LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
|
|
- Inge Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 65 LAMPIRAN
2 66 Lampiran 1. Kuisioner Survei Analisis Nilai Ekonomi Tambak Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian No: Waktu: Hari/Tanggal: A. Identitas Responden / Informan 1. Nama :.. 2. Umur :.. 3. Jenis Kelamin :.. 4. Pendidikan Terakhir :.. 5. Agama :.. 6. Suku :.. 7. Alamat :.. 8. Jumlah Anggota Keluarga :.. 9. Pekerjaan Utama : Pekerjaan Sampingan : Luas Areal Tambak :.ha B 1. Keragaman Budidaya dan Valuasi Ekonomi Tambak 1. Apakah Bpk/Ibu/Sdr/i penghasilan utamanya sebagai petani tambak? a. Ya b. tidak 2. Sistem budidaya apa yang diterapkan di tambak Bpk/Ibu/Sdr/i? a. Intensif b. Semi Intensif c. Tradisional d. Lainnya 3. Apa yang melatar-belakangi Bpk/Ibu/Sdr/i berusaha di tambak? Jawab :.. 4. Berapa ukuran setiap kolam tambak yang Bpk/Ibu/Sdr/i miliki? Jawab :....
3 67 Lampiran 1. Lanjutan 5. Berapa kg/kolam hasil panen yang diperoleh pada masa panen? Jawab :.. 6. Budidaya tambak apa yang Bpk/Ibu/Sdr/i lakukan berdasarkan tabel dan keterangan dibawah ini : Biaya manfaat tambak konvensional Monokultur Satuan Jumlah Padat Penebaran Ekor SR % Ukuran Panen Ekor/kg Musim tanam Kali/tahun Volume produksi Kg FCR Pakan Kg Urea Kg Kapur Kg Obat/Pestisida (Saponin) Rp Harga panen ikan Rp/kg Hasil penjualan Rp Analisis Usaha No Uraian Satuan Harga Total 1. PENERIMAAN Hasil Panen TOTAL PENERIMAAN 2. BIAYA INVESTASI 1. Lahan 2. Pembuatan petakan tambak 3. Mesin pompa 4. Bangunan 5. Genset 6. Kincir 7. Pipa 8. Kabel 9. Mesin produksi 10. Mobil pemasaran 11. Jarring 12. Cangkul 13. Timbangan TOTAL BIAYA INVESTASI Ha Unit Unit Unit Unit Unit Unit M Unit Unit Unit Unit Unit
4 68 Lampiran 1. Lanjutan BIAYA TETAP 1. Pengembalian pinjaman+bunga 2. Biaya penyusutan 3. Sewa lahan 4. Biaya pemeliharaan 5. Iuran swadaya desa 6. Surat izin 7. Konsumsi TOTAL BIAYA TETAP BIAYA VARIABEL 1. Pakan (Kombes) 2. Pakan tambahan 3. Benih 4. Upah panen 5. Obat-obatan 6. Probiotik 7. Upah pengurasan 8. Solar 9. Kapur 10. Pupuk 11. Garam 12. Bensin 13. Gaji tenaga kerja TOTAL BIAYA VARIABEL 3. NET BENEFIT (A-B) 4. FREKUENSI PEMANENAN Rp/tahun Rp/ha Rp/tahun Rp/bulan Rp/orang Rp/kg Rp/kg Rp/kg Rp/orang Rp/liter Rp/orang Rp/liter Rp/kg Rp/kg Rp/kg Rp/liter Rp/orang 7. Berapa frekuensi Bpk/Ibu/Sdr/i melakukan pemanenan? a. 3 bulan sekali b. 4 bulan sekali c. 5 bulan sekali 8. Apakah dalam pemanenan pernah terjadi kegagalan hasil panen? Apa penyebabnya? Jawab :.. 9. Apakah dengan hasil tambak yang Bpk/Ibu/Sdr/I lakukan, dijual untuk menambah penghasilan? a. Ya (Semuanya) b. Dijual sebagian c. Tidak dijual (subsistem)
5 69 Lampiran 1. Lanjutan 10. Apakah dengan jenis pemanfaatan yang Bpk/Ibu/Sdr/i lakukan untuk menambah pendapatan? a. Ya (Semuanya) b. Dijual sebagian c. Tidak dijual (subsistem) B.2. Target Responden: Pemilik Tambak 1. Berapa lama Bpk/Ibu/Sdr/i melakukan kegiatan usaha tambak, alasan? Jawab : 2. Apakah ada kegiatan usaha lain yang Bpk/Ibu/Sdr/i lakukan untuk menambah pendapatan? Jawab : 3. Berapakah anak dalam tanggungan saudara (..) dan berapakah biaya yang anda butuhkan untuk memenuhi kebutuhan setiap anak (sekolah dan jajan)? Jawab : 4. Berapa biaya yang saudara butuhkan untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga setiap bulannya? Peruntukannya untuk apa saja? Jawab : 5. Berapa biaya yang saudara butuhkan untuk memenuhi kebutuhan pribadi istri? Jawab :
6 70 Lampiran 1. Lanjutan 6. Berapa biaya yang saudara/i butuhkan untuk kebutuhan pribadi (uang saku) selama sebulan? Jawab : 7. Berapakah biaya yang tidak terduga yang saudara/i sediakan setiap bulannya? Jawab : Analisis Usaha No. Uraian Satuan Harga Total 1 Penerimaan Jenis kerusakan Total penerimaan 2 Biaya investasi (penyusutan) Biaya operasional Total Biaya 3 Net Benefit (A-B) 4 Frekuensi Pengambilan 8. Berapa frekuensi Bpk/Ibu/Sdr/i melakukan perbaikan tambak tersebut diatas? a. Berapa bulan sekali b. 1 tahun sekali c. 2 tahun sekali d. Lainnya
7 71 Lampiran 1. Lanjutan 9. Menurut Bpk/Ibu/Sdr/i berapa nilai keberadaan tambak per meter per tahun jika tambak tidak mengalami kerusakan? a. <Rp ,- b. Rp ,- sampai Rp ,- c. Rp ,- sampai Rp ,- d. Rp ,- sampai Rp ,- e. Lainnya 10. Mengapa anda tidak memanfaatkan seluruh wilayah ini menjadi kawasan tambak? Apakah para pekerja berasal dari masyarakat sekitar? a. Ya b. Tidak
8 72 Lampiran 2. Kuisioner untuk Masyarakat Sekitar Usaha Tambak Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian No: Waktu: Hari/Tanggal: Narasumber berasal dari masyarakat sekitar kegiatan usaha tambak A. Identitas Responden / Informan 1. Nama :. 2. Umur :. 3. Jenis kelamin :. 4. Pekerjaan utama dan sampingan :. 5. Lama tinggal :. 6. Pendidikan terakhir :. 7. Alamat :. 8. Agama :. B.1. Analisis Presepsi : 1. Berapa pendapatan Bpk/Ibu/Sdr/i per bulannya? Jawab : Apakah dengan adanya usaha tambak ikan di daerah anda mempengaruhi perekonomian anda? Jawab : a. Berpengaruh b. Tidak Berpengaruh Pengaruh yang seperti apa?.. 3. Bagaimana pendapat anda tentang usaha tambak ikan kakap putih ini? Jawab :
9 73.. Lampiran 2. Lanjutan 4. Apakah pihak pengelola tambak mengadakan penyuluhan sebelum dibuatnya kegiatan usaha tambak tersebut a. Ya b. Tidak 5. Apakah usaha tambak ikan tersebut pernah melakukan perekrutan pekerja tambak dari masyarakat sekitar daerah ini? a. Pernah b. Tidak Pernah 6. Bagaimana partisipasi pihak pengelola tambak terhadap masyarakat sekitar demi kelancaran kegiatan usaha tambak yang dilakukan? Jawab :.. 7. Apakah usaha tambak ikan tersebut memilki dampak yang baik bagi kesejahteraan masyarakat sekitar yang tinggal di dekat daerah usaha? a. Ya b. Tidak 8. Apakah ada dampak negatif yang ditimbulkan usaha tambak ikan tersebut terhadap lingkungan pemukiman masyarakat sekitar? a. Ada b. Tidak ada Dampak negatif yang seperti apa?.. 9. Apakah hasil produksi tambak diperjualbelikan juga kepada masyarakat sekitar? a. Ya b. Tidak
10 74 Lampiran 3. Perhitungan Jumlah Pemilik Tambak Sebagai Responden n = NN 1 + NNNN 2 Keterangan: n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi e = Tingkat kesalahan yang ditoleransi yaitu 10% Diketahui : N = 100 Sehingga; n = (100)(0.1)(0.1) n = n = n = 50 Jadi, jumlah responden yang diwawancarai dalam penenlitian ini yaitu sebanyak 50 orang.
11 75 Lampiran 4. Rincian Biaya Investasi Usaha Budidaya Kepiting Bakau (Ha/Tahun) Jenis Investasi Umur Teknis Satuan Jumlah Unit Harga Satuan Persentase Jumlah Biaya (Rp) (Rp) (%) Petakan Tambak 8 Petak Trado 8 Unit Pipa Paralon 8 inchi 1 Unit Pipa Paralon 12 inchi 1 Unit Jaring Katrol 3 Kg Tanggok 3 Unit Bubu 5 Unit Cangkul 2 Unit Timbangan 3 Unit Total Biaya Investasi/Ha/Tahun %
12 76 Lampiran 5. Rincian Biaya Investasi Usaha Budidaya Ikan Kakap Putih (Ha/Tahun) Jenis Investasi Umur Teknis Satuan Jumlah Unit Harga Satuan Persentase Jumlah Biaya (Rp) (Rp) (%) Petakan Tambak 7 Petak Trado 7 Unit Kotak bibit 6 Petak Pipa Paralon 8 inchi 1 Unit Pipa Paralon 12 inchi 1 Unit Jaring 3 Unit Jala 3 Unit Ambai 3 Unit Cangkul 2 Unit Timbangan 2 Unit Total Biaya Investasi/Ha/Tahun %
13 77 Lampiran 6. Biaya Tetap dan Biaya Variabel Kepiting Bakau 1. Biaya Tetap Keterangan Banyak Satuan Harga Total Harga/tahun (Rp) (Ha) Iuran Swadaya Desa 1 Rp/Tahun Surat Izin Usaha 1 Rp/Tahun Penyusutan Rp/Tahun Sewa Lahan 1 Rp/Ha Total/Ha/Tahun Biaya Variabel Keterangan Banyak Satuan Harga Total Harga (Rp) (Rp) Benih 90 Kg Pakan Rp/Kg Upah Panen 2 Rp/Orang/Tahun Konstruksi Lahan 1 Rp/Tahun Gaji Tenaga Kerja 2 Rp/Orang/Tahun Total/Ha/Tahun
14 66 Lampiran 7. Biaya Tetap dan Biaya Variabel Ikan Kakap Putih (Ha/Tahun) 1. Biaya Tetap Keterangan Banyak Satuan Harga (Rp) Total Harga/tahun (Ha) Iuran Swadaya Desa 1 Rp/Tahun Surat Izin Usaha 1 Rp/Tahun Penyusutan Rp/Tahun , ,04 Sewa Lahan 1 Rp/Ha TOTAL Biaya Variabel Keterangan Banyak Satuan Harga (Rp) Total Harga (Rp) Benih Ekor Upah Pengurasan 2 Rp/Orang/Tahun Upah Panen 2 Rp/Orang/Tahun Konstruksi Lahan 1 Rp/Tahun Gaji Tenaga Kerja 1 Rp/Orang/Tahun TOTAL
15 67 Lampiran 8. Perhitungan Penerimaan (Benefit) per Ha/Tahun Usaha Budidaya Kepiting Bakau Tahun Produksi (Kg/ha/tahun) Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp) Total Rata-Rata 536, Keterangan: TR = Total Revenue (Total penerimaan) P = Harga jual (Rp/Kg) Q = Jumlah ikan kakap yang dijual (Kg) Contoh Perhitungan Tahun 2011: TR = P. Q = Rp x 487 kg/ha/tahun = kg/ha/tahun
16 68 Lampiran 9. Perhitungan Penerimaan (Benefit) per Ha/Tahun Usaha Budidaya Ikan Kakap Putih Tahun Produksi Harga satuan (Kg/ha/tahun) (Rp) Jumlah (Rp) , Total 2634, Rata-Rata 526, Keterangan: TR = Total Revenue (Total penerimaan) P = Harga jual (Rp/Kg) Q = Jumlah ikan kakap yang dijual (Kg) Contoh Perhitungan Tahun 2011: TR = P. Q = Rp x 585 kg/ha/tahun = kg/ha/tahun
17 69 Lampiran 10. Perhitungan Pendapatan (Net Benefit) per Ha/Tahun Usaha Budidaya Kepiting Bakau Tahun Total Penerimaan Total Biaya Keuntungan (Rp) (Rp) (Rp) , , , , , Total Rata -Rata Keterangan: Π = Pendapatan TR = Total Revenue (Total penerimaan) (Rp) TC = Total Cost (Total Biaya) (Rp) Contoh Perhitungan pada Tahun 2011: Π = TR TC = Rp Rp = Rp
18 70 Lampiran 11. Perhitungan Pendapatan (Net Benefit) per Ha/Tahun Usaha Budidaya Kakap Putih Tahun Total Penerimaan Total Biaya Keuntungan (Rp) (Rp) (Rp) Rata-rata Keterangan: Π = Pendapatan TR = Total Revenue (Total penerimaan) (Rp) TC = Total Cost (Total Biaya) (Rp) Contoh Perhitungan pada Tahun 2011: Π = TR TC = Rp Rp = Rp
19 71 Lampiran 12. Perhitungan Benefit Cost of Ratio (B/C) Usaha Budidaya Kepiting Bakau (Ha/Tahun) Tahun Total Penerimaan (Rp) Total Biaya (Rp) B/C ,00 2, ,00 2, ,00 2, ,00 3, ,00 2, Rata -Rata 2, Keterangan; TR = Total Revenue (Total Penerimaan/Harga Penjualan) TC = Total Cost (Total Biaya/Biaya Produksi)\ Contoh Perhitungan pada Tahun 2011: B/C = Total Penerimaan Total Produksi B/C = = 2,
20 72 Lampiran 13. Perhitungan Benefit Cost of Ratio (B/C) Usaha Budidaya Kakap Putih (Ha/Tahun) Tahun Total Penerimaan Total Biaya (Rp) (Rp) B/C , , , , , Rata -Rata 0, Keterangan; TR = Total Revenue (Total Penerimaan/Harga Penjualan) TC = Total Cost (Total Biaya/Biaya Produksi)\ Contoh Perhitungan pada Tahun 2011: B/C = Total Penerimaan Total Produksi B/C = = 0,
21 73 Lampiran 14. Perhitungan Payback Period (PP) per Ha/Tahun Usaha Budidaya Kepiting Bakau Tahun Biaya Investasi (Rp) Net Benefit (Rp) PP , , , , , Rata -Rata 1, Keterangan : PBP = Jumlah waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal I = Biaya investasi A = Benefit bersih tiap tahun Contoh Perhitungan pada Tahun 2011: PBP = I A 1 tahun PBP = tahun PBP = 1,
22 74 Lampiran 15. Perhitungan Payback Period (PP) per Ha/Tahun Usaha Budidaya Kakap Putih Tahun Biaya Investasi (Rp) Net Benefit (Rp) PP , , , , , Rata -Rata -6, Keterangan : PBP = Jumlah waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal I = Biaya investasi A = Benefit bersih tiap tahun Contoh Perhitungan pada Tahun 2011: PBP = I A 1 tahun PBP = tahun PBP = -83,
23 75 Lampiran 16. Contoh Menghitung Persentase Perubahan Harga Benih Kepiting Bakau (Ha/Tahun) Tahun Harga Benih (Rp) Perubahan Harga Benih (Rp) Tahun 2012 = Rp Rp Rp % = 0% Rp Rp Tahun 2013 = Rp Rp Rp Tahun 2014 = Rp % = 0.25% 100% = 0% Rp Rp Tahun 2015 = Rp % = -0.2% Persentase sensitivitas didasarkan pada persentase (%) terbesar sebesar 0.25%
24 76 Lampiran 17. Contoh Menghitung Persentase Perubahan Harga Benih Ikan Kakap Putih (Ha/Tahun) Tahun Harga Benih (Rp) Perubahan Harga Benih (Rp) Tahun 2012 = Rp Rp Rp % = 0% Rp Rp Tahun 2013 = Rp Rp Rp Tahun 2014 = Rp % = 0.25% 100% = 0% Rp Rp Tahun 2015 = Rp % = -0.2% Persentase sensitivitas didasarkan pada persentase (%) terbesar sebesar 0.25%
25 77 Lampiran 18. Contoh Menghitung Persentase Perubahan Harga Jual Kepiting Bakau (Ha/Tahun) Tahun Harga Kepiting Bakau Perubahan Harga Kepiting (Rp) Bakau (Rp) Tahun 2012 = Rp Rp Rp % = 0% Rp Rp Tahun 2013 = Rp Rp Rp Tahun 2014 = Rp Rp Rp Tahun 2015 = Rp % = 0.06% 100% = 0.12% 100% = -0.25% Persentase sensitivitas didasarkan pada persentase (%) terkecil sebesar -0.25%
26 78 Lampiran 19. Contoh Menghitung Persentase Perubahan Harga Jual Ikan Kakap Putih (Ha/Tahun) Tahun Harga Kakap Putih Perubahan Harga Kakap (Rp) Putih (Rp) Tahun 2012 = Rp Rp Rp % = 0% Rp Rp Tahun 2013 = Rp Rp Rp Tahun 2014 = Rp Rp Rp Tahun 2015 = Rp % = 0.125% 100% = 20% 100% = 0% Persentase sensitivitas didasarkan pada persentase (%) terkecil sebesar 0.125%
27 Lampiran 20. Cashflow Usaha Budidaya Kepiting Bakau per Ha/Tahun Keterangan Tahun A. Cash Inflow 1. Penjualan Kepiting Bakau Harga Jual Kepiting Bakau Nilai Sisa Total Penerimaan B. Cash Outflow B.1 Biaya Investasi Petakan Tambak (8) Trado (8) Pipa Paralon 8 inchi (1) Pipa Paralon 12 inchi (1) Jaring Katrol (3) Tanggok (3) Bubu (5) Cangkul (2) Timbangan (3) Total Biaya Investasi/Ha/Tahun B.2 Biaya Tetap Iuran Swadaya Desa Surat Izin Usaha Penyusutan
28 Lampiran 20. Lanjutan Sewa Lahan Total Biaya Tetap/Ha/Tahun B.3 Biaya Variabel Benih Pakan Upah Panen Konstruksi Lahan Gaji Tenaga Kerja Total Biaya Variabel/Ha/Tahun Total Biaya Net Benefit Discount Rate 20% DF Present Value , Present Value Benefit ,5 Present Value Cost Net Present Value Net B/C 3, IRR 42%
29 Lampiran 21. Perhitungan IRR Usaha Budidaya Kepiting Bakau Tahun Net Benefit DF Present Value DF Present Value (20%) (NPV1) (42%) (NPV2) , , , , , , , , ,67 Total , NPV NPV1 IRR = i1 + (i2 i1) NPV1 NPV IRR = ( ) ( ) IRR = (0.22) IRR = (0,9978)(0.22) RR = 0.42 = 42%
30 Lampiran 22. Cashflow Usaha Budidaya Ikan Kakap Putih per Ha/Tahun Keterangan Tahun A. Cash Inflow 1. Penjualan Ikan Kakap Putih Harga Jual Ikan Kakap Putih Nilai Sisa Total Penerimaan B. Cash Outflow B.1 Biaya Investasi Petakan Tambak (7) Trado (7) Kotak bibit (6) Pipa Paralon 8 inchi (1) Pipa Paralon 12 inchi (1) Jaring (3) Jala (3) Ambai (3) Cangkul (2) Timbangan (2) Total Biaya Investasi/ha/tahun B.2 Biaya Tetap Iuran Swadaya Desa Surat Izin Usaha
31 Lampiran 22. Lanjutan Penyusutan Sewa Lahan Total Biaya Tetap/Ha/Tahun B.3 Biaya Variabel Benih Upah Pengurasan Upah Panen Konstruksi Lahan Gaji Tenaga Kerja Total Biaya Variabel /ha/tahun Total Biaya Net Benefit Discount Rate 20% DF % Present Value , , , , ,083 Present Value Benefit ,635 Present Value Cost Net Present Value Net B/C -0, IRR -9.18%
32 Lampiran 23. Perhitungan IRR Usaha Budidaya Ikan Kakap Putih Tahun Net Benefit DF Present Value DF Present Value (20%) (NPV1) (22 %) (NPV2) , , , , , , , , , ,621 Total , ,445 NPV NPV1 IRR = i1 + (i2 i1) NPV1 NPV IRR = ( ) ( ) IRR = (0.02) IRR = ( 469,498)(0.02) IRR = 9.18 = 9.18%
33 Lampiran 24. Cash Flow Usaha Budidaya Kepiting Bakau per Ha/Tahun Apabila Kenaikan Harga Benih 0.25% Keterangan Tahun A. Cash Inflow 1. Penjualan Kepiting Bakau Harga Jual Kepiting Bakau Nilai Sisa Total Penerimaan B. Cash Outflow B.1 Biaya Investasi Petakan Tambak (8) Trado (8) Pipa Paralon 8 inchi (1) Pipa Paralon 12 inchi (1) Jaring Katrol (3) Tanggok (3) Bubu (5) Cangkul (2) Timbangan (3) Total Biaya Investasi/Ha/Tahun B.2 Biaya Tetap Iuran Swadaya Desa Surat Izin Usaha Penyusutan
34 Lampiran 24. Lanjutan Sewa Lahan Total Biaya Tetap/Ha/Tahun B.3 Biaya Variabel Benih Pakan Upah Panen Konstruksi Lahan Gaji Tenaga Kerja Total Biaya Variabel/Ha/Tahun , Total Biaya Net Benefit Discount Rate 20% DF Present Value , , , , ,06 Present Value Benefit ,1 Present Value Cost Net Present Value Net B/C 3, IRR 44%
35 Lampiran 25. Perhitungan IRR Usaha Budidaya Kepiting Bakau Saat Terjadi Kenaikan Harga Benih Sebesar 0.25% Tahun Net Benefit DF Present Value DF Present Value (20%) (NPV1) (45%) (NPV2) , , , , , , , , , ,419 Total , NPV NPV1 IRR = i1 + (i2 i1) NPV1 NPV IRR = ( ) ( ) IRR = (0.25) IRR = (0,9524)(0.25) RR = 0.44 = 44%
36 Lampiran 26. Cash Flow Usaha Budidaya Kepiting Bakau per Ha/Tahun Apabila Penurunan Harga Jual Kepiting Bakau -0.25% Keterangan Tahun A. Cash Inflow 1. Penjualan Kepiting Bakau Harga Jual Kepiting Bakau Nilai Sisa Total Penerimaan B. Cash Outflow B.1 Biaya Investasi Petakan Tambak (8) Trado (8) Pipa Paralon 8 inchi (1) Pipa Paralon 12 inchi (1) Jaring Katrol (3) Tanggok (3) Bubu (5) Cangkul (2) Timbangan (3) Total Biaya Investasi/Ha/Tahun B.2 Biaya Tetap Iuran Swadaya Desa Surat Izin Usaha Penyusutan
37 Lampiran 26. Lanjutan Sewa Lahan Total Biaya Tetap/Ha/Tahun B.3 Biaya Variabel Benih Pakan Upah Panen Konstruksi Lahan Gaji Tenaga Kerja Total Biaya Variabel/Ha/Tahun Total Biaya Net Benefit Discount Rate 20% DF Present Value , , , ,03 Present Value Benefit ,4 Present Value Cost Net Present Value Net B/C 3, IRR 43%
38 Lampiran 27. Perhitungan IRR Usaha Budidaya Kepiting Bakau Saat Terjadi Penurunan Harga Jual Ikan Sebesar -0.25% Tahun Net Benefit DF Present Value DF Present Value (20%) (NPV1) (44%) (NPV2) , , , , , , , , , ,486 Total , NPV NPV1 IRR = i1 + (i2 i1) NPV1 NPV IRR = ( ) ( ) IRR = (0.24) IRR = (0,9705)(0.24) IRR = 0.43 = 43%
39 Lampiran 28. Cash Flow Usaha Budidaya Ikan Kakap Putih per Ha/Tahun Apabila Kenaikan Harga Benih 0.25% Keterangan Tahun A. Cash Inflow 1. Penjualan Ikan Kakap Putih Harga Jual Ikan Kakap Putih Nilai Sisa Total Penerimaan B. Cash Outflow B.1 Biaya Investasi Petakan Tambak (7) Trado (7) Kotak bibit (6) Pipa Paralon 8 inchi (1) Pipa Paralon 12 inchi (1) Jaring (3) Jala (3) Ambai (3) Cangkul (2) Timbangan (2) Total Biaya Investasi/ha/tahun B.2 Biaya Tetap Iuran Swadaya Desa Surat Izin Usaha
40 Lampiran 28. Lanjutan Penyusutan Sewa Lahan Total Biaya Tetap/Ha/Tahun B.3 Biaya Variabel Benih Upah Pengurasan Upah Panen Konstruksi Lahan Gaji Tenaga Kerja Total Biaya Variabel /ha/tahun Total Biaya Net Benefit Discount Rate 20% DF % Present Value , , , , ,164 Present Value Benefit ,621 Present Value Cost Net Present Value Net B/C -0, IRR -4.73%
41 Lampiran 29. Perhitungan IRR Usaha Budidaya Ikan Kakap Putih Saat Terjadi Kenaikan Harga Benih Sebesar 0.25% Tahun Net Benefit DF Present Value DF Present Value (20%) (NPV1) (26%) (NPV2) , , , , , , , , , ,484 Total , ,089 NPV NPV1 IRR = i1 + (i2 i1) NPV1 NPV IRR = ( ) ( ) IRR = (0.06) IRR = ( 82,1931)(0.06) IRR = 4.73 = 4.73%
42 Lampiran 30. Cash Flow Usaha Budidaya Ikan Kakap Putih per Ha/Tahun Apabila Penurunan Harga Jual Ikan 0.125% Keterangan Tahun A. Cash Inflow 1. Penjualan Ikan Kakap Putih Harga Jual Ikan Kakap Putih Nilai Sisa Total Penerimaan B. Cash Outflow B.1 Biaya Investasi Petakan Tambak (7) Trado (7) Kotak bibit (6) Pipa Paralon 8 inchi (1) Pipa Paralon 12 inchi (1) Jaring (3) Jala (3) Ambai (3) Cangkul (2) Timbangan (2) Total Biaya Investasi/ha/tahun B.2 Biaya Tetap Iuran Swadaya Desa Surat Izin Usaha
43 Lampiran 30. Lanjutan Penyusutan Sewa Lahan Total Biaya Tetap/Ha/Tahun B.3 Biaya Variabel Benih Upah Pengurasan Upah Panen Konstruksi Lahan Gaji Tenaga Kerja Total Biaya Variabel /ha/tahun Total Biaya Net Benefit Discount Rate 20% DF % Present Value , , , , ,697 Present Value Benefit ,243 Present Value Cost Net Present Value Net B/C -0, IRR -9.8%
44 Lampiran 31. Perhitungan IRR Usaha Budidaya Ikan Kakap Putih Saat Terjadi Penurunan Harga Jual Ikan Sebesar 0.125% Tahun Net Benefit DF Present Value DF Present Value (20%) (NPV1) (24%) (NPV2) , , , , , , , , , ,362 Total , ,864 NPV NPV1 IRR = i1 + (i2 i1) NPV1 NPV IRR = ( ) ( ) IRR = (0.04) IRR = ( 249,9035)(0.04) IRR = 9.79 = 9.8% Perhitungan Diskon Faktor Rumus : n = tahun ke (0,1,2,.. n) Contoh Perhitungan DF Pada Tahun Ke 1 Diskon F = 1 ( ) 1 = 0, Diskon F = ( ) nn
45 Lampiran 32. Rincian Biaya Penyusutan dan Jumlah Nilai Sisa Usaha Budidaya Kepiting Bakau (Ha/Tahun) No. Jenis Investasi Nilai Beli Umur Pakai Penyusutan Nilai Sisa (Rp) (Tahun) per Tahun (Rp) 1. Petakan Tambak Trado Pipa Paralon 8 inchi Pipa Paralon 12 inchi Jaring Katrol , Tanggok Bubu Cangkul Timbangan Total Penyusutan/Ha/Tahun ,
46 Lampiran 33. Rincian Biaya Penyusutan dan Jumlah Nilai Sisa Usaha Budidaya Ikan Kakap Putih (Ha/Tahun) No. Jenis Investasi Nilai Beli Umur Pakai Penyusutan Nilai Sisa (Rp) (Tahun) per Tahun (Rp) 1. Petakan Tambak , Trado , Kotak bibit , Pipa Paralon 8 inchi Pipa Paralon 12 inchi Jaring Jala , Ambai , Cangkul Timbangan Total Penyusutan per Tahun ,
47 Lampiran 34. Dokmentasi Wawancara Dengan Masyarakat Pemilik Tambak (a) Wawancara dengan pemilik tambak Kepiting Bakau (b) Kepiting bakau (c) Transaksi jual beli kepiting bakau (d) Alat tangkap Bubu (e) Timbangan (f) Jaring Katrol
48 Lampiran 34. Lanjutan (g) Wawancara dengan pemilik tambak ikan kakap putih (h) Wawancara dengan pemilik tambak dan masyarakat ikan kakap putih (i) Wawancara dengan pemilik tambak dan masyarakat ikan kakap putih (j) Wawancara dengan masyarakat sekitar usaha tambak (k) Wawancara dengan pihak TPI (l) Wawancara dengan masyarakat sekita
VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan pembesaran ikan lele sangkuriang kolam terpal. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek finansial
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, DKI
Lebih terperinciVII. ANALISIS FINANSIAL
VII. ANALISIS FINANSIAL Usaha peternakan Agus Suhendar adalah usaha dalam bidang agribisnis ayam broiler yang menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Skala usaha peternakan Agus Suhendar
Lebih terperinciSumatera Utara, Medan, Indonesia Utara, Medan, Indonesia Utara, Medan, Indonesia ABSTRACT
1 Analisis Finansial Usaha Tambak Kepiting Bakau (Scylla serrata) dan Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) di Kampung Sentosa Barat Lingkungan 20 Kelurahan Sicanang Kecamatan Medan Belawan (Financial analysis
Lebih terperinciVII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL
VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL 7.1. Proyeksi Arus Kas (Cashflow) Proyeksi arus kas merupakan laporan aliran kas yang memperlihatkan gambaran penerimaan (inflow) dan pengeluaran kas (outflow). Dalam penelitian
Lebih terperinciVII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada kelompok
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan
Lebih terperinci6,25 6,25 6,00 5,75 6,13 5,75 6,88 5,25 6,50 6,75 Rata-rata Suku Bunga 6,20. Lampiran 2. Tingkat inflasi berdasarkan perhitungan inflasi tahun 2011.
LAMPIRAN Lampiran 1. Nilai rata-rata suku bunga deposito (jangka waktu 12 bulan) per Juli 2011. No Nama Bank Suku Bunga (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Bank Mandiri BNI BRI BCA BII Bank Permata Bank Bukopin Bank
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yang merupakan suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan
Lebih terperinciANALISIS PROFITABILITAS USAHA BUDIDAYA IKAN BANDENG (Chanos-chanos) DI TAMBAK, KECAMATAN SEDATI, SIDOARJO, JATIM 1
1 Abstrak ANALISIS PROFITABILITAS USAHA BUDIDAYA IKAN BANDENG (Chanos-chanos) DI TAMBAK, KECAMATAN SEDATI, SIDOARJO, JATIM 1 Zainal Abidin 2 Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinciBiaya Investasi No Uraian Unit
LAMPIRAN Biaya Investasi No Uraian Unit Umur Ekonomis Harga Satuan Total Harga (Tahun) (Rp) (Rp) 1 Bangunan Kantor dan Gudang 1 5 5,000,000 5,000,000 2 Kolam Terpal a. Ukuran 10 m x 5 m 7 2 1,250,000 8,750,000
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele phyton, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada
Lebih terperinciVII. KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL
VII. KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Kelayakan aspek finansial merupakan analisis yang mengkaji kelayakan dari sisi keuangan suatu usaha. Aspek ini sangat diperlukan untuk mengetahui apakah usaha budidaya nilam
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten
Lebih terperinciMETODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2012. Tempat penelitian dan pengambilan data dilakukan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Blanakan, Kabupaten Subang. 3.2 Alat
Lebih terperinciVII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan pengusahaan budidaya ikan bawal air tawar dilakukan untuk mengetahui apakah pengusahaan ikan bawal air tawar yang dilakukan Sabrina Fish Farm layak
Lebih terperinciVII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL
VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Untuk menilai layak atau tidak usaha tersebut
Lebih terperinciNo Keterangan Jumlah Satuan
LAMPIRAN 64 Lampiran 1. Sarana dan prasarana No Keterangan Jumlah Satuan 1 Potensi Lahan 40.000 m 2 2 Kolam induk 300 m 2 2 unit 3 Kolam pemijahan 400 m 2 3 unit 4 Kolam pendederan I 400 m 2 12 unit 5
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan menggunakan jenis data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber data secara langsung.
Lebih terperinciKUESIONER RESPONDEN PEMILIK ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK PEMASARAN BUDIDAYA GAHARU PENGENALAN TEMPAT PETUGAS PROGRAM STUDI KEHUTANAN
Lampiran 1 KUESIONER RESPONDEN PEMILIK ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK PEMASARAN BUDIDAYA GAHARU Dusun PENGENALAN TEMPAT Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi Sumatera Utara No urut sampel PETUGAS
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data
19 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di lapangan dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Sukabumi Jawa Barat. Pengambilan data di lapangan dilakukan selama 1 bulan,
Lebih terperinciVII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL
VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana CV. Usaha Unggas dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Penilaian layak atau tidak usaha tersebut dari
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,
26 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),
Lebih terperinciVII ANALISIS ASPEK FINANSIAL
VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL Aspek finansial merupakan aspek yang dikaji melalui kondisi finansial suatu usaha dimana kelayakan aspek finansial dilihat dari pengeluaran dan pemasukan usaha tersebut selama
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti, serta penting untuk memperoleh
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciLampiran 1 KUESIONER RESPONDEN/PETANI HUTAN RAKYAT
Lampiran 1 KUESIONER RESPONDEN/PETANI HUTAN RAKYAT ANALISIS FINANSIAL PERBANDINGAN USAHA HUTAN RAKYAT MONOKULTUR DENGAN USAHA HUTAN RAKYAT CAMPURAN (Studi Kasus di Desa Jaharun, Kecamatan Galang, Kabupaten
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang dilakukan di Perusahaan Parakbada, Katulampa, Kota Bogor, Provinsi Jawa
Lebih terperinciVII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL
VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL Analisis aspek finansial digunakan untuk menganalisis kelayakan suatu proyek atau usaha dari segi keuangan. Analisis aspek finansial dapat memberikan perhitungan secara kuantatif
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. sampai dengan 30 tahun tergantung dengan letak topografi lokasi buah naga akan
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kelayakan Usahatani Buah Naga Buah naga merupakan tanaman tahunan yang sudah dapat berbuah 1 tahun sampai dengan 1,5 tahun setelah tanam. Buah naga memiliki usia produktif
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alasan peneliti memilih desa Sipiongot kecamatan Dolok Kabupaten
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Sipiongot, Kec.Dolok, Kab. Padang Lawas Utara. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015sampai dengan
Lebih terperinciBAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI
BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI 5.1 PENDAHULUAN Pengembangan usaha pelayanan jasa pengeringan gabah dapat digolongkan ke dalam perencanaan suatu kegiatan untuk mendatangkan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental
Lebih terperinciKUISIONER PENELITIAN
LAMPIRAN Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN ANALISIS PENGAJUAN KREDIT USAHA RAKYAT PETANI SUTERA ALAM PADA BANK RAKYAT INDONESIA CABANG BOGOR (Studi Kasus : Petani Plasma Rumah Sutera
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit
III. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat kuantitatif, yang banyak membahas masalah biayabiaya yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit yang diterima, serta kelayakan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. berfokus pada bidang penggemukan sapi.sapi yang digemukkan mulai dari yang
V. HASIL DAN PEMBAHASAN Usaha peternakan sapi di CV. Anugrah farm merupakan peternakan yang berfokus pada bidang penggemukan sapi.sapi yang digemukkan mulai dari yang berbobot 200 kg sampai dengan 300
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur
47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Pengumpulan Data
13 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengambilan data lapang penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2011. Tempat penelitian berada di dua lokasi yaitu untuk kapal fiberglass di galangan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen
Lebih terperinciIV METODOLOGI PENELITIAN
IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kelayakan pengembangan usaha pengolahan komoditi kelapa, dampaknya terhadap
Lebih terperinciOPTIMASI UPAYA PENANGKAPAN UDANG DI PERAIRAN DELTA MAHAKAM DAN SEKITARNYA JULIANI
OPTIMASI UPAYA PENANGKAPAN UDANG DI PERAIRAN DELTA MAHAKAM DAN SEKITARNYA JULIANI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2005 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... Halaman xii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1
ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya
Lebih terperinciLampiran 1. Asumsi, Koefisien teknis dan Koefisien harga
58 Lampiran 1. Asumsi, Koefisien teknis dan Koefisien harga No Asumsi Volume Satuan 1 Dara bunting 4 bulan 4 Ekor 2 Bangunan Kandang Sapi 115,4 m2 3 Gudang Pakan 72 m2 4 Lahan 210 m2 5 Lahan kebun rumput
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Kampung Agung Timur merupakan salah satu kampung yang menjadi sentra
III. METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum Kampung Agung Timur merupakan salah satu kampung yang menjadi sentra produksi ayam pedaging di Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah, dengan jumlah peternakan
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di Desa Lamaran Tarung, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, dan Laboratorium Teknologi
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis
23 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Usahatani Bachtiar Rifai dalam Hernanto (1989) mendefinisikan usahatani sebagai organisasi dari alam, kerja dan modal yang
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan di lokasi penanaman JUN Unit Usaha Bagi Hasil- Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara (UBH-KPWN) Kabupaten Bogor
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2011 hingga April 2011, berlokasi di Desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dan Laboratorium Teknologi dan
Lebih terperinciVIII. ANALISIS FINANSIAL
VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam rencana melakukan investasi usaha baru, investor toko Salim Jaya perlu melakukan peninjauan terlebih dahulu dengan memperhitungkan dan menganalisis rencana investasinya. Hasil peninjauan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Mula-mula
III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Mula-mula mendeskripsikan identitas petani, teknik budidaya ikan nila, bawal, dan udang galah kemudian menganalisis besarnya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional
III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpamaham mengenai pengertian tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional sebagai
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN USAHA PEMBESARAN IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) PENDAHULUAN
P R O S I D I N G 311 STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBESARAN IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) Muhammad Alhajj Dzulfikri Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya PENDAHULUAN Perikanan merupakan salah satu
Lebih terperinciVIII. ANALISIS FINANSIAL
VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian berada di UPR Citomi Desa Tanggulun Barat Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan yang menjadi objek dari penelitian ini adalah prusahaan X yang berlokasi di Desa Jabong, RT 21 RW 05, Kecamatan Pagaden Kabupaten Subang,
Lebih terperinciVIII. ANALISIS PENDAPATAN USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI
VIII. ANALISIS PENDAPATAN USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI 8.1. Analisis Biaya Usaha Pembesaran Lele Dumbo CV Jumbo Bintang Biaya merupakan suatu hal penting yang harus diperhatikan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Bahan Batasan Operasional. Konsep dasar dan defenisi opresional mencakup pengertian yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Bahan Batasan Operasional Konsep dasar dan defenisi opresional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi
III. METODE PENELITIAN Penelitian tentang pengembangan usahatani mina padi dengan sistem jajar legowo ini dilakukan di Desa Mrgodadi, Kecamatan sayegan, Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan metode
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan kambing perah Prima Fit yang terletak di Desa Cibuntu, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,
Lebih terperinciMETODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada
METODE PERBANDINGAN EKONOMI METODE BIAYA TAHUNAN EKIVALEN Untuk tujuan perbandingan, digunakan perubahan nilai menjadi biaya tahunan seragam ekivalen. Perhitungan secara pendekatan : Perlu diperhitungkan
Lebih terperinciANALISIS COST-BENEFIT
ANALISIS COST-BENEFIT USAHA RAKYAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENINGKATAN KESEMPATAN KERJA (STUDI KASUS PADA PROGRAM SAPI BERGULIR DI DESA ARJANGKA, KECAMATAN PRINGGARATA, KABUPATEN LOMBOK TENGAH) Juwita
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. pepaya California. Semakin tua umur seorang petani tentunya akan sangat
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Petani 1. Umur Petani Umur mempengaruhi kinerja seseorang dalam bertani tidak terkecuali petani pepaya California. Semakin tua umur seorang petani tentunya akan sangat
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian
III. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Desa Kebonagung Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul dengan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan
III. METODELOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka Kopi (Copea spp.) dikenal sebagai bahan minuman yang memiliki aroma harum, rasa nikmat yang khas, serta dipercaya memiliki
Lebih terperinciSISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
94 SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN Konfigurasi Model Hasil analisis sistem menunjukkan bahwa sistem pemberdayaan masyarakat perdesaan dalam klaster agroindustri minyak atsiri bersifat kompleks, dinamis, dan
Lebih terperinciABSTRAK. Berdasarkan data-data yang telah diolah oleh penulis, maka diperolehlah suatu hasil perhitungan yang diestimasi sebagai berikut: ESTIMASI
ABSTRAK Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kelayakan investasi perluasan usaha melalui pembukaan cabang Toko X dengan menggunakan metode Capital Budgeting. Untuk mengevaluasi kelayakan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mekar Unggul Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Gula merah tebu merupakan komoditas alternatif untuk memenuhi kebutuhan konsumsi gula. Gula merah tebu dapat menjadi pilihan bagi rumah tangga maupun industri
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian
36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian dipilih secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa daerah
Lebih terperinciTOTAL BIAYA. 1. Keuntungan bersih R/C 2, PP 1, ROI 0, BEP
Lampiran 1. Analisis finansial unit penangkapan bagan perahu di Kabupaten Bangka Selatan No Uraian Total I Investasi 1. Kapal dan perlengkapan bangunan bagan 95.. 2. Mesin 15.. 3. Mesin Jenset 5.. 4. Perlengkapan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Tanaman kopi rakyat sebagian besar merupakan tanaman tua, tanaman semaian dari bibit tanaman lokal
Lebih terperinciANALISA EKONOMI PEMBANGUNAN KEHUTANAN: Aplikasi MUTAN
ANALISA EKONOMI PEMBANGUNAN KEHUTANAN: Aplikasi MUTAN DEDEN DJAENUDIN Pusat Litbang Perubahan Iklim dan Kebijakan Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Email: dendja07@yahoo.com.au Latar
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.
22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah usaha ternak sapi perah penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBIBITAN CENGKEH (STUDI KASUS DESA KEDUNGLURAH KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK)
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBIBITAN CENGKEH (STUDI KASUS DESA KEDUNGLURAH KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK) Idah Lumhatul Fuad ilumfuad@yudharta.ac.id ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan
Lebih terperinciSURYA AGRITAMA Volume I Nomor 2 September 2012 ABSTRAK
ANALISIS USAHA PEMBENIHAN GURAMI (Oshpronemus gouramy Lacepede.) DI DESA KALIURIP KECAMATAN BENER KABUPATEN PURWOREJO Praasto Bayu Irawan, Zulfanita dan Istiko Agus Wicaksono Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Panduan Kuesioner. A. Identitas Perusahaan. 1. Nama perusahaan. 2. Nama pemilik. 3. Alamat perusahaan. 4.
1 LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Panduan Kuesioner A. Identitas Perusahaan 1. Nama perusahaan 2. Nama pemilik 3. Alamat perusahaan 4. Tanggal berdiri 5. Jenis usaha 6. Struktur organisasi 7. Bentuk perusahaan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanankan selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Mei 2010 sampai dengan bulan Juli 2010. Objek yang dijadikan sebagai lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari
47 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari sampai dengan Februari 2011. 3.2 Bahan dan alat Bahan yang di
Lebih terperinciKETERANGAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR... III LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...
xi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... ii SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR... III LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI...
Lebih terperinciKELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG
LAMPIRAN 83 Lampiran 1. Kuesioner kelayakan usaha KUESIONER PENELITIAN KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG SEKOLAH PASCASARJANA
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI OLEH MUMBULSARI AQUACULTURE DI DESA MUMBULSARI KECAMATAN BAYAN, KABUPATEN LOMBOK UTARA
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI OLEH MUMBULSARI AQUACULTURE DI DESA MUMBULSARI KECAMATAN BAYAN, KABUPATEN LOMBOK UTARA I Nengah Arsana Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMM Mataram
Lebih terperinciTUGAS PENGANTAR EKONOMI PRODUKSI ANALISIS USAHA JAHIT ARYAN TAILOR
TUGAS PENGANTAR EKONOMI PRODUKSI ANALISIS USAHA JAHIT ARYAN TAILOR Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Produksi Perikanan dan Kelautan Disusun Oleh: Ludfi Dwi 230110120120 Sofan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang
III. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat kuantitatif, dalam pembahasannya lebih ditekankan pada biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi, input yang digunakan, penerimaan yang diperoleh
Lebih terperinci