KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LINGGO SARI BAGANTI BERBANTUAN M EDIA GAMBAR BERSERI ARTIKEL ILMIAH GUSMANELI NPM 11080041 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016
KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LINGGO SARI BAGANTI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI Oleh Gusmaneli 1, Trisna Helda 2, Lira Hayu Afdetis Mana 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (STKIP) PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh empat hal sebagai berikut. Pertama, siswa kesulitan dalam mengemukakan ide-ide. Kedua, kurangnya minat siswa dalam menulis teks cerita pendek. Ketiga, kurangnya media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Keempat, dalam tulisan siswa masih banyak terdapat kesalahan EYD. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan menulis teks cerita pendek siswa kelsa VII SMP Negeri 2 Linggo Sari Baganti berbantuan media gambar berseri. Jenis penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Linggo Sari Baganti yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016, sebanyak 135 orang yang tersebar dalam 5 kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 22 orang siswa yaitu siswa kelas VIIB. Data penelitian ini berupa hasil tes menulis teks cerita pendek siswa kelas VII SMP Negeri 2 Linggo Sari Baganti. Berdasarkan hasil penelitian kemampuan menulis teks cerita pendek siswa kelas VII SMP Negeri 2 Linggo Sari baganti berbantuan media gambar berseri untuk keseluruhan dengan rata-rata hitung 83,71 tergolong baik berada pada rentangan 76-85%. Kata kunci: teks cerita pendek, gambar berseri, siswa SMP Negeri 2 Linggo Sari Baganti
THE ABILITY TO WRITE A SHORT STORY TEXT STUDENTS OF CLASS VII SMP 2 LINGGO SARI BAGANTI AIDED MEDIA BEAMED IMAGES By Gusmaneli 1, Trisna Helda 2, Lira Hayu Afdetis Mana 3 1) West Sumatra STKIP PGRI students 2) 3) West Sumatra STKIP PGRI Education of Indonesian and Literature Department Lecturers ABSTRACT The purpose of this study was to describe the ability to write a short story text students of class VII SMP 2 Linggo Sari Baganti aided media beamed images. This type of research is classified as a quantitative research using descriptive method. The study population were students of class VII SMP 2 Linggo Sari Baganti enrolled in the academic year 2015/2016, a total of 135 people scattered in five classes. The sampling technique used is purposive sampling. Number of samples of this study were 22 students are students of class VIIB. This research data of test results are writing text short story class VII SMP 2 Linggo Sari Baganti. Based on the research results the ability to write a short story text students of class VII SMP 2 Linggo Sari baganti aided by media images beamed to the whole with an average of 83.71 is quite good arithmetic that are in the range of 76-85%. Keywords: short story text, images beamed, students of SMP Negeri 2 Linggo Sari Baganti
A. PENDAHULUAN Menulis merupakan suatu kegiatan kreatif dalam menggunakan bahasa lisan ke dalam bentuk bahasa tulis. Keterampilan dalam menuliskan sesuatu tentunya tidak datang begitu saja, tentunya membutuhkan banyak latihan untuk menghasilkan tulisan yang baik. Untuk itu, menulis memiliki peranan penting dalam menilai kemampuan menalar seseorang dalam menyampaikan isi pikirannya. Penulis yang memiliki kemampuan menalar yang baik tentu tidak mengalami kesulitan dalam menuangkan ide atau gagasan ke dalam sebuah tulisan. Dengan begitu, pembaca akan memiliki penafsiran yang sama dengan hal yang dimaksudkan oleh penulis. Menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa membutuhkan proses pemindahan pemikiran ke dalam bentuk tulisan. Melalui tulisan, pembaca akan tertarik terhadap informasi yang diberikan oleh penulis. Untuk itu, menulis membutuhkan pengalaman, waktu, kesempatan, latihan, serta caraberpikir yang teratur untuk mengungkapkannya. Selain itu, menulis merupakan suatu kegiatan intelektual seseorang yang membutuhkan jalan pikiran yang terkoordinasi dengan baik melalui tulisan. Penulis harus menghindari kata-kata yang tidak perlu disampaikan dan mempergunakan diksi yang tepat dalam penggunaannya. Pembelajaran ini tercantum pada kurikulum 2013 SMP/MTS semester 2 kelas VII Kompetensi inti (KI) 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) ranah abstrak (menulis, membca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalm sudut pandang atau teori. Untuk itu, penelitian ini difokuskan pada kompetensi dasar (KD) 4.2, yaitu menyusun teks cerita pendek yang sesuai dengan struktur dan kaedah teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. Dengan indikator yaitu menilis teks cerita pendek siswa kelas VII SMP Negeri 2 Linggo Sari Baganti. Menurut hasil wawancara dengan seorang guru bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 2 Linggo Sari Baganti, Bapak Burhanuddin, S. Pd, diperoleh informasi bahwa. Pertama, siswa mengalami kesulitan mengemukakan ide-ide dalam bentuk tulisan. Kedua, siswa kurang berminat dalam menulis teks cerita pendek karena menurut mereka pembelajaran menulis sanagt membosankan. Ketiga, dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek guru tidak menggunakan media yang efektif, guru hanay menggunakan metode ceramah sehingga pembelajaran yang diajarkan itu siswa merasa jenuh dan monoton. Keempat, dalam tulisan siswa masih banyak terdapat kesalahan EYD. Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, sudah seharusnya guru menggunakan media pembelajaran yang cocok dengan pembelajaran menulis teks cerita pendek. media pembelajaran yang bisa digunakan dalam menulis teks cerita pendek adalah media gambar berseri. Dalam penggunaan media gambar berseri ini, siswa akan diberikan gambar berseri dalam menuliskan teks cerita pendek. Siswa akan lebih tertarik, termotivasi, dan mampu mengemukakan ide atau gagasannya dalam menulis teks cerita pendek. Hal ini menyebabkan ide atau gagasan yang akan dikemukakan oleh siswa akan tercipta dengan sendirinya berdasarkan gambar berseri yang diberikan. Media ini juga dapat menghindarkan siswa dari pembelajaran yang teoretisabstrak. Menurut Tarigan (2008: 22 ), menulis merupakan menurunkan atau melukiskan lambanglambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Mahsun (2014: 18), teks cerita pendek merupakan jenis-jenis teks sastra naratif yang tujuan sosialnya menceritakan kejadian. Salah satu media yang digunakan oleh guru di dalam kelas adalah media gambar berseri. Menurut Subana dan Sunarti (2009: 322), media gambar merupakan media visual dua dimensi di atas bidang yang tidak transparan. Guru dapat menggunakan gambar untuk memberikan tentang sesuatu sehingga penjelasannya lebih konkret dari pada diuraikan dengan kata-kata.
B. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Tergolong kuantitatif karena data yang diolah menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data, dan penampilan hasilnya (Arikunto, 2002:108 ). Angka dalam penelitian berupa skor, kemudian skor diolah menjadi nilai. Metode deskripsi bertujuan untuk mendeskripsikan (1) kemampuan siswa dalam menulis teks cerita pendek siswa kelas VII SMP Negeri 2 Linggo Sari Baganti, (2) tingkat kemampuan siswa dalam menulis teks cerita pendek siswa kelas VII SMP Negeri 2 Linggo Sari Baganti, (3) kemampuan siswa dalam menulis teks cerita pendek siswa kelas VII SMP Negeri 2 Linggo Sari Baganti berbantuan media gambar berseri. Data penelitian ini adalah hasil tes unjuk kerja tentang menulis teks cerita pendek berbantuan media gambar berseri. Data dikumpulkan dengan menugaskan siswa untuk menulis teks cerita pendek. Cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut. Pertama,guru memberikan meteri tentang teks cerita pendek. Kedua, siswa diberikan sebuah gambar berseri. Ketiga, siswa disuruh menulis teks cerita pendek berdasarkan gambar berseri tersebut. Setelah selesai menulis teks cerita pendek, lembaran kerja siswa dikumpulkan dan diperiksa sesuai dengan indikator yang ditetapkan. Data yang telah dikumpul dianalisis melalui tahap-tahap berikut ini. Pertama, memeriksa hasil tulisan siswa sesuai dengan aspek yang dinilai, yaitu struktur dan ciri kebahasaan teks cerita pendek. Pemeriksaan dilakukan dengan format berikut ini. Kedua, mengubah skor kemampuan menulis teks cerita pendek menjadi nilai. Pengubahan skor menjadi nilai. Ketiga, mencari nilai rata-rata kemampuan menulis teks cerita pendek. Keempat, mengklasifikasikan nilai kemampuan menulis teks cerita pendek berdasarkan konvensi skala 10. Kelima, mengklasifikasikan nilai kemampuan menulis teks laporan hasil observasi berdasarkan konvensi skala 10. Tabel 3. Penentuan Patokan dengan Penghitungan Persentase untuk Skala Sepuluh No. Interval Persentase Nilai ubahan skala Kualifikasi Tingkat Penguasaan 10 1. 96 100% 10 Sempurna 2. 86 95% 9 Baik sekali 3. 76 85% 8 Baik 4. 66 75% 7 Cukup 5. 56 65% 6 Sedang 6. 46 55% 5 Hampir sedang 7. 36 45% 4 Kurang 8. 26 35% 3 Kurang sekali 9. 16 25% 2 Buruk 10. 0 15% 1 Buruk sekali Nurgiyantoro, 2001: 400 Keenam, menganalisis dan membahas data penelitian. Ketujuh, menyimpulkan hasil analisis dan pembahasan. C. HASIL PENELITIAN Data diperoleh melalui hasil tes Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Linggo Sari Berbantuan Media Gambar Berseri. Dari data dalam Tabel 3 di atas, diperoleh informasi bahwa kemampuan menulis teks cerita pendek siswa kelas VII SMP Negeri 2 Linggo Sari Baganti untuk ke 4 indikator berkisar antara 1 12 dengan kata lain, skor tertinggi diperoleh siswa adalah 12 dan skor terendah adalah 8. Perolehan skor secara lengkap untuk ke 4 indikator ini, yaitu (a) siswa yang memperoleh skor 12 berjumlah 4 orang (18,2%), (b) siswa yang memperoleh skor 11 ada 4 orang (18,2 %), ( c) siswa yang memperoleh skor 10 ada 6 orang (27,3%), d) siswa yang memperoleh skor 9 ada 6 orang (27,3%), e) siswa yang memperoleh skor 8 ada 2 orang (9%).
D. PEMBAHASAN Data diperoleh dengan cara memberikan tes menulis teks cerita pendek berbantuan media gambar berseri yang telah ditentukan selama 1x40 menit. Data yang dideskripsikan pada bagian ini berupa skor yang diperoleh siswa untuk masing-masing indikator. Selanjutnya tulisan siswa terkumpul dikoreksi sesuai dengan indikator yang diteliti. Pertama, berupa struktur teks cerita pendek (orientasi). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi sempurna (S) berjumlah 10 orang (45,5 %), siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi cukup (C) berjumlah 11 orang (50%), dan siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi kurang sekali (Ks) berjumlah 1 orang (4,5%). Kedua, berupa struktur teks cerita pendek (komplikasi). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi sempurna (S) berjumlah 19 orang ( 86,4%), siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi cukup (C) berjumlah 1 orang ( 13,6%). Ketiga, berupa struktur teks cerita pendek (resolusi). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi sempurna (S) berjumlah 7 orang ( 31,8%), siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi cukup (C) berjumlah 6 orang (27,3%), dan siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi kurang sekali (Ks) berjumlah 9 orang ( 40,9%). Keempat, berupa ciri kebahasaan teks cerita pendek (kata hubung). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi sempurna (S) berjumlah 19 orang (86,4 %), siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi cukup (C) berjumlah 3 orang (13,6%). Berdasarkan hasil pengkorelasian variabel kemampuan menulis teks cerita pendek siswa kelas VII SMP Negeri 2 Linggo Sari Baganti berbantuan media gambar berseri menunjukkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis teks cerita pendek siswa kelas VII SMP Negeri 2 Linggo Sari Baganti berbantuan media gambar berseri untuk keempat indikator, tergolong baik (B) dengan rata-rata hitung (M) 83,71 yang terdapat pada rentangan tingkat penguasaan 76 85%. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum siswa kelas VII SMP Negeri 2 Linggo Sari Baganti mampu menulis teks cerita pendek jika dilihat dari keempat indikator yang diteliti dengan baik. Untuk lebih jelas, diberikan contoh tulisan teks cerita pendek siswa (kode sampel 17) dilihat dari keempat indikator yang diteliti. Anak Lelaki an Kucing nakal Orientasi: pada suatu malam ada anak lelaki yang sedang tidur di dalam kamar. Dan ada 2 ekor kucing yang nakal. Lalu kucing itu berkelahi. Dan anak itu terbangun karenakucing tadi. Komplikasi: setelah anak itu terbangun, lalu anak itu marah kepada kedua kucing yang sedang berkelahi. Lalu anak itu mengejar kucing yang sedang berkelahi. Lalu anak itu melemparkan sandalnya kepada kedua kucing. Ternyata lemparan anak tadi meleset dan kucing berhasil lari dari anak itu. Anak lelaki itu tidak menyerah dan dia mengambil air untuk menyiram dua kucing nakal tadi. Namun lemparan air si anak lelaki tadi meleset juga dan kucing berhasil kabur lagi. Resolusi: dan ada seorang sapam yang sedang berkeliaran. Dan lalu terdengar suara berisik tadi oleh sapam tadi. Lalu sapam itu mencari sumber bunyi itu dan terlihatlah sebuah anak yang sedang melempar air tadi. Lalu sapam tadi menyenter anak tadi terlihatlah anak tadi yang sedang kesal kepada dua ekor kucing tadi. Karena suara berisik tadi seluruh warga terbangun. Dan warga itu berkumpul untuk melihat suara berisik tadi. Dan terlihat sebuah anak dan masalah ini diselesaikan pada malam hari itu. Dan anak tidur kembali dengan aman. Pada contoh tulisan teks cerita pendek siswa tersebut, terlihat bahwa tulisan cerita pendek siswa sudah menjelaskan struktur dan ciri kebahasaan teks cerita pendek. Struktur teks cerita pendek meliputi orientasi, komplikasi, dan resolusi. Bagian orientasi telah memperlihatkan latar (waktu, tempat, suasana). Bagian komplikasi juga memperlihatkan urutan kejadian dan sebab akibat dalam cerita. Pada bagian resolusi juga suadah memperlihatkan pemecahan masalah yang
dialami tokoh dan sesuai dengan konflik yang ada dalam cerita. Ciri kebahasaan teks cerita pendek yaitu kata hubung. Kata hubung juga ditemukan dalam teks cerita pendek di atas. Gambar Histogram Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Linggo Sari Baganti Berbantuan Media Gambar Berseri Untuk Keempat Indikator E. PENUTUP a. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa hasil menulis teks cerita pendek berbantuan media gambar berseri diperoleh hasil penelitian tentang kemampuan menulis teks cerita pendek siswa kelas VII SMP Negeri 2 Linggo Sari Baganti berbantuan media gambar berseri untuk gabungan keempat indikator tergolong baik (76-85%) dengan rata-rata hitung 83,71. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil analisis data berikut ini. Pertama, kemampuan menulis teks cerita pendek siswa kelas VII SMP Negeri 2 Linggo sari Baganti berbantuan gambar berseri untuk indikator 1 tergolong baik (76-85%) dengan rata-rata hitung 80,31. Kedua, kemampuan menulis teks cerita pendek siswa kelas VII SMP Negeri 2 Linggo sari Baganti berbantuan media gambar berseri untuk indikator 2 tergolong baik sekali (86-95%) dengan rata-rata hitung 95,45. Ketiga, kemampuan menulis teks cerita pendek siswa kelas VII SMP Negeri 2 Linggo Sari Baganti berbantuan media gambar berseri untuk indikator 3 tergolong sedang (56-65%) dengan rata-rata hitung 63,63. Keempat, kemampuan menulis teks cerita pendek siswa kelas VII SMP Negeri 2 Linggo Sari Baganti berbantuan media gambar berseri untuk indikator 4 tergolong baik sekali (86-95%) dengan rata-rata hitung 95,45. b. SARAN Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian maka dikemukakan saransaran sebagai berikut. Pertama, Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia agar lebih menvariasikan media dalam proses pembelajaran kemampuan menulis teks cerita pendek siswa kelas VII SMP Negeri 2 Linggo Sari Baganti. Kedua, Disarankan pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Linggo Sari Baganti untuk lebih banyak berlatih menulis baik di sekolah maupun di luar sekolah agar kemampuan menulis, terutama menulis teks cerita pendek dapat berkembang, terutama untuk indikator struktur dan ciriciri kebahasaan. Ketiga, Peneliti lain sebagai masukan dan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan keterampilan menulis, terutama keterampilan menulis teks cerita pendek.
F. KEPUSTAKAAN Abdurrahman dan Elya Ratna. 2003. Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Buku Ajar. Padang: FBSS: UNP. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakara: Rineka Cipta. Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Subana dan Sunarti. 2009. Strategi Belajar dan Mengajar Bahasa Indonesia Berbagai Pendekatan, Metode, Teknik, dan Media pengajaran. Bandung: CV Pustaka Setia. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.