HG 1 HG 3 1. Apa Perbedaaan TE dan TA? TE: adalah Suatu saat pada titrasi asam-basa dimana jumlah basa yang dititrasi sama dengan jumlah asam. Dinamakan juga titik stoikiometri atau TA teoritis. TA: yaitu keadaan dimana reaksi telah berjalan dengan sempurna yang biasanya ditandai dengan perbubahan PH dan dapat dilakukan pengamatan visual melalui perubahan warna indikator. 2. Jelaskan prinsip titrasi asam basa? Prinsip dasar titrasi asam basa didasarkan pada reaksi netralisasi asam basa. 3. Bagaimana cara Pemilihan Titran pada Titrasi Asam-Basa? -Titran harus merupakan suatu asam atau basa kuat. Misalnya NaOH, KOH, HCl, H 2 SO 4. -Tidak mudah menguap. -Stabil dalam larutannya, dan tidak bersifat oksidator/reduktor kuat. -Garam yang terbentuk larut/mudah larut dalam larutan titrat. 4. Jelaskan prinsip indikator pada titrasi asam basa! Indikator (menurut Ostwald): asam atau basa organik lemah (HIn/ InOH) yang memiliki warna yang berbeda antara bentuk ion dan molekulnya. Asam : HIn + H2O H3O + + In - Basa : In - + H2O HIn + OH -
Warna yang ditunjukkan indikator tergantung dari ratio konsentrasi ion dan molekulnya Ka = [H3O + ][In - ] / [HIn] ph = pka - log [HIn] / [In - ] Misal, HIn= merah, In - = kuning Jika [HIn] = [In - ] warna merah kuning Jika [HIn] = 10[In - ] warna merah, ph = pkind. log 10 Jika [In - ] = 10[HIn] warna kuning, ph = pkind. log 0,1 5. Apa yang disebut asidimetri dan alkalimetri? Asidimetri : Titrasi asam-basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah asam kuat. Alkalimetri : Titrasi asam-basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah Basa kuat. 6. Sebutkan dan jelaskan tipe-tipe dari pelarut titras bebas air! Protogenik adalah Pelarut yang bersifat asam yang dapat melepas proton pada saat berdisosiasi. Contohnya: CH3COOH, H2SO4, asam nitrat. Protofilik adalah Pelarut yang bersifat basa yang dapat menerima proton dan memiliki afinitas yang tinggi terhadap proton. Contohnya: Eter, amonia, keton Aprotik adalah Pelarut yang sukar memberi/ menerima proton, tidak bereaksi asambasa. Contohnya: Senyawa Hidrokarbon (benzen), CCl4,CHCl3 Amfiprotik adalah Pelarut yang dapat memberi dan menerima proton (memiliki sifat asam dan basa). Contohnya: Air, etanol 7. Apa manfaat dan kelemahan dari titrasi bebas air? Manfaat : - Untuk penetapan kadar sampel yang sukar larut dalam air. - Untuk penetapan kadar campuran asam-asam atau basa-basa yang berbeda kekuatannya. - Dapat untuk penetapan langsung sediaan farmasi, bila bahan pembawanya tidak mengganggu.
Kelemahan : - Adanya air dalam pelarut asam asetat glasial dapat mengganggu ketajaman titik akhir. - Harga pelarut organik mahal (kurang ekonomis dibandingkan titrasi asam basa dengan air). - Pada titrasi bebas air alkalimetri dapat terganggu oleh CO2 (dari udara), terutama jika kandungan air dalam larutan cukup tinggi. 8. Jelaskan mengenai mekanisme TBA! (Asam dan basa) a.) Metode I (untuk basa dan garamnya kecuali dinyatakan lain) - Larutkan zat uji dalam sejumlah volume asam asetat glasial P, hangatkan, dan dinginkan - Jika zat uji berupa garam halogenida, tambahkan 10 ml larutan raksa (II) asetat - Kemudian dititrasi dengan asam perklorat 0,1 N hingga perubahan warna indicator sesuai dengan harga mutlak maksimum de/dv (E adalah daya elektromotif, V adalah volume titran) dalam titrasi potensiometri - Jika digunakan indikator lain, indikator tersebut juga harus digunakan untuk menetralkan asam asetat glasial P, larutan raksa (II) asetat, dan untuk pembakuan asam perklorat - Titik akhir potensiometri ditetapkan secara potensiometrik dengan menggunakan elektrode kaca sebagai elektrode indikator dan elektrode kalomel sebagai elektrode pembanding. b.) Metode II (Untuk Asam) - Lakukan titrasi menggunakan sejumlah zat uji, pelarut titran, dan indikator seperti yang tertera pada masing-masing monografi. Netralkan pelarut terhadap indikator menggunakan titran yang akan digunakan untuk titrasi. - Larutan harus terlindung dari karbondioksida dengan cara mengalirkan nitrogen di atas larutan, jika perlu dihangatkan - Titrasi hingga perubahan warna indikator sesuai dengan harga maksimum de/dv dan dilakukan secara potensiometrik. E adalah daya elektromotif dalam mv dan V adalah volume titran dalam ml
- Titik akhir titrasi ditetapkan secara potensiometrik dengan menggunakan elektrode kaca sebagai elektrode indikator dan elektrode kalomel sebagai elektrode pembanding. 9. Apa yang dimaksud dengan titrasi bebas air? Titrasi bebas air merupakan suatu jenis titrasi yang tidak menggunakan pelarut air, melainkan pelarut organik guna mempertajam titik akhir titrasi asam/basa lemah. 10. Bagaimana prinsip titrasi bebas air? Prinsip titrasi bebas air yaitu netralisasi antara asam dengan basa yang berlangsung dalam suasana pelarut non-air 11. Sebutkan dan jelaskan mengenai efek pelarut pada TBA! a. Efek penyamaan kekuatan asam/basa (Leveling Effect) contoh, suatu asam kuat HX dan HY dilarutkan dalam pelarut S, maka keduanya akan bereaksi : HX + S SH + + X - HY + S SH + + Y - Karena keduanya bereaksi sempurna dengan pelarut S, maka kekuatan asam ini sukar dibedakan. Sebagai contoh, pelarut S tersebut adalah air. b. Efek Pembedaan Kekuatan Asam/Basa (Differentiating Effect) Bila pelarut yang digunakan sedikit atau tidak bereaksi dengan solut. Kekuatan solut (asam atau basa) yang dilarutkan dapat dibedakan berdasarkan harga Ka atau Kb-nya. Contoh kekuatan asam-asam berikut dalam air relatif sama, tapi dalam pelarut organik dapat dibedakan sebagai berikut : HClO 4 > HBr > H 2 SO 4 > HCl > HNO 3 c. Efek Ionisasi dan Disosiasi Ionisasi adalah pembentukan ion; disosiasi adalah pemisahan ion-ion yang terbentuk. Ionisasi atau disosiasi dipengaruhi oleh sifat dielektrik medium (pelarut).
Contoh, asam pikrat dalam benzena tidak berwarna. Tapi dengan adanya penambahan anilin (basa) menghasilkan warna kuning. 12. Apa definisi dari titrasi kompleksometri? Titrasi kompleksometri adalah satu metode titrasi volumetri yang didasari oleh pembentukan suatu kompleks diantara analit dan titran. Digunakan untuk penentuan ion logam yang berbeda dalam suatu larutan 13. Sebutkan klasifikasi ligan berdasarkan ikantannya dengan logam Ligan monodentat Ligan bidentat Ligan multidentat 14. Buat struktur EDTA 15. Sebutkan manfaat titrasi kompleksometri dalam farmasi! Industri medis karena melibatkan sampel dengan jumlah kecil (mikro liter), Mentitrasi jumlah ion yang terdapat dalam sel makhluk hidup, Melibatkan pengobatan komplaks ion seperti magnesium, kalsium, tembaga, bes, nikel, dan zinc dengan EDTA sebagai agen kompleks, Menentukan tingkat kesadahan air 16. Jelaskan prinsip titrasi kompleksometri Larutan standar dimasukkan dalam tabung buret, lalu secara bertahan ditambahkan hingga reaksi dikatakan sampai hingga titik ekuivalen dan titik akhir. Titik ekuivalen adalah tahap dimana jumlah larutan standar yang ditambahkan tepat dan secara stoikiometri ekuivalen dengan jumlah zat yang bereaksi dalam larutan yang dititrasi, sedangkan titik akhir dideteksi dengan perubahan secara fisik pada larutan saat penambahan larutan standar yang sedikit berlebihan
17. Apa metode yang digunakan dalam titrasi kompleksometri? pembentukan suatu kompleks diantara analit dan titran 18. Sebutkan jenis-jenis titrasi kompleksometri! Direct Titration Dalam metode ini larutan standar EDTA ditambahkan secara perlahan ke dalam larutan ion logam sampai titik akhir dicapai Back Titration Kelebihan larutan standar EDTA diambahkan ke larutan logam yang akan dianalisis, dan selilis tersebut kembali dititrasi dengan larutan standar ion logam kedua. Replacement Titration Ketika titrasi langsung atau kembali dengan tidak memberikan titik akhir yang tajam, logam dapat ditentukan dengan perpindahan jumlah yang setara dengan Mg atau Zn dari kompleks EDTA yang kurang stabil. Indirect Titration Digunakan untuk penentuan ion seperti anion yang tidak bereaksi dengan EDTA. 19. Sebutkan 6 contoh logam yang menggunakan titrasi kompleksometri! Aluminium, bismuth, kalium, magnesium, timbal, seng. Al, Bi, Ca, Mg, Pb, Zn 20. Mengapa EDTA lenih efektif dibanding senyawa lain dalam titrasi kompleksometri? - Selalu membentuk senyawa kompleks ketika direaksikan dengan ion logam - Kestabilannya dalam membentuk kelat sangat konstan sehingga reaksi berjalan stabil. - Dapat bereaksi cepat dengan banyak jenis ion logam. - Telah dikembangkan indikatornya secara khusus. - Mudah diperoleh bahan baku primernya. - Dapat digunakan baik sebagai bahan yang dianalisis maupun bahan untuk standarisasi. 21. Sebutkan peniter, zat yang dititrasi, dan indikator serta perubahan warna yang terjadi pada titrasi kompleksometri! - Peniter: EDTA (Ethylenediamintetraacetic Acid)
- Larutan standar primer: CaCl 2 - Larutan sampel: ZnSO 4 - Indikator: sejenis metalokromik: EBT (Eriochrome Black T) - Perubahan warna: merah ungu menjadi biru 22. Tuliskan contoh reaksi EDTA dengan suatu logam untuk membentuk senyawa kompleks dalam titrasi kompleksometeri! 23. Jelaskan mekanisme indikator titrasi kompleksometri? Pada awal titrasi, medium yang bereaksi mengandung kompleks indikator logam dan ion logam yang melebihi. Titran EDTA akan ditambahkan ke sistem, reaksi kompetitif terjadi antara ion logam bebas dan EDTA. Karena kompleks indikator logam lebih lemah dibandingkan EDTA, EDTA yang ditambahkan selama titrasi. Akhirnya, pada titik akhir, EDTA menghilangkan jejak terakhir logam dari indikator dan indikator berubah dari warna kompleks menjadi logam warna bebasnya
24. Sebutkan dan jelaskan indikator yang digunakan dalam titrasi kompleksometri 25. Apa yang dimaksud dengan Argentometri? Cara untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasar pembentukan endapan dengan ion Ag +. 26. Sebutkan contoh aplikasi dari titrasi argentometri beserta penjelasan singkatnya! Penentuan kadar NaCl dalam garam dapur Menetapkan kadar NaCl dalam garam dapur dengan cara menstandarisasi larutan garam dapur dengan larutan standar AgNO 3 menggunakan metode Mohr. Penentuan kadar klorida dalam air laut Menentukan kadar ion klorida dalam air laut dengan cara menstandarisasi larutan air laut dengan larutan standar AgNO 3. 27. Metode apa saja yang ada dalam titrasi Argentometri? Metode apa yang paling umum digunakan? Metode Volhard, metode Fajans, metode Mohr, metode Lieberg & Deniges. Metode apa yang paling umum digunakan adalah metode Mohr.
28. Sebutkan prisip metode volhard. Sample yang mengandung ion halida (X-) ditambahkan larutan baku AgNO3 berlebih. Kelebihan AgNO3 dititrasi kembali dengan larutan thiosianat (KSCN atau NH4SCN). Titik akhir titrasi bila warna merah telah terbentuk. 29. Sebutkan indikator apa saja yang digunakan pada metode fajans. a. Fluorescein b. Dichlorofluorescein c. Eosin / Tetrabrom fluorescein d. Diiodofluorescein 30. Jelaskan jenis jenis volumetric berdasarkan reaksinya? 1. Asidimetri dan alkalimetri : Volumetri jenis ini berdasar atas reaksi netralisasi asam-basa. 2. Oksidimetri : Volumetri jenis ini berdasar atas reaksi oksidasi-reduksi. 3. Argentometri : Volumetri jenis ini berdasar atas reaksi kresipilasi (pengendapan dari ion Ag + ). 31. Jelaskan prinsip dan indikator yang digunakan dalam metode volhard? a. Prinsip Sample yang mengandung ion halida (X-) ditambahkan larutan baku AgNO3 berlebih. Kelebihan AgNO3 dititrasi kembali dengan larutan thiosianat (KSCN atau NH4SCN). Titik akhir titrasi bila warna merah telah terbentuk. b. Indikator Indikator yang digunakan dalam metode volhard adalah garam ferri amonium sulfat FeNH4(SO4)2 (indikator besi (III) (Fe3+)) atau dapat juga digunakan larutan besi (III) nitrat. 32. Jelaskan prinsip daripada metode mohr? Metode Mohr dapat digunakan untuk menetapkan kadar klorida dan bromida dalam suasana netral dengan larutan standar AgNO3 dan penambahan K 2 CrO 4 sebagai indikator. Titrasi dengan cara ini harus dilakukan dalam suasana netral atau dengan sedikit alkalis, ph 6,5 9,0. Dalam suasana asam, perak kromat larut karena terbentuk dikromat
dalam suasana basa akan terbentuk endapan perak hidroksida. 33. Sebutkan hal hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan indikator flourescein dan dichlorofluorescein! Lakukan pengocokkan yang merata sehingga akhirnya endapan berwarna kemerahan. Titrasi harus dilakukan bebas dari cahaya langsung matahari Jumlah yang besar dari garam netral mengganggu Titik Akhir Titrasi (TAT) Pada kadar halida yang sangat encer, perubahan warna yang terjadi tidak berlangsung lama, hal ini disebabkan oleh endapan Ag-halida yg terbentuk sangat sedikit. Larutan Cl- dengan konsentrasi lebih dari 0,005 N tidak dpt dititrasi dgn menggunakan indikator Fluorescein ataupun Dichlorofluorescein 34. Sebutkan syarat untuk melakukan reaksi argentometri! Reaksi antara zat yang dititrasi dengan larutan baku pentitrasi harus berjalan atau berlangsung dengan cepat Reaksi harus sempurna (kuantitatif) Tidak ada reaksi tambahan yang mempengaruhi hubungan stoikiometri antara zat yang dititrasi dengan larutan baku pentitrasi Titik akhir titrasi (TAT) jatuh bersamaan atau berdekatan dengan titik ekivalennya 35. Apa sajakah tujuan dari dilakukannya titrasi argentometri? Tujuan dari dilakukan titrasi argentometri adalah sebagai berikut : Standarisasi AgNO 3 dengan NaCl Standarisasi NH 4 CNS dengan AgNO 3 Menentukan klorida dalam garam dapur kasar dengan metode argentometri Menentukan bromide dengan cara Volhard 36. 50 ml larutan NaCl 0,10 M dititrasi dengan larutan AgNO3 0,10 M. Hitung konsentrasi ion klorida selama titrasi.. Ksp AgCl = 1 x 10-10. Awal sebelum titrasi : [Cl-] = 0,10 M, maka pcl = 1,00
Setelah penambahan 10 ml AgNO3 : Ag+ + Cl- AgCl (p) awal 1,00 mmol 5,00 mmol perubahan -1,0 mmol -1,0 mmol kesetimbangan - 4,0 mmol [Cl-] = 4,00 mmol / 60,0 ml = 0,067 M pcl = 1,17 Setelah penambahan 49,9 ml AgNO3 : Ag + + Cl - AgCl (p) awal 4,99 mmol 5,00 mmol perubahan -4,99 mmol -4,99 mmol kesetimbangan - 0,01 mmol [Cl-] = 0,01 mmol / 99,9 ml = 1,0 x 10-4 M pcl = 4,00 Pada titik ekivalen (TE) : Ag + + Cl - AgCl (p) awal 5,00 mmol 5,00 mmol perubahan -5,00 mmol -5,00 mmol kesetimbangan - - [Ag+] = [Cl-] [Ag+][Cl-] = Ksp = 1,0 x 10-10 [Cl-] = 1,0 x 10-5 maka pcl = 5,00 Setelah penambahan 60,0 ml AgNO3 : Ag + + Cl - AgCl (p) awal 6,00 mmol 5,00 mmol perubahan -5,00 mmol -5,00 mmol kesetimbangan 1,00 mmol - [Ag+] = 1,00 mmol / 110 ml = 9,1 x 10-3 M pag = 2,04 maka pcl = 10,00 2,04 = 7,96
Jadi konsentrasi ion klorida selama titrasi sebagai berikut: Setelah penambahan 10 ml AgNO3 0,067 M Setelah penambahan 49,9 ml AgNO3 0,0001 M Pada Titik Ekuivalen (TE) 0,00001 M Setelah penambahan 60,0 ml AgNO3-37. Buatlah data pcl titrasi dari soal nomer 1 Setelah penambahan 10 ml AgNO3 1,17 Setelah penambahan 49,9 ml AgNO3 4,00 Pada Titik Ekuivalen (TE) 5,00 Setelah penambahan 60,0 ml AgNO3 7,96 38. Gambarkan kurva kalibrasinya. 39. Sebutkan perbedaan dari titrasi iodometri, iodimetri dan iodatometri? Iodometri : Merupakan titrasi tidak langsung yang menggunakan senyawa KIO 3 atau Natrium thipsulphate sebagai titran yang nantinya akan direduksi menjadi Iodium. Metode ini digunakan untuk menentukan kadar zat yang bersifat sebagai oksidator.
Iodimetri : Merupakan titrasi langsung yang menggunakan ion I - langsung sebagai titrannya. Metode ini digunakan untuk menentukan kadar zat yang bersifat sebagai reduktor. Iodatometri : Merupakan titrasi langsung dengan larutan baku KIO 3 sebagai titran dan senyawa pereduksi sebagai titratnya dalam suasana asam 40. Apa prinsip titrasi iodatometri? Iodatometri adalah titrasi langsung dengan larutan baku KIO 3 sebagai titran dan senyawa pereduksi sebagai titratnya dalam suasana asam. 41. Apa indikator yang dipakai dalam titrasi iodatometri? Jika dipakai asam dengan ph < 2 dapat digunakan amilum solubel dan pelarut organik. Jika asam yang digunakan memiliki ph > 3 maka digunakan pelarut organik seperti CCl 4. 42. Bagaimana prinsip titrasi iodometri? Dalam metode ini ion iodide dari senyawa KI berlebih sebagai pereduksi diubah menjadi iodium dalam suasana asam yang nantinya dititrasi dengan larutan baku Na 2 S 2 O 3. Sebagai indikator, digunakan larutan kanji. Titik akhir titrasi pada iodometri apabila warna biru telah hilang. Cara ini digunakan untuk penentuan kadar zat sampel yang bersifat oksidator. 43. Apa saja contoh aplikasi titrasi iodimetri? Untuk penentuan kadar vitamin C Pada pembakuan larutan natrium tiosulfat dengan standar primer KIO 3 Pada penetapan kadar CuSO 4.5H 2 O 44. Sebutkan 3 macam indikator yang digunakan pada titrasi cerrimetri beserta perubahan warnanya! N-Phenylanthranilic acid: Perubahan warna: ungu kemerahan - jernih Ferroin: Perubahan warna: biru menjadi oranye kemerahan
5,6-dimethylferroin: Perubahan warna: biru pucat menjadi merah 45. Sebutkan indikator yang dapat digunakan untuk titrasi Iodatometri selain menggunakan indikator amilum! a. Amarant = Perubahan warna terjadi dari warna merah Tidak berwarna b. Xilidine Ponceau = Perubahan warna terjadi dari warna orang Tidak berwarna c. Napthtalene Black 12B = Perubahan warna terjadi dari warna hijau Pink 46. Sebutkan perbedaan dari indikator titrasi redox dan indikator titrasi kompleksometri? Indikator titrasi redox membentuk kompleks sedangkan indikator titrasi kompleksometri membentuk kompleks dan ada juga yang bebas. 47. Dalam nitrimetri, prinsipnya adalah reaksi? Sebutkan! Diazotasi yaitu : Pembentukan garam diazonium dari gugus amin aromatik primer (amin aromatik sekuder dan gugus nitro aromatik) Pembentukan senyawa nitro amine dari amin alifatik sekunder Pembentukan senyawa azo dari gugus hidrazida Pemasukan gugus nitro yang jarang terjadi karena sulitnya nitrasi dengan menggunakan asam nitrit dalam suasana asam 48. Sebutkan indikator yang biasa digunakan untuk titrasi bromo-bromatometri! Metil jingga atau merah metil, naftalen hitam 12, xylidine ponceau, α-naftaflavon, quinoline kuning dan p-ethoxychrysoidin 49. Sebutkan aplikasi bromometri! Digunakan untuk menetapkan senyawa-senyawa organik aromatis seperti misalnya fenol, asam salisilat, resorsinol, paraklorfenol Analisis sediaan farmasi a. Analisis kualitatif seperti identifikasi organoleptik b. Analisa kuantitatif untuk menentukan kadar senyawa
50. Tuliskan reaksi ferro pada titrasi cerrimetri (oksidasi, reduksi, redoks) Fe 2+ Fe 3+ + e oksidasi Ce 4+ + e Ce 3+ reduksi Fe 2+ + Ce 4+ Fe 3+ + Ce 3+ redoks 51. Sebutkan indicator yang digunakan pada titrasi cerrimetri Indikator internal yang cocok untuk digunakan dengan cerium (IV) sulfat solusi meliputi asam N-phenylanthranilic, ferroin [1,10-fenantrolin besi (II)], dan 5,6- dimethylferroin. 52. Sebutkan penetapan larutan baku pada titrasi cerrimetri Penetapan oleh tembaga Prosedur tembaga di dalam kristal tembaga sulfat. Prosedur tembaga di dalam tembaga (I) klorida. Penetapan oleh molybdate Penetapan oleh nitrit 53. Sebutkan apa saja contoh pengaplikasian dari Titrasi dengan cara reaksi Iod! o Penetapan kadar iodium dalam garam dapur o Penetapan kadar klorin (Cl 2 ) dalam pemutih (NaClO) dan kaporit Ca(ClO) 2 o Penetapan kadar Selenium Sulfida o Penentuan kadar tembaga (Cu) dalam sampel bijih tembaga o Penetapan kadar asam askorbat dalam tablet vitamin C o Penetapan kadar Fe 3+ dalam sampel FeCl 3 o Penetapan kadar Povidon Iodium dalam sediaan larutan topikal.
54. Jelaskan Kekurangan dan Kelebihan dari Titrasi dengan reaksi Iodometri! 55. Sebutkan perbedaan dari Iodometri, Iodimetri, dan Iodatometri dalam bentuk tabel! IODOMETRI IODIMETRI IODATOMETRI Merupakan jenis Merupakan jenis Merupakan jenis Titrasi Tidak Langsung Titrasi Langsung Titrasi Langsung Metodenya dipakai untuk Zat oksidator Pentiternya reduktor berupa Natrium Thiosulfat (Na 2 S 2 O 3 ) Metodenya dipakai untuk zat Reduktor Pentiternya oksidator berupa Iodine/Larutan Iodida (I 2 ) Metodenya dipakai untuk zat Reduktor Pentiternya oksidator berupa Ion Iodat (IO 3 - )