Transkrip Video Modul 2.4. Kursus Membaca Cepat Online

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Transkrip Video Modul 2.4. Kursus Membaca Cepat Online"

Transkripsi

1 Transkrip Video Modul 2.4. Kursus Membaca Cepat Online Modul 2 Bagian 4 Menguasai Membaca Beberapa Kata Sekaligus Terimakasih Anda menyaksikan kembali Kursus Membaca Cepat Online, bersama saya, Muhammad Noer di Kita sudah masuk ke bagian terakhir dari modul dua yakni bagian keempat. Pada modul ini kita akan belajar bagaimana menguasai membaca beberapa kata sekaligus. Modul ini adalah pengembangan dari bagian ketiga yang sudah Anda saksikan sebelumnya. Dan disini kita akan melatih secara khusus bagaimana Anda mampu menangkap atau membaca beberapa kata sekaligus dengan jauh lebih baik dan jauh lebih cepat. Topik Bahasan Apa saja yang akan kita pelajari dalam modul ini? Yang pertama kita akan mencoba mengenal lebih jauh tentang fiksasi. Sebelumnya Anda sudah belajar apa itu fiksasi dan bagaimana cara kerjanya. Disini saya akan mengajak Anda untuk melihat lebih jauh seperti apa sebenarnya fiksasi itu dan bagaimana kita bisa memanfaatkan fiksasi itu sendiri. Selanjutnya, kita akan berlatih bagaimana memiliki fiksasi yang berirama. Dengan memiliki irama dalam proses perpindahan gerak mata Anda ketika membaca, maka Anda bisa mengatur temponya. Mengatur kecepatannya. Dan ini sangat penting, karena segera setelah Anda mampu memiliki irama pergerakan fiksasi maka disitulah Anda akan mulai bisa merasakan kemampuan membaca cepat Anda berfungsi. 1

2 Selanjutnya, saya juga akan membahas tentang bagaimana mempercepat pergerakan fiksasi. Setelah Anda bisa membuat membaca Anda berirama maka tugas selanjutnya adalah bagaimana iramanya tadi dipercepat. Sehingga Anda memiliki kecepatan yang jauh lebih tinggi. Dan terakhir, modul ini akan ditutup nanti dengan membahas tentang bagaimana cara kita menggunakan alat bantu membaca. Untuk menunjuk, untuk menjelaskan sesuatu sehingga Anda bisa mempercepat gerakan mata Anda, mempercepat proses melihat kata atau kelompok kata demi kelompok kata. Mari Kita bahas satu persatu modul ini. Lebih Jauh Tentang Fiksasi Kita akan melihat lebih jauh tentang fiksasi. Disini saya punya sebuah teks. Teks yang sama seperti di modul bagian ke-3 dari modul 2. Kami pergi ke sebuah rumah makan Padang yang sangat terkenal di Jakarta Orang yang menggunakan atau membaca kata per kata akan memiliki gerak fiksasi yang seperti ini. Kami pergi ke sebuah rumah makan Padang yang sangat terkenal di Jakarta Anda bisa lihat, satu kata per sekali lihat. Nah sekarang kita akan perhatikan bagaimana orang yang mampu membaca lebih dari satu kata dalam sekali lihatnya. Kami pergi ke sebuah, rumah makan Padang yang sangat terkenal di Jakarta Disitu Anda bisa lihat ya, bahwa fiksasinya menjadi jauh lebih lebar. Karena sekali lihat kita bisa menangkap 2 kata atau 3 kata sekaligus. Fiksasi ini mirip seperti jumlah frame dalam film. Jika Anda menonton film, sebenarnya yang Anda tonton adalah gambar-gambar yang diam yang disatukan dan diputar pada kecepatan tinggi. Sama dengan proses membaca, 2

3 ada proses dimana mata Anda melihat sebuah kata atau kelompok kata, diam sejenak berusaha menyerap kata tersebut. Setelah memahaminya kemudian berpindah. Jadi jika Anda bisa memiliki frame yang lebih sedikit atau jumlah proses melihat yang lebih sedikit, maka Anda pun akan memiliki kecepatan yang lebih tinggi. Gerak Mata Bagaimanakah mata kita bergerak? Saya sudah menjelaskan pada bagian ke-3 dari modul ke-2. Bagaimana kita memiliki peripheral vision ketika kita melihat sebuah objek. Kita masih mampu melihat apa yang ada di kiri dan kanan objek. Nah, sekarang saya ingin menunjukan kepada Anda bagaimana sebenarnya mata itu bergerak dan apa sebenarnya fiksasi itu dalam kondisi gerakan mata kita. Nah, sekarang coba Anda perhatikan ketika saya mencoba membaca. Kira-kira seperti inilah pola gerakan mata. Anda bisa lihat mata saya bergerak ke arah kiri, tengah, kemudian ke arah kanan. Dengan berpola. Jadi jika Anda perhatikan, ada proses perhentian sejenak. Saya fokus apa yang ada disitu, berhenti sejenak apa yang ada disini, dan seterusnya. Jadi, itulah sebenarnya proses gerakan mata kita. Itulah proses fiksasi yang kita akan kuasai. Bagaimana memiliki proses ini lebih baik sehingga Anda mampu menjadi seorang pembaca yang cepat. Apa Yang Penting Dari Fiksasi? Apakah yang penting dari fiksasi ini sehingga kita perlu menguasainya? Ada 3 hal yang penting kita kuasai. Yang pertama adalah bagaimana fiksasi ini bisa berpindah secara mulus dan berirama. Jika pindahnya itu mulus/smooth dan punya irama, maka Anda akan mudah untuk membaca dengan cepat. Coba Anda perhatikan bagaimana perpindahan yang mulus dan berirama ini. Nah, seperti itu. Jadi ada pola, ada gerakan yang berirama. 3

4 Yang kedua adalah, bagaimana fiksasi ini kita memiliki kecepatan dalam hal menangkap kata-kata. Jika Anda bisa menangkap kata lebih cepat, itu artinya Anda bisa segera berpindah ke bagian yang lain. Termasuk Anda akan jadi lebih cepat untuk membaca atau menyelesaikan sebuah teks. Coba Anda perhatikan bagaimana proses kecepatan menangkap kata-kata sehingga kita bisa berpindah lebih cepat. Nah, seperti itu. Jadi jika Anda bisa dengan kecepatan seperti itu tapi disisi lain setiap kali Anda memiliki fiksasi yang cepat tadi, Anda pun menangkap kata-kata yang ada dengan baik. Maka Anda akan memiliki kecepatan yang sangat tinggi. Dan yang ketiga adalah bagaimana dalam sekali lihat kita bisa menangkap sebanyak mungkin kata-kata. Seperti pada ilustrasi berikut ini. Nah, Anda perhatikan, pada baris yang pertama kita menangkap hampir lebar 2 kolom ya. Sama halnya dengan dibaris yang ke- 2 dan baris ke-3. Bahkan keseluruhan lebar teks dilihat dalam 1 x lihat. Inilah tiga hal tentang fiksasi yang perlu untuk kita kuasai dan perlu untuk kita latih secara khusus. Yakni bagaimana perpindahannya bisa mulus dan berirama. Bagaimana kecepatan menangkap kata-katanya menjadi lebih baik dan lebih cepat dan bagaimana bisa membaca sebanyak mungkin kata dalam sekali lihat. Mari Hitung Kecepatan yang Bisa Anda Capai Sekarang mari kita coba hitung kecepatan yang bisa Anda capai jika Anda bisa menerapkan 3 hal tadi. Jika sebelumnya misalnya Anda membaca satu fiksasi 0,5 detik dan karena kita membaca kata per kata, maka 1 fiksasi untuk 1 kata. Maka, dalam 1 baris akan ada 10 kali perhentian. Disini saya mengasumsikan ada 10 kata dalam 1 baris tersebut. Sehingga dalam 1 halaman yang terdiri dari 30 baris, kita akan butuh waktu 150 detik untuk membacanya. Dan untuk menyelesaikan 1 buku yang terdiri dari 100 halaman, kita akan butuh waktu 4 jam 10 menit. Ini adalah kecepatan yang awal. 4

5 Sekarang kita bandingkan ketika kita mampu memperlebar fiksasi kita, mempercepat perpindahannya dan sekaligus juga membuatnya berirama. Maka, sekarang misalkan Anda 1 fiksasi hanya membutuhkan waktu 0,2 detik untuk melihatnya. Dan jika sebelumnya 1 fiksasi menangkap 1 kata, sekarang Anda bisa menangkap 3-4 kata sekaligus. Sehingga dalam 1 baris yang tadinya butuh 10 sekarang hanya butuh 3 fiksasi saja. 1 halaman bisa selesai dalam 18 detik. Dan 1 buku 100 halaman cuma butuh waktu 30 menit. Bayangkan apa yang bisa Anda dapatkan dengan menguasai area ini. Jadi, dengan cara ini secara teoritis Anda bisa memiliki kecepatan baca yang 8,3 x lipat dari kecepatan sebelumnya. Tentu angka ini sangat tinggi sekali. Dan Anda pun sangat mungkin untuk bisa mencapainya dengan melatih pergerakan fiksasi Anda menjadi berirama. Melatih bagaimana kemampuannya menangkap banyak kata sekaligus. Melatih Irama Fiksasi Sekarang kita akan masuk ke beberapa latihan. Kita akan mulai melatih bagaimana memiliki fiksasi yang berirama. Mata yang terlatih akan memiliki pergerakan yang teratur dan berirama. Untuk bisa memiliki hal seperti itu maka kita perlu latihan dan pembiasaan otot mata. Ketika Anda belajar untuk menggerakkan mata dari 1 kolom ke kolom yang lain, dengan irama atau pola tertentu, pada awalnya Anda akan merasa terjadinya kemacetan. Anda akan lambat bergerak atau berpindah ke kolom berikutnya, agak lambat untuk berpindah ke kolom berikutnya. Ini terjadi bukan karena kita tidak mampu, melainkan karena otot mata kita belum terbiasa untuk memiliki pola gerak yang cepat dan berirama. Itu kenapa saya mengatakan, bahwa yang namanya latihan sangat penting sampai otot mata Anda terbiasa. Jadi terbiasa untuk bergerak dengan pola tertentu dan terbiasa untuk bergerak dengan cepat. Setelah nanti kita memiliki irama, maka Anda akan mampu untuk mengubahubah kecepatannya. Ketika nanti kita membaca teks yang berat kita bisa mengurangi kecepatan. Dan ketika membaca teks yang lebih ringan maka kita akan membaca secepat mungkin. 5

6 Latihan: Irama Fiksasi Sekarang kita akan coba lihat seperti apa latihan untuk memiliki fiksasi yang berirama ini. Saya punya 3 buah kolom disini. Nanti Anda akan melihat angka-angka yang muncul secara bergantian. Anda coba ikuti pergerakan dari angka-angka yang akan muncul nanti. Dan inilah latihan untuk memiliki irama dalam fiksasi. Coba kita perhatikan. Anda ikuti pergerakannya Inilah pola gerakan irama fiksasi. Anda bisa melatihnya. Anda bisa melatihnya mungkin dari 4 kolom terlebih dahulu. Kemudian berpindah ketiga, berpindah kedua. Pada latihan ini, ini masih sangat mudah. Kenapa? Karena Anda hanya perlu fokus ke angka. Jadi angka 1, angka 2, angka 3. Latihan: Irama Fiksasi 2 Latihan berikutnya saya akan mengajak Anda untuk memanfaatkan peripheral vision. Disini nanti Anda akan melihat angka, tapi sekaligus nanti juga akan melihat sebuah garis. Dimana garis itu akan memiliki bentuk ujung tertentu. Ada bermacam-macam bentuk ujungnya. Tugas Anda adalah coba ikuti irama fiksasi yang ke-2 ini. Tapi jangan lupa usahakan juga Anda untuk bisa melihat ujung dari garis yang ada tersebut. Ya seperti ini. Nah, mari kita ikuti. Coba Anda ikuti secara perlahan. Nah, kenapa disitu ada garis yang memiliki bentuk ujung tertentu? Ini untuk menguji apakah Anda bisa memiliki peripheral vision yang menjangkau sampai kepinggir dari setiap kolom. Jika Anda bisa artinya Anda betul-betul bisa menyapu seluruh area tersebut. Jika disitu ada 2 kata, Anda bisa menangkap 2 kata. Jika disana ada 3 kata maka Anda pun akan bisa menangkap 3 kata. Coba kita lihat sekali lagi. 6

7 Itulah proses atau pergerakan irama fiksasi. Jika Anda ingat dalam modul yang sebelumnya kita telah belajar. Salah satu yang penghambat membaca adalah ketika kita menggerakkan kepala. Ketika Anda berlatih untuk memiliki fiksasi dengan pola tertentu, maka pastikan kepala Anda tetap lurus kedepan. Yang bergerak adalah mata Anda, bukan kepala Anda. Jadi ada perbedaan. Yang bergerak adalah mata bukan kepala, seperti itu. Mempercepat Gerakan Fiksasi Baik kita sudah selesai untuk melatih irama fiksasi. Sekarang kita akan masuk bagaimana kita bisa mempercepat gerakan fiksasinya. Kecepatan gerakan fiksasi ini baru akan bisa Anda latih setelah mata Anda bisa bergerak dengan irama atau pola gerak tertentu. Tahapan pertama adalah melatih pola geraknya atau iramanya. Setelah itu Anda bisa meningkatkan kecepatannya. Kita nanti perlu berlatih untuk variasi pergerakan mulai dari pergerakan 4 kolom atau 4 perpindahan dalam setiap baris, ke 3 perpindahan, ke 2 perpindahan, bahkan ke 1. Jadi 1 ini bisa digunakan ketika Anda membaca koran dimana koran itu memiliki kolom dengan lebar tertentu. Jika Anda sudah terlatih, maka Anda bisa akan melihat lebar keseluruhan kolom itu dalam sekali lihat. Jadi Anda akan membacanya secara vertikal. Pada awal latihan gerakan ini Anda akan merasakan mata Anda lelah. Ini biasa karena tadi, otot mata kita belum terbiasa. Mirip seperti orang yang berlatih mengangkat beban. Ketika dia belum terbiasa, maka otot-ototnya akan terasa sakit. Tapi setelah Anda terbiasa, maka mata Anda akan lebih nyaman dan lebih mudah untuk melakukan proses pergerakan ini. Latihan: Mempercepat Gerakan Sekarang kita akan masuk ke latihan mempercepat gerakan mata. Mempercepat perpindahan fiksasi. Disini saya akan mengunakan kecepatan 0,5 detik untuk setiap 7

8 kolomnya untuk setiap fiksasinya. Nah, 0,5 detik ini nanti kalau kita konversikan, ini adalah pola pergerakan mata yang akan membuat Anda mampu memiliki kecepatan baca kurang lebih 400 kata per menit. Coba Anda perhatikan seperti apa kecepatan gerakannya. Itulah gerakan yang kecepatan 400 kata per menit tadi. Coba kita lihat sekali lagi. Coba Anda ikuti. Perhatikan pula bentuk ujung garis yang berbeda-beda. Nah, seperti itu. Ini adalah kecepatan yang pertama. Sekarang bagaimana kalau kita ingin meningkatkan kecepatan kita dimana proses perpindahan antar fiksasi ini hanya butuh 0,4 detik. Ini akan membuat Anda memiliki kecepatan baca sekitar 500 kata per menit. Coba perhatikan. Disini gerakannya lebih cepat ya. Anda bisa rasakan. Saya ulangi lagi. Inilah gerakan dengan kecepatan 500 kata per menit. Sekarang kita akan masuk ke kecepatan yang jauh lebih tinggi dimana Anda hanya butuh waktu 0,2 detik per fiksasinya. Jika Anda bisa dengan kecepatan seperti ini maka Anda akan mampu membaca pada kisaran 1000 kata per menit. Coba perhatikan. Ini akan bergerak sangat cepat sekali. Bagaimana? Cukup sulit atau Anda sudah bisa mengikutinya? Saya ulangi sekali lagi. Coba perhatikan Kelihatannya mungkin akan sulit diawal. Tapi setelah Anda punya irama, Anda sudah bisa menggerakkan mata Anda secara berirama. Otot mata Anda sudah mulai terlatih. Otot-ototnya sudah terbiasa melakukan hal seperti itu. Maka Anda akan bisa menggunakan kecepatan yang jauh lebih tinggi. Coba lagi latihan. Manfaatkan betul buku kerja yang sudah saya siapkan untuk latihan Anda. 8

9 Menggunakan Alat Bantu Tangan Dan terakhir, sekarang kita akan coba masuk ke proses menggunakan alat bantu. Ada sebagian orang ketika membaca menggunakan alat bantu berupa pensil atau ballpen atau jari tangannya sendiri untuk menunjuk. Disini saya punya teks yang sudah kita pakai dalam modul-modul sebelumnya. Sekarang Anda perhatikan bagaimana gerakan mata ketika kita membaca. Jika Anda perhatikan, garis-garis itu menunjukan bagaimana pergerakan mata kita. Ada sebagian orang yang akan sangat sulit menggerakan matanya dengan kecepatan yang seperti ini. Untuk itu dia butuh yang namanya alat bantu. Jadi Anda bisa menggunakan alat bantu berupa tangan atau ballpoint. Peran Jari atau Pensil Apa fungsi dari alat bantu ini? Jadi ketika kita menggunakan alat bantu ini sebenarnya dia punya beberapa peran. Yang pertama untuk menunjuk bagian teks yang akan kita baca. Jadi yang mana yang sedang kita baca sekarang. Kemudian dia berperan untuk mengatur tempo, cepat atau lambat. Kemudian jari atau pensil tadi akan berperan untuk memaksa mata kita mengikuti kecepatan pergerakannya. Pergerakan si jari tadi. Jadi jika jarinya bergerak cepat maka mata Anda akan dipaksa untuk mengikutinya dengan kecepatan yang sama. Sebab kadangkala ketika kita berusaha menggerakan mata, tanpa ada alat bantu. Maka tak jarang kecepatannya semakin lama semakin melambat. Dan jari ini adalah untuk mempertahankan tempo kecepatannya. Dan terakhir jari atau pensil ini bisa berfungsi sebagai alat untuk menghindari regresi. Ketika Anda membaca dan Anda terus menunjuk ke teks yang berikutnya, maka tidak ada kesempatan untuk melihat balik ke belakang. Anda sudah tahu regresi dimana kita mengulang-ulang kembali apa yang sudah kita baca sebelumnya. 9

10 Sekarang saya akan tunjukan bagaimana secara simulasi. Misalkan Anda punya teks seperti ini. Sebagai tahap awal, Anda bisa membagi dengan garis supaya lebih mudah. Tapi jika Anda sudah terbiasa, Anda tidak perlu menggarisnya lagi. Anda cuma bisa membayangkan saja bahwa teks ini terdiri dari kurang lebih 4 bagian atau 4 kolom. Dan kita akan menggunakan jari tangan untuk menunjuk. Jadi cara kerjanya adalah misalkan ini teksnya, Anda perhatikan. Saya akan menggunakan tangan saya untuk menunjuk. Nah, seperti itu. Nah, bagaimana caranya, coba kita lihat di contoh berikut ini. Jadi setiap kali jari kita bergerak, bergeser, maka itulah teks yang sedang kita baca. Kecepatan jari kita atur sesuai dengan kemampuan atau kecepatan kita untuk mengenali kata-kata yang ada di setiap kolomnya. Alat bantu tangan ini tidak untuk semua orang. Artinya apa? Ada orang yang cocok menggunakan alat bantu tangan seperti ini. Tapi ada juga orang yang jauh lebih nyaman hanya dengan menggunakan pergerakan matanya saja. Saya pribadi tidak menggunakan teknik menggunakan alat bantu tangan ini, tapi saya langsung menggerakan mata saya. Cuma ada sebagian orang yang jauh lebih nyaman dengan menggunakan alat bantu ini tadi. Saran saya, Anda coba test. Coba latih, baik dengan cara tanpa alat bantu, maupun dengan alat bantu. Dan Anda bisa bedakan mana yang membuat Anda bisa membaca lebih cepat dan lebih fokus. Ringkasan Baik, itulah bagian terakhir atau bagian keempat dari modul yang kedua ini. Kita telah belajar banyak hal dari keseluruhan modul 2. Anda sudah belajar inti dari membaca cepat. Yakni bagaimana kita memiliki fiksasi yang berirama, bagaimana kita bisa berpindah dengan cepat dan menangkap banyak kata sekaligus. 10

11 Anda juga tadi sudah belajar bahwa fiksasi yang berirama ini bisa kita dapat dari latihan dan latihan. Dengan latihanlah maka akan terjadi pembiasaan otot mata sehingga Anda mampu melakukannya dengan lebih baik. Kemudian kecepatan perpindahan ini dapat kita tingkatkan, kecepatan irama tadi dapat ditingkatkan setelah Anda mampu memiliki pergerakan yang berirama atau berpola. Jadi latihlah iramanya terlebih dahulu. Setelah itu baru latihlah kecepatannya lebih tinggi. Dan terakhir jika Anda membutuhkan, Anda bisa menggunakan jari atau pensil untuk alat bantu perpindahan gerak mata. Inilah yang kita bahas di bagian keempat dari modul yang kedua ini. Demikian materi ini, modul terakhir dari bagian modul yang kedua. Berikutnya kita akan masuk ke modul ke-3. Yakni tentang mengasah mata baca. Pada modul ke-3 ini saya akan banyak fokus kepada teknik-teknik untuk meningkatkan kecepatan. Dan akan ada banyak latihan disana diantara modul 2 dan modul 3 ini akan memiliki hubungan yang sangat kuat karena ada banyak latihan disitu. Terima kasih Anda telah menyaksikan video ini. Sampai bertemu kembali dalam modul berikutnya. Modul ini adalah transkrip video dari materi Kursus Membaca Cepat Online untuk anggota di Jika Anda ingin mengajak teman-teman Anda bergabung, minta mereka untuk mendaftar di 11

200 kata permenit (kpm) : Kecepatan baca rata-rata anak sekolah dasar.

200 kata permenit (kpm) : Kecepatan baca rata-rata anak sekolah dasar. PERHATIKAN data berikut. 200 kata permenit (kpm) : Kecepatan baca rata-rata anak sekolah dasar. Benar. Kecepatan baca rata-rata anak sekolah dasar, tepatnya mereka yang belum lama dan berlum berpengalaman

Lebih terperinci

Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online

Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online http://www.membacacepat.com Modul 2 Bagian 2 Membaca Aktif dan Kritis Terima kasih Anda telah bergabung kembali bersama saya, Muhammad Noer dalam

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS MEMBACA CEPAT ONLINE

KURIKULUM KURSUS MEMBACA CEPAT ONLINE KURIKULUM KURSUS MEMBACA CEPAT ONLINE Salam Membaca Cepat, Saya mengucapkan terima kasih atas ketertarikan Anda pada kursus membaca cepat online. Dokumen ini akan menjelaskan materi apa saja yang disajikan

Lebih terperinci

MENULIS ITU BERCERITA!

MENULIS ITU BERCERITA! SERI JURNALISME DESA MENULIS ITU BERCERITA! Menulis itu (terasa) sulit. Demikian komentar banyak orang ketika mereka harus menulis. Benar kah demikian? Atau barangkali itu hanya pikiran kita saja? Sebelum

Lebih terperinci

Transkrip Video Modul 7.2. Kursus Membaca Cepat Online

Transkrip Video Modul 7.2. Kursus Membaca Cepat Online Transkrip Video Modul 7.2. Kursus Membaca Cepat Online http://www.membacacepat.com Modul 7 Bagian 2 Membuat Catatan Aktif dan Kreatif Terimakasih Anda bergabung kembali bersama saya Muhammad Noer dalam

Lebih terperinci

KURIKULUM TULIS bimba-aiueo

KURIKULUM TULIS bimba-aiueo KURIKULUM TULIS bimba-aiueo 1. MOTORIK KASAR 2. MOTORIK HALUS KAPAN ANAK SIAP DILATIH MOTORIK HALUS? Ketika anak sudah cukup mampu melakukan motorik kasar. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTORIK HALUS DICAPAI

Lebih terperinci

LATIHAN MEMBACA CEPAT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DAN PEMAHAMAN BACAAN. Oleh Vidya Kamalasari

LATIHAN MEMBACA CEPAT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DAN PEMAHAMAN BACAAN. Oleh Vidya Kamalasari LATIHAN MEMBACA CEPAT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DAN PEMAHAMAN BACAAN Oleh Vidya Kamalasari ABSTRAK Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui latihan membaca cepat dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN

BAB III GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB III GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

SPEED READING / MEMBACA CEPAT BERMANFAAT UNTUK :

SPEED READING / MEMBACA CEPAT BERMANFAAT UNTUK : SPEED READING / MEMBACA CEPAT BERMANFAAT UNTUK : Memilah Informasi Penting Cepat Menguasai Informasi Meningkatkan Pemahaman Speed Reading dalam banyak hal justru membantu menyerap informasi dengan lebih

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISA PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISA PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISA PENELITIAN Bab ini membahas tentang gambaran umum pelaksanaan penelitian, subyek, analisa hasil utama penelitian dan analisa hasil tambahan penelitian. 4.1 Gambaran Pelaksanaan

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN ANIMASI FLASH

PANDUAN PENGGUNAAN ANIMASI FLASH PANDUAN PENGGUNAAN ANIMASI FLASH DAFTAR ISI. PENGANTAR ANIMASI... 2. TEKNIK ANIMASI... 2. Frame-by-Frame... 2 2.2 Shape Tweening... 2 2.3 Motion Tweening... 2 3. TEKNIK MASKING... 3 4. TEKNIK MOTION GUIDE...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini banyak sekali jenis-jenis olahraga yang ada di dunia ini, salah satunya adalah olahraga renang. Seperti yang telah diketahui, renang termasuk salahsatu cabang

Lebih terperinci

TEKNIK PENDAMPING AWAS

TEKNIK PENDAMPING AWAS TEKNIK PENDAMPING AWAS Oleh: Djadja Rahardja JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA A. TUJUAN Setelah menyelesaikan Unit 1 ini, anda diharapkan dapat: 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut hasil penelitian sebagaimana dikutip oleh Sitepu (1999) oleh

BAB I PENDAHULUAN. Menurut hasil penelitian sebagaimana dikutip oleh Sitepu (1999) oleh http://www.guruvalah.20m.com 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut hasil penelitian sebagaimana dikutip oleh Sitepu (1999) oleh Book and Reading Development (1992) yang dilaporkan oleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. perbandingan. Adapun kajian-kajian yang relevan diantaranya adalah sebagai berikut.

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. perbandingan. Adapun kajian-kajian yang relevan diantaranya adalah sebagai berikut. BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Penelitian yang Relevan Kajian yang relevan dengan penelitian ini digunakan peneliti sebagai bahan perbandingan. Adapun kajian-kajian yang relevan

Lebih terperinci

REKAYASA JALAN REL MODUL 6 WESEL DAN PERSILANGAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

REKAYASA JALAN REL MODUL 6 WESEL DAN PERSILANGAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN REL MODUL 6 WESEL DAN PERSILANGAN OUTPUT : Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi dan jenis wesel yang umum digunakan di Indonesia Mahasiswa dapat menjelaskan standar pembuatan bagan wesel dengan

Lebih terperinci

BAB VIII MACROMEDIA FLASH (4) SHAPE TWEENING

BAB VIII MACROMEDIA FLASH (4) SHAPE TWEENING BAB VIII MACROMEDIA FLASH (4) SHAPE TWEENING Pada tutorial ini dibahas secara lebih detil mengenai shape tweening, perbedaanya dengan motion tweening, teks ke teks tweening, shape tweening modifier dan

Lebih terperinci

STATIKA I. Reaksi Perletakan Struktur Statis Tertentu : Balok Sederhana dan Balok Majemuk/Gerbe ACEP HIDAYAT,ST,MT. Modul ke: Fakultas FTPD

STATIKA I. Reaksi Perletakan Struktur Statis Tertentu : Balok Sederhana dan Balok Majemuk/Gerbe ACEP HIDAYAT,ST,MT. Modul ke: Fakultas FTPD Modul ke: 02 Fakultas FTPD Program Studi Teknik Sipil STATIKA I Reaksi Perletakan Struktur Statis Tertentu : Balok Sederhana dan Balok Majemuk/Gerbe ACEP HIDAYAT,ST,MT Reaksi Perletakan Struktur Statis

Lebih terperinci

MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan

MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 disebutkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu dan mempermudahkan mengetahui segala sesuatu, salah satu cara. Bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran membaca.

BAB I PENDAHULUAN. membantu dan mempermudahkan mengetahui segala sesuatu, salah satu cara. Bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran membaca. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan membaca merupakan salah satu standar kemampuan dalam Bahasa dan Sastra Indonesia yang harus dicapai pada semua jenjang pendidikan, termasuk di jenjang

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Bpk/Ibu: Di UPTD Griya Werdha Surabaya Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Rachmad Handani NIM : 131411123031 adalah mahasiswa S1 Keperawatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2)

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2) LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2) Tes ini memiliki total 12 keterampilan. Untuk 6 keterampilan pertama saya akan meminta anak untuk berpindahdarisatutempatketempat

Lebih terperinci

Mahasiswa memahami konsep tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan

Mahasiswa memahami konsep tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan BAB 5 GERAK LURUS BERATURAN DAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN A. Tujuan Umum Mahasiswa memahami konsep tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan B. Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: 05 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MATA KULIAH BAHASA INDONESIA MEMBACA UNTUK MENULIS SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail:

Lebih terperinci

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan latihan dengan gerakan-gerakan berikut ini. "Saya seorang wanita berusia 30 tahun. Secara teratur, saya melakukan olahraga jalan pagi. Setiap latihan waktunya antara

Lebih terperinci

1. Instalasi System yang diperlukan IBM PC atau kompatibel (486 DX4 100 MHz minimum, Pentium 120 MHz disarankan)

1. Instalasi System yang diperlukan IBM PC atau kompatibel (486 DX4 100 MHz minimum, Pentium 120 MHz disarankan) Created by http://www.tellmemore.cjb.net Page 1 of 9 Manual Book 1. Instalasi System yang diperlukan IBM PC atau kompatibel (486 DX4 100 MHz minimum, Pentium 120 MHz disarankan) Microsoft Windows 95 8

Lebih terperinci

Strategi Belajar CERDAS Pada Pendidikan Jarak Jauh. Tri Darmayanti UNIVERSITAS TERBUKA

Strategi Belajar CERDAS Pada Pendidikan Jarak Jauh. Tri Darmayanti UNIVERSITAS TERBUKA Strategi Belajar CERDAS Pada Pendidikan Jarak Jauh Tri Darmayanti UNIVERSITAS TERBUKA 2 0 0 4 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Daftar Isi... ii Tahukah Anda?... 1 Strategi Belajar CERDAS... 2 1 Huruf C untuk

Lebih terperinci

Strategi Mengasah Keterampilan Baru

Strategi Mengasah Keterampilan Baru Strategi Mengasah Keterampilan Baru October 2013 1 1. Г Jika anda sering GOOGLING di internet atau MELIHAT-LIHAT buku di toko buku, untuk mencari informasi yang berkaitan dengan kebutuhan anda. Apakah

Lebih terperinci

KERANGKA INERSIA. Philip Kierkegaard

KERANGKA INERSIA. Philip Kierkegaard Philip Kierkegaard KERANGKA INERSIA Jika dilihat dari kerangka referensi inersia, yaitu sebuah kerangka dimana tidak ada percepatan di sana, benda yang bergerak akan tetap bergerak dan yang diam akan tetap

Lebih terperinci

INSTRUMEN OBSERVASI PENILAIAN FUNGSI KESEIMBANGAN (SKALA KESEIMBANGAN BERG) Deskripsi Tes Skor (0-4) 1. Berdiri dari posisi duduk

INSTRUMEN OBSERVASI PENILAIAN FUNGSI KESEIMBANGAN (SKALA KESEIMBANGAN BERG) Deskripsi Tes Skor (0-4) 1. Berdiri dari posisi duduk INSTRUMEN OBSERVASI PENILAIAN FUNGSI KESEIMBANGAN (SKALA KESEIMBANGAN BERG) Deskripsi Tes Skor (0-4) 1. Berdiri dari posisi duduk 2. Berdiri tanpa bantuan 3. Duduk tanpa bersandar dengan kaki bertumpu

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 5 MOMEN INERSIA

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 5 MOMEN INERSIA LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 5 MOMEN INERSIA Nama : Lukman Santoso NPM : 240110090123 Tanggal / Jam Asisten : 17 November 2009/ 15.00-16.00 WIB : Dini Kurniati TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN

Lebih terperinci

KURSUS ONLINE BIZIT STUDIO IT LEARNING & WORKSHOP KURSUS ONLINE 003 TEKNIK SELEKSI TEKS PADA WINDOWS XP. Penulis Gute. Mahendra

KURSUS ONLINE BIZIT STUDIO IT LEARNING & WORKSHOP KURSUS ONLINE 003 TEKNIK SELEKSI TEKS PADA WINDOWS XP. Penulis Gute. Mahendra KURSUS ONLINE BIZIT STUDIO IT LEARNING & WORKSHOP KURSUS ONLINE 003 TEKNIK SELEKSI TEKS PADA WINDOWS XP Penulis Gute. Mahendra Buku ini dikeluarkan oleh program kursus online dari Bizit Studio, demi kepentingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan membaca erat kaitannya dengan proses belajar, seperti kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan membaca erat kaitannya dengan proses belajar, seperti kita 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Kegiatan membaca erat kaitannya dengan proses belajar, seperti kita berada di ruang sekolah atau kampus. Dengan melakukan kegiatan membaca, kita

Lebih terperinci

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut

Lebih terperinci

TES PSIKOLOGIS (TES KRAEPELIN) Dra. Hj. SW. Indrawati, M.Pd., Psi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung

TES PSIKOLOGIS (TES KRAEPELIN) Dra. Hj. SW. Indrawati, M.Pd., Psi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung TES PSIKOLOGIS (TES KRAEPELIN) Dra. Hj. SW. Indrawati, M.Pd., Psi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung TES KRAEPELIN Dibuat oleh seorang psikiater bernama Kraepelin, dan mulamula

Lebih terperinci

JURNAL EFFORTS TO INCREASE ACHIEVEMENT 50 METER RUN IN CLASS VI MI. TAUFIQUS SHIBYAN 01 TLANGOH SUB PROPPO PAMEKASAN LESSON YEAR 2015/2016

JURNAL EFFORTS TO INCREASE ACHIEVEMENT 50 METER RUN IN CLASS VI MI. TAUFIQUS SHIBYAN 01 TLANGOH SUB PROPPO PAMEKASAN LESSON YEAR 2015/2016 JURNAL UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR LARI 50 METER PADA SISWA KELAS VI MI. TAUFIQUS SHIBYAN 01 TLANGOH KECAMATAN PROPPO KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 EFFORTS TO INCREASE ACHIEVEMENT

Lebih terperinci

Olimpiade Sains Nasional XI Bidang Komputer/Informatika

Olimpiade Sains Nasional XI Bidang Komputer/Informatika Berkas Kompetisi Soal Hari 1 Olimpiade Sains Nasional XI Bidang Komputer/Informatika 2-7 September 2012, Jakarta www.tokilearning.org www.siswapsma.org Bundel Soal Hari 1 OSN XI Bidang Informatika SEGITIGA

Lebih terperinci

MELATIH ANJING HERDER (bagian pertama) Oleh : Susila Sujarwo*)

MELATIH ANJING HERDER (bagian pertama) Oleh : Susila Sujarwo*) MELATIH ANJING HERDER (bagian pertama) Oleh : Susila Sujarwo*) Keberhasilan melatih anak anjing herder tergantung dari anjing-anjing yang dilatih dan faktor pelatihnya (kasih sayang, perhatian dan waktu).

Lebih terperinci

Di unduh dari : Bukupaket.com

Di unduh dari : Bukupaket.com 2. Gerak pada Hewan Salah satu sifat makhluk hidup adalah bergerak. Hewan bergerak dengan berbagai cara, misalnya ada hewan yang berjalan, berlari, terbang, berenang, merayap, dan lain sebagainya. Hewan

Lebih terperinci

MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR

MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR Telah disebutkan bahwa pada jalan rel perpindahan jalur dilakukan melalui peralatan khusus yang dikenal sebagai wesel. Apabila dua jalan rel yang terletak pada satu bidang saling

Lebih terperinci

BULETIN VIDEO PERTAMA DUNIA SELAMAT KE TALK FUSION TUTORIAL BULETIN VIDEO

BULETIN VIDEO PERTAMA DUNIA SELAMAT KE TALK FUSION TUTORIAL BULETIN VIDEO BULETIN VIDEO PERTAMA DUNIA SELAMAT KE TALK FUSION TUTORIAL BULETIN VIDEO Berhubungan dengan pelanggan dan perbaiki hubungan dengan Buletin Video Talk Fusion. Ciptakan pesan multimedia unik Anda sendiri

Lebih terperinci

KINEMATIKA GERAK LURUS 1

KINEMATIKA GERAK LURUS 1 KINEMATIKA GERAK LURUS 1 Gerak Perhatikan kedudukan benda-benda di sekitarmu yang selalu berubah. Misalnya, teman-temanmu yang hilir mudik di halaman sekolah, mobil atau motor yang melaju di jalan raya,

Lebih terperinci

Alat Tanam Padi Tebar Langsung Tipe Drum

Alat Tanam Padi Tebar Langsung Tipe Drum Alat Tanam Padi Tebar Langsung Tipe Drum Penyusun E. Eko Ananto Dadan Ridwan Ahmad Trip Alihamsyah Penyunting Sunihardi Proyek Penelitian Pengembangan Pertanian Rawa Terpadu-ISDP Badan Penelitian dan Pengembangan

Lebih terperinci

Lompat jangkit ( Triple Jump ) 1

Lompat jangkit ( Triple Jump ) 1 Lompat Jangkit Lompat jangkit (triple jump), di Indonesia dalam perlombaan adalah (hop step jump) atau lompat jangkit. Dimana lompatan terdiri dari sebuah jingkat (hop), sebuah langkah (step), dan sebuah

Lebih terperinci

Petunjuk Perpus Program Awal Program Mengulang Membaca Bersuara ABC 1,2,3 Orang dewasa mengulang membaca bersuara bersama www.repeatreadaloud.co.nz Nama Perpustakaan..... Hak Cipta 2008 milik PT New Zealand

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

Lebih terperinci

Olimpiade Sains Nasional XI Bidang Komputer/Informatika

Olimpiade Sains Nasional XI Bidang Komputer/Informatika Berkas Kompetisi Soal Hari 1 Olimpiade Sains Nasional XI Bidang Komputer/Informatika 2-7 September 2012, Jakarta www.tokilearning.org www.siswapsma.org SEGITIGA Batas Waktu Batas Memori 1 detik 64 MB Anda

Lebih terperinci

Fis-3.4/4.4/1/4-4. Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) Fantasi Gerak Lurus. Untuk Kelas X SMAN 5 MATARAM

Fis-3.4/4.4/1/4-4. Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) Fantasi Gerak Lurus. Untuk Kelas X SMAN 5 MATARAM Fis-3.4/4.4/1/4-4 Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) Fantasi Gerak Lurus Untuk Kelas X SMAN 5 MATARAM Fis-3.4/4.4/1/4-4 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Fisika b. Semester : I c. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

SEKOLAH TOEFL. Panduan TOEFL Prediction Test 3. Jangan biarkan keterbatasan membuatmu tidak mampu berbuat lebih dari yang orang lain pikirkan..

SEKOLAH TOEFL. Panduan TOEFL Prediction Test 3. Jangan biarkan keterbatasan membuatmu tidak mampu berbuat lebih dari yang orang lain pikirkan.. SEKOLAH TOEFL PANDUAN Jangan biarkan keterbatasan membuatmu tidak mampu berbuat lebih dari yang orang lain pikirkan.. Panduan TOEFL Prediction Test 3 1 Salah satu kunci agar lancar dalam mengikuti tes

Lebih terperinci

Tips Menangani Pertanyaan Peserta Diklat. Oleh: Wakhyudi. Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP. Abstrak

Tips Menangani Pertanyaan Peserta Diklat. Oleh: Wakhyudi. Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP. Abstrak Tips Menangani Pertanyaan Peserta Diklat Oleh: Wakhyudi Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP Abstrak Dalam proses belajar mengajar, terdapat berbagai dinamika yang dialami, baik oleh widyaiswara maupun

Lebih terperinci

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/2014 A. PILIHAN GANDA 1. Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume d. Panjang, lebar, tinggi, tebal b. Kecepatan,waktu,jarak,energi

Lebih terperinci

LEMBAR KUESIONER AWAL UNTUK MURID

LEMBAR KUESIONER AWAL UNTUK MURID L1 LEMBAR KUESIONER AWAL UNTUK MURID Hari/ Tanggal : Nama : 1. Apakah kamu memiliki komputer atau laptop? a. Ya b. Tidak 2. Apa yang sering kamu lakukan saat menggunakan komputer? a. Bermain game c. Menonton

Lebih terperinci

Setelah mengikuti sesi ini, pengawas diharapkan mampu: Mengenali pelaksanaan supervisi yang lebih baik

Setelah mengikuti sesi ini, pengawas diharapkan mampu: Mengenali pelaksanaan supervisi yang lebih baik UNIT 5a PENDAMPINGAN UNIT 5a PENDAMPINGAN Pendahuluan Pengawas Mata Pelajaran (selanjutnya disebut Pengawas) mempunyai posisi dan peran yang sangat penting dalam peningkatan mutu pendidikan. Pengawas adalah

Lebih terperinci

LOGO EKONOMI GERAKAN

LOGO EKONOMI GERAKAN LOGO EKONOMI GERAKAN PERENCANAAN SISTEM KERJA STUDI GERAKAN Faktor Sistem Kerja: EKONOMI GERAKAN Pekerja, Bahan, Mesin dan Perlatan, Lingkungan Perencanaan Sistem Kerja: Mendapatkan sistem kerja yang lebih

Lebih terperinci

SOAL FINAL LOGIKA ILPC 2011

SOAL FINAL LOGIKA ILPC 2011 SOAL FINAL LOGIKA ILPC 2011 1. Jika diketahui bahwa dua dari tiga hari di Surabaya terjadi hujan, maka berapa probabilitas terjadi setidaknya 4 hari cerah dari 5 hari yang dipilih? (*) 2. Seorang laki

Lebih terperinci

Merancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok - edit

Merancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok - edit esaunggul.ac.id http://www.esaunggul.ac.id/article/merancang-strategi-komunikasi-memenangkan-pemilih-dan-kelompok/ Merancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok - edit Dr. Erman Anom,

Lebih terperinci

MENGELOLA TEKS DALAM KOLOM DAN TABEL

MENGELOLA TEKS DALAM KOLOM DAN TABEL MENGELOLA TEKS DALAM KOLOM DAN TABEL Jika Anda bekerja dengan kolom, sebelumnya Anda harus memahami perilaku fasilitas pengaturan kolom yang ada pada InDesign. Di dalam mendesain layout halaman, seringkali

Lebih terperinci

Dokumen Berkolom dan Tabel

Dokumen Berkolom dan Tabel Dokumen Berkolom dan Tabel 67 Microsoft Word untuk SMP 4.1 Dokumen Berkolom Dokumen berkolom biasa kita temui di koran atau majalah. Dengan dibagi menjadi beberapa kolom, naskah lebih mudah dibaca. Kamu

Lebih terperinci

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : PJOK X ( IPA dan IPS ) b. Semester : 1 c. Kompetensi Dasar :

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : PJOK X ( IPA dan IPS ) b. Semester : 1 c. Kompetensi Dasar : UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB) KEBUGARAN JASMANI 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : PJOK X ( IPA dan IPS ) b. Semester : 1 c. Kompetensi Dasar : 3.5 Menganalisis konsep latihan dan pengukuran komponen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lakukan sendiri dan bagaimana mereka dapat melakukannya. Perpindahan

BAB I PENDAHULUAN. lakukan sendiri dan bagaimana mereka dapat melakukannya. Perpindahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa prasekolah adalah waktu untuk mempelajari apa yang dapat mereka lakukan sendiri dan bagaimana mereka dapat melakukannya. Perpindahan berperan penting

Lebih terperinci

OLIMPIADE SAINS NASIONAL VIII

OLIMPIADE SAINS NASIONAL VIII SOAL SESI 3 OLIMPIADE SAINS NASIONAL VIII BIDANG INFORMATIKA 6 AGUSTUS 2009 DKI JAKARTA Selamat Bekerja, Berkompetisi, Jadilah Yang Terbaik! Lagu Nama Program: lagu.pas / C / CPP Batas Run time: 1 detik

Lebih terperinci

MODUL 2 ANIMASI DASAR: MOTION TWEEN, SHAPE DAN GUIDE

MODUL 2 ANIMASI DASAR: MOTION TWEEN, SHAPE DAN GUIDE MODUL 2 ANIMASI DASAR: MOTION TWEEN, SHAPE DAN GUIDE copyright@heribertus heri istiyanto 2008 email: sebelasseptember@yahoo.com, heri@istiyanto.com phone: +6281578706171/+6281392116123 Pengantar Macromedia

Lebih terperinci

Materi Pendidikan Wasit Senam Artistik Putra

Materi Pendidikan Wasit Senam Artistik Putra Materi Pendidikan Wasit Senam Artistik Putra Peringkat 1 BAGIAN 1-SENAM DAN PERWASITAN 1.1 Pendahuluan Tujuan dari peringkat satu ini adalah memperkenalkan wasit pada konsep dasar perwasitan senam artistik

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 1.1 Penerapan konsep frame pada bangunan Konsep frame pada bangunan ini diterapkan ke dalam seluruh bagian ruangan, meliputi lantai, dinding dan langit-langit. Konsep tersebut

Lebih terperinci

Oleh: Agus Supriyanto

Oleh: Agus Supriyanto Oleh: Agus Supriyanto Email: Agus_Supriyanto@uny.ac.id A. Prinsip Tahanan Dorongan: Kekuatan yang cenderung menahannya, ini disebut tahanan atau hambatan yang disebabkan oleh air yang harus didesaknya

Lebih terperinci

MENGGAMBAR GARIS. Yesi Marlina 87678/2007

MENGGAMBAR GARIS. Yesi Marlina 87678/2007 MENGGAMBAR GARIS A. Memilih Peralatan dan Perlengkapan Gambar 1) Meja Gambar Meja gambar yang baik mempunyai bidang permukaan yang rata tidak melengkung. Meja tersebut terbuat dari kayu yang tidak terlalu

Lebih terperinci

Soal 1 ITBPC Maling Motor. Kode soal : Batas Run-time : Batas Memori :

Soal 1 ITBPC Maling Motor. Kode soal : Batas Run-time : Batas Memori : Soal 1 ITBPC 2010 Maling Motor Kode soal : Batas Run-time : Batas Memori : maling.pas/.c/.cpp 1 detik / test-case 32 MB Deskripsi Soal Pak Ganesh kali ini sedang bertugas sebagai satpam di ITB. Sebagai

Lebih terperinci

KUESIONER PENGAJAR KLINIK BINA WICARA

KUESIONER PENGAJAR KLINIK BINA WICARA KUESIONER PENGAJAR KLINIK BINA WICARA 1. Media apa yang Anda gunakan dalam proses belajar-mengajar? A. Tulisan B. Gambar C. Vokal D. Bahasa tubuh E. Lainnya, tuliskan 2. Apakah ada kesulitan yang Anda

Lebih terperinci

Membuat Slide Lebih Rapi dengan Fitur Align

Membuat Slide Lebih Rapi dengan Fitur Align Membuat Slide Lebih Rapi dengan Fitur Align Menggeserkan atau memindahkan objek pada PowerPoint adalah hal yang sangat dasar untuk dikuasai. Objek tersebut bisa berupa teks, gambar, video, shape atau yang

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia UMB MEMBACA UNTUK MENULIS. Kundari, S.Pd, M.Pd. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Sistem Informasi

Bahasa Indonesia UMB MEMBACA UNTUK MENULIS. Kundari, S.Pd, M.Pd. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Sistem Informasi Bahasa Indonesia UMB Modul ke: MEMBACA UNTUK MENULIS Fakultas Ilmu Komunikasi Kundari, S.Pd, M.Pd. Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Standar Kompetensi : Mahasiswa dapat memahami berbagai

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 30 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian Uji model hidraulik fisik dilakukan di Laboratorium Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Data yang dihasilkan yaitu berupa rekaman

Lebih terperinci

KUESIONER UNTUK SISWA. PETUNJUK UMUM: 1) Jawaban kamu pada kuesioner ini tidak dimaksudkan untuk menentukan nilai atau kemampuan kamu dalam belajar.

KUESIONER UNTUK SISWA. PETUNJUK UMUM: 1) Jawaban kamu pada kuesioner ini tidak dimaksudkan untuk menentukan nilai atau kemampuan kamu dalam belajar. LAMPIRAN KUESIONER UNTUK SISWA PETUNJUK UMUM: 1) Jawaban kamu pada kuesioner ini tidak dimaksudkan untuk menentukan nilai atau kemampuan kamu dalam belajar. 2) Kuesioner ini dimaksudkan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Modul ini adalah modul ke-1 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

Modul ini adalah modul ke-1 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini PENDAHULUAN Konsep Pra - Bilangan dan Bilangan Cacah KONSEP PRA-BILANGAN DAN BILANGAN CACAH Modul ini adalah modul ke-1 dalam mata kuliah. Isi modul ini membahas tentang konsep pra-bilangan dan bilangan

Lebih terperinci

Lengkapi barisan bilangan berikut dengan pola bilangan Bila digambarkan dengan kubus satuan adalah sebagai berikut

Lengkapi barisan bilangan berikut dengan pola bilangan Bila digambarkan dengan kubus satuan adalah sebagai berikut Ibu Guru mempunyai buku kumpulan lagu. Buku itu terbagi dalam kelompok lagu-lagu. Kelompok lagu anak dimulai pada halaman 1. Kelompok lagu wajib dimulai pada halaman 11. Kelompok lagu daerah dimulai pada

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS MAHASISWA DAN PELAJAR

PELUANG BISNIS MAHASISWA DAN PELAJAR PELUANG BISNIS MAHASISWA DAN PELAJAR O L E H ARIF NOVIAN HADI 10.12.5022 S1-SI-2I Masuki Dunia Bisnis Selagi Anda Masih Muda Kalau mahasiswa dan pelajar ditanya apa yang akan dilakukan setelah lulus kuliah

Lebih terperinci

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 11 TAHUN (13 Model Permainan)

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 11 TAHUN (13 Model Permainan) MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 11 TAHUN (13 Model Permainan) A. Permainan Target (usia 11) 1. Permainan melempar bola diantara 2 kerucut/botol secara berpasangan Permainan melempar bola diantara 2 kerucut

Lebih terperinci

Naskah berikut ini disusun oleh Departemen Kesehatan NSW.

Naskah berikut ini disusun oleh Departemen Kesehatan NSW. Disusun oleh A Indonesian [BHC-7220] Bermain itu semata-mata belajar : Pedoman bermain bagi yang anaknya 2½ - 5 tahun - A guide to play for parents of children 2½ - 5 years Naskah berikut ini disusun oleh

Lebih terperinci

Nomor : Fakultas : Angkatan / Semester : Status : Bekerja / Tidak Bekerja (Lingkari yang sesuai) PETUNJUK PENGISIAN

Nomor : Fakultas : Angkatan / Semester : Status : Bekerja / Tidak Bekerja (Lingkari yang sesuai) PETUNJUK PENGISIAN Nomor : Fakultas : Angkatan / Semester : Status : Bekerja / Tidak Bekerja (Lingkari yang sesuai) PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut, kemudian jawablah dengan sungguh-sungguh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Membaca Memindai Kecepatan membaca dapat ditingkatkan dengan cara mengetahui dan terlatih dengan teknik membaca yang tepat yaitu membaca sekilas (skimming) dan membaca

Lebih terperinci

KINEMATIKA PARTIKEL. Gerak Lurus Gerak Melingkar

KINEMATIKA PARTIKEL. Gerak Lurus Gerak Melingkar KINEMATIKA PARTIKEL Gerak Lurus Gerak Melingkar GERAK LURUS : LINTASAN BERUPA GARIS LURUS BERGERAK MELINGKAR - BERPUTAR (Rotasi) Lintasan berupa Lingkaran melingkar rotasi GERAK LURUS v konstan GERAK

Lebih terperinci

Buku Braille yang Diharapkan oleh Pembaca Tunanetra

Buku Braille yang Diharapkan oleh Pembaca Tunanetra Buku Braille yang Diharapkan oleh Pembaca Tunanetra Oleh Drs. Didi Tarsidi, M.Pd. Jurusan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Makalah Disajikan pada Kegiatan

Lebih terperinci

Panduan Mulai Cepat. Lihat opsi lainnya Klik panah ini untuk melihat opsi lainnya di dalam kotak dialog.

Panduan Mulai Cepat. Lihat opsi lainnya Klik panah ini untuk melihat opsi lainnya di dalam kotak dialog. Panduan Mulai Cepat Microsoft PowerPoint 2013 terlihat berbeda dari versi sebelumnya, jadi kami membuat panduan ini untuk membantu Anda meminimalkan kurva pembelajaran. Menemukan apa yang Anda butuhkan

Lebih terperinci

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIO - VISUAL (VIDEO DAN YOUTUBE) DISUSUN OLEH :

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIO - VISUAL (VIDEO DAN YOUTUBE) DISUSUN OLEH : MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIO - VISUAL (VIDEO DAN YOUTUBE) DISUSUN OLEH : Dzati Rohmatika (21401072015) Muliana (21401072020) Laily Angga Miyanti (21401072022) Kunti Farhatana T.S (21401072029)

Lebih terperinci

ATURAN-ATURAN DASAR UNTUK MEMBERI UKURAN

ATURAN-ATURAN DASAR UNTUK MEMBERI UKURAN 44 ATURAN-ATURAN DASAR UNTUK MEMBERI UKURAN Memberi ukuran besaran-besaran geometrik dari bagian benda harus menentukan secara jelas tujuannya. Untuk itu semua bagian di dalam gambar harus dijelaskan sedetail

Lebih terperinci

GARIS DAN SUDUT. (Materi SMP Kelas VII Semester1)

GARIS DAN SUDUT. (Materi SMP Kelas VII Semester1) GARIS DAN SUDUT (Materi SMP Kelas VII Semester1) Garis dan Sudut Memahami Kedudukan Garis dan Sudut a. Menemukan konsep titik, garis, dan bidang Dalam ilmu Geometri, terdapat beberapa istilah atau sebutan

Lebih terperinci

4. VISUALISASI DAN GAMBAR SKET

4. VISUALISASI DAN GAMBAR SKET 4. VISUALISASI DAN GAMBAR SKET Standar Kompetensi : Peserta didik dapat mengidentifikasi cara menggambar dengan cara: isometri, dimetri, trimetri, prespektif, gambar sket dengan menggunakan tangan, dan

Lebih terperinci

BUKU 4 MENDENGARKAN (DALAM MEMFASILITASI) TEKNIK BERTANYA/ MENDENGARKAN

BUKU 4 MENDENGARKAN (DALAM MEMFASILITASI) TEKNIK BERTANYA/ MENDENGARKAN (DALAM MEMFASILITASI) 1 61 1 62 BAB 3 Teknik Bertanya/ Mendengarkan (Dalam Memfasilitasi) Banyak orang berpikir bahwa yang paling diperlukan fasilitator adalah keterampilan berbicara di depan orang banyak.

Lebih terperinci

Di unduh dari : Bukupaket.com

Di unduh dari : Bukupaket.com Tabel tersebut mendeskripsikan besarnya jarak dan waktu yang diperlukan sepeda untuk bergerak. Dengan menggunakan rumus kelajuan dan percepatan, hitunglah: a. kelajuan sepeda pada detik ke 2, b. kelajuan

Lebih terperinci

1. Stretching Pantat. LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata. Basic

1. Stretching Pantat. LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata. Basic LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata 1. Stretching 1.1. Pantat Basic 1. Berbaringlah dengan kedua kaki lurus di depan Anda. 2. Bawa kaki kiri ke atas, tertekuk di lutut,

Lebih terperinci

E. Menggunakan KEYBOARD

E. Menggunakan KEYBOARD E. Menggunakan KEYBOARD Tombol FUNGSI (F_) Setelah pembahasan tentang bagaimana menggunakan perangkat MOUSE yang cukup penting, satu perangkat lain yang sangat penting, yang bahkan bila ini tidak terpasang,

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Antropometri Petani Wanita Kecamatan Dramaga Pengambilan data dilakukan secara acak dengan mengunjungi subjek yang ada di tiap-tiap desa, baik dengan langsung bertemu dengan

Lebih terperinci

KUESIONER ANALISIS KEBUTUHAN Tolong silangi jawaban yang menurut Anda paling tepat ATAU sesuai petunjuk pada soal.

KUESIONER ANALISIS KEBUTUHAN Tolong silangi jawaban yang menurut Anda paling tepat ATAU sesuai petunjuk pada soal. L1 KUESIONER ANALISIS KEBUTUHAN Tolong silangi jawaban yang menurut Anda paling tepat ATAU sesuai petunjuk pada soal. 1. Apakah Anda memiliki komputer atau laptop? a. Ya b. Tidak 2. Seberapa sering Anda

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Pembahasan Praktikum kali ini dimana melakukan pengukuran kerja fisiologi tentang kerja dinamis. Pengukuran dilakukan seluruh anggota badan seperti pergerakan anggota

Lebih terperinci

Teknik bertanya guru matematika. ditulis oleh Puji Iryanti

Teknik bertanya guru matematika. ditulis oleh Puji Iryanti Teknik bertanya guru matematika ditulis oleh Puji Iryanti S alah satu mampuan yang harus dikuasai oleh guru adalah menguasai teknik bertanya. Beberapa hal yang menjadi patokan dalam mengajukan pertanyaan

Lebih terperinci

MODUL 10 PEMILIHAN KONDISI IF. Nama : Yuandri Septiawan ( ) Kelas : 1 TK (Teknik Komputer)

MODUL 10 PEMILIHAN KONDISI IF. Nama : Yuandri Septiawan ( ) Kelas : 1 TK (Teknik Komputer) MODUL 10 PEMILIHAN KONDISI IF Nama : Yuandri Septiawan (1656401001) Kelas : 1 TK (Teknik Komputer) POLITEKNIK CALTEX RIAU 2016 1 Tujuan Mahasiswa mampu menggunakan pemilihan kondisi If. Percobaan 1: Pemilihan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RPP Kelas 1 Tema : Kegemaranku Satuan Pendidikan :... Kelas / Semester : I (Satu) / 1 Tema / Topik : KEGEMARANKU Petemuan ke : 1 : 1 Hari A. KOMPETENSI INTI 1. Menerima

Lebih terperinci

Sang Pangeran. Kinanti 1

Sang Pangeran. Kinanti 1 Sang Pangeran Langkah Rara terhenti mendengar percakapan dari ruang tamu. Suara seseorang yang sangat dikenalnya. Suara tawa yang terdengar khas itu semakin memperkuat dugaannya, membuat jantung Rara berpacu

Lebih terperinci

iplay ini paling cocok pada HP yang hardwarenya kuat. Tidak cocok pada HP lama atau yang perbandingan ukuran layarnya tidak lazim (tidak 16:9).

iplay ini paling cocok pada HP yang hardwarenya kuat. Tidak cocok pada HP lama atau yang perbandingan ukuran layarnya tidak lazim (tidak 16:9). Pengenalan aplikasi MX Player MX Player merupakan aplikasi video player yang paling powerful. Codec paling lengkap dan menyediakan opsi pilihan hardware acceleration bila hp / tablet android kita mendukung.

Lebih terperinci

Supaya Foto Tidak Blur

Supaya Foto Tidak Blur Supaya Foto Tidak Blur Supaya Foto Tidak Blur Perhatikan gambar diatas, bagian sisi kanan subjek sangat blur. Biasanya, kesalahan fotografer pemula adalah salah memperhitungkan shutter speed (kecepatan

Lebih terperinci

Gambar 1. Tampilan Layar Sebuah Program Animasi

Gambar 1. Tampilan Layar Sebuah Program Animasi Menggambar Kotak (Ed. 2) 1/6 Lecture Notes Algoritma dan Pemrograman Menggambar Kotak Thompson Susabda Ngoen Di dalam penulisan program adakalanya kita perlu menggambar kotak (bingkai segi empat) di layar

Lebih terperinci