67 mm pada bulan September (Kuningan dalam Angka, 2012). II 6

29 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan 2015 Gambaran penggunaan lahan di Kabupaten Kuningan adalah sebagai berikut: Tabel 2.3. Kawasan Budidaya dan Lindung di Kabupaten Kuningan No Fungsi Luas (Ha) 1 Kawasan Budidaya Enclave 258,18 2 Kawasan Budidaya Hutan Produksi 7.597,61 3 Kawasan Budidaya Hutan Produksi Terbatas ,80 4 Kawasan Budidaya Hutan Rakyat 3.349,69 5 Kawasan Budidaya Perikanan 204,89 6 Kawasan Budidaya Perkebunan Rakyat 791,46 7 Kawasan Budidaya Pemukiman Pedesaan ,69 8 Kawasan Budidaya Pemukiman Perkotaan 3.709,50 9 Kawasan Budidaya Pertanian Lahan Basah ,46 10 Kawasan Budidaya Pertanian Lahan Kering 5.038,33 11 Kawasan Budidaya Peruntukan Lainnya (Hutan 78,47 Cadangan) 12 Kawasan Budidaya Peruntukan Lainnya (Hutan 345,34 Pangonan) 13 Kawasan Budidaya Peruntukan Peternakan 41,63 14 Kawasan Budidaya Peruntukan Tanaman Hortikultura 255,44 15 Kawasan Budidaya Tubuh Air 751,28 16 Kawasan Lindung Kawasan Penyangga 61,19 17 Kawasan Lindung Kebun Raya Kuningan 151,42 18 Kawasan Lindung KSA/KPA 8.953,83 19 KLNH berfungsi Lindung 2.320,63 20 KLNH Longsor 693,29 21 KLNH Perlindungan Setempat (RTH) 4.145,12 22 KLNH Perlindungan Setempat (Sekitar waduk) 117,27 23 KLNH Perlindungan Setempat (Sempadan Sungai) 2.553,84 24 KLNH Rawan Gerakan Tanah ,52 25 KLNH Rawan Letusan Gunung Api 3.875,06 26 KLNH Resapan Air 3.746,16 Sumber: RTRW Kabupaten Kuningan Potensi Pengembangan Wilayah A. Pertanian Kabupaten Kuningan memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor pertanian. Setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Kuningan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan pertanian. Kawasan pertanian dikembangkan untuk : 1. mempertahankan kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan beririgasi; 2. mendukung ketahanan pangan provinsi dan nasional; II 7

30 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan meningkatkan produktivitas kawasan melalui pola intensifikasi, diversifikasi, dan pola tanam yang sesuai dengan kondisi tanah dan perubahan iklim; 4. pengembangan infrastruktur sumberdaya air yang mampu menjamin ketersediaan air; dan 5. meningkatkan kesejahteraan petani dan pemanfaatan lahan yang lestari. B. Perikanan Kecamatan yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan perikanan antara lain Kecamatan Kadugede, Kecamatan Kuningan, Kecamatan Mandirancan, Kecamatan Nusaherang, dan Kecamatan Pasawahan. Secara umum kecamatankecamatan tersebut memiliki sumberdaya air yang melimpah sebagai prasyarat bagi pengembangan perikanan. C. Pertambangan mineral dan prospek panas bumi Kabupaten Kuningan memiliki potensi untuk dikembangkan pertambangan mineral antara lain : 1. mineral logam berupa emas. 2. mineral bukan logam meliputi batu gamping, bentonit, kalsit, dan kaolin. 3. batuan meliputi tanah liat, andesit, tanah diatome, onyx, pasir, dan sirtu. Selain itu, di Kabupaten Kuningan pun terdapat kawasan prospek panas bumi meliputi : 1. WKP Gunung Ciremai di Kabupaten Kuningan terdapat di Kecamatan Cigugur, Kecamatan Cilimus, Kecamatan Darma, Kecamatan Jalaksana, Kecamatan Mandirancan, dan Kecamatan Pasawahan. 2. Kecamatan Cigandamekar; 3. Kecamatan Subang; dan II 8

31 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan Kecamatan Cibingbin. Di sisi lain Kabupaten Kuningan memiliki potensi sumber daya alam, karena Kuningan yang terletak di kaki gunung vulkanik aktif mempunyai prospek potensi panas bumi yang dapat dijadikan salah satu sumber energi alternative. Kabupaten Kuniningan sampai tahun 2012 memiliki panas bumi di Desa Sangkanurip, Desa Ciniru, dan Desa Pajambon, sedangkan yang memiliki prospek panas bumi sebagaimana tabel berikut ini. No Tabel 2.4 Prospek Panas Bumi di Kabupaten Kuningan Lokasi Sumber : Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan Kab Kuningan 2012 Luas Reservoir (KM 2 ) Suhu ( o C) Ketebalan Reservoir (KM) Cadangan Energi (MW) 1 Sangkanurip , Ciniru 8, Pajambon D. Industri Pengembangan industri diarahkan untuk industri rumah tangga dan kerajinan serta industri pengolahan hasil pertanian dan kehutanan. Selain itu, dapat dikembangkan industri yang tidak polutan. Kawasan peruntukan industri menengah berupa industri pengolahan produksi hasil pertanian dan kehutanan dapat dikembangkan di Kecamatan Cilimus, Kecamatan Cigandamekar, Kecamatan Cipicung, dan Kecamatan Garawangi. Kawasan peruntukan indutri kecil dan mikro berupa industri rumah tangga dapat dikembangkan di Kecamatan Kuningan, Kecamatan Ciawigebang, Kecamatan Kramatmulya, Kecamatan Mandirancan, dan Kecamatan Cibeureum. II 9

32 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan 2015 E. Pariwisata Kabupaten Kuningan memiliki banyak potensi pengembangan pariwisata. 1. Kawasan pariwisata alam dapat dikembangkan di : a. TWA Linggarjati di Desa Linggarjati Kecamatan Cilimus; b. TNGC; c. Gunung Mayana di Desa Sindangjawa Kecamatan Kadugede; d. Bumi Perkemahan Palutungan di Desa Cisantana Kecamatan Cigugur; e. Bumi Perkemahan Cibunar di Desa Linggarjati Kecamatan Cilimus; f. Bumi Perkemahan Cibeureum di Desa Cibeureum Kecamatan Cilimus; g. Bumi Perkemahan Paniis di Desa Paniis Kecamatan Pasawahan; h. Bumi Perkemahan Padamatang di Desa Padamatang Kecamatan Pasawahan; i. Bumi Perkemahan Buyut Jaksa di Desa Bantarpanjang Kecamatan Cibingbin; j. Arung Jeram Cisanggarung di Kecamatan Luragung; k. Waduk Darma di Desa Jagara Kecamatan Darma; l. Balong Keramat Darmaloka di Desa Darma Kecamatan Darma; m. Telaga Remis di Desa Kaduela Kecamatan Pasawahan; n. Balong Ikan Cigugur di Kelurahan Cigugur Kecamatan Cigugur; o. Cibulan di Desa Maniskidul Kecamatan Jalaksana; p. Curug Lembah Cilengkrang di Desa Pajambon Kecamatan Kramatmulya; II 10

33 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan 2015 q. Curug Landung di Desa Cisantana Kecamatan Cigugur; r. Curug Bangkong di Desa Kertawirama Kecamatan Nusaherang; s. Curug Ciputri di Desa Cisantana Kecamatan Cigugur; t. Curug Sidomba di Desa Peusing Kecamatan Cilimus; u. Wisata Pedesaan Sitonjul di Desa Sangkanhurip Kecamatan Cilimus; v. Linggarjati Indah di Desa Linggamekar Kecamatan Cilimus; w. Pemandian Air Panas Sangkanhurip Alami di Desa Sangkanhurip Kecamatan Cilimus; x. KRK di Desa Padabeunghar Kecamatan Pasawahan; y. Balong Dalem di Desa Babakanmulya Kecamatan Jalaksana; z. Balong Kembang di Desa Pasawahan Kecamatan Pasawahan; aa. Situ Cicerem di Desa Kaduela Kecamatan Pasawahan; bb. Air Panas Ciniru di Desa Padamenak Kecamatan Jalaksana; cc. Air Panas Ciangir di Desa Ciangir Kecamatan Cibingbin; dd. Air Panas Subang di Desa Subang Kecamatan Subang; ee. Gua Indrakila di Desa Indrahayu Kecamatan Ciwaru. 2. Kawasan pariwisata budaya dapat dikembangkan di : a. Gedung Naskah Perundingan Linggarjati di Desa Linggarjati Kecamatan Cilimus; b. Gedung Syahrir di Desa Bandorasawetan Kecamatan Cilimus; c. Gedung Paseban Tri Panca Tunggal di Kelurahan Cigugur Kecamatan Cigugur; d. Gua Maria di Desa Cisantana Kecamatan Cigugur; dan II 11

34 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan 2015 e. Taman Purbakala Cipari di Kelurahan Cipari Kecamatan Cigugur. 3. Kawasan pariwisata buatan dapat dikembangkan di : a. Agrowisata Cikananga di Desa Ciporang Kecamatan Maleber; b. Agrowisata Mandalajaya di Desa Mandalajaya Kecamatan Garawangi; dan c. Open Space Gallery di Desa Linggasana Kecamatan Cilimus Wilayah Rawan Bencana Kawasan rawan bencana alam adalah kawasan yang sering atau berpotensi tinggi mengalami bencana alam. A. Kawasan Rawan Gerakan Tanah Kriteria kawasan rawan gerakan tanah adalah daerah dengan kerentanan tinggi untuk terpengaruh gerakan tanah, terutama jika kegiatan manusia menimbulkan gangguan pada lereng di kawasan ini. Perlindungan terhadap kawasan rawan gerakan tanah dilakukan untuk mengatur kegiatan manusia untuk menghindari terjadinya bencana akibat perbuatan manusia. Kawasan rawan gerakan tanah tersebar di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Kuningan. B. Kawasan rawan tanah longsor Kawasan rawan tanah longsor di Kabupaten Kuningan yaitu terdapat di : 1. Kecamatan Cibeureum; 2. Kecamatan Cibingbin; 3. Kecamatan Cilebak; 4. Kecamatan Cimahi; 5. Kecamatan Ciniru; 6. Kecamatan Ciwaru; II 12

35 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan Kecamatan Darma; 8. Kecamatan Garawangi; 9. Kecamatan Hantara; 10. Kecamatan Kadugede; 11. Kecamatan Karangkancana; 12. Kecamatan Maleber; dan 13. Kecamatan Nusaherang C. Kawasan Rawan Bencana Letusan Gunung Berapi Kawasan rawan bencana letusan gunung berapi berupa lembah yang akan menjadi daerah aliran lava, lahar dan awan panas di sekitar Gunung Ciremai. Berdasarkan informasi geologi dan tingkat risiko letusan gunung berapi, kawasan rawan letusan gunung berapi dikelompokkan menjadi : 1. Kawasan yang berpotensi terlanda banjir lahar dan tidak menutup kemungkinan dapat terkena perluasan awan panas dan aliran lava. Selama letusan membesar, kawasan ini berpotensi tertimpa material jatuhan berupa hujan abu lebat dan lontaran batu pijar. 2. Kawasan yang memiliki tingkat risiko rendah (berjarak cukup jauh dari sumber letusan, melanda kawasan sepanjang aliran sungai yang dilaluinya, pada saat terjadi bencana letusan, masih memungkinkan manusia untuk menyelamatkan diri, sehingga risiko terlanda bencana masih dapat dihindari). 3. Kawasan yang berpotensi terlanda awan panas, aliran lahar dan lava, lontaran atau guguran batu pijar, hujan abu lebat, hujan lumpur (panas), aliran panas dan gas beracun. 4. Kawasan yang memiliki tingkat risiko sedang (berjarak cukup dekat dengan sumber letusan, risiko manusia untuk menyelamatkan diri pada saat letusan cukup sulit, kemungkinan untuk terlanda bencana sangat besar). II 13

36 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan Kawasan yang sering terlanda awan panas, aliran lahar dan lava, lontaran atau guguran batu (pijar), hujan abu lebat, hujan lumpur (panas), aliran panas dan gas beracun. Hanya diperuntukkan bagi kawasan rawan letusan gunung berapi yang sangat giat atau sering meletus. 6. Kawasan yang memiliki risiko tinggi (sangat dekat dengan sumber letusan. Pada saat terjadi aktivitas magmatis, kawasan ini akan dengan cepat terlanda bencana, makhluk hidup yang ada di sekitarnya tidak mungkin untuk menyelamatkan diri). Kawasan rawan bencana letusan gunung berapi di Kabupaten Kuningan terdapat di : a. Kecamatan Cigandamekar; b. Kecamatan Cigugur; c. Kecamatan Cilimus; d. Kecamatan Cipicung; e. Kecamatan Jalaksana; f. Kecamatan Kramatmulya; g. Kecamatan Mandirancan; h. Kecamatan Pancalang; dan i. Kecamatan Pasawahan. D. Kawasan Rawan Kebakaran Hutan Di beberapa wilayah Kabupaten Kuningan terdapat kawasan rawan kebakaran hutan, terutama pada kawasan hutan Gunung Ciremai. Sebagian kawasan hutan Gunung Ciremai merupakan areal berbatu sisasisa letusan gunung berapi tempo dulu yang sangat potensial terjadi kebakaran hutan. Kebakaran hutan pada kawasan hutan Gunung Ciremai hampir terjadi setiap tahun terutama pada musim kemarau. Areal kawasan hutan Gunung Ciremai yang termasuk rawan kebakaran hutan II 14

37 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan 2015 berada di sebelah utara kawasan, diantaranya termasuk wilayah administratif Kecamatan Cilimus, Mandirancan dan Pasawahan. Pengembangan wilayah di Kabupaten Kuningan memegang 4 (empat) hal penting didalam pengaturannya, yaitu dikendalikan didorong dibatasi ditingkatkan. Yang dimaksud dengan dikendalikan perkembangannya adalah membatasi perkembangan kegiatan budidaya yang dapat meningkatkan terjadinya alih fungsi lahan kawasan lindung dan pertanian lahan basah beririgasi teknis yang dapat mengganggu keberlanjutan ekosistem wilayah, serta dayadukung dan dayatampung lingkungan.yang dimaksud dengan didorong perkembangannya adalah memfasilitasi berkembangnya kegiatan budidaya yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tanpa mengabaikan fungsi lingkungan yang merupakan karakteristik khusus wilayah tersebut. Sementara dibatasi perkembangannya adalah bahwa pengembangan perlu memperhatikan keseimbangan dayadukung lingkungan sesuai dengan kondisi dan karakteristik yang dimiliki. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah kerentanan terhadap risiko bencana alam seperti gempa, letusan gunung berapi, gerakan tanah, dan bahaya geologi lainnya; gangguan terhadap hulu DAS; serta dalam rangka menghindari alih fungsi lahan lindung dan lahan pertanian sawah produktif.yang terakhir adalah ditingkatkan perkembangannya adalah memberikan prioritas fasilitasi pembangunan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat menuju citacita yang diinginkan, tanpa mengabaikan fungsi lingkungan yang harus dijaga di wilayah tersebut Demografi Penduduk satu sisi adalah objek dari pembangunan, tetapi disisi lain merupakan pelaku dari pembangunan, dengan demikian penduduk merupakan peran utama dalam proses pembangunan. II 15

38 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan 2015 Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi modal pembangunan bila kualitasnya baik, namun bila kualitasnya rendah maka dapat menjadi beban pembangunan. Pada Tahun 2013 penduduk Kabupaten Kuningan menurut hasil Suseda telah mencapai orang, dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) pada kurun waktu sebesar 0,46 persen per tahun. Dengan rincian penduduk lakilaki sebanyak orang dan penduduk perempuan sebanyak orang. Komposisi penduduk lakilaki dan perempuan menghasilkan angka sex ratio sebesar 103, yang bermakna penduduk lakilaki jumlahnya lebih banyak dibanding penduduk perempuan. Perkembangan penduduk menurut kelompok umur, pada tahun 2013 penduduk umur muda (penduduk yang berumur dibawah 15 tahun) sebesar 26,83 persen berubah menjadi 26,82 persen pada tahun 2013, kelompok umur produktif (berumur 1564 tahun) sebesar 66,03 persen tahun 2012 sedikit berubah menjadi 66,04 persen pada tahun 2013 dan kelompok umur lanjut usia ( penduduk yang berumur 65 tahun ke atas ) sebesar 7,14 persen pada tahun 2012 turun menjadi 7,13 persen di tahun Dengan demikian pada tahun 2013 komposisi penduduk menurut umur masih merupakan transisi dari penduduk muda ke tua, karena proporsi penduduk yang berumur di bawah 15 tahun masih dibawah 40 persen. Penggolongan penduduk menurut kelompok umur ini adalah untuk melihat struktur umur penduduk tua atau muda. Struktur umur penduduk di suatu wilayah dikatakan muda apabila proporsi penduduk yang berumur di bawah 15 tahun sekitar 40 persen, sebaliknya dikatakan tua apabila proporsi penduduk berumur 65 tahun atau lebih telah mencapai 10 persen atau lebih (BPS UNFPA,1998). II 16

BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, KECAMATAN CIBEUREUM, CIBINGBIN, DAN CIGUGUR

BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, KECAMATAN CIBEUREUM, CIBINGBIN, DAN CIGUGUR BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, KECAMATAN CIBEUREUM, CIBINGBIN, DAN CIGUGUR Bab ini terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama akan menjelaskan mengenai gambaran umum Kabupaten Kuningan dan bagian

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, KECAMATAN CIBEUREUM, CIBINGBIN, DAN CIGUGUR

BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, KECAMATAN CIBEUREUM, CIBINGBIN, DAN CIGUGUR BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, KECAMATAN CIBEUREUM, CIBINGBIN, DAN CIGUGUR BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, KECAMATAN CIBEUREUM, CIBINGBIN, DAN CIGUGUR Bab ini terbagi menjadi tiga bagian.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

D A F T A R I S I Halaman

D A F T A R I S I Halaman D A F T A R I S I Halaman B A B I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-2 1.3 Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I-3 1.4 Sistematika Penulisan I-7 1.5 Maksud

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pagar Alam Tahun 2018 disusun dengan mengacu

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU 2016 Bab I Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... ix PENDAHULUAN I-1

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KUNINGAN. : Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KUNINGAN. : Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KUNINGAN. Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Provinsi Jawa Barat dengan luas wilayah.9,7 Km terletak pada titik

Lebih terperinci

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan... 5 1.4 Sistematika

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... Halaman PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2016-2021... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Kabupaten Kuningan Kabupaten Kuningan memiliki luas 1.178,57 Km² (117.857,55 Ha) terletak pada 108 0 23 108 0 47 Bujur Timur dan 6 0 47 7 0 12 Lintang Selatan dengan ibukota

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi DAFTAR ISI Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan RPJMD dengan

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH 2014

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH 2014 DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 1 I.I. Latar Belakang... 1 I.2. Dasar Hukum Penyusunan... 3 I.3. Hubungan Antar Dokumen... 4 I.4. Sistematika Dokumen RKPD... 6 I.5. Maksud dan Tujuan... 7 BAB II. EVALUASI

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 34 TAHUN 2016

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 34 TAHUN 2016 PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas wilayah Kabupaten Kuningan secara keseluruhan mencapai 1.195,71

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD merupakan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR ISI. PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... 2 1.3. Hubungan Antar Dokumen...

Lebih terperinci

BUPATI KUNINGAN. KEPUTUSAN BUPATI KUNINGAN NOMOR : 487/KPTS.149-diskominfo/2015

BUPATI KUNINGAN. KEPUTUSAN BUPATI KUNINGAN NOMOR : 487/KPTS.149-diskominfo/2015 BUPATI KUNINGAN KEPUTUSAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 487/KPTS.149-diskominfo/2015 TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN BUPATI KUNINGAN,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN... 1

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN... 1 1 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum...... 2 1.3. Hubungan Antar Dokumen... 5 1.4. Sistematika Dokumen RKPD... 5 1.5. Maksud dan Tujuan... Hal BAB II EVALUASI HASIL

Lebih terperinci

Halaman DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

Halaman DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN 1. DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN i ii iii vi BAB I PENDAHULUAN I-1 1.1. Latar Belakang I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan I-3 1.3. Maksud dan Tujuan

Lebih terperinci

I.1 Latar Belakang Kebutuhan primer terbagi menjadi tiga bagian, diantaranya adalah kebutuhan sandang, pangan dan papan. Kebutuhan tersebut tidak

I.1 Latar Belakang Kebutuhan primer terbagi menjadi tiga bagian, diantaranya adalah kebutuhan sandang, pangan dan papan. Kebutuhan tersebut tidak BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kebutuhan primer terbagi menjadi tiga bagian, diantaranya adalah kebutuhan sandang, pangan dan papan. Kebutuhan tersebut tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR H. DJOHAN SJAMSU, SH PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

KATA PENGANTAR H. DJOHAN SJAMSU, SH PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, hanya karena Ijin dan RahmatNya, Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015 ini dapat diselesaikan. RKPD Tahun 2015 ini disusun

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar i ii vii Bab I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum I-2 1.3 Hubungan Antar Dokumen 1-4 1.4 Sistematika Penulisan 1-6 1.5 Maksud dan Tujuan 1-7 Bab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat dibentuk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR TIM PENYUSUN BAPPEDA KOTA BATU

KATA PENGANTAR TIM PENYUSUN BAPPEDA KOTA BATU KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Batu tahun 2015 merupakan pemfokusan rencana pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Batu pada tahun 2015. Pemfokusan berpedoman

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN 2010 2015 PEMERINTAH KOTA SEMARANG TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

Kata Pengantar Bupati Nagan Raya

Kata Pengantar Bupati Nagan Raya Kata Pengantar Bupati Nagan Raya Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, serta selawat dan salam kita sampaikan atas junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW atas limpahan rahmat dan karunia-nya

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Palu Menurut Kecamatan Tahun 2015.. II-2 Tabel 2.2 Banyaknya Kelurahan Menurut Kecamatan, Ibu Kota Kecamatan Dan Jarak Ibu Kota Kecamatan Dengan Ibu Kota Palu Tahun

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 16 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Kondisi Geografis dan Administratif Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT i DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL i ii viii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Dasar Hukum 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen 4 1.4 Sistimatika Dokumen

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi

DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi DAFTAR ISI Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi BAB I Pendahuluan... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Hubungan dokumen RKPD dengan dokumen perencanaan lainnya...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar...

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... i iii vii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum... I-2 1.3 Maksud dan Tujuan... I-4 1.4 Hubungan Antar Dokumen...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 69 mengamanatkan Kepala Daerah untuk menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Kabupaten Rembang Tahun II-1. Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun II-12. Kelamin Kabupaten Rembang Tahun

DAFTAR TABEL. Kabupaten Rembang Tahun II-1. Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun II-12. Kelamin Kabupaten Rembang Tahun DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Wilayah Administratif Menurut Kecamatan/Desa di Kabupaten Rembang Tahun 2015... II-1 Tabel 2.2. Jumlah dan Rasio Jenis Kelamin Penduduk menurut Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB IV Analisis isu-isu srategis Permasalahan Pembangunan Isu Strategis... 77

DAFTAR ISI. BAB IV Analisis isu-isu srategis Permasalahan Pembangunan Isu Strategis... 77 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I Pendahuluan... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... 2 1.3. Hubungan Antar Dokumen... 6 1.4. Sistematika Penulisan... 9 1.5. Maksud

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i vii xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-2 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4 1.3.1 Hubungan RPJMD

Lebih terperinci

Katalog BPS : 1101002.3208 STATISTIK DAERAH KABUPATEN KUNINGAN 2014 STATISTIK DAERAH KABUPATEN KUNINGAN 2014 ISBN : 978-602-0964-40-9 No. Publikasi : 32080.1450 Katalog BPS : 1101002.3208 Ukuran Buku

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III. Gambaran Pengeloaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III. Gambaran Pengeloaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang I-1 1.2. Dasar Hukum I-2 1.3. Hubungan Dokumen RPJMD dengan Dokumen Perencanaan I-5 Lainnya 1.4. Sistematika Penulisan I-8 1.5. Maksud dan Tujuan Penyusunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN...I.

BAB I PENDAHULUAN...I. DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... I. 1 1.1 Latar Belakang... I. 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I. 9 1.3 Hubungan RKPD dan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi. Pengukuran kinerja organisasi akan dapat dilakukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI DAFTAR ISI...... i DAFTAR TABEL...... iii DAFTAR GAMBAR...... viii BAB I PENDAHULUAN... 2 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... 5 1.3 Hubungann antara Dokumen RPJMD dengan Dokumen

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1 LATAR BELAKANG... I-1 2.1 MAKSUD DAN TUJUAN... I-2 1.2.1 MAKSUD... I-2 1.2.2 TUJUAN... I-2 1.3 LANDASAN PENYUSUNAN...

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DALAM RANGKA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN KUNINGAN

STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DALAM RANGKA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN KUNINGAN STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DALAM RANGKA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN KUNINGAN Rina Masruroh 1,Neni Nurhayati 2 rinamasruroh@yahoo.com olive_1902@yahoo.com 12 Universitas Kuningan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... v Daftar Gambar... ix Daftar Isi BAB I Pendahuluan... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen...

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Pendahuluan

Bab I Pendahuluan. Pendahuluan Bab I Pendahuluan LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR TAHUN 2012 TANGGAL JUNI 2012 Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar... Daftar Gambar... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4. Kaidah Pelaksanaan...

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G Design by (BAPPEDA) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Martapura, 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang

Lebih terperinci

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... D A F T A R I S I Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... (i) (ii) (vii) PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016...

Lebih terperinci

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT 1.1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) beserta Komponennya Angka Partisipasi Kasar (APK) SLTP meningkat di tahun 2013 sebesar 1.30 persen dibandingkan pada tahun

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... D A F T A R I S I Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... (i) (ii) (viii) PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 - IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13

Lebih terperinci

kuningankab.bps.go.id

kuningankab.bps.go.id STATISTIK DAERAH KABUPATEN KUNINGAN 2015 STATISTIK DAERAH KABUPATEN KUNINGAN 2015 ISBN : 978-602-0964-61-4 No. Publikasi : 32080.1450 Katalog BPS : 1101002.3208 Ukuran Buku : 18,2 cm x 25,7 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN. Bab I Pendahuluan I-1

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN. Bab I Pendahuluan I-1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i iii v vii Bab I Pendahuluan I-1 1.1. Latar Belakang I-1 1.2. Maksud dan Tujuan I-2 1.3. Dasar Hukum I-3 1.4. Hubungan Antar Dokumen I-6

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii x xi BAB I PENDAHULUAN... I - 1 A. Dasar Hukum... I - 1 B. Gambaran Umum Daerah... I - 4 1. Kondisi Geografis Daerah...

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso KATA PENGANTAR Sebagai upaya mewujudkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan sistematis guna menunjang pembangunan daerah dan mendorong perkembangan wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR HAL i iv vi vii BAB I PENDAHULUAN I - 1 1.1 DASAR HUKUM I - 4 1.2 GAMBARAN UMUM DAERAH I - 3 1. Kondisi Geografis Daerah I - 5 2. Batas Administrasi

Lebih terperinci

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN 92 IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN 4.1. Kota Bekasi dalam Kebijakan Tata Makro Analisis situasional daerah penelitian diperlukan untuk mengkaji perkembangan kebijakan tata ruang kota yang terjadi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-2 1.3 Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lain... I-4 1.4 Sistematika Penulisan... I-5

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF NO URUSAN SASARAN %

IKHTISAR EKSEKUTIF NO URUSAN SASARAN % IKHTISAR EKSEKUTIF Pelaksanaan pembangunan daerah pada tahun 2013 merupakan tahapan pemantapan pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2008-2013. Tahapan pemantapan dilaksanakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1 1

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1 1 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ii vi BAB I PENDAHULUAN 1 1 1.1. Latar Belakang 1 1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan 1 2 1.3. Hubungan Antar Dokumen 1 5 1.4. Sistematika Dokumen RKPD 1 6 1.5. Maksud dan

Lebih terperinci

BAB 3 KEBIJAKAN DAN KONDISI PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN KUNINGAN

BAB 3 KEBIJAKAN DAN KONDISI PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN KUNINGAN 113 BAB 3 KEBIJAKAN DAN KONDISI PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN KUNINGAN Secara umum suatu wilayah akan tumbuh dan berkembang menuju arah pemanfaatan lahan yang berorientasi ekonomi; yaitu memanfaatkan

Lebih terperinci

Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI

Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR ISI i

Lebih terperinci

Daftar Tabel Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD ) Kab. Jeneponto Tahun 2016

Daftar Tabel Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD ) Kab. Jeneponto Tahun 2016 Daftar Tabel Tabel 2.1 Luas Wialayah menurut Kecamatan di Kabupaten Jeneponto... II-2 Tabel 2.2 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Jeneponto berdasarkan BPS... II-5 Tabel 2.3 Daerah Aliran

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel Judul Halaman: 1.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Luas Tanah Menurut Penggunaannya 4

DAFTAR TABEL. Tabel Judul Halaman: 1.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Luas Tanah Menurut Penggunaannya 4 DAFTAR ISI Halaman: KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... ii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Pemerintahan... 1 1.2 Kepegawaian... 2 1.3

Lebih terperinci

Daftar Isi DAFTAR ISI... I DAFTAR GAMBAR... IIII DAFTAR TABEL... IV

Daftar Isi DAFTAR ISI... I DAFTAR GAMBAR... IIII DAFTAR TABEL... IV Daftar Isi DAFTAR ISI... I DAFTAR GAMBAR... IIII DAFTAR TABEL... IV BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. LATAR BELAKANG... I-1 1.2. DASAR HUKUM PENYUSUNAN... I-3 1.3. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN... I-5 1.4. SISTEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam rangka

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan dokumen perencanaan daerah yang menjadi acuann untuk pembangunan selama periode satu tahun dan Pemerintah daerah memiliki

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1-1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1-1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii DAFTAR TABEL iv DAFTAR GAMBAR xi I PENDAHULUAN 1-1 1.1 LATAR BELAKANG 1-2 1.2 DASAR HUKUM PENYUSUNAN 1-3 1.3 HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN 1-5 1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Lebih terperinci

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... D A F T A R I S I Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... (i) (ii) (viii) PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan.... DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Gambar Daftar Grafik i ii vii viii Bab I Pendahuluan. 1.1. Dasar Hukum..... 1.2. Profil Wilayah Kabupaten Sijunjung... 1.2.1 Kondisi Fisik

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pemerintah Provinsi Banten Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN... 9

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN... 9 i DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum...... 2 1.3. Hubungan Antar Dokumen... 5 1.4. Sistematika Dokumen RKPD... 5 1.5. Maksud dan Tujuan... 7 Hal BAB II EVALUASI

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Kabupaten Toba Samosir Kabupaten Toba Samosir dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS, SERTA TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN KUNINGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah

Lebih terperinci