Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi

dokumen-dokumen yang mirip
Laboratorium Kimia SMA... Praktikum II Kelas XI IPA Semester I Tahun Pelajaran.../...

LEMBAR KERJA SISWA 3

MODUL I Pembuatan Larutan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP

kimia LAJU REAKSI 1 TUJUAN PEMBELAJARAN

Waktu (t) Gambar 3.1 Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap waktu

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN KE-1

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA LAJU REAKSI 24 MARET 2014

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

LEMBAR KERJA SISWA 4

Soal-Soal. Bab 4. Latihan. Laju Reaksi. 1. Madu dengan massa jenis 1,4 gram/ cm 3 mengandung glukosa (M r. 5. Diketahui reaksi:

Kunci jawaban dan pembahasan soal laju reaksi

- Melakukan percobaan penentuan laju reaksi. - Mendiskusikan data-data percobaan laju reaksi dalam bentuk grafik untuk menentukan harga laju

BY SMAN 16 SURABAYA : Sri Utami, S. P LAJU REAKSI KESIMPULAN

wanibesak.wordpress.com

LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN PRAKTKUM 1 LAJU REAKSI

BAB I PENDAHULUAN A. KENAIKAN TITIK DIDIH DAN PENURUNAN TITIK BEKU

c. Suhu atau Temperatur

PETA KONSEP LAJU REAKSI. Percobaan. Waktu perubahan. Hasil reaksi. Pereaksi. Katalis. Suhu pereaksi. Konsentrasi. Luas. permukaan.

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I KECEPATAN REAKSI. Kelompok V : Amir Hamzah Umi Kulsum

yang berkaitan dengan Laju Reaksi, diberikan pada tabel berikut ini.

II. KOMPETENSI DASAR 3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II TERMOKIMIA. Rabu, 2-April-2014 DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1:

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr

BAB IV HUKUM DASAR KIMIA

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Paguyaman yang berhubungan dengan materi laju reaksi diberikan dalam Tabel 2 berikut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan prosedur praktikum hukum kekekalan massa yang efektif

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI KIMIA. Oleh: : Nugraheni Wahyu Permatasari NRP :

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN PERUBAHAN ENTALPI DENGAN KALORIMETER

A. MOLARITAS (M) B. KONSEP LAJU REAKSI C. PERSAMAAN LAJU REAKSI D. TEORI TUMBUKAN E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI

LEMBAR KERJA SISWA 2

Gambar 2.1 Reaksi Saponifikasi tripalmitin

MENYARING DAN MENDEKANTASI

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

SMAN 1 MATAULI PANDAN

LAPORAN PRAKTIKUM KONVEKSI PADA ZAT CAIR

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! a. 2d d. 3p b. 2p e. 3s c. 3d 6. Unsur X dengan nomor atom

Laporan Praktikum Kimia

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

Laju reaksi menunjukkan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi persatuan waktu.

Laju Reaksi KIM 2 A. KEMOLARAN B. LAJU REAKSI C. UNGKAPAN LAJU REAKSI LAJU REAKSI. materi78.co.nr

BAB 1 PENDAHULUAN. energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

LKS XI MIA KELOMPOK :... ANGGOTA :

PERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

2. Eveline Fauziah. 3. Fadil Hardian. 4. Fajar Nugraha

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kemampuan adalah karakteristik yang menonjol dari seorang individu yang

Metodologi Penelitian

Laju Reaksi. Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia Kelas XI Semester I

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

tanya-tanya.com Soal No.2 Apabila anda diminta untuk mengukur laju reaksi terhadap reaksi : Zn(s) + 2HCI(aq)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I STOIKIOMETRI REAKSI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

BAB III METODE PENELITIAN

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA DASAR. :4. Pengaruh Konsentrasi dan Suhu Pada Laju Reaksi. 6. John Peterson Serius

I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mengetahui konsep reaksi kimia. 2. Mengamati peristiwa kimia dan perubahan yang terjadi dalam reaksi kimia.

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

10 mlhcl2 M. 10 ml HCl2 M. Na 2 S 2 O 3 0,2 M KIM/ IND- II

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ORGANIK

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN LAJU REAKSI DAN TETAPAN LAJU

Kekekalan Energi energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan

MODUL LAJU REAKSI. Laju reaksi _ 2013 Page 1

3 METODOLOGI PENELITIAN

PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT

BAB III METODE PENELITIAN

KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK VOLUM MOLAL PARSIAL. Nama : Ardian Lubis NIM : Kelompok : 6 Asisten : Yuda Anggi

LAPORAN PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)

LAPORAN PRAKTIKUM DINAMIKA KIMIA JUDUL PERCOBAAN : PENENTUAN LAJU REAKSI IODINASI ASETON DALAM SUASANA ASAM. Nama : SantiNurAini NRP :

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.

KESETIMBANGAN KIMIA A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Keadaan setimbang adalah suatu keadaaan dimana konsentrasi seluruh zat tidak lagi mengalami

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Transkripsi:

Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi Oleh: 1. Kurniawan Eka Yuda (5) 2. Tri Puji Lestari (23) 3. Rina Puspitasari (17) 4. Elva Alvivah Almas (11) 5. Rusti Nur Anggraeni (35) 6. Eki Aisyah (29) Kelas XI IPA 4 Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sewon Bantul 2012/2013

BAB I Pendahuluan A. Dasar Teori Laju reaksi menyatakan laju berkurangnya jumlah reaktan atau laju bertambahnya jumlah produk dalam satuan waktu. Satuan jumlah zat bermacam- macam, misalnya gram, mol, atau konsentrasi. Sedangkan satuan waktu digunakan detik, menit, jam, hari, ataupun tahun. Dalam reaksi kimia banyak digunakan zat kimia yang berupa larutan atau berupa gas dalam keadaan tertutup, sehingga dalam laju reaksi digunakan satuan konsentrasi (molaritas). Dan untuk mengetahui lebih jelasnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi maka kita lakukan sebuah praktikum tentang laju reaksi. B. Tujuan Praktikum -Untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

BAB II Tinjauan Pustaka Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi: Konsentrasi Pada umumnya, reaksi akan berlangsung lebih cepat jika konsentrasi pereaksi diperbesar. Zat yang konsentrasinya besar mengandung jumlah partikel yang lebih banyak, sehingga partikel-partikelnya tersusun lebih rapat dibanding zat yang konsentrasinya rendah. Partikel yang susunannya lebih rapat, akan lebih sering bertumbukan dibanding dengan partikel yang susunannya renggang, sehingga kemungkinan terjadinya reaksi makin besar. Luas Permukaan Salah satu syarat agar reaksi dapat berlangsung adalah zat-zat pereaksi harus bercampur atau bersentuhan. Pada campuran pereaksi yang heterogen, reaksi hanya terjadi pada bidang batas campuran. Bidang batas campuran inilah yang dimaksud dengan bidang sentuh. Dengan memperbesar luas bidang sentuh, reaksi akan berlangsung lebih cepat. Temperatur Setiap partikel selalu bergerak. Dengan menaikkan temperatur, energi gerak atau energi kinetik partikel bertambah, sehingga tumbukan lebih sering terjadi. Dengan frekuensi tumbukan yang semakin besar, maka kemungkinan terjadinya tumbukan efektif yang mampu menghasilkan reaksi juga semakin besar. Suhu atau temperatur ternyata juga memperbesar energi potensial suatu zat. Zat-zat yang energi potensialnya kecil, jika bertumbukan akan sukar menghasilkan tumbukan efektif. Hal ini terjadi karena zat-zat tersebut tidak mampu melampaui energi aktivasi. Dengan menaikkan suhu, maka hal ini akan memperbesar energi potensial, sehingga ketika bertumbukan akan menghasilkan reaksi. Katalis Katalis adalah suatu zat yang berfungsi mempercepat terjadinya reaksi, tetapi pada akhir reaksi dapat diperoleh kembali. Fungsi katalis adalah menurunkan energi aktivasi, sehingga jika ke dalam suatu reaksi ditambahkan katalis, maka reaksi akan lebih mudah terjadi. Hal ini disebabkan karena zat-zat yang bereaksi akan lebih mudah melampaui energi aktivasi.

BAB III Metode A. Alat dan Bahan : Alat : 1) Bekker glass 2) Tabung reaksi 3) Corong 4) Thermometer 5) Gelas ukur 6) Pipet tetes 7) Spatula 8) Labu reaksi 9) Balon 10) Alat penggerus 11) Botol penyimpanan 12) Kaki tiga 13) Korek api 14) Spritus 15) Stopwatch 16) Neraca digital 17) Kaca arloji 18) Pengaduk 19) Kertas Bahan : 1) Larutan HCl 3M, 100ml 2) Larutan HCl 1,5M, 100ml 3) Larutan HCl 0,75M, 100ml 4) Larutan FeCl 3 0,1M, 100ml 5) Pualam (gerusan dan bongkahan) 6) Larutan Na 2 S 2 O 3 7) Larutan H O B. Cara Kerja: a. Menentukan faktor R Langkah kerja: 1. Buatlah larutan HCl dengan 3 konsentrasi berbeda (encerkan dari larutan yang telah kalian buat pada eksperimen sebelumnya), yaitu 3 M, 1.5 M, dan 0.75 M. 2. Ambil masing-masing 3ml larutan HCl tersebut dan masukkan kedalam tabung reaksi. 3. Timbang 0.5 gram pualam, masukkan kedalam tabung reaksi. 4. Segera tutup tabung reaksi dengan balon. 5. Catat waktu yang dibutuhkan agar balon bisa berdiri, dan amati kondisi balon untuk setiap konsentrasi yang berbeda.

b. Menentukan faktor S Langkah kerja: 1. Ambil masing-masing 3 ml larutan HCl 0,75 M, masukkan kedalam tabung reaksi. 2. Timbang 0,5 gram pualam dalam bentuk bongkahan sebanyak 3 kali. 3. Masukkan 0,5 gram pualam tersebut kedalam tabung reaksi, amati banyaknya gelembung yang dihasilkan dan catat waktu yang diperlukan agar balon dapat berdiri tegak. 4. Ulangi percubaan tersebut sampai 3 kali. 5. Lakukan langkah yang sama dengan menggunakan pualam yang telah digerus halus. 6. Bandingkan apa yang terjadi. c. Menentukan Faktor T Langkah Kerja: 1. Buatlah tanda silang pada sehelai kertas. 2. Masukkan 25mL Na 2 S 2 O 3 0,2M kedalam beker gelas. Letakkan gelas tersebut diatas kertas yang bertanda silang. Ukur suhunya dan catat. 3. Tambahkan 5Ml HCl 1,5M. Ukur suhunya dan catat waktu yang diperlukan sejak penambahan HCl sampai tanda silang tidak terlihat lagi (amati dari atas beker gelas ). 4. Ulangil langkah kerja diatas sampai 3 kali. 5. Masukkan 25mL Na 2 S 2 O 3 0,2M kedalam beker gelas lain. Panaskan hingga suhu 10 C diatas suhu percobaan pertama. Catat suhunya. 6. Letakkan beker tersebut diatas kertas bertanda silang. Tambahkan 5 ml HCl 1,5M dan catat waktu yang dibutuhkan mulai dari penambahan HCl sampai tanda silang tidak terlihat lagi. 7. Ulangi langkah 5 dan 6 sebanyak 2 kali. d. Menentukan Faktor U Langkah kerja : 1. Masukkan 20 ml larutan H2O2 5 % ke dalam dua gelas kimia. Amati kecepatan gelembung gas pada kedua gelas itu dan catat 2. Tambahkan 20 tetes NaCl 0,1 M ke dalam beker gelas 1 dan 20 tetes FeCl3 0,1 M ( yang anda buat pada percobaan sebelumnya ) ke dalam beker gelas 2. Bagaimana kecepatan timbulnya gelembung gas pada kedua gelas kimia tersebut? amati dan catat.

BAB IV Pembahasan Sebelum melakukan percobaan, kita harus mengencerkan larutan terlebih dahulu. Pertama kita harus mengencerkan NaOH, HCl, dan FeCl 3 yang berbentuk padatan. a. Pengenceran NaOH 0,1 M 100mL, M = mol massa = mol x Mm V = 0,01 x 40 0,1= mol = 0,4 0,1 mol= 0,01 Setelah itu masukkan 0,4 gram NaOH kedalam glass bekker dan encerkan dengan aquades. Setelah diencerkan dengan aquades kemudian masukkan kedalam labu reaksi, tambahkan aquades sampai volumenya 100 ml kemudian dikocok. Setelah itu masukkan larutan NaOH kedalam botol yang sudah diberi label NaOH dan tanggal pembuatan. b. Pengenceran HCl M=mol V mol=3 x 0,1 =0,3 mol Massa=mol x Mm =0,3 x 36,5 =10,95 gram Setelah itu masukkan 10,95 gram HCl ke dalam glass bekker dan encerkan dengan aquades. Setelah diencerkan dengan aquades kemudian masukkan kedalam labu reaksi, tambahkan aquades sampai volumenya 100 ml kemudian dikocok. Setelah itu masukkan larutan HCl kedalam botol yang sudah diberi label HCl dan tanggal pembuatan. c. Pengenceran FeCl 3 M=mol V mol=0,1 x 0,1 =0,01 mol Massa=mol x Mm =0,01x 55+3(35,5) =0,01 x 161,5 =1,615 gram

Setelah itu masukkan 1,615 gram FeCl 3 ke dalam glass bekker dan encerkan dengan aquades. Setelah diencerkan dengan aquades kemudian masukkan kedalam labu reaksi, tambahkan aquades sampai volumenya 100 ml kemudian dikocok. Setelah itu masukkan larutan FeCl 3 kedalam botol yang sudah diberi label FeCl 3 dan tanggal pembuatan. Untuk percobaan yang selanjutnya kita harus mengencerkan HCl dengan konsentrasi 3 M menjadi 1,5 M dan 0,75 M. a) Pengenceran HCl 3 M menjadi 1,5 M Msebelum x Vsebelum = Msesudah x Vsesudah 3V = 1,5 x 100 3V = 150 V = 150 3 V = 50 ml Setelah itu masukkan 50 ml HCl ke dalam glass bekker dan encerkan dengan aquades. Setelah diencerkan dengan aquades kemudian masukkan kedalam labu reaksi, tambahkan aquades sampai volumenya 100 ml kemudian dikocok. Setelah itu masukkan larutan HCl kedalam botol yang sudah diberi label HCl dan tanggal pembuatan. b) Pengenceran 0,75 M HCl Msebelum x Vsebelum = Msesudah x Vsesudah 3V = 0,75 x 100 3V = 75 V = 75 3 V = 25 ml Setelah itu masukkan 25 ml HCl ke dalam glass bekker dan encerkan dengan aquades. Setelah diencerkan dengan aquades kemudian masukkan kedalam labu reaksi, tambahkan aquades sampai volumenya 100 ml kemudian dikocok. Setelah itu masukkan larutan HCl kedalam botol yang sudah diberi label HCl dan tanggal pembuatan.

Data Percobaan: DATA PENGAMATAN FAKTOR R: -Percobaan larutan HCl 3 M dengan pualam bermassa 0,5 gram: No. HCl (M) Massa pualam Waktu (detik) 1. 3 M 0,5 gram 4 2. 3 M 0,5 gram 8 3. 3 M 0,5 gram 2 ΔT= 4+8+2 = 4,6 3 -Percobaan larutan HCl 1,5 M dengan pualam bermassa 0,5 gram: No. HCl (M) Massa pualam Waktu (detik) 1. 1,5 M 0,5 gram >300 2. 1,5 M 0,5 gram 75 3. 1,5 M 0,5 gram 93 ΔT= 300+75+93 => 156 3 - Percobaan larutan HCl 0,75 M dengan pualam bermassa 0,5 gram: No. HCl (M) Massa pualam Waktu (detik) 1. 0,75 M 0,5 gram >300 2. 0,75 M 0,5 gram >300 3. 0,75 M 0,5 gram >300 ΔT= 300+300+300 = >300 3 Dari pengamatan diatas kita dapat merumuskan bahwa : 1. Reaksi yang terjadi adalah dengan berbeda kemolaran dari setiap larutan HCl yang dicampur dengan pualam serbuk menyebabkan terjadinya tekanan udara yang dapat membuat balon mengembang dengan hitungan waktu yang berbeda-beda. 2. Faktor yang berpengaruh dari reaksi diatas adalah Kemolaran. 3. Reaksi yang berlangsung dengan cepat adalah reaksi dengan tingkat kemolaran 3M, karena semakin tinggi kosentrasi, semakin banyak tumbukan antar molekul yang terjadi sehingga reaksi berlangsung dengan cepat. DATA PENGAMATAN FAKTOR S No [HCl] (M) Massa Pualam Waktu (detik) Massa Pualam Waktu (detik) (bongkahan) (gerus halus) 1. 0,75 0,5 gram 1,33 menit 0,5 gram 6 detik 2. 0,75 0,5 gram >300 menit 0,5 gram 3 detik 3. 0,75 0,5 gram >300 menit 0,5 gram 2 detik Waktu rata-rata Waktu rata-rata

Dari pengamatan diatas kita dapat merumuskan bahwa: 1. Reaksi yang terjadi adalah balon akan lebih cepat mengembang ketika HCl berkonsentrasi dengan 1,5 M yang tercampur dengan pualam berbentuk serbuk. Sedangkan balon akan mengembang lebih lambat ketika HCl berkonsentrasi dengan 1,5 M yang tercampur dengan pualam berbentuk bongkahan. 2. Faktor yang berpengaruh dari percobaan diatas adalah Luas Permukaan. 3. Reaksi dengan pualam yang digerus halus. Karena dalam bentuk gerusan halus, ukurannya menjadi lebih kecil tetapi jumlahnya banyak sehingga luas permukaan bidang tumbukan antara zat pereaksi akan semakin besar. DATA PENGAMATAN FAKTOR T No. Suhu Na 2 S 2 O 3 Waktu(detik) Suhu Na 2 S 2 O 3 Waktu(detik) 1. 28 16 38 10 2. 28 15 38 9 3. 28 13 38 9 Waktu Rata-rata 14,6 Waktu rata-rata 9,3 Dari pengamatan diatas kita dapat merumuskan : 1. Reaksi yang terjadi larutan Na 2 S 2 O 3 menjadi keruh ketika dicampur dengan HCl. 2. Faktor yang berpengaruh adalah Suhu. 3. Reaksi yang lebih cepat adalah larutan Na 2 S2O 3 yang telah dipanaskan hingga suhu naik 10 C dari suhu percobaan pertama. Karena suhu dinaikkan reaksi akan berlangsung lebih cepat. Hal ini disebabkan bila ada kenaikkan suhu molekul-molekul yang bereaksi akan bergerak lebih cepat sehingga energy kinetiknya tinggi. DATA PENGAMATAN FAKTOR U No. Larutan Pengamatan 1. H 2 O 2 Gelembung banyak tidak bereaksi 2. H 2 O 2 + NaCl Gelembung banyak hanya diam 3. H 2 O 2 + FeCl 3 Gelembung banyak reaksi cepat bias bertambah besar seperti air yang mendidih, gelas menjadi banyak Dari pengamatan diatas kita dapat merumuskan: 1. Reaksi yang terjadi ketika H 2 O 2 dicampur dengan NaCl gelembung tetap dan ketika dicampur dengan FeCl 3, gelembung bertambah banyak dan seperti mendidih. 2. Faktor yang berpengaruh adalah Katalis. 3. Reaksi yang berlangsung cepat adalah larutan H 2 O 2 dengan FeCl 3 karena larutan H 2 O 2 setelah dicampur dengan FeCl 3 gelebung cepat bertambah banyak dan reaksi tersebut menghasilkan kalor.

BAB IV Penutup a. Kesimpulan Dari semua percobaan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Laju Reaksi. Faktor tersebut adalah: 1. Kemolaran : Semakin tinggi kosentrasi, semakin banyak tumbukan antar molekul yang terjadi sehingga reaksi berlangsung dengan cepat. 2. Suhu: Bila ada kenaikkan suhu molekul-molekul yang bereaksi akan bergerak lebih cepat sehingga energy kinetiknya tinggi. 3. Luas permukaan: Semakin luas permukaan zat padat semakin banyak terjadinya tumbukan antara partikel zat yang bereaksi sehingga reaksi berlangsung lebih cepat. 4. Katalis : Larutan zat yang berbeda akan mempengaruhi laju reaksi tersebut.

Daftar Pustaka -Kholis, Wahyu Hadi Noor.Lks kimia kelas XI.2012.Yogyakarta:Media Profesional. -Lks dari Bu Wikan. - file:///e:/laporan-praktikum-laju-reaksi.html