MODUL I Pembuatan Larutan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL I Pembuatan Larutan"

Transkripsi

1 MODUL I Pembuatan Larutan I. Tujuan percobaan - Membuat larutan dengan metode pelarutan padatan. - Melakukan pengenceran larutan dengan konsentrasi tinggi untuk mendapatkan larutan yang diperlukan dengan konsentrasi yang lebih rendah. - Mampu menggunakan alat alat yang diperlukan dalam analisis kuantitatif dengan teknik yang benar untuk memperoleh larutan dengan konsentrasi tertentu. II. Alat dan Bahan Alat yang digunakan : 1 buah labu volumetri 250 ml 1 buah pipet volum 25 ml 1 buah pipet tetes 1 buah gelas kimia 50 ml 2 buah botol reagen 250 ml 1 buah botol semprot Corong, kaca arloji, dan neraca Bahan yang diperlukan : padatan KmnO 4 larutan asam oksalat 1 M aquadest III. Prosedur percobaan A. Pembuatan larutan KmnO M 1. Siapkan kaca arloji dan neraca. 2. Hitung massa KmnO 4 (Mr = 159 g/mol) yang diperlukan kemudian timbang padatan KmnO 4 sesuai dengan massa yang diperoleh dari perhitungan. 3. Masukkan padatan yang telah ditimbang ke dalam labu volumetri dengan menggunakan corong. 4. Bilas kaca arloji dan corong-yang-digunakan dengan air hingga semua padatan yang tertimbang benar benar masuk ke dalam labu. 5. Bersihkan bagian leher labu takar dengan mengalirkan air dari dalam botol cuci. 6. Homogenkan larutan dalam labu dengan cara menggoyangkannya! Setelah benar benar homogen, tambahkan air hingga volume tepat 250 ml sesuai batas yang tertera pada leher labu. Jangan mengisi air hingga 250 ml sebelum padatan terlarut dengan sempurna dan diperoleh larutan yang benar benar homogen! 7. Setelah dilakukan penambahan air hingga volume tepat 250 ml, keringkan leher labu kemudian pasang penutupnya dan kocok larutan dalam labu. 8. Pastikan kembali larutan dalam labu benar benar homogen dengan cara mengocoknya beberapa kali. 9. Setelah diperoleh larutan yang benar benar homogen, pindahkan larutan dalam labu ke dalam botol reagen yang diberi label Larutan KmnO M; Kelompok X; kelas XI IA Y. B. Pengenceran larutan Asam Oksalat 1 M 1. Siapkan satu buah pipet volum 25 ml yang telah benar benar bersih. Untuk memastikannya, cucilah dengan air kran kemudian keringkan. 2. Setelah bersih, bilaslah pipet volum dengan menggunakan larutan yang akan diambil. Lakukan 2 3 kali. 3. Ambil larutan asam oksalat 1 M sebanyak 25 ml menggunakan pipet volum yang telah disediakan dengan cara menyedotnya hingga tepat 25 ml. Hati hati saat menyedot larutan asam oksalat 1 M dengan pipet volum, jangan sampai masuk ke dalam mulut atau tertelan! 4. Pindahkan larutan asam oksalat 1 M dalam pipet volum tersebut ke dalam labu volumetri. Biarkan ujung pipet menyentuh dinding dalam labu dan larutan di dalamnya mengalir dalam labu. Jika pada ujung pipet masih tertinggal sisa larutan asam oksaltat, biarkan sisa larutan Laboratorium IPA SMAN 6 Tasikmalaya, HJ10 1

2 tersebut tertinggal dalam pipet volum. Jangan meniup pipet atau mengeluarkan sisa larutan dalam pipet volum! 5. Bersihkan bagian leher labu takar dengan mengalirkan air dari dalam botol cuci. 6. Homogenkan larutan dalam labu dengan cara menggoyangkannya! Setelah benar benar homogen, tambahkan air hingga volume tepat 250 ml sesuai batas yang tertera pada leher labu. Jangan mengisi air hingga 250 ml sebelum diperoleh larutan yang benar benar homogen! 7. Setelah dilakukan penambahan air hingga volume tepat 250 ml, keringkan leher labu kemudian pasang penutupnya dan kocok larutan dalam labu. 8. Pastikan kembali larutan dalam labu benar benar homogen dengan cara mengocoknya beberapa kali. 9. Setelah diperoleh larutan yang benar benar homogen, pindahkan larutan dalam labu ke dalam botol reagen yang diberi label Larutan asam oksalat X M; Kelompok P; kelas XI IA Q. IV. Tugas Pendahuluan (kerjakan pada kertas ukuran A4, dikumpulkan sebelum praktikum dimulai) 1. Tuliskan rumus rumus yang berkaitan dengan praktikum kali ini! 2. Pada percobaan pertama, mengapa kaca arloji, corong, dan leher labu harus dibilas/dialiri air sebelum larutan dihomogenkan? Jelaskan! 3. Setelah volume larutan tepat 250 ml, mengapa leher labu harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum larutan dikocok? 4. Mengapa pipet volum harus dibilas dengan larutan yang akan diambil sebelum digunakan? 5. Apa yang akan terjadi jika kita : a. mengeluarkan larutan dalam pipet volum dengan cara meniupnya? b. mengeluarkan larutan yang masih tersisa dalam pipet volum pada percobaan kedua? Kemukakan alasan Anda! Pada saat praktikum jangan lupa membawa : satu rol tissue/kelompok buku catatan (jurnal) praktikum alat tulis Laboratorium IPA SMAN 6 Tasikmalaya, HJ10 2

3 MODUL II T E R M O K I M I A Kalorimetri I. Sasaran Praktikum - Siswa mampu membedakan reaksi endoterm dan eksoterm. - Siswa mampu mengukur kalor reaksi kimia dengan metode kalorimetri. - Siswa mampu menentukan perubahan entalpi reaksi penetralan HCl oleh NaOH. II. III. IV. Pendahuluan Energi dalam reaksi kimia merupakan salah satu aspek penting yang teramati karena dalam reaksi kimia penataan ulang atom atom pada senyawa yang bereaksi akan melibatkan sejumlah energi dalam bentuk panas yang dikenal dengan kalor reaksi. Kalor yang terlibat tersebut terjadi akibat adanya perbedaan tingkat energi yang secara termodinamika antara senyawa pada awal dan akhir reaksi. Berdasarkan energi yang terlibat tersebut dikenal dua jenis reaksi, yaitu reaksi endoterm dan reaksi eksoterm. Reaksi endoterm merupakan suatu reaksi yang ditandai dengan penurunan suhu yang terbaca oleh termometer sedangkan reaksi eksoterm akan menyebabkan peningkatan suhu yang terbaca oleh termometer. Oleh karena itu, energi yang terlibat dalam suatu reaksi tidak dapat diukur secara langsung, namun dapat diketahui dengan mengukur perubahan energilingkungan di sekitar sistem reaksi. Alat dan Bahan Tugas Anda menuliskan alat dan bahan yang akan Anda gunakan dalam praktikum kali ini. Langkah Kerja (dalam jurnal praktikum buatlah diagram alir) A. Reaksi Eksoterm dan Endoterm 1. Sediakan dua buah tabung reaksi kemudian beri nama tabung A dan tabung B. 2. Masukkan padatan ammonium klorida, NH 4 Cl, ke dalam tabung reaksi A dan padatan NaOH ke dalam tabung reaksi B kemudian tambahkan 5 ml air dan aduk campuran. 3. Rasakan suhu masing masing dasar tabung reaksi. 4. Campurkan kedua larutan kemudian cium uap yang dihasilkan! (Perhatikan cara menghirup uap larutan dengan benar) B. Kalorimetri Penentuan kapasitas kalor kalorimeter 1. Sediakan air sebanyak 50 ml masing masing ke dalam dua buah gelas kimia. 2. Panaskan air pada salah satu wadah hingga suhu sekitar 85 o C kemudian biarkan suhunya turun hingga 80 o C. 3. Ukur suhu air dalam wadah lain kemudian masukkan ke dalam kalorimeter. 4. Siapkan tutup kalorimeter yang telah dilengkapi dengan termometer dan kawat pengaduk. 5. Masukkan air yang bersuhu 80 o C ke dalam bejana kalorimeter kemudian pasang tutup kalorimeter dengan segera dan pastikan ujung termometer menyentuh larutan dalam kalorimeter. 6. Catat suhu yang ditunjukkan oleh kalorimeter setiap 5 detik! Penentuan kalor reaksi penetralan HCl oleh NaOH 1. Masukkan 50 ml larutan HCl ke dalam gelas kimia 100 ml dan ukur suhunya. 2. Masukkan 50 ml larutan NaOH ke dalam gelas kimia 100 ml yang lain kemudian ukur suhunya. (termometer harus dicuci terlebih dahulu) Laboratorium IPA SMAN 6 Tasikmalaya, HJ10 3

4 3. Campurkan larutan HCl dan Larutan NaOH ke dalam bejana kalorimeter kemudian pasang tutup kalorimeter dengan segera dan pastikan ujung termometer menyentuh larutan dalam kalorimeter. 4. Catat suhu yang ditunjukkan oleh kalorimeter setiap 5 detik! V. Tugas Pendahuluan (kerjakan pada kertas ukuran A4, dikumpulkan sebelum praktikum dimulai) 1. Apa yang dimaksud dengan sistem dan lingkungan secara termodinamika? 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan reaksi eksoterm dan endoterm! 3. Gejala apa yang ditunjukan pada reaksi eksoterm dan endoterm? 4. Perkirakan apa yang akan terjadi pada percobaan A! Jika dihasilkan gas, tunjukkan persamaan reaksi pembentukan gas tersebut! 5. Bagaimana cara menghitung kalor reaksi berdasarkan percobaan menggunakan kalorimeter? Tuliskan persamaan persamaan matematis yang digunakan! 6. Gambarkan cara pemasangan termometer, batang pengaduk, dan bejana termometer yang benar untuk mengukur kalor reaksi! Pada saat praktikum jangan lupa membawa : satu rol tissue/kelompok buku catatan (jurnal) praktikum alat tulis Laboratorium IPA SMAN 6 Tasikmalaya, HJ10 4

5 I. Sasaran Praktikum - Siswa mampu Mempelajari Hukum Hess. MODUL III T E R M O K I M I A Hukum Hess II. Pendahuluan Lavoiser dan laplace mengenal bahwa kalor yang diabsorbsi dalam penguaraian senyawa harus sama dengan kalor yang dilepaskan dalam pembentukkannya pada kondisi yang sama. Jadi, bila dikembalikan reaksi yang ditulis, tanda berubah. Hess menunjukkan bahwa kalor dari reaksi kimia total pada tekanan tetap adalah sama tanpa memperhatikan tahap antara yang terjadi. III. Alat dan Bahan Tugas Anda menuliskan alat dan bahan yang akan Anda gunakan dalam praktikum kali ini. IV. Langkah Kerja (dalam jurnal praktikum buatlah diagram alir) A. Reaksi 1 1. Masukkan 50 ml larutan HCl 0,5 M ke dalam kalorimeter dari bejana plastik dan catat suhunya (suhu awal). 2. Timbang 1 gram NaOH padat. 3. Masukkan NaOH padat itu ke dalam kalorimeter guncangkan kalorimeter untuk melarutkan NaOH dan catat suhu mantap yang dicapai sesudah semua NaOH larut (suhu akhir). B. Reaksi 2 a. 1. Masukkan 25 ml air ke dalam kalorimeter dan catat suhu nya (suhu awal) 2. Timbang 1 gram NaOH padat. 3. Masukkan NaOH padat itu ke dalam kalorimeter guncangkan kalorimeter untuk melarutkan NaOH dan catat suhu mantap yang dicapai sesudah semua NaOH larut (suhu akhir). b. 1. Pindahkan larutan NaOH dari reaksi (2.a) kedalam gelas kimia. 2. Masukkan 25 ml larutan HCl 1 M kedalam gelas kimia lain. 3. Letakkan kedua gelas kimia didalam benjana berisi air, sampai suhu kedua larutan itu sama. Catat suhu itu (suhu awal)uhunya. 4. Tuangkan kedua larutan kedalam kalorimeter guncangkan dan catat suhu mantap yang dicapai (suhu akhir) 5. Catat suhu yang ditunjukkan oleh kalorimeter setiap 5 detik! (Catatan Nilai kapasitas kalor dari kalorimeter diambil dari data praktikum modul sebelumnya) Laboratorium IPA SMAN 6 Tasikmalaya, HJ10 5

6 V. Tugas Pendahuluan (kerjakan pada kertas ukuran A4, dikumpulkan sebelum praktikum dimulai) 1. Tuliskan bunyi hukum Hess! 2. Gambarkan diagram hukum Hess untuk reaksi pada percobaan ini! 3. Bagaimana cara menghitung kalor reaksi berdasarkan percobaan menggunakan kalorimeter? Tuliskan persamaan persamaan matematis yang digunakan! Pada saat praktikum jangan lupa membawa : satu rol tissue/kelompok buku catatan (jurnal) praktikum alat tulis Laboratorium IPA SMAN 6 Tasikmalaya, HJ10 6

7 MODUL IV Kinetika Kimia Pengaruh Luas Permukaan dan Konsentrasi terhadap Laju Reaksi I. Sasaran Praktikum - Siswa mampu mendeskripsikan faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi. - Siswa mampu membuat grafik pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi. II. III. IV. Pendahuluan Suatu reaksi kimia berlangsung suatu interval waktu tertentu. Pada umumnya, laju reaksi dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi pereaksi, luas permukaan rekstan, suhu lingkungan saat reaksi berlangsung, dan penggunaan katalis. Dalam hal ini, suhu dimanfaatkan oleh setiap partikel dalam sistem reaksi untuk meningkatkan energi kinetiknya sehingga terjadi tumbukan dengan intensitas lebih tinggi. Sedangkan katalis digunakan dalam reaksi untuk menurunkan energi aktifasi sehingga interaksi antar pereaksi dalam sistem reaksi lebih mudah terjadi. Alat dan Bahan Tugas Anda menuliskan alat dan bahan yang akan Anda gunakan dalam praktikum kali ini. Langkah Kerja (dalam jurnal praktikum buatlah diagram alir) A. Pengaruh Luas Permukaan terhadap Laju Reaksi 1. Masukkan 10 ml larutan HCl 2 M kedalam gelas kimia kemudian tambahkan 0.5 gram kepingan pualam. 2. Catat waktu yang diperlukan agar semua pualam habis bereaksi. 3. Ulangi langkah 1 2 dengan mengganti kepingan pualam dengan serbuk pualam. B. Pengaruh Konsentrasi terhadap Laju Reaksi 1 1. Buatlah tanda silang pada sehelai kertas putih dengan menggunakan spidol hitam. 2. Masukkan 5 ml larutan HCl 2 M kedalam gelas kimia dan letakkan gelas itu di atas tanda silang dan tambahkan 25 ml larutan Na 2 S 2 O 3 0,1 M. 3. Catat waktu reaksi berlangsung mulai dari saat larutan Na 2 S 2 O 3 ditambahkan hingga tanda silang yang berada di dasar gelas kimia hilang tertutup oleh endapan belerang yang terbentuk dari hasil reaksi. 4. Ulangi langkah 1 hingga 3 dengan menggunakan konsentrasi larutan Na 2 S 2 O 3 yang berbeda yang dibuat dengan cara pengenceran : Larutan Volume Na 2 S 2 O 3 Volume air 1 20 ml 5 ml 2 15 ml 10 ml 3 10 ml 15 ml 4 5 ml 15 ml C. Pengaruh Konsentrasi terhadap Laju Reaksi 2 1. Buatlah tanda silang pada sehelai kertas putih dengan menggunakan spidol hitam. 2. Masukkan 25 ml larutan Na 2 S 2 O 3 0,1 M kedalam gelas kimia dan letakkan gelas itu di atas tanda silang dan tambahkan 5 ml larutan HCl 2 M. 3. Catat waktu reaksi berlangsung mulai dari saat larutan HCl ditambahkan hingga tanda silang yang berada di dasar gelas kimia hilang tertutup oleh endapan belerang yang terbentuk dari hasil reaksi. 4. Ulangi langkah 1 hingga 3 dengan menggunakan konsentrasi larutan HCl yang berbeda yang dibuat dengan cara pengenceran : Laboratorium IPA SMAN 6 Tasikmalaya, HJ10 7

8 Larutan Volume HCl Volume air 1 4 ml 1 ml 2 3 ml 2 ml 3 2 ml 3 ml 4 1 ml 4 ml V. Tugas Pendahuluan (kerjakan pada kertas ukuran A4, dikumpulkan sebelum praktikum dimulai) 1. Sebutkan faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi! Jelaskan! 2. Tuliskan reaksi reaksi yang terjadi pada percobaan ini! 3. Apa yang dimaksud dengan tumbukan efektif? 4. Bagaimana luas permukaan reaktan dapat mempengaruhi laju reaksi? 5. Berapakah konsentrasi larutan Na 2 S 2 O 3 masing-masing setelah diencerkan? 6. Berapakah konsentrasi larutan HCl masing-masing setelah diencerkan? Pada saat praktikum jangan lupa membawa : satu rol tissue/kelompok buku catatan (jurnal) praktikum alat tulis Laboratorium IPA SMAN 6 Tasikmalaya, HJ10 8

9 MODUL V Kesetimbangan Kimia Pengaruh perubahan ph dan Suhu Larutan terhadap Sistem Reaksi Setimbang I. Sasaran Praktikum - Siswa mampu mengamati suatu reaksi yang berada dalam keadaan setimbang secara makroskopis. - Siswa mampu mendeskripsikan pengaruh suhu terhadap suatu reaksi bolak - balik. II. Pendahuluan Reaksi kimia dapat berlangsung satu arah jika reaksi hanya menghasilkan produk dan tidak dapat diubah kembali menjadi reaktannya dan dapat pula berlangsung dua arah jika produk reaksi dapat sekaligus berperan sebagai pereaksi untuk menghasilkan kembali reaktan yang terlibat pada awal reaksi. Jika suatu aksi (gangguan) diberikan pada suatu sistem kesetimbangan reaksi, maka sistem kesetimbangan tersebut akan meminimalkan pengaruh dari aksi tersebut dengan cara menggeser arah reaksi. Gangguan tersebut dapat berupa perubahan jumlah produk dan reaktan, tekanan sistem, atau pun perubahan suhu. III. Alat dan Bahan Tugas Anda menuliskan alat dan bahan yang akan Anda gunakan dalam praktikum kali ini. IV. Langkah Kerja (dalam jurnal praktikum buatlah diagram alir) A. Reaksi kesetimbangan dalam keadaan ph berbeda. 1. Masukkan 25 ml larutan kalium kromat ke dalam labu erlenmeyer. 2. Tambahkan asam klorida tetes demi tetes hingga terjadi perubahan warna pada larutan kalium kromat dalam labu erlenmeyer. 3. Amati perubahan yang terjadi! 4. Setelah terjadi perubahan warna, tambahkan natrium hidroksida tetes demi tetes hingga warna larutan kembali seperti semula. B. Pengaruh suhu terhadap reaksi kesetimbangan. 1. Masukkan 50 ml larutan CuSO 4 ke dalam gelas kimia kemudian tambahkan 2.5 gram padatan NaCl 2. Amati warna larutan yang terjadi! 3. Panaskan campuran larutan CuSO 4 NaCl tersebut dalam penangas air di atas pembakar spirtus. 4. Amati warna larutan saat pemanasan berlangsung! 5. Siapkan es batu yang telah di pecahkan ke dalam gelas kimia besar yang berisi sedikit air. 6. Rendam gelas kimia yang berisi campuran CuSO 4 dan NaCl panas tersebut ke dalam gelas berisi es. 7. Amati kembali perubahan warna yang terjadi. Laboratorium IPA SMAN 6 Tasikmalaya, HJ10 9

10 V. Tugas Pendahuluan (kerjakan pada kertas ukuran A4, dikumpulkan sebelum praktikum dimulai) 1. Jelaskan pengertian reaksi bolak balik! 2. Alat apa saja yang digunakan pada kedua percobaan tersebut? 3. Tuliskan reaksi yang terjadi pada kedua percobaan! 4. Menurut Anda, bagaimanakah pengaruh suhu terhadap kesetimbangan? 5. Mengapa reaksi kesetimbangan pada kedua percobaan tersebut menghasilkan perubahan warna yang berbeda pada setiap perlakuan? Pada saat praktikum jangan lupa membawa : satu rol tissue/kelompok buku catatan (jurnal) praktikum alat tulis Es Batu untuk satu kelompok Laboratorium IPA SMAN 6 Tasikmalaya, HJ10 10

Laboratorium Kimia SMA... Praktikum II Kelas XI IPA Semester I Tahun Pelajaran.../...

Laboratorium Kimia SMA... Praktikum II Kelas XI IPA Semester I Tahun Pelajaran.../... Laboratorium Kimia SMA... Praktikum II Kelas XI IPA Semester I Tahun Pelajaran.../... Judul : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Praktikan : mor Absen : Kelas : Tanggal : Lembar Kegiatan Siswa

Lebih terperinci

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan - Siswa mampu membuktikan penurunan titik beku larutan akibat penambahan zat terlarut. - Siswa mampu membedakan titik beku larutan elektrolit

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi

Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi Oleh: 1. Kurniawan Eka Yuda (5) 2. Tri Puji Lestari (23) 3. Rina Puspitasari (17) 4. Elva Alvivah Almas (11) 5. Rusti Nur Anggraeni (35) 6. Eki Aisyah (29) Kelas XI

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA 3

LEMBAR KERJA SISWA 3 82 LEMBAR KERJA SISWA 3 Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Sub Materi Pokok Alokasi Waktu : Kimia : XI IPA 3/Ganjil : Laju Reaksi : Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi : 2 45 menit Standar

Lebih terperinci

Basic laboratory skills terampil menggunakan alat dasar

Basic laboratory skills terampil menggunakan alat dasar Basic laboratory skills terampil menggunakan alat dasar Memanaskan menyaring meneteskan larutan ke dalam tabung reaksi Memastikan kesempurnaan endapan mengocok larutan melarutkan Memilih wadah untuk menimbang

Lebih terperinci

LKS XI MIA KELOMPOK :... ANGGOTA :

LKS XI MIA KELOMPOK :... ANGGOTA : LKS XI MIA KELOMPOK :... ANGGOTA : [PRAKTIKUM MENENTUKAN NILAI DELTA H REAKSI MENGGUNAKAN KALORIMTER SEDERHANA] Lembar Kerja Siswa SMA N 1 KOTA JAMBI Menentukan nilai H reaksi Menggunakan Kalorimeter Sederhana

Lebih terperinci

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I PRAKTIKUM KIMIA DASAR I REAKSI KIMIA PADA SIKLUS LOGAM TEMBAGA Oleh : Luh Putu Arisanti 1308105006 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA BADUNG TAHUN 2013/2014

Lebih terperinci

2. Eveline Fauziah. 3. Fadil Hardian. 4. Fajar Nugraha

2. Eveline Fauziah. 3. Fadil Hardian. 4. Fajar Nugraha Modul Praktikum Nama Pembimbing Nama Mahasiswa : Kimia Fisik : Bapak Drs.Budi Santoso, Apt.MT : 1. Azka Muhammad Syahida 2. Eveline Fauziah 3. Fadil Hardian 4. Fajar Nugraha Tanggal Praktek : 21 Semptember

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian Pembuatan larutan buffer menggunakan metode pencampuran antara asam lemah dengan basa konjugasinya. Selanjutnya larutan buffer yang sudah dibuat diuji kemampuannya dalam mempertahankan

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian 16 Bab III Metodologi Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode titrasi redoks dengan menggunakan beberapa oksidator (K 2 Cr 2 O 7, KMnO 4 dan KBrO 3 ) dengan konsentrasi masing-masing

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah saus sambal dan minuman dalam kemasan untuk analisis kualitatif, sedangkan untuk analisis kuantitatif digunakan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN PERUBAHAN ENTALPI DENGAN KALORIMETER

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN PERUBAHAN ENTALPI DENGAN KALORIMETER LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN PERUBAHAN ENTALPI DENGAN KALORIMETER Oleh: Aprilia Rizqi Nurcahyani XI IPA IV (02) SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SEWON JALAN PARANGTRITIS KM 5 YOGYAKARTA 2012/2013 A.

Lebih terperinci

Diklat Calon Kepala Lab SMA... Modul Kegiatan Laboratorium

Diklat Calon Kepala Lab SMA... Modul Kegiatan Laboratorium Diklat Calon Kepala Lab SMA... Modul Kegiatan Laboratorium 1. Sistim Koloid 2. Energetika 3. Kesetimbangan Kimia Instruktur : Miftahul Khair, S.Si, M.Sc, email : miftah@fmipa.unp.ac.id mobile : 081266597254

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I STOIKIOMETRI REAKSI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I STOIKIOMETRI REAKSI LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I STOIKIOMETRI REAKSI Nama Anggota: Isrenna Ratu Rezky Suci 1157040029 Helmi Fauzi 1157040025 Fajar Gunawan 1157040022 Fresa Agustini 1157040024 JURUSAN KIMIA 1A FAKULTAS

Lebih terperinci

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT DI SUSUN OLEH : NAMA : IMENG NIM : ACC 109 011 KELOMPOK : 2 ( DUA ) HARI / TANGGAL : SABTU, 28 MEI 2011

Lebih terperinci

SMAN 1 MATAULI PANDAN

SMAN 1 MATAULI PANDAN LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA D I S U S U N OLEH KELOMPOK IV Chaidi Reza Depari Firdanta Ginting Hadi Mulki Siregar Lazuardyas Ligardi Zulhanggari Dwitama XI IPA 1 SMAN 1 MATAULI PANDAN 2013 Percobaan II Reaksi

Lebih terperinci

PERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN

PERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN PERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN I. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan percobaan praktikum ini adalah agar praktikan dapat membuat larutan dengan konsentrasi tertentu, mengencerkan larutan,

Lebih terperinci

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

Modul 1 Analisis Kualitatif 1 Modul 1 Analisis Kualitatif 1 Indikator Alami I. Tujuan Percobaan 1. Mengidentifikasikan perubahan warna yang ditunjukkan indikator alam. 2. Mengetahui bagian tumbuhan yang dapat dijadikan indikator alam.

Lebih terperinci

Selain itu, menyimpan peralatan gelas dalam keadaan kotor, atau dari hasil pencucian yang tidak/kurang bersih akan menyukarkan proses pencucian atau

Selain itu, menyimpan peralatan gelas dalam keadaan kotor, atau dari hasil pencucian yang tidak/kurang bersih akan menyukarkan proses pencucian atau Di laboratorium, kegiatan pencucian, umumnya ditujukan pada peralatan/instrumen, atau benda lainnya yang terbuat dari gelas. Pengetahuan tentang sifat dari suatu bahan atau zat (seperti daya larut di dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PERCOBAAN

BAB 3 METODE PERCOBAAN BAB 3 METODE PERCOBAAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan Analisis dilaksanakan di Laboratorium PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan dan Pengendalian Pembangkitan Ombilin yang dilakukan mulai

Lebih terperinci

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan. Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan. Cara menggunakannya adalah dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkandengan lap. Kemudian dimasukkan larutan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reaksi-reaksi kimia berlangsung antara dua campuran zat, bukannya antara dua zat murni. Salah satu bentuk yang umum dari campuran ialah larutan. Larutan memainkan peran

Lebih terperinci

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM TUJUAN Mengetahui cara membersihkan, mengeringkan dan menggunakan berbagai alat gelas yang digunakan di laboratorium kimia. Mengatur nyala pembakar Bunsen

Lebih terperinci

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan. Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk Cara nya Pembersihan sangat mengencerkan suatu larutan. adalah dibersihkan, dikalibrasi, lalu disarankan busa / dikeringkandengan lap.

Lebih terperinci

2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik

2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik 2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik Modul 1: Reaksi-Reaksi Logam Transisi & Senyawanya TUJUAN (a) Mempelajari reaksi-reaksi logam transisi dan senyawanya, meliputi reaksi

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II TERMOKIMIA. Rabu, 2-April-2014 DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1:

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II TERMOKIMIA. Rabu, 2-April-2014 DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1: JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II TERMOKIMIA Rabu, 2-April-2014 DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1: 1. CAHYA GOKTAVIAN (1113016200041) 2. FLAVIA FERNANDA ANCI (1113016200054) 3. RINA AFRIANIS (1113016200056) 4. VIVIN

Lebih terperinci

PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS MATERIAL LOKAL

PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS MATERIAL LOKAL 144 LEMBAR KERJA SISWA PRAKTIKUM PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS MATERIAL LOKAL KELAS/KELOMPOK : KETUA KELOMPOK : ANGGOTA : UPI #PENDIDIKAN KIMIA AULIA WAHYUNINGTYAS #0706475 TUJUAN PERCOBAAN 1.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 18 hingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. Untuk keperluan Analisis digunakan Laboratorium

Lebih terperinci

I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mengetahui konsep reaksi kimia. 2. Mengamati peristiwa kimia dan perubahan yang terjadi dalam reaksi kimia.

I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mengetahui konsep reaksi kimia. 2. Mengamati peristiwa kimia dan perubahan yang terjadi dalam reaksi kimia. I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mengetahui konsep reaksi kimia. 2. Mengamati peristiwa kimia dan perubahan yang terjadi dalam reaksi kimia. II. LANDASAN TEORI Reaksi kimia merupakan peristiwa yang sering terjadi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU Yang diampu oleh Bapak Ridwan Joharmawan & Bapak Ida Bagus Suryadharma OLEH KELOMPOK 7 1. LAILATUL ILMIYAH* (150332605145) 2. RR. DEWI AYU ANJANI

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP Standar Kompetensi 1. Memahami kinetika reaksi dan kesetimbangan kimia

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI OLEH : KELOMPOK III Nama : Rifqi Munip (061330401022) Riska (061330401023) Sarah Swasti Putri (061330401024) Siti Nurjanah (061330401025)

Lebih terperinci

Waktu (t) Gambar 3.1 Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap waktu

Waktu (t) Gambar 3.1 Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap waktu 3 LAJU REAKSI Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: Menghitung konsentrasi larutan (molaritas larutan). Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (konsentrasi, luas permukaan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini: Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 22 23 3.2 Metode Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013 UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013 Standar Kompetensi Lulusan : Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya. Indikator : Siswa dapat meramalkan harga ph suatu

Lebih terperinci

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! a. 2d d. 3p b. 2p e. 3s c. 3d 6. Unsur X dengan nomor atom

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! a. 2d d. 3p b. 2p e. 3s c. 3d 6. Unsur X dengan nomor atom KIMIA XI SMA 3 S OAL TES SEMESTER I I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!. Elektron dengan bilangan kuantum yang tidak diizinkan n = 3, l = 0, m = 0, s = - / n = 3, l =, m =, s = / c. n = 3, l =, m =

Lebih terperinci

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air. III. REAKSI KIMIA Tujuan 1. Mengamati bukti terjadinya suatu reaksi kimia. 2. Menuliskan persamaan reaksi kimia. 3. Mempelajari secara sistematis lima jenis reaksi utama. 4. Membuat logam tembaga dari

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 yang meliputi kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini diawali dengan mensintesis selulosa asetat dengan nisbah selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

Lebih terperinci

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ). 3 Percobaan 3.1 Bahan dan Alat 3.1.1 Bahan Bahan yang digunakan untuk menyerap ion logam adalah zeolit alam yang diperoleh dari daerah Tasikmalaya, sedangkan ion logam yang diserap oleh zeolit adalah berasal

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang 32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2012 di Laboratorium Riset Kimia dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

Kekekalan Energi energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan

Kekekalan Energi energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan Termokimia XI IPA CO 2, mineral, panas, cahaya Kekekalan Energi energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan Manusia Fotosintesis Sayuran dan Buah Entalpi energi / kalor yang terdapat dalam suatu materi.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH I. Tujuan Praktikan dapat memahami dan menstandarisasi larutan baku sekunder NaOH dengan larutan baku primer H 2 C 2 O 4 2H 2 O II. Dasar Teori Reaksi asam basa

Lebih terperinci

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM Oleh : Dewi Agustin ACC 113 028 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PALANGKARAYA

Lebih terperinci

PERMANGANOMETRI. A. HARI, TANGGAL PRAKTIKUM Hari, tanggal : Maret 2011 Tempat : Laboratorium Kimia Analitik

PERMANGANOMETRI. A. HARI, TANGGAL PRAKTIKUM Hari, tanggal : Maret 2011 Tempat : Laboratorium Kimia Analitik PERMANGANOMETRI A. HARI, TANGGAL PRAKTIKUM Hari, tanggal : Maret 2011 Tempat : Laboratorium Kimia Analitik B. TUJUAN Menentukan normalitas KMnO 4 sesungguhnya. C. DASAR TEORI Permanganometri merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 2 SINTESIS DAN KARAKTERISASI CIS DAN TRANS KALIUM DIOKSALATODIAKUOKROMAT ( III )

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 2 SINTESIS DAN KARAKTERISASI CIS DAN TRANS KALIUM DIOKSALATODIAKUOKROMAT ( III ) LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 2 SINTESIS DAN KARAKTERISASI CIS DAN TRANS KALIUM DIOKSALATODIAKUOKROMAT ( III ) OLEH : NAMA : IMENG NIM: ACC 109 011 KELOMPOK : 2 ( DUA ) HARI, TANGGAL

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI ) 41 Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI 06-6989.22-2004) 1. Pipet 100 ml contoh uji masukkan ke dalam Erlenmeyer 300 ml dan tambahkan 3 butir batu didih. 2. Tambahkan KMnO

Lebih terperinci

VISIT MY WEBSITE : KLIK AJA LINKNYA SOB http://dionlegionis.blogspot.com/search/label/education%20mipa http://dionlegionis.blogspot.com/2015/03/klasifikasi-kodok-beranak-darisulawesi.html http://dionlegionis.blogspot.com/2015/03/download-pdf-statistika-datatunggal.html

Lebih terperinci

Bab III Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian 3.1 Alat dan Bahan Peralatan yang diperlukan pada penelitian ini meliputi seperangkat alat gelas laboratorium kimia (botol semprot, gelas kimia, labu takar, erlenmeyer, corong

Lebih terperinci

Titrasi Volumetri. Modul 1 PENDAHULUAN

Titrasi Volumetri. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Titrasi Volumetri Dr. Anna Permanasari, M.Si. K PENDAHULUAN egiatan praktikum ini dimaksudkan untuk melatih keterampilan dasar Anda dalam melakukan pekerjaan laboratorium, melatih Anda dalam bekerja

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN KE-1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN KE-1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN KE-1 Sekolah : SMAN 3 Tangerang Selatan Mata Pelajaran : Kimia Kelas/ Semester : XI/ I Tahun Pelajaran : 010/011 Pokok Bahasan : Laju Reaksi

Lebih terperinci

Modul l Modul 2 Modul 3

Modul l Modul 2 Modul 3 v B Tinjauan Praktikum iokimia merupakan bagian ilmu kimia yang berhubungan dengan makhluk hidup. Dalam biokimia dibahas organisme hidup yang merupakan sekumpulan molekul organik yang berinteraksi dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental. 23 BAB 3 METODOLOGI 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental. 3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertempat di laboratorium kimia kedokteran Fakultas

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar!

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar! LEMBARAN SOAL 5 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium Kimia Lingkungan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian eksperimental yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Lampiran 1. Prosedur Analisis L A M P I R A N 69 Lampiran 1. Prosedur Analisis A. Pengukuran Nilai COD (APHA,2005). 1. Bahan yang digunakan : a. Pembuatan pereaksi Kalium dikromat (K 2 Cr 2 O 7 ) adalah dengan melarutkan 4.193 g K

Lebih terperinci

Anna Permanasari. Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia

Anna Permanasari. Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia Anna Permanasari Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia BIODATA PENYAJI S1- Jur. P. Kimia IKIP (1982) S2-Kimia ITB (1992) S3-Kimia ITB (2000) Staf Jur P. Kimia UPI (1983-sek) K. Analitik,

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan lokasi penelitian di analisis di Laboratorium Kimia Universitas Medan Area,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph meter,

Lebih terperinci

BAB III METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan

BAB III METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan BAB III METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan Penyegar, Unit Pelayanan Terpadu Pengunjian dan Sertifikasi Mutu Barang (UPT. PSMB) Medan yang bertempat

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI KIMIA. Oleh: : Nugraheni Wahyu Permatasari NRP :

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI KIMIA. Oleh: : Nugraheni Wahyu Permatasari NRP : LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI KIMIA Oleh: Nama : Nugraheni Wahyu Permatasari NRP : 133020112 Kelompok : E Meja : 4 (Empat) Tanggal Percobaan : 18 Oktober 2013 Asisten : Aldia Januaresti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan prosedur praktikum hukum kekekalan massa yang efektif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan prosedur praktikum hukum kekekalan massa yang efektif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Alur Penelitian Pengembangan prosedur praktikum hukum kekekalan massa yang efektif dilakukan dengan eksperimen di laboratorium melalui tahap-tahap sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB IV HUKUM DASAR KIMIA

BAB IV HUKUM DASAR KIMIA BAB IV HUKUM DASAR KIMIA KOMPETENSI DASAR : 2.1 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan Indikator : 1. Membuktikan berdasarkan percobaan bahwa massa zat sebelum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di Laboratorium Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia dan Laboratorium Mikrobiologi

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA LAJU REAKSI 24 MARET 2014

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA LAJU REAKSI 24 MARET 2014 JURNAL PRAKTIKUM KIMIA LAJU REAKSI 24 MARET 204 Oleh MIRRAH AGHNIA NAFILAH F (306200055) FITRIA KUSUMA WARDHANI (306200060) INTAN MUTHIAH AFIFAH (30620006) NUR AZIZAH APRIANI (306200064) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

MODUL 1 TERMOKIMIA. A. Hukum Pertama Termodinamika. B. Kalor Reaksi

MODUL 1 TERMOKIMIA. A. Hukum Pertama Termodinamika. B. Kalor Reaksi MODUL 1 TERMOKIMIA Termokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan energi kimia. Sebagai prasyarat untuk mempelajari termokimia, kita harus mengetahui tentang perbedaan kalor (Q)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan antara lain : oven, autoklap, ph meter, spatula, saringan, shaker waterbath,

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA LAMPIRAN Lampiran 1. Data Absorbansi Larutan Naphthol Blue Black pada Berbagai Konsentrasi No. Konsentrasi (ppm) Absorbansi 1. 3 0.224 2. 4 0,304 3. 5 0,391 4. 6 0,463 5. 7 0,547 6. 8 0,616 7. 9 0,701

Lebih terperinci

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri ICS 13.040.40 Badan Standardisasi Nasional

Lebih terperinci

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen 21 Bab III Metodologi Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan di Bab I. Dalam penelitian ini digunakan 2 pendekatan, yaitu eksperimen dan telaah pustaka.

Lebih terperinci

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3. Preparasi Sampel Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3 siti_marwati@uny.ac.id Penarikan Sampel (Sampling) Tujuan sampling : mengambil sampel yang representatif untuk penyelidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI yang beralamat di Jl. Dr. Setiabudhi No.

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS A.1 Pengujian Viskositas (menggunakan viskosimeter) (Jacobs, 1958) Viskositas Saos Tomat Kental diukur dengan menggunakan viskosimeter (Rion Viscotester Model VT-04F). Sebelum

Lebih terperinci

I. DASAR TEORI Struktur benzil alkohol

I. DASAR TEORI Struktur benzil alkohol JUDUL TUJUAN PERCBAAN IV : BENZIL ALKL : 1. Mempelajari kelarutan benzyl alkohol dalam berbagai pelarut. 2. Mengamati sifat dan reaksi oksidasi pada benzyl alkohol. ari/tanggal : Selasa, 2 November 2010

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Kimia

Laporan Praktikum Kimia Laporan Praktikum Kimia Membuat Larutan Na2S2O3( Natriumthiosulfat) disusun oleh: Natasya Octavia Indrawan ( 20 ) Kelas: XI IPA 1 SMA MARDI YUANA BOGOR Jl Siliwangi No. 50 Sukasari 2012-2013 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 CALON PESERTA INTERNATIONAL CHEMISTRY OLYMPIAD (IChO) 2015 Mataram, Lombok 1-7 September 2014 Kimia Praktikum A Waktu: 120 menit

Lebih terperinci

KELOMPOK 6 ( ENAM ) ADHI PERMANA ANASTASIA EVIRA EVANPHILO IBIE NORISA JUMALA RHOPI KLAWA

KELOMPOK 6 ( ENAM ) ADHI PERMANA ANASTASIA EVIRA EVANPHILO IBIE NORISA JUMALA RHOPI KLAWA LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DISUSUN OLEH : KELOMPOK 6 ( ENAM ) ADHI PERMANA ANASTASIA EVIRA EVANPHILO IBIE NORISA JUMALA RHOPI KLAWA JANUARI 2009 SMA NEGERI 2 PALANGKARAYA I. TUJUAN PERCOBAAN : Tujuan percobaan

Lebih terperinci

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA Modul 3 Ujian Praktikum KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA Disusun oleh: Sandya Yustitia 10515050 Fritz Ferdinand 10515059 Maulinda Kusumawardani 10515061 Muhammad

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN Disusun oleh Nama : Cinderi Maura Restu NPM : 10060312009 Shift / kelompok : 1 / 2 Tanggal Praktikum : 29 Oktober 2012 Tanggal Laporan :

Lebih terperinci

ESTERIFIKASI MINYAK LEMAK [EST]

ESTERIFIKASI MINYAK LEMAK [EST] MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ESTERIFIKASI MINYAK LEMAK [EST] Disusun oleh: Lia Priscilla Dr. Tirto Prakoso Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal Menyimpan dalam kedaan off merupakan salah satu cara memperlakukan alat...

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal Menyimpan dalam kedaan off merupakan salah satu cara memperlakukan alat... 1. Alat dari bahan gelas aman apabila dibawa dengan... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal 3.1 Satu Tangan Dua Tangan Dua Jari Lima Jari Alat-alat laboratorium dari bahan gelas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini terdapat kontrol sebagai acuan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara eksperimental laboratorium. B. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan Laboratorium Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA

Lebih terperinci

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas BABHI METODA PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan-bahan yang digunakan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas yang diperoleh dari salah satu rumah makan di Pekanbaru,

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik Paraf Asisten Judul JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik Tujuan Percobaan : 1. Mempelajari teknik pengukuran fisik untuk mengidentifikasi suatu senyawa organik

Lebih terperinci

PRAKTIKUM II TITRASI ASAM BASA OLEH RONIADI SAGULANI 85AK14020

PRAKTIKUM II TITRASI ASAM BASA OLEH RONIADI SAGULANI 85AK14020 PRAKTIKUM II TITRASI ASAM BASA OLEH RONIADI SAGULANI 85AK14020 PROGRAM STUDI D3 ANALISIS KESEHATAN STIKES BINA MANDIRI GORONTALO 2014 LAPORAN AKHIR PERCOBAAN II A. JUDUL : Titrasi Asam Basa B. TUJUAN Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Jurusan Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Jurusan Pendidikan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. Sementara analisis dengan menggunakan instrumen dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental dengan lima kelompok perlakuan. Hasil penghitungan bilangan peroksida dari tiap-tiap kelompok perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Makanan dan Material dan Laboratorium Kimia Analitik Instrumen, Jurusan Pendidikan Kimia,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA Senin, 21 April 2014 Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH 1112016200040 KELOMPOK 1 MILLAH HANIFAH (1112016200073) YASA ESA YASINTA (1112016200062) WIDYA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian eksperimental. Sepuluh sampel mie basah diuji secara kualitatif untuk

Lebih terperinci

KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR

KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR Disusun oleh : 1. Juliana Sari Moelyono 6103008075 2. Hendra Setiawan 6103008098 3. Ivana Halingkar 6103008103 4. Lita Kuncoro 6103008104

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juli 2013 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk modifikasi elektroda pasta karbon menggunakan zeolit, serbuk kayu, serta mediator tertentu. Modifikasi tersebut diharapkan mampu menunjukkan sifat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan tahapan isolasi selulosa dan sintesis CMC di Laboratorium Kimia Organik

Lebih terperinci