BAB 2 LANDASAN TEORI
|
|
- Doddy Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Definisi Perancangan dan Pengembangan Produk Perancangan dan pengembangan produk adalah serangkaian aktivitas yang dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, kemudian diakhiri dengan tahap produksi, penjualan, dan pengiriman produk. Perancangan dan pengembangan produk juga dapat diartikan sebagai urutan langkah-langkah atau kegiatan-kegiatan dimana suatu perusahaan berusaha untuk menyusun, merancang, dan mengkomersialkan suatu produk. Produk tersebut tidak hanya terbatas pada produk yang bersifat fisik tetapi juga produk yang tidak bersifat fisik, yaitu jasa Empat Tipe Proyek Perancangan dan Pengembangan Produk Proyek perancangan dan pengembangan produk dapat dikelompokkan menjadi 4 tipe : Platform produk baru Pengembangan produk untuk merancang suatu keluarga produk baru berdasarkan platform yang baru dan umum. Keluarga produk baru akan memasuki kategori pasar dan produk yang sudah dikenal.
2 8 Turunan dari platform produk yang telah ada Pengembangan produk untuk memperpanjang platform produk supaya lebih baik dalam memasuki pasar yang telah dikenal dengan satu atau lebih produk baru. Peningkatan perbaikan untuk produk yang telah ada Pengembangan produk yang mungkin hanya melibatkan penambahan atau modifikasi beberapa detil produk dari produk yang telah ada dalam rangka menjaga lini produk yang ada pesaingnya. Pada dasarnya produk baru Pengembangan produk yang melibatkan produk yang sangat berbeda atau teknologi produksi dan mungkin membantu untuk memasuki pasar yang belum dikenal dan baru Tahap-Tahap Dalam Perancangan dan Pengembangan Produk Secara umum, ada enam tahap yang harus dilakukan dalam proses perancangan dan pengembangan produk baru, yaitu perencanaan produk, pengembangan konsep, perancangan tingkatan sistem, perancangan detail, pengujian dan perbaikan, dan produksi awal. Untuk lebih jelasnya, tahapan dalam perancangan dan pengembangan produk dapat dilihat dalam diagram berikut :
3 9 Fase 0 Perencanaan Fase 1 Pengembangan Konsep Fase 2 Perancangan Tingkatan Sistem Fase 3 Perancangan Rinci Fase 4 Pengujian dan Perbaikan Fase 5 Peluncuran produk Proses dan Organisasi Pengembangan Perencanaan Produk Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Spesifikasi Produk Penyusunan Konsep Seleksi Konsep Pengujian Konsep Arsitektur Produk Desain Industri Desain untuk Manufaktur Prototype Analisis Ekonomis Pengembangan Produk Mengendalikan Proyek Gambar 2.1 Proses Perancangan dan Pengembangan Produk Karena begitu luasnya proses perancangan dan pengembangan produk, maka proses pengembangan produk yang dilakukan hanya mencakup mulai dari perencanaan produk sampai pembuatan prototype, sementara analisis ekonomis pengembangan produk dan mengendalikan proyek tidak dibahas.
4 Perencanaan Produk Perencanaan produk merupakan tahap awal yang dilakukan sebelum suatu proyek pengembangan produk disetujui. Perencanaan produk merupakan suatu kegiatan yang mempertimbangkan portfolio suatu proyek, sehingga suatu organisasi dapat mengikuti dan menentukan bagian apa dari proyek yang akan diikuti selama periode tertentu. Perencanaan produk meliputi mengidentifikasi peluang-peluang yang diikuti dengan pernyataan misi. Identifikasi peluang-peluang dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan proaktif, yang meliputi : Mencatat kegagalan dan keluhan yang dialami pelanggan dengan produk yang ada sekarang. Mewawancarai pengguna utama. Mempertimbangkan implikasi terhadap adanya kecenderungankecenderungan dalam gaya hidup, demografis, dan teknologi yang ada. Mengumpulkan beberapa usulan pelanggan. Studi para pesaing produk yang dilakukan secara hati-hati dengan memperhatikan keunggulan-keunggulan pesaing.
5 11 Sedangkan pernyataan misi mencakup beberapa dari keseluruhan informasi berikut : Uraian produk ringkas. Mencakup manfaat produk utama untuk pelanggan namun menghindari penggunaan konsep produk secara spesifik. Mungkin saja berupa pernyataan visi produk. Sasaran utama bisnis. Tambahan sasaran proyek yang mendukung strategi perusahaan, mencakup waktu, biaya, dan kualitas. Pasar target untuk produk. Mengidentifikasi pasar utama dan pasar kedua yang perlu dipertimbangkan dalam usaha pengembangan. Asumsi-asumsi dan batasan-batasan untuk mengarahkan usaha pengembangan. Asumsi membatasi kemungkinan jangkauan konsep produk, namun membantu untuk menjaga lingkup proyek yang terkelola. Stakeholder. Mendaftar secara eksplisit seluruh stakeholder dari produk, yaitu mereka yang dipengaruhi oleh keberhasilan dan kegagalan produk, dimulai dari pengguna akhir, tenaga penjual, organisasi pelayanan, dan departemen produksi Pengembangan Konsep Proses pengembangan konsep mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut : Identifikasi kebutuhan pelanggan. Sasaran kegiatan ini adalah untuk memahami kebutuhan pelanggan dan mengkomunikasikannya secara efektif
6 12 kepada tim pengembang. Output yang dihasilkan adalah sekumpulan pernyataan kebutuhan pelanggan yang tersusun rapi, diatur dalam daftar secara hierarki. Lima tahap dalam identifikasi kebutuhan pelanggan : 1. Mengumpulkan data mentah dari pelanggan. Beberapa metode yang biasa digunakan adalah wawancara, kuisioner, kelompok fokus, dan observasi produk pada saat digunakan. 2. Menginterpretasikan data mentah menjadi kebutuhan pelanggan. 3. Mengorganisasikan kebutuhan menjadi beberapa hierarki, yaitu kebutuhan primer, sekunder dan (jika diperlukan) tertier. 4. Menetapkan derajat kepentingan relatif setiap kebutuhan. 5. Menganalisa hasil dan proses. Penetapan spesifikasi target. Spesifikasi memberikan uraian yang tepat mengenai bagaimana produk bekerja. Merupakan terjemahan dari kebutuhan pelanggan menjadi kebutuhan secara teknis dan merupakan harapan dari tim pengembangan yang kemudian akan diperbarui agar konsisten dengan batasan-batasan berdasarkan konsep produk yang dipilih oleh tim. Output yang dihasilkan adalah suatu spesifikasi target, yang terdiri dari suatu metrik (besaran), serta nilai-nilai batas dan nilai-nilai ideal untuk besaran tersebut.
7 13 Proses pembuatan target spesifikasi terdiri dari empat langkah : 1. Menyiapkan gambar metrik, dan menggunakan metrik-metrik kebutuhan, jika diperlukan. 2. Mengumpulkan informasi tentang pesaing. 3. Menetapkan nilai target ideal dan marginal yang dapat dicapai untuk tiap metrik. 4. Merefleksikan hasil dan proses. Penyusunan konsep. Menggali lebih jauh area konsep-konsep produk yang mungkin sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Output yang dihasilkan adalah 10 sampai 20 konsep. Penyusunan konsep menggunakan metode lima langkah, yaitu : 1. Memperjelas masalah. 2. Pencarian eksternal. 3. Pencarian internal. 4. Menggali secara sistematis. 5. Merefleksikan hasil dan proses. Pemilihan konsep. Konsep-konsep tersebut dianalisis dan secara berturutturut dieliminasi untuk mengidentifikasi konsep yang paling menjanjikan. Output yang dihasilkan adalah beberapa konsep.
8 14 Pemilihan konsep atau seleksi konsep terdiri atas enam langkah : 1. Menyiapkan matriks seleksi. 2. Menilai konsep. 3. Mengurut konsep. 4. Mengkombinasi atau memperbaiki konsep. 5. Memilih satu atau lebih konsep. 6. Merefleksikan hasil dan proses. Pengujian konsep. Konsep-konsep yang telah dipilih diuji untuk mengetahui apakah kebutuhan pelanggan telah terpenuhi, memperkirakan potensi pasar dari produk, dan mengidentifikasi beberapa kelemahan yang harus diperbaiki. Output yang dihasilkan bisa berupa konsep terpilih atau mengulang kembali bahkan menghentikan proyek pengembangan, jika tanggapan konsumen tidak baik terhadap konsep tersebut. Metode pengujian konsep terdiri atas tujuh langkah : 1. Mendefinisikan maksud dari pengujian konsep. 2. Memilih populasi survei. 3. Memilih format survei. 4. Mengkomunikasikan konsep. 5. Mengukur respons pelanggan. 6. Menginterpretasikan hasil.
9 15 7. Merefleksikan hasil dan proses. Penentuan spesifikasi akhir. Menentukan spesifikasi dari konsep yang telah dipilih dan lolos uji atau mendapat tanggapan baik dari konsumen Arsitektur Produk Arsitektur produk adalah penugasan elemen-elemen fungsional dari produk terhadap kumpulan bangunan fisik (physical building blocks) produk. Tujuan arsitektur produk adalah menguraikan komponen fisik dasar dari produk, apa yang harus dilakukan oleh komponen tersebut dan seperti apa penghubung atau pembatas (interface) yang digunakan untuk peralatan lainnya. Sebuah produk dianggap terdiri dari elemen fungsional dan fisik. Elemenelemen fungsional dari produk terdiri atas operasi dan transformasi yang menyumbang terhadap kinerja keseluruhan produk. Sedangkan elemen fisik dari sebuah produk adalah bagian-bagian produk (part), komponen, sub rakitan yang pada akhirnya diimplementasikan terhadap fungsi produk. Dalam menetapkan suatu keputusan arsitektur produk terdapat tiga langkah, yaitu: 1. Membuat skema produk. Skema adalah suatu diagram yang menggambarkan pengertian tim terhadap elemen-elemen penyusunan produk.
10 16 2. Mengelompokkan elemen-elemen pada skema. Tantangan pada langkah 2 ini adalah menugaskan setiap elemen yang terdapat pada skema menjadi chunk yang menjalankan setiap fungsi tertentu. 3. Membuat susunan geometris yang masih kasar. Susunan geometris dapat diciptakan dalam bentuk gambar, model komputer atau model fisik (dari tripleks atau busa, sebagai contoh) yang terdiri dari dua atau tiga dimensi Desain Industri Desain industri adalah jasa profesional dalam menciptakan dan mengembangkan konsep dan spesifikasi guna mengoptimalkan fungsi-fungsi, nilai, dan penampilan produk serta sistem untuk mencapai keuntungan yang mutual antara pemakai dan produsen. Daftar lima tujuan penting dalam desain industri yang harus dicapai desainerdesainer ketika mengembangkan produk-produk baru mencakup : Kegunaan Hasil produksi manusia harus selalu aman, mudah digunakan, dan intuitif. Setiap ciri harus dibentuk sedemikian rupa sehingga memudahkan pemakainya mengetahui fungsinya.
11 17 Penampilan Bentuk, garis, proporsi, dan warna digunakan untuk menyatukan produk menjadi satu produk yang menyenangkan. Kemudahan pemeliharaan. Produk juga harus didesain untuk memberitahukan bagaimana mereka dapat dirawat dan diperbaiki. Biaya-biaya rendah Bentuk dan ciri memegang peranan besar dalam biaya peralatan dan produksi. Karena itu, hal ini harus diperhatikan secara bersama-sama oleh tim. Komunikasi Desain produk harus dapat mewakili filosofi desain perusahaan dan misi perusahaan melalui visualisasi kualitas produk. Dalam fase ini akan difokuskan dengan merancang bentuk-bentuk fisik dari produk baru. Pada awalnya, perusahaan memiliki beberapa ide umum dari akan seperti apa produk baru tersebut tetapi tidak terlalu spesifik. Pada akhir dari fase produk desain, perusahaan memiliki sebuah susunan dari spesifikasi produk (list komponen) dan gambar teknik secara detail sehingga pembuatan prototype awal dapat dilakukan dan diuji coba.
12 18 Dalam desain industri, terdapat kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi, yaitu kebutuhan-kebutuhan ergonomik dan kebutuhan-kebutuhan estetis. Kebutuhankebutuhan ergonomik mencakup hal-hal seperti : - Seberapa penting kemudahan pemakaian? - Seberapa pentingnya kemudahan perawatan? - Berapa banyak interaksi pemakai yang diperlukan untuk fungsi-fungsi produk? - Berapa banyak pembaruan yang interaksi pemakai perlukan? - Apa pokok permasalahan keamanan? Sedangkan kebutuhan-kebutuhan estetis mencakup hal-hal separti : - Apakah diferensiasi produk visual diperlukan? - Seberapa penting gengsi kepemilikan, kesan, dan model? - Akankah suatu produk estetis memotivasi team? Pada akhirnya, terdapat penilaian kualitas desain industri produk, dimana kategori penilaiannya mencakup kualitas antarmuka pengguna, daya tarik emosional, kemampuan untuk memelihara dan memperbaiki produk, penggunaan yang tepat dari sumber, dan diferensiasi produk.
13 Design For Manufacturing Kegagalan yang umumnya ditemukan dalam pengembangan produk adalah membuat produk tersebut bekerja namun sulit untuk dibangun. Kesulitan dalam manufaktur membuat sebuah produk menjadi mahal, sulit untuk dipabrikasi, membutuhkan ekstra waktu, bentuk geometri yang diinginkan sulit untuk dikerjakan dan membutuhkan perawatan ekstra dalam produksi dan lain sebagainya. Design for Manufacture (DFM) and Assembly (DFA) adalah suatu analisis dan perancangan ulang (redesign) dari sebuah produk atau konsep agar dapat menjadi lebih mudah diproduksi. Desain untuk manufaktur biasanya sudah dilakukan selama proses pengembangan. Langkah-langkah dalam metode DFM terdiri atas lima langkah, yaitu : 1. Memperkirakan biaya manufaktur 2. Mengurangi biaya komponen 3. Mengurangi biaya perakitan 4. Mengurangi biaya pendukung produksi 5. Mempertimbangkan pengaruh keputusan DFM pada faktor lainnya. Karena DFM bertujuan untuk mengurangi biaya-biaya yang diperlukan, termasuk biaya komponen, maka pada tahap DFM sebaiknya juga sudah terdapat daftar list komponen, struktur produk, dan Bill of Material (BOM).
14 20 Daftar list komponen. Daftar list komponen berfungsi mendaftar komponen-komponen yang diperlukan untuk membuat produk beserta kegunaan dari tiap-tiap komponen. Struktur Produk Struktur produk merupakan merupakan gambaran BOM secara grafis yang membentuk sebuah pohon. Struktur produk menunjukkan bagaimana sebuah produk dibuat secara bersama-sama dari berbagai elemen, mengandung informasi yang mengidentifikasi tiap bahan, keadaan kuantitas bahan yang digunakan. Bill of Material Bill of Material atau BOM adalah daftar (list) dari bahan, material atau komponen yang dibutuhkan untuk dirakit, dicampur atau membuat produk akhir. Jaringan yang menggambarkan hubungan induk-komponen. Dibutuhkan sebagai input dalam perencanaan dan pengendalian aktivitas produksi. Bill of material diperoleh dengan memperhatikan struktur produk Prototype Esensi dasar prototype pada umumnya didefinisikan sebagai sebuah penaksiran produk melalui satu atau lebih dimensi yang menjadi perhatian. Dengan definisi ini, setiap wujud yang memperlihatkan sedikitnya satu aspek produk yang menarik bagi tim pengembangan dapat ditampilkan sebagai sebuah prototype.
15 21 Definisi ini menyimpang dari penggunaan umumnya, di mana mencakup bermacam bentuk prototype seperti penggambaran konsep, model matematika, dan bentuk fungsional yang lengkap sebelum dibuat dari suatu produk. Membuat prototype merupakan proses pengembangan perkiraan-perkiraan semacam itu dari produk. Dalam proyek pengembangan produk, prototype digunakan untuk empat tujuan, yaitu : Pembelajaran Prototype sering digunakan untuk menjawab dua tipe pertanyaan Akankah dapat bekerja? dan Sejauh mana dapat memenuhi kebutuhan pelanggan? Saat harus menjawab pertanyaan semacam ini, prototype diperlakukan sebagai alat pembelajaran. Komunikasi Prototype memperkaya komunikasi dengan manajemen puncak, penjual, mitra, keseluruhan anggota tim, pelanggan, dan investor. Hal ini benar karena sebuah gambaran, alat, tampilan tiga dimensi dari produk lebih mudah dimengerti daripada sebuah penggambaran verbal, bahkan sebuah sketsa produk sekalipun. Penggabungan Prototype digunakan untuk memastikan bahwa komponen-komponen dan subsistem-subsistem dari produk bekerja bersamaan seperti yang diharapkan.
16 22 Milestone Dalam tahap pengembangan produk berikutnya, prototype digunakan untuk mendemontrasikan bahwa produk telah mencapai tingkat kegunaan yang diinginkan. Prototype ini menyediakan hasil nyata, mempelihatkan kemajuan dan disiapkan untuk menjalankan jadwal. Berdasarkan penggunaannya Prototype sering dibedakan menjadi dua tipe, yaitu prototype alpha dan prototype beta. Prototype Alpha, khususnya digunakan untuk menilai apakah produk bekerja seperti yang diharapkan. Bagian-bagian dalam prototype alpha biasanya sama dalam hal material dan bentuk geometriknya dengan bagian-bagian yang akan digunakan pada versi produk hasil produksi. Namun biasanya bagian-bagian itu dibuat dengan pross produksi prototype. Prototype Beta, khususnya digunakan untuk menilai reliabilitas dan untuk mengidentifikasi kesalahan dalam produk. Prototype ini seringkali diberikan pada pelanggan untuk pengujian pada lingkungan pengguna selanjutnya. Bagian-bagian dalam prototype beta biasanya dibuat dengan proses produksi sebenarnya atau disuplai oleh suplier bagian tersebut, tapi produk biasaya telah dirakit dengan fasilitas perakitan akhir berikutnya.
17 23 Metode empat langkah untuk merencanakan sebuah prototype selama pengembangan produk antara lain: Menetapkan Tujuan Prototype. Menetapkan tingkat perkiraan konsep Menggariskan rencana percobaan Membuat jadwal untuk perolehan, pembuatan dan pengujian Pengambilan Sampel Dalam menentukan pengambilan sampel, maka perlu diperhatikan hubungan antara biaya, tenaga, dan waktu dengan tingkat presisi yang diinginkan. Semakin tinggi tingkat presisi yang diinginkan, maka biaya, tenaga, dan waktu yang dibutuhkan jauh lebih besar. Namun pada umumnya, semakin tinggi tingkat presisi maka tingkat keberhasilan dan ketepatan suatu penelitian menjadi jauh lebih baik. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah pengambilan sampel probabilita. Dari beberapa cara dalam pengambilan sampel probabilita, yang digunakan adalah pengambilan sampel ganda Hal ini disebabkan karena jumlah populasi yang letaknya tersebar secara geografis, sehingga sulit untuk mendapatkan kerangka sampel dari semua unsur-unsur yang terdapat dalam populasi tersebut. Pengambilan sampel ganda adalah mengambil sampel dari suatu populasi, dimana sampel tersebut akan digunakan sebagai populasi untuk pengambilan sampel tahap berikutnya, dan seterusnya sehingga didapatkan jumlah
18 24 sampel yang semakin mengecil namun sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian tersebut. Untuk lebih jelasnya, pengambilan sampel ganda akan ditunjukkan dalam diagram dibawah ini : Sampel Populasi Populasi I Sampel I (Sampel dari Populasi I) Sampel II (Sampel dari Populasi II) Populasi II (Populasi dalam Sampel I) Populasi III (Populasi dalam Sampel II) dst Diagram 2.1 Diagram Pengambilan Sampel
19 Ukuran Sampel yang Dibutuhkan Untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran populasi diketahui dapat menggunakan rumus Slovin dibawah ini : n = 1+ ( N N e Ket : n = Ukuran sampel 2 ) N = Ukuran populasi e = Kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir, misalnya 5% Pengujian Data Pengujian data dilakukan sebelum alat ukur dibagikan kepada responden. Tujuannya adalah menguji reliabilitas dan validitas data. Disarankan pengujian data dilakukan terhadap minimal 30 responden agar distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal Uji Reliabilitas Data Uji reliabilitas data menguji tiga unsur, yaitu : 1. Kemantapan data Apabila dalam mengukur sesuatu berulang kali, alat-alat ukur tersebut memberikan hasil yang sama dengan syarat kondisi pada saat pengukuran tidak berubah.
20 26 2. Ketepatan Apakah ukuran yang diperoleh merupakan ukuran yang benar dari sesuatu yang ingin kita ukur. 3. Homogenitas Apabila pertanyaan-pertanyaan yang merupakan unsur dasarnya mempunyai kaitan yang erat satu sama lain. Metode-metode yang dapat digunakan untuk perhitungan indeks reliabilitas antara lain : Metode ulang (Test dan retest) Pertanyaan yang sama diberikan kepada responden yang sama dengan situasi yang (kira-kira) sama pada dua waktu yang berlainan. Metode paralel Variabel diukur dua kali pada waktu yang sama atau hampir sama pada responden yang sama pula. Metode belah dua (Split-half method) Digunakan apabila hendak menguji suatu alat ukur yang terdiri dari beberapa pertanyaan yang biasanya dalam bentuk skala, dimana pertanyaan-pertanyaan tersebut harus mempunyai kaitan erat satu sama lain. Jadi, metode belah dua mengukur homogenitas dan konsistensi internal pertanyaan-pertanyaannya.
21 Uji Validitas Data Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Ada beberapa jenis validitas, diantaranya : Content validity Uji validitas dilakukan dengan meminta pendapat para ahli. Dikatakan valid apabila dua atau lebih ahli memberikan pendapat yang sama terhadap suatu pertanyaan. Biasanya untuk mengukur kebenaran suatu instrumen mengukur isi (content) dari suatu area. Constuct validity Pengukuran validitas suatu tes dengan mengacu pada teori. Umumnya untuk mengukur sesuatu yang tidak dapat diamati secara langsung. Concurrent validity Suatu tes dianggap valid apabila nilainya bila dibandingkan dengan tes lainnya yang mengukur hal yang sama dimana validitasnya telah teruji yang diberikan pada waktu yang bersamaan menghasilkan nilai tes yang sama. Predictive validity Kebenaran suatu instrumen dalam memprediksi kemampuan seseorang melakukan sesuatu di waktu yang akan datang.
22 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran adalah proses berpikir yang dilakukan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Kerangka pikir biasanya dimulai dari suatu variabel, yaitu suatu masalah atau hambatan dan diakhiri dengan result (hasil), yaitu solusi yang dipilih untuk menyelesaikan masalah tersebut. Untuk lebih jelasnya, tahapan dalam kerangka pikiran ini antara lain : Variabel. Dalam hal ini yang menjadi variabel adalah suatu permasalahan, yaitu suatu kebutuhan cahaya penerangan pada saat mati lampu. Penggunaan lilin mempunyai resiko terjadi kebakaran. Kasus kebakaran akibat penggunaan lilin pada saat mati lampu di Indonesia sudah seringkali terjadi. Ide. Berawal dari variabel tersebut, maka timbul suatu ide untuk mengembangkan suatu alat yang dapat menjadi cahaya penerangan yang dapat menggantikan lilin pada saat mati lampu untuk meminimasi resiko kebakaran. Resources search. Berangkat dari ide tersebut, maka dicari suatu tekonologi yang sesuai dengan ide yang dikembangkan. Dalam pencarian teknologi yang dapat dipakai ditemukan beberapa alat yang dapat menjadi cahaya penerangan pada saat mati lampu tanpa adanya resiko kebakaran, yaitu senter dan emergency lamp.
23 29 Selection. Dari hasil resources searching, ditemukan dua alat bantu penerangan yang telah ada sekarang, yaitu senter dan emergency lamp. Namun, pada kenyataannya, kedua alat tersebut belum dapat menggantikan peran lilin. Result. Hasil yang didapatkan adalah merancang dan mengembangkan produk alat penerangan baru yang dapat menggabungkan kelebihan-kelebihan dari lilin, senter, dan emergency lamp.
BAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tahapan Proses Perancangan dan Pengembangan Produk Proses perancangan dan pengembangan produk terdiri dari 6 tahapan seperti yang ditunjukkan dalam gambar
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Proses pengembangan produk secara umum dibagi kedalam beberapa tahap yang biasanya disebut fase. Menurut Karl T. Ulrich dan Steven D. Eppinger dalam bukunya yang berjudul Perancngan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengembangan dan Perancangan Produk Baru Pengembangan produk baru (New Product Development) adalah suatu bagian yang penting dalam dunia bisnis. Produk-produk baru dapat memberikan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan Produk Perencanaan produk sering disebut sebagai zerofase karena mendahului persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk aktual. Dengan adanya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Adapun Proses Pengembangan Produk secara umum terdiri dari beberapa tingkatan atau biasa disebut fase. Dari buku Perancangan dan Pengembangan Produk karangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Alat bantu penerangan sangat dibutuhkan pada saat mati lampu. Macammacam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alat bantu penerangan sangat dibutuhkan pada saat mati lampu. Macammacam alat bantu penerangan yang umum digunakan diantaranya adalah lilin, senter, dan emergency lamp.
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 (sesuai periode berjalan)
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 (sesuai periode berjalan) PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KONSEP PADA PRODUK LAMPU BELAJAR Like Lanita
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metode Penelitian. Diagram 3.1 Diagram Flow Tahapan Pengembangan
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metode Penelitian Studi Pendahuluan Analisa topi yang sudah ada Pengamatan kebiasaan para pengguna topi Studi Pustaka Perumusan Masalah Identifikasi hasil yang didapat pada Studi Pendahuluan
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 (sesuai periode berjalan)
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 (sesuai periode berjalan) PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KONSEP PADA PRODUK MEJA SETERIKA Yunus Armanto
Lebih terperinciBab 3. Metodologi Penelitian
Bab 3 Metodologi Penelitian Penelitian dimulai dengan melakukan studi pendahuluan untuk dapat merumuskan permasalahan berdasarkan pengamatan terhadap kondisi obyek yang diamati. Berdasarkan permasalahan
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK ALAT BANTU PENERANGAN. Abstrak
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Skripsi Semester Ganjil 2004/2005 PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK ALAT BANTU PENERANGAN Fransiscus Xaverius 0500591576 Abstrak Semakin
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam proses pengembangan produk ada tiga Departement yang ada diperusahaan, yang diperlukan kontribusinya dan peranannya dalam menjalankan suatu proyek atau proses
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Alur Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Alur Pemecahan Masalah 87 Studi kepustakaan dilakukan yakni dengan mempelajari pengetahuan teoritis dan non teoritis yang berkaitan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di
BAB II LANDASAN TEORI Perdagangan Internasional Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain. Proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan dan Pengembangan Konsep Produk 2.1.1 Desain Adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisa, menilai, dan menyusun suatu sistem (fisik/ nonfisik) yang optimum
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pernyataan Misi Produk merupakan sesuatu yang dijual oleh perusahaan kepada pembeli. Pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dari analisa persepsi dan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Desain Industri Desain industri merupakan salah satu elemen penting dalam proses pengembangan produk dimana kegiatan desain industri ini memiliki peranan cukup penting
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Produk merupakan sesuatu yang dijual oleh perusahaan kepada pembeli. Pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dari analisa persepsi dan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur tergantung kepada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara cepat menciptakan produk
Lebih terperinciPERANCANGAN PRODUK. Chapter 2. Gasal 2014
PERANCANGAN PRODUK Chapter 2 Gasal 2014 Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 22/09/2014 Perancangan Produk -
Lebih terperinciPRODUCT ARCHITECTURE. Ir. Erlinda Muslim, MEE
1 PRODUCT ARCHITECTURE Arsitektur produk adalah penugasan elemen elemen fungsional dari produk terhadap kumpulkan bangunan fisik. Tujuan arsitektur produk adalah menguraikan komponen fisik dasar dari produk,
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Abstrak Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 PENGEMBANGAN PRODUK REMOTE PRESENTASI Bayunanda NIM: 0700703611 Dilihat dari banyaknya banyaknya
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN PRODUK
BAB 3 METODE PERANCANGAN PRODUK Berikut merupakan flow diagram dari tahapan-tahapan ng dilakukan dari awal sampai akhir dalam melakukan proses pengembangan produk : Perencanaan (perntaan misi) Identifikasi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN SISTEM
20 BAB 3 METODE PERANCANGAN SISTEM Studi pendahuluan Studi kepustakaan Pengumpulan data: * kuesioner *wawancara *observasi lapangan Data cukup, data reliabel, data valid? Ya tidak Identifikasi kebutuhan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Desain Industri Desain industri lahir diperkirakan di Eropa Barat pada tahun 1990-an. Beberapa perusahaan Jerman, termasuk AEG, suatu perusahaan elektrikal yang besar,
Lebih terperinciPERANCANGAN PRODUK. Chapter 3. Gasal 2014
PERANCANGAN PRODUK Chapter 3 Gasal 2014 Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 29/09/2014 Perancangan Produk -
Lebih terperinciPERENCANAAN PRODUK PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK
PERENCANAAN PRODUK PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK ENAM FASE PROSES PENGEMBANGAN GENERIK Fase 0 Perencanaan Fase 1 Pengembangan Konsep Fase 2 Perancangan tingkat Sistem Fase 3 Perancangan rinci Fase
Lebih terperinciSILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 04 September 2015
SILABUS MATAKULIAH Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 04 September 2015 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : Perancangan Produk 2. Program Studi : Teknik Industri 3. Fakultas : Teknik 4. Bobot sks : 2 SKS 5. Elemen
Lebih terperinciBAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Penelitian Diagram 3.1 Diagram Alir Penelitian 97 3.2 Langkah-langkah Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian, perlu dilakukan suatu urutanurutan proses
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KONSEP PAC PUZZLE ALARM CLOCK Indra Julianto Tjakra NIM: 0700678396 Abstrak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini menjelaskan tentang lanhkah-langkah yang akan ditempuh sebagai tahapan dalam proses mendesain produk. Urutan pada skema
Lebih terperinciBab 2 Landasan Teori
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Tinjauan Pustaka Perancangan dan pengembangan produk secara garis besar adalah rangkaian aktivitas yang dimulai dengan analisis dan peluang dan kemudian diakhiri dengan tahap produksi,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan dengan
Lebih terperinciINDUSTRIAL DESIGN. Chapter 12
1 INDUSTRIAL DESIGN Chapter 12 2 Desain Industri (Industrial Design/ID) Jasa profesional dalam menciptakan dan mengembangkan konsep dan spesifikasi guna mengoptimalkan fungsi-fungsi, nilai, dan penampilan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perancangan Mesin Perancangan secara umum dapat didefinisikan sebagai formulasi suatu rencana untuk memenuhi kebutuhan manusia, sehingga secara sederhana perancangan dapat diartikan
Lebih terperinciBAB 3. Metode Perancangan Produk
BAB 3 Metode Perancangan Produk Berikut adalah flow diagram dari tahapan-tahapan yang dilakukan mulai dari awal sampai pengujian konsep dalam melakukan proses pengembangan produk: Gambar 3.1 Flow Diagram
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Anthropometri Tubuh Manusia 2.1.1 Pengertian dan Tujuan Anthropometri Anthropometri menurut Stevenson (1989) dan Nurmianto (1991) adalah suatu kumpulan data numeric yang berhubungan
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : E124402/ Perancangan Produk Revisi 4 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 16 Juli 2015 Jml Jam kuliah dalam seminggu
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
66 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Langkah-langkah Pemecahan Masalah Metodologi pemecahan masalah merupakan suatu proses berpikir yang sistematis, diawali dengan identifikasi masalah sampai penarikan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Proses Pengembangan produk secara umum terdiri dari tahapan-tahapan atau sering juga disebut sebagai fase. Menurut Karl T. Ulrich dan Steven D. Eppinger dalam
Lebih terperinci4. Kriteria IDE PRODUK :
1. Tugas Besar Perpro dikerjakan secara berkelompok (4-5 orang) sesuai daftar. 2. Tugas Besar dilaksanakan selama 2 bulan sesuai dengan Jadwal Pelaksanaan. 3. Ide produk di-submit ke : http://tinyurl.com/q4699a4
Lebih terperinciBAB III DISAIN PRODUK
BAB III DISAIN PRODUK 3.1. Pendahuluan Salah satu karakteristik manusia adalah mereka selalu berusaha mencitakan sesuatu, baik alat atau benda lainnya untuk membantu kehidupan mereka. Untuk mewejudkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Skripsi Semester Ganjil 2006/2007 PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TOPI FlexyHat DENGAN MENGINTEGRASIKAN PERANGKAT TAMBAHAN BERDASARKAN
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tahapan Proses Perancangan Dan Pengembangan Produk Proses Pengembangan produk secara umum terdiri dari tahapan-tahapan atau sering juga disebut sebagai fase.
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Diagram Alir Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 70 Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian (lanjutan) 71 2 Penentuan spesifikasi target Penyusunan dan Seleksi Konsep Pembuatan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengembangan Produk Proses pengembangan produk secara umum terdiri dari tahapan-tahapan atau sering juga disebut sebagai fase. Menurut Ulrich dan Eppinger (2012) dalam bukunya
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Penelitian
Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Flow Chart Metodologi Penelitian Penelitian merupakan kegiatan sistematis dengan serangkaian proses yang dilakukan secara terstruktur. Setiap tahapan proses tersebut akan
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 PENGEMBANGAN PRODUK MOTOR TANPA HUJAN DAN PANAS Abstrak Fransiscus Ivan NIM: 0700718550 Pengendara
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN A. Definisi Produk
BAB I PENDAHULUAN Semua organisasi mempunyai maksud dan tujuan. Mereka membuat dan menjual berbagai produk atau menawarkan jasa-jasa tertentu. Organisasiorganisasi perusahaan harus selalu menyesuaikan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Langkah-langkah Pemecahan Masalah Produk merupakan sesuatu yang dijual oleh perusahaan kepada pembeli. Pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dari analisa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat unik, membutuhkan sumber daya (manpower, material, machine, money,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Menurut Ervianto (2002), suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek.
Lebih terperinciBAB 5. SELEKSI & PENEMPATAN KARYAWAN
Pemahaman mengenai teknik penyeleksian karyawan Pemahaman mengenai kriteria-kriteria yang harus dipenuhi dalam teknik penyeleksian karyawan Pemahaman mengenai jenis-jenis teknik penyeleksian karyawan 1
Lebih terperinciIr. Erlinda Muslim, MEE
1 2 3 Concept Testing Pengujian konsep dilakukan untuk mengetahui respon pelanggan terhadap konsep yang dimiliki untuk memutuskan apakah usaha pengembangan ini dapat dilanjutkan dan dapat memberikan keuntungan
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 (IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN) SENIN-SELASA, OKTOBER 2016
PERTEMUAN 2 (IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN) SENIN-SELASA, 10-11 OKTOBER 2016 TAHAP PERANCANGAN PRODUK TAHAP IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN Mengumpulk an Data Mentah dari Pelanggan Menginterpre tasi
Lebih terperinciVALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN
Pertemuan 7 VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN Tujuan Setelah perkuliahan ini diharapkan dapat: Menjelaskan tentang pengertian validitas dan penerapannya dalam menguji instrument penelitian pendidikan.
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN SISTEMATIS
BAB II METODE PERANCANGAN SISTEMATIS Metode perancangan sistematis adalah metode pemecahan masalah teknik menggunakan tahap analisis dan sintesis. Analisis adalah penguraian sistem yang komplek menjadi
Lebih terperinciPERANCANGAN KONSEP KURSI KANTOR BERDASARKAN KEBUTUHAN KONSUMEN DAN STUDI PERBANDINGAN PRODUK PESAING
PERANCANGAN KONSEP KURSI KANTOR BERDASARKAN KEBUTUHAN KONSUMEN DAN STUDI PERBANDINGAN PRODUK PESAING Oleh: I Wayan Sukania iwayansukania@tarumanagara.ac.id iwayansukania@yahoo.com Staf Pengajar Program
Lebih terperinciPERTEMUAN 5 (PENGUJIAN KONSEP) Senin, 7 November 2016
PERTEMUAN 5 (PENGUJIAN KONSEP) Senin, 7 November 2016 PENGUJIAN KONSEP Pernyataan Misi Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Menetapkan Spesifikasi & Targetnya Mendesain Konsep Produk Memilih Konsep Produk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia khususnya dikota-kota besar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia khususnya dikota-kota besar mengalami peningkatan penjualan pada tiap-tiap tahun, baik yang beroda empat atau pun yang beroda
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Sebuah organisasi perlu menerapkan organisasi pembelajaran agar dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan eksternal maupun internal disegala
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian 3.1.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap pemegang kartu Santika Important Person
Lebih terperinciDESIGN FOR MANUFACTURING
DESIGN FOR MANUFACTURING Design for Manufacturing (DFM) : Merupakan salah satu dari metoda Design for X (DFX) dimana X mungkin berhubungan dengan satu dari lusinan kriteria seperti reliability, robustness,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Fase Pengembangan Produk Proses Pengembangan produk secara umum terdiri dari tahapan-tahapan atau sering juga disebut sebagai fase. Menurut Karl T. Ulrich dan Steven D. Eppinger
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
147 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Flowchart Metode Penelitian Populasi dan sampel Studi Pendahuluan -Analisa Tas Laptop yang sudah ada Studi Pustaka Online Book ReferenceJournal Group Forum Materi Kuliah
Lebih terperinciBAB 2 STUDI LITERATUR. Tanggungjawab seorang pemimpin perusahaan adalah mengatur seluruh
BAB 2 STUDI LITERATUR Tanggungjawab seorang pemimpin perusahaan adalah mengatur seluruh sumberdaya produksi secara efisien dan efektif sehingga diperoleh keuntungan yang maksimum (maximum profit). Tanpa
Lebih terperinciBab 3 METODE PENELITIAN
27 Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis studi kasus. Menurut Sugiyono (2004, p11), Penelitian deskriptif adalah penelitian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Kendall (2003), sistem merupakan serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran
Lebih terperinciPengantar Psikodianostik
Modul ke: Pengantar Psikodianostik Dasar dasar Tes Psikologi Validitas dan Reliabilitas Tes Psikologis Fakultas PSIKOLOGI Wenny Hikmah Syahputri, M.Psi., Psi. Program Studi Psikologi Jenis Tes Psikologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pada penaksiran kovariasi di antara variabel yang muncul secara alami. yang didasarkan pada hubungan tersebut.
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Penelitian ini menggambarkan suatu pendekatan umum untuk penelitian yang berfokus pada penaksiran
Lebih terperinciPERTEMUAN 4 (PENGEMBANGAN DAN PEMILIHAN KONSEP) SELASA & KAMIS, 1 & 3 NOVEMBER 2016
PERTEMUAN 4 (PENGEMBANGAN DAN PEMILIHAN KONSEP) SELASA & KAMIS, 1 & 3 NOVEMBER 2016 TAHAP PERANCANGAN PRODUK DEFINISI KONSEP PRODUK Sebuah gambaran atau perkiraan mengenai teknologi, prinsip kerja, dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metode penelitian menunjukan bagaimana penelitian dilakukan dari identifikasi masalah sampai dengan analisis dan kesimpulan. Tahapan metode dari penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2013:01).
Lebih terperinciSAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT
Karya Ilmiah E-Business SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT Manajemen Siklus Hidup Produk SAP Disusun oleh : Nama : Achmad Mustagfiri NIM : 09.11.2962 Kelas : 09-S1TI-06 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
Lebih terperinciSEGMENTASI PASAR. Hasil dan Pembahasan 1. Buatlah peta segmentasi pasar dari meja yang kalian gunakan sesuai dengan langkah-langkah...
SEGMENTASI PASAR Tujuan Praktikum Berikut adalah tujuan dari praktikum segmentasi pasar. 1. Untuk dapat menentukan segmen pasar sebagai pertimbangan merancang dan mengembangkan produk. 2. Untuk dapat menentukan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
1 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan terhadap pelanggan Mimoza TV yang berada di wilayah Kota Gorontalo. Waktu yang dialokasikan dalam pelaksanaan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis instrumen, teknik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Impian orang tua agar anak mereka dimasa depan dapat menjadi orang yang sukses dan unggul dalam persaingan, membuat orang tua berlomba-lomba menyekolahkan anak mereka
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan. Oleh: Ade Sarah H., M.Kom
Sistem Pendukung Keputusan Oleh: Ade Sarah H., M.Kom Topik Defenisi Sistem Defenisi Pembuatan Keputusan Tahap pembuatan keputusan Pendekatan untuk pembuatan keputusan Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Lebih terperinci136 Pemeliharaan Perangkat Lunak
8.1 Pengertian Pemeliharaan Pemeliharaan perangkat lunak merupakan proses memodifikasi sistem perangkat lunak atau komponennya setelah penggunaan oleh konsumen untuk memperbaiki kerusakan, meningkatkan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT XYZ merupakan perusahaan asuransi multinasional yang memiliki visi, misi serta tujuan yang ingin dicapai. Visi merupakan proyeksi atau
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Diagram alir di bawah ini untuk memberikan gambaran langkah-langkah yang dilakukan untuk menjalankan penelitian atas proses pengembangan produk. Gambar
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengembangan Produk Produk merupakan sesuatu yang dijual oleh perusahaan kepada pembeli. Pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dari analisa persepsi
Lebih terperinciBab 4 Metodologi Pengembagan Sistem(Perangkat Lunak)
Bab 4 Metodologi Pengembagan Sistem(Perangkat Lunak) 4.1 Pendahuluan Proses pengembangan atau pengembangan perangkat lunak secara umum merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi kegiatan dalam siklus
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KONSEP DAN DEFINISI JASA Keanekaragaman makna dalam hal pemakaian istilah service dijumpai dalam literatur manajemen. Namun demikian, secara garis besar konsep service mengacu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
27 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Metode penelitian berkaitan erat dengan prosedur, alat serta desain penelitian yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pasar modern yang ada di Indonesia nampak semakin lama semakin maju. Hal ini dibuktikan dengan bermunculannya area perbelanjaan supermarket seperti
Lebih terperinciTugas Rekayasa Perangkat Lunak
Tugas Rekayasa Perangkat Lunak Disusun Oleh : M Ikhsan Ariya Girinata 41813120052 Dosen : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM INFORMASI Mata Kuliah : REKAYASA PERANGKAT LUNAK
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan dasar-dasar teori dari berbagai penjelasan para ahli yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengkajian terhadap fenomena ataupun
Lebih terperinciMEMPRODUKSI BARANG DAN JASA (PRODUCING GOODS AND SERVICES) Gambar 11.1 Proses Transformasi Sumber Daya
MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA (PRODUCING GOODS AND SERVICES) A. MANAJEMEN OPERASI/PRODUKSI Manajemen Operasi (atau produksi) adalah pengarahan dan pengendalian suatu proses secara sistematis untuk mengubah
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. Tahapan Proses (T1) Struktur Produk. Input yang dibutuhkan (T2) Komponen Biaya (T3) Perkiraan Waktu Perakitan (T4)
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Tahapan Model DFM untuk Produk Tech4U Target Penjualan Profil Produk Target Biaya OPC Tahapan Proses (T1) Struktur Produk Peralatan/ Pendukung Input yang dibutuhkan (T2) BOM Komponen
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
26 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mempertimbangkan portofolio dari proyek pengembangan produk untuk
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proses Perencanaan Produk Menurut Ulrich (2001) perencanaan produk adalah proses periodik yang mempertimbangkan portofolio dari proyek pengembangan produk untuk dijalankan. Rencana
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan ilmu Pengetahuan belakangan ini semakin berkembang pesat hal ini dapat dilihat dari munculnya berbagai sekolah baik dari SD, SMP, SMA maupun
Lebih terperinciPERANCANGAN PRODUK. Chapter 4. Gasal 2014
PERANCANGAN PRODUK Chapter 4 Gasal 2014 Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 6/10/2014 Perancangan Produk - Gasal
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengembangan produk Produk merupakan sesuatu yang dijual oleh perusahaan kepada pembeli. Pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dari analisis persepsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia tingkat penjualan kendaraan bermotor baik yang beroda empat atau pun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah kendaraan bermotor di seluruh dunia terus bertambah, khususnya di Indonesia tingkat penjualan kendaraan bermotor baik yang beroda empat atau pun yang beroda
Lebih terperinci