Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari

dokumen-dokumen yang mirip
Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari

Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari

Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari

Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari

Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari

Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari

Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Folikel antral adalah folikel kecil - kecil berukuran 2-8 mm yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Fertilisasi In Vitro. Hanya 7 Hari. Memahami

Jadwal Acara PRA KONAS

Istilah-istilah. gangguan MENSTRUASI. Skenario. Menstruasi Normal. Menilai Banyaknya Darah 1/16/11

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tumor jinak pelvik. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

PERHIMPUNAN FERTILISASI IN VITRO INDONESIA PERKUMPULAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI INDONESIA [PERFITRI - POGI]

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman merupakan guru yang baik, yang menjadi sumber pengetahuan.

Gangguan Hormon Pada wanita

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan endometriosis dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 5 15% wanita usia reproduktif pada populasi umum. rumah sakit pemerintah adalah sebagai berikut : di RSUD dr.

SYARAT-SYARAT PEMERIKSAAN INFERTIL

BAB 1 PENDAHULUAN. Ovarium merupakan salah satu organ reproduksi dalam wanita.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kehamilan ektopik yang berakhir dengan keadaan ruptur atau abortus. 12 Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

KATA PENGANTAR. dr. Andon Hestiantoro, Sp.OG(K) Ketua Panitia

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur

BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas adalah kondisi yang dialami oleh pasangan suami istri. yang telah menikah minimal 1 tahun, melakukan hubungan sanggama

Standardisasi Kurikulum PERFITRI. Training and Education

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Repository.Unimus.ac.id

Siklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PERBEDAAN JUMLAH HITUNG FOLIKEL ANTRAL PADA PENGGUNA KONTRASEPSI HORMONAL DAN NON HORMONAL DI RUMAH SAKIT Dr. M DJAMIL PADANG

Sistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga hirarki hormon, sebagai berikut ;

BAB I PENDAHULUAN. endometrium diluar lokasi normalnya dikavum uteri. kelainan ini

Ovarian Cysts: A Review

BAB I PENDAHULUAN. yang dewasa ini paling banyak mendapat perhatian para ahli. Di. negara-negara maju maupun berkembang, telah banyak penelitian

BAB III FERTILISASI IN VITRO. yang telah berkembang di dunia kedokteran. Kata inseminasi

BAB I PENDAHULUAN. Gamba. r 1. Beberapa Penyebab Infertilitas pada pasangan suami-istri. Universitas Sumatera Utara

KARAKTERISTIK WANITA USIA SUBUR DENGAN MIOMA UTERI DI RS. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker ovarium merupakan keganasan yang paling. mematikan di bidang ginekologi. Setiap tahunnya 200.

SURAT PENUGASAN KLINIS DAN RINCIAN KEWENANGAN KLINIS DOKTER SPESIALIS OBSTETRI & GINEKOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya:

I. PENDAHULUAN. Selatan. Sapi pesisir dapat beradaptasi dengan baik terhadap pakan berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan pada wanita usia reproduksi berupa implantasi jaringan

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .

BAB I. Pendahuluan. yang berasal dari implantasi endometriosis dan pertumbuhan jaringan. endometrium yang mencapai rongga peritoneal.

MENGAPA ISTRI MASIH BELUM HAMIL??

II. ANAMNESIS Anamnesis tanggal : 10 November 2015 Keluhan utama : Nyeri perut kanan bawah saat menstruasi

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat

Ni Ketut Alit A. Airlangga University. Faculty Of Nursing.

I. PENDAHULUAN. pada wanita dengan penyakit payudara. Insidensi benjolan payudara yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JENIS METODE KB PASCA PERSALINAN VASEKTOMI

Karakteristik Pasien Adenomiosis dengan Gambaran Ultrasonografi di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung Periode

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

tahun berhubungan suami isteri tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANAN LAPAROSKOPI PADA PENDERITA INFERTILITAS WANITA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Obat-obat Hormon Hipofisis anterior

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

AMENOREA SEKUNDER M. Thamrin Tanjung

BAB I PENDAHULUAN. tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, ketidakpuasan bagi ibu dan bayinya (Saifuddin. 2000).

BAB I. PENDAHULUAN A.

REHABILITASI KANKER PAYUDARA

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

ABSTRAK GAMBARAN ANALISA SPERMA DI KLINIK BAYI TABUNG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh perempuan usia produktif. Sebanyak 25% penderita mioma uteri dilaporkan

BAB I PENDAHULUAN. (dengan cara pembelahan sel secara besar-besaran) menjadi embrio.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. banyak pada wanita dan frekuensi paling sering kedua yang menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi dengan matang (Kusmiran, 2011). Menstruasi adalah siklus discharge

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Anatomi/organ reproduksi wanita

BAB I PENDAHULUAN. Kanker Ovarium Epitel (KEO) merupakan kanker ginekologi yang. mematikan. Dari seluruh kanker ovarium, secara histopatologi dijumpai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Gangguan Sistem Reproduksi Wanita. kesehatan reproduksi (Manuaba, 2008). Hal ini mencakup infeksi,

GYNECOLOGIC AND OBSTETRIC DISORDERS. Contraception

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 2

PARADIGMA BARU KARDIOMIOPATI PERIPARTUM

BCCOG FEBRUARI 2017 HOTEL HILTON BANDUNG. Final announcement SYMPOSIUM AND WORKSHOP.

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

SIMPOSIUM DIALISIS 2015

LAPORAN PENDAHULUAN KISTA OVARIUM

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan timbulnya sifat-sifat kelamin sekunder, mempertahankan sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Salah satu masalah kesehatan yang sering di jumpai pada wanita usia subur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bagian dari pemeliharaan kesehatan komperhensif bukan lagi hal yang baru.

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara terminologi kedokteran abortus ialah suatu keadaan yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat

Transkripsi:

Editor: Hanom Husni Syam Anita Rachmawati Cover dan layout: Edwin Kurniawan Diterbitkan oleh: Departemen/SMF Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran RSUP dr. Hasan Sadikin Jl. Pasteur no. 39 Bandung Telp. : 62 22 203 2530 2016 ISBN: 978-979-15271-6-3 Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang memperbanyak, mencetak dan menerbitkan sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara dan bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit. ii

DAFTAR ISI 1. 10 Mutiara Klinis Penanganan Endometriosis... 1 Tono Djuwantono 2. Endometriosis : Pilihan cara diagnosis dan terapi praktis berbasis bukti klinis... 11 Hendy Hendarto 3. Nyeri dan Endometriosis Prinsip Menangani Berbasis Patofisiologi Praktis... 17 4. Meningkatkan Peluang Kehamilan pada Pasien Infertilitas : Langkah Praktis Penggunaan Gonadotropin dalam Praktek Sehari-hari... 21 Binarwan Halim 5. Kapan Kita Merujuk Pasien Endometriosis pada Fasilitas Teknologi Reproduksi Berbantu?. 27 6 Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK) - Penanganan Berbasis Bukti... 37 R. Muharam Natadisastra 7. Delapan Mutiara Pengelolaan Kehamilan pada Pasien Sindroma Ovarium Polikistik (SOPK)... 43 Mulyanusa A Ritonga, Hanom Husni Syam, Wiryawan Permadi 8. 10 Tips Untuk Membedakan Tumor Ovarium Jinak Atau Ganas... 49 Yudi Mulyana Hidayat 9. Tips Upaya Deteksi Terjadinya Keganasan Pasca Evakuasi Mola Hidatidosa... 53 Yudi Mulyana Hidayat 10. Integrasi Layanan Kesehatan Seksual dan Kesehatan Reproduksi dengan Layanan HIV dan AIDS... 59 Bagus Rahmat Prabowo 11. Pilihan Konsepsi yang Aman untuk Penderita Infeksi HIV... 63 Anita Rachmawati 12. Preeklamsi... 69 Adhi Pribadi, Johanes C. Mose iii

13. Cara Praktis Penanganan Vulvovaginitis... 75 Sofie Rifayani Krisnadi 14. Dequalinium Chloride (DQC) Sebagai Terapi Terkini Yang Potensial untuk Infeksi Vagina... 81 15. Mutiara Klinis Praktis Menangani Perdarahan Uterus Abnormal Berbasis PALM-COEIN... 95 16. 10 Bukti Klinis, Trans-Vaginal Histerektomi Sebagai Pilihan Lain Untuk Operasi Pengangkatan Uterus...101 Benny Hasan 17. Keguguran berulang: Apa yang harus ditekankan dalam anamnesis?...107 Kanadi Sumapradja 18. Pengelolaan Adenomyosis, Sesuai Kebutuhan Pasien...113 Ruswana Anwar 19. Tanda Patognomonik Adenomiosis pada Ultrasonografi Transvaginal...121 Nadir Chan 20. 6 Rekomendasi Praktis Berbasis Bukti Pengelolaan Menopause Masa Kini...125 Tita Husnitawati Madjid 21. Menopause: Penggunaan terapi hormon secara praktis...129 Hendy Hendarto iv

Kapan Kita Merujuk Pasien Endometriosis pada Fasilitas Teknologi Reproduksi Berbantu? Pendahuluan hlm 28 Endometriosis dan Infertilitas hlm 28 Terapi Operatif atau Medikal hlm 30 Manajemen Infertilitas pada Endometriosis hlm 33 Kesimpulan hlm 35 Wanita dengan endometriosis memiliki keterbatasan fertilitas dibandingkan wanita normal. Kemampuan fertilitas ini sebanding dengan beratnya stadium endometriosis. Penyebab terjadinya infertilitas pada wanita endometriosis sebenarnya masih dipertanyakan, sebagian besar ahli menghubungkannya dengan adesi pelvis yang menghambat pergerakan oosit dalam tuba, kualitas dan motilitas oosit yang buruk akibat sekresi kemokin implan endometriosis, produksi inflamasi dan prostaglandin di daerah pelvis akan menstimulasi makrofag dan menghancurkan sperma pasangan pria dan kemungkinan pula berhubungan dengan kejadian anovulasi. Dengan mempertimbangkan usia, lamanya infertilitas dan beratnya stadium pada pasien endometriosis seringkali tindakan pembedahan berperan penting untuk pasangan infertil dengan endometriosis. Pembedahan pada endometriosis dengan infertilitas bertujuan untuk menghilangkan atau mengangkat lesi dan membebaskan Dr. Tono Djuwantono, dr., Sp.OG(K), M.Kes. - Divisi Fertilitas & Endokrinologi Reproduksi Dept. Obstetri & Ginekologi RSUP dr. Hasan Sadikin/FK Unpad Bandung - Bandung Fertility Center RSIA Limijati Bandung Website FB Abstrak : tonodjuwantono.com : drtonodjuwantono perlekatan selain juga mengembalikan posisi anatomis pada organ-organ yang terkait. Beberapa penelitian mendapatkan bahwa tingkat fertilitas pasien fertilitas meningkat setelah dilakukan tindakan pembedahan. Keberadaan endometrioma dengan diameter > 4 cm juga membutuhkan tindakan eksisi dengan luaran fertilitas yang lebih baik dibandingkan drainase atau koagulasi endometriomanya saja. Eksisi endometrioma ini juga memberikan kemudahan konfirmasi diagnosis melalui histopatologi, mengurangi nyeri dan mempermudah pengambilan ovum untuk program FIV. Inseminasi intra uterin juga masih dapat dilakukan pada pasien endometriosis meskipun efektivitasnya hanya setengah daripada pasien infertilitas akibat sebab lain. Meskipun teknik reproduksi berbantu pada pasien endometriosis jelas lebih unggul dalam memperbaiki fertilitas. Pilihan induksi ovulasi juga menjadi permasalahan tersendiri dimana kadangkala sulit untuk memilih agen yang dipergunakan, beberapa penelitian menyimpulkan bahwa follicle stimulating hormone (FSH) lebih efektif dalam induksi ovulasi daripada clomiphene citrate. Pemberian Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) agonis pada pasien endometriosis dan infertilitas selama 3-6 bulan pra tindakan pembedahan pada satu penelitian justru meningkatkan angka kehamilan 27