Laporan Kimia Fisik KI-3141

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Kimia Fisik KI-3141

LAPORAN PRAKTIKUM DINAMIKA KIMIA JUDUL PERCOBAAN : PENENTUAN LAJU REAKSI IODINASI ASETON DALAM SUASANA ASAM. Nama : SantiNurAini NRP :

LEMBAR KERJA SISWA 4

kimia LAJU REAKSI 1 TUJUAN PEMBELAJARAN

PERCOBAAN 03 LAJU INVERSI GULA

Kunci jawaban dan pembahasan soal laju reaksi

PENENTUAN TETAPAN PENGIONAN INDIKATOR METIL MERAH SECARA SPEKTROFOTOMETRI

Gambar 2.1 Reaksi Saponifikasi tripalmitin

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

wanibesak.wordpress.com

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA

ANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN

c. Suhu atau Temperatur

BY SMAN 16 SURABAYA : Sri Utami, S. P LAJU REAKSI KESIMPULAN

Termodinamika apakah suatu reaksi dapat terjadi? Kinetika Seberapa cepat suatu reaksi berlangsung?

Termodinamika dan Kesetimbangan Kimia

Waktu (t) Gambar 3.1 Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap waktu

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK KI3141 PERCOBAAN M-2 PENENTUAN ORDE REAKSI DAN TETAPAN LAJU REAKSI. : Ricky Iqbal Syahrudin.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

PERCOBAAN 6 KONSTANTA KECEPATAN REAKSI

Soal-Soal. Bab 4. Latihan. Laju Reaksi. 1. Madu dengan massa jenis 1,4 gram/ cm 3 mengandung glukosa (M r. 5. Diketahui reaksi:

MODUL LAJU REAKSI. Laju reaksi _ 2013 Page 1

Laporan Kimia Analitik KI-3121

ABSTRAK. Percobaan dengan judul reaksi orde satu yang bertujuan untuk menguji apakah H 2 O 2

Laporan Kimia Analitik KI-3121

PENGARUH KATALISIS TERHADAP TETAPAN LAJU

PETA KONSEP LAJU REAKSI. Percobaan. Waktu perubahan. Hasil reaksi. Pereaksi. Katalis. Suhu pereaksi. Konsentrasi. Luas. permukaan.

Sulistyani, M.Si.

BAB 9. KINETIKA KIMIA

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I KECEPATAN REAKSI. Kelompok V : Amir Hamzah Umi Kulsum

A. MOLARITAS (M) B. KONSEP LAJU REAKSI C. PERSAMAAN LAJU REAKSI D. TEORI TUMBUKAN E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN

Purwanti Widhy H, M.Pd. Laju Reaksi

Laju Reaksi. Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia Kelas XI Semester I

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! a. 2d d. 3p b. 2p e. 3s c. 3d 6. Unsur X dengan nomor atom

LAMPIRAN. 2. Tabel penentuan konsentrasi dan kadar pada beda variable pelarut

Perubahan kimia secara sederhana ditulis dalam persamaan reaksi dengan kondisi kesetimbangan

TEORI TUMBUKAN PADA LAJU REAKSI KIMIA

KESETIMBANGAN KIMIA A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Keadaan setimbang adalah suatu keadaaan dimana konsentrasi seluruh zat tidak lagi mengalami

LEMBAR KERJA SISWA 3

Kesetimbangan Kimia. A b d u l W a h i d S u r h i m

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA LAJU REAKSI 24 MARET 2014

tanya-tanya.com Soal No.2 Apabila anda diminta untuk mengukur laju reaksi terhadap reaksi : Zn(s) + 2HCI(aq)

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

Materi pelajaran Biologi. Disusun oleh: Dra. Tetty Afianti.

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

3 METODOLOGI PENELITIAN

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr

SOAL KIMIA 2 KELAS : XI IPA

Spektrofotometri Serapan Atom

STUDI GANGGUAN KROM (III) PADA ANALISA BESI DENGAN PENGOMPLEKS 1,10-FENANTROLIN PADA PH 4,5 SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-TAMPAK

Siswa diingatkan tentang struktur atom, bilangan kuantum, bentuk-bentuk orbital, dan konfigurasi elektron

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kemampuan adalah karakteristik yang menonjol dari seorang individu yang

Bab 10 Kinetika Kimia

Kode KIM.10. Laju Reaksi

yang berkaitan dengan Laju Reaksi, diberikan pada tabel berikut ini.

LAPORAN KIMIA ANALITIK KI 3121 Percobaan modul 2 PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Paguyaman yang berhubungan dengan materi laju reaksi diberikan dalam Tabel 2 berikut.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN KE-1

LAPORAN KIMIA ANALITIK KI-2221

1. Dapat mengerti prinsip-prinsip dasar mengenai teknik spektrofotometri (yaitu prinsip dasar

BAB III METODE PENELITIAN

PERCOBAAN 3 PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI

Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi

PENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT

LAPORAN KIMIA ANALITIK KI Percobaan modul 3 TITRASI SPEKTROFOTOMETRI

H 2 O (l) H 2 O (g) Kesetimbangan kimia. N 2 O 4 (g) 2NO 2 (g)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

Laporan Resmi Praktikum Kimia Fisika III Inversi Gula

Laboratorium Kimia SMA... Praktikum II Kelas XI IPA Semester I Tahun Pelajaran.../...

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS

BAB III METODE PENELITIAN

TUGAS II REGULER C AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012

KINETIKA REAKSI HIDROLISA PATI DARI KULIT NANGKA DENGAN KATALISATOR ASAM CHLORIDA MENGGUNAKAN TANGKI BERPENGADUK

10 mlhcl2 M. 10 ml HCl2 M. Na 2 S 2 O 3 0,2 M KIM/ IND- II

Bab III Metodologi Penelitian

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA DASAR. :4. Pengaruh Konsentrasi dan Suhu Pada Laju Reaksi. 6. John Peterson Serius

PENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI

I. TUJUAN Menentukan konstanta kecepatan reaksi dengan menggunakan polarimeter.

Kinetika kimia. Shinta Rosalia Dewi

Kesetimbangan dinamis adalah keadaan dimana dua proses yang berlawanan terjadi dengan laju yang sama, akibatnya tidak terjadi perubahan bersih dalam

Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat

Tabel 4. Hubungan antara berbagai tingkat kejenuhan ammonium sulfat (0-100%) dengan aktivitas unit enzim selulase. No Fraksi Aktivitas Unit (U/mL)

A. Judul B. Tujuan C. Dasar Teori

ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

A. D. Rosalia, et al., ALCHEMY jurnal penelitian kimia, vol. 11 (2015), no. 1, hal

MENYARING DAN MENDEKANTASI

Jason Mandela's Lab Report

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian (Ruang

Soal Soal Kesetimbangan Kimia. Proses Haber-Bosch merupakan proses pembentukan atau produksi ammonia berdasarkan reaksi:

Kesetimbangan Kimia KIM 2 A. PENDAHULUAN B. REAKSI KESETIMBANGAN. α = KESETIMBANGAN KIMIA. materi78.co.nr. setimbang

SILABUS Sekolah : SMA Negeri 5 Surabaya Mata Pelajaran : Kimia Kelas/semester : XI/1 Referensi : BSNP / CIE Standar Kompetensi

Bahasan: Mempelajari kecepatan/laju reaksi suatu proses/perubahan kimia. reaksi berlangsung mekanisme reaksi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil

SILABUS. : 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifat sifat senyawa.

LAPORAN KIMIA ANALITIK KI3121. Percobaan 04 PENENTUAN KEKERUHAN AIR SECARA TURBIDIMETRI

HUBUNGAN ANTARA KONSENTRASI DAN TEMPERATUR TERHADAP LAJU REAKSI DAN NILAI ENERGI AKTIFASI

LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN PRAKTKUM 1 LAJU REAKSI

LAMPIRAN. 2. Tabel penentuan konsentrasi dan kadar pada beda variable pelarut Sampel Panjang Gelombang Absorbansi Konsentrasi Kadar (%)

Transkripsi:

Laporan Kimia Fisik KI-3141 PERCOBN M-1 KINETIK HLOGENSI SETON DENGN KTLISTOR SM Nama : Kartika Trianita NIM : 1517 Kelompok : 2 Tanggal Percobaan : 22 Oktober 212 Tanggal Laporan : 2 November 212 sisten : li Syari ati (251227) Sarah Fauzani (1589) Laboratorium Kimia Fisik Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan lam Institut Teknologi Bandung 212

Kinetika Halogenasi seton dengan Katalisator sam I. Tujuan Percobaan Menentukan persamaan laju reaksi iodisasi aseton dalam suasana asam. II. Teori Dasar Kinetika kimia adalah salah satu ilmu yang membahas tentang laju atau kecepatan dan mekanisme reaksi.berdasarkan penelitian yang mula-mula dilakukan oleh Wiilhelmy terhadap kecepatan inversi glukosa, ternyata reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi atau tekanan dari produk atau reaktan terhadap waktu.secara kuantitatif kecepatan reaksi kimia ditentukan oleh oleh orde reaksi yaitu jumlah dari eksponen konsentrasi pada persamaan laju reaksi. Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat atau memperlambat reaksi. Katalis yang memperlambat reaksi di sebut inhibitor. Pada umumnya yang di sebut katalis adalah zat yang mempercepat reaksi. Katalis di kelompokkan menjadi katalis homogen, katalis heterogen. Katalis homogen adalah katalis yang wujudnya sama dengan wujud zat-zat pereaksi. Katalis heterogen adalah katalis yang wujudnya berbeda dengan pereaksi. Laju reaksi (Reaction Rate) atau kecepatan reaksi adalah perubahan konsentrasi konsentrasi pereaksi ataupun produk dalam satauan waktu. Laju suatu reaksi dapat di nyataka sebagai laju berkurangnya konsentrasi suatu pereaksi, atau laju bertambahnya konsentrasi suatu produk. Konsentrasi baisanya di nyatakan dalam mol per liter, tetapi untuk reaksi fase gas, suatu tekanan atmosfer, milimeter merkurium, dapat di gunakan sebagai ganti konsentrasi. ( Muchtaridi,26;13-17 ) Orde reaksi adalah banyaknya faktor konsentrasi zat reaktan yang mempengaruhi kecepatan reaksi. Penentuan orde reaksi tidak dapat diturunkan dari persamaan reaksi tetapi hanya dapat ditentukan berdasarkan percobaan. Suatu reaksi yang diturunkan secara eksperimen dinyatakan dengan rumus kecepatan reaksi : v = k [] [B] 2

Persamaan tersebut mengandung pengertian reaksi orde 1 terhadap zat dan merupakan reaksi orde 2 terhadap zat B. Secara keselurahan reaksi tersebut adalah reaksi orde 3. III. Data Pengamatan [seton] = 3 M [HCl] = 1 M [I 2 ] =,1 M λ pengukuran = 546 nm Run seton (ml) HCl (ml) I 2 (ml) KI (ml) bsorbansi pada tiap waktu s 6 s 12 s 18 s 1 3 1 1 12.381.364.345.327 2 6 1 1 9.363.326.29.253 3 9 1 1 6.349.321.295.237 4 12 1 1 3.33.246.167.85 5 1 3 1 12.315.294.271.25 6 1 6 1 9.38.339.297.256 7 1 9 1 6.35.297.234.179 8 1 12 1 3.325.243.16.36 9 1 1 3 12.9.69.69.69 1 1 1 6 9.14.65.49.49 11 1 1 9 6.287.219.146.73 12 1 1 12 3.413.347.277.21

III. Pengolahan Data 1. Grafik terhadap t Run 1 Run 4.39.38.37.36.35.34.33.32 y = -3x +.3814 R² =.9996.35.25.15.5 y = -.14x +.3291 R² =.9999 r = -m =,3 r =,14 Run 2 y = -6x +.3629 R² = 1 Run 5 y = -4x +.3152 R² =.9997 r =,61 r =,36 Run 3 Run 6 y = -6x +.3548 R² =.9586 y = -7x +.381 R² = 1 r =,6 r =,69

bsorban y = -.1x +.3514 R² =.999 r =,96 Run 7.15.5 r =,5 Run 1 y = -5x +.1191 R² =.7359 Run 8 y = -.16x +.3335 R² =.9886 Run 11 y = -.12x +.2885 R² =.9997 r =,158.1.8.6.4.2 r =,1 Run 9 y = -1x +.837 R² =.6 Waktu (s) r =,119.6 r =,118 Run 12 y = -.12x +.4154 R² =.999 2. Penentuan Orde Reaksi [M] =

ln r ln r Run ke- r ln r [seton]' ln [seton]' 1 3-8.1117.25714-1.358123484 2 61-7.421.51429 -.66497634 3 6-7.4186.77143 -.259511195 4.14-6.5713 1.2857.2817877 seton -1.5-1 -.5.5 y =.9689x - 6.8298 R² =.8543 ln [seton]' -5-1 m = orde reaksi aseton =,968 1 Run ke- r ln r [HCl]' ln [HCl]' 5 36-7.9294.8857-2.4239 6 69-7.2788.17143-1.7636 7 96-6.9486.25714-1.3581 8.158-6.453.34286-1.74 HCl -3-2 -1-2 y = 1.476x - 5.419 R² =.9822 ln [HCl]' -4-6 -8-1 m = orde reaksi HCl = 1,47 1

ln r Run ke- r ln r [I 2 ]' ln [I 2 ]' 9 1-9.213 86-7.619 1 5-7.69.171-6.3688 11.119-6.7338.257-5.9633 12.118-6.7422.343-5.6756 Iodin -8-6 -4-2 -2 y = 1.8913x + 4.2816 R² =.9514-4 -6-8 ln [I2]' -1 m = orde reaksi I 2 = 1,891 2 3. Penentuan nilai k Run ke- r [seton] 1 M [HCl] 1 (M) [I 2 ] 2 (M) k (M -3,s -1 ) 1,3 3 1,1 1 2,61 3 1,1 2,33333 3,6 3 1,1 2 4,14 3 1,1 4,666667 5,36 3 1,1 1,2 6,69 3 1,1 2,3 7,96 3 1,1 3,2 8,158 3 1,1 5,266667 9,1 3 1,1,333333 1,5 3 1,1 1,666667 11,119 3 1,1 3,966667 12,118 3 1,1 3,933333

k rata-rata = 2,63556 r = 2,63556 [seton][hcl][i 2 ] 2 IV. Pembahasan Pada percobaan ini dilakukan penentuan persamaan laju reaksi iodisasi aseton dalam suasana asam. Pereaksi yang digunakan dalam percobaan ini adalah aseton, HCl, KI, dan iodium. Larutan HCl berfungsi sebagai katalis asam, yaitu katalis homogen dikarenakan wujudnya sama dengan pereaksi. Sedangkan KI berfungsi sebagai pelarut dan I 2 yang akan menghalogenisasikan aseton. Oleh karena akan ditentukan pengaruh suatu zat dalam laju reaksi, maka dibuat keadaan dimana volume aseton tetap, volume HCl tetap, dan volume iodium tetap. Ketika volume aseton tetap, maka pada saat itu aseton tidak mempengaruhi laju reaksi, begitupun untuk HCl dan iodium. Ketika suatu zat volumenya tetap atau tidak mempengaruhi laju reaksi, maka yang dilihat adalah pengaruh dari dua zat lainnya dalam laju reaksi. Larutan KI tidak mempengaruhi laju reaksi karena fungsinya hanya sebagai pelarut Laju reaksi pada percobaan ini menggunakan spektrofotometer Spectronic-2 untuk mengukur perubahan absorbansi larutan setiap 6 detik selama 3 menit. Perubahan absorbansi terhadap waktu inilah yang disebut laju reaksi. Metoda pengukuran dengan spektrofotometer didasarkan pada serapan sinar monokromatis oleh larutan berwarna pada panjang gelombang tertentu, yaitu panjang gelombang dimana larutan dapat memberikan penyerapan maksimal. Skema alatnya adalah sebagai berikut. Bagian gambar: 1. tempat kuvet 2. display digital 3. pengatur transmitan/absorbans (1%T / ) 4. tombol pengurangan 5. tombol menaikkan 6. pengatur panjang gelombang Tempat kuvet merupakan tempat larutan yang dianalisis berada. Pertama-tama dilakukan kalibrasi terlebih dahulu dengan memilih panjang gelombang pengukuran yang diinginkan

dengan menggunakan tombol untuk menaikkan dan mengurangkan, kemudian memasukkan aqua dm sebagai blanko dan absorban diatur pada angka. Setelah itu dilakukan analisis terhadap sampel dengan memasukkan larutan yang akan dianalisis ke dalam kuvet. Nilai absorban akan ditunjukkan pada display digital. Pada percobaan ini dilakukan pengukuran pada panjang gelombang 546 nm dikarenakan pada panjang gelombang tersebut larutan menyerap warna komplementernya. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa absorbansi zat akan berkurang seiring bertambahnya waktu. Hal ini dikarenakan terjadi reaksi antara aseton dengan I2 yang semula berwarna coklat menghasilkan hasil reaksi yang bening. Semakin memudarnya warna akan menunjukkan penurunan absorbansi karena larutan semakin tidak menyerap panjang gelombang. Pada run 1 grafik yang diperoleh kurang linear (nilai R2 tidak mendekati 1) dikarenakan listrik pada saat percobaan sempat padam sehingga percobaan run 1 diulang ketika listrik telah nyala kembali dan hasil yang diperoleh menjadi kurang tepat. Pada run 9 dan 1 diperoleh nilai absorban yang tetap pada waktu yang berbeda. Hal ini terjadi dikarenakan kandungan I2 dalam larutan hanya sedikit sehingga I2 lebih cepat habis bereaksi. Stoikiometri reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut. O O acid CH 3 -C-CH 3 + I 2 ---------> CH 3 -C-CH 2 I + HI Hasil percobaan menunjukkan bahwa laju reaksi naik seiring dengan bertambahnya konsentrasi H + (asam). Dalam suasana asam, pada hasil reaksi diperoleh pula H + seperti ditunjukkan pada reaksi di atas, sehingga dalam larutan yang tidak dibuffer, kecepatan awal reaksi akan terus bertambah selama reaksi berlangsung. Berdasarkan fakta di atas, dapat diramalkan mekanisme reaksi halogenisasi aseton yang terjadi, yaitu sebagai berikut.

Oleh karena aseton merupakan basa sangat lemah, maka kesetimbangan reaksi (1) akan bergeser ke kiri. Orde reaksi hanya dapat ditentukan melalui percobaan. Dari perhitungan diperoleh bahwa laju reaksi aseton dan HCl sama dengan 1, sedangkan laju reaksi iodin sama dengan 2. da faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, diantaranya adalah konsentrasi, katalis, suhu, luas permukaan, dan energi aktivasi. Semakin besar konsentrasi, maka semakin cepat pula laju reaksi. Hal ini bersesuaikan dengan persamaan laju reaksi yang menunjukkan hubungan sebanding antara konsentrasi dan laju reaksi. Katalis berfungsi untuk mempercepat jalannya reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi, karena semakin kecil energi aktivasi, maka semakin sedikit energi yang dibutuhkan untuk terbentuknya produk. Semakin luas permukaan zat, maka semakin banyak atau besar bidang sentuh zat yang dapat bereaksi, sehingga laju reaksi meningkat. V. Kesimpulan Persamaan laju reaksi iodisasi aseton dalam suasana asam adalah r = 2,63556 [seton][hcl][i 2 ] 2. VI. Daftar Pustaka Z Daniels cs. Eksperimental Physical Chemistry International Student Edition, edisi 7. Hal 152-155 http://www.utc.edu/faculty/tom-rybolt/372lb/ex8ki-order.pdf (31 Oktober 212; 19.) http://www.kwantlen.ca/science/chemistry/faculty/pduffy/231/labs/iodination.pdf (1 November 212; 19.15) http://usupress.usu.ac.id/files/kinetika%2kimia;%2reaksi%2elementer_n ormal_bab%21.pdf (1 November 212; 2.15) http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_sma1/kelas-1/orde-reaksi/ (2 November 212; 5:25)

VII. LMPIRN