KEGIATAN BELAJAR 2: PENYIMPANAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Penyimpanan Obat. Standar penyimpanan obat yang sering di gunakan adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berfungsi untuk menyimpan bahan baku, bahan kemas, dan obat jadi yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Puskesmas menurut Permenkes No. 75 tahun 2014 adalah fasilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengelolaan Sediaan Farmasi di Rumah Sakit. seleksi (selection), perencanaan dan pengadaan (procurement), distribusi

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif melalui observasi dan wawancara mengenai penyimpanan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa data primer yang diperoleh melalui kuesioner dan wawancara bulan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Data hasil wawancara mengenai perencanaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Pohuwato HASIL WAWANCARA

DAFTAR ISI II-17 II-18

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PENANGGUNG JAWAB FARMAKMIN INSTRUMEN PENELITIAN MANAJEMEN PENYIMPANAN OBAT DI PUSKESMAS KECAMATAN JAGAKARSA TAHUN 2008

2. Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan makanan sesuai persyaratan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengambilan data ini di lakukan mulai tanggal 6 Januari 2012 sampai 20

PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT

BAB 11: PERBEKALAN FARMASI

EVALUASI PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN OBAT DI GUDANG FARMASI PSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO

INTISARI. Kata Kunci : penyimpanan, gudang obat, indikator penyimpanan, puskesmas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

No Kode DAR2/Profesional/582/011/2018 PENDALAMAN MATERI FARMASI MODUL 011: DISTRIBUSI OBAT-OBAT KHUSUS. Dr. NURKHASANAH, M.Si., Apt.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UPT. PUSKESMAS KLUNGKUNG I

No Kode DAR2/Profesional/582/010/2018 PENDALAMAN MATERI FARMASI MODUL 010: CARA DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK. Dr. NURKHASANAH, M.Si., Apt.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Penyimpanan Sediaan Farmasi di Gudang Farmasi RSUD

BAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. secara ekonomi. Instalasi farmasi rumah sakit adalah satu-satunya unit di rumah

Permenkes Nomor 3 tahun 2015 PEREDARAN, PENYIMPANAN, PEMUSNAHAN, DAN PELAPORAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan bagian dari pembangunan nasional dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya5.

5.3 Perhitungan Jumlah Kebutuhan Rak Saat Ini Perhitungan Utilisasi Saat Ini Perhitungan Utilisasi Rak Saat Ini

EVALUASI PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN OBAT DI PT. UNGGUL JAYA CIPTA USAHA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi kulitas barang/produk yang dihasilkan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

No.1414, 2014 BNPB. Pergudangan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PERGUDANGAN

KEBIJAKAN PEMESANAN OBAT, PENCATATAN OBAT

PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad)

Lampiran 1. Jadwal Penelitian. Bulan Maret April Mei Juni Juli

BAB III METODE PENELITIAN

25/3/2016. Citraningsih Yuniarti RSUD KOTA YOGYAKARTA 2016

PEDOMAN TEKNIS CARA DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK

BAB IV ANALISIS 4.1 Metode Pencatatan Persediaan pada PT Bio Farma (Persero) 1. Kegiatan pengadaan bahan baku Bon Permintaan Barang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Tugas pokok pengelolaan perbekalan farmasi :

g. Pemeliharaan dan Program Higiene Sanitasi

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Obat merupakan komoditi utama yang digunakan manusia untuk

MENJAMIN KUALITAS VAKSIN DENGAN MANAJEMEN RANTAI DINGIN

PENGELOLAAN GUDANG & PERSEDIAAN. Pundu Learning Centre

BAB III CARA PENGOLAHAN MAKANAN YANG BAIK

ALUR KERJA INSTALASI GIZI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

1. Apakah puskesmas telah memiliki tenaga Apoteker? 2. Apakah Puskesmas juga memiliki tenaga teknisi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen adalah suatu proses tahapan kegiatan yang terdiri atas

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Salah satu faktor kunci dari keberhasilan suatu bisnis dan merupakan inti

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. (BUMN) dibentuk sebagai Perusahaan Perseroan pada tanggal 16 Agustus

IMPLEMENTASI SISTEM PENYIMPANAN OBAT DI PUSKESMAS RAWAT INAP SIDOMULYO KOTAMADYA PEKANBARU

MASUKAN KAMI TERIMA PALING LAMBAT TANGGAL 18 OKTOBER 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Apotek menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 tentang Standar

BAB II TINJAUAN UMUM APOTEK. 2.1 Apotek dan Peran Apoteker Pengelola Apotek. Apotek adalah suatu tempat tertentu dilakukan pekerjaan kefarmasian dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. berfungsi menyelenggarakan pengobatan dan pemulihan, peningkatan, serta pemeliharaan

System Inventory Gudang : Mutasi Barang

BAB I DEFINISI A. Pengertian Perbekalan farmasi Penyimpanan perbekalan farmasi Bahan beracun berbahaya B. Tujuan 1. Tujuan Umum 2.

PROFIL PENYIMPANAN VAKSIN DI PUSKESMAS DI KOTA KUPANG

EVALUASI PENYIMPANAN SEDIAAN FARMASI DI GUDANG FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. Perbandingan kategori SKU Berdasarkan Penggunaan Pallet 31% 69%

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

EVALUASI PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN OBAT DI GUDANG INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ADVENT MANADO

STUDI PENGENDALIAN MUTU KACANG TANAH SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI KACANG SHANGHAI PADA PERUSAHAAN PUTRI PANDA TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

EVALUASI PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT SILOAM MANADO

PENGELOLAAN OBAT DAN ADMINISTRASI APOTEK. Heru Sasongko, S.Farm.,Apt.

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas merupakan unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan yang

HANDOUT Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa mampu memahami dan memiliki pengetahuan tentang penyimpanan bahan pada katering pelayanan lembaga

SNI Standar Nasional Indonesia. Udang beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2014, No.194.

KERANGKA ACUAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS CILEDUG

Program Studi Teknik Industri Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1

Pharmaceutical barrier in preventing counterfeit medicines in hospitals. Hadi Sumarsono, S. Farm., Apt.

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERANCANGAN TATA LETAK DAN PALLET RACKING SYSTEM SEBAGAI PENDUKUNG PENGENDALIAN BARANG DI GUDANG PRODUK JADI (Studi Kasus PT. Tiara Kurnia Malang)

PROSEDUR KEGIATAN PENERIMAAN SPAREPARTS DI RECEIVING SECTION CENTRAL STORE PT.Y

SOP PEMESANAN OBAT. Prosedur SOP Penerimaan Barang Dari PBF

KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA PADANG dr. FERIMULYANI, M. Biomed

BAB IV ANALISIS DATA DAN RANCANGAN PROSEDUR PENGELOLAAN OBAT/ALAT KESEHATAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MYRIA PALEMBANG

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang lebih pada persediaan. bersifat rentan dalam hal kerusakan atau pencurian. Oleh karena itu,

PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PADA UNIT USAHA BUDIDAYA

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

Filet kakap beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

PENGEMBANGAN PROSEDUR DAN LEMBAR KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

PENERIMAAAN BAHAN MAKANAN KERING

Transkripsi:

KEGIATAN BELAJAR 2: PENYIMPANAN Siti Fatmawati Fatimah M.Sc., Apt Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Peserta mampu menjelaskan prosedur penyimpanan barang yang baik di gudang farmasi. Sub Capaian Mata Kegiatan 1. Peserta mampu menjelaskan alur penyimpanan barang di gudang farmasi 2. Peserta dapat menjelaskan sistematika penyimpanan di gudang farmasi sesuai karakteristik barang Uraian Materi Penyimpanan untuk obat dan/atau bahan obat yang diduga palsu, yang dikembalikan, yang ditolak, yang akan dimusnahkan, yang ditarik, dan yang kedaluwarsa dapat dilakukan pada area yang sama, namun disertai label yang jelas untuk masing-masing kategori. Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait penyimpanan di gudang diantaranya : 1. Proses penyimpanan yang dilakukan di gudang dan kontrol terhadap barang-barang yang disimpan, 2. fasilitas infrastruktur untuk penyimpanan seperti bangunan gudang, suhu/kelembaban, material handling equipment, kartu barang dan stock opname.

Pada Infrastruktur Penyimpanan yang harus diperhatikan dan memenuhi persyaratan diantaranya adalah bangunan/ruangan untuk gudang sebagai tempat penyimpanan barang, suhu dan kelembaban ruangan, serta material handling equipment. Apabila infrastruktur dan fasilitas tidak memadai, maka perlu dilaporkan kepada Kepala Logistik untuk untuk memenuhi kekurangannya. Pada sistem penyimpanan, seluruh barang disimpan pada tempat yang sesuai dengan persyaratan dan suhu penyimpanan yang telah ditentukan oleh pabrikan dan/atau peraturan pemerintah yang berlaku. Untuk produk farma dan alkes disimpan dalam satu gudang dengan lokasi terpisah (dapat disimpan dalam ruangan, rak, shelfing terpisah). Pemisahan dapat dilakukan dengan menggunakan pembatasan rak (wiremesh, gypsum). Oleh karenanya perlu diperhatikan instruksi penyimpanan yang tertera pada karton barang, misalnya : Tabel I. Kategori Suhu, Produk dan Kondisi Penyimpanan Seluruh barang-barang di gudang tidak diperkenankan diletakkan langsung di atas lantai tanpa menggunakan pallet atau alas penyekat. Barang-barang harus diletakkan di rak, lemari yang telah ditentukan dan/atau di atas pallet/alas penyekat untuk menghindari kerusakan barang akibat pengaruh kelembaban dan kotoran. Page 2

Gambar 1. Palet Disamping itu, penyimpanan barang-barang di gudang harus berdasarkan kategori sebagai berikut : Tabel II. Kategori Suhu, Produk dan Kondisi Penyimpanan Page 3

Sistem penyimpanan dan penempatan barang hendaknya harus memperhatikan kemudahan dalam memonitor. Terdapat 2 sistem yaitu : 1. FEFO (First Expiry First Out), adalah Barang yang pertama kali datang harus menjadi Barang yang pertama kali keluar. 2. FIFO (First In First Out), penyimpanan obat berdasarkan obat yang memiliki tanggal kadaluarsa lebih cepat maka dikeluarkan lebih dulu. Penyimpanan barang yang diterima disesuaikan dengan persyaratan yang dituntut untuk masing-masing barang. Pada barang yang baru diterima dengan masa kadaluarsa yang lebih panjang ditempatkan di belakang barang yang kadaluarsanya lebih pendek. Demikian pula dengan barang yang baru diterima, ditempatkan di belakang stock lama sehingga penyaluran barang dapat dilakukan atas dasar prinsip pertama masuk dengan kadaluarsa yang lebih pendek adalah yang pertama keluar. Sistematika penyusunan barang dalam penyimpanan disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya barang yang memiliki masa kadaluarsa (sudah masuk masa ED) dikumpulkan tersendiri dan diberi tanda-tanda yang jelas agar selalu dapat dimonitor. Barang yang fast moving ditempatkan di bagian yang mudah dijangkau dan sebagainya. Kelompok tiap jenis barang harus terpisah dengan jelas dan disimpan secara rapi / teratur untuk mencegah resiko tercampur dan pencemaran serta memudahkan pemeriksaan ataupun pemeliharaan dan pengambilannya. Kartu Stock disimpan dalam susunan dan urutan yang rapi, dan diusahakan ada jarak antara tiap urutan yang memungkinkan adanya aliran udara. Produk yang disimpan pada long span shelving menggunakan divider sebagai pembatas. Page 4

Gambar 2. long span shelving Barang-barang yang harus disimpan dalam suhu tertentu (misalnya +2ºC s/d +8ºC) harus langsung disimpan di dalam Cold Storage/Chiller/refrigerator begitu dikeluarkan dari styrofoam, dan tidak boleh melebihi 30 menit sejak barang diterima di suhu luar Gambar 3. Cold Storage Page 5

Gambar 4. Chiller Gambar 5. Chiller atau lemari es terbuka samping Beberapa kondisi yang harus dihindari karena dapat mengurani atau merusak kualitas barang-barang yang disimpan, diantaranya : 1. Terkena sinar matahari secara langsung 2. Terkena tetesan air sehingga menjadi basah 3. Debu 4. Disusun terlalu tinggi 5. Terkena barang yang menyebabkan terjadinya kontaminasi 6. Gangguan tikus/ serangga lain yang dapat merusak kemasan atau kualitas barang Page 6

Pencatatan kartu Gudang wajib dilakukan untuk produk-produk yang disimpan pada lokasi yang tetap (flow rack, shelving, long span shelving, strong room, gold room, cold room). Sistem pencatatan pada kartu gudang dilakukan oleh Petugas Gudang dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu: 1. Nama barang dan Kuantitas 2. Tanggal 3. Nomor dokumen 4. Expired Date 5. Bets Alokasi penempatan produk berdasar pada karakteristik barang, misalnya: 1. Barang berat, kemasan botol, cairan diletakkan di bawah. 2. Barang-barang kecil, mudah pecah (inj./vial) diletakkan semudah mungkin untuk pengambilannya. 3. Barang slow moving dapat diletakkan yang paling jauh dari jangkauan/alur pengambilan barang. a. Kelompokan per prinsipal untuk memudahkan penghitungan. Buat list produk sesuai dengan ABC sesuai dengan ketersediaan tempat sesuai dengan layout b. Prioritaskan relokasi produk fast moving class karena hal ini sudah mencakup lebih dari 80% (delapan puluh persen) transaksi. c. Barang berat/bulky sebaiknya tidak diletakan di atas. Page 7

Rangkuman Kondisi penyimpanan dan penanganan obat dan/atau bahan obat disesuaikan dengan rekomendasi dari industri farmasi atau non-farmasi yang memproduksi bahan obat standar mutu farmasi Tugas Gambarlah bagan alur penyimpanan barang di gudang farmasi! Tes Formatif 1. Produk yang disimpan pada ruang yang menggunakan AC dan harus di atas pallet adalah... a. Alat kesehatan b. Sirup c. Cream d. Produk kadaluarsa e. Produk konsumer 2. Produk yang mempunyai aroma yang khas dapat disimpan di... a. Letakkan berjauhan dari produk farmasi dan makanan b. Letakkan di atas pallet c. Letakkan di ruangan yang memiliki AC Page 8

d. Letakkan di dalam lemari terkunci e. Letakkan di dalam lemari pendingin 3. Penyimpanan barang dilakukan sesuai dengan... 4. Instruksi pada karton adalah Do not store over 20 0 C yang artinya... 5. (1) Suhu (2) Kartu barang (3) Kelembaban (4) Kartu terima a. (1), (2), dan (3) benar b. (1) dan (3) benar c. (2) dan (4) benar d. Hanya (4) benar e. Semuanya benar Persyaratan insfratruktur penyimpanan adalah... 6. (1) Lemari pendingin (2) Ruang yang menggunakan AC (3) Harus di atas Pallet (4) di dalam lemari Produk fast moving yang rawan hilang dapat disimpan di... a. (1), (2), dan (3) benar b. (1) dan (3) benar c. (2) dan (4) benar d. Hanya (4) benar Page 9

e. Semuanya benar 7. Peletakkan barang yang memiliki ED yang lebih cepat diletakkan di bagian depan SEBAB barang yang memiliki ED yang lama diletakkan di bagian belakang a. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan menunjukkan hubungan sebab akibat b. Jika pernyataan benar, alasan benar, tetapi tidak menunjukkan hubungan sebab akibat c. Jika pernyataan benar dan alasan salah d. Jika pernyataan salah dan alasan benar e. Jika pernyataan dan alasan salah 8. Barang yang disimpan di gudang diletakkan di atas pallet SEBAB menghindari barang rusak akibat kelembaban a. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan menunjukkan hubungan sebab akibat b. Jika pernyataan benar, alasan benar, tetapi tidak menunjukkan hubungan sebab akibat c. Jika pernyataan benar dan alasan salah d. Jika pernyataan salah dan alasan benar e. Jika pernyataan dan alasan salah 9. Sebutkan 2 sistem penyimpanan barang! 10. Sebutkan beberapa hal yang diperhatikan dalam pencatatan pada kartu gudang! Page 10