Modul Praktikum. Project Terintegrasi

dokumen-dokumen yang mirip
PRAKTIKUM TERINTEGRASI 1 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PELANGGARAN DAN SANKSI LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI

KATA PENGANTAR. Malang, Februari Penulis. Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di

PERANCANGAN KONSEP KURSI KANTOR BERDASARKAN KEBUTUHAN KONSUMEN DAN STUDI PERBANDINGAN PRODUK PESAING

BAB 3 METODE PERANCANGAN SISTEM

PERATURAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB 2 LANDASAN TEORI

PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK) MITRA LAMPUNG

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

TATA TERTIB PESERTA PRAKTIKUM PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU

TATA TERTIB PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI

TIN305 - Perancangan dan Pengembangan Produk Materi #1 Genap 2014/2015. TIN305 - Perancangan dan Pengembangan Produk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK PROSEDUR STANDAR OPERASIONAL PRAKTIKUM MANUFAKTUR TERINTEGRASI I

PERTEMUAN 4 (PENGEMBANGAN DAN PEMILIHAN KONSEP) SELASA & KAMIS, 1 & 3 NOVEMBER 2016

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

Panduan Praktikum Statistika Industri ini disusun dengan tujuan agar dapat membantu praktikan memahami teori statistika yang telah didapat melalui

PEDOMAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KOMPUTASI STATISTIKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA SEMESTER GENAP 2014/2015

PETUNJUK DAN TATA TERTIB PELAKSANAAN ASISTENSI LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN SEMESTER GANJIL 2016 / 2017

4. Kriteria IDE PRODUK :

Perancangan Teknik Industri 3

BUKU PANDUAN PERATURAN LABORATORIUM LABDASAR. (edisi 4 November 2008)

4. Mahasiswa menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri. (S6, S7, S8, S9, S10); Garis Entry Behavior

KONTRAK PEMBELAJARAN

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 4. Gasal 2014

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENGEMBANGAN KONSEP

Rencana Perkuliahan Intervensi Kelompok (3 SKS) Danang Setyo Budi Baskoro, S.Psi., M.Psi. Ganjil 2013/2014

Perancangan Teknik Industri 3

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 2. Gasal 2014

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perancangan Teknik Industri 2

MANUAL PROSEDUR. Praktikum Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

RESPONSI PRAKTIKUM METODE NUMERIK. Laboratorium Komputasi Fisika FMIPA Unpad 2015

Sampaikan pertanyaan dan masukan Anda di Forum TI, di bagian Kerja Praktik I.

Bab 3 Metodologi Penelitian

Proses Kebutuhan Pelanggan

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 (sesuai periode berjalan)

PERENCANAAN & PERANCANGAN PRODUK KULIAH 1: INTRODUCTION

SEGMENTASI PASAR. Hasil dan Pembahasan 1. Buatlah peta segmentasi pasar dari meja yang kalian gunakan sesuai dengan langkah-langkah...

BAB 2 LANDASAN TEORI

PRAKTIKUM MESIN LISTRIK : MOTOR ARUS SEARAH (DC)

MANUAL PROSEDUR PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN PRODUK PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK

AKTIVITAS PENYUSUNAN KONSEP

PRAKTIKUM KONVERTER DC-DC CHOPPER

PENDAHULUAN A. Kegiatan Praktikum

Pendahuluan A. Kegiatan Praktikum

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

KONTRAK PEMBELAJARAN 23/02/2012 ERGONOMI. : DR. Dwi Purnomo, STP.,MT/ Rosalinda, S.T.,MT. Kode Mata Kuliah/SKS FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB 3. Metode Perancangan Produk

MANUAL PROSEDUR PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

PENERAPAN FAKTOR ERGONOMIS DAN PENGUKURAN ANTRPOMETRI DALAM PERANCANGAN HANDGRIP PENUMPANG (STUDI KASUS : TRANSJAKARTA KORIDOR VIII)

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL

Ir. Erlinda Muslim, MEE

Bab 3. Metodologi Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

TUGAS PENYUSUNAN EVALUASI PROGRAM DAN PROSES PEMBELAJARAN

PRAKTIKUM MESIN LISTRIK : TRANSFOMATOR

PERANCANGAN KERETA BELANJA PADA SUPERMARKET

KKKF43123 REKAYASA PERANGKAT LUNAK II

BAB 3 METODE PERANCANGAN PRODUK

SILABUS MATA KULIAH. Pengalaman Pembelajaran. 1. Menyusun langkahlangkah. 1. Langkahlangkah. setiap metode penarikan sampel 2.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Praktikum Elektronika Daya. Laboratorium Konversi Energi Listrik 2017

PERENCANAAN & PERANCANGAN PRODUK

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Teknologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Prosedur Penyusunan IS Minor Project Semester Ganjil 2011/2012

PRAKTIKUM MESIN LISTRIK : GENERATOR ASINKRON/INDUKSI

PRAKTIKUM KONVERTER AC-AC TRIAC

Kontrak (Rencana) Pembelajaran

PERANCANGAN PRODUK PISPOT DUA BAGIAN DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ANALISIS SWOT

KONTRAK PEMBELAJARAN (KP) MATA KULIAH TEKNIK DAN SURVEI DATA TATA RUANG

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER DIII BISNIS & KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH INTISARI

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 1. Gasal 2015/2016

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 (sesuai periode berjalan)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PANDUAN PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 4. Nama : NPM : Kelas : Kelompok : Oleh: Asisten Laboratorium. Perancangan Teknik Industri 4

BAB 2 LANDASAN TEORI

MANUAL PROSEDUR OPERASIONAL LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN

SKRIPSI DESAIN PERANGKAT LIPAT UNTUK KOTAK MAKANAN. Disusun Oleh : Oki Saputra

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Fisiologi Veteriner

Erwin Wijaya 1, Novi 2, Christina Wirawan 3 Abstrak

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Kebidanan dan Kemajiran Veteriner

TUJUAN FUNGSI DEFINISI RUANG LINGKUP URAIAN PROSEDUR I. Tata Tertib Laboratorium Tidak Boleh Mengikuti Praktikum

PRAKTIKUM KONVERTER DC-AC INVERTER

Bab 2 Landasan Teori

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 04 September 2015

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 1. Gasal 2014

Transkripsi:

Modul Praktikum 1. Project Terintegrasi Modul Praktikum Project Terintegrasi Sekolah Tinggi Teknik Qomaruddin Gresik Semester Genap Th. 2016-2017 SOFIYANURRIYANTI, S.T., M.T

Tahapan Proses Perencanaan Pengembangan Produk MODUL 1. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN MODUL 2. SPESIFIKASI PRODUK MODUL 3. PENYUSUNAN KONSEP MODUL 4. PEMILIHAN KONSEP MODUL 5. PENGUJIAN KONSEP NAMA : NIM/KELOMPOK : Laboratorium Pengembangan Produk Program Studi Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Qomaruddin Gresik 2017 Modul Praktikum Project Terintegrasi Sekolah Tinggi Teknik Qomaruddin Gresik Semester Genap Th. 2016-2017 SOFIYANURRIYANTI, S.T., M.T

I. PENDAHULUAN Praktikum Project Terintegrasi mata kuliah perencanaan dan pengembangan produk, merupakan salah satu praktikum yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa jurusan teknik industri dengan beban studi 1 sks. Praktikum P3 ini dilakukan untuk menunjang teori yang diberikan pada perkuliahan dan untuk memperoleh informasi berdasarkan pada data, keadaan yang sebenarnya dilapangan. Tujuan praktikum adalah (1) Mahasiswa mampu mengidentifikasi konsep perancangan produk, produk, organisasi dan lingkupnya (2) Mahasiswa mampu menentukan atau melakukan proses inovasi produk dan mempresentasikan konsep ide, kreativitas pada produk baru (3) Mahasiswa mampu memahami proses atau identifikasi proses tahapan perancangan suatu produk (4) Mahasiswa mampu merancang, menciptakan, menyusun, menguji dengan melakukan pengujian terhadap konsep dan arsitektur produk (5) Mahasiswa dapat menganalisis bagaimana merencanakan peluang usaha pasar yang lebih baik dengan produk unggulannya (6) Mahasiswa dapat memahami dan membuat analisa ekonomis dalam perancangan produk. Dalam praktikum ini dilandasi sebagaian besar materi perkuliahan maupun praktikum terangkum dalam Kurikulum Jurusan Teknik Industri. Perancangan produk yang ditunjang dari pengantar teknik industri, pengetahuan bahan teknik, statistika industri, proses manufaktur dan ergonomi, analisa perancangan sistem kerja, sistem produksi, perencanaan tata letak fasilitas, perencanaan dan pengendalian produksi, manajemen pemasaran, ekonomi teknik, akuntansi biaya, manajemen industri, operasional riset, pengantar teknik industri, analisis cluster (statistik multivariat), manajemen sumberdaya manusia, psikologi industri, analisis resiko, six sigma, pengantar ilmu teknologi, sistem informasi, analisa perancangan dan perusahaan, pengendalian dan penjaminan kualitas. Pelaksanakan praktikum diupayakan mampu memanfaatkan fungsi laboratorium di jurusan teknik industri. Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi memfasilitasi dalam studi sistem kerja bersentra manusia yang diperlukan saat perancangan produk, perancangan proses maupun perencanaan tata letak. Laboratorium Sistem Manufaktur memfasilitasi dalam analisis kelayakan teknis pada spesifikasi teknis dan desain produk, penentuan proses, serta perencanaan kapasitas dan perencanaan produksi. Laboratorium Statistik dan Rekayasa Kualitas memfasilitasi dalam pengolahan data statistik terutama pada analisis kelayakan pemasaran. Laboratorium Simulasi memfasilitasi dalam mengevaluasi kelayakan sistem produksi dalam mendukung bisnis. Modul Praktikum Project Terintegrasi 2016/2017- Sofiyanurriyanti, S.T., M.T Sekolah Tinggi Teknik Qomaruddin Gresik Semester Genap Th. 2

Laboratorium Pemrograman Komputer memfasilitasi dalam peramalan bisnis dan pengolahan data keuangan. I. TATA TERTIB PRAKTIKUM DAN SANKSI A. Kewajiban Praktikan : 1. Praktikan wajib mengikuti praktikum sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. 2. Praktikan wajib hadir 15 menit sebelum praktikum dimulai 3. Praktikan wajib mengerjakan tugas pendahuluan sesuai instruksi yang telah ditentukan dan dikumpulkan sehari sebelum praktikum. 4. Praktikan wajib melakukan asistensi minimal tiga kali tiap modul. 5. Praktikan wajib memakai name tag selama praktikum dan asistensi berlangsung. 6. Praktikan wajib membawa name tag praktikan, modul praktikum, dan peralatan lain yang dibutuhkan. 7. Praktikan wajib mengerjakan tugas pendahuluan, tes awal, dan laporan dengan jujur (tidak menyontek) atau copas. 8. Praktikan wajib mengenakan kemeja atau kaos berkerah pada saat pelaksanaan praktikum dan memakai sepatu (tumit dan jempol kaki tidak terlihat) serta dil arang memakai jaket (kecuali sakit). 9. Praktikan wajib mempersiapkan materi untuk praktikum sebaik baiknya. 10. Praktikan wajib menjaga kebersihan laboratorium baik selama praktikum berlangsung dan setelah praktikum selesai. 11. Praktikan wajib mematikan alat komunikasi (HP atau alat elektronik lainnya II. PELAKSANAAN PRAKTIKUM A. Tugas Pendahuluan 1. Untuk setiap modul disesuaikan dengan instruksi dari asisten. 2. Tugas pendahuluan dikeluarkan pada saat yang bersamaan untuk semua shift atau kelompok. B. Laporan 1. Pada waktu asistensi diwajibkan dan diberi nilai dikartu asistensi atau di name tag 2. Keterlambatan asistensi maksimal 15 menit, apabila lebih dari 15 menit praktikan boleh melakukan asistensi (jika asisten berkenan) namun tidak ada nilai asistensi. Modul Praktikum Project Terintegrasi 2016/2017- Sofiyanurriyanti, S.T., M.T Sekolah Tinggi Teknik Qomaruddin Gresik Semester Genap Th. 3

3. Tidak mengumpulkan laporan, praktikan dianggap tidak mengikuti praktikum modul/gugur modul tersebut (modul = 0) 4. Keterlambatan pengumpulan laporan maksimal 15 menit dengan pengurangan nilai setiap menitnya menggunakan rumus n/15 * NA dengan n adalah jumlah menit keterlambatan dan NA adalah nilai akhir laporan. 5. Terlambat lebih dari 15 menit maka nilai laporan 0 (jika dikumpulkan) 6. Apabila tidak ada tanda tangan asisten pada lembar asistensi maka nilai asistensi adalah 0 (nol). 7. Pada saat asistensi, praktikan menggunakan atribut sesuai ketentuan pada saat praktikum. 8. Penulisan laporan mengikuti format karya tulis ilmiah yang telah ditentukan. III. SANKSI PRAKTIKUM 1. Praktikan yang memakai pakaian kaos oblong pada saat praktikum dan asistensi atau sandal atau alas kaki terbuka (tumit dan ibu jari kaki terlihat) 2. Tidak membawa name tag pada saat praktikum dan asistensi 3. Terlambat Hadir 4. Melanggar Kewajiban yang telah ditetapkan 5. Menggangu jalannya praktikum dengan membuat gaduh pada saat praktikum. 6. Makan, Minum dan merokok selama praktikum 7. Meninggalkan laboratorium/ kelas tanpa seizin Dosen dan Asisten 8. Nilai Mata Kuliah E apabila terbukti melakukan plagiat atau COPAS 9. Peraturan ini tidak dapat diganggu gugat, dan ditetapkan demi kelancaran jalannya praktikum. IV. PRAKTIKAN GUGUR PRAKTIKUM 1. Melakukan kecurangan dalam pelaksanaan praktikum COPAS (menduplikat laporan kelompok lain, pengambilan data, tugas pendahuluan, tidak bertanggung jawab atau kerusakan dan kerusakan peralatan laboratorium dll). 2. Tidak mengikuti 1 modul praktikum 3. Melecehkan Dosen atau Asisten. Modul Praktikum Project Terintegrasi 2016/2017- Sofiyanurriyanti, S.T., M.T Sekolah Tinggi Teknik Qomaruddin Gresik Semester Genap Th. 4

LEMBAR ASISTENSI PRAKTIKUM PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK Kelompok : Nama Kelompok : Dosen Pembimbing : Sofiyanurriyanti, S.T., M.T 1. Nama (NIM) 2. Nama (NIM) 3. Nama (NIM) 4. Nama (NIM) 5. Nama (NIM) No Hari/ Tanggal Catatan Tanda Tangan Asisten Praktikum Tanda Tangan Dosen Pembimbing Modul Praktikum Project Terintegrasi 2016/2017- Sofiyanurriyanti, S.T., M.T Sekolah Tinggi Teknik Qomaruddin Gresik Semester Genap Th. 5

MODUL 1 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN 1.1 Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa mendapatkan voice of customer (VOC) dengan melakukan identifikasi kebutuhan melalui wawancara, focus group discussion (FGD), interview, dan kuisioner kepada para responden (pelanggan). 2. Mengidentifikasi kebutuhan tersembunyi sebaik kebutuhan eksplisit 3. Memaparkan fakta riil untuk menjustifikasi spesifikasi produk 4. Mengembangkan pemahaman kebutuhan konsumen diantara anggota tim pengembang 5. Menyusun hierarki kebutuhan pelanggan sesuai dengan kebutuhan primer (kriteria) dan kebutuhan sekunder (sub kriteria) 1.2 Landasan Teori Identifikasi kebutuhan pelanggan adalah sebuah rangkaian kegiatan untuk mengidentifikasi karateristik tertentu sebuah produk yang diinginkan oleh konsumen. Rangkaian kegiatan yang dibagi menjadi lima tahap. Metode ini tidak dianggap sebagai proses melainkan sebagai titik awal perbaikan dan penyempurnaan yang terus menerus. Ulrich & Eppinger (2001) menjela skan bahwa tahapan dalam proses perencanaan dan pengembangan produk adalah seperti pada Gambar 1.1 berikut ini : Gambar 1.1 Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk Mengidentifikasikan kebutuhan konsumen merupakan langkah pertama dalam konsep kegiatan perancangan dan pengembangan produk. Langkah ini sangat penting bagi perusahaan apabila mereka ingin agar produknya tetap dapat diterima pasar. Perancangan dan pengembangan produk dapat dimulai dari produk yang benar-benar baru atau dari produk yang 6

sudah ada. Identifikasi Kebutuhan bertujuan agar dapat mengetahui kebutuhan kebutuhan yang tersembunyi maupun kebutuhan kebutuhan yang muncul secara eksplisit. Untuk mengetahui kebutuhan kebutuhan dapat dilakukan identifikasidengan cara wawancara dan menyebarkan kuesioner. Sebelum memulai praktikum pengembangan produk, hal utama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi peluang pasar, mencatat kendala utama serta menetapkan tujuan yang dilakukan. Informasi ini secara formal disebut penyataan misi. Pernyataan misis menjelaskan arah mana yang akan dituju, namun tidak menjelasksn tujuan dan caranya. Adapun identifikasi kebutuhan dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu : 1) Mengumpulkan data mentah dari pelanggan; 2) Menginterpretasikan data mentah menjadi kebutuhan pelanggan; 3) Mengorganisasikan kebutuhan menjadi beberapa hierarki; 4) Menetapkan derajat kepentingan relatif setiap kebutuhan 5) Menganalisa hasil dan proses 1.3 Alat & Bahan Kuesioner kebutuhan pelanggan atas produk yang dikembangkan 1.4 Prosedur Praktikum Penetapan ide produk (isi form penyataan misi sesuai dengan produk yang akan anda usulkan) 1. Tentukan produk yang dipilih untuk dikembangkan serta pelanggan yang menjadi target pasar. 2. Buatlah Mission Statement dari produk yang akan dikembangkan sesuai tabel 1.1 dan tabel 1.2 7

Tabel 1.1 Mission Statement Mission Statement : Proyek X Deskripsi Produk Sasaran Bisnis Kunci Pasar Utama Pasar Sekunder Asumsi-asumsi Pihak yang terkait Tabel 1.2 Pernyataan Misi 8

3. Kumpulkan data mentah dari pelanggan yang menjadi target pasar melalui wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan sesuai tabel 1.3 untuk memperoleh pernyataan pelanggan terhadap produk tersebut. Kemudian, interpretasikan menjadi kebutuhan pelanggan. Tabel 1.3 Pernyataan Pelanggan dan Interpretasi Kebutuhan Nama Responden : Alamat dan No Telp : Tanggal : Jenis produk X yang digunakan sekarang : No 1 Pertanyaan Penggunaan tertentu Pernyataan Pelanggan Interpretasi Kebutuhan 2 Hal-hal yang disukai terhadap alat yang sekarang 3 Hal-hal yang tidak disukai terhadap alat yang sekarang 4 Usulan perbaikan 4. Kelompokkan kebutuhan berdasarkan kesamaan karakteristik 5. Tentukan nama setiap kelompok kebutuhan tersebut (nama kelompok tersebut akan menjadi kebutuhan primer atau kriteria) 9

MODUL 2 SPESIFIKASI PRODUK 2.1 Tujuan Praktikum 1. Menetapkan spesifikasi dan targetnya 2.2 Teori Kebutuhan pelanggan umumnya diekspresikan dalam Customer needs. Daftar kebutuhan pelanggan masih mengandung banyak interpretasi yang subyektif. Untuk alasan ini, tim pengembang biasanya menetapkan serangkaian spesifikasi yang mengungkapkan detail-detail yang tepat dan terukur mengenai apa yang harus dilakukan produk. Spesifikasi produk tidak memberitahukan tim bagaimana memenuhi kebutuhan pelanggan, tetapi mereka menampilkan pernyataan yang tidak mendua mengenai apa yang harus diusahakan oleh tim dalam upaya memuaskan kebutuhan pelanggan. Spesifikasi produk menjelaskan hal-hal yang harus dilakukan oleh sebuah produk. Spesifikasi terdiri dari metrik dan nilai metrik. Nilai selalu diikuti dengan satuan yang sesuai. Metrik dan nilai bersama-sama membentuk spesifikasi. Target spesifikasi dibuat setelah kebutuhan pelanggan diidentifikasi, tetapi sebelum konsep produk dikembangkan. Penetapan spesifikasi yang subjektif atau kurang cermat akan menghasilkan ketidaklayakan secara teknis. Target spesifikasi berperan dalam menjelaskan produk agar sukses di pasaran, kemudian target spesifikasi ini akan diperbaiki tergantung kepada batasan konsep produk yang akhirnya dipilih. Proses pembuatan target spesifikasi terdiri dari empat langkah : 1. Menyiapkan gambar metrik dan menggunakan metrik-metrik kebutuhan, jika diperlukan. Dalam menyiapkan daftar metrik ada beberapa hal yang harus kita perhatikan : 2. Metrik harus lengkap. Secara ideal setiap kebutuhan konsumen harus dihubungkan dengan menggunakan metrik tunggal dan nilai metrik harus berkorelasi secara sempurna dengan pemuasan kebutuhan. 3. Metrik harus dependen, variabel. Desainer menggunakan banyak jenis variabel dalam pengembangan produk; ada yang dependen, mis: massa, ada juga yang independent, mis: material yang digunakan. 10

4. Metrik harus praktis. Metrik harus dapat diobservasi atau dianalisis secara langsung sehingga nantinya dapat dievaluasi dengan mudah oleh tim. 5. Beberapa kebutuhan tidak dapat dengan mudah diterjemahkan kedalam metrik quantifiable. 6. Metrik harus termasuk kriteria umum untuk perbandingan dalam market place. a. Mengumpulkan informasi tentang pesaing. Benchmarking adalah proses perbandingan antara produk yang akan dikembangkan dengan produk yang sudah ada sebelumnya. b. Menetapkan nilai target ideal dan marginal yang dapat dicapai untuk tiap metrik. Pada tahap ini, tim perancangan produk menentukan dua tipe target nilai (value) untuk metric dari informasi yang tersedia. Dua tipe target nilai tersebut adalah nilai ideal dan nilai marginal. Nilai ideal adalah hasil terbaik yang tim harapkan sedangkan nilai marginal adalah nilai yang secara komersial dapat diterima di pasar. c. Merefleksikan hasil dan proses. Pada tahap terakhir dari spesifikasi target yaitu merefleksikan hasil dan proses dengan melakukan beberapa kali pengulangan analisis terhadap spesifikasi final berdasarkan aspek keinginan konsumen, keadaan ekonomi, keadaan pasar, keadaan pesaing, teknikal metrik yang digunakan, produk pesaing, serta beberapa pengulangan analisis terhadap target-target yang ditentukan oleh tim. Hal tersebut dilakukan agar refleksi dan pertimbangan pada setiap pengulangan akan membantu memberikan jaminan keyakinan bahwa hasil yang akan diperoleh sesuai dengan tujuan proyek. 2.3 Alat & Bahan Kuesioner penilaian kepuasan pelanggan atas produk pesaing 2.4 Prosedur 1. Buatlah daftar hierarki Kebutuhan Pelanggan berdasar Modul 1 dan derajat kepentingannya setelah diskusi oleh tim pengembang seperti tabel 2.1 11

Tabel 2.1 Kebutuhan Pelanggan dan Derajat Kepentingan No Kebutuhan Kepentingan 2. Buatlah daftar matrix kebutuhan serta metrik kebutuhan dari produk tersebut Table 2.2 Daftar metrik untuk produk x No. Kebutuhan Metrik Kepentingan Satuan 12

Tabel 2.3 Metrik metrik kebutuhan Respon Teknis 1 Respon Teknis 2 Respon Teknis 3 Respon Teknis 4 Respon Teknis 5 Respon Teknis 6 dst 1 2 3 4 5 6 dst 1 Kebutuhan 1 2 Kebutuhan 2 3 Kebutuhan 3 4 Kebutuhan 4 dst dst 3. Himpunlah informasi tentang pesaing sesuai dengan respons teknis. Table 2.4 Analisis pesaing berdasarkan respon teknis No metrik Kebutuhan Respon teknis Kepentingan Satuan Produk Pesaing 1 Produk Pesaing 1 1,2,3 2 2 dst 4. Selanjutnya mintalah pelanggan untuk memberikan penilaian pada produk yang kita pilih saat ini dan produk pesaing dengan menggunakan skala 1-5. Sangat buruk : 1 Buruk : 2 Sedang : 3 Baik : 4 Sangat baik : 5 13

Tabel 2.5. Penilaian kepuasan pelanggan terhadap produk pesaing Rating Penilaian oleh pelanggan No. Kebutuhan Kepentingan Produk Pesaing 1 Produk Pesaing 5. Buatlah spesifikasi target seperti tabel 2.5 No Kebutuhan Metrik Kepentingan Satuan Nilai Marginal 1 1,2,3 2 2 Nilai Ideal 14

MODUL 3 PENYUSUNAN KONSEP 3.1 Tujuan 1. Dapat menetapkan spesifikasi akhir produk 2. Dapat membuat proses analisa ekonomi produk 3.2 Teori Konsep produk adalah sebuah gambaran atau perkiraan mengenai teknologi, prinsip kerja dan bentuk produk. Konsep produk merupakan gambaran singkat bagaimana produk memuaskan kebutuhan pelanggan. Sebuah konsep biasanya diekspresikan sebagai sebuah sketsa atau sebagai sebuah model 3 dimensi secara garis besar dan seringkali disertai oleh sebuah uraian gambar. Sebuah produk dapat memuaskan pelanggan dan dapat sukses di pasaran bergantung pada nilai yang tinggi untuk ukuran kualitas yang mendasari konsep. Sebuah konsep yang bagus kadangkala dilaksanakan secara kurang baik pada tahap pengembangan berikutnya, tetapi sebuah konsep yang buruk jarang dimanipulasi untuk mencapai sukses yang menguntungkan. Untungnya penyusunan konsep biasanya relatif lebih murah dan dapat dilaksanakan dengan cepat jika dibandingkan dengan proses pengembangan lainnya. Proses penyusunan konsep dimulai dengan serangkaian kebutuhan pelanggan dan spesifikasi target, dan diakhiri dengan terciptanya beberapa konsep produk sebagai sebuah pilihan akhir. Dalam banyak kasus sebuah tim pengembangan yang efektif akan menghasilkan ratusan konsep, 5 sampai 20 dari konsep tersebut patut mendapatkan pertimbangan yang serius selama kegiatan pemilihan konsep. Penyusunan konsep yang baik memberi keyakinan kepada tim bahwa seluruh kemungkinan telah digali. Dengan menggali banyak konsep alternatif pada awal proses pengembangan, kemungkinan tim akan terlambat menemukan sebuah konsep yang superior atau seorang pesaing akan mengenalkan sebuah produk dengan penampilan yang lebih baik terlebih dahulu akan sangat berkurang. 3.3 Alat dan Bahan Daftar spesifikasi target produk sesuai dengan modul 2 3.4 Prosedur 1. Buatlah model-model teknis yang dapat berupa perkiraan analitik atau fisik untuk menilai kelayakan teknis yang berisi tentang Variabel rancangan (input model) dan Metriks (Output model). 15

2. Buatlah daftar material dan perkiraan biaya Tabel 3.1 Daftar Material dan Perkiraan Biaya Komponen Jumlah Biaya Tinggi Biaya Rendah Komponen 1 Komponen 2 Komponen 3 dst 3. Buatlah peta persaingan yang menggambarkan estimasi biaya manufaktur 4. Tetapkan spesifikasi akhir produk No Metrik Metrik Satuan Nilai 1 2 3 dst 5. Lakukan dekomposisi masalah untuk merancang produk tersebut 6. Buatlah konsep untuk submasalah dari produk tersebut 16

MODUL 4 PEMILIHAN KONSEP 4.1 Tujuan Menyaring konsep dan memilih alternative konsep produk yang dapat mewakili seluruh spesifikasi produk. 4.2 Teori Konsep produk adalah sebuah gambaran atau perkiraan mengenai teknologi, prinsip kerja, dan bentuk produk. Sasaran dari penyusunan konsep adalah menggali lebih jauh mengenai konsep-konsep yang lebih sesuai dengan kebutuhan pekerja. Sehingga pada prosesnya penulis akan menyusun konsep konsep yang disesuaikan dengan tahap tahap sebelumnya. Tahap Screening konsep bertujuan untuk mempersempit alternatif konsep yang telah disusun oleh penulis berdasarkan hasil proses proses yang dilakukan pada tahap sebelumnya. Tahap Scoring konsep merupakan tahap lanjutan dari screening konsep. Pada tahap ini bertujuan untuk memilih konsep-konsep terbaik dalam mewujudkan fasilitas kerja usulan. Penyaringan konsep didasarkan pada metode yang dikembangkan oleh Stuart Pugh pada tahun 1980-an dan seringkali disebut seleksi konsep Pugh (Pugh, 1990). Tujuan tahapan ini adalah mempersempit jumlah konsep secara cepat dan untuk memperbaiki konsep. Ada 5 langkah dalam proses penyaringan konsep, yaitu : 1) Menyiapkan matriks seleksi; 2) Menilai konsep; 3) Meranking konsepkonsep; 4) Menggabungkan dan memperbaiki konsep; 5) Memilih satu atau lebih konsep 4.3 Prosedur 1. Ciptakan beberapa konsep produk (minimal 2 konsep yang berbeda) dengan melihat modul sebelumnya. 2. Buatlah matrik penyaringan konsep untuk mengidentifikasi beberapa konsep untuk dipertimbangkan lebih lanjut 17

Table 4.1 Matriks penyaringan konsep Konsep A B C dst Kriteria Seleksi Beban Rating Nilai Beban Rating Nilai Beban Rating Nilai Beban Total Rangking LANJUTKAN? 3. Lakukan penilaian konsep oleh tim pengembang produk dengan menggunakan bobot antara 0-1 dan rating sebagai berikut : Tabel 4.2 Rating penilaian konsep produk Tingkat kepentingan Sangat buruk dibandingkan referensi Buruk dibandingkan referensi 2 Sama seperti referensi 3 Rating 1 Lebih baik dari referensi 4 Sangat lebih baik dari referensi 5 18

4. Merangking konsep dengan menggunakan rumus berikut: Dimana: rj = nilai konsep j untuk kriteria i wj = bobot untuk kriteria i ; n = jumlah keiteria Sj = total nilai konsep j =. Table 4.3 Penilaian untuk penyaringan konsep KONSEP-KONSEP Kriteria Seleksi 1.. Bobot (1) Nilai (2) A Nilai terbobot (1) x (2) Rating (3) B Rating terbobot (1) x (3)... 2.. 3.... Total (1) x (2) (1) x (3). Rangking LANJUTKAN? Ya/tidak/kembangkan Ya/tidak/kembangkan 5. Gabungkan dan perbaiki konsep. Pada tahap ini tim mencari pengganti atau kombinasi yang dapat memperbaiki konsep jika keputusan akhir penyaringan konsep adalah merekomendasikan untuk dikembangkan. 6. Pilih satu atau lebih konsep lebih lanjut dengan dengan menggunakan teknik penilaian yang sama dengan prosedur 2 sampai 4 19

MODUL 5 PENGUJIAN KONSEP 5.1 Tujuan Melakukan pengujian yang dilakukan selama fase pengembangan konsep dan membuat prototipe produk 5.2 Teori Pengujian konsep mengumpulkan respon langsung terhadap deskripsi konsep produk dari pelanggan potensial dari target pasar. Pengujian konsep berbeda dengan seleksi konsep dalam hal pengumpulan data secara langsung dari pelanggan dan lebih sedikit mengandalkan penilaian yang dibuat oleh tim pengembang. Pengujian konsep dapat meyakinkan bahwa kebutuhan pelanggan telah dipenuhi oleh konsep produk. Pengujian konsep juga dapat menilai potensi penjualan produk dan mengumpulkan informasi dari pelanggan untuk perbaikan konsep produk. Pengujian konsep dianggap sesuai untuk beberapa kondisi pada proses pengembangan jika pada saat mengidentifikasi peluang produk yang sebenarnya, ketika memilih diantara dua atau lebih konsep produk yang akan diproses lebih lanjut, menilai potensi penjualan konsep produk dan pada saat memutuskan apakah pengembangan produk akan dilanjtukan dan akan dikomersialisasikan. 5.3 Prosedur 1. Dari konsep yang telah terpilih sebelumnya buatlah sketsanya dalam bentuk CAD 2. Buatlah prototipe dari konsep tersebut 20

REFERENSI Pugh, S. 1990. Total Design. Addison-Wesley, Reading, MA Ulrich, K.T., and Eppinger, S.D. 2000. Product Design and Development, Second Edition. McGraw-Hill, New York. Cross, Nigel. Engineering Design Methods: Strategies for product Design. New York; John Wiley & Sons. 1996 Roozenburg, NFM and J. Eekels. Product Design: Fundamentals and Methods. Chicester: John Wiley & Sons, 1995. Ginting, Rosnani, 2009. Perancangan Produk, Graha ilmu, Yogyakarta Widodo, Imam D., 2003. Perencanaan dan Pengembangan Produk, UII Press, Yogyakarta Urban, Glen L., dan John R. Hauser, 1993. Design and Marketing of New Product, Second Edition, Prentice-Hall Inc, New Jersey Modul Praktikum Perencanaan dan Pengembangan Produk- Sekolah Tinggi Teknik Qomaruddin Gresik Semester Genap 2016/2017- Sofiyanurriyanti, S.T.,M.T 21

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM (PENJILIDAN) Halaman Judul Lembar Pengesahan Abstrak (Indonesia) Abstrak (Inggris) Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Praktikum Manfaat Praktikum Sistematika Penulisan BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN Flowchart (Alur Proses Praktikum) BAB 4. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB 5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Modul Praktikum Perencanaan dan Pengembangan Produk- Sekolah Tinggi Teknik Qomaruddin Gresik Semester Genap 2016/2017- Sofiyanurriyanti, S.T.,M.T 22