KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
No Keterangan Jumlah Satuan

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Jaya Printing Garment, Jakarta

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

Lampiran 1. Kuesioner penelitian bagi petani/kelompok tani

LAMPIRAN-LAMPIRAN 118

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

Pengembangan Usaha Pengolahan Plastik Bekas di PT. Mitra Bangun Cemerlang, Tangerang. Muhammad Evan Zulkarnain F

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI

kurang penting sama penting lebih penting

VIII. ANALISIS FINANSIAL

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor

Kelayakan dan Strategi Pengembangan Usaha Silo jagung di Gapoktan Rido Manah Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI

Lampiran 1. Tahapan kajian berdasarkan target keluaran. Tipe dan Sumber Data. - Data sekunder melalui telaah literatur

VIII. ANALISIS FINANSIAL

Kuesioner kajian untuk analisis kelayakan usaha budi daya rumput laut di Karimunjawa. Peneliti : Heryati Setyaningsih

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. berfokus pada bidang penggemukan sapi.sapi yang digemukkan mulai dari yang

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit

IV METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian

Gambar 3. Kerangka pemikiran kajian

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL

VII. KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

BAB VIII ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN NON SPO

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tulang Bawang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. sampai dengan 30 tahun tergantung dengan letak topografi lokasi buah naga akan

DAFTAR WAWANCARA Analisis Lingkungan Internal dan Lingkungan Eksternal Pada Pengembangan Usaha Jamur

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian...

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel. Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang

A. Kerangka Pemikiran

EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

METODE PENELITIAN. (2012) penelitian deskriptif adalah metode pencarian fakta dengan interpretasi

Tabel 1. Luas areal terbesar 5 kabupaten provinsi Sumatera Utara. Tabel 2. Luas areal terbesar 5 kabupaten provinsi Riau

3. METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Aksi Agraris Kanisius Bercocok Tanam Lada. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

VII. RENCANA KEUANGAN

Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani

Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri

KUESIONER RESPONDEN PEMILIK ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK PEMASARAN BUDIDAYA GAHARU PENGENALAN TEMPAT PETUGAS PROGRAM STUDI KEHUTANAN

Sistem Manajemen Basis Data

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

IV. METODE PENELITIAN

Strategi Pengembangan Usaha Agroindustri Tepung Gandum di Gapoktan Gandum, Kabupaten Bandung

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BUAH SEMANGKA CV SALIM ABADI

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang benar tentang konsep agribisnis itu sendiri. Sering ditemukan bahwa

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Total Kewajiban 463,873, ,647,876

6,25 6,25 6,00 5,75 6,13 5,75 6,88 5,25 6,50 6,75 Rata-rata Suku Bunga 6,20. Lampiran 2. Tingkat inflasi berdasarkan perhitungan inflasi tahun 2011.

Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering

III KERANGKA PEMIKIRAN

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa

Analisis Usaha Tani Pakchoi Baby yang Ditumpangsarikan dengan Edamame (Mitra Tani)

IV. METODE PENELITIAN

Gambar 9 Sistem penunjang keputusan pengembangan klaster agroindustri aren.

DINAMIKA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN PERMASALAHANNYA PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN BONE. Hadijah A.D. 1, Arsyad 1 dan Bahtiar 2 1

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS

METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Penelitian. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian.

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

BAB III METODE PENELITIAN. wilayah di Kecamatan Ungaran Barat dalam usaha pengembangan agribisnis sapi

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA BUDIDAYA IKAN BANDENG (Chanos-chanos) DI TAMBAK, KECAMATAN SEDATI, SIDOARJO, JATIM 1

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

I. PENDAHULUAN. hal ini dikarenakan munculnya kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya

VII. ANALISIS FINANSIAL

III. METODOLOGI PENELITIAN

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBESARAN IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Komoditas Caisin ( Brassica rapa cv. caisin)

Lampiran 1. Perkembangan ekspor impor minyak akar wangi. Ekspor Impor Minyak Akar Wangi Tahun

Transkripsi:

LAMPIRAN

83 Lampiran 1. Kuesioner kelayakan usaha KUESIONER PENELITIAN KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

84 Lanjutan Lampiran 1. A. Kuesioner untuk Petani I. Data Responden Nomor :... Tanggal :... Nama :... Jabatan di Gapoktan :... Alamat :... Usia :... Pendidikan :... II. Pengadaan Jagung Oleh Petani 1. Pengalaman bertani :... tahun 2. Luas Lahan Jagung :... ha/musim tanam 3. Jumlah Produksi jagung per musim tanam (khusus/sela) :... kg 4. Jumlah tanam jagung dalam 1 (satu) tahun adalah:... x setahun. 5. Bagaimana pola tanam jagung yang dilakukan?... 6. Bagaimana proses Budidaya Jagung yang dilaksanakan selama ini?......... 7. Dari mana benih jagung diperoleh oleh petani? Perbanyakan sendiri Beli benih komersial: merek... beli dari... 8. Apakah ada permasalahan dalam budidaya jagung seperti pengadaan benih, Saprodi, dll? Ya, sebutkan...... Tidak

85 Lanjutan Lampiran 1. 9. Bagaimana proses panen dan pasca panen jagung yang dilakukan?...... 10. Adakah manfaat yang diperoleh bila melakukan proses panen dan pasca panen jagung selama ini? Ya, sebutkan...... Tidak 11. Apakah permasalahan yang dihadapi dalam proses panen dan pasca panen jagung?...... 12. Dalam bentuk apa jagung biasanya dijual? Jagung segar dengan harga... Rp/. Jagung kering tongkol dengan harga...rp/ Jagung kering pipil dengan harga...rp/ 13. Kemana jagung biasanya dipasarkan?... 14. Biaya produksi jagung per musim tanam. : khusus/tanaman sela Uraian Unit Satuan Benih jagung kg Sewa Lahan ha Pupuk kg/ha - Urea kg - SP 36 kg - KCl kg - Kompos kg Pestisida liter Tenaga Kerja OH Pengolahan lahan OH Penanaman OH Penyiangan dan Pembumbunan OH Pemupukan OH Pemeliharaan lain OH Panen OH Biaya lain-lain OH Harga/Unit (Rp) Total

86 Lanjutan Lampiran 1. B. Kuesioner untuk Gapoktan I. Data Responden Nomor :... Tanggal :... Nama :... Jabatan di Gapoktan :... Alamat :... Usia :... Pendidikan :... II. Data Umum Gapoktan 1. Nama Gapoktan :... 2. Nama Ketua Gapoktan :... 3. Tahun Pendirian Gapoktan :... 4. Jumlah anggota Gapoktan :... kelompok tani...petani 5. Luas Panen jagung seluruh petani yang tergabung dalam Gapoktan:... ha 6. Produktivitas rataan jagung :...ha/ton 7. Produksi jagung per musim tanam (khusus/sela)* :...ton 8. Bagaimana keterlibatan Gapoktan dalam pengelolaan Silo jagung? Sebutkan.......... 9. Manfaat apakah yang dirasakan anggota Gapoktan dengan adanya Silo jagung ini?......... *) coret yang tidak perlu

87 Lanjutan Lampiran 1. 10. Permasalahan apakah yang dirasakan anggota Gapoktan dengan adanya Silo jagung ini?............ 11. Bagaimana rencana Gapoktan kedepan dalam pengembangan unit usaha Silo jagung yang dimiliki?...............

88 Lanjutan Lampiran 1. C. Kuesioner untuk Pengelola Silo I. Data Responden Tanggal :... Nama :... Jabatan :... Alamat :... Usia :... Pendidikan :... Pengalaman dalam mengelola fasilitas pasca panen: 1. Sebelum menjadi pengelolal Silo, jelaskan!...... 2. Menjadi pengelola penyimpanan produk pangan selain jagung, jelaskan!...... 3. Lainnya, sebutkan!...... II. Pengadaan Jagung oleh Unit Usaha Silo Jagung 1. Nama Unit Usaha :... 2. Lokasi unit Usaha :...

89 Lanjutan Lampiran 1. 3. Struktur Organisasi (gambar skema, jabatan dan nama personalia) 4. Modal Awal (Rp) :... 5. Nilai Aset (Rp) :... 6. Jenis Modal : Modal Sendiri Pinjaman dari Koperasi Lainnya Pinjaman dari Bank Bantuan Pemerintah 7. Kapasitas produksi/bulan :... 8. Tahun berdiri usaha :... 9. Sumber Bahan baku jagung berasal dari : Petani anggota Gapoktan...ton...Rp/kg Petani anggota non Gapoktan... ton...rp/kg

90 Lanjutan Lampiran 1. 10. Apakah ada kesulitan dalam pengadaan bahan baku dari petani anggota Gapoktan? Ya, sebutkan... Tidak 11. Apakah ada kesulitan dalam pengadaan bahan baku dari petani non Gapoktan? Ya, sebutkan......... Tidak 12. Bagaimana proses pembelian jagung oleh Unit Usaha Silo Jagung dari petani anggotanya? Pembayaran langsung Pembayaran setelah dikeringkan Pembayaran setelah dipasarkan Lainnya, sebutkan... 13. Bagaimana proses pembelian jagung oleh Unit Usaha Silo Jagung dari petani non anggotanya? Pembayaran langsung Pembayaran setelah dikeringkan Pembayaran setelah dipasarkan Lainnya, sebutkan... 14. Bagaimana penetapan harga pembelian jagung dari petani anggota Gapoktan dan non Gapoktan? Anggota :... Non Anggota:...

91 Lanjutan Lampiran 1. 15. Berapa biaya sewa pengeringan jagung tiap kg jagung pipil? Anggota...Rp/kg Non Anggota...Rp/kg 16. Apakah ada kesulitan dalam pengoperasian Alsin Silo jagung? Ya, sebutkan......... Tidak 17. Bagaimana mekanisme pemasaran jagung oleh unit usaha Silo jagung ke pasar? Sebutkan.......... 18. Apakah ada kesulitan dalam pemasaran jagung pipil kering hasil pengeringan unit usaha Silo jagung ke pasar? Ya, sebutkan......... Tidak 19. Apakah Unit Usaha Silo Jagung Gapoktan Rido Manah telah melakukan kemitraan dengan pihak lain? Ya, sebutkan............... Tidak 20. Jumlah produksi Silo jagung per per hari :...ton 21. Bulan Kerja per tahun :...bulan 22. Hari kerja per bulan :... hari

92 Lanjutan Lampiran 1. 23. Jam kerja per hari :... jam 24. Nilai Investasi paket Silo Jagung:.Rp..., dengan nilai penyusutan/tahun adalah... 25. Bagaimana rencana bapak kedepan sebagai pegelola dalam pengembangan unit usaha Silo jagung?......... 26. Biaya operasional Silo per hari/minggu/bulan (pilih yang paling cocok) No. Uraian Satuan Volume Biaya Keterangan Satuan Jumlah 1 Biaya Bahan Langsung A Bahan Baku B BBM C Oli D Listrik E Kayu Bakar F Perawatan 2 Biaya Tenaga kerja A Manager B Operator C D 3 Biaya tidak langsung pabrik A B 4 Biaya komersial (penjualan/promosi dll) A B 5 Biaya lain-lain A B C 6 Biaya Total ( 1 s/d 5) 7 Harga Jual 8 Pajak 9 Keuntungan (6-7)

93 Lampiran 2. Kuesioner strategi pengembangan usaha KUESIONER PENELITIAN KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

94 Lanjutan Lampiran 2. Kuesioner penelitian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategik internal dan eksternal Tujuan : Mendapatkan penilaian para responden mengenai tingkat kepentingan dari masing masing faktor strategik baik internal maupun eksternal dalam menentukan atau mempengaruhi keberhasilan pengembangan unit usaha Silo jagung untuk merumuskan alternatif strategi pengembangan usaha. Petunjuk umum : 1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden 2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing masing responden 3. Dalam pengisian kuesioner, responden diharapkan untuk melakukannya secara sekaligus (tidak menunda) untuk menghindari inkonsistensi jawaban I. DATA RESPONDEN Nomor :... Tanggal Pengisian Nama responden Jabatan responden Lokasi Kerja Alamat & Telp :. :. :. :. :. II. PEMBOBOTAN TERHADAP FAKTOR STRATEGIK INTERNAL DAN EKSTERNAL Petunjuk khusus 1. Pembobotan dilakukan dengan metode Paired comparison yaitu penilaian bobot (weight) dengan membandingkan setiap faktor strategik internal dan eksternal perusahaan. Dalam menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2 dan 3 dengan keterangan sebagai berikut :

95 Lanjutan Lampiran 2. 1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 =Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal 2. Penentuan bobot merupakan pandangan masing-masing responden terhadap setiap faktorfaktor strategik internal dan eksternal perusahaan. TABEL FAKTOR STRATEGIK INTERNAL Faktor Penentu A B C D E F G H I J K L Ketersediaan lahan (A) Lokasi Silo strategik (B) Mutu jagung lebih baik (C) Manajer Silo profesional (D) Gapoktan mandiri (E) Jaringan pemasaran sederhana (F) Bahan baku musiman (G) Kemampuan SDM Gapoktan terbatas (H) Akses permodalan lemah (I) Kapasitas Alsin tidak seimbang (J) Biaya produksi lebih besar (K) Tingkat pengembalian modal lambat (L) Contoh Pengisian : 1. Lokasi Silo strategik (B pada baris / vertikal) kurang penting daripada Ketersediaan lahan (A pada kolom/horizontal), maka nilainya = 1 2. Lokasi Silo strategik (B pada baris / vertikal) sama penting daripada Ketersediaan lahan (A pada kolom/horizontal), maka nilainya = 2 3. Lokasi Silo strategik (B pada baris / vertikal) lebih penting daripada Ketersediaan lahan (A pada kolom/horizontal), maka nilainya = 3 Catatan : Cara membaca perbandingan dimulai dari variabel pada baris 1 (huruf cetak miring) terhadap kolom 1 (huruf cetak tegak) dan harus konsisten.

96 Lanjutan Lampiran 2. TABEL FAKTOR STRATEGIK EKSTERNAL Faktor Penentu A B C D E F G H I J K L Pangsa pasar yang potensial Kebijakan pemerintah (Pengadaan) Dukungan Pemerintah Daerah Kesempatan bermitra dengan industri pakan ternak Permintaan jagung meningkat Hubungan yang baik dengan pembeli Tingkat persaingan usaha Perubahan Cuaca dan iklim Perubahan Kultur masyarakat Fluktuasi Harga Komoditas Tingkat suku bunga kredit Tingginya Impor Jagung (A) (B) (C) (D) (E) (F) (G) (H) (I) (J) (K) (L) Contoh : 1. Kebijakan pemerintah (Pengadaan) (B pada baris / vertikal) kurang penting daripada pangsa pasar yang potensial (A pada kolom/horizontal), maka nilainya = 1 2. Kebijakan pemerintah (Pengadaan) (B pada baris / vertikal) sama penting daripada pangsa pasar yang potensial (A pada kolom/horizontal), maka nilainya = 2 3. Kebijakan pemerintah (Pengadaan) (B pada baris / vertikal) lebih penting daripada pangsa pasar yang potensial (A pada kolom/horizontal), maka nilainya = 3 Cara membaca perbandingan dimulai dari variabel pada baris 1 (huruf cetak miring) terhadap kolom 1 (huruf cetak tegak) dan harus konsisten.

97 Lanjutan Lampiran 2 III. PEMBERIAN NILAI PERINGKAT/RATING TERHADAP FAKTOR-FAKTOR STRATEGIK INTERNAL Menurut bapak/ibu, seberapa besar tingkat kepentingan yang diberikan masing-masing faktor Strategik lingkungan internal berdasarkan kategori tersebut terhadap unit usaha Silo jagung Gapoktan Rido Manah pada saat ini? Petunjuk Pengisian Kuesioner Alternatif pemberian angka terhadap faktor-faktor strategik internal yang tersedia untuk kuesioner ini adalah 1= kurang penting 2= cukup penting 3= penting 4= sangat penting Pemberian angka masing-masing faktor strategik internal dilakukan dengan pemberian tanda (x) pada tingkat penting (1-4) yang paling sesuai menurut responden Faktor Strategik Internal Kekuatan (Strenght) Ketersediaan lahan Lokasi Silo strategic Mutu jagung lebih baik Manajer Silo professional Gapoktan mandiri Memiliki jaringan pemasaran yang baik Peringkat 1 2 3 4 Kelemahan (Weakness) Bahan baku musiman Kemampuan SDM Gapoktan terbatas Akses permodalan lemah Kapasitas Alsin tidak seimbang Biaya produksi lebih besar Tingkat pengembalian modal lambat

98 Lanjutan Lampiran 2 IV. PEMBERIAN NILAI PERINGKAT/RATING TERHADAP FAKTOR-FAKTOR STRATEGIK EKSTERNAL Menurut bapak/ibu, seberapa besar tingkat kepentingan yang diberikan masing-masing faktor Strategik eksternal tersebut terhadap unit usaha Silo jagung Gapoktan Rido Manah pada saat ini? Petunjuk Pengisian Kuesioner Alternatif pemberian bobot terhadap faktor-faktor strategik eksternal yang tersedia untuk kuesioner ini adalah 1= sangat lemah 2 = Lemah 3 = Kuat 4 = Sangat kuat Pemberian rating masing masing faktor strategik dilakukan dengan pemberian tanda (x) pada urutan intensitas (1-4) yang paling sesuai menurut responden Faktor Strategik Eksternal Peluang (Opportunities) Pangsa pasar potensial Kebijakan pemerintah (Pengadaan) Dukungan Pemerintah Daerah Kesempatan bermitra dengan industri pakan ternak Permintaan jagung meningkat Hubungan yang baik dengan pembeli Peringkat 1 2 3 4 Ancaman (Threats) Tingkat persaingan usaha Perubahan Cuaca dan iklim Perubahan Kultur masyarakat Fluktuasi Harga Jagung Tingkat suku bunga kredit Tingginya Impor Jagung

99 Lanjutan Lampiran 2. V. PEMBERIAN NILAI PERINGKAT/RATING TERHADAP FAKTOR-FAKTOR STRATEGIK INTERNAL Menurut bapak/ibu, seberapa efektif masing-masing faktor Strategik dengan efektifitas strategik yang ada saat ini terhadap unit usaha silo jagung Gapoktan Rido Manah pada saat ini? Petunjuk Pengisian Kuesioner Pemberian rating masing masing faktor strategik dilakukan dengan pemberian tanda (x) pada urutan intensitas (1-4) yang paling sesuai menurut responden 1 = Sangat tidak penting 2 = Tidak penting 3 = Penting 4 = Sangat Penting

100 Lanjutan Lampiran 2. Tingkat kepentingan unsur SWOT pada unit usaha Silo Jagung SWOT Kekuatan (S) S1. Mutu Jagung baik S2. Jaringan pemasaran sederhana S3. Manajer Silo profesional S4. Lokasi Silo strategis S5. Gapoktan mandiri S6. Ketersediaan lahan Kelemahan (W) W1. Biaya produksi lebih besar W2. Akses permodalan lemah W3. Kapasitas Alsin tidak seimbang W4. Kemampuan SDM gapoktan terbatas W5. Bahan baku musiman W6. Tingkat pengembalian modal lambat Peluang (O) O1. Pangsa pasar yang potensial O2. Hubungan yang baik dengan pembeli O3.Permintaan Jagung meningkat O4. Kebijakan pemerintah (Pengadaan) O5. Kesempatan bermitra dengan industri pakan ternak O6. Dukungan Pemerintah Daerah Ancaman (T) T1. Perubahan Cuaca dan Iklim T2. Fluktuasi Harga Jagung T3. Tingkat persaingan usaha T4. Tingkat suku bunga kredit T5. Tingginya Impor Jagung T6. Perubahan Kultur Masyarakat Peringkat 1 2 3 4

Lampiran 3. Perhitungan Analisis Kelayakan Usaha Silo Jagung Biaya Tenaga Kerja Unit Usaha Silo Jagung Posisi Jumlah (orang) Upah per 8 jam Gaji per bulan per orang (Rp) Gaji per tahun Tenaga Kerja tak Langsung Manager 1 2,500,000 30,000,000 Petugas Lapangan 1 2,000,000 24,000,000 Admisnistrasi 1 1,500,000 18,000,000 Security 1 1,000,000 12,000,000 Sub Total 7,000,000 84,000,000 Tenaga Kerja langsung Tenaga Operator 3 40,000 1,040,000 7,280,000 Kuli 3 40,000 280,000 1,960,000 Sub Total 80,000 1,320,000 9,240,000 Total 10 8,320,000 93,240,000 101

Lanjutan Lampiran 3. Perhitungan Analisis Kelayakan Usaha Silo Jagung I. NET PRESENT VALUE (NPV) Discount Factor = 14 % N Biaya Pendapatan Benefit DF Nilai Kini TH (Rp) (Rp) (Rp) 14% (Rp) 0 1.057.600.000 0 (1.057.600.000) 1 (1.057.600.000) 1 6.825.000.000 7.315.000.000 490.000.000 0,88 429.824.561-2 6.825.000.000 7.315.000.000 490.000.000 0,67 330.736.043-3 6.825.000.000 7.315.000.000 490.000.000 0,46 223.237.408-4 6.825.000.000 7.315.000.000 490.000.000 0,27 132.174.467-5 6.825.000.000 7.315.000.000 490.000.000 0,14 68.647.276 NPV = 127.019.755,6 102

103 Lanjutan. Lampiran 3 Perhitungan Analisis Kelayakan Usaha Silo Jagung NPV Discount Factor = 18% N Biaya Pendapatan Benefit DF Nilai Kini TH (Rp) (Rp) (Rp) 18% (Rp) 0 1.057.600.000 0-1.057.600.000 1-1057600000 1 6.825.000.000 7.315.000.000 490.000.000 0,85 415.254.237 2 6.825.000.000 7.315.000.000 490.000.000 0,61 298.229.128 3 6.825.000.000 7.315.000.000 490.000.000 0,37 181.511.454 4 6.825.000.000 7.315.000.000 490.000.000 0,19 93.621.589 5 6.825.000.000 7.315.000.000 490.000.000 0,08 40.922.859 NPV = (28.060.732,8) II. IRR = i 1 + i 2 i 1 NPV1 NPV NPV 1 2 = 21%

104 Lanjutan Lampiran 3. Perhitungan Analisis Kelayakan Usaha Silo Jagung Komponen Nilai Satuan III Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) B/C Rati o '= PV benefit PV Cost 1,07 IV Break Even Point (Ton/Tahun) - BEP = Total Biaya tetap (Harga jual satuan - Biaya Variabel/satuan) 1.646,38 Ton/Tahun 823 Ton/musim - BEP ( Hektar/ Tahun) 358 Ha/tahun 179 Ha/musim V Pay Back Period (PBP) = Total investasi x 1 tahun Laba - Investasi Rp.1.057.600.000 - Laba Rp.380.692.316,37 PBP 2,78 Tahun 486,17 Hari

102 Lampiran 4. Rekapitulasi bobot faktor strategik internal unit usaha silo jagung Faktor Strategik Internal Bobot Ketua Gapoktan Pakan Ternak Pengelola Akademisi Distan Jumlah Rataan Ketersediaan lahan 0.0871 0.0455 0.0871 0.0530 0.0871 0.3598 0.0720 Lokasi Silo strategik 0.0833 0.0720 0.0909 0.0644 0.0947 0.4053 0.0811 Mutu jagung lebih baik 0.0909 0.1250 0.0871 0.0985 0.1023 0.5038 0.1008 Manajer silo profesional 0.0682 0.0947 0.0871 0.1136 0.1023 0.4659 0.0932 Gapoktan mandiri 0.0833 0.0795 0.0985 0.1061 0.0947 0.4621 0.0924 Jaringan pemasaran sederhana 0.0758 0.0795 0.1023 0.0833 0.0947 0.4356 0.0871 Bahan baku musiman 0.0795 0.0720 0.0985 0.0909 0.0720 0.4129 0.0826 Kemampuan SDM Gapoktan terbatas 0.0720 0.1023 0.0758 0.0909 0.0417 0.3826 0.0765 Akses permodalan lemah 0.0833 0.0871 0.0795 0.0795 0.0947 0.4242 0.0848 Kapasitas Alsin tidak seimbang 0.0871 0.0795 0.0606 0.0720 0.0833 0.3826 0.0765 Biaya produksi lebih besar 0.0909 0.0871 0.0606 0.0833 0.0644 0.3864 0.0773 Tingkat pengembalian modal lambat 0.0985 0.0758 0.0720 0.0644 0.0682 0.3788 0.0758 Total 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 5.0000 1.0000

103 Lanjutan Lampiran 4 Rekapitulasi bobot faktor strategik eksternal unit usaha silo jagung Faktor Strategik Eksternal Bobot Ketua Gapoktan Pakan Ternak Pengelola Akademisi Distan Jumlah Rataan Pangsa pasar yang potensial 0.0720 0.0833 0.0909 0.1061 0.0758 0.4280 0.0856 Kebijakan pemerintah (Pengadaan) 0.0568 0.0758 0.1023 0.0758 0.1174 0.4280 0.0856 Dukungan Pemerintah Daerah 0.0682 0.0720 0.0985 0.0758 0.1174 0.4318 0.0864 Kesempatan bermitra dengan industri pakan ternak 0.0758 0.0758 0.0947 0.0985 0.0795 0.4242 0.0848 Permintaan jagung meningkat 0.0871 0.0833 0.0985 0.1136 0.0720 0.4545 0.0909 Hubungan yang baik dengan Pembeli 0.0795 0.0909 0.0985 0.0909 0.0985 0.4583 0.0917 Tingkat persaingan usaha 0.0871 0.0871 0.0644 0.1061 0.0720 0.4167 0.0833 Perubahan Cuaca dan iklim 0.1061 0.1212 0.1023 0.0530 0.0795 0.4621 0.0924 Perubahan Kultur masyarakat 0.0871 0.0758 0.0795 0.0682 0.0417 0.3523 0.0705 Fluktuasi Harga Jagung 0.0909 0.0909 0.0606 0.0909 0.0720 0.4053 0.0811 Tingkat suku bunga kredit 0.0909 0.0644 0.0568 0.0568 0.0682 0.3371 0.0674 Tingginya Impor Jagung 0.0985 0.0795 0.0530 0.0644 0.1061 0.4015 0.0803 Total 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 5.0000 1.0000

104 Lanjutan Lampiran 4. Rekapitulasi Rating faktor Strategik Internal Unit usaha Silo Jagung Faktor Strategik Internal Rating Jumlah Rataan Ketua Gapoktan Pakan Ternak Pengelola Akademisi Distan Ketersediaan lahan 4.000 2.000 4.000 3.000 4.000 17.000 3.400 Lokasi Silo strategik 3.000 4.000 3.000 4.000 4.000 18.000 3.600 Mutu jagung lebih baik 3.000 4.000 4.000 3.000 4.000 18.000 3.600 Manajer silo profesional 2.000 4.000 4.000 4.000 4.000 18.000 3.600 Gapoktan mandiri 2.000 3.000 3.000 3.000 3.000 14.000 2.800 Jaringan pemasaran sederhana 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 20.000 4.000 Bahan baku musiman 2.000 3.000 3.000 1.000 3.000 12.000 2.400 Kemampuan SDM Gapoktan terbatas 1.000 4.000 4.000 2.000 2.000 13.000 2.600 Akses permodalan lemah 2.000 3.000 3.000 1.000 4.000 13.000 2.600 Kapasitas Alsin tidak seimbang 4.000 2.000 3.000 2.000 3.000 14.000 2.800 Biaya produksi lebih besar 1.000 3.000 4.000 4.000 3.000 15.000 3.000 Tingkat pengembalian modal lambat 3.000 3.000 2.000 2.000 3.000 13.000 2.600 Total 31.000 39.000 41.000 33.000 41.000 185.000 3.083

105 Lampiran 4. Rekapitulasi Rating faktor strategik eksternal unit usaha silo Jagung Faktor Strategik Eksternal Peringkat Rataan Pakan Ketua Gapoktan Ternak Pengelola Akademisi Distan Pangsa pasar yang potensial 3.000 4.000 4.000 4.000 3.000 18.000 3.600 Kebijakan pemerintah (Pengadaan) 2.000 3.000 4.000 3.000 4.000 16.000 3.200 Dukungan Pemerintah Daerah 2.000 3.000 3.000 3.000 4.000 15.000 3.000 Kesempatan bermitra dengan industri pakan ternak 1.000 3.000 4.000 4.000 4.000 16.000 3.200 Permintaan jagung meningkat 4.000 3.000 4.000 2.000 3.000 16.000 3.200 Hubungan yang baik dengan pembeli 3.000 4.000 3.000 2.000 4.000 16.000 3.200 Tingkat persaingan usaha 4.000 2.000 4.000 2.000 2.000 14.000 2.800 Perubahan Cuaca dan iklim 2.000 4.000 4.000 2.000 3.000 15.000 3.000 Perubahan kultur masyarakat 2.000 1.000 3.000 2.000 2.000 10.000 2.000 Fluktuasi harga Jagung 3.000 3.000 4.000 3.000 4.000 17.000 3.400 Tingkat suku bunga kredit 4.000 4.000 3.000 1.000 3.000 15.000 3.000 Tingginya Impor Jagung 2.000 3.000 2.000 1.000 4.000 12.000 2.400 Total 32.000 37.000 42.000 29.000 40.000 180.000 3.000

106 Lanjutan Lampiran 4. Perhitungan matriks IFE unit usaha Silo Jagung Kekuatan (A) Faktor Strategik Internal Bobot (a) Rating (b) Skor (axb) Peringkat Mutu jagung baik 0.1008 3.600 0.363 1 Jaringan pemasaran sederhana 0.0871 4.000 0.348 2 Manajer silo profesional 0.0932 3.600 0.335 3 Lokasi Silo strategik 0.0811 3.600 0.292 4 Gapoktan mandiri 0.0924 2.800 0.259 5 Ketersediaan lahan 0.0720 3.400 0.245 6 Kelemahan (B) Biaya produksi lebih besar 0.0773 3.000 0.232 1 Akses permodalan lemah 0.0848 2.600 0.221 2 Kapasitas Alsin tidak seimbang 0.0765 2.800 0.214 3 Kemampuan SDM Gapoktan terbatas 0.0765 2.600 0.199 4 Bahan baku musiman 0.0826 2.400 0.198 5 Tingkat pengembalian modal lambat 0.0758 2.600 0.197 6 Total (A+B) 1 3.103

107 Lanjutan 11. Perhitungan matriks EFE unit usaha Silo Jagung Faktor Strategik Eksternal Bobot (a) Rating (b) Skor (axb) Peringkat A. Peluang Pangsa pasar potensial 0.0856 3.600 0.308 1 Hubungan yang baik dengan pembeli 0.0917 3.200 0.293 2 Permintaan Jagung meningkat 0.0909 3.200 0.291 3 Kebijakan pemerintah (Pengadaan) 0.0856 3.200 0.274 4 Kesempatan bermitra dengan industri pakan ternak 0.0848 3.200 0.272 5 Dukungan Pemerintah Daerah 0.0864 3.000 0.259 6 B. Ancaman Perubahan Cuaca dan iklim 0.0924 3.000 0.277 1 Fluktuasi Harga Jagung 0.0811 3.400 0.276 2 Tingkat persaingan usaha 0.0833 2.800 0.233 3 Tingkat suku bunga kredit 0.0674 3.000 0.202 4 Tingginya Impor Jagung 0.0803 2.400 0.193 5 Perubahan kultur masyarakat 0.0705 2.000 0.141 6 Total A + B 1 3.019

111 Lampiran 12. Tingkat kepentingan unsur SWOT pada unit usaha silo Jagung SWOT Peringkat Kekuatan (S) 21 1. Mutu jagung baik 4 2. Jaringan pemasaran sederhana 4 3. Manajer silo profesional 4 4. Lokasi Silo strategis 4 5. Gapoktan mandiri 3 6. Ketersediaan lahan 3 Kelemahan (W) 16 W1. Biaya produksi lebih besar 3 W2. Akses permodalan lemah 3 W3. Kapasitas Alsin tidak seimbang 3 W4. Kemampuan SDM gapoktan terbatas 3 W5. Bahan baku musiman 2 W6. Tingkat pengembalian modal lambat 3 Peluang (O) 19 O1. Pangsa pasar yang potensial 4 O2. Hubungan yang baik dengan pembeli 3 O3.Permintaan jagung meningkat 3 O4. Kebijakan pemerintah (Pengadaan) 3 O5. Kesempatan bermitra dengan industri pakan ternak 3 O6. Dukungan Pemerintah Daerah 3 Ancaman (T) 17 T1. Perubahan Cuaca dan Iklim 3 T2. Fluktuasi Harga Jagung 3 T3. Tingkat persaingan usaha 3 T4. Tingkat suku bunga kredit 3 T5. Tingginya Impor Jagung 2 T6. Perubahan Kultur Masyarakat 2 Keterangan; 1 = Sangat tidak penting 2 = Tidak penting 3 = Sedang 4 = Penting