Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman

Transkripsi

1 LAMPIRAN

2 Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman db JK KT F hit F 0.05 F0.01 Perlakuan 3 13, , , , , Linier 1 12,742 12, ,3695 5,317645* 11,25863 Kubik 1 0,2611 0, , , ,25863 Kuadratik 1 0, , , , ,25863 Eror 8 0,7262 0, Total 11 13,96369 Keterangan : * = nyata Lampiran 2. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Tegangan Permukaan Sumber keragaman db JK KT F hit F 0.05 F0.01 Perlakuan 3 72, , , , , Linier 1 62, , , ,317645* 11,25863 Kubik 1 8,8408 8, , , ,25863 Kuadratik 1 1, , , , ,25863 Eror 8 13,955 1, Total 11 86,31667 Keterangan : * = nyata Lampiran 4. Hasil Analisis Ragam Tegangan Antar Muka Sumber keragaman db JK KT F hit F 0.05 F 0.01 Perlakuan 3 48, , , , , Error 8 45, , Total 11 93,84917 Keterangan : * = nyata Lampiran 3. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Stabilitas Emulsi Sumber keragaman db JK KT F hit F 0.05 F0.01 Perlakuan 3 34, , , , , Linier 1 34, , , ,317645* 11,25863 Kubik 1 0,4447 0, , , ,25863 Kuadratik 1 0, , , , ,25863 Eror 8 19, , Total 11 54,60189 Keterangan : * = nyata

3 Lampiran 5. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Stabilitas Busa Sumber keragaman db JK KT F hit F 0.05 F0.01 Perlakuan , ,24 36, , , Linier , , ,7806 5,317645* 11,25863 Kubik 1 0,0919 0, , , ,25863 Kuadratik 1 75, , , , ,25863 Eror 8 307, ,44295 Total ,263 Keterangan : * = nyata Lampiran 6. Analisis Kelayakan Usaha Analisis kelayakan usaha bertujuan untuk menentukan kelayakan usaha, baik dari segi teknis, ekonomis, maupun finansial. Analisis finansial yang dibuat adalah analisis untuk sabun transparan yang dijual secara retail dengan berat netto 80 g (Tabel 11). Tabel 11. Kriteria Produksi dan Indikator Kelayakan Usaha Sabun Transparan No Kriteria Produksi dan Indikator Kelayakan Nilai Kelayakan 1 Invenstasi Rp ,00 2 Biaya operasional (per bulan) Rp Kapasitas produksi (per hari) 54 kg 4 Harga jual (per kemasan) Rp 7.500,00 5 Umur ekonomi usaha 5 tahun 6 Jumlah hari produksi 24 hari 7 Tingkat bunga 19% 8 Komposisi modal (pemilik : bank) 40 : 60 9 BEP (break event point) batang sabun 10 PBP (pay back period) 2,27 bulan 11 NPV (net present value) Rp ,00 12 Net B/C (net benefit coast 1,75 Biaya Perhitungan jumlah biaya yang dikeluarkan bermanfaat dalam penghitungan harga pokok penjualan dan analisis financial kelayakan usaha sabun transparan. Biaya yang dikeluarkan oleh usaha sabun transparan terdiri dari biaya investasi (Tabel 12) dan biaya produksi (Tabel 13).

4 Tabel 13. Biaya Produksi No Jenis Biaya Jumlah Unit Harga/Unit Jumlah Biaya/hari A. Biaya Tetap 1 Pemasaran 1 bulan ATK 1 bulan R & D 1 bulan Telepon/Fax 1 bulan Total Biaya Tetap/Hari B. Biaya Variabel 1 Asam stearat 4,5 kg Minyak kelapa 13 kg NaOH 30% 13 L Gliserin 8 kg Etanol 10 L Coco DEA 2 kg NaCL 0,1 kg Sukrosa 5 kg Asam sitrat 2 kg Madu Kapuk 4,5 kg Plastik wrapping 2,5 rol Kemasan Gas 1 hari Listrik, air 1 hari Tenaga kerja 3 orang Fee distributor 675 buah Total Biaya Variabel Total biaya variable/operasional per hari Total biaya variable per bulan (24 hari) Total biaya variable per tahun (12 bulan) Diasumsikan umur ekonomis usaha 5 tahun dan hari kerja setiap bulannya adalah 24 hari. Kebutuhan bahan baku sabun transparan adalah 60 kg, dengan persentase kehilangan (loss) selama produksi sekitar 10% maka kapasitas produksi per hari adalah 54 kg. Produksi sabun dalam satu hari sebanyak 675 batang sabun (@80 g). - Jumlah produk sabun transparan per tahun 675 batang sabun/hari X 24 hari/bulan X 12 bulan/tahun = batang sabun/tahun - Biaya produksi per tahun Rp /bulan X 12 bulan/tahun = Rp /tahun - Tingkat suku bunga = 19%

5 Harga pokok penjualan adalah harga minimum yang harus diterapkan oleh produsen agar tidak mengalami kerugian. Penentuan besarnya harga penjualan dapat dipertimbangkan dengan harga pokok sejenis yang ada di pasar. Harga Pokok Penjualan (HPP) : Total biaya produksi per tahun HPP = Total produksi per tahun Rp HPP = batang sabun/tahun HPP = 5485,40 Harga Penjualan = Rp Harga penjualan produk sabun transparan adalah Rp 7.500,00 per batang, berarti produsen mendapat keuntungan sekitar Rp 2.014,60 untuk setiap batang sabun transparan yang terjual. Analisis Kelayakan - BEP (break event point) Total biaya produksi BEP = Harga jual per batang Rp = Rp = batang sabun Hasil perhitungan BEP menunjukkan bahwa produsen akan mencapai titik impas jika dapat menjual produk sebanyak batang sabun per tahun dengan harga jual senilai Rp 7.500,00 per batang sabun. - Keuntungan Nilai penjualan/tahun = Harga jual/kemasan X jumlah kemasan/tahun X 0,75 = Rp 7.500/batang X batang /tahun X 0,75 = Rp /tahun = Rp Rp = Rp Perhitungan rugi-laba dapat dilihat pada Tabel 14.

6 - NPV (net present value) NPV merupakan nilai kas bersih yang dimiliki perusahaan saat akhir umur usaha dan dihitung nilai sekarangnya dengan mengacu pada tingkat bunga pinjaman yang berlaku. Perhitungan aliran arus kas usaha sabun transparan dapat dilihat pada Tabel 16 dan nilai angsuran pinjaman dari bank disajikan pada Tabel 17. Hasil perhitungan NPV menunjukkan hasil yang positif, yaitu Rp Artinya usaha sabun transparan layak untuk dijalankan. Tabel 16. Perhitungan Angsuran Bank Tahun Jumlah Kredit Angsuran Pokok Bunga 19% Total Sisa Kredit Tabel 17. Perhitungan NPV Tahun Kas Bersih Akumulasi Discount Factor (i=19%) Nilai Sekarang dari Arus Kas NPV PBP (Pay Back Period) PBP merupakan waktu yang diharapkan suatu industri dapat mengembalikan investasi yang telah ditanam. Suatu industri layak untuk dijalankan apabila nilai PBP lebih kecil dibanding umur ekonomis proyek. Kelebihan waktu perlu diketahui sebelum melakukan perhitungan PBP. Perhitungan PBP yaitu kas akhir tahun yang lebih besar dari total biaya investasi dikurang total biaya investasi dibagi dengan kas bersih pada kas akhit tahun pada tahun tersebut. Kas akhir tahun pada tahun ketiga lebih besar dari total biaya investasi. 1 - (Kas tahun ketiga - Total biaya investasi) Kelebihan Waktu = Kas bersih tahun ketiga

7 1 (Rp Rp ) = Rp = = 0.27 tahun PBP = 2 + kelebihan = 2.27 tahun Angka yang dihasilkan dari PBP sebesar 2,27 tahun atau sama dengan 27 bulan. Artinya dalam jangka waktu 27 bulan, modal usaha sabun transparan akan kembali. - Net B/C (Net benefit cost) Net B/C adalah perbandingan antara keuntungan dengan biaya. Net B/C dihitung dengan membagi NPV bernilai positif dengan NPV yang bernilai negatif. Nilai Net B/C dihitung dengan rumus sebagai berikut. Total NPV (tahun 1 sampai 5) Net B/C = Total biaya investasi Rp = Rp = 1,75 Berdasarkan hasil perhitungan, net B/C industri sabun transparan adalah sebesar 1,75. Nilai B/C yang lebih besar dari satu menunjukkan usaha sabun transparan layak dijalankan.

8 No Tabel 12. Biaya Investasi Jenis Jumlah Unit Harga/Unit Nilai Investasi Umur efektif (tahun) Biaya Penyusutan Nilai Sisa A. Investasi tetap 1 Panci 2 buah Ember 6 buah Meja sortasi 1 buah Timbangan digital 1 buah Wadah/Baskom 10 buah Kompor gas 2 buah Mesin pengaduk 2 buah Cetakan sabun 10 buah Ruang pengolahan 5 buah Pemasangan telepon 1 buah Rak penyimpanan 1 buah B. Modal kerja Modal kerja 3 bulan Total Biaya Investasi

9 Tabel 14. Perhitungan Rugi-Laba Usaha Sabun Transparan Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 A. Penerimaan Penjualan produk Total A B. Pengeluaran Biaya tetap Biaya variable Total B Laba Tabel 15. Perhitungan Cash Flow Uraian Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 A. Kas Masuk Laba bersih Penyusutan Nilai sisa Pengembalian modal kerja Modal sendiri Modal pinjaman Total A B. Kas Keluar Investasi tetap Modal kerja Angsuran pinjaman Pembayaran bunga Total B

10 Tabel 15. Perhitungan Cash Flow (Lanjutan) Uraian Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Kas bersih Kas awal tahun Kas akhir tahun