repository.unimus.ac.id

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya angka harapan hidup (life ecpectancy) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap. lahir dan umumnya dialami pada semua mahluk hidup (Nugroho, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. mendorong pemerintah dalam merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Struktur penduduk dunia termasuk Indonesia saat ini menuju proses. pembangunan,terutama di bidang kesehatan (Komnas Lansia, 2010).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

BAB I PENDAHULUAN. pemberdayaan masyarakat, akan berjalan baik dan optimal apabila proses kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah menumbuh kembangkan pos pelayanan terpadu (posyandu).

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan jumlah usia lanjut meningkat (Mulyani, 2009). banyak penduduk lanjut usia (Kompas, Edisi 17 April 2012).

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. manusia, dimulai sejak dari awal kehidupan. Usia lanjut adalah sekelompok

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Riset dalam pelayanan pelanggan secara berulang-ulang menunjukan

Tingkat Kepuasan Pasien Jamkesmas Terhadap Pelayanan Rawat Jalan Pusat Kesehatan Masyarakat Ampenan Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. Berkeadilan. Untuk mencapainya, perlu diusahakan upaya kesehatan yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. bermutu, dan terjangkau. Hak warga negara dijamin oleh pemerintah dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. umur harapan hidup (life expectancy). Pembangunan kesehatan di Indonesia sudah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia kesehatan. Sumber daya manusia merupakan

Perbandingan Kualitas Pelayanan Publik Pada Puskesmas Ungaran dan. Puskesmas Leyangan di Kabupaten Semarang

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB 1 PENDAHULUAN. semua spesies" (Weiss 1965, dan Shack dalam Hadywinoto dan Tony 1999). Dilihat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang Undang Nomor 24 tahun 2011 mengatakan bahwa. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Rosliana Dewi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 mengatakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang adil dan merata. Salah satu pelayanan kesehatan adalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tinggi. Undang-Undang No.14 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal 78-83

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

HUBUNGAN PROGRAM PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan masalah global yang sering dihadapi di dunia baik di

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan

ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA SALON ANGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah pendunduk yang berusia diatas 60 tahun atau lanjut usia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup penduduk, menyebabkan jumlah penduduk lanjut usia terus meningkat

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS KAMPUNG BAQA KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG KOTA SAMARINDA

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Populasi lansia pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu

tanda keberhasilan pembangunan di Indonesia. Semakin terjadinya peningkatan usia harapan hidup penduduk, dapat mengakibatkan jumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara univariant. Penelitian yang bersifat deskriptif mempunyai tujuan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu mewujudkan kesehatan optimal. Sedangkan sasaran

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Baros Kota Sukabumi

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

IR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis atau kegiatan usaha,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting yang harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sumber data yang dimaksud adalah menyangkut sumber-sumber informasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, fasilitas kesehatan telah mengalami pergeseran paradigma, dari

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan

ANALISIS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SALON BUNDA

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB III METODOLOGI. (primary data), yaitu data yang diperoleh dari nasabah yang pernah menggunakan

BAB I PENDAHULUAN Sistem pelayanan kesehatan yang semula berorientasi pada pembayaran

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa pada tahun 2000,

Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap

BAB I PENDAHULUAN. Ayat 1 dan UU NO.36 Tahun 2009) dan sekaligus sebagai investasi, kesehatan yang optimal (Komnas Lansia, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pelayanan puskesmas adalah untuk membangun. persahabatan yang mendorong hubungan dengan pasien sehingga puskesmas

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB 1 : PENDAHULUAN. Fenomena ini dikenal sebagai penuaan penduduk yang terjadi di seluruh dunia. Pada Tahun

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan terhadap perusahaan yang dikelola tersebut. pengalaman pelanggan yang menyenangkan.

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PESERTA BPJS NON PBI (PENERIMA BANTUAN IURAN) TERHADAP PELAYANAN TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lansia (lanjut usia) bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap

V. KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN. repository.unisba.ac.id

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP LOYALITAS PASIEN DI RUMAH SAKIT BHAKTI KARTINI. Rosmawati

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PESERTA BPJS NON PBI (PENERIMA BANTUAN IURAN) TERHADAP PELAYANAN TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di 14 posyandu lansia Tamantirto Kasihan

BAB 5 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data World Population Prospects: the 2015 Revision, pada

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TRI LESTARI J

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

Transkripsi:

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO pada tahun 2010 prosentase lansia di Dunia diestimasi 9,11% dari jumlah penduduk duniadari jumlah penduduk dunia. Di Negara Amerika tahun 2011 di estimasi akan terjadi silver tsunami of aging, yaitu terdapat 12% populasi lansia, Negara Jepanglansia dengan usia 65 tahun keatas sebanyak 22,6%, Negara Jerman lansia dengan usia 65 tahun keatas sebanyak 20,5%, Kemudian di Negara China lansia dengan usia 65 tahun keatas sebanyak 13%, dan Negara Indonesia pada tahun 2010 diperkirakan mempunyai populasi lansia dengan usia 60 keatas sebanyak 9,77% pada tahun 2020 diperkirakan angka populasi lansia dengan usia 60 ke atas bertambah menjadi 11,34% (BPS,2009). Menurut Susenas pada tahun 2009, jumlah penduduk lansia Indonesia mencapai 19,32 juta orang atau 8,37 persen dari total seluruh penduduk Indonesia. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terjadi peningkatan jumlah penduduk lansia dimana pada tahun 2005 jumlah penduduk lansia sebesar 16,80 juta orang. Angka ini naik menjadi 18,96 juta orang pada tahun 2007, dan menjadi 19,32 juta orang pada tahun 2009 (Komisi Nasional Lanjut Usia, 2010). Prosentase jumlah lansia di beberapa Pulau Jawa cukup tinggi, dari wilayah DI Yogyakarta pada tahun 2009 cukup tinggi yaitu sebesar 14,02%, kemudian pada Provinsi Jawa Tengah sebesar 10,99%, dan provinsi Jawa Timur jumlah lansia sebesar 10,92% (BPS dalam Profil Penduduk Usia Lanjut, 2009).Jumah penduduk di wilayah Ibu kota provinsi Jawa tengah yaitu Kota Semarang pada tahun 2011 sebesar 1.544.358 jiwa dengan jumlah lansia sebesar 20,56%. Dengan jumlah penduduk sebesar itu, Kota Semarang termasuk dalam 5 besar kota yang mempunyai jumlah penduduk terbesar di Jawa Tengah. Di Kota Semarang 1

2 mempunyai 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan yang mempunyai jumlah penduduk yang bervariasi (Profil Penduduk Kota Semarang, 2011). Angka kesakitan lansia adalah proporsi penduduk lansia yang mengalami masalah kesehatan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari selama satu bulan terakhir.angka ini menjadi salah satu indicator kesehatan negatif.semakin rendah angka kesakitan, menunjukan derajat kesehatan penduduk yang semakin baik. Angka kesakitan penduduk lansia tahun 2012 sebesar 26,93% artinya bahwa dari setiap 100 orang lansia terdapat 27 orang di antaranya mengalami sakit. dilihat dari perkembanganya dari tahun 2005-2012 derajat kesehatan penduduk lansia mengalami peningkatan yang ditandai dengan menurunya angka kesakitan pada lansia (Buletin data dan informasi kesehatan, 2013). Berdasarkan susanas 2012, separuh lebih lansia (52,12%), mengalami keluhan kesehatan sebulan terakhir, dan tidak ada perbedaaan lansia yang mengalami keluhan kesehatan berdasarkan jenis kelamin lakilaki (50,22%), dan perempuan (53,74%). Jenis keluhan yang sering di rasakan atau dikeluhkan yang merupakan efek dari penyakit kronis seperti asam urat, darah tinggi, rematik, darah rendah dan diabetes militus sebanyak (32,98%). Kemudian jenis keluhan yang juga banyak dialami lansia adalah batuk (17,81%) dan pilek (11,75%). Strategi peningkatan kesehatan terhadap lansia, ditempuh melalui penurunan angka kesakitan, tidak hanya tanggung jawab satu sektor melainkan semua sector yang terkait, agar program penurunan angka kesakitan lansia dapat dicapai secara efektif dan efisien perlu didukung adanya data. Posyandu lansia merupakan sarana pelayanan kesehatan dasar untuk meningkatkan kesehatan para lansia. Dari data jumlah lansia menurut Dinas Kesehatan Provinsi jawa tengah tahun 2007 terdapat 46.388 unit posbindu. sedangkan Data Kementerian Kesehatan, sampai Juni 2013, baru ada 528 puskesmas santun lansia di 231 kabupaten/kota di Indonesia. Selain puskesmas, layanan kesehatan juga dilakukan melalui posyandu lansia yang kini berjumlah 69.500 unit. (Kompas.com, 2013).

3 Dinas kesehatan kabupaten semarang mencatat terdapat sebanyak 759 posyandu lansia yang berada di kota semarang, dan dari sekian posyandu, yang terbilang cukup aktif hanya 735 posyandu lansia. Lanjut usia yang tertangani di Semarang melalui system pantihanya 15.000, sistem non panti berjumlah 20.000, Secara keseluruhan yang tertangani hanya 2% dari 2,3 juta lanjut usia. Gambaran diatas menegaskan bahwa pelayanan belum maksimal. Saat ini setiap puskesmas memiliki posyandu lansia yang bertugas memberikan pelayanan berupa pemeriksaan, pengobatan, kesiapan, competence courtesy security (memiliki ketrampilan, sopan santun, memberikan rasa aman), access communication understanding the costumer (mudah dihubungi, pemberi informasi yang baik, memahami pelanggan). Semakin banyak pelayanan yang diterima oleh lansia maka tingkat kepuasan juga akan meningkat yang dikutip Awinda (2004) kepuasan berarti keinginan dan kebutuhan seseorang telah terpenuhi sama sekali. Kepuasan seorang penerima jasa atau lansia dapat tercapai apabila kebutuhan, keinginan, dan harapan yang dapat dipenuhi melalui jasa yang diberikan kepadanya. Kepuasan pengguna jasa bersifat subyektif berorientasi pada individu dan sesuai dengan tingkat rata-rata kepuasan penduduk.( Ismayadi, 2006 ) Kecamatan Candisari Semarang merupakan salah satu dari 5 Kecamatan yang mempunyai tingkat kepadatan tinggi penduduk dan semakin cepat bertambahnya penduduk di daerah ini, diantaranya Kecamatan Semarang Selatan, Kecamatan Gayamsari, Kecamatan Semarang Timur, Kecamatan Semarang Tengah, selain itu di Kecamatan Candisari memiliki 3 Kelurahan. Kecamatan Candisari memiiki 1 puskesmas yang berswadaya memberikan pelayanan kepada masyarakat yang berada di Kecamatan Candisari Semarang. Puskesmas Candilama merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan Kota Semarang dengan wilayah kerja diantaranya Keluarahan Jomblang, Kelurahan Karanganyar Gunung, Kelurahan Jatingaleh. Kecamatan Candisari memiliki jumlah

4 lansia sebanyak 3794 lansia.jumlah peserta yang terdaftar dalam program lansia oleh petugas kesehatan yang dibantu oleh kader sebanyak 1787 lansia. Dari hasil wawancara singkat dengan petugas kesehatan yang berada di puskesmas Candilama mengatakan bahwa ada beberapa posyandu lansia yang di rasa kurang begitu optimal dalam kehadiranya yaitu di Kelurahan Jatingaleh dengan total jumlah lansia sebanyak 1149 lansia, namun yang aktif dalam program posbindu hanya 304 peserta. Keaktifan lansia dalam kunjungan ke program layanan kesehatan posbindu di pengaruhi oleh 3 faktor yaitu yang pertama oleh factor prediposisi (pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai dll) sebesar 28,18%, factor kedua pemungkin (ketersediaan sarana kesehatan, akses, hukum, ketrampilan dll) sebesar 50,23%, faktor penguat (keluarga, teman sebaya, tokoh masyarakat dll) sebesar 48,30%. Faktor ini berpengaruh besar terhadap kunjungan lansia untuk datang ke pos pelayanan terpadu. Dengan adanya pemberdayaan pos-pos kesehatan oleh pemerintah daerah di harapkan dapat mendorong minat lansia untuk aktif dalam kegiatan tersebut ( Lestari, 2011). Berdasarkan Studi pendahuluan diatas Kelurahan Jatingaleh terdiri dari 10 RW, terdapat 9 kelompok posyandu dan 1 diantaranya tidak terdapat posyandu lansia yaitu di RW 10. Dari data jumlah posbindu yang di ada, menurut keterangan dari pemberi pelayanan/petugas kesehatan dan juga pengurus posbindu bahwa di wilayah ini terdapat posyandu yang dirasakan begitu kurang optimal, ditandai dengan jumlah peserta yang kurang dibandingkan dengan posbindu yang lainnya, dari semua posyandu lansia di Kelurahan Jatingaleh pengunjung yang kurang/sedikit dilaporkan di RW 7 dan RW 8. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di tempat tersebut. Dan mengangkat masalah kepuasan pada pelayanan kesehatan di Posbindu Jatingaleh.

5 B. Rumusan Masalah Tingkat kepuasan pelayanan kesehatan sangat penting untuk memenuhi harapan pelanggan yaitu kepuasan yang didapatkan dari pelayanan kesehatan. Berdasarkan penejelasan di atas maka penulis dapat merumuskan masalah Bagaimana, Tingkat Kepuasan Lansia Pada Pelayanan Kesehatan Posbindu di Kecamatan Candisari Semarang? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui mutu prelayanan kesehatan posbindu di Kelurahan Jatingaleh Semarang. 2. Tujuan khusus a. Mendiskripsikan tingkat kepuasan mutu pelayanan kesehatan posbindudi nilai dari indikator tangible( bukti fisik ). b. Mendiskripsikan tingkat kepuasan mutu pelayanan kesehatan posbindu di nilai dari indikator reliability( handal ). c. Mendiskripsikan tingkat kepuasan mutu pelayanan kesehatan posbindu di nilai dari indikator responsiveness( tanggap ). d. Mendiskripsikan tingkat kepuasan mutu pelayanan kesehatan posbindu di nilai dari indikator assurance( jaminan ). e. Mendiskripsikan tingkat kepuasan mutu pelayanan kesehatan posbindu di nilai dari indikator empati D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Lansia Manfaat dari penelitian ini bagi lansia adalah meningkatkan pengetahuan lansia terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pemberi pelayanan kesehatan, dan mereka merasa diperhatikan.

6 2. Bagi institusi puskesmas Manfaat penelitian ini bagi institusi puskesmas, menambah informasi tentang pelayanan kesehatan untuk lebih meningkatkan pelayanan yang diberikan agar harapan pelanggan lebih bisa di penuhi dan diperhatikan. 3. Bagi ilmu keperawatan Manfaat penelitian ini bagi ilmu keperawatan adalah untuk meningkatkan ilmu keperawatan gerontik tentang tingkat kepuasan lansia terhadap pelayanan kesehatan posyandu lansia oleh pemberi pelayanan sehingga memberikan informasi mengenai pelayanan yang optimal. 4. Bagi peneliti Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah bermanfaat menambah informasi dan pengetahuan yang bisa jadi referensi penelitian lebih lanjut dalam bidang khusus tentang kepuasan pelanggan oleh pelayanan kesehatan. E. Bidang Ilmu Ruang lingkup dari penelitian ini adalah ilmu keperawatan dan kesehatan khususnya pada bidang keperawatan gerontik yang berfokus pada kepuasan pelanggan oleh pelayanan kesehatan.

7 F. Keaslian Penelitian Peneliti judul desain Agung Analisis pengaruh Purposive utama persepsi kualitas sampling dan (2003) pelayanan convenience terhadap kepuasan sampling Variable penelitian Analisis pengaruh Hasil penelitian dimensi kualitas pelayanan yang terdiri dari tangible,reliability,responsiveness, pelayanan assurance, dan empathy memiliki pelanggan rumah terhadap pengaruh yang signifikan sakit umum cakra pelanggan terhadap kepuasan pelanggan (pasien)nilai probabilitas husada klaten signifikansi t dan f nya sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 A.A, Gde Survey Kepuasan desain Kepuasan komentar tambahan (257 Muninjaya Pengguna Jasa penelitian pengguna jasa komentar) yang mayoritas (2004) Pelayanan menggunakan pelayanan tergolong dimensi tangibles (75 Kesehatan Perjan survey kesehatan kometar ) dan reliability(65 Rumah Sakit kuisioner ( komentar)responden mengomentar Sanglah denpasar koefisien perawat yang kurang ramah Alpha (10,1%),Ruang kurang bersih Cronbach > (7%),dokter tidak tepat 0.5 ) waktu(6%),area parker kurang (5%) David Pelayanan Desain Pelayanan Benyamin kesehatan penelitian kesehatan (2013) masyarakat di menggunakan masayarakat puskesmas metode sempaja deskriptif kecamatan kualitatif samarinda utara dengan pendekatan insidental sampling masih ada beberapa petugas pelayanan kesehatan yang kurang ramah tamah, serta kedisiplinannya dalam memberikan pelayanan, yang selalu bertambah sehingga pelayanan yang diberikan tidak maksimal, lokasi puskesmas yang rawan dari banjir sehingga pelayanan yang di berikan puskesmas kepada pengunjung dan pengguna jasa layanan puskesmas masih belum terwujud dengan baik seperti yang di harapkan.

8 Peneliti judul desain Variable penelitian Paradita Tingkat Kepuasan Desain Tingkat (2014) Lansia Terhadap penelitian ini kepuasan Pelayanan adalah terhadap Posyandu Lansia menggunakan pelayanan Oleh kader metode kesehatan Posyandu di deskriptif posyandu Kecamatan kuantitatif Candilama dengan Semarang pendekatan Hasil penelitian survey pendapat umum G. PerbedaanPenelitian 1. Penelitian yang sudah dilakukan Agung Utama (2003) menggunakan desain penelitian purposive sampling dan convenience sampling dengan variabel pengaruh persepi kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan. Sedangkan penelitian yang saya lakukan menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survey pendapat umum, variabel pada penelitian saya tingkat kepuasan terhadap pelayanan kesehatan, 2. Penelitian yang sudah dilakukan A.A, Gde Muninjaya (2004) menggunakan desain penelitian survey kuisioner ( koefisien Alpha Cronbach > 0.5 ) dengan variabel Kepuasan pengguna jasa pelayanan kesehatan, sedangkan penelitian yang saya lakukan menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survey pendapat umum, variabel pada penelitian saya tingkat kepuasan pada pelayanan kesehatan. 3. Penelitian yang sudah dilakukan David benyamin (2013) menggunakan desain metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan incidental sampling dengan variabel pelayanan kesehatan

9 masayrakat, sedangkan penelitian yang saya lakukan menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survey pendapat umum, variabel pada penelitian saya tingkat kepuasan terhadap pelayanan kesehatan.