Dinamika ol. 3, No. 2, Oktober 2012 ISSN 0854-2172 P E N I N G K A T A N H A S I L B E L A J A R P K ; M A T E R I K O N S E P N I L A I - N I L A I PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI MELALUI METODE DISKUSI DAN RESITASI SDN Suniarsih Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal Abstrak Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas I pada kompetensi dasar Menjelaskan pengertian kerja sama negara-negara Asia Tenggara. Permasalahan dari penelitian ini adalah : (1) rendahnya prestasi belajar siswa, (2) motivasi belajar siswa rendah, (3) siswa kurang mendapatkan peran aktif dalam berdiskusi.penelitian dilaksanakan di SD SDN Suniarsih Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal Kelas I Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan metode diskusi dan resitasi yang dilaksanakan dalam dua siklus. Dari hasil analisis data yang diperoleh siswa sebagai berikut : Pra Siklus siswa yang tuntas belajar 10 dari 35 siswa prosentase 28,57%, Siklus I siswa yang tuntas belajar 22 siswa dari 35 siswa prosentase 62,85% dan diakhiri pada Siklus II siswa yang tuntas belajar 32 siswa dari 35 siswa prosentase 91,42%. Adapun hasil pembelajaran yang diperoleh siswa sebagai berikut : Pra Siklus rata-rata perolehan hasil belajar siswa 60,85, Siklus I rata-rata perolehan hasil belajar siswa 68,85 dan diakhiri pada Siklus II rata-rata perolehan hasil belajar siswa 81,14. Kata Kunci: PKn Metode Diskusi Dan Resitasi 2012 Dinamika PENDAHULUAN Pendidikan yang bermutu/berkualitas hanya akan muncul dari sekolah yang bermutu/ berkualitas. Oleh sebab itu, upaya peningkatan mutu sekolah merupakan titik sentral upaya menciptakan pendidikan yang berkualitas demi terciptanya tenaga kerja yang berkualitas pula. Dengan kata lain upaya peningkatan mutu sekolah adalah merupakan tindakan yang tidak pernah terhenti, kapanpun, dimanapun dan dalam kondisi apapun. Masalah pengajaran dan pembelajaran yang dilakukan guru memang dibedakan keluasan cakupannya, tetapi dalam konteks proses kegiatan belajar mengajar mempunyai tugas yang sama. Maka tugas mengajar bukan hanya sekedar menuangkan bahan pelajaran, tetapi teching is primarely and always of leaner (Wetherington, 1986 : 131-136), dan mengajar tidak hanya dapat dinilai dengan hasil penguasaan mata pelajaran, tetapi yang terpenting adalah perkembangan pribadi anak, sekalipun mempelajari pelajaran yang baik, akan memberikan pengalaman membangkitkan bermacam-macam sifat, sikap dan kesanggupan yang konstruktif (Murshell, : 2-4). Mata pelajaran PKn merupakan salah satu mata pelajaran yang di dalamnya mencakup pelajaran memahami, menghayati, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi dalam kenyataan yang ada di lapangan mata pelajaran pendidikan PKn dewasa ini mutunya masih rentan karena belum mencaai target yang diinginkan secara memadai, hal ini disebabkan oleh kesulitan siswa dalam mamahami materi yang sukar diterima. Selain itu metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar masih terpaku pada buku-buku pelajaran. Di saat sekarang ini sering kita jumpai para siswa yang tidak punya kesiapan dalam
menghadapi kegiatan belajar mengajar, terutama dalam hal materi pelajaran yang akan disampaikan, sehingga ketika di dalam kelas siswa tidak tahu materi yang akan dibahas, selain itu masalah alokasi waktu yang tidak mencukupi, sehingga menyebabkan interaksi belajar mengajar m e n j a d i t i d a k e f e k t i f d a n e s i e n s e r t a t i d a k s e s u a i d e n g a n t u n t u t a n y a n g d i h a r a p k a n o l e kurikulum. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu cara agar pelaksanaan belajar mengajar dapat terlaksana secara efektif yaitu dengan menerapkan atau menggunakan metode resitasi sebagai variasi dalam penyajian dalam pembelajaran mata pelajaran PKn baik itu tugas individual atau kelompok, rumah atau sekolah, merupakan salah satu metode dari beberapa m e t o d e y a n g a d a s e b a g a i l a n g k a h a l t e r n a t i f d a l a m r a n g k a m e n g e f e k t i a n d a n m e n g e s i e n k a n proses pembelajaran. Sehubungan dengan fenomena di atas, maka ada dua permasalahan yang akan diajukan dalam penelitian ini yaitu pertama bagaimana implementasi metode diskusi dan resitasi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa?. Kedua apakah dengan adanya impelementasi metode diskusi dan resitasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pembanguan itu sendiri. Pembangunan diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan sektor ekonomi, yang satu dengan lainnya saling berkaitan dan berlangsung dengan berbarengan (Hamalik, 1999). Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta didik setelah diselenggarakannya kegiatan pendidikan. Seluruh kegiatan pendidikan, yakni bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam konteks ini, tujuan pendidikan merupakan suatu komponen sistem pendidikan yang menempati kedudukan dan fungsi sentral (Hamalik, 1999). Sebagai pengajar atau pendidik, guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Itulah sebabnya, setiap adanya inovasi pendidikan, khususnya dalam kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia yang dihasilkan dari upaya pendidikan selalu bermuara pada faktor guru. Hal ini menunjukkan bahwa betapa eksisnya peran guru dalam dunia pendidikan (Usman, 1995). Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang, sebagai subyek yang menerima pelajaran, sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar (Hamalik, 1999). Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun beberapa alternatif pemecahan suatu masalah. Metode resitasi atau penugasan adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar, yang mana kegiatan itu dapat dilakukan di dalam kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di rumah ataupun dimana saja asal tugas itu dapat diselesaikan. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada siswa kelas I SDN Suniarsih Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal yang berjumlah 35 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan beberapa cara untuk mengumpulkan data selama proes penelitian berlangsung diantaranya sebagai berikut pertama metode observasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan terhadap obyek (Sutrisno Hadi, 1986 : 136) dengan cara ini peneliti akan memperoleh data secara obyektif karena obyek tidak mengetahui bahwa dirinya sedang diteliti. Kedua pendekatan partisipatif ini digunakan untuk lebih menjadikan 246 Dinamika ol. 3. No. 1. (2012)
suasana dalam kegiatan belajar mengajar lebih hidup, sehingga peneliti terlibat secara langsung atau berpartisipasi dalam hal pengumpulan yang diinginkan dan terkadang pula mengarahkan tindakan atau arahan yang mengarah kepada data yang diinginkan oleh peneliti. Ketiga skala penelitian disini bertujuan untuk mengetahui atau mengukur tingkat keaktifan siswa dalam kelas dan tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dikaji. Penilaian ini dilakukan pada kompetensi dasar 1 dan kompetensi dasar 2. Prosedur penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini akan dipakai siklus yang dilakukan secara barulang-ulang dan berkelanjutan, sehingga diharapkan semakin lama semakin menunjang hasil yang akan dicapai. Pertama perencanaan langkah-langkah kegiatan yang harus dipersiapkan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah observasi, konsultasi dengan g u r u p a m o n g, i d e n t i k a s i p e r m a s a l a h a n d a l a m k e g i a t a n b e l a j a r m e n g a j a r, m e r u m u s k a n m e t o d e strategi yang sesuai dengan pembelajaran. Kedua tindakan adapun kegiatan atau tindakan yang dilaksanakan di kelas selama pertemuan sebagai berikut menyampaikan tujuan pembelajaran, mengelompokkan siswa menjadi 6 kelompok, menyampaikan materi secara garis besar, kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi, memberi arahan yang berkaitan dengan tugas-tugas yang akan dibebankan kepada siswa, memberi tugas kepada siswa sesuai dengan materi pembelajaran. Tahap ketiga observasi dalam kegiatan pembelajaran, peneliti mengadakan pengamatan dengan pengambilan data hasil belajar dan kinerja siswa. Hal tersebut antara lain kegiatan siwa selama diskusi, kreativitas siswa baik individu maupun kelompok dalam diskusi, ketepatan siswa d a l a m m e n g u m p u l k a n t u g a s y a n g d i b e r i k a n. K e e m p a t r e e k s i d a t a y a n g d i p e r o l e h d a r i t i n d a k a n kelas yang telah dilaksanakan akan dianalisis untuk memastikan bahwa dengan menggunakan metode diskusi dan resitasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dalam menganalisis data akan digunakan prosedur dan teknik yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, yakni memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk menemukan pengetahuanpengatahuan baru dalam meningkatkan prestasi belajar khususnya mata pelajaran PKn. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Siklus I Secara umum dapat dikatakan bahwa pelaksaan perbaikan pembelajaran berjalan dengan cukup baik, dengan nilai rata rata 3,5 (dalam skala 1 5) dan prestasi belajar siswa sedang, dengan nilai 68,85 (dalam skala 1 100). Sedangkan untuk melihat hasil perbaikan pembelajaran, pada akhir pembelajaran penulis melakukan tes formatif. Kualitas pelaksanan perbaikan pembelajaran dan hasil pembelajaran dan hasil belajar siswa dalam tabel berikut ini: Tabel 1. Kualitas Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran PKn Siklus I Aspek Perbaikan Pembelajaran Pemberian apersepsi yang menarik Pemberian motivasi Pemanfaatan metode pembelajaran Pemanfaatan buku summer Pengaktifan siswa dalam diskusi Penyesuaian tempo kecepatan penyampain materi Skala Nilai 1 2 3 4 5 Jumlah 2 6 8 5 Nilai Rata rata 3,5 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MATERI KONSEP NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI MELALUI METODE DISKUSI DAN RESITASI 247
Siklus II Secara umum dapat dikatakan bahwa pelaksanaan perbaikan siklus II berjalan denan baik, dengan nilai rata rata 4,3 (dalam skala 1 5) dan prestasi belajar siswa baik, dengan nilai 81,14 (dalam skala 1 100). Sedangkan untuk melihat hasil perbaikan pemelajaran, pada akhir pembelajaran penulis melakukan tes formatif. Kualitas pelaksanaan perbaikan pembelajaran dan hasil belajar siswa disajikan dalam tabel tabel berikut ini : Kualitas pelaksanaan aktivitas perbaikan pembelajaran, pada akhir pembelajaran PKn siklus II dicantumkan dalam Tabel 2. Tabel 2. Kualitas Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran PKn Siklus II No. Aspek Perbaikan Pembelajaran Skala Nilai 1 2 3 4 5 1. Pemberian apersepsi yang menarik 2. Pemberian motivasi 3. Pemanfaatan alat peraga / media 4. Pemanfaatan buku summer 5. Pengaktifan siswa dalam diskusi 6. Penyesuaian tempo kecepatan penyampain materi Jumlah 16 10 Nilai Rata rata 4,3 Hasil belajar siswa dari praperbaikan (60,85), siklus I (68,85) dan siklus II (81,14) dapat d i g a m b a r k a n d a l a m t a b e l 3 d a n g r a k 1 s e b a g a i b e r i k u t. Tabel 3. Tabel Hasil Peraikan Pembelajaran PKn Prasikulus Siklus I Siklus II X f Fx x F Fx x f Fx 90 - - 90 - - 90 10 900 80 5 400 80 12 960 80 16 1280 70 5 350 70 10 700 70 6 480 60 15 900 60 10 600 60 3 180 50 8 400 50 3 150 50 - - 40 2 80 40 - - 40 - - Jumlah 35 2130 Jumlah 35 2410 Jumlah 35 2840 Nilai Rata - rata 60,85 Nilai Rata rata 68,85 Nilai Rata - rata 81,14 248 Dinamika ol. 3. No. 1. (2012)
Gambar 1. G r a k h a s i l P e r b a i k a n P e m b e l a j a r a n P K n Dari data kualitas pelaksanaan perbaikan pembelajaran dan hasil tes formatif siswa yang ditemukan dalam penelitian dikelas I SD dapat dikatakan bahwa : pelaksanaan perbaikan pembelajaran meningkat dan karena itu prestasi belajar siswa juga meningkat. Pelaksanaan peraikan pembelajaran berjalan dengan cukup baik, dengan nilai 5,4 (skala 1 5) pada siklus I dan meningkat menjadi baik dengan nilai 4,3 (skala 1 5) pada siklus II. Prestasi belajar siswa meningkat dari kurang (nilai 60,85) sebelum perbaikan pembelajaran, menjadi sedang (nilai 68,85) pada perbaikan siklus I, dan menjadi baik (nilai 81,14) pada siklus II. Peningkatan prestasi belajar siswa kelas I terjadi karena dalam perbaikan pembelajaran secara konsekuen penulis melaksanakan aktivitas-aktivitas perbaikan yang telah dipilih dengan tepat. Aktivitas-aktivitas perbaikan pembelajaran ini memcakup (1). Pemberian apersepi yang menarik melalui Tanya jawab interaktif, (2) Pemberian motivasi, (3) Pemanfaatan buku sumber, (4) Pengaktifan siswa dalam diskusi, dan (5) Penyesuaian tempo kecepatan penyampaian materi. PENUTUP Simpulan penelitian ini pertama metode diskusi adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu mata pelajaran. Kedua keaktifan siswa dalam proses diskusi dapat dirangsang melalui beberapa penghargaan seperti halnya memberikan nilai tambahan bagi siswa yang aktif dalam proses diskusi. Ketiga penugasan disini dapat membantu siswa untuk lebih bisa memahami, menghayati mata pelajaran PKn. Keempat penugasan juga mengukur siswa dari ranah kognitif dan afektifnya. Kelima keberhasilan guru dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil yang dicapai yang diraih siswa serta semangat dan perhatian siswa terhadap suatu mata pelajaran. Keempat kendala yang sering muncul di dalam proses diskusi adalah pertanyaan dan jawaban yang kurang mengena, disini dikarenakan peserta diskusi kurang begitu memahami materi yang dibahas. Kelima kendala yang sering muncul dalam penugasan siswa sering mengumpulkan tugas tidak tepat waktu dengan berbagai alasan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta : Rineka Cipta. Margono. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta Sudjana, Nana. 1984. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar BaruAlgensido. Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : PT Rineka Cipta. 2012. Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Konsep Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Ideologi Melalui Metode Diskusi Dan Resitasi Pada Kelas I. Tegal PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MATERI KONSEP NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI MELALUI METODE DISKUSI DAN RESITASI 249