BAB III LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

dokumen-dokumen yang mirip
LARUTAN ASAM-BASA DAN LARUTAN PENYANGGA

LARUTAN PENYANGGA Bahan Ajar Kelas XI IPA Semester Gasal 2012/2013

Larutan Penyangga XI MIA

I. LARUTAN BUFFER. 1. Membuat Larutan Buffer 2. Mempelajari Daya Sanggah Larutan Buffer TINJAUAN PUSTAKA

SOAL LARUTAN PENYANGGA MAN 2 KAB. BOGOR

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

BAB LARUTAN PENYANGGA. Click to edit Master subtitle style 4/8/12

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR LARUTAN BUFFER

Asam Basa dan Garam. Asam Basa dan Garam

ASAM, BASA, DAN GARAM

Larutan penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa

DERAJAT KEASAMAN (ph)

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

LAPORAN PRAKTIKUM 3 ph METER, BUFFER, dan PENGENCERAN DISUSUN OLEH : MARIA LESTARI DAN YULIA FITRI GHAZALI Kamis 04 Oktober s/d 16.

SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA.

BAB 7. ASAM DAN BASA

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

Lampiran 2.2 (Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Ensiklopedi: 27 dan 342. Asam, basa dan garam. dikelompokkan berdasarkan. Alat ukur

Teori Asam-Basa Arrhenius

LAPORAN PRATIKUM II PRATIKUM PH METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

wanibesak.wordpress.com 1

PETA KONSEP. Larutan Penyangga. Larutan Penyangga Basa. Larutan Penyangga Asam. Asam konjugasi. Basa lemah. Asam lemah. Basa konjugasi.

1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut:

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA

TUGAS KIMIA SMA NEGERI 1 BAJAWA TITRASI ASAM BASA. Nama : Kelas. Disusun oleh:

PRESENTASI POWERPOINT PENGAJAR OLEH PENERBIT ERLANGGA DIVISI PERGURUAN TINGGI. BAB 16. ASAM DAN BASA

GALAT TITRASI. Ilma Nugrahani

Larutan Dapar Dapar adalah senyawa-senyawa atau campuran senyawa yang dapat meniadakan perubahan ph terhadap penambahan sedikit asam atau basa.

Disusun Oleh: Anastasia Latif ( XI IPA 1 ) Christine ( XI IPA 1 ) Josephine Putri ( XI IPA 2 ) Kelvin Ricky (XI IPA 2 ) Patty Regina (XI IPA 1 )

NETRALISASI ASAM BASA SEDERHANA

Titrasi Asam Basa. Sophi Damayanti

KLASIFIKASI ZAT. 1. Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

Bab II Tinjauan Pustaka. Asam basa Konjugasi Menurut Bronsted Lowry

Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga ph terhadap pengaruh penambahan sedikit asam atau basa, atau terhadap pengenceran.

MATERI KIMIA KELAS XI SEMESTER 2 Tinggalkan Balasan

Lampiran Sumber Belajar : Purba, Michael Kimia SMA. Erlangga. Jakarta

Nama : Kelompok : Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X 5 /2 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit.

Derajat Keasaman dan kebasaan (ph dan poh)

PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA

MATERI HIDROLISIS GARAM KIMIA KELAS XI SEMESTER GENAP

LAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

OAL TES SEMESTER II. I. PILIHLAH JAWABAN YANG PALING TEPAT!

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

LEMBAR SOAL. Mata pelajaran : Kimia. Kelas/Program : XI/IPA Hari, tanggal : Selasa, 8 April 2008 Alokasi waktu : 90 Menit

PENDAHULUAN 1. Tujuan Percobaan 1.1 Menguji daya hantar listrik berbagai macam larutan. 1.2 Mengetahui dan mengidentifikasi larutan elektrolit kuat,

LOGO TEORI ASAM BASA

KONTROL KEASAMAN LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

Dikenal : - Asidimetri : zat baku asam - Alkalimetri : zat baku basa DASAR : Reaksi penetralan Asam + Basa - hidrolisis - buffer - hal lain ttg lart

BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina ( ) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PERCOBAAN IV PEMBUATAN BUFFER Tujuan Menghitung dan pembuat larutan buffer atau dapar untuk aplikasi dalam bidang farmasi.

Titrasi asam kuat-basa kuat

KESEIMBANGAN ASAM BASA

LAPORAN PRAKTIKUM 2. : Magister Ilmu Biolmedik : ph meter, persiapan larutan penyangga Tanggal pelaksanaan : 10 Maret 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan B. Tujuan praktikum

TEORI ASAM BASA Secara Umum :

Gambar Rangkaian Alat pengujian larutan

SKL- 3: LARUTAN. Ringkasan Materi. 1. Konsep Asam basa menurut Arrhenius. 2. Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK

LAPORAN PRAKTIKUM. PENGUJIAN SIFAT LARUTAN ASAM DAN BASA Disusun Oleh: Feby Grace B. kombo ( ) UNIVERSITAS SAM RATULANGI

b. Mengubah Warna Indikator Selain rasa asam yang kecut, sifat asam yang lain dapat mengubah warna beberapa zat alami ataupun buatan.

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

BAB 5. Larutan Asam dan Basa. Kata Kunci. Pengantar Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan

Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB

2013 LEMBAR SOAL. WAKTU : 90 MENIT KELAS : XII IPA T

CH 3 COONa 0,1 M K a CH 3 COOH = 10 5

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2

TUGAS KIMIA DASAR LARUTAN

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Untuk mengembangkan strategi pembelajaran pada materi titrasi asam basa

Penambahan oleh sedikit asam-kuat (H + ) menyebabkan kesetimbangan. CH 3 COOH(aq) CH 3 COO - (aq) + H + (aq) (9.1) asam lemah

PENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

Skala ph dan Penggunaan Indikator

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

Laporan Praktikum Penentuan Sifat Keasaman Dan Kebasaan Larutan

Tentukan ph dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H + sebesar 10 4 M dengan tanpa bantuan alat hitung kalkulator!

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kimia

II. HARI DAN TANGGAL PERCOBAAN

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Medan, 1-7 Agustus 2010 BIDANG KIMIA. Ujian Praktikum KIMIA ANALISIS. Waktu 150 menit

PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph)

TEORI ASAM BASA SECARA UMUM :

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

LAPORAN INSTRUMEN DASAR PENGENALAN ALAT PH METER

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Antiremed Kelas 11 Kimia

PERCOBAAN I PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS MATERIAL LOKAL

Transkripsi:

BAB III LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) BAB 1. PRE-LAB 1. Apakah yang dimaksud dengan larutan penyangga? Larutan buffer atau larutan penyangga adalah semua larutan yang ph-nya dapat dikatakan tetap, walaupun ditambahkan sedikit asam atau basa. Biasanya, larutan penyangga mengandung asam lemah beserta basa lemah konjugasinya dalam konsentrasi yang hampir sama (Oxtoby, 2004). 2. Jelaskan prinsip kerja larutan penyangga! Larutan penyangga berperan besar dalam mengontrol ion-ion dalam larutan sekaligus mempertahankan ph dalam proses biokimia dan fisiologis. Banyak proses kehidupan sensitif terhadap ph sehingga diperlukan sedikit pengaturan dalam interval konsetrasi H3O + dan OH - (Oxtoby, 2004). 3. Sebutkan 3 jenis larutan penyangga! Larutan penyangga salmiak adalah campuran dari larutan NH3 (basa lemah) dengan NH4OH (garam) (Troy, 2006). Larutan penyangga asetat adalah larutan yang dibuat dengan cara mencampurkan asam asetat (CH3COOH) ke dalam larutan garamnya (CH3COONa) (Watson, 2012). Larutan penyangga bikarbonat adalah sistem penyangga yang terdiri atas larutan air yang mengandung dua zat, yaitu asam karbonat (H2CO3) dan garam bikarbonat (NaHCO3). (Esvandiari, 2009).

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Prinsip larutan bufffer Berdasarkan Teori Asam-Basa Arrhenius, larutan yang mengandung campuran asam lemah dan garam yang anionnya senama dengan asam lemah tersebut akan membentuk larutan penyangga. Demikian juga jika larutan mengandung campuran basa lemah dan garam yang kationnya senama dengan basa lemah akan membentuk larutan penyangga. Berdasarkan Teori Asam-Basa Bronsted- Lowry, larutan yang mengandung campuran dari pasangan asam lemah dan basa konjugasi atau basa lemah dan asam konjugasinya akan membentuk larutan penyangga. Prinsip larutan penyangga berdasarkan teori asam basa Arrhenius terbatas hanya untuk campuran asam lemah dan garamnya atau basa lemah dan garamnya, sedangkan prinsip berdasarkan Bronsted-Lowry lebih umum, selain asam lemah dan garamnya, juga mencakup campuran garam dan garam (Sunarya, 2010). 2.2 Rumus penghitungan ph buffer asam dan basa Campuran asam lemah dengan garamnya (basa konjugasi) [H + ] = Ka x mol asam mol garam atau ph = pka log mol asam mol garam Campuran basa lemah dengan garamnya (asam konjugasinya) [H + ] = Kb x mol asam mol garam (Komarudin, 2010). atau ph = pkb log mol asam mol garam 2.3 Jenis buffer a. Buffer Salmiak Larutan buffer salmiak dibuat dengan mencampurkan NH4Cl (garam) dengan NH4OH (basa) (Troy, 2006). b. Buffer Asetat Larutan buffer asetat dibuat dengan mencampurkan asam asetat (CH3COOH) ke dalam larutan garamnya (CH3COONa) (Watson, 2012).

2.4 Tinjauan Bahan a. HCl Asam Klorida, HCl atau yang dikenal juga sebagai asam muriatik, sangatlah beracun, korosif dan cairan berbahaya yang bereaksi dengan sebagian besar logam untuk menghasilkan ledakkan gas hidrogen yang dapat menyebabkan kebakaran dan iritasi di mata dan membran mukosa (Craig, 2004). b. NaOH Natrium Hidroksida, atau yang dikenal juga sebagai soda api atau soda gosok berwarna putih, kuat dan padatannya mudah mencair di dalam air, alkohol, etanol dan gliserol (Craig, 2004). c. NaCl Natrium klorida adalah senyawa ionik sederhana berbentuk padatan rapuh dengan titik leleh 801 0 C (Sutresna, 2007). d. CH3COONa Garam natrium asetat terionisasi sempurna membentuk ion Na + dan ion CH3COO -. Persamaan reaksi sebagai berikut. CH3COONa (aq) Na + + CH3COO - (aq) (Sunarya, 2010). e. CH3COOH Asam asetat adalah asam lemah dan dalam larutan terionisasi sebagian membentuk kesetimbangan: CH3COOH(aq) CH3COO - (aq) + H + (aq) (Sunarya, 2010). f. NH3 Ammonium, NH3, termasuk ke dalam elektrolit lemah yang mana jenis zat terlarutnya berupa senyawa kovalen polar terurai sebagian, sangat mudah terurai dan lebih ringan daripada udara (Craig, 2004). g. NH4Cl Garam ini terbentuk dari hasil reaksi netralisasi antara NH3 dan HCl dan di dalam air terionisasi sempurna menghasilkan ion NH4+ dan Cl-. NH3 (aq) + HCl(aq) ==> NaCl(aq) + H2O(l) Basa lemah asam kuat Netral NH4Cl(aq) ==> NH4+(aq) + Cl-(aq) (Komarudin, 2010).

BAB 3. DIAGRAM ALIR Kalibrasi ph meter Disiapkan ph meter dan larutan ph 7,00; ph 4,01 dan 9,21 Dihidupkan alat Dibilas elektroda dengan aquades Dikeringkan dengan tisu Dicelupkan dalam larutan ph 7 Dipilih mode kalibrasi Ditunggu selama 1-2 menit sampai pembacaan ph stabil Diangkat dan dibilas elektroda dengan aquades Dikeringkan dengan tisu Dilakukan hal yang sama untuk larutan ph 4,01 kemudian larutan ph 9,21 Hasil

Pembuatan dan Pengujian Larutan Buffer Pembuatan dan Pengujian Larutan Buffer NaCl 0,1 M Disiapkan 70 ml larutan NaCl 0,1 M Diukur ph nya Diambil @20 ml pada 3 gelas beker Beker I Beker II Beker III 20 ml larutan NaCl 0,1 M 20 ml larutan NaCl 0,1 M 20 ml larutan NaCl 0,1 M 10 ml larutan HCl 0,01 M 10 ml larutan NaOH 0,01 M 20 ml larutan Aquades Dicampur Dicampur Dicampur Di ukur ph-nya Hasil

Pembuatan dan Pengujian Larutan Buffer CH3COOH 0,1 M dan CH3COONa 0,1 M Disiapkan 35 ml CH3COOH 0,1 M + 35 ml CH3COONa 0,1 M Di campur 70 ml larutan campuran Diukur ph-nya Diambil @20 ml pada 3 gelas beker Beker I Beker II Beker III 20 ml larutan campuran 20 ml larutan campuran 20 ml larutan campuran 10 ml larutan HCl 0,01 M 10 ml larutan NaOH 0,01 M 20 ml larutan Aquades Dicampur Dicampur Dicampur Di ukur ph-nya Hasil

Pembuatan dan Pengujian Larutan Buffer NH3 0,1 M dan NH4Cl 0,1 M Disiapkan 35 ml NH3 0,1 M + 35 ml NH4Cl 0,1 M Di campur 70 ml larutan campuran Diukur ph-nya Diambil @20 ml pada 3 gelas beker Beker I Beker II Beker III 20 ml larutan campuran 20 ml larutan campuran 20 ml larutan campuran 10 ml larutan HCl 0,01 M 10 ml larutan NaOH 0,01 M 20 ml larutan Aquades Dicampur Dicampur Dicampur Di ukur ph-nya Hasil

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tulislah data hasil praktikum pada tabel berikut ini No Penambahan ph awal ph akhir Jenis Asam/Basa Larutan Buffer ph Jumlah ph Lakmus Larutan Lakmus meter (ml) meter HCl 0,1 M 10 ml 1,14 Merah 1 Garam NaCl 0,1 M 7,71 Merah NaOH 0,1 M 10 ml 12,11 Biru Aquades 20 ml 8,45 Merah CH3COOH HCl 0,01 M 10 ml 3,46 Merah Buffer 0,1 M + NaOH 0,01 M 10 ml 4,37 Merah 2 3,48 Merah Asetat CH3COONa Aquades 20 ml 3,85 Merah 0,1 M 3 NH3 0,1 M HCl 0,01 M 10 ml 10,99 Biru Buffer + NH4Cl 11,73 Merah NaOH 0,01 M 10 ml 11,67 Biru Salmiak 0,1 M Aquades 20 ml 11,25 Biru 2. Apakah yang terjadi saat larutan penyangga ditambahkan sedikit asam atau basa? Jelaskan! ph larutan penyangga tidak akan berubah atau tetap mempertahankan ph-nya. Hal ini sesuai prinsip kerja larutan penyangga, yaitu ketika ion Hidrogen (H + ) ditambahkan pada larutan penyangga, ion tersebut akan ternetralisasi oleh basa di dalam larutan penyangga. Begitu juga Ion hidroksida (OH - ) akan ternetralisasi oleh asam. 3. Jelaskan bagaimana cara kerja pengukuran ph menggunakan ph meter! Prinsip kerja pengukuran ph menggunakan ph meter adalah mengukur ph dari suatu cairan atau larutan melalui probe/elektrode yang terhubung ke meteran elektronik yang mengukur dan menampilkan ph. Cara pemakaiannya : Menyiapkan larutan dengan ph 4,01; 7,00 dan 9,21. Menyalakan alat terlebih dahulu, lalu membilas elektrode menggunakan deionized water atau bisa juga menggunakan aquades, setelah itu mengeringkan elektrode dengan menggunakan tisu, pastikan pada saat mengeringkan atau mengelap satu arah. Mencelupkan elektrode ke dalam larutan dengan ph 7 lalu memilih mode kalibrasi, tunggu 1-2 menit hingga pembacaan ph stabil. Setelah stabil, mengangkat elektrode dan membilas menggunakan

aquades kembali, mengeringkan dengan tisu dan mengulangi hal yang sama untuk larutan dengan ph 4,01 dan larutan dengan ph 9,21 4. Jelaskan bagaimana cara kerja pengukuran ph menggunakan kertas lakmus! Lakmus adalah suatu kertas dari bahan kimia yang akan berubah warna jika dicelupkan kedalam larutan asam atau basa. Warna yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kadar ph dalam larutan yang ada. Prinsip kerja pengukuran ph menggunakan kertas lakmus adalah kertas lakmus akan berubah warna menjadi merah saat ph dari suatu larutan lebih asam atau berubah warna menjadi biru saat ph dari suatu larutan lebih basa. Cara pemakaiannya dengan meneteskan cairan dari larutan yang akan di uji ph-nya ke atas kertas lakmus atau dengan mencelupkan kertas lakmus ke dalam larutan yang akan di uji ph-nya tersebut. 5. Jelaskan salah satu contoh penggunaan larutan penyangga di ilmu pangan! Sebagai bahan pengawet pangan, seperti : a. Asam Laktat : Diperoleh melalui proses fermentasi, Digunakan untuk proses pengemulsian produk pangan sehari-hari, dan pengembang di industri pangan. b. Asam Asetat (Cuka) : Diperoleh melalui proses fermentasi secara sintesis, ditemukan di dalam cuka, dan digunakan dalam bidang pangan sebagai penambah rasa. c. Asam Malat : Ditemukan di dalam buah pisang, apel, tomat dan minuman berenergi. Secara umum diproduksi secara industri dengan Maleat anhridrat sebagai bahan dasarnya d. Asam Fumarat : Dikenal memiliki rasa yang kuat saat disajikan di dalam makanan sehingga sangat jarang penggunaannya dan memiliki tingkat kelarutan yang rendah di dalam air. Diproduksi dengan mensintesis asam maleat sebagai bahan dasarnya. e. Asam Fosfat : Dalam bentuk garamnya berguna untuk bubuk pengembang, agen pengemulsi dan pemberi rasa untuk minuman bersoda tertentu

6. Sebanyak 50 ml larutan NH3 0,1 M (Kb = 10 5 ) dicampur dengan 100 ml larutan NH4Cl 0,5 M. Hitunglah ph larutan tersebut! Pertama, mencari mol dari masing-masing larutan dengan menggunakan rumus molaritas, MNH3 = 0,1 = nnh3 0,05 nnh3 Volume larutan MNH4Cl = 0,5 M = nnh3 0,1 nnh4cl Volume larutan nnh3 = 0,005 = 5 x 10-3 nnh4cl = 0,05 = 5 x 10-2 Kedua, mencari [OH - ] dari campuran tersebut dengan menggunakan rumus, [OH - ] = Kb x = 10-5 x 0,005 0,05 = 10-6 poh = log[oh - ] = log[10-6 ] mol basa lemah garam = 6, maka ph = pkw poh ph = 14 6 ph = 8 7. Tentukan ph larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan 50 ml larutan CH3COOH 0,1 M dengan 50 ml larutan NaCH3COO 0,1 M. (KaCH3COOH = 1,8 10 5 ) Pertama, mencari mol dari masing-masing larutan dengan menggunakan rumus molaritas, MCH3COOH = 0,1 = nch3cooh 0,05 nch3cooh Volume larutan MCH3COONa = nch3coona Volume larutan 0,1 M = nch3coona 0,05 nch3cooh = 0,005 = 5 x 10-3 nch3cooh = 0,005 = 5 x 10-3 Kedua, mencari [H + ] dari campuran tersebut dengan menggunakan rumus, [H + ] = Ka x mol asam lemah garam = 1,8 x 10-5 x 0,005 0,005 = 1,8 x 10-5 ph = log[h + ] = log[1,8 x 10-5 ] = 5 log1,8

BAB 5. ANALISA PROSEDUR Langkah Kerja : Kalibrasi ph meter Yang pertama dilakukan adalah menyiapkan ph meter dan larutan ph 7,00; ph 4,01 dan ph 9,21. Selanjutnya menghidupkan alat, lalu membilas elektrode dengan menggunakan aquades, setelah itu mengeringkan dengan menggunakan tisu, pada saat mengeringkan, gerakan tisu harus satu arah, mencelupkan elektrode dalam larutan ph 7 dan dipilih mode kalibrasi, menunggu selama 2-3 menit sampai pembacaan ph stabil, diangkat dan dibilas elektrode dengan menggunakan aquades, mengeringkan dengan menggunakan tisu, melakukan kegiatan yang sama untuk larutan dengan ph 4,01 dan ph 9,21 Pembuatan dan Pengujian Larutan Buffer 1. Pembuatan dan Pengujian Larutan Buffer NaCl 0,1 M Pertama mengambil larutan NaCl 0,1 M sebanyak 70 ml menggunakan gelas ukur, lalu diukur ph-nya menggunakan ph meter yang telah dikalibrasi terlebih dahulu dan menggunakan indikator ph universal berupa kertas lakmus, selanjutnya 70 ml larutan NaCl 0,1 M dibagi ke dalam 3 gelas beker 100 ml dengan masing-masing gelas beker terisi 20 ml larutan NaCl 0,1 M. Gelas beker I ditambahkan HCl 0,1 M sebanyak 10 ml, lalu dicampurkan dengan cara diaduk membentuk huruf w supaya terhomogenisasi secara sempurna, selanjutnya ph larutan di ukur menggunakan ph meter dan indikator ph universal. Gelas beker II ditambahkan NaOH 0,1 M sebanyak 10 ml, lalu dicampurkan dengan cara diaduk membentuk huruf w supaya terhomogenisasi secara sempurna, selanjutnya ph larutan di ukur menggunakan ph meter dan indikator ph universal. Gelas beker III ditambahkan Aquades sebanyak 20 ml, lalu dicampurkan dengan cara diaduk membentuk huruf w supaya terhomogenisasi secara sempurna, selanjutnya ph larutan di ukur menggunakan ph meter dan indikator ph universal. 2. Pembuatan dan Pengujian Larutan Buffer Asetat (CH3COOH 0,1 M + CH3COONa 0,1 M) Pertama mengambil larutan CH3COOH 0,1 M sebanyak 35 ml dan larutan CH3COONa 0,1 M sebanyak 35 ml menggunakan gelas ukur, setelah itu mencampurnya di dalam gelas beker 250 ml dengan cara diaduk, lalu diukur ph-nya menggunakan ph meter yang telah dikalibrasi terlebih dahulu dan menggunakan indikator ph universal berupa kertas lakmus, selanjutnya 70 ml larutan campuran

tersebut dibagi ke dalam 3 gelas beker 100 ml dengan masing-masing gelas beker terisi 20 ml larutan campuran. Gelas beker I ditambahkan HCl 0,01 M sebanyak 10 ml, lalu dicampurkan dengan cara diaduk membentuk huruf w supaya terhomogenisasi secara sempurna, selanjutnya ph larutan di ukur menggunakan ph meter dan indikator ph universal. Gelas beker II ditambahkan NaOH 0,01 M sebanyak 10 ml, lalu dicampurkan dengan cara diaduk membentuk huruf w supaya terhomogenisasi secara sempurna, selanjutnya ph larutan di ukur menggunakan ph meter dan indikator ph universal. Gelas beker III ditambahkan Aquades sebanyak 20 ml, lalu dicampurkan dengan cara diaduk membentuk huruf w supaya terhomogenisasi secara sempurna, selanjutnya ph larutan di ukur menggunakan ph meter dan indikator ph universal. 3. Pembuatan dan Pengujian Larutan Buffer Salmiak (NH3 0,1 M + NH4Cl 0,1 M) Pertama mengambil larutan NH3 0,1 M sebanyak 35 ml dan larutan NH4Cl 0,1 M sebanyak 35 ml menggunakan gelas ukur, setelah itu mencampurnya di dalam gelas beker 250 ml dengan cara diaduk, lalu diukur ph-nya menggunakan ph meter yang telah dikalibrasi terlebih dahulu dan menggunakan indikator ph universal berupa kertas lakmus, selanjutnya 70 ml larutan campuran tersebut dibagi ke dalam 3 gelas beker 100 ml dengan masing-masing gelas beker terisi 20 ml larutan campuran. Gelas beker I ditambahkan HCl 0,01 M sebanyak 10 ml, lalu dicampurkan dengan cara diaduk membentuk huruf w supaya terhomogenisasi secara sempurna, selanjutnya ph larutan di ukur menggunakan ph meter dan indikator ph universal. Gelas beker II ditambahkan NaOH 0,01 M sebanyak 10 ml, lalu dicampurkan dengan cara diaduk membentuk huruf w supaya terhomogenisasi secara sempurna, selanjutnya ph larutan di ukur menggunakan ph meter dan indikator ph universal. Gelas beker III ditambahkan Aquades sebanyak 20 ml, lalu dicampurkan dengan cara diaduk membentuk huruf w supaya terhomogenisasi secara sempurna, selanjutnya ph larutan di ukur menggunakan ph meter dan indikator ph universal.

BAB 6. FUNGSI REAGEN DAN ALAT No. Alat dan Bahan Keterangan Bahan yang akan ditambahkan ke dalam gelas beker 1 Aquades III larutan buffer NaCl, buffer asetat dan buffer salmiak. Digunakan untuk menghisap larutan. Penggunanya di 2 Bulb pasang di ujung pipet ukur. 3 CH3COOH 0,1 M Bahan utama dalam pembuatan larutan buffer asetat. 4 CH3COONa 0,1 M Alat ini bukan alat pengukur (walaupun terdapat skala, namun ralatnya cukup besar). Digunakan untuk 5 Gelas beker 100 ml dan 250 ml tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan kimia. Untuk menguapkan solven/pelarut atau untuk memekatkan. Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini mempunyai skala, tersedia 6 Gelas ukur bermacam-macam ukuran. Tidak boleh digunakan untuk mengukur larutan/pelarut dalam kondisi panas. Perhatikan meniscus pada saat pembacaan skala. Bahan yang akan ditambahkan ke dalam gelas I 7 HCl 0,01 M larutan buffer NaCl, buffer asetat dan buffer salmiak. 8 NaCl 0,1 M Bahan utama dalam pembuatan larutan buffer NaCl. Bahan yang akan ditambahkan ke dalam gelas beker II 9 NaOH 0,01 M larutan buffer NaCl, buffer asetat dan buffer salmiak. Bahan utama dalam pembuatan larutan buffer salmiak. 12 Kertas lakmus Indikator ph universal. Berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya 13 Pipet tetes ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil. Digunakan untuk mengaduk larutan, campuran, atau 14 Pengaduk gelas mendekantir (memisahkan larutan dari padatan). 10 NH3 0,1 M 11 NH4Cl 0,1 M

15 ph meter 16 Pipet ukur 1 ml dan 10 ml Indikator ph modern yang mengukur ph dari suatu cairan melalui probe/elektrode yang terhubung ke meteran elektronik dan menampilkan ph Pipet ini memiliki skala, digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu. Gunakan bulb atau karet penghisap untuk menyedot larutan, jangan dihisap dengan mulut.

BAB 7. ANALISA HASIL 1. Analisa hasil pembuatan dan pengujian larutan NaCl 0,1 M ph dari larutan NaCl 0,1 M saat di uji menggunakan ph meter adalah 7,71 dan kertas lakmus menunjukan tetap berwarna merah 1.1 20 ml NaCl 0,1 M + 10 ml HCl 0,01 M ph = ph awal - log [GARAM] [ASAM] ph = 7,71 - log 0,007 0,0001 ph = 7,71 1,845 ph = 5,86 (Cairns, 2008) 1.2 20 ml NaCl 0,1 M + 10 ml NaOH 0,01 M ph = ph awal + log [GARAM] [BASA] ph = 7,71 + log 0,007 0,0001 ph = 7,71 + 1,845 ph = 9,55 (Cairns, 2008) 1.3 20 ml NaCl 0,1 M + 20 ml Aquades ph yang diperoleh dari pengenceran larutan buffer NaCl dengan penambahan aquades adalah 8,45 dan kertas lakmus tetap berwarna merah 2. Analisa hasil pembuatan dan pengujian larutan CH3COOH 0,1 M + CH3COONa 0,1 M Rumus untuk mencari ph awal : MCH3COOH = 0,1 = nch3cooh 0,035 nch3cooh Volume larutan MCH3COONa = 0,1 M = nch3coona 0,035 nch3coona Volume larutan nch3cooh = 0,0035 = 35 x 10-5 nch3cooh = 0,0035 = 35 x 10-5 [H + ] = Ka x mol asam lemah garam = 1,8 x 10-5 x 0,0035 0,0035 = 1,8 x 10-5 ph = log[h + ] = log[1,8 x 10-5 ] = 5 log1,8 = 4,74 (Sunarya, 2010)

2.1 20 ml (CH3COOH 0,1 M + CH3COONa 0,1 M) + 10 ml HCl 0,01 M 1) Sebelum pencampuran, larutan penyangga asetat akan terionisasi membentuk ion CH3COO -, H + dan Na +. 2) Penambahan HCl pada larutan penyangga asetat akan mengakibatkan jumlah ion H + bertambah banyak. 3) Sehingga diperoleh persamaan H + = Ka x [ASAM] [GARAM] H + = 1,8 x 10-5 x 0,0036 0,0035 H + = 1,8514 4) ph = 4,74 log[h + ] = 4,74 log[1,8514] = 4,74 0,26 = 4,48(Salirawati, 2008) 2.2 20 ml (CH3COOH 0,1 M + CH3COONa 0,1 M) + 10 ml NaOH 0,01 M ph = pka + log [GARAM] [ASAM] ph = 4,74 + log 0,0035+0,0001 0,0035 0,0001 ph = 4,74 + log 0,0036 0,0034 ph = 5 (Cairns, 2008) 2.3 20 ml (CH3COOH 0,1 M + CH3COONa 0,1 M) + 20 ml Aquades ph yang diperoleh dari pengenceran larutan buffer asetat dengan penambahan aquades adalah 3,85 dan kertas lakmus tetap berwarna merah 3. Analisa hasil pembuatan dan pengujian larutan NH3 0,1 M + NH4Cl 0,1 M Rumus untuk mencari ph awal : MNH3 = 0,1 = nnh3 0,035 nnh3 Volume larutan MNH4Cl = 0,1 M = nnh3 0,035 nnh4cl Volume larutan nnh3 = 0,0035 = 35 x 10-4 nnh4cl = 0,0035 = 35 x 10-4 Kedua, mencari [OH - ] dari campuran tersebut dengan menggunakan rumus, [OH - ] = Kb x = 10-5 x 0,0035 0,0035 mol basa lemah garam

= 10-5 poh = log[oh - ] = log[10-5 ] = 5, maka ph = pkw poh ph = 14 5 ph = 9 (Sunarya, 2010) 3.1 20 ml (NH3 0,1 M + NH4Cl 0,1 M) + 10 ml HCl 0,01 M poh = pkb + log [GARAM] [BASA] poh = 5 + log 0,0035+0,0001 0,0035 0,0001 poh = 5 + log 0,0036 0,0034 poh = 5,02 maka ph = 8,88 (Cairns, 2008) 3.2 20 ml (NH3 0,1 M + NH4Cl 0,1 M) + 10 ml NaOH 0,01 M 1) Sebelum pencampuran, larutan penyangga asetat akan terionisasi membentuk ion CH3COO -, H + dan Na +. 2) Penambahan HCl pada larutan penyangga asetat akan mengakibatkan jumlah ion H + bertambah banyak. 3) Sehingga diperoleh persamaan [OH + ] = Kb x [BASA] [GARAM] [OH + ] = 10-5 x 0,0036 0,0035 [OH + ] = 1,0285 4) ph = 9 log[oh + ] = 9 log[1,0285] = 9 (-1,5451) = 10,5451 (Salirawati, 2008) 3.3 20 ml (NH3 0,1 M + NH4Cl 0,1 M) + 20 ml Aquades ph yang diperoleh dari pengenceran larutan buffer salmiak dengan penambahan aquades adalah 11,25 dan kertas lakmus berwarna biru

BAB 8. KESIMPULAN Sifat dari larutan penyangga adalah ph larutan yang hanya berubah sedikit pada penambahan sedikit asam kuat. Disamping itu larutan penyangga merupakan larutan yang dibentuk oleh reaksi suatu asam lemah dengan basa konjugasinya ataupun oleh basa lemah dengan asam konjugasinya. Dalam membuat larutan buffer harus diperhatikan bahan bahan yang akan digunakan, untuk membuat buffer asetat, diperlukan 35 ml CH3COOH 0,1 M + 35 ml CH3COONa 0,1 M, untuk membuat buffer salmiak, diperlukan 35 ml NH3 0,1 M + 35 ml NH4Cl 0,1 M. Dalam percobaan yang dilakukan oleh kelompok praktikan, percobaan pertama terdapat kesalahan yaitu berupa kekeliruan pengambilan konsentrasi bahan yang akan ditambahkan sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan ph yang drastis sehingga tidak sesuai dengan prinsip dari larutan penyangga itu sendiri. ph meter adalah alat ukur ph modern yang menggunakan katode untuk mengukur ph yang terhubung ke neteran elektronik dan menampilkan ph Komponen Nilai Pre-test Aktivitas Hasil dan Pembahasan

DAFTAR PUSTAKA Craig, Bruce D, David S. Anderson. 2004. Handbook of Corrosion Data. New York: ASM International. Cairns, Donald. 2008. Intisari Kimia Farmasi, Ed.2. Jakarta: EGC Esvandiari. 2009. KIMIA. Jakarta: PT. Niaga Swadaya. Komarudin, Omang. 2010. Ringkasan Lengkap Kimia. Jakarta: Cmedia. Oxtoby, David W. 2004. Prisnip-2 Kimia Modern/1 Ed.4. Jakarta: Erlangga. Salirawati, Das. 2008. KIMIA. Bandung: Grasindo. Sunarya, Yayan. 2010. Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Bandung: PT. Grafindo Media Pratama. Sutresna, Nana. 2007. KIMIA. Bandung: PT. Grafindo Media Pratama. Troy, David B. 2006. Remington. Philadelphia : Wolters Kluwer Health. Watson, David G. 2012. Pharmaceutical Analysis. USA: Elsevier Health Sciences.