BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peserta Didik Kelas VIII MTs Bawan, Kabupaten Agam yang terdiri. dari gambaran hasil belajar dan pembahasan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 7 Subjek Penelitian No Kelas / Sekolah Kelompok model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 3 Camba Kabupaten Maros. Data-data yang dianalisis adalah data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian ini terdiri dari siswa kelas 7 D sebagai kelas validitas, kelas 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Penerapan Strategi True or False terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. akan dibahas secara khusus keempat bagian-bagian tersebut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Langkah awal yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian di SD Negeri Tlogo dan SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD OLEH:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Statistics. BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2. N Valid

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengolah data tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan pada BAB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini penulis akan menguraikan hasil penelitian yang telah penulis lakukan di MTs Bawan, Kabupaten Agam yaitu tentang Perbedaan Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam dengan Menggunakan Metode Mind Maps dan Metode Ceramah pada Peserta Didik Kelas VIII MTs Bawan, Kabupaten Agam yang terdiri dari gambaran hasil belajar dan pembahasan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di kelas VIII MTs Bawan, pada dua kelas sampel yaitu kelas VIII/2 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII/3 sebagai kelas kontrol. Data hasil belajara Sejarah Kebudayaan Islam peserta didik yang diperoleh setelah diberi tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan soal tes yang sama, jumlah peserta didik pada kelas eksperimen 12 orang dan kelas kontrol 11 orang, pada awal observasi jumlah sampel yaitu sebanyak 30 orang, 15 orang kelas eksperimen dan 15 kelas kontrol. Namun ketika dilangsungkan penelitian ternyata 2 orang siswa pada kelas eksperimen sudah drop out (keluar) dan satunya lagi tidak pernah hadir selama penelitian berlangsung. Begitu juga denga kelas kontrol 2 orang siswa drop uot dan 2 orang siswa lagi hanya mengikuti kelas tanpa menggikuti ujian bagi ketika pretest maupun postest, mengenai siswa yang drop out ini telah dikonfirmasi dengan guru bidang studi.

62 Pokok bahasan dalam penelitian ini adalah Kegemilangan Peradaban Dinasti Ayyubiyah hasil perolehan nilai tersebut dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan nilai tes ini, selanjutnya dicari skor rata-rata, standar deviasi, skor tertinggi dan skor terendah dengan menggunakan bantuan SPSS 20 dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Deskriptif Statistik Kelas Eksperimen Dan Kontrol Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance Eksperimen 11 63,30 86,70 78,4818 8,22591 67,666 Control 12 50,00 76,70 60,5500 8,27642 68,499 Valid N (listwise) 11 1. Gambaran Hasil Belajara Setelah Dilakukan Pretes pada Kelas Kontrol Untuk mendapatkan gambaran pretest pada kelas kontrol maka diberlakukan tes. Langkah awal untuk mengklarifikasi nilai hasil belajar tersebut terlebih dahulu dicaru nilai terendah dan tertinggi. Kemudian untuk menetapkan skala interval dilakukan dengan mengurangi nilai tertinggi dengan nilai terendah. Hasil pengurangan ditambah satu. Selanjutnya hasil yang diperoleh dibagi lima yaitu sebagai jalur skala yang dibutuhkan. 1 Berdasarkan teknik tersebut diperoleh skala interval sebagai berikut: 55-60 : sangat tinggi 49-54 : tinggi 1 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 36-37

63 43-48 : sedang 37-42 : rendah 30-36 : sangat rendah Untuk mengetahui distribusi frekuensi hasil pretest kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut.untuk mendapatkan jumlah presentasi dilakukan dengan cara membagi frequensi yang sedang dicari frequensinnya dengan jumlah banyaknya individu dan dikali seratus. Tabel 4.2 Skala Interval Hasil Belajar (Pretes) Kelas Kontrol Klarifikasi Interval frekuensi persentase Sangat tinggi 55-60 3 25% Tinggi 49-54 3 25% Sedang 43-48 4 33,3% Rendah 37-42 0 0% Sangat rendah 30-36 2 16,7% Jumlah 12 100% Berdasarkan data yang disajikan pada tabel di atas diperoleh subjek yang terdiri atas kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Jumlah peserta didik yang memiliki kategori hasil pretes sangat tinggi yaitu 3 orang ditaraf 25%, dikategori tinggi berjumlah 3 orang ditaraf 25%, dikategori sedang 4 orang ditaraf 33,3%, dikategori rendah 0%, dan dikategori sangat rendah sebanyak 2 orang ditaraf 16,7%. Bila dilakukan penjumlahan nilai maka diperoleh mean sebesar 48,95

64 Hasil ini jika diklasifikasikan dapat dikatak bahwa gambaran hasil pretest kelas VIII/3 pada mata pelajaran SKI berada pada kisaran ratarata sedang yaitu berkisar pada interval 43-48. Dengan demikian dapat disimpulkan, rata-rata gambaran pretes hasil belajar kelas kontrol mata pelajaran SKI kelas VIII/3 berada pada kategori sedang. Dapat digambarkan pada histogram berikut: 5 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 <36 37-42 43-48 49-54 55-60 persentase frekuensi Persentase ketuntasan hasil pretest kelas kontrol dapat kita lihat pada tabel 4.3 berikut ini:

65 Tabel 4.3 persentase ketuntasan hasil pretest kelas kontrol KKM: 75 No Responden nilai tuntas/tidak tuntas persentase 1 AA 60 Tidak Tuntas 2 DR 56,7 Tidak Tuntas 3 TD 56,7 Tidak Tuntas 4 AA 53,3 Tidak Tuntas 5 LS 53,3 Tidak Tuntas 6 NY 53,3 Tidak Tuntas 7 HR 46,7 Tidak Tuntas 0% 8 MJ 46,7 Tidak Tuntas 9 AK 43,3 Tidak Tuntas 10 MR 43,3 Tidak Tuntas 11 SY 33,3 Tidak Tuntas 12 AF 30 Tidak Tuntas Nilai Rata-Rata 48,05 Dari tabel presente ketuntasan hasil pretest peserta didik kelas kontrol tampak bahwa tidak ada satupun peserta didik yang mendapat nilai diatas KKM yang telah ditetapkan sekolah. 2. Gambaran Hail Belajar Setelah Dilakukan Pretes pada Kelas Eksperimen Untuk mendapatkan gambaran pretest pada kelas eksperimen maka diberlakukan tes. Langkah awal untuk mengklarifikasi nilai hasil belajar tersebut terlebih dahulu dicaru nilai terendah dan tertinggi. Kemudian untuk menetapkan skala interval dilakukan dengan mengurangi nilai tertinggi dengan nilai terendah. Hasil pengurangan

66 ditambah satu. Selanjutnya hasil yang diperoleh dibagi lima yaitu sebagai jalur skala yang dibutuhkan. Berdasarkan teknik tersebut diperoleh skala interval sebagai berikut: 55-60 : sangat tinggi 49-54 : tinggi 43-48 : sedang 37-42 : rendah 30-36 : sangat rendah Untuk mengetahui distribusi frekuensi hasil pretest kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut untuk mendapatkan jumlah presentasi dilakukan dengan cara membagi frequensi yang sedang dicari frequensinnya dengan jumlah banyaknya individu dan dikali seratus. Tabel 4.4 Skala Interval Hasil Belajar (Pretest) Kelas Eksperimen Klarifikasi Interval Frekuensi persentase Sangat tinggi 55-60 3 27,27% Tinggi 49-54 3 27,27% Sedang 43-48 3 27,27% Rendah 37-42 0 0% Sangat rendah 30-36 2 18,19% Jumlah 11 100%

67 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel di atas diperoleh subjek yang terdiri atas kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Jumlah peserta didik yang memiliki kategori hasil pretes sangat tinggi yaitu 3 orang ditaraf 27.27%, dikategori tinggi berjumlah 3 orang ditaraf 27,27%, dikategori sedang 3 orang ditaraf 27,27%, dikategori rendah 0%, dan dikategori sangat rendah sebanyak 2 orang ditaraf 18.19%. Bila dilakukan penjumlahan nilai maka diperoleh mean sebesar 47,87 Hasil ini jika diklasifikasikan dapat dikatak bahwa gambaran hasil pretest kelas eksperimen VIII/2 pada mata pelajaran SKI berada pada kisaran rata-rata sedang yaitu berkisar pada interval 43-48. Dengan demikian dapat disimpulkan, rata-rata gambaran pretes hasil belajar kelas eksperimen mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam kelas VIII/2 berada pada kategori sedang. Gambarannya dapat dilihat pada histogram berikut: 3,5 3 2,5 2 1,5 persentase frekuensi 1 0,5 0 <36 37-42 43-48 49-54 55-60

68 Untuk persentase ketuntasan hasil pretest kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5 Persentasi Ketuntasan Hasil Pretest Kelas Eksperimen No Responden Nilai Tuntas/Tidak tuntas Persentase 1 AG 60 Tidak Tuntas 2 MS 56,7 Tidak Tuntas 3 SM 56,7 Tidak Tuntas 4 FH 53,3 Tidak Tuntas 5 NN 53,3 Tidak Tuntas 6 HW 50 Tidak Tuntas 0% 7 AL 46,7 Tidak Tuntas 8 AI 43,4 Tidak Tuntas 9 MD 43,3 Tidak Tuntas 10 NP 33,3 Tidak Tuntas 11 NPA 30 Tidak Tuntas Nilai Rata-Rata 47,82 Tabel ini menggambarkan bahwa tidak satupun peserta didik yang mencapai kriteria ketuntasan minimum yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 75. 3. Gambaran Hasil Belajar Kelas Kontrol setelah dilakukan Postest Untuk mendapatkan gambaran pretest pada kelas kontrol maka diberlakukan tes. Langkah awal untuk mengklarifikasi nilai hasil belajar tersebut terlebih dahulu dicaru nilai terendah dan tertinggi. Kemudian untuk menetapkan skala interval dilakukan dengan mengurangi nilai tertinggi dengan nilai terendah. Hasil pengurangan

69 ditambah satu. Selanjutnya hasil yang diperoleh dibagi lima yaitu sebagai jalur skala yang dibutuhkan. Berdasarkan teknik tersebut diperoleh skala interval sebagai berikut: 72-77 : sangat tinggi 66-71 : tinggi 60-65 : sedang 54-59 : rendah 48-53 : sangat rendah Untuk mengetahui distribusi frekuensi hasil pretest kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut. Untuk mendapatkan jumlah presentasi dilakukan dengan cara membagi frequensi yang sedang dicari frequensinnya dengan jumlah banyaknya individu dan dikali seratus. Tabel 4.6 Skala Interval Hasil Belajar (Postest) Kelas Kontrol Klarifikasi Interval Frekuensi Persentase Sangat tinggi 72-77 2 16,68% Tinggi 66-71 1 8,33% Sedang 60-65 4 33,33% Rendah 54-59 1 8,33 Sangat rendah 48-53 4 33,33% Jumlah 12 100% Berdasarkan data yang disajikan pada tabel di atas diperoleh subjek yang terdiri atas kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Jumlah peserta didik yang memiliki kategori hasil postest sangat tinggi yaitu 2 orang ditaraf 16.68%, dikategori tinggi berjumlah 1 orang ditaraf 8,33%, dikategori sedang 4 orang ditaraf

70 33,33%, dikategori rendah 1 orang di taraf 8,33%, dan dikategori sangat rendah sebanyak 4 orang ditaraf 33,33%. Bila dilakukan penjumlahan nilai maka diperoleh mean sebesar 60,55 Hasil ini jika diklasifikasikan dapat dikatakan bahwa gambaran hasil postest kelas kontrol VIII/3 pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam berada pada kisaran rata-rata sedang yaitu berkisar pada interval 60-65. Dengan demikian dapat disimpulkan, rata-rata gambaran postest hasil belajar kelas kontrol mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas VIII/3 berada pada kategori sedang. Gambarannya dapat dilihat pada histogram berikut ini: 5 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 <53 54-59 60-65 66-71 72-77 persentase frekuensi Gambaran ketuntasan hasil postest kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini:

71 Tabel 4.7 Persentase Ketuntasan Hasil Postes Kelas kontrol No Responden Nilai Tuntas/Tidak Tuntas Persentase 1 AA 76,7 Tuntas 8,33% 2 HR 73,3 Tidak Tuntas 3 LS 66,7 Tidak Tuntas 4 NY 63,3 Tidak Tuntas 5 MR 60 Tidak Tuntas 6 RY 60 Tidak Tuntas 7 TD 60 Tidak Tuntas 91,67% 8 MJ 56,7 Tidak Tuntas 9 AK 53,3 Tidak Tuntas 10 AA 53,3 Tidak Tuntas 11 AF 53,3 Tidak Tuntas 12 DR 50 Tidak Tuntas Nilai Rata-Rata 60,55 Dari tabel 4.7 tampak bahwa persentase peserta didik yang mencapai angka ketuntasan yang telah ditetapkan adalah sebesar 8,33%. Sedangkan persentase peserta didik yang belum mencapai tingkat ketuntasan adalah sebesar 91,67%. 4. Gambaran Hasil Belajar Kelas Eksperimen setelah dilakukan Postest Untuk mendapatkan gambaran pretest pada kelas eksperimen maka diberlakukan tes. Langkah awal untuk mengklarifikasi nilai hasil belajar tersebut terlebih dahulu dicari nilai terendah dan tertinggi. Kemudian untuk menetapkan skala interval dilakukan dengan mengurangi nilai tertinggi dengan nilai terendah. Hasil pengurangan ditambah satu. Selanjutnya hasil yang diperoleh dibagi lima yaitu sebagai jalur skala yang dibutuhkan.

72 Berdasarkan teknik tersebut diperoleh skala interval sebagai berikut: 82-86 : sangat tinggi 77-81 : tinggi 72-76 : sedang 67-71 : rendah 62-66 : sangat rendah Untuk mengetahui distribusi frekuensi hasil pretest kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut. Untuk mendapatkan jumlah presentasi dilakukan dengan cara membagi frequensi yang sedang dicari frequensinnya dengan jumlah banyaknya individu dan dikali seratus. Tabel 4.8 Skala Interval Hasil Belajar (Postest) Kelas Eksperimen Klarifikasi Interval Frekuensi persentase Sangat tinggi 82-86 5 45,46% Tinggi 77-81 2 18,18% Sedang 72-76 2 18,18% Rendah 67-71 1 9,09% Sangat rendah 62-66 1 9,09% Jumlah 11 100% Berdasarkan data yang disajikan pada tabel di atas diperoleh subjek yang terdiri atas kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Jumlah peserta didik yang memiliki kategori hasil pretes sangat tinggi yaitu 5 orang ditaraf 45,46%, dikategori tinggi berjumlah 2 orang ditaraf 18,18%, dikategori sedang 2 orang ditaraf 18,18%, dikategori rendah 1 orang sitaraf 9,09%, dan dikategori

73 sangat rendah sebanyak 1 orang ditaraf 9,09%. Bila dilakukan penjumlahan nilai maka diperoleh mean sebesar 78,48 Hasil ini jika diklasifikasikan dapat dikatakan bahwa gambaran hasil pretest kelas eksperimen VIII/2 pada mata pelajaran SKI berada pada kisaran rata-rata sedang yaitu berkisar pada interval 77-81. Dengan demikian dapat disimpulkan, rata-rata gambaran postest hasil belajar kelas eksperimen mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam kelas VIII/2 berada pada kategori tinggi. 6 5 4 3 2 persentase frekuensi 1 0 62-66 67-71 72-77 78-82 83-87 Gamabaran ketuntasan hasil postest kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini:

74 Tabel 4.9 Persentase Ketuntasan Hasil Postet Kelas Eksperimen No Responden Nilai Tuntas/Tidak Tuntas Persentasi 1 AG 86,7 Tuntas 2 MS 86,7 Tuntas 3 NPA 86,7 Tuntas 4 HW 83,3 Tuntas 63,63% 5 SY 83,3 Tuntas 6 AL 80 Tuntas 7 MD 80 Tuntas 8 NF 73,3 Tidak Tuntas 9 HF 73,3 Tidak Tuntas 10 NP 66,7 Tidak Tuntas 36,37% 11 AI 63,3 Tidak Tuntas Nilai Rata-Rata 78,48 Dari tabel 4.9 tampak bahwa persentase ketuntasan hasil belajar postest kelas eksperimen yang diatas KKM adalah sebesar 63,63%, sedangkan peserta didik yang mendapat nilai dibawah KKM adalah sebesar 36,37%. 5. Perbedaaan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol setelah dilakukan Postest Berdasarkan tabel distribusi frekuensi skor kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut diketahui bahwa hasil belajar peserta didik terdapat perbedaan. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 78,48 dan berada pada rentang nilai 77-81

75 dengan presentase 18,18% dengan kategori tinggi. Sedangkan kelas kontrol nilai rata-ratanya yaitu 60,55 berada pada rentang nilai 56-61 dengan kategori sedang dengan presentase 33,33%. Untuk melihat kesimpulan tentang data yang diperoleh dari hasil belajar peserta didik pada kedua kelas sampel, dilakukan analisis statistik. Sebelum melakukan uji hipotesis dengan t-test terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas variansi a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah kedua kelompok data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini dilakukan dengan bantuan SPSS 20, maka diperoleh hasil bahwa data test berdistribusi normal data seperti yang terlihat pada tabel 4.10 berikut: Tabel 4.10 Tests of Normality dengan Uji Lilifors dan Shapiro Wilk kelompok Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. nilai 1,00,210 11,192,881 11,106 2,00,193 12,200 *,918 12,271 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction

76 Tabel diatas menunjukkan hasil uji Shapiro Wilk dan Lilifors. Nilai signifikans Lilifors 0,192 pada kelompok 1 kelas eksperimen dan 0,200 pada kelompok 2 kelas kontrol dimana > 0,05 maka berdasarkan uji lilifors data setiap kelompok berdistribusi normal. Signifikansi uji shapiro wilk pada kelompok 1 sebesar 0,106 > 0,05 dan pada kelompok 2 sebesar 0,271 > 0,05. Karena semua > 0,05 maka kedua kelompok sama-sama berdistribusi normal. Sesuai dengan kriteria ujinya adalah tolak jika nilai signifikan pada output SPSS kurang dari 0,05. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kurva di bawah ini bahwa data pada kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal.

77 a. Uji homogenitas Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah kelas sampel memiliki variansi yang homogen. Uji homogenitas ini dilakukan dengan bantuan SPSS 20 seperti terlihat pada tabel dibawah: Tabel 4.11 Test of Homogeneity of Variances hasil belajar SKI Levene Statistic df1 df2 Sig.,064 1 21,803 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa kedua kelompok kelas tersebut memiliki varians yang homogen yaitu dengan nilai signifikan 0,803> 0,25. Dalam uji dua sisi berarti data homogen. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa data postest kelas Eksperimen dan Kontrol memiliki data yang homogen dan normal. Dengan demikian, untuk mencari perbedaan hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol akan dilakukan uji t. b. Uji hipotesis Uji hipotesis kelas sampel dilakukan dengan menggunakan menggunakan uji-t

78 Karena kedua data berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen, maka dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan rumus uji-t : = 23,5 = 18,2 n 1 = 11 n 2 = 12 s 1 2 = 2,46 s 2 2 = 2,48 s 2 = ( ) ( ) ( )( ) ( )( ) = = = = 2.47 s = s = 1.57 Maka : t =

79 t = t = t = t = 8.08 Dengan = 0,05 dan dk = n 1 + n 2 2 = 11 + 12 2 = 21, maka diperoleh t hitung = 8.08 sedangkan t tabel dengan taraf kepercayaan 95% adalah t tabel = 1.721. 2 Karena t hitung > t tabel maka hipotesis H 0 ditolak dan H 1 diterima. Jadi, Hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam dengan menggunakan metode mind maps lebih tinggi daripada hasil belajar yang menggunakan pembelajaran dengan metode ceramah. Jika uji T dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 20 maka diperoleh data sebagai berikut: 2 Subana, Dkk, Statistik Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia), h.206

80 Tabel 4.11 Uji-T dengan Menggunakan SPSS 20 Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. (2- tailed) Mean Differen ce Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper hasil belaj ar SKI Equal variances assumed Equal variances not assumed,064,803 5,206 21,000 5,207 20,849,000 17,9318 2 17,9318 2 3,44475 3,44379 10,7680 7 10,7669 1 25,095 57 25,096 73 Berdasarkan uji t dengan SPSS atau hasil analisis diperoleh dalam dua sisi atau sig (2-tailed) sebesar = 0,00. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa ( 0,00< 0,025) dalam uji dua sisi. Maka hipotesis Ho yang berbunyi hasil belajar SKI yang menggunakan metode mind maps sama atau tidak lebih bik dari pada hasil belajar yang menggunakan metode ceramah ditolak dan H 1 yang berbunyi pembelajaran yang menggunakan metode mind maps lebih baik dari hasil belajar yang menggunakan metode ceramah diterima. Berikut ini gambaran hasil belajar pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol dan juga hasil belajar postest kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam bentuk histogram.

81 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Column2 mean Pada histogram ini tampak bahwa terdapat adanya peningkatan nilai-rata-rata pada kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan berupa penggunaan metode mind maps. B. Pembahasan Berdasarkan hasil deskripsi dan analisis data diperoleh bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Perbedaan ini disebabkan karena perlakuan yang diberikan berbeda. Pada kelas eksperimen diberikan pembelajaran menggunakan metode mind maps Sedangkan kelas kontrol diberikan perlakuan menggunakan Metode ceramah. Pembelajaran melalui Metode mind maps menurut Sutanto Widura merupakan suatu sistem belajar dan berfikir yang menggunakan kedua belah otak dan sistem belajar dan berfikir yang menggunakan otak sesuai dengan cara berfikirnya. Sistem belajar yang seperti ini melatih anak untuk dapat berfikir secara kritis dan mendalam dan mampu untuk

82 meningkatkan kemampuan kognitif anak. Karna anak diajarkan bagaimana cara menggunakan otak secara aktif dan sekaligus secara kreatif. Dalam pembelajaran dengan menggunakan Metode mind maps tersebut peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok/ tim dan masingmasing kelompok diberikan materi pelajaran yang berbeda. Setelah setiap kelompok mendapatkan materi masing-masing dari mereka membuat mind maps sebagai ringkasn materi yang telah didapat. Kemudian setelah mind maps tersebut selesai kemudian masing-masing kelompok disuruh untuk tampil kedepan dan menjelaskan mind maps yang telah mereka buat. Setelah selesai mempresentasikan pembahasan mereka selanjutnya masing-masing kelompok dipersilahkan untuk mengajukan sebuah pertanyaan kepada kelompok yang tampil sehingga memungkinkan mereka untuk berdiskusi dan mengeluarkan pendapat masing-masing. Baru setelah selesai peserta didik berdiskusi, pendidik akan memberikan kesimpulan terhadap materi dan juga hasil diskusi peserta didik sebelumnya. Dalam hal ini, siswa dapat belajar melatih konsentrasi, kreativitas dan juga kemampuan untuk mengolah data dan informasi yang mereka terima. Selain itu peserta didik juga akan dilatih untuk mengembangkan kemampuan mengeluarkan pendapat dan juga kemampuan bertanya dan juga saling menghargai pendapat untuk orang lain. Melalui metode mind maps akan lebih berkesan dan menarik bagi siswa dan diharapkan siswa dapat meningkatkan hasil belajar SKI

83 nantinya. Kelas yang diterapkan pembelajaran Metode mind maps lebih baik dari kelas yang menerapkan Metode ceramah hal ini disebabkan karena pada saat menerapkan Metode mind maps dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam mampu menjadikan peserta didik bekerja sama dalam membuat mind maps dan menjawab pertanyaan ketika berdiskusi, karena peserta didik ditugaskan untuk berpartisipasi aktif dalam kelompoknya sehingga mereka tidak merasa bosan dalam belajar. Sedangkan untuk kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah saja, peserta didik hanya mendengar penjelasan dari pendidik. Aktivitas pembelajaran yang terjadi hanyalah aktivitas mendengar saja. Kemudian ketika pendidik sudah memberikan penjelasan baru pada akhirakhir waktu peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya ataupun kesempatan untuk menjawab pertanyaan dari pendidik. Untuk menguatkan pemahaman peserta didik maka pendidik menyuruh peserta didik untuk membuat dokumentasi pelajaran berupa mencatat materi pelajaran yang telah dijelaskan sebelumnya kedalam buku catatan. Penggunaan metode ceramah mendidik peserta didik untuk selalu fokus dalam pembelajaran, melatih peserta didik bagaimana cara mendengar informasi dengan baik kemudian setelah mendengarkan informasi tersebut peserta didik dilatih untuk menuangkan informasi yang diterima tersebut kedalam buku catatan. Namun apabila dibuat perbandingan antara penggunaan metode mind maps dan penggunaan metode ceramah selama proses pembelajaran berlangsung, tampak bahwa

84 peserta didik yang menggunakan metode mind maps lebih mengalami peningkatan baik dari segi aktivitas peserta didik itu sendiri maupun terhadap hasil belajar peserta didik. Apabila ditinjau dari tes akhir, diperoleh bahwa hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam peserta didik kelas eksperimen dengan menerapkan Metode mind maps lebih tinggi dari pada hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam peserta didik yang menerapkan pembelajaran melaui metode ceramah. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Rata-rata pada kelas eksperimen adalah 78,48 sedangkan kelas kontrol 60,55. Dan nilai tertinggi kelas eksperimen adalah 86,7 sedangkan pada kelas kontrol juga 76,7, serta nilai terendah kelas eksperimen adalah 63,3 dan nilai terendah pada kelas kontrol 50. Pada kelas eksperimen jumlah peserta didik yang mencapai KKM mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sebanyak 7 peserta didik dengan persentase ketuntasan 63,33%. Sedangkan pada kelas kontrol sebanyak 1 peserta didik dengan persentase ketuntasan 8,33%. Sehingga dapat terlihat bahwa hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam peserta didik kelas eksperimen tinggi baik dari hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam peserta didik kelas kontrol. Penelitian yang terlebih dahulu yang dilakukan oleh Lina Herlina dengan penelitiannya yang berjudul Penggunaan metode mind maps untuk meningkatkan hasil belajar IPA di SMPN 281 Jakarta menunjukkan

85 bahwa meningkatnya hasil belajar peserta didik dari 65,9 menjadi 85,6. Dan penelitian lainnya yang dilakuka oleh Andi Ardinal dengan judul penelitiannya Penerapan teknik mind mapping untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA pada peserta didik kelas V SDN 03 Batung, Kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang untuk bagian hasil belajar peserta didik terdapat adanya peningkatan hasil belajar pada setiap siklus, pada siklus pertama jumlah persentase peserta didik yang lulus yaitu 76% dan meningkat pada siklus kedua persentase siswa yang lulus yaitu mencapai angka 96%. Jadi memang tampak bahwa penggunaan metode mind maps dapat mneingkatkan hasil belajar siswa berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya pada sekolah dan lokasi yang berbeda. Hasil penelitian yang dilakukan di kelas VIII/2 MTs Bawan, juga terlihat bahwa penerapan Metode mind maps mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Dari hasil penilaian pada aspek kognitif, terlihat bahwa hasil belajar peserta didik pada kelas eksperimen ada peningkatan. Berbeda halnya dengan kelas kontrol, penulis menerangkan materi pelajaran, menjelaskan berdasarkan contoh yang sesuai dengan materi, meminta siswa untuk membaca materi tersebut yang ada dalam buku SKI, melakukan tanya jawab terhadap materi terkait, kemudian meminta peserta didik untuk menyimpulkan Pembelajaran, namun tidak beberapa peserta didik yang bisa menyimpulkan.

86 Berdasarkan penyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang menggunakan Metode mind maps memberikan pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik kelas VIII MTs Bawan Kabupaten Agam.