Ilmu Mawaris Isi Kata Pengantar Kontak Kami
VIDEO VIDEO PROLOG DINAS PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 3
Kompetensi Inti PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Kompetensi Inti PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar 1.7 Menerima dan mengakui ketentuan waris berdasarkan syariat Islam. 2.7 Peduli kepada orang lain sebagai cerminan pelaksanaan ketentuan waris dalam Islam. 3.7 Menganalisis dan mengevaluasi ketentuan waris dalam Islam. 4.7 Mempraktikkan pelaksanaan pembagian waris dalam Islam.
Indikator 1.7.1 Menerima ketentuan waris berdasarkan syariat Islam. 1.7.2 Mengakui ketentuan waris berdasarkan syariat Islam. Peduli kepada orang lain sebagai cerminan pelaksanaan ketentuan waris dalam Islam. Mampu menjelaskan ketentuan hukum waris Mampu menjelaskan tentang ahli waris Mampu menjelaskan pembagian masing-masing ahli waris. Dapat Menyebutkan contoh pelaksanaan hukum waris yang terdapat dalam undang-undang waris Dapat Menyebutkan dalil-dalil tentang ketentuan waris dalam Islam. Dapat Menjelaskan manfaat dan hikmah ketentuan waris dalam Islam. Menganalisis ketentuan ketentuan waris dalam Islam.
Indikator Memperagakan cara-cara menghitung pembagian warisan secara Islam Memperagakan cara pembagian warisan secara Islam
Pengertian Mawaris jama dari mirats yang diartikan sebagai mauruts (peninggalan orang yang meninggal kepada ahli warisnya) Disebut juga : Ilmu FARAIDH; jamak dari faridhah(fardh) yang artinya ketentuan. PENGERTIAN Secara lengkap dapat dikatakan bahwa Ilmu Faraidh adalah: Ilmu untuk mengetahui orang yang berhak menerima harta pusaka, kadar /ketentuan yang diterima oleh tiap-tiap ahli waris dan cara pembagiannya.
TUJUAN ILMU MAWARIS 1. Untuk melaksanakan pembagian harta waris kepada ahli waris sesuai ketentuan syara (lihat QS. An-Nisa (4): 13-14). 2. Untuk mengetahui secara jelas ahli waris yang berhak menerima pusaka serta bagiannya masing-masing (lihat QS. AN-Nisa (4) : 11, 12, dan 176) 3. Untuk menentukan pembagian harta pusaka secara adil dan benar sehingga tidak terjadi perselisihan di antara ahli waris (lihat QS. An-Nisa (4): 7)
SEBAB-SEBAB SALING MEWARISI 1. Hubungan nasab/darah/keluarga 2. Hubungan perkawinan 3. Hubungan wala (pembebasan budak) 4. Hubungan Agama
TERHALANGNYA SALING MEWARISI 1. Pembunuhan 2. Berlainan agama 3. Murtad 4. Budak 5. Tidak jelas kematiannya
EMPAT HAL DISELESAIKAN SEBELUM HARTA DIWARISI 1.Tajhiz Yaitu biaya perawatan mayit baik sebelum meninggal (biaya perawatan sakit) atau setelah meninggalnya (memandikan, mengafankan, menyolatkan, menguburkan, dan hal lain yang terkait dengannya) 2.Ad-daen Yaitu hutang yang ditanggung si mayit semasa hidupnya baik materi maupun janji (nazar) dalam hal kebaikan 3.Wasiat Yaitu pesan si mayit semasa hidupnya terhadap sesuatu kebaikan, baik pesan itu diucapkan langsung atau ditulis 4.Zakat Yakni, kewajiban zakat yang masih ditanggung si mayit yang belum sempat ditunaikannya semasa masih hidupnya
Langkah Pembagian Warisan Mendata seluruh ahli waris Menentukan Asal Masalah Menentukan ahli waris hijab dan mahjub Menentukan ahli waris zawil furudh dan ashabah Menghitung harta peninggalan dan menentukan bagian masing-masing ahli waris Membagi peninggalan sesuai ketentuan
Dalil Keutamaan belajar fara id ألع ل م ث ل ث ة و م اس و ى ذ ل ك ف ض ل: أ و س ن ة م ت ب ع ة أ و ف ر ي ض ة ا ل ة. ) رواه أبو او و ابن ماجة( آي ة م ح ك م ة Artinya: Ilmu itu tiga, dan selain dari itu semuanya cabang, yaitu: 1). Ayat yang tegas, 2). Sunnah yang shahih, dan 3). Pembagian pusaka yang adil. (HR. Ibnu Majar dan Daruquthni)
AW Laki-laki Ada 15 macam) 1. Anak laki-laki (AL) 2. Cucu laki-laki (CL)* 3. Bapak (B) 4. Kakek/Datuk (D)* 5. Saudara laki-laki sekandung (SLk) 6. Saudara laki-laki sebapak (SLb) 7. Saudara laki-laki seibu (SLi) 8. Anak laki-laki dari SLk (AL/SLk) 9. Anak laki-laki dari SLb (AL/SLb) 10.Paman sekandung* 11.Paman sebapak* 12.Anak laki-laki dari paman sekandung* 13.Anak laki-laki dari paman sebapak* 14.Suami 15.Mu tiq AW Perempuan (ada 10 macam) 1. Anak perempuan (AP) 2. Cucu perempuan (CP)* 3. Ibu (I) 4. Nenek melalui ibu 5. Nenek malalui bapak 6. Saudara perempuan sekandung (SPk) 7. Saudara perempuan sebapak (SPb) 8. Saudara perempuan seibu (SPi) 9. Istri 10. Mu tiqah Ket. * : berhubungan dengan pihak laki-laki
Skema Ahli Waris Laki Laki 14 15 4 3 M 1 10 11 5 12 6 13 8 9 2
Skema Ahli Waris Perempuan 4 5 10 9 3 M 1 AL 6 7 8 2
Skema Ahli Waris Ashabah 10 4 3 9 6 M 5 11 8 1 7 13 2