Oleh: Dimas Avian Maulana Dosen Pembimbing: Subchan, Ph.D

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC) PADA DESAIN PENGENDALIAN ROBOT MOBIL BERODA EMPAT

Penerapan Model Predictive Control (MPC) pada Desain Pengendalian Robot Mobil Beroda Empat

ESTIMASI POSISI ROBOT MOBIL MENGGUNAKAN UNSCENTED KALMAN FILTER. Oleh: Miftahuddin ( )

DESAIN PENGENDALIAN ROBOT MOBIL BERODA MENGGUNAKAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC) Oleh: Ratnawati

Proceeding Tugas Akhir-Januari

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-58

Estimasi Posisi Mobile Robot Menggunakan Metode Akar Kuadrat Unscented Kalman Filter (AK-UKF)

Perbandingan Metode Kalman Filter, Extended Kalman Filter, dan Ensemble Kalman Filter pada Model Penyebaran Virus HIV/AIDS

KONTROL TRACKING FUZZY UNTUK SISTEM PENDULUM KERETA MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINEAR MATRIX INEQUALITIES

Kontrol Tracking Fuzzy untuk Sistem Pendulum Kereta Menggunakan Pendekatan Linear Matrix Inequalities

LOGO OLEH : ANIKE PURBAWATI DOSEN PEMBIMBING : KATHERIN INDRIAWATI, ST.MT.

WAKTU OPTIMUM PADA PELURU KENDALI DENGAN MANUVER AKHIR MENGHUNJAM VERTIKAL. Sari Cahyaningtias Dosen Pembimbing: Subchan, Ph.

PERANCANGAN MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC) PADA PROSES QUADRUPLE TANK

Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 Untuk Sistem Pendulum Kereta

IMPLEMENTASI ENSEMBLE KALMAN FILTER PADA ESTIMASI KECEPATAN KAPAL SELAM

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID OPTIMAL UNTUK TRACKING LINTASAN GERAKAN LATERAL PADA UAV (UNMANNED AERIAL VEHICLE)

ANALISIS DAN SIMULASI PENGENDALI ROBOT POLAR DERAJAT KEBEBASAN DUA MENGGUNAKAN SLIDING MODE CONTROL (SMC)

PERANCANGAN MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC) PADA PROSES QUADRUPLE TANK

Stabilisasi Robot Pendulum Terbalik Beroda Dua Menggunakan Kontrol Fuzzy Hybrid

DESAIN SISTEM KENDALI GERAK SURGE DAN ROLL PADA SISTEM AUTONOMOUS UNDERWATER VEHICLE DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC)

Abdul Halim Dosen Pembimbing Dr. Trihastuti Agustinah, ST., MT

PENERAPAN DISTURBANCE COMPENSATING MODEL PREDICTIVE CONTROL (DC-MPC) PADA KENDALI GERAK KAPAL

Penerapan Multi-Agent Model Predictive Control (MPC) untuk Optimasi Waktu Hijau pada Jaringan Lalu Lintas Perkotaan

KINEMATIKA. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 untuk Sistem Pendulum-Kereta

PENGENDALIAN GERAK ROBOT MOBIL BERPENGGERAK DIFFERENSIAL BERDASARKAN METODE TRACKING CONTROL BERBASIS PROPORTIONAL DERIVATIVE (PD)

TUGAS AKHIR. ESTIMASI POSISI MAGNETIC LEVITATION BALL MENGGUNAKAN METODE ENSEMBLE KALMAN FILTER (EnKF) Oleh: ARIEF RACHMAN

ANALISIS MODEL KINEMATIK PELURU KENDALI PADA PENEMBAKAN TARGET MENGGUNAKAN METODE KENDALI OPTIMAL

Optimasi Pada Misil Menggunakan Bang-Bang Control Dan Ensamble Kalman Filter

PENGENDALIAN OPTIMAL PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER MENGGUNAKAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Oleh : Ika Evi Anggraeni

ANALISA DAN SIMULASI MODEL QUATERNION UNTUK KESEIMBANGAN PESAWAT TERBANG

Desain Kontroler Fuzzy untuk Sistem Gantry Crane

KINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-47

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

Desain Kontroler Fuzzy untuk Sistem Gantry Crane

Karena hanya mempelajari gerak saja dan pergerakannya hanya dalam satu koordinat (sumbu x saja atau sumbu y saja), maka disebut sebagai gerak

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Kode 132

SEMINAR TUGAS AKHIR. Penerapan Metode Ensemble Kalman Filter untuk Estimasi Kecepatan dan Ketinggian Gelombang Non Linear pada Pantai

Keep running VEKTOR. 3/8/2007 Fisika I 1

HALAMAN JUDUL KONTROL TRACKING OPTIMAL UNTUK ROBOT PENDULUM TERBALIK BERODA DUA

Diferensial Vektor. (Pertemuan III) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

BAB 4 EVALUASI DAN ANALISA DATA

OPTIMASI FUNGSI MULTI VARIABEL DENGAN METODE UNIVARIATE. Dwi Suraningsih (M ), Marifatun (M ), Nisa Karunia (M )

OPTIMASI PENCAPAIAN TARGET PADA SIMULASI PERENCANAAN JALUR ROBOT BERGERAK DI LINGKUNGAN DINAMIS

Fisika Dasar 9/1/2016

Perancangan dan Implementasi Kontroler PID untuk Pengaturan Autonomous Car-Following Car

1. Fungsi Objektif z = ax + by

PERANCANGAN MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC) PADA SISTEM PENDULUM TERBALIK

DESAIN PENGENDALIAN PINTU AIR DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC)

Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Kode 483

BAB 4 ANALISA SISTEM

NAVIGASI DAN KENDALI PADA PESAWAT UDARA NIR AWAK (PUNA) UNTUK MENGHINDARI HALANGAN

Dr. Ir. Bib Paruhum Silalahi, M.Kom

OPTIMASI FUNGSI MULTIVARIABLE TANPA KENDALA DENGAN METODE NEWTON

BAB 3 PENANGANAN JARINGAN KOMUNIKASI MULTIHOP TERKONFIGURASI SENDIRI UNTUK PAIRFORM-COMMUNICATION

Matematika Dasar FUNGSI DAN GRAFIK

Analisa Kinematik Secara Spatial Untuk Rack and Pinion pada Kendaraan Hybrid Roda Tiga Sapujagad 2

Bab 16. LIMIT dan TURUNAN. Motivasi. Limit Fungsi. Fungsi Turunan. Matematika SMK, Bab 16: Limit dan Turunan 1/35

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA SIMULASI KINEMATIKA LENGAN ROBOT INDUSTRI DENGAN 6 DERAJAT KEBEBASAN

PERANCANGAN MODEL PREDICTIVE TORQUE CONTROL (MPTC) UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA DENGAN ROBUST STATOR FLUX OBSERVER

BAB IV PENGUJIAN ALGORITMA TRACKING

a menunjukkan jumlah satuan skala relatif terhadap nol pada sumbu X Gambar 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pemodelan Gerak Belok Steady State dan Transient pada Kendaraan Empat Roda

BAB II LANDASAN TEORI

SEMINAR TUGAS AKHIR PENERAPAN MULTI-AGENT MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC) UNTUK OPTIMASI WAKTU HIJAU PADA JARINGAN LALU LINTAS PERKOTAAN

SYARAT FRITZ JOHN PADA MASALAH OPTIMASI BERKENDALA KETAKSAMAAN. Caturiyati 1 Himmawati Puji Lestari 2. Abstrak

Implementasi Ensemble Kalman Filter (Enkf) Untuk Estimasi Ketinggian Air Dan Temperatur Uap Pada Steam Drum Boiler

Waktu Optimal dalam Diversifikasi Produksi Sumber Energi Terbarukan dan Tidak Terbarukan Dengan Menggunakan Prinsip Minimum Pontryagin

PERENCANAAN LINTASAN MENGGUNAKAN DUBINS GEOMETRY PADA PESAWAT UDARA NIR AWAK ( PUNA )

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:

Pengendali Temperatur Fluida Pada Heat Exchanger Dengan Menggunakan Algoritma Model Predictive Control (MPC)

Latar belakang : Pesawat Udara Nir Awak lebih efektif dan efisien. Masalah navigasi, pemandu, dan kontrol. Pemandu. Pythagorean Hodograph

1. Jika f ( x ) = sin² ( 2x + ), maka nilai f ( 0 ) =. a. 2 b. 2 c. 2. Diketahui f(x) = sin³ (3 2x). Turunan pertama fungsi f adalah f (x) =.

ALGORITMA ADAPTIVE COVARIANCE RANK UNSCENTED KALMAN FILTER UNTUK ESTIMASI KEADAAN PADA PERSAMAAN AIR DANGKAL

Analisis dan Kontrol Optimal Sistem Gerak Satelit Menggunakan Prinsip Minimum Pontryagin

KARAKTERISTIK PERSAMAAN ALJABAR RICCATI DAN PENERAPANNYA PADA MASALAH KENDALI

Bab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR

Penentuan Koefisien Daya Angkat Pesawat Terbang Layang Terhadap Gerakan Angin Vertikal

PENGENDALI TEMPERATUR FLUIDA PADA HEAT EXCHANGER DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DESAIN KONTROL INVERTED PENDULUM DENGAN METODE KONTROL ROBUST FUZZY

Penggunaan Penyelesaian Persamaan Riccati Aljabar Waktu Diskrit pada Kendali Optimal Linier Kuadratik dan Sifat-Sifatnya

APLIKASI TURUNAN ALJABAR. Tujuan Pembelajaran. ) kemudian menyentuh bukit kedua pada titik B(x 2

Bab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengantar Proses Stokastik

Waktu Optimal Dalam Diversifikasi Produksi Sumber Energi Terbarukan dan Tidak Terbarukan dengan Menggunakan Prinsip Minimum Pontryagin

PENERAPAN BEHAVIOR BASED ROBOTIC PADA SISTEM NAVIGASI DAN KONTROL ROBOT SOCCER

ANALISA KESTABILAN PERSAMAAN GERAK ROKET TIGA DIMENSI TIPE RKX- 200 LAPAN DAN SIMULASINYA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ANALISIS KONTROL SISTEM PENDULUM TERBALIK MENGGUNAKAN REGULATOR KUADRATIK LINEAR

Desain Pengendalian Robot Beroda Dua dengan Pendulum Terbalik menggunakan Pengendali Modus Luncur

ABSTRAK. Inverted Pendulum, Proporsional Integral Derivative, Simulink Matlab. Kata kunci:

Modifikasi Kontrol untuk Sistem Tak Linier Input Tunggal-Output Tunggal

KINEMATIKA. A. Teori Dasar. Besaran besaran dalam kinematika

DESAIN LINEAR QUADRATIC REGULATOR PADA SISTEM INVERTED PENDULUM. Muhammad Wakhid Musthofa 1

DESAIN KONTROL INVERTED PENDULUM DENGAN METODE KONTROL ROBUST FUZZY

OPTIMASI PARAMETER α DAN γ DALAM PEMULUSAN EKSPONENSIAL DUA PARAMETER DENGAN METODE MODIFIKASI GOLDEN SECTION

Transkripsi:

Oleh: Dimas Avian Maulana-1207100045 Dosen Pembimbing: Subchan, Ph.D

Robot mobil adalah salah satu contoh dari wahana nir awak (WaNA) yang dapat dikendalikan dari jauh atau memiliki sistem pengendali otomatis untuk bergerak dan berpindah haluan. Robot mobil menjadi salah satu sarana yang digunakan oleh pihak militer untuk untuk melakukan pengintaian, penjelajahan, dan pengawasan ke tempat-tempat yang berbahaya bagi manusia. Pada penerapannya ada beberapa lintasan yang dianggap berbahaya untuk dilalui, didefinisikan suatu lintasan terlebih dahulu agar robot mobil bergerak sesuai lintasan tersebut. Robot mobil tidak bisa mengikuti lintasan dengan baik tanpa diberi perintah terlebih dahulu dan dikendalikan. Untuk itu, diperlukan suatu metode untuk mengendalikan robot mobil agar dapat bergerak mengikuti lintasan dalam misinya untuk melakukan pengintaian, penjelajajahan dan pengawasan. Dalam tugas akhir ini, diterapkan model predictive controller (MPC) untuk mendesain suatu desain pengendalian. Lebih lanjut lagi digunakan MPC Linear dalam mendesain pengendalian robot mobil tersebut. Hasil yang diperoleh adalah bahwa MPC Linear dapat diterapkan dalam desain pengendalian robot mobil dengan beberapa bentuk lintasan. Kata kunci : desain pengendalian, robot mobil, model predictive control (mpc)

Wahana Nir Awak (WaNA) Robot Mobil Lintasan Trajectory Tracking Pengendalian Robot Mobil Model predictive control

Masalah yang akan dibahas adalah bagaimana penerapan model predictive control pada desain pengendalian robot mobil beroda empat

Digunakan MPC linear. Karena masih berupa prototype, dianggap tidak ada hambatan pada lintasan dan robot mobil tidak pernah tergelincir. Lebar lintasan yang dilalui robot mobil adalah 1 m Kontrol masukannya adalah kecepatan linear v dan sudut kemudi φ. Kecepatan linear v tidak bernilai nol. State (ruang keadaan) dari model tersebut dianggap sama dengan model yang sebenarnya. Digunakan horizon prediksi N = 3 dan dilakukan iterasi sebanyak 10 kali Posisi robot mobil berada pada selang 0 θ < π 2

Tujuan yang ingin dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah diterapkannya MPC untuk mendesain pengendalian robot mobil beroda empat. Manfaat yang diharapkan dari Tugas Akhir ini adalah: Mengendalikan robot mobil sesuai lintasan Sebagai rujukan untuk navigasi, panduan, dan kendali pada WaNA

Roda Depan Y x, y L φ Roda Belakang Gambar 1: Dimensi fisik Robot Mobil Gambar 2: Sistem kemudi robot mobil (1) x = dx dt y = dy dt = v cos θ (1) = v sin θ (2) θ X

φ φ L κ t = 1 R t κ t κ t = tan φ t L = dθ ds θ = dθ dt = dθ ds ds dt θ = κ t v t tan φ θ = v (3) L R Gambar 2: Sistem kemudi robot mobil (2)

Sehingga dari persamaan (1), (2), dan (3) dan dengan memisalkan dengan memisalkan x = x 1, y = x 2, dan θ = x 3, dapat dituliskan sebuah sistem dinamik dari kinematika robot mobil sebagai berikut : x 1 = v cos x 3 (1) x 2 = v sin x 3 (2) x 3 = v tan φ 3 L Atau jika dinyatakan dalam bentuk kompak x = f x, u 4

Model Predictive Contol atau MPC adalah suatu metode proses kontrol lanjutan yang banyak diterapkan pada proses industri. MPC adalah algoritma pengendali peubah banyak (Wikipedia, Model Predictive Control, 2004). Ada dua tipe MPC, yaitu MPC Linear dan MPC Nonlinear 3 komponen yang memegang peranan penting yaitu : Model prediksi Fungsi objektif Aturan kontrol (control law)

Tabel 1: Tipe MPC MPC Linear 1. Menggunakan model linear x = Ax + Bu 2. Fungsi objektif kuadratik F = x T Qx + u T Ru 3. Kendala linear Fx + Gu < 0 4. Diselesaikan dengan menggunakan Quadratic program (pada MATLAB menggunakan quadprog) MPC Nonlinear 1. Menggunakan model nonlinear x = f x, u 2. Fungsi objektif bisa berupa nonkuadratik F = x, u 3. Kendala nonlinear (x, u) < 0 4. Diselesaikan dengan menggunakan Nonlinear program (pada MATLAB menggunakan fmincon)

Gambar 4: Skema MPC

Didefinisikan x k = x k x r k 0 sebagai aturan kontrol Diharapkan nilai x k mendekati nol sehingga robot mobil bergerak sama persis dengan referensi lintasan.

Gambar 5: Algoritma Trayektori Lintasan Step 0 Input kontrol referensi x r 0, u r dan x 0 Step1 Bila kondisi STOP belum terpenuhi, kerjakan step 2-5 Step 2 Dapatkan nilai error posisi untuk iterasi k x k = x k x r k Step 3 Mendapatkan prediksi nilai kontrol optimal untuk sampling ke k, k + 1, dan k + 2 dari MPC Step 4 Dapatkan nilai error kontrol untuk iterasi k u k = u k u r k Step 5 Mendapatkan posisi sebenarnya x k + 1 robot mobil Step 6 Tes kondisi STOP Step 7 Plot grafik referensi lintasan Step 8 Plot grafik posisi sebenarnya robot mobil Step 9 Plot state x, y, dan θ

Metode pengendalian optimal yang digunakan pada MPC linear ini adalah quadratic programming. Didefinisikan fungsi objektif (da Silva Jr., Kühne, & Lages, 2005) N J k = x T k + j k Qx k + j k + u T k + j 1 k Ru(k + j Dengan : j=1 1 k) (5) N : horizon prediksi Q : matriks pembobot state-space R : matriks pembobot kontrol a m n menyatakan nilai a pada saat m yang diprediksi pada saat n

Matriks Q merupakan matriks semidefinit positif Q 0 dan matriks R merupakan matriks definit positif R > 0. Masalah optimasi dapat ditulis kembali dalam bentuk QP secara umum. Didefinisikan vektor-vektor berikut ini (da Silva Jr., Kühne, & Lages, 2005): x k + 1 u k x k + 1 k x k + 2 k x k + N k u k k u k + 1 k u k + N 1 k

Sehingga dapat ditulis kembali fungsi objektif (5) sebagai berikut: J k = x T k + 1 Qx k + 1 + u T k Ru k (6) dengan: Q R Q 0 0 0 Q 0 0 0 Q R 0 0 0 R 0 0 0 R

Didefinisikan x k + 1 = A k x k k + B k u k (7) dengan: B k A k k A k k A k + 1 k A k α k, 0 B k k 0 0 A k + 1 k B k k B k + 1 k 0 α k, 1 B k k α k, 2 B k + 1 k B k + N 1 k Dimana: α k, j didefinisikan sebagai: N 1 α k, j = A k + i k i=j

Fungsi objektif (7) ditulis kembali sebagai berikut J k = 1 2 ut k H k u k + f T k u k + d k (8) dengan: H k 2 B T k QB k + R f k 2B T k QA k x k k d k x T k k A T k QA k x k k Matriks H adalah Matriks Hessian, definit positif yang mendeskripsikan bagian kuadratik dari fungsi objektif tersebut. Sedangkan f mendeskripsikan bagian linear. d tidak bergantung pada u dan tidak berpengaruh pada penentuan nilai u.

Fungsi objektif (7) menjadi sebagai berikut J k = 1 2 ut k H k u k + f T k u k (9) yang merupakan pernyataan standar yang digunakan dalam masalah quadratic programming dan masalah optimasi yang diselesaikan pada waktu sampling dinyatakan sebagai: u = arg min u J k Agar performansi kontrol baik, perlu diberikan suatu batasan pada kontrol masukannya (Wang, 2009). Didefinisikan batasan untuk kontrol masukan pada iterasi ke-k u min u k + j k u maks

Dari persamaan tersebut dapat dinyatakan ke dalam dua bentuk pertidaksamaan u k + j k u maks u k + j k u min Jika dinyatakan dalam bentuk matriks I I u k + j k u maks u min dengan : j 0, N 1

Nilai u optimal yang akan meminimumkan J, diperoleh dari J = 0. Jika H k simetris, maka turunan pertama J k adalah dj k du = d 1 du 2 ut k H k u k + f T k u k dj k = H k u k + f k du Syarat perlu untuk memperoleh nilai minimum J adalah dj k du = 0 u k = H 1 k f k (10) Dalam tugas akhir ini akan digunakan subroutine quadprog dalam MATLAB untuk menyelesaikan masalah optimasi

1. Mengkaji kinematika robot mobil dan MPC 2. Membentuk desain pengendalian 3. Simulasi permasalahan dengan menggunakan MPC Linear 4. 5. Penyimpulan Hasil dan Pemberian Saran

Dari kinematika robot mobil akan diperoleh suatu referensi lintasan dengan mendiskritkan kinematika robot mobil dengan menggunakan beda hingga maju dan mengambil nilai L = 4/5. maka: x r 1 k + 1 = x r1 k + v r k t cos x r 3 k x r 2 k + 1 = x r2 k + v r k t sin x r 3 k x r 3 k + 1 = x r3 k + 5 4 v r k t tan φ r k

Dilakukan linearisasi sebelum mencari nilai x, y, dan θ. Sebuah model linear diperoleh dari penghitungan sebuah model error yang berhubungan dengan referensi robot mobil. Didefinisikan referensi robot mobil x r = f x r, u r (11) Dengan mengekspansikan persamaan (4) disekitar titik x r, u r dan menghilangkan turunan tingkat tinggi akan diperoleh: dx dt = f x r, u r + f x, u f x, u x x=x r u=u r x x r + u x=x r u=u r u u r (12) atau x = f x r, u r + f x,r x x r + f u,r u u r (13)

Dimana f x,r x x r dan f u,r u u r menyatakan matriks jacobian f yang berhubungan dengan x dan u disekitar titik referensi x r, u r Kemudian, dengan mengurangkan persamaan (11) dan (13) menghasilkan: x = f x,r x + f u,r u

Dengan menghampiri x dengan beda maju dan mengambil waktu sampling t = 1s, diperoleh suatu model prediksi sebagai berikut: x k + 1 = A k x k + B k u k (14) B = A = 1 0 v r k sin x 3 k 0 1 v r k cos x 3 k 0 0 1 cos x 3 k 0 sin x 3 k 0 5 4 tan φ r k 5 4 v r sec 2 φ r k

Persamaan (12) dapat ditulis sebagai: x k + 1 = A k x k + B k u k (15) dengan B k = 1 0 v r k sin x 3 k A k = 0 1 v r k cos x 3 k 0 0 1 cos x 3 k 0 sin x 3 k 0 5 4 tan φ r k 5 4 v r k sec 2 φ r k

Robot mobil diasumsikan bergerak pada lintasan yang bebas hambatan, dan hanya bergerak maju. Diberikan suatu batasan pada kontrol sudut kemudi yaitu π 6 φ π 6. Tanda negatif menyatakan robot mobil sedang melakukan pergerakan ke kanan (belok ke kanan), sedangkan tanda positif menyatakan hal yang sebaliknya (belok ke kiri) dengan acuan 0 terletak pada sumbu-x positif sesuai dengan koordinat kartesius. θ menyatakan posisi mobil terhadap sumbu-x positif pada koordinat kartesius dan θ 0 menentukan arah gerak pertama robot mobil tersebut. Simulasi desain pengendalian ini dilakukan dengan memberikan nilai matriks pembobot state-space Q = 0,01 eye(9) dan matriks pembobot kontrol R = 0,01 eye(6). Dalam simulasi tugas akhir ini, source code dikerjakan dalam kondisi statis, dimana variabel-variabel yang diperlukan didefinisikan terlebih dahulu. Karena digunakan MPC dengan N = 3, dengan kata lain akan diprediksi kontrol untuk dua langkah kedepan, maka matriks Q berupa matriks 9 9 dan matriks R berupa matriks 6 6. Simulasi dilakukan dengan kontrol referensi yang konstan dalam beberapa lintasan.

posisi-y (meter) Pendahuluan Dengan mengambil Posisi awal referensi lintasan robot mobil x r0, y r0, θ r0 = 0,0,0, Kontrol referensi v r, φ r = 0.8, π 12, Posisi awal robot mobil x 0, y 0, θ 0 = 0,0, π 18 dan iterasi sebanyak 10 kali, diperoleh: Grafik Posisi Robot Mobil 0.18 0.16 Posisi Referensi Posisi Sebenarnya 0.14 0.12 0.1 0.08 0.06 0.04 0.02 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 posisi-x (meter) Gambar 4: Pergerakan robot mobil untuk φ r = π 12

posisi sudut (radian) posisi-y (meter) posisi-x (meter) Pendahuluan 8 6 4 2 Posisi Referensi Posisi Sebenarnya Posisi pada sumbu-x 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 waktu sampling (detik) Posisi pada sumbu-y 0.2 0.15 0.1 0.05 Posisi Referensi Posisi Sebenarnya 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 waktu sampling (detik) Posisi sudut mobil 0.2 0.15 0.1 0.05 Posisi Referensi Posisi Sebenarnya 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 waktu sampling (detik) Gambar 4: State x, y, dan θ untuk x 0, y 0, θ 0 = 0,0, π 18

Tabel 2: Posisi Referensi dan Posisi Sebenarnya Iterasi Referensi Sebenarnya x y θ x y θ 1 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,1745 2 0,8000 0,0000 0,0058 0,8000 0,0000 0,0058 3 1,6000 0,0047 0,0117 1,6000 0,0047 0,0117 4 2,3999 0,0140 0,0175 2,3999 0,0140 0,0175 5 3,1998 0,0281 0,0234 3,1998 0,0281 0,0234 6 3,9996 0,0468 0,0292 3,9996 0,0468 0,0292 7 4,7992 0,0701 0,0351 4,7992 0,0701 0,0351 8 5,5988 0,0982 0,0409 5,5988 0,0982 0,0409 9 6,3981 0,1309 0,0468 6,3981 0,1309 0,0468 Tabel 3: Error Error Iterasi x y θ 1 0,0000 0,0000 0,1745 2 0,0000 0,0000 0,0000 3 0,0000 0,0000 0,0000 4 0,0000 0,0000 0,0000 5 0,0000 0,0000 0,0000 6 0,0000 0,0000 0,0000 7 0,0000 0,0000 0,0000 8 0,0000 0,0000 0,0000 9 0,0000 0,0000 0,0000 10 0,0000 0,0000 0,0000 10 7,1972 0,1683 0,0526 7,1972 0,1683 0,0526

Dari analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam menerapkan MPC untuk mendesain pengendalian pada robot mobil beroda empat diperoleh kesimpulan bahwa: 1. Model Predictive Controller (MPC) dapat diterapkan pada desain pengendalian robot mobil beroda empat. 2. MPC linear memberikan hasil yang cukup baik untuk memberikan prediksi nilai kontrol optimal dengan menghasilkan error yang paling besar pada posisi sudut θ sebesar 0,1745. 3. Dengan mengambil horizon prediksi N = 3, waktu sampling t = 1s dan iterasi sebanyak 10 kali diperoleh nilai x k yang mendekati dengan nilai x r k 4. Dari hasil simulasi, robot mobil dapat mengikuti lintasan dengan baik pada beberapa lintasan, terutama lintasan lurus φ r k = 0.

Saran yang diajukan dari Tugas Akhir ini untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Source code simulasi pada tugas akhir ini dilakukan secara statis, tidak dinamis. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dikembangkan source code simulasi yang dinamis guna mempercepat running program dan menambah variasi lintasan. 2. Digunakan horizon prediksi yang lebih besar, misal N = 5 dan dilakukan iterasi lebih banyak lagi daripada iterasi yang dilakukan pada tugas akhir ini

Bordons, C., & Camacho, E. F. (1999). Model Predictive Control. Sevilla: Springer-Verlag London Limited. da Silva Jr., J. M., Kühne, F., & Lages, W. F. (2005). Mobile Robot Trajectory Tracking Using Model Predictive Control. VII SBAI / II IEEE Latin America Robotics Symposium, 1-7. Hartini, S. (2011). Implementasi Metode Ensemble Kalman Filter (EnKF) Untuk Mengestimasi Posisi Robot Mobil. Tugas Akhir Jurusan Matematika. Surabaya, Jawa Timur, Indonesia: Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Naidu, D. S. (2003). Optimal Control System. Idaho: CRC Press. Orukpe, P. E. (2005). Basics of Model Predictive Control. ICM, EEE-CAP (hal. 1-27). London: Imperial College. Sotelo, M. A. (2003). Lateral Control Strategy for Autonomous Steering of Ackerman-like Vehicles. Robotics and Autonomous Systems 45, 223-233. Wang, L. (2009). Model Predictive Control System Design and Implementation using MATLAB. Melbourne: Springer. Wikipedia. (2004). Model Predictive Control. Wikipedia: The Free Encyclopedia: <URL http://en.wikipedia.org/wiki/model_predictive_control> Wikipedia. (2006). Mobile Robot. Wikipedia: The Free Encyclopedia: <URL http://en.wikipedia.com/wiki/mobile_robot>