KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
|
|
- Johan Budiaman
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Kabupaten Kuningan Kabupaten Kuningan memiliki luas 1.178,57 Km² ( ,55 Ha) terletak pada Bujur Timur dan Lintang Selatan dengan ibukota terletak pada titik Bujur Timur dan Lintang Selatan. Secara geografis, posisi Kabupaten Kuningan berada pada lintasan jalan regional yang menghubungkan Kota Cirebon dengan wilayah Priangan Timur bagian selatan, dan sebagai jalan alternatif jalur tengah yang menghubungkan Bandung Kuningan dengan Jawa Barat bagian tengah. Dalam konteks pembangunan Jawa Barat, Kuningan termasuk wilayah pembangunan Ciayumajakuning dengan pusat pertumbuhan di Cirebon. Di sebelah utara Kabupaten Kuningan berbatasan dengan Kabupaten Kuningan, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Ciamis (Jawa Barat) dan Kabupaten Cilacap (Jawa Tengah), sedangkan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Majalengka. Tercatat di tahun 2007, jumlah penduduk Kabupaten Kuningan adalah sebanyak jiwa yang tersebar di 367 kelurahan/desa pada 32 kecamatan. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kuningan tahun 2007 adalah sebesar 4,22% per tahun. Sektor perekonomian yang paling mempunyai kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Kuningan Tahun 2007 adalah sektor pertanian (33,18%) disusul dengan sektor perdagangan (19,74%) dan sektor jasa (21,53%), sisanya sektor lainnya (25,55). Berdasarkan PDRB harga konstan tahun 2000, PDRB Kabupaten Kuningan Tahun 2007 adalah sebesar Rp ,97 milyar. Dengan nilai PRDB tersebut, maka pendapatan perkapita masyarakat Kuningan kurang lebih sebesar Rp ,87 per tahun. Kabupaten Kuningan memiliki tujuh golongan tanah yaitu Andosol, Alluvial, Podsolik, Gromosol, Mediteran, Latosol dan Regosol. Golongan tanah Andosol terdapat di bagian Barat Kecamatan Kuningan yang cocok untuk ditanami tembakau, bunga-bungaan, sayuran, buah-buahan, kopi, kina, teh dan pinus. Golongan Tanah Alluvial terdapat di Kecamatan Kuningan bagian Timur, Kecamatan Kadugede bagian Utara, Kecamatan Lebakwangi bagian Utara, Kecamatan Garawangi dan Kecamatan Cilimus yang cocok untuk tanaman padi, palawija, dan perikanan. Golongan tanah Podsolik terdapat di Kecamatan Kadugede bagian Selatan, Kecamatan Ciniru bagian Timur, Kecamatan
2 42 Luragung bagian timur, Kecamatan Lebakwangi bagian Selatan dan Kecamatan Ciwaru yang cocok untuk ladang dan tanaman karet. Tabel 6 Jenis dan Luas Tanah di Kabupaten Kuningan Jenis Tanah Luas (Ha) Persen (%) Alluvial kelabu 4.080,00 3,46 Regosol cokelat kelabu 700 0,59 Asosiasi regosol kelabu, regosol cokelat kelabu ,46 dan latosol Asosiasi andosol cokelat dan regosol cokelat 4.560,00 3,87 Grumosol kelabu tua 1.840,00 1,56 Asosiasi grumosol kelabu kekuningan, grumosol ,20 cokelat kelabu dan regosol kelabu Asosiasi mediteran cokelat dan latosol ,82 Latosol cokelat 890 0,76 Latosol cokelat kemerahan ,71 Asosiasi latosol cokelat dan regosol ,32 Asosiasi podsolik kuning dan hidromorf ,98 Asosiasi podsolik merah kekuningan dan latosol ,73 merah merah kekuningan Komplek podsolik merah kekuningan, podsolik ,54 kuning dan regosol Sumber : RTRW (2003) Kedalaman efektif tanah berkisar antara 30 cm sampai di atas 90cm. Kedalaman efektif tanah merupakan tebalnya lapisan tanah sampai batuan induk atau sampai pada suatu lapisan dimana akar tidak dapat menembus. Sebagian besar tekstur tanah termasuk ke dalam tekstur sedang dan sebagian kecil termasuk tekstur halus. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap tingkat kepekaan yang rendah dan sebagian kecil sangat tinggi terhadap erosi. Secara geologi, Kabupaten Kuningan terbagi dalam dua kelompok yaitu : Sebelah utara yang sebagian besar daerahnya merupakan daerah Undifferentiated Vulkanik yang sangat subur akibat pengaruh Gunung Ciremai, hanya sebagian kecil yang termasuk Daerah Flicone Sedimentari Facies yang kurang subur. Sebelah selatan yang merupakan aerah Micone Sedimentari Facies dan Gabro yang sangat subur. Pada bagian ini terdapat bahan untuk membuat Oker dan Nikel di Kecamatan Kadugede. Keadaan iklim di Kabupaten Kuningan dipengaruhi oleh iklim tropis dan angin muson dengan temperatur berkisar antara 18 0 C hingga 32 0 C dengan curah
3 43 hujan pada bagian Barat dan Selatan terutama daerah lereng Gunung Ciremai berkisar antara mm/tahun, sedangkan pada daerah yang semakin datar di bagian Utara dan Timur beriksar antara mm/tahun. Topografi wilayah Kabupaten Kuningan sangat bervariasi, dari dataran sampai pegunungan yaitu kawasan Gunung Ciremai, sampai ke dataran yang agak rendah seperti di wilayah Kuningan bagian Timur. Berdasarkan elevasi ketinggian tanah, wilayah Kabupaten Kuningan terbagi atas : ketinggian meter di atas permukaan laut (dpl) seluas ,47 Ha (9,26%); ketinggian meter dpl seluas ,92 Ha (58,90%); ketinggian meter dpl seluas ,15 Ha (25,91%) ; dan ketinggian lebih dari meter dpl seluas 6.989,01 Ha (5,93%). Kemiringan tanah di Kabupaten Kuningan dikelompokan atas wilayah dengan kemiringan 0 8% seluas ,88 Ha (23,99%); kemiringan 8 15% seluas ,78 Ha (16,11%); kemiringan 15 25% seluas ,88 Ha (20,68 %); kemiringan 25 40% seluas ,02 Ha (14,46%); dan di atas 40% seluas ,99 Ha (24,76%) dengan gradasi kemiringan yang dimiliki wilayahnya terdiri dari dataran rendah, dataran tinggi, perbukitan, lereng, lembah dan pegunungan. Karakter tersebut memiliki bentang alam yang indah dengan udara yang cukup sejuk sehingga berpotensi untuk pengembangan pariwisata. Berdasarkan tabel penggunaan lahan eksisting (Tabel 7) di Kabupaten Kuningan terhadap Keppres No.32 Tahun 1990 tentang Kesesuaian Lahan terlihat bahwa peruntukan lahan di wilayah Kabupaten Kuningan secara umum telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kondisi ini harus tetap dipertahankan agar tidak terjadi degradasi lingkungan yang dapat mengancam ekologi lingkungan sekitarnya. Untuk kegiatan permukiman dan perkotaan harus diperhatikan pemanfaatan ruangnya agar tidak dilakukan pada kawasan lindung, kawasan resapan air atau pada lahan yang memiliki tingkat kerawanan terjadinya bencana yang sangat tinggi. Untuk penggunaan lahan pada lokasi yang memiliki ketinggian dan kemiringan cukup besar yakni pada ketinggian >1000m dpl dan >40% berada pada lokasi Kecamatan Mandirancan, Cilimus, Jalaksana, Cigugur, Darma, Hantara, Ciniru, Selajambe, Cilebak, Ciwaru, Karangkancana, Cibeureum dan Cibingbin, diperuntukan untuk kawasan non budidaya seperti hutan lindung dan kawasan hutan produktif. Sedangkan untuk kondisi eksisting dikembangkan sebagai hutan, sawah, tegalan/ ladang, semak belukar dan hutan.
4 Tabel 7 Penggunaan Lahan Eksisting di Kabupaten Kuningan 44 No. Ketinggian (m dpl) 1. > 1000 > < 1000 Kemiringan (%) < 20 < > Sumber : RTRW (2003) Kesesuaian - Kawasan non budidaya (Hutan Lindung) - Kawasan budidaya (Hutan Produktif) Kawasan Budidaya : - Tanaman pangan lahan basah/saw ah - Tanaman lahan kering Kawasan budidaya (tanaman perkebunan) Kawasan budidaya (non pertanian) yang meliputi permukiman dan perkotaan Peruntukan Eksisting Hutan, semak belukar, sawah, tegalan/ladang, Sawah, semak belukar, tegalan/ladang, hutan, perkebunan, permukiman. Perkebunan, semak belukar, tegalan/ladang Sawah, permukiman, tegalan/ladang, semak belukar. Persebaran Lokasi Mandirancan,Cilimus, Jalaksana,Cigugur, Darma, Hantara, Ciniru, Selajambe, Cilebak, Ciwaru, Karangkancana, Cibeureum, Cibingbin Seluruh Kecamatan di Kabupaten Kuningan Pasawahan, Mandirancan, Cigugur, Subang, Ciniru Mandirancan, Pancalang, Cilimus, Jalaksana, Kramatmulya, Cigugur, Nusaherang, Kuningan, Japara, Garawangi, Lebakwangi, Luragung, Cilebak,Kalimanggis, Cimahi, Ciwaru, Darma, Selajambe, Subang,. Rata-rata penggunaan lahan di Kabupaten Kuningan yang berada di kemiringan <20 dan <40 % yang tersebar merata di seluruh lokasi kecamatan di Kabupaten Kuningan dengan ketinggian <1000 mdpl. Adapun kesesuaian peruntukkannya dikembangkan sebagai kawasan budidaya seperti tanamanan bahan makanan lahan basah dan kering. Sedangkan penggunaan eksistingnya
5 45 berupa sawah, semak belukar, tegalan/ ladang, perkebunan, tempat tinggal dan hutan. Untuk lokasi yang berada pada ketinggian >1000 mdpl dengan kemiringan 20 40% menurut kesesuaian lahan baik dikembangkan untuk kawasan budidaya (tanaman perkebunan) dan pada kondisi eksistingnya dikembangkan untuk perkebunan, semak belukar dan ladang. Persebaran lokasi tersebut pada Kecamatan Pasawahan, Mandirancan, Cigugur, Subang, Ciniru. Penggunaan Lahan Secara umum jenis penggunaan lahan berdasarkan kondisi eksisting di Kabupaten Kuningan, dari luas total wilayah, jenis penggunaan lahan yang terluas adalah perkebunan sebesar ,188 ha (25.52%) diikuti sawah irigasi sebesar ,141 ha (17.87%) dan rincian selengkapnya dapat dilihat dalam Tabel 8. Tabel 8 Jenis Penggunaan Lahan di Kabupaten Kuningan Jenis Penggunaan Lahan Luas Lahan Persen (%) Belukar ,709 10,02 Hutan ,182 12,42 Ladang ,118 10,41 Padang Rumput 89,529 0,08 Pemukiman ,063 8,77 Perkebunan , Sawah Irigasi , Sawah Tadah Hujan , Sungai & Waduk 1.297, Tanah Berbatu 14, Jumlah ,55 100,00 Sumber : RTRW (2003) Data penggunaan lahan tersebut menggambarkan masih adanya lahan yang belum optimal pemanfaatannya untuk usaha ekonomi produktif. Hal ini dapat didasarkan bahwa lebih dari 10% wilayah masih berupa semak belukar yang belum dimanfaatkan. Lahan yang sudah dimanfaatkan untuk perkebunan, pemukiman, sawah, tegalan dan ladang + 60% dari total luas lahan di daerah ini. Untuk lahan-lahan yang telah dimanfaatkan, jenis penggunaan terluas adalah sawah irigasi dan sawah tadah hujan (22.415,6 ha). Hal tersebut erat kaitannya dengan mata pencaharian utama masyarakat Kabupaten Kuningan sebagian besar adalah petani tanaman pangan (khususnya padi dan palawija).
6 Gambar 6 Peta Penggunaan Lahan Eksisting Kabupaten Kuningan 46
7 47 Kawasan Agropolitan Cilimus Lingkup wilayah yang menjadi pengembangan kawasan agropolitan adalah mencakup wilayah seluas ,55 ha, yang dibagi menjadi 4 distrik. Secara umum pembagian distrik didasarkan kepada pertimbangan untuk mempercepat akselerasi pengembangan wilayah Kabupaten Kuningan melalui pengembangan sektor pertanian dan ekonomi masyarakat secara terpadu. Empat (4) Distrik yang menjadi Kawasan Pengembangan Agropolitan yaitu Distrik Cilimus, Distrik Kuningan, Distrik Luragung dan Distrik Ciawigebang. Pada masing-masing distrik, ditetapkan suatu pusat primer (kawasan inti) dan pusat sekunder (kawasan pendukung) yang diharapkan dapat menjadi pusatpusat pertumbuhan baru sehingga akselerasi pengembangan wilayah lebih cepat terjadi. Keempat distrik tersebut berikut penetapan pusat (primer dan sekunder) dan hinterland (kawasan layanannya). Secara umum pembagian distrik didasarkan kepada pertimbangan untuk mempercepat akselerasi pengembangan wilayah Kabupaten Kuningan melalui pengembangan sektor pertanian dan ekonomi masyarakat secara terpadu. Pembagian distrik pengembangan kawasan agropolitan di dasarkan pada pertimbangan sebagian berikut : a. Pergerakan eksternal dan internal kawasan yang mendukung pengembangan wilayah. b. Faktor agroklimat yang sesuai untuk pengembangan komoditas unggulan pertanian, c. Berpotensi untuk pengembangan agribisnis, d. Daya dukung sarana dan prasarana (ekonomi, fisik dan lembaga pendukung) yang memadai untuk pengembangan agribisnis seperti; pasar (pasar produk pertanian, sarana pertanian, pasar lelang), gudang penampung hasil pertanian, tempat pengolahan hasil pertanian, lembaga keuangan, kelembagaan petani (kelompok tani dan koperasi), jaringan perhubungan (jalan), jaringan irigasi yang optimal, sarana transportasi, listrik, air bersih dan lain-lain. Berdasarkan aspek pertimbangan pada bagian maka Kabupaten Kuningan dapat dikelompokkan menjadi 4 Distrik Kawasan Pengembangan Agropolitan (Gambar 6). Pada masing-masing distrik, ditetapkan suatu pusat primer (kawasan inti) dan pusat sekunder (kawsan pendukung) yang diharapkan dapat menjadi pusat-pusat pertumbuhan baru sehingga akselerasi
8 48 pengembangan wilayah lebih cepat terjadi. Keempat Distrik tersebut berikut penetapan pusat (primer dan sekunder) dan hinterland (kawasan layanannya) sajikan pada Tabel 9. Distrik Tabel 9 Pembagian Distrik Pengembangan Kawasan Agropolitan Kawasan Inti/Pusat Pertumbuhan Kawasan Pendukung Kawasan Layanan Kuningan Kuningan Kadugede Darma, Nusaherang, Ciniru, Hantara, Selajambe, dan Cigugur. Cilimus Cilimus Jalaksana Cipicung, Pasawahan Pancalang,Karamatmulya, Cigandamekar, Japara, dan Mandirancan Ciawigebang Ciawigebang Garawangi Cidahu, Kalimanggis, Lebakwangi, dan Sindangagung. Luragung Luragung Ciwaru Subang, Cibeureum, Karangkancana, Maleber, Cilebak, Cibingbin, dan Cimahi. Sumber : Masterplan Agropolitan Kabupaten Kuningan (2005) Kecamatan Cilimus ditetapkan sebagai Pusat Primer Distrik, dengan pertimbangan kecamatan ini merupakan pusat pergerakan internal dan pintu gerbang pergerakan eksternal menuju Cirebon, memiliki infrastruktur (ekonomi, fisik dan lembaga pendukung serta pasar yang sudah berkembang (establish). Sementara itu Kecamatan Jalaksana ditetapkan sebagai Pusat Sekunder Distrik, dengan pertimbangan kecamatan ini dapat menarik wilayah hinterland sebagai kawasan penyangga, yaitu Kecamatan Cipicung, Pasawahan, Pancalang, Karamatmulya, Cigandamekar, Japara, dan Mandirancan. Distrik Cilimus merupakan koridor jalan regional dengan pergerakan eksternal menuju pusat pertumbuhan Cirebon. Walaupun jaringan jalan sudah bisa menjangkau setiap pelosok, akan tetapi masih ada kerusakan jalan. Saat ini jalan propinsi yang rusak sepanjang 4 km (3 km diantaranya di Mandirancan), jalan kabupaten yang rusak 69,33 km, terutama di Kecamatan Japara, Jalaksana dan Cipicung. Sedangkan jalan desa yang rusak sepanjang 112,8 km, terberat di Kecamatan Pancalang. Distrik Cilimus terdiri atas 26,8% irigasi teknis 48,02% iritasi setengah teknis, 8,31% irigasi sederhana dan 16,87% irigasi tadah hujan, berdasarkan hal ini irigasi setengah teknis merupakan yang terbesar di distrik ini.
9 49 Distrik Cilimus saat ini memiliki sarana pasar yang relatif memadai, karena memiliki 3 (tiga) pasar permanen yang relatif besar, yaitu Pasar Kramatmulya, Prasar Cilimus dan Pasar Japara (kecil). Selain itu terdapat juga 1 (satu) pasar tidak permanen, 8 (delapan) kelompok pertokaan (kurang lebih sebanyak 149 toko) dan 74 restoran dan rumah makan, terbesar dibandingkan dengan distrik lainnya. Seperti diketahui, di distrik ini terdapat banyak objek wisata, sarana rekreasi yang sudah terkenal seperti Linggajati, Sangkan Hurip dan Grage, dengan demikian jumlah restoran dan rumah makan di distrik ini relatif banyak. Untuk menunjang perekonomian, di distrik ini terdapat 4 (empat) lembaga perbankan, 2 (dua) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan 1 (satu) pegadaian. Dalam menunjang gerakan perkoperasian, di Distrik Cilimus saat ini terdapat 11 Koperasi Unit Desa (KUD) dan 44 non KUD dengan aktifitas sebagian besar sebagai lembaga simpan pinjam dan distribusi/penjualan produk. Keragaan produksi tanaman pangan di Distrik Cilimus disajikan pada Tabel 10. Berdasarkan tabel tersebut, terdapat 3 (tiga) komoditas pangan utama yang produksinya diatas ton per tahun yaitu padi, ubi kayu dan ubi jalar. Sedangkan jagung dan kacang tanah, produksi berkisar ton per tahun. Dua komoditas lainnya yaitu kedelai dan kacang hijau, produksinya sangat kecil dibawah 150 ton per tahunnya. Tahun Tabel 10 Produksi Tanaman Pangan di Distrik Cilimus Tahun Padi Jagung Kedelai Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar Sumber : BPS (2007) Jika melihat tabel tersebut secara rinci, komoditas padi dan ubi jalar produksinya mengalami peningkatan selama periode tahun , sedangkan komoditas lainnya mengalami penurunan. Dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kabupaten Kuningan, produksi ubi jalar di Distrik Cilimus merupakan yang terbesar, di tahun 2007 mencapai ton dari total produksi Kabupaten Kuningan sebesar
10 Gambar 7 Peta Pembagian Distrik Agropolitan Kabupaten Kuningan 50
11 51 Jika dilihat penyebaran produksinya, maka tidak setiap komoditas tersebar di setiap kecamatan, berdasarkan data berikut diuraikan kecamatan dengan produksi tanaman pangan yang relatif besar : 1. Produksi padi hampir merata di setiap kecamatan, dengan kecamatan yang relatif banyak menanam padi adalah Kecamatan Cilimus, di tahun 2007 produksinya mencapai ton. Kecamatan lainnya yang cukup besar produksi padinya adalah Kecamatan Mandirancan, Pasawahan, Pancalang, Kramatmulya dan Jalaksana. 2. Jagung banyak dihasilkan di Kecamatan Kramatmulya dan Japara, yang mana pada tahun 2007 produksi kedua kecamatan tersebut masing-masing mencapai 398 ton dan 344 ton. 3. Ubi Jalar relatif banyak dan tersebar dihasilkan di Distrik Cilimus, dan paling banyak dihasilkan oleh Kecamatan Cilimus (meliputi Desa Bandorasa Wetan, Bandorasa Kulon, Linggajati, Linggamekar, Caracas, dan Linggaindah). Pada tahun 2007 produksinya mencapai ton, merupakan tertinggi di seluruh wilayah Kuningan. Kecamatan lainnya yang relatif besar menghasilkan Ubi Jalar adalah Kecamatan Jalaksana (terutama di Desa Salamantra dan Sembawa) dan Pancalang (terutama Desa Pancalang, dan Kahyangan). Banyaknya ubi jalar di Kecamatan Cilimus tidak lepas dari peran PT Galih Estetika yang memproduksi Pasta Ubi Jalar untuk keperluan ekspor ke Jepang. Bahkan pada tahun 2005 lokasi pabrik dipindahkan dari Kecamatan Lebakwangi ke Kecamatan Cilimus. 4. Terdapat 3 (tiga) kecamatan yang relatif besar menghasilkan ubi kayu, yaitu Kecamatan Cilimus, Japara, dan Cipicung, yang mana di tahun 2007 produksinya masing-masing sebesar ton, ton dan 1043 ton. 5. Dari delapan kecamatan yang termasuk dalam Distrik Cilimus, produksi kedelai banyak dihasilkan di Kecamatan Pancalang dan Pasawahan, yang mana di tahun 2007 produksi kedelainya masing-masing mencapai 23 ton dan 27 ton. Kecamatan lainnya yang relatif besar menghasilkan kedelai adalah Kecamatan Mandirancan. Komoditas sub sektor tanaman pangan yang peluang pasar paling besar dibandingkan dengan komoditas lainnya adalah komoditas ubi jalar. Keberadaan industri pengolahan ubi jalar di Distrik Cilimus, baik milik swasta (PT. Galih Estetika) maupun milik Pemerintah Kabupaten Kuningan merupakan pasar yang paling banyak menyerap produksi ubi jalar.
KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas
III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas wilayah Kabupaten Kuningan secara keseluruhan mencapai 1.195,71
Lebih terperinciBAB 3 KEBIJAKAN DAN KONDISI PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN KUNINGAN
113 BAB 3 KEBIJAKAN DAN KONDISI PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN KUNINGAN Secara umum suatu wilayah akan tumbuh dan berkembang menuju arah pemanfaatan lahan yang berorientasi ekonomi; yaitu memanfaatkan
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, KECAMATAN CIBEUREUM, CIBINGBIN, DAN CIGUGUR
BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, KECAMATAN CIBEUREUM, CIBINGBIN, DAN CIGUGUR BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, KECAMATAN CIBEUREUM, CIBINGBIN, DAN CIGUGUR Bab ini terbagi menjadi tiga bagian.
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, KECAMATAN CIBEUREUM, CIBINGBIN, DAN CIGUGUR
BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, KECAMATAN CIBEUREUM, CIBINGBIN, DAN CIGUGUR Bab ini terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama akan menjelaskan mengenai gambaran umum Kabupaten Kuningan dan bagian
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN
V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kuningan Kabupaten Kuningan terletak di ujung timur laut Provinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Secara
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi
69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.
Lebih terperinciKatalog BPS : 1101002.3208 STATISTIK DAERAH KABUPATEN KUNINGAN 2014 STATISTIK DAERAH KABUPATEN KUNINGAN 2014 ISBN : 978-602-0964-40-9 No. Publikasi : 32080.1450 Katalog BPS : 1101002.3208 Ukuran Buku
Lebih terperincikuningankab.bps.go.id
STATISTIK DAERAH KABUPATEN KUNINGAN 2015 STATISTIK DAERAH KABUPATEN KUNINGAN 2015 ISBN : 978-602-0964-61-4 No. Publikasi : 32080.1450 Katalog BPS : 1101002.3208 Ukuran Buku : 18,2 cm x 25,7 cm Jumlah Halaman
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Pertanian merupakan kegiatan yang penting dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sehingga perlu adanya keterampilan dalam mengelola usaha pertanian
Lebih terperinciI.1 Latar Belakang Kebutuhan primer terbagi menjadi tiga bagian, diantaranya adalah kebutuhan sandang, pangan dan papan. Kebutuhan tersebut tidak
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kebutuhan primer terbagi menjadi tiga bagian, diantaranya adalah kebutuhan sandang, pangan dan papan. Kebutuhan tersebut tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 Administrasi Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 o 57`-7 o 25` Lintang Selatan dan 106 o 49` - 107 o 00` Bujur
Lebih terperinciTabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1. Kondisi Geografis Wilayah Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak antara 5 54' - 7 45' LS dan 106 22' - 108 50 BT dengan areal seluas 37.034,95
Lebih terperinciBUPATI KUNINGAN. KEPUTUSAN BUPATI KUNINGAN NOMOR : 487/KPTS.149-diskominfo/2015
BUPATI KUNINGAN KEPUTUSAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 487/KPTS.149-diskominfo/2015 TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN BUPATI KUNINGAN,
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU
IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis, ada beberapa temuan penting yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini. Dalam melakukan analisis sector ekonomi unggulan, hasil
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM WILAYAH
IV. KEADAAN UMUM WILAYAH 4.1. Sejarah Kabupaten Bekasi Kabupaten Bekasi dibentuk berdasarkan Undang-Undang No.14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Dasar-Dasar Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG
PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN, TUGAS DAN FUNGSI UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS DAN BADAN (UPTD/UPTB) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KUNINGAN
Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Kuningan Tahun 2013 sebanyak 113.239 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di I Kabupaten Kuningan Tahun 2013 sebanyak 3 unit perusahaan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang
43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di
Lebih terperinciGambar 9. Peta Batas Administrasi
IV. KONDISI UMUM WILAYAH 4.1 Letak Geografis Wilayah Kabupaten Garut terletak di Provinsi Jawa Barat bagian Selatan pada koordinat 6 56'49'' - 7 45'00'' Lintang Selatan dan 107 25'8'' - 108 7'30'' Bujur
Lebih terperinciBAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN
27 BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Kuningan 4.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kuningan terletak di ujung Timur Laut Provinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Provinsi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis mengenai Potensi Pengembangan Produksi Ubi Jalar (Ipomea batatas L.)di Kecamatan Cilimus Kabupaten. Maka sebagai bab akhir pada tulisan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai
49 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Penelitian Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara 4 0 14 sampai 4 0 55 Lintang Selatan dan diantara 103 0 22 sampai 104
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis. 08º00'27" Lintang Selatan dan 110º12'34" - 110º31'08" Bujur Timur. Di
IV. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai lima Kabupaten dan satu Kotamadya, salah satu kabupaten tersebut adalah Kabupaten Bantul. Secara geografis,
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai
Lebih terperinciKONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
45 KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Lokasi Administrasi Secara geografis, Kabupaten Garut meliputi luasan 306.519 ha yang terletak diantara 6 57 34-7 44 57 Lintang Selatan dan 107 24 3-108 24 34 Bujur Timur.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KUNINGAN. : Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KUNINGAN. Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Provinsi Jawa Barat dengan luas wilayah.9,7 Km terletak pada titik
Lebih terperinciBAB VII IMPLIKASI KONVERSI LAHAN TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH
62 BAB VII IMPLIKASI KONVERSI LAHAN TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH 7.1 Rencana Tata Ruang Wilayah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kuningan merupakan matra spasial dari Rencana Pembangunan Jangka
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
24 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Penggunaan Lahan Sawah dan Tegalan di Kabupaten Bogor Penggunaan lahan di Kabupaten Bogor pada tahun 1990, 2001, 2004, dan 2008 masih didominasi oleh lahan pertanian yaitu
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah provinsi di Indonesia, yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis
IV. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis Kabupaten Magelang merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi Jawa Tengah yang berbatasan dengan beberapa kota dan kabupaten seperti Kabupaten
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi
IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik 4.1.1 Wilayah Administrasi Kota Bandung merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat. Kota Bandung terletak pada 6 o 49 58 hingga 6 o 58 38 Lintang Selatan dan 107 o 32 32 hingga
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian ini meliputi wilayah Kota Palangkaraya, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Katingan, Kabupaten
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI. Gambaran Umum Kabupaten Cirebon
KONDISI UMUM LOKASI Gambaran Umum Kabupaten Cirebon Letak Administrasi Kabupaten Cirebon Kabupaten Cirebon merupakan salah satu wilayah yang terletak di bagian timur Propinsi Jawa Barat. Selain itu, Kabupaten
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non
IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG A. Letak Geografis Wilayah Kecamatan Srumbung terletak di di seputaran kaki gunung Merapi tepatnya di bagian timur wilayah Kabupaten Magelang. Kecamatan Srumbung memiliki
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Letak Geografis Kabupaten Sumedang memiliki luas wilayah 152.220 Ha yang terbagi kedalam luasan darat seluas 118.944 Ha (78,14%) dan pesawahan seluas 33.276 Ha (21,86%).
Lebih terperinciKONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
39 KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Letak Geografis dan Administrasi Kabupaten Deli Serdang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara dan secara geografis Kabupaten ini terletak pada 2º 57-3º
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama lebih dari tiga puluh tahun Indonesia menjalani sistem sentralistik. Namun, reformasi pembangunan telah membawa perubahan tidak hanya terhadap sistem penyelenggaraan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK
34 IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK 4.1 Gambaran Umum Provinsi Lampung Lintang Selatan. Disebelah utara berbatasan dengann Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, sebelah Selatan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang
70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN WILAYAH STUDI
39 BAB IV GAMBARAN WILAYAH STUDI 4.1 KARAKTERISTIK UMUM KABUPATEN SUBANG 4.1.1 Batas Administratif Kabupaten Subang Kabupaten Subang berada dalam wilayah administratif Propinsi Jawa Barat dengan luas wilayah
Lebih terperinciKONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Kabupaten Purbalingga Kabupaten Purbalingga merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah. Wilayah Kabupaten Purbalingga terdiri dari 18 (delapan belas) kecamatan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Kondisi Geografis Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27 persen dari luas Propinsi Jawa Barat. Secara administrasi, Kota Bogor terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Administrasi Kabupaten Garut terletak di Provinsi Jawa Barat bagian Selatan pada koordinat 6º56'49'' - 7 º45'00'' Lintang Selatan dan 107º25'8'' - 108º7'30'' Bujur Timur
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
15 BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Sub DAS Model DAS Mikro (MDM) Barek Kisi berada di wilayah Kabupaten Blitar dan termasuk ke dalam Sub DAS Lahar. Lokasi ini terletak antara 7 59 46 LS
Lebih terperinciKABUPATEN KUNINGAN DALAM ANGKA. Kuningan Regency in Figure
KABUPATEN KUNINGAN DALAM ANGKA Kuningan Regency in Figure 2015 KABUPATEN KUNINGAN DALAM ANGKA Kuningan Regency In Figure 2015 ISBN : 978-602-0964-68-3 Nomor Publikasi BPS / BPS Publication Number : 32080.1501
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Andri Endianto, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bawang merah merupakan salah satu tanaman yang sering digunakan oleh masyarakat sebagai bumbu dapur atau penyedap rasa. Terutama masyarakat Indonesia yang menambahkankannya
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang
IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN A. Letak Geografis Kabupaten Sleman Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai 110⁰ 13' 00" sampai dengan 110⁰ 33' 00" Bujur Timur, dan
Lebih terperinciKEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN SUKABUMI. Administrasi
KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN SUKABUMI Administrasi Secara administrasi pemerintahan Kabupaten Sukabumi dibagi ke dalam 45 kecamatan, 345 desa dan tiga kelurahan. Ibukota Kabupaten terletak di Kecamatan
Lebih terperinciKONDISI UMUM WILAYAH STUDI
16 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Kondisi Geografis dan Administratif Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
50 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Fisik Kawasan Perkotaan Purwokerto Kawasan perkotaan Purwokerto terletak di kaki Gunung Slamet dan berada pada posisi geografis 109 11 22-109 15 55 BT dan 7 22
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT. Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 5 o 50-7 o 50
5.1. Kondisi Geografis V. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 5 o 50-7 o 50 Lintang Selatan dan 104 o 48-108 o 48 Bujur Timur, dengan batas wilayah
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Karakteristik Biofisik 4.1.1 Letak Geografis Lokasi penelitian terdiri dari Kecamatan Ciawi, Megamendung, dan Cisarua, Kabupaten Bogor yang terletak antara 6⁰37 10
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.. Luas Wilayah Kota Tasikmalaya berada di wilayah Priangan Timur Provinsi Jawa Barat, letaknya cukup stratgis berada diantara kabupaten Ciamis dan kabupaten Garut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut FAO (dalam Arsyad 1989:206) mengenai pengertian lahan, Adapun pengertian dari FAO (1976) yang dikutip oleh Sitorus (1998)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah yaitu : Menurut FAO (dalam Arsyad 1989:206) mengenai pengertian lahan, Lahan diartikan sebagai lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief, tanah, air,
Lebih terperinciBAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
19 3.1 Luas dan Lokasi BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Kabupaten Humbang Hasundutan mempunyai luas wilayah seluas 2.335,33 km 2 (atau 233.533 ha). Terletak pada 2 o l'-2 o 28' Lintang Utara dan
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117
Lebih terperinci1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950);
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR : 38 TAHUN 2002 TENTANG RENCANA TATA RUANG GUNUNG CIREMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN Menimbang : a. bahwa Gunung Ciremai sebagai kawasan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Jalan Siliwangi No. 26 Telp. (0232) Kasturi Kuningan Kode Pos 45521
PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Jalan Siliwangi No. 26 Telp. (0232) 871863 Kasturi Kuningan Kode Pos 45521 Nomor : 821/5620/Peng.Bin. Sifat Lamp. Hal : Penting : 1 (satu) set : Penanganan
Lebih terperinciBAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kecamatan Conggeang 4.1.1 Letak geografis dan administrasi pemerintahan Secara geografis, Kecamatan Conggeang terletak di sebelah utara Kabupaten Sumedang. Kecamatan
Lebih terperinciBAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten
Lebih terperinci2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah
2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu unsur utama untuk kelangsungan hidup manusia. Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan air, keberadaan air semakin lama dirasa semakin
Lebih terperinciKEADAAN UMUM WILAYAH. Projotamansari singkatan dari Produktif-profesional, ijo royo royo, tertib, aman,
IV. KEADAAN UMUM WILAYAH A. Keadaan Fisik Daerah Kabupaten Bantul merupakan kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Ibukotanya adalah Bantul. Motto dari Kabupaten ini adalah Projotamansari
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM 4.1 Kabupaten Kuningan Letak dan luas Kependudukan Pendidikan dan kesejahteraan
24 BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Kabupaten Kuningan 4.1.1 Letak dan luas Kabupaten Kuningan berada pada lintang 06 0 45 LS sampai dengan 07 0 13 LS dan berada pada bujur 108 0 23 BT sampai dengan 108 0 47 BT.
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM LOKASI STUDI
IV. KONDISI UMUM LOKASI STUDI 4.1. Letak Geografis Posisi geografis Wilayah Pengembangan Kawasan Agropolitan Ciwidey menurut Peta Rupa Bumi Bakorsurtanal adalah antara 107 0 31 30 BB 107 0 31 30 BT dan
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM KOTA KUNINGAN
IV. KONDISI UMUM KOTA KUNINGAN 4.1. Letak dan Luas Kota Kuningan termasuk kedalam dua wilayah administrasi kecamatan, yaitu Kecamatan Kuningan dan Kecamatan Cigugur. Secara geografis wilayah ini terletak
Lebih terperinciGAMBARAN WILAYAH PEGUNUNGAN KENDENG
101 GAMBARAN WILAYAH PEGUNUNGAN KENDENG Wilayah Pegunungan Kendeng merupakan bagian dari Kabupaten Pati dengan kondisi umum yang tidak terpisahkan dari kondisi Kabupaten Pati. Kondisi wilayah Pegunungan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Propinsi Sulawesi Tenggara
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Umum Propinsi Sulawesi Tenggara 4.1.1 Kondisi Geografis Propinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terletak di Jazirah Tenggara Pulau Sulawesi, terletak di bagian selatan
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah
Lebih terperinciKEADAAN UMUM WILAYAH
40 IV. KEADAAN UMUM WILAYAH 4.1 Biofisik Kawasan 4.1.1 Letak dan Luas Kabupaten Murung Raya memiliki luas 23.700 Km 2, secara geografis terletak di koordinat 113 o 20 115 o 55 BT dan antara 0 o 53 48 0
Lebih terperinciTanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala
Geografi Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala TANAH Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang
Lebih terperinciKajian. Hasil Inventarisasi LP2B. Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa tengah
Kajian Hasil Inventarisasi LP2B Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa tengah Sub Direktorat Basis Data Lahan Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian 2014
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM KABUPATEN MAJALENGKA
59 IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN MAJALENGKA 4.1. Kondisi Fisik Wilayah Beberapa gambaran umum dari kondisi fisik Kabupaten Majalengka yang merupakan wilayah studi adalah kondisi geografi, topografi, tanah
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.
IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Umum Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung. Luas wilayah Kabupaten Lampung Tengah sebesar 13,57 % dari Total Luas
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Pemanfaatan Lahan Aktual Berdasarkan hasil interpretasi citra satelit Landsat ETM 7+ tahun 2009, di Kabupaten Garut terdapat sembilan jenis pemanfaatan lahan aktual. Pemanfaatan lahan
Lebih terperinci4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR
4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Beberapa gambaran umum dari kondisi fisik Kabupaten Blitar yang merupakan wilayah studi adalah kondisi geografis, kondisi topografi, dan iklim.
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Banjarnegara terletak antara 7⁰12 7⁰31 Lintang Selatan dan
IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Administrasi Kabupaten Banjarnegara terletak antara 7⁰12 7⁰31 Lintang Selatan dan 109⁰29 109⁰45 50 Bujur Timur. Berada pada jalur pegunungan di bagian tengah
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administrasi menjadi wilayah bagian dari Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, terletak
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di
38 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Lampung. Secara geografis Kabupaten Pesawaran terletak antara
Lebih terperinciGambar 22. Peta Kabupaten Kutai Timur
71 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian 4.1.1 Kabupaten Kutai Timur Kabupaten Kutai Timur terdiri atas 18 Kecamatan dengan luas wilayah 3.877.21 ha. Luas wilayah tersebut
Lebih terperinciIII. KEADAAN UMUM LOKASI
III. KEADAAN UMUM LOKASI Penelitian dilakukan di wilayah Jawa Timur dan berdasarkan jenis datanya terbagi menjadi 2 yaitu: data habitat dan morfometri. Data karakteristik habitat diambil di Kabupaten Nganjuk,
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara
GAMBARAN UMUM Wilayah Sulawesi Tenggara Letak dan Administrasi Wilayah Sulawesi Tenggara terdiri atas Jazirah dan kepulauan terletak antara 3 o - 6 o Lintang selatan dan 12 45' bujur timur, dengan total
Lebih terperinciBupati Murung Raya. Kata Pengantar
Bupati Murung Raya Kata Pengantar Perkembangan daerah yang begitu cepat yang disebabkan oleh semakin meningkatnya kegiatan pambangunan daerah dan perkembangan wilayah serta dinamisasi masyarakat, senantiasa
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa wukirsari merupakan salah satu Desa dari total 4 Desa yang berada di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa Wukirsari yang berada sekitar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Lahan merupakan salah satu faktor yang penting bagi kehidupan manusia. Lahan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahan merupakan salah satu faktor yang penting bagi kehidupan manusia. Lahan banyak digunakan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, selain itu lahan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Lokasi Geografis
33 KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Lokasi Geografis Daerah penelitian terletak di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Kecamatan Imogiri berada di sebelah Tenggara dari Ibukota Kabupaten Bantul.
Lebih terperinciKEADAAN UMUM 3.1 Lokasi, Administrasi, dan Transportasi 3.2 Geologi dan Bahan Induk
11 KEADAAN UMUM 3.1 Lokasi, Administrasi, dan Transportasi Desa Lamajang terletak di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat. Desa ini memiliki luas wilayah 1474 ha dengan batas desa
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi
III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Fisiografi 1. Letak Wilayah Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak diantara 110 33 00 dan 110 13 00 Bujur Timur, 7 34 51 dan 7 47 30 Lintang Selatan. Wilayah
Lebih terperinciKONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH
BAB I KONDISI FISIK 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH Sebelum dilakukan pemekaran wilayah, Kabupaten Kampar merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki wilayah terluas di Provinsi Riau dengan luas mencapai
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN
BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN 3.1. Tinjauan Umum Kota Yogyakarta Sleman Provinsi Derah Istimewa Yogyakarta berada di tengah pulau Jawa bagian selatan dengan jumlah penduduk 3.264.942 jiwa,
Lebih terperinciBAB IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Secara Geografis Kota Depok terletak di antara Lintang
BAB IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Secara Geografis Kota Depok terletak di antara 06 0 19 06 0 28 Lintang Selatan dan 106 0 43 BT-106 0 55 Bujur Timur. Pemerintah
Lebih terperinciBAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan
BAB II DESA PULOSARI 2.1 Keadaan Umum Desa Pulosari 2.1.1 Letak Geografis, Topografi, dan Iklim Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi
Lebih terperinci5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
27 Secara rinci indikator-indikator penilaian pada penetapan sentra pengembangan komoditas unggulan dapat dijelaskan sebagai berikut: Lokasi/jarak ekonomi: Jarak yang dimaksud disini adalah jarak produksi
Lebih terperinciBAB 3 TINJAUAN WILAYAH
P erpustakaan Anak di Yogyakarta BAB 3 TINJAUAN WILAYAH 3.1. Tinjauan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta 3.1.1. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN SEKRETARIAT DAERAH Jl. Siliwangi No. 88 Telp. (0232) K U N I N G A N Kode Pos 45512
PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN SEKRETARIAT DAERAH Jl. Siliwangi No. 88 Telp. (0232) 871045 K U N I N G A N Kode Pos 45512 Kuningan, 06 Maret 2014 Kepada : Nomor : 821/433/BKD Sifat Lamp. Hal : Penting :
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1. Aspek Geografi dan Demografi 2.1.1. Aspek Geografi Kabupaten Musi Rawas merupakan salah satu Kabupaten dalam Provinsi Sumatera Selatan yang secara geografis terletak
Lebih terperinciBAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI
BAB I KONDISI FISIK A. GEOGRAFI Kabupaten Lombok Tengah dengan Kota Praya sebagai pusat pemerintahannya merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara
Lebih terperinci