BAB II LANDASAN TEORITIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORITIS"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Definisi Periklanan Pengertian iklan secara komprehensif adalah semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu. Caples (1997) menyatakan bahwa periklanan adalah segala bentuk penyajian non personal, promosi dan ide, barang ataupun jasa oleh sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Sedangkan menurut Durianto (2003) periklanan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan. 2.2 Tujuan Periklanan Tujuan periklanan adalah suatu tugas spesifik dan level keberhasilan harus spesifik dan level keberhasilan terhadap audience harus spesifik. Dan periode waktu yang spesifik (Kotler, 202, p.658). Digolongkan menurut sasarannya, tujuan periklanan televisi dapat dibagi menjadi (Suyanto,2005, p.53-60): 1. Iklan informatif Iklan informatif tujuannya untuk membentuk permintaan pertama dengan memberitahukan pasar tentang produk baru, mengusulkan kegunaan baru suatu produk, memberitahukan pasar tentang perubahan harga, menjelaskan cara kerja suatu produk, menjelaskan pelayanan yang tersedia, mengoreksi kesan yang salah, mengurangi kecemasan pembeli dan membangun citra perusahaan, biasanya dilakukan besar-besaran pada tahap awal suatu jenis produk. 2. Iklan Persuasif Iklan persuasif tujuannya adalah membentuk permintaan selektif suatu merek tertentu, dilakukan pada tahap kompetitif dengan membentuk preferensi merk, mendorong alih merk, mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk, membujuk pembeli untuk membeli sekarang, dan 7

2 membujuk pembeli menerima, mencoba/mensimulasikan penggunaan produk. 3. Iklan Pengingat Iklan pengingat bertujuan mengingatkan pada produk yang sudah mapan dengan mengingatkan pembeli bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkan kemudian, mengingatkan pembeli dimana dapat membelinya, membuat pembeli tetap ingat produk itu walau tidak dalam sedang musimnya, dan mempertahankan kesadaran puncak. 4. Iklan Penambah Nilai Iklan penambah nilai bertujuan untuk menambah nilai merk pada persepsi konsumen dengan melakukan inovasi, perbaikan kualitas dan penguatan persepsi konsumen. Iklan yang efektif akan menyebabkan merk dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih prestisius, dan mungkin super dalam persaingan. 5. Iklan Bantuan Aktivitas Lain. Iklan bantuan aktivitas lain bertujuan membantu memfasilitasi aktivitas lain perusahaan dalam proses kumunikasi pemasaran,misalnya iklan membantu dalam pelepasan promosi penjualan (kupon), membantu wiraniaga (perkenalan produk), menyempurnakan hasil komunikasi pemasaran yang lain (konsumen dapat mengidentifikasi paket produk di toko dan mengenal nilai produk lebih mudah setelah melihan iklan). 2.3 Iklan Televisi Televisi merupakan salah satu media yang termasuk dalam kategori above the line. Sesuai karakternya iklan televisi memiliki unsur suara, gerak dan gambar. Oleh karena itu media yang disampaikan oleh media ini sangat impresif. (Widyatama, 2007, p.91). Dalam bukunya advertising as comunication, Dyer mengatakan bahwa untuk bertahan dalam kompetisi periklanan yang semakin ketat, perusahaan harus berkomunikasi dengan publiknya melalui media massa (Dyer,1996, p.57). 8

3 Delozier mengatakan bahwa televisi merupakan mediayang paling mempersuasi sepanjang waktu. Media audio visual televisi juga dinilai sebagai media yang paling berhasil dalam menyebarkan informasi dan cerita dibanding media massa lainya, seperti media cetak dan radio (sumartono, 2002). Ada beberapa kelebihan media televisi dibanding media lain (Deloizier, p ) : 1. Para pengiklan dapat meraih banyak audience dengan satu kali pesan iklan. 2. Biaya per exposurerelatif rendah. 3. Televisi memiliki unsur suara, penglihatan, gerakan, dan warna untuk menyampaikan pesannya. 4. Pada saat iklan tersebut tayang, iklan televisi tidak berkompetisi dengan pesan iklan lain. 5. Televisi dapat meraih target pasar yang ditentukan. 6. Iklan televisi membantu meraih dukungan dealer 7. Iklan televisi memiliki keuntungan dalam psikologi perhatian (psychology of attention). Menurut Kasali (1992 : 121), iklan televisi memiliki kekuatan sebagai berikut : 1. Efisiensi Biaya Banyak pengiklan memandang televisi sebagai media efektif untuk menyampaikan pesan-pesan komersialnya. Salah satu keunggulannya adalah kemanpuan menjangkau khalayak sasaran yang sangat luas. Jutaan orang menonton televisi secara teratur. Televisi menjangkau khalayak sasaran yang dapat dicapai oleh media lainnya, tetapi juga khalayak yang tidak terjangkau oleh media cetak. Jangkauan masal ini menimbulkan efisiensi biaya untuk menjangkau setiap kepala. 2. Dampak Yang Kuat 9

4 Keunggulan lainnya adalah kemampuannya menimbulkan dampak yang kuat terhadapa konsumen, dengan tekanan pada sekaligus dua indra : penglihatan dan pendengaran. Televisi juga mampu menciptakan kelenturan bagi pekerjaan-pekerjaan kreatif dengan mengombinasikan gerakan, kecantikan, suara, warna, drama, dan humor. 3. Pengaruh Yang Kuat Akhirnya televisi mempunyai kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi persepsi khalayak sasaran. Kebanyakan masyarakat meluangkan waktunya di muka televisi, sebagai sumber berita, hiburan dan sarana pendidikan. Kebanyakan calon pembeli lebih percaya pada perusahaan yang mengiklankan produknya ditelevisi daripada yang tidak sama sekali.ini adalah cerminan bonafiditas pengiklan. Iklan televisi memiliki elemen-elemenn sehingga menjadi suatu pesan audio visual, Elemen-elemen tersebut adalah (Wells, Moriarty, Burnett; 2006) : 1. Audio Perpaduan antara suara musik, suara dan efek suara yang terdengar dalam iklan. - Suara musik: Suara musik sering pula disebut Jinggle adalah latar belakang musik yang mengiringi sebuah iklan. Sebuah Jingle Iklan yang menarik dapat sebagai pengingat yang efektif akan sebuah produk, salah satunya adalah jingle iklan Indomie. Jingle iklan Indomie sangat populer bahkan karena kepopulerannya digubah untuk jingle Iklan politik. Jingle Iklan kadang kala mengambil lagu-lagu yang telah populer, hal ini bertujuan sebagai jalan pintas agar produk cepat ditangkap dalam benak khalayak. - Suara : Suara Atau disebut dubbing. Berisi dialog / kalimat yang diucapkan dalam sebuah iklan. Kejelasan suara yang disampaikan dalam sebuah iklan tentunya membuat orang mudah mencerna. Hal yang penting dalam pengisian suara dalam iklan adalah intonasi dan 10

5 karakter vokal yang cocok. Intonasi suara membuat iklan menjadi hidup dan dinamis, intonasi adalah penekananan tinggi rendahnya suatu suara dalam setiap bagian adegan iklan. - Efek Suara : efek suara berfungsi untuk menghidupkan suasana dalam ikan dan untuk menunjang setting lokasi atau waktu. 2. Casting/Talent Mereka yang mendukung produk yang mereka sokong (endorser) dalam iklan antara lain penyiar, spokeperson, pengunaan karakter atau selebriti. Pemilihan endoser yang tepat dapat tercapai tujuan periklanan yang di inginkan. Pemilihan endoser khususnya artis tidak hanya asal terkenal tetapi harus disesuaikan dengan sasaran periklanan dan karakteristik produk. Sebagai contoh adalah penggunaan Reinald Khasali sebagai endoser produk tolak angin yang berhasil memperluas pasar Tolak Angin kesegmen atas setelah sebelumnya hanya berkutat pasar menengah kebawah. Dalam iklan extra joss ini tidak menggunakan para bintang sepak bola tim sepak bola Manchester City sebagai daya tarik iklan. 3. Video Segala sesuatu yang terlihat dalam iklan berupa rangkaian gerakan (ekspresi, sikap, bahasa tubuh) ataupun pesan/kata-kata. 4. Setting Latar belakang/tempat pengambilan adegan sebuah iklan. Latar belakang adegan harus disesuaikan dengan alur cerita karena latar belakang membantu permisa untuk memahami apa yang sedang diperankan endoser dalam iklan. 5. Props Gambar produk yang diiklankan. Iklan harus menggambarkan sifat-sifat dasar dari sebuah produk. Pada umumnya adalah keunggulan-keunggulan dari produk tersebut. 11

6 6. Lighting Pencahayaan iklan yang tepat agar iklan terlihat menarik. Pencahayaan dalam sebuah iklan berfungsi untuk memperkuat suasana dalam iklan, pencahayaan yang baik mampu membantu pemirsa merasakan suasana yang dialami tokoh, 7. Pacing Kecepatan dari adegan iklan. Pacing menggambarkan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu adegan. Walaupun terbatasi oleh durasi iklan harus tetap dapat dipahami oleh khalayaknya 2.4 Teori S-O-R ( S-O-R theory ) Teori S-O-R in awalnya berasal dari teori psikologi yang kemudian pada perkembangannya menjadi teori komunikasi, karena objek material adalah hal yang sama yaitu manusia. Dimana S-O-R merupakan singkatan dari Stimulus- Organism-Response. Berdasarkan teori ini, stimulus tertentu akan menghasilkan respon tertentu pula. Sehingga seseorang (komunikator) dapat memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi (komunikan) yang diterima atas pesan tersebut. Jadi unsur-unsur dalam teori model S-O-R ini adalah (Uchjana, 1993:254): a. Pesan (stimulus, S) b. Komunikan (organism, O) c. Efek (response, R) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah aspek how bukan what dan why. Jelasnya how to communicate, dalam hal ini how to change the attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan. Dimana dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula (Uchjana, 1993:255). Berikut merupakan bagan dari teori S-O-R : Gambar

7 Bagan Teori S-O-R 2.5 Cognitive Response Model (Model Respon Kognitif) Cognitive Response Model (Model Respon Kognitif) adalah sebuah teoriuntuk mengenali proses kognisi pada iklan, melalui tahap pengolahan informasi 13

8 (kognisi), perubahan sikap terhadap merek (afeksi), yang pada akhirnya menuju pada keputusan pembelian (konasi) (Belch & Belch, 2001 : 160). Skema berikut ini adalah model respons kognitif yang menggambarkan skema dari proses kognisi dalam benak konsumen yang pada akhirnya sampai pada proses pengambilan keputusan pembelian. gambar 2.2 Cognitive Response Model Sumber: Belch & Belch (2001 : 160) Proses kognitif bertujuan untuk menjelaskan bagaimana informasi eksternal diberi pemaknaan menjadi sebuah pemikiran dan penilaian. Sebuah pemikiran adalah sebagai hasil dari proses kognitif atau sebagai respons yang berasal dari pengalaman masa lalu dan membentuk penolakan atau penerimaan dari pesan yang diterima. Terpaan dari iklan televisi, terkait dengan informasi eksternal dan pengalaman dari konsumen akan membentuk sikap positif dan negatif terhadap iklan serta terhadap merek. Sikap konsumen yang positif atau negatif akan mempengaruhi keputusan pembelian produk oleh konsumen. Para peneliti membedakan respons kognitif menjadi tiga bagian yaitu, 1. product/messages thought(pemikiran soal produk/pesan) Pemikiran ini berasal dari pesan iklan yang diterima oleh konsumen. Pesan iklan yang disampaikan produsen belum tentu sesuai dengan pemikiran konsumen. 14

9 Banyak perhatian telah difokuskan pada dua jenis tanggapan utama, yaitu counterarguments( argumen penolakan),penerima memiliki pikiran yang berlawanan dengan posisi yang diambil dalam pesan. Seorang konsumen dapat mengekspresikan ketidakpercayaan atau penolakan terhadap klaim yang dibuat dalam iklan. Dan support arguments (argumen dukungan)penerima memiliki pemikiran yang mendukung klaim / pesan dalam iklan. 2. Source oriented thought(pemikiran soal sumber) respons kognitif dari sumberinformasi atau produsen.salah satu tipe respon yang paling penting dalam kategori ini adalah source derogations, atau pikiran negatif tentang juru bicara atau organisasi yang membuat klaim. Pikiran semacam itu umumnya mengarah pada penurunan penerimaan pesan. Jika konsumen menemukan juru bicara tertentu mengganggu atau tidak dapat dipercaya, mereka cenderung tidak menerima apa yang dikatakan oleh sumber.tentu saja, pikiran yang berhubungan dengan sumber tidak selalu negatif. Penerima yang bereaksi positif pada sumber menghasilkan pikiran menguntungkan, atau source bolsters. Seperti yang Anda harapkan, sebagian besar pengiklan berusaha untuk menyewa juru bicara yang disukai target audience mereka sehingga dapat membawa efek ini ke pesan. 3. Advertisement execution thought(pemikiran soal iklan) konsep ini berkaitan dengan pemahaman yang dirasakanindividu setelah melihat iklan.ketiga proses kognitif ini, terkadang melebur menjadi satu tidak terpisahkan bahkan sering kali tidak terlihat hubunganketiganya ini. (Belch & Belch, 2001 : 272).Tiga tahap proses kognitif akan berkembang menjadi proses afeksi yaituattitude toward thebrand (sikap konsumen pada merek), menggambarkan sikap menerima atau menolak terhadap merek. Sikap terhadap merek ini, terkait dengan unsur-unsurtangible dan intangible yang disampaikan lewat iklan dan Attitude toward the advertisement (sikap konsumen pada iklan),menggambarkan kesukaan atau ketidaksukaan terhadap iklan. Sebuah iklan bisadinilai efektif bila iklan diterima atau disukai oleh konsumen (Belch & Belch, 2001 :272). 15

10 Harapan utama yang diinginkan oleh pembuat iklan adalah respon konasi dari penerima pesan. Respon konasi ini adalah dalam bentuk keputusan membeli (purchase intention). Memilih produk yang diiklankan daripada produk-produk kompetitor. 2.6 Hierarchy of Effects Penelitian ini menggunakan model teori Hierarchy of Effects sebagailandasan teori utamanya. Menurut Hierarchy of Effects, terdapat sejumlah tahapyang terdiri dari proses mental, yang harus dilalui agar suatu merek dapat diterimakonsumen. Dimulai dari pengumpulan informasi dan pengetahuan tentang produk, setelah mempunyai pengetahuan tentang produk, maka timbul perasaan suka atautidak suka pada eksekusi iklan yang kemudian berlanjut pada pemilihan merekyang akan mendorong terjadinya pembelian. Respon pada iklan dan merek inilahyang akan diukur dalam penelitian ini, sejauh mana respon konsumen setelah diterpa iklan Ekstra Joss. Model ini memperlihatkan enam tahapanmental konsumen dalam suatu proses komunikasi yang mengarah pada tujuanakhir yaitu pengkonsumsian suatu produk (Horton, 1991 : 56). Gambar 2.3 Hierarchy of Effects Model Hierarchies of Effects Stages (Tahap) Awareness (Menyadari) Knowledge COGNITIVE (Memahami) (kognitif) Liking (Menyukai) Preference (Memilih) Conviction (Meyakini) Purchase (Membeli) AFFECTIVE (Afektif) CONATION (Konasi) Sumber : Belch & Belch (2001 : 148) 16

11 Keenam tahapan ini dapat dikelompokkan ke dalam tiga tipe dasar dariproses psikologi yaitu: kognitif, afektif, dan konasi (Hanna & Wozniak, 2001 :183). Tahap Kognitif, aspek kognitif merupakan proses komunikasi yangpertama kali dialami ketika menghadapi suatu objek sikap, yaitu ketika individu menerima informasi atau pengetahuan akan suatu merek atau produk. Aspek kognitif meliputi tahap awareness yaitu tahap sadar kenal akan suatu iklan merek atauproduk tertentu; tahap knowledge yaitu sejauh mana konsumen menerima informasi mengenai suatu produk, sehingga ia memiliki pengetahuan terhadap produk atau merek dalam tahap ini termasuk juga tahap opinion yaitu dimana konsummen sudah merasa yakin terhadap produk berdasarkan klaim tertentu dari produk tersebut dan tahap value dimana konsumen sudah dapat memahami nilainilai yang terkandung dalam produkuntuk kebaikan dirinya (Hanna & Wozniak, 2001 : 183).Pada tahap awareness, jika target audience tidak sadar (unaware) akansebuah produk atau merek, maka tugas komunikasi adalah untuk membangun kesadaran (aware) terhadap produk, hal ini termasuk rekognisi dan pengulangannama produk (Kotler, 2001 : 555). Brand knowledge sendiri yaitu kemampuan konsumen untuk memahami fungsi dan karakteristik sebuah produk (Rosenberg, 1995 : 172). Tahap Afektif, aspek afektif merupakan proses komunikasi yang berkaitan dengan perasaan manusia, yaitu reaksi atau perasaan positif atau negatif individu mengenai suatu objek sikap (feeling of like or dislike). Hal ini terjadi setelah individu mengevaluasi dan memberikan penilaian terhadap objek sikap berdasarkan tahap kognitif. Aspek ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu: liking(menyukai), preference (memilih), dan conviction (meyakini). Tahap liking adalahperasaan suka atau tidak suka konsumen akan suatu iklan. Tahap selanjutnya adalah preference, yaitu ketika konsumen lebih dari sekedar suka tetapi cenderung sudah memiliki ketertarikan yang lebih akan suatu merek dibandingkan mereklainnya. Brand preference, yaitu pilihan konsumen terhadap suatu produk dibandingkan dengan produk sejenis lainnya (kompetitor), biasanya dihasilkandari pengalaman yang menyenangkan terhadap hal tersebut jika 17

12 menghasilkan ketidaksukaan maka konsumen akan beralih ke produk lain (Rosenberg, 1995 :172). Kemudian tahap selanjutnya adalah conviction, yaitu keadaan dimana konsumen yakin akan membeli sebuah produk. Menurut Belch dan Belch (2001 :213), brand conviction yaitu keadaan mental yang tetap pada konsumen untukmembeli sebuah produk. Keyakinan konsumen akan suatu merek tersebut dapat mengarahkan konsumen pada tahap purchase, yaitu tahap akhir dimana konsumen melakukan pembelian pada suatu merek produk. Opini seseorang yang dibuatberdasarkan suatu keyakinan akan sangat sulit untuk diubah, maka pengiklan yangdapat membangun keyakinan pada target audience-nya dapat mencapaikeuntungan kompetitif yang kuat. Tahap Konatif, tahap terakhir dari model ini meliputi tindakan dimanakonsumen telah mengetahui kelebihan produk, khalayak merasa yakin bahwaproduk tersebut dapat memenuhi kebutuhannya dan dapat memberikan solusi bagi masalah yang dihadapinya. Kecenderungan untuk merespon dalam berbagai caramengenai suatu objek sikap. Hal ini sebagai manifestasi dari perasaan yangterbentuk sebelumnya dari tahap afektif. Dari keyakinan akan pentingnya produk,khalayak akan melakukan tindakan pembelian (purchase). Yang dimaksud denganpurchase yaitu instruksi yang berasal dari diri konsumen untuk membeli 18

13 2.7 Kajian Penelitian Terdahulu Nama No Judul penelitian Peneliti Hasil Penelitian 1 Noviani, Smith, Nugroho, 2013 EFEKTIVITAS IKLAN MIDTOWN HOTEL SURABAYA DI HARIAN JAWA POS THE IMPACT ADVERTISING CREATIVITY ON THE HIERARCHY OF EFFECT ANALISIS PENGARUH DAYA TARIK IKLAN DAN KEKUATAN CELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND AWARENESS DAN DAMPAKNYA TERHADAP BRAND ATTITUDE HANDPHONE NOKIA ( Studi Kasus Pada Mahasiswa dan Mahasiswi Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang ) 1. respons tertinggi berada pada tahap kognitif, yaitu awareness dan knowledgeyang sama-sama mencapai angka 92%. 2. komponen konatif yaitu action menduduki posisi terendah yaitu hanya mencapai angka 65%. 3. Dari hasil peritungan efektivitas iklan menggunakan CRI, dapat disimpulkan bahwa iklan Midtown Hotel Surabaya di Harian Jawa Pos adalah efektif. Hal ini ditunjukkan dengan hasil perolehan angka yang cukup tinggi dan berada di atas rata-rata sesuai yang ditargetkan perusahaan. Pada tahap unaware dicapai angka 8%, tahap no comprehend, 7%, tahap no interest 10%, tahap no intentions 21%, tahap no action sebesar 19%, dan tahap action 35%. 1. semakin kreatif iklan membuat iklan semakin menarik perhatian dan meningkatkan brand awareness 2. kreatifitas iklan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap daya tangkap terhadap pesan 3. iklan kreatif lebih mampu mempersuasi konsumen 1. daya tarik iklan tidak berpengaruh pada brand awareness 2. Celebrity Endoser berpengaruh positif terhadap brand awareness 19

14 2.6 Kerangka Pikir Gambar Ekstra Joss mengeluarkan Iklan Televisi versi Laki, FearLess, menurut Wells, Moriarty, Burnett; 2006 terdapat 7 elemen dalam iklan televisi yaitu audio, video, props, talent, setting, lighting, pacing. 2. Iklan Ekstra Joss menerpa khalayak dalam hal ini adalah komunitas tim sepak bola CRT.Setelah Iklan menerpa anggota komunitas CRT, peneliti mencoba mengetahui respon yang diberikan terhadap Iklan. 20

15 3. Dalam meneliti respon peneliti menggunakan C. Dalam model teori ini respon dibagi menjadi 3 jenis yaitu respon kogniftif, afektif dan konatif. 4. Peneliti menilai respon kognitif menurut Hierarchy of Effects Model terdapat dua indikator respon kognitif yaiu awareness dan knowledge. 5. Peneliti menilai repon afektif Hierarchy of Effects Model terdapat 3 indikator respon afektif yaitu liking, preference dan brand conviction. 6. Peneliti menilai respon konatif dalam respon konatif terdapat satu indikator yaitu Purchase. 21

16 22

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 4.1.Hipotesis Pertama : Pengaruh Kreativitas Iklan Terhadap Minat Beli

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 4.1.Hipotesis Pertama : Pengaruh Kreativitas Iklan Terhadap Minat Beli BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1.Hipotesis Pertama : Pengaruh Kreativitas Iklan Terhadap Minat Beli Vaseline Men Hasil pengujian hipotesis pertama dapat membuktikan bahwa kreativitas

Lebih terperinci

BAB 2 TUJUAN, PERMASALAHAN DAN SOLUSI KOMUNIKASI

BAB 2 TUJUAN, PERMASALAHAN DAN SOLUSI KOMUNIKASI BAB 2 TUJUAN, PERMASALAHAN DAN SOLUSI KOMUNIKASI II. 1 Tujuan Pemasaran Meraih nasabah baru Mempertahankan nasabah reguler Niaga Mapan Xtra Meningkatkan pangsa pasar menjadi 25% dari market share Niaga

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP 5.1 Interpretasi Data Intepretasi Variabel Respons Khalayak pada Iklan Televisi Universitas Indonesia

BAB 5 PENUTUP 5.1 Interpretasi Data Intepretasi Variabel Respons Khalayak pada Iklan Televisi Universitas Indonesia BAB 5 PENUTUP 5.1 Interpretasi Data Melalui berbagai macam pengujian dalam penelitian ini, peneliti menemukan adanya hubungan yang nyata antara respons khalayak pada iklan televisi Pasti Pas! Pertamina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga membuat pelaku bisnis berlomba-lomba dalam memasarkan produk mereka dengan harapan agar

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 8 BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 2. 1 Kerangka Konsep Penelitian ini melibatkan satu variabel yaitu respon khalayak terhadap penggunaan unsur budaya asing dalam iklan. Melalui penelitian ini, peneliti ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun internasional yang semakin ketat, pihak pesaing akan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Iklan Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan oleh perusahaan. Iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Periklanan Kata iklan berasal dari bahasa yunani yang artinya adalah menggiring orang pada gagasan. Adapun pengertian iklan secara komprehensif adalah semua bentuk

Lebih terperinci

Melisa Arisanty, S.I.Kom, M.Si

Melisa Arisanty, S.I.Kom, M.Si Melisa Arisanty, S.I.Kom, M.Si Proses Komunikasi Persuasif menggambarkan alur kerja/ tahapan pesan persuasif dikirimkan dari komuniktor hingga diterima dan diolah oleh komunikan. KOMUNIKATOR PESAN CHANNEL

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan 14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh laba, meningkatkan volume penjualan dan menjaga kesinambungan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam rangka mempertahankan kelangsungan usahanya untuk dapat berkembang dan memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam mempertahankan keberlangsungan hidup, berkembang serta mencapai tujuan tujuan dari perusahaan. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full

BAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full BAB II LANDASAN TEORI A. Daya Tarik Iklan Iklan yang disiarkan melalui media televisi haruslah mampu untuk menarik penonton maupun target pasarnya. Selain konsep dan tema iklan yang menarik, sebuah iklan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumen semakin selektif di dalam pemilihan produk untuk digunakan atau dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan arus informasi yang sangat cepat ditunjang

Lebih terperinci

Tri Nugroho Adi -MPK Kuantitatif- Jurusan Ilmu Komunikasi Unsoed Page 1

Tri Nugroho Adi -MPK Kuantitatif- Jurusan Ilmu Komunikasi Unsoed Page 1 (CONTOH ) RANCANGAN USUL PENELITIAN DENGAN METODE EKSPERIMEN 1. JUDUL : Studi Eksperimen tentang Respon Kognitif Siswa SMU N 4 Surakarta setelah Mendapat Terpaan Iklan Layanan Masyarakat mengenai Bahaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi adalah periklanan. Periklanan merupakan suatu bentuk presentasi non personal dan promosi

Lebih terperinci

BAB 5 INTERPRETASI DAN KESIMPULAN

BAB 5 INTERPRETASI DAN KESIMPULAN BAB 5 INTERPRETASI DAN KESIMPULAN Banyaknya kompetitor dan kemunculan produk baru dengan segala kelebihan dan kekurangannya menjadikan pasar teh di Indonesia semakin berwarna. Masing-masing produsen melakukan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat produk dan jasa kepada

BAB II URAIAN TEORITIS. berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat produk dan jasa kepada BAB II URAIAN TEORITIS A. Pengertian Promosi dan Bauran Promosi Promosi mencakup berbagai teknik yang digunakan untuk berkomunikasi dengan para konsumen dan calon potensial konsumen. Bauran promosi meliputi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1 Definisi Iklan Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya kurang lebih adalah menggiring orang pada gagasan. Pengertian iklan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tak dapat dihindari, hal ini disebabkan oleh berkembangnya kegiatan ekonomi hampir diseluruh dunia.

Lebih terperinci

Giat Riyadi B

Giat Riyadi B ANALISIS PENGARUH PESAN IKLAN YAMAHA MIO DI TELEVISI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI IKLAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagian pemasaran sebagai bagian yang fungsional dari sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Bagian pemasaran sebagai bagian yang fungsional dari sebuah perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagian pemasaran sebagai bagian yang fungsional dari sebuah perusahaan memiliki peran yang sangat penting dalam menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mempertahankan konsumen dan memperluas pangsa pasar.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mempertahankan konsumen dan memperluas pangsa pasar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan industri sekarang ini, membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif agar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diantaranya yang dilakukan oleh Isnaini, (2008) dan Rahayu, (2012) yang. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diantaranya yang dilakukan oleh Isnaini, (2008) dan Rahayu, (2012) yang. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini diantaranya yang dilakukan oleh Isnaini, (2008) dan Rahayu, (2012) yang dijelaskan

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN Ayu Maiza Faradiba Universitas Paramadina ABSTRAK Tujuan Penelitian: untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan yang pesat dalam perkembangan industri makanan sekarang ini, membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan harus memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk dan Daya Tarik Iklan Terhadap Brand Awareness dan Dampaknya Pada Minat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. juga semakin ketat hal ini terjadi seiring munculnya beberapa produk obat -

BAB 1 PENDAHULUAN. juga semakin ketat hal ini terjadi seiring munculnya beberapa produk obat - Bab 1. Pendahuluan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang kita ketahui belakangan ini, persaingan di dunia bisnis semakin ketat baik berupa produk maupun jasa. Persaingan dalam produk obat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah suatu proses dimana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin-mesin produksi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seperti kita ketahui beberapa tahun belakangan ini, konsumen memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Seperti kita ketahui beberapa tahun belakangan ini, konsumen memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti kita ketahui beberapa tahun belakangan ini, konsumen memiliki kecenderungan untuk lebih selektif terhadap produk atau jasa yang akan di beli atau dipakai.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan persaingan di dunia usaha yang semakin kompleks, dinamis, dan serba tidak pasti, perusahaan pun dituntut untuk dapat melakukan inovasi dalam mempromosikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun

BAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kosmetik merupakan salah satu produk yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan keinginan konsumen, khususnya perempuan agar tampil lebih cantik dan menarik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan bentuk komunikasi yang masuk dalam setiap ruang kehidupan sehari-hari. Iklan itu sendiri sebagai media informasi yang telah berperan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dan calon konsumen, dan mereka menonjolkan image bahwa merek mereka

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dan calon konsumen, dan mereka menonjolkan image bahwa merek mereka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin tajam, perusahaan berlomba-lomba untuk menawarkan merek mereka kepada konsumen yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat membuat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat membuat konsumen 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat membuat konsumen dapat menyerap informasi serta pengetahuan tentang keberadaan suatu produk dengan cepat. Dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 1.1. Komunikasi Massa

BAB II KAJIAN TEORI 1.1. Komunikasi Massa BAB II KAJIAN TEORI Sikap konsumen terhadap merek dapat timbul setelah mengenal merek. Upaya produsen untuk mengenalkan merek kepada konsumen dapat dilakukan melalui iklan. Sebuah iklan dianggap efektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran dewasa ini telah mengalami begitu banyak perubahan, saat ini semakin disadari bahwa pemasaran tidak hanya usaha menjual produk yang dihasilkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai bidang dan menyebabkan tingginya kompetisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia industri di Indonesia telah berkembang sangat pesat, hal ini menyebabkan kondisi persaingan dunia bisnis dewasa ini semakin bertambah ketat. Semakin tingginya

Lebih terperinci

Fungsi dan Peranan Iklan pada televisi

Fungsi dan Peranan Iklan pada televisi Fungsi dan Peranan Iklan pada televisi Definisi Iklan Iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi seseorang pembeli potensial dan mempromosikan penjual suatu produk atau jasa,

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. menguntungkan bagi pihak pembuat iklan (Durianto, 2003). Periklanan

BAB II KERANGKA TEORI. menguntungkan bagi pihak pembuat iklan (Durianto, 2003). Periklanan BAB II KERANGKA TEORI 2.1.Periklanan Periklanan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan barang/ jasa yang yang ditawarkan kepada konsumen.

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Cognitive Response Model (Model Respon Kognitif)

Gambar 2.1 Cognitive Response Model (Model Respon Kognitif) BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 KERANGKA TEORI 2.1.1 Cognitive Response Model (Model Respon Kognitif) Cognitive Response Model (Model Respon Kognitif) adalah sebuah teori untuk mengenali proses kognisi pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran modern dewasa ini tidak lagi hanya memasarkan produk yang berkualitas, menjual produk dengan harga yang murah, dan menempatkan produk yang mudah dijangkau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah Suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah Suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran dewasa ini sudah sangat berkembang. Pemasaran sendiri berasal dari kenyataan bahwa manusia memiliki kebutuhan dan keinginan. Pemasaran adalah

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 8 BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Periklanan sebagai proses komunikasi Awalnya komunikasi banyak dilakukan dengan cara verbal yaitu ketika manusia belum mengenal tulisan. Tapi semenjak manusia mengenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk brand image yang baik untuk dapat berkompetisi di pasar.

BAB I PENDAHULUAN. membentuk brand image yang baik untuk dapat berkompetisi di pasar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini menyebabkan persaingan di dunia bisnis semakin kompetitif. Kompetisi ini tidak hanya memberikan peluang tetapi juga menimbulkan tantangan.

Lebih terperinci

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep konsep yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Suatu teori adalah suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. linguistik, sosiologi, psikologi, antropologi, politik dan ekonomi. Sifat

BAB I PENDAHULUAN. linguistik, sosiologi, psikologi, antropologi, politik dan ekonomi. Sifat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Komunikasi adalah salah satu ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner. Disebut demikian karena pendekatan pendekatan yang dipergunakan berasal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern saat ini, periklanan berkembang dengan sangat pesat. Hal ini terjadi, UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern saat ini, periklanan berkembang dengan sangat pesat. Hal ini terjadi, UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern saat ini, periklanan berkembang dengan sangat pesat. Hal ini terjadi, sebab banyak perusahaan-perusahaan yang mulai memilih menggunakan iklan

Lebih terperinci

KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION. INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 09 KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION / Hal.

KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION. INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 09 KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION / Hal. KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 09 KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION / Hal. 1 PENGERTIAN Menurut American Association of Advertising Agencies, IMC adalah

Lebih terperinci

II LANDASAN TEORI. Menurut Mowen dan Minor (dalam Aprilyana, 2009:9), pemasaran adalah suatu

II LANDASAN TEORI. Menurut Mowen dan Minor (dalam Aprilyana, 2009:9), pemasaran adalah suatu II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran Menurut Mowen dan Minor (dalam Aprilyana, 2009:9), pemasaran adalah suatu kegiatan manusia yang ditunjukkan untuk memuaskan kebutuhan dan keingianan melalui proses pertukaran,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Periklanan Periklanan merupakan media promosi yang mempunyai daya jangkau yang luas dan iklan mampu untuk mempertahankan produk agar tetap dikenal konsumen. Pesan dalam iklan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Iklan Dalam Proses Komunikasi Komunikasi merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan dengan pesan dan media tertentu, termasuk halnya kegiatan iklan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi menjelang era millennium tiga ini. Era tersebut diyakini pula sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Iklan Televisi Menurut Hasan (2013), periklanan merupakan alat pemasaran untuk mempromosikan ide, barang, dan jasa secara non personal untuk mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa dan budaya, setiap daerah memiliki budaya yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa dan budaya, setiap daerah memiliki budaya yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa dan budaya, setiap daerah memiliki budaya yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Selain itu Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Menurut Effendy (2003:254) teori Stimulus-Organism-Responses (S-O-R), respon yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang

Lebih terperinci

Disusun oleh: Mochammad Yulistiano F BAB I PENDAHULUAN. dampak bagi dunia bisnis produk komersial maupun jasa. Kehadiran

Disusun oleh: Mochammad Yulistiano F BAB I PENDAHULUAN. dampak bagi dunia bisnis produk komersial maupun jasa. Kehadiran Pengukuran Advertising Response Modeling (ARM) iklan televisi dengan endorser selebritis dan non-selebritis (studi pada mahasiswi Universitas Sebelas Maret Surakarta) Disusun oleh: Mochammad Yulistiano

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan selebriti pendukung (celebrity endorser) dilakukan oleh Arina (2007) dengan judul Pengaruh Selebriti Pendukung (celebrity

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. promosi dalam marketing mix. Pesan iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. promosi dalam marketing mix. Pesan iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pesan Iklan Pesan iklan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi pemasaran. Iklan, personal selling, promosi, penjualan, dan publisitas semuanya merupakan komponen promosi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat adalah kartu perdana (Starterpark). Banyak produk kartu perdana

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat adalah kartu perdana (Starterpark). Banyak produk kartu perdana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan produk telekomunikasi saat ini telah berkembang dengan pesat. Salah satu produk sarana telekomunikasi yang saat ini mengalami perkembangan pasar cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Semakin majunya zaman maka semakin banyak pula produk-produk yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Semakin majunya zaman maka semakin banyak pula produk-produk yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin majunya zaman maka semakin banyak pula produk-produk yang berkembang, hal itu dikarenakan kebutuhan manusia yang tiada habisnya. Keinginan untuk memiliki dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Dasar Dalam dunia pendidikan ilmu komunikasi dikenal dengan unsur komunikasi yang dikemukakan oleh Harold Lasswell. Menurut ahli lainnya seperti Harold Lasswell (Effendy,2004:10)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tertarik pada produk yang ditawarkan dan diharapkan untuk melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. tertarik pada produk yang ditawarkan dan diharapkan untuk melakukan BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Semua kegiatan pemasaran yang diterapkan dalam perusahaan diarahkan untuk dapat mempengaruhi konsumen, sehingga mereka menjadi tertarik pada produk yang ditawarkan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya barang-barang dan jasa yang membanjiri pasar. Para konsumen, ditawari akan pilihan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemberitahuan. Iklan merupakan segala bentuk pesan suatu produk. maupun jasa yang disampaikan menggunakan media yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. pemberitahuan. Iklan merupakan segala bentuk pesan suatu produk. maupun jasa yang disampaikan menggunakan media yang ditujukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan adalah tindakan menginformasikan, memberitahukan ataupun pemberitahuan. Iklan merupakan segala bentuk pesan suatu produk maupun jasa yang disampaikan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah menyentuh ke setiap lini kehidupan seiring dengan perkembangan media massa sebagai salah satu sarana penyebaran informasi. Komunikasi melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis dewasa ini dirasakan semakin ketat seiring dengan bertambahnya perusahaan-perusahaan sejenis yang menawarkan produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin selektif dalam melakukan pemilihan produk yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. semakin selektif dalam melakukan pemilihan produk yang akan digunakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyaknya iklan yang beredar di televisi nasional membuat konsumen semakin selektif dalam melakukan pemilihan produk yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini industri otomotif Indonesia sedang mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan mengadakan perubahan perubahan yang sangat cepat, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas komunikasi tertentu yang sering disebut sebagai elemen, fungsi atau alat (tool) yang terutama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Perilaku Konsumen Dalam rangka memasarkan produknya, sangatlah penting bagi pemasar untuk mempelajari perilaku konsumen. Dengan mempelajari perilaku konsumen,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Endorser Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang menyampaikan informasi mengenai suatu produk dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha kian gencar seiring dengan tumbuh dan berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan harus memperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu

BAB I PENDAHULUAN. mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu

Lebih terperinci

Efektivitas Marketing Communication CD album di KFC Royal Plaza Surabaya

Efektivitas Marketing Communication CD album di KFC Royal Plaza Surabaya JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA Efektivitas Marketing Communication CD album di KFC Royal Plaza Surabaya Fabiola Rosalia Santoso, Prodi Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Terdapat hubungan signifikan dan kuat antara pengaruh terpaan. perempuan PT. Singa Erskindo. frekuensi menunjukkan bahwa:

BAB V PENUTUP. 1. Terdapat hubungan signifikan dan kuat antara pengaruh terpaan. perempuan PT. Singa Erskindo. frekuensi menunjukkan bahwa: 92 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada Bab IV, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu bahwa: 1. Terdapat hubungan signifikan dan kuat antara pengaruh terpaan iklan es krim Magnum

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Analisis pengaruh iklan di televisi terhadap keputusan pembelian dikemukakan dalam penelitian Ibrahim (2007) yang berjudul Analisis Pengaruh Media Iklan Terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, semakin banyak para produsen susu dari berbagai merek. perusahaan saling bersaing menawarkan berbagai jenis produk yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, semakin banyak para produsen susu dari berbagai merek. perusahaan saling bersaing menawarkan berbagai jenis produk yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, semakin banyak para produsen susu dari berbagai merek perusahaan saling bersaing menawarkan berbagai jenis produk yang dihasilkannya. Jenis susu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, perusahaan dituntut agar semakin gencar mengembangkan strategi pemasarannya

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, perusahaan dituntut agar semakin gencar mengembangkan strategi pemasarannya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi dan kegiatan bisnis yang semakin pesat saat ini, perusahaan dituntut agar semakin gencar mengembangkan strategi pemasarannya untuk

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terpaan iklan kopi Good day versi

BAB V PENUTUP. penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terpaan iklan kopi Good day versi 113 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan yang ditarik berdasarkan hasil analisa data variabel variabel penelitian. Tujuan dari penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era perdagangan bebas dan globalisasi di tandai dengan semakin meluasnya produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi telah menjadi begitu lazim sehingga hampir tidak pernah memperhatikan apa itu televisi dan apa pengaruhnya. Televisi telah menciptakan sebentuk kemelekan huruf

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Pemasaran sering disebut sebagai ujung tombak perusahaan dan merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Pemasaran sering disebut sebagai ujung tombak perusahaan dan merupakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Pemasaran Pemasaran sering disebut sebagai ujung tombak perusahaan dan merupakan darahnya perdagangan. Kotler dan Keller (2013:27) mengemukakan inti dari pemasaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu BAB II KAJIAN PUSTAKA Pembahasan pada bab ini dimaksudkan untuk memberi penjelasan mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu berdasarkan variabel-variabel yang menjadi objek

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diketahui dan dikenal (Sabdosih dan Djumillah, 2013). Celebrity endorser sering

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diketahui dan dikenal (Sabdosih dan Djumillah, 2013). Celebrity endorser sering BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Celebrity Endorser Celebrity endorser adalah salah satu metode promosi yang paling popular di dunia, dengan menggunakan celebrity

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan dasar-dasar teori dari berbagai penjelasan para ahli yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengkajian terhadap fenomena ataupun

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness

Pengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness Pengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness (survei pada Mahasiswa Aktif Semester Genap 2012-2013 Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini persaingan dalam dunia bisnis dirasakan semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini persaingan dalam dunia bisnis dirasakan semakin ketat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akhir-akhir ini persaingan dalam dunia bisnis dirasakan semakin ketat dengan bertambahnya perusahaan-perusahaan sejenis yang menawarkan produk atau jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu pesat khususnya dalam media yakni, media cetak, media online ataupun media elektronik.

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS IKLAN MIDTOWN HOTEL SURABAYA DI HARIAN JAWA POS

EFEKTIVITAS IKLAN MIDTOWN HOTEL SURABAYA DI HARIAN JAWA POS JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA EFEKTIVITAS IKLAN MIDTOWN HOTEL SURABAYA DI HARIAN JAWA POS Felicia Noviani, Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Dalam industri ini masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Dalam industri ini masing-masing BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri seluler di Indonesia merupakan salah satu industri yang mengalami perkembangan sangat pesat. Dalam industri ini masing-masing perusahaan seluler di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model AIDA AIDA merupakan salah satu model herarki respon yang digunakan untuk melihat efek secara hierarki dari promosi suatu produk terhadap konsumen (Dewi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dari tahun ke tahun perkembangan dan peningkatan disegala sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dari tahun ke tahun perkembangan dan peningkatan disegala sektor BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dari tahun ke tahun perkembangan dan peningkatan disegala sektor industri semakin meningkat. Salah satunya adalah industri sepeda motor di Indonesia tumbuh secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi Pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi Pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Pemasaran Komunikasi Pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan atau mengingatkan pasar sasaran atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Intinya adalah promosi merupakan kegiatan yang dapat. produk yang dihasikan perusahaan (Kotler dan Keller, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Intinya adalah promosi merupakan kegiatan yang dapat. produk yang dihasikan perusahaan (Kotler dan Keller, 2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Persaingan bisnis saat ini semakin meningkat, sehingga para produsen dituntut untuk menciptakan produk dan memasarkannya dengan lebih kreatif. Promosi merupakan salah

Lebih terperinci