Lembar Observasi Higiene Sanitasi pada Beberapa Produsen Minuman Es Dawet di Kota Medan Tahun 2011

dokumen-dokumen yang mirip
Lembar Kuesioner Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Siomay di Jl. Dr. Mansyur. Padang Bulan Di Kota Medan Tahun Nama : No.

Lembar Observasi. Hygiene dan Sanitasi Pedagang Minuman Teh Susu Telur (TST) yang Dijual di Kecamatan Medan Area di Kota Medan Tahun 2012

Tidak (b) Universitas Sumatera Utara

LEMBAR OBSERVASI ANALISIS

Karakteristik Responden

Lampiran 1. Kategori Objek Pengamatan. Keterangan. Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu. 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Barat : berbatasan dengan Sungai Bulango. b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kelurahan Ipilo

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

HUBUNGAN HYGIENE SANITASI LINGKUNGAN PENJUALAN DENGAN KANDUNGAN ESCHERICHIA COLI PADA AIR TEBU DI BEBERAPA KECAMATAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2015

LEMBAR OBSERVASI HYGIENE SANITASI PENGOLAHAN DODOL SALAK Berdasarkan Kepmenkes RI No.942/SK/VII/2003

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN

Lampiran 1. Formulir Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian FORMULIR PERSETUJUAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) NASKAH PENJELASAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 236/MENKES/PER/IV/1997 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN MAKANAN JAJANAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN

Lampiran 1. Lembar ObservasiHigiene Sanitasi Pembuatan Ikan Asin di Kota Sibolga Tahun 2012

UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI

I. Data Responden Penjamah Makanan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan :

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Eschericia coli PADA JAJANAN ES KELAPA MUDA (SUATU PENELITIAN DI KOTA GORONTALO TAHUN 2013)

terlebih dahulu isi daftar identitas yang telah disediakan. 2. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan, kemudian beri tanda ( ) pada jawaban yang

LAMPIRAN. Keadaan Kantin di FIP UPI Bumi Siliwangi

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atau dikenal dengan kampus induk/pusat, kampus 2 terletak di Jalan Raden Saleh,

Untuk menjamin makanan aman

LAMPIRAN ORGANISASI PENELITIAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI

INSPEKSI HIGIENE DAN SANITASI DI WILAYAH KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, kesehatan perlu dijaga dari hal-hal

ASPEK HYGIENE SANITASI MAKANAN PADA RUMAH MAKAN DI TERMINAL 42 ANDALAS KOTA GORONTALO 2012 ABSTRAK

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMA KASIH... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xv BAB I PENDAHULUAN...

Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN PERBEDAAN SANITASI PENGELOLAAN RUMAH MAKAN DAN RESTORAN BERDASARKAN TINGKAT MUTU (GRADE A,B DAN C) DI KOTA MEDAN TAHUN 2013

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi alternatif makanan dan minuman sehari-hari dan banyak dikonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ancaman penyakit yang berkaitan dengan higiene dan sanitasi khususnya

HIGIENE SANITASI DAN ANALISIS ZAT PEMANIS BUATAN PADA DODOL YANG DI PRODUKSI DI KECAMATAN PANYABUNGAN KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2012

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada waktu dimekarkan Kabupaten Bone Bolango hanya terdiri atas empat

LEMBAR KESEDIAAN DALAM PENELITIAN

II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A

LAMPIRAN PENYELENGGARAAN MAKANAN, KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN DARUSALAAM BOGOR

II Observasi. No Objek pengamatan. Total skor masing masing setiap kantin Bobot Nilai Lokasi & Bangunan SMA Lokasi : a.

Kuesioner ditujukan kepada karyawan pengolah makanan

BAB IX SANITASI PABRIK

FORMULIR PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA. Kabupaten / Kota Propinsi Nomor P-IRT. Penanggungjawab :

HIGIENE SANITASI PANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK


LEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 519/MENKES/SK/VI/2008 YANG TELAH DIMODIFIKASI

KUESIONER PENELITIAN

PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan derajat kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi

Departemen Kesehatan Lingkungan. Sumatera Utara, Medan, 20155, Indonesia ABCTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN. Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mereka sedang dalam puncak pertumbuhan. Pada anak usia sekolah akan terus

CHECKLIST PEMBINAAN KANTIN SEKOLAH SEHAT SDN 04 LEBAK BULUS

Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Makanan merupakan salah satu dari tiga unsur kebutuhan pokok manusia,

MENCUCI INSTRUMEN BEDAH No.Dokumen No.Revisi Halaman. Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh : Direktur RS

STUDI KANDUNGAN BAKTERI Salmonella sp. PADA MINUMAN SUSU TELUR MADU JAHE (STMJ) DI TAMAN KOTA DAMAY KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO TAHUN 2012

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara kepada Konsumen Restoran X

Modul Pelatihan MODUL MI-7 I. DESKRIPSI SINGKAT

Lampiran 1. IDENTITAS SAMPEL

Kegiatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 942/MENKES/SK/VII/2003 TENTANG PEDOMAN PERSYARATAN HYGIENE SANITASI MAKANAN JAJANAN

Sanitasi Penyedia Makanan

LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN HYGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2010

Lampiran 1. Kuesioner Higiene Perorangan Pedagang KUESIONER

ANALISA SANITASI DAN HIGIENE PENYAJIAN MAKANAN DI KANTIN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

HIGIENE DAN SANITASI NASI TEMPE PENYET PEDAGANG KAKI LIMA JALAN KARANGMENJANGAN SURABAYA

PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 1. Nama rumah makan/restoran :. 2. Alamat :.

Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

Universitas Sumatera Utara

Suatu uhaha preventif pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang

BAB III CARA PENGOLAHAN MAKANAN YANG BAIK

SUMMARY ASPEK HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN DI PASAR JAJAN KOTA GORONTALO TAHUN 2012 ABSTRAK

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE DAN SANITASI PENGELOLAAN KERIPIK SANJAI BALADO DI KECAMATAN PAYAKUMBUH BARAT KOTA PAYAKUMBUH TAHUN

PERANAN HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN UNTUK MENJAGA KUALITAS MAKANAN HOTEL. Oleh: Nama : I Wayan Lingga Dwi Prabawa Kelas : XI IPA 2 No : 15

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Penelitian Gambaran Umum Rumah Makan

Keberadaan mikroorganisme patogen pada makanan umumnya tidak menyebabkan perubahan fisik

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL BINA HUBUNGAN KETENAGAKERJAAN DAN PENGAWASAN NORMA KERJA NO. : SE.86/BW/1989

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang kesehatan No. 23 tahun 1992 pasal 10 menyebutkan bahwa

BAHAN PENCEMAR MAKANAN LAINNYA. Modul 4

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya dalam makanan secara tidak sengaja (Fathonah, 2005). Faktorfaktor

PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI

KEAMANAN PANGAN UNTUK INDONESIA SEHAT. keterkaitannya dengan penyakit akibat pangan di mana masalah keamanan pangan di suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk makanan dari jasaboga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Transkripsi:

Lembar Observasi Higiene Sanitasi pada Beberapa Produsen Minuman Es Dawet di Kota Medan Tahun Nama : No sampel : Jenis Kelamin : Umur : Lokasi : Lama berjualan : Jam berjualan : No Objek Pengamatan Kategori Ya (a) Tidak (b) Pemilihan Bahan Baku Minuman Es Dawet Bahan pembuatan minuman es dawet a) b) c) d) Tepung beras/tepung tapioka v Butiran kering dan tidak lembab vi Warna aslinya tidak berubah karena jamur atau kapang vii Tidak mengandung kutu atau serangga viii Masih dalam kemasan pabrik Pandan iv Pandan secara fisik terlihat segar v Pandan secara fisik terlihat bersih vi Menggunakan pewarna buatan Air iii Menggunakan air leding/air PDAM iv Menggunakan air yang sudah dimasak Kelapa ii Menggunakan kelapa yang masih utuh/bulat

e) 6 7 8 9 6 7 8 9 Gula Merah iii Menggunakan gula merah yang dalam kondisi baik iv Menggunakan pemanis buatan Bahan baku pembuatan minuman es dawet diperoleh dari tempat penjualan yang diawasi oleh pemerintah Penyimpanan Bahan Baku Tempat penyimpanan bahan baku minuman es dawet selalu terpelihara dan dalam keadaan bersih Tempat penyimpanan bahan baku minuman es dawet tertutup Tempat penyimpanan bahan baku minuman es dawet terpisah antara yang masak dengan yang mentah Tempat penyimpanan bahan baku minuman es dawet tidak menjadi tempat bersarang serangga/tikus Pengolahan Minuman Es Dawet Mencuci bahan baku dengan air yang mengalir Memasak adonan dawet sampai mendidih Memasak kuah santan sampai mendidih Memasak sirup gula merah sampai mendidih Penjamah minuman es dawet selalu memakai sarung tangan Menggunakan celemek saat mengolah minuman Menggunakan tutup kepala saat mengolah minuman Selalu menggunakan pakaian yang bersih dan rapi Tidak menggunakan perhiasan saat mengolah minuman Mencuci tangan sebelum mengolah minuman Mencuci tangan setelah keluar dari kamar mandi Tidak merokok saat mengolah minuman Tidak bercakap-cakap saat mengolah minuman

6 7 8 9 6 7 8 9 Tidak sedang dalam kondisi batuk atau pilek saat menangani minuman es dawet Selalu memelihara kebersihan tangan, rambut, kuku tangan, dan kaki saat menangani minuman es dawet Peralatan dalam keadaan bersih sebelum digunakan Tersedia tempat mencuci tangan dan peralatan Peralatan yang dicuci menggunakan air yang mengalir Tersedia sabun/detergen untuk mencuci peralatan Peralatan yang digunakan tidak rusak Tempat pengolahan bebas dari serangga dan tikus Lantai dalam keadaan bersih Tersedia tempat penampungan sampah yang tertutup Penyimpanan Minuman Es Dawet yang Sudah Jadi Tersedia tempat penyimpanan dawet yang sudah jadi Botol tempat penyimpanan santan dalam keadaan bersih Botol tempat penyimpanan sirup gula merah dalam keadaan bersih Tempat penyimpanan tertutup dengan baik Minuman yang sudah jadi tidak disimpan > 6 jam sebelum diangkut ke tempat penjualan Pengangkutan Minuman Es Dawet Tersedia angkutan khusus (gerobak dorong) yang bersih untuk mengangkut minuman es dawet Penyajian Minuman Es Dawet Tempat dawet dan sendok pengambilnya terpisah Sendok pengambil dawet diletakkan di tempat tertutup Sendok pengambil dawet bersih dan terhindar dari debu Peralatan untuk penyajiannya secara fisik dalam keadaan bersih

6 7 8 9 Tidak menggunakan air pencuci peralatan yang berulangulang Peralatan dicuci setelah kali pemakaian dengan sabun/detergen Setelah dicuci peralatan dikeringkan terlebih dahulu Tempat penyajian (wadah) minuman bersih dari debu Wadah (gelas) diletakkan di tempat yang tertutup dan terjaga kebersihannya Jika memakai pembungkus, pembungkus yang digunakan harus dalam keadaan bersih dan tidak mencemari makanan Penyaji menjaga kebersihan anggota tubuhnya saat menyajikan minuman Penyaji berpakaian bersih dan rapi Tangan penyaji tidak kontak langsung dengan minuman Tangan penyaji sebelum dan sesudah menyajikan minuman selalu dicuci Lokasi harus cukup jauh dari sumber pencemaran atau yang dapat menimbulkan pencemaran Lokasi terhindar dari vektor (lalat, tikus, dll) Lokasi dilengkapi tempat penampungan sampah yang tertutup Lokasi dilengkapi dengan fasilitas sanitasi air bersih Lokasi dilengkapi dengan fasilitas pengendali vektor Tersedia tempat pembuangan limbah

Lampiran Data Hasil Observasi Higiene Sanitasi Pada Beberapa Produsen Minuman Es Dawet di Kota Medan Tahun No Kode Sampel Nama produsen A Siti B Ana C Rony Lokasi JlMR aya JlSutri sno JlVani li JK (L/P) Umur (tahun) P P L 7 Lama jualan (tahun) Jam jualan (pkl) i i i Observasi Prinsip I Prinsip II Prinsip III 6 7 8 9 I II III I V 6 7 8 9 V i i i i i i i i i i i v i i i i i i a a a a a a b a b a b b b b b a b b a a a b b b b a b b a b a b a a b a a b b b 9 a a a a a a b a b b a b b b b a b b a a a b b b a b b b a b b b a a a a a b b b 8 9 a a a a a a b a b b a b b b b a b b a a a b b b b a a b a b a b a a a a a a a b 6 7 8 9 Keterangan : L = laki-laki P = perempuan a = ya b = tidak Prinsip I = kriteria penilaian pemilihan bahan baku minuman es dawet seperti yang tercantum dalam lembar observasi (I)sd (IV) = bagian dari poin dan merupakan keterangan dari pemilihan bahan baku minuman es dawet Prinsip II = kriteria penilaian penyimpanan bahan baku minuman es dawet seperti yang tercantum dalam lembar observasi Prinsip III = kriteria penilaian pengolahan minuman es dawet seperti yang tercantum dalam lembar observasi

No Kode Sampel Nama produsen Lokasi JK (L/P) Umur (tahun) Data Hasil Observasi Higiene Sanitasi Pada Beberapa Produsen Minuman Es Dawet di Kota Medan Tahun Observasi Lama jualan (tahun) Jam jualan (pkl) Prinsip IV Prins ip V 6 7 8 9 Prinsip VI 6 7 8 9 A Siti B Ana C Rony JlMR aya JlSutri sno JlVani li P P L 7 a a a a a a b a a a b b b b b a a a a b b b b b b a 9 a a a a a a b a a a b b b a a a b a b b b b b b b b 8 9 a a a a a a b a a a b b b b b a a a a b b b b b b b Keterangan : Prinsip IV = kriteria penilaian penyimpanan minuman es dawet yang sudah jadi seperti yang tercantum dalam lembar observasi Prinsip V = kriteria penilaian pengangkutan minuman es dawet yang sudah jadi seperti yang tercantum dalam lembar observasi Prinsip VI = kriteria penilaian penyajian minuman es dawet seperti yang tercantum dalam lembar observasi

Lampiran 9 Gambar Bahan baku pembuatan minuman es dawet Gambar Proses pengolahan minuman es dawet

Gambar Produsen/pengolah minuman yang tidak menerapkan prinsip hygiene yang benar Gambar Tempat penyimpanan bahan minuman dawet yang sudah jadi

Gambar Alat pengangkutan minuman yang sudah jadi Gambar 6 Tempat berjualan serta tempat penyajian minuman

Gambar 7 Koloni Bakteri Escherichia coli