BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN. di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Desain Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Sumogawe 01, beralamat di Jl. Pangeran Diponegoro km.1 Sumogawe, desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Penelitian ini dilakukan dengan cara berkolaborasi dengan guru kelas yang mengajar mata pelajaran IPA. Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan Maret, April, Mei 2016, dengan tahap-tahap sebagai berikut: identifikasi masalah pembelajaran di SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, penyusunan rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, dan pelaporan hasil penelitian. 3.1.2 Karakteristik Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, dengan jumlah siswa sebanyak 36 siswa dari jumlah siswa tersebut terdiri dari 16 siswa perempuan, dan 20 siswa laki-laki. Semua siswa dalam kondisi normal dan berasal dari latar belakang yang berbedabeda. 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas atau independen dan variabel terikat atau dependen. Variabel bebas sering disimbolkan dengan Variabel X dan variabel terikat sering disimbolkan dengan variabel Y. Variabel-variabel tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran CTL (X) b) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Hasil Belajar IPA pada 31

32 materi Sumber Daya Alam dan Teknologi siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang (Y). 3.2.2 Hubungan Antar Variabel Hubungan antar variabel tersebut adalah sebagai berikut : variabel bebas yaitu model pembelajaran CTL adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat yaitu hasil belajar IPA siswa Kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang di pengaruhi oleh model pembelajaran CTL. 3.2.3 Definisi Operasional 3.1.3.1 Model Pembelajaran CTL Model pembelajaran CTL adalah model pembelajaran dimana guru menghadirkan dunia nyata kedalam kelas, dengan cara guru mengaitkan materi pelajaran yang akan di sampaikan dengan pengetahuan yang dimiliki siswa. Model pembelajaran CTL ini dapat membantu mengembangkan pemikiran siswa secara luas, membantu siswa dalam pemahaman konsep pemecahan masalah sehingga siswa mengalami pembelajaran dengan penalaran siswa itu sendiri, terutama dalam pelajaran IPA siswa secara aktif membangun pengetahuan melalui pengalamannya, serta mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 3.1.3.2 Hasil Belajar IPA Hasil belajar IPA adalah upaya untuk menanamkan rasa ingin tahu terhadap ilmu pengetahuan berupa teknologi dan mengembangkan rasa ingin tahu siswa terhadap alam sekitar, karena IPA berhubungan erat dengan teknologi dan alam sekitar. Selain itu hasil belajar IPA juga melatih kemampuan berpikir siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapai siswa dan bagaimana keputusan memecahkan masalah yang dihadapi siswa, sehingga siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan nyata dilingkungannya. Hasil belajar IPA dalam penelitian ini diukur menggunakan tes (evaluasi), yang berupa butiran soal-soal yang dikerjakan oleh siswa. 3. 3 Jenis Penelitian dan Rencana Tindakan Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian PTK memiliki tujuan untuk mengkaji, merefleksi secara kritis segala realitas, kendala,

33 problematika dan implikasi dari kegiatan belajar dengan pendekatan tindakan kelas (siklus belajar), yang diterapkan dalam pembelajaran IPA di kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan semester 2 tahun ajaran 2015/2016. Rencana tindakan dalam penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 (Dua) siklus dan direncanakan akan dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun desain penelitian tindakan yang direncanakan, dapat digambar melalui bagan di bawah ini. Perencanaan Refleksi SIKLUS 1 Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS 2 Pelaksanaan Pengamatan Hasil Belajar IPA Gambar 2: Desain PTK Model Kurt Lewin (Arikunto, 2009: 16)

34 3.3.1 Siklus 1 3.3.1.1 Perencanaan (planning) Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah: a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapakan model pembelajaran CTL pada mata pelajaran IPA materi sumber daya alam dan teknologi dan materi pokok pembahasan tentang dampak pengambilan bahan alam terhadap lingkungan. b. Mempersiapkan media pembelajaran tentang: Gambar tentang dampak pengambilan bahan alam terhadap lingkungan. Kegiatan manusia yang merusak lingkungan alam. c. Menyusun lembar observasi guru dan siswa. d. Observasi. 3.3.1.2 Tindakan (action) Pada tahap tindakan ini guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa sesuai dengan model pembelajaran CTL. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap tindakan adalah: Tabel 4 Tahap Tindakan Siklus 1 Kegiatan Awal 1. Guru membuka pelajaran dengan doa. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 3. Guru memberikan motivasi dan appersepsi kepada siswa. Kegiatan Inti 4. Guru menyampaikan pelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran CTL. 5. Guru manampilkan video tentang kerusakan kelestarian lingkungan. 6. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memberikan tanggapan terhadap video yang sudah disaksikan dengan Alokasi Waktu 15 Menit 50 Menit

35 pengetahuannya sendiri. 7. Guru menampilkan gambar tentang dampak pengambilan bahan alam terhadap kelestarian lingkungan. 8. Siswa di minta untuk menyebutkan contoh dampak negatif dari pengambilan bahan alam terhadap lingkungan. 9. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa, terkait dampak pengambilan bahan alam terhadap lingkungan. 10. Guru membagi siswa kedalam kelompok secara acak. 11. Siswa mengerjakan tugas kelompok dengan mengamati serta mencari solusi mengenai kerusakan alam dan lingkungan. 12. Guru membimbing siswa untuk bekerja sama dalam kelompoknya, dalam berbagi ide dan pengetahuan. 13. Guru membimbing siswa dalam merumuskan hipotesis dari masalah yang di hadapi siswa, sesuai meteri pelajaran. 14. Presentasi hasil diskusi dan penarikan kesimpulan. 15. Guru mengukur kemampuan siswa melalui lembar evaluasi. Penutup 16. Menyimpulkan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran CTL. 17. Melakukan observasi pada pembelajaran CTL. 18. Guru menutup pelajaran dengan doa. 10 Menit 3.3.1.3 Observasi (observasing) Observasi yang dilakukan pada siklus I ini diamati oleh 3 observer. Observer mengamati bagaimana jalannya proses pembelajaran dan perhatian dipusatkan pada kegiatan guru dalam menerapkan pembelajaran, dengan menggunakan model pembelajaran CTL termasuk hasil yang dicapai oleh siswa. 3.3.1.4 Refleksi (reflecting) Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan hasil tes yang didapat oleh siswa. Refleksi pada siklus 1 dilakukan setelah tahap observasi selesai dilakukan. Refleksi pada siklus 1 ini dilakukan untuk mengetahui dan mencatat semua

36 kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada siklus 1, sehingga dapat dilakukan perbaikan pada tahap selanjutnya yaitu siklus 2. 3.3.2 Siklus 2 Berdasarkan analisis pada siklus 1, maka perencanaan pembelajaran pada siklus 2 adalah sebagai berikut: 3.3.2.1 Perencanaan (planning) a. Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan refleksi pada siklus 1. b. Menentukan indikator pencapaian hasil belajar. c. Merancang kembali skenario pembelajaran, untuk mengembangkan program siklus 2. 3.3.2.2 Tindakan (action) Pelaksanaan tindakan pada siklus 2, merupakan pelaksanaan tindakan yang mengacu pada perbaikan-perbaikan, hasil tindakan pada siklus 1. Tabel 5 Tahap Tindakan Siklus 2 Kegiatan Awal 1. Guru membuka pelajaran dengan doa. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 3. Guru memberikan motivasi dan appersepsi kepada siswa. Kegiatan Inti 4. Guru menyampaikan pelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran CTL. 5. Guru manampilkan video tentang teknologi yang di gunakan untuk pengelolaan sumber daya alam. 6. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memberikan tanggapan terhadap video yang sudah disaksikan dengan pengetahuannya sendiri. 7. Guru menampilkan gambar tentang manfaat teknologi terhadap pengelolaan sumber daya alam. Alokasi Waktu 15 Menit 50 Menit

37 8. Siswa di minta untuk menyebutkan contoh-contoh kemajuan teknologi terhadap pengelolaan sumber daya alam. 9. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa, terkait teknologi dan sumber daya alam. 10. Guru membagi siswa kedalam kelompok secara acak. 11. Siswa mengerjakan tugas kelompok dengan mengamati dan mencari solusi tentang pengelolaan sumber daya alam yang menggunakan teknologi dan tidak menggunakan teknologi atau secara manual. 12. Guru membimbing siswa untuk bekerja sama dalam kelompoknya, dalam berbagi ide dan pengetahuan. 13. Guru membimbing siswa dalam merumuskan hipotesis dari masalah yang di hadapi siswa, sesuai meteri pelajaran. 14. Presentasi hasil diskusi dan penarikan kesimpulan. 15. Guru mengukur kemampuan siswa melalui lembar evaluasi. Penutup 16. Menyimpulkan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran CTL. 17. Melakukan observasi pada pembelajaran CTL. 18. Guru menutup pelajaran dengan doa. 10 Menit 3.3.2.3 Observasi (observasing) Pada siklus 2, selama proses observasi berlangsung diamati oleh 2 observer. Observasi pada penelitian ini dilakukan terhadap proses kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CTL. a) Melaksanakan observasi sesuai dengan format yang sudah disiapkan. b) Menilai hasil tindakan sesuai dengan format penilaian yang sudah dibuat. c) Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan sewaktu mengajar.

38 3.3.2.4 Refleksi (reflecting) Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap proses kegiatan pembelajaran. Refleksi dilakukan melalui hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh observer, atas keterlaksanaan tindakan guru kelas dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran CTL. Hasil refleksi dari siklus 2 ini dianalisis untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang menghambat proses pembelajaran, setelah hasil observasi diketahui guru dapat melakuakn perbaikan dari kekurangan-kekurangan tersebut, sehingga dapat memenuhi pencapaian hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan. 3.4 Data dan Cara Pengumpulanya 3.4.1 Cara Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan pada mata pelajaran IPA setelah memperoleh tindakan, adalah: 3.4.1.1 Observasi Observasi digunakan untuk mengamati keterlaksanaan kegiatan pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran CTL. Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat (guru kelas) melihat sekaligus mengamati secara langsung kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya saat proses belajar mengajar berlangsung. 3.4.1.2 Tes Tes digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa selama proses belajar, sehingga peneliti dapat merencanakan tindakan yang akan diambil dalam memperbaiki pembelajaran. Pemberian tindakan dilakukan melalui 2 (dua) siklus, sedangkan evaluasi dilakukan diakhir siklus untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada setiap siklus.

39 3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data 3.4.2.1 Lembar Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang di lakukan observer untuk mengukur kinerja guru dan untuk mengamati aktivitas belajar siswa dalam penerapan model pembelajaran CTL. Untuk mendapatkan data observasi yang valid peneliti menggunakan angket. Adapun kisi-kisi observasi adalah sebagai berikut: Tabel 6 Kisi Kisi Lembar Observasi Guru Melalui Penerapan Model Pembelajaran CTL No Aspek yang diamati Ya Tidak Kegiatan Awal 1 Membuka pelajaran dengan doa 2 Melakukan absensi terhadap kehadiran siswa 3 Menyampaikan tujuan pembelajaran 4 Memberikan motivasi kepada siswa 5 Memberikan appersepsi 6 7 8 9 10 11 Terdapat 80% dari jumlah siswa yang merespon appersepsi yang diberikan guru Kegiatan Inti Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan Guru memberikan hubungan antara materi pokok dengan dunia nyata. Guru menjelaskan materi dengan menampilkan contoh gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran sumber daya alam dan teknologi Terdapat 80% dari jumlah siswa memperhatikan penjelasan guru Guru melakukan tanya jawab mengenai materi pelajaran sumber daya alam dan teknologi

40 12 13 14 Terdapat 80% dari jumlah siswa aktif melakukan tanya jawab mengenai materi pelajaran Adanya interaksi positif antara guru dan siswa, serta siswa dengan siswa. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengeluarakan pendapat mengenai penjelasan guru tentang materi pelajaran sumber daya alam dan teknologi. 15 Guru menanggapi dan membenarkan pendapat dari siswa 16 17 18 19 20 Guru memfasilitasi siswa dan membagi siswa kedalam kelompok belajar dengan masing-masing anggota kelompok 4 siswa. Guru menjelaskan kepada setiap kelompok bagaimana caranya untuk saling bekerja sama dalam kelompok untuk memecahkan masalah yang di hadapi siswa secara efekstif dan efisien Guru memfasilitasi siswa untuk berdiskusi dan bekerja sama dengan anggota kelompok. Guru memfasilitasi siswa untuk memberi tanggapan dari hasil presentasi kelompok temannya. Terdapat 80% dari jumlah siswa yang memberikan tanggapan kepada kelompok temannya 21 Guru memberi pujian bagi setiap kelompok. 22 Guru memberi penguatan kepada siswa mengenai pelajaran yang sudah di sampaikan. 23 Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa Penutup Guru bersama siswa membuat kesimpulan mengenai 24 pembelajaran IPA tentang sumber daya alam dan teknologi. 25 Menutup pelajaran dengan doa Jumlah

41 Persentase Data hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru dalam menerapkan model pembelajaran CTL dalam pembelajaran dinilai dengan rumus dibawah ini: Dengan kriteria nilai : > 86% = Baik sekali 70 85% = Baik 55 69% = Cukup baik < 54% = Kurang Lembar observasi aktivita siswa digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam penerapan pembelajaran IPA melalui model pembelajaran CTL yang dilakukan oleh guru. Adapun kisi-kisi lembar observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 7 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa Aspek Indikator Ya Tidak Keaktifan Keberanian Kerjasama 1. Aktif memperhatikan appersepsi guru. 2. Aktif memperhatikan penjelasan guru. 3. Aktif menjawab pertanyaan guru. 4. Aktif memberikan ide. 5. Rasa ingin tahu dan keberanian siswa. 6. Berani mengajukan pertanyaan yang belum dimengerti. 7. Memiliki keberanian untuk memberi tanggapan terhadap hasil kerja kelompok temannya. 8. Kerjasama mengerjakan tugas-tugas kelompok. 9. Berkerja sama dalam tugas-tugas kelompok dalam memberikan pendapat.

42 Bertanya Kemauan 10. Mengajukan pertanyaan dengan sopan. 11. Bertanya tentang materi yang kurang jelas. 12. Mampu membuat kesimpulan pembelajaran. Jumlah Persentase Data hasil observasi pembelajaran yang dilakukan siswa dalam mengikuti model pembelajaran CTL dalam pembelajaran dinilai dengan rumus dibawah ini: Dengan kriteria nilai : > 86% = Baik sekali 70 85% = Baik 55 69% = Cukup baik < 54% = Kurang 3.4.2.2 Soal Tes Soal tes digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CTL pada pelajaran IPA kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan melalui ketuntasan hasil belajar. Adapun kisi-kisi soal disusun menurut SK dan KD yang telah ditetapkan. Kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 8 Kisi Kisi Soal Evaluasi Pada Pelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam dan Teknologi Standar No Kompetensi Dasar Indikator Kompetensi 11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungannya, teknologi, dan 11.2 Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan. Menjelaskan manfaat sumber daya alam bagi kehidupan manusia. Mengidentifikasi hubungan antara sumber daya alam dan teknologi. Item 1,2,3,5,9, 13 4,14

43 masyarakat. Menjelaskan manfaat teknologi terhadap sumber daya alam. Menyebutkan berbagai contoh benda dari sumber daya alam yang diolah menggunakan teknologi. Menyebutkan penggunaan teknologi dalam pemanfaatan sumber daya alam. 11.3 Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan Jumlah Menjelaskan cara pengelolaan sumber daya alam yang bijak sana. Menyebut contoh-contoh cara pelestarian lingkungan. Menjelaskan keterkaitan antara sumber daya alam dan lingkungan. Menjelaskan dampak negatif pengambilan bahan alam terhadap lingkungan. Menyebutkan contohcontoh pengambilan bahan alam yang merusak kelestarian lingkungan. 6,10 7,11 8,12, 15 1,2,4,7,19 5,9,1 1,12, 16, 18 8,10, 13,1 5 3,14 6,17, 20

44 Persentase Penghitungan hasil belajar siswa diambil dari pra siklus 1 dan siklus 2, dapat di hitung dengan rumus dibawah ini: Dengan kriteria nilai: > 86% = Baik sekali 70 85% = Baik 55 69% = Cukup baik < 54% = Kurang 3.4 Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah harapan terjadinya hasil belajar yang ditunjukkan dengan adanya kenaikan nilai rata-rata kelas. Penerapan model pembelajaran CTL pada mata pelajaran IPA ini dikatakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa apabila ketuntasan hasil belajar individual siswa sudah mencapai nilai 75 dan ketuntasan klasikal jika 80% dari seluruh siswa yang mencapai 75. 3.5 Teknik Analisis Data Teknik analisis data pada penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif. Teknik kualitatif digunakan untuk menggambarkan aktifitas guru dalam mengajar dan aktifitas siswa dalam dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis pencapaian hasil belajar siswa. 3.5.1 Data Kuantitatif Data kuantitatif (hasil belajar siswa) akan dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui kualitas hasil belajar siswa. Adapun penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk presentasi dan angka dengan mengacu pada referensi Aqib (2010) sebagai berikut: a) Berikut adalah rumus untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa.

45 b) Berikut adalah rumus untuk menghitung nilai rata-rata siswa. Keterangan: X N N = Nilai rata rata = Jumlah semua nilai siswa = Jumlah siswa Penghitungan presentase dengan menggunakan rumus di atas harus sesuai dan memperhatikan kriteria ketuntasan belajar siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang yang dikelompokkan kedalam dua kategori yaitu tuntas dan tidak tuntas dengan kriteria sebagai berikut: Tabel 9 Kriteria Ketuntasan Minimal Mata Pelajaran IPA Kriteria Ketuntasan Kualifikasi 75 70 Sumber : KKM SDN 01 Sumogawe 3.5.2 Data Kualitatif Tuntas Tidak Tuntas Data kualitatif berupa data hasil belajar, hasil observasi keterampilan guru serta aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Data hasil belajar siswa dapat dianalisis secara kualitatif untuk memperoleh kesimpulan dengan menggunakan tabel berikut: Tabel 10 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa Tingkat Keberhasilan % Arti Sumber: Aqib (2010: 41) >90 % Sangat Tinggi 70 89 % Tinggi 1 69 % Sedang 1 49 % Rendah <30% Sangat Rendah

46 Jika data hasil perhitungan aktivitas belajar siswa dan kinerja guru hasilnya berupa bilangan pecahan, maka harus dibulatkan menjadi bilangan utuh. Jika hasilnya 0,49 ke bawah maka dibulatkan ke bawah, sedangkan jika hasilnya 0,5 ke atas maka dibulatkan ke atas. Adapun data hasil pengamatan pada proses pembelajaran menggunakan lembar observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa dapat dianalisis secara kualitatif untuk memperoleh kesimpulan dengan menggunakan tabel berikut: Tabel 11 Tabel Rambu Rambu Analisis dan Hasil Analisis Pencapaian Tujuan Tingkat Keberhasilan Kualifikasi Pembelajaran Pembelajaran 90 100% Sangat Baik (SB) Berhasil 70 89% Baik (B) Berhasil 65 69% Cukup (C) Tidak Berhasil 0 59% Kurang (K) Tindak Berhasil Sumber: Aqib (2010) Jika data hasil perhitungan aktivitas belajar siswa dan kinerja guru hasilnya berupa bilangan pecahan, maka harus dibulatkan menjadi bilangan utuh. Jika hasilnya 0,49 ke bawah maka dibulatkan ke bawah, sedangkan jika hasilnya 0,5 ke atas maka dibulatkan ke atas. 3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.6.1 Uji Validitas Uji validitas dan reliabilitas di laksanakan di kelas 5 SDN Sumogawe 01. Uji validitas siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 11 April 2016 dan uji validitas siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 11 April 2016. Tujuan dari pelaksanaan uji validitas ini adalah untuk mengetahui kelayakan butir soal yang nanti akan digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Priyatno (2009: 97) mengemukakan bahwa instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Pengambilan keputusan pada uji validitas biasanya dilakukan dengan

47 membandingkan correted item to total correlation dengan batasan r tabel dengan signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 30 siswa dan jumlah soal 30 butir soal. Untuk batasan r tabel dengan N= 30 maka didapat r tabel sebesar 1. Artinya jika nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan maka item dianggap valid, sedangkan jika kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid. Untuk mengetahuai valid atau tidaknya jumlah soal maka peneliti menganalisis menggunakan alat analisis berupa SPSS 17 for window. Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen dapat dilihat angka pada Corrected Item- Total Correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total. Tabel 12 Koefisien Validitas Instrumen Koefisien Kualifikasi 0,91 1,00 0,71 0,90 0,41 0,70 0,21 0,40 Negatif 0,20 Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah Berdasarkan hasil pengujian validitas soal siklus 1 dan siklus 2, maka dapat di lihat uji validitas dengan jumlah soal 30 butir, tersaji dalam tabel berikut : Tabel 13 Hasil Validitas Butir Soal Evaluasi Siklus 1 Valid 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30 Tidak Valid 6, 8, 14, 15, 25 25 5 Berdasarkan Tabel 13 di atas menunjukan bahwa dari 30 butir soal yang diujikan, sebanyak 25 soal yang valid dan ada 5 soal yang tidak valid. Dengan demikian instrument tersebut dapat digunakan sebagai instrument evaluasi Siklus I dalam penelitian yang akan dilakukan tetapi harus dilakukan uji taraf kesukaran untuk memilih 20 soal yang akan digunakan.

48 Tabel 14 Hasil Validitas Butir Soal Evaluasi Siklus 2 Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 30 Tidak Valid 15, 24, 29 27 3 Berdasarkan Tabel 14 diatas dapat dilihat bahwa dari 30 butir soal yang diujikan, sebanyak 27 soal yang valid dan ada 3 soal yang tidak valid. Dengan demikian instrument tersebut dapat digunakan sebagai instrument evaluasi Siklus 2 dalam penelitian yang akan dilakukan tetapi harus dilakukan uji taraf kesukaran untuk memilih 20 soal yang akan digunakan. Langkah-langkah uji validitas: a. Klik Analzye Scale Reliability Statistik b. Kemudian copy jumlah soal pindahkan ke ruas kanan pilih Statistik Item-item for deleted Continoues Ok. 3.6.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat ukur. Kata reliabel sering disebut dengan nama lain, misalnya terpercaya, terandalkan, ajeg, stabil, konsisten, dan lain sebagainya. Untuk menghitung tingkat reliabilitas tes hasil belajar, dalam penelitian ini digunakan rumus dari relibalitas alpha cronbach. Untuk menghitung reliabilitas, digunakan alat bantu statistik 17.0 for windows. Menurut Azwar (2007: 44), reliabilitas mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 hingga 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00, maka semakin tinggi reliabilitasnya (Azwar, 2007: 44). Kaidah untuk menentukan tingkat reliabilitas menurut Gulford & Frucker (dalam Azwar,2007: 44) sebagai berikut:

49 Nilai Tabel 15 Kategori Reliabilitas Data Reliabilitas 0,90. Sangat Reliabel 0,71 0,89 Reliabel 0,41 0,70 Cukup Reliabel 0,21 0,40 Kurang Reliabel.. 0,20 Tidak Reliabel Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha 0,41. reliabilitas suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 17.0 yaitu dengan cara Analyze Scale Reliability Analysis atau kemudian untuk melihat hasilnya apakah instrument reliabel atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan, apabila nilai alpha ( ) kurang dari < 0.41 maka instrumen tersebut tidak reliabel. Berdasarkan hasil uji reliabilitas soal diketahui bahwa koefisien nilai alpha siklus 1 adalah 0,729 sedangkan untuk siklus 2 nilai alpha 0,801. Berdasarkan patokan pada tabel kategori reliabilitas di atas, maka diketahui bahwa reliabilitas instrumen penelitian siklus 1 dan 2 berada pada kategori sangat reliabel. 3.6.3 Uji Tingkat Kesukaran Soal Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut tergolong mudah atau sukar. Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya sesuatu soal. Kriteria tingkat kesukaran soal menurut Nana Sudjana (2011) P : 0,00 0,03 adalah soal sukar P : 0,30 0,70 adalah soal sedang P : 0,70 1,00 adalah soal mudah

50 Tabel 16 Indeks Kesukaran Instrumen Soal Siklus 1 dan Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2 Sukar Sedang Mudah Sukar Sedang Mudah 5, 11, 29 1, 2, 3, 4, 7, 9, 10, 12, 13, 16, 17, 19, 20, 21, 23, 24, 26, 27, 28 18, 22, 30 2, 19, 22 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 16, 18, 20, 21, 23, 25, 26, 28, 30 10, 17, 27