KEGIATAN BELAJAR 4 RANCANGAN VALIDASI METODE DAN KALIBRASI ALAT UKUR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

Perbandingan fase gerak metanol-air (50:50)

Lampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.)

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

DAFTAR ISI.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN..

Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang

Lampiran 1. Daftar Spesifikasi Sediaan tablet Celestamin, Ocuson, dan Polacel : DKL A1. Expire Date : September 2015

Lampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

Analisis Fenobarbital..., Tyas Setyaningsih, FMIPA UI, 2008

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

Lampiran 1. Kurva Absorbansi Maksimum Kalsium

Lampiran 1. Data Pengukuran Waktu Kerja Larutan Kuning Metanil

Lampiran 1. Perhitungan Bobot Jenis Sampel. 1. Kalibrasi Piknometer. Piknometer Kosong = 15,302 g. Piknometer berisi Aquadest Panas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

No Nama RT Area k Asym N (USP)

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

ABSTRAK ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

Ditimbang 25 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 25 ml Didiamkan selama 24 jam. Didinginkan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Verifikasi Metode Pengujian Sulfat Dalam Air dan Air Limbah Sesuai SNI : 2009

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS II REGULER C AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Lampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

terlarut yang berbeda dengan hasil metode kalibrasi lebih besar daripada hasil metode adisi standar.

Kentang (Solanum tuberosum L.)

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Baku Profenofos. Konsentrasi 1665,5 mcg/ml sebagai Larutan Baku I (LB1)

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

Lampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

III. BAHAN DAN METODE

Validasi metode merupakan proses yang dilakukan

ANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAB 6 RINGKASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam

VALIDASI PENETAPAN KADAR ASAM ASETIL SALISILAT (ASETOSAL) DALAM SEDIAAN TABLET BERBAGAI MEREK MENGGUNAKAN METODE KOLORIMETRI SKRIPSI

VALIDASI METODE PENENTUAN ARSENIK PADA SAMPEL AIR SUMUR BOR DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM DI PT. GEOSERVICES BALIKPAPAN

a = r = Y = 0,3538 X =2 Y = a X + b Lampiran 1. Perhitungan Persamaan Regresi Besi No. X Y XY X 2 Y 2 0,0 0,00 0,0000 0,0000 0,000 0,0992 0,5670 0,315

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Fase gerak : dapar fosfat ph 3,5 : asetonitril (80:20) : panjang gelombang 195 nm

Lampiran 1. Gambar alat KCKT dan syringe 100 µl

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran. Konsentrasi untuk pengukuran panjang gelombang digunakan 12 µg/ml

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Data kalibrasi kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom. dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Perhitungan Kadar Kadar residu antibiotik golongan tetrasiklin dihitung dengan rumus:

Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (1), VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI UV PADA ANALISIS PENETAPAN KADAR ASAM MEFENAMAT DALAM SEDIAAN TABLET GENERIK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2014 di

Contoh Perhitungan Faktor Retardasi (Rf)

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KESALAHAN DALAM SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Gambar Lokasi Pengambilan Sampel

BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA

SNI Standar Nasional Indonesia

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DA PEMBAHASA

Gambar 2. Daun Tempuyung

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Muchammad Ade Firmansyah, Sabikis, Pri Iswati Utami

Jurnal Farmasi Higea, Vol. 9, No. 2, 2017

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

Gambar 1. Alat kromatografi gas

VALIDASI METODE PENGUJIAN LOGAM TEMBAGA PADA PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM NYALA

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

Tabel 1. Metode pengujian logam dalam air dan air limbah NO PARAMETER UJI METODE SNI SNI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemilihan Kondisi Optimum Kromatografi Gas untuk Analisis

Unjuk Kerja Metode Flame -AAS Page 1 of 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.

Transkripsi:

KEGIATAN BELAJAR 4 RANCANGAN VALIDASI METODE DAN KALIBRASI ALAT UKUR Capaian Pembelajaran Merancang Validasi Metoda Uji Dalam Analisis Kimia Sub Capaian Pembelajaran 1. melakukan validasi metode analisis dari metode rutin yang terdapat pada laboratorium; 2. merancang validasi metode uji yang baru dikembangkan (non-baku) Pokok-pokok materi 1. Rancangan yang perlu disiapkan dalam melakukan validasi metode(non-baku) 2. Pengolahan data pada parameter dalam melakukan validasi metode. URAIAN MATERI Pada kegiatan belajar 4 ini, Anda akan dihadapkan pada suatu kasus yang pada umumnya terdapat pada laboratorium pengujian dan kalibrasi, yaitu bagaimana melakukan validasi metode analisis terhadap metode yang digunakan secara rutin di laboratorium pengujian. Mengapa validasi metode perlu dilakukan karena Anda harus mengumpulkan parameter unjuk kerja (bukti-bukti) dari metode yang baru dikembangkan. Adapun parameter unjuk kerja yang perlu dikumpulkan adalah linieritas, sensitivitas, nilai batas deteksi dan batas kuantitasi, presisi, akurasi, selektivitas, kekuatan metode, ketahanan metode, dan ketidakpastian. Kesepuluh parameter tersebut perlu dikumpulkan untuk melihat unjuk kerja dari metode analisis apakah sudah sesuia dengan persyaratan yang ditetapkan. Laboratorium pengujian perlu melakukan dokumentasi untuk data-data tersebut. Anda akan dihadapkan pada praktek mengumpulkan bukti kinerja (parameter metode analisis) dari metode analisis yang digunakan berdasarkan data-data yang telah dilakukan. Masih ingatkan hal-hal yang membedakan validasi metode dan verifikasi metode pada kegiatan belajar 3. Bila Anda lupa silahkan buka kembali materi tersebut. A. Rancangan kegiatan pada validasi metode analisis rutin (non-baku) Suatu laboratorium sedang melakukan validasi metode analisis kandungan perak dari sampel yang berasal dari air kran pada buangan industri X dengan menggunakan alat

spektrofotometer nyala serapan atom. Pada Tabel 4.1 berikut ini adalah hasil data yang diperoleh dari setiap deret dari satu seri larutan standar perak beserta respon absorbannya. Tabel. 4.1 Data hasil analisis deret larutan standar perak Konsentrasi (ng/ml) 0 5 10 15 20 25 30 Absorban 0,003 0,127 0,251 0,390 0,498 0,625 0,763 Dari data tersebut, Anda akan mendapatkan parameter metode analisis yaitu linieritas, sensitivitas, LOD, LOQ. Adapun data hasil pengukuran sampelnya disajikan pada Tabel 4.2. Dari data tersebut, Anda aka mendapatkan parameter validasi berupa presisi analisis dari metode yang diujikan. Tabel 4.2 Data hasil pengukuran sampel Pengulangan ke 1 2 3 4 5 6 Absorban 0,308 0,314 0,312 0,347 0,315 0,316 konsentrasi sampel (ppm) 12,00 12,25 12,17 13,58 12,29 12,33 Pada Tabel 4.3 merupakan hasil pengukuran untuk penentuan akurasi metode analisis. Pengolahan data diperoleh dari pengukuran sampel dan sampel yang ditambahkan standar. Pada data ini hanya satu kosentrasi standar yang ditambahkan. Idealnya harus dibuat tiga variasi konsentrasi standar. Kemudian Anda hitung % recoverinya. Tabel 4.3 Data pengukuran sampel serta analit + standar 1 2 3 4 5 6 Pengulangan ke Absorban 0,308 0,314 0,312 0,347 0,315 0,316 analit + std 10 ppm 0,356 0,318 0,324 0,357 0,324 0,320 Pada Tabel 4.4 disajikan data hasil pengukuran sampel Ag dan sampel yang telah diberikan cemaran Hg untuk menentukan parameter selektivitas metode. Tabel 4.4 Data pengukuran selektivitas metode Konsentrasi analit 0,308 0,314 0,312 0,347 0,315 0,316 Analit + cemaran Hg 0,321 0,318 0,320 0,359 0,328 0,329

Pada Tabel 4.5 disajikan data hasil pengulangan pengukuran sampel yang dilakukan oleh 3 orang analis untuk pengujian ketangguhan metode analisis. Variabel yang diujikan tidak hanya oleh analis saja tetapi dapat saja oleh laboratorium yang berbeda yang sama memiliki sertifikat laboratorium terakreditasi misalnya KAN (Komite Akreditasi Nasional). Untuk laboratorium pengujian sertifikat laboratorium yang harus ada selain ISO 9000:2008 yang menjamin dokumen mutu laboratorium juga disarankan memiliki sertifikat ISO 17025 yang merupakan persyaratan yang harus dimiliki oleh suatu laboratorium pengujian. No. Tabel 4.5 Data hasil pengukuran sampel oleh 3 analis yang berbeda Konsentrasi analit Pengulangan 1 2 3 1 0,308 0,306 0,309 0,310 2 0,314 0,316 0,318 0,321 3 0,312 0,314 0,316 0,318 4 0,347 0,348 0,350 0,352 5 0,315 0,317 0,319 0,320 Sekali lagi, Anda ingat kembali bahwa validasi metode analisis adalah proses yang menunjukkan atau membuktikan karakteristik kinerja metode suatu analisis dapat diterima atau tidak sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan. Lakukanlah pengujian untuk parameter karakteristik kinerja metode yaitu Linearitas, sensitivitas, LOD, LOQ, akurasi, presisi, selektivitas, dan ketangguhan metode B. PENENTUAN PARAMETER DALAM VALIDASI METODE ANALISIS Dari berbagai data pengukuran yang diperlukan untuk memvalidasi metode penentuan Ag dengan spektrofotometer nyala serapan atom dari sampel air kran pada buangan industri X pada bagian A, berikutnya Anda ditugaskan untuk mengumpulkan parameter dari metode analisis tersebut. Lakukan pengujian untuk parameter linearitas, sensitivitas, LOD, LOQ, akurasi, presisi, selektivitas, dan ketangguhan metode. 1. Linearitas dan sensitivitas

Untuk lebih memahami cara melakukan validasi ataupun verifikasi metode analisis Anda dapat mengunjungi link pada meteri berikut ini. Reference of Modul PPG Teknik kimia Referensi dapat Anda pelajari pada tulisan Riyanto dan Harmita. Berikut ini disajikan bagaimana cara mengolah data hasil pengukuran deret larutan standar dan nilai pengukuran absorbansi yang dihasilkan seperti ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4.6 Data penentuan lineritas dan sensitivitas metode x y (x x ) (x i x ) (y y ) (y y ) (x x )(y i y ) 0 0.023-15 225-0.3594 0.1291 5.3914 5 0.127-10 100-0.2554 0.0652 2.5542 10 0.251-5 25-0.1314 0.0172 0.6571 15 0.39 0 0 0.0075 5.73 E-05 0 20 0.498 5 25 0.11557 0.0133 0.5778 25 0.625 10 100 0.2425 0.0588 2.4257 30 0.763 15 225 0.38057 0.1448 5.7085 Σx =105 Σy = 2.677 0 700 0 0.4287 17.315 x =15 y = 0.3824 Nilai koefisien korelasi (r) dari persamaan garis sebagai berikut. r = {( )( )} [ ( ) ] [ ( ) ]. (4.1) r =,, = 0,9994 pengujian untuk nilai korelasi pada tingkat konfidensi 95% dapat dilakukan dengan membuat asumsi dasar sebagai berikut. H0 : tidak ada korelasi yang signifikan dengan pengujian ; t =, =, t = 64,51

t tabel nya adalah 2,02 ( karena two tailed maka P = 0,05 x 2 maka P = 0,1 dengan db=5) t hitung > t tabel maka H0 ditolak Kesimpulan pengujian dari nilai r terdapat korelasi yang signifikan antara kosentrasi stadar dan nilai absorbasinya. Nilai slope/kemiringan kurva kalibrasi dapat dihitung dengan mengunakan rumus b = {( )( )} =, ( ).. (4.2) = 0,0247 Maka intersep persamaan garis dapat dicari dengan a = y - bx = 0,3824 0,0247 (15) = 0,0119 Maka persamaan garisnya adalah Y = 0,0247x + 0,0119 Anda dapat juga menggunakan software excel dan akan diperoleh persamaan regresi liniernya Y = 0,0247x + 0,0114 kurva persamaan regresi linier ditunjukkan pada Gambar 4.1. Sensitivitas metode analisis dapat terlihat dari kemiringan kurva (b = 0,247). Persamaan regresi linier yang dihasilkan memiliki sensitivitas yang kurang baik, karena persamaan garis nampak kurang tegak, sehingga perubahan konsentrasi yang besar tidak memberikan respon yang cukup besar terhadap perubahan tersebut. Grafik Konsentrasi Ag terhadap Absorbansi Absorban 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0 0; 0,023 5; 0,127 y = 0,0247x + 0,0114 R² = 0,9988 10; 0,251 15; 0,39 20; 0,498 25; 0,625 30; 0,763 0 5 10 15 20 25 30 35 Konsentrasi Ag Gambar 4.1 Grafik kurva kalibrasi larutan standar perak

Standar deviasi dari intersep dan slope Hitunglah nilai y teoritis, (ŷ) perhitungan standar deviasi slope dan intersep, Anda dapat dilihat pada Tabel 4.7 Tentukan terlebih dahulu standar deviasi residual ( Sy/x) atau standar deviasi dari persamaan regresi linier dengan menggunakan rumus berikut ini Sy/x = ( ŷ) (4.3) =, = 0,009997 Standar deviasi dari slope adalah / Sb = [ ( ) =, = 0,000378 nilai t untuk (n-2) = 5 (db) pada tingkat konfidensi 95% (P=0,05) adalah 2,57 maka nilai b = 0,0247 ±(2,02 x 0,00378) = 0,0247 ± 0, 00076.(4.4) Maka interval nilai kepercayaan slope pada tingkat konfidensi 95% adalah 0,02546-0,02424 Standar deviasi intersep dapat dihitung menggunakan persamaan berikut ini. Sa = s / ( )..(4.5) maka nilai a = 0,0119 ±(2,02 x 0,00681) = 0,0119 ± 0,01375 = 0,009997 = 0,00681

Tabel 4.7 Data perhitungan standar deviasi slope dan intersep x y ŷ (y ŷ) (y ŷ) (x i x ) Σx 0 0.023 5 0.127 10 0.251 15 0.39 20 0.498 25 0.625 30 0.763 Σx =105 Σy = 2.677 x =15 y = 0.3824 0.0114 0.0116 0,000134 225 0 0.1349-0.0079 6,24 x 10-5 100 25 0.2584-0.0074 5,47 x 10-5 25 100 0.3819 0.0081 6,56 x 10-5 0 225 0.5054-0.0074 5,74 x 10-5 25 400 0.6289-0.0039 1,52 x 10-5 100 625 0.7524 0.0106 0,00011 225 900 0,000499 700 2275 2. LOD dan LOQ Penentuan nilai LOD dan LOQ dari metode analisis yang divalidasi dapat dihitung dengan mengguakan metode ketiga melalui persamaan regresi linier seperti yang telah dikerjakan pada penentuan parameter linearitas. Maka nilai LOD dan LOQ dapat ditentukan sebagai berikut: LOD = / =,, = 1.2124 ng/ml LOQ = /, = = 4.0414 ng/ml, Nilai LOD menunjukkan batas terkecil dari konsentrasi analit yang masih dapat ditentukan dengan metode analisis tersebut. Sedangkan LOQ adalah batas terkecil konsentrasi analit yang masih dapat ditentukan dengan akurasi yang bisa diterima. 3. Presisi Metode Analisis Nilai presisi metode analis ditntukan dengan menghitung nilai RSD sebagaimana telah dijelaskan pada kegiatan belajar 1. Sebetulnya terdapat nilai kriteria presisi yang berbeda untuk setiap nilai konsentrasi analit yang diukur. Nilai konsentrasi analit yang diukur semakin kecil maka nilai RSD semakin besar. Silahkan Anda kunjungi link berikut untuk melihat kriteria

tersebut.reference of Modul PPG Teknik kimia\harnita.pdfreference of Modul PPG Teknik kimia\2. Buku Validasi Metode ok.pdf. Data penentuan presisi metode analisis disajikan pada Tabel 4.8 Tabel 4.8 Data pengolahan Presisi metode Pengulangan Absorbansi konsentrasi analit (yi- y ) (yi- y ) 2 1 0,308 12,00-0,436 0,190096 2 0,314 12,25-0,186 0,034596 3 0,312 12,17-0,266 0,070756 4 0,315 12,29-0,146 0,021316 5 0,315 12,29-0,146 0,021316 6 0,316 12,33-0,106 0,011236 Σy = 74,62 0,98612 y = 12,436 s = 0,4440 s = ( ) =, = 0,4440 RSD =,, x100% = 3,57% Nilai RSD yang diperoleh sangat bergantung pada nilai konsentrasi analit, semakin kecil konsentrasi maka nilai RSD semakin besar. Coba Anda perhatikan terompet Horwizt. 4. Akurasi Metode Analisis Pengolahan data akurasi metode analisis disajikan pada Tabel 4.9 adapun konsentrasi standar yang ditambahkan adalah 10 ppm. Untuk mendapatkan perolehan kembali yang baik, perlu dilakukan penambahan zat standar pada sampel dengan minimal 3 variasi konsentrasi misalnya 10, 15 dan 25 ppm. Pada rancangan validasi metode kali ini hanya satu variasi konsetrasi sebagai latihan saja.

Pengulangan Analit Tabel 4.9 Pengolahan data penentuan akurasi metode Absorban Analit+standar selisih % recovery 100 - % recovery 1 0,308 0,356 0,0048 0,48 99,52 2 0,314 0,318 0,0004 0,04 99,56 3 0,312 0,324 0,0012 0,12 99,88 4 0,347 0,357 0,0010 0,10 99,90 5 0,315 0.324 0,0009 0,09 99,91 6 0,316 0,320 0,0004 0,04 99,96 Nilai perolehan kembali dapat dihitung sebagai berikut: % perolehan kembali = ( ) x 100 = (,, ) = 0,48% Perolehan kembali = 100 %- 0,48% = 99,52% x 100 5. Selektivitas Metode Selektivitas metode dilakukan dengan menambahkan zat pengganggu (cemaran) pada sampel yang diukur. Pemilihan zat penggangu biasanya berasal dari satu golongan pengelompokkan kation atau anion. Pada Tabel 4.10 disajikan data pengolahan selektivitas metode.

Tabel 4.10 Pengolahan data selektivitas metode Pengulangan Absorbansi Analit Analit+ cemaran di (di- ԁ ) (di ԁ ) 1 0,308 0,321-0,013-0,0025 6,25 x 10-6 2 0,314 0,318-0,004 0,0065 4,225 x 10-5 3 0,312 0,320-0,008 0,0025 6,25 x 10-6 4 0,347 0,359-0,012-0,0015 2,25 x 10-6 5 0,315 0,328-0,013-0,0025 6,25 x 10-6 6 0,316 0,329-0,013-0,0025 6,25 x 10-6 Σx -0,063 6,95 x 10-5 rerata -0,0105 1,158 x 10-5 Pengujian yang dilakukan adalah tidak ada perbedaan pada analisis yang ditambahkan cemaran dengan analit yang tidak ditambahkan. Secara pengujian statistik dapat ditulis sebagai berikut. H0 : µd = 0 H1: µd 0 s = ( ԁ ) = 0,00372827 t hitung dapat dicari dengan menggunakan persamaan 2.13 pada kegiatan belajar 1 t = ԁ n/s =,, = -6,899 t tabel (P=0,05) adalah 2,57 t hitung < t tabel maka H0 diterima Kesimpulannya tidak ada perbedaan konsentrasi yang signifikan antara konsentrasi sapel yang ditambahkan Hg dan yang tanpa cemaran Hg. Sehingga selektivitas metode dikatakan baik. 6. Uji Ketangguhan metode (ruggedness) Uji ini dilakukan sebagai uji pembanding terhadap metode yang lainnya. Data pengolahan ketangguhan metode dapat Anda lihat pada Tabel 4.11

Tabel 4.11 Data pengolahan penentuan ketangguhan metode No. Ti = Σxi Ti 2 x = Ti/n Σ(xi- x ) 2 1 0,925 0,855625 0,3083 8,67 x 10-6 2 0,955 0,912025 0,3183 1,27 x 10-5 3 0,945 0,898704 0,3160 8 x 10-6 4 1,05 1,1025 0,3500 8 x 10-6 5 0,956 0,913936 0,3187 4,67 x 10-6 4,834 4,68279 1,6113 4,2 x 10-5 Asumsi dasar yang diajukan adalah tidak ada perbedaan rerata yang signifikan dari pengujian yang dilakukan oleh ketiga analis. Asumsi dasar tersebut dapat diformulasi dalam pengujian statistik sebagai berikut: H0 ; σ1 = σ2 = σ3 Pada Tabel 4.12 berikut ini adalah data pengolahan penentuan nilai F hitung yang melibatkan dua sumber keragaman yaitu antar sampel dan di dalam sampel. Tabel 4.12 Perhitungan F tabel Sumber keragaman Jumlah kuadrat(ss) derajat bebas kuadrat rerata (MS) Antar-sampel Σ Ti 2 /n Ti 2 /n (4,68279/3)-(4,834 2 /15) = 0,003093 h-1 = 5-1 = 4 0,003093 4 = 0,00077323 dalam-sampel 4,2 x 10-5 h(n-1) =5(3-1) =10 4,2 x 10 10 = 4,2 x 10-6 jumlah 0,003135 N-1 15-1 14 F hitung =,, = 184,1082

F tabel (4,10) = 4,468 F hitung > F Tabel, H0 ditolak Kesimpulan terdapat perbedaan yang signifikan di antara ketiga analis sehingga ketegaran metode kurang teruji.