Sayur kangkung sebanyak 2 kg. Dicuci Bersih Dipotong kecil-kecil Dikeringkan didalam oven Dihaluskan dengan blender.

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.)

Ditimbang 25 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 25 ml Didiamkan selama 24 jam. Didinginkan

Kentang (Solanum tuberosum L.)

Lampiran 1. Perhitungan Bobot Jenis Sampel. 1. Kalibrasi Piknometer. Piknometer Kosong = 15,302 g. Piknometer berisi Aquadest Panas.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Sampel

Gambar 2. Daun Tempuyung

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet

a = r = Y = 0,3538 X =2 Y = a X + b Lampiran 1. Perhitungan Persamaan Regresi Besi No. X Y XY X 2 Y 2 0,0 0,00 0,0000 0,0000 0,000 0,0992 0,5670 0,315

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

Lampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)

Lampiran 1. Kurva Absorbansi Maksimum Kalsium

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

Perbandingan fase gerak metanol-air (50:50)

Lampiran 1. Sampel yang Digunakan. Gambar 4. Ikan Sembilang (Paraplotosus albilabris). Gambar 5. Ikan Kepala Batu (Pranesus duodecimalis)

Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H

Lampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet

Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

massa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =

Lampiran 1. Gambar Lokasi Pengambilan Sampel

Lampiran 1. Daftar Spesifikasi Sediaan tablet Celestamin, Ocuson, dan Polacel : DKL A1. Expire Date : September 2015

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml

Lampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul

Lampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran. Konsentrasi untuk pengukuran panjang gelombang digunakan 12 µg/ml

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Data kalibrasi kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom. dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Baku Profenofos. Konsentrasi 1665,5 mcg/ml sebagai Larutan Baku I (LB1)

Lampiran 1. Data Pengukuran Waktu Kerja Larutan Kuning Metanil

Lampiran 1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Plumbum (Pb)

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Produk bubur bayi yang dijadikan sampel. Universitas Sumatera Utara

Jarak yang digerakkan oleh pelarut dari titik asal = 17 cm = 0,9235 = 0,9058 = 0,8529. Harga Rf untuk sampel VIII + baku pembanding = = 0,8588

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

Gambar 2. Sampel B Sirup Kering

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pelarut HCl 0,1 N

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

Kentang. Dikupas, dicuci bersih, dipotong-potong. Diblender hingga halus. Residu. Filtrat. Endapan. Dibuang airnya. Pati

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel diambil di tempat sampah yang berbeda, yaitu Megascolex sp. yang

No Nama RT Area k Asym N (USP)

Lampiran 1. Gambar alat KCKT dan syringe 100 µl

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.

Analisis Kadar Logam Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada Tanaman Kangkung (Ipomoea aquatica) Menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

SNI Standar Nasional Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran. Dapar fosfat ph. Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Gambar Sediaan Tablet

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

ANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Penentuan Persamaan Garis Regresi. Penentuan Persamaan Garis Regresi dari Larutan Standar Nikel

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

Lampiran 1. Gambar Sampel Buah Petai Padi dan Buah Petai Papan

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan NaOH 0,1 N Data Larutan Baku NaOH

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Alat kromatografi kinerja tinggi (Shimadzu, LC-10AD VP) yang

II. METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

n = n = 6 n = Jumlah sampel yang diteliti

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksploratif, untuk mengetahui tingkat pencemaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Flowsheet Pembuatan ODF Antalgin

Muchammad Ade Firmansyah, Sabikis, Pri Iswati Utami

Diblender Halus. Supernatan. Dikeringkan diatas penangas air. Ditambahkan sedikit H2S04 (P) Ditambahkan metanol Dibakar

Transkripsi:

Lampiran 1. Flowsheet proses Dekstruksi Basah Sayur kangkung sebanyak kg Serbuk kangkung Dicuci Bersih Dipotong kecil-kecil Dikeringkan didalam oven Dihaluskan dengan blender Ditimbang 0 gram Dimasukkan kedalam erlenmeyer Ditambahkan 5 ml HNO 3 (p) Didiamkan selama 4 jam Sampel + HNO 3 (p) 5 ml larutan sampel Didestruksi sampai larutan berwarna kuning jernih (±selama 5 jam) Didinginkan Dimasukkan kedalam labu ukur 5 ml Ditepatkan dengan akuabides sampai garis tanda Disaring dengan kertas saring whatman no.4 dengan membuang ml larutan pertama hasil penyaringan Larutan sampel Hasil Diuji kualitatif Diuji kuantitatif dengan Spektrofotometer Serapan Atom untuk timbal pada 83,3 nm dan untuk kadmium pada 8,8 nm

Lampiran. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Timbal (Pb), Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r) dari Data Kalibrasi Pb 1. Hasil pengukuran absorbansi larutan standar Pb No Konsentrasi (µg/ml) Absorbansi (A) 1 3 4 5 0,0000 0,0000,0000 0,0019 4,0000 0,0037,0000 0,005 8,0000 0,0071 10,0000 0,0087. Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r) No X Y XY X Y 1 3 4 5 Rata-rata 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000,0000 0,0019 0,0038 4,0000 0,0000031 4,0000 0,0037 0,0148 1,0000 0,0000139,0000 0,005 0,031 3,0000 0,0000704 8,0000 0,0071 0,058 4,0000 0,00005041 10,0000 0,0087 0,0870 100,0000 0,0000759 30,0000 0,0 0,193 0,0000 0,00017044 5,0000 0,0044 0,033 3,7 0,0000840

a a a = 0,00087 b - a b = 0,0044 (0,00087) ( 5 ) b = 0,0001 Maka persamaan regresinya adalah : Y= 0,00087 r r r 0,9995

Lampiran 3. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Kadmium (Cd), Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r) dari Data Kalibrasi Cd 1. Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Cd No Konsentrasi (µg/ml) Absorbansi (A) 1 3 4 5 0,0000 0,0000 0,4000 0,0811 0,8000 0,154 1,000 0,97 1,000 0,98,0000 0,341. Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r) No X Y XY X Y 1 3 4 5 Rata-rata 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,4000 0,0811 0,034 0,100 0,00 0,8000 0,154 0,151 0,400 0,045 1,000 0,97 0,75 1,4400 0,058 1,000 0,98 0,4771,500 0,0890,0000 0,341 0,78 4,0000 0,13,0000 1,117 1,385 8,80000 0,3053 1,0000 0,18

a a a = 0,18 b - a b = 0,18 (0,18) ( 1 ) b = 0,0000 Maka persamaan regresinya adalah : Y= 0,18 X r r r r 0,9989

Lampiran 4. Hasil analisis logam Pb dan Cd dan kadar sebenarnya pada sampel Kangkung Darat dan Kangkung Air. No Sampel Logam Berat Sampel (gram) Absorbansi Konsentrasi (µg/ml) Kadar sampel (µg/g) Kadar sebenarnya (µg/g) 1 Kangkung Darat Timbal 0,099 0,0031 3,4483 4,3039 0,050 0,0033 3,78 4,590 0,059 0,009 3,184 4,0178 4,3±0,98 0,041 0,0030 3,3333 4,117 0,0390 0,003 3,53 4,4454 0,010 0,008 3,1034 3,875 Kadar rata rata 4,37 Kadmium 0,099 0,1795 0,940 1,03 0,050 0,1780 0,950 1,1935 0,059 0,1801 0,97 1,075 1,1948±0,0103 0,041 0,175 0,9479 1,1835 0,0390 0,177 0,9517 1,1873 0,010 0,178 0,9570 1,1949 Kadar rata- rata 1,1950. Kangkung Air Timbal 0,0380 0,005 5,81 7,3137 0,081 0,0047 5,874,5999,8500 ±0,3905 0,0350 0,0049 5,517,8845 0,0350 0,0048 5,403,7414 0,07 0,0051 5,7471 7,174 0,010 0,0045 5,0575,315 Kadar rata rata,8381 Kadmium 0,0380 0,1945 1,044 1,303 0,081 0,1937 1,0403 1,985 0,0350 0,1940 1,0419 1,3001 0,0350 0,1935 1,039 1,98 0,07 0,194 1,0430 1,3019 1,3004± 0,004 0,010 0,1940 1,0419 1,3010 Kadar rata rata 1,3003

Lampiran 5. Contoh Perhitungan kadar logam Timbal dalam sampel Kangkung Darat. Misalnya untuk kadar Timbal dalam sampel kangkung darat dengan berat 0,099 gram, absorbansi 0,0031 X = Konsentrasi sampel Y = Absorbansi sampel Persamaan garis regresi yang diperoleh dari kurva kalibrasi adalah y = 0,00087x + 0,0001 x = x = 3,4483 µg/ml Maka konsentrasi sampel tersebut adalah 3,4483 µg/ml Kadar = CxVxFp W Keterangan : C = Konsentrasi larutan sampel (µg/ml) Maka: V = Volume larutan sampel (ml) F p = Faktor pengenceran W = Berat sampel sampel (gram) Kadar timbal dalam sampel = = 4,3039 µg/g

Lampiran. Contoh Perhitungan kadar logam Kadmium dalam sampel Kangkung darat Misalnya untuk kadar Kadmium dalam sampel kangkung darat dengan berat 0,099,absorbansi 0,1795 X = Konsentrasi sampel Y = Absorbansi sampel Persamaan garis regresi yang diperoleh dari kurva kalibrasi adalah y = 0,18x + 0,0000 x = x = 0,940 µg/ml Maka konsentrasi sampel tersebut adalah 0,940 µg/ml Kadar = CxVxFp W Keterangan : C = Konsentrasi larutan sampel (µg/ml) Maka: V = Volume larutan sampel (ml) F p = Faktor pengenceran W = Berat sampel (gram) Kadar kadmium dalam sampel = = 1,03 µg/g

Lampiran 7. Perhitungan Statistik Kadar Timbal pada Kangkung darat No. X Kadar (µg/g) X X (X X) 1 4,3039 0,071 0,0050944 4,590 0,3593 0,190949 3 4,0178 0,149 0,041801 4 4,117 0,0710 0,00504100 5 4,4454 0,17 0,045419 3,875 0,3575 0,17805 4,37 (X X) = 0,3584348 SD = 0,77 Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, df = 5 diperoleh nilai t tabel = α /,dk =,570. Data ditolak jika t hitung t tabel atau t hitung - t table t hitung = X X SD / n t hitung data 1 = 0,071 0,77 / = 0,514 t hitung data = 0,3593 0,77 / = 3,873 (data ditolak) t hitung data 3 = 0,149 0,77 / = 1,91 t hitung data 4 = 0,0710 0,77 / = 0,49 t hitung data 5 = 0,17 0,77 / = 1,940 t hitung data = 0,3575 0,77 / = 3,708 (data ditolak)

Untuk itu perhitungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke dan data ke. SD = No. X Kadar (µg/g) X X (X X) 1 4,3039 0,0717 0,00514089 3 4,0178 0,144 0,045973 4 4,117 0,0705 0,0049705 5 4,4454 0,13 0,0454544 4,3 (X X) = 0,1015374 ( X X ) n 1 = 0,1015374 = 0,1840 3 Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, df = 3 diperoleh nilai t tabel = α /,dk = 3,184. Data ditolak jika t hitung t tabel atau t hitung - t table t hitung = X X SD / n t hitung data 1 = 0,0717 0,1840 / = 0,7793 t hitung data 3 = 0,144 0,1840 / =,3304 t hitung data 4 = 0,0705 0,1840 / = 0,73 t hitung data 5 = 0,13 0,1840 / =,3174 Karena t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima. Rata-rata kadar Timbal pada Kangkung darat adalah: µ = X ± t( α, df ) ( SD n) μ = 4,3 ± 3,184 (0,1840 / 4) μ = 4,3 ± 0,98 µg/g

Lampiran 8. Perhitungan Statistik Kadar Timbal pada Kangkung air No. X Kadar (µg/g) X X (X X) 1 7,3137 0,475 0,1953,5999 0,38 0,057394 3,8845 0,044 0,00159 4,7414 0,097 0,00935089 5 7,174 0,331 0,11931,315 0,59 0,734441 X,8381 (X X) = 0,80807 SD = 0,390 Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, df = 5 diperoleh nilai t tabel = α /,dk =,570. Data ditolak jika t hitung t tabel atau t hitung - t table t hitung = X X SD / n t hitung data 1 = 0,475 0,390 / = 3,1580 (data ditolak) t hitung data = 0,38 0,390 / = 1,5817 t hitung data 3 = 0,044 0,390 / = 0,3081 t hitung data 4 = 0,097 0,390 / = 0,41 t hitung data 5 = 0,331 0,309 / =,317 t hitung data = 0,59 0,309 / = 3,471 (data ditolak)

Untuk itu perhitungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke 1 dan data ke. SD = No. X Kadar (µg/g) X X (X X),5999 0,501 0,055001 3,8845 0,0345 0,0011905 4,7414 0,108 0,0117939 5 7,174 0,34 0,1051054,8500 (X X) = 0,180398 ( X X ) n 1 = 0,180398 3 = 0,454 Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, df = 3 diperoleh nilai t tabel = α /,dk = 3,184. Data ditolak jika t hitung t tabel atau t hitung - t tabel t hitung = X X SD / n t hitung data = 0,501 0,454 / 4 =,0383 t hitung data 3 = 0,0345 0,454 / 4 = 0,81 t hitung data 4 = 0,108 0,454 / 4 = 0,8851 t hitung data 5 = 0,34 0,454 / 4 =,414 Karena t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima. Rata-rata kadar timbal pada kangkung air adalah µ = X ± t( α, dk ) ( SD n) μ =,8500 ± 3,184 ( 0,454 / 4) μ =,8500 ± 0,3905 µg/g

Lampiran 9. Perhitungan Statistik Kadar Kadmium pada Kangkung darat No. X Kadar (µg/g) X X (X X) 1 1,03 0,008 0,000074 1,1935 0,0015 0,000005 3 1,075 0,015 0,000155 4 1,1835 0,0115 0,000135 5 1,1873 0,0077 0,0000599 1,1949 0,0001 0,00000001 x 1,1950 (X X) =0,0004179 SD = 0,0091 Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, df = 5 diperoleh nilai t tabel = α /,dk =,570. Data ditolak jika t hitung t tabel atau t hitung - t tabel t hitung = X X SD / n t hitung data 1 = 0,008 0,0091/ =,1 t hitung data = 0,0015 0,0091/ = 0,4054 t hitung data 3 = 0,015 0,0091/ = 3,3784 (data ditolak) t hitung data 4 = 0,0115 0,0091/ = 3,1081 ( data ditolak ) t hitung data 5 = 0,0077 0,0091/ =,0811 t hitung data = 0,0001 0,0091/ = 0,070

Untuk itu perhitungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke data ke 3 dan 4. No. X Kadar (µg/g) X X (X X) 1 1,03 0,0084 0,0000705 1,1935 0,0013 0,0000019 5 1,1875 0,0073 0,0000539 1,1949 0,0001 0,00000001 X 1,1948 (X X) = 0,0001555 SD = 0,005 Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, df = 3 diperoleh nilai t tabel = α /,dk = 3,184.Data ditolak jika t hitung t tabel atau t hitung - t tabel t hitung = X X SD / n t hitung data 1 = 0,0084 0,005 / 4 =,5455 t hitung data = 0,0013 0,005 / 4 = 0,3940 t hitung data 5 = 0,0073 0,005 / 4 =,11 t hitung data = 0,0001 0,005 / 4 = 0,0303 Karena t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima. Rata-rata kadar kadmium pada kangkung darat adalah µ = X ± t( 1 α, df ) ( SD n) μ = 1,1948 ± 3,184 ( 0,005 / 4) μ = 1,1948 ± 0,0103 µg/g

Lampiran 10. Perhitungan Statistik Kadar Kadmium pada Kangkung air No. X Kadar (µg/g) X X (X X) 1 1,303 0,009 0,00000841 1,985 0,0018 0,0000034 3 1,3001 0,000 0,00000004 4 1,98 0,0035 0,000015 5 1,3019 0,001 0,000005 1,3010 0,0007 0,00000049 X 1,3003 (X X) = 0,000099 SD = 0,003 Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, df = 5 diperoleh nilai t tabel = α /,dk =,570. Data ditolak jika t hitung t tabel atau t hitung - t tabel t hitung = X X SD / n t hitung data 1 = 0,009 0,003/ = 3, ( data ditolak ) t hitung data = 0,0018 0,003/ =,0000 t hitung data 3 = 0,000 0,003/ = 0, t hitung data 4 = 0,0035 0,0009 / = 3,8889 (data ditolak) t hitung data 5 = 0,0019 0,0009 / = 1,7778 t hitung data = 0,0007 0,0009 / = 0,7778

Untuk itu perhitungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke 1 dan data ke 4. SD = No. X Kadar (µg/g) X X (X X) 1 1,985 0,0019 0,0000031 3 1,3001 0,0003 0,00000009 5 1,3019 0,0015 0,000005 1,3010 0,000 0,0000003 X 1,3004 (X X) = 0,0000031 ( X X ) n 1 = 0,0000031 = 0,0015 3 Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, df = 3 diperoleh nilai t tabel = α /,dk = 3,184. Data ditolak jika t hitung t tabel atau t hitung - t table t hitung = X X SD / n t hitung data = 0,0019 0,0015/ 4 =,3750 t hitung data 3 = 0,0003 0,0015/ 4 = 0,3750 t hitung data 5 = 0,0015 0,0015 / 4 = 1,8750 t hitung data = 0,000 0,0015 / 4 = 0,7500 Karena t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima. Rata-rata kadar Kadmium pada Kangkung air adalah µ = ± X t( 1 α, df ) ( SD n μ = 1,3004± 3,184 ( 0,0015 / 4) μ = 1,3004 ± 0,004 µg/g )

Lampiran 11. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Timbal antara Kangkung darat dan Kangkung air No Kangkung air Kangkung darat 1 X1 =,8500 X = 4,3 S1 = 0,454 S = 0,1840 Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ 1 = σ ) atau bebeda (σ 1 σ ). 1. Ho : σ 1 = σ H 1 : σ 1 σ. Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F 0,05 (3,3)) adalah 9,77 Daerah kritis penerimaan : -9,77 Fo 9,77 Daerah kritis penolakan : Fo < -9,77 atau Fo > 9,77 S1 3. Fo = S 0,454 Fo = 0,1840 Fo = 1,7785 4. Dari hasil ini menunjukkan bahwa Ho diterima dan H 1 ditolak sehingga disimpulkan bahwa σ 1 = σ.simpangan bakunya adalah : S p = ( n 1 1) S1 + ( n 1) S n + n 1

= ( 4 1) 0,454 +( 4 1) 0,1840 4+ 4 = 0,19 1. Ho : µ 1 = µ H 1 : µ 1 µ. Dengan menggunakan taraf kepercayaan α = 5% t 0,05/ = ±,447 untuk df = 4 + 4 = 3. Daerah kritis penerimaan : -,447 t o,447 Daerah kritis penolakan: t o < -,447 atau t o >,447 = = ( x - x ) 1 1 s 1/ n + 1/ n (,8500-4,3) 0,19 1/ 4 + 1/ 4 = 17,05 Karena t o = 17,05 >,447 maka hipotesis di tolak. Berarti terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar timbal antara Kangkung darat dan Kangkung air.

Lampiran 1. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Kadmium antara Kangkung darat dan Kangkung air. No Kangkung air Kangkung darat 1 X1 = 1,3004 X = 1,1948 S1 = 0,0015 S = 0,005 Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ 1 = σ ) atau bebeda (σ 1 σ ). 1. Ho : σ 1 = σ H 1 : σ 1 σ. Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F 0,05 (3,3)) adalah 9,77 Daerah kritis penerimaan : -9,77 Fo 9,77 Daerah kritis penolakan : Fo < -9,77 atau Fo > 9,77 3. Fo = S S 1 0,005 Fo = 0,0015 Fo = 18,7778 4. Dari hasil ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan H 1 diterima sehingga disimpulkan bahwa σ 1 = σ.simpangan bakunya adalah : S p = ( n 1 1) S1 + ( n 1) S n + n 1 = ( 4 1) 0,0015 +( 4 1) 0,005 4+ 4 = 0,005

1. Ho : µ 1 = µ H 1 : µ 1 µ. Dengan menggunakan taraf kepercayaan α = 5% t 0,05/ = ±,447 untuk df = 4 + 4 = 3. Daerah kritis penerimaan : -,447 t o,447 Daerah kritis penolakan: t o < -,447 atau t o >,447 = = 1 ( x - x ) 1 1 S / n + S 0,0015 / 4 / n 1,3004 1,1948 + 0,005 / 4 = 18,53 Karena t o = 18,53 >,447 maka hipotesis ditolak. Berarti terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar Kadmium antara Kangkung darat dan kangkung air.

Lampiran 13. Contoh Perhitungan uji perolehan kembali (recovery) logam timbal Persamaan regresi y = 0,00087x + 0,0001 Kadar awal rata rata logam timbal dalam sampel = 4,37 µg/g Kadar total rata rata logam timbal dalam sampel setelah penambahan larutan baku = µg/g Kadar larutan baku yang ditambahkan = Volume larutan baku yang ditambahkan x Konsentrasi larutan baku = 10 ml x 8 µg/ml = 80 µg kadar logam standar yang ditambahkan = 80 µg 0,075 g = 3,9945 µg/g = 98, %

Lampiran 14. Contoh Perhitungan uji perolehan kembali (recovery) logam kadmium - Persamaan regresi Y= 0,18 X Kadar awal rata rata logam kadmium dalam sampel = 1,1950 µg/g Kadar total rata rata logam kadmium dalam sampel setelah penambahan larutan baku = 1,373 µg/g Kadar larutan baku yang ditambahkan = Volume larutan baku yang ditambahkan x Konsentrasi larutan baku = ml x 0,4 µg/ml = 0,8 µg kadar logam standar yang ditambahkan = 0,8 µg,075 g = 0,0399 µg/g = 10,0 %

Data lampiran 15. Data % Recovery logam timbal pada kangkung darat No Berat sampel (gram) Absorbansi Konsentasi (µg/ml) Kadar Awal (KA) (µg/g) Kadar Total (KT) (µg/g) 1 0,099 0,0058,5517 4,3039 8,1774 0,050 0,0059,7 4,590 8,39 3 0,059 0,0057,438 4,0178 8,035 4 0,041 0,0058,5517 4,117 8,1798 5 0,0390 0,0058,5517 4,4454 8,1737 0,010 0,0057,438 3,875 8,0375 X = 0,075 KT = 4,37 KA= 8,1545 % Recovery Rata rata 98,18 % Lampiran 1. Data % Recovery logam kadmium kangkung darat No Berat sampel (gram) Absorbansi Konsentasi (µg/ml) Kadar Awal (KA) (µg/g) Kadar Total (KT) (µg/g) 1 0,099 0,1849 0,9930 1,03 1,394 0,050 0,184 0,9914 1,1935 1,377 3 0,059 0,1851 0,9941 1,075 1,410 4 0,041 0,188 0,9871 1,1835 1,34 5 0,0390 0,1844 0,9903 1,1873 1,355 0,010 0,184 0,9914 1,1949 1,380 X = 0,075 KA= 1,1950 KT = 1,373 % Recovery Rata rata 10,0%

Lampiran 17. Perhitungan Relatif Standar Deviasi (%RSD) Timbal Kangkung darat No Kadar (µg/g) X 1 8,1774 0,09 0,0005 8,39 0,184 0,084 3 8,035 0,1189 0,0141 4 8,1798 0,053 0,000 5 8,1737 0,019 0,0004 8,0375 0,1170 0,0137 8,1545 = 0,0577 SD = n x x 1 = 0,0577 1 = 0,1074 % RSD = = x 100% = 1,3% Lampiran 18. Perhitungan Relatif Standar Deviasi (%RSD) Kadmium Kangkung darat No Kadar(µg/g) X 1 1,394 0,001 0,00000441 1,377 0,0004 0,0000001 3 1,410 0,0037 0,0000139 4 1,34 0,0049 0,0000401 5 1,355 0,0018 0,0000034 1,380 0,0007 0,00000049 = 1,373 = 0,00004 SD = n x x 1 = 0,00004 1 = 0,0030 % RSD = = x 100% = 0,4%

Lampiran 19. Perhitungan Batas Deteksi (LOD) dan Batas Kuantitasi (LOQ) Logam Timbal Persamaan regresi (Y) = 0,00087 X No Konsentrasi (µg/ml) X Absorbansi Y Yi Y-Yi (Y-Yi) 1 3 4 5 0,0000 0,0000 0,0001 0,0001 0,00000001,0000 0,0019 0,0018 0,0001 0,00000001 4,0000 0,0037 0,003 0,0001 0,00000001,0000 0,005 0,0053 0,0001 0,00000001 8,0000 0,0071 0,0071 0,0000 0,0000 10,0000 0,0087 0,0088 0,0001 0,00000001 X = 5,0000 = 0,00000005 SY = SY = SY = 0,0001 Slope = a = 0,00087 Batas Deteksi (LOD) = = 0,4000 Batas Kuantitasi (LOQ) = 1,3400

Lampiran 0. Perhitungan Batas Deteksi (LOD) dan Batas Kuantitasi (LOQ) Logam Kadmium Y= 0,18 X No Konsentrasi (µg/g) X Absorbansi Y Yi Y-Yi (Y-Yi) 1 3 4 5 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,4000 0,0811 0,0745 0,00 0,0000438 0,8000 0,154 0,1490 0,0074 0,00005535 1,000 0,97 0,34 0,003 0,00003919 1,000 0,98 0,979 0,0003 0,00000009,0000 0,341 0,374 0,0083 0,0000889 X = 1,0000 = 0,0000345 SY = SY = SY = 0,009 Slope = a = 0,18 Batas Deteksi (LOD) = = 0,0474 Batas Kuantitasi (LOQ) = 0,1579

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Kangkung Air

Lampiran. Hasil Identifikasi Kangkung Darat

Lampiran 3. Daftar Tabel Konsentrasi dan Absorbansi Pb dan Cd Dari Kurva Kalibrasi Daftar tabel hasil Konsentrasi dan Absorbansi Pb Konsentrasi Absorbansi,0000 0,0019 4,0000 0,0037,0000 0,005 8,0000 0,0071 10,0000 0,0087 Daftar tabel hasil Konsentrasi dan Absorbansi Cd Konsentrasi Absorbansi 0,4000 0,0811 0,8000 0,154 1,000 0,97 1,000 0,98,0000 0,341

Lampiran 4. Gambar Lokasi Kangkung Air Lampiran 5. Gambar Lokasi Kangkung Darat

Lampiran. Gambar Alat Spektrofotometer Serapan Atom

Lampiran 7. Gambar hasil Uji Kualitatif Pb dan Cd pada Kangkung darat dan kangkung air. Keterangan : CdKa = Kadmium pada kangkung air PbKa = Timbal pada kangkung air CdKd = Kadmium pada kangkung darat PbKd = Timbal pada kangkung darat

Lampiran 8. Nilai Distribusi t Α 0,1 0,05 0,05 0,01 0,005 0,0005 Df 1 3.07784.31375 1.70 31.805 3.574 3.19 1.88518.91998 4.305.945 9.9484 31.5991 3 1.37744.35333 3.1845 4.54070 5.84091 1.94 4 1.5330.131847.7745 3.7495 4.0409 8.103 5 1.475884.015048.57058 3.3493 4.0314.888 1.43975 1.94318.4491 3.147 3.70743 5.9588 7 1.41494 1.894579.34.99795 3.49948 5.4079 8 1.39815 1.859548.3000.894 3.35539 5.0413 9 1.38309 1.833113.1.8144 3.4984 4.7809 10 1.37184 1.8141.814.7377 3.197 4.589 11 1.3343 1.795885.0099.71808 3.10581 4.4370 1 1.3517 1.7888.17881.81 3.05454 4.3178 13 1.350171 1.770933.1037.5031 3.018 4.08 14 1.34503 1.7131.14479.449.9784 4.1405 15 1.3400 1.75305.13145.048.9471 4.078 1 1.33757 1.745884.11991.58349.9078 4.0150 17 1.333379 1.73907.1098.593.8983 3.951 18 1.330391 1.73404.1009.5538.87844 3.91 19 1.3778 1.79133.0930.53948.8093 3.8834 0 1.35341 1.74718.0859.5798.84534 3.8495 1 1.33188 1.70743.0791.5175.8313 3.8193 1.3137 1.717144.07387.5083.8187 3.791 3 1.3194 1.71387.08.49987.80734 3.77 4 1.31783 1.71088.039.491.7994 3.7454 5 1.31345 1.708141.05954.48511.78744 3.751 1.31497 1.70518.05553.4783.77871 3.70 7 1.313703 1.70388.05183.47.7708 3.89 8 1.3157 1.701131.04841.4714.73 3.739 9 1.311434 1.9917.0453.40.7539 3.594 30 1.310415 1.971.047.457.75000 3.40

Lampiran 9.Tabel distribusi f