commit 77 to user BAB IV HASIL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat

STATISTIK DESKRIPTIF. Statistics. Strategi Membaca

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

PENGARUH KREATIVITAS DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN. a. Sebelum Uji b. Setelah Uji

BAB IV HASIL PENELITIAN

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. meminta ijin ke MTs Darul Falah Bendiljati Kulon dengan memberikan surat

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun

Surat Pengantar Pengisian Angket Angket Uj i Coba Instrumen Penelitian Reka pitulasi Data Hasil Uji Coba Instrumen Hasil Validitas dan Reliabilitas

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

Bagian 1. Angket Uji Coba Rekapitulasi Data Uji Coba Instrumen Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskrispsi Data

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. serta nilai dari tes kemampuan menyelesaikan soal cerita materi poko. penyajian data hasil penelitian sebagai berikut:

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

LAMPIRAN. Jumlah Tabungan, Deposito, dan Kredit Tahun (dalam Rp 000)

Lampiran 1 Kuesioner Minat Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan. (Instrumen yang Diujikan)

BAB VI HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah penyebaran kuesioner kepada siswa kelas VII SMP N 11

UJI PRASYARAT DATA 1. UJI NORMALITAS DATA a. Uji Normalitas Data Kinerja Mengajar Guru (Y) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N 104

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS KORELASI ANTARA NILAI BTQ DENGAN PRESTASI BELAJAR MAPEL PAI DI SD KANDANG PANJANG 01 PEKALONGAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut :

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

KUESIONER PENGARUH PERILAKU WIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KULINER SETIA BUDI MEDAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1: KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Kompensasi terhadap Prestasi Kerja Guru pada SMK Eka Prasetya Medan.

LAMPIRAN. 1. Data Bank Umum Syariah. Sukuk Ritel (dalam jutaan) Ukuran Perusahaan DPK. Bagi Hasil (dalam jutaan) Suku Bunga.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ),

41-50 tahun Lebih dari 50 tahun tahun 2. Lama Bekerja : < 5 tahun 6-10 tahun

LAMPIRAN HASIL PERHITUNGAN DATA PERUSAHAAN. EVA (Rp) EVA (Rp) EVA (Rp)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Karakteristik Responden Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 51 siswa. Berdasarkan dokumentasi mengenai data siswa, dapat diketahui karakteristik responden dipandang dari segi kegiatan ekstrakurikuler siswa di sekolah dan asal siswa sebagai berikut : a. Karakteristik Responden Berdasarkan Kegiatan Ekstrakurikuler Karakteristik responden siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta apabila dikelompokkan berdasarkan keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah adalah sebagai berikut : Tabel 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Kegiatan Ekstrakurikuler Keg. Ekstrakurikuler Frekuensi Persentase (%) Siswa ikut 35 68,63% Siswa tidak ikut 16 31,37% Jumlah 51 100% Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013 Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa mayoritas siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran ikut serta dalam kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah. Dari 51 siswa, 68,63% siswa ikut serta dalam kegiatan ekstrakurikuler, sedangkan 31,37% siswa tidak ikut dalam kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah diikuti oleh sebagian siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran. Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMK Batik 2 Surakarta diantaranya: pramuka, pencak silat, basket, nari, PMR, dan PKS. Walaupun kegiatan ekstrakurikuler ini tidak wajib diikuti oleh siswa, tetapi rata-rata siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka dan basket untuk menambah pengetahuan mereka di bidang lain. commit 77 to user

78 Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian siswa kelas X tidak hanya ingin memperoleh pengetahuan di dalam kelas saja yaitu dengan menerima materi dari guru, tetapi siswa kelas X ingin mengembangkan soft skill atau keterampilan mereka di luar kelas yaitu dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Dengan demikian, diharapkan siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran dapat meningkatkan aktivitas belajar mandiri di sekolah. b. Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Siswa Karakteristik responden siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta apabila dikelompokkan berdasarkan asal tempat tinggal siswa adalah sebagai berikut : Tabel 4. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Siswa Asal Siswa Frekuensi Persentase (%) Dalam Kota 20 39,22% Luar Kota 31 60,78% Jumlah 51 100% Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013 Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran sebagian besar bertempat tinggal di luar kota. Dari 51 siswa, 60,78% siswa bertempat tinggal di luar kota, sedangkan 39,22% siswa bertempat tinggal di dalam kota. Hal ini menunjukkan bahwa jika dilihat dari segi asal siswa yang cenderung bertempat tinggal di luar kota diantaranya: Sukoharjo, Kartasura, Karanganyar, Boyolali, kemandirian siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran cukup tinggi. Hal ini dikarenakan siswa yang bertempat tinggal di luar kota untuk menuju ke SMK Batik 2 Surakarta, mereka harus datang lebih awal padahal sebagian siswa untuk menuju ke sekolah dengan menggunakan bis. Sehingga mereka harus mempersiapkan segala kebutuhannya lebih awal supaya tidak terlambat menuju ke sekolah. Dengan demikian, diharapkan siswa kelas X program

79 keahlian Administrasi Perkantoran dapat meningkatkan aktivitas belajar mandiri di sekolah. B. Deskripsi Data Penelitian ini mengupas tentang Pemberian Penguatan (Reinforcement) dan Belajar Mandiri Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta Tahun Ajaran 2012/ 2013, dari judul tersebut terdapat tiga variabel yaitu dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Adapun variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pemberian penguatan (reinforcement), sebagai variabel bebas pertama (X 1 ) 2. Belajar mandiri, sebagai variabel bebas kedua (X 2 ) 3. Prestasi belajar Melakukan Prosedur Administrasi, sebagai variabel terikat (Y). Data ketiga variabel tersebut diperoleh melalui teknik angket dan dokumentasi. Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang pemberian penguatan (reinforcement) dan belajar mandiri, sedangkan dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar Melakukan Prosedur Administrasi, yaitu nilai raport mid semester genap dan daftar absensi siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta Tahun Ajaran 2012/ 2013 serta data lain yang dibutuhkan. Sebelum angket digunakan sebagai instrumen penelitian, terlebih dahulu angket diuji cobakan (try out). Pelaksanaan try out dilakukan kepada 30 siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Batik 2 Surakarta di luar sampel penelitian. Try out dilakukan dengan maksud untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas dari item-item yang terdapat di dalam angket. Sehingga dapat diketahui item-item yang memenuhi dan tidak memenuhi syarat validitas dan reliabilitas.

80 Adapun hasil uji validitas dan reliabilitas angket adalah sebagai berikut : 1. Hasil Uji Validitas Hasil uji validitas angket mengenai pemberian penguatan (reinforcement) sebanyak 30 butir pernyataan dan terdapat 5 pernyataan yang tidak valid, yaitu nomor 2, 12, 16, 26, dan 29 (lampiran 6). Hasil uji validitas angket mengenai belajar mandiri sebanyak 25 butir pernyataan dan terdapat 4 pernyataan yang tidak valid, yaitu pernyataan nomor 35, 41, 45, dan 52 (lampiran 8). Item-item di dalam angket yang tidak valid selanjutnya tidak digunakan atau dihilangkan dalam mengambil data penelitian dan tidak dimasukkan dalam penyusunan atau tidak membuat item baru, karena sudah terwakili oleh item pernyataan yang lain yang masih termasuk dalam satu indikator. Sehingga item pernyataan yang valid adalah sebanyak 46 yang digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini. 2. Hasil Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas instrumen mengenai pemberian penguatan (reinforcement) (X 1 ) diperoleh nilai sebesar 0,854 yang apabila dikonsultasikan dengan r tabel dengan taraf signifikansi 0,05 dan jumlah sampel sebanyak 30 maka didapat nilai r tabel sebesar 0,361. Sehingga 0,854 > 0,361 maka instrumen variabel X 1 dinyatakan reliabel (lampiran 7). Hasil nilai untuk belajar mandiri (X 2 ) diperoleh nilai sebesar 0,869 yang apabila dikonsultasikan dengan r tabel dengan taraf signifikansi 0,05 dan jumlah sampel sebanyak 30 maka didapat nilai r tabel sebesar 0,361. Sehingga 0,869 > 0,361 maka instrumen variabel X 2 dinyatakan reliabel (lampiran 9). Hasil dari pengumpulan data melalui angket kemudian di skoring dan melalui proses tabulasi. Sehingga tabulasi data meliputi pemberian penguatan (reinforcement) dan belajar mandiri. Kemudian dirangkum dalam sebuah tabel data penelitian.

81 Berdasarkan data penelitian tersebut kemudian dilakukan deskripsi data sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4. 3. Hasil Analisis Deskripsi Data N Valid Missing Mean Median Mode Std. Deviation Variance Minimum Maximum Sum berikut : Dari tabel 4.3, maka peneliti mengemukakan deskripsi data sebagai 1. Pemberian Penguatan (Reinforcement) (X 1 ) Pemberian penguatan (reinforcement) merupakan variabel bebas pertama (X 1 ) dalam penelitian ini. Dari tabulasi data variabel pemberian penguatan (reinforcement) dapat diketahui bahwa : a. Nilai tertinggi = 93 b. Nilai terendah = 52 c. Nilai rata-rata = 76,04 Penguatan Belajar_ Mandiri Prestasi_ belajar 51 51 51 0 0 0 76,04 65,69 84,20 77,00 64,00 85,00 87 58 a 88 10,636 8,024 8,018 113,118 64,380 64,281 52 47 65 93 79 98 3878 3350 4294 Tanggapan responden mengenai pemberian penguatan (reinforcement) rata-rata mempunyai skor 76,04. Angket tentang pemberian penguatan (reinforcement) terdiri dari 25 pernyataan yang pengukurannya dinilai dengan 4 alternatif jawaban dengan skor 1 4. Apabila dihitung dengan persentase maka diperoleh jumlah skor tertinggi sebesar 4 x 25 x 51 = 5100. Jumlah skor hasil pengumpulan data pemberian penguatan (reinforcement) (X 1 ) = 3878. Dengan demikian, tingkat pemberian penguatan (reinforcement) di SMK Batik 2 Surakarta tahun 2013 sebesar 3878 : 5100 = 0,7604 atau sebesar

82 76,0%. Data selengkapnya mengenai pemberian penguatan (reinforcement) terdapat pada lampiran 16. Distribusi data pemberian penguatan (reinforcement) dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4. 4. Distribusi Data Pemberian Penguatan (Reinforcement) Interval Frekuensi Persentase 52-57 3 5,88% 58-63 5 9,80% 64-69 5 9,80% 70-75 9 17,65% 76-81 10 19,61% 82-87 13 25,49% 88-93 6 11,76% Jumlah 51 100 Berdasarkan tabel distribusi data variabel pemberian penguatan (reinforcement) di atas dapat diketahui bahwa pada distribusi data variabel X 1 diperoleh kelas sebanyak 7 dan panjang interval 6. Nilai yang paling banyak muncul terdapat pada interval 82 87 dengan frekuensi sebanyak 13 sebesar 25,49%. Gambaran mengenai distribusi variabel pemberian penguatan (reinforcement) dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Frekuensi 14 12 10 8 6 4 2 0 52-57 58-63 64-69 70-75 76-81 82-87 88-93 Pemberian Penguatan Gambar 4. 1. Histogram Data Pemberian Penguatan (Reinforcement)

83 2. Belajar Mandiri (X 2 ) Belajar mandiri merupakan variabel bebas kedua (X 2 ) dalam penelitian ini. Dari tabulasi data variabel belajar mandiri dapat diketahui sebagai berikut : a. Nilai tertinggi = 79 b. Nilai terendah = 47 c. Nilai rata-rata = 65,69 Tanggapan responden mengenai belajar mandiri rata-rata mempunyai skor 65,69. Angket tentang belajar mandiri terdiri dari 21 pernyataan yang pengukurannya dinilai dengan 4 alternatif jawaban dengan skor 1 4. Apabila dihitung dengan persentase maka diperoleh jumlah skor tertinggi sebesar 4 x 21 x 51 = 4284. Jumlah skor hasil pengumpulan data belajar mandiri (X 2 ) = 3350. Dengan demikian, tingkat belajar mandiri di SMK Batik 2 Surakarta tahun 2013 sebesar 3350 : 4284 = 0,7820 atau sebesar 78,2%. Data selengkapnya mengenai belajar mandiri terdapat pada lampiran 17. Distribusi data belajar mandiri dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4. 5. Distribusi Frekuensi Data Belajar Mandiri Interval Frekuensi Persentase 47-51 2 3,92% 52-56 5 9,80% 57-61 10 19,61% 62-66 10 19,61% 67-71 8 15,69% 72-76 11 21,57% 77-81 5 9,80% Jumlah 51 100 Berdasarkan tabel distribusi data variabel belajar mandiri di atas dapat diketahui bahwa pada distribusi data variabel X 2 diperoleh kelas sebanyak 7 dan panjang interval 5. Nilai yang paling banyak muncul terdapat pada interval 72 76 dengan frekuensi sebanyak 11 sebesar 21,57%.

84 Gambaran mengenai distribusi variabel belajar mandiri dapat dilihat pada gambar di bawah ini : 12 10 Frekuensi 8 6 4 2 0 47-51 52-56 57-61 62-66 67-71 72-76 77-81 Belajar Mandiri Gambar 4. 2. Histogram Data Belajar Mandiri 3. Prestasi Belajar (Y) Prestasi belajar Melakukan Prosedur Administrasi merupakan variabel terikat (Y) dalam penelitian ini. Berdasarkan teknik dokumentasi, data prestasi belajar yang diambil dari hasil nilai raport mid semester genap dapat diketahui sebagai berikut : a. Nilai tertinggi = 98 b. Nilai terendah = 65 c. Nilai rata-rata = 84,20 Tanggapan responden mengenai prestasi belajar rata-rata mempunyai skor 84,20. Apabila nilai variabel prestasi belajar dihitung dalam persentase, dengan diketahui nilai tertinggi yang mungkin dicapai adalah 100 dan jumlah responden sebanyak 51 siswa, maka diperoleh skor tertinggi variabel prestasi belajar 51 x 100 = 5100. Jumlah skor hasil pengumpulan data prestasi belajar (Y) = 4294. Dengan demikian, tingkat prestasi belajar mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta Tahun 2012/ 2013 sebesar

85 4294 : 5100 = 0,8420 atau sebesar 84,2%. Data selengkapnya mengenai prestasi belajar terdapat pada lampiran 18. Distribusi data prestasi belajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4. 6. Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar Interval Frekuensi Persentase 65-69 3 5,88% 70-74 4 7,84% 75-79 5 9,80% 80-84 11 21,57% 85-89 14 27,45% 90-94 9 17,65% 95-99 5 9,80% Jumlah 51 100 Berdasarkan tabel distribusi data variabel prestasi belajar di atas dapat diketahui bahwa pada distribusi data variabel Y diperoleh kelas sebanyak 7 dan panjang interval 5. Nilai yang paling banyak muncul terdapat pada interval 85 89 dengan frekuensi sebanyak 14 sebesar 27,45%. Gambaran mengenai distribusi variabel prestasi belajar dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Frekuensi 16 14 12 10 8 6 4 2 0 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94 95-99 Prestasi Belajar Gambar 4. 3. Histogram Data Prestasi Belajar

86 C. Uji Persyaratan Analisis Langkah selanjutnya yang peneliti lakukan adalah dengan melaksanakan pengujian persyaratan analisis yang merupakan langkah dalam melakukan pengujian hipotesis yaitu membuktikan hipotesis yang dirumuskan diterima atau ditolak. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat melakukan analisis data dengan uji korelasi regresi ganda yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Uji Normalitas 2. Uji Linieritas 3. Uji Independensi Untuk memenuhi syarat-syarat dalam pelaksanaan pengujian hipotesis maka dilakukan kegiatan sebagai berikut : 1. Melakukan Uji Normalitas untuk setiap variabel X 1, X 2, dan Y Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang telah diperoleh mempunyai sebaran data yang normal, maksudnya penyebaran nilai dari sampel yang mewakili telah mencerminkan populasinya. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan One sample Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikan 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05 atau signifikansi > 0,05 (Dwi Priyatno, 2008: 40). Hasil dari uji normalitas data penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 4. 7. Hasil Uji Normalitas Data N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Penguatan Belajar_ Mandiri Prestasi_ belajar 51 51 51 Mean 76,04 65,69 84,20 Std. Deviation 10,636 8,024 8,018 Absolute,116,102,133 Positive,063,102,069 Negative -,116 -,099 -,133,829,726,953,497,667,324

87 Dari hasil tersebut, maka dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Uji Normalitas Pemberian Penguatan (Reinforcement) (X 1 ) Dari hasil perhitungan uji normalitas data dengan program SPSS 17.0 di atas, diperoleh output harga Kolmogorov Smirnov Z untuk variabel pemberian penguatan (reinforcement) sebesar 0,829 dan nilai signifikansi atau Asymp. Sig sebesar 0,497. Apabila dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% diperoleh sig. X 1 > 0,05 atau 0,497 > 0,05 maka Ho diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebaran data pemberian penguatan (reinforcement) berdistribusi normal. (Lampiran 19) b. Uji Normalitas Belajar Mandiri (X 2 ) Dari hasil perhitungan uji normalitas data dengan program SPSS 17.0 di atas, diperoleh output harga Kolmogorov Smirnov Z untuk variabel belajar mandiri sebesar 0,726 dan nilai signifikansi atau Asymp. Sig sebesar 0,667. Apabila dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% diperoleh sig. X 2 > 0,05 atau 0,667 > 0,05 maka Ho diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebaran data belajar mandiri berdistribusi normal. (Lampiran 19) c. Uji Normalitas Prestasi Belajar Melakukan Prosedur Administrasi (Y) Dari hasil perhitungan uji normalitas data dengan program SPSS 17.0 di atas, diperoleh output harga Kolmogorov Smirnov Z untuk variabel prestasi belajar sebesar 0,953 dan nilai signifikansi atau Asymp. Sig sebesar 0,324. Apabila dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% diperoleh sig. Y > 0,05 atau 0,324 > 0,05 maka Ho diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebaran data prestasi belajar Melakukan Prosedur Administrasi berdistribusi normal. (Lampiran 19) 2. Melakukan Uji Linearitas X 1 Terhadap Y dan X 2 Terhadap Y Uji linearitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang linear terhadap variabel yang diukur. Kelinearan

88 suatu variabel yang dimaksud adalah bahwa jika terdapat kenaikan nilai variabel bebas, maka akan diikuti pula oleh kenaikan variabel terikat. Uji linearitas X terhadap Y dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil dari uji linearitas data penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut : a. Linearitas Pemberian Penguatan (Reinforcement) terhadap Prestasi Belajar Melakukan Prosedur Administrasi (X 1 Y) Tabel 4. 8. Hasil Uji Linearitas X 1 Y Prestasi_ belajar * Penguatan Between Groups Within Groups Total Sum of Mean Squares df Square F Sig. (Combined) 1853,039 29 63,898,986,522 Linearity 704,826 1 704,826 10,875,003 Deviation from 1148,213 Linearity 28 41,008,633,872 1361,000 21 64,810 3214,039 50 Dari hasil perhitungan uji linearitas data pada tabel ANOVA diperoleh harga F hitung Deviation from linearity pengaruh antara pemberian penguatan (reinforcement) terhadap prestasi belajar Melakukan Prosedur Administrasi sebesar 0,633 dan nilai signifikansi sebesar 0,872. Apabila dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% maka diperoleh 0,872 > 0,05. Sedangkan nilai F hitung apabila dikonsultasikan dengan F tabel, dimana untuk dk pembilang = k 2 = 30 2 = 28 dan dk penyebut = N k = 51 30 = 21, diperoleh F tabel = 2,00 maka F hitung < F tabel atau 0,633 < 2,00 sehingga, model linear yang diambil cocok. Jadi, dapat dsimpulkan pengaruh kedua variabel bersifat linear (X 1 linear terhadap Y). (lampiran 20) b. Linearitas Belajar Mandiri terhadap Prestasi Belajar Melakukan Prosedur Administrasi (X 2 Y)

89 Tabel 4. 9. Hasil Uji Linearitas X 2 Y Prestasi_ belajar * Belajar_ Mandiri Between Groups Within Groups Dari hasil perhitungan uji linearitas data pada tabel ANOVA diperoleh harga F hitung Deviation from linearity pengaruh antara belajar mandiri terhadap prestasi belajar Melakukan Prosedur Administrasi sebesar 0,756 dan nilai signifikansi sebesar 0,752. Apabila dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% maka diperoleh 0,752 > 0,05. Sedangkan nilai F hitung apabila dikonsultasikan dengan F tabel, dimana untuk dk pembilang = k 2 = 26 2 = 24 dan dk penyebut = N k = 51 26 = 25, diperoleh F tabel = 1,96 maka F hitung < F tabel atau 0,756 < 1,96 sehingga model linear yang diambil cocok. Jadi, dapat dsimpulkan pengaruh kedua variabel bersifat linear (X 2 linear terhadap Y). (lampiran 21) (Combined) Linearity Deviation from Linearity Sum of Mean Squares df Square F Sig. 1864,539 25 74,582 1,382,212 885,314 1 885,314 16,401,000 979,226 24 40,801,756,752 1349,500 25 53,980 Total 3214,039 50 3. Melakukan Uji Independensi Uji independensi digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas terdapat hubungan yang signifikan atau tidak. Dalam penelitian ini, uji independensi dilakukan dengan mengkorelasikan antara variabel X 1 dan X 2. Hasil dari uji independensi data penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

90 Tabel 4. 10. Hasil Uji Independensi Data Penguatan Belajar_Mandiri Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Belajar_ Penguatan Mandiri 1,083,561 51 51,083 1,561 51 51 Dari hasil perhitungan uji independensi data diperoleh harga r hitung (pearson correlation) pengaruh antara pemberian penguatan (reinforcement) terhadap belajar mandiri sebesar 0,083 dan nilai signifikansi sebesar 0,561. Apabila dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% maka 0,561 > 0,05. Sedangkan nilai r tabel untuk N=51 adalah 0,276. Apabila r hitung dikonsultasikan dengan r tabel diperoleh r hitung < r tabel atau 0,083 < 0,276, maka Ho diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh kedua variabel bersifat independensi atau antara X 1 dan X 2 tidak terdapat hubungan (X 1 independensi terhadap X 2 ). (lampiran 22) D. Menguji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis alternatif yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Hipotesis diterima apabila hasil analisis dari data yang telah terkumpul memiliki data yang signifikan, sehingga dapat membuktikan pernyataan di dalam hipotesis. Sebaliknya hipotesis akan ditolak apabila hasil analisis data tidak signifikan yang berarti tidak dapat membuktikan pernyataan di dalam hipotesis. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian hipotesis dalam penelitian ini meliputi : 1. Analisis Data 2. Penafsiran Pengujian Hipotesis 3. Kesimpulan Pengujian Hipotesis

91 Adapun penjabaran dari langkah-langkah dalam pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Analisis Data Data yang telah terkumpul disusun secara sistematis dalam data induk (lampiran 13) dan tabel kerja analisis data (lampiran 14). Selanjutnya melakukan pengujian persyaratan analisis yang merupakan langkah dalam melakukan pengujian hipotesis. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat melakukan analisis data dengan uji korelasi ganda yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan program SPSS 17.0 sebagai berikut : a. Menguji Koefisien Korelasi 1) Menguji koefisien korelasi sederhana antara X 1 terhadap Y dan X 2 terhadap Y a) Menguji koefisien korelasi sederhana X 1 Y Tabel 4. 11. Hasil Uji Koefisien Korelasi Sederhana X 1 Prestasi_belajar Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Penguatan Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Dari hasil perhitungan uji koefisien korelasi sederhana diperoleh harga r hitung (pearson correlation) pengaruh antara pemberian penguatan (reinforcement) terhadap prestasi belajar Melakukan Prosedur Administrasi sebesar 0,468 dan nilai signifikansi sebesar 0,001. Apabila dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% maka diperoleh 0,001 < 0,005. Sedangkan nilai r tabel untuk N=51 adalah 0,276. Apabila r hitung dikonsultasikan dengan r tabel diperoleh r hitung > r tabel atau 0,468 > 0,276, maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Y Prestasi_ belajar Penguatan 1,468**,001 51 51,468** 1,001 51 51

92 yang signifikan antara kedua variabel (X 1 signifikan terhadap Y). (lampiran 23) b) Menguji koefisien korelasi sederhana X 2 Y Tabel 4. 12. Hasil Uji Koefisien Korelasi Sederhana X 2 Prestasi_belajar Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Belajar_Mandiri Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Y Prestasi_ Belajar belajar _ Mandiri 1,525**,000 51 51,525** 1,000 51 51 Dari hasil perhitungan uji koefisien korelasi sederhana diperoleh harga r hitung (pearson correlation) pengaruh antara belajar mandiri terhadap prestasi belajar Melakukan Prosedur Administrasi sebesar 0,525 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Apabila dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% maka diperoleh 0,000 < 0,005. Sedangkan nilai r tabel untuk N=51 adalah 0,276. Apabila r hitung dikonsultasikan dengan r tabel diperoleh r hitung > r tabel atau 0,525 > 0,276, maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kedua variabel (X 2 signifikan terhadap Y). (lampiran 24) 2) Menguji koefisien korelasi multipel antara kriterium Y dengan prediktor X 1 dan prediktor X 2 Apabila menghitung koefisien multipel antara kriterium Y dengan prediktor X 1 dan prediktor X 2 menggunakan program SPSS 17.0 dapat dilihat pada output Model Summary sebagai berikut :

93 Tabel 4. 13. Hasil Uji koefisien korelasi multipel Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1,676 a,457,434 6,030 1,470 Berdasarkan hasil perhitungan pada Model Summary diperoleh harga koefisien korelasi multipel (R) sebesar 0,676 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel Y dengan kedua variabel independentnya adalah kuat karena lebih besar dari 0,05 atau 0,676 > 0,05. Sedangkan harga koefisien determinasi (R²) atau angka R Square sebesar 0,457. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa besarnya kontribusi kedua variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 45,7%. Adapun sisanya sebesar 54,3%, (100% - 45,7% = 54,3%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak tercakup dalam penelitian ini. (lampiran 25) b. Menguji Signifikansi Tabel 4. 14. Hasil Uji Signifikansi Model Sum of Mean Squares df Square F Sig. 1 Regression 1468,667 2 734,334 20,195,000 a Residual 1745,372 48 36,362 Total 3214,039 50 Dari hasil perhitungan uji signifikansi pada tabel ANOVA diperoleh nilai F hitung uji signifikansi koefisien korelasi ganda sebesar 20,195 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Apabila dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% maka diperoleh 0,000 < 0,05. Sedangkan nilai F tabel dari N=51 sebesar 3,191. Apabila dibandingkan dengan nilai F tabel diperoleh nilai F hitung > F tabel atau 20,195 > 3,191, maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian penguatan

94 (reinforcement) dan belajar mandiri secara bersama-sama terhadap prestasi belajar Melakukan Prosedur Administrasi. (lampiran 25) c. Garis Regresi Linear Multipel Persamaan regresi diperoleh dari hasil penghitungan data yang ada pada tabel coefficient. Persamaan regresi dapat dilihat pada output program SPSS 17.0 sebagai berikut : Berdasarkan tabel di atas, diperoleh persamaan regresi linear multipel sebagai berikut : = 27,581 + 0,322 X 1 + 0,489 X 2 Keterangan : X 1 X 2 Tabel 4. 15 Hasil Uji Persamaan Regresi Multipel Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) 27,581 8,949 3,082,003 Penguatan,322,080,428 4,005,000,993 1,0 Belajar_ Mandiri,489,107,489 4,583,000,993 1,0 : Prestasi belajar Melakukan Prosedur Administrasi : Pemberian penguatan (reinforcement) : Belajar mandiri Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Konstanta sebesar 27,581 secara sistematis menyatakan bahwa jika nilai variabel bebas X 1 dan X 2 sama dengan nol, maka nilai Y adalah 27,581. Koefisien regresi X 1 = 0,322 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan atau penurunan satu unit pemberian penguatan (reinforcement) maka akan meningkatkan atau menurunkan prestasi belajar siswa sebesar 0,322. Koefisien regresi X 2 = 0,489 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan atau penurunan satu unit belajar mandiri maka akan meningkatkan atau menurunkan prestasi belajar siswa sebesar 0,489. (lampiran 25)

95 d. Menghitung Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif X 1 dan X 2 terhadap Y Setelah melalui perhitungan sesuai dengan rumus seperti yang terlihat pada lampiran 26 diperoleh hasil sebagai berikut : 1) Sumbangan relatif X 1 dan X 2 terhadap Y a) Sumbangan relatif pemberian penguatan (reinforcement) (X 1 ) terhadap prestasi belajar Melakukan Prosedur Administrasi (Y) sebesar 43,82%. b) Sumbangan relatif belajar mandiri (X 2 ) terhadap prestasi belajar Melakukan Prosedur Administrasi (Y) sebesar 56,18%. 2) Sumbangan efektif X 1 dan X 2 terhadap Y a) Sumbangan efektif pemberian penguatan (reinforcement) (X 1 ) terhadap prestasi belajar Melakukan Prosedur Administrasi (Y) sebesar 20,02%. b) Sumbangan efektif belajar mandiri (X 2 ) terhadap prestasi belajar Melakukan Prosedur Administrasi (Y) sebesar 25,68%. 2. Penafsiran Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan analisis data untuk pengujian hipotesis selanjutnya dilakukan penafsiran pengujian hipotesis. Penafsiran terhadap regresi linear hanya dapat dipertanggungjawabkan bila nilai r hitung dan F hitung yang diperoleh berarti atau signifikan. Penafsiran pengujian hipotesis dapat dikemukakan sebagai berikut: a. Uji Koefisien Korelasi Sederhana 1) Korelasi antara X 1 terhadap Y Dari pengujian hasil analisis data pada tabel Pearson Correlation (lampiran 23), untuk mengetahui keberartian pemberian penguatan (reinforcement) (X 1 ) terhadap prestasi belajar Melakukan Prosedur Administrasi (Y) diperoleh nilai r hitung sebesar 0,468 dan r tabel pada N=51 dan taraf signifikansi 5% sebesar 0,276. Dengan demikian, maka r hitung > r tabel atau 0,468 > 0,276. Sehingga dapat ditafsirkan bahwa pemberian

96 penguatan (reinforcement) berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Besarnya pengaruh dalam penelitian ini dapat dilihat dari besarnya sumbangan relatif pemberian penguatan (reinforcement) terhadap prestasi belajar sebesar 43,82% dan sumbangan efektif sebesar 20,02%. Besarnya nilai sumbangan diperoleh dari aspek-aspek yang terdapat dalam pemberian penguatan (reinforcement). Dari aspek-aspek yang ada tersebut, apabila terlaksana akan membantu siswa dalam usahanya meningkatkan prestasi belajar yang tinggi. 2) Korelasi antara X 2 terhadap Y Dari pengujian hasil analisis data pada tabel Pearson Correlation (lampiran 24), untuk mengetahui keberartian belajar mandiri (X 2 ) terhadap prestasi belajar Melakukan Prosedur Administrasi (Y) diperoleh nilai r hitung sebesar 0,525 dan r tabel pada N=51 dan taraf signifikansi 5% sebesar 0,276. Dengan demikian, maka r hitung > r tabel atau 0,525 > 0,276. Sehingga dapat ditafsirkan bahwa belajar mandiri berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Besarnya pengaruh dalam penelitian ini dapat dilihat dari besarnya sumbangan relatif belajar mandiri terhadap prestasi belajar sebesar 56,18% dan sumbangan efektif sebesar 25,68%. Besarnya nilai sumbangan diperoleh dari aspek-aspek yang terdapat dalam belajar mandiri. Dari aspek-aspek yang ada tersebut, apabila terlaksana akan membantu siswa dalam usahanya meningkatkan prestasi belajar yang tinggi. b. Korelasi Multipel X 1 dan X 2 terhadap Y Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai R² = 0,457 (lampiran 25). Hal ini berarti pemberian penguatan (reinforcement) dan belajar mandiri secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar siswa. Kontribusi tersebut yaitu sebesar 45,7%. Karena besarnya kontribusi belum mencapai 100%, maka sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

97 termasuk dalam penelitian ini, yaitu sebesar 54,3%. Faktor lain yang turut mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain : tingkat inteligensi, bakat, motivasi belajar, lingkungan keluarga, serta faktor-faktor yang lainnya. c. Signifikansi Berdasarkan analisis data pada ANOVA (lampiran 25) yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian penguatan (reinforcement) (X 1 ) dan belajar mandiri (X 2 ) secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa (Y) diperoleh hasil nilai F hitung sebesar 20,195 dan F tabel pada N=51 sebesar 3,191 serta nilai signifikansi sebesar 0,000. Apabila dibandingkan, maka F hitung > F tabel atau 20,195 > 3,191. Karena itu, dapat ditafsirkan bahwa pemberian penguatan (reinforcement) dan belajar mandiri secara bersamasama berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa. d. Persamaan Garis Regresi Linear Multipel Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan diperoleh persamaan garis regresi linear ganda (lampiran 25) sebagai berikut : = 27,581 + 0,322 X 1 + 0,489 X 2 Dari persamaan regresi tersebut di atas, dapat dijelaskan bahwa setiap peningkatan atau penurunan pemberian penguatan (reinforcement) (X 1 ) sebesar satu unit, maka akan diikuti dengan peningkatan atau penurunan prestasi belajar siswa (Y) sebesar 0,322. Demikian halnya dengan setiap peningkatan atau penurunan belajar mandiri (X 2 ) sebesar satu unit, maka akan diikuti dengan peningkatan atau penurunan prestasi belajar sebesar 0,489. 3. Kesimpulan Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan pengujian hipotesis dan penafsiran pengujian hipotesis, maka selanjutnya dikemukakan kesimpulan pengujian hipotesis. Kesimpulan pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

98 a. Hipotesis 1 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh nilai r hitung variabel pemberian penguatan (reinforcement) (X 1 ) sebesar 0,468 dan r tabel sebesar 0,276. Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai r hitung > r tabel atau 0,468 > 0,276 maka Ha diterima dan Ho ditolak pada taraf signifikansi sebesar 0,05. Dengan signifikan antara pemberian penguatan (reinforcement) terhadap prestasi belajar mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta tahun b. Hipotesis 2 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh nilai r hitung variabel belajar mandiri (X 2 ) sebesar 0,525 dan r tabel sebesar 0,276. Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai r hitung > r tabel atau 0,525 > 0,276 maka Ha diterima dan Ho ditolak pada taraf signifikansi sebesar 0,05. Dengan demikian hipotesis yang mandiri terhadap prestasi belajar mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran SMK c. Hipotesis 3 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh F hitung sebesar 20,195 dan Ftabel sebesar 3,191. Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai Fhitung > Ftabel atau 20,195 > 3,191. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa (reinforcement) dan belajar mandiri terhadap prestasi belajar mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi siswa kelas X program keahlian dapat diterima.

99 E. Pembahasan Hasil Analisis Data Setelah dilakukan analisis data untuk pengujian hipotesis kemudian dilakukan pembahasan hasil analisis data. Pembahasan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pemberian Penguatan (Reinforcement) (X 1 ) Berdasarkan hasil analisis uji r terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variabel pemberian penguatan (reinforcement) terhadap prestasi belajar mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta tahun pelajaran 2012/ 2013 dengan r hitung sebesar 0,468 yang dikonsultasikan dengan r tabel maka didapat hubungan yang kuat antara variabel pemberian penguatan (reinforcement) dengan prestasi belajar siswa. Hal ini berarti pemberian penguatan (reinforcement) mempunyai pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar. Karena dengan adanya pemberian penguatan yang tepat dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan guru. Hal ini menyebabkan daya tangkap siswa terhadap materi tinggi sehingga prestasi belajar siswa pun juga meningkat. Dari hasil pengumpulan data, tingkat pencapaian variabel pemberian penguatan (reinforcement) guru mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi sebesar 76,0%. Angka tersebut diperoleh dengan membandingkan hasil angket yang diberikan kepada 51 siswa dengan skor tertinggi kriterium untuk setiap variabel. Dari analisis data yang telah dilakukan, dapat diketahui faktor-faktor pendukung dalam melaksanakan pemberian penguatan, antara lain: pemberian penguatan dimaksudkan untuk meningkatkan perhatian siswa pada pelajaran, meningkatkan motivasi belajar, pemberian penguatan dilakukan dengan berbagai macam/bentuk seperti angka, hadiah, pujian, mendekati siswa, senyuman, tepukan pundak, tepuk tangan, simbol dan komentar tertulis yang termasuk dalam penguatan positif, dan penguatan negatif yaitu dengan membebaskan siswa dari situasi yang tidak menyenangkan dan memberikan hukuman efektif. Namun, tingkat pencapaian tersebut masih belum mencapai skor maksimal dan masih dapat ditingkatkan lagi. Hal ini dapat dilihat karena belum terpenuhinya sebagian aspek yang mendukung dalam pemberian penguatan (reinforcement).

100 Dari hasil analisis data tersebut, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: dalam proses belajar mengajar, pemberian penguatan (reinforcement) sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, sangat penting diberikan guru kepada siswanya. Dengan adanya pemberian penguatan yang tepat oleh guru ketika sedang mengajar dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan, sehingga hal ini meningkatkan daya tangkap siswa yang akan tercermin ketika diadakan penilaian. Ketika hasil belajar siswa meningkat, guru sebagai fasilitator memberikan penguatan dengan berbagai cara yang dapat terus meningkatkan motivasi siswa sehingga prestasi belajar juga semakin meningkat. Hal ini dibuktikan pada item yang memperoleh nilai tertinggi pemberian penguatan dapat diberikan dengan berbagai macam/ bentuk yang mampu mendapatkan tanggapan yang baik dari siswa, salah satunya dengan pemberian pujian dan nilai tambah. Misalnya ketika siswa dapat menjawab pertanyaan dengan benar, hal ini dapat meningkatkan motivasi siswa dalam menerima pelajaran karena siswa akan merasa lebih percaya diri ketika jawabannya mendapatkan pujian bahkan nilai tambah. Pemberian pujian dan nilai tambah yang sesuai dengan hasil belajar siswa dapat meningkatkan semangat siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar yang dicapai sehingga prestasi belajar yang dicapai akan meningkat. Hal ini dibuktikan pada item dengan nilai tertinggi kedua dan ketiga, yaitu nomor 7 dengan skor 180, yang berisi kepada siswa pada saat siswa dapat menjawab pertanyaan dengan benar, aktif guru pada saat siswa menjawab pertanyaan adalah 70-79 dan 80 Hal lain yang perlu diperhatikan oleh guru dalam memberikan penguatan adalah penguatan dalam bentuk hadiah. Hal tersebut ditunjukkan pada item soal guru dalam

101 guru menganggap pemberian hadiah dapat berarti menyogok siswa, tetapi pemberian hadiah yang bermanfaat dan sesuai dengan kondisi siswa dapat meningkatkan motivasinya untuk terus mempertahankan bahkan meningkatkan prestasi belajarnya. Misalnya pemberian hadiah berupa peralatan tulis kepada siswa yang aktif atau mendapat nilai terbaik pada saat ulangan, hal ini akan memicu para siswa untuk lebih meningkatkan belajar supaya bisa mendapatkan gelar siswa berprestasi atau juara. Dengan adanya pemberian hadiah yang sesuai dengan hasil belajar siswa, dapat memberikan kepuasan siswa terhadap hasil belajar sehingga siswa akan lebih termotivasi untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar yang dicapai sehingga prestasi belajar yang dicapai akan meningkat. Selain itu, pemberian hukuman dalam proses pembelajaran cenderung masih belum sesuai yang diterapkan kepada siswa. Hal ini ditunjukkan pada item soal nomor 30 yang merupakan skor terendah kedua dengan jumlah tujuannya untuk mendapatkan nilai. Ketika ada siswa yang belum mengerjakan tugas, kemarahan guru mata pelajaran tersebut akan memuncak dan imbasnya semua siswa akan terkena dampak dari kemarahan guru tersebut. Seharusnya, guru harus menyadari kondisi siswa dimana siswa yang diajar adalah siswa kelas X yang tingkat labilitasnya masih tinggi dan sering berubah-ubah. Hal ini tentu akan membuat siswa kehilangan semangat dan motivasi belajar yang akan mempengaruhi prestasi belajarnya. Oleh karena itu, guru harus lebih mampu mengelola dan mengkondisikan pemberian penguatan agar semua bentuk pemberian penguatan dapat dilaksanakan dengan baik dan bermanfaat untuk meningkatkan prestasi belajar siswanya. 2. Belajar Mandiri (X 2 ) Berdasarkan hasil analisis uji r terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variabel belajar mandiri terhadap prestasi belajar mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta tahun pelajaran 2012/ 2013 dengan r hitung

102 sebesar 0,525 yang dikonsultasikan dengan r tabel maka didapat hubungan yang kuat antara variabel belajar mandiri dengan prestasi belajar siswa. Hal ini berarti belajar mandiri mempunyai pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar. Karena dengan adanya penerapan belajar mandiri, maka akan memotivasi siswa untuk menciptakan inisiatif dan kreativitas dalam mecapai keberhasilan belajar. Sehingga siswa akan terdorong menerapkan aktivitas belajar mandiri dengan penuh tanggung jawab atas kebutuhannya sendiri baik dari segi rencana belajar, sumber belajar, tujuan belajar dan strategi untuk mencapai tujuan. Hal ini mampu memperbaiki dan meningkatkan program pembelajaran yang dilalui dan akan berdampak positif pada prestasi belajar siswa. Dari hasil pengumpulan data, tingkat pencapaian variabel belajar mandiri siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta sebesar 78,2%. Angka tersebut diperoleh dengan membandingkan hasil angket yang diberikan kepada 51 siswa dengan skor tertinggi kriterium untuk setiap variabel. Dari analisis data yang telah dilakukan, dapat diketahui faktor-faktor pendukung dalam menerapkan belajar mandiri antara lain: tanggung jawab terhadap kebutuhan belajar, tidak bergantung pada orang lain, mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, penuh inisiatif dalam memecahkan tugas dan permasalahan belajar. Namun, tingkat pencapaian tersebut masih belum mencapai skor maksimal dan masih dapat ditingkatkan lagi. Hal ini dapat dilihat karena belum terpenuhinya sebagian aspek yang mendukung dalam belajar mandiri. Dari hasil analisis data tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar mengajar, belajar mandiri sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, sangat penting diberikan guru kepada siswanya. Dengan adanya sikap mandiri siswa dalam belajar akan menimbulkan sikap positif salah satunya adalah memiliki rasa percaya diri yang tinggi artinya, siswa tidak akan terpengaruh dengan situasi dan kondisi yang negatif sekalipun. Hal ini ditunjukkan pada item yang memperoleh nilai tertinggi yaitu nomor 47 dengan skor 186 tugas sampai selesai, baru bermain ketika ada teman yang mengajaknya bermain

103 menunjukkan bahwa siswa sudah berhasil menerapkan aktivitas belajar mandiri untuk menyelesaikan kewajibannya terlebih dahulu yaitu menyelesaikan tugas sampai selesai baru setelah itu siswa mau melakukan hal-hal yang lain yakni bermain bersama teman. Selain itu, sikap mandiri siswa juga ditunjukkan pada item dengan nilai tertinggi kedua yaitu item nomor 33 dengan skor 182 yang tanggung jawab yang tinggi terhadap kebutuhannya dalam belajar, yaitu kesadaran yang tinggi untuk langsung mengerjakan tugas ketika guru memberikan tugas yang harus diselesaikan hari itu juga. Kedua item yang memiliki skor tertinggi tersebut, tidak terlepas dari peran seorang guru mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi yang sudah mencoba menerapkan kegiatan belajar mandiri siswa dalam proses pembelajaran. Sementara itu, aspek-aspek belajar mandiri yang belum terpenuhi dengan baik ditunjukkan dengan item yang memiliki nilai terendah yaitu item nomor 32 belajar walaupun tidak ada tugas, masih perlu diperbaiki. Sebagian siswa berpedoman bahwa mereka akan belajar ketika guru memberikan tugas atau pada saat akan ulangan saja, padahal keefektifan siswa dalam menerapkan aktivitas belajar mandiri adalah kesadaran siswa akan kebutuhannya dalam belajar yang tinggi baik ada tugas atau ulangan maupun tidak. Selain itu, sikap optimisme pada kemampuan diri siswa terhitung masih kurang dan perlu ditingkatkan. Hal ini dibuktikan pada item dengan nilai terendah kedua yaitu item nomor 43 dengan an, intensitas siswa aktif tampil di muka kelas untuk mengerjakan soal atau bertanya pada guru masih percaya diri ketika harus menyampaikan pendapatnya di muka kelas. Misalnya, mereka kesulitan untuk menyusun kata-kata ketika ada materi yang belum jelas sehingga apabila mereka bertanya, siswa takut akhirnya malah dimarahi oleh guru. Mereka juga takut apabila mereka bertanya akan dianggap sebagai siswa

104 dihadapan guru. Sehingga siswa cenderung hanya diam (pasif) atau akan ikut bertanya ketika ada teman yang bertanya. Kedua item tersebut dapat diperbaiki dan ditingkatkan dengan adanya peran guru Melakukan Prosedur Administrasi untuk mengarahkan siswa dalam menentukan tujuan belajar, strategi pencapaian tujuan belajar, dan sumber-sumber yang digunakan untuk mendukung proses belajar. Dan yang harus ditekankan pada siswa adalah siswa harus dapat memotivasi dirinya sendiri untuk meningkatkan sikap kemandiriannya dalam belajar, seperti bertanggung jawab terhadap kebutuhan belajar, tidak bergantung pada orang lain, mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, penuh inisiatif dalam memecahkan tugas dan permasalahan belajar. Dengan adanya sikap-sikap kemadirian belajar tersebut, maka prestasi siswa dapat dicapai secara optimal. 3. Prestasi Belajar Melakukan Prosedur Administrasi (Y) Berdasarkan hasil pengumpulan data, tingkat pencapaian prestasi belajar siswa kelas X mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta sebesar 84,2%. Angka tersebut diperoleh dengan membandingkan hasil prestasi belajar yang telah diinterpretasikan dalam bentuk nilai mid semester genap siswa pada tahun pelajaran 2012/ 2013 dengan skor tertinggi variabel prestasi belajar. Tingkat pencapaian tersebut masih belum mencapai skor maksimal dan masih dapat ditingkatkan lagi. Berdasarkan pada data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa siswa yang mempunyai skor tinggi dalam variabel pemberian penguatan (reinforcement) dan belajar mandiri mempunyai angka yang tinggi pula dalam prestasi belajar. Pernyataan ini dibuktikan dengan nilai korelasi yang bertanda positif dan memiliki nilai yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian penguatan (reinforcement) dan belajar mandiri, dalam proses pembelajaran dapat menunjang pencapaian prestasi belajar yang tinggi pada siswa. Namun, dari data yang diperoleh, peneliti beranggapan bahwa prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi oleh variabel pemberian penguatan (reinforcement) dan belajar mandiri,

105 melainkan juga dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak tercakup dalam penelitian ini.