3.1. Sub Kompetensi Uraian Materi MODUL 3 MENGGAMBAR BENTUK BIDANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 MENGGAMBAR BENTUK BIDANG

MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT

MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT

MENGINTERPRETASIKAN GAMBAR TEKNIK Kode Kompetensi : 021-DKK-005

GAMBAR TEKNIK PROYEKSI ISOMETRI. Gambar Teknik Proyeksi Isometri

Bab 3 KONSTRUKSI GEOMETRIS 3.1. KONSTRUKSI-KONSTRUKSI DASAR.

5.1 KONSTRUKSI-KONSTRUKSI DASAR

MENGGAMBAR PROYEKSI AKSONOMETRI

Ringkasan Materi Matematika Untuk SMP Persiapan UN Web : erajenius.blogspot.com --- FB. : Era Jenius --- CP

PROYEKSI ISOMETRI PENDAHULUAN

MENGGAMBAR PROYEKSI BENDA

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI GEOMETRIS A.20.02

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 APRIL 2018

Siswa dapat menyebutkan dan mengidentifikasi bagian-bagian lingkaran

4. VISUALISASI DAN GAMBAR SKET

BAB I PENDAHULUAN. 2. Membagi keliling lingkaran sama besar.

Bab 4 SISTEM PROYEKSI 4.1. PENGERTIAN PROYEKSI GAMBAR PROYEKSI

MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR TEKNIK

Modul ini berisi teori tentang Hiperbola dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang.

MENGGAMBAR KONSTRUKSI PERSPEKTIF

TEKNIK JILID 1 SMK. Suparno

Geometri Ruang (Dimensi 3)

Beberapa Benda Ruang Yang Beraturan


Sifat-Sifat Bangun Datar

HANDOUT GAMBAR TEKNIK

MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR TEKNIK

Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas : 3A3 Tanggal Pengumpulan : 14 Desember 2015

D. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI

Matematika Proyek Perintis I Tahun 1979

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyaratan. C. Petunjuk Penggunaan Modul

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam

Soal Babak Penyisihan MIC LOGIKA 2011

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1

PERTEMUAN 2 GARIS, HURUF DAN KONSTRUKSI GEOMETRIS

HUBUNGAN SATUAN PANJANG DENGAN DERAJAT

C. y = 2x - 10 D. y = 2x + 10

Menemukan Dalil Pythagoras

Pertemuan ke 11. Segiempat Segiempat adalah bidang datar yang dibatasi oleh empat potong garis yang saling bertemu dan menutup D C

Dimensi 3. Penyusun : Deddy Sugianto, S.Pd

MATA KULIAH PROYEKSI DAN PERSPEKTIF. Arsianti Latifah, S.Pd., M.Sn. Program Studi Pendidikan Seni Rupa FBS UNY

SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA TINGKAT SMP PART 2. Departemen Matematika - Wardaya College MMXVIII-XII

LINGKARAN SMP KELAS VIII

LINGKARAN SMP KELAS VIII

Pembahasan OSN Tingkat Provinsi Tahun 2012 Jenjang SMP Bidang Matematika

ANGKA UKUR. Angka ukur diletakan di tengah-tengah garis ukur. Angka ukur tidak boleh dipisahkan oleh garis gambar. Jadi boleh ditempatkan dipinggir.

adalah. 7. Barisan aritmatika dengan suku ke-7 = 35 dan suku ke-13 = 53. Jumlah 27 suku pertama

2. Tentukan persamaan garis yang melalui titik P (x 1,y 1,z 1 ) dan R (x 2,y 2,z 2 ) seperti yang ditunjukkan pada gambar. Z P Q R

Materi W9b GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. B. Menggambar dan Menghitung jarak.

Materi W9c GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. C. Menggambar dan Menghitung Sudut.

Materi W9a GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. A. Kedudukan Titik, Garis dan Bidang dalam Ruang.

abcde dengan a, c, e adalah bilangan genap dan b, d adalah bilangan ganjil? A B C D E. 3000

360 putaran. Ukuran sudut yang lebih kecil dari derajat adalah menit ( ) dan detik ( )

Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut.

PENDAHULUAN Pokok bahasan pada materi Gambar 3 Dimensi meliputi definisi, macam-macam gambar 3 Dimensi, dan teknik-teknik pembuatan gambar 3 Dimensi.

Berikut ini adalah materi pembelajaran mengenai Proyeksi,Sebagai. salah satu bagian dari materi mata pelajaran Membaca gambar mudahmudahan

SOAL UUKK SMP KOTA SURAKARTA MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS : VIII

Bab 1. Irisan Kerucut

Dari gambar jaring-jaring kubus di atas bujur sangkar nomor 6 sebagai alas, yang menjadi tutup kubus adalah bujur sangkar... A. 1

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Sebelum peneliti membahas tentang landasan teori, peneliti

BANGUN RUANG BAHAN BELAJAR MANDIRI 5

Pembahasan Soal OSK SMA 2018 OLIMPIADE SAINS KABUPATEN/KOTA SMA OSK Matematika SMA. (Olimpiade Sains Kabupaten/Kota Matematika SMA)

D. 90 meter E. 95 meter

BAB 2 VOLUME DAN LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2004 TINGKAT PROVINSI

BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT

Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak

Modul Statistika Kelas XII SMKN 1 Stabat. Lingkaran. Elips

Pola (1) (2) (3) Banyak segilima pada pola ke-15 adalah. A. 235 C. 255 B. 250 D Yang merupakan bilangan terbesar adalah. A. C. B. D.

Geometri (bangun ruang)

PENGAYAAN MATERI OLIMPIADE MATEMATIKA SD GEOMETRI. Oleh : Himmawati P.L

Masukan pengertian dan di setiap topik dan buat daftar pustaka.. latar dan tujuan ambil dari silabus online book,,, ingat ok!!!!

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

OSN MATEMATIKA SMA Hari 1 Soal 1. Buktikan bahwa untuk sebarang bilangan asli a dan b, bilangan. n = F P B(a, b) + KP K(a, b) a b

Dr. Winarno, S. Si, M. Pd. - Modul Matematika PGMI - 1 BAB I PENDAHULUAN

MIMIN RIHOTIMAWATI TRIGONOMETRI

Modul Matematika X IPA Semester 2 Dimensi Tiga

Modul Matematika Semester 2 Dimensi Tiga

DASAR-DASAR MENGGAMBAR TEKNIK

Diktat. Edisi v15. Matematika SMP/MTs Kelas VIII-B. Spesial Siswa Yoyo Apriyanto, S.Pd

Modul ini berisi teori tentang ELIPS dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang.

C. 30 Januari 2001 B. 29 Januari 2001

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 TINGKAT PROVINSI

UJIAN NASIONAL SMA/MA Tahun Pelajaran 2004/2005 MATEMATIKA (D10) PROGRAM STUDI IPA ( U T A M A )

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

MATEMATIKA NALARIA REALISTIK

A. KUBUS Definisi Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi enam sisi berbentuk persegi yang kongruen.

PREDIKSI UN 2012 MATEMATIKA SMP

PEMANTAPAN UJIAN NASIONAL 2013 (SOAL DAN PENYELESAIAN)

PENDAHULUAN. Gambar potongan kerucut berbentuk lingkaran, ellips, parabola dan hiperbola

TEKNIK MEMBACA GAMBAR

MAKALAH BANGUN RUANG. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Guru Bidang Matematika. Disusun Oleh: 1. Titin 2. Silvi 3. Ai Riska 4. Sita 5.

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 3 Januari Pekan Ke-3, 2005 Nomor Soal: 21-30

1. AB = 16 cm, CE = 8 cm, BD = 5 cm, CD = 3 cm. Tentukan panjang EF! 20 PEMBAHASAN : BCD : Lihat ABE : Lihat AFE : Lihat

Transkripsi:

3.1. Sub Kompetensi Kemampuan yang akan dimiliki oleh mahasiswa setelah memahami isi modul ini adalah sebagai berikut : - Mahasiswa mampu memahami dan menggambar bentuk bidang dalam gambar kerja. 3.2. Uraian Materi 3.2.1. Menggambar Sudut Memindahkan sudut. a. Buat busur lingkaran dengan A sebagian pusat dengan jari-jari sembarang R yang memotong kaki-kaki sudut AB dan AC di n dan m. b. Buat pula busur lingkaran dari A 1 dengan jari-jari R 1 (R=R 1 ) yang memotong kaki sudut A 1 C 1 di m 1. c. Buat busur lingkaran dari titik m dengan jari-jari r = nm. d. Buat pula busur lingkaran dengan jari-jari r 1 = r dari titik di m 1 busur ini memotong busur yang pertama ( jari-jari R 1 ) di titik n. e. Tarik garis A1 n1 yang merupakan kaki sudut A 1 B 1 Maka sudut B 1 A 1 C 1 = sudut BAC. Gambar 3.1. Memindah Sudut MODUL AJAR GAMBAR TEKNIK 60

Membagi sudut menjadi dua sama besar. a. Lingkaran sebuah busur lingkaran dengan titik A sebagai pusat dengan jarijari sembarang R yang memotong kaki sudut AB dan AC dititik-titik P dan O. b. Buat dengan P dan O sebagai pusat busur lingkaran dengan jari-jari sebarang R 2 dan R 3 (R 2 = R 3 ) yang sama besar. Kedua busur lingkaran tersebut berpotongan di T. c. Tarik garis AT maka sudut BAT = sudut TAC. Gambar 3.2. Membagi Sudut Menjadi Dua Sama Besar Membagi sudut siku-siku menjadi tiga sama besar. a. Lingkaran sebuah busur lingkaran dengan titik A sebagai pusat dengan jarijari sembarang R:busur, lingkaran ini memotong kaki sudut AB di P dan kaki sudut AC di O. b. Buat dengan jari-jari R dan busur lingkaran dengan titik pusat P dan O kedua busur lingkaran ini memotong busur yang pertama di titik-titik R dan S. c. Tarik garis AR dan AS, maka sudut BAR = sudut RAS = sudut SAC. Gambar 3.3. Membagi sudut siku-siku menjadi tiga sama besar MODUL AJAR GAMBAR TEKNIK 61

3.2.2. Menggambar Segitiga Untuk dapat menggambar segitiga maka minimal harus ditentukan 3 buah untuk agar segitiga dapat dibuat sesuai yang dikehendaki. Adapun unsur unsur yang dapat dipakai sebagai pedoman dalam menggambar segitiga bila ditentukan: Sisi sudut sisi - Buat garis AB, dengan mengukur garis pengukuran 1 dengan jangka. - Pindahkan sudut yang ditentukan dengan pengukuran urutan 2, 3, 4 terus 5 pada titik A. - Ukurkan panjang garis ukuran 6 ke garis sudut yang telah dibentuk pada titik C. - Segitiga ABC sudah tergambar (gambar 3.4). Sudut sisi sudut - Buat garis AB, dengan mengukur garis pengukuran 1 dengan jangka. - Pindahkan sudut yang ditentukan dengan pengukuran urutan 2, 3 pada titik A dan urutan 4, 5 pada titik B. - Pertemuan garis pembentuk kedua sudut memotong titik C. - Segitiga ABC sudah tergambar (gambar 3.5). Gambar 3.4. Menggambar Segitiga a MODUL AJAR GAMBAR TEKNIK 62

Gambar 3.5. Menggambar Segitiga b Sisi sisi sisi - Segitiga ini merupakan segitiga sama sisi karena ketiga sisinya sama panjang. - Tentukan atau ukur salah satu sisinya misalnya AB. - Ukurlah urutan 1 dari titik A sepanjang garis AB. - Kemudian ukurkan kembali urutan 2 dari titik B sepanjang AB. - Segitiga ABC sama kaki tergambar (gambar 3.6). Gambar 3.6. Menggambar Segitiga c Bujur Sangkar - Tentukan lingkaran dengan titik pusat M. - Tarik garis tengahnya memotong titik A dan B. - Lingkarkan jari-jari dari titik A dan B sama panjang. - Hubungkan perpotongan lingkaran dari titik A dan B, sehingga memotong lingkaran yang ditentukan pada titik C dan D. MODUL AJAR GAMBAR TEKNIK 63

- Titik A, B, C dan D dihubungkan membentuk segi empat beraturan atau bujur sangkar. Gambar 3.7. Menggambar Bujur Sangkar 3.2.3. Menggambar Lingkaran Tentukan panjang jari-jari lingkaran - Buat garis AB sesuai dengan jari-jari lingkaran yang ditentukan. - Buat lingkaran dari titik A sepanjang AB dengan jangka, maka lingkaran sudah dibuat denganjari-jari AB. Gambar 3.8. Menggambar Lingkaran MODUL AJAR GAMBAR TEKNIK 64

3.2.4. Membagi Keliling Lingkaran Sama Besar Untuk membagi keliling lingkaran sama saja dengan membagi busur lingkarannya. Untuk menentukan panjang lingkaran sama besar kita gunakan rumus yaitu 360º : jumlah pembagian keliling yang diinginkan. Contoh kita menginginkan 8 bagian dari busur lingkaran, maka 360º :8 = 45º Berarti kita harus membuat sudut luar sebesar 45º atau membagi lingkaran menjadi 8 bagian atau dapat dikatakan membuat segi 8 beraturan terlebih dahulu. Ingat buatlah sudut yang dapat dibuat dengan bantuan jangka. Contoh keliling lingkaran yang dibagi menjadi delapan sama besar. - Tentukan lingkarannya pusat M. - Tarik garis tengah lingkaran memotong titk A dan B. - Buat busur dari titik A dan titik B sama panjang. - Tarik perpotongan kedua busur hingga memotong lingkaran diditik C dan D. - Buat busur dari titik A dan C sama panjang dan juga busur dari titk B dan titik C sama panjang. - Perpotongan kedua busur dihubungkan ke titik M memotong lingkaran di titik E dan G. - Kemudian diteruskan hingga memotong lingkaran berikut di titik F dab H. - Keliling lingkaran sudah dibagi 8 sama besar. Yaitu AE, EC, CG, GB, BF, FD, DH dan HA. Gambar 3.9. Membagi Keliling lingkaran sama Besar MODUL AJAR GAMBAR TEKNIK 65

3.2.5. Menggambar Garis Singgung Lingkaran Ditentukan titik P dan lingkaran yang berpusat di titik M - Tarik dari titik M ke P dan tentukan titik N ditengah-tengah antara garis MP. Caranya buat busur yang sama dari titik M dan dari titik P hingga perpotongan busur kalau ditarik garis akan memotong garis MP di titik N. - Buat lingkaran titik N sebagai pusat dengan jari-jari NP atau NM. - Lingkaran tersebut memotong lingkaran pertama di titik R 1 dan R 2. - Garis PR 1 dan PR 2 merupakan garis singgung lingkaran. Gambar 3.10. Menggambar Garis Singgung Lingkaran 3.2.6. Menggambar Segi Lima Beraturan Ditentukan lingkaran dengan pusat M - Tarik garis tengah melalui titk M memotong lingkaran di titik A dan titik B. - Buat busur yang sama dari titik A dan titik B, perpotongan busur tersebut ditarik garis memotong lingkaran di titik C dan D serta melalui titik M. - Kemudian buat busur yang sama pada titik M dan titik B, perpotongan busur tersebut ditarik garis hingga memotong di titik E. - Hubungkan garis dari titik E dan titik D. - Lingkarkan dari titk E sepanjang ED kearah MA hingga memotong di titik F. - Garis DF merupakan sisi dari segi lima beraturan. - Dan seterusnya lingkarkan sisi tersebut pada keliling lingkaran akan membentuk segi lima beraturan. MODUL AJAR GAMBAR TEKNIK 66

Gambar 3.11. Segi Lima Beraturan 3.2.7. Menggambar Segi Enam Beraturan Ditentukan lingkaran dengan pusat M - Tarik garis tengah melalui titk M memotong lingkaran di titik A dan titik B. - Buat busur yang sama dari titik A dan titik B sepanjang AM = BM memotong lingkaran. - Hubungkan titk potong yang terdapat pada lingkaran tersebut, sehingga tergambarlah segi enam beraturan. Gambar 3.12. Segi Enam Beraturan MODUL AJAR GAMBAR TEKNIK 67

3.2.8. Menggambar Segi Tujuh Beraturan Ditentukan lingkaran dengan pusat M - Tarik garis tengah melalui titk M memotong lingkaran di titik A dan titik B. - Buat busur yang sama dari titik B sepanjang BM memotong lingkaran dititik C dan D. - Hubungkan titk potong C dan D memotong BM dititik E, maka CE merupakan sisi dari segi tujuh beraturan. - Lingkarkan sisi CE pada keliling lingkaran sehingga tergambarlah segi tujuh beraturan. Gambar 3.13. Segi Tujuh Beraturan 3.2.9. Menggambar Segi Delapan Beraturan Ditentukan lingkaran dengan pusat M - Tarik garis tengah melalui titk M memotong lingkaran di titik A dan titik B. - Buat busur yang sama dari titik A dan titik B dan tarik perpotongan busur sehingga memotong lingkaran di titik C dan D dan melalui titik M. - Bagilah busur AD dan BD sama besar, kemudian tarik garis hingga memotong lingkaran. - Hubungkan ke 8 titik potong pada lingkaran tersebut, sehingga tergambarlah segi delapan beraturan. MODUL AJAR GAMBAR TEKNIK 68

Gambar 3.14. Segi Delapan Beraturan 3.2.10. Menggambar Segi Sembilan Beraturan Ditentukan lingkaran - Buat lingkaran. - Tarik garis tengah AF dan bagilah AF menjadi 9 bagian sama panjang. - Tarik garis GB tegak lurus garis AF ditengah-tengah AF. - Perpanjang garis AF dan GB berturut-turut denagn AC dan BD = 1/9 AB. - Hubungkan CD hingga memotong lingkaran, maka garis dari titik potong lingkaran ke titik 3 (E3) merupakan sisi segi 9 beraturan pada keliling lingkaran. MODUL AJAR GAMBAR TEKNIK 69

Gambar 3.15. Segi Sembilan Beraturan 3.2.11. Menggambar Segi Sepuluh Beraturan Ditentukan lingkaran dengan pusat M - Tarik garis tengah melalui titk M arah mendatar sehingga memotong lingkaran. - Buat garis tengah melalui titik M arah tegak sehingga memotong lingkaran. - Buat busur yang sama dari titik M dan titik Q, perpotongan busur tersebut ditarik memotong garis MQ di titik L dan D. - Lingkarkan dari titik L sepanjang LD kearah MP hingga memotong di titik F. - Garis DF merupakan sisi dari segi lima beraturan, sedangkan MF merupakan sisi segi sepuluh. - Dan seterusnya lingkarkan sisi tersebut pada keliling lingkaran akan membentuk segi lima beraturan dan juga segi sepuluh beraturan. MODUL AJAR GAMBAR TEKNIK 70

Gambar 3.16. Segi Sepuluh Beraturan 3.2.12. Menggambar Elips - Bagilah sumbu AB dalam 4 bagian sama panjang, maka diperoleh titik M1, M2 dan M3. - Buatlah lingkaran 2, 2, dan 3 dengan jari-jari ¼ panjang sumbu dengan titik pusat lingkaran M1, M2 dan M3. - Ke tiga lingkaran tersebut saling berpotongan di titik C, D, E, dan F. - Tarik garis M1C, M1E dan M3D, M3F yang memotong keliling lingkaran di titik G, H, I dan J. - Garis M2C dan M3D berpotongan di titik N1, sedangkan M1E dan M3F berpotongan di titik N2. - Titik N1 dan N2 sebagai pusat dari busur lingkaran BH dan IJ. MODUL AJAR GAMBAR TEKNIK 71

Gambar 3.17. Menggambar Elips Menggambar Bulat Telur Lebar ditentukan - Buatlah CD tegak lurus garis AB dan buatlah lingkaran ditengah AB. - Buatlah garis melalui CB dan DB. - Buatlah busur lingkaran jari-jari Cd = AB dari titik C dan D hingga memotong di titik E dan F. Seterusnya buat busur lingkaran dari titik B jarijari BE = BF, maka tergambarlah bulat telur. Gambar 3.18. Menggambar Bulat Telur MODUL AJAR GAMBAR TEKNIK 72

3.2.13. Menggambar Parabola - Buatlah garis bantu sejajar arah tegak 10 bagian dengan jarak yang sama. - Buat juga garis bantu sejajar arah mendatar 5 bagian sama panjang. - Jarak garis mendatar lebih lebar dari pada jarak arah tegak. - Hubungkan dari titik 0 tepi ke titik 1, 2, 3, 4 dan 5 tengah atau juga hubungkan garis dari titik 5 tengah ke titik 1, 2, 3, 4 tepi. - Hasil tarikan garis tersebut akan dipotongkan dengan garis tegak yaitu 01, 51 dengan garis tegak A, garis 02, 52 dengan garis tegak B, garis 03, 53 dengan garis tegak C dan garis 04, 54 dengan garis D serta sebagai puncaknya garis E5. - Perpotongan garis-garis tersebut merupakan titik penghubung dalam pembuatan garis parabola. Gambar 3.19. Menggambar Parabola MODUL AJAR GAMBAR TEKNIK 73

3.2.14. Menggambar Hiperbola - Buatlah sumbu X dan Y. - Buatlah lingkaran pusat C dan bujur sangkar. - Tarik garis menyilang melalui sudut diagonal dari bujur sangkar. - Pada sumbu X berpotongan di V dan V1. - Tentukan pusat putaran hiperbola F dan F1 dengan jarak dari V dan V1 setengah jarak jari-jari lingkaran sehingga FV = F1V1. - Tentukan titik A, A1, A2, A3 dan A4 pada sumbu X. - Jarak AA1 = A1A2 = A2A3 = A3A4. - Buatlah busur dari titik F dengan jarak AV dipotongan busur dari titik F1 dengan jarak AV1, kemudian dibalik dari titik F` dengan jarak AV dipotongan busur dari titik F dengan jarak AV1. - Dan seterusnya jarak busur A1V dan A1V1, A2V dan A2V1, A3V dan A3V1 dan yang terakhir A4V dan A4V1, pusat putarannya bergantian dari titik F dan F1. - Hasil perpotongan dihubungkan membentuk gambar hiperbola. Gambar 3.20. Menggambar Hiperbola MODUL AJAR GAMBAR TEKNIK 74

3.2.15. Menggambar Isometri Kubus Agar mengetahui ciri dari gambar isometri ini, lebih baik bila menggambar benda bentuk kubus. Dalam penggambaran bentuk isometrik, ukuran ketiga sisinya tetap yaitu = a, sedang kemiringan pada 2 sisinya membentuk sudut 30º Gambar 3.21. Isometri Selain menggambar bentuk isometrik ada juga bentuk lain yang jarang digunakan yaitu Dimetri. Kemiringan satu sisinya 7º atau perbandingan 1 : 8 dengan panjang sisinya = a, sisi lain kemiringannya 40º atau perbandingan 7 : 8 dengan panjang sisinya ½ a, dan tinggi sisinya = a Gambar 3.22. Isometri MODUL AJAR GAMBAR TEKNIK 75

Ada juga gambar dalam bentuk Trimetri, yaitu: Kemiringan kedua sisinya berbeda, satu sisinya perbandingan 1 : 11 dengan panjang = 9/10a, sedang kemiringan sisi lainnya perbandingan 1 : 3 dengan panjang = a, dan tinggi sisinya = a. Gambar 3.23. Trimetri Selain bentuk benda digambar dengan isometri ada yang digambar dengan proyeksi miring (oblique), garis-garis proyeksinya (proyektor) tidak tegak lurus pada bidang gambar tetapi miringnya sembarang. Dengan demikian maka dalam gambarnya dua sisinya saling tegak lurus dan satu sisinya miring. Kemiringan sisinya membentuk sudut 30º atau 45º dengan panjang = a, sedang sisi yang saling tegak lurus panjangnya = a, dan ini dapat dilihat dalam contoh pada penggambaran kubus. Gambar 3.24. Proyeksi Miring (Oblique) MODUL AJAR GAMBAR TEKNIK 76

3.2.16. Menggambar Isometri Silinder Untuk menggambar bentuk isometri dari suatu silinder perlu adanya garis bantu untuk mendapatkan titik potong guna membuat garis lengkung sesuai dengan arah bentuk isometri yang digambar. Bentuk isometrik terjadi karena arah pandangan yang miring. Untuk itu sebelum menggambar arah miring dari silinder kita harus memahami dahulu bahwa bentuk silinder adalah dari sebuah benda yang mempunyai tutup atas dan bawah berbentuk lingkaran dengan ketinggian tertentu. Yang perlu dipahami adalah garis penghubung antara lingkaran atas dan bawah adalah titik perempatan lingkaran. Untuk membuat lingkaran tanpa jangka harus dengan garis bantu - Buat bujur sangkar. - Bagi bujur sangkar menjadi 4 bagian sama panjang baik arah mendatar maupun arah tegak. - Hubungkan garis bantu sisi tengah ke sudut menyilang dari bujur sangkar untuk 4 bagian. - Hubungkan garis bantu dari sisi tengah ke sisi perempatan, untuk ke 4 bagian. - Hasil perpotongan titik ke 4 tengah sisi dan ke 4 titik hasil perpotongan kalau dihubungkan akan membentuk lingkaran. Gambar 3.25. Lingkaran dengan Garis Bantu MODUL AJAR GAMBAR TEKNIK 77

Untuk membuat ellips secara isometri tanpa jangka harus dengan garis bantu - Buat bujur sangkar secara isometri. - Bagi isometri bujur sangkar menjadi 4 bagian sama panjang baik arah mendatar kesudut kiri ataupun ke arah sudut kanan. - Hubungkan garis bantu sisi tengah ke sudut menyilang dari isometri bujur sangkar untuk 4 bagian. - Hubungkan garis bantu dari sisi tengah ke sisi perempatan isometri bujur sangkar, untuk ke 4 bagian. - Hasil perpotongan titik ke 4 tengah sisi dan ke 4 titik hasil perpotongan kalau dihubungkan akan membentuk ellips. - Untuk bentuk silider harus membuat ellips 2 buah bagian bawah dan atas. - Agar bentuk ellips sesuai maka garis penghubung ketinggian ditaris baian perempatan. Gambar 3.26. Isometri Silinder 3.3. Rangkuman Pada modul ini telah di pelajari sebagai berikut : Menggambar Sudut Menggambar Segitiga dan Lingkaran Membagi Keliling Lingkaran Sama Besar Menggambar Garis Singgung Lingkaran MODUL AJAR GAMBAR TEKNIK 78

Menggambar Segi Lima, Enam, Tujuh, Delapan, Sembilan Beraturan Menggambar Elips, Parabola dan Hiperbola Menggambar Isometri Kubus dan Isometri Silinder 3.4. Referensi a) Giesecke, F.E., [et.al.], (2001). Gambar Teknik/alih bahasa Rahim Gussito, Zulkifli Harahap; editor, Hilarius Wibi Hardani, Ed. 11. Jakarta: Erlangga. b) Sato, G.T., Hartanto, N.S., (1996). Menggambar Teknik Mesin Menurut Standar ISO. Jakarta: Pradnya Paramita. c) Suparno, (2008). Teknik Gambar Bangunan Jilid 1 untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. d) Sunyoto, Karnowo, Bondan Respati, S. M.,. (2008). Teknik Mesin Industri Jilid 1 untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. e) Sudjana, Hardi, (2008). Teknik Pengecoran Jilid 2 untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. f) Suntoso, K., (2009). Menggambar Mesin dengan Perintah Dasar AutoCAD. Jakarta: Index Permata Puri Media. MODUL AJAR GAMBAR TEKNIK 79

3.5. Latihan Soal 1. Gambarlah bidang seperti di bawah ini di kertas gambar A3: 2. Gambarlah segi sembilan beraturan dengan diameter 9 cm dan tulis langkah kerjanya! MODUL AJAR GAMBAR TEKNIK 80

3.6. Lembar Kerja MODUL AJAR GAMBAR TEKNIK 81

MODUL AJAR GAMBAR TEKNIK 82

MODUL AJAR GAMBAR TEKNIK 83

3.7. Jawaban 1. Gambar dalam kertas A3 sesuai dengan soal 2. Langkah menggambar segi sembilan beraturan dengan diameter 9 cm Bagilah diameter (9 cm) ini dengan n=9 bagian sama panjang. Garis tengah FA dan GB diperpanjang keluar lingkaran sepanjang 9/9 = 1 cm. Hubungkan perpanjangan FA di C dengan GB di D. Memotong di E (terdekat dengan garis tengah yang dibagi n). Panjang sisi-sisi segi sembilan beraturan dari titik E ke titik 3 (selalu titik 3). MODUL AJAR GAMBAR TEKNIK 84