BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Seting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Klakahkasihan 01 Kecamatan Gembong Kabupaten Pati. SD ini terletak di wilayah pedesaan. Letaknya sangat setrategis. Dekat dengan kantor kelurahan jalur transportasi utama menuju Kota Kecamatan tepatnya di tepi jalan raya pedesaan sehingga mudah untuk dijangkau. Di sekolah ini ada 6 rombel. Guru yang mengajar disekolah ini ada 12 orang, yang terdiri dari 1 orang Kepala Sekolah, 6 orang guru kelas, 1 orang guru penjas, 2 orang guru agama (agama islam dan agama kristen), 1 guru mulok bahasa Inggris dan 1 orang penjaga Karakteristik Subjek Penelitian Kelas 1 dipilih sebagai Subjek penelitian sebab peneliti mengajar kelas 1 dan prestasi belajar membaca masih rendah. Menurut data sekolah, siswa kelas 1 berjumlah 14 anak yang terdiri dari 7 anak laki laki dan 7 anak perempuan. Keadaan keluarga siswa kelas 1 SD Negeri Klakahkasihan 01 sbagian besar adalah petani. Sehingga tidak banyak dari mereka yang bisa membimbing putra putrinya untuk belajar di rumah. Hal itulah yang menyebabkan prestasi belajar membaca pada siswa kelas 1 SD Negeri Klakahkasihan Kecamatan Gembong Kabupaten Pati menjadi rendah. 3.2 Variabel Penelitian Variabel Bebas (Independen) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya Variabel dependen (terikat), (Sugiyono 2011: 61). Variabel bebas atau variabel independen dalam penelitian ini adalah metode Make a Match yaitu teknik mencari pasangan. Make a Match merupakan teknik mencari pasangan dimana siswa sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. 19

2 Variabel Terikat (Dependen) Variabel terikat merupakan Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya Variabel bebas (Sugiyono 2011: 61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar membaca. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2008:22). Data hasil belajar diperoleh melalui tes untuk mengetahui hasil belajar membaca siswa dalam mata bahasa Indonesia materi pokok membaca. 3.3 Prosedur Penelitian / Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan 2 siklus. Masing masing siklus terdiri dari 3 kali pertemuan yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun langkah langkahnya sebagai berikut : KONDISI AWAL Guru : Belum menggunakan metode Make-A Match. Siswa :Banyak siswa yang mendapat nilai di bawah KKM TINDAKAN Menggunakan metode Make-A Match Siklus I Menggunakan metode Make-A Match. Siklus II Menggunakan metode Make-A Match. KONDISI AKHIR Penggunaan metode Make-A Match dapat meningkatkan hasil belajar membaca siswa Kelas 1 SD Negeri Klakahkasihan 01 Gembong Pati mata pelajaran Bahasa Indonesia Pada materi membaca.

3 Pra Siklus Peneliti melakukan pemotretan awal dengan cara melakukan pre tes. Membagikan angket kepeda siswa, melacak dokumen tahun lalu dan mendokumentasikannya Siklus 1 a) Perencanaan Guru membuat RPP yang dilengkapi dengan lembar kerja siswa, lembar evaluasi, alat peraga, lembar observasi guru, lembar observasi siswa, lembar pengamatan ketrampilan proses. b) Pelaksanaan Pelaksanaan pemebelajaran pada siklus ini di sesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Peneliti menjelaskan materi menggunakan metode pembelajaran Make A Match. Pembelajaran ini di akhiri dengan ulangan formatif dan pemberian pekerjaan rumah. Dalam pelaksanaan pembelajaran, langkah langkah yang ditempuh antara lain (1) guru menyiapkan beberapa kartu kata yang berisi soal dan beberapa kartu kata yang berisi jawaban. (2) Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertulis soal atau jawaban. (3) Setiap siswa memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang. (4) Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartu yang dipegang. (5) Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktunya diberi nilai. (6) Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartu yang dipegang dengan kartu atau soal tidak mendapat nilai. (7) Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapatkan kartu yang berbeda dengan sebelumnya.(8) Siswa juga bisa bergabung dua atau tiga siswa lain yang memegang kartu yang cocok. (9) Guru bersama sama siswa membuat kesimpulan materi. c) Pengamatan Pada tahap ini peneliti dibantu oleh teman sejawat yang bertindak sebagai pengamat. Sedangkan peneliti sendiri sebagai obyek yang diamati.

4 22 d) Refleksi Setelah selesai pembelajaran siklus I, refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil yang diperoleh selama proses pembelajaran berlangsung. Jika hasil perolehan nilai tes formatif belum mencapai nilai ketuntasan maka peneliti merasa perlu melanjutkan perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya yaitu siklus II Siklus II a) Perencanaan Peneliti dan teman sejawat mendiskusikan tentang pelaksanaan rencana pembelajaran mengacu pada hasil refleksi siklus I serta menyampaikan alat alat pendukung beserta lembar pengamatan. b) Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan ini peneliti dan pengamat melaksanakan tindakan yang mengacu pada refleksi yang telah diperbaiki atau disempurnakan pada siklus sebelumnya. c) Pengamatan Pengamatan dilakukan selama tindakan berlangsung. Pengamatan mencakup aktivitas siswa dan aktivitas guru dengan lembar pengamatan. Pengamat mengamati dampak pelaksanaan tindakan. Apakah telah sesuai dengan rencana dan apakah ada hambatan atau kendala yang dihadapi oleh siswa maupun guru. d) Refleksi Peneliti melakukan refleksi dengan berdiskusi dengan pengamat tentang pelaksanaan pembelajaran. Apakah pelaksanaan pembelajaran telah membawa hasil peningkatan prestasi belajar siswa kelas 1 SD Negeri Klakahkasihan 01?. Atau masih adakah kekurangan (kelemahan) dari siklus ini?. Jika dirasa sudah tidak ada kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar siswa telah memenuhi indikator keberhasilan maka tindakan berakhir. Namun jika masih ada kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran dan belum ada peningkatan prestasi belajar siswa maka perlu dilanjutkan dengan tindakan siklus III dan siklus selanjutnya yang langkah langkahnya seperti siklus sebelumnya.

5 Data dan Cara Pengumpulannya Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan dalam metode ini adalah dengan cara tes dan non tes. Teknik tes dilaksanakan dengan menggunakan soal yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Teknik nontes dilakukan dengan observasi dan pengamatan. Teknik pengumpulan data pada kondisi awal diperoleh dari dokumentasi aktivitas belajar siswa dan hasil belajar membaca siswa. Sedangkan Teknik pengumpulan data pada siklus I di peroleh dari hasil observasi atau pengamatan aktivitas belajar siswa dan data hasil belajar membaca diperoleh dari hasil tes secara tertulis. Jika hasil aktivitas dan hasil belajar membaca pada siklus I masih rendah atau belum mencapai target maka perlu ditindak lanjut untuk perbaikan dan perubahan pada siklus II. Data siklus II diperoleh dari aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dari siklus II dan data hasil belajar membaca diperoleh dari hasil tes secara tertulis siklus II. Teknik tes tertulis, untuk mengetahui prestasi belajar membaca melalui ulangan harian. Data yang diperoleh di catatan dalam dokumen penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar membaca. Teknik observasi untuk mengetahui persiapan dari kondisi anak dan guru pada saat proses pembelajaran. Hasil didokumentasikan agar dapat diketahui prestasi belajar membaca dengan menggunakan metode Make A Match berbantuan kartu kata Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data atau instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : 1) Instrumen untuk mengamati guru 2) Instrumen untuk mengamti kelas 3) Instrumen untuk mengamati prilaku pesserta didik

6 Indikator Kinerja Peneliti ini dinyatakan berhasil bila pembelajaran dengan menggunakan metode Make-A Match dapat meningkatkan hasil belajar membaca siswa lebih baik dan meningkat. Target peningkatan yang hendak dicapai sebagai mana ditunjukkan oleh indikator berikut ini : 1) Sekurang kurangnya nilai ulangan harian membaca 85% dari siswa kelas 1 telah mendapat 65 (KKM Bahasa Indonesia kelas 1 SD Negeri Klakahkasihan 01 adalah 65). 2) Prosentase rata rata seluruh aspek pengamatan aktivitas belajar membaca 80 % atau memiliki aktivitas membaca kriteria tinggi. 3) Nilai rata rata tugas individu dan nilai rata rata kelompok minimal 80 atau memiliki kriteria tinggi. 4) Peningkatan aktivitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru minimal 80 % atau kriteria sangat baik. 3.6 Analisis Data Untuk kepentingan analisis data maka dilakukan hal hal sebagai berikut : Data Nilai Nilai perolehan siswa dianalisis dengan menggunakan analisis diskriptif dengan membandingkan antara siklus termasuk pra tindakan. Data yang diperoleh diolah dengan cara : 1) Menghitung jumlah peserta didik yang tuntas belajar membaca yaitu peserta didik dengan nilai 70 berjumlah 80 % 2) Menghitung nilai rata rata kelas 3) Menghitung presentasi ketuntasan Data Nilai Tugas Individu Kriteria yang digunakan untuk menetukan nilai tugas individu adalah menggunakan nilai rata rata seluruh siswa dengan menggunakan rumus : Nilai rata rata =

7 25 Hasil ini rata rata ditafsirkan dengan berpedoman pada klasifikasi sebagai berikut : Nilai rata rata 0-25 = sangat rendah Nilai rata rata = rendah Nilai rata rata = sedang Nilai rata rata = tinggi Data Hasil Observasi Kegiatan Pemelajaran Yang Dilakukan Oleh Guru Kriteria yang dilakukan untuk menilai persiapan dan pelaksanaan dan penampilan mengajar guru dalam melaksanakan proses pembelajaran adalah dalam bentuk prosentase dengan rumus : Prosentase = x 100 % Hasil prosentase ditafsirkan dengan berpedomen pada klasifikasi sebagai berikut : Prosentase 0% - 25 % = sangat kurang Prosentase 26 % - 50% = kurang baik Prosentase 51 % - 70 % = cukup baik Prosentase 71 % - 84 % = baik Prosentase 85 % % = sanagat baik Setelah data terkumpul, penulis menganalisi data menggunakan analisis deskripsi dengan cara sebagai berikut : 1) Membandingkan motivasi belajar siswa pada kondisi awal dengan motivasi belajar siswa pada siklus 1 dan dibandingkan dengan hasil motivasi belajar pada siklus II serta dilanjutkan dengan refleksi. 2) Membandingkan hasil belajar siswa pada kondisi awal dengan hasil belajar siswa pada siklus I dan di bandingkan dengan hasil belajar siswa pada siklus II serta dilanjutkan dengan refleksi.