BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambar 4.1 Diagram Persentase ketuntasan siswa pada prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

jumlah siswa sebanyak 423, maka jumlah kelas terbagi menjadi 12 kelas.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN BANTUAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Yogyakarta pada semester II tahun ajaran 2013/2014. SMP Negeri 11

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DIALOG AWAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KNISLEY

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. profil sekolah penelitian baik penelitian tindakan kelas maupun penelitian

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Pra Siklus Pada SMK Telekomunikasi Tunas Harapan terdapat tiga orang pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas Harapan adalah Mohammad Ibnu Nadhir, S.Pd. Penelitian ini dilakukan di kelas XI G yang berjumlah 29 siswa, dengan 8 siswa perempuan dan 21 siswa laki-laki. Berdasarkan hasil pengamatan di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan pada mata pelajaran Administrasi Server, pembelajaran pada mata pelajaran tersebut masih berpusat pada guru, sehingga siswa cenderung hanya menerima informasi dari guru saja, siswa jarang memberikan pertanyaan kepada guru mengenai materi yang diajarkan dan terkesan acuh terhadap proses pembelajaran. Hal tersebut mengakibatkan tingkat kreativitas siswa masih rendah, yang teramati siswa belum percaya diri dalam mengungkapkan pendapat, belum banyak mengungkapkan pertanyaan pada saat berdiskusi. Untuk meningkatkan kreativitas siswa diperlukan suatu penerapan metode belajar yang lebih efektif, sehingga mampu membangkitkan kreativitas siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. 39

Tabel 4.1 Hasil Observasi Kreativitas Siswa Pada Pra Penelitian No. Indikator Berpikir Kreatif Persentase (%) 1. Aspek berpikir lancar - Mengajukan banyak pertanyaan 24,14 - Lancar mengungkapkan gagasan-gagasan atau ide-ide 34,48 2. Aspek memperinci (mengelaborasi) - Mampu mengembangkan suatu gagasan 17,24 3. Aspek berani mengambil resiko 41,38 - Berani memberikan jawaban dan berani mempertahankan jawabannya - Tidak takut gagal atau mendapat kritik 34,48 - Pantang menyerah 27,59 - Percaya diri 34,48 4. Aspek rasa ingin tahu 51,72 - Bertanya pada saat berdiskusi - Dorongan untuk mengetahui lebih banyak 44,83 Hasil pengamatan selama pra penelitian ini, tingkat kreativitas siswa masih kurang. Tingkat kreativitas siswa yang teramati melalui kemampuan berfikir kreatif siswa antara lain siswa terlihat kurang aktif dalam mengungkapkan pendapat, kurang mampu menjelaskan permasalahan secara terperinci, dorongan untuk mengetahui pengetahuan lebih banyak juga masih kurang. Hal ini juga terbukti dengan data hasil observasi sebelum penelitian dilakukan dengan rerata persentase kreativitas siswa sebesar 34,48%. Pada kegiatan pra siklus ini, selain mengamati para siswa selama pembelajaran, pengajar mengajak para siswa untuk membuat akun di Edmodo dan bergabung ke grup yang akan digunakan selama penerapan model Project Based Learning dalam pembelajaran, nama grup pada mata pelajaran ini adalah PBL. Data yang diperoleh pada pra siklus ini akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat perencanaan penelitian, agar dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas XI G SMK 40

Telekomunikasi Tunas Harapan tahun ajaran 2014/2015 dengan menggunakan model Project Based Learning. 4.2. Pelaksanaan Penelitian 4.2.1. Pelaksanaan Siklus I Untuk meningkatkan kreativitas siswa kelas XI G SMK Telekomunikasi Tunas Harapan pada mata pelajaran administrasi server, maka menggunakan model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah dan memberi peluang siswa bekerja secara otonom membentuk cara berpikir dan belajar mereka sendiri, dan puncaknya menghasilkan produk karya siswa bernilai dan realistik (Buck Institute for Education (BIE), dalam Khamdi, 2007) dan di dalam sebuah kelompok beranggotakan 5-6 siswa. 4.2.1.1. Perencanaan Siklus I dilaksanakan dalam tiga tindakan sebelum mengajar, diantaranya RPP siklus I, lembar observasi dan lembar angket siswa. Tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berdiskusi dengan pengajar tentang model pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Tahap penelitian ini mengemukakan langkah-langkah kegiatan, yaitu model Project Based Learning yang digunakan dalam pembelajaran. 2. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dilaksanakan pada proses pembelajaran dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: a. Pada siklus I ini materi yang digunakan adalah memahami berbagai layanan jaringan. Pada kegiatan pembelajaran menggunakan model Project Based Learning, kompetensi yang dicapai adalah membuat para siswa dapat 41

berkreativitas dalam pembelajaran dengan memberikan pendapat-pendapat atau ide-ide. Pembelajaran dilakukan dalam 2 pertemuan. b. Indikator keberhasilan atau KKM individual pada materi pelajaran ini dibuat oleh pengajar, yaitu siswa dapat mengidentifikasi dan menganalisis fungsi layanan jaringan seperti DHCP, DNS, FTP Mail dan Web mail, dan proxy server. c. Menyusun RPP yang disesuaikan dengan kegiatan model Project Based Learning. d. Menyiapkan alat dan bahan ajar yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran menggunakan model Project Based Learning. Setelah selesai menyusun RPP, dilanjutkan menyiapkan bahan yang digunakan pada siklus I, bahan yang digunakan adalah materi pelajaran yang disusun menggunakan powerpoint. 4.2.1.2. Tindakan Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun pada tahap perencanaan. Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini terdiri dari 2 pertemuan. Adapun gambaran pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut: 1. Pertemuan I Siklus I pertemuan I dilaksanakan pada hari kamis tanggal 29 Januari 2015 dan dilaksanakan di kelas XI G. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah berdo a, mengucapkan 42

salam, mengabsen siswa, dan menanyakan materi pada pertemuan sebelumnya. Pengajar dan siswa menyiapkan alat dan bahan ajar seperti laptop, LCD, materi pelajaran, kemudian menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari kepada para siswa. Kegiatan inti setelah siswa mengetahui tujuan pembelajaran dan cara belajar yang akan dilaksanakan pada pertemuan 1, siswa di bagi kelompok-kelompok ke dalam 5-6 orang dan dibagi tugas, tiap kelompok membahas topik yang berbeda-beda. Pengajar menjelaskan tentang materi layanan-layanan jaringan, penjelasan tersebut meliputi pengertian dan fungsi dari layanan-layanan jaringan. Para siswa menulis tugas kelompok yang diberikan oleh pengajar, tugas tersebut meliputi pengertian, fungsi, macam-macam, kelebihan dan kekurangan, cara konfigurasi, dan cara kerja dari masing-masing layanan-layanan jaringan. Pada kegiatan akhir penelitian ini adalah pengajar mengingatkan kepada para siswa untuk meng-upload tugas kelompok ke Edmodo agar pengajar lebih mudah dalam meneliti laporan hasil kerja tiap kelompok, dan mengingatkan untuk bersiap-siap mempresentasikan hasil diskusinya bersama kelompoknya. 2. Pertemuan II Siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari kamis tanggal 29 Januari 2015, karena pelaksanaan siklus I dilakukan dalam 1 kali pertemuan atau 8 jam pelajaran dengan alokasi waktu 8 x 45 menit. 43

Pada kegiatan akhir penelitian ini pengajar memberikan evaluasi berupa latihan soal uraian untuk mengukur pemahaman siswa dalam menerima pembelajaran, namun pada evaluasi ini mengalami kendala yaitu banyak siswa yang tidak bisa terkoneksi ke wifi sekolah, disebabkan wifi sedang mengalami masalah, jadi tes kecil yang awalnya akan dilaksanakan secara online di Edmodo maka diganti menjadi tes tertulis. Tes kecil ini terdiri dari 5 soal. 4.2.1.3. Observasi Pengamatan dilakukan dari siklus I yaitu pada akhir pertemuan I dan akhir pertemuan II dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Adapun instrumen yang digunakan descriptive graphic rating scale terhadap kegiatan pembelajaran di kelas. Lembar ini digunakan untuk melihat kreativitas siswa dalam setiap kelompok dan pada saat berdiskusi. Pertemuan pertama dan kedua pada siklus I kegiatan dalam menggunakan model Project Based Learning. Pengamatan yang dilakukan dengan lembar observasi kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar. 4.2.1.4. Refleksi Kegiatan siklus I selesai, dilaksanakan refleksi untuk melihat kekurangan pada siklus I yang nantinya akan dijadikan sebagai pedoman pada siklus II, supaya memperoleh hasil yang lebih baik. Refleksi yang dilaksanakan terhadap penerapan model Project Based Learning pada mata pelajaran administrasi server kelas XI G SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. Pada pertemuan I menunujukkan kelas kondusif namun setelah guru membagi 44

kelompok, siswa susah dibagi kelompok dengan pilihan guru, para siswa lebih dominan dengan teman akrabnya dan teman sebangkunya, sehingga terjadi kendala pada saat membagi kelompok. Kreativitas siswa kurang karena siswa lebih memilih main game dilaptop, mendengarkan mp3 dan berbicara dengan teman akrabnya. Pertemuan ke II siklus I menunjukkan kreativitas siswa meningkat, karena model Project Based Learning dapat dilaksanakan dengan baik. Tetapi kelas mulai gaduh pada saat kelompok yang lain mempresentasikan hasil diskusinya, tetapi pengajar bisa menghandle kegaduhan tersebut. Data yang diperoleh dari observasi kegiatan selama 1 siklus, siklus I diikuti oleh 29 siswa. Data tabel kreativitas siswa dengan menerapkan model Project Based Learning. Tabel 4.2 Hasil Observasi Kreativitas Siswa Kelas XI G Siklus I Setiap Pertemuan No. Aspek Indikator 1. Berpikir lancar - Mengajukan banyak pertanyaan - Lancar mengungkapkan gagasan-gagasan atau ide-ide 2. Memperinci - Mampu mengembangkan (mengelaborasi) 3. Berani mengambil resiko 4. Rasa ingin tahu yang tinggi suatu gagasan - Berani memberikan jawaban dan berani mempertahankan jawabannya - Tidak takut gagal atau mendapat kritik - Pantang menyerah - Percaya diri - Bertanya pada saat berdiskusi - Dorongan untuk mengetahui lebih banyak Persentase (%) Pertemuan Pertemuan I II 20,69 31,03 31,03 37,93 24,14 31,03 27,59 17,24 27,59 20,69 34,48 27,59 41,38 34,48 34,48 24,14 41,38 37,93 45

Berdasarkan data yang diperoleh, siswa kelas XI G berjumlah 29 siswa. Kenaikan persentase terletak pada pertemuan ke II, peningkatan sebesar 10,34% pada aspek berpikir lancar dengan indikator siswa mengajukan banyak pertanyaan. Peningkatan sebesar 6,9% pada aspek berpikir lancar dengan indikator siswa lancar mengungkapkan gagasan-gagasan atau ide-idenya. Peningkatan sebesar 6,89% pada aspek memperinci (mengelaborasi) dengan inndikator siswa mampu mengembangkan suatu gagasan. Peningkatan sebesar 13,79% pada aspek berani mengambil resiko dengan indikator siswa berani memberikan jawaban dan berani mempertahankan jawabannya. Peningkatan sebesar 17,24% pada aspek berani mengambil resiko dengan indikator siswa tidak takut gagal atau mendapat kritik. Peningkatan sebesar 6,89% pada aspek berani mengambil resiko dengan indikator siswa pantang menyerah dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Peningkatan sebesar 3,45% pada aspek berani mengambil resiko dengan indikator siswa percaya diri dalam mengemukakan pendapatnya. Peningkatan sebesar 6,9% pada aspek rasa ingin tahu dengan indikator siswa bertanya pada saat berdiskusi. Peningkatan sebesar 10,34% pada aspek rasa ingin tahu dengan indikator siswa mempunyai dorongan untuk mengetahui lebih banyak. Menurut hasil pengamatan, pada pertemuan I siswa yang kreativitasnya terlihat hanya beberapa siswa saja, mungkin disebabkan siswa masih belum akrab dengan pengajar yang baru dan masih ragu dan malu dalam mengemukakan pendapat. Sedangkan pada pertemuan II kreativitasnya siswa sudah mulai terlihat, dikarenakan pengajar memberikan tambahan nilai pada siswa yang 46

angkat tangan dan berani mengemukakan pendapatnya. Dapat di gambarkan seperti diagram 4.1 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Pertemuan I Pertemuan II Gambar 4.1 Diagram Hasil Kreativitas Siswa Siklus I 4.2.2. Pelaksanaan Siklus II Berdasarkan dari hasil refleksi pada siklus I, pelaksanaan tindakan pada siklus II sebagai tindak lanjut dari hasil refleksi siklus I. Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Siklus II dilaksanakan dalam tiga tindakan sebelum mengajar, diantaranya RPP siklus II, lembar observasi dan lembar angket siswa. 4.2.2.1. Perencanaan Tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melanjutkan materi yang akan disampaikan, perbaikan perencanaan setelah melalui tahap refleksi, perbaikan yang dilakukan adalah merevisi kekurangan yang menjadikan hambatan dalam siklus sebelumnya, untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang lebih baik di siklus II ini. Kendala yang dialami pada siklus I dapat diketahui untuk memperbaiki pembelajaran siklus II. Permasalahan yang ada pada siklus I adalah kurangnya kreativitas siswa yang dikarenakan siswa masih ragu-ragu dan malu dalam 47

mengemukakan pendapat. Solusinya adalah pengajar memberikan motivasi berupa memberikan poin atau nilai tambahan kapada siswa yang berani mengemukakan pendapatnya. Kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap perbaikan perencanaan ini mulai dengan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan pada proses pembelajaran siklus II, langkah-langkah tahap perencanaan pada siklus II sebagai berikut: 1. Berdiskusi dengan pengajar tentang model pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Tahap penelitian ini mengemukakan langkah-langkah kegiatan, yaitu model Project Based Learning yang digunakan dalam pembelajaran. 2. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dilaksanakan pada proses pembelajaran dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: a. Pada siklus II ini materi yang digunakan adalah manajemen backup dan recovery pada linux Debian. Pada kegiatan pembelajaran menggunakan model Project Based Learning, kompetensi yang dicapai adalah membuat para siswa dapat berkreativitas dalam pembelajaran dengan memberikan pendapat-pendapat atau ide-ide. Pembelajaran dilakukan dalam 2 pertemuan. b. Indikator keberhasilan pada materi pelajaran ini dibuat oleh pengajar, yaitu siswa dapat mengidentifikasi dan menganalisis fungsi layanan backup dan recovery. 48

c. Menyusun RPP yang disesuaikan dengan kegiatan model Project Based Learning. d. Menyiapkan alat dan bahan ajar yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran menggunakan model Project Based Learning. Setelah selesai menyusun RPP, dilanjutkan menyiapkan bahan yang digunakan pada siklus II, bahan yang digunakan adalah materi pelajaran yang disusun menggunakan powerpoint. 4.2.2.2. Tindakan Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun pada tahap perencanaan. Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini terdiri dari 2 pertemuan. Adapun gambaran pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut: 1. Pertemuan I Siklus II pertemuan I dilaksanakan pada hari kamis tanggal 5 Februari 2015 dan dilaksanakan di kelas XI G. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah berdo a, mengucapkan salam, mengabsen siswa, dan menanykan materi pada pertemuan sebelumnya. Pengajar dan siswa menyiapkan alat dan bahan ajar seperti laptop, LCD, materi pelajaran, kemudian menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari kepada para siswa. Kegiatan inti setelah siswa mengetahui tujuan pembelajaran dan cara belajar yang akan dilaksanakan pada pertemuan 1, siswa di bagi kelompok-kelompok 49

ke dalam 5-6 orang dan dibagi tugas, tiap kelompok membahas topik yang sama. Pengajar menjelaskan tentang materi manajemen backup dan recovery, penjelasan tersebut meliputi pengertian dan fungsi dari manajemen backup dan recovery. Para siswa menulis tugas kelompok yang diberikan oleh pengajar, tugas tersebut meliputi pengertian, manfaat, jenis-jenis backup, kelebihan dan kekurangannya, cara perencanaan backup dan recovery. Pada kegiatan akhir penelitian ini adalah pengajar mengingatkan tugas kelompok untuk diupload ke Edmodo agar pengajar lebih mudah dalam meneliti, dan mengingatkan untuk bersiap-siap mempresentasikan hasil diskusinya bersama kelompoknya. 2. Pertemuan II Siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari kamis tanggal 5 Februari 2015, karena pelaksanaan siklus I dilakukan dalam 1 kali pertemuan atau 8 jam pelajaran dengan alokasi waktu 8 x 45 menit. Kegiatan inti setelah siswa mengetahui tujuan pembelajaran dan cara belajar yang akan dilaksanakan pada pertemuan 2. Pengajar memberikan urutan kepada tiap-tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya pada pertemuan sebelumnya. Hasil diskusi para siswa meliputi pengertian, manfaat, jenisjenis backup, kelebihan dan kekurangannya, cara perencanaan backup dan recovery Pada kegiatan akhir penelitian ini pengajar memberikan evaluasi berupa latihan soal untuk mengukur pemahaman siswa dalam menerima 50

pembelajaran, pada evaluasi ini dilakukan secara online yaitu menggunakan media Edmodo dan sudah ditentukan batas waktu pengerjaannya (25 menit), dan latihan soal ini terdiri dari 5 soal. 4.2.2.3. Observasi Pengamatan dilakukan dari siklus II yaitu pada akhir pertemuan I dan akhir pertemuan II dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Adapun instrumen yang digunakan descriptive graphic rating scale terhadap kegiatan pembelajaran di kelas. Lembar ini digunakan untuk melihat kreativitas siswa dalam setiap kelompok dan pada saat berdiskusi. Pertemuan pertama dan kedua pada siklus II kegiatan dalam menggunakan model Project Based Learning. Pengamatan yang dilakukan dengan lembar observasi kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar. 4.2.2.4. Refleksi Kegiatan siklus II selesai, dilakukan refleksi dalam proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus II. Refleksi yang dilaksanakan terhadap penerapan model Project Based Learning pada mata pelajaran administrasi server kelas XI G SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. Pada pertemuan I menunujukkan kelas kondusif, para siswa memilih anggota kelompok seperti kelompok yang sudah dibagi pada pertemuan minggu lalu. Kreativitas siswa sudah mulai nampak terlihat bagus dikarenakan rasa ingin tahu para siswa terhadap materi yang diajarkan, dan para siswa sudah mulai akrab dengan pengajar yang baru. Pertemuan ke II siklus II menunjukkan kreativitas siswa meningkat, karena model Project Based Learning 51

dapat dilaksanakan dengan baik. Tetapi kelas mulai gaduh pada saat anggota kelompok lain memberikan pertanyaan kepada kelompok yang sedang mempresentasikan hasil diskusinya, tetapi pengajar bisa menghandle kegaduhan tersebut. Data yang diperoleh dari observasi kegiatan selama 1 siklus, siklus II diikuti oleh 29 siswa. Data tabel kreativitas siswa dengan menerapkan model Project Based Learning. Tabel 4.3 Hasil Observasi Kreativitas Siswa Kelas XI G Siklus II Setiap Pertemuan No. Aspek Indikator 1. Berpikir lancar - Mengajukan banyak pertanyaan - Lancar mengungkapkan gagasan-gagasan atau ide-ide 2. Memperinci (mengelaborasi) 3. Berani mengambil resiko 4. Rasa ingin tahu yang tinggi - Mampu mengembangkan suatu gagasan - Berani memberikan jawaban dan berani mempertahankan jawabannya - Tidak takut gagal atau mendapat kritik - Pantang menyerah - Percaya diri - Bertanya pada saat berdiskusi - Dorongan untuk mengetahui lebih banyak Persentase (%) Pertemuan Pertemuan I II 34,48 48,27 41,38 48,27 34,48 41,38 37,93 37,93 37,93 41,38 41,38 44,83 48,27 37,93 41,38 44,83 48,27 48,27 Berdasarkan data yang diperoleh, siswa kelas XI G berjumlah 29 siswa. Kenaikan persentase terletak pada pertemuan ke II, peningkatan sebesar 13,79% pada aspek berpikir lancar dengan indikator siswa mengajukan banyak pertanyaan. Peningkatan sebesar 6,89% pada aspek berpikir lancar dengan indikator siswa lancar mengungkapkan gagasan-gagasan atau ide-idenya. Peningkatan sebesar 6,9% 52

pada aspek memperinci (mengelaborasi) dengan indikator siswa mampu mengembangkan suatu gagasan. Peningkatan sebesar 10,34% pada aspek berani mengambil resiko dengan indikator siswa berani memberikan jawaban dan berani mempertahankan jawabannya. Peningkatan sebesar 0% pada aspek berani mengambil resiko dengan indikator siswa tidak takut gagal atau mendapat kritik. Peningkatan sebesar 3,45% pada aspek berani mengambil resiko dengan indikator siswa pantang menyerah dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Peningkatan sebesar 3,45% pada aspek berani mengambil resiko dengan indikator siswa percaya diri dalam mengemukakan pendapatnya. Peningkatan sebesar 6,89% pada aspek rasa ingin tahu dengan indikator siswa bertanya pada saat berdiskusi. Peningkatan sebesar 3,44% pada aspek rasa ingin tahu dengan indikator siswa mempunyai dorongan untuk mengetahui lebih banyak. Menurut hasil pengamatan, pada pertemuan I kreativitas siswa sudah mulai terlihat meskipun belum setengah dari jumlah siswa di kelas, mungkin disebabkan siswa masih ragu dan malu dalam mengemukakan pendapat. Sedangkan pada pertemuan II kreativitasnya siswa sudah nampak terlihat dan menunjukkan peningkatan, dikarenakan pengajar memberikan tambahan nilai pada siswa yang angkat tangan dan berani mengemukakan pendapatnya. Dapat di gambarkan seperti diagram 4.2 53

60 50 40 30 20 10 Pertemuan I Pertemuan II 0 Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Gambar 4.2 Diagram Hasil Kreativitas Siswa Siklus II Selain data hasil observasi kreativitas siswa, pada siklus II ini peneliti juga membagikan angket kepada siswa, peneliti membagikan angket kepada 29 siswa kelas XI G. Motivasi belajar siswa ditunjukkan dari rasa senang, ketertarikan siswa untuk mendalami bahan atau bidang pengetahuan yang diberikan oleh guru, menunjukkan minat (rasa ingin tahu), ulet menghadapi kesulitan dan selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin (Kuadrat dan Uno, 2009). Angket atau kuesioner ini dimaksudkan untuk menganalisis kreativitas siswa selama pembelajaran. Bentuk lembaran angket dapat berupa sejumlah pertanyaan tertulis, tujuannya untuk memperoleh informasi dari responden tentang apa yang ia alami dan ketahuinya (Nur Aedi, 2010). Aspek yang ada dalam angket ini adalah kreativitas pemecahan masalah dalam pembelajaran administrasi server dan tanggapan siswa mengenai model pembelajaran yang diterapkan yaitu Project Based Learning dan menggunakan media Edmodo. Jawaban angket siswa dapat dilihat pada tabel 4.4 54

No. Soal Angket Tabel 4.4 Rekap Jawaban Angket Siswa Indikator dan Presentase Angket Siswa Ya Kategori Tidak Persentase (%) 1 Berpikir lancar 26 3 89,65 2 Memperinci (mengelaborasi) 23 6 79,31 3 22 7 75,86 Menilai (mengevaluasi) 4 23 6 79,31 5 26 3 89,65 Rasa ingin tahu 6 24 5 82,76 7 Merasa tertantang oleh kemajemukan 24 5 82,76 8 22 7 75,86 9 Berani mengambil resiko 22 7 75,86 10 22 7 75,86 11 Menghargai 27 2 93,10 12 27 2 93,10 Efektif dan efisien 13 22 7 75,86 Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa soal nomor 1 menunjukkan 89,65% dengan indikator berpikir lancar, soal nomor 2 menunjukkan 79,31% dengan indikator memperinci (mengelaborasi), soal nomor 3 menunjukkan 75,86% dan soal nomor 4 menunjukkan 79,31% dengan indikator menilai (mengevaluasi), soal nomor 5 menunjukkan 89,65% dan soal nomor 6 menunjukkan 82,76% dengan indikator rasa ingin tahu, soal nomor 7 menunjukkan 82,76% dengan indikator merasa tertantang oleh kemajemukan, soal nomor 8 menunjukkan 75,86%, soal nomor 9 menunjukkan 75,86% dan soal nomor 10 menunjukkan 75,86% dengan indikator berani mengambil resiko, soal nomor 11 menunjukkan 93,10% dengan indikator menghargai, soal nomor 12 menunjukkan 93,10% dan soal nomor 13 menunjukkan 75,86% dengan indikator efektif dan efisien. Efektif dan efisien ini menunjukkan 55

respon para siswa terhadap model Project Based Learning dengan menggunakan Edmodo. Berdasarkan analisis di atas, dapat dilihat kreativitas siswa selama proses belajar mengajar dengan penerapan model Project Based Learning, untuk mengukur indikator kreativitas siswa dapat dilihat dari butir pernyataan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan 11. Dari pernyataan tersebut didapatkan hasil persentase 81,82% responden yang berpikir kreatif dan sisanya adalah responden yang tidak pernah mengeluarkan kreativitasnya. Pada indikator efektif dan efisien adalah tanggapan siswa mengenai penerapan model Project Based Learning menunjukkan 93,10% dan tanggapan mengenai penggunaan media Edmodo menunjukkan 75,86%, siswa yang lain kurang setuju dengan penggunaan media Edmodo dikarenakan terkadang mereka lupa dengan akun atau password-nya serta terkadang mengalami gangguan internet, maka sulit jika ingin mengakses Edmodo, karena media ini merupakan media online jadi apabila ingin mengakses maka harus terkoneksi dengan internet. Indikator terhadap kreativitas siswa terhadap penerapan model Project Based Learning dapat dilihat pada gambar berikut: 56

100,00% 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6 Indikator 7 Indikator 8 Gambar 4.3 Respon Siswa Terhadap Penerapan Model Project Based Learning Berdasarkan analisis terhadap kreativitas siswa selama proses belajar mengajar, siswa merasa antusias untuk mengeluarkan ide-ide kreatifnya selama pembelajaran berlangsung. Dan dapat dilihat juga respon siswa mengenai efektivitas penerapan model Project Based Learning dengan menggunakan Edmodo, maka dapat dilihat bahwa siswa merasa senang atau setuju dengan penerapan model Project Based Learning dan siswa merasa senang atau setuju apabila menggunakan Edmodo. 4.3. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model Project Based Learning yang dilaksanakan di kelas XI G SMK Telekomunikasi Tunas Harapan dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran mata pelajaran administrasi server untuk kompetensi dasar layanan jaringan dan backup and recovery. Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran maupun dari pengamatan selama pembelajaran dan angket. Selama proses pembelajaran, siswa berdiskusi dengan teman kelompok, kelompok tersebut terdiri dari 5-6 siswa dan dikelompokkan secara heterogen. Hal ini mempermudah siswa yang kurang memahami materi bisa lebih paham setelah dijelaskan oleh teman kelompoknya. Dengan berdiskusi, 57

siswa akan saling membantu satu sama lain, bertukar pendapat, saling tanya jawab apabila mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas. Siswa dituntut untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapai, sehingga siswa dapat mengembangkan kreativitasnya. Setelah itu siswa diminta untuk mempresentasikan dan mengumpulkan hasil diskusinya yang berupa laporan, sehingga siswa mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Berdasarkan pengamatan, bahwa terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II, meskipun ada beberapa siswa yang minat belajarnya masih kurang, dikarenakan siswa tersebut mempunyai aktivitas lain selama proses pembelajaran, seperti mendengarkan musik, mengobrol dengan temannya dan bermain game. Pada saat diberikan latihan soal berupa soal uraian di setiap akhir pertemuan, nilai latihan soal siswa sudah memenuhi nilai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah, yaitu 75. Hasil analisis siklus I dan siklus II telah dibahas secara menyeluruh pada pembahasan sebelumnya, penerapan model Project Based Learning dengan menggunakan Edmodo di mata pelajaran administrasi server untuk kompetensi dasar layanan jaringan dan backup and recovery dapat meningkatkan berpikir kreatif siswa. Peningkatan yang terjadi pada siklus I dan siklus II ini dapat dilihat dari lembar observasi melalui model Project Based Learning dengan menggunakan Edmodo. Data yang diperoleh berdasarkan pengamatan dalam penelitian di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan meliputi kreativitas siswa, dapat diketahui hasil observasi kreativitas siswa dari siklus I dan siklus II terjadi peningkatan. 58

Tabel 4.5 Presentase Perbandingan Kreativitas Siswa Pada Siklus I Dan Siklus II No. Indikator Aspek 1. Berpikir lancar - Mengajukan banyak pertanyaan - Lancar mengungkapkan gagasan-gagasan atau ide-ide 2. Memperinci - Mampu mengembangkan (mengelaborasi) 3. Berani mengambil resiko 4. Rasa ingin tahu yang tinggi suatu gagasan - Berani memberikan jawaban dan berani mempertahankan jawabannya - Tidak takut gagal atau mendapat kritik - Pantang menyerah - Percaya diri - Bertanya pada saat berdiskusi - Dorongan untuk mengetahui lebih banyak Persentase (%) Siklus Siklus I II 51,72 82,76 68,96 89,65 55,17 75,86 68,96 51,72 62,07 44,83 75,86 65,52 86,21 75,86 79,31 86,21 89,65 93,10 Berdasarkan data yang ada pada tabel 4.5 di atas, dinyatakan bahwa pada aspek nomor 1 menunjukkan peningkatan sebesar 31,04% karena minat siswa untuk memahami materi yang diajarkan, sehingga mengajukan pertanyaanpertanyaan. Aspek nomor 2, siswa sudah tidak merasa malu-malu lagi dalam mengungkapkan ide-ide yang ada dalam pikiran mereka meningkat menjadi 20,69%. Aspek nomor 3 siswa mampu mengembangkan suatu gagasan menunjukkan peningkatan sebesar 20,69%. Aspek nomor 4 siswa berani untuk memberikan jawaban pada saat berdiskusi kelompok menunjukkan peningkatan 17,25%. Aspek nomor 5 siswa tidak takut mendapat kritik dari teman maupun dari gurunya menunjukkan peningkatan 24,14%. Aspek 6 siswa mempunyai rasa pantang menyerah untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan menunjukkan peningkatan 17,24%. Aspek 7 selain mempunyai rasa pantang menyerah, siswa juga mempunyai rasa percaya diri untuk mengungkapkan pendapat-pendapatnya terhadap materi yang diajarkan menunjukkan peningkatan 41,38%. Aspek nomor 8 siswa sangat termotivasi untuk berdiskusi kelompok, para siswa bertanya pada saat berdiskusi 59

menunjukkan peningkatan 13,79%. Dan aspek nomor 9 para siswa mempunyai dorongan untuk mengetahui lebih banyak menunjukkan peningkatan sebesar 27,58%. Dapat digambarkan seperti gambar 4.4 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Berpikir Lancar Memperinci Berani Mengambil Resiko Rasa Ingin Tahu Pra Siklus Siklus I Siklus II Gambar 4.4 Perbandingan Hasil Observasi Kreativitas Siswa Pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Pada penelitian ini juga dilaksanakan latihan soal untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, latihan soal ini berupa uraian dan pengerjaannya menggunakan media Edmodo. Tabel 4.6 Hasil Evaluasi Latihan Soal Siklus I dan II Persentase (%) Siklus I Siklus II Nilai rata-rata 80,35 92,24 Nilai maksimal 95 100 Nilai minimal 35 75 nilai KKM 86,21 100 < nilai KKM 13,79 0 Tabel 4.6 merupakan tabel hasil evaluasi selama pembelajaran setelah diterapkan model Project Based Learning. Evaluasi berupa latihan soal uraian yang dikerjakan secara individu, pada siklus I dilakukan dengan cara tertulis dikarenakan sebagian besar siswa tidak bisa terkoneksi dengan internet sehingga tidak bisa mengakses media Edmodo, sedangkan pada siklus II 60

latihan soal dilakukan dengan cara online dengan memanfaatkan media Edmodo. Berdasarkan hasil latihan soal para siswa tersebut, pada siklus I ada siswa yang mendapatkan hasil di bawah KKM, sedangkan pada siklus II seluruh siswa sudah memenuhi standar ketuntasan atau sering disebut dengan KKM sekolah yaitu 75. Tabel 4.7 Persentase Hasil Latihan Soal Siklus I dan II Aspek Persentase (%) Siklus I Siklus II Berpikir lancar 51,72 93,10 Berpikir luwes 48,27 86,21 Memperinci (mengelaborasi) 51.72 79,31 Pada latihan soal ini menggunakan ketrampilan berpikir kreatif (aptitude), karena berhubungan dengan proses berpikir siswa. Kemampuan yang ditunjukkan oleh siswa berdasarkan kemampuan berpikir lancar dan berpikir luwes adalah siswa dapat mencetuskan banyak jawaban yang bervariasi dan siswa bisa menerapkan suatu konsep dengan cara yang berbeda, pada siklus II kemampuan tersebut menunjukkan peningkatan 41,38% untuk aspek berpikir lancar, 37,94% untuk aspek berpikir luwes. Kemampuan berpikir kreatif berdasarkan kemampuan memperinci (mengelaborasi), siswa mampu mengembangkan gagasan dari orang lain, pada siklus II kemampuan tersebut meningkat 27,59%. Persentase tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7 persentase hasil latihan soal siklus I dan II. Gambar 4.5 Siswa Meng-upload Tugas Berbagai Layanan Jaringan 61

Gambar 4.5 adalah gambar siswa yang meng-upload tugas kelompok atau laporan dalam materi berbagai layanan jaringan ke Edmodo, ketua kelompok bertugas meng-upload hasil laporan tersebut. Gambar 4.6 Hasil Evaluasi Siswa di Edmodo Gambar 4.6 adalah gambar hasil evaluasi siswa dalam mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru dengan menggunakan media Edmodo. 62