Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Bankal Mandiri Banjarmasin MARDIANI (Universitas Lambung Mangkurat) ABSTRACT Every company must have a good financial performance to get the maximum profit. The purpose of this research is to know the system of cash acceptance and expenditure at Bankal Mandiri Banjarmasin. This research is done by documentation technique by collecting documents or data related to the object of research, as well as studying theories related to the object after obtaining the data from Mandiri Bankal Banjarmasin which then processed and analyzed with theories that have been studied then it can be concluded from the results of research that has been done that (1) Bankal Mandiri Banjarmasin still have the task function of the employees (2) This business also has only 2 arrested cash sale note (3) This business has not had proof of cash out of good and true (4) This trading business also never performs a sudden check on the existing cash money. Keyword: cash receipts, cash disbursements and corporate finance. ABSTRAK Setiap perusahaan harus memiliki kinerja keuangan yang baik untuk mendapat keuntungan yang maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem penerimaan dan pengeluran kas pada Bankal Mandiri Banjarmasin. Penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen atau data berhubungan dengan objek penelitian, serta mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan objek tersebut setelah mendapatkan data-data dari Bankal Mandiri Banjarmasin yang kemudian diolah dan di analisis dengan teori-teori yang sudah dipelajari maka dapat disimpulkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa (1) Bankal Mandiri Banjarmasin masih memiliki perangkapan fungsi tugas dari karyawannya (2) Usaha ini juga hanya memiliki 2rangkap nota penjualan tunai (3) Usaha ini belum memiliki bukti kas keluar yang baik dan benar (4) Usaha dagang ini juga tidak pernah melakukan pengecekan mendadak terhadap uang kas yang ada. Keyword: penerimaan kas,pengeluaran kas dan keuangan perusahaan.
PENDAHULUAN Dampak globalisasi ekonomi yang dipacu oleh perkembangan informasi, khususnya informasi akuntansi menyebabkan persaingan didalam dunia usaha semakin meningkat. Informasi akuntansi berkaitan dengan laporan keuangan perusahaan dimana bagian terpenting dari seluruh informasi yang dibutuhkan oleh manajemen. Kebutuhan ini akan terpenuhi dengan adanya sistem informasi akuntansi. Hal ini akan membantu manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan di dalam menjalankan operasi perusahaan dalam hubungannya dengan kesinambungan perusahaan.beberapa hal yang mendorong kelangsungan dan tumbuh kembang perusahaan, salah satunya ialah perusahaan wajib mempunyai manajemen yang baik sehingga tujuan utama perusahaan tercapai hasil yang maksimal secara efektif,efisien dan ekonomis. Tujuan perusahaan lainnya adalah untuk memuaskan kebutuhan dari konsumen Usaha yang ingin bersaing tentunya suatu usaha tersebut harus memperhatikan salah satu faktor yang sangat penting yaitu siklus penjualan. Karena dari salah satu kegiatan diperusahaan inilah sangat mempengaruhi kas perusahaan yaitu penerimaan dan pengeluaran kas.pemasaran kontan merupakan salah satu aktivitas utama dalam perusahaan,karena disitulah terletak sebagian besar sumber pendapatan perusahaan. Kegiatan penjualan itu sendiri terdiri dari transaksi pemasaran barang dan jasa baik secara tunai maupun kredit. Pemasaran merupakan pembelian barang secara langsung dengan membayar secara cash atau tunai,sedangkan penjualan kredit merupakan penjualan yang dilakukan dengan kontrak dimana pembayarannya dilakukan satu persatu yang mana penjualan kredit memberikan kesempatan dan kemudahan kepada pembeli atau konsumen untuk memiliki suatu barang walaupun uangnya belum mencukupi pembayarannya. Usaha dagang ini membutuhkan sistem penerimaan kas dari pemasaran kontan yang baik berisi kegiatan usahanya agar terus dapat memenuhi kebutuhan dari para konsumennya. Sesuai dengan perkembangan kegiatan penjualan maka dituntut adanya pengelolaan penjualan yang baik mencakup sistem dan prosedur yang tepat dalam membantu kegiatan penjualan. Bankal Mandiri adalah usaha dagang yang menjual berbagai bahan material bangunan seperti tanah merah, pasir urug, pasir cor, batu koral, batu gunung, pasir sertu, batu split, dan lain-lain. Bankal Mandiri ini biasanya melayani proyek-proyek pemerintah seperti pembuatan jalan raya,pembangunan sekolah, dan pembangunan rumah sakit tetapi usaha dagang Bankal Mandiri ini juga sering melayani permintaan para konsumen seperti untuk pembangunan rumah,pembangunan langgar/mesjid dikampung. Pemilik usaha dagang ini mempekerjakan karyawannya dengan 1 orang bisa memegang 2 tanggungjawab seperti bagian penjualan bahan material,ia juga merangkap ke bagian lapangan yang memantau langsung pekerjaan bahan material apabila ada pesanan material dari konsumen dan ia juga bisa merangkap ke bagian penerimaan kas. Oleh karenanya pemilik usaha ini harus bisa mengatur pekerjaan karyawannya agar tidak terjadi kecurangan-kecurangan. Sesuai penjelasan di atas mendorong penganalisis untuk mengambil penelitian yang berjudul Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Tunai dik Bankal Mandiri Banjarmasin.
Berlandaskan konteks di atas maka peneliti merumuskan suatu masalah yaitu dengan jalan apa Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pemasaran kontan pada Bankal Mandiri Banjarmasin? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem penerimaan dan pengeluran kas pada Bankal Mandiri Banjarmasin. HASIL PENELITIAN Pada penelitian kali ini hanya membahas tentang penerimaan kas dari pemasaran kontan dan sistem pengeluaran kas saja dikarenakan perusahaan ini hanya melakukan penjualan secara tunai. Susunan metode penerimaan kas dari pemasaran kontan pada Bankal Mandiri 1. Prosedur dimulai dari pemesan membuat penetapan order bersama dengan bagian penjualan dan kepala kantor kemudian adanya negosiasi harga dan sepakat kedua belah pihak,setelah itu bagian penjualan membuat nota pesanan sebanyak dua rangkap : Rangkap 1 : diberikan kepada pembeli agar pembeli melakukan pembayaran. Rangkap 2 : diserahkan kepada kepala kantor sebagai bukti transaksi. 2. Catatan pesanan manual dari pelanggan diserahkan kepada kepala kantor kemudian kepala kantor melakukan pesanan ke bagian pusat sesuai dengan order dari pembeli. Jika barang telah tersedia,kemudian order penjualan dari pembeli digunakan sebagai dasar bagian lapangan dalam melakukan pengantaran barang ke pembeli dan melampirkan catatan manual alamat konsumen. Selain itu order penjualan dari pembeli yang digunakan sebagai dasar bagian pengeluaran kas dalam mencatat pembelian yang dilakukan beserta nominalnya. 3. Bagian penjualan membuat faktur penjualan tunai yang sesuai dengan ketetapan perjanjian kedua belah pihak. Faktur penjualan tunai dibuat sebanyak dua rangkap. Rangkap 1 : diberikan untuk pemesan. Rangkap 2 : diberikan kepada kepala kantor. 4. Bagian penjualan dan bagian penerimaan kas mencatat manual penjualan tunai setiap hari serta uang tunai yang masuk ke dalam buku kas harian. 5. Bagian Pengeluaran kas tidak melakukan sistem pengeluaran kas yang sesuai dengan sistem dan otorisasi yang baik. Bagian pengeluaran kas hanya melakukan pengeluaran kas sesuai dengan catatan manual saja yang tidak di lampiri oleh bukti kas keluar dan dokumen pendukung lainnya serta setiap pengeluaran kas hanya di otorisasi oleh kepala kantor dan tidak pernah di otorisasi oleh bagian akuntansi. Berdasarkan data sebelumnya dapat disimpulkan bahwa masih ada kelemahan dalam penerapan sistem akuntansi penerimaan kas dari pemasaran kontan khususnya dari aspek struktur organisasi,sistem wewenang dan penerapan praktek yang sehat. Berikut beberapa kelemahan sistem akuntansi penjualan tunai pada Bankal Mandiri Banjarmasin yang dapat didefinisikan sebagai berikut :
a. Kelemahan dalam struktur organisasi Dalam penerapannya Bankal Mandiri Banjarmasin dilihat dari segi struktur organisasi yang belum melakukan pemisahan tanggungjawab secara tegas antara bagian penjualan merangkap dengan bagian penerimaan kas serta bagian akuntansi. Pada umumnya suatu organisasi dikatakan baik apabila organisasi tersebut telah memisahkan tanggungjawab dan wewenang secara tegas sehingga dapat mencegah timbulnya kecurangan yang mungkin terjadi disengaja ataupun tidak disengaja. Resiko yang akan terjadi apabila tidak adanya pemisahan fungsi dan tanggungjawab,yaitu : 1. Kemungkinan terjadinya pemakaian kas dari penjualan tunai oleh bagian penerimaan kas untuk kepentingan pribadinya. b. Kelemahan dalam praktek penerimaan kas dari penjualan tunai Masalah yang akan dihadapi apabila praktek yang sehat tidak dijalankan oleh perusahaaan,yaitu : Bankal Mandiri tidak pernah melakukan pemeriksaan rutin dan mendadak terhadap jumlah uang yang ada. Fungsi bagian penerimaan kas dan bagian akuntansi yang sama sehingga sangat memudahkan untuk melakukan kecurangan seperti mengambil sebagian uang kas untuk keperluan pribadi dan mengubah catatan akuntansi sesuai jumlah kas yang masuk. Pemecahan Masalah Sistem Akuntansi Penerimaan Kas oleh Pemasaran Kontan di Bankal Mandiri Banjarmasin 1. Struktur organisasi yang disarankan Pada pembahasan sebelumnya yang terjadi pada Bankal Mandiri adalah karena belum dilakukan pembatasan fungsi penjualan, penerimaan kas dan fungsi akuntansi. Oleh sebab itu saya menyarankan adanya penambahan 2 orang karyawan yaitu untuk bagian penerimaan kas dan bagian akuntani sedangkan untuk karyawan yang ada sekarang bisa untuk lebih fokus pada pekerjaannya yaitu bagian order penjualan. Berikut ini adalah penjelasan struktur organisasi yang saya sarankan : a. Fungsi penjualan harus terpisah dengan fungsi penerimaan kas. b. Tanggungjawab penerimaan kas wajib terpisah dari fungsi akuntansi. Pemecahan Masalah Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada Bankal Mandiri Banjarmasin Susunan Otorisasi dan Metode Pembukuan yang Disarankan Berdasarkan pada penelitian kali ini masih terdapat kekurangan pada sistem pengeluaran kasnya yaitu setiap pengeluaran kas hanya di otorisasi oleh kepala kantor dan tidak disertai dengan dokumen pendukung lainnya salah satunya tidak adanya kwitansi atau bukti kas keluar lainnya. Dengan ini saya menyarankan : 1. Biaya tunai wajib Mendapat Otorisasi Oleh Atasan yang Berkuasa Transaksi pengeluaran kas diotorisasi oleh atasan yang berkuasa beserta dokumen bukti kas keluar. Setiap pengeluaran kas harus di otorisasi oleh pejabat berwenang yaitu kepala kantor dan bagian akuntansi.
2. Setiap saldo kas yang ada ditangan bagian pengeluaran kas harus selalu terjaga salah satunya dengan adanya pemeriksaan antara saldo kas yang ada ditangan dengan saldo kas pada data yang ada. Pemeriksaan saldo kas ini harus dilakukan oleh bagian kepala kantor. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan pada bab 4 penulis dapat disimpulkan bahwa masih terdapat kelemahan-kelemahan penerapan sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai pada Bankal Mandiri Banjarmasin. Adapun kelemahan-kelemahan diantaranya sebagai berikut : 1. Belum dilakukan pembatasan fungsi dan tanggungjawab antara bagian penjualan,perolehan kas dan bidang lapangan pada Bankal Mandiri Banjarmasin sehingga sangat rawan terjadi kesalahan atau kecurangan yang disengaja maupun tidak disengaja terhadap kas perusahaan. 2. Perusahaan tidak pernah melakukan pengecekan uang kas secara mendadak sehingga kepala kantor hanya mengetahui kas yang ada sesuai dengan catatan akuntansi. 3. Bagian penjualan,penerimaan kas dan bagian lapangan tidak melakukan penyetoran rutin harian ke bagian kepala kantor hal ini dapat menimbulkan potensi penyelewengan atas kas perusahaan. 4. Nota Penjualan pada Bankal Mandiri hanya memiliki 2 rangkap sehingga pada bagian penerimaan kas tidak memiliki arsip/dokumen penjualan tunai. Sedangkan arsip yang ada hanya dipegang oleh kepala kantor dan apabila arsip/dokumen tersebut hilang maka perusahaan tidak memiliki arsip/dokumen lain yang berupa nota penjualan tunai. Saran Sistem akuntansi yang baik dan benar itu yaitu dapat menjaga keamanan kas perusahaan dan keandalan catatan akuntansi yang di gunakan perusahaan maka penulis menyarankan : 1. Bankal Mandiri Banjarmasin sebaiknya melakukan pemisahan fungsi dan tanggungjawab secara tegas agar dapat menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap kas perusahaan dan dalam hal ini penulis juga menyarankan melakukan pemisahan fungsi antara bagian penerimaan kas, penjualan dan bagian lapangan. 2. Sebaiknya juga bagian penerimaan kas melakukan penyetoran kas harian secara rutin kepada kepala kantor atau ke bank. 3. Melakukan pengecekan atau cash of name secara mendadak untuk mencocokan data dengan uang tunai yang ada. 4. Sebaiknya perusahaan membuat nota penjualan dengan 4 rangkap,yaitu : Rangkap 1 : diberikan untuk pemesan. Rangkap 2 : diberikan untuk kepala kantor. Rangkap 3 : diserahkan kepada bagian pengeluaran kas. Rangkap 4 diserahkan kepada bagian penerimaan kas. Hal ini memudahkan perusahaan memiliki arsip/dokumen lain apabila salah satu dari arsip tersebut hilang,perusahaan masih memiliki arsip lain. Daftar Pustaka
Diana dan Setiawati,2011. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : Cv. Andi Offset Geby Yolanda,2016. Laporan Tugas Akhir Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas atas Penjualan Tunai pada Cv.Karya Mandiri Banjarmasin Mulyadi,2010. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat Mulyadi,2013. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat Mulyadi,2014. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode,edisi 5. Jakarta : Salemba Empat Mulyadi,2016. Sistem Informasi Akuntansi,edisi 4. Jakarta : Salemba Empat Samryn,LM. Pengantar Akuntansi cetakan ke 2. Jakarta : PT. Raja Grafindo Warsono,Sony 2011. Akuntansi Pengantar I. Apublisher. Yogya