PENGARUH PRODUKSI DAN HARGA TERHADAP KONSUMSI BERAS DI KABUPATEN KERINCI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

Luas Panen Padi (Ha) Harga Beras (Rp/kg)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO

Nama : Bayu Aprian NPM : Pembimbing : Dr. Lies Handrijaningsih, SE., MM

PENGARUH BAURAN PEMASARAN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KECANTIKAN ORIFLAME

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

Nama : Tri Yuni Rahmawati NPM : Dosen Pembimbing : Sri Rachmawati, SE, MM

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BUDAYA, SOSIAL DAN PRIBADI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD)

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Iphone di Kalangan Mahasiswa Universitas Gunadarma

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

Nama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

DAMPAK PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) TERHADAP PENGELUARAN KONSUMSI RUMAH TANGGA

Tulus Yulianti Manajemen Ekonomi 2013

PENGARUH KELOMPOK ACUAN, KESADARAN MEREK, PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI ERTIGA (Studi Kasus Konsumen Sunmotor Jakarta)

: Zerry Olander Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih., SE.,MM

Yuniar Amalia S Manajemen Ekonomi 2015

: Shintia Indah Permatasari Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Izzati Amperaningrum, SE., MM.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

ARGEN PURNAREZKA EA01

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PHYTO KEMO AGUNG FARMA

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk.

Pembahasan. Uji Validitas dan Reliabilitas

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS GUNADARMA

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

ANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PASAR TEBET TIMUR

Regresi Linear Sederhana (Tunggal)

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM :

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG

UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA

Penggunaan Regresi Linear Berganda untuk Menganalisis Pendapatan Petani Kelapa Studi Kasus: Petani Kelapa Di Desa Beo, Kecamatan Beo Kabupaten Talaud

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM..

PENGARUH MODAL USAHA DAN PENJUALAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI UD. SARI TANI TENGGEREJO KEDUNGPRING LAMONGAN

PENGARUH PENGANGGURAN, KEMISKINAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Dusuki, Laily Fitriana, SP, Edi Saputra, SP 1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing

IV HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN. Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Prosiding Manajemen ISSN:

PENGARUH INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO

Lampiran 1. Perkembangan Produksi Teh Indonesia Menurut Status Pengusahaan (Ton), **. Tahun PR/Smallholder PBN/Government Plantation

PENULISAN ILMIAH. Pengaruh Peranan Pimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Katra Yatra (Radio Suara Bekasi 855 AM)

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus pada McDonald s Kelapa Dua Depok)

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BEKASI ETIN RAHMAWATI /

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. sebesar 2,76% per tahun terutama didukung oleh pertumbuhan produksi yang cepat

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN KONSUMSI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG. Oleh AMINAH NPM.

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN ( Studi Kasus Alfamart Pasir Putih Sawangan Depok ) SITI AMINAH

Nama : Marissa Marla Matulandi NPM : Kelas : 3EA01

REGRESI DAN KORELASI BERGANDA

Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Kinerja Keuangan terhadap Alokasi Belanja Modal

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG

PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

: Berkat Kristian Zega NPM : Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS MODAL KERJA DAN EFISIENSI BIAYA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDUNG.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH PRODUKSI DAN HARGA TERHADAP KONSUMSI BERAS DI KABUPATEN KERINCI -------------------------------------------------------------------------------------------------- Osi Hayuni Putri, Septian Indra Gunawan Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Sakti Alam Kerinci (Naskah diterima: 10 Januari 2018, disetujui: 23 Januari 2018) Abstract The agricultural sector is the primary sector and plays an important role for the national economy. One result of the agricultural sector is rice which is the staple food of Indonesian citizens. This study aims to determine the effect of simultaneous and partial production, and price of rice consumption Kerinci regency, as well as to analyze the variables that have the most dominant influence on rice consumption in Kerinci regency for the period of 2010-2015. Data analysis techniques used are multiple linear regression. The results showed simultaneously production and price variables significantly affect the consumption of rice in Kerinci regency in 2010-2015. Partially, the variables of rice production and consumption of rice did not affect the consumption of rice in Kerincitahun 2010-2015. Production and price variables have a positive and significant on the consumption of rice in Kerincitahun 2010-2015. Keywords: production, rice consumption, price. Abstrak Sektor pertanian merupakan sektor primer dan memegang peranan penting bagi perekonomian nasional. Salah satu hasil dari sektor pertanian adalah beras yang merupakan makanan pokok warga negara Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan parsial produksi, dan harga terhadap konsumsi beras Kabupaten Kerinci, serta untuk menganalisis variabel yang berpengaruh paling dominan terhadap konsumsi beras di Kabupaten Kerinci periode tahun 2010-2015. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan variabel produksi dan harga berpengaruh signifikan terhadap konsumsi beras di Kabupaten Kerinci tahun 2010-2015. Secara parsial variabel produksi beras dan konsumsi beras tidak berpengaruh terhadap konsumsi beras di Kabupaten Kerincitahun 2010-2015. Variabel produksi dan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi beras di Kabupaten Kerinci tahun 2010-2015. Kata Kunci: produksi, konsumsi beras, harga.

I. PENDAHULUAN S ektor pertanian di Indonesia dianggap penting, hal ini dapat dilihat dari peranan sektor pertanian terhadap penyediaan lapangan kerja, penyediaan pangan, dan penyumbang devisa negara dengan mengekspor komoditi pertanian. Oleh karena itu, wajar kalau biaya pembangunan untuk sektor pertanian selalu berada di urutan ketiga besar diantara pembiayaan sektor-sektor lain (Soekartawi, 1995:32). Kecukupan pangan manusia dapat didefenisikan secara sederhana sebagai kebutuhan harian yang paling sedikit memenuhi kebutuhan gizi, yaitu sumber kalori atau energi yang dapat berasal dari semua bahan pangan tetapi biasanya sebagaian besar diperoleh dari karbohidrat dan lemak, sumber protein untuk pertumbuhan, pemeliharaan dan penggantian jaringan dan sumber vitamin serta mineral. Ketahanan pangan merupakan bagian terpenting dalam pemenuhan hak atas pangan sekaligus merupakan salah satu pilar utama hak azasi manusia. Ketahanan pangan juga merupakan bagian sangat penting dari ketahanan nasional. Secara nasional ketahanan pangan tidak identik dengan ketahanan rumah tangga sebab tanpa memperhatikan unsurunsur produksi, distribusi, harga dan pendapatan, mustahil ketahanan pangan tingkat rumah tangga dapat terwujud. Sungguhpun demikian, rumah tangga sebagai unit masyarakat terkecil, merupakan penguat utama pilar ketahanan pangan nasional. Karenanya, membangun ketahanan pangan rumah tangga merupakan bagian penting dari program ketahanan pangan. Pada sisi kebutuhan pangan penduduk, ketersediaan pangan berhubungan terutama dengan faktor jumlah penduduk dan pola konsumsi pangannya. Jumlah penduduk dan pola konsumsinya menentukan jumlah dan kualitas pangan yang dibutuhkan atau yang perlu disediakan. Pertumbuhan jumlah penduduk berarti jumlah pangan yang harus disediakan semakin banyak untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk. Permasalahan pada pembangunan pertanian khususnya tanaman pangan secara khusus dapat diidentifikasi dari aspek produksi, konsumsi, dan distribusi. Orientasi kebijaksanaan pembangunan pertanian yang mengutamakan pola produksi bahan pangan terutama beras cenderung mengabaikan potensi sumber pangan lain sehingga menyebabkan beban kebijaksanaan pangan menjadi semakin berat. Akibatnya setiap

pelaksanaan program peningkatan produksi beras membutuhkan biaya yang makin mahal. Pangan, seperti halnya sumber daya ekonomi lainnya bersifat memiliki kelangkaan (scarcity). Dalam perkembangannya, pangan bukan saja sebagai barang, namun juga produk atau komoditi yang masuk dalam siklus supply-demand dan dibelakangnya beriringan muncul industri dan bisnis. Dalam perkembangannya, ketersediaan pangan bermakna dua, yaitu terdapat barangnya dan dapat dibeli dengan harga murah. II. KAJIAN TEORI Masalah pangan diletakkan dalam konteks politik adalah: pemerintah akan berusaha mempertahankan ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup (bahkan kalau perlu melimpah) dan dengan harga yang murah (bukan sekedar terjangkau) (Sumodiningrat, 2001:134). Sejak pertengahan 1997, Indonesia dilanda krisis moneter yang kemudian berlanjut pada krisis pangan karena kemarau panjang El Nino. Hal ini membuat 34 produksi pangan khususnya beras dalam negeri merosot tajam pada tahun 1997 dan 1998, sehingga dengan sedikitnya jumlah beras yang beredar di masyarakat berakibat menaikkan harga beras. Beras merupakan komoditas yang strategis bagi Bangsa Indonesia. Secara historis komoditas beras tidak hanya sebagai komoditas ekonomi melainkan juga komoditas sosial-politik. Hal ini tampak sejak Pemerintah Hindia-Belanda, beras menjadi sumber kalori utama bagi para gerilyawan. Beras juga merupakan satu-satunya komoditas yang mengawal pemulihan kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintahan Orde Baru. Kegagalan dalam penyediaan pangan utama akan bisa menimbulkan dampak sosial-politik yang sangat mahal (Pranadji, 2003:96). Posisi beras sebagai bahan makanan pokok menyebabkan komoditas ini menjadi salah satu indikator pertumbuhan ekonomi maupun tingkat kemakmuran masyarakat. Naik turunnya harga beras langsung berpengaruh terhadap inflasi dan jumlah penduduk miskin di Indonesia. Penduduk Indonesia khususnya Provinsi Jambi sangat tergantung pada nasi sebagai makanan pokok. Ketergantungan yang sangat besar ini menjadi tantangan bagi negara-negara yang mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok, khususnya Indonesia. Tantangan lainnya adalah: padi dihasilkan dalam lahan sumber daya yang terbatas, petani padi butuh intensif untuk usaha tani mereka, intensifikasi

budidaya padi harus terus diupayakan. Kondisi ini menyebabkan padi akan tetap menjadi penentu ketahanan dan ekonomi Indonesia. Perubahan-perubahan harga beras secara langsung mempengaruhi tingkat biaya hidup rakyat, harga beras yang tidak stabil sangat merugikan rakyat baik yang hidup di kota maupun di pedesaan. Harga beras yang terlalu rendah merugikan para petani dan produsen dan dapat mengurangi motivasi para petani untuk meningkatkan produksi, sebaliknya harga beras yang terlalu tinggi atau meningkat terlalu cepat jelas merugikan konsumen. Semakin tinggi harga beras relatif terhadap harga barang lain maka semakin sedikit jumlah produk yang dijual ke pasar karena mampu untuk membeli barang lain dengan hanya menjual beras sejumlah itu. Sebaliknya semakin rendah harga beras relatif terhadap barang lain maka petani akan menjual semakin banyak beras agar mampu membeli barang lain yang dibutuhkan rumah tangganya. Dengan demikian jika harga beras relatif lebih rendah dari harga barang lain maka kemampuan rumahtangga petani untuk membeli barang lain menurun yang berarti pula menurun tingkat kesejahteraannya. Mengingat hal-hal tersebut diatas maka senantiasa diusahakan agar harga-harga beras tetap stabil. Otonomi daerah merupakan ruang bagi setiap daerah untuk melakukan perubahan dan inovasi dalam mendukung upaya membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan yang selanjutnya kepada swasembada pangan. Upaya yang dilakukan dengan peningkatan produksi dan diversifikasi. Jika setiap daerah telah mengupayakan program pencapaian swasembada pangan dalam konteks lokal, maka selanjutnya akan bermuara pada pencapaian swasembada pangan di tingkat nasional. Kabupaten Kerinci merupakan daerah yang memiliki potensi pertanian cukup besar dan sebagai lumbung pangan di wilayah Provinsi Jambi. Hal ini dikarenakan agroklimat, sumberdaya alam dan budaya serta masyarakatnya sebagian besar bekerja di sektor pertanian khususnya tanaman pangan. Disamping letak geografisnya yang sangat strategis, Kabupaten Kerinci menjadi salah satu potensi lokasi sentra produksi produk hasil pertanian. III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan cara Studi Kepustakaan (library

research). Metode studi kepustakaan ini adalah metode pengumpulan data melalui penelitian kepustakaan dengan mempelajari teori-teori literatur, dan buku-buku yang memiliki hubungan dengan penelitian ini. Teori-teori ini digunakan sebagai bahan perbandingan data-data praktis serta landasan berpikir guna memperoleh suatu gambaran. 1. Analisis Regresi Linear Berganda Menurut Riduwan (2002 : 152) analisis regresi linear berganda adalah pengembangan dari regresi sederhana, digunakan untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi. Untuk mengetahui pengaruh Produksi Padi dan Konsumsi Beras terhadap Harga Beras di Kabupaten Kerinci, maka analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda yang merujuk pada rumus Sugiyono, (2010:123) yakni sebagai berikut : Y = a + b1x1 + b 2X2 + e......(1) Dimana: Y = Konsumsi Beras X1 = Produksi Padi X2 = Harga Beras a b e = Konstanta = Koefisien regresi variabel X = Error 2. Koefisien Determinasi Untuk mengetahui persentase kontribusi variabel X terhadap variabel Y, maka ditentukan koefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut : KD = r 2 x 100%......(2) Dimana: KD r = Koefisien Determinasi = Koefisien Korelasi IV. HASIL PEMBAHASAN Untuk mengetahui besarnya pengaruh Produksi Padi dan Harga Beras terhadap Konsumsi Beras di Kabupaten Kerinci, maka akan dilakukan uji regresi dengan variabel bebas (independent) Produksi Padi (X1), Harga Beras (X2) serta variabel terikat (dependent) adalah Konsumsi Beras (Y). Karena ada dua variabel independent dan satu variabel terikat, maka dalam penelitian ini dilakukan uji regresi linier berganda dengan bantuan program komputer SPSS 22, adapun data yang diregresikan adalah data Produksi Padi, Harga Beras dan Konsumsi Beras yang telah dilogaritma.

Pengaruh Produksi Padi dan Harga Beras terhadap Konsumsi Beras Kabupaten Kerinci Secara Simultan Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama (simultan) dapat dilihat dari perbandingan antara nilai F hitung dan tingkat signifikansinya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Pengaruh Variabel Produksi Padi dan Harga Beras terhadap Konsumsi Beras Secara Simultan (Fhitung) ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression,001 2,001 29,658,011 b Residual,000 3,000 Total,001 5 a. Dependent Variable: KONSUMSI_BERAS b. Predictors: (Constant), HARGA_BERAS, PRODUKSI_PADI Sumber: Data diolah tahun 2017 Untuk pengujian Hipotesis maka akan dicari nilai Ftabel untuk dibandingkan dengan Fhitung digunakan dalam pengujian terhadap koefisien regresi untuk mengetahui apakah variabel X1 dan X2 berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan nilai variabel Y. Nilai F tabel diperoleh dengan menggunakan tabel distribusi F Ftabel F 1 dk k dk n k 1, dimana : dk=2 sebagai angka pembilang dan 3 sebagai angka penyebut, didapat nilai F tabel adalah 9,552. Dari hasil perhitungan tabel 5.1 diatas diperoleh F Hitung > F Tabel yaitu 29,658 lebih besar dari 9,552. Dengan demikian maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh secara simultan antara Produksi Padi dan Harga Beras terhadap Konsumsi Beras di Kabupaten Kerinci. Untuk variabel bebas dari tabel diperoleh nilai Signifikansi 0,011, sedangkan dalam pengujian menggunakan alpha sebesar 0,05 hal ini berarti nilai Signifikansi 0,011 < 0,05 sehingga keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara Produksi Padi dan Harga Beras terhadap Konsumsi Beras di Kabupaten Kerinci. Besarnya Pengaruh Variabel Produksi Padi dan Harga Beras terhadap Konsumsi Beras Secara Simultan Untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel Produksi Padi dan Harga Beras terhadap Konsumsi Beras Kabupaten Kerinci secara simultan, maka akan dilakukan uji regresi dengan variabel bebas (independent) Produksi Padi (X1) dan Harga Beras (X2) serta variabel terikat (dependent) adalah Konsumsi Beras (Y). Karena ada dua variabel independent dan satu variabel terikat, maka dilakukan uji regresi linier berganda. Besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi (R Square), untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut ini : Kontribusi Variabel Produksi Padi (X1) dan Harga Beras (X2) terhadap Konsumsi Beras (Y) Model Summary R Std. Change Statistics Error R Squar Adjusted of the Square F Sig. F Model R e R Square Estimate Change Change df1 df2 Change 1,976 a,952,920,00488,952 29,658 2 3,011 Sumber : Data diolah tahun 2017 a. Predictors: (Constant), HARGA_BERAS, PRODUKSI_PADI Untuk melihat kontribusi variabel Produksi Padi (X1) dan Harga Beras (X2) terhadap Konsumsi Beras (Y) dapat diketahui dari R 2 x 100% atau 0,952 x 100% = 95,2%. Hal ini berarti besarnya kontribusi Produksi Padi dan Harga Beras terhadap Konsumsi Beras Kabupaten Kerinci adalah 95,2%, sedangkan sisanya 4,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Pengaruh Produksi Padi dan Harga Beras terhadap Konsumsi Beras Kabupaten Kerinci Secara Parsial Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat adalah dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel dari masing-masing variabel yakni sebagai berikut : Jika nilai t hitung > nilai t tabel, maka Ho ditolak, artinya koefisien regresi signifikan. Jika nilai t hitung < nilai t tabel, maka Ho diterima, artinya koefisien regresi tidak signifikan. Berikut ini adalah coefficients hasil olahan SPSS untuk mengetahui nilai dari t hitung, yakni sebagai berikut : Analisis Regresi Linear Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients B Std. Error Beta Standardized Coefficients 1 (Constant) 2,574,529 4,870,017 T Sig. PRODUKSI_PADI,346,112,433 3,098,043 HARGA_BERAS,213,042,709 5,068,015 a. Dependent Variable: KONSUMSI_BERAS Sumber : Data Diolah tahun 2017 Pengaruh Produksi Padi terhadap Konsumsi Beras Dari tabel 5.3 diketahui bahwa nilai t hitung untuk variabel Produksi Padi terhadap Konsumsi Beras adalah sebesar 3,098, kemudian untuk menghitung nilai t tabel, maka digunakan rumus dengan tingkat kesalahan (ά ) sama dengan 5% atau 0,05, yaitu sebagai berikut : t tabel = dk = n-2. Dk (derajat kebebasan) = jumlah data (n) 2 = 6-2 = 4 Uji dilakukan dua sisi, sehingga nilai t tabel = 2,776 Berdasarkan pehitungan diatas maka dapat dilihat bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Produksi Padi terhadap Harga Beras, hal ini dapat dibuktikan dengan

nilai t hitung > nilai t tabel atau 3,098 > 2,776 dengan tingkat signifikansi 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara Produksi Padi terhadap Konsumsi Beras di Kabupaten Kerinci. Untuk variabel bebas Produksi Padi dari tabel diperoleh nilai Signifikansi 0,043, sedangkan dalam pengujian menggunakan alpha sebesar 0,05 hal ini berarti nilai Signifikansi 0,043 > 0,05 sehingga keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Produksi Padi berpengaruh signifikan terhadap Konsumsi Beras di Kabupaten Kerinci. Pengaruh Harga Beras terhadap Konsumsi Beras 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara Harga Beras terhadap Konsumsi Beras di Kabupaten Kerinci. Untuk variabel bebas Konsumsi Beras dari tabel diperoleh nilai Signifikansi 0,015, sedangkan dalam pengujian menggunakan alpha sebesar 0,05 hal ini berarti nilai Signifikansi 0,015 < 0,05 sehingga keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan Dari tabel 5.3 diketahui bahwa nilai t hitung untuk variabel Harga Beras terhadap Konsumsi Beras adalah sebesar 5,068, kemudian untuk menghitung nilai t tabel, maka digunakan rumus dengan tingkat kesalahan (ά) sama dengan 5% atau 0,05, yaitu sebagai berikut : t tabel = dk = n-2. Dk (derajat kebebasan) = jumlah data (n) 2 = 6-2 = 4 Uji dilakukan dua sisi, sehingga nilai t tabel = 2,776 Berdasarkan pehitungan diatas maka dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Harga Beras terhadap Konsumsi Beras, hal ini dapat dibuktikan dengan nilai t hitung > nilai t tabel atau 5,068 > 2,776 dengan tingkat signifikansi bahwa Harga Beras berpengaruh signifikan terhadap Konsumsi Beras di Kabupaten Kerinci. Besarnya Pengaruh Produksi Padi (X1) dan Harga Beras (X2) terhadap Konsumsi Beras di Kabupaten Kerinci secara Parsial Untuk mengetahui besarnya pengaruh masing variabel bebas Produksi Padi (X1) dan Harga Beras (X2) terhadap variabel terikat Konsumsi Beras (Y) secara parsial dapat dilihat dari hasil analisis regresi linear

berganda, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.3 di atas, dimana selanjutnya menggambarkan persamaan regresi, yaitu persamaan regresi untuk variabel Produksi Dari persamaan di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai konstanta sebesar 2,574 menyatakan bahwa jika tidak ada faktor Produksi Padi dan Harga Beras, maka tingkat Konsumsi Beras adalah 2,574 persen. Besarnya pengaruh Produksi Padi terhadap Konsumsi Beras adalah 0,346, yakni sebesar koefisien X1, artinya bila terjadi peningkatan Produksi Padi sebesar 1 persen, maka akan meningkatkan Harga Beras sebesar 0,346 persen. Besarnya pengaruh Harga Beras terhadap Konsumsi Beras adalah 0,213, yakni sebesar koefisien X2, artinya bila terjadi peningkatan Harga Beras sebesar 1 persen, maka akan meningkatkan Konsumsi Beras sebesar 0,213 persen. V. KESIMPULAN Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Produksi Padi dan Harga Beras terhadap Konsumsi Beras secara bersamasama, hal ini dibuktikan dari nilai F Hitung > F Tabel yaitu 29,658 lebih besar dari 9,552. Dengan demikian maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh secara Padi (X1) dan Harga Beras (X2) terhadap Konsumsi Beras (Y) yakni sebagai berikut : Y = a + b1x1 + b2x2 + e Y = 2,574 + 0,346X1 + 0,213X2 + e simultan antara Produksi Padi dan Harga Beras terhadap Konsumsi Beras di Kabupaten Kerinci. 1. Besarnya pengaruh antara variabel Produksi Padi dan Harga Beras terhadap Konsumsi Beras Kabupaten Kerinci adalah 95,2%, sedangkan sisanya 4,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. 2. Tidak pengaruh yang signifikan antara variabel Produksi Padi terhadap konsumsi Beras, hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung > nilai t tabel atau 3,098 > 2,776 dengan tingkat signifikansi 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara Produksi Padi terhadap Konsumsi Beras di Kabupaten Kerinci. 3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Harga Beras terhadap Konsumsi Beras, hal ini dibuktikan oleh nilai t hitung > nilai t tabel atau 5,068 > 2,776 dengan tingkat signifikansi 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh yang

4. signifikan antara Harga Beras terhadap Konsumsi Beras di Kabupaten Kerinci. 5. Besarnya pengaruh Produksi Padi terhadap Konsumsi Beras adalah 0,346, yakni sebesar koefisien X1, artinya bila terjadi peningkatan Produksi Padi sebesar 1 persen, maka akan meningkatkan Harga Beras sebesar 0,346 persen. 6. Besarnya pengaruh Harga Beras terhadap Konsumsi Beras adalah 0,213, yakni sebesar koefisien X2, artinya bila terjadi peningkatan Harga Beras sebesar 1 persen, maka akan meningkatkan Konsumsi Beras sebesar 0,213 persen. DAFTAR PUSTAKA Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Kerinci. Abdul Halim,2002, Akuntansi Sektor Publik akuntansi Keuangan Daerah Edisi pertama, Salemba empat, Jakarta. Abdul Halim. (2007). Akuntansi Sektor Publik Akuntansi keuangan daerah, Edisi Revisi, Jakarta, Salemba Empat. Adisasmita, Rahardjo. 2008. Pengembangan Wilayah : Konsep dan Teori. Yogyakarta: Graha Ilmu. Astriana. 2008. Analisis Fungsi Konsumsi Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin. Skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Hasanuddin. Makassar