LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Nama : 1. Nama kelompok : 3.4 Menggunakan sifat-sifat dan operasi aljabar vektor dalam pemecahan

dokumen-dokumen yang mirip
VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain

Vektor Ruang 2D dan 3D

BESARAN SKALAR DAN VEKTOR. Besaran Skalar. Besaran Vektor. Sifat besaran fisis : Skalar Vektor

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

19. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah θ. = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a. a =

KEGIATAN BELAJAR SISWA

Soal No. 1 Perhatikan gambar berikut, PQ adalah sebuah vektor dengan titik pangkal P dan titik ujung Q

Jika titik O bertindak sebagai titik pangkal, maka ruas-ruas garis searah mewakili

MATRIKS. 3. Matriks Persegi Matriks persegi adalah matriks yang mempunyai baris dan kolom yang sama.

18. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah. a = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a = 2. Penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor dengan bilangan real:

MATEMATIKA. Sesi VEKTOR A. DEFINISI VEKTOR. a. Unsur-Unsur Vektor. b. Notasi Vektor

VEKTOR 2 SMA SANTA ANGELA. A. Pengertian Vektor Vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Dilambangkan dengan :

Matematika Teknik Dasar-2 4 Aljabar Vektor-1. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

PRAKATA. Tujuan buku ini disusun agar sebagai berikut.

MATRIKS. 2. Matriks Kolom Matriks kolom adalah matriks yang hanya mempunyai satu kolom. 2 3 Contoh: A 4 x 1 =

MATRIKS. Definisi: Matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang berbentuk segiempat siku-siku yang terdiri dari baris dan kolom.

Matematika II : Vektor. Dadang Amir Hamzah

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

Vektor di Bidang dan di Ruang

MATRIKS A = ; B = ; C = ; D = ( 5 )

BAB MATRIKS. Tujuan Pembelajaran. Pengantar

SILABUS. Mengenal matriks persegi. Melakukan operasi aljabar atas dua matriks. Mengenal invers matriks persegi.

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 1 dan 2

MODUL MATEMATIKA VEKTOR

RUAS GARIS BERARAH. Andaikan sekarang ada 2 ruas garis berarah AB dan CD. Dalam

Vektor. Vektor. 1. Pengertian Vektor

ALJABAR LINIER MAYDA WARUNI K, ST, MT ALJABAR LINIER (I)

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

Definisi Jumlah Vektor Jumlah dua buah vektor u dan v diperoleh dari aturan jajaran genjang atau aturan segitiga;

GESERAN atau TRANSLASI

Vektor dan Operasi Dasarnya

DIKTAT MATEMATIKA II

BAB III RUANG VEKTOR R 2 DAN R 3. Bab ini membahas pengertian dan operasi vektor-vektor. Selain

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

Diferensial Vektor. (Pertemuan II) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Matriks. Baris ke 2 Baris ke 3

VEKTOR II. Tujuan Pembelajaran

BAB II DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS

2. Tentukan persamaan garis yang melalui titik P (x 1,y 1,z 1 ) dan R (x 2,y 2,z 2 ) seperti yang ditunjukkan pada gambar. Z P Q R

Matematika Teknik INVERS MATRIKS

Pelabelan matriks menggunakan huruf kapital. kolom ke-n. kolom ke-3

MATRIKS. a A mxn = 21 a 22 a 2n a m1 a m2 a mn a ij disebut elemen dari A yang terletak pada baris i dan kolom j.

Aljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9

VEKTOR. maka a c a c b d b d. , maka panjang (besar/nilai) vector u ditentukan dengan rumus. maka panjang vector

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

Modul 2.2 Matriks dan Sistem Persamaan Linear (Topik 3) A. Pendahuluan Matriks dan Sistem Persamaan Linear

Geometri Ruang (Dimensi 3)

MATEMATIKA. Sesi VEKTOR 2 CONTOH SOAL A. DEFINISI PERKALIAN TITIK

Ruang Vektor. Kartika Firdausy UAD blog.uad.ac.id/kartikaf. Ruang Vektor. Syarat agar V disebut sebagai ruang vektor. Aljabar Linear dan Matriks 1

uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg

Part II SPL Homogen Matriks

Aljabar Linier & Matriks

Beberapa Benda Ruang Yang Beraturan

MATRIKS & TRANSFORMASI LINIER

II. M A T R I K S ... A... Contoh II.1 : Macam-macam ukuran matriks 2 A. 1 3 Matrik A berukuran 3 x 1. Matriks B berukuran 1 x 3

Pengantar Vektor. Besaran. Vektor (Mempunyai Arah) Skalar (Tidak mempunyai arah)

Hasil Kali Titik, Hasil Kali Silang, dan Hasil Kali Tripel

Kata Pengantar. Puji syukur kehadirat Yang Maha Kuasa yang telah memberikan pertolongan hingga modul ajar ini dapat terselesaikan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Outline Vektor dan Garis Koordinat Norma Vektor Hasil Kali Titik dan Proyeksi Hasil Kali Silang. Geometri Vektor. Kusbudiono. Jurusan Matematika

VEKTOR. Matematika Industri I

Vektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.

DIKTAT MATEMATIKA II

Ruang Vektor Euclid R 2 dan R 3

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan jenisjenis. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar sudutnya

Konsep Dasar. Modul 1 PENDAHULUAN

Matriks. Modul 1 PENDAHULUAN

8 MATRIKS DAN DETERMINAN

MATRIKS DAN TRANSFORTASI I. MATRIKS II. TRANSFORMASI MATRIKS & TRANSFORMASI. a b. a b DETERMINAN. maka determinan matriks A.

MATRIKS VEKTOR DETERMINAN SISTEM LINEAR ALJABAR LINEAR

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 TINGKAT PROVINSI

PENERAPAN FAKTOR PRIMA DALAM MENYELESAIKAN BENTUK ALJABAR (Andi Syamsuddin*)

Suatu himpunan tak kosong F dengan operasi penjumlahan dan perkalian, dikatakan sebagai field jika untuk setiap,, memenuhi sifat-sifat berikut:

Vektor-Vektor. Ruang Berdimensi-2. Ruang Berdimensi-3

Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari objek yang diatur berdasarkan baris (row) dan kolom (column). Objek-objek dalam susunan tersebut

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

VEKTOR. Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas. Disusun Oleh : PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Hand-Out Geometri Transformasi. Bab I. Pendahuluan

Operasi Pada Matriks a. Penjumlahan pada Matriks ( berlaku untuk matriks matriks yang berukuran sama ). Jika A = a ij. maka matriks A = ( a ij)

ALJABAR LINIER DAN MATRIKS

Pertemuan 2 Matriks, part 2

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Matriks Bogor, / 66

PELATIHAN INSTRUKTUR/PENGEMBANG SMU 28 JULI s.d. 12 AGUSTUS 2003 MATRIKS. Oleh: Drs. M. Danuri, M. Pd.

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2014 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA Waktu : 210 Menit

BAB I MATRIKS DEFINISI : NOTASI MATRIKS :

Modul 2.2 Matriks dan Sistem Persamaan Linear (Topik 2) A. Pendahuluan Matriks dan Sistem Persamaan Linear

BAB II KAJIAN TEORI. yang diapit oleh dua kurung siku sehingga berbentuk empat persegi panjang atau

MATA KULIAH ALJABAR LINIER

VEKTOR Matematika Industri I

VEKTOR Matematika Industri I

Soal Latihan 2. Vektor. 1. Perhatikan gambar di bawah ini!

MODUL ALJABAR LINEAR 1 Disusun oleh, ASTRI FITRIA NUR ANI

VEKTOR. Notasi Vektor. Panjang Vektor. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor (,, ) (,, ) di atas dapat dinyatakan dengan: Matriks = Maka = =

Geometri di Bidang Euclid

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

METODE MATRIKS (MATRIKS) Mekanika Rekayasa IV. Norma Puspita, ST. MT. a 11 a 12 a 13 a 1n a 21 a 22 a 23 a 2n

Antiremed Kelas 11 Matematika

BAB III PEMODELAN PERSAMAAN INTEGRAL PADA ALIRAN FLUIDA

RELASI. Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

SOAL 1. Diketahui bangun persegi panjang berukuran 4 6 dengan beberapa ruas garis, seperti pada gambar.

Transkripsi:

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Nama : 1. 2. 3. Nama kelompok : Materi : vektor Kd: 3.4 Menggunakan sifat-sifat dan operasi aljabar vektor dalam pemecahan Indikator: masalah. 3.4.2 Menentukan hasil operasi aljabar vektor. TUJUAN Pembelajaran: 1. Siswa dapat menentukan hasil operasi aljabar vektor. PETUNJUK: 1. Berdoalah sebelum dimulai. 2. Berdiskusilah dengan kelompokmu.

OPERASI ALJABAR VEKTOR A. PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN VEKTOR Diketahui titik-titik A(a 1,a 2 ), B(b 1,b 2 ), C(c 1,c 2 ). Gambarkan pada bidang koordinat Cartesius. y O x Gambar 1. Titik A(a 1,a 2 ), dan B(b 1,b 2 ), dan C(c 1,c 2 ) Pada koordinat Cartesius Lengkapi gambar 1 dengan: Lalu hubungkan titik A dengan dua titik lainnya, dimana titik A sebagai pangkalnya. Lalu hubungkan titik B dan C dengan pangkal di titik B. Dimisalkan: a = vektor AB b = vektor BC c = vektor AC

perhatikan gambar diatas, verktor a, b, dan c dapat ditulis sebagai berikut: a = (b 1 - a 1, b 2 a 2 ) Dapat pula ditulis, a = b b a a 1 1 2 2 b = (c 1 - b 1, ) Dapat pula ditulis, b = ( ) c =(, ) Dapat pula ditulis, c = ( ) Jumlahkan vektor a dan b. Karena vektor merupakan matriks kolom, maka dapat menjumlahkan vektor a dan b dengan menggunakan aturan penjumlahan matriks, maka diperoleh a + b = b b a + ( ) = ( ) = ( ) a 1 1 2 2 perhatikan bahwa c c a =c. a 1 1 2 2 Uraian tersebut menunjukkan bahwa a + b = c

Secara geometris, penjumlahan antara dua vektor a dan b dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Cara Segitiga Buatlah dua vektor a dan b, dimana vektor a vektor b. Gambarlah kedua vektor tersebut dengan titik pangkal vektor b berimpit ruas dengan titik ujung vektor a. Lalu tarik ruas garis dari titik pangkal vektor a ke titik ujung vektor b. Ruas garis ini dimisalkan c, yang merupakan hasil jumlahan vektor a dan vektor b. Jadi, jumlah vektor a dan b didapat dengan menarik ruas garis dari titik pangkal vektor a ke titik ujung vektor b. Akibatnya a + b = c.

b. Cara Jajargenjang Gambarlah: 1. Vektor a yang mewakili ruas garis berarah dari titik pangkal A ke titik B 2. Vektor b mewakili ruas garis berarah dari titik pangkal C ke titik pangakal D Dalam jajargenjang, titik pangkal vektor a berimpit dengan titik pangkal vektor b, yaitu A = C. Dengan membuat jajargenjang ABCD, akan diperoleh: AB AD AB BE ( oleh karena AD = BE ) AE (Gunakan cara segitiga) Oleh karena AB =a, AD = b dan AE =c, maka a + b = c. APA YANG TERJADI? Jika vektor a dijumlahkan dengan invers vektor b, maka didapatkan a + (-b) sebagai berikut:

a + (-b) dapat dituliskan juga a b. Secara geometris, dapat dengan mengurangkan a dengan b sebagai berikut: Dengan menggunakan aturan penjumlahan dan pengurangan matriks kolom, kalian dapat menyatakan aturan penjumlahan dan pengurangan vektor sebagai berikut. Untuk a dan b vektor-vektor di R 2, berlaku a + b = a b = a1 b1 a1 b1 a b a b 2 2 2 2 a1 b1 a1 b1 a b a b 2 2 2 2 Dengan menggunakan pasangan terurut, dapat dituliskan a b ( a, a ) ( b, b ) ( a b, a b ) 1 2 1 2 1 1 2 2 a b ( a, a ) ( b, b ) ( a b, a b ) 1 2 1 2 1 1 2 2

Untuk a dan b vektor-vektor di R 3, berlaku a1 b1 a1 b1 a b a b a b 2 2 2 2 a 3 b 3 a3 b 3 a1 b1 a1 b1 a b a b a b 2 2 2 2 a 3 b 3 a3 b 3 Dengan menggunakan pasangan terurut, dapat dituliskan a b ( a, a, a ) ( b, b, b ) ( a b, a b, a b ) 1 2 3 1 2 3 1 1 2 2 3 3 a b ( a, a, a ) ( b, b, b ) ( a b, a b, a b ) 1 2 3 1 2 3 1 1 2 2 3 3 Perhatikan gambar berikut! Dari gambar di atas, kalian dapat menyatakan: b + = a + e = c b + + e = a

B. PERKALIAN SKALAR DENGAN VEKTOR Diketahui : Vektor u = (u 1, u 2, u 3 ) dan k adalah skalar tak nol. Apa yang terjadi jika vektor-vektor yang dijumlahkan adalah k vektor yang sama? Jawab : Jumlahan dari vektor u (sebanyak k vaktor) = u + u + u +... + u... = k x... = ku = k (u 1, u 2, u 3 ) = (ku 1, ku 2, ku 3 ) Jadi, jika k skalar tak nol dan vektor u = (u 1, u 2, u 3 ), maka ku = (ku 1, ku 2, ku 3 ) Apa yang terjadi jika k > 0 dan k < 0? Diberikan : u u u u... k vektor u a. Perkalian skalar dengan vektor u, dimana k > 0. Gambarlah pada kotak yang disediakan, dengan vektor u sesuai pada gambar diatas.

ku k > 0 b. Perkalian skalar dengan vektor u, dimana k > 0. Gambarlah pada kotak yang disediakan, dengan vektor u sesuai pada gambar diatas. ku k < 0

Jadi, dalam perkalian skalar dengan vektor: Jika k > 0, maka vektor ku searah dengan vektor u. Jika k < 0, maka vektor ku berlawanan arah dengan vektor u. C. SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG PADA VEKTOR Jika a, b, dan c vektor-vektor di R 2 atau di R 3 dan k serta l skalar tak nol maka berlaku hubungan berikut. 1. a b b a 2. ( a b) c a ( b c) 3. a 0 0 a a 4. a ( a) 0 5. k( la) ( kl) a 6. k( a b) ka kb 7. ( k l) a ka la 8. Ia a Pembuktian : Pembuktian sifat 1 Ambil sebarang vektor a = (a 1, a 2, a 3 ) dan b = (b 1, b 2, b 3 ), maka : a + b = (a 1, a 2, a 3 ) + = (a 1 + b 1, a 2 + b 2, ) = (, b 2 + a 2, ) = + (a 1, a 2, a 3 ) = b +

Jadi, a + b = b + a. Pembuktian sifat 2 Ambil sebarang vektor a = (a 1, a 2, a 3 ), b = (b 1, b 2, b 3 ), dan c = (c 1, c 2, c 3 ), maka: (a + b) + c = ((a 1, a 2, a 3 ) + (b 1, b 2, b 3 )) + (c 1, c 2, c 3 ) = (a 1 + b 1, a 2 + b 2, a 3 + b 3 ) + (c 1, c 2, c 3 ) = (a 1 + b 1 + c 1,, a 3 + b 3 + c 3 ) = (( + ( b 1 + c 1 ), a 2 + (b 2 + c 2 ), a 3 + )) = ( ) + (b 1 + c 1, b 2 + c 2, b 3 + c 3 ) = (a 1, a 2, a 3 )+ (( + (c 1, c 2, c 3 )) = a + ( + ) Jadi, (a + b) + c = a + (b + c). Pembuktian sifat 4 Ambil sebarang vektor a = (a 1, a 2, a 3 ) maka : a + (-a) = (a 1, a 2, a 3 )+ (,, ) = (a 1 - a 1,, ) = (0, 0, 0) = o Jadi a + (-a) = o. Pembuktian sifat 7 Ambil sebarang skalar k dan l serta vektor a =(a 1, a 2, a 3 ), maka : (k + l)a = (k + l)(a 1, a 2, a 3 ) = ((k + l)a 1, (k + l), (k + l) ) = (ka 1 +, ka 2 +, ka 3 + la 3 ) = (ka 1, ka 2, ka 3 ) +

= k + l = ka + la Jadi, (k + l)a = ka + la.